teori bahasa & otomata
TRANSCRIPT
PRAKTIKUM
TEORI BAHASA DAN OTOMATA
Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas praktikum Teori Bahasa dan Otomata
Dosen : Nurdyanto M.T
Disusun Oleh :
Asep Hendar Rustiawan
(0706014)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOG GARUT
2009
MODUL I
FINITE STATE AUTOMATA FSA)
A. Landasan Teori
Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan
perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah (text processor). Bahasa formal adalah
kumpulan kalimat. Semua kalimat dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa
(grammar) yang sama. Sebuah bahasa formal bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa
berbeda.Dikatakan bahasa formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap
kalimatnya. Bahasa Natural/manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan
kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya ‘bahasa formal’ akan
disebut ‘bahasa’ saja.
Hierarki Bahasa
Kelas Mesin Pengenl
Regular Language
Context Free Language
Context Sensitive Language
Unrestricted language
Finite State Automta
Push Down Automata
Linear Bounded Automata
Turing Machine
Teori Otomata adalah teori mengenai mesin-mesin abstrak dan masalah yang dapat
dipecahkannya, dan berkaitan erat dengan teori bahasa formal. Otomata sendiri adalah suatu
bentuk yang memiliki fungsi-fungsi dari komputer digital Menerima input, menghasilkan output,
bisa memiliki penyimpanan sementara, dan mampu membuat keputusan dalam
mentransformasikan input ke output. Sebuah bahasa formal adalah abstraksi terdiri dari
himpunan simbol-simbol dan aturan-aturan yang mana simbol-simbol tersebut bisa
dikombinasikan kedalam entitas yang disebut kalimat.
Otomata merupakan suatu sistem yang terdiri atas sejumlah berhingga state, dimana state
menyatakan informasi mengenai input yang lalu,dan dapat pula dianggap sebagai memori mesin.
Input pada mesin otomata dianggap sebagai bahasa yang harus dikenali oleh mesin. Selanjutnya
mesin otomata membuat keputusan yang mengindikasikan apakah input itu diterima atau tidak.
Automaton adalah model matematika dari sebuah Finite State Machine (FSM). FSM adalah
sebuah mesin yang apabila diberikan masukan berupa simbol, kemudian akan melompat melalui
rangkaian status berdasarkan fungsi transisi. Setiap simbol dibaca satu per satu sampai seluruh
simbol yang harus diinterpretasi habis. Mesin Otomata Sederhana Sebuah string input diterima
bila mencapai state akhir/final state yang digambarkan dengan lingkaran ganda.
Finite State Automata
♦ model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output
♦ Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah dari satu state ke
state lainnya berdasar input dan fungsi transisi
♦ Tidak memiliki tempat penyimpanan/memory, hanya bisa mengingat state terkini.
♦ Mekanisme kerja dapat diaplikasikan pada : elevator, text editor, analisa leksikal,
pencek parity.
Diagram transisi FSA dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: q0 = state awal
q1 = state akhir
= transsisi
FSA dibangun dengan 5 Tupel :
Q = himpunan state
= himpunan simbol input
= himpunan transisi
S = state awal
F = himpunan state akhir
B. Jawaban Hasil Praktek
MODUL II
PUSHDOWN AUTOMATA (PDA)
A. Landasan Teori
PDA adalah mesin otomata yang memiliki kendali masukan menggunakan teknik LIFO (Last
IN First Out),untuk menentukan apakah suatu output diterima atau tidak oleh mesin
tersebut.Dalam melakukan proses peneriman input,PDA menggunakn memory stack.
Mekanisme kerja memory stackadalh menyimpan input pertama pada alamat paling bawah,input
berikutnya disimpan pada alamat diatasnya,dan input terakhir disimpan pada alamat paling
atas.petrintah opersi yang dgunakan untuk menyimpan input pada stack adalah
“PUSH”.Sedangkan perintah operasi untuk mengeluarkan input yang telah tersimpan adalah
“POP”.
Sebuah PDA dinyatakan dengan 7 tupel :
Q = himpunan state
= himpunan symbol input
T = simbol stack
= fungsi transisi
S = state awal
F = state akhir
Z = top of stack
Diagram transisi PDA dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan: q0 = state awal
q3 = state akhir
= transsisi
B. Jawaban Hasil Praktek
MODUL III
MESIN TURING
A. Landasan Teori
Stack tumpukan yang terdapat pada PDA memiliki keterbatasan kemampuan akses,yaitu hanya
mengakses data yang terdapat pada top/puncak dari stack.untuk melakukan akses pada bagian
yang lebih rendah dari puncak stack, harus memindahkan bagian diatasnya (POP), yang mana
akan menyebabkan bagan tersebut hilang.
Pada Mesin Turing, memori berupa suatu pita yang pada dasarnya berupa array (deretan) sel-sel
penyimpanan. Setiap sel mampu menyimpan sebuah symbol tunggal. Pita tersebut tidak
mempunyai sel pertama dan sel terakhir. Pita dapat memuat informasi dalam jumlah tak terbatas,
dan dapat diakses bagian manapun dari pita dengan urutan bagaimanapun. Terdapat seuah head
yang menunjukan posisi yang diakses pada pita. Head dapat bergerak kekanan dan kekiri untuk
membaca input dari pita dan sekaligus juga bisa melakukan penulisn pada pita/mengubah isi pita.
Mesin Turing bisa dianalogikan seperti computer sederhan, dengan sejumlah state sebagai
memori, Pita sebagai secondry storage, fungsi transisi sebagai program.Sebuah Mesin Turing
secara formal dinyatakan dalam 7 tupel, yaitu M = {Q, , , , S, F, b).
Dimana:
Q = himpunan state
= himpunan simbol input
= simbol pada pita
= fungsi trnsisi
S = state awal, S Q
F = himpunan state akhir
b = simbol kosong
Bagian dari pita yng belum ditulisi dianggap berisi simbo b (blank).
B. Jawaban Hasil Praktek