teori analisis jalur 2 variabel bebas

9
1. Analisis Jalur (Path Analysis) Analisis jalur adalah suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi. Dalam analisis ini digunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah- masalah atau untuk menguji hipotesis yang kompleks. Dengan menggunakan analisis ini dapat dihitung langsung dan tak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalan kuefisien jalur, yang sebenarnya koefisien regresi yang telah dibakukan (Kerlenger, 2004:990). Selanjutnya teknik analisis jalur mengikuti langkah-langkah yang dikemukakan Kerlinger (2004:990- 993) dan pengolahannya direncanakan menggunakan SPSS. Nirwana dalan Kuntadi (2002:58) menyatakan dengan analisis jalur dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel dan dapat digambarkan secara diagramatik. Besarnya pengaruh (relatif) dari suatu variabel penyebab ke variabel akibat tertentu dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien jalur dari variabel tersebut ke variabel akibatnya. Koefisien jalur adalah koefisien yang tidak memliki satuan,

Upload: anto-tomodachirent-susilo

Post on 26-Dec-2015

30 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

path analysis

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

1. Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur adalah suatu bentuk terapan dari analisis multiregresi. Dalam

analisis ini digunakan diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah-

masalah atau untuk menguji hipotesis yang kompleks. Dengan menggunakan

analisis ini dapat dihitung langsung dan tak langsung dari variabel-variabel bebas

terhadap variabel terikat. Pengaruh-pengaruh itu tercermin dalan kuefisien jalur,

yang sebenarnya koefisien regresi yang telah dibakukan (Kerlenger, 2004:990).

Selanjutnya teknik analisis jalur mengikuti langkah-langkah yang

dikemukakan Kerlinger (2004:990-993) dan pengolahannya direncanakan

menggunakan SPSS.

Nirwana dalan Kuntadi (2002:58) menyatakan dengan analisis jalur dapat

diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel dan dapat digambarkan

secara diagramatik. Besarnya pengaruh (relatif) dari suatu variabel penyebab ke

variabel akibat tertentu dinyatakan oleh besarnya bilangan koefisien jalur dari

variabel tersebut ke variabel akibatnya. Koefisien jalur adalah koefisien yang

tidak memliki satuan, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa makin besar

koefisien jalur, maka secara relatif makin besar pengaruh yang diberikan variabel

itu. Analisis jalur itu dapat digambarkan sebagai berikut:

x1

x2

Y

yx1

yx2

rx1x2

Page 2: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

Gambar 3.1. Diagram Jalur

Gambar di atas menunjukkan bahwa antara X1 , X2 terhadap Y terdapat

hubungan. Sementara hubungan X1 terhadap X2, dan X2 terhadap X3 merupakan

hubungan korelasional. Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas (X), yaitu

penetapan harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2), dan satu variabel terikat (Y)

yaitu kepuasan konsumen.

Diagram di atas dapat dinyatakan dengan persamaan struktural sebagai

berikut:

Persamaan struktural:

Y = yx1 X1 + yx2 X2 + yxε

Keterangan:

X1 = Penetapan harga

X2 = Kualitas pelayanan

Y = Kepuasan konsumen

ε = Variabel Epsilon

Selanjutnya untuk menghitung koefisien korelasi dan koefisien jalur dan

yang lainnya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Menghitung dan menyusun matrik koefisien korelasi (r) guna mengetahui

korelasi antar variabel.

b. Menghitung koefisien jalur (p)

c. Menghitung koefisien determinasi (r2)

d. Menghitung koefisien jalur epsilon (ε ) yang tidak diteliti.

Page 3: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

Melakukan uji signifikansi koefisien jalur secara parsial melalui uji t

dengan kriteria tolak Ho bila t hitung > t tabel, atau p value < 0,05.

2. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan

dua variabel, yaitu variabel bebas (penetapan harga dan kualitas pelayanan) dan

varibel tergantung (kepuasan konsumen). Variabel tergantung dapat diprediksikan

melalui variabel bebas sehingga antara dua buah variabel bebas dan variabel

tergantung yang masing-masing mempunyai skala pengukuran interval (rasio) dan

hubungannya merupakan hubungan linier, maka keeratan hubungan antara kedua

variabel itu disebut dengan korelasi pearson yang diberi simbol r untuk sampel.

Korelasi ini sering disebut sebagai korelasi produk-momen, besarnya koefisien

menggambarkan seberapa erat hubungan linear antara dua peubah, bukan karena

hubungan sebab akibat. Nilai peubah yang terlibat merupakan bertipe numerik dan

menyebar normal jika ingin pengujian terhadap hal tersebut dinyatakan sah.

Rumus yang digunakan adalah:

2222 yynxxn

yxxynr

Berdasarkan nilai r yang diperoleh, dapat dihubungkan -1< r < 1 yaitu:

a. Apabila r = 1, artinya terdapat hubungan antara variabel X dan Variabel Y

sempurna positif.

b. Apabila r = -1, artinya terdapat hubungan antara variabel negatif.

c. Apabila r = 0, artinya tidak terdapat hubungan korelasi.

Page 4: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap hubungan korelasi atau

besaran pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,

menggunakan pedoman menurut Sugiyono (2010: 149) tertera pada tabel berikut :

Tabe1 3.8

Interpretasi Nilai Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.19

0.20 – 0.39

0.40 – 0.59

0.60 – 0.79

0.80 – 1.00

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menentukan apakah hipotesis yang

akan diajukan diterima atau ditolak.

a. Pengujian Secara Simultan

Rumusan hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Ho : Tidak terdapat pengaruh penetapan harga dan kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen

Ha : Terdapat pengaruh penetapan harga dan kualitas pelayanan terhadap

kepuasan konsumen

Untuk menguji pengganti variabel bebas secara bersama-sama terhadap

variabel tidak bebas digunakan uji F. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan

dengan F tabel yang diperoleh dari tabel F dengan menggunakan tingkat rasio

(level of significance) tertentu. Adapun rumus uji F sebagai berikut:

F =

Page 5: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

Dimana:

R = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel bebas

n = Jumlah sampel

Untuk uji F, kriteria uji yang dipakai adalah sebagai berikut:

- Ho diterima bila F ≤ F tabel

- Ho ditolak bila F > F tabel

b. Pengujian Secara Parsial

Rumusan hipotesis pada penelitian ini yaitu:

1) Ho : Tidak terdapat pengaruh penetapan harga terhadap kepuasan konsumen

Ha : Terdapat pengaruh penetapan harga terhadap kepuasan konsumen

2) Ho : Tidak terdapat kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen

Ha : Terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen

Hipotesis tersebut kemudian diuji untuk diketahui apakah diterima atau

ditolak. Pengujian dengan menggunakan rumus uji t dilakukan dengan taraf

siginfikan 5%, tingkat keyakinan 95% dengan rumus sebagai berikut :

t =

Keterangan:

r = Korelasi

n = Banyaknya sampel

t = Tingkat signifikan thitung yang selanjutnya dibandingkan dengan ttabel

Kemudian menggunakan model keputusan dengan menggunakan statistik

uji t, dengan melihat asumsi sebagai berikut:

Page 6: Teori Analisis Jalur 2 Variabel Bebas

a. Interval kayakinan α =0,05

b. Derajat kebebasan = n-2

c. Dilihat hasil ttabel

Dari hasil hipotesis thitung dibandingkan dengan ttabel yaitu:

a. Jika thitung > ttabel pada α = 5% maka H0 ditolak dan Ha diterima (berpengaruh).

b. Jika thitung < ttabel pada α = 5% maka H0 diterima dan Ha ditolak (tidak

berpengaruh).

4. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

pengaruh penetapan harga (X1) dan kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan

konsumen (Y) yang dinyatakan dengan persentasi, melalui rumus :

KD = r2 x 100%

Keterangan:

KD =Koefisien Determinasi

r2 =Kuadrat dari koefisien korelasi

Menurut Jonathan Sarwono (2010:72) kriteria untuk analisis koefisien

determinasi adalah :

a. Jika KD mendekati nol (0), berarti pengaruh variabel independent terhadap

dependent lemah.

b. Jika KD mendekati satu (1), berarti pengaruh variabel independent terhadap

dependent kuat.