teori akuntansi akuntansi positif - bab 8 sd 15

134
Teori Akuntansi Akuntansi Positif Bab 8 - 15 Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi Oleh Kelompok 2: I Made Gede Agus Kusuma (10)149 166 1035 Lusi Setyandari Surya (11)149 166 1036 Ni Nyoman Sri Paramita (12)149 166 1037 Komang Tangkas Perwira Negara (13)149 166 1038 Desak Ruric Pradnya Paramita Nida (14)149 166 1039 Devi Yustri Yeni (15)149 166 1040 Kadek Prawita Sari (16)149 166 1041 Natalia Fiasari (17)149 166 1042 UNIVERSITAS UDAYANA MAGISTER AKUNTANSI ANGKATAN XIVB

Upload: mentoel

Post on 10-Feb-2016

159 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Teori Akuntansi Akuntansi Positif

Bab 8 - 15

Tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh Kelompok 2:

I Made Gede Agus Kusuma (10) 149 166 1035

Lusi Setyandari Surya (11) 149 166 1036

Ni Nyoman Sri Paramita (12) 149 166 1037

Komang Tangkas Perwira Negara (13) 149 166 1038

Desak Ruric Pradnya Paramita Nida (14) 149 166 1039

Devi Yustri Yeni (15) 149 166 1040

Kadek Prawita Sari (16) 149 166 1041

Natalia Fiasari (17) 149 166 1042

UNIVERSITAS UDAYANA

MAGISTER AKUNTANSI

ANGKATAN XIVB

2014

Page 2: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

PROSES PENGADAAN KONTRAK

BAB 8

Biaya-biaya pengadaan kontrak dan informasi diasumsikan non-nol dalam proses

pengadaan kontrak perusahaan dan dalam proses politik yang menentukan regulasi pemerintah

dalam aktifitas-aktifitas perusahaan. Prosedur-prosedur perusahaan mempengaruhi biaya-biaya

tersebut dalam kedua proses itu dan cash flow perusahaan dan manajer perusahaan. Sebagai

akibatnya, pilihan antara beberapa prosedur bergantung pada efek-efek proses cash flow

pengadaan kontrak dan politik. Namun demikian, untuk tujuan analitis, ada baiknya memisahkan

dua efek proses itu.

Literatur yang mencakup teori ekonomi dan dibahas dalam bab ini acapkali disebut

sebagai literatur “hak-hak properti” sebab penekanannya pada hak-hak yang ditetapkan oleh

beberapa kontrak (misalnya, Cose, 1937, 1960; Alchan dan Demsetz, 1972; Jensen dan

Meckling, 1976; dan Fama dan jensen, 1983a, 1983b). Dalam teori itu, akuntansi adalah bagian

integral kontrak yang mendefinisikan perusahaan itu. Kontrak tersebut mencakup kontrak

formal, seperti kontrak hutang antara manajer-manajer perusahaan dan debtholder, dan kontrak

informal, seperti antara rencana kerja tak tertulis antara beberapa manajer. Kontrak-kontrak

tersebut juga mencakup grafik organisasi perusahaan dan evaluasi dan skema kompensasinya.

Biaya-biaya pengadaan kontrak perusahaan adalah sepenting profitabilitasnya dan kelangsungan

hidupnya sama seperti biaya-biaya produksinya. Besar dan variasi lintas-seksional biaya-biaya

pengadaan kontrak adalah sepenting menjelaskan organisasi perusahaan atau praktek-praktek

akuntansi sebagaimana halnya besar dan variasi lintas-seksional biaya produksi dalam

menjelaskan keputusan-keputusan pricing perusahaan dan struktur industri.

Bab ini mengembangkan permintaan terhadap kontrak antara pihak-pihak perusahaan

dengan menganalisis permintana terhadap beberapa kontrak dalam dua situasi sederhana: (1)

sebuah perusahaan yang pihak-pihaknya adalah pemilik-manajer dan shareholder luar yang tidak

memiliki hak suara dan (2) sebuah perusahaan yang pihak-pihaknya adalah pemilik-manajer dan

penuntut (claimant) hutang tetap. Analisis tersebut menunjukkan bahwa proteksi harga

shareholder dan debtholder menyebabkan manajer menuntut manajemen dan kontrak hutang

yang membatasi tindakan-tindakan yang ia ambil sebagai seorang manajer. Sebaliknya, tuntutan

ini akan menghasilkan sebuah permintaan terhadap akuntansi dan auditing. Dengan mengikuti

1

Page 3: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

kasus-kasus sederhana tersebut, analisis itu diperluas ke perusahaan-perusahaan besar dengan

mnajer profesional dan shareholder dan debtholder luar dan umumnya juga ke teori perusahaan.

PERMINTAAN TERHADAP KONTRAK ANTARA PEMILIK-MANAJER DAN

SHAREHOLDER LUAR

Model Jensen dan Meckling (1976) atas kontrak antara shareholder sebuah perusahaan

dan pemilik-manajer mengasumsikan bahwa tidak terdapat pihak-pihak kontraktual lain pada

perusahaan itu. Jensen dan Meckling menyebutkan kontrak antara pemilik-manajer dan

shareholder sebagai hubungan agensi. Mereka mendefinisikan hubungan agensi sebagai

“kontrak yang satu atau lebih orang (pelaku) melibatkan orang luar (agen) untuk menjalankan

beberapa layanan demi kepentingannya yang meliputi pendelegasian beberapa otoritas pembuat-

keputusan kepada agen itu.

Skenario Jensen dan Meckling tersederhana melibatkan seseorang yang memiliki 100

persen perusahaan yang menjual saham-saham tanpa hak suara kepada pihak luar (outsider)

sambil mengelola perusahaan itu. individu ini memperoleh utilitas dari uang (manfaat yang

berkaitan dengan uang) dan manfaat-manfaat non-uang seperti waktu luang (penghindaran) dari

pekerjaan, daya tarik tempat kerja, dan lain sebagainya. Analisis itu membandingkan perilaku

pemilik-manajer sebelum dan sesudah saham-saham itu terjual. Secara khusus, analisis itu

menyelidiki perubahan-perubahan dalam konsumsi pemilik-manajer atas manfaat-manfaat non-

uang.

Jensen dan Meckling mendefinisikan aktifitas-aktifitas pengikatan (bonding) sebagai

pengeluaran sumber-sumber oleh pemilik-manajer untuk menjamin bahwa mereka akan

membatasi aktifitas-aktifitasnya menurut sebuah kontrak. Misalnya, pemilik-manajer dapat

mendepositokan uang sebsar 100.000 dolar dengan pihak ketiga yang akan menyamakan para

pemilik jika pemilik-manajer menggelapkan uang mereka. Aktifitas-aktifitas pemantauan

(monitoring) meliputi pengeluaran sumber-sumber oleh shareholder luar untuk menjamin bahwa

pemilik-manajer membatasi aktifitas-aktifitasnya menurut sebuah kontrak.

Jumlah yang dikeluarkan pemilik-manajer terhadap manfaat-manfaat non-uang

bergantung pada pecahan (fraction) perusahaan yang dimiliki oleh pemilik-manajer. Pertama,

perhatikanlah pengeluaran pemilik-manajer dalam manfaat-manfaat non-uang ketika semua

saham perusahaan dimiliki oleh manajer.

2

Page 4: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Pemilik-Manajer dengan Tanpa Shareholder Luar

Analisis itu bergantung pada apakah manfaat-manfaat non-uang adalah pekerjaan khusus

ataukah tidak. Jika seorang manajer menginginkan perusahaannya membeli manfaat dan

mengkonsumsinya dalam pekerjaan yang biayanya dibayarkan dari manfaat-manfaat itu dan

membeli dan mengkonsumsinya secara pribadi, maka manfaat itu adalah pekerjaan khusus. Jika

manajer itu tidak tertarik, maka manfaat-manfaat itu bukanlah pekerjaan khusus. Jika manfaat

non-uang bukanlah pekerjaan khusus dan pasarnya bersifat kompetitif, maka pemilik-manajer

bisa memaksimalkan nilai sekarang dalam cash flow perusahaan itu (juga nilai cash flow saham

sebab tidak terdapat hutang).

Sekarang asumsikan bahwa manfaat pekerjaan-khusus yang membuat pemilik-manajer

menilai pengkonsumsiannya dalam pekerjaan (yaitu menginginkan konsumsi dalam pekerjaan

daripada konsumsi pribadi). Sehingga konsumsi manfaat-manfaat non-uang meningkat dari level

V. Pada V, pemilik-manajer menilai satu dolar marjinal yang dikeluarkan dalam manfaat-

manfaat non-uang pada efek nilai sekarang sebesar satu dolar ditambah utilitas ekstra yang

diterima dari manfaat-manfaat non-uang. Dengan begitu, yang lebih banyak dikeluarkan dalam

manfaat-manfaat non-uang meskipun nilai cash flow sekarang dari manfaat-manfaat non-uang

ekstra adalah kurang dari biayanya (yaitu, nilai sekarang bersihnya adalah negatif). Pengeluaran

terus berlangsung hingga utilitas marjinal dolar ekstra yang dikeluarkan dalam manfaat-manfaat

non-uang sama dengan utilitas marjinal reduksi dalam nilai sekarang cash flow perusahaan.

Anggaplah nilai sekarang cash flow perusahaan pada titik V*(V*<V) dan biaya manfaat-manfaat

non-uang yang meningkat F*(V-V)*.

Sebagai contoh efek ini, perhatikanlah pemilik-manajer yang berencana untuk

mengadakan beberapa perjalanan bisnis. Jika tidak terdapat utilitas yang diperoleh dari

perjalanan bisnis selain pengembalian hasil uang ke perjalanan, pemilik-manajer bisa memilih

level perjalanan yang bisa memaksimalkan nilai perusahaan itu. Namun demikian, jika pemilik-

manajer juga memperoleh perjalanan bisnis (yakni memperoleh manfaat-manfaat non-uang

selain penghargaan berupa uang), perjalanan tambahan bisa diadakan. Biaya perjalanan yang

meningkat (keuntungan atau “penghasilan tambahan”) adalah penurunan lain dalam nilai

sekarang cash flow perusahaan.

3

Page 5: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Pemilik-Manajer dengan Shareholder Luar

Asumsikanlah bahwa pemilik-manajer menjual sebuah pecahan perusahaan (1 - )

(dimana 0 < < 1) dalam bentuk shaam tanpa hak suara dan tetap mempertahankan pecahan ()

itu. Bagaimana bisa merubah keputusan pemilik-manajer tentang kuantitas keuntungan? Jika

penghasilan tambahan adalah pekerjan khusus dan tidak membutuhkan biaya untuk memaksa

pemilik-manajer mengkonsmsi level penghasilan tambahan serupa, pecahan (1 – ) dalam saham

itu dapat dijual pada (1 - )V*. Dengan demikian, jika orang luar memastikan bahwa pemilik-

manajer masih akan mengkonsumsi F* dolar keuntungan. Maka nilai perusahaan seluruhnya

adalah V* dan mereka akan membayar (1 - )V* untuk saham-saham yang dibeli.

Anggaplah bahwa pemilik-manajer dapat menjual pecahan (1 - ) dalam ekuits itu untuk

(1 - )V*, namun tidak dapat dipaksa untuk mengambil tindakan-tindakan yang sama

sebagaimana jika manajer itu memiliki 100 persen perusahaan. Akanlah pemilik-manajer

mengkonsumsi level keuntungan yang sama (yaitu F*)? Jawabannya adalah tidak. Sekarang,

konsumsi yang meningkat dalam penghasilan tambahan sebesar satu dolar akan membebani

pemilik-manajer hanya sebesar dolar, ( < 1). Shareholder luar menanggung (1 - ) dolar atas

biaya itu. biaya marjinal dolar ekstra dalam penghasilan tambahan itu turun, dan pemilik-manajer

mengkonsumsi penghasilan tambahan itu secara berlebih. Konsumsi penghasilan tambahan akan

terus berlanjut hingga pemilik-manajer menilai penghasilan tambahan yang mereduksi nilai

perusahaan sebesar satu dolar pada dolar. Anggaplah bahwa level pengeluaran penghasilan

tambahan itu adalah F’.

Selama pemilik-manajer meningkatkan jumlah yang dikeluarkan dalam penghasilan

tambahan itu, nilai perusahaan akan turun. Pada keseimbangan baru, ketika pemilik-manajer

membeli penghasilan tambahan yang berharga F’, nilai perusahaan itu adalah V’ = V – F’ dan

kurang dari nilainya sebelum saham-saham luar dijual: V* - V – F*, F* < F’. Jika shareholder

luar membayar (1 - )V* untuk saham-sahamnya, maka mereka akan kehikangan ketika pemilik-

manajer mengkonsumsi penghasilan tambahan.

Anggaplah bahwa tiga perjalanan per tahun memaksimalkan nilai perusahaan sebesar

100.000 dolar. Jika pemilik-manajer memiliki semua perusahaan itu, utilitas yang

memaksimalkan jumlah perjalanan itu adalah empat perjalanan. Nilai sekarang bersih perjalanan

keempat adalah sebesar –10.000 dolar, sehingga nilai perusahaan itu adalah 90.000 dolar. Jika

pemilik-manajer mampu menjual 30 persen perusahaan kepada pihak luar untuk 30 persen dari

4

Page 6: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

90.000 atau 27.000 dolar, akankah manajer terus mengadakan empat perjalanan bisnis? Mungkin

jawabannya adalah tidak. Anggaplah bahwa nilai sekarang bersih perjalanan keempat juga

sebesar –10.000 dolar. Sebelum menjual 30 persen perusahaan itu, perjalanan bisnis tambahan

akan membebani pemilik-manajer sebesar 10.000 dolar (dengan mengabaikan pajak). Namun

sekarang, biaya perjalanan tambahan bagi pemilik-manajer hanya sebesar 7.000 dolar, sebab

pemilik luar membayar 30 persen dari biaya itu, atau 3.000 dolar. Dengan turunnya biaya itu,

tidaklah mustahil bahwa utilitas marjinal perjalanan kelima bagi pemilik-manajer melebihi

biayanya kepada manajer itu (7.000 dolar) dan perjalanan tambahan tiap tahun dipilih. Jika

demikian, nilai perusahaan akan turun sampai 80.000 dolar dan shareholder luar kehilangan 30

persen penurunan sebesar 10.000 dolar (3.000 dolar).

Sebuah point penting dalam artikel Jensen dan Meckling yakni jika pasar modal dicirikan

oleh ekspektasi-ekspektasi rasional (yaitu, jika ekspektasi-ekspektasi pasar atas kejadian-

kejadian mendatang tidak berat sebelah) selama ini berada dibawah EMH, maka shareholder

luar, rata-rata, tidak akan kalah dari perilaku berubah pemilik-manajer. Shareholder tersebut

adalah harga yang dilindungi. Mereka membeli dengan sebuah harga yang bisa mengandung

perilaku berubah pemilik-manajer. Pasar itu mengharapkan pemilik-manajer untuk menyamakan

tingkat substitusi (penggantian) marjinal antara kekayaan dan manfaat non-uang dan menetapkan

harga saham secara benar. Sebagai akibatnya, shareholder luar hanya membayar (1 - )V’ untuk

saham-saham luarnya.

Karena proteksi harga itulah, pemilik-manajer menanggung biaya penuh dari perilaku

yang berubah itu, reduksi dalam nilai perusahaan dari V* ke V’. Reduksi dalam utilitas pemilik-

manajer adalah biaya agensi (biaya hubungan agensi antara pemilik-manajer dan shareholder

luar) biaya agensi menyebabkan pemilik-manajer menulis kontrak dengan beberapa shareholder

untuk merestriksi tindakan-tindakannya sehingga bisa mereduksi biaya-biaya agensi.

Pemilik-Manajer dengan Shareholder Luar dan Pengeluaran Pemantauan

Analisis sebelumnya tidak mengijinkan pemilik-manajer untuk mengadakan kontrak guna

merestriksi konsumsi penghasilan tambahannya (termasuk penghindarannya). Dengan pengadaan

kontrak dan pengadaan pengeluaran untuk memantau beberapa kontrak, para pemilik-manajer

dapat meyakinkan pasar modal bahwa mereka terikat oleh kontrak itu. Anggaplah bahwa dengan

menulis kontrak dan merencanakan pemantauan dan penyelenggaraan dengan biaya tertentu,

5

Page 7: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

pemilik-manajer meyakinkan pasar untuk memperkirakan konsumsi penghasilan tambahan yang

kecil (namun bukan nol). Asumsikan bahwa reduksi dalam biaya penghasilan tambahan adalah

lebih besar daripada biaya pemantauan. Kemudian saham-saham luar dijual lebih banyak dan

kekayan pemilik-manajer termasuk biaya-biaya pemantauan adalah lebih besar daripada

kekayaan pra-kontrak. Jadi, jika pemilik-manajer menilai kenaikan dalam kekayaan ini lebih

besar daripada reduksi dalam penghasilan tambahan, maka mereka akan mengadakan kontrak

untuk merestriksi tindakan-tindakannya dan merencanakan pemantauan kontrak itu.

Hasil ini memberikan pengetahuan penting dalam analisis Jensen dan Meckling: agen,

bukan pelaku, memiliki insentif untuk mengadakan kontrak untuk pemantauan. Beberapa

shareholder luar tidak peduli apakah pemantauan (yang meliputi akuntansi dan auditing)

diadakan. Kompetisi dalam pasar modal menimbulkan proteksi harga dan memastikan bahwa

para investor luar memperoleh pengembalian hasil normal. Pemilik-manajer (agen) memiliki

insentif untuk menawarkan jaminan guna membatasi konsumsi penghasilan tambahannya, agar

pemilik-manajer menerima semua keuntungan. Jika pemilik-manajer dapat mengeluarkan uang

sebesar 10 dolar dalam pengadaan kontrak dan pemantauan (menggaji seorang auditor) untuk

mereduksi keuntungannya sebesar 1.20 dolar, maka mereka akan melakukannya jika utilitas

sebesar 1.10 dolar dari kas tambahannya lebih besar daripada utilitas sebesar 1.20 dolar dalam

keuntungan itu tidak jadi dilakukan. Karena proteksi harga itulah, bukanlah menjadi persoalan

apakah perusahaan atau pemilik-manajer membayar biaya pemantauan. Rata-rata, shareholder

menerima tingkat pengembalian hasil normal.

Manfaat-manfaat non-uang disebut sebagai “penghasilan tambahan” dalam diskusi kami,

dan contoh-contoh perjalanan bisnis digunakan. Namun demikian, manfaat-manfaat non-uang

juga mencakup waktu luang (penghindaran) dari pekerjaan. Pencurian juga dicakup dalam

analisis Jensen dan Meckling. Pengurngan oleh pemilik-manajer adalah sama dengan konsumsi

penghasilan tambahan yang berlebihan yang dilakukan oleh pemilik-manajer.

Analisis sebelumnya menunjukkan bahwa dengan kompetisi dan ekspekstasi rasional,

pemilik-manajer yang memiliki insentif untuk menilai tindakan-tindakan reduksi nilai

(tindakan-tindakan oportunistik) seperti penghasilan tambahan yang dikonsumsi berlebihan,

penghindaran, ketika mereka menjual saham-saham lur, akan menanggung biaya-biaya tindakan

disfungsional tersebut. Jadi mereka memiliki insentif untuk mengadakan kontrak guna

membatasi tindakan-tindakan tersebut dan memantau tindakan-tindakannya. Insentif ini

6

Page 8: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

direduksi (bukan dieliminir) oleh proteksi harga dalam pasar tenaga kerja manajerial. Analisis

terdahulu diringkas dari efek itu dengan mengasumsikan bahwa upah pemilik-manajer

ditetapkan.

Literatur Agensi

Terdapat literatur ekonomi lain, yang menjadi pelengkap terhadap literatur hak-hak

properti, yang menyelidiki impliksi hubungan agensi, misalnya, Berhold (1971), Ross (1973,

1974), Wilson (1968), Spence dan Zeckhauser (1971), Mirrless (1974, 1976), Stiglitz (1974,

1975b), Holmstrom (1979), dan Antle (1982 dan 1984). Literature ini membicarakan tentang

masalah penghindaran agen atau manajer dan kemudian dikaitkan dengan literatur hak-hak

properti.

Secara khusus, dalam literatur agensi itu, terdapat pelaku (resiko-netral) yang mensuplai

modal (sebagaimana shareholder luar) dan agen, menghindari resiko dan tenaga kerja (seperti

pemilik-manajer), yang mensuplai tenaga kerja. Masalah pelaku itu dicirikan sebagai usaha

untuk mendorong agen mengambil suatu tindakan (yaitu, memperluas usaha) yang akan diambil

oleh pelaku. Jika pelaku menyelidiki jumlah usaha yang diperluas oleh agen, maka kontrak

optimalnya adalah untuk membayar agen dengan upah tetap jika agen itu mengambil tindakan

yang benar dan menentukan hukuman jika agen itu menghindar. Dalam hal ini, pelaku akan

menanggung semua resiko. Masalah itu muncul ketika pelaku tidak dapat menyelidiki tindakan

agen. Dalam kasus itu, kontrak optimalnya adalah agar agen itu berbagi income atas tindakan-

tindakannya guna memberikannya insentif untuk jumlah usaha optimal.

Masalah yang berkenaan dengan karakterisasi literatur agensi atas masalah agensi itu

yakni, peran pasar diabaikan. Dalam pasar yang memiliki ekspektasi rasional, masalah itu

menjadi masalah agen atau manajer bukan pelaku. Manajer memiliki insentif untuk menemukan

cara dalam meyakinkan pelaku atau shareholder luar bahwa manajer akan mengambil tindakan-

tindakan optimal. Karena manajer menanggung biaya-biaya itu, insentif itu mendorong

pengembangan rencana institusional seperti penggunaan jumlah akuntansi dalam beberapa

kontrak dan auditing untuk mereduksi masalah agensi. Walaupun begitu, implikasi literatur

bahwa hubungan agensi manajer mendorong sebuah kontrak yang membuat manajer berbagi

income adalah sesuai dengan banyak kontrak kompensasi manajemen (lihat berikutnya).

7

Page 9: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Hubungan pemilik-manajer/shareholder luar bukan hanya kontrak yang menyebabkan tuntutan

untuk melakukan pemantauan. Kontrak hutang juga menghasilkan tuntutan semacam itu.

PERMINTAAN TERHADAP KONTRAK ANTARA PEMILIK-MANAJER DAN

DEBTHOLDER

Insentif pemilik-manajer untuk mengkonsumsi penghasilan tambahan secara berlebihan

muncul karena beberapa ekuitas dipertahankan oleh outsider. Jadi, ada baiknya memperlihatkan

bahwa biaya-biaya agensi dapat direduksi dengan mengeluarkan klaim-klaim nilai nilai nominal

tetap (hutang) bukan ekuitas. Jadi, dengan tidak adanya pemegang ekuitas luar, nampaklah

bahwa pemilik-manajer menanggung biaya penuh penghasilan tambahan dan memiliki insentif

untuk mengambil tindakan-tindakan yang benar. Namun demikian, hutang memberikan pemilik-

manajer insentif untuk mengambil tindakan-tindakan lain yang bisa mereduksi nilai perusahaan.

Pemilik-manajer yang memiliki 100 persen perusahaan dan mengeluarkan klaim-klaim tetap

dalam perusahaan itu, masih memiliki insentif untuk mengambil investasi dan keputusan-

keputusan pembiayaan yang mereduksi nilai perusahaan.

Sebagaimana dalam kasus ekuitas, dalam pasar yang dicirikan oleh ekspektasi-ekspektasi

rasional, pemilik-manajer menanggung biaya nilai yang mereduksi keputusan-keputusan yang

dihasilkan oleh adanya hutang itu. dan sebagaimana sebelumnya, ini akan memberikan pemilik-

manajer insentif untuk menawarkan kontrak dan pemantauan yang bisa merestriksi tindakan-

tindakannya.

Keputusan-Keputusan Investasi

Agar dapat menjelaskan secara terperinci, abaikanlah insentif pemilik-manajer untuk

mengambil penghasilan tambahan dan asumsikanlah bahwa jika pemilik-manajer memiliki 100

persen perusahaan, nilai pasar (nilai sekarang bersih) dalam perusahaan, V, itu dimaksimalkan.

Untuk memenuhi tujuan ini, pemilik-manajer masih akan mengambil semua proyek investasi

dengan nilai-nilai sekarang bersih, sebab mereka meningkatkan kekayaan pemilik-manajer.

Namun demikian, dengan menjual klaim-klaim hutang untuk membiayai investasi tersebut,

pemilik-manajer memiliki insentif untuk mengambil beberapa proyek yang bisaa mereduksi nilai

perusahaan (memiliki nilia sekarang bersih negatif) dan tidak jadi menjalankan proyek-proyek

lain yang bisa meningkatkan nilai perusahaan (memiliki nilai sekarang bersih positif).

8

Page 10: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Insentif pemilik-manajer untuk mengambil tindakan reduksi-nilai muncul ketika hutang

tetap sebab keputusan-keputusan investasi tidak hanya mempengaruhi nilai perusahaan, namun

juga saham pemilik-manajer atas nilai perusahaan itu. Dengan kata lain, selain efek proyek

dalam ukuran grafik bentuk kue pie (grafik bentuk kue “pie” yang merepresentasikan nilai

perusahaan di pasar modal), terdapat efek proyek dalam saham relatif pemilik-manajer dalam

grafik bentuk kue pie.

Efek penyebaran dapat diilustrasikan oleh sebuah contoh sederhana. Asumsikanlah dunia

satu-periode. Pemilik-manajer berinvestasi pada waktu 0 dan investasi itu mengembalikan C

yang tidak pasti pada waktu 1, semua hutang (pokok pinjaman dan bunga) dibayarkan pada

waktu 1 dan perusahaan itu dilikuidasi. Pemilik-manajer memiliki dua proyek investasi yang

sama eksklusif (X dan Y) yang tersedia, yang keduanya memerlukan investasi 1 dolar.

Selanjutnya, selama resiko proyek itu, s, dan pengembalian hasil ekspektasi, E(C), adalah sama,

maka standar deviasi pengembalian hasil itu adalah lebih rendah untuk proyek X:(CX) < (CY).

Dengan tanpa pemegang ekuitas luar dan tanpa hutang, pemilik-manajer tak tertarik

untuk melaksanakan proyek X dan Y, sepanjang perusahaan itu merepresentasikan pecahan kecil

portofolionya. Selama s adalah sama, tingkat pengembalian hasil pasar adalah sama untuk

kedua proyek itu, E(r). Jadi, selama keduanya memiliki cash flow yang ekspekstasi yang sama,

E(C), nilai-nilai pasar ekspektasi adalah sama pada waktu 0.

Sekarang asumsikan bahwa manager-pemilik meluncurkan hutang dengan pembayaran

kembali pada waktu 1 dari $ Komoditisasi (baik pokok dan bunganya). Apakah nilai hutang akan

berbeda antara satu proyek alternatif dengan proyek lainnya? Jila cash flow dari investasi (C)

melebihi K; jika cash flow lebih kecil daripada K, maka perusahaan itu berada dalam kondisi

bangkrut dan pemegang hutang (debtholder) akan menerima apapun hasil cash flownya (yaitu

C). Dengan investasi X; maka probabilitas bahwa debtholder akan menerima lebih kecil daripada

adalah area yang dilambangkan dengan “k” dibawah kurva X di figure 8.1 dan probabilitas

bahwa debtholder K adalah 1 – k. dengan investasi Y, probabilitas bahwa debtholder akan

menerima kurang dari K adalah jumlah area k dan area di figure 8.1, k + dan probabilitas

bahwa mereka akan menerima K adalah 1 – (k + ). Jadi, proyek Y memberikan probabilitas

yang lebih tinggi daripada hutang jika dibandingkan dengan X dan memberikan probabilitas

yang lebih rendah dimana debtholder akan menerima pembayaran yang dijanjikan yaitu K. ini

9

Page 11: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

menyebabkan nilai pasar untuk hutang tersebut pada waktu 0 akan lebih besar jika pemilik-

manager melakukan proyek X(Bx,,o)) daripada jika manager memilik proyek Y(By,o), Bx,o . By,0.

Seperti yang sudah kita ketahui, nilai perusahaan tersebut (Vo) adalah sama apakah

pemilik-manager memilih proyek X atau Y. selain itu, nilai perusahaan tersebut adalah jumlah

nilai hutang (Bo) dan ekuitas (S0).

Jadi, jika nilai hutang berbeda antara satu proyek dengan proyek lainnya, maka nilai

saham pemilik-manager dalam perusahaan tersebut juga harus berbeda antara satu proyek

dengan proyek lainnya: Bx,o > By.o dan Vx.o = Vy.o, jadi Sx.o < Sy.o. Karena kekayaan pemilik-

manager akan menjadi lebih besar jika berada di proyek Y, maka dia akan memiliki proyek itu.

Dia tidak lagi mengacuhkan kedua proyek tersebut seperti ketika dia tidak memiliki hutang.

Jika debtholder tidak bijaksana, maka pemilik-manager bisa menarik kekayaannya dari

debtholder dengan cara menyatakan bahwa proyek X akan diambil jika hutang tersebut dijual

sehingga debtholder harus membayar Bx,o. Kemudian proyek Y diambil, mengurangi nilai hutang

menjadi By,o dan meningkatkan kekayaan pemilik-manager sampai Sy,o – Sx,o = Bx,o – By,o. namun,

pasar dengan ekspektasi rasional mengharapkan pemilik-manager untuk memilih proyek Y dan

harga hutang pada nilai yang lebih rendah yaitu By,o.

Contoh diatas menggambarkan bagaimana keputusan investasi pemilik-manager

dipengaruhi oleh eksistensi hutang. Dalam contoh diatas, pemilik-manager mengambil investasi

Y dan bukannya mengabaikan X dan Y. Sementara untuk efek dispersi, seperti yang tampak

dalam contoh, tidak menyebabkan pemilik-manager untuk mengambil sebuah investasi yang

akan mengurangi nilai perusahaan (atau kekayaan manager), itu mungkin akan terjadi dalam

kasus lainnya. Sebagai contoh, keuntungan yang diharapkan dari Y mungkin lebih kecil jika

dibandingkan dengan keuntungan dari X-Eropa(Cy) < Eropa(Cx) tetapi tidak dalam jumlah yang

memadai untuk bisa meredakan efek dispersi Y pada bagian pemilik-manager dari cash flow

perushaan tersebut. Maka pemilik-manager akan membuat keputusan investasi yang menurun

nilainya yaitu melakukan investasi pada Y dan bukannya X. namun, pemilik-manager

menanggung biaya karena pasar hutang mengharapkan tindakan dan harga hutang pada By,o

(yaitu debtholder memperoleh proteksi harga).

Ada kasus yang berlawanan dengan kasus diatas. Jika sebuah proyek baru mengurangi

varian cash flow perusahaan, maka pemilik-manager mungkin tidak akan mengambilnya

walaupun proyek tersebut memiliki nilai netto yang positif sekarang. Alasannya adalah transfer

10

Page 12: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

kekayaan dari pemilik-manager ke bondholder bisa melebihi bagian pemilik-manager dari nilai

nettonya sekarang.

Seperti yang telah ditunjukkan, efek penggunakan kebijakan investasi oleh pemilik-

manager untuk melakukan transfer kekayaan memang diharapkan terjadi oleh pasar dan

bondholder menghargai hutang tersebut ex ante sebagai antisipasi atas transfer kekayaan ex post.

Jadi, rata-rata tidak terjadi transfer kekayaan dan reduksi nilai perusahaan yang disebabkan oleh

pemilik-manager yang mengambil proyek dengan nilai netto negatif dan menolak proyek dengan

nilai netto positif akan ditanggung oleh pemilik-manager. Ini memberikan dorongan bagi

pemilik-manager untuk membatasi tindakan yang ia lakukan.

Efek repayment (efek pembayaran kembali) terjadi ketika pemilik-manager

mempertimbangkan sebuah proyek yang cash flow nya akan digunakan untuk melunasi hutang

yang sudah ada. Dalam situasi seperti itu, adalah kepentingan pemilik-manager untuk tidak

mengambil proyek tersebut bahkan walaupun proyek itu memiliki nilai netto positif (yaitu karena

itu akan meningkatkan nilai perusahan).

Insentif pemilik-manager untuk mengambil proyek tersebut terjadi ketika alternatif lain

untuk proyek tersebut adalah pembayaran untuk apa yang menjadi deviden likuidasi, dengan

harapan bahwa perusahaan akan bangkrut di masa mendatang jika tidak ada cash flow yang

memadai untuk membayar hutang tersebut. Dalam situasi seperti itu, melakukan investasi berarti

tidak ada transfer kekayaan dari debtholder untuk nilai nominal hutang tersebut. jadi, pemilik-

manager akan melakukan investasi hanya jika nilai nettonya melebihi face value dari hutang

tersebut, tidak jika itu melebihi nol.

Mendanai Keputusan

Hutang bisa merangsang pemilik-manager ntuk melakukan transfer kekayaan dengan dua

jenis aktifitas financing: (1) deviden dan (2) mengatur kembali klaim hutang.

Dividen

Pemilik-manager memiliki dorongan untuk mengabaikan proyek dengan nilai netto

positif dan membayar sendiri dividen jika ada klaim hutang (yaitu efek repayment dalam bagian

berikutnya). Biaya atas tindakan enggan tersebut meliputi nilai netto dari insentif yang diabaikan.

Selain investasi dimasa mendatang perusahaan tersebut memiliki asset dividen investasi yang

11

Page 13: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

sudah ada. Adanya klaim hutang memberikan pemilik-manager dengan dorongan untuk menjual

asset yang ada dan membayar dan memperoleh pendapatan baik dengan membayar dividen atau

dengan membeli saham. Pada titik yang ekstrim, pemilik-manager akan menjual semua asset

perusahaan, membayar dividen dan pergi dan meninggalkan debtholder hanya memiliki “kulit

perusahaan” (tidak memiliki asset lagi).

Seperti halnya tindakan penurunan nilai lainnya, pemilik-manager menanggung biaya

jika pasar hutang memberi harga pada hutang tersebut secara rasional (yaitu mempertimbangkan

kemungkinan bahwa mereka akan ditnggalkan). Pemilik-manager menanggung tiap penurunan

dalam nilai perusahaan. Sebagai akbatnya, mereka terdorong untuk menawarkan kontrak yang

akan membatasi pembayaran dividen sehingga bisa meyakinkan bondholder bahwa dana itu akan

disimpan dalam perusahaan untuk digunakan menjalankan proyek dengan nilai netto positif.

Mengatur kembali Klaim

Di contoh sebelumnya tentang agensi biaya hutang, diasumsikan bahwa hanya ada satu

kelas debtholder. Pada kenyataannya, pemilik-manager bisa meluncurkan instrumen hutang

setelah hutang aslinya diluncurkan. Peluncuran hutang tambahan akan mentransfer kekayaan dari

debtholder asli ke manager dan dalam proses tersebut, akan tercipta biaya yang akan mengurangi

nilai perusahaan. Pertama, asumsikan bahwa pemilik-manager mengeluarkan hutang tambahan

dengan prioritas yang sama atau lebih tinggi daripada hutang asli. Prioritas yang sama atau lebih

tinggi berarti bahwa secara teori tentang kebangkrutan, hutang yang baru itu akan terbayar lunas

pada saat yang sama atau sebelum hutang lama lunas. Dalam situasi semacam ini, debtholder asli

akan memperoleh kerugian jika uang yang diterima dari penjualan hutang baru diberikan kepada

pemilik-manager sebagai dividen.

Kedua, asumsikan bahwa hutang baru sifatnya adalah menjadi junior dari hutang lama

(yaitu bahwa ia selalu dilunasi setelah hutang lama). Maka nilai hutang lama akan tetap jatuh.

Jika beerapa pendapatan hutang baru dilunasi dalam bentuk dividen, maka probabilitas

kebangkrutan akan meningkat. Kebangkrutan menyebabkan adanya cash flow untuk trustee fee,

biaya pengadilan dan keputusan-keputusan yang tidak optimal yang dilakukan oleh trustee dan

semuanya itu akan menurunkan nilai perusahaan dan nilai semua hutang. Bahkan jika

pendapatan dari penjualan hutang lama dan baru diinvestasikan dalam proyek dengan nilai

12

Page 14: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

positif dan probabilitas kebangkrutan tidak ada, maka hutang tambahan akan memunculkan

proyek dengan nilai netto positif dan itu pasti di tolak.

PERMINTAAN AKAN KONTRAK ANTARA MANAGER PROFESIONAL DAN

SUPPLIER MODAL LUAR

Analisis diatas tentang biaya agensi telah mempertimbangkan pemilik sebuah perusahaan

yang menjual saham atau hutangnya ke orang luar dan tetap berperilaku sebagai pemilik-

manager. Dalam siuasi dimana pemilik-manager yang diharapkan bisa melakukan tindakan

penurunan nilai perusahaan, menanggung biaya atas tindakan-tindakan tersebut melalui harga

yang dibayarkan untuk saham atau hutang luar. Namun, korporasi raksasa memiliki manager

professional yang memiliki saham dalam jumlah kecil. Jadi, pada awalnya manager akan

menanggung sebagian kecil penurunan dalam nilai pasar saham atau hutang baru. Jika memang

demikian, lalu apa dorongan (insentif) manager professional untuk membuat kontrak sehingga

membatasi tindakan mereka?

Kontrak yang sudah ada

Pertama, tindakan yang dilakukan oleh manager korporasi besar sebetulnya sudah

dibatasi oleh kontrak yang sudah ada. Tiap korporasi besar yang diperdagangkan memiliki nilai

penjualan awal dari saham mereka dan/atau hutang kepada masyarakat. Pada titik itu, sahamnya

dimiliki oleh individu, keluarga, promotor atau sejenisnya. Jadi, individu-individu tersebut

menanggung pengurangan harga saham dan hutang untuk biaya agensi bahkan jika mereka tidak

menjadi manager. Itu memberi mereka isnentif untuk membuat kontrak, termasuk peraturan

korporat, yang mengikat manager dan mengurangi insentif manager untuk melakukan tindakan

yang bisa mengurangi nilai sebuah perusahaan.

Persaingan Di Pasar Tenaga Kerja

Hambatan kedua bagi manager korporat tradisional yang memiliki saham dalam jumlah

kecil adalah persaingan dalam pasar tenaga kerja managerial dalam korporasi. Persaingan

tersebut menyebabkan manager menanggung biaya atas tindakan mereka yang mengurangi nilai

yang tidak dicakup oleh kontrak yang sudah ada dan mendorong mereka untuk menulis kontrak

13

Page 15: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

baru yang bisa membatasi tindakan mereka (contoh pada saat hutang baru atau ekuitas baru

diluncurkan).

Persaingan Internal

Dalam sebuah korporasi raksasa, ada persaingan untuk memperoleh promosi. Wakil

presiden bersaing untuk dipromosikan menjadi presiden, manager divisi bersaing untuk menjadi

wakil presiden dan sebagainya. Dorongan (insentif) ada sehinga itu bisa digunakan oleh manager

level bawah untuk memonitor manager level atas begitu pula sebaliknya (Zimmmerman, 1979

hal 51; Fama, 198 hal 293). Biasanya, ada beberapa anggota managemen selain presiden atau

Chief Excecutive Officer (CEO) yang duduk di dewan direksi. Fakta bahwa manager yang

duduk di dewan direksi hanya bisa dipecat dengan seijin dewan tersebut akan mengurangi

kontrol presiden atau CEO atas informasi yang mengalir ke direktur yang tidak menjadi bagian

dari full-time managemen (direktur luar) (lihat Fama dan Jensen, 1983a). Direktur luar, seperti

Auditor memiliki insentif untuk memonitor manager untuk mengetahui perilaku opurtunistik

yang mungkin mereka lakukan (perilaku yang meningkatkan kekayaan mereka tetapi

mengurangi nilai persahaan). Selain itu, wakil presiden eksekutif memiliki insentif untuk

memberikan informasi pada direktur tentang opurtunisme CEO jika itu meningkatkan

kemungkinannnya untuk menjadi CEO.

Persaingan Eksternal

Dewan direktur kadang-kadang mempekerjakan presiden atau wakil presiden dari luar

perushaan. Direktur-direktur luar yang biasanya berjumlah mayoritas dari dewan itu dan

memainkan peranan penting dalam perekrutan top manager biasanya juga seorang top manager

di peruaahan lain. Luasnya pengetahuan mereka tentang manager alternatif digabungkan dengan

pengetahuan mereka tentang level kompensasi membuat direktur luar berada dalam posisi untuk

menentukan kompensasi kompetitif bagi top manager.

Persaingan dalam pasar tenaga kerja managerial berarti bahwa rata-rata manager hanya

menerima kompensasi untuk posisi mereka. Jika manager diharapan untuk mengkonsumsi secara

berlebihan bonus atau pendapatan dari insider trading (atau bahkan mencuri), maka kompensasi

mereka akan dikurangi sampai pada titik dimana secara keseluruhan mereka hanya memperoleh

gaji saja. Jadi, manager perusahaan besar menanggung biaya agensi yang muncul dari tindakan

14

Page 16: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

mereka, dan seperti halnya pemilik-manager memiliki insentif untuk membuat kontrak sehingga

bisa membatasi tindakan penurunan nilai yang mungkin mereka lakukan dan juga untuk

memonitor kontrak-kontrak itu.

Efeknya Pada Reputasi Manager

Fama (1980) menyatakan bahwa informasi tentang perilaku opurtunis dengan tujuan

untuk menurunkan nilai yang dilakukan oleh manager sudah banyak diketahui dan

mempengaruhi reputasi mereka. Sebagai akibatnya, jika manager memperoleh banyak bonus, itu

akan diketahui dan reputasi mereka akan terkenal. Manager seperti itu diharapkan menikmati

terlalu banyak bonus di masa mendatang, dan kompensasi mereka di masa mendatang akan

dikurangi. Jadi, jika kompensasi manager tidak disesuaikan dengan periode dimana mereka

mengkonsumsi terlalu banyak, maka mereka harus menanggung biaya untuk overkonsumsi itu –

yaitu nilai penurunan dalam kompensasi di masa mendatang. Efek itu bisa diperingan jika

manager mendekati pensiun dan tidak memiliki kompensasi yang tertunda (yaitu kompensasi

dibayarkan setelah pensiun).

Pada intinya, pemegang saham dan bondholder memperoleh perlindungan dari tindakan-

tindakan penurunan nilai yang dilakukan oleh manager professional oleh pasar tenaga kerja

managerial. Jika manager tidak menggunakan sarana paling efisien yang ada yaitu meyakinkan

pasar tenaga kerja bahwa mereka hanya akan mengkonsumsi sesuai dengan persyaratan yang

ada, maka mereka akan menanggung resiko yaitu dalam bentuk kompensasi yang lebih rendah.

Pentingnya asumsi awal tentang upah tetap untuk pemilik-manager pasti sudah jelas.

Supplier modal luar memperoleh perlindungan baik oleh pasar modal dan pasar tenaga kerja.

Sebelumnya kami juga berasumsi bahwa pasar tenaga kerja tidak bisa mendisiplinkan pemilik-

manager tetapi pasar modallah yang bisa melakukannya. Namun, disiplin ekstra bisa diterapkan

melalui pasar tenaga kerja.

TEORI PERUSAHAAN

Mengapa Perusahaan Ada?

Ketika proteksi harga dalam pasar tenaga kerja dan pasar modal menyebakan manager

melakukan kontrak untuk membatasi tindakan penurunan harga dan mengurangi biaya agensi,

maka selama kontrak seperti itu bernilai mahal, maka masih akan tetap ada biaya agensi; tidak

15

Page 17: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

semua tindakan penurunan harga bisa dihapuskan. Jika seperti itu, maka mengapa perusahaan

ada? Mengapa semua bisnis tidak dijalankan oleh pemilik tunggal saja? Jawabannya adalah

bahwa perusahaan memiliki keuntungan lain. Keuntungan-keuntungan itu meliputi ekonomi

skala, diversifikasi dan spesialisasi.

Skala Ekonomi

Individu memiliki kekayaan terbatas. Jadi, tiap individu mungkin tidak bisa mensuplai

cukup modal untuk memperoleh keuntungan dari skala ekonomi. Dalam kasus seperti itu, maka

biaya agensi akan diimbangi oleh peningkatan skala ekonomi.

Diversifikasi

Walaupun individu memiliki cukup kekayaan untuk mendanai sebuah perusahaan secara

optimal, tetapi orang tersebut mungkin tidak ingin melakukannya karena efek resiko dari

portofolio investasinya. Berdasarkan teori portofolio, ukuran resiko untuk individual adalah

varian tingkatan keuntungan dari portofoluo investasi tersebut. Namun, satu-satunya bagian dari

varian tersebut dimana pasar memberikan kompensasi bagi individu dalam tingkat keuntungan

yang diharapkan pada portofolionya adalah bagian yang sama dengan varian dari tingkat

keuntungan dari portofolio pasar tersebut (Fama dan Miller, 1972).

Jika individu harus menginvestasikan semua kekayaannya dalam perusahaan untuk

mengambil keuntungan dari ekonomi skala, maka mereka akan menanggung resiko, yang akan

mengurangi utilitas mereka. Individu akan menerima biaya agensi untuk mengurangi resiko-

resiko tersebut. yaitu bahwa mereka akan siap untuk menjual sebagian dari perusahan tersebut

sehinga mereka bisa mengurangi resiko portofolio.

Spesialisasi

Mereka yang kaya mungkin bukan manager terbaik. Bagaimana dengan pemilik-manager

yang bisa menjadi manager yang efisiensi tetapi pewarisnya tidak kompeten. Pemilik-manager

meninggal dan menurunkan bisnisnya pada si pewaris. Jika si pewaris mengelola bisnis tersebut,

maka nilai perusahaan akan jatuh karena dia tidak memiliki kemampuan managerial. Jika

direktur manager professional, maka nilai perusahaan juga akan jatuh karena ada biaya agensi.

Pewaris yang mampu memaksimalkan kekayaan jelas akan merekrut manager professional jika

16

Page 18: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

biaya agensi untuk manager tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan penurunan nilai

perusahaan karena kurangnya kemampuan si pewaris.

Karakteristik Perusahaan

Hukum memandang korporasi sebagai sebuah entitas terpisah yang mampu bertindak

sebagai individu. Berdasarkan pandangan tentang hak property atau kontrak, perusahaan tidak

memiliki eksistensi terpisah; ia adalah “nexus kontrak” dan bukan seorang individu. Sebagai

akibatnya, perusahaan tidak memiliki tujuan, seperti memaksimalkan keuntungan. Tetapi

perusahan terdiri dari orang-orang yang melakukan kontrak dengan entitas legal, yaitu korporasi

dan individu-individu itulah yang memiliki tujuan – yaitu memaksimalkan utilitas.

Berdasarkan pendekatan utilitaas, maka perusahaan dipandang sebagai sebuah tim yang

terdiri dari individu-individu yang tahu bahwa kesejahteraan mereka tergantung pada kesuksesan

perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan lain. Tiap individu yang ada dalam perusahan

tersebut memberikan input yang sama dalam proses produksi perusahaan (tenaga kerja,

kemampuan managerial, modal, bahan mentah, teknologi dsb). individu mensuply input dengan

harapan memperoleh keuntungan dari investasi mereka. Lebih jauh, tiap individu mengetahui

bahwa individu lainnya akan melakukan tindakan untuk memaksimalkan utilitas mereka dan

bukan utilitas orang ini atau itu. Mereka tahu bahwa konflik kepentingan akan muncul dan untuk

mengurangi konflik tersebut, maka mereka menulis kontrak yang menunjukkan tiap hak individu

dalam output perusahaan dibawah berbagai macam kontingensi (yaitu hak property tiap

individu). Debtholder, pemegang saham, common shareholder, manager, tenaga kerja dan

kreditor dagang – semua memiliki kontrak yang menunjukkan berapa cash flow dari perusahan

itu yang akan didistribusikan (bahkan jika mereka dalam kondisi bangkrut). Kontrak itu meliputi

charter dan bylowas corporate. Selain itu, dalam banyak hukum seperti tentang kebangkrutan,

mendefinisikan hak property dalam berbagai asset perusahaan.

Prinsip Keberlangsungan Hidup (Survivorship Principle).

Perlindungan harga mendorong pihak-pihak dalam perusahan untuk menggunakan proses

kontrak paling efisien (yaitu yang paling efisien dalam pemahaman bahwa itu akan memberikan

nilai yang tertinggi). Lebih jauh, pihak-pihak dalam perusahaan tersebut memiliki insentif untuk

berinovasi, menemukan prosesudr baru yang bisa lebih membatasi tindakan penurunan nilai.

17

Page 19: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Peningkatan nilai perusahan bisa dibagi diantara pihak-pihak tersebut. jadi, serangkaian kontrak

yang bertahan dari waktu ke waktu akan efisien untuk mengurangi biaya yang ditimbulkan

karena konflik kepentingan atau memaksimalkan nilai perusahaan (Fama dan Jensen, 1983a,

1983b).

Asumsi penting yang mendasari analisis ini adalah survivorship principle atau

Darwinisme ekonomi (Alchian, 1950). Persaingan diantara perusahaan menyiratkan bahwa

prosedur operasi dan teknik kontrak yang digunakan secara sistematis oleh organisasi sangat

efisien. Jika itu bukan penyebabnya, maka pihak yang melakukan kontrak bisa mengadopsi

prosedur lainnya dan memperoleh keuntungan (kompetitif) diatas normal. Prinsip

keberlangsungan hidup (survivorship principle) tersebut memungkinkan peneliti untuk

menganalisis biaya dan keuntungan dari kontrak dan prosedur akunting yang digunakan dibawah

asumsi bahwa rata-rata keuntungan kontrak dan prosedur tersebut melebihi biaya mereka.

Peranan Contracting dalam Akunting

Kontrak tidak akan menurunkan biaya konflik (biaya agensi) kecuali pihak-pihak tersebut

bisa menentukan apakah kontrak itu dilanggar atau tidak. Jadi, dalam pandangan “nexus

kontrak” tentang sebuah perusahaan, ada permintaan untuk memonitor kontrak. “hak property”

atau literature tentang kontrakting menunjukkan hipotesis bahwa akunting memiliki peranan

penting baik dalam hal persyaratan kontrak dan dalam memonitor kontrak-kontrak itu. Jumlah

akunting biasanya digunakan dalam kontrak (kontrak hutang, rencana kompensasi managemen,

corporate charter dan bylaws). Kontrak-kontrak tersebut mengenakan batasan pada tindakan

pihak-pihak tersebut. jadi ada tuntutan untuk melakukan kalkulasi dan melaporkan angka-angka

tersebut (yaitu permintaan akan akunting).

Ada banyak contoh tentang penggunakan akunting secara sistematis dalam kontrak

perusahaan. Perjanjian peminjaman antara manager dan banknya seringkali mengharuskan

perusahaan untuk mempertahankan rasio cakupan bunganya (pendapatan sebelum bunga dan

pajak yang dikenai bunga) diatas level tertentu. Ini akan menciptakan permintaan akan

pendapatan akunting untuk menentukan apakah perjanjian cakupan bunga sudah dipenuhi atau

belum. Skema pemberian bonus adalah komponen penting dalam skema kompensasi eksekutif.

Rumus yang digunakan dalam skema tersebut didasarkan pada pendapatan akunting dan itu

membutuhkan dilakukannya kalkulasi terhadap pendapatan-pendapatan tersebut. selain itu,

18

Page 20: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

penghitungan pendapatan juga digunakan untuk menilai profit perusahaan dan biaya akunting

untuk menilai cost center manager.

Auditing juga memainkan peranan penting dalam monitoring kontrak. Kontrak auditor

eksternal melakukan kontrak dengan debtholder untuk melaporkan adanya pelanggaran

penjanjian (seperti rasio cakupan bunga). Selain itu, angka pendapatan yang sudah diaudit

digunakan dalam skema bonus.

Jika akunting adalah bagian penting dalam proses kontrakting dan biaya agensi (dan nilai

perusahaan dan/atau kompensasi manager) berbeda antara satu kontrak dengan lainnya, maka

prosedur akunting memiliki potensi untuk mempengaruhi nilai perusahaan dan/atau kompensasi

manager. Jika jenis kontrak surviving lebih efisien untuk mengurangi biaya agensi, maka

prosedur tersebut yang digunakan untuk menghitung angka-angka akunting yang digunakan

dalam kontrak tersebut daripada prosedur lainnya. Menggunakan prosedur alternatif hanya akan

meningkatkan biaya agensi dan mengurangi nilai perusahaan atau kompensasi manager. Ini

adalah cash flow yang penting dan hubungan nilai yang diberikan oleh peranan kontrakting

dalam akunting. Itu juga memberikan penjelasan tentang pilihan manager akan prosedur

akunting tertentu. Hipotesis yang menyatakan bahwa akunting memiliki peranan penting dalam

kontrak dan memonitor kontrak bukanlah subyek baru dalam literature tentang akunting paling

tidak dalam kaitannya dengan hubungan manager/pemegang saham. Hipotesis yang menyatakan

bahwa dibutuhkan laporan akunting untuk memonitor hubungan tersebut dikenal dengan nama

stewarship concept dan itu popular dalam literature abad ke sembilan belas dan awal dua puluh.

Itu juga popular diantara sejarawan sebagai sebuah penjelasan untuk eksisensi akunting. Yamey

(1962, hal 15) menulis

Asal mula akunting dan catatan tertulis mungkin bisa ditemukan dalam sejarah tentang

kebutuhan petugas “akunting” untuk mencatat rekening uang dan asset lainnya atas nama

atasannya. Ada kebutuhan untuk mengecek tentang kejujuran dan reliabilitas bawahan.

Ada sejarah panjang tentang korporat yang disuplai dengan laporan akunting. Manager

yang diberi laporan akunting melaporkannya kepada investor lama sebelum mereka diharuskan

untuk melakukan itu oleh hukum. Sebelum munculnya undang-undang sekuritas, banyak

korporasi A yang menerbitkan laporan keuangan mereka. Watts dan Zimmerman (1983) meneliti

laporan audit untuk pemegang saham sampai ke masa paling awal dimana perusahaan inggris

19

Page 21: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

masih menggunakan joint stock (saham bersama) (yaitu perusahan-perusahaan dalam gilda

perdagangan).

Hipotesis bahwa akunting dan auditing muncul sebagai sarana monitoring untuk kontrak

perusahaan berbeda dengan hypothesis umum yang menyatakan bahwa investor membutuhkan

laporan akunting sebagai sumber informasi untuk investasi dan keputusan valuasi. Hypothesis

informasi yang muncul setelah undang-undang sekuritas dan menjadi dasar riset dibab 3-6,

menegaskan bahwa investor meminta informasi tentang cash flow sekarang dan mendatang dan

nilai pasar untuk asset dan liabilitas (menghitung nilai perusahaan dalam likuidasi). Sebuah

contoh untuk hipotesis ini adalah dalam AICPA Trueblood Comitee Report (1973, hal 20).

Tujuan financial statement adalah untuk memberi informasi yang berguna bagi investor

dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi potensi cash flow

dalam hal jumlah, timing dan kepastiannya.

Kedua hipotesis tersebut tidak terpisah satu sama lain. Baik kontrak dan peranan

informasi bisa muncul pada saat yang sama. Informasi yang memungkinkan individu untuk

menentukan apakah ketentuan kontraktual tersebut sudah dipenuhi atau belum akan sangat

berguna untuk menilai sekuritas perusahaan (contoh, pendapatan yang digunakan dalam cakupan

hutang dan bunga memberikan informasi tentang nilai saham; lihat bab 3).

Jika kedua hipotesis tersebut tidak terpisah, lalu mengapa kita berkonsentrasi hanya pada

hipotesis kontrakting saja? Mengapa tidak menggunakan keduanya untuk menjelaskan tentang

akunting? Alasannya sangatlah utilitarian. Peneliti mampu menciptakan hubungan antara

prosedur akunting dan cash flow manager atau perusahaan dibawah hipotesis kontrakting, sebuah

hubungan yang sesuai dengan EMH. Berdasarkan hubungan itu, maka mereka bisa membuat

prediksi tentang prosedur akunting yang dipakai oleh perusahaan. Dibawah hipotesis informasi,

peneliti tiak mampu menciptakan hubungan yang konsisten dengan EMH. Dalam menganalisis

permintaan kontrakting untuk akunting, peneliti berkonsentrasi pada dua dari banyak jenis

kontrak yang dipakai perusahaan. Keduanya adalah perjanjian kompensasi managemen dan

perjanjian pinjaman atau hutang.

20

Page 22: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

COMPENSATION PLANS, DEBT CONTRACTS, AND ACCOUNTING PROCEDURES

Bab 9

Peneliti menggunakan program kompensasi manajemen dan utang kontrak formal untuk

menghasilkan hipotesis dari contracting theory tentang pilihan manajer mengenai prosedur

akuntansi dan efek harga saham dari perubahan prosedur akuntansi. Mereka menggunakan

kontrak tersebut karena data tersedia di perusahaan dan rincian perusahaan. Mereka menganggap

bahwa fungsi kontrak adalah untuk mengurangi biaya agensi

PERAN AKUNTANSI DALAM RENCANA KOMPENSASI

Pada akhir abad kesembilan belas, Inggris telah mengaudit laporan akuntansi dengan tujuan

untuk melayani sebagai dasar untuk kompensasi manajemen, atau kemungkinan untuk

mengurangi kelalaian dalam pelaporan. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup pendapatan

berbasis kompensasi menunjukkan bahwa kontrak tersebut merupakan kontrak yang efisien.

Alasan dalam Menggunakan Rencana Akuntansi Berbasis Laba

Literatur dan juga hipotesis tentang peran skema kompensasi dan efek insentif komponen

mereka. Selanjutnya, di samping hipotesis bahwa rencana yang dirancang untuk menyediakan

insentif bagi manajer untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Ada dua jenis rencana kompensasi

bahwa kinerja manajemen yang kinerja manajemennya diukur dengan angka-angka akuntansi

adalah rencana bonus dan rencana kinerja.

Perusahaan yang Menggunakan Rencana Akuntansi Berbasis Laba

Kita tahu dari penelitian Conference Board bahwa frekuensi penggunaan beberapa rencana

sangat bervariasi berdasarkan industrinya. Untuk bonus plan manajer disediakan insentif untuk

memaksimalkan nilai perusahaan, indeks kinerja dalam perhitungan bonus (laba) harus

berkorelasi dengan efek tindakan manajer pada nilai perusahaan. Angka akuntansi yang

digunakan dalam kompensasi berbasis laba memiliki tujuan lain selain mengukur kinerja.

Mereka digunakan untuk mengukur parameter rencana tersebut.

EFEK RENCANA KOMPENSASI PADA AKUNTANSI

21

Page 23: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Baik kompensasi para manajer maupun nilai perusahaan akan meningkat berdasarkan rencana

bonus berbasis pendapatan. Jika rencana berbasis pendapatan digunakan sebagai imbalan

manajer untuk alasan insentif, maka harus ada beberapa pembatasan metode yang digunakan

oleh manajer untuk menghitung laba. Motivasi untuk membatasi prosedur akuntansi memberikan

penjelasan untuk jenis prosedur akuntansi dimana manajer dapat memilih tindakan dan

bagaimana mereka menyesuaikannya pada berbagai perusahaan dan industri.

Akuntansi yang Berlaku

Variasi dalam prosedur akuntansi yang berlaku di industri juga dapat dijelaskan oleh rencana

kompensasi berbasis pendapatan. Penelitian empiris belum meneliti efek dari rencana

kompensasi manajemen pada metode akuntansi yang berlaku. Sebaliknya konsentrasi lebih

kepada pilihan manajemen di antara semua metode yang dapat digunakan.

Pilihan di antara Prosedur yang Berlaku

Banyak penelitian empiris telah meneliti efek dari bonus plan dibandingkan dengan rencana

kinerja pada pilihan manajer mengenai prosedur akuntansi.

PERAN AKUNTANSI DALAM KONTRAK UTANG

Perjanjian yang Menggunakan Angka-angka Akuntansi

Perjanjian yang menggunakan angka akuntansi dalam kontrak utang tampaknya dirancang untuk

membatasi jenis keputusan investasi dan pembiayaan menurunkan nilai.

Penggunaan GAAP pada Kontrak Hutang

Bahkan jika beberapa prosedur GAAP yang belum diselesaikan, perjanjian utang pada dasarnya

menggunakan angka akuntansi yang dilaporkan secara GAAP. Variasi menggunakan

penyesuaian bottom-line daripada perhitungan ulang akuntansi.

EFEK KONTRAK UTANG PADA AKUNTANSI

Sifat variasi kontrak utang saat ini berasal dari GAAP yang memberikan bukti mengenai sifat

berlaku dari prosedur yang akan berkembang.

Prosedur yang Berlaku

Variasi kontrak utang yang berasal dari GAAP biasanya tidak mengizinkan kenaikan tertentu

dalam pendapatan dan nilai aset yang diizinkan oleh GAAP serta memerlukan penurunan

22

Page 24: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

tertentu dalam pendapatan dan nilai aset atau peningkatan liabilitas tidak diperlukan di bawah

GAAP.

Pilihan antara Prosedur Diterima

GAAP meninggalkan manajer dengan kebijaksanaan yang cukup besar dalam pemilihan

prosedur akuntansi yang akan digunakan.

EFEK HARGA SAHAM PERGANTIAN PROSEDUR

Perubahan Sukarela

Seorang manajer secara sukarela mengubah prosedur akuntansi karena perusahaan menerima

prosedur akuntansi yang ditetapkan telah berubah atau karena pilihan terbaik manajer di antara

prosedur yang berlaku telah berubah.

Perubahan di Bawah Pengawasan

Perubahan standar akuntansi mengubah GAAP dan merubah kontrak yang ada. Hal ini dapat

menyebabkan transfer kekayaan kepada pemegang saham atau tidak kepada pemegang saham.

Kontrak di masa yang akan datang akan dipengaruhi karena perubahan GAAP membuat

beberapa prosedur akuntansi menjadi lebih mahal atau kurang mahal dan perubahan pada

optimal contracting technology.

Efek harga saham karena perubahan dalam standar akuntansi tergantung pada pilihan untuk

merubah, memperluas atau membatasi prosedur akuntansi yang ditetapkan yang telah tersedia.

Sebuah pembatasan prosedur akuntansi yang mengatur terjadi ketika prosedur yang ada

dihilangkan oleh standar. Perluasan prosedur akuntansi yang ditetapkan terjadi ketika standar

memungkinkan prosedur akuntansi yang dianulir sebelumnya.

23

Page 25: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

AKUNTANSI DAN PROSES POLITIK

Bab 10

Bab ini membahas dampak proses politik pada pilihan manajemen terhadap praktik akuntansi.

Alasan dari proses politik mempengaruhi praktik akunting (diluar pajak) adalah karena

informasi, lobbying, dan biaya koalisi diasumsikan positif.

Ekonom melihat proses politik sebagai kompetisi “pengalihan kekayaan”. Karena informasi,

lobbying, dan koalisi dalam mempengaruhi proses politik memerlukan biaya, beberapa individu

memilih untuk tidak peduli terhadap perusahaan mereka dan memilih untuk menjadi free rider

pada pemantauan orang lain. Namun besarnya biaya monitoring untuk mengurangi oportunisme

manajerial dan pengalihan kekayaan secara substansial lebih besar dalam proses politik daripada

dalam proses pasar. Beberapa menghipotesiskan cara diaman pengalihan kekayaan para politikus

terjadi dengan pemerintah “memecahan” krisis yang dirasakan atau krisis yang sebenarnya

terjadi. Angka akuntansi sering digunakan dalam proses politik seperti krisis yang dirasakan.

Angka akuntansi juga digunakan dalam regulasi pemecahan krisis. Seperti contohnya, kenaikan

besar pada keuntungan perusahaan minyak pada era tahun 1970 dimana dikutip sebagai bukti

dari monopoli minyak, dan profit ini adalah target dari pajak keuntunga Windfall pada tahun

1980.

Pandangan tertentu dari proses politik yang diberikan, manajer perusahaan yang sensitif terhadap

politik diperkirakan untuk memilih prosedur akuntansi yang menangguhkan pelaporan laba

untuk periode berikutnya dan mengurangi veriabilitas laba yang dilaporkan.

Biaya informasi dalam proses politik memungkinkan perubahan dalam prosedur akuntansi pada

efek harga saham. Perubahan yang meningkatkan pendapatan, akan menurunkan harga saham,

dan perbahan yang menurunkan pendapatan akan meningkatkan harga saham. Efek harga saham

melalui proses pengumuman proses politik dari perubahan prosedur secara sukarela dilakukan

untuk mengurangi biaya politik. Namun, dampak tersebut sulit untuk diamati karena mereka

dijerat dengan efek harga saham dari perubahan biaya politik atau faktor lain yang mendorong

manajer untuk mengubah prosedur. Observasi jyga juga sulit dilakukan karena pasar

memperkirakan akan adanya perubahan. Efek harga saham melalui pengumuman proses politik

dari perubahan prosedur yang di mandatkan, lebih mungkin diamati karena mereka bervariasi

dengan efek perubahan pada biaya politik perusahaan.

24

Page 26: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Perusahaan yang sensitif dengan regulasi dan politik akan tetap memiliki masalahan keagenan

dan tetap menggunakan angka akuntansi untuk mengurangi biaya agen dalam perjanjian abligasi

dan rencana kompensasi manajemen. Tetapim dengan pengenalan biaya nonzero dalam proses

politik, angka akuntansi memperngarhi arus kas masa depan perusahaan dengan cara yang

berbeda. Manager harus memperhitungkan faktor lain ini dalam memilih prosedur akuntansi.

Insentif yang diberikan oleh proses politik yang bertentangan secara langsung dengan insentif

yang diberikan oleh kontrak kompensasi manajemen sehubungan dengan laba yang dilaporkan.

Pada sisi lain, kedua insentif menyarankan pengurangan varian dari laba yang dilaporkan.

Manajer menukarkan biaya dan manfaat dari prosedur akuntansi alternatif. Prosedur yang

optimal, ceteris paribus, untuk alasan politik dan regulasi mungkin tidak akan optimal, ceteris

paribus, untuk kompensasi manajemen atau tujuan kontrak utang. Sedikit yang diketahui tentang

besarnya relatif politik, peraturan dan biaya kontrak. Karenanya, parameter keputusan

manajemen dan bagaimana mereka berbeda-beda pada perusahaan tidak bisa ditentukan. Namun,

bukti empiris mengindikasikan bahwa pemilihan prosedur akuntansi bervariasi dengan variabel

yang cenderung berhubungan dengan biaya politik dan biaya kontrak. Sehingga, beberapa

pernyataan dan prediksi dapat dibuat dengan trade-off dari biaya politik dan biaya kontrak.

Sama seperti proses politik dna kontrak menyediakan dengan insentif yang bertentangan dengan

pilihan prosedur akuntansi, mereka menyarankan prediksi yang bertentangan untuk perubahan

efek harga saham pada prosedur akuntansi. Perubahan yang menaikkan pendapatan, menaikkan

harga saham karena hal tersebut mengurangi kemungkinan dari standar teknis debt agreement

dan menurunkan harga saham karena hal tersebut menaikkan biaya politik. Dalam

menginvestigasi perubahan dari efek harga saham, variabelnya cenderung berhubungan dengan

biaya kontrak dan politik digunakan untuk mengestimasi efek dari harga saham yang

berlawanan.

25

Page 27: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

EMPIRICAL TEST OF ACCOUNTING CHOICES

Bab 11

Bab ini mengukur kemampuan teori dalam menjelaskan dua fenomena akuntansi, prosedur

akuntansi yang digunakan oleh perusahaan besar di Amerika Serikat dan posisi yang diambil

oleh manajer dari perusahaan tersebut pada standar akuntansi yang disarankan. Teori yang diuji

adalah: bonus plan hypothesis, debt/equity hypothesis, dan size hypothesis.

Bonus plan, debt/equity, dan size hypothesis merupakan tentang pilihan manajer diantara

kumpulan prosedur yang diterima. Seluruh studi yang didiskusikan pada bab ini merupakan studi

dari pilihan diantara prosedur yang diterima. Proses politik diperlakukan sebagai variabel yang

memberikan dampak pada pilihan tersebut. Menjelaskan pilihan prosedur akuntansi untuk

digunakan dalam kontrak memerlukan sebuah teori yang menjelaskan rincian dari struktur

kontrak. Contracting theory belum berkembang pada saat itu.

Contracting process dan political process memberikan manajer insentif yang berlawanan untuk

dipilih diantara prosedur akuntansi. Membuat pelaporan akuntansi yang berbeda untuk tujuan

yang berbeda terlihat menyelesaikan permasalah manajer. Namun, cenderung digunakan satu

laporan yang diterbitkan untuk semua metode menandakan bahwa strategi membuat pelaporan

yang berbeda-beda tidak optimal. Penggunaan laporan yang berbeda-beda juga dapat mahal

dalam political process. Jika laporan alternative tersedia secara umum, mereka yang mencari

transfer kekayaan dari perusahaan akan menggunakan laporan yang mendukung tujuan mereka.

Menyimpan laporan yang memiliki pendapatan lebih tinggi dan mengumumkan laporan dengan

pendapatan yang lebih rendah berdampak pada proses politik jika laporan tersebut diketahui.

Biaya-biaya ini yang mendukung contracting incentives untuk menggunakan sebuah laporan.

Dalam tiga hipotesis yang umum diuji, jumlah pendapatan adalah hal yang penting bagi manajer.

Pada beberapa kasus, manajer dapat memilih portofolio prosedur yang ekstrim. Untuk lebih

mendalami pengetahuan mengenai pilihan manajer dan tiga hipotesis ini, penelitian besar yang

pertama menggunakan bonus plan, debt/equity, dan siza hypotheses adalah Zmijewski dan

Hagerman (1981).

Penelitian pemilihan portofolio proserud (Zmijewski dan Hagerman)

26

Page 28: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Zmijewski dan Hagerman (1981) meneliti portofolio perusahaan dari empat prosedur akuntansi.

Prosedur tersebut adalah:

1. Prosedur persediaan,

2. Prosedur penyusutan,

3. Prosedur investment tax credit, dan

4. Masa amortisasi dari biaya pension (past service pension cost).

Dengan memberikan dua buah pilihan dari ke-empat prosedur diatas, akan ada sebanyak 16

portofolio pilihan prosedur yang dapat digunakan perusahaan. Zmijewski dan Hagerman

berasumsi bahwa efek relative dari pendapatan dari portofolio tersebut adalah sama untuk semua

perusahaan. lebih lanjut, mereka membuat tiga asumsi mengenai efek relatif dari tiap prosedur

untuk mengukur dampak pendapatan dari portofolio yang berbeda.

1. Keempat prosedur memiliki dampak yang sama pada pendapatan yang dilaporkan.

Asumsi ini mengelompokkan lima efek yang berbeda dari 16 portofolio tersebut.

(portofolio ekstrim diberi kode ‘1’ dan ‘5’, portofolio yang memiliki satu prosedur

meningkatkan pendapatan diberi kode ‘2’, portofolio yang memiliki dua prosedur

meningkatkan pendapatan diberi kode ‘3’, dan portofolio yang memiliki tiga prosedur

meningkatkan pendapatan diberi kode ‘4’).

2. Efek dari dana pensiun dan prosedur investment tax credit pada pendapatan diasumsikan

memiliki setengah dari efek prosedur penyusutan dan persediaan.

3. Efek dari dana pensiun dan prosedur investment tax credit pada pendapatan adalah

kurang dari satu setengah (one-half) efek dari metode penyusutan dan persediaan.

Pengukuran biaya political dan contracting

Studi menjelaskan variasi prosedur akuntansi menggunakan variabel bebas yang terpisah sebagai

dampak surrogate untuk meng-offset insentif dan menguji arah dari dampak pemilihan variabel.

Empat variabel yang digunakan sebagai proksi political cost adalah:

1. Size

2. Risk

3. Capital Intensity

4. Concentration

a. Earning-based compensation plan

27

Page 29: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

b. Debt/total assets

Dampak variabel pada keputusan manajer

Dampat variabel pada keputusan manajer diestimasi dengan menggunakan N-Probit Analysis.

Persamaan yang digunakan oleh Zmijewski dan Hagerman adalah:

STRATEGY i=c0+c1 PLAN +c2 RATIO+c3 BETA+c4 ¿c ¿5 INTENSITY +c6 DEBT

Dimana:

PLAN = 1 jika perusahan I memiliki sebuah earning-based compensation plan pada tahun 1975,

dan 0 jika tidak

RATIO = eight-firm concentration ratio untuk industry perusahaan I pada tahun 1975

BETA = beta dari saham perusahaan I, diestimasi menggunakan data CRSP

SIZE = total aset dari perusahaan I pata tahun 1975

INTENSITY = capital intensity dari perusahaan I (gross fixed assets/sales)

DEBT = total-hutang/total-aset dari perusahaan I tahun 1975

Sampel dan data

Zmijewski dan Hagerman mengambil sampel acak dari 300 perusahaan CSRP dimana data

laporan tahunan tahun 1975 dan SEC 10-K filling tersedia dan yang mengungkapkan pilihan dari

prosedur akuntansi mereka. 300 perusahaan tersebut memiliki resiko rata-rata dengan rata-rata

beta 0.963. Zmijewski dan Hagerman juga menggunakan 34 perusahaan yang tidak diregulasi

yang mana mereka lobi pada FASB Discussion Memorandum pada GPLA (general price level

adjustment). Mereka membandingkan prosedur akuntansi dari distribusi sampel ini dengan 300

sampel acak mereka.

Hasil

Hasil penelitian dengan menggunakan tiga asumsi diatas memiliki hasil yang sama diantara

asumsi-asumsi tersebut. Uji x2 untuk H0 bahwa model tidak lebih dari prediksi yang naïf (naïve

prediction) mengasumsikan probabilitas yang sama dari setiap strategi (protofolio). Statistic x2

mengindikasikan H0 dapat ditolakpada tingkat 0.001 pada seluruh asumsi. Tetapi saat model

dibandingkan dengan strategi naïf yang memprediksi bahwa perusahaan mengadopsi strategi

yang paling umum pada sampel, H0 dapat ditolak hanya pada tingkat 0.25.

28

Page 30: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Bukti yang kuat ditemukan bahwa pilihan manajer dari sebuah portofolio prosedur akuntansi

bervariasi dengan penggunaan variabel untuk merepresentasikan biaya political dan contracting.

Lebih lanjut, koefesien dari variabel size adalah signifikan pada tingkat 0.01 pada ke-tiga asumsi,

yang konsisten dengan size hypothesis. Koefesien dari concentration ratio dan dummy

kompensasi manajemen adalah signifikan pada tingkat 0.05 pada ke-tiga asumsi, hal ini

konsisten dengan bonus hypothesis. Koefesien dari rasio debt/assets adalah signifikan pada

tingkat 0.10 untuk asumsi pertama dan pada tingkat 0.05 untuk dua asumsi lainnya. Hasil ini

konsisten dengan debt/equity hypothesis. Koefesien dari variabel risk dan capital intensity tidak

signifikan. Efek dari size diteliti lebih lanjut. Mereka menemukan bahwa efek dari size didorong

oleh perusahaan besar. Secara umum, hasil penelitian Zmijewski dan Hagerman memberikan

bukti kuat bahwa pilihan manajer dari sebuah portofolio prosedur akuntansi bervariasi dengan

kehadiran earning-based compensation plan, rasio debt/equity, size perusahaan, dan

concentration ratio dari industri.

Kegagalan dari model cross-sectional untuk memprediksi lebih baik secara signifikan daripada

strategi portofolio yang paling umum dan rendahnya R2 model mengindikasikan banyak ruang

untuk peningkatan pada model. Incorporating rincian dari compensation plan dan debt contract

akan meningkatkan hasil. Sumber potensi peningkatan lainnya adalah menggunakan ukuran

political cost yang lebih baik daripada size. Pengujian yang lebih kuat dari teori menggunakan

contract details dan pengukuran political cost yang lebih sophisticated dapat memberikan lebih

daripada hanya meningkatkan kemampuan prediktif teori.

Studi dari pemilihan prosedur tunggal

Tidak seperti penelitian Zmijewski dan Hagerman, kebanyakan penelitian menggunakan

prosedur tunggal daripada terhadap pilihan beberapa portofolio prosedur. Penelitian jenis ini

memiliki kekuatan yang kurang daripada penelitian Zmijewski dan Hagerman. Tetapi secara

umum hasil penelitian-penelitian tersebut konsisten dengan debt/equity dan size hypothesis. Pada

bonus plan hypothesis penelitian prosedur tunggal memiliki hasil yang beragam. Pada penelitian

jenis ini, selain menggunakan tiga hipotesis yang sering diteliti, digunakan juga hipotesis lain

seperti political cost, dan debt contract variables.

Sebuah pengujian menggunakan bonus plan details (Healy)

29

Page 31: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Seperti yang telah dibahas pada bab 9, bonus plan tidak menyediakan manajer dengan insentif

untuk selalu mengadopsi prosedur akuntansi yang meningkatkan pendapatan yang dilaporkan

pada periode saat ini. Healy (1985) meneliti apakah net accruals perusahaan dipengaruhi oleh

patasan-batasan pada bonus plans perusahaan. Sejak manajer memiliki insentif untuk

mengurangi pendapatan yang dilaporkan jika pendapatan dibawah target atau diatas target batas

atas , net accrual lebih mungkin menjadi negatif pada dua kasus tersebut. Jika pendapatan

diantara batas bawah dan batas atas, manajer memiliki insentif untuk meningkatkan pendapatan,

net accruals lebih mungkin menjadi positif.

Net accrual mencerminkan seluruh prosedur akuntansi pada pendapatan bersih. Maka dari itu,

kekuatan dari pengujian berbasis net accrual lebih baik daripada pengujian berbasis prosedur

tunggal. Kesulitan dari penggunaan net accruals Healy yang mengurangi kekuatan pengujian

adalah kurangnya teori yang memprediksikan bagaimana seharusnya accrual pada kondisi tanpa

manipulasi manajer. Karena pendapatan berdasarkan cash flow dan accruals, maka semakin

tinggi pendapatan mungkin memiliki accrual yang lebih tinggi.

Healy menggunakan 94 perusahaan sebagai sampel pada fortune 250. Perusahaan tersebut

memberikan 1.527 buah obsevasi yang dapat digunakan pada periode 1930 hingga 1980. Dari

obeservasi tersebut, 1.080 adalah plans dengan batas bawah namun tanpa batas atas dan 447

plans dengan kedua batasan.

Penelitian statistic x2 untuk menguji H0 bahwa tanda net accrual tidak berhubungan dengan

posisi pendapatan dengan batasan adalah signifikan pada tingkat 0.05. Hasil penelitian

menyarankan bahwa parameter detail bonus plan adalah penting untuk menentukan apakah

bonus plan mampu mempengaruhi pemilihan prosedur akuntansi. Bukti dari perhitungan

pendapatan pada bonus plan juga menjelaskan bahwa kegagalan dari beberapa penelitian untuk

menolak H0 karena tidak menggunakan definisi plan earnings. Healy juga menemukan bahwa

52.7 persen dari sampel menambahkan biaya pajak kembali pada pendapatan untuk tujuan bonus.

Hasil penelitian ini menandakan bahwa penelitian Hagerman dan Zmijewski (1979) mengenai

dampak bonus plan pada metode menggunakan investment tax credit kurang kuat.

Penelitian lainnya dari accounting choice

30

Page 32: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Dua penelitian berikut mencoba menjelaskan praktik akuntansi menggunakan proses contracting

dan/atau proses political tetapi tidak menguji hipotesis bonus plan, debt/equity, dan size. Dan

juga tidak menggunakan contract details untuk menjelaskan pemilihan prosedur.

Utility asset valuation (Jarrell)

Jarrell (1979) meneliti apakah aturan Negara bagian terhadap listrik pada tahun1912-1917

membuat manajer untuk meningkatkan nilai aset dan kemudian tarif dasar. Hipotesis Jarrel

bahwa utilitas yang diregulasi oleh komisi Negara bagian mendapatkan keuntungan monopoli

dengan menggabungkan nilai capital sewaan sebagai aset dasarnya. Jika hipotesis Jarrell benar,

asset tersebut diharapkan memiliki nilai yang lebih tinggi pada pembukuan utilitas yang

diregulasi oleh komisi Negara bagian daripada nilai buku dari utilitas yang diatur oleh regulasi

municipal.

Reporting Frequency

Leftwich, Watts, Zimmerman (1981) meneliti variasi cross-sectional pada frekuensi pelaporan

keuangan public pada 83 perusahaan NYSE dan 82 perusahaan ASE pad 1948 saat pelaporan

interim tidak diperlukan. Mereka berusaha menjelaskan variasi dari frekuensi pelaporan adalah

untuk mengganti manfaat peningkatan pelaporan dalam hal pengurangan biaya agensi dari debt

dan equity dan untuk biaya dari peningkatan pelaporan. Secara keseluruhan, penelitian ini

mendapat sedikit kesuksesan dalam menjelaskan variasi cross-sectional padafrekuensi pelaporan

menggunakan variabel contracting process. Hasil mereka yang kurang menunjukkan bahwa

penjelasan mengenai frekuensi pelaporan lebih sulit dibanding menjelaskan prosedur tertentu

yang digunakan untuk menghitung angka dalam pelaporan.

31

Page 33: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

UJI TEORI HARGA SAHAM

Bab 12

Bab ini mengases/menilai kemampuan teori yang dijabarkan pada Bab 8-10 dalam

menjelaskan perubahan harga saham yang diasosiasikan dengan pengumuman perubahan

prosedur akuntansi. Kami menganalisis empat penelitian perubahan harga saham beserta variasi

lintas bidangnya: tiga penelitian perubahan harga saham yang menyertai perubahan akuntansi

yang diwajibkan dan satu penelitianperubahan harga saham yang menyertai perubahan akuntansi

sukarela. Berbagai penelitian perubahan yang diwajibkan menemukan berbagai efek harga

saham yang diasosiaskan dengan pengumuman perubahan, sedangkan penelitian perubahan

tidak.

Pada Bab 9 dan 10, kami menengarai adanya berbagai kesulitan dalam mengembangkan

uji efek perubahan harga saham sukarela yang ampuh. Berbagai kesulitan tersebut timbul dari (1)

pasar yang mengharapkan pengumuman dan (2) semakin besar keuntungan perubahan, semakin

banyak pula pasar yang mengharapkan perubahan, sehingga mengurangi berbagai variasi lintas

bidang dalam efek perubahan harga saham. Harapan pasar tidak membatasi berbagai variasi

lintas bidang pada efek harga saham yang diwajibkan, maka efek harga saham tersebut lebih

dapat diamati. Hasil-hasil penelitian secara keseluruhan sejalan dengan pernyataan tersebut.

Seluruh penelitian perubahan yang diwajibkan menemukan efek-efek harga saham

pengumuman perubahan akuntansi. Mereka juga menemukan bahwa variasi efek harga saham

lintas bidang berkaitan dengan sejumlah variabel kontrak dan biaya politis. Namun demikian,

tidak semua variabel signifikan, atau bahkan lambang yang diprediksikan, pada setiap penelitian,

dan bermacam-macam variabel signifikan pada berbagai penelitian. Berbagai inkonsistensi

tersebut bisa jadi dikarenakan berbagai variabel merupakan wakil tidak sempurna untuk biaya

kontrak dan politis, pada multikolinearitas antar variabel, pada fungsi-fungsi biaya kontrak dan

politis yang tidak disebutkan sepenuhnya, maupun berbagai persoalan metodologis lainnya.

Sebuah hipotesis eksklusif non mutual adalah bahwa variabel-variabel penjelas lainnya

dihilangkan dalam berbagai penelitian.

Meskipun ada inkonsistensi hasil pada berbagai penelitian, hasil-hasil penelitian

perubahan yang diwajibkan cukup meyakinkan bagi teori yang dijabarkan pada Bab 8-10. Kami

telah menemukan efek-efek standar harga saham akuntansi yang secara tidak jelas disebabkan

32

Page 34: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

oleh efek-efek pajak. Efek-efek tersebut bervariasi secara lintas bidang untuk berbagai variabel

yang dikemukakan oleh teori: variasi tertentu dijelaskan. Namun demikian, hasil-hasil tersebut

baru merupakan sebuah awal: sekarang kita harus menjelaskan mengapa variabel yang berbeda-

beda signifikan di berbagai penelitian dan berusaha mengembangkan pengganti yang lebih baik

untuk biaya kontrak dan politis.

Hasil-hasil penelitian yang dianalisis dalam bab ini bertolakbelakang dengan hasil-hasil

penelitian yang dianalisis pada bab 4. Penelitian bab terdahulu berusaha memilah antara

hipotesis mekanistik dan hipotesis tanpa efek. Mereka mengasumsikan bahwa perubahan netral

pajak pasar yang efisien tidak mempengaruhi alir kas perusahaan sehingga tidak mempengaruhi

harga saham. Mereka tidak menemukan adanya efek harga saham dari perubahan netral pajak

karena mereka tidak mencari di tempat yang benar, mereka tidak bisa menyebutkan harga saham

perusahaan mana saja yang tidak terpengaruh oleh perubahan prosedur. Berbagai penelitian di

bab ini mempunyai sebuah teori sebagai pedoman pencarian efek-efeknya. Salah satu

konsekuensinya adalah bahwa penelitian pada bab 4 cenderung menitikberatkan pada perubahan

sukarela dimana kita menganggap efek-efek harga cenderung kurang diamati. Penelitian pada

bab ini menitikberatkan pada perubahan yang diwajibkan.

Kami mulai bab ini dengan menyebutkan jenis penelitian perubahan akuntansi dan

prediksi harga saham untuk berbagai perubahan tersebut. (Prediksi perubahan harga saham

disampaikan pada Bab 9 dan 10). Kemudian kami menerangkan variabel-variabel tersebut

digunakan untuk mewakili berbagai perubahan biaya kontrak dan politis serta mengulas

perubahan yang diwajibkan terlebih dahulu, karena menurut kami merupakan ujian yang sangat

ampuh. Selanjutnya kami mengulas sebuah penelitian (Leftwich, 1981) tentang efek-efek harga

saham berbagai perubahan akuntansi yang diwajibkan oleh Opini APB 16 dan 17 (akuntansi

untuk kombinasi bisnis), lalu mengamati dua penelitian perubahan yang diwajibkan lainnya

(Collins, Rozeff, dan Dhaliwal, 1981; Lys, 1984) yang meneliti efek-efek harga saham Laporan

FASB No 19 (akuntansi minyak dan gas). Akhirnya, kami membahas sebuah penelitian

perubahan sukarela (Holthausen, 1981) yang meneliti pergeseran kembali depresiasi. Bab ini

ditutup dengan sebuah ringkasan/ikhtisar.

EFEK-EFEK HARGA SAHAM PERUBAHAN AKUNTANSI

33

Page 35: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Bagian ini menguraikan efek-efek harga saham yang diprediksi untuk perubahan

akuntansi yang diwajibkan, kemudian yang sukarela.

Perubahan Yang Diwajibkan

Dua macam standar (Opini APB 16 dan 17 dan Laporan FASB No 19) diteliti oleh

penelitian perubahan diwajibkan terbatas pada prosedur yang ada. Keduanya mengurangi atau

meningkatkan biaya prosedur yang cenderung meningkatkan pendapatan yang dilaporkan.

KONTRAK OPTIMAL

Pada bab 9 kami menyampaikan bahwa sebuah standar yang membatasi prosedur

akuntansi berarti membatasi teknologi kontrak yang ada pada pihak-pihak yang melakukan

kontrak. Prosedur yang dieliminir atau dibatasi dibahas dalam bab ini (mis., metode

pengumpulan dan metode biaya penuh) digunakan untuk berbagai kepentingan kontrak, sehingga

dengan demikian ada suatu pembatasan teknologi kontrak. Hal ini menyebabkan terjadinya

penurunan harga saham dari seluruh perusahaan yang secara potensial bisa menggunakan

prosedur-prosedur terbatas itu.

ALIH KEKAYAAN VIA KONTRAK UTANG

Dengan mengurangi pendapatan dan memperbanyak alternatif, perubahan-perubahan

yang diwajibkan membatasi kemampuan manajer untuk mengalihkan kesejahteraan dari

pemegang utang ke pemegang saham (mis., dengan cara meningkatkan rasio utang/ekuitas

perusahaan). Efek ini akan menurunkan harga saham semua perusahaan yang menggunakan atau

secara potensial bisa menggunakan berbagai metode terbatas untuk membuat akad utang tidak

begitu mengikat. Perubahan ini meningkatkan kemungkinan bahwa akad utang (mis., rasio yang

diperoleh dari biaya waktu yang dibutuhkan) akan dilanggar. Maka dari itu, biaya teknis yang

diperkirakan akan meningkat, sehingga menyebabkan harga saham menurun.

ALIH KEKAYAAN VIA KONTRAK KOMPENSASI

Jika perusahaan mempunyai rancangan kompensasi berbasis penghasilan, maka

pembatasan pada perubahan yang diwajibkan akan mengurangi kemampuan manajer dalam

meningkatkan kompensasinya melalui berbagai metode akuntansi. Hal ini bisa menyebabkan

34

Page 36: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

suatu peningkatan harga saham yang amat sedikit, tapi kita bisa memperkirakan bahwa efeknya

terbatas karena kompensasi masa depan manajer harus sama dengan gaji kompetitifnya.

BIAYA POLITIS

Opini APB 16 dan 17 dan FASB 19 membatasi berbagai prosedur yang melaporkan

pendapatan tinggi. Ini akan meningkatkan harga saham melalui pengurangan biaya politis.

Pengurangan biaya politis terjadi untuk semua perusahaan yang bisa menggunakan prosedur

tersebut, bukan hanya perusahaan yang benar-benar menggunakan prosedur yang dibatasi (ini

akan mencegah lawan politik menggunakan prosedur tersebut).

PERUBAHAN SUKARELA

Perubahan sukarela yang diteliti adalah pergeseran kembali ke depresiasi garis lurus dari

depresiasi yang dipercepat. Holhausen (1981) mengasumsikan bahwa ini adalah sebuah

perubahan oportunistik, bukan perubahan dalam prosedur yang diterima. Perubahan ini

cenderung meningkatkan pendapatan yang dilaporkan dan aset.

ALIH KEKAYAAN VIA KONTRAK UTANG

Perubahan ini meningkatkan kemampuan manajer dalam mengalihkan kekayaan dari

pemegang utang dan mengurangi kemungkinan kondisi asal yang mahal. Kedua efek tersebut

akan menaikkan harga saham.

ALIH KEKAYAAN VIA KONTRAK KOMPENSASI

Perubahan ini cenderung menaikkan bonus manajer dan menurunkan harga saham.

BIAYA POLITIS

Karena pergeseran kembali meningkatkan pendapatan yang dilaporkan dan aset, maka

biaya politis akan naik dan harga saham turun.

Diskusi yang hangat memprediksikan lambang/tanda efek harga saham perubahan

akuntansi melalui faktor tertentu (mis., melalui alih kekayaan dari pemegang utang). Tanda efek

35

Page 37: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

harga saham bersih suatu perubahan bergantung pada besar relatif setiap efek faktor. Demikian

pula halnya dengan variasi efek harga saham di berbagai perusahaan (yang ingin diprediksikan

penelitian). Maka dari itu, penelitian-penelitian itu memanfaatkan variabel untuk mewakili efek

harga saham setiap faktor. Penelitian-penelitian itu menggunakan pengganti untuk efek

perubahan pada biaya kontrak optimal yang dimunculkan oleh pemegang saham, alih kekayaan

ke dan dari pemegang saham melalui kontrak utang dan melalui rancangan bonus, dan biaya

politis yang dibawa serta oleh para pemegang saham.

Pada umumnya, perubahan harga saham yang diasosiasikan dengan pengumuman

perubahan diregresikan pada variabel wakil/pengganti. Keberhasilan ujian bergantung pada

sejauh mana variabel wakil menangkap efek perubahan pada bermacam-macam biaya dan alih

kekayaan. Itu juga bergantung pada sejauh mana biaya keseluruhan merupakan fungsi linier efek

biaya yang diwakili oleh variabel pengganti.

VARIABEL-VARIABEL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENJELASKAN EFEK HARGA

SAHAM

Keempat penelitian banyak didasarkan pada efek alih kekayaan kontrak utang untuk

menjelaskan efek-efek harga saham perubahan. Variabel-variabel yang digunakan oleh penelitian

dan rasional pemakaiannya dijelaskan dalam paragraf-paragraf berikut. Lambang-lambang

hubungan antara setiap variabel dan efek-efek harga saham perubahan yang diwajibkan dan

perubahan sukarela dirangkum pada Tabel 12.1.

Kontrak Optimal

Collins, Rozeff, dan Dhaliwal (1981) menyertakan variabel model “nol/satu” yang

mengambil nilai 1 jika perusahaan mempunyai kontrak utang dengan akad terbatas atau jika

perusahaan mempunyai rancangan kompensasi berbasis akuntansi. Variabel ini dimaksudkan

untuk menangkap efek-efek pembatasan FASB 19 pada teknologi kontrak optimal. Maka dari

itu, koefisiennya diperkirakan negatif (yakni, perusahaan-perusahaan dengan kontrak berbasis

akuntansi cenderung mengalami penurunan harga saham sebagai akibat dari FASB 19).

Variabel tersebut juga mengambol sebagian alih kekayaan utang dan rancangan

kompensasi. Karena standar membatasi prosedur peningkatan pendapatan, maka efek harga

36

Page 38: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

saham alih kekayaan utang adalah negatif, memperkuat efek kontrak optimal. Efek harga saham

alih kekayaan rancangan kompensasi adalah positif (lihat bagian sebelumnya), tapi cenderung

dikalahkan oleh efek-efek lainnya.

Efek kontrak optimal hanya muncul bersamaan dengan berbagai perubahan karena

perubahan sukarela tidak mempengaruhi prosedur yang ada.

Alih Kekayaan Via Kontrak Utang

Variabel-variabel yang digunakan untuk mewakili dua faktor yang menentukan kekayaan

mengalihkan perubahan melalui kontrak utang. Salah satu faktornya adalah efek perubahan pada

sejauh mana ikatan akad berbasis akuntansi (perubahan pada “keketatan” akad). Faktor lainnya

adalah biaya teknis.

PERUBAHAN PADA KEKETATAN

Perhatikan sebuah perusahaan yang akad utangnya membatasi rasio biaya tetapnya atas

pendapatan. Perubahan yang diwajibkan mengurangi pendapatan dan mengarahkan perusahaan

lebih dekat ke rasio maksimal. Oleh karena itu, efek pendapatan standar yang diwajibkan bisa

mewakiliki sejauh mana akad dibuat lebih mengikat (“lebih ketat”).

Efek pada keketatan akad dirasa penting karena putusan investasi dan keuangan manajer

bervariasi sesuai dengan tingkat keketatan akadnya. Misalkan saja, pengaturan utang seringkali

membiarkan terjadinya pengambilalihan hanya jika rasio utang/ekuitas khusus ada sesudah

pengambilalihan. Semakin dekat perusahaan dengan rasio spesifik, maka semakin kecil pula

kemungkinan rasio akan terpenuhi sesudah pengambilalihan dan semakin besar kemungkinan

manajer dipaksa untuk menjalankan proyek bernilai bersih positif.

Efek perubahan prosedur pada keketatan akad juga penting karena hal itu akan mengukur

perubahan kemungkinan teknisnya. Kegagalan teknis mahal dalam pengertian akan mengarah

pada konsesi untuk pemegang utang (mis., tingkat suku bunga lebih tinggi). Semakin banyak

prosedur akuntansi baru yang memperketat akad, akan semakin tinggi pula perubahan pada

kemungkinan kegagalan, semakin tinggi pula biaya kegagalan yang diperkirakan, dan semakin

besar penurunan harga saham berdasarkan standar.

BIAYA KEGAGALAN

37

Page 39: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Faktor lain (terlepas dari efek perubahan prosedur keketatan akad) yang menentukan alih

kekayaan kontrak utang yang didorong oleh perubahan prosedur adalah biaya kegagalan teknis.

Biaya tersebut bervariasi antar perusahaan. Sebagai contoh, semakin besar selisih antara tingkat

suku bunga pasar dan tingkat suku bunga nominal utang, maka akan semakin banyak pemegang

utang yang meminta bayaran dalam menegoisasikan kembali utang yang digagalkan.

Variabel-variabel yang mewakili dua faktor itu (perubahan pada keketatan dan biaya

kegagalan) akan dibahas kemudian.

Perubahan Pada Variabel Keketatan

EFEK PERUBAHAN PADA PENDAPATAN YANG DILAPORKAN, PENDAPATAN YANG

DIPERTAHANKAN, DAN EKUITAS

Ceteris paribus, semakin besar penurunan pendapat yang disebabkan oleh perubahan

yang diwajibkan, semakin besar pula peningkatan pada kemungkinan kegagalan di bawah akad

semisal biaya waktu akad yang didapat. Pada gilirannya, ini berarti pengalihan kekayaan yang

lebih besar dari pemegang saham ke pemegang obligasi dan terjadi penurunan harga saham yang

lebih besar. Semakin besar penurunan pada pendapatan yang dipertahanan dan ekuitas, semakin

besar pula kecenderungan kegagalan di bawah akad jenis utang/ekuitas dan semakin besar pula

penurunan harga saham. Akhirnya, semakin besar penurunan pada pendapatan yang

dipertahankan, semakin mengikat pula inventarisasi dana yang dapat dibayarkan, semakin kecil

kemampuan manajer membayar dividen dan mengalihkan kekayaan dari para pemegang

obligasi, dan semakin besar penurunan harga saham yang diasosiasikan dengan perubahan

tersebut.

Argumen-argumen terdahulu mengimplikasikan suatu kaitan positif antara efek

perubahan yang diwajibkan pada pendapatan, pendapatan yang dipertahankan atau ekuitas, dan

efek perubahan harga saham. Perubahan tersebut menurunkan pendapatan, dan karenanya

menurunkan harga saham. Hubungan antara efek perubahan sukarela pada pendapatan,

pendapatan yang dipertahankan atau ekuitas, dan efek perubahan harga saham juga positif.

Peralihan kembali meningkatkan pendapatan dan karenanya menaikkan harga saham.

Meskipun lambang hubungan antara variabel efek pendapatan dan efek harga saham

sama untuk perubahan yang diwajibkan maupun yang sukarela, lambang kaitan antara variabel-

38

Page 40: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

variabel utang lain dan efek harga saham untuk perubahan sukarela berlawanan dengan

perubahan yang diwajibkan. Alasannya adalah bahwa variabel efek pendapatan memasukkan

arah efek pendapatan dan variabel-variabel lain tidak. Sebagai contoh, semakin besar hitungan

biaya kegagalan, semakin besar pula biaya perubahan yang diwajibkan (karena meningkatkan

kemungkinan kegagalan), dan semakin besar pula penurunan harga saham. Akan tetapi, semakin

besar biaya kegagalan, semakin besar pula keuntungan biaya perubahan sukarela (karena

mengurangi kemungkinan kegagalan), dan semakin besar pula kenaikan harga saham.

Pembahasan berikut tentang efek harga saham variabel alih kekayaan utang yang tersisa

akan membahas perubahan akuntansi yang diwajibkan. Hendaknya pembaca ingat bahwa

perubahan sukarela mengarah pada efek harga saham dengan lambang berlawanan.

RASIO UTANG/EKUITAS

Penurunan tertentu pada pendapatan yang dilaporkan atau ekuitas berasal dari perubahan

yang diwajibkan yang meningkatkan kemungkinan kegagalan pada utang/ekuitas dan beban

waktu akad yang diperoleh lebih banyak lagi, semakin besar pula rasio utang/ekuitas. Selain itu,

semakin besar rasio utang/ekuitas, semakin besar pula biaya per andil kegagalan teknis. Kedua

faktor ini bergabung untuk menghasilkan prediksi yang mengalihkan kekayaan dari pemegang

saham ke pemegang obligasi (dan penurunan harga saham) lebih besar maka lebih bear dan lebih

tinggi pula rasio utang/ekuitasnya. Dengan kata lain, ada hubungan negatif antara rasio

utang/ekuitas dan efek harga saham.

Untuk mengetahui mengapa peningkatan kemungkinan kegagalan secara positif terkait

dengan rasio utang/ekuitas, perhatikan dua perusahaan dengan kebijakan investasi serupa tapi

kebijakan finansialnya beda. Distribusi pendapatan sebelum bunga pada periode berikutnya

adalah sama untuk kedua perusahaan. Waktu membebani kendala yang didapat untuk kedua

perusahaan itu adalah sama.

Gambar 12.1 menggambarkan distribusi peluang pendapatan perusahaan periode

berikutnya dengan dan tanpa perubahan akuntansi. Distribusi dengan nilai yang diperkirakan

E(A’) adalah distribusi tanpa perubahan akuntansi (distribusi Y). Distribusi dengan nilai yang

diperkirakan adalah distribusi jika perubahan akuntansi yang dilakukan menurunkan pendapatan

yang dilaporkan (distribusi X). K2 adalah pengeluaran bunga perusahaan dengan rasio

39

Page 41: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

utang/ekuitas lebih rendah, dan K1 adalah pengeluaran bunga perusahaan dengan rasio

utang/ekuitas lebih tinggi.

Sebelum perubahan akuntansi yang diwajibkan, kemungkinan kegagalan untuk

perusahaan dengan rasio utang/ekuitas rendah adalah bidang berbayang yang ditandai k di bawah

distribusi Y. Untuk perusahaan dengan rasio utang/ekuitas tinggi, peluang kegagalannya adalah k

+ l. Peluang kegagalannya lebih tinggi untuk perusahaan dengan tingkat pengangkatan tinggi.

Sesudah perubahan akuntansi, peluang kegagalan untuk perusahaan dengan rasio utang/ekuitas

rendah adalah daerah berbayang di bawah distribusi X yang ditandai k + n. Untuk perusahaan

lain adalah bidang k + l = n + o. Peningkatan pada peluang kegagalan yang disebabkan oleh

perubahan akuntansi adalah n untuk perusahaan utang/ekuitas rendah dan n + o untuk perusahaan

utang/ekuitas tinggi. Perusahaan engan rasio utang/ekuitas lebih besar mengalami peningkatan

peluang kegagalan yang lebih besar pula.

Contoh di atas bisa direproduksi untuk kendala utang/ekuitas. Yang dibutuhkan adalah

K1 dan K2 yang menggambarkan tingkat utang dan E(A), E(A'), dan distribusi yang

menggambarkan tingkat ekuitas. Hasilnya akan sama.

Perubahan pada peluang kegagalan bervariasi sesuai dengan perubahan pada keketatan

kendala utang/ekuitas, sehingga rasio utang/ekuitas juga menghitung perubahan pada keketatan

kendala utang/ekuitas. Karena perubahan yang diwajibkan mengurangi ekuitas, maka manajer

perusahaan cenderung kurang bisa mengambil segala macam putusan investasi dan pendanaan di

bawah kesepakatan utang yang mengumpul pada rasio utang/ekuitas perusahaan. Maka dari itu,

semakin besar rasio utang/ekuitas, semakin besar pula penurunan harga saham.

VARIAN ALIR KAS

Ceteris paribus, semakin besar varian alir kas perusahaan, semakin besar pula peluang

kegagalan. Jika perubahan yang diwajibkan (dengan mengurangi pendapatan) meningkatkan

peluang kegagalan dari nol (karena utang perusahaan sedikit sekali), peningkatan dalam peluang

kegagalan dan hasil penurunan harga saham lebih besar, maka semakin besar pula varian alir

kasnya. Hasil ini tidak berlaku secara umum jika utang berisiko sebelum perubahan (yakni

peluang kegagalan bukan nol). Sekalipun begitu, sebuah penelitian perubahan yang diwajibkan,

Lys (1984), berdasarkan argumen yang ada, menghipotesiskan dan menguji asoasisi negatif

antara varian alir kas dan perubahan harga saham.

40

Page 42: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Pemanfaatan varian alir kas juga dapat dirasionalisaikan berdasarkan pendapat bahwa

argumen rasio utang/ekuitas (sebelumnya) mengasumsikan ceteris paribus dan, secara khusus,

varian alir kas konstan pada berbagai perusahaan. Penyertaan varian alir kas adalah suatu cara

untuk mengendalikan berbagai fluktuasi lintas bidang dalam varian tersebut. Perhatikan bahwa

rasio utang/ekuitas cenderung bervariasi dengan varian alir kasnya (lihat Myers, 1977).

INVENTARISASI PADA DANA YANG DAPAT DIBAYARKAN

Perubahan yang diwajibkan menurunkan pendapatan dan karenanya juga inventarisasi

dana yang dapat dibayarkan. Maka dari itu, peluang inventarisasi sama dengan nol secara negatif

terkait dengan inventarisasi dana yang dapat dibayarkan. Prediksi ini diperoleh dengan cara yang

sama seperti prediksi rasio utang/ekuitas (sebelumnya). Pada gilirannya, prediksi ini mengarah

pada prediksi bahwa, ceteris paribus, semakin kecil inventarisasi dana yang dapat dibayarkan,

semakin besar penurunan alih kekayaan dan harga saham yang disebabkan oleh perubahan yang

diwajibkan (yaitu, hubungan positif antara inventarisasi dana yang dapat dibayarkan dengan efek

perubahan harga saham).

Variabel Variasi Biaya Kegagalan

PROPORSI UNTUK PUBLIK ATAS UTANG PRIBADI

Ketika sebuah perusahaan mengeluarkan utang untuk publik, maka perwakilan publik

untuk pemegang utang akan ditunjuk (Leftwich, 1981, hlm 8). Untuk mengubah perjanjian utang

berikutnya, perwakilan tersebut harus mendapat persetujuan dari mayoritas pemegang utang

menonjol (biasanya dua pertiga). Persyaratan ini mempersulit manajer dalam menegosiasikan

kembali sebuah kontrak utang jika ada kegagalan teknis. Para pemegang utang individu memiliki

dorongan untuk mendapatkan ganti rugi yang lebih besar. Pada kasus utang pribadi, manajer

seringkali harus menegosiasikan kembali hanya dengan satu pemegang utang, dan jika hubungan

itu sedang berjalan, pemegang utang cenderung tidak mau mengambil keuntungan dari

kegagalan teknis. Sebagai akibatnya, prediksinya adalah semakin besar proporsi utang publik

atas pribadi, maka semakin besar pula alih kekayaan dan penurunan harga saham dikarenakan

41

Page 43: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

perubahan akuntansi (yaitu, hubungan negatif anatra proporsi utang publik dan efek penurunah

harga perubahan).

SELISIH ANTARA PASAR DAN NILAI NOMINAL UTANG PERUSAHAAN

Semakin tinggi tingkat suku bunga sejak perusahaan menerbitkan utang, semakin rendah

pula nilai pasar utang relatif terhadap nilai nominalnya. Jika perusahaan harus menagih utang

(umumnya lebih tinggi dari nilai nominalnya) untuk menghindari kegagalan atau harus

membayar kembali utang sebagai konsekuensi kegagalan, maka selisih antara nilai nominal dan

nilai pasar utang itu adalah biaya kegagalan. Karena perubahan yang diwajibkan meningkatkan

peluang kegagalan, peningkatan pada biaya pemegang saham yang diperkirakan (dan

keuntungan pemegang obligasi yang diperkirakan) mauapun penurunan harga saham adalah

lebih besar, maka semakin besar pula selisih antara nilai nominal dan nilai pasar utang itu.

Dengan kata lain, ada hubungan negatif antara selisih nilai dan efek harga saham karena

perubahan. Dalam sebuah penelitian yang menggunakan variabel ini (Lys, 1984), selisihnya

dibalik dan dihitung sebagai nilai pasar minus nilai nominal. Jadi hubungan positifnya

diprediksikan pada Tabel 12.1.

MASA MENUJU KEMATANGAN

Semakin lama masa kematangan utang, semakin lama pula batasan utang berlaku dan

semakin besar pula efek selisih antara tingkat suku bunga nominal utang dan nilai pasar. Maka

dari itu, semakin besar pula efek selisih itu pada biaya kegagalan. Jadi, semakin besar masa

kematangan, semakin besar pula penurunan harga saham yang menyertai perubahan yang

diwajibkan (yaitu, kaitan negatif antara masa kematangan dan efek harga saham karena

perubahan).

KEBERTAGIHAN UTANG

Jika utang bisa ditagih, maka nilai penagihan membatasi biaya kegagalan karena

perusahaan mempunyai pilihan untuk menagih utang untuk menghindari kegagalan. Oleh karena

itu, diprediksikan bahwa kegiatan penagihan akan mengurangi efek harga saham dari sebuah

perubahan akuntansi. Penurunan harga saham yang menyertai perubahan yang diwajibkan lebih

42

Page 44: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

kecil jika utang perusahaan bisa ditagih (yakni, kaitan positif antara kebertagihan utang dan efek

harga saham perubahan).

KEBERALIHAN (KONVERTIBILITAS) UTANG

Hak istimewa konversi utang adalah sebuah pilihan pada harga saham. Karena itu, alih

kekayaan apapun dari pemegang obligasi ke pemegang saham yang didorong oleh perubahan

akuntansi akan dikurangi jika kegiatan konversi memang terjadi. Penurunan harga saham yang

menyertai perubahan yang diwajibkan lebih kecil jika utang perusahaan bisa

dialihkan/dikonversi (yakni, kaitan positif antara keberalihan utang dan efek harga saham

perubahan).

Sayangnya, alih kekayaan via variabel utang tidaklah berdiri sendiri satu sama lain,

secara parsial karena semua merupakan bagian dari putusan struktur modal perusahaan. Sebagai

contoh, Kalay (1979) menemukan bahwa semakin tinggi rasio utang/ekuitas, semakin dekat pula

dengan kendala dividennya (yakni, perbendaharaan inventarisasi biaya yang lebih kecil).

Demikian pula halnya, semakin rendah varian alir kas atau semakin banyak aset yang ada,

semakin tinggi pula rasio utang/ekuitas. Karena variabel-variabel tersebut bersifat kolinear,

berusaha menguraikan efek variabel yang manapun akan sulit. Sebagai contoh, meskipun

masing-masing dari variabel tersebut mungkin tidak signifikan dalam uji reaksi harga saham

terhadap perubahan akuntansi, sebagai kelompok bisa jadi penting.

Selanjutnya, akan tampak bahwa sebagian dari variabel mungkin tidak masuk ke dalam

persamaan regresinya secara linier. Sebagai contoh, perubahan pada variabel peluang kegagalan

mungkin dikalikan dengan variabel biaya kegagalan. Persoalan spesifikasi semacam ini

mengurangi kecenderungan daya eksplanatif signifikan dan menunjukkan bahwa kita

menitikberatkan pada signifikansi kelompok-kelompok variabel dan bukan variabel-variabel

secara individu.

Alih Kekayaan via Kontrak Kompensasi

Holthausen (1981) memasukkan variabel model nol/satu untuk adanya rancangan

kompensasi berbasis pendapatan. Model ini diperkirakan negatif dalam kaitannya dengan

pergeseran kembali depresiasi efek harga saham karena pergeseran itu meningkatkan pendapatan

43

Page 45: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

dan bonus serta mengalihkan kekayaan dari pemegang saham ke manajer (dengan

mengasumsikan bahwa komite kompensasi tidak menyesuaikan dengan perubahan). Berbagai

penelitian perubahan yang diwajibkan tidak menggunakan variabel ini. Jika mereka

menggunakannya, lambang koefisiennya diprediksi positif.

Biaya Politis

Satu-satunya variabel dalam berbagai penelitian yang dijadikan sebagai pengganti efek

biaya politis perubahan adalah ukuran perusahaan (Leftwich, 1981; Collins, Rozeff, dan

Dhaliwal, 1981; Holthausen, 1981). Pada ketiga kasus tersebut, hitungannya adalah nilai buku

utang perusahaan plus nilai pasar ekuitasnya. Variabel ini diprediksikan secara positif

diasosiasikan dengan biaya politis. Perubahan-perubahan yang diwajibkan menurunkan

perusahaan, sehingga perusahaan-perusahaan yang lebih besar diperkirakan mengalami

penurunan yang lebih besar pada biaya politis dan karenanya efek harga sahamnya lebih positif.

Penelitian perubahan yang diwajibkan hanya meneliti efek harga saham perusahaan yang dipaksa

mengubah prosedur akuntansinya.

Pergeseran depresiasi meningkatkan pendapatan dan biaya politis. Oleh karena itu,

hubungan antara ukuran dan efek harga saham diperkirakan negatif untuk perubahan itu.

SEBUAH PENELITIAN PEMBATASAN YANG DIWAJIBKAN PADA "PENGUMPULAN

MINAT” (LEFTWICH)

Leftwich (1981) meneliti berbagai perubahan harga saham yang diasosikan dengan Opini

APB 16, “Akuntansi Untuk Kombinasi Usaha," dan 17, “Akuntansi Untuk Aset Tak Nyata”.

Opini-opini tersebut mebatasi situasi metode “pengumpulan minat” dapat digunakan untuk

menjelaskan suatu kombinasi usaha. Jika pengumpulan tidak dapat digunakan, maka metode

pembelian harus diterapkan. Opini-opini tersebut mempersyaratkan bahwa dengan metode

pembelian, selisih apapun antara harga pembelian dan nilai aset bersih harus dialokasikan pada

aset-aset khusus jika dapat diidentifikasi dan, jika tidak, pada niatan baik, yang harus

diamortisasi selama periode yang tidak melebihi 40 tahun. Efek metode pembelian adalah

mengurangi perolehan perusahaan sesudah pendapatan kombinasi relatif terhadap pengumpulan

dan membuat aturan utang lebih mengikat. Leftwich meneliti bagaimana pembatasan dalam

44

Page 46: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

akuntansi untuk kombinasi usaha mempengaruhi harga saham perusahaan yang secara aktif

terlibat dalam pengambilalihan merger.

Variabel Pengganti Yang Digunakan

Lefwich pada dasarnya bersandar pada variabel alih kekayaan utang untuk menerangkan

efek-efek harga saham dari Opini APB 16 dan 17. Dia menggunakan variabel-variabel untuk

utang/ekuitas – variabel alih kekayaan b(ii) pada bagian yang sedang disampaikan ini dan Tabel

12,1 -- proporsi utang publik atas pribadi -- variabel b(v) -- kebertagihan utang - variabel b(viii) -

dan keberalihan utang - variabel b(ix). Satu-satunya variabel lain yang digunakan adalah ukuran

perusahaan -- variabel d, yang dihitung sebagai log penjumlahan nilai ekuitas pasar dan nilai

buku utang.

Perkiraan Model

Leftwich menangani masalah perkiraan dengan cara secara eksplisit mengenali bahwa

pasar memperkirakan pasal-pasal baku sebelum pengumuman standar. Dia mengasumsikan

bahwa para investor mempunyai harapan yang sama berkenaan dengan kemungkinan berbagai

versi standar yang diterapkan. Jika informasi masuk ke pasar yang menyebabkan para investor

merevisi harapan/dugaan mereka mengenai berbagai kemungkinan versi, maka nilai bursa saham

berubah.

Jika harga saham berubah, maka dapat disimpulkan bahwa para investor telah merevisi

kemungkinan versinya. Jika harga tidak berubah, maka tidak dapat disimpulkan bahwa peristiwa

itu tidak mengubah kemungkinan, dengan asumsi Leftwich, karena perubahan-perubahan

tersebut mungkin melebihi di berbagai perusahaan.

Leftwich menggunakan sampel perusahaan-perusahaan yang diuraikan oleh Rayburn

(1975) untuk mendapatkan sampel 338 perusahaan yang terdaftar di NYSE yang terlibat dalam

1139 merger dari Nopember 1968 sampai Desember 1972. Sebagian besar merger (90 persen)

diperlakukan sebagai jajak, dan setiap perusahaan menggunakan jajak sekurang-kurangnya satu

kali. Perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan akan dipengaruhi oleh Opini 16 dan 17.

45

Page 47: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Dengan modelnya, Leftwich memilih peristiwa-peristiwa mana ada bukti yang

menyampaikan informasi kepada pasar dan pasar merevisi kemungkinan yang direkatkan pada

versi-versi standar kombinasi usaha yang diusulkan. Dengan memanfaatkan kronologi yang

diterbitkan sebelumnya, dia mengidentifikasi 21 peristiwa yang bisa jadi mempengaruhi harapan

pasar akan standar yang membatasi jajak. Peristiwa pertama adalah sebuah artikel oleh Briloff

dalam Barron pada 15 Juli 1968, sebelum APB memulai berbagai petimbangan pada akuntansi

kombinasi usaha (Juni 1969). Peristiwa terakhir adalah laporan WSJ bahwa NSYE dan ASE

mensyaratkan aplikasi listing untuk saham yang digunakan dalam transaksi

pengumpulan/pooling untuk disertakan opini auditor yang menyatakan memenuhi kriteria APB

untuk pooling. Peristiwa ini sesudah Opini 16 dan 17 dikeluarkan (1970).

Leftwich menghitung tingkat pengembalian abnormal sampel perusahaannya yang

dipengaruhi oleh opini-opini tersebut dalam jangka waktu lima hari sebelum peristiwa dan lima

hari sesudah peristiwa. Dia menemukan bahwa tingkat pengembalian abnormal untuk 9 dari 21

peristiwa secara signifikan berbeda dari nol sampai 10 persen (ujian dua turus). Delapan

peristiwa secara signifikan memiliki tingkat pengembalian abnormal rata-rata negatif dan 1

mempunyai tingkat pengembalian abnormal rata-rata positif (menunjukkan versi yang kurang

mahal dari standar itu menjadi cenderung dengan peristiwa itu). Tingkat pengembalian abnormal

rata-rata di sekitar penerbitan opini terakhir tidaklah signifikan, menunjukkan (tapi tidak mesti

mengimplikasikan) bahwa pasar telah mengantisipasi opini tersebut.

Leftwich memperkirakan Opini 16 dan 17 akan mengurangi nilai saham karena membuat

akad utang lebih mengikat. Pada 21 peristiwa itu tingkat pengembalian abnormal rata-rata harian

adalah -0,55 persen, yang signifikan pada tingkat 1 persen.

Peristiwa-peristiwa yang harga sahamnya berusaha dijelaskan Leftwich adalah 9

peristiwa dimana ada bukti bahwa bursa merevisi perkiraan standarnya. Dia mendalilikan bahwa

sebuah perputaran abnormal perusahaan adalah sebuah fungsi linier berbagai macam

karakteristik yang mewakili biaya yang dikenakan oleh perubahan aturan akuntansi tertentu --

variabel b(ii) utang/ekuitas, b(v) utang publik, b(viii) kebertagihan utang, b(ix) keberalihan

utang, dan d ukuran. Kemudian lambang-lambang yang diprediksikan pada koefisien bergantung

pada apakah peluang penerapan standar meningkat atau menurun pada tanggal tertentu. Untuk

delapan peristiwa dengan harga saham menurun, lambang koefisien yang diprediksi tercantum

pada Tabel 12.1 untuk perubahan yang diwajibkan. Untuk peristiwa yang mempunyai nilai

46

Page 48: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

pengembalian positif, koefisien-koefisien tersebut diprediksi mempunyai lambang yang

bertolakbelakang dngan yang diberikan pada Tabel 12.1 untuk perubahan yang diwajibkan.

Hasil

Leftwich memperkirakan regresi lintas bidang berikut untuk setiap peristiwa:

esi = cs

0 + cs1 PUBi + cs

2 PRIi + cs3 CALLi + Cs

4 CONVi

___ ___ ____ _____

Si Si Si Si

Lambang (-) (-) (+) (+)

Yg diprediksi

+ cs5 LSIZEi + usi s = 1,...., 9 (12.1)

(+)

dimana

esi = tingkat pengembalian abnormal harian perusahaan ke-i untuk periode 5 hari sbelum

peristiwa s sampai 5 hari sesudahnya.

PUBi = nilai buku utang publik, variabel b(ii) dan b(v)

PRIi = nilai buku utang pribadi, variabel b(ii) dan b(v)

CALLi = nilai buku utang tertagih, variabel b(iii)

CONVi = nilai buku utang teralih, variabel b(ix)

Si = nilai pasar ekuitas

LSIZEi = catatan alami nilai ekuitas pasar plus nilai buku utang, variabel d.

Lambang-lambang yang diprediksikan untuk setiap koefisien (jika peristiwa tersebut

menurunkan nilai saham) ditampilkan di bawah koefisien. Lambang-lambang tersebut sama

seperti pada Tabel 12.1. Koefisien-koefisien tersebut tentunya mempunyai lambang yang

berlawanan untuk peristiwa yang mepunyai pengembalian abnormal positif. Koefisien rasio

utang/ekuitas publik dan pribadi diperkirakan negatif, sesuai dengan prediksi utang/ekuitas pada

47

Page 49: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Tabel 12.1. Proporsi prediksi utang publik dan pribadi diuji dengan cara membandingkan

besarnya koefisien utang/ekuitas publik dan pribadi. Koefisien utang/ekuitas publik diperkirakan

lebih negatif.

Persamaan (12.1) diperkirakan secara terpisah untuk setiap peristiwa, sehingga

memungkinkan koefisen bervariasi dari peristiwa ke peristiwa. Namun demikian, Leftwich juga

mengumpulkan peristiwa dengan cara merata-rata pengembalian abnormal (esi) pada 9 peristiwa

(peristiwa pengambalian positif dimasukkan sesudah dikalikan dengan -1) dan meregresi rata-

rata hasil pada variabel bebas yang sama. Prosedur ini mengasumsikan bahwa nilai absolut

koefisien sama untuk ke-9 peristiwa.

Leftwich menemukan dukungan untuk hipotesis yang tercantum pada Tabel 12.1 ketika

dia memperkirakan regresi rata-rata 9 peristiwa itu semua. Koefisien pengangkatan utang

pribvadi (PRI/S) dan kebertagihan (CALL/S) mempunyai lambang-lambang yang diprediksikan

(masing-masing negatif dan positif) dan signikan pada tingkat 0,05 (ujian satu turus). Namun

demikian, koefisien-koefisien utang lainnya secara tidak signifikan berbeda dari nol dan tidak

ada selisih signifikan antara koefisien utang publik dan pribadi. Dalam kenyataannya, selisih itu

adalah arah yang keliru – koefisien pengangkatan pribadi lebih negatif dibandingkan dengan

koefisien pengangkatan publik. Koefisien variabel ukuran adalah positif dan signifikan pada

tingkat 1 persen untuk ujian satu turus. Statistik F untuk regresi adalah signifikan pada tingkat

0,01.

Jika persamaan (12.1) diperkirakan secara terpisah untuk setiap peristiwa, maka daya

penjelas regresi berkurang. Akan tetapi, 6 dari 9 statistik F signifikan pada tingkat 0,05.

Sejumlah lambang koefisien bertolakbelakang dengan prediksi, tapi tidak satupun signifikan.

Koefisien pengangkatan publik, pengangkatan pribadi, dan penagihan secara signifikan berbeda

dari nol pada arah yang diprediksi pada beberapa regresi terpisah. Koefisien pengangkatan utang

publik secara signifikan lebih negatif (seperti prediksi) dibandingkan utang pribadi hanya pada 1

dari 9 regresi. Koefisien variabel utang yang dapat dialihkan tidak pernah signifikan. Koefisien

ukuran secara signifikan bersifat positif (pada tingkat 0,05) untuk 5 dari 8 peristiwa dimana

tingkat pengembalian abnormal untuk peristiwa itu adalah positif. Itu tidak signifikan untuk

peristiwa lain (pengembalian negatif).

Leftwich juga memperkirakan regresi tersebut termasuk variabel-variabel untuk masa

kematangan utang (variabel b(vii) pada Tabel 12.1), peringkat utang perusahaan, dan

48

Page 50: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

inventarisasi dana yang dapat dibayarkan (variabel b(iv)). Tak satupun dari variabel itu yang

signifikan.

Untuk memastikan bahwa hasil-hasil yang diperoleh dalam regresi lintas bidang tidak

palsu, Leftwich memperkirakan 21 perputaran abnormal untuk tanggal acak di luar periode

peristiwa itu. Hanya 4 dari 21 peristiwa yang memiliki tingkat pengembalian signifikan. Ketika

regresi lintas bidang diperkirakan secara terpisah pada “peristiwa” yang disimulasikan sebagai

signifikan dan tidak signifikan, maka frekuensi koefisien yang signifikan dan regresi jauh lebih

rendah dibandingkan untuk 9 regresi peristiwa sebenarnya. Leftwich juga menguji apakah ada

korelasi lintas bidang antara tingkat pengembalian abnormal perusahaan untuk masing-masing

dari peristiwa yang “buruk” dan “baik" dan menemukan adanya korelasi negatif.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, hasil-hasil Leftwich memberikan dukungan parsial pada pernyataan

bahwa perubahan standar akuntansi mempengaruhi nilai saham perusahaan melalui kontrak

utangnya. Penurunan nilai pasar yang diasosiasikan dengan standar adalah lebih besar, semakin

besar rasio utang/ekuitas, dan semakin kecil jika utang itu bisa ditagih. Namun demikian, bahwa

prediksi yang didasarkan pada utang publik lebih mahal dibandingkan dengan utang swasta

belum mendapat pembenaran; tidak pula dengan prediksi bahwa keberalihan megurangi efek

harga saham standar. Secara umum, bukti tersebut sejalan dengan pernyataan bahwa Opini APB

16 dan 17 mengurangi biaya politis dan menaikkan harga saham perusahaan (jika ukuran

mencerminkan biaya politis).

Penelitian Leftwich membahas berbagai persoalan yang sudah dibahas sebelum ini.

Masih belum jelas apakah spesifikasi linier untuk persamaan (12.1) memang cocok: variabel-

variabel bebas bersifat kolinear dan seringkali menghitung biaya yang sama. Masih belum jelas

juga seberapa bagus berbagai variabel mewakili perubahan dalam peluang kegagalan, biaya

kegagalan, atau biaya/ongkos politis. Akan tetapi, kenyataan bahwa sebagian variabel, maupun

persamaan regresi itu sendiri, adalah signifikan memberikan harapan akan hipotesis bahwa efek

harga saham standar digerakkan oleh kontrak utang.

Penelitian Leftwich juga memberikan wawasan tentang arti penting perkiraan dalam

mengamati berbagai usaha harga saham standar akuntansi. Kalau Leftwich sudah memilih hari-

hari pengumuman Opini 16 dan 17 APB sebagai tanggal peristiwa, maka dia tidak menemukan

49

Page 51: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

efek harga saham apapun. Bukti tersebut menunjukkan bahwa standar akhir diantisipasi oleh

pasar.

BERBAGAI PENELITIAN ELIMINASI METODE BIAYA PENUH YANG DIWAJIBKAN

Collins, Rozeff, dan Dhaliwal

Collins, Rozeff, dan Dhaliwal (1981) meneliti perubahan harga saham yang diasosikan

dengan penerbitan Exposure Draft of Statement FASB No 19. Draft ini mengusulkan eliminasi

metode akuntansi biaya penuh untuk perusahaan minyak dan gas dan lebih memilih versi tertentu

dari metode usaha yang berhasil. Uraian singkat kedua metode tersebut disampaikan dalam

lampiran Bab 11. Perubahan dari metode biaya penuh ke metode usaha yang berhasil umumnya

menurunkan tingkat pendapatan yang dilaporkan, pendapatan yang dipertahankan, ekuitas

pemegang saham, dan nilai aset. Perubahan ini juga meningkatkan keragaman pendapatan yang

dilaporkan (lihat Sunder, 1976; Lys, 1982). Perubahan-perubahan sebelumnya membuat akad

utang menjadi lebih mengikat dan meningkatkan peluang kegagalan.

VARIABEL-VARIABEL PENGGANTI YANG DIGUNAKAN

Collins, Rozeff, dan Dhaliwal mengetahui efek standar yang diusulkan pada alih

kekayaan melalui kontrak utang, tapi mereka juga memahami pembatasan dalam draft tersebut

atas teknologi kontrak dan kontrak masa depan, termasuk variabel model untuk efek-efek

tersebut. Collins, Rozeff, dan Dhaliwal menggunakan variabel penjelas berikut dari Tabel 12.1:

model kontrak (variabel a), efek standar pada ekuitas pemegang saham (variabel b(i)), rasio

utang/ekuitas (variabel b(ii)), dan ukuran perusahaan (variabel d). Mereka juga memasukkan

variabel model nol/satu untuk keberadaan utang publik (kalau ada). Lambang yang diperkirakan

dari koefisien model utang publik adalah negatif, sesuai dengan prediksi pada Tabel 12.1.

Variabel terakhir yang dimasukkan adalah jumlah pendapatan perusahaan yang

dicurahkan untuk eksplorasi. Sunder (1976) memperlihatkan bahwa peningkatan varian

pendapatan disebabkan oleh suatu perubahan dari biaya penuh ke usaha-yang berhasil yang

meningkat seiirng dengan banyaknya aktivitas perusahaan untuk eksplorasi. Sebagai akibatnya,

peningkatan peluang kegagalan semakin, semakin besar jumlahnya sehingga harga saham yang

diprediksi turun ketika Draft diumumkan.

50

Page 52: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

HASIL

Sampel Collins, Rozeff, dan Dhaliwal adalah 57 perusahaan: 47 perusahaan biaya penuh

dan 10 usaha-yang berhasil. Perusahaan usaha-yang berhasil juga terpengaruh oleh draft itu.

Pendapatan dan ekuitas pemegang saham merea dikurangi (sekalipun tidak separuh perusahaan

biaya penuh) oleh versi tertentu dari usaha berhasil yang dikenakan. Efek median pada

pendapatan versi akhir FASB 19 pada pendapatan tahun 1977 adalah -27 persen untuk 47

perusahaan biaya penuh dan -13 persen untuk 10 perusahaan usaha yang berhasil. Efek median

pada total ekuitas pemegang saham 1977 adalah -30 persen untuk perusahaan biaya penuh dan -4

persen untuk perusahaan usaha yang berhasil.

Exposure Draft itu tertanggal hari Jumat, 15 Juli 1977, tapi WSJ tidak melaporkan isinya

sebelum Rabu 20 Juli. Collins, Rozeff, dan Dhaliwal memperkirakan tingkat pengembalian

abnormal untuk perusahaan-perusahaan mereka sat minggu berakhir 15 Juli 1977, dan dua

minggu berakhir 22 Juli 1977, dan berusaha menerangkan tingkat pengembalian abnormal

dengan regresi lintas bidang. Lev (1979) menemukan adanya penurunan harga saham terbesar

pada periode Senin, 18 Juli sampai Rabu 20 Juli. Dengan menggunakan model pasar untuk

memperkirakan tingkat pengembalian abnormal, Collins, Rozeff, dan Dhaliwal menemukan

tingkat pengembalian abnormal yang jauh lebih besar dibandingkan tingkat pengembalian satu

minggu sesuai dengan hasil-hasil Lev. Lys (1984) melaporkan bahwa satu-satunya selisih

signifikan pada tingkat pengembalian abnormal perusahaan usaha-yang berhasil dan biaya penuh

dalam 15 hari sekitar 20 Juli 1977, terjadi pada tanggal 19 Juli, hari draft diumumkan (terbit di

WSJ hari berikutnya). Berdasarkan bukti yang ada bahwa informasi dalam draft disampaikan ke

pasar pada minggu kedua, kami melaporkan hasil-hasil tingkat pengembalian abnormal Collins,

Rozeff, dan Dhaliwal dua minggu (dihitung menggunakan model pasar).

Regresi linta bidang yang diperkirakan oleg Collins, Rozeff, dan Dhaliwal adalah

ei = c0 + c1 CNTRCSi + c2 STCKEQi + c3 DEBTi + C4 PUBDi

Lambang (-) (+) (-) (-)

Yg diprediksi

51

Page 53: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

+ c5 SIZEi + c6EXPLOREi + ui (12.2)

(+) (-)

dimana

ei = tingkat pengembalian abnormal untuk perusahaan i selama periode dua minggu berakhir 22

Juli 1977.

CONTRCSi = variabel model nol/satu untuk adanya kontrak utang dan/atau rancangan

kompensasi berbasis angka akuntansi, variabel a.

STCKEQi = efek FASB 19 pada ekuitas total pemegang saham perusahaan sebagaimana

dilaporkan dalam laporan tahunan 1977, variabel b(i).

DEBTi = rasio utang/ekuitas – rasio nilai buku utang jangka panjang dan saham yang disukai

pada nilai pasar ekuitas, variabel b(ii).

PUBDi = variabel model nol/satu untuk adanya utang publik dalam struktur modal perusahaan,

variabel b(v)

SIZEi = nilai pasar ekuitas plus nilai buku utang jangka panjang dan saham yang disukai,

variabel d

EXPLORi = pengeluaran eksplorasi sebagai prosentase pendapatan total sebagaimana dihitung

berdasarkan rata-rata total pengeluaran yang diperkirakan terahdap pendapatan total

selama periode 1974 sampai 1977.

Lambang yang diprediksikan dari koefisien-koefisien tersebut tecantum di bawah koefisien.

Prediksi tersebut diambil Tabel 12.1.

Hasil-hasil Collins, Rozeff, dan Dhaliwal sebagian mendukung teori. Seperti halnya pada

banyak regresi lintas bidang, banyak korelasi antara variabel-variabel bebas. Sebagai akibatnya,

mereka memperkirakan persamaan (12.2) yang menghilangkan banyak variabel. Hasil-hasil

tersebut sebenarnya sama tapi berada dalam spesifikasi yang berbeda. Hanya tiga koefisien yang

mencapai signifikansi, dan koefisien-koefisien tersebut secara konsisten mempunyai lambang

yang sama dari kurang lebih tetap signifikan pada seluruh spesifikasi dimana variabel-variabel

itu dimasukkan. Lambang-lambang dari keduanya yang merupakan variabel kontrak sejalan

dengan hipotesis pada Tabel 12.1. Pada model penuh (persamaan (12.2)), koefisien STCKEQ

memiliki lambang positif yang diprediksi dan signifikan pada tingkat 0,01 (ujian satu turus), dan

52

Page 54: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

koefisien CONTRCS mempunyai lambang negatif yang benar dan signifikan pada tingkat 0,02

(ujian satu turus).

Koefisien variabel ukuran secara konsisten negatif dan signifikan pada tingkat antara 0,10

dan 0,20 (ujian dua turus). Lambang negatif ini tidak sejalan dengan efek biaya politis

pengurangan pendapatan dan ekuitas pemegang saham.

Variabel-variabel lainnya (eksplorasi, utang publik, dan utang/ekuitas tidak signifikan

pada semua spesifikasi persamaan (12.2). Variabel utang/ekuitas seringkali lambangnya tidak

benar (artinya perusahaan dengan rasio utang/ekuitas lebih besar penurunan harganya lebih

kecil).

Model penuh (persamaan (12.2)) R2 yang disesuaikan 23 persen dan signifikan pada

tingkat 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa secara sekaligus variabel-variabel tersebut mamapu

menjelaskan perubahan harga saham yang terjadi pada saat penggumuman Exposure Draft FASB

19 lebih baik dari kebetulan.

KESIMPULAN

Secara keseluruhan, hasil-hasil Collins, Rozeff, dan Dhaliwal, seperti halnya Leftwich,

memberikan dukungan pada pernyataan bahwa perubahan pada standar akuntansi mempengaruhi

nilai saham melalui proses kontrak. Namun demikian, tidak signifikannya variabel rasio

utang/ekuitas dan utang publik menimbulkan pertanyaan soal teori dan menunjukkan bahwa

sekurang-kurangnya tidak disampaikan dengan baik di awal. Ada semacam dukungan teoritis

terhadap variabel bebas yang ada di dalam model lintas bidang. Tidak banyak dukungan untuk

bentuk fungsional yang ada dalam persamaan. Penelitian selanjutnya yang dibahas (Lys, 1984)

menekankan pada persoalan dengan regresi lintas bidang dengan mengemukakan bahwa

penelitian sebelumnya telah menghilangkan sebuah variabel penting, varian alir kas perusahaan.

Lys

Lys (1984) meneliti kembali efek eliminasi metode penuh terhadap harga saham.

Sementara Collins, Rozeff, dan Dhaliwal hanya menelitik efek harga lintas bidang hanya pada

saat pengumuman draft FASB 19 (19 Juli 1977), Lys mengidentifikasi tiga peristiwa lain yang

mungkin menyebabkan rebisi harapan pasar mengenai kemungkinan isi standar biaya

53

Page 55: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

penuh/usaha-yang berhasil akhir. Peristiwa-peristiwa tersebut adalah (1) dikeluarkannya Rilis

SEC 33-5861 (31 Agustus 1977), yang mendukung FASB Exposure Draft; (2) dikeluarkannya

FASB 19 (diratifikasi 5 Desember 1977) , yang intinya sama dengan draft; dan (3)

dikeluarkannya SEC ASR 253 (dilaporkan dalam WSJ pada 30 Agustus 1978) yang menolak

FASB 19. Lys meneliti efek harga saham Exposure Draft, FASB 19, dan ASR 253. Dia tidak

bisa mengidentifikasi tanggal pengumuman Rilis SEC 33-5861 (tidak dilaporkan dalam WSJ).

Lys menerapkan prosedur dua tahap seperti yang digunakan Leftwich (1981). Dia

meneliti tingkat pengembalian abnormal untuk portofolio perusahaan biaya penuh, portofolio

perusahaan-usaha yang berhasil, dan portofolio posisi panjang dalam perusahaan-usaha yang

berhasil dan posisi pendek dalam perusahaan biaya penuh pada hari sekitar tiga peristiwa penting

itu. Tingkat pengembalian pada portofolio terakhir ini menghitung selisih pengembalian untuk

perusahaan biaya penuh dan perusahaan-usaha yang berhasil. Kemudian Lys menerapkan model

lintas bidang untuk menjelaskan efek-efek harga saham.

Portofolio perusahaan usaha penuh mendapatkan tingkat pengembalian abnormal yang

signifikan (pada tingkat 0,10) hanya selama dua hari: 19 Juli dan 20 Juli 1977 (laporan draft

terbit pertama kali di WSJ pada tanggal 20 Juli). Akan tetapi tingkat pengembalian abnormal

perusahaan biaya penuh dan perusahaan-usaha yang berhasil hanya berbeda pada tanggal 19 Juli

1977.

VARIABEL-VARIABEL PENGGANTI YANG DIGUNAKAN

Argumen-argumen yang menyatakan bahwa peluang kegagalan bervariasi sejalan dengan

rasio utang/ekuitas mengasumsikan ceteris paribus. Lys mengemukakan bahwa kondisi tersebut

tidak mungkin bertahan. Secara khusus, perusahaan dengan varian aliran kas lebih rendah

memiliki rasio utang/ekuitas yang lebih tinggi. Selanjutnya, semakin tinggi varian alir kas,

semakin dekat perusahaan dengan kendalanya karena utang lebih berisiko dan tindakan seperti

pembayaran dividen mengalihkan lebih banyak kekayaan dari pemegang obligasi ke pemegang

saham. Kedua pengamatan ini mengimplikasikan bahwa rasio utang/ekuitas adalah pengganti

yang lemah bagi keketatan atuan utang. Kata Lys inilah yang menyebabkan Collins, Rozeff, dan

Dhaliwal tidak mendapatkan koefisien yang signifikan untuk rasio utang/ekuitas. Dia berusaha

memecahkan persoalan dengan cara memasukkan ke dalam regresi lintas bidangnya, suatu

54

Page 56: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

perkiraan varian alir kas perusahaan (variabel b(iii) pada Tabel 12.1) selain variabel rasio

utang/ekuitas (variabel b(ii)).

Variabel-variabel lain yang digunakan Lys termasuk masa kematangan utang (variabel

b(vii)) dan proporsi utang publik atas pribadi (variabel b(v)). Alih-alih menggunakan

inventarisasi dana yang dapat dibayarkan sebagai variabel penjelas (variabel b(iv)), Lys

menggunakan efek standar pada inventarisasi dana yang dapat dibayarkan. Dia juga

menggunakan efek standar pada kedekatan perusahaan dengan pembatasan pembayaran dividen

sesuai ketentuan. Variabel lain yang digunakan adalah proporsi pendapatan yang diperoleh dari

operasi minyak dan gas. Proporsi ini dimaksudkan untuk menggantikan dampak standar pada

data akuntansi perusahaan (variabel b(i)). Akhirnya, Lys memasukkan variabel biaya

pendapanaan kembali utang yang diperkirakan sebagai selisih antara nilai pasar dan nominal

utang (variabel b(vi)).

HASIL

Lys menggunakan sampel 89 perusahaan biaya penuh (64 industri dan 25 perusahaan)

dan 40 perusahaan-usaha yang berhasil. Sebagaimana ditunjukkan, tingkat pengembalian

abnormal signifikan untuk 89 perusahaan biaya penuh dan selisih yang signifikan antara

pengembalian perusahaan biaya penuh dan usaha yang berhasil terjadi saat diterbitkannya draft.

Sekalipun begitu, menggunakan 34 perusahaan industri biaya penuh yang mempunyai data

penting, Lys memperkirakan regresi dengan menggunakan pengembalian abnormal pada hari-

hari sekitar tiga peristiwa penting itu (Exposure Draft, FASB 19, dan ASR 253).

Hanya satu regresi lintas bidang yang mencapai signifikansi pada tingkat 0,10 dan itulah

regresi untuk satu-satunya hari tingkat pengembalian perusahaan biaya penuh dan usaha yang

berhasil berbeda (19 Juli 1977). Koordinasi antara penelitian peristiwa dan hasil-hasil regresi

lintas bidang ini sejalan dengan koordinasi serupa pada hasil-hasil Leftwich. Dalam teori, itu

menunjukkan bahwa pasar merevisi kecenderungan penerapan FASB 19 pada hari itu dan efek—

efek harga lintas bidang itu terkait dengan alih kekayaan kontrak utang.

Statistik F untuk regresi penuh menolak (pada tingkat 0,05) hipotesis nol yang tidak ada

kaitannya antara variabel utang dan tingkat pengembalian abnormal pada tanggal 19 Juli 1977.

Model tersebut menjelaskan 52 persen variasi tingkat pengembalian abnormal lintas bidang.

Akan tetapi, hanya dua dari sembilan koefisien yang signifikan pada tingkat 0,05, koefisien

55

Page 57: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

standar deviasi pengembalian harian dan rasio utang/ekuitas. Keduanya mempunyai lambang

yang diperkirakan dan tetap signifikan ketika variabel lain meleset dari perkiraan. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Lys bahwa penghilangan standar deviasi pengembalian (yang

diasumsikan berkorelasi dengan pengangkatan) mendorong ketidaksignifikanan rasio

utang/ekuitas dalam penelitian Collins, Rozeff, dan Dhaliwal.

Koefisien-koefisien lain tidak signifikan pada tingkat 0,10 pada perkiraan penuh, tapi

karena variabel-variabel dengan daya penjelas paling lemah berkurang, maka koefisien proporsi

pendapatan minyak dan gas terhadap pendapatan total menjadi signifikan pada tingkat 0,05

dengan lambang yang diprediksi. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pendapatan relatif

berfungsi sebagai pengganti bagi efek standar pada angka akuntansi perusahaan biaya penuh.

Seperti halnya Leftwich, Lys memperkirakan bahwa model lintas bidangnya pada hari-

hari di luar periode peristiwa. Dia menghitung tingkat pengembalian abnormal untuk portofolio

34 perusahaan selama 531 hari. Untuk setiap 46 hari pengembalian portofolio adalah signifikan

pada tingkat 0,10, Lys memperkirakan persamaan (12.3). Berbeda dengan regresi untuk 19 Juli

1977, statistik F rata-rata regresi tersebut tidak signifikan pada tingkat kemungkinan manapun

yang masuk akal, menunjukkan bahwa hasil-hasil Lys tidak berupa data statistik.

KESIMPULAN

Hasil-hasil Lys, seperti halnya dua penelitian perubahan lain yang diwajibkan,

melahirkan bukti efek harga saham dan kaitan lintas bidang antara efek harga saham dan dua

variabel utang (rasio utang/ekuitas dan varian alir kas). Akan tetapi, sebagian besar variabel tidak

signifikan.

Tabel 12.2 menyajikan sebuah ikhtisar hasil berbagai penelitian perubahan yang

diwajibkan. Satu persoalan yang tampak menonjol pada tabel itu adalah bahwa ada beberapa

variabel umum yang digunakan hanya pada satu penelitian. Dari dua variabel yang digunakan

pada ketiga penelitian, rasio utang/ekuitas memiliki hasil yang paling signifikan. Hasil-hasil

Leftwich untuk rasio utang/ekuitas publik dan pribadi menunjukkan bahwa rasio utang/ekuitas

akan signifikan dan memiliki lambang yang diprediksi seandainya adalah satu-satunya rasio

rasio utang/ekuitas yang digunakan. Rasio utang/ekuitas memiliki lambang yang benar dan

signifikan pada model Lys pada tingkat 0,01. Rasio ini tidak signifikan pada model Collins,

Rozeff, dan Dhaliwal (1981). Signifikansi berbagai variabel utang/ekuitas pada penelitian harga

56

Page 58: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

saham perubahan yang diwajibkan dalam penelitian pilihan akuntansi dipaparkan pada Bab 11.

Dikemukakan bahwa alih kekayaan di bawah kontrak utang adalah penting baik pada pilihan

akuntansi maupun efek harga saham.

Hasil-hasil yang tidak konsisten untuk variabel-variabel tertentu pada berbagai penelitian

bisa jadi disebabkan oleh kegagalan dalam menggunakan kombinasi variabel yang sama pada

berbagai penelitian atau masalah dengan hitungan pengganti, persamaan yang tidak disebutkan,

dan multikolinearitas. Mungkin juga disebabkan oleh masalah-masalah lain dalam penelitian

tersebut. Sebagai contoh, Salatka (1983) menengarai bahwa semua penelitian tersebut menguji

hipotesis menggunakan regresi OLS tingkat pengembalian abnormal pada berbagai macam

variabel pengganti untuk biaya kontrak dan politis. Jika varian-varian pengembalian abnormal

tersebt (variabel terikat) berbeda, maka lebih sukar lagi untuk menolak hipotesis nol bahwa

koefisien model adalah nol. Diukur sekurangnya berpangkat (atau pangkat yang digeneralisir)

merupakan salah satu cara meningkatkan kemampuan ujian lintas bidang.

Collins dan Dent (1984), Schipper dan Thompson (1983), dan Hughes dan Ricks (1984)

meneliti berbagai kemungkinan masalah yang disebabkan oleh heteroskedastisitas lintas bidang

dan korelasi lintas pengembalian abnormal kontemporer. Variabel terikat berbagai penelitian

perubahan yang diwajibkan adalah pengembalian abnormal, dan semua pengembalian abnormal

perusahaan sama harinya. Karena harga saham perusahaan industri yang sama bergerak bersama-

sama, pengembalian abnormalnya dikorelasikan secara lintas bidang. Schipper dan Thompson

(1983) dan Hughes dan Ricks (1984) menggunakan teknik ekonometri yang disebut regresi

seolah tak berkaitan untuk meningkatkan kekuatan regresi lintas bidang melalui pengendalian

eksplisit kebergantungan pengembalian abnormal. Penerapan teknik-teknik semacam ini pada uji

variasi lintas bidang pada efek harga saham perubahan yang diwajibkan mungkin akan

meningkatkan kekuatan ujian dan memberi lebih banyak bukti apakah efek harga saham

perubahan yang diwajibkan disebabkan alih kekayaan melalui kontrak utang.

PENELITIAN PERUBAHAN SUKARELA DARI DEPRESIASI DIPERCEPAT KE GARIS

LURUS (HOLTHAUSEN)

Kami mempunyai keuntungan wawasan ke belakang ketika kami berpendapat bahwa

sukar kiranya untuk merancang ujian efek harga saham perubahan akuntansi sukarela pada Bab

57

Page 59: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

9 dan 10. Penelitian Holthausen (1981) memberikan alasan untuk meneliti keampuhan ujian

perubahan sukarela.

Holthausen meneliti perubahan harga saham yang diasosiasikan dengan pengumuman

bahwa sebuah perusahaan kembai ke depresiasi garis lurus untuk kepentingan laporan.

Sebagaimana disampaikan pada Bab 4, banyak perusahaan yang menerapkan metode depresiasi

yang dipercepat untuk tujuan pajak maupun pelaporan, setelah perubahan aturan pajak tahun

1954 yang membolehkan depresiasi dipercepat. Pada dasawarsa 1960an dan 1970an, banyak

diantara perusahaan tersebut yang kembali ke metode garis lurus untuk laporan tapi terus

menggunakan metode dipercepat untuk pajak penghasilan.

Variabel-Variabel Pengganti Yang Digunakan

Seperti halnya penelitian perubahan yang diwajibkan, Holthausen bersandar pada

variabel utang/alih kekayaan untuk menjelaskan pergeseran balik efek harga saham. Dia

menggunakan variabel-variabel untuk efek pendapatan dari perubahan (variabel b(i)) pada Tabel

12.1 dan 12.2), utang/ekuitas (variabel b(ii)), utang publik atas pribadi (variabel b(v)),

keberadaan rancangan kompensasi berbasis pendapatan (variabel c), dan ukuran (variabel d).

Empat puluh lima persen sampel Holthausen adalah perusahaan yang kembali

mengumukan pergeseran kembali bersamaan dengan pengumuman pendapatan. Untuk

mengendalikan efek pengumuman pendapatan, Holthausen menyertakan “pendapatan tak

terduga” sebagai variabel penjelas untuk perubahan harga saham pada saat pengumuman

pergeseran balik. “Pendapatan tak terduga” dihitung sebagai selisih antara pendapatan yang

sebenarnya dengan yang diramalkan dari model rangkaian musiman pendapatan tiap catur wulan

(lihat Bab 6).

Hasil

Seratus dua puluh lima perusahaan yang bergeser balik diidentifikasi dari Accounting

Trends and Technique selama periode 1954-1977 dan sampel-sampel yang digunakan oleh

Archibald (1972), Ball (1972), dan Kaplan dan Roll (1972). Holthausen tidak mengamati adanya

perubahan harga saham abnormal yang signifikan pada saat pengumuman pergeseran kembali

untuk sampel itu secara umum. Pada bulan sebelum pengumuman itu, tingkat pengembalian

abnormal untuk 125 perusahaan adalah 1,5 persen. Namun pada saat pengumuman adalah nol.

58

Page 60: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Selama periode H-3 sampai H+2 (dimana hari H adalah sebelum terbitan WSJ), tingkat

pengembalian abnormal adalah -0,2 persen. Tingkat pengembalian abnormal pada hari H

pengumuman tidak signifikan (menggunakan uji-t) dan demikian pula halnya dari hari

perdagangan H-20 sampai H+2.

Secara keseluruhan, hasil-hasil pengembalian abnormal pada variabel pilihan tidak

mendukung pergeseran kembali dengan efek harga saham yang diperkirakan via kontrak utang,

skema kompensasi manajemen, dan biaya politis (sebagaimana diukur berdasarkan ukuran).

Berdasarkan 96 pengamatan, koefisien-koefisien yang mencapai signifikansi untuk periode

apapun yang diperkirakan adalah koefisien kesalahan ramalan dan koefisien pengangkatan utang

publik. Koefisien kesalahan ramalan adalah positif sebagaimana diperkirakan dan signifikan

pada tingkat 5 persen jika pengembalian abnormal adalah untuk H-3 sampai H+2. Hasilnya

membenarkan adanya asosiasi antara pendapatan tak terduga dan tingkat pengembalian abnormal

pada saat pengumuman yang dilaporkan pada Bab 3.

Koefisien variabel utang publik secara signifikan negatif pada tingkat 5 persen ketika

tingkat pengembalian abnormal untuk H-3 sampai H+2 dan pada tingkat 1 persen jika

pengembalian abnormal untuk H-3 sampai H+60. Lambang koefisiennya adalah kebalikan dari

yang diperkirakan. Selanjutnya tidak ada selisih signifikan antara koefisien utang publik dan

utang pribadi.

Kesimpulan

Sebagaimana kita perkirakan dengan wawasan ke belakang, penelitian Holthausen tidak

menemukan adanya pengembalian abnormal pada saat pengumuman dan tidak ada variasi

pengembalian abnormal sistematis dengan variabel kontrak, alih utang/kekayaan, alih

kompensasi/kekayaan, atau biaya politis. Satu-satunya hasil adalah kaitan yang diduga anatra

pendapatan tak terduga dan pengembalian abnormal.

IKHTISAR

Teori yang disampaikan pada Bab 8-10 menunjukkan bahwa perubahan yang diwajibkan

dalam prosedur akuntansi mempengaruhi harga saham melalui efek-efeknya pada teknologi

kontrak yang optimal, pada alih kekayaan yang melibatkan kontrak utang dan rancangan

kompensasi, dan pada biaya politis. Para peneliti telah menyelidiki efek-efek harga saham

59

Page 61: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

perubahan yang diwajibkan dan variasi lintas bidangnya. Mereka telah menggunakan banyak

variabel yang merepresentasikan alih kekayaan di bawah kontrak utang untuk menjelaskan

variasi harga saham lintas bidang.

Penelitian-penelitian tersebut telah menemukan perubahan signifikan harga saham yang

diasosiasikan dengan pengumuman perubahan yang diwajibkan (standar akuntansi). Namun

demikian, meskipun penelitian-penelitian itu telah menghasilkan asosiasi signifikan antara

variasi lintas bidang pada efek harga saham dan sejumlah variabel utang (terutama rasio

utang/ekuitas), asosiasi itu tidak konsisten untuk semua penelitian. Inskonsistensi itu bisa jadi

disebabkan masalah ekonometri serius yang menghantui penelitian-penelitian tersebut.

Peningkatan besar pada spesifikasi model dan metode ekonometri yang diterapkan memang

diperlukan untuk menghasilkan ujian teori yang ampuh. Penjelasan alternatifnya adalah bahwa

variasi lintas bidang efek harga saham tidak sistematis atau terlalu kecil untuk diamati.

Pada bab 9 dan 10, kami berpendapat bahwa harapan pasar membuat pengumuman

perubahan sukarela tidak berpengaruh pada harga saham. Hasil-hasil Holthausen (1981) sejalan

dengan argumen tersebut.

60

Page 62: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Aplikasi Teori Pada Audit

Bab 13

Peran akuntansi dan audit berkaitan erat dalam teori yang diuraikan dalam bab-bab

sebelumnya. Permintaan akan akuntansi berasal dari penggunaannya dalam kontrak jarang

digunakan dalam mengurangi biaya agensi kecuali ketentuan untuk diawasi dan diberlakukan.

Audit adalah pada cara di mana perjanjian dimonitor. Para auditor memeriksa bahwa angka-

angka yang digunakan dalam ketentuan kontrak telah dihitung dengan menggunakan prosedur

yang berlaku dan apakah ketentuan kontrak telah dilanggar (lihat Bab 9).

Seperti tercantum dalam Bab 8, audit dan akuntansi telah berdampingan dalam sejarah

perusahaan perusahaan untuk lebih dari 600 tahun. Hubungan dapat dijelaskan dengan teori

kontrak.

Jika dilihat dari teori dapat menjelaskan keberadaan audit dan akuntansi dan

berkontribusi terhadap penjelasan pilihan prosedur akuntansi (lihat Bab 11), ini akan membantu

untuk menjelaskan praktik audit. Peneliti akuntansi telah menerapkan teori untuk audit dan telah

mengembangkan penjelasan intuitif untuk praktek audit. Sebagai contoh, penjelasan telah

dikembangkan untuk penekanan pada independensi auditor dan keberadaan masyarakat

profesional dan perusahaan audit besar. Dalam audisi, para peneliti telah menggunakan teori

untuk memprediksi mana perusahaan mempekerjakan auditor profesional ketika pemeriksaan

tersebut tidak diperlukan oleh hukum.

Dalam bab ini kita meninjau aplikasi yang mendukung teori untuk audit. penjelasan yang

dibahas pertama, diikuti oleh analisis suatu kajian untuk memprediksikan audit. Penjelasan

secara intuitif yang menarik, dan studi empiris telah cukup sukses dalam memprediksi audit.

Proses politik juga memiliki peran serta dalam menjelaskan praktik audit yang modern seperti itu

berperan dalam menjelaskan praktik akuntansi modern. Peraturan mempengaruhi sifat audit.

Memodifikasi peran perjanjian monitoring audit dan, sebagai akibatnya, dapat mengurangi

permintaan kontrak audit. Namun, regulasi menyediakan auditor dengan peran tambahan, peran

yang meningkatkan nilai klien mereka pasar (misalnya, seorang penerjemah dari pengaruh aturan

pengungkapan). Hal ini juga memberikan auditor dengan kesempatan untuk mentransfer

kekayaan dari klien mereka (misalnya, melalui membuat aturan). Implikasi proses politik untuk

61

Page 63: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

audit juga examinated dan studi empiris menguji implikasi proses politik untuk perilaku auditor

direview.

Penjelasan praktik audit kontrak

Pada bagian ini kita menggunakan kontraktor teori untuk mendapatkan penjelasan untuk

perusahaan audit 'Terpusatnya perhatian pada reputasi mereka, bagi masyarakat auditor

profesional, dan untuk audit perusahaan' bentuk organisasi, ukuran, dan spesialisasi industri.

Karena konsep kompetensi auditor dan independensi adalah pusat untuk penjelasan, kita mulai

dengan mereka.

Auditor Kompetensi dan Independensi

Pemantauan auditor tidak bernilai tambah bagi para pihak (atau pihak potensial) ke

perusahaan kecuali pihak-pihak yang mempertimbangkan kemungkinan bahwa ia akan

melaporkan pelanggaran kontrak, yang terjadi, adalah nol. Sebagai contoh, nama auditor

diberikan pada prospektus tidak akan mengakibatkan harga yang lebih tinggi untuk penerbitan

saham baru kecuali pasar saham mengharapkan auditor untuk mengurangi biaya agensi. Untuk

itu dibutuhkan pasar untuk percaya pelanggaran kontrak akan dilaporkan. Keberadaan

permintaan untuk layanan auditor tergantung pada penilaian probabilitas nol pelaporan

pelanggaran. Jumlah perusahaan akan membayar jasa auditor tergantung pada tingkat yang

kemungkinan itu. Semakin tinggi probabilitas, yang lebih efektif kontrak, semakin rendah biaya

agensi, dan semakin tinggi harga masalah baru. Probabilitas auditor laporan pelanggaran, pada

pelanggaran yang terjadi,tergantung pada:

1. Probabilitas bahwa auditor menemukan pelanggaran diberikan

2. Probabilitas bahwa laporan auditor pelanggaran ditemukan (lihat Watts dan Zimmerman,

1982)

Probabilitas pertama (discovery) tergantung pada iklan kompetensi auditor kuantitas

input yang ditujukan untuk audit. Probabilitas kedua (pelaporan) mengacu pada independensi

auditor dari klien. Jika tekanan klien auditor untuk tidak mengungkapkan pelanggaran yang

ditemukan, akan auditor menahan tekanan klien?

Untuk membuat permintaan untuk jasa audit, auditions harus meyakinkan pasar bahwa

mereka memiliki beberapa kompetensi (yaitu, ada kemungkinan nol bahwa auditor akan

62

Page 64: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

melaporkan pelanggaran ditemukan). Pasar hanya akan yakin yang kedua jika auditor akan

kehilangan dengan mengalah pada tekanan manajerial tidak melaporkan pelanggaran dan jika

manajer dapat membebankan biaya pada mereka, auditor akan menyerah.

Manajer dapat membebankan biaya pada auditor jika auditor tidak menyerah pada tekanan

mereka. DeAngelo (1981a, 1981b) menunjukkan salah satu cara manajer membebankan biaya

adalah dengan mengganti auditor. Perubahan ini menyangkal auditor yang ada aliran quasi-sewa.

Dia menyarankan bahwa kuasi-sewa timbul melalui praktek rendah balling.

Untuk memahami sifat kuasi-sewa dan rendah bowling, pertimbangkan contoh

sederhana. Asumsikan bahwa ada biaya start-up besar pada audit pertama kali. Biaya awal bisa

disebabkan oleh banyak faktor, termasuk biaya verifikasi aset awal dan sosialisasi dengan

operasi klien. Biarkan biaya auditor untuk tahun awal dewasa menjadi $ 150 dan untuk setiap

tahun berikutnya menjadi $ 100. Ini biaya Pola mempengaruhi biaya auditor audit berikutnya.

Secara khusus, auditor menetapkan biaya melebihi biaya audit $ 100. Jika klien perubahan

auditor, auditor baru menimbulkan semakin tinggi biaya awal Audit ($ 150), beberapa di

antaranya akan melewati ke klien dalam biaya yang lebih tinggi (sekarang atau nanti). Misalkan

auditor dapat mengisi klien $ 102 untuk audit berikutnya tanpa memicu perubahan auditor. $ 2

perbedaan ($ 102 - $ 100) antara biaya dan biaya merupakan masa depan sewa semu bahwa

auditor mampu menangkap karena $ 50 biaya start-up telah dikeluarkan. Perhatikan, ini $ 2

perbedaan adalah khusus untuk klien ini.

Kompetisi yang diberikan di pasar auditor, waktu sewa semu ($ 2) adalah tawaran pergi

pada saat audit awal. Sebagai contoh, asumsikan bahwa nilai sekarang dari aliran quasi-rent

diharapkan adalah $ 10,2

Masyarakat Profesional

Masyarakat profesional mengembangkan nama besar. Mereka memberi anggota mereka

sebutan (misalnya, "Chartered Rekening") yang dimaksudkan untuk menunjukkan tingkat

minimum kompetensi audit dan independensi. Untuk menjaga nama brand mereka, masyarakat

didorong kompetensinya dengan mengharuskan ujian dan periode pelatihan dengan anggota

("artikel") sebelum masuk ke masyarakat. Dan mereka mempertahankan komite etika yang

menarik akreditasi auditor yang mengungkapkan kinerja di bawah standar masyarakat.

63

Page 65: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Keanggotaan dalam masyarakat menjabat sebagai ikatan jaminan, seperti reputasi auditor.

Kehilangan keanggotaan menyebabkan hilangnya biaya audit.

Bentuk organisasi Audit Firm

Perusahaan audit profesional berkembang kemitraan yang sebagai terbatas. Bentuk

organisasi ini membuat setidaknya dua kontribusi insentif auditor untuk menjadi kompeten dan

independen dan, oleh karena itu, meningkatkan penilaian pasar auditor kompetensi dan

independensi (Fama dan Jensen, 1983b). Salah satu kontribusi adalah melalui kewajiban yang

tidak terbatas. jika auditor menggabungkan dengan kewajiban terbatas, mereka mengurangi

jumlah aset yang tersedia sebagai ikatan pada tindakan mereka. pasar tepat akan mengurangi

dinilai kemungkinan kemerdekaan mereka. ceteris paribus, kemitraan terbatas memberikan s

obligasi yang lebih besar pada auditor kemerdekaan.

kontribusi lain saling mengawasi dengan mitra. karena masing-masing pasangan

bertanggung jawab atas tindakan mitra lain, masing-masing memiliki insentif untuk memonitor

tindakan masing-masing. Pemantauan bersama ini akan meningkatkan kompetensi dan

mengurangi kemungkinan diberikan auditor menghasilkan tekanan seorang manajer.

Sangat menarik bahwa sebelum pengembangan perusahaan audit profesional audit

dilakukan oleh sebuah komite pemegang saham. Bentuk Panitia membuat lebih sulit bagi

manajer untuk pengantin auditor, terutama dengan saling mengawasi dengan anggota komite.

Ukuran Perusahaan Audit

Sebuah perusahaan audit yang besar memberikan ikatan yang lebih besar untuk jasa audit

dibanding melakukan auditor tunggal yang terakreditasi oleh masyarakat profesional. Obligasi

tersebut terdiri dari non hanya aset kemitraan dan aset tetapi juga semua mitra mitra individu

sumber daya manusia (Fama dan Jensen, 1983b). Nilai modal manusia sensitif terhadap reputasi

auditor, dan reputasi auditor terkait dengan reputasi kemitraan.

Ukuran obligasi perusahaan besar berarti perusahaan besar lebih mungkin dibandingkan

auditor terakreditasi tunggal untuk melawan tekanan manajer diberikan untuk tidak melaporkan

pelanggaran (yaitu, lebih mungkin untuk menjadi independen, lihat DeAngelo, 1981b).

Perusahaan besar memiliki banyak klien. Nilai kuasi-sewa hilang jika klien yang diberikan tidak

64

Page 66: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

mengubah auditor lebih cenderung kurang dari dampak dari kegagalan untuk melaporkan

pelanggaran pada nama merek perusahaan dan biaya audit.

Proses monitoring ini diperkuat oleh hubungan yang lebih erat antara reputasi mitra dan

kewajiban potensi yang lebih besar dari perusahaan skala besar. Setiap pasangan yang

bertanggung jawab atas hutang perusahaan, dan sumber daya manusia nya bervariasi dengan

reputasi kemitraan.

Pentingnya ikatan melalui kemitraan perusahaan audit dapat digambarkan dengan

menggunakan harga, contoh Waterhouse diberikan sebelumnya.

Spesialisasi Industri

Audit start-up biaya dan skala ekonomi dalam informasi awal dapat menjelaskan diamati

perusahaan audit spesialisasi oleh industri (lihat Dopuch dan Simunic, 1980a). Eichenseher dan

Danos (1981), yang juga menemukan spesialisasi industri yang signifikan dalam audit,

berpendapat bahwa start-up biaya meningkat dengan peraturan.

Sebelumnya penjelasan untuk praktek audit hanyalah beberapa penjelasan yang dapat

dihasilkan dari teori kontrak. Teori ini dapat memberikan lebih luas penjelasan untuk audit.

Sebagai contoh, harus mampu menjelaskan mengapa prosedur audit tertentu yang digunakan.

Namun, sementara penjelasan ini intuitif, prediksi mereka tidak secara resmi diuji. Penerimaan

akademik teori akan tergantung pada prediksi formal dan tes seperti di bagian berikutnya.

Penelitian menggunakan kontrak untuk memprediksi audit (chow)

Chow (1982) menggunakan variabel kontrak untuk memprediksi dan menjelaskan pilihan

perusahaan pada tahun 1926 antara yang diaudit dan tidak diaudit oleh auditor profesional. pada

waktu itu audit tersebut tidak diharuskan oleh hukum.

Penggunaan variabel untuk menjelaskan keputusan chow berhipotesis bahwa audit

eksternal terkait dengan:

1. Ukuran perusahaan (nilai pasar dari nilai ekuitas + buku utang)

2. Struktur modal (nilai buku ukuran utang / perusahaan)

3. Jumlah convenants utang ditulis dalam bentuk angka akuntansi

Pengaruh Proses Politik Pada Audit

65

Page 67: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Proses politik impinges, dan mempengaruhi, audit. Beberapa efek terjadi melalui regulasi

(misalnya, tindakan sekuritas, lisensi negara bersertifikat akuntan publik, dan aturan SEC).

Lainnya terjadi melalui regulasi terancam.

Peraturan dan regulasi terancam mempengaruhi sifat audit. Mereka menyebabkan auditor

untuk melakukan pekerjaan tambahan dalam audit itu sendiri dan dapat mengurangi jumlah

monitoring kontrak yang terlibat dalam audit. Peraturan juga menyediakan auditor dengan

kesempatan untuk menawarkan layanan baru untuk klien mereka, layanan yang meningkatkan

baik nilai klien dan auditor. Akhirnya, regulasi memberikan auditor kesempatan untuk

menggunakan proses politik untuk mentransfer kekayaan untuk diri mereka sendiri dan

memberikan orang lain kesempatan untuk mentransfer kekayaan dari auditor.

Efek pada Audit

Peran auditor dimaksud adalah untuk memantau pengungkapan pengelola informasi yang

akan digunakan oleh investor dalam pengambilan keputusan investasi mereka (Wiesen, 1978,

bag.1, 5 pp - 19.). Pembebanan tanggung jawab hukum oleh tindakan meningkatkan insentif

auditor untuk memenuhi peran itu.

Peran auditor dalam tindakan sekuritas lebih luas dari peran pemantauan kontrak. Peran

monitoring kontrak mengharuskan auditor untuk menentukan apakah kontrak telah dilanggar.

Hal ini melibatkan memutuskan isu-isu seperti apakah dividen telah dibayarkan dari keuntungan.

Pertanyaan mengenai definisi istilah-istilah seperti "keuntungan" tergantung pada apa yang

ditulis dan apa yang dimaksudkan dalam kontrak (Pixley, 1881, hlm 33 -. 96).

Tindakan sekuritas memberikan kontrol SEC atas prosedur akuntansi yang digunakan

untuk menghitung angka-angka dalam laporan keuangan perusahaan yang terdaftar '. SEC

menekan AICPA untuk membentuk sebuah standar akuntansi masalah tubuh untuk tujuan itu

(lihat Zeff, 1972). Tekanan yang mengakibatkan pembentukan CAP, yang digantikan dalam

waktu oleh APB dan FASB (lihat Bab 7).

Transfer kekayaan

Lobi dan layanan informasi meningkatkan nilai klien dan auditor. Namun, proses politik

juga memberikan insentif auditor untuk mengambil tindakan yang meningkatkan nilai mereka

dengan mengorbankan nilai klien.

66

Page 68: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Auditor memiliki insentif untuk melobi dengan SEC dan FASB akuntansi lebih rumit.

peningkatan kompleksitas tersebut dapat meningkatkan jumlah audit dan permintaan untuk

layanan auditor.

Studi empiris dari implikasi peraturan audit

Terdapat beberapa penelitian yang membahas mengenai studi empiris atas implikasi

peraturan audit, diantaranya

1. Studi mengenai omset auditor yang dilakukan oleh De Anggelo pada tahun 1982 yang

membahas bahwa perusahaan yang paling terkena dampak negatif standar akuntansi

cenderung untuk mengubah auditor daripada perusahaan yang tidak terkena dampak.

Alasannya adalah bahwa perubahan auditor menurunkan biaya perubahan prosedur akuntansi

yang mengurangi efek stabdar.

2. Studi mengenai lobi audit oleh Watts and Zimmerman (1981) yang menyelidiki implikasi

gabungan teori kontrak dan proses politik untuk melobi auditor pada standar akuntansi yang

diusulkan.

3. Studi mengenai kompetisi audit oleh Simunic (1980) yang menyelidiki perubahan dari

delapan perusahaan audit besar memiliki kartel efektif atau monopoli audit dari perusahaan

yang terdaftar (untuk contoh pertentangan ini, lihat Kongres AS 1976). Beliau menduga

perubahan dikarenakan tingkat fee audit dan pembayaran gaji auditor internal.

67

Page 69: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

PERAN PENELITIAN AKUNTANSI

Bab 14

Bab ini meneliti peran penelitian akuntansi. Penelitian akuntansi dipandang sebagai

barang ekonomi. Dalam bab ini diberikan perhatian khusus kepada penjelasan pengaruh

permintaan alasan-alasan. Penjelasan itu membantu memahami pengaruh regulasi pada literatur

akuntansi. Bab ini juga menjelaskan peran FASB dan peran penelitian akuntansi yang diproduksi

sebagai bagian dari proses penetapan standar.

Permintaan penelitian akuntansi harus dianalisa terlebih dahulu, disusul dengan analisis

suplai. Untuk mengilustrasikan dampak regulasi pada literatur akuntansi, sejarah bagian literatur

akuntansi yang dipilih sebagai respon terhadap permintaan alasan-alasan yang kemudian

diinterpretasikan. Bagian akhir bab ini mempresentasikan sebuah ringkasan.

PERMINTAAN PENELITIAN AKUNTANSI

Bagian ini menganalisa permintaan literatur akuntansi dalam sebuah perekonomian tanpa

regulasi dan permintaan tambahan dari regulasi pemerintah.

Permintaan Penelitian Akuntansi dalam Perekonomian Tanpa Regulasi

Penelitian akuntansi menjadi tiga overlapping fungsi dalam perekonomian yang tanpa

regulasi.

1. Tuntutan Informasi

Inilah tuntutan teori positif yang dijelaskan dalam Bab 1. Ada tuntutan oleh manajer,

auditor, pemberi pinjaman, investor, dan analis keuangan untuk memahami dan memprediksi

pengaruh pilihan akuntansi mengenai kesejahteraannya. Misalnya, manajer dan pihak lain pada

perusahaan ingin memahami dan memprediksi pengaruh berlawanan prosedur beda akuntansi

mengenai insentif manajer dan dari sinilah nilai perusahaannya. Juga, tuntutan pelayanan auditor

tertentu adalah fungsi efisiensi auditor dalam proses pemonitoran kontrak. Dari sini, auditor

memiliki insentif untuk memahami bagaimana pilihan prosedur akuntansi manajemen

mempengaruhi biaya kontrak.

68

Page 70: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

2. Tuntutan Pedagoging (Aturan Pokok)

Prosedur akuntansi diupayakan untuk mereduksi biaya kontrak. Bila biaya ini berbeda

pada perusahaan-perusahaan, maka prosedur akuntansi akan berbeda, memberi peningkatan

keragaman prosedur dan format. Tetapi, keragaman prosedur akuntansi meningkatkan kesulitan

mengajarkan praktek akuntansi. Untuk respon terhadap tuntutan ini, para peneliti menguji sistem

akuntansi yang ada dan meringkas perbedaan dan persamaannya. Deskripsi praktek ini

menyoroti kecenderungan perusahaan dengan atribut-atribut tertentu untuk mengikuti prosedur

akuntansi tertentu. Teks dan artikel akuntansi abad kesembilan belas menunjukkan bahwa para

peneliti akuntansi pada waktu itu mengakui keberagaman praktek dan berusaha menyaring

kecenderungan umum dari keberagaman itu.

3. Tuntutan Justifikasi

Teks awal akuntansi mengakui bahwa manajer mengajukan perubahan depresiasi untuk

meningkatkan "keuntungan" dan kompensasinya sendiri, pada biaya pemegang saham dan/atau

pemegang bond (Matheson, 1893, hal. Vii dan viii). Teks dan artikel akuntansi memberi

argumen yang siap digunakan oleh auditor melawan argumen manajer. Di tingkat awal teks atau

artikel itu mengajukan tuntutan depresiasi, mereka juga mempresentasikan argumen yang siap

digunakan oleh manajer. Baik auditor maupun manajer meminta argumen yang memiliki

kesejahteraan pemegang saham sebagai tujuannya. Dalam kasus manajer, paling tidak, argumen

yang merupakan asalan-alasan, karena motivasi untuk meningkatkan kompensasi manajer.

Manajer menghindari argumen kepentingan diri karena direktur di luar perusahaan lebih tertarik

kepentingan pemegang saham daripada kepentingan manajer.

Tuntutan atau permintaan pedagogic dan informasi untuk teori positif akuntansi teori

yang memprediksi dan menjelaskan tingkat akuntansi dan praktek audit. Tetapi, tuntutan

justifikasi, dapat mencakup tuntutan alasan-alasan. Karena biaya informasi, manajer bisa

mengajukan prosedur akuntansi (yakni, bukan tuntutan depresiasi) atas dasar kesejahteraan

pemegang saham ketika mereka meninginkan prosedur alasan-alasan kepentingan diri.

Permintaan Penelitian Akuntansi dalam Regulasi Ekonomi

69

Page 71: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Analisis terdahulu tentang tuntutan penelitian akuntansi sekarang diperluas untuk

mencakup pengaruh pemerintah. Seperti dibahas dalam Bab 10, warga swasta, birokrat, dan

politisi dianggap memiliki insentif menggunakan kekuasaan negara untuk membuat sendiri lebih

baik dan berkoalisi di antara mereka sendiri untuk tujuan itu. Satu cara koalisi individu dibuat

lebih baik adalah dengan legislasi redistribusi kekayaan.

Justifikasi tuntutan penelitian juga meluas bersama dengan regulasi. Para politisi dan

birokrat menuntut penelitian tidak hanya untuk memberi informasi kepadanya tentang

perdagangan, tetapi juga untuk digunakan menjustifikasi tindakannya kepada pers dan

konstituennya. Dukungan para politisi dan birokrat lebih dimungkinkan ketika metodenya

didasarkan kepada rasional kepentingan publik disamping rasional kepentingannya sendiri.

Justifikasi "kepentingan publik" prosedur akuntansi seringkai diamati dalam hearing

penetapan nilai untuk utilitas publik. Regulasi pemerintah meningkatkan tuntutan metode

akuntansi menggunakan argumen kepentingan publik (untuk alasan-alasan) yaitu, tulisan untuk

menunjukkan bahwa prosedur akuntansi tertentu seharusnya digunakan karena mereka mengarah

kepada keputusan yang lebih baik oleh investor

Pernyataan bahwa teori merupakan alasan sangat berguna dalam proses politik adalah

konsisten dengan informasi positif dan biaya koalisi. Bab 10 berpendapat bahwa waktu

mengkonsumsi pemilih menjadi informasi mengenai bagaimana potensi perundang-undangan

atau regulasi akan mempengaruhi kesejahteraannya.

SUPLAI PENELITIAN AKUNTANSI

Selama ada sejumlah besar individu yang bisa mensuplai penelitian akuntansi dengan

biaya relatif murah, maka suplai itu akan merespon permintaan. Pemilih yang tidak terinformasi

secara politik (lihat Bab 10) memiliki insentif kecil untuk membedakan antara argumen-argumen

yang komplek. Dari sini, kami berharap mengamati respon suplai kepada peningkatan

permintaan alasan-alasan. Sebaliknya, penelitian akuntansi positif sangat mahal sampai

pertengahan tahun 1960, dan sehingga tidak ada banyak respon suplai terhadap permintaan teori

positif untuk tujuan pedagogic dan informasi.

1. Suplai Alasan-alasan

Permintan terhadap alasan-alasan muncul baik dalam proses politik maupun pasar.

Konsumen ("kepentingan pribadi") menentukan produksi penelitian akuntansi melalui

70

Page 72: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

permintaannya tentang metode akuntansi. Semakin besar prestis dan keterampilan artikulasi

peneliti akuntansi, semakin memungkinkan para praktisi, pembuat undang-undang. Kontroversi

muncul dalam akuntansi ketika kepentingan pribadi tidak sepakat kepada standar akuntansi.

Misalnya, kontroversi LIFO muncul pada tahun 1930 ketika Mahkamah Agung mencabut

metode persediaan dasar penilaian inventaris terhadap tujuan pajak dan American Petrolium

Institte merekomendasikan LIFO untuk menggantinya. Internal Revenue Service menolak karena

pengaruhnya kepaad keuntungan pajak.

Para peneliti akuntansi seringkali mencantumkan rekomendasi kebijakan sebagai bagian

penelitiannya. Rekomendasi itu, menjadi dasar bagi beberapa tujuan yang diasumsikan oleh

peneliti, mungkin tak pernah bermaksud menjadikan sebagai "alasan" bagi manajer badan usaha,

praktisi, atau politisi yang memilih prosedur yang direkomendasikan karena alasan kepentingan

diri. Namun demikian, temuan penelitian akan dikutip secara baik oleh kepentingan pribadi.

Perbedaan rasional dan ketidakkonsistenan pada standar akuntansi, karena sebuah standar

merupakan hasil tindakan politik. Hasil tersebut bergantung kepada biaya relatif yang berbagai

pihak yang terlibat ingin berusaha mencapai tujuannya. Dan biaya ini berbeda dengan

keuntungan yang diharapkan, dan jika hal ini merupakan kompromi, APB Opinion 16 mengenai

kombinasi bisnis, maka digunakan campuran rasional. Pihak yang sama tidak sukses dalam

setiap isu; memang, banyak yang tidak dilibatkan dalam setiap isu. Selanjutnya, kepentingan

pribadi (yakni, perusahaan asuransi) tidak dibatasi memberi raisional yang konsisten pada isu-

isu. Dari sini, satu pihak harus diamati mendukung penilaian biaya sejarah dalam beberapa kasus

dan penilaian pasar lainnya.

2. Suplai Teori Positif

Permintaan teori positif berasal dari partisipan baik dalam proses pasar maupun politik.

Birokrat mungkin ingin memahami dan memprediksi konsekuensi tindakan-tindakannya hanya

seperti yang dipahami dan diprediksi manajer. Permintaan itu juga berasal dari para pendidik

(permintaan pedagogic).

Serangkaian waktu penelitian akuntansi positif ini dipengaruhi oleh permintaan alasan-

alasan dan juga tuntutan pedagogic. Khususnya, yang dipengaruhi oleh kontroversi regulasi

akuntansi. Peneliti teori akuntansi positif menghadapi insentif untuk menulis topik-topik yang

kontroversial seperti peneliti metode literatur.

71

Page 73: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

FASB dan SEC mengakui keberadaan regulasi (Securities and Exchange Commission,

1977). Tetapi, pengakuan itu memiliki pengaruh kecil pada hasil proses politik. Kepentingan

pribadi dapat menggunakan kritik konsep itu dengan akademi di lembaga lain yang prestisius

menurut pandangan publik. Dan keragaman hasil empiris di antara studi-studi dan informasi

biaya pengidentifikasian studi kualitas memungkinkan kelompok kepentingan yang bersaing

menemukan studi-studi dengan hasil yang diinginkan.

TIGA CONTOH PENGARUH REGULASI LITERATUR AKUNTANSI

1. Undang-Undang Perkeretaapian

Pertumbuhan perkeretaapian memiliki dampak penting pada literatur akuntansi.

Perkembangan perkeretapaian baik di Amerika Serikat maupun United Kindom mempengaruh

depresiasi literatur akuntansi, termasuk pertanyaan mengenai depresiasi tuntutan sebagai biaya

(Holmes, 1975, hal. 18). Teori kami tentang literatur akuntansi memunculkan pertanyaan,

mengapa perdebatan depresiasi ini muncul pada perkeretaapian?

Sebelum muncul perkeretapian, korporasi-korporasi tidak memperlakukan depresiasi

sebagai biaya tahunan, biaya sistematis untuk keuntungan. Sepanjang keuntungan yang cukup

yang diperoleh di masa lampau menutup depresiasi asset tetap pada waktu sekarang, tidak ada

kepentingan mendeduksi depresiasi secara sistematis setiap tahun.

Pada waktu pertama kali regulasi pemerintah tentang perkeretaapian muncul, harga

perkeretapian telah dituntut dan nilai ini harus dikaitkan dengan keuntungan. Piagam

perkeretaapian pertama AS memuat ketentuan penyesuaian nilainya berdasarkan atas keuntungan

(Dodd, 1954, hal. 260). Metode akuntansi untuk tambahan modal, depresiasi, perbaikan, dan

pengaruh pembaharuan melaporkan keuntungan dan laju dan nilai pasar perkeretapian. Dengan

demikian, ada tuntutan rasionalisasi alternatif prosedur.

Bukti ini menyarankan bahwa regulasi laju perkeretapian menciptakan tuntutan untuk

merasionalisasi derpesiasi sebagai sebuah biaya. Selanjutnya, metode yang lebih populer ini

seharusnya menekankan bahwa dalam "kepentingan publik" depresiasi bisa diperlakukan sebagai

biaya. Tanpa regulasi, tidak ada alasan bagi depresiasi menjadi sebuah ongkos, secara sistematis

yang dideduksi setiap tahun dalam menentukan pendapatan bersih. Tetapi, karena regulasi bunga

dibenarkan dalam istilah membatasi keuntungan ekonomi monopolis atau mengeliminasi

72

Page 74: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

persaingan "ruinous", regulasi menciptakan tuntutan justifikasi yang mengajukan depresiasi bisa

diperlakukan sebagai suatu biaya tahunan terhadap keuntungan.

2. Undang-Undang Pajak Pendapatan

Pengaruh hukum pajak pendapatan kepada praktek pelaporan keuangan sudah menyebar.

Pengaruh itu nyata dalam praktek depresiasi pembiayaan pendapatan bersih, daripada

memperlakukannya sebagai alokasi keuntungan (Saliers, 1939, hal. 17 – 18).

Hukum pajak juga nampak mempengaruhi literatur akuntansi, khususnya berkenaan

dengan depresiasi. Berkenaan dengan depresiasi sebagai biaya yang diadakan terutama dalam

literatur akuntansi perkeretapian sampai 1880. Dalam dekade itu, sejumlah artikel journal UK

dan buku teks ditulis pada pertanyaan depresiasi untuk korporasi umum. Kekawatiran yang sama

ini tidak ditemukan di Amerika Serikat pada waktu itu. Hal ini memunculkan pertanyaan

mengapa UK dan bukan AS yang berkepentingan dengan depresiasi, tidak hanya untuk

perusahaan yang diregulasi tetapi untuk semua korporasi.

Kekawatiran umum dengan depresiasi pada semua korporasi (dan bukan hanya

perkeretapian) muncul dalam literatur UK pada tahun 1880 dan bukan sebelumnya, karena,

sebelum 1978. hukum pajak UK tidak memerlukan biaya depresiasi. "Pada tahun 1878, hukum

tersebut dimodifikasi untuk memungkinkan deduksi sejumlah yang layak untuk menghapus nilai

mesin dan pabrik akibat dari pemakaian dan kerusakan" (Saliers, 1939, hal, 255). Sekarang ada

alasan tambahan untuk memperdebatkan konsep depresiasi tahunan pajak.

Penjelasan pajak pendapatan selama akhir perdebatan depresiasi abad kesembilan belas

juga menjelaskan tidak adanya perdebatan itu di Amerika Serikat. Hukum pajak pendapatan

badan usaha AS yang paling efektif adalah Excise Tax Act 1909 (yang sudah berpengaruh

sebelum ia didedklarasikan tidak konstitusional). Dengan demikian, pada tahun 1880, tidak ada

motivasi pajak federal yang menggerakkan perdebatan mengenai depresiasi. Di Amerika Serikat

pada tahun 1880, masalah agen pemonitoran kontrak masih ada yang tidak memerlukan

tambahan depresiasi tahunan.

Hukum pajak tidak hanya mempengaruhi waktu pembahasan depresiasi, tetapi juga hasil

konsep depresiasi dan pendapatan akuntansi. Dalam kasus hukum, di mana dividen hanya dapat

dibayar di luar keuntungan, depresiasi dianggap sebagai prosedur penilaian. Apakah jumlah

depresiasi itu cukup akan diputuskan dalam peristiwa perselisihan. Pemberian hukum pajak tidak

73

Page 75: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

sulit jika penilaian periodik diganti dengan proporsi yang berubah-ubah biaya sejarah.

Penghematan ini diakui pada awal literatur dan merupakan kemungkinan alasan baik untuk

penghargaan pajak pendapatan AS maupun UK pada depresiasi yang didasarkan atas biaya

sejarah. Tuntutan rasionalisasi prosedur ini dan tambahan lainya dalam hukum pajak akhirnya

menghasilkan konsep pendapatan berdasarkan atas penyesuaian dan konsep realisasi (Storey,

1959, hal. 232).

3. Undang-Undang Sekuritas

Undang-undang sekuritas 1933 dan 1934 menciptakan SEC dengan kewenangan untuk

mengatur pembukaan keuangan korporasi yang diperdagangkan secara umum dan hak untuk

menjelaskan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang diregulasi ini. SEC secara

konsisten telah memilih tidak menggunakan hak-hak ini; meskipun mendasarkan kepada sektor

swasta dan jalan kerja pernyataan resmi, SEC Accounting Series Releases, mengatur aturan

akuntansi.

Antara tahun 1934 dan 1938, komisi mempertimbangkan pertanyaan tentang bagaimana

menstandarkan praktek akuntansi. Komisi tersebut dibagi di antara pengumuman sekelompok

standar akuntansi itu sendiri dan membiarkan profesi akuntansi menetapkan standar subyek

untuk memveto bersama komisi. Pada 25 April 1938, komisi mengeluarkan ASR 4, yang

menyatakan bahwa "laporan keuangan … [yang] dipersiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip

akuntansi yang mana tidak ada otoritas substansial yang mendukung … akan dianggap salah

arah." Sekalipun komisi tersebut tidak, dan belum menjelaskan apa yang merupakan otoritas

substansial yang mendukung, sesuatu lebih dari kesesuaian dengan praktek baru yang telah

dimaksudkan (Zeff, 1972, hal. 133 – 134).

Komisi tidak dapat hanya mendasarkan kepada praktek baru, karena ia dinyatakan telah

mengkontribusi terjadi kecelakaan di tahun 1929. Sebagian besar komisi menyadari sulitnya

menyusun dan mencoba memperkuat sekelompok prosedur akuntansi yang dikodifikasi.

Demikian pula penggunaan ASR 4 dari "dukungan otoritas substansial" secara parsial mengubah

beban kesalahan praktek dari komisi menjadi profesi. Jika hal ini merupakan kasus, maka SEC

dibebaskan dari beberapa biaya penetapan standar secara aktual. ASR 4 memiliki dampak

langsung kepada penelitian akuntansi. AICPA merespon dengan mewujudkan departemen

74

Page 76: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

penelitian dan memberdayakan komite untuk mengeluarkan pengumuman mengenai prosedur

akuntansi (Zeff, 1972, hal. 135).

Sejak tahun 1938 AICPA dan sekarang FASB telah mengeluarkan pengumuman

akuntansi yang bertujuan memberi "dukuran otoritas substansial." Tetapi disamping, AICPA dan

FASB telah mencari teori normatif atau kerangka konseptual untuk mensuplai "dukungan

otoritas". Disamping bentuk profesional ini, akademi telah menyusun metode akuntansi yang

memberi "dukungan otoritas yang substansial".

Mayoritas penelitian di antara tahun 1940 dan pertengahan 1960an tidak diarahkan pada

upaya menjelaskan mengapa akuntansi seperti itu, tetapi bagaimana seharusnya akuntansi. Yaitu,

sebagian besar penelitian setelah tahun 1940 adalah metode melawan positif. Tulisan metode

diarahkan menuju pemberian petunjuk pembuat kebijakan, FASB dan SEC, dituntut dengan

menetapkan standar akuntansi dan dengan membetulkan kerusakan dalam praktek baru.

75

Page 77: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

76

Page 78: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

TEORI AKUNTANSI POSITIF: RINGKASAN, EVALUASI, DAN PROSPEK

Bab 15

Bab kesimpulan ini mengevaluasi nilai potensial teori akuntansi. Bab ini mulai dengan

ringkasan pendahuluan evolusi teori dan temuan empiris besarnya. Kemudian mengevaluasi

potensi nilai teori dan keterbatasannya.

RINGKASAN

Bab satu menjelaskan sifat teori positif, perannya, dan metodologinya. Bab dua

menjelaskan hipotesis pasar yang efisien dan model penetapan harga asset modal, baik yang

mengarah kepada pengenalan teori positif ke dalam literatur akuntansi. Kemudian bab empat

(Bab 3 – 6) menjelaskan uraian tentang penelitian akuntansi positif yang berkembang dari

pengenalan EMH dan CAPM. Penelitian yang mengambil EMH seperti yang digambarkan dan

pandangan peran akuntansi sebagai suplai informasi kepada pasar modal. Saat ini, para peneliti

masih mencari suplai informasi uraian penelitian.

Uraian penelitian suplai informasi memberi beberapa temuan penting. Informasi bahwa

keuntungan melaporkan informasi suplai pada pasar modal (Bab 3). Lainnya tenyang sejumlah

akuntansi lain yang mencerminkan variabel CAPM (yakni resiko) dan sehingga dapat mensuplai

informasi mengenai sekuritas yang tidak diperdagangkan (Bab 5). Temuan ketiga adalah

keuntungan tahunan yang dijelaskan dengan baik oleh perjalanan acak dan keuntungan per

kwartal yang dijelaskan dengan proses musiman. Sedangkan analisis sekuritas dapat

memprediksi serangkaian waktu model keuntungan, superioritasnya tidak ditandai (Bab 6).

Berusaha menggunakan reaksi harga saham pada pergantian akuntansi untuk

membedakan antara EMH dan hipotesis mekanistis (Bab 4), apabila tidak sukses, menimbulkan

pertanyaan tentang alasan pergantian prosedur akuntansi. Studi-studi itu memunculkan

kemungkinan bahwa prosedur akuntansi netral pajak memiliki pengaruh cash flow. Aplikasi

EMH pada rasional pembukaan regulasi tradisional juga mengarah kepada realisasi prosedur

akuntansi netral pajak yang dapat memiliki pengaruh cahs flow melalui proses politik (Bab 7).

Keberadaan pengaruh cash flow memungkinkan teori akuntansi berdasarkan ekonomi yang

menjelaskan dan memprediksi perbedaan praktek akuntansi lintar perusahaan dan industri.

Perkembagan teori itu dijelaskan dalam paroh kedua buku ini.

77

Page 79: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Teori praktek akuntansi didasarkan kepada dan tumbuh dari dua teori berdasarkan

ekonomi: tepri perusahaan (Bab 8) dan teori regulasi (pemerintah) (Bab 10). Teori ekonomi

perusahaan mengkonseptualisasikan perusahaan sebagai hubungan kontrak yang mereduksi

biaya yang disusun oleh pihak-pihak (kepentingan diri) kepada perusahaan (biaya agen). Kontrak

formal dan informal mempersyaratkan pemonitoran dan penguatan, dengan demikian memberi

peningkatan tuntutan bagi audit dan akuntansi. Dua kontrak formal diuji detail : manajemen

rencana kompensasi dan kontrak hutang (Bab 9). Kedua kontrak ini menggunakan angka

akuntansi. Biaya agen berbeda dengan prosedur yang digunakan untuk mengkalkulasi angka

akuntansi, dan sehingga prosedur memiliki pengaruh cash flow. Sekelompok prosedur optimal

(peminimalan biaya agen) diterima untuk tujuan kontrak yang berkembang dan berbeda pada

lintas industri. Manajer dapat memilih prosedur dari dalam kelompok yang diterima itu, dan

seleksi manajer mempengaruhi nilai sekuritas perusahaan karena ia mengganti istilah kontrak

hutang dan rencana kompensasi.

Teori regulasi ekonomi mengkonseptualisasikan proses politik sebagai persaingan di

antara kepentingan diri individu untuk transfer kekayaan. Prosedur akuntansi mempengaruhi

angka akintansi yang dilaporkan dan sehingga mempengaruhi kemampuan lawan korporasi

untuk membuka regulasi padanya. Dalam cara itu, prosedur akuntansi mempengaruhi cash flow

perusahaan.

Studi empiris yang meneliti implikasi teori positif praktek akuntansi menemukan tiga

regulariotas umum dalam pilihan prosedur akuntansi (Bab 11): (1) manajer perusahaan dengan

rencana kompensasi berdasarkan keuntungan lebih dimungkinkan memilih prosedur yang

meningkatkan keuntungan bonus (hipotesis bonus): (2) semakin besar rasio hutang/ekuitas

perusahaan semakin dimungkinkan manajer memilih prosedur yang menurunkan keuntungan

baru (hipotesis ukuran). Tiga regularitas empiris ini dapat menjadi faktor dari yang

dihipotesiskan. Tetapi, uji lebih kuat pilihan prosedur rencana kompensasi yang menggunakan

detail rencana bonus (Healy, 1985) menemukan bukti yang konsisten dengan teori positif. Bukti

yang kurang konsisten bisa diperoleh dari uji pengaruh pilihan prosedur kontrak dan ukuran

hutang.

Studi pengaruh harga saham dari pergantian akuntansi menemukan bahwa perubahan

yang dimandatkan (standar akuntansi) berhubungan dengan perubahan harga saham (Bab 12).

Tetapi, berbagai studi menggunakan variabel hutang yang berbeda. Dan signifikansi statistik

78

Page 80: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

variabel hutang berbeda dari studi ke studi. Perbedaan ini mungkin akibat dari kolinieritas dan

masalah ekonometrik lain yang mengkhususkan studi-studi ini. Sebua studi pergantian sukarela

tidak menemukan pengaruh harga saham. Dengan menengok ke belakng, hasil ini diantisipasi

karena pasar seharusnya mengarapkan perubahan pasar.

Keputusan audit berhubungan dengan variabel kontrak hutang (Bab 13). Disamping, ada

hubungan signifikan antara posisi auditor pada standar yang diajukan dan posisi manajer

kliennya dan hubungan yang berbeda dengan variabel kontyrak. Akhirnya, pergantian auditor

berhubungan dengan posisi manajer dan auditor kliennya pada standar akuntansi.

EVALUASI

Nilai Teori

Bab 1 menjelaskan dimensi nilai teori: menjelaskan cara dunia bekerja dan pengaruh

prediksi teori pada kesejahteraan user. Akhirnya, user yang menilai alternatif daya tarik intuisi

penjelasan dan memberikan biaya dan keuntungan dari prediksi teori, akan menentukan

suksesnya teori yang diuraikan dalam buku ini. Bagian ini memberi penilaian potensi nilai teori.

PENJELASAN

Teori memberi konsep untuk menginterpretasikan akuntansi dan audit yang sangat

berguna bagi banyak orang. Misalnya, manajer dan auditor secara tidak ragu memiliki

pemahaman implisit bagian-bagian dari penomena akuntansi dan audit, tetapi kami ragu jika

mereka memiliki gambaran menyeluruh. Teori tersebut memberi konsep yang di dalam pohon

tersebut bisa dipandang sebagai bagian hutan.

PREDIKSI

Dalam pernyataan barunya, teori memberi beberapa prediksi yang seharusnya berguna

bagi user akuntansi: investor dan analis keuangan, auditor, manajer, dan penentu standar. Tetapi

potensinya dalam memberi prediksi berguna adalah lebih besar, khususnya jika kita bisa

menyusun prediksi tentang sekelompok prosedur akuntansi yang diterima. Teori tersebut

memberi investor dan analis keuangan dengan model prediksi yang sangat berguna dari prosedur

akuntansi yang mendasari laporan keuangan. Menggunakan teori, para investor atau analis tidak

menginterpretasikan neraca dan jumlah keuntungan sebagai perkiraan tidak bias dari nilai

perusahaan dan pergantian nilai perusahaan.

79

Page 81: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Pemberi pinjaman dan manajer akan menemukan teori yang sangat berguna jika peneliti

bisa memprediksi dan menjelaskan lintas perbedaan prosedur akuntansi yang diterima. Yang

akan membantu mereka memprediksi bagaimana biaya agen kontrak hutang berbeda dengan

penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan pemberi

pinjaman dan manajer mendesain kontrak yang mengurangi biaya agen dan membuat lebih baik.

Auditor juga dapat menggunakan kemampuan prediksi baru teori. Misalnya, mereka

dapat memprediksi manipulasi lebih banyak akuntansi (dan transaksi) dan meningkatkan

intensitas audit ketika keuntungan yang dilaporkan dekat dengan batas khusus rencana

kompensasi atau dalam kontrak hutang.

Keterbatasan Teori

Keterbatasan besar pada tahap ini dalam pengembangan teori akuntansi positif :

1. Mengembangkan wakil variabel yang secara aktual mewakili biaya kontrak dan politik.

2. Mengkhususkan lintas model.

3. Kolinieritas di antara variabel kontrak.

Keterbatasan ini dibahas dalam Bab 11 dan 12. dua pertama pembatasan ini hasil dari

kurangnya teori akuntansi positif yang dikembangkan dengan baik (dibahas secara singkat).

Keterbatasan selanjutnya akan menjadi bukti sebagai penelitian yang berkembang dan masalah

metodologis yang muncul. Proses yang sama yang menyoroti kerusakan penelitian positif awal

akan membuka kerusakan dalam karya baru.

Sangat kecil diketahui tentang bentuk fungsional pengaruh angka akuntansi pada biaya

kontrak dan biaya politik atau perdagangan antara biaya-biaya itu. Sebagian besar studi dalam

Bab 11 mengkhususkan variabel sebagai pengganti pengaruh itu dan secara sewenang-wenang

mengkhususkan bentuk fungsional linear. Demikian pula, standar akuntansi mempengaruhi

harga saham melalui pengaruh kontraknya dan biaya politiknya.

Sekalipun jika variabel ukuran mengukur biaya tanpa kesalahan dan spesifikasi linear

adalah benar, maka variabel independensi dalam studi yang dilaporkan dalam Bab 11, 12, dan 13

seringkali koliniar. Hal ini membuat isolasi pengaruh variabel sulit tertentu (lihat Christie,

Kennelley, King, dan Schaefer, 1984).

BIDANG-BIDANG MENGUNTUNGKAN BAGI PENELITIAN

80

Page 82: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Aplikasi EMH kepada akuntansi menjadi punya bentuk dan bahkan studi-studi mengenai

pergantian prosedur akuntansi tumbuh subur pada awal tahun 1970an. Tetapi, ketika disadari

bahwa hal ini sulit membangun uji kuat efisiensi pasar menggunakan prosedur penggantian

akuntansi yang tidak diharapkan mempengaruhi cash flows, seperti peristiwa studi menjadi

kurang populer. Tetapi, penggunaan EMH dan metodologi studi peristiwa bukan tidak nampak.

Meskipun, para peneliti menerapkan EMH dan pendeklatan metodologi studi peristiwa untuk

mengganti pengaruh cash flow mana yang harus diprediksi (perpindahan LIFO). Ketika teori

kontrak (Bab 8 dan 9) dan teori politik (Bab 10) menyarankan pergantian akuntansi memiliki

pengaruh cash flow, metodologi studi peristiwa diterapkan lagi pada pergantian akuntansi.

Sangat meragukan bahwa penjelasan kontrak dan politik pada praktek akuntansi akan

diganti seluruhnya oleh alternatif penjelasan. Kegunaan penjelasan kontrak dan politik

menyarankan bahwa mereka akan survive. Kami berharap penelitian yang menguntungkan terus

berlangsung pada penjelasan itu.

Tergambar kurangnya teori ekonomi kontrak dan politik yang dapat menjelaskan

bagaimana biaya kontrak dan politik berbeda dengan prosedur akuntansi, pendekatan paling

menjanjikan adakah bagi peneliti akuntansi untuk meneliti perbedaan itu sendiri. Contoh cara

penelitian itu diberikan di bagian selanjutnya. Contoh itu dipilih atas kegunaan hasil dan juga

kemungkinan hasil.

Penelitian Biaya Kontrak

Seperti dijelaskan dalam Bab 8, 9, 11, 12, dan 13, prosedur akuntansi yang digunakan

dalam kontrak perusahaan adalah bagian integral teknologi kontrak. Bab 9 membedakan antara

(1) penentuan sekelompok prosedur yang diterima untuk tujuan kontrak dan (2) pilihan manajer

dari diantara kelompok itu. Kelompok yang diterima berkembang sebagai bagian dari teknologi

kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan (memaksimalkan ukuran bagian yang tersedia

pada pihak-pihak yang melakukan kontrak). Manajer bebas memilih di antara prosedur di dalam

kelompok yang diterima. Uji teori telah memfokuskan kepada perilaku oportunistis manajer

(pilihan di dalam kelompok yang diterima) dan bukan pada pilihan kelompok prosedur yang

diterima.

81

Page 83: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

Tetapi, prediksi dan penjelasan sekelompok prosedur yang diterima daripada pilihan

manajer dari antara kelompok itu memungkinkan bisa produktif. Hal ini akan memungkinkan

desain kontrak yang lebih baik.

Hubungan di antara struktur modal perusahaan, tingkat kompensasi ekskutif, tipe rencana

kompensasi, dan kelompok kesempatan investasi diteliti oleh Smith dan Watts (1984). Hasil

mereka dapat menghasilkan penjelasan alternatif bagi hubungan antara rasio hutang/ekuitas dan

penggunaan peningkatan keuntungan prosedur akuntansi yang diamati dalam Bab 11. Penjelasan

ini adalah contoh pendekatan sederhana pertama dan didasarkan atas perbedaan metode yang

diterima, bukan perbedaan perilaku oportunistis manajer.

Smith dan Watts (1984) mengamati korelasi negatif kuat di antara rasio hutang/ekuitas

perusahaan dan tingkat kompensasi pimpinan ekskutif (setelah mengontrol ukuran perusahaan).

Mereka menghipotesiskan bahwa korelasi itu diperoleh dengan kelompok kesempatan investasi

perusahaan. Perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan (kesempatan menginvestasikan nilai

keuntungan pasar di atas) harus dihipotesiskan memiliki rasio hutang/ekuitas rendah dan tingkat

kompensasi manajemen yang tinggi. Memegang ukuran konstan, pertumbuhan perusahaan

dengan dengan banyak kesempatan investasi yang menguntungkan dan proporsi relatif kecil

asset mereka yang dilangsungkan memerlukan lebih banyak kebijakan manajerial (lebih banyak

kebebasan manajerial untuk membuat keputusan) dibanding perusahaan dengan kesempatan

investasi yang menguntungkan lebih kecil. Produk marginal manajer harus dihipotesiskan

menjadi lebih tinggi, semakin tinggi kebijakannya, dan sehingga kompensasinya lebih tinggi.

Semakin kecil kebijakan manajer yang memiliki kesempatan investasi besar, semakin rendah

agen biaya hutang dan semakin tinggi rasio hutang/ekuitas. Dari sini, pertumbuhan perusahaan

memiliki rasio hutang/ekuiast lebih kecil dan kompensasi manajemen lebih tinggi dibanding

perusahaan yang sudah matang.

Ada beberapa cara menguji hubungan antara sekelompok prosedur akuntansi yang

diterima dan variabel kontrak. Satu metode adalah survey prosedur akuntansi dan struktur

kontrak (rasio hutang/ekuitas dan keberadaan rencana bonus) yang digunakan dalam industr

yang berbeda. Perusahaan dalam industri yang sama menghadapi masalah insentif serupa dan

menggunakan struktur kontrak yang sama dan prosedur akuntansi yang sama.

Pendekatan kedua adalah untuk menguji lintas perbedaan kontrak dan prosedur akuntasni

lintas negara. Perbedaan internasional perpajakan, regulasi, hukum kontrak, dan biaya kontrak

82

Page 84: Teori Akuntansi Akuntansi Positif - Bab 8 Sd 15

seharusnya mempengaruhi secara sisteamtis kelompok prosedur akuntansi yang diterima

(Zimmerman, 1982).

Penelitian Biaya Politik

Ukuran perusahaan adalah pengganti pada biaya politik dalam studi yang dilaporkan dalam Bab

11 dan 12. Seperti dibahas dalam bab itu, ukuran dapat menjadi pengganti untuk banyak variabel

lain. Hal ini menyarankan penelitian tambahan hubungan yang dihipotesiskan di antara biaya

politik dan ukuran perusahaan. Zimmerman (19830 menemukan bahwa nilai pajak efektif, yang

merupakan satu komponen biaya politi, bebeda dengan ukuran perusahaan. Bukti ini konsisten

dengan yang dilaporkan dalam Bab 11. Tetapi, studi ini menyarankan bahwa industri minyak

mendominasi hubungan antara prosedur ukuran dan akuntansi. Hal ini menyarankan bahwa

faktor-faktor lain dari Zimmerman adalah sukses baru perusahaan. Keuntungan baru lebih

dimungkinkan habis dalam proses politik daripada kekayaan lain. Dari sini, besarnya perubahan

keuntungan (katakanlah, lebih lima tahun) adalah sebuah alternatif, tetapi berkorelasi secara

lintas bagian; wakil variabel pada ukuran perusahaan.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya politik seharusnya juga diteliti. Misalnya,

peningkatan harga produk konsumen lebih mudah diamati oleh pemilih dibanding penurunan

harga produk produsen. Hal ini menyarankan bahwa perusahaan produk konsumen dengan

peningkatan cepat harga produk lebih rentan secara politik dibanding perusahaan lain dan karena

itu lebih dimungkinkan mengubah prosedur akuntansi untuk mengurangi keuntungan yang

dilaporkan.

83