teori penetrasi sosial dan hubungan interpersonal

14
Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sosial flan }-\ubm, TEORI PENETRASI SOSIAL DAN HUBUNGAN INTERPERSONAL Ristiana Kadarsih Dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga YogyEicart A. PENDAHULUAN Teori penetrasi sosial mulai dikembangkan sejak taiun 1973 oleh dua orang ahli psikologi, Irwin Altman dan Dalmas Taylor. Mereka mengajukan sebuah konsep penetrasi sogial yang menjelaskan bagaimana berkembangnya kedekatan hubungan. Altman adalah profesor di bidang Psikologi di Universitas Utah sedangkan Taylor adalah profesor di bidang Psikologi di U liversitas Lincoln, Pennsylvania. Mereka menduga bahwa sebuah tubungan interpersonal akan berakhir sebagai teman terbaik hunya jika ! Interpersonal mereka memproses dalam sebuah "tahapan dan ben teratur dari permukaan ke tingkatan pertukaran yapg intim sebagai fungsi dari hasil langsung dan perkiraan". Altman dan Taylor mengembangkan teori mereka pada bidang psikologi, sehingga banyak dari proses dalam teor nya yang nampak terpusat pada pengembangan hubungan yanj; bersifat psikologis. Meskipun demikian, Altman dan Taylor juga uk yang JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 53

Upload: duongkien

Post on 08-Dec-2016

282 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sosial flan }-\ubm,

TEORI PENETRASI SOSIALDAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

Ristiana KadarsihDosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga YogyEicart

A. PENDAHULUANTeori penetrasi sosial mulai dikembangkan sejak taiun 1973

oleh dua orang ahli psikologi, Irwin Altman dan Dalmas Taylor.Mereka mengajukan sebuah konsep penetrasi sogial yangmenjelaskan bagaimana berkembangnya kedekatan hubungan.Altman adalah profesor di bidang Psikologi di Universitas Utahsedangkan Taylor adalah profesor di bidang Psikologi di U liversitasLincoln, Pennsylvania. Mereka menduga bahwa sebuah tubunganinterpersonal akan berakhir sebagai teman terbaik hunya jika

! Interpersonal

mereka memproses dalam sebuah "tahapan dan benteratur dari permukaan ke tingkatan pertukaran yapg intimsebagai fungsi dari hasil langsung dan perkiraan".

Altman dan Taylor mengembangkan teori mereka padabidang psikologi, sehingga banyak dari proses dalam teor nya yangnampak terpusat pada pengembangan hubungan yanj; bersifatpsikologis. Meskipun demikian, Altman dan Taylor juga

uk yang

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 53

Page 2: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: '/'ton" Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

raenjelaskan proses komunikasi dalam teorinya, sehirgga tidakmengherankan jika teori penetrasi sosial mempunyjii banyakcabang dalam teori komunikasi dan memainkan perm utamadalam gagasan-gagasan mengenai komunikasi sebagai pusatproses dalam pengembangan hubungan.

Sejak lahirnya, teori penetrasi sosial mempunyai peran yangbesar dalam bidang psikologi dan komunikasi. Model teoripenetrasi sosial menyediakan jalan yang lengks.p untukmenggambarkan perkembangan hubungan interpersonal danuntuk mengembangkannya dengan pengalaman indivicu sebagaiproses pengungkapan diri yang mendorong kemajuan rubungan.Sehingga, teori telah digunakan secara luas sebagai model dalampengajaran mengenai hubungan interpersonal dan sebagaikerangka kerja dalam mempertimbangkan penge mbanganhubungan.2

Teori penetrasi sosial juga menjelaskan bahwa denganberkembangnya hubungan, keluasan dan kedalaman meningkat.Bila suatu hubungan menjadi rusak, keluasan dan kedalamansering kali akan (tetapi tidak selalu) menurun, proses ini disebutdepenetrasi.3 Struktur personalitas digambarkan sebiMulti-lapis Bawang" sebagai berikut:

Penetration of Pete's Personality Structure

gai "Teori

54 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009

Page 3: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Risfiana Kadamh: Teori Penetrasi Svsial dan Uubitt van Interpersonal

Altman dan Taylor membandingkan orang dengan bawang.Ini bukan percobaan mereka pada komentar dalam kapasitasmanusia untuk mengganggu/menyakiti hati. Kupas lah kulitterluar bawang dan anda akan menemukan lapisan lainnya dibawahnya. Buang lapisan tersebut dan anda akan menyingkaplapisan ketiga dan seterusnya. Lapisan terluar adalah diitinya yangbersifat umum yang bisa dijangkau oleh semua orang ji ng peduliuntuk melihatnya. Lapisan terluar termasuk sekian banyak detilyang pasti membantu menggambarkan siapa dja tetapidisandarkan pada kebiasaan dengan orang lain. Di peinukaan,orang melihat tinggi, usia, jenis kelamin, pekerjaan, ru nah, danbarang-barang yang melekat padanya.

Jika seseorang bisa melihat di bawah permukaan, dia akanmenemukan perilaku semi-prifat yang diungkapkan temannyadan ini terjadi hanya pada beberapa orang. Bagian pusat yanglebih dalam dari seseorang membuat nilai-nilai dirinya, konsepdiri, konflik yang tidak terselesaikan, dan perasaan eriosi yangmendalam. Ini wilayah pribadinya yang khas, yang tidal: nampakdi dunia tetapi mempunyai akibat yang signifikan/meyakinkandi wilayah hidupnya yang lebih dekat ke permukaan. Barangkali,meskipun pacarnya atau orang tuanya tidak tahu rahasisyang dia jaga mengenai pribadinya.

B. PENGUNGKAPAN DIRI (SELF-DISCLOSURE)

Pengungkapan diri merupakan jantung darkomunikasi interpersonal yang menjadi cara bagi orang 1mengetahui apa yang terjadi pada diri kita, apa yang kitzdan apa kepedulian kita.4 Sebagai tambahan, pembuyang sesuai dapat mengurangi kecemasan, meninkenyamanan, dan mengintensifkan ketertarikan interpPengetahuan akan pengungkapan diri tidak selalu rproses ini lebih mudah. Contohnya, bagaimana kita mt

tin'

terdekat

prosesuntuk

fikirkancaan dirigkatkanrsonal.5

membuatngetahui

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 55

Page 4: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetraxi Sosial dan Hulmngafl Interpersonal

sesuai dan tidaknya pengungkapan diri yang diberikan adalah"sesuai?". Sifat kecenderungan kita adalah menyembunyikanperasaan ketidakmampuan, kesepian, kesalahan, kecemasan diatas cinta dan penolakan serta konflik yang didasaijkan padakemarahan dan penyesalan. Menurut Hornstein dan NTruesdell,perasaan ini adalah sifat dan mencerminkan batasan dalamjumlah pengungkapan hal pribadi dan personal yang dibuatselarna tahap awal hubungan. Namun demikian, karenakelangsungan hubungan dan kepercayaan yang lebih besar telahditetapkan, biasanya akan mulai berbagi informasi yang bersifatpribadi dan personal.6

Karena pentingnya pengungkapan diri pada peng :mbanganhubungan interpersonal, para peneliti di bidang komun kasi telahmenggali sifat dari pengungkapan diri dan hubungannya dengankonsep-konsep hubungan interpersonal yang pentinj* lainnya.Ahli Psikologi Steven Broder menyimpulkan temuan-temuan darisejumlah studi dan menemukan bahwa orang sering menyatakaninformasi personal sebagai tanggapan dari pengungkaDan oranglain, bahkan ketika mereka tidak menyukai orang tersebut.Hubungan tirnbak balik tersebut meniainkan peran yang pentingdalam interaksi sosial. Broder menemukan batvwa kitamemperlihatkan pada orang siapa yang kita sukai, tetipi bahwakita lebih menyukai orang ketika mereka memperliha ;kan padakita. Akhirnya, Broder melihat pada kepercayaan hubunganpenyingkapan dan menemukan bahwa penelitian jugamembukukan hubungan seperti ini. Secara singkat, kita berbagiaspek-aspek keintiman dari kehidupan kita dengan me reka yangkita percaya, meskipun ada resiko personal dan perasaan yangmenemaninya sedang "terbuka".7

C. KEDEKATAN MELALUI PENGUNGKAPAN DIRISeseorang menjadi terjangkau oleh orang lain kjarena dia

56 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jamjari-Juni 2009

Page 5: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Tmri Pemlrasi .Sosial dan \\ubu

mengendorkan batas yang ketat dan membuat dirin;dipengaruhi. Ini bisa menjadi proses yang menakutkAltaian dan Taylor percaya bahwa hanya dengan m

pan Interpersonal

a mudahan, tetapingijinkan

orang lain menembus dengan baik di bawah permuknan makaorang tersebut akan dapat menggambarkan kebentran yangsesungguhnya rnengenai dirinya pada orang lain.

Ada banyak jalan untuk menunjukkan sifat yar g mudahdipengaruhi. Sebagai contoh, seseorang mampu menyerahkanwilayah pribadinya (berbagi baju-bajunya atau membaca suratdari pacarnya keras-keras). Jalur-jalur non verbal untukketerbukaan termasuk berpura-pura bergelutan, kon:ak mata,dan senyum. Tetapi jalur utama menuju penerobosan s ssial yangdalam adalah melalui pengungkapan diri.

Altman dan Taylor mengklaim bahwa pads tingkatpermukaan, jenis informasi biografi dapat dengan mucah salingbertukar, barangkali pada pertemuan pertama. Tetapi merekamenggambarkan lapisan kulit bawang lebih keras dan lebih rapatterbungkus ketika irisan mendekati pusat. Oleh karena ituseseorang akan lebih berhati-hati dalam menampilkan perasaanyang sesungguhnya. Barangkali dia akan memagari bagian inipada hidupnya. Sesuai dengan teori penerobosan sosial, penjagaandiri tersebut akan membatasi kedekatan dengan orang lain.

D. KEDALAMAN DAN LUASNYA PENYINGKAPAN DIRI - KEINTIMABTKedalaman penerobosan adalah tingkat keintiman.

Meskipun analogi penerobosan Altman dan Taylor menimpabeberapa pembaca sebagai seksual, hal ini bukan tujuari mereka.Analoginya menerapkan kesamaan pada keintiman dalampersahabatan dan percintaan. Keintiman berarti tingkat di manakita bisa menjadi diri kita sendiri di depan orang lain dan masihbisa diterima oleh dia. Keintiman bisa diukur dengan memperluas

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 57

Page 6: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Stjsial dan Hiibungan Interpersonal

di mana orang lain memberitahu kita bahwa mereka m ilihat kitadengan jalan yang sama dengan kita melihat diri kita sendiri danmengekspresikan perasaan positif mengenai siapa kita.8 Kitamenggantungkan pada hubungan keintiman untuk mondukungkepercayaan diri kita. Semakin intim hubungan, semakin banyakmenggantungkan pada penerimaan orang lain dan penegasanatas kesan diri mereka.

Kita mengkomunikasikan perasaan keintiman secaralangsung maupun tidak langsung, secara verbal maupun nonverbal. Kita mungkin mengatakan pada orang lain bagaimanaperasaan kita mengenai dia dan seberapa banyak kiia menilaihubungan itu. Bisa juga kita menggunakan berbagAi macamisyarat non-verbal seperti kedekatan batas secara fisik, kontakmata, pemilihan kata, nada suara, kontak fisik dan peluanganwaktu bersama-sama.

Semakin intim sebuah hubungan, semakin kuat kontrakemosi dan lebih besar tingkat saling kepercayaan dalam komitmenhubungan. Karena kita menempatkan penegasan atas diri kita ditangan orang lain, maka ada hubungan secara emosi onal yangbesar dengan pengembangan dan pengakhiran hubungan.Perasaan "jatuh cinta" bisa membuat tanggapan eriosi yangbervariasi, tergantung pada jalan kita mengangkatnya untukberhubungan dengan emosi, pengalaman emosi kita dan emosikesan diri kita. Kita mungkin terbuka dengan pertjmbuhanperasaan keintiman dengan rasa senang dan antusias atausebaliknya dengan rasa takut.

Dalam kerangka kerja teori penetrasi sosial, AlTaylor telah menjelaskan empat pengamatan berikutproses yang telah membawa seseorang pada titik ini:1. Hal-hal di rumah lebih sering dan lebih cepat

informasi pribadi. Ketika sisi tajam pada irisan

:man danmengenai

daripadabaru saja

58 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 7: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sosial dan llubm

tcbal telahbih luar.

mengenaiArthur Van

nganalisaStudinyasesuatuim, 19%

nyingkapnembawaasaannya

menyentuh wilayah intim, bagian yang lebihmemotong jalur yang lebar nielalui lingkaran yangHubungan masih relatif pada tingkat yang tidakorang tertentu (laki-laki dewasa jangan menangis).Lear, seorang profesor di Universitas Connecticut misi percakapan dalam mengembangkan hubunganmenunjukkan bahwa 14% tidak mengungkapkarmengenai pembicara, 65% menempati hal-hal uberbagi detil yang semi pribadi dan hanya 2% mrahasia yang mendalam. Penetrasi lebih jauh akanpada suatu titik di mana seseorang bisa berbagi pelebih mendalam (misalnya kesengsaraan cinta).

2. Penyingkapan diri adalah timbal balik, khususnya pada tahapawal pengembangan hubungan. Teori memperkiraknn bahwakenalan baru akan mencapai tingkat yang sama dalamketerbukaan, tetapi tidak menjelaskan mengapa Apapunalasannya, teori penetrasi sosial menegaskan hukum timbalbalik.

3. Penetrasi berlangsung cepat pada awalnya tetapi melambatdengan cepat karena ketatnya bungkusan pada lapisan yanglebih dalam untuk dicapai. Keakraban secara langsung adalahmitos. Tidak hanya adanya dorongan interne.1 untukmerangsek dengan cepat ke dalam hati, ada norma-normakemasyarakatan juga berpengaruh yang terlalu bauyak danterlalu cepat. Sebagian besar hubungan berhenti sebelumpertukaran keakraban yang stabil ditetapkan. Unti_k alasanini, hubungan ini memudar atau mati dengan mudah setelahpemisahan atau sedikit ketegangan. Pembagian yan§ nyamandalam hal reaksi positif dan negatif adalah jarang. Ketika haltersebut dicapai, hubungan menjadi lebih penting bagi keduabelah pihak, lebih berarti dan lebih abadi.

an Interpersonal

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 59

Page 8: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Pmetrasi Sosial dan hubungan Interpersonal

4. Penetrasi adalah proses bertahap pada penarikan k.pisan perlapisan. Persahabatan hangat antara seseort ng akan

memburuk jika mereka mulai menu tup wilayah hidup merekayang telah dibuka sebelumnya. Hubungan mundur akanmengembalikan pada apa yang sebelumnya dipertukarkandalam membangun hubungan. Altman dan Taylormembandingkan proses ini dengan tayangan set-back dalamfilm. Pembicaraan di permukaan masih berlangsung jauhsetelah penyingkapan yang dalam disembunyikan. Hubungankemungkinan berakhir tidak dengan kilauankemarahan tetapi dengan peredaman secara bertah

ledakanip dengan

hiburan dan perhatian.

Ketika kedalaman adalah penting sekali dalam prosespenetrasi sosial, perluasan cakupan menjadi sama pentingnya.Sangat mungkin bagi seseorang secara tulus mengurgkap tiapdetil keakraban pada percintaannya, tetapi ma sih tetapmerahasiakan hal-hal mengenai ayahnya yang pecancu alkoholatau mengenai gangguan kecil pada dirinya dalam prosmisalnya.

E. PENGATURAN KEDEKATAN BERDASARKAN PEHGHARGAAN

Akankah seseorang bisa berteman dengan baikrteori penetrasi sosial, semua tergantung dari analikeuntungan yang dilakukan setiap orangmempertimbangkan kemungkinan hubungan yangSegera setelah pertemuan pertama, mereka akajikeuntungan dan kerugian berteman. Jikamenguntungkan, maka proses penetrasi sosial akan

Thibaut dari Universitas North Carolina dan Kelltelah mempelajari konsep kunci pertukaran sosial yd.ngdengan teori penetrasi sosial. Thibaut dan Kelly meiiyebutnya

dirasa

:s belajar,

DAN BlAYA

Menurutsis biaya-

karena dialepih dekat.

menilaisaling

dilakukan.

r di UCLAsesuai

60 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan ari-Juni 2009

Page 9: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Risliatla Kadarsih: Teori Penetrasi Sasial dan Huhut van Interpersonal

teori pertukaran sosial, yaitu "hasil dari hubungan,hubungan dan stabilitas hubungan"penghargaan dikurangi biaya.

Hasil merupakan

Thibaut dan Kelley menyatakan bahwa orang mena

kepuasan

iba untukmemperkirakan hasil dari sebuah interaksi sebeluip hal ituterjadi. Gagasan pada potensi keuntungan dan kehilangan secarakeseluruhan untuk menentukan perilaku bukanlah hal yangbaru. Sejak abad ke-19, ketika John Stuart Mill per :ama kalimenyatakan prinsip minimum-maksimum dalam perilakumanusia. Prinsip minimum-maksimum menunjukkEn bahwaorang akan berusaha untuk memperbesar keuntunga mya danmeminimalkan biaya.

Altman dan Taylor tidak yakin bahwa input yangadalah selalu benar, tetapi hal ini bukan merupakanpermasalahan. Apa yang bermasalah bagi mereka adalilh bahwakita mendasarkan keputusan untuk membuka diri dengan oranglain dengan perhitungan hasil keunrungan dikurangi bditerima.

Teori pertukaran sosial menawarkan dua

diterima

aya yang

standargevaluasiperbandingan yang digunakan seseorang untuk men

hasil-hasil interpersonal mereka, yaitu:1. Tingkat Perbandingan: Mengukur Kepuasan Hubungan;

Referensi poin pertama berhubungan dengan kepuasanrelative, baik atau buruknya sebuah hasil hubunganinterpersonal akan meninggalkan sebuah perasaan dibelakang. Thibaut dan Kelley menamakannya sebagai tingkatpembandingan. Sebuah hasil hubungan mempunyai maknahanya ketika kita perbandingkan secara kontraskenyataan lain atau hasil yang dibayangkan.Tingkat Perbandingan Alternatif: Mengukur StabilitasHubungan; Thibaut dan Kelly menyatakan bahwa adi standar

dengan

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jimuati-Juni 2009 61

Page 10: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sorial dan \\ubmpan Interpersonal

kedua yang dapat dipakai untuk mengevaluasi hasil yang kitaterima. Mereka menyebutnya tingkat perbandingan alternatif.Ini berangkat dari jawaban atas dua pertanyaan: "Akankahhasil hubungan saya akan lebih baik dengan on ing lain?"dan "Apakah hasil terburuk yang akan didapatkan (Jan masihtetap dalam hubungan saat ini?".

Nilai hasil relatif tingkat perbandingan dar. tingkatperbandingan alternatif sejalan dalam menentukan apakahseseorang mau untuk menjadi lebih mudah dipengaruhi untukmempunyai hubungan yang lebih dalam. Situasi yang optimaladalah ketika kedua belah pihak menemukan bahwa "H isil" lebihbesar dari tingkat perbandingan alternative dai tingkatperbandingan alternative lebih besar dari tingkat perbandingan.

F. BVALUASI: PENARIKAH KEMBALI DARI PENETRASI SOSIAL

Altman mempunyai pemikiran rnengenai anggapan dasarbahwa keterbukaan adalah kualitas utama dari peng^mbanganhubungan, dia mengajukan sebuah "model dialetik" yangmenganggap bahwa "hubungan sosial manusia diciiikan olehketerbukaan atau kontak dan ketertutupan atau pen isahan diantara mereka yang terlibat hubungan." Dia percaya bahwatekanan antara keterbukaan dan ketertutupan menghasilkanpenyingkapan dan penarikan. Proses linier dalam teori penetrasisosial ini telah dikritisi oleh beberapa ahli komunikE.si karenaada faktor keinginan akan keterbukaan dan ketertuti ipan sertaketergantungan dan kebebasan. Kritik terhadap prose: > linier inididukung oleh Van Lear yang menemukan bahwa perbedaan bisaterjadi karena kecepatan yang tidak diharapkan padapengungkapan diri, sehingga memungkinkan terjadinyadalam tahap-tahap linier Altman-Taylor. Fakta meniunjukkanbahwa persahabatan terbentuk melalui penyingkapan yang cepat,bukan melalui transparansi.

lompatan

62 JUKNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jan lari-Juni 2009

Page 11: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Risfiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sosial dan I \uburtvtin Interpersonal

Statemen lain dari teori Altaian dan Taylor mengg unbarkandari pemecahan hubungan sebagai proses penetrasi kebalikan/mundur di mana kedua belah pihak secara metode menguncilapisan yang lebih dalam dari kehidupan mereka dan perlahan-lahan hanyut terpisah. Dalam rangka menguji dugaam ini, ahlipsikologi dari Chicago, Betsy Tolstedt di rumah sakit Mines danJoseph Stakes di Universitas Illinois menganalisa percakapanpasangan cinta jangka panjang pada saat ketika hubungan merekasedang berpisah. Mereka menemukan bahwa rasa sakit dlan rnarahmenyebabkan proses perpecahan menjadi lebih kacau daripadayang diperkirakan dalam teori. Berlawanan dengan anidogi film-mundur, temuan mereka mengindikasikan bahwa kedalamanpenyingkapan diri sering meningkat secara dramatis pada tahapakhir dari kemunduran.

Dari tinjauan filosofis, Wood (1997) menyatakan bahwa"hubungan tidak dapat diperintahkan dan tidak dapat dijelaskandengan prinsip-prinsip ekonomi atau pertimbangan biaya-keuntungan.9 Dengan demikian berarti Altman-Taylormendasarkan hubungan itu atas dasar pilihan rasional yaituanggapan bahwa individu akan mementingkan diri sendiri. Indvidudianggap mempunyai semua kapasitas rasional, waktu c an emosiyang tidak terpengaruh untuk memilih arah tindakan yangterbaik, tidak peduli bagaimana kompleksnya pilihan tersebut.Tujuan utamanya untuk memaksimalkan keuntungan pribadi.

Dari sini terlihat bahwa individu mempunyai tingkatfleksibilitas yang tinggi untuk menentukan pilihannya ketikamenghadapi permasalahan sosial dalam rangka memaksimalkankeuntungan pribadinya.

Bisa jadi akan tepat jika hubungan interpersonal dibinasesuai dengan sudut pandang humanistik yang menekanjkan padaketerbukaan, empati, sikap mendukung, dan kualitas-kualitas

JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 12: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Risiiana Kadarsih: Teori Penefra.fi Sosial dan Hubmgan Interpersonal

lain yang menciptakan interaksi yang bermakna jujur danmemuaskan; atau pada sudut pandang pragma tis yangmenekankan pada manajemen, kesegaran interaksi dan secaraumum kualitas-kualitas yang menentukan pencapai;yang spesifik.10 Ahli psikologi Universitas DakotaWright, percaya bahwa sebuah hubungan dapatdekat ketika hubungan tidak lagi didorong olehpribadi untuk keuntungan personal; hubungan yangmelibatkan transforrnasi hubungan, tidak sekedardiri yang lebih banyak. Teori Altaian dan Taylor tidakmengenai transisi dari "saya" ke "kita/kami".

Meskipun Altman dan Taylor telah menemukan perlunyamemodifikasi teori asli mereka, kesan mereka pada penetrasiirisan yang mendalam pada multi lapisan bawang telai terbuktisebagai model yang berguna pada pengembangan keajcraban.

G. PENUTUP

Keefektifan hubungan antarpribadi1' adalah tarai

d^nin tujuan

Uljara, Paulmenarik lebih

kepentinganseperti iniangkapanberbicara

pengungkapan

seberapajauh akibat-akibat dari tingkah laku kita sesuai dengan yang kitaharapkan. Bila kita berinteraksi dengan orang lain, biasanya kitaingin menciptakan dampak tertentu, merangsang munculnyagagasan-gagasan tertentu, menciptakan kesan-kesais tertentuatau menimbulkan reaksi-reaksi perasaan tertentu dalam diriorang lain tersebut. Kadang-kadang kita berhasil mencapaisemuanya itu, namun ada kalanya kita gagal. ArtinyE, kadang-kadang orang memberikan reaksi terhadap tingkah lal:u dengancara yang sangat berbeda dari yang kita harapkan.

Keefektifan kita dalam hubungan antarpribadi ditentukanoleh kemampuan kita untuk mengkomunikasikan secara jelasapa yang ingin kita sampaikan, menciptakan kesan yang kitainginkan, atau mempengaruhi orang lain sesuai kehendak kita.

64 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009

Page 13: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Petielrasi Sosia/ dan fiukun

Kita dapat meningkatkan keefektifan kita dalamantarpribadi dengan cara berlatih mengungkapkankeinginan kita, menerima umpan balik tentang tingkahdan memodifikasi tingkah laku kita sampaimempersepsikanya sebagaimana kita maksudkan.

hjUbunganmaksudlaku kita

lainorang

1 Katharine Miller, Communication Theories, Perspectives, Processes andContexts, (McGraw Hill, 2002), him. 162.

3 Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, (edisi kelima, 1997),hlm.242

4 Larry L. Barker, Deborah A. Gaut, Commnication, (Allyn End Bacon),him. 139

51 L.E. Lazowski and S.M. Andersen, "Self-DisclosurePerception: The Impact of Private, Negative and Extreme Communications",dalam Journal of Social Behavior and Personality, 5, no.2 (1990), him.132.

6 G.A. Hornstein and S.E. Truesdell, Development of Intimate (Conversationin Close Relationships.

7 S.N. Broder, Helping Students with Self-Disclosure, "School O >useor", 34,No.3 (1987), him. 182-187.

8 Steven A. Beebe, et. al., Interpersonal Communication, (Allyn and Bacon),hlm.208-209.

an Interpersonal

md Social

9 Em Griffin, A First Look at Communication theory, (McGrawhim. 161.

10. Joseph A. Devito, op.cit, h.259n. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, Tinjauan

(Yogyakarta: Kanisius, 1995), him. 24.

Hill, 2003),

Psikologis,

JUKNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Januari-Juni 2009 65

Page 14: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

Ristiana Kadarsih: Teori Penetrasi Sosial dan Hubungan Interpersonal

DAFTAR PUSTAKA

A.Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, Tinjauan Psikologis,Yogyakarta: Kanisius, 1995.

Em Griffin, A First Look at Communication Theory, McGraw Hill,2003.

Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, edisi kelima, 1997.

Katherine Miller, Communication Theories, Perspectives, Processesand Contexts, McGraw Hill, 2002.

L.E. Lazowski and S.M. Andersen, "Self-Disclosure and SocialPerception: The Impact of Private, Negative and ExtremeCommunications", "Journal of Social Behavior and Personality,5, no.2, 1990.

S.N. Broder, Helping Students with Self-Disclosure, "SchoolCouseor", 34, No.3, 1987.

66 JURNAL DAKWAH, Vol. X No. 1, Jam lari-Juni 2009