teori etika, kode etik perawat, prinsip moral, nilai praktik profesional

Upload: azwar-sjarief

Post on 18-Jul-2015

993 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TEORI ETIKA, KODE ETIK PERAWAT, PRINSIP-PRINSIP MORAL/ETIK DAN NILAI-NILAI PRAKTIK PROFESIONALDewi Irawaty, MA, PhD.

MAGISTER MANAJEMEN ILMU KEPERAWATAN ALIANSI UI-UNHAS JANUARI 2012

1

CIRI UTAMA PROFESI Memiliki Ilmu pengetahuan Melalui pendidikan tinggi (minimal jenjang strata 1 profesi) Melakukan praktik menggunakan metodologi Melakukan pengendalian secara otonom Memiliki Kode etik profesi2

PROFESI Bukan sekedar pekerjaan (vokasi) Memerlukan: Keahlian (expertise) Tanggung jawab (responsibility) Kesejawatan (corporateness)

3

Pengembangan Keperawatan sebagai ProfesiGLOBALISASI

Pengakuan Publik Titik masuk

Pendidikan

Pelayanan

Kehidupan Keprofesian

Riset

KEBUTUHAN & KECENDERUNGAN KESEHATAN

IPTEK4

PELAYANAN/ ASUHAN KEPERAWATAN Pelaksanaanya membutuhkan penerapan ilmu keperawatan termasuk perilaku caring (caring behavior) Knowing Being with Doing for Enabling Maintain belief5

PELAYANAN / ASUHAN KEPERAWATAN Dilaksanakan menggunakan metode ilmiah sebagai pendekatan yaitu proses keperawatan Berbagai upaya dan seni (art) diupayakan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar klien dan kemandirian dalam upaya pemeliharaan kesehatannya secara cognitif dan praktis Dilakukan dengan cara terbaik untuk mencapai tujuan/ hasil terbaik dengan cara mengedepankan sistem nilai (value) dan penghormatan, sensitif terhadap klien 6 sebagai manusia

SOSIAL CONTACTPROFESSIONALS COMMUNITY

Self Credentialing Self licensing

Privilege Moral responsibility high standard of competence

Market control Working condition

Professionalism

William H, Sulivan, Medicine under threat: Professionalism and professional Identity, CMAJ 2000: 162 (5) : 6737

PROFESIONALISME Terjadi kontrak sosial antara Profesi dan Masyarakat Pofesi memperoleh hak istimewa (privilege) untuk menjalankan profesinya terutama dalam berpraktek Profesi secara bertanggung jawab melakukan pengawasan anggotanya melalui upaya: Self credentialing ( sertifikasi, registrasi) Self licensing ( perizinan) 8

INTI PROFESI Pelayanan pada manusiaProfesi Keperawatan Manusia sebagai klien

Terdapat tanggung jawab moral, etik, dan hak asasi manusia9

MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN YANG BERMUTU DAN AMANKode etik Dikawal dengan Standar profesi dan praktik Perundangundangan yang mengatur praktik keperawatan

10

DIMENSI PROFESIProfesi Keperawatan

Pelayanan kepada Manusia

Disiplin

Etik

Hukum11

DISIPLIN ILMU

Ilmu: kumpulan pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan pengetahuan lainnya. Memiliki objek, sistem dan metode tertentu Ilmu keperawatan: fokus pada kebutuhan dasar manusia, perubahan termasuk gangguan dan upaya mengatasinya menggunakan pendekatan keperawatan12

ETIK Tentang bagaimana seseorang harus berperilaku dan hidup bersama orang lain. Berhubungan dengan pertimbangan menetapkan keputusan baik tidaknya suatu upaya atau tindakan. Etika profesi: Nilai yang digunakan sebagai tuntunan untuk dilakukan oleh anggota profesi dalam berhubungan dengan orang lain dalam menjalankan keprofesiannya13

HUKUM Himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan harus ditaati. Pelanggaran akan dikenakan sangsi yang sesuai. Berjenjang dimulai dari UU sd peraturan pemerintah dan mentri

14

KLIEN

PERAWAT

Terdapat tanggung jawab moral, etik, dan hak asasi manusia dalam pemberian pelayanan

Melaksanakan praktik keperawatan sesuai dengan iptek keperawatan

Pengawalan kualitas pelayanan

Sertifikasi Ijazah dan sertifikat kompetens i

Registra si ST R

Lisensi Bekerja

perundang undangan

Kode etik profesi

Standa r profesi

15

KODE ETIKDitetapkan sebagai upaya mengantisipasi konflik berkaitan dengan perkembangan pengetahuan PROFESI, kemungkinan pergeseran ETIKA (nilai dan norma moral) yang diyakini dan mengarahkan perkembangan spesialisasi/spesifikasi dalam PROFESI

ETIKA PROFESI Nilai yang digunakan sebagai tuntunan untuk dilakukan oleh anggota profesi dalam berhubungan dengan orang lain dalam menjalankan keprofesiannya

17

DIMENSI ETIKA Pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik (sebagai aturan internal profesi) Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi kurang tepat atau baik-buruk Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh Majelis Etik Profesi Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan hak sebagai anggota organisasi profesi

18

KODE ETIKMerupakan pernyataan tentang

prinsip perilaku profesional yang disepakati oleh suatu profesi

19

KODE ETIK KEPERAWATAN Pernyataan komprehensif yang merupakan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek keperawatan Ungkapan kepedulian moral profesi keperawatan kepada masyarakat. Perilaku dan sikap yang diyakini profesi untuk diamalkan oleh setiap anggota profesi

20

KODE ETIK PERAWAT Pernyataan komprehensif yang merupakan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan praktek keperawatan Ungkapan kepedulian moral profesi keperawatan kepada masyarakat. Perilaku dan sikap yang diyakini profesi untuk diamalkan oleh setiap anggota profesi

21

FUNGSI KODE ETIK1. Menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat memahami dan menerima kepercayaan dan tanggung jawab yang diberikan oleh masyarakat kepadanya 2. Menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan sebagai landasan dalam melakukan praktek 3. Mengatur hubungan perawat dengan pasien, dengan sesama perawat, masyarakat dan dengan profesi lain 4. Memberikan sarana pengendalian diri sebagai profesi 5. Merupakan acuan bagi peer review 22

ELEMEN KODE ETIK PERAWATPerilaku perawat dalam kaitannya dengan: Manusia Praktek Masyarakat Teman sejawat profesi23

Kode Etik Keperawatan Indonesia mengatur tanggung jawab perawat dalam tatanan perilaku : Perawat Perawat Perawat Perawat Perawat dan dan dan dan dan klien praktik masyarakat teman sejawat profesi

24

Terkait dengan penerapan etik profesi, setiap perawat berkewajiban:1. Memahami setiap elemen kode etik dan penjelasannya 2. Menerapkan prinsip etik dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan khususnya pada situasi dilema etik/konflik etik 3. Mengenali prosedur penanganan kejadian pelanggaran etik termasuk perangkat yang ada 4. Memahami sangsi terhadap pelanggaran 25 etik

26