teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran

6
1 Teori Belajar Teori Belajar Konstruktivistik dan Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Penerapannya dalam Pembelajaran Pembelajaran

Upload: braima

Post on 12-Jan-2016

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran. Karakteristik Manusia Masa Depan. Manusia yang memiliki kepekaan , kemandirian , tanggungjawab terhadap resiko dalam pengambilan keputusan , belajar terus menerus , mampu kolaborasi - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

11

Teori Belajar Konstruktivistik Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam dan Penerapannya dalam

PembelajaranPembelajaran

Page 2: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

22

Karakteristik Manusia Masa Karakteristik Manusia Masa DepanDepan

• Manusia yang memiliki kepekaan, kemandirian, tanggungjawab terhadap resiko dalam pengambilan keputusan, belajar terus menerus, mampu kolaborasi

• Berpikir kreatif-produktif, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, Belajar bgmn belajar, pengendalian diri

Page 3: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

33

Konstruksi PengetahuanKonstruksi Pengetahuan

• Apa pengetahuan ?, konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman maupun lingkungan, bukan kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari.

• Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain, tetapi melalui proses interpretasi dan konstruksi melalui pengalaman dan pengetahuan mereka sendiri.

• Proses mengkonstruksi pengetahuan– Kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali

pengalaman.– Kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan akan

kesamaan dan perbedaan– Kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu

daripada lainnya.

Page 4: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

44

Proses Belajar menurut Teori Proses Belajar menurut Teori KonstruktivistikKonstruktivistik

• Proses belajar konstruktivistik, bukan sebagai proses perolehan informasi yang berlangsung satu arah ke dalam diri siswa, melainkan pemberian makna oleh siswa melalui proses asimilasi dan akomodasi

• Peranan Siswa, Pembentukan pengetahuan dilakukan oleh si belajar, aktif melakukan kegiatan, berpikir, menyusun konsep dan memberi makna. Kemampuan awal menjadi dasar pembelajaran & pembimbingan.

• Peranan Guru, membantu agar proses mengkonstruksi belajar oleh siswa berjalan lancar. Yang meliputi:– Menumbuhkan kemandirian dengan menyediakan kesempatan

untuk mengambil keputusan dan bertindak.– Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak

dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.– Menyediakan sistem dukungan yang memberikan kemudahan

belajar agar mempunyai peluang optimal untuk berlatih.

Page 5: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

55

Sarana Belajar & Evaluasi Belajar Sarana Belajar & Evaluasi Belajar (lanjutan proses pembelajaran)(lanjutan proses pembelajaran)• Peranan utama dalam belajar

adalah aktivitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan sendiri, sehingga sarana belajar disediakan untuk membantu pembentukan kemampuan tersebut.

• Evaluasi belajar, menggunakan goal-free evaluation, yaitu suatu konstruksi untuk mengatasi kelemahan evaluasi pada tujuan spesifik.

Page 6: Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran

konstruktivistik.ppkmkonstruktivistik.ppkm 66

Perbandingan pembelajaran tradisional Perbandingan pembelajaran tradisional (behavioristik) dan Konstruktivistik(behavioristik) dan Konstruktivistik

Pembelajaran Tradisional Pembelajaran konstruktivistik1. Kurikulum disajikan dari

bagianbagian menuju keseluruhan dengan menekankan pada ketrampilan dasar

1. Kurikulum disajikan dari keseluruhan menuju bagian-bagian dan lebih mendekatkan pada konsep yang lebih luas

2. Pembelajaran sangat taat pada kurikulum yang telah ditetapkan

2. Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide siswa.

3. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan buku teks dan buku kerja

3. Kegiatan kurikuler lebih banyak mengandalkan pada sumber-sumber data primer dan manipulasi bahan

4. Siswa-siawa dipandang sebagai “kertas kosong”

4. Siswa dipandang sebagai pemikir-pemikir yang dapat memunculkan teori tentang dirinya

5. Penilaian Hasil Belajar atau pengetahuan siswa dipandang sebagai bagian dari pembelajaran

5. Pengukuran proses dan hasil belajar terjalin di dalam kesatuan pembelajaran

, tanpa ada group process dalam belajar 6. Siswa banyak belajar dan bekerja di dalam group process