teori cahaya
TRANSCRIPT
![Page 1: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/1.jpg)
OPTIKA
Teori-teori Cahaya dan Gelombang
Disusun Oleh:
Dhia Hana Mufida
1205120989
Dosen Pengampu:
M. Nor, S.Si, M.T
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2014
0
![Page 2: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/2.jpg)
Saat cuaca cerah, pada siang hari kita bisa melihat matahari dan malamnya bisa
melihat bulan ataupun bintang. Matahari, bulan dan bintang adalah bagian dari benda langit,
yang ketika kita melihatnya ataupun mengamatinya, informasi yang bisa kita tangkap
langsung dari benda langit tersebut berupa cahaya. Dan dari cahaya tersebut para astronom
dapat menentukan posisi, jarak, warna, suhu, jenis zat yang dikandungnya, energi dan lain
sebagainya. Jadi cahaya itu ilmu, cahaya merupakan bagian dari fenomena fisika, tanpa
cahaya bisa jadi ilmu astronomi tidak akan pernah ada, tanpa cahaya kita tidak akan bisa
hidup. Dari fenomena cahaya ini, banyak para ilmuwan memuculkan berbagai gagasan
ataupun teori tentang cahaya. Namun demikian, didalam ilmu pengetahuan, kebenaran dari
suatu gagasan maupun teori akan sangat di tentukan oleh uji eksperimen. Berikut ini adalah
beberapa teori yang dikemukakan ilmuwan mengenai cahaya dan optik.
1. Nama Teori : TEORI KERUCUT RASDIASI
Penemu : Al-Kindi (801 M – 873 M)
Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik
adalah Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman
baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual.
Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan
Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang
diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru
ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi
yang padat.
2. Nama Teori : TEORI REFRAKSI
Penemu : Ibnu Sahl (940 M – 100 M)
Sarjana Muslim lainnya yang menggembangkan ilmu optik adalah Ibnu Sahl (940 M –
100 M). Sejatinya, Ibnu Sahl adalah seorang matematikus yang mendedikasikan dirinya di
Istana Baghdad. Pada tahun 984 M, dia menulis risalah yang berjudul On Burning Mirrors and
Lenses (pembakaran dan cermin dan lensa). Dalam risalah itu, Ibnu Sahl mempelajari cermin
membengkok dan lensa membengkok serta titik api cahaya.
Ibnu Sahl pun menemukan hukum refraksi (pembiasan) yang secara matematis setara
dengan hukum Snell. Dia menggunakan hukum tentang pembiasan cahaya untuk
memperhitungkan bentuk-bentuk lensa dan cermin yang titik fokus cahanya berada di sebuah
titik di poros.
1
![Page 3: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/3.jpg)
3. Nama Teori : TEORI SINAR CAHAYA
Penemu : Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965 – sekitar 1040)
Abu Ali Hasan Ibn Al-Haitham (965–sekitar 1040), dikenal juga sebagai Alhazen,
mengembangkan teori yang menjelaskan penglihatan, menggunakan geometri dan anatomi.
Teori itu menyatakan bahwa setiap titik pada daerah yang tersinari cahaya, mengeluarkan
sinar cahaya ke segala arah, namun hanya satu sinar dari setiap titik yang masuk ke mata
secara tegak lurus yang dapat dilihat. Cahaya lain yang mengenai mata tidak secara tegak
lurus tidak dapat dilihat. Dia menggunakan kamera lubang jarum sebagai contoh, yang
menampilkan sebuah citra terbalik. Alhazen menganggap bahwa sinar cahaya adalah
kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu. Dia juga mengembangkan
teori Ptolemy tentang refraksi cahaya namun usaha Alhazen tidak dikenal di Eropa sampai
pada akhir abad 16.
4. Nama Teori : TEORI REFLEKSI CAHAYA
Penemu : Euclid
Euclid (Alexandria) didalam karyanya Optica ia mencatat bahwa perjalanan cahaya
dalam garis lurus dan menjelaskan hukum refleksi. Dia percaya bahwa visi akan melibatkan
sinar dari mata ke obyek terlihat dan ia mempelajari hubungan antara ukuran jelas dari objek
dan sudut-sudut yang mereka subtend di mata. Hero (juga dikenal sebagai Heron) di
Alexandria. Dalam karyanya Catoptrica, Hero menunjukkan dengan metode geometri bahwa
jalan sebenarnya yang diambil oleh sebuah sinar cahaya dipantulkan dari sebuah cermin
pesawat yang lebih pendek daripada jalur tercermin lain yang mungkin diambil antara sumber
dan titik pengamatan.
5. Nama Teori : TEORI INTENSITAS CAHAYA
Penemu : Robert Grosseteste
Robert Grosseteste (Inggris) scholarum. Magister dari Universitas Oxford dan
pendukung pandangan bahwa teori harus dibandingkan dengan observasi, Grosseteste
menganggap bahwa sifat cahaya memiliki arti khusus dalam filsafat alam dan menekankan
pentingnya matematika dan geometri di mereka belajar. Dia percaya bahwa warna terkait
dengan intensitas dan bahwa mereka memperpanjang dari putih menjadi hitam, putih yang
paling murni dan berbaring di luar merah dengan hitam tergeletak di bawah biru. pelangi itu
menduga sebagai akibat refleksi dan refraksi cahaya matahari oleh lapisan dalam 'awan berair'
tapi pengaruh tetesan individu tidak dianggap. Dia memegang melihat, bersama dengan orang-
orang Yunani sebelumnya, bahwa visi melibatkan emanasi dari mata ke objek yang dirasakan.
2
![Page 4: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/4.jpg)
6. Nama Teori : TEORI PERAMBATAN CAHAYA
Penemu : Roger Bacon
Bacon (Inggris), seorang pengikut Grosseteste di Oxford, Bacon diperpanjang
pekerjaan Grosseteste di optik. Ia menganggap bahwa kecepatan cahaya terbatas dan bahwa
disebarluaskan melalui media dengan cara yang analog dengan propagasi suara. Dalam
karyanya Opus Maius, Bacon menggambarkan studinya atas perbesaran benda kecil dengan
menggunakan lensa cembung dan menyarankan agar mereka bisa menemukan aplikasi di
koreksi penglihatan yang rusak. Dia menghubungkan fenomena pelangi untuk refleksi sinar
matahari dari hujan individu.
7. Nama Teori : TEORI IMPULS
Penemu : Rene Descartes
Menurut Descartes, perambatan cahaya dapat dianalogikan dengan perambatan suatu
impuls mekanik dari tongkat orang buta yang waktu berjalan menyodok-nyodokkan tongkat
terhadap berbagai benda. Menurutnya cahaya merupakan suatu impuls yang merambat dengan
cepat dari satu tempat ke tempat lain.
8. Nama Teori : TEORI GELOMBANG (RAY)
Penemu : Christian Huygens (1629 – 1695)
Christian Huygens menyatakan dalam abad ke-17 yang cahaya dipancarkan ke semua
arah sebagai ciri-ciri gelombang seperti bunyi. Perbedaan antara keduanya hanya pada
frekuewensi dan panjang gelombang saja. Pandangan ini menggantikan teori partikel halus. Ini
disebabkan oleh karena gelombang tidak diganggu oleh gravitasi, dan gelombang menjadi
lebih lambat ketika memasuki medium yang lebih padat. Teori gelombang ini menyatakan
bahwa gelombang cahaya akan berinterferensi dengan gelombang cahaya yang lain seperti
gelombang bunyi (seperti yang disebut oleh Thomas Young pada kurun ke-18), dan cahaya
dapat dipolarisasikan. Kelemahan teori ini adalah gelombang cahaya seperti gelombang bunyi,
memerlukan medium untuk dihantar. Suatu hipotesis yang disebut luminiferous aether telah
diusulkan, tetapi hipotesis itu tidak disetujui.
Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan bahwa gelombang
yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal ruang antara bintang-bintang dan
planet-planet merupakan ruang hampa (vakum) sehingga menimbulkan pertanyaan apakah
yang menjadi medium rambat cahaya matahari sampai ke bumi jika cahaya merupakan
gelombang seperti yang dikatakan Huygens. Inilah kritik orang terhadap pendapat Huygens.
Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan memperkenalkan zat hipotetik (dugaan) yang
3
![Page 5: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/5.jpg)
bernama eter. Zat ini sangat ringan, tembus pandang dan memenuhi seluruh alam semesta.
Eter membuat cahaya yang berasal dari bintang-bintang sampai ke bumi.
9. Nama Teori : TEORI GELOMBANG CAHAYA
Penemu : Christian Huygens dan Robert Hooke (1629 – 1695)
Christian Huygens dan Robert Hooke merupakan ilmuwan pendukung yang paling
bersemangat dari teori impuls cahaya. Kemudian, mereka menyempurkan teori tersebut
sehingga lahiriah teori gelombang cahaya. Pada tahun 1678, Huygens menyatakan bahwa
perambatan gelombang apa pun melalui ruang dapat digambarkan dengan suatu metode
geometris yang dikenal dengan prinsip Huygens, yaitu : “setiap titik pada muka gelombang
(wavefront) dapat dipandang sebagai sebuah sumber titik yang menghasilkan gelombang sferis
sekunder. Setelah waktu t, posisi muka gelombang yang baru adalah permukaan selubung
yang menyinggung semua gelombang sekunder ini.
10. Nama Teori : TEORI EMISI
Penemu : Sir Issac Newton (1642 – 1722)
Teori Emisi oleh Newton mengembangkan teori Descartes bahwa cahaya terdiri dari
partikel-partikel. Menurutnya, benda bersinar mengeluarkan partikel-partikel secara tetap ke
segala arah dengan lurus. Jika partikel dianggap tidak bermassa, maka benda bersinar tidak
akan kehilangan massa hanya karena memancarkan cahaya, dan cahaya itu sendiri tidak
dipengaruhi oleh gravitasi.
Isaac Newton menyatakan dalam Hypothesis of Light pada 1675 bahwa cahaya terdiri
dari partikel halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Teori ini dapat
digunakan untuk menerangkan pantulan cahaya, tetapi hanya dapat menerangkan pembiasan
dengan menganggap cahaya menjadi lebih cepat ketika memasuki medium yang padat tumpat
karena daya tarik gravitasi lebih kuat.
11. Nama Teori : TEORI INTERFERENSI CAHAYA
Penemu : Thomas Young (1773 – 1829) dan Agustin Fresnel (1788 – 1827)
Pada dekade awal Abad 20, berbagai eksperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan
seperti Thomas Young dan Agustin Fresnell menggunakan percobaan dengan dua celah. Dari
hasil percobaan mereka menyatakan bahwa cahaya dapat melentur (difraksi) dan
berinterferensi, dan peristiwa ini tidak dapat diterangkan dengan teori partikel (emisi) Newton.
Gejala alam yang khas merupakan sifat dasar gelombang bukan partikel.
4
![Page 6: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/6.jpg)
12. Nama Teori : TEORI CEPAT RAMBAT CAHAYA
Penemu : Jean Bernard Leon Foucault (1819 – 1868)
Mengemukakan pendapat tentang cahaya sebagai berikut cepat rambat cahaya dalam
zat cair lebih kecil daripada cepat rambat cahaya di udara. Padahal Newton dengan teori emisi
partikelnya meramalkan kebalikannya. Hal ini bertentangan dengan teori emisi Newton.
13. Nama Teori : TEORI ELEKTROMAGNETIK
Penemu : James Clerk Maxwell
Pada 1845 Faraday menemukan bahwa sudut polarisasi dari sebuah sinar cahaya ketika
sinar tersebut masuk melewati material pemolarisasi dapat diubah dengan medan magnet.Ini
adalah bukti pertama kalau cahaya berhubungan dengan Elektromagnetisme. Faraday
mengusulkan pada tahun 1847 bahwa cahaya adalah getaran elektromagnetik berfrekuensi
tinggi yang dapat bertahan walaupun tidak ada medium.
Teori ini diusulkan oleh James Clerk Maxwell pada akhir abad ke-19, menyebutkan
bahwa cahaya dibangkitkan oleh gejala kelistrikkan dan kemagnetan sehingga tergolong
gelombang elektromagnetik. Sesuatu yang yang berbeda dengan gelombang bunyi yang
tergolong gelombang mekanik sehingga tidak memerlukan medium untuk merambat dan
kecepatan rambatnyapun amat tinggi bila dibandingkan dengan gelombang bunyi. Gelombang
elekromagnetik merambat dengan kecepatan 300.000 km/s.
Pada permukaannya dianggap gelombang cahaya disebarkan melalui kerangka acuan
yang tertentu, seperti ether, tetapi teori relativitas khusus menggantikan anggapan ini. Teori
elektromagnet menunjukkan yang sinar kasat mata adalah sebagian daripada spektrum
elektromagnet. Teknologi penghantaran radio diciptakan berdasarkan teori ini dan masih
digunakan.
Kecepatan cahaya yang konstan berdasarkan persamaan Maxwell berlawanan dengan
hukum-hukum mekanis gerakan yang telah bertahan sejak zaman Galileo, yang menyatakan
bahwa segala macam laju adalah relatif terhadap laju sang pengamat. Pemecahan terhadap
kontradiksi ini kelak akan ditemukan oleh Albert Einstein.
Dewasa ini pandangan bahwa cahaya merupakan gelombang elektomagnetik umum
diterima oleh kalangan ilmuwan, walaupun hasil eksperimen Michelson dan Morley di tahun
1905 gagal membuktikan keberadaan eter seperti dikemukakan oleh Huygen dan Maxwell.
5
![Page 7: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/7.jpg)
14. Nama Teori : TEORI POLA INTERFERENSI
Penemu : Heinrick Rudolf Hertz (1857 – 1894)
Orang yang pertama kali menguji hipotesa Maxwell adalah Heindrick Rudolf Hertz.
Percobaan Hertz ini menggunakan sepasang vibrator muatan listrik yang bergetar dengan
frekuensi yang tinggi kira-kira 100 MHz. Frekuensi ini adalah gelombang elektromagnetik
pada rentang gelombang radio pendek (FM) dan televisi.
Hasil eksperimen lainnya yang dilakukan Hertz adalah mengenai pengukuran
kecepatan dari gelombang frekuensi radio. Gelombang frekuensi radio yang frekuensinya
diketahui, dipantulkan pada sebuah lembaran logam sehingga menciptakan suatu pola
interferensi yan titik simpulnya dapat dideteksi.
15. Nama Teori : TEORI PERAMBATAN CAHAYA
Penemu : Albert Abraham Michelson (1852-1931)
Percobaan Albert Abraham Michelson (1852-1931) dan Edward Williams Morley
(1838-1923) membuktikan bahwa tidak ada eter. Pada saat itu orang berpendapat bahwa
cahaya merambat di udara dalam zat yang dinamakan eter (medium cahaya). Hasil percobaan
ini telah mengoreksi teori Fresnell bahwa cahaya merambat dengan medium eter. Percobaan
ini mengubah pendapat orang saat itu.
16. Nama Teori : TEORI KUANTUM
Penemu : Max Karl Ernest Ludwig Planck (1858 – 1947)
Berdasarkan hasil penelitian tentang sifat-sifat termodinamika radiasi benda hitam,
pada abad ke-19 tahun 1900 Planck menyimpulkan bahwa cahaya di pancarkan dalam bentuk-
bentuk partikel kecil yang terdiri dari paket (kuantum) tenaga yang dikenal sebagai foton
disebut kuanta. Penghargaan Nobel menghadiahkan Planck anugerah fisika pada 1918 untuk
kerja-kerjanya dalam penemuan teori kuantum, walaupun dia bukannya orang yang pertama
memperkenalkan prinsip asas partikel cahaya.
17. Nama Teori : TEORI DUALISME PARTIKEL-GELOMBANG
Penemu : Albert Einstein (1879 – 1955)
Teori ini menggabungkan tiga teori yang sebelumnya, dan menyatakan bahwa cahaya
adalah partikel dan gelombang. Ini adalah teori modern yang menjelaskan sifat-sifat cahaya,
dan bahkan sifat-sifat partikel secara umum. Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Albert
Einstein pada awal abad 20, berdasarkan dari karya tulisnya tentang efek fotolistrik, yakni
pemancaran elekton dari permukaan logam karena logam tersebut disinari cahaya. Hasil
6
![Page 8: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/8.jpg)
penelitian Planck, Einstein menunjukkan bahwa energi sebuah foton sebanding dengan
frekuensinya. Lebih umum lagi, teori tersebut menjelaskan bahwa semua benda mempunyai
sifat partikel dan gelombang, dan berbagai macam eksperimen dapat di lakukan untuk
membuktikannya. Sifat partikel dapat lebih mudah dilihat apabila sebuah objek mempunyai
massa yang besar.
Jadi dalam kondisi tertentu cahaya menunjukkan sifat sebagai gelombang dan dalam
kondisi lain menunjukkan sifat sebagai partikel. Hal ini disebut sebagai dualisme cahaya.
(source: e-dukasi.net)
7
![Page 9: teori cahaya](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082715/55cf97f0550346d033948db2/html5/thumbnails/9.jpg)
Daftar Pustaka
Anonim. 2009. Gelombang cahaya. http://belajarfisika91.wordpress.com/
2009/08/02/3-3-gelombang-cahaya/. Diakses tanggal 9 Maret 2014.
Anonim. 2013. Teori-teori Cahaya. http://rahmaputri04.blogspot.com. Diakses tanggal
13 Maret 2014
8