tentang surat al-furqan ayat 45-50

7
A. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 45-50 1. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 45 “Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang- bayang itu.” 2. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 46 “Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan.” 3. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 47 “Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.”

Upload: aini-savina

Post on 25-Sep-2015

2.766 views

Category:

Documents


118 download

DESCRIPTION

religion

TRANSCRIPT

A. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 45-50

1. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 45

Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu.2. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 46

Kemudian Kami menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan.3. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 47

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.4. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 48

Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.5. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 49

Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.6. Terjemahan Surat Al-Furqan Ayat 50

Dan sesungguhnya Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).B. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 45-501. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 45 & 46Ayat 45 dan 46 menyatakan bahwa bayang-bayang matahari dapat menjadi pelajaran bagi manusia. Dengan ada bayang-bayang itu, manusia dapat mengetahui saat masuk waktu shalat. Ketika bayang-bayang lebih pendek daripada benda, menandakan waktu zuhur; jika bayang-bayang sama panjangnya dengan benda berarti sudah masuk waktu ashar. Demikian juga warna merah di sebelah barat, setelah terbenam matahari, menandakan waktu maghrib. Setelah cahaya merah (syafak) menghilang menandakan waktu isya. Adapun waktu subuh ditandai dengan terbitnya fajar, yaitu warna putih di sebelah timur. Dengan terbitnya fajar berarti awal waktu siang. Demikianlah seterusnya fenomena alam dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui waktu-waktu beribadah kepada Allah. Pada zaman lampau, bayang-bayang ini memainkan peranan penting dalam menentukan waktu-waktu shalat. Tetapi, setelah manusia menemukan alat pengukur atau penentu waktu (jam), maka pedoman waktu shalat tidak lagi menggunakan bayang-bayang; tetapi kepada alat penentu waktu (jam). Ini bukan berarti bayang-bayang tersebut tidak berfungsi lagi; bahkan di desa-desa sampai sekarang sebagian masyarakat masih menggunakan bayang-bayang itu sebagai pedoman dalam menentukan masuk waktu shalat lima waktu. Lebih lanjut mengenai waktu shalat dapat dibaca dalam surah Hud ayat 114 dan al-Isra ayat 78-79.2. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 47Bagi orang yang rajin membaca, malam dan siang pun menjadi objek bacaannya. Ayat 47 ini menegaskan bahwa Allah menjadikan malam sebagai waktu istirahat. Al-Quran menggambarkan malam dengan pakaian (libasa). Maksudnya, kegelapan malam itu dapat menutupi aurat atau tubuh manusia. Karena itu, manusia dapat menikmati kegelapan malam tanpa harus berpakaian, karena kegelapan itulah pakaiannya. Dalam kondisi seperti itu, manusia benar-benar rileks; tanpa melakukan tugas atau pekerjaan untuk mencari nafkah atau penghidupan. Sedangkan waktu siang adalah untuk berusaha atau bekerja. Maka, secara naluriah, manusia dapat menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Dan waktu itu digunakan sesuai dengan sunnatullah yang telah ditetapkan. Jika manusia menyalahinya, maka akan terjadi kelainan-kelainan yang mengarah kepada efek negatif terhadap daya tahan tubuh manusia itu sendiri. Ayat senada dengan ini dapat dilihat dalam surah an-Naba ayat 9-11.3. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 48Ayat 48 menerangkan bahwa angin merupakan pembawa berita gembira kepada manusia. Bagi manusia yang menanti kedatangan hujan, maka begitu angin berhembus secara spontan merasa gembira karena pertanda akan turunnya hujan. Angin berfungsi menghalau awan yang di dalamnya terkandung air. Kemudian, awan itu digerakkan oleh angin sehingga dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam surah al-Hijr ayat 22 dijelaskan bahwa Allah mengirim angin untuk mengawinkan pepohonan dan menurunkan hujan dari langit. Jadi, angin juga berfungsi mengwinkan tumbuh-tumbuhan, dengan proses penyerbukan silang yaitu mempertemukan serbuk sari (jenis kelamin jantan) dengan kepala putik (jenis kelamin betina). Kemudian, adanya awan positif dan negatif yang digabungkan oleh angin dapat menimbulkan hujan. Apabila saatnya tiba, hujan pun turun membasahi bumi dan pepohonan.4. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 49Dalam ayat 49, dijelaskan bahwa dengan air hujan itu Allah menghidupkan tanah yang mati dan menyuburkan tanah yang gersang. Di samping itu, air hujan juga dapat dijadikan sebagai air minum bagi manusia dan hewan; untuk mandi dan mencuci pakaian.5. Isi Kandungan Surat Al-Furqan Ayat 50Ayat 50 menerangkan bahwa air hujan itu digilirkan di antara manusia secara merata dan seimbang. Proses terjadinya hujan dan pendistibusiannya dapat menjadi pelajaran bagi manusia. Banyak hal dapat dipelajari dari hujan ini, antara lain manusia dapat mengetahui proses terjadinya hujuan, siklus perputaran air, hubungan laut, angin, dan awan, manfaat air hujan bagi kehidupan makhluk di bumi, dan kualitas air hujan bagi tumbuh-tumbuhan. Pada gilirannya, manusia juga mencoba membuat hujan sendiri, seperti yang pernah dilakukan di negeri kita setiap musim kemarau panjang meskipun sering mengalami kegagalan. Namun, kualitas hujan buatan manusia tidak sama dengan buatan Allah. Karena pentingnya hujan ini, maka Allah bersumpah dengan langit yang mengandung hujan dan bumi yang menampung tumbuh-tumbuhan (surah ath-Tahriq ayat 11-12).C. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 45-501. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 45Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya supaya memperhatikan ciptaan-Nya bagaimana Dia memanjangkan dan memendekkan bayang-bayang dari tiap-tiap benda yang kena sinar matahari. mulai terbit sampai terbenamnya. Sengaja Allah menjadikan panas dari teriknya matahari. Kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan bayang-bayang itu tetap, tidak berpindah-pindah. Biasanya Allah SWT membiarkan bayang-bayang itu memanjang atau memendek untuk dipergunakan manusia mengukur waktu seperti di Mesir mempergunakan alat yang diberi nama "Al Misallat" untuk mengukur waktu pada siang hari dan menentukan musim-musim selama setahun, hal mana sudah berjalan sejak dahulu kala, dan bangsa Arabpun telah mempergunakan alat yang diberi nama "Al Misawil" untuk menentukan waktu salat dengan bayang-bayang sehingga mereka dapat memastikan tibanya waktu Zuhur bila bayangan jarumnya sudah berpindah dari arah barat ke timur, dan tiba waktu Asar bila bayangan setiap benda yang berdiri sudah menyamainya, kecuali menurut pendapat Imam Abu Hanifah yang menyatakan bahwa bayangan itu harus dua kali dari panjang benda itu sendiri. Jadi jelas bahwa menurut ayat ini Allah SWT menjadikan bayang-bayang matahari sebagai petunjuk waktu.2. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 46

Kemudian Allah hapuskan bayang-bayang itu dengan perlahan-lahan sesuai dengan terbenamnya matahari sedikit demi sedikit.

3. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 47Kemudian Allah menyebutkan kekuasaan-Nya yang kedua ialah bahwa Dia menjadikan malam itu bagi manusia bermanfaat seperti manfaatnya pakaian yang menutup badan dan tidur seperti mati, karena seseorang di waktu tidur tidak sadar sama sekali, dan anggota badannya berhenti bekerja dengan demikian dia mendapat istirahat yang sempurna.4. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 48Tanda kekuasaan Allah yang ketiga ialah Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira terutama bagi para petani bahwa sudah dekat datangnya hujan yang merupakan rahmat dari Allah SWT, dan Dialah yang menurunkan air hujan yang amat bersih, membersihkan badan dan pakaian terutama untuk minuman dan keperluan lainnya.5. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 49Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa hujan untuk menyuburkan negeri-negeri atau tanah yang mati dan tandus. Dengan air hujan Dia memberi minum sebagian besar makhluk-Nya, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.6. Tafsir Surat Al-Furqan Ayat 50Sesungguhnya Allah telah mengatur turunnya hujan secara bergiliran di antara manusia. Kadang-kadang turun siang atau malam, kadang-kadang ditujukan untuk menyirami tanah satu kaum yang baru melaksanakan salat Istisqa, kadang-kadang dipalingkan dari kaum yang banyak melakukan kedurhakaan dan kemaksiatan, agar manusia mengambil pelajaran dari nya, dan agar mereka mengerti, bahwa Tuhanlah yang mengatur giliran hujan itu seperti mengatur peredaran bintang-bintang dan planet di angkasa luas. Air hujan itu bukan hanya diatur turunnya saja dengan bergiliran, akan tetapi diatur pula bentuk dan keadaannya. Kadang-kadang merupakan benda seperti batu, yaitu jika suhunya jauh di bawah nol dan merupakan es batu. Kemudian jika dipanaskan berubah menjadi cairan, dan jika tambah dipanaskan lagi berubah menjadi uap seperti gas atau angin, dan air itu terdapat pula sebagai unsur hidup di udara. di sungai, di lautan, dalam tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia, patut sekali jika air itu dijadikan unsur dalam segala sesuatu yang hidup.

D. Asbabun Nuzul Surat Al-Furqan Ayat 45-501. Asbabun Nuzul Surat Al-Furqan Ayat 45