teori carl g
DESCRIPTION
teori carl GTRANSCRIPT
![Page 1: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psiko adalah totalitas segala peristiwa psikis baik yang disadari maupun yang
tidak disadari.Jiwa manusia terdiri dari 2 alam yaitu:
Alam sadar (kesadaran), fungsinya adalah untuk melakukan penyesuaian terhadap
dunia luar.
Alam tak sadar (ketidak sadaran), fungsinya adalah untuk melakukan penyesuaian
terhadap dunia dalam.
Batas antara kedua alam itu tidaklah tetap tetapi berubah-ubah, luas daerah
kesadaran dan ketidaksadaran dapat berkurang ataupun bertambah.
Berpangkal pada kenyataan bahwa kepribadian manusia itu sangat bermacam-
macam sekali, mungkin sama banyaknya dengan banyaknya orang, segolongan ahli
berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu, karena mereka
berpendapat bahwa cara itulah paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan
baik. Pada sisi lain, sekelompok ahli berpendapat, bahwa cara bekerja seperti
dikemukakan di atas itu tidak memenuhi tujuan psikologi kepribadian, yaitu mengenal
sesama manusia menurut apa adanya, menurut sifat-sifatnya yang khas, karena dengan
penggolongan ke dalam tipe-tipe itu orang justru menyembunyikan kekhususan sifat-
sifat seseorang.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Agar pembaca mengetahui macam-macam kepribadian manusia yang ada
disekitar mereka.
2. Agar pembaca mengenal manusia lain dengan berbagai sifat yang berbeda.
1
![Page 2: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/2.jpg)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Carl G. Jung
Dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan
berbagai macam orang di kehidupan sehari-hari
sering sekali kita menilai sifat dan sikap orang-orang
tersebut dan kita melakukan pengamatan terhadap
kepribadian orang tersebut. Dimana biasanya
penilaian dan pengamatan tersebut hanyalah
berdasarkan pada sebagian dari tingkah laku dan
hasil analisa yang sangat dangkal. Namun, apakah kepribadian itu sendiri?
Kepribadian merupakan sesuatu yang sangat rumit dan kompleks, sehingga
tidak mudah dalam mendefinisikannya. Menurut Pervin (2000) :
“Personality represent those characteristic of the person that account for
consistent pattern of feeling, thinking and behaving.”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan penentu
karakteristik dari seseorang yang menentukan bagaimana ia merasa berfikir dan
bertingkah laku.
Sedangkan Menurut Allport (dalam Chaplin, 2001), kepribadian adalah
organisasi dinamis didalam individu yang terdiri dari system-sistem psikofisik yang
menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik. Psikologi sebagai ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia, membahas kepribadian manusia melalui
berbagai macam pendekatan, yang salah satunya adalah pendekatan Psikodinamik.
Dalam pendekatan ini, Carl Gustav Jung menjelaskan kepribadian manusia
berdasarkan tujuannya dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh masa lalu dan masa
depan manusia. Jung menjelaskan berbagai macam struktur dari Psyche, tipologi
kepribadian manusia berdasarkan sikap dan fungsi dominan yang dimiliki oleh
manusia itu, mekanisme pergerakan energi psikis dan tahap perkembangan
kepribadiannya.
2
![Page 3: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/3.jpg)
B. Struktur Psyche Menurut Jung
Menurut Jung, psyche adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua
pikiran, perasaan dan tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang
saling berinteraksi satu sama lainnya. Struktur psyche menurut Jung terdiri dari :
1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan
perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan
identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku
yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu
masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri
dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan
dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya
lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit
kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik
namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
Kompleks adalah kelompok yang terorganisir dari perasaan, pikiran dan ingatan-
ingatan yang ada dalam personal unconscious. Setiap kompleks memilki inti yang
menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan
tematik, semakin kuat daya tarik inti semakin besar pula pengaruhnya terhadap
tingkah laku manusia. Kepribadian dengan kompleks tertentu akan didominasi oleh
ide, perasaan dan persepsi yang dikandung oleh kompleks itu.
3. Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur
seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies
tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya.
3
![Page 4: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/4.jpg)
Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras
akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-
aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi terentu secara hampir menyeluruh dan
kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa
archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan
membentuk satu sistem sendiri. Empat archetype yang penting dalam membentuk
kepribadian seseorang adalah :
Persona yang merupakan topeng yang dipakai manusia sebagai respon
terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi masyarakat serta terhadap
kebutuhan archetypal sendiri.
Anima & Animus merupakan elemen kepribadian yang secara psikologis
berpengaruh terhadap sifat bisexual manusia. Anima adalah archetype sifat
kewanitaan / feminine pada laki-laki, sedangkan Animus adalah archetype sifat
kelelakian / maskulin pada perempuan.
Shadow adalah archetype yang terdiri dari insting-insting binatang yang
diwarisi manusia dalam evolusinya dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih rendah
kebentuk yang lebih tinggi.
Self, yang secara bertahap menjadi titik pusat dari kepribadian yang secara
psikologis didefinisikan sebagai totalitas psikis individual dimana semua elemen
kepribadian terkonstelasi disekitarnya. Self membimbing manusia kearah self-
actualization, merupakan tujuan hidup yang terus-menerus diperjuangkan manusia
tetapi jarang tercapai.
C. Tipologi Jung
Menurut teori psikoanalisa dari Jung ada dua aspek penting dalam kepribadian
yaitu sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi
terdiri dari thinking, feeling, sensing dan intuiting. Dari kedelapan hal ini maka
diperoleh tipologi Jung, yaitu :
4
![Page 5: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Introversion-Thinking
Orang dengan sikap yang introvert dan fungsi thinking yang dominan biasanya
tidak memiliki emosi dan tidak ramah serta kurang bisa bergaul. Hal ini terjadi
karena mereka memiliki kecenderungan untuk memperhatikan nilai abstrak
dibandingkan orang-orang dan lingkungan sekitarnya. Mereka lebih mengejar dan
memperhatikan pemikirannya tanpa memperdulikan apakah ide mereka diterima
oleh orang lain atau tidak. Mereka biasanya keras kepala, sombong dan
berpendirian. Contoh dari orang dengan kepribadian seperti ini adalah philosophers.
2. Extraversion-Thinking
Contoh orang dengan sikap extrovert dan fungsi thinking yang dominan adalah
ilmuwan dan peneliti. Mereka memiliki kecenderungan untuk muncul seorang diri,
dingin dan sombong. Seperti pada tipe pertama, mereka juga me-repress fungsi
feeling. Kenyataan yang obyektif merupakan aturan untuk mereka dan mereka
menginginkan orang lain juga berpikir hal yang sama.
3. Introversion-Feeling
Orang dengan introversion-feeling berpengalaman dalam emosi yang kuat, tapi
mereka menutupinya. Contoh orang dengan sikap introvert dan fungsi feeling yang
dominan adalah seniman dan penulis, dimana mereka mengekspresikan perasaannya
hanya dalam bentuk seni. Mereka mungkin menampilkan keselarasan didalam
dirinya dan self-efficacy, namun perasaan mereka dapat meledak dengan tiba-tiba.
4. Extraversion-Feeling
Pada orang dengan sikap extraversion dan fungsi feeling yang dominan
perasaan dapat berubah sebanyak situasi yang berubah. Kebanyakan dari mereka
adalah aktor. Mereka cenderung untuk emosional dan moody tapi terkadang sikap
sosialnya dapat muncul.
5. Introversion-Sensation
5
![Page 6: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/6.jpg)
Orang ini cenderung tenggelam dalam sensasi fisik mereka dan untuk mencari
hal yang tidak menarik dari dunia sebagai perbandingan. Biasanya mereka adalah
orang-orang yang tenang, kalem, self-controlled, tapi mereka juga membosankan
dan kurang bisa berkomunikasi.
6. Extraversion-Sensation
Orang dengan tipe ini biasanya adalah businessman. Mereka biasanya realistik,
praktis, dan pekerja keras. Mereka menikmati apa yang dapat mereka indrai dari
dunia ini, menikmati cinta dan mencari kegairahan. Mereka mudah dipengaruhi oleh
peraturan dan mudah ketagihan pada berbagai hal.
7. Introversion-Intiuting
Pemimipi, peramal, dan orang aneh biasanya adalah orang dengan sikap
introvert dan fungsi intuitif yang dominan. Mereka terisolasi dalam gambaran-
gambaran primitif yang artinya tidak selalu mereka ketahui namun selalu muncul
dalam pikiran mereka. Mereka memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, tidak praktis namun memiliki intuisi yang sangat tajam dibandingkan
orang lain.
8. Extraversion-Intuiting
Penemu dan pengusaha biasanya memiliki sikap extravert dan fungsi intuitif
yang dominan, mereka adalah orang-orang yang selalu mencari sesuatu yang baru.
Mereka sangat baik dalam mempromosikan hal-hal yang baru. Namun mereka tidak
dapat bertahan pada satu ide, pekerjaan maupun lingkungan karena sesuatu yang
baru merupakan tujuan hidup mereka.
D. Tahap Perkembangan Kepribadian Jung
Tahap perkembangan kepribadian Jung terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood,
youth dan young adulthood, middle age dan old age. Pada tahap kedua menekankan
akan adaptasi terhadap kehidupan social dan ekonomi. Jung memperlihatkan
6
![Page 7: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/7.jpg)
ketertarikannya pada tahap perkembangan kepribadian ketiga yaitu middle age,
karena disini terdapat proses yang penting dari puncak dari individuation dan orang
mulai merubah kepedulian terhadap materi menjadi kepedulian spiritual.
E. Aktivitas Energi Psikis, Individuation, dan Transcendent Function
Energi psikis muncul dari pengalaman individual dan merupakan energi untuk
berpikir, berkeinginan, memelihara, dan berjuang. Energi psikis mengikuti hukum
equivalence dan entropy dari hukum thermodinamika. Dimana jumlah energi tidak
akan berubah dan saling berinteraksi agar mencapai keseimbangan. Energi psikis
melakukan dua tujuan hidup yaitu mempertahankan diri dan mengembangkan
budaya dan aktivitas spiritual dengan melakukan progression, sublimation (energi
bergerak maju) , regression dan repression (yang menekan ke ketidak sadaran).
Progression adalah keadaan dimana kesadaran/ ego dapat menyesuaikan diri
secara memuaskan baik terhadap tuntutan dunia luar maupun kebutuhan ketidak
sadaran, yang menyebabkan perkembangan bergerak maju. Apabila gerak maju ini
terganggu oleh suatu rintangan, dan karenanya libido tercegah untuk digunakan
secara maju maka libido akan melakukan regresi, yaitu kembali ketahap sebelumnya
atau masuk ke ketidak sadaran atau dikenal dengan repression. Sedangkan
sublimation adalah transfer energi dari proses yang lebih primitif, instinktif dan
rendah diferensiasinya ke proses yang lebih bersifat kultural, spiritual dan tinggi
diferensiasinya.
Transcendent function adalah kemampuan untuk mempersatukan segala
kecenderungan yang saling berlawanan dan mengolahnya menjadi satu kesatuan
yang sempurna dan ideal. Tujuan dari fungsi ini adalah menjelmakan manusia
sempurna, realisasi serta aktualisasi segala aspek-aspek yang tersembunyi dalam
ketidak sadaran. Fungsi inilah yang mendorong manusia mengejar kesempurnaan
kepribadian.
7
![Page 8: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/8.jpg)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain:
1. Psiko adalah kesatuan yang di dalamnya terdapat semua pikiran, perasaan dan
tingkah laku baik yang disadari maupun tidak disadari yang saling berinteraksi satu
sama lainnya.
2. Dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan berbagai macam orang di
kehidupan sehari-hari kita sering menilai sifat dan sikap orang,kita melakukan
pengamatan terhadap kepribadian orang itu.
3. Dua aspek penting dalam kepribadian yaitu sikap dan fungsi. Sikap terdiri dari
introvert dan ekstrovert, sedangkan fungsi terdiri dari thinking, feeling, sensing dan
intuiting.
4. Tahap perkembangan kepribadian Jung terdiri dari 4 tahap, yaitu childhood,
youth dan young adulthood, middle age dan old age.
5. Energi psikis muncul dari pengalaman individual dan merupakan energi untuk
berpikir, berkeinginan, memelihara, dan berjuang.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini disarankan para pembaca tidak melihat orang
hanya dari luarnya saja,namun juga harus melihat bagaimana kepribadian orang
tersebut.
8
![Page 9: Teori Carl G](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082505/55cf8f46550346703b9aac59/html5/thumbnails/9.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Chaplin, J.P (2001). Kamus Lengkap Psikologi (Kartini Kartono, penrj.). Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Hall, C. S.&G. Lindzey. (1985). Introduction to Theories Personality. New York: Jhon
Willey&Son.
Pervin, L. A.&O.P. John. (2000). Personality: Theory and Research. 8th ed. New York :
John Willey&Son.
www.google.com
9