tentir modul ginjal dan cairan tubuh 2011 - sum ii part i

Upload: tansriernawati

Post on 19-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    1/20

    1

    TENTIR MODUL GINJALCAIRAN TUBUH2011

    SUMATIF -PARTT-14 Farmasi

    Nanda Lucky Prasetya

    T-16 Nutritional Therapy for Renal Disease

    Deriyan Sukma Widjaja

    T-17 Patologi Anatomi: Keganasan Ginjal

    Rahmanu Reztaputra

    T-18 Patologi Klinik: Asam-Basa & Elektrolit

    Aldo Ferly

    T-14 FARMASI

    Salam super! Sekarang, saya akan membantu menyistematiskan kuliah farmasi kemarin

    yang sebenarnya slidenya sendiri sudah dapat dimengerti, walau ada beberapa catatan

    kuliah yang tidak dicantumkan disana. Materinya mudah/gampang/cetek baik dari segi

    pemengertian dan penghapalan. Semangat :D

    Garis Besar:

    A. Definisi dan klasifikasi obat parenteralB. Kendala pemberian

    Topik 1 - Pemberian Obat pada Pasien

    (Slide 4) Cara pemberian obat pada pasien terdiri dari dosis, pemilihan bentuk sediaan,

    waktu pengobatan dll. Yang dibahas disini adalah pemilihan bentuk sediaan obat (BSO).

    Pemilihan BSO ini memperhitungkan:

    1. Mula Kerja Obat (MKO). Obat dalam BSO injeksi intravena (IV) mula kerjanyasegera. Makanya salah satu indikasinya adalah emergency state.

    2. Lama Kerja Obat (LKO). Obat dalam BSO injeksi intramuskular (IM) misalnya, nantiakan dijelaskan, kerja obatnya lama, karena membentuk depot-depot yang nanti

    perlahan-lahan masuk ke pembuluh darah. Seperti suntik Keluarga

    Berencana/kontrasepsi tapi yang ini subkutan -__-.3. Bioavailabilitas4. Respon Farmakologi yang dicapai

    Topik 2 - Definisi Obat Parenteral dan Klasifikasinya

    Parenteral secara etimologi berasal dari kata para enteron yang berarti beside

    intestine/selain lewat pencernaan. Satu-satunya terapi parenteral adalah injeksi yang

    menembus kulit dan mukosa.

    1. Keuntungana. MKO segera. Misalnya pada pasien kejang, dapat diberikan Diazepan IVb. Berindikasi pasien tidak sadar/kooperatifc. Berindikasi pasien tidak bisa peroral

    2. Syarat:a. Kesterilan obat dan wadahb. Bebas pirogen dan kontaminanc. Isotonik/Hipertonik sesuai keperluand. Isohidris

    3. Klasifikasi: Intravena (Infus, injeksi, dan injeksi yang dimasukkan ke infus).Intramuskular. Subkutan. Lain-lain

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    2/20

    2

    Topik 3 - Injeksi IM

    Obat yang diinjeksikan dapat berupa larutan dalam air/dalam minyak/suspensi. Ingat IM

    ingat depot. Depot adalah obat yang ada di jaringan yang perlahan-lahan masuk via kapiler

    dan memberikan efek ke tubuh. Onset of action (MKO) bervariasi.

    Untung Rugi (U/R):

    1. Tidak akan terpapar dengan obat lain sehingga interaksi tercegah2. Nyeri >>3. Volume obat-yang-diinjeksi < dan terbatas

    a. lengan & paha max 2 mlb. gluteus maximus max 5 mlc. anak < 1 th : max 0,5 mld. anak 1-2 th : max 1 mle. anak 2 -12 th : max 2 ml

    4. Absorbsi tidak pastiTopik 4.1 - Injeksi IV

    Obat yang diinjeksikan dapat berupa larutan dalam air/dalam minyak/suspensi.

    Bioavailabilitasnya 100% karena tidak masuk birokrasi ADME. Efektif untuk penanganan

    darurat. Volume obatnya bisa banyak, tidak seperti IM. Tapi, iya kali, kalau 500ml jangan

    disuntik, karena tidak ada suntikan segedong itu. 10ml ke atas saja, sudah dianjurkan

    diberikan dalam infus yang IV juga ntar dibahas di injeksi ke infus.

    Injeksi IV ini ada perlahan, dan ada injeksi bolus. Injeksi perlahan adalah injeksi seperti

    sikapnya presiden kita, alon alon asal kelakon, menghindari segala macam efek samping

    dan reaksi anafilaktik yang menakutkan! Kerugiannya adalah perlu waktu. Beda ceritanya

    dengan injeksi bolus, tegas, memberhentikan kebijakan infus lain dulu untuk melakukan

    injeksi ini. Kerugiannya adalah kalau ada efek samping, obat tidak bisa recover. Kalau yang

    suka suntik vit C, injeksinya perlahan-lahan, karena vit C itu iritatif + merusak

    keseimbangan asam kan?

    Indikasi:

    1. Pasien penyakit berat2. Birokrasi ADME yang ruwet per oral malas digunakan3. Pasien tidak bisa minum4. Kesadaran menurun dan resiko aspirasi5. Ingin cepat kadar puncak

    Topik 4.2 - Injeksi ke infus

    Kadang pasien kritis perlu lebih dari 1 obat dalam waktu yang sama. Untuk itu, hadirlah

    teknologi injeksi ke infus (IKI), yang definisinya ada 2: bisa obatnya disuntik ke botol infus

    atau selang nya bersamaan (kan ada cabang-cabang, jadi bisa banyak selang, satu lubang).

    Tetapi, tetap ada syaratnya untuk IKI. Apabila infusnya hanya minipack 250ml, obatnya 1

    jenis saja, dan kalau 500-1l obatnya jangan lebih dari 2 jenis.

    Kerugian:

    1. Interaksi (obat-obat, obat-infus)2. Deteorisasi obat3. Kontaminasi mikroba. Mungkin dari tempat tusukan IKI ke botol infusnya, swab

    alcohol mutlak tetap diperlukan.

    Topik 4.3 - Infus IV

    Memangnya, sejak kapan ada infus intramuskular? Untuk itu, masih di topik 4 ttg IV. Super

    KeyWord: jumlah besar, penggantian kehilangan cairan/zat makanan.

    Indikasinya:

    1. Pemberian cairan2. Nutrisi3. Transfusi darah4. Obat yang kontinyu5. Profilaksis pre operasi6. Profilaksis pada pasien tidak stabil

    Kontra Indikasi:1. Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan2. Obat iritan terhadap pembuluh vena kecil dan alirannya lemot seperti vena di tungkai

    dan kaki. Hati-hati: di slidenya di bold caps lock PERINGATAN PEMASANGAN

    INFUS

    Topik 4.3.1 - Terapi Cairan

    Kalau di tortora, atau pernah juga gue liat di LTM nya hatim. Ada gambar grafik komposisi

    cairan tubuh yang menunjukkan bahwa 60% tubuh kita adalah cairan. 40% di antaranya

    adalah cairan intrasel, 20% adalah cairan ekstrasel yang meliputi 5 % cairan Intravaskular

    dan sisanya cairan interstisial. Ada juga bonus (padahal itungannya udah 60 ya? Dasar

    biologi! >.

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    3/20

    3

    pemicu satu justru bisa menyebabkan edema otak, karena itu sama saja tidak

    mempertimbangkan status hemodinamik pasien

    2. Status elektrilitnya yang disesuaikan dengan kandungan elektrolit dari infus3. Ada tdaknya gangguan organ

    Jenis Cairan Infus:

    1. Cairan kristaloid. Super KeyWord: isotonik. Zat dengan BM dan tekanan onkotikrendah sehingga terdistribusi banyak di ekstrasel. Contohnya: RL, ringer asetat, dan

    NaCl 0,9%. Kampanye kristaloid:

    a. Mudah dan murahb. Komposisi = plasmac. Bisa disimpan di suhu kamard. Bebas alergi dan komplikasi berat

    Kekurangan:

    e. Edemadinding dada susah ekspansi, ntar apneaf. Oksigenasi jaringan terganggu karena jarak kapiler dan sel nya menjauhg. Volume cairan yang diperlukan 4 kali lebih banyak

    2. Cairan koloid.Super KeyWord: Hipertonik Zat dengan BM dan tekanan onkotik tinggi.Contohnya: produk darah, albumin, dextran, dan HESS. Kampanye koloid:

    a. Ekspansi volume plasma tanpa ekspansi interstisial.b.

    Ekspansi volume lebih besar

    c. Durasi lebih lamad. Oksigenasi jaringan lebih baike. Gradien oksigen alveo-arterial lebih sedikitf. Insiden edema paru lebih rendah (kok aku susah ya ngertinya, hiks)

    Kekurangan:

    g. Anafilaksish. Koagulopatii. Depresi miokard karena albumin. (karena berpotensi keluar aku bold)

    albumin mengikat kalsium dan mengurangi kadar ion.

    3. Cairan khusus. Contohnya mannitol, NaCl dalam konsentrasi lebih kecil 0,3%. Danbicarbonat.

    Hih, udah repot klasifikasi yang itu, eh ada lagiAdalagi klasifikasi sbbb:

    1. Cairan isotonik. Seperti RL dan NaCl 0,9, osmolaritasnya = serum sehingga cairan tetapdi pembuluh darah. Tentunya kita akan mudah mengerti bahwa indikasinya adalah

    pasien yang volume serum/darahnya kurang atau hipovolemia. Tetapi hati-hati dengan

    pasien gagal jantung kongestif dan hipertensi. Karena kita tau bahwa hipertensi itu

    bisa karena 3 hal: pembuluh menyempit, cairan membanyak, jantung melebay.

    2. Cairan hipertonik. Seperti D5% (dextrose) + Rl atau NaCl. Produk darah. Albumin.Osmolaritasnya besar! Jadi yang di jaringan/sel ke pembuluh darah. Tujuannya adalah

    meningkatkan produksi urin tapi dengan cara bukan diuretik, dan menormalkan apabila

    ada edema.

    Topik 5 - Kendala Pemberian Obat Parenteral

    (bingung slide awal-awal kok gak dibahas si nanda?) Kendala dalam pemberian obat antara

    lain:

    1. Extravasasi2. Tromboflebitis3. Embolisme4. Infeksi5. Alergi6. Interaksi farmasetik

    Interaksi itu ada 3 macam:

    1. Farmakokinetik. Ketika dia masuk proses ADME, obatnya berinteraksi dengan yanglain. Ingat kan pelajaran neo rheumacyl ketika muskuloskeletal? Kalau diskusinya

    baik, pasti pernah tahu bahwa kadang obat berebut protein pembawa nya di darah.

    2. Farmakodinamik. Misalkan di dunia ini ada obat pembuat demam dan penghilangdemam. Efek yang dihasilkan adalah saling memusnahkan efek satu sama lain. Ya,

    kira-kira seperti itu

    3.

    Farmasetik. Super KeyWord nya: luar tubuh. Akibatnya ada 1, bukan 3! Yaituperubahan efek farmakologik. Nah! Perubahannya yang ada 3, yaitu: Inaktivasi,

    aktivasi berlebihan (toksik), atau kerusakan obat (inaktivasi sebagian, efek

    terharapnya tidak sampai).

    Penyebab Interaksi Farmasetik:

    1. Hidrolisis2. Perubahan pH3. Degradasi sinar matahari. Lagi-lagi yang suka sama vitamin C, jangan taruh di

    tempat yang terkena sinar matahari atau dapat pantulannya. Walaupun begitu,

    biasanya perusahaan sudah mengerti , dan serum vitamin C warna ampul/botol

    berpipetnya coklat.

    4. Terbentuk ikatan komplek tak larut. Ini dinamakan Cinta Lokasi obat, maka itubersikaplah Konsisten dan Profesional (kata-kata dr. abdul munim di BBMnya) jangansampai hal-hal lain, salah satunya cinta malah jadi menghambat kita jadi pribadi

    yang potensinya tidak maksimal! #TweetJomblo

    5. Perbedaan bahan pembawa. Tidak lagi melucu, konon kadang dokter lupa bahwainjeksinya itu larut pada suatu zat namun tidak pada cairan infus. Ini juga justru

    membuat adanya endapan yang efeknya (1) obat tidak masuk (2) selang infus

    terhambat

    6. Penurunan titik lebur

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    4/204

    Ciri-ciri obat terinteraksi:

    1. Presipitasi. Contohnya injeksi aminophillin/oksitetrasiklin dengan difenhidramin. Danyang paling penting: Diazepam dalam kasus pasien-suka-kejang-kejang kalau

    diberikan di infus bisa mengendap!

    2. Keruh3. Warna berubah4. Gas

    Pencegahan interaksi:

    1. Dilarang mencampur obat dalam 1 syringe. Jangan terlalu pelit atau berpikir di luarkebiasaan medis untuk alasan ekonomis yang tidak terlalu berarti.

    2. Dilarang menambah obat bila di cairan infusnya memang sudah ada lebih dari satuobat

    3. Dilarang melarutkan jauhari, eh, jauh-jauh hari. Maksudnya dilarutkan tepat sebelumdigunakan

    4. Pakailah solutio paling sederhana misalnya D5% atau normal saline5. Cegah penambahan lebih dari 1 obat pada 1 waktu6. Dahulukan cairan elektrolit kuat, baru obat

    BERES!

    Demikian tentir farmasinya. Teman-teman, siepend minta kritik atau diberi saran. Sikapbaik dan suportif akan selalu menjadi penyemangat kami. Salam super! Harus Cepat Hebat!

    [Nanda Lucky Prasetya]

    T-16 NUTRITIONAL THERAPY FOR RENAL DISEASE

    *Tulisan yang saya bikin italic itu saya tambahin dikit-dikit dari jurnal yang dikasih

    dokternya. Sebenarnya slide kuliah yang dikasih sama dosennya itu udah rangkuman dari

    jurnal-jurnal yang dikasih sama beliau, jadi yaa jurnalnya ga perlu dibaca lagi sih. Tapi kalo

    emang hobi baca jurnal ya silakan dibaca.*

    Untuk memahami kuliah gizi kali ini, kita perlu mengetahui fungsi dari organ ginjal :- untuk membuang waste product (urea, kreatinin)- mengatur homeostasis kalsium dan fosfor (untuk bone structure), bekerja

    mengaktivasi vitamin D menjadi kalsitriol (jika kadar kalsium rendah, maka tubuh

    akan mereabsorpsi kalsium dari saluran cerna, gigi, tulang, dan tubulus ginjal melalui

    kalsitriol yang diaktifkan oleh PTH di dalam ginjal)

    - sintesis Erythropoietinberperan dalam pembentukan sel darah merah- mengatur kadar keseimbangan natrium, yang pada akhirnya ditujukan untuk

    mempertahankan keseimbangan air dan volume darah

    - mengatur keseimbangan kalium, yang penting untuk aktivitas jantung (sebenarnyabukan cuma jantung, contohnya adalah jika terjadi hipokalemia, seringkali terjadi

    rasa mual karena tidak ada motilitas gastrointestinal. Sementara itu jika terjadi

    hiperkalemia, maka aktivitas GI dan jantung jadi meningkat)

    -

    melalui mekanisme Renin-Angiotensin, ginjal berperan dalam mengatur tekanandarah

    Berikut ini adalah masalah-masalah yang dihadapi oleh orang-orang dengan penyakitginjal :

    - Terjadinya anoreksia akibat uremia pada penyakit ginjal dan penyakit lain yangmenyertai

    - Terjadinya hiperkatabolisme akibat dari penyakit ginjal, infeksi/sepsis, luka bakar,dan penyembuhan pasca operatif

    - Malnutrisi, wasting (hilangnya jaringan otot dan lemak), dan cachexia (hilangnyaberat badan, atrofi otot, lelah, lemah, dan hilangnya nafsu makan pada orang yang

    tidak ingin mengurangi berat badannya)

    Berikut ini adalah hal-hal yang terjadi pada keadaan gagal ginjal :

    - Asidosis metabolikkarena terjadi breakdown protein, maka akan dihasilkan asam.- Hiperuremiakarena urea tidak bisa diekskresikan- Hiperparatiroidisme tinggikarena kemampuan ekskresi fosfat menurun pada gagal

    ginjal, kadar fosfat yang tinggi menyebabkan sekresi PTH juga tinggi (fosfat

    menstimulasi sekresi PTH)

    - Gangguan aktivasi vitamin Dkarena ginjal berperan dalam mengaktifkan vitamin D- Terjadi perubahan metabolik pada protein (terjadi hiperkatabolisme), CHO

    (hiperglikemia dan resistensi insulin), dan lipid (hipertrigliseridemia)

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    5/205

    - Gangguan dari natrium, kalium, fosfor, kalsium, magnesium, air, dan ion hidrogen.Keseluruhan gangguan tersebut disebut gangguan pan-metabolic (pan = semua). Akibat

    dari banyaknya gangguan metabolisme yang terjadi, maka perlu diketahui bagaimana

    pemberian nutrisi yang baik pada pasien dengan penyakit ginjal.

    Tujuan dari terapi nutrisi adalah :

    - Mencegah malnutrisiorang dengan uremia akan sangat mual sehingga tidak nafsumakan

    - Mengatasi gangguan metabolik jangan sampai ginjal makin rusak sehinggagangguan metaboliknya makin berat

    - Mengontrol akumulasi waste products- Mencegah penyakit kardiovaskular dengan mengatasi hiperlipidemia- Mencegah penyakit tulang dengan mengatasi defisiensi vitamin D dan

    hiperparatiroidisme

    - Menghambat progresivitas dari kerusakan fungsi ginjal. Jangan sampai pemberianmakanan merusak ginjal. Oleh karena itu pemberian makanan/ minuman harus

    diatur dengan ketat.

    1. Sindrom Nefrotik Energiyang diberikan sebesar 35 kcal/kg BW/hari, tergantung dari aktivitas fisik Protein

    Pemberian protein sebesar 0.8 1.0g/kg BW/hari (pada orang normal sekitar 0.8

    1.2 g/kg BW/hari). Meskipun pada sindrom nefrotik terdapat pembuangan protein

    melalui urin, tetapi dalam memberikan protein, kita tidak mempedulikan hal tersebut

    (tetap sesuai dengan ketentuan yang ada di atas). Pemberian protein dalam kadar

    tinggi memiliki efek yang merugikan bagi ginjal dan status nutrisi karena

    meningkatkan proteinuria.

    Komposisi proteinnya :

    - 50-60% terdiri dari protein yang memiliki nilai biologis tinggi (High Biologic Value),yaitu protein hewani. Komposisi protein HBV harus lebih tinggi karena protein HBV

    memiliki kandungan asam amino esensial lebih tinggi.- Jika pemberian lebih dari 1.5 mg/kg BW/ hari, dapat menyebabkan proteinuria.

    Oleh karena itu, pemberian harus mengikuti ketentuan di atas.

    - Pemberian soy (kedelai) dan flaxseed (makanan kesehatan dari biji bunga Flaxyang hanya tumbuh di Amerika Utara dan Canada) ternyata berguna untuk

    menurunkan proteinuria.

    Lipid: harus diberikan dengan diet penurun kolesterolLipid diberikan sebesar 25-30% dari total kalori. Kandungannya sebagai berikut,

    yaitu:

    - lemak jenuh sebesar 10%

    - MUFA (monounsaturated fatty acid (omega 9), rantai cabang hanya satu, misalnyaminyak zaitun dan alpukat) >20%

    - kolesterol sebesar 200 mg/hari (setara satu kuning telur, jadi kalo udah makansatu kuning telur,tidak boleh lagi makan lemak bergaji, misalnya kulit ayam)

    Serat : 25-30 g/hari (sama seperti orang normal). Jumlah ini setara dengan 7-8bungkus vegeta atau apel.

    Natrium: < 3 gram/hari2. Acute Renal Failure (ARF)

    Kebutuhan makronutriennya tidak terlalu dipengaruhi oleh :

    - Keparahan penyakit yang menyebabkan gagal ginjal akut tersebut (misalnya, meskiluka bakar yang menyebabkan gagal ginjal akut tersebut sangat berat, kebutuhan

    makronutriennya sama saja dengan gagal ginjal akibat luka bakar yang tidak terlalu

    berat)

    - Jenis dan intensitas extracorporeal renal replacement therapy(sejenis hemofiltrasi)- Status nutrisi (apakah terlalu kurus atau pun terlalu gemuk)- Komplikasi yang berkaitan (derajat katabolisme yang terjadi)ARF tidak berhubungan dengan peningkatan pengeluaran energi, jadi pada kasus ARF

    kita tidak perlu meningkatkan jumlah makronutrien.

    Kebutuhan nutrient (kalori non-protein) pada ARF :- Energi : 20-30 kcal/kg IBW/hari (yang dihitung adalah dry weightpasien tersebut,

    karena pada kasus ARF, biasanya pasien mengalami edema)

    - Karbohidrat : 3-5 (maksimum 7) g/kg BW/hari- Fat : 0.8-1.2 (maksimum 1.5) g/kg BW/hari

    Kebutuhan protein (essential amino acid(EAA)+ non-EAA) pada :- Terapi konservatif (tidak dilakukan hemodialisis) : 0.6-0.8 (maksimum 1.0) g/kg

    IBW/hari

    - Ekstra corporeal therapy (dilakukan hemodialisis atau hemofiltrasi) : 1-1.5 g/kgBW/hari- Continuous Renal Replacement Therapy : maksimum 1.7g/kg BW/hari

    Kebutuhan vitamin pada ARF :-Vitamin C 30-50mg/d (pemberian yang rendah ini jika dibandingkan RDA yang

    mencapai 60mg/hari disebabkan karena jika kadar vitamin C yang diberikan

    berlebih, maka akan terjadi pengendapan kalsium oksalat, sehingga dapat

    menyebabkan secondary oxalosis)

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    6/206

    -Vitamin C dan folat akan hilang di dalam cairan dialisat apabila dilakukan CRRT(vitamin C hilang 100mg/hari, folat hilang 265 mg/hari). Oleh karena itu, pada

    kasus ini, dapat diberikan vitamin C lebih dari 50mg/hari.

    -Vitamin A harus hati-hati diberikan karena dapat terdeposit / terakumulasi (depositdisebabkan karena vitamin A larut lemak). Akumulasi dari vitamin A dapat

    menyebabkan toksisitas, jadi tanda-tanda toksisitas dari vitamin A harus dimonitor

    secara hati-hati.

    - Kebutuhan vitamin K, E, B6, dan folat (B9) meningkat-Vitamin D dapat hilang dengan cepat, sehingga pemberian vitamin D diperlukan.

    Salah satu tahap pembentukan vitamin D yang aktif adalah dengan bantuan sinar

    matahari. Oleh karena itu, seringkali pasien-pasien di ICU dijemur.

    3. Chronic Renal FailurePre DialysisFaktor yang berkontribusi dalam menyebabkan malnutrisi :

    - Penurunan intake karena sindrom uremia. Sindrom uremia menyebabkan anoreksiadan penurunan fungsi GI (terutama pengosongan lambung).

    - Peningkatan leptin oleh jaringan lemak- Pembatasan diet, terutama diet dengan protein terbatas. Makanan yang

    mengandung protein biasanya terdiri dari makanan yang rasanya enak (mis ikan,

    telur, daging, dll). Jadi pembatasan diet protein cenderung menurunkan nafsu

    makan seseorang.

    - Kehilangan nutrien pada cairan dialisat ketika hemodialisis- Penyakit penyerta dan hospitalisasi- Peningkatan sitokin inflamatori dan katabolik menyebabkan anoreksia- Kehilangan darah kronik-Asidosis metabolik asidosis menyebabkan katabolisme protein. Oleh karena itu,

    biasanya dilakukan terapi alkalinisasi pada pasien gagal ginjal kronik.

    - Gangguan endokrin, yaitu resistensi insulin dan hiperparatiroidismeCara menghitung Ideal Body Weight:

    - Laki-laki di atas 152 cm : untuk 152 cm pertama, berat badan yang dihitung adalah48 kg. Kemudian ditambahkan 2,7 kg untuk setiap 2,5 cm.

    -

    Wanita di atas 152 cm : untuk 152 cm pertama, berat badan yang dihitung adalah45 kg. Kemudian ditambahkan 2,3 kg untuk setiap 2,5 cm.

    - Contoh kasus : Pasien dengan berat badan yang sangat rendah, misal tinggi 175 cmdan berat 45 kg. Pada awal pemberian nutrisi, disesuaikan dengan berat badan

    pasien yang sebenarnya. Tetapi sesudah ada perbaikan, pemberian nutrisi

    ditingkatkan menjadi ideal body weight.

    - Contoh kasus : Pada pasien dengan berat badan yang sangat besar, misal tinggi 175cm dan berat badan 125 kg. Pemberian nutrisi disesuaikan dengan ideal body

    weight.

    Terapi konservatif yang dapat diberikan :

    - Energi yang diberikan : 35 kcal/kg IBW/hari- Lemak :

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    7/207

    makanan). Namun, harga suplemen KA dan EAA itu mahal sehingga tidak bisa diberikan

    pada pasien yang tidak memiliki biaya.

    Mineral:

    - Fosfat : 600-1000 mg/hari (bergantung pada aktivitas fisik, lean body mass, umur,jenis kelamin, derajat malnutrisi, dll)

    - Kalium :1500-2000 mg/hari- Natrium : 1.8-2.5 g/hari- Kalsium : 50% HBV) 1.2(>50% HBV)

    CAPD 1.2-1.5 (>50% HBV) 1.2-1.3 (>50% HBV)

    Energy (kcal/kgBW/hari)

    Haemodialysis 35

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    8/208

    Kebutuhan mineral dan cairan :

    - Fosfat (mg/hari) : 800-1000*- Kalium (mg/hari) : 2000-2500*- Natrium (g/hari) : 1.8-2.5*- Air (mL) : 1000 + volume urin

    *kebutuhan individu mungkin berbeda pada kondisi akut

    Catatan : untuk mengatasi pemasukan cairan tubuh yang hanya boleh sedikit (1 liter +

    volume urin yang hanya sedikit, padahal normalnya 2 liter), ada beberapa cara, yaitu:

    - suasana ruangan dipertahankan dingin jadi pasien tidak mudah merasa hausdengan suasana ruangan yang dingin

    - jika ingin minum, minumlah air dingin (air dingin mengurangi rasa haus)- minum pakai sedotan atau makan es batu- permen karet non glukosa- jangan pernah makan yang asin-asin atau crispy

    Suplementasi vitamin :

    - Asam folat (B9) : 1mg/hari- Pyridoxine (B6) : 10-20 mg/hari- Vitamin C : 30-60 mg/hari- Vitamin D : berdasarkan kadar kalsium serum, fosforus, dan PTH- Zn : 15 mg/hari- Se : 50-70 g/hari

    [Deriyan Sukma Widjaja]

    T-17 KEGANASAN GINJAL

    Selamat datang di tentir penyakit keganasan ginjal. Penyakit keganasan ginjal tidak

    sebanyak dan serumit glomerulopati dan penyakit tubulus kok. Hehehehe, tapi tetap dibaca

    semua ya. Sebenarnya kalau diperhatikan slidenya agak copas Robbins lo, jadi kalau mau

    lebih lengkap baca Robbins ya.

    A. Klasifikasi keganasanDi awal kuliah dokternya ada nanya tentang klasifikasi keganasan kan, ternyata cara

    klasifikasinya ada banyak. Tabel ini dari concise pathology parakrama. Nice to know aja

    kok.

    Sebenarnya nice to know aja sih, tapi memperjelas aja kapan suatu klasifikasi dipakai.

    Nah dibawah ini yang dijelasin dosennya, yaitu klasifikasi keganasan berdasarkan asal

    selnya, tapi ada table dari parakrama juga.

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    9/20

    9

    B. Tumor JinakTumor jinak pada ginjal dibagi menjadi:

    Epitelial, yaitu renal oncocytoma, papillary/tubulo papillary adenoma,metanephric adenoma, metanephric adenofibroma

    Non-epitelial, angiomyolipoma, interstitial fibroma, juxaglomerular celltumor leiomyoma, hemangioma, lymphangioma,lipoma

    1. Renal papillary adenomaUkurannya biasanya kecil, kurang dari 0,5 cm. Berasal dari epitel tubular ginjal.

    Ditemukan sekitar 7-22% pada otopsi. Penampakan makroskopisnya cabang-cabang

    yang kompleks, struktur papilomatosa seperti daun pakis/palem/frond, bentuknya

    kuboid atau polygonal, nucleus di tengah dan kecil, sitoplasma sedikit

    2. AngiolipomaAngiolipoma merupakan tumor jinak dari pembuluh darah, otot polos, dan jaringan

    lemak. Tanda yang khas adalah massa yang besar. Kata parakrama gambar

    histologisnya campuran dari tiga jaringan itu, saying ga ada gambarnya.

    3. OncocytomaTumor jinak epithelial yang bercirikan sel eosinofilik dengan nucleus kecil, tapi

    nucleolus besar. Berasal dari sel duktus interkalaris atau koligentes.

    Gambar onkositoma

    Ciri khasnya selnya merah-merah

    C. Tumor GanasTumor ganas berbeda pada kelompok usia:

    Anak-anak, yaitu willms tumor, mesoblastic neprhoma, clear cell sarcoma,rhabdoid tumor

    Dewasa, dibagi menjadi epithelial(renal cell carcinoma, multilocular cysticrenal cell carcinoma, urothelial carcinoma of the renal pelvis) dan non-

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    10/20

    10

    epitelial( leiomyosarcoma, rhabdomyosarcoma, synovial sarcoma,

    liposarcoma etc)

    1. NefroblastomaPaling sering terjadi pada anak usia 2-5 tahun, kecuali 3 bulan pertama kehidupan,

    dan sangat langka pada dewasa. Epidemiologinya: 90% sporadic dan unilateral, 6%

    familial tanpa kelainan congenital lain, 5% dengan kelainan congenital(Rubins):

    WAGR syndrome ( Wilms, aniridia, abnormalitas genitalia, retardasi mental )33%.

    Denys-Drash syndrome gonadal dysgenesis (male pseudohermaphrodite)and abnormalitas ginjal.

    Beckwith-Wiedermann syndrome pembesaran organ( thyroid,ginjal) atauseluruh bagian tubuh.

    Morfologinya suatu massa yang besar dan berbatas tegas. Apabila dipotong

    permukaannya lembut, homogen, hitam atau abu-abu, memiliki foci atau hemoragik,

    serta degenerasi dan nekrosis sistik.

    Secara mikroskopik ada tiga kelompok sel:

    - blastemal, lembaran sel biru kecil- mesenkimal,- epithelial

    bingung?ini gambarnya

    Gejala klinisnya adalah hematuria dan teraba massa abdominal, kadang-kadang demam

    serta nyeri abdomen. Prognosisnya baik. Sementara survival rate untuk 2 tahun adalah

    90%. Tatalaksananya adalah kemoterapi dan neprhectomy.

    Gambar makroskopisnya

    2. Renal Cell CarcinomaRCC merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel tubular korteks. RCC

    merupakan tumor ganas ginjal yang paling banyak terjadi, yaitu 80-85%. RCCmerupakan 2-3% kanker pada dewasa. RCC memiliki nama lain: Adenocarcinoma

    Ginjal atau Grawitz Tumor.

    Ternyata penampakan mikroskopis tumor ini sangat beragam:

    - Clear cell RCC ( classical/convensional) 70-80%.- Papillary RCC10-15 %.- Chromophobe 5 %- Collecting duct Ca 1%- Medullary Ca.- Mucinous tubular and spindle cell Ca.- Carcinoma associated with Xp 11 chromosomal abberation.- RCC unclassified.(saking banyaknya sampai dibikin klasifikasi yg ini)

    Gejala klinisnya

    - nyeri kostovertebral- teraba massa- hematuria(10%)- demam dan gejala paraneoplastik(polycythemia, hypercalcemia,

    hypertension, hepatic dysfunction, feminization/masculinization,

    cushing syndrome, eosinophilia, leukomoid reaction and

    amyloidosis)

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    11/20

    11

    Parahnya ni kanker adalah bisa bermetastasis sebelum gejalanya keliatan.Metastasis paling

    sering ke paru(50%), tulang(33%). Lainnya ke nodus limfa regional, hati, adrenal, serta

    otak. Survival rate 5 tahun sekitar 45%, tapi jika belum bermetastasis bisa 70%. Jika ada

    invasi ke vena ginjal atau jaringan lemak sekitarnya prognosisnya berkurang 15-20%.

    Tatalaksananya neprhectomy.

    Gambar mikroskopik

    Kiri clear cell, kanan papillary.

    Gambar makroskopis

    3. Urotelial CarcinomaMerupakan karsinoma insitu. Ciri mikroskopiknya adalah urotelium yang memiliki

    ketebalan berbeda-beda. Ciri inti selnya adalah pembesaran , hyperchromatism,

    bentuk tidak teratur, nucleoli terlihat jelas, and chromatin kasar(Rubins).

    Gambar ini menjelaskan tempat predileksi dan morfologi urotelial carcinoma.

    Tabel ini menjelaskan staging Urotelial Carcinoma

    Prognosis urotelial carcinoma adalah 5-year survival pasien : T0 dan T1 80%, T2 60%, T3

    30%-50%, dan T4 kurang 20%. Komplikasi dari UC yang menyebabkan kematian adalah

    uremia(akibat obstruksi uretra) dan carcinomatosis(menyebarnya kanker ke seluruh tubuh).

    Sumber: Rubins

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    12/20

    12

    Gambar mikroskopis urotelial karsinoma(Rubins)

    Gambar makroskopis

    Akhirnya selesai juga. Maaf apabila banyak kekurangan. Tidak semua gambar saya

    masukkan, jadi baca juga slidenya ya. Apabila ingin membaca lebih lanjut bisa dicari di

    Concise Pathology Parakrama, Rubins Pathology, atau Robbins. Selamat membaca tentir.

    [Rahmanu Reztaputra]

    T-18 PATOLOGI KLINIK: KESETIMBANGAN ASAM-BASA, CAIRAN & ELEKTROLIT

    Bagian 1 : Kesetimbangan Asam Basa

    Pengantar

    Tubuh manusia sangat bergantung pad kesetimbangan asam-basa agar dapat berfungsi.

    Mengapa? Karena enzim yang terdapat di dalam tubuh manusia memerlukan pH tertentu

    agar dapat berfungsi secara optimal. Range nilai normal pH pada tubuh manusia adalah

    7.35-7.45.7.35 sampai 7.45, rentang yang sangat pendek bukan? Maka, pada bagian

    pertama tentir ini, kita akan membahas bagaimana tubuh mempertahankan kesetimbangan

    asam basa dalam rangka menjaga agar pH tubuh berada dalam nilai yang optimal

    Kesetimbangan asam-basa

    Kesetimbangan asam-basa adalah keadaan dimana konsentrasi ion H+ yang diproduksi

    setara dengan konsentrasi ion H+ yang dikeluarkan oleh sel. Agar tubuh dapat mencapai

    keadaan yang setimbang maka tentunya diperlukan jumlah yang sama antara za t asam

    yang didefinisikan sebagai zat yang melepaskan ion H+ dimana ion H+ tersebut akan

    ditangkap oleh basa.

    Seperti telah disebutkan diatas, tubuh manusia memiliki rentang pH antara 7.35

    sampai 7.45 agar dapat berfungsi secara optimal. Apabila terjadi perubahan pH tubuh

    manusia, akan menyebabkan enzim-enzim ditubuh kita tidak dapat bekerja dengan baik,

    bahkan perubahan kecil sebesar 0.4% saja dapat menyebabkan kematian. Apabila oleh

    karena suatu hal pH tubuh yang 7.35 ini turun sebanyak 0.4% menjadi 6.9 maka

    menyebabkan kematian yang diseabkan oleh asidosis. Sebaliknya, apabila pH tubuh 7.45

    naik sebanyak 0.4% menjadi 7.8, maka dapat menyebabkan kematian yang disebabkan

    oleh alkalosis. Oleh karena itu, pengetahuan akan managemen asam basa tubuh manusia

    sangat penting untuk dikuasai oleh seorang dokter umum, terutama dalam menangani

    kondisi-kondisi emergensi

    Untuk memahami kesetimbangan asam-basa, kita harus memahami rumus ini:

    CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

    Dari rumus ini, kita mengetahui bahwa ada tiga faktor yang dapat diubah oleh tubuh yaitu

    CO2 (zat yang dikeluarkan oleh paru-paru). H+ dan HCO3- merupakan dua zat yang

    dikeluarkan oleh ginjal. Maka, ketiga zat ini adalah zat yang paling penting dalam

    kesetimbangan asam basa, karena nilainya dapat ditingkatkan/dikurangi sesuai dengan

    keadaanya. Dalam bagian selanjutnya kita akan membahas bagaimana tubuh

    mempengaruhi peningkatan dan pengeluaran nilai-nilai tersebut

    Mempertahankan kesetimbangan asam-basa : tiga sistem yang bekerja sama

    Dalam mempertahankan kesetimbangan asam basa, ada tiga sistem tubuh yang penting

    dalam mempertahankan kondisi asam basa tubuh :

    1. Sistem buffer

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    13/20

    13

    2. Pengeluaran CO2 oleh paru-paru3. Pengeluaran ion H+ oleh ginjalKetiga sistem tersebut bekerja sama dengan cara sebagai berikut:

    Makanan yang masuk kedalam tubuh kita akan mengalami proses digesti, absorpsi dan

    terakhir akan dimetabolisasi. Hasil dari proses metabolisme adalah ion H+, CO2 dan sulfat,

    fosfat dan kloride. Ion H+ akan diikat dengan basa tubuh sehingga menyebabkan

    berkurangnya cairan ekstraseluler seperti HCO3-

    Berbeda halnya dengan H+, ion CO2 yang merupakan hasil respirasi aerob akan keluar

    melalui proses respirasi. Paru-paru akan mengeluarkan CO2 . Di ginjal, sulfat phospate dan

    klorid akan diekskresi. Di sel-sel tubulus kontortus proksimal, ion HCO3- juga akan

    terbentuk dan melalui sel-sel transporter basolateralnya, akan dikeluarkan masuk kedalam

    cairan ekstrasel. Sehingga, terjadi peningkatan cairan HCO3- pada cairan ekstrasel.

    Melihat lebih jauh peranan tiap sistem

    Setelah kita melihat bagaimana ketiga sistem tersebut bekerja sama dalam tubuh, sekarang

    marilah kita melihat tiap sistem tersebut satu-satu agar lebih memahami peranan tiap

    sistem. Mari kita mulai pembahasan dengan membahas sistem yang bekerja paling cepat

    yaitu sistem buffer. Sistem buffer: Siap Melayani Anda Kapanpun

    Sistem buffer, memiliki semboyan siap melayani anda kapanpun, karena kapanpun

    ada asam dan basa masuk ke tubuh, maka dengan sigap sistem ini akan mempertahankan

    range pH dari 7.35-7.45. Mari kita lihat komponen-komponen yang mendasarinya

    Sistem bikarbonat-asam karbonat, adalah satu sistem yang unik, karena bekerja baik pada

    sel-sel eritrosit maupun sel plasma.

    Melalui komposisinya di dalam darah, kita melihat bahwa ada dua sistem buffer yang

    memiliki jumlah terbesar didalam darah yaitu sistem Hb-OxyHb yang menduduki 35% dari

    seluruh darah dan juga sistem plasma bikarbonat yang menduduki jumlah yang sama.

    Keduanya memiliki jumlah yang paling besar oleh karena itu akan menjadi tema sentral dari

    diskusi kita pada bagian ini.

    Sistem buffer Hb-OxyHb

    Sistem buffer Hb-Oxy Hb ini adalah sistem yang bekerja pada sel darah merah tubuh.

    Sistem ini memiliki dua komponen yaitu hemoglobin yang direduksi dan juga oxyhb. Untuk

    memahami bagaimana sistem ini bekerja, marilah kita melihat diagaram dibawah ini:

    Darah di tubuh selalu mengalir antara arteri dan vena. Arteri akan membawa oksigen dari

    paru-paru ke sel-sel jaringan tubuh dan vena akan membawa CO2 dari jaringan-jaringan

    tubuh ke paru-paru untuk pada akhirnya dikeluarkan di paru-paru dan ditukar dengan O2.

    Namun, dibalik konsep sederhana ini, ternyata tubuh juga berkepentingan untuk

    mempertahankan asam-basa, bagaimanakah caranya? Lihatlah diagram berikut:

    (Mulai membaca dari kanan ya CO2 masuk)

    Sistem buffer

    Plasma

    Protein

    Fosfat

    anorganik

    Bicarbonat-

    asam karbonat

    Eritrosit

    Hb

    Anorganik-

    organik fosfat

    Bicarbonat-

    asam karbonat

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    14/20

    14

    Bagaimana sistem ini mempertahankan kesetimbangan asam-basa tubuh?

    Di jaringan tubuh, CO2 yang merupakan hasil metabolisme sel-sel tubuh akan bergabung

    dengan H2O dan dengan bantuan enzim carbonic anhydrase akan berubah menjadi H2CO3.

    Karena asam H2CO3 adalah asam volatil maka akan diubah menjadi H+ dan HCO3-. HCO3-

    adalah hasil akhir metabolisme di jaringan. Namun, H+ akan bereaksi dengan HBO2. Gugus

    O2 nya akan ditanggalkan oleh Hb dan diganti dengan H+ menjadi HHb. HHb dan HCO3-

    adalah dua hasil metaboisme di jaringan.

    Selanjutnya, HHb dan HCO3- yang berasal dari jaringan tersebut akan masuk ke dalam

    paru-paru. Karena di paru konsentrasi O2 meningkat, maka O2 akan mendorong H+ pada

    HHb menghasilkan HbO2 dan H+. H+ akan bergabung dengan HCO3- yang merupakanhasil metabolisme jaringan menjadi H2CO3. Si asam volatil H2CO3 akan mengalami reaksi

    favoritnya menjadi H2O dan CO2. CO2 akan dikeluarkan di paru-paru.

    Setelah membahas tentang sistem Hb-OxyHb, kita akan membahas sistem lainnya

    yang lebih penting lagi yaitu sistem buffer bikarbonat-asam karbonat

    Sistem buffer bikarbonat-asam karbonat

    Perhatikan rumus sakti ini:

    CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

    Sistem buffer bikarbonat dan asam karbonat ini adalah salah satu sistem buffer paling

    penting yang berada di dalam tubuh kita. Hal ini disebabkan karena sistem ini bekerja pada

    plasma dan juga eritrosit. Paru-paru akan mengatur konsentrasi CO2 yang merupakan

    komponen respirasi pada paru-paru dan ginjal akan mengatur HCO3- yang merupakan

    komponen metabolik.

    Untuk memahanmi tentang bagaimana sistem ini mengatur pH di tubuh kita, kita harus

    memahami rumus Henderson-Hasselbach.

    Memahami persamaan Henderson-Hasselbach (untuk mahasiswa kedokteran)

    Mungkin ketika melihat persamaan Henderson-Hasselbach beberapa dari kita akan merasa

    sebal karena kita kembali berkutat dengan angka-angka (Saya masuk FK karena saya tidak

    suka dengan matematika) . Namun, pada bagian ini, diharapkan kita dapat memahami

    konsep dibalik rumus Henderson-Hasselbach sehingga tidak perlu terlalu bersusah payah

    dengan perhitungan matematisnya.

    Ingat rumus Henderson-Hasselbach adalah:

    Dimana HCO3- adalah bikarbonat yang merupakan komponen metabolik yang dikendalikan

    oleh ginjal dan juga CO2 adalah kabron dioksida yang merupakan komponen respirasi yang

    dikendalikan oleh paru.

    Yang menjadi masalah oleh kita adalah bagian

    karena ada logaritmanya. Untuk itu

    perhatikan beberapa contoh berikut ini:

    Kita melihat bahwa jawaban dari hitungan pertama adalah satu dan jawaban dari hitungan

    dua adalah dua. Maka, semakin tinggi pembilang, maka nilai tersebut akan semakin tinggi.Apabila diterapkan dalam rumus HH

    Semakin tinggi nilai bikarbonat, menjauhi nilai CO2 maka akan semakin tinggi nilai pH

    artinya semakin basa. Sedangkan, apabila semakin rendah nilai HCO3- maka semakin

    rendah nilai pH artinya akan semakin asam pH darah. Apabila yang bergerak banyak adalah

    komponen HCO3- nya (menyebabkan nilai menjadi abnormal) maka keadaan ini disebut

    kelainan METABOLIK (baik asidosis maupun alkalosis)

    Asidosis metabolik

    Apabila yang berubah adalak HCO3- maka respon kompensatoriknya yang utama adalah

    kerja GINJAL. Ginjal akan mengeluarkan ataupun menyimpan HCO3- tergantung dari

    keadaanya.

    Perhatikan contoh berikut :

    = 7.1

    Normalnya nilai pH ginjal adalah sebagai rumus diatas. Namun, karena suatu kondisi tiba2

    HCO3- didalam tubuh turun drastis menjadi:

    =6.1

    Keadaan seperti rumus diatas adalah kondisi yang disebut dengan asidosis metabolik, apa

    yang akan dilakukan tubuh? Tubuh akan melakukan usaha kompensasi agarmengembalikan pH menjadi normal. Bagaimanakah caranya? Karena reaksi pengeluaran

    karbonat melalui ginjal sangat lama, maka yang pertama dilakukan tubuh adalah

    melakukan pembuangan CO2 agar nilai pH menjadi normal.

    =7.1

    Perhatikan pada contoh diatas, nilai karbonat tetap 100, tapi yang berubah adalah nilai CO2

    nya dengan tujuan pH kembali ke nilai normal yaitu 7.1. Tubuh melakukan mekanisme

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    15/20

    15

    kompensasi ini dengan membuang CO2 reaksi hiperventilasi. Apabila kita bernafas

    secara dalam dan cepat, maka CO2 yang akan dikeluarkan oleh tubuh akan meningkat,

    sehingga dapat menyebabkan reaksi hiperventilasi ini.

    Selain itu, setelah beberapa jam sebetulnya ginjal dengan meningkatkan reabsorpsi HCO3-,

    sehingga pH tubuh akan dapat kembali ke normal. Namun, reaksi ini lebih lambat daripada

    CO2 jadi signifikansinya dinilai kurang.

    Penyebab asidosis metabolik adalah sebagai berikut:

    MekanismeUmum

    Mekanisme Spesifik Contoh Komentar

    Penambahan

    asam kuat

    pada ECF

    Penambahan asam dari luar NH4Cl

    NH4Cl adalah asam, mengapa

    demikian ? Karena NH4 nya berasal

    dari NH4OH yang merupakan basa

    lemah dan HCl adalah asam kuat.

    Asamnya lebih kuat daripada basanya

    Oxidasi

    Lemak Karbohidrat

    DM

    Kelaparan

    Asidosis

    laktik

    Pada orang yang DM dan kelaparan

    akan terdapat keton yang

    menyebabkan darah menjadi asam.

    Asidosis laktik disebabkan oleh

    olahraga berlebihan yang

    menyebabkan penumpukan asam

    laktatasidosis

    Asam organik dari

    metabolisme normal

    Gagal ginjal

    asidosis

    azotemik

    Hilangnya

    HCO3- dari ECF

    Melalui ginjal

    Asidosis

    tubulus

    renal

    Akibat reabsorbsi HCO3- berkurang di

    ginjal atau pengeluaran HCO3- yang

    eksesif (dihubungkan dengan kuliah

    farmako ya)

    Melalui sistem GIAsidosis

    akibat diare

    Diarea menyebabkan ekskresi HCO3-

    meningkat di sistem GI. Hal ini

    menyebabkan asidosis metabolik

    Selamat, anda telah memahami tentang asidosis metabolik.

    Alkalosis metabolik

    Sekarang, giliran anda untuk menjelaskan mekanisme kompensasi pada alkalosis metabolik,

    rumus akan ditaruh dan isilah titik-titik dibawahnya dengan cerita seperti diatas...

    = 7.1

    Alkisah, di dalam darah, konsentrasi HCO3- adalah 1000 dan CO2 adalah 100. Reaksi ini

    menimbulkan pH darah 7.1

    =8.1

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ................................................................................................................................

    =7.1

    Pada bagian ini, saya akan menjelaskan metode kompensasi pada kasus ini yaitu

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ................................................................................................................................

    Penyebab keadaan yang telah anda jelaskan dengan baik adalah sebagai

    berikut:

    Mekanisme umum Mekanismespesifik

    Contoh Komentar

    Meningkatnya HCO3-

    di cairan ekstraselular

    Meningkatnya

    konsumsi HCO3-

    Konsumsi HCO3-

    baik oral maupun

    IV

    Oksidasi dari asam

    organik

    Laktak, citrat,

    asetat

    Apabila zat2 ini dioksidasi maka, pH

    akan naik alkalosis

    Hilangnya asam dari

    ECFHilangnya HCl Muntah

    Muntah akan menyebabkan

    berkurangnya HCl darah menjadi

    basa metabolik alkalosis

    Hilangnya KHilangnya K+ di

    ginjal maupun

    Kelainan RespiratorikPerhatikan sekali lagi rumus ini:

    Perhatikan pula nilai ini:

    = 7.1

    Dimisalkan pH diatas adalah pH yang normal dalam tubuh manusia.

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    16/20

    16

    Namun, oleh karena suatu hal seperti hipoventilasi (dimana pengeluaran CO2 akan

    berkurang sehingga CO2 akan meningkat), maka keadaan kesetimbangan HCO3- dan CO2

    tersebut berubah menjadi:

    = 6.1

    Catatan : log 1/1 = 0

    Apabila nilai CO2 nya semakin tinggi, maka semakin rendah pH nya asidosis. Karena

    yang bergerak umumnya adalah nilai CO2 maka kelainan ini disebut kelainanRESPIRATORIK. Maka, tubuh tidak akan tinggal diam dan akan mencoba memperbaiki

    kerusakan tersebut dengan melakukan reaksi kompensasi sebagai berikut:

    Kompensasi pertama adalah dengan kompensasi respiratorik dengan tujuan agar CO2 dapat

    berkurang sekecil mungkin, reaksi yang kedua adalah reaksi ginjal untuk meningkatkan

    HCO3- dalam darah, caranya adalah dengan meningkatkan reabsorpsi HCO3- sehingga

    ekskresi H+ akan meningkat. Hal ini menyebabkan urin menjadi asam.

    Penyebab asidosis respiratorik:

    Kelainan

    UmumKomentar Contoh

    Depresi CNS

    Depresi CNSberkurangnya kerja sistem

    respirasiCO2 akan menumpuk di darah

    metabolik asidosis

    Intoksikasi akibat zat pembius

    dapat menyebabkan depresi

    sistem saraf pusat

    Trauma seperti struk tumor juga

    dapat menyebabkan depresi

    CNS

    Kelainan

    sistem

    respirasi

    Apabila terjadi obstruksi di saluran respirasi, maka

    proses pertukaran udara akan terhambat

    sehingga CO2 akan meningkat

    Dapat disebabkan oleh benda

    asing, asma ataupun emfisema

    Kelainan pada

    thorax

    Proses pernafasan sangat tergantung dari

    kemampuan otot2 dinding thorax, kelainan pada

    otot2 dapat menyebabkan asidosis respiratorik

    Trauma, kyphoscoliosis

    Paralysis pada saraf intercostalis

    oleh karena obat curare ataupun

    virus polio

    Sedangkan apabila nilai CO2 nya semakin rendah, maka semakin tinggi pH nya alkalosis.

    Apabila yang bergerak adalah CO2 maka kita dapat menyimpulkan bahwa ini adalah

    kelainan respiratorik (baik asidosis maupun alkalosis)

    Luar biasa, anda telah memahami asidosis respiratorik. Mudah bukan? Ternyata semuanya

    bisa memakai logika :)

    Alkalosis Respiratorik

    Sekarang, giliran anda unjuk kebolehan menjelaskan tentang mekanisme terjadinya

    alkalosis respiratorik. Siap?

    = 7.1

    Dimisalkan pH diatas adalah pH yang normal dalam tubuh manusia.

    Namun, oleh karena suatu hal seperti :

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    Kelainan ini disebut respiratorik karena komponen utama yang berubah adalah

    ...................... yg nilainya dikendalikan oleh ............................

    = 8.1

    Pada bagian ini, saya akan menjelaskan metode kompensasi alkalosis respiratorik yaitu:

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ......................................................................................................................................

    ................................................................................................................................

    Penyebab alkalosis respiratorik adalah:

    Lokasi Mekanisme Contoh Komentar Akibat

    Susunan sarafpusat

    Stimulasi

    pernafasan Emosi

    Misalnya pada saat

    marahnafasmenjadi cepat

    Meningkatnya

    ventilasi padaalveolus

    Intoksikasisalisilat

    Salisilat itu adalahbasa lemah

    Kelainan

    organik

    Kelainan anatomisdapat menyebabkanpernafasan meningkat

    Peningkatan

    kadarprogesteron

    Chemoreseptoryang terdapat diperifer

    Hypoxia

    Reseptor diantarathorax

    Penyakitpernafasan

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    17/20

    17

    Mendiagnosis penyakit asam-basa

    Inti dari patologi klinik adalah mendiagnosis penyakit tersebut. Untuk mendiagnosis

    penyakit tersebut kita harus memahami nilai normal pada darah:

    pH : 7.4

    HCO3- : 24 mEq/L

    PCO2 : 40 mmHg

    Algoritmanya adalah sebagai berikut:

    Pertama, yang harus kita lihat adalah pH. Dibawah 7.4 disebut sebagai asam, sedangkan

    diatas 7.4 disebut dalam keadaan basa.

    Setelah itu, kita lihat apakah terjadi perubahan pada HCO3- nya, apabila dibawah 24

    mEq/L maka disebut sebagai kelainan metabolik asidosis. Mekanisme kompensasi utama

    yang bekerja adala mekanisme respirasi

    Apabila asidosis disertai dengan peningkatan PCO2 diatas 40 mm hg maka akan terjadi

    respiratori asidosis dan akan terjadi kompensasi renal

    Apabila kita menemukan bahwa pH diatas 7.4, yang pertama kita lihat adalah nilai

    HCO3- nya, apabila diatas 24 mEq/L maka kelainan tersebut disebut metabolik alkalosis.

    Mekanisme kompensasi utama yang bekerja adalah mekanisme respirasi

    Sedangkan, apabila terjadi penurunan PCO2 sehingga dibawah 40 mm hg, maka akan

    terjadi respiratori alkalosis dan akan terjadi kompensasi renal.

    Penutup

    Demkian bagian pertama dari tentir ini, semoga kita dapat memahami penyakit asam-basa

    dengan baik. Penyakit ini cukup sering ditemukan dalam IGD sehingga pemahaman yang

    baik akan materi ini dapat membuat kita bertindak secara TEPAT dan CEPAT.

    BAGIAN 2 : KESETIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT

    Pengantar

    Setelah memahami dasar-dasar distribusi air di tubuh serta bagaimana tubuh secara normal

    mengatur air yang telah kita pelajari di kuliah faal. Marilah kita melihat tentang kelainan-

    kelainan pada kesetimbangan air dan elektrolit, tes yang diperlukan untuk mendiagnosisnya

    dan juga prinsip-prinsip penanganan pasien-pasiennya. Pada tentir ini fisiologi normal tidak

    akan dibahas, oleh karena itu ada baiknya membaca juga tentir fisiologi apabila ada

    kesulitan dalam mengikuti tentir ini.

    Tentir ini terdiri dari dua bagian yaitu kesetimbangan air, yang membahas tentangkeseimbangan zat cair yang merupakan materi esensial di dalam tubuh manusia. Bagian

    kedua tentir ini akan membahas tentang kesetimbangan elektrolit, dimana disini akan

    membahas gangguan-gangguan yang berhubungan dengan kesetimbangan ion-ion tubuh

    seperti natrium, kalium dan juga klorida.

    Kesetimbangan air

    Salah satu kondisi patologis yang disebabkan gangguan kesetimbangan air adalah

    kekurangan air. Terdapat beberapa sebab utama dari kekurangan air yaitu: yang pertama

    adalah berkurangnya konsumsi air dan yang kedua adalah meningkatnya output air.

    Patofisiologi kekurangan air:

    Langkah Patofisiologi Komentar

    1. Berkurangnyakonsumsi/meningkatnyapengeluaran air

    -

    2. ECF yang hipertonik

    Langkah 1 menyebabkan cairan pada ECF menjadi sedikitsehingga jadi pekathipertonik. Berhubungandengan gejala klinik rasa HAUS dan MUKOSAKERING karena merangsang osmoreseptor dihipothalamus

    3.Cairan bergerak dariintracellular ke extracellular

    Prinsip osmosis adalah cairan bergerak dari kepekatanrendah ke kepekatan tinggi. Karena sekarang ECFberkepatan tinggi maka, cairan di ICF yang lebih rendahkepekatannya akan bergerak ke ECF

    4.Berkurangnya cairanintracellular

    Karena cairannya bergerak ke ECF maka berkurangvolume dari cairan intracellular. Berhubungan dengangejala klinik KULIT KERING

    5.Meningkatnya elektrolitintracellular

    Karena cairan intracellular berkurang (elektrolit isinya

    tidak ikut bergerak) maka, elektrolit di dalam sel akanmeningkat

    6.Kompensasi: Tubuhmengeluarkan elektrolitmelalui ginjal

    Karena tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik apabilaelektrolit masih didalam tubuh, maka tubuh akanmengeluarkan elektrolit melalui urin dengan bantuanginjal. Berhubungan dengan urin yg terkonsentrasikarena elektrolit meningkatkan kepekatan kulit

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    18/20

    18

    Bagaimana mendiagnosis ketidakseimbangan air:

    Tes Hasil Komentar

    Osmolaritas plasma MeningkatOsmolalitas plasma meningkat disebabkan karena terjadinyapeningkatan ECF (Lihat patofisiologi)

    Hematokrit Meningkat

    Hematokrit diefinisikan sebagai jumlah sel darah merah yangditemukan dalam 100 ml darah. Semakin rendah ECF nya, makasemakin pekat darahnya maka semakin banyak sel darah merahdibandingkan dengan cairannya

    Konsentrasiparameter kimia(Urinkreatinin)

    MeningkatParameter ini berhubungan dengan kerja ginjal, semakin tinggiparameter ini, semakin rendah kerja ginjal.Maka, semakin rendahkerja ginjal semakin rendah kadar ureum dan kreatininnya

    Prinsip-prinsip terapi

    Meminum air putih

    Apabila pasien masih sadarIV fluid + glukosa 5%

    Apabila pasien tidak sadar sehingga diperulkan rehidrasiGangguan kesetimbangan cairan tubuh

    Ada tiga gangguan kesetimbangan cairan tubuh yang kita ketahui:

    Gangguan hypovolemiaGangguan hypovolemia disebabkan karena berkurangnya konsumsi zat cair pada

    tubuh ataupun dehidrasi. Menyebabkan berkurangnya volume ekstraselular

    Gangguan EuvolemiaGangguan Euvolemia disebabkan karena gangguan pada hormon yang mengatur

    kesetimbangan cairan tubuh yaitu ADH. Pada euvolemia, tidak terjadi perubahan

    volume ekstraselular

    Gangguan hypervolemiaGangguan hypervolemia disebabkan karena meningkatnya volume cairan

    ekstraselular. Meningkatnya cairan ekstraselular akan meningkatkan tekanan

    hidrostatik. Tekanan hidrostaitk yang meningkat ini akan menyebabkan edema di

    tubuh pasien.

    Kesetimbangan elektrolit

    Pada bagian tentir ini, kita akan membahas tentang gangguan kesetimbangan elektrolit.

    Kesetimbangan elektrolit ini berhubungan erat dengan konsentrasi ion-ion yang berada di

    dalam tubuh, baik didalam sel maupun di luar sel. Pada kesempatan ini, ion yang kita bahas

    terutama adalah ion Na, K dan Cl. Oleh karena kesetimbangan elektrolit sangat bergantung

    pada sistem endokrin, maka kita akan membahas fisiologi endokrin secara sepintas juga

    pada bagian ini.

    Fisiologi Sistem Endokrin

    Selain ginjal, ada tiga kelenjar endokrin yang penting dalam homeostasis ion tubuh yaitu:

    kelenjar hypothalamus, pituitary dan juga adrenal.

    Kelenjar Hormon Komentar

    Hypothalamus ADH Regulasi air di ginjal

    Pituitary ACTHBerguna dalam membantu rilis cortisol dan corticosteroid di

    kelenjar adrenal

    Adrenal

    Cortisol

    Glucocorticoids

    Adrenal

    androgen

    Meregulasi Na dan K didalam tubuh

    Regulasi kelenjar adrenal dapat dijelaskan melalui dua penyakit sebagai berikut:

    1. Sindrom CushingSindrom cushing disebabkan karena kelenjar adrenal yang hiperaktif. Peningkatan

    aktifitas kelenjar adrenal akan meningkatkan hormon aldosteron dan juga kortisol.

    Aldosteron yang meningkat akan meningkatkan reabsorbsi natrium yang

    menyebabkan hypernatremia dan juga ekskresi dari kalium yang menyebabkan

    hypokalemia. Selalu ingat bahwa di tubulus distal, transport Na dan K selalu

    berlawanan --> K tinggi, Na rendah demikian jg dngn sebaliknya

    2. Addisons diseaseBerbeda dengan sindrom cushing, penyakit addison disebabkan oleh kelenjar adrenal

    yang hipoaktif. Penurunan aktifitas ini akan menyebabkan berkurangnya hormon

    aldosteron dan kortisol. Aldosteron yang berkurang akan menyeabkan meningkatnya

    ekskresi natrium dan juga meningkatnya reabsorbsi kalium yang menyeabbkan

    hiperkalemia

    Kesetimbangan Ion Na

    Ion Na memliki peranan yang penting: Sebagai tekanan osmosis (bersama ion-ion lain),

    berperan dalam kesetimbangan elektrolit (bersama Cl-), permeabilitas sel dan juga

    berperan dalam proses yang terjadi pada sel otot.

    Konsentrasi ion Na sebetulnya lebih menggambarkan kondisi hidrasi (konsumsi air)

    dibandingkan dengan konsentrasi ion Na didalam tubuh.

    Kondisi Nilai InterpreatasiKondisi

    patologikSebab

    KonsentrasiNa

    Meningkat Dehidrasikekurangan air

    Hypernatremia

    Cushing Syndrome ACTH/corticosteroid Kurang air Keringat meningkat

    Berkurang

    Berkurangnyaosmolalitas plasma konsumsi air yangtinggi

    Hyponatremia

    Meningkatnya fungsicortex adrenal

    ACTH/corticosteroid Berkurangnya

    konsumsi air

    Meningkatnya keringat

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    19/20

    19

    Penggunaan kadar Na untuk menghitung osmolalitas

    Dari tentir pertama sampai terakhir, kita selalu berbicara tentang osmolalitas. Sebetulnya

    apakah itu osmolalitas? Osmolalitas didefinisikan sebagai berikut:

    2 X [Na] (mmol/L) + [BUN (mg/dL)/2.8] + [glucose mg/dl)/18]

    Jadi, kita memahami betul bahwa Na sangat penting bagi peningkatan osmolalitas, lebih

    besar daripada faktor lainnya disebabkan karena ada 2x --> itulah mengapa Na sangat

    penting bagi osmolalitas cairan ekstrasel.

    Apa yang kita lakukan pada hyponatremia?

    Ada beberapa langkah yang kita lakukan dalam menentukan penyebab hyponatremia

    1. Menentukan osmolalitas plasma2. Apabila ditemukan bahwa osmolalitas plasma rendah, Apakah volume maksimal pada

    urin yang encer sekali

  • 5/28/2018 Tentir Modul Ginjal Dan Cairan Tubuh 2011 - Sum II Part I

    20/20

    20

    Beberapa kondisi menyebabkan meningkatnya atau berkurangnya ion K+:

    Kondisi Penyebab Komentar

    Hypokalemia

    Cushing syndrome (Na+)meningkat

    Na berlawanan selalu dngn K

    Primary aldosteronismConn syndrome (biasanya disebabkan tumor pada kelenjaradrenal)ekskresi K akan meningkat (karena naberlawanan selalu dngn K) maka Na akan meningkat

    PenggunaanACTH/corticostreoid

    Meningkatkan Na yang berlawanan dngn K

    Penggunaan diuretik -

    Hiperkalemia

    Gagal ginjal Berkurangnya ekskresi K

    Dehidrasi

    -Setelah operasi

    Shock

    Addisons diseaseBerkurangnya hormon aldosteron dan meningkatnyaeksresi K

    Kesetimbangan ion Cl-

    Cl memiliki beberapa peran yaitu:

    Peran Keterangan

    Gaya osmotik Gaya osmotik bersama dengan ion-ion lain seperti Na dan K

    Kesetimbangan

    asam basa

    Selalu ada kesetimbangan elektrolit dalam suatu kompartmen, misalnya ada

    Na+ masuk, ion positif masuk, harus ada ion negatif yang mengisi, bisanya

    adalah Cl-Asam Gaster Komponen pembentuk asam gaster bersama dengan ion hidrogen H++ Cl-

    HCl

    Beberapa kondisi menyebabkan berkurangnya Cl dalam tubuh

    Berkurangnya asam gaster, seperti pada obstruksi pylorus dan duodenal, keringat yang luar

    biasa dan penyakit-penyakit endokrin dapat menyebabkan berkurangnya ion Cl- dalam

    tubuh

    Demikian tentir PK, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada dr. Dalima AW

    Astrawinata dari Departemen Patologi Klinik yang telah memberikan kuliah patologi klinik

    yang memungkinkan tentir ini dapat selsesai. Semoga tentir ini bermanfaat :)

    [Aldo Ferly]