teori-biaya
DESCRIPTION
teori biayaTRANSCRIPT
TEORI BIAYA
Kegiatan Belajar 1: Teori BiayaRangkuman
Produksi merupakan kegiatan mengombinasikan input untuk menghasilkan output secara efisien. Biaya produksi perusahaan diperoleh dari penggunaan input dalam proses produksi dan informasi mengenai harga input. Fungsi biaya menunjukkan biaya minimum yang harus ditanggung oleh pengusaha untuk memproduksi berbagai tingkat output.Fungsi biaya tersebut minimum mengingat bahwa pengusaha bekerja secara efisien.
Biaya eksplisit adalah biaya yang benar benar dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli atau menyewa input yang dipergunakan dalam proses produksi, termasuk gaji pegawai, sewa tanah atau bangunan, pembelian bahan dan lain lain. Biaya implisit adalah biaya yang dicerminkan oleh nilai input yang dimiliki dan digunakan sendiri oleh perusahaan di dalam proses produksinya. Perbedaannya adalah perusahaan tidak perlu membayar atas penggunaan input tersebut karena sudah milik sendiri. Meskipun demikian, nilainya perlu diperhitungkan dalam penghitungan biaya. Biaya privat adalah biaya yang ditanggung oleh individu atau perusahaan di dalam proses produksi barang dan jasa. Biaya sosial adalah biaya yang harus ditanggung oleh masyarakat secara keseluruhan, termasuk misalnya biaya polusi akibat kegiatan perusahaan.Biaya sosial ini dapat menjadi biaya privat melalui peraturan pemerintah, misalnya pemerintah mengatur supaya perusahaan memiliki instalasi pengolah limbah.
Berbagai kombinasi input yang membebani perusahaan dengan biaya dalam jumlah yang sama dinamakan isokos (isocost). Untuk meminimumkan biaya produksi sejumlah output tertentu, perusahaan harus memilih kombinasi input yang membebani biaya minimum (Least Cost Combination).Kombinasi ini terjadi pada saat garis isokos menyinggung kurva isokuan.
Dalam jangka pendek karena minimal terdapat satu input yang bersifat tetap maka akan terdapat biaya yang bersifat tetap. Biaya ini dina makan biaya tetap total (Total Fixed Cost, TFC). Biaya biaya untuk penggunaan input yang bersifat variabel dinamakan biaya variabel total (Total Variable Cost, TVQ). Biaya total, TC = TFC + TVC.
Kegiatan Belajar 2: Biaya Jangka PanjangRangkuman
Hukum penambahan hasil yang semakin berkurang (Law of Diminishing Return, LDR), yaitu apabila semakin banyak input variabel dipergunakan pada input tetap maka tambahan output semakin lama semakin rendah.
Kenaikan hasil (increasing returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Penurunan hasil (decreasing returns to scale) berarti output meningkat dengan proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi kenaikan penggunaan input sehingga biaya per unit output menurun (dengan anggapan harga input tetap). Increasing returns to scale ditunjukkan oleh LAC yang menurun, sedangkan decreasing returns to scale ditunjukkan oleh kurva LAC yang menaik.
Penerimaan total produsen adalah TR (Total Revenue) = P.Q. Kurva biaya total jangka panjang merupakan kumpulan titik titik minimum biaya jangka pendek. Keseimbangan produsen tercapai apabila kemampuan teknis dan kemampuan ekonomis sama. Isokuan menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara teknis dan isokos menggambarkan kemampuan (kendala) produsen secara ekonomis maka keseimbangan produsen dicapai dengan menggabungkan kemampuan teknis dengan kemampuan ekonomis.Keseimbangan produsen tercapai jika isokuan bersinggungan dengan isokos. Persinggungan isokuan dengan isokos terjadi pada saat slope isokuan sama dengan slope isokos.
DAFTAR PUSTAKA
Alpha C. Chiang. (2000). Fundamental Method of Mathematical Economic, McGraw Hill
Catur Sugiyanto. (1995). Ekonomi Mikro: Ringkasan Teori, Soal, Trik dan Jawaban. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
David M. Winch, Microeconomics, Problems and Solutions. Oxford University Press.
Mary H. Acker. Microeconomics, Theory and Applications, Study Guide. Macmillan Publishing Company
Nicholson, Walter. (2000). Microeconomic Theory: Basic Principles and Extensions, edisi 7 The Dryden Press.
Teori Biaya Produksi
Biaya kesempatan adalah nilai sumber daya dalam penggunaan
yang terbaik.Biaya kesempatan perlu dipertimbangkan dalam
mengukur seluruh biaya produksi.
Biaya eksplisit adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses
produksi yang berbentuk kas, sedangkan biaya implisit adalah
biaya dikeluarkan dalam proses produksi dalam bentuk nonkas.
Keuntungan ekonomi adalah penerimaan dikurangi semua biaya,
tercakup di dalamnya pengembalian normal untuk manajemen
dan modal.
Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan
dengan perubahan satu unit output. Sedangkan, biaya
inkremental dapat diartikan sebagai tambahan biaya total dari
penerapan keputusan manajerial.
Biaya Rata-rata, Biaya Marjinal dan Biaya Total Rata-rata
Fungsi biaya rata-rata atau unit-1 kadang-kadang lebih berguna
dari fungsi biaya total dalam pengambilan keputusan suatu usaha
di sektor pertanian. Fungsi biaya rata-rata dapat diperoleh
dengan membagi fungsi biaya total yang relevan dengan output.
Biaya marjinal adalah perubahan biaya total yang berkaitan
dengan perubahan output (output).
Fungsi biaya marjinal berpotongan dengan fungsi biaya total
rata-rata dan fungsi biaya variabel rata-rata di titik minimum ke
dua fungsi tersebut.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang akan:
(a) Menurun, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah
meningkat,
(b) Konstan, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah
konstan, dan
(c) Meningkat, apabila skala pengembalian dalam produksi adalah
menurun.
Fungsi biaya rata-rata jangka panjang adalah merupakan kurva
amplop dari sejumlah kurva biaya rata-rata jangka pendek.
Topik Khusus dalam Teori Biaya
Pada tingkat output yang hasilnya di spesifikasi tingkat
keuntungan ekonomi diperoleh dengan membagi keuntungan
ditambah biaya tetap total dengan kontribusi keuntungan
Analisis titik impas adalah spesial pada kasus analisis
keuntungan di mana keuntungan diharuskan sama dengan nol.
Suatu usaha dapat dikatakan tinggi tingkat pengungkitannya
apabila biaya tetap adalah relatif lebih besar (tinggi) dari pada
biaya variabel.Pada umumnya, penggunaan analisis
pengungkitan operasi menyatakan secara tidak langsung
tingginya tingkat risiko keuntungan sepanjang waktu.Dalam arti
kata, peningkatan nilai pengungkitan operasi menyatakan lebih
bervariasinya keuntungan sepanjang waktu, oleh karena itu
tinggi tingkat risikonya.
BIAYA (berbagai macam pengertian biaya)Pengertian Biaya
Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
Penggolongan Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya digolongkan sebagai berikut;
1. Menurut Objek Pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut “biaya telepon”.
2. Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan, biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: (1). Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. (2). Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. (3). Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll.
3. Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Ada 2 golongan, yaitu: (1). Biaya Langsung (direct cost), merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. (2). Biaya Tidak Langsung (indirect cost), biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead pabrik.
4. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan, biaya dibagi menjadi 4, yaitu (1). Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. (2). Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. (3). Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan.(4). Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
5. Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu; (1). Pengeluaran Modal (Capital Expenditure), yaitu pengeluaran yang akan memberikan manfaat/benefit pada periode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang. (2). Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran itu terjadi.
Biaya Pemasaran
Menurut Mulyadi (2005:487), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.
Menurut Hansen & Mowen (2001:47), Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga jual, biaya iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan.
Menurut Henry Simamora (2002:37), Biaya pemasaran atau penjualan (Marketing Cost) meliputi semua biaya yang dikeluarkan untuk mendapat pesanan pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa ke tangan pelanggan.
Penggolongan Biaya Pemasaran
Mulyadi (2005:488) menggolongkan biaya pemasaran menjadi dua golongan, yaitu: (1). Order Getting Cost (Biaya untuk mendapatkan pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contohnya; biaya gaji dan wiraniaga, komisi penjualan, advertensi dan promosi. (2). Order Filling Cost (Biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli/konsumen. Contohnya; biaya pergudangan, biaya pengangkutan dan biaya penagihan.
Biaya Promosi
Menurut Phillip Kotler dialihbahasakan Benyamin Molan (2000:640), Biaya promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi.
Menurut Henry Simamora (2002:762), Biaya promosi merupakan sejumlah dana yang dikucurkan perusahaan ke dalam promosi untuk meningkatkan penjualan.
Biaya Layanan Konsumen
Menurut Phillip Kotler (2000:41), biaya layanan konsumen adalah sekumpulan biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan produk atau jasa tersebut.
Menurut E. Jerome Mc.Carthy dialihbahasakan Gunawan Hutauruk, biaya layanan konsumen adalah jenis-jenis pengeluaran yang mendukung operasi suatu perusahaan.
Sumber:
1. Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya, Edisi bahasa Indonesia, Buku Dua, Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
2. Henry Simamora.2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
3. Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran, Alihbahasa Benyamin Molan. Jakarta: Erlangga.
4. Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya,edisi ke-6. Yogyakarta: STIE YKPN.
5. Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya, Buku 1, edisi dua. Yogyakarta: BPFE.