tentang bahwa dengan berlakunya undang -undang nomor 21 · pendidikan profesional lanjutan yang...

28
1 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2016 TENTANG KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, maka sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal termasuk Konsultan Hukum beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan; b. bahwa dalam rangka memberikan kejelasan dan kepastian mengenai pengaturan terhadap Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, perlu mengganti Peraturan mengenai pengaturan terhadap Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal yang diterbitkan sebelum terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan; dan c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Upload: lyduong

Post on 10-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

1

OTORITAS JASA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2016

TENTANG

KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 21

Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, maka

sejak tanggal 31 Desember 2012 fungsi, tugas, dan

wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa

keuangan di sektor Pasar Modal termasuk Konsultan

Hukum beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan;

b. bahwa dalam rangka memberikan kejelasan dan

kepastian mengenai pengaturan terhadap Konsultan

Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal, perlu

mengganti Peraturan mengenai pengaturan terhadap

Konsultan Hukum yang melakukan kegiatan di Pasar

Modal yang diterbitkan sebelum terbentuknya Otoritas

Jasa Keuangan dengan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan; dan

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menerbitkan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Konsultan

Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Page 2: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

2

1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3608);

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas

Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5253); dan

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun

2003 tentang Advokat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 49, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4288).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI

PASAR MODAL

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang

dimaksud dengan:

1. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat

OJK, adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

2. Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan

pendapat hukum kepada Pihak lain dan terdaftar di

OJK.

3. Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang

selanjutnya disingkat HKHPM adalah organisasi profesi

Konsultan Hukum yang menjalankan praktik

spesialisasi di bidang Pasar Modal.

4. Kantor Konsultan Hukum yang selanjutnya disingkat

KKH adalah persekutuan perdata atau firma yang

menjadi wadah bagi Konsultan Hukum dalam

Page 3: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

3

melakukan kegiatannya.

5. Pendidikan Profesi adalah suatu pendidikan dasar bagi

Konsultan Hukum dengan muatan materi peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan jasa

keuangan lainnya yang diselenggarakan oleh HKHPM,

pihak lain yang bekerja sama dengan HKHPM, atau

pihak yang telah disetujui atau diakui oleh OJK sebelum

ditetapkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

6. Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya

disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi

Konsultan Hukum dengan muatan materi peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan jasa

keuangan lainnya yang diselenggarakan oleh HKHPM,

pihak lain yang bekerja sama dengan HKHPM, atau

pihak yang telah disetujui atau diakui oleh OJK sebelum

ditetapkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

7. Laporan Berkala Kegiatan Konsultan Hukum adalah

laporan yang memuat informasi tentang kegiatan

Konsultan Hukum di Pasar Modal selama satu tahun

terhitung sejak 1 Januari sampai dengan 31 Desember

atau sejak terdaftar di OJK apabila terdaftar kurang dari

satu tahun.

8. Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga

tertinggi/tinggi negara sebagaimana dimaksud dalam

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890).

BAB II

PENDAFTARAN KONSULTAN HUKUM

Bagian Kesatu

Persyaratan Pendaftaran Konsultan Hukum

Pasal 2

Konsultan Hukum wajib memenuhi persyaratan

Page 4: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

4

pendaftaran sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan ini.

Pasal 3

Persyaratan Pendaftaran Konsultan Hukum sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 adalah sebagai berikut:

a. memiliki gelar kesarjanaan dalam pendidikan tinggi

hukum (Strata 1);

b. memiliki akhlak dan moral yang baik;

c. tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan/atau

dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di

bidang jasa keuangan;

d. berkedudukan sebagai rekan pada KKH yang memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

1) dipimpin oleh rekan yang bertanggung jawab atas uji

tuntas hukum dan pendapat hukum;

2) dalam melakukan uji tuntas hukum, menerapkan

paling sedikit 2 (dua) jenjang pengendalian atau

supervisi yaitu Konsultan Hukum yang bertanggung

jawab menandatangani laporan dan pengawas

menengah yang melakukan pengawasan terhadap staf

pelaksana;

3) memiliki dan menerapkan sistem pengendalian mutu

dalam melakukan uji tuntas hukum dan memberikan

pendapat hukum; dan

4) bagi KKH yang hanya memiliki satu orang rekan

Konsultan Hukum, untuk dapat melaksanakan

kegiatan di Pasar Modal wajib membuat surat

perjanjian kerja sama dengan KKH lain yang memiliki

rekan Konsultan Hukum tentang pengalihan

tanggung jawab apabila Konsultan Hukum yang

bersangkutan berhalangan untuk melaksanakan

tugasnya.

e. anggota HKHPM;

f. wajib memiliki keahlian di bidang Pasar Modal yang

dipenuhi melalui program Pendidikan Profesi dengan

jumlah paling kurang 30 (tiga puluh) satuan kredit

Page 5: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

5

profesi; dan

g. tidak tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam

jabatan apapun pada KKH lain dan/atau profesi

penunjang Pasar Modal lainnya yang terdaftar di OJK.

Bagian Kedua

Dokumen Pendaftaran Konsultan Hukum

Pasal 4

Permohonan pendaftaran konsultan hukum sebagai Profesi

Penunjang Pasar Modal diajukan kepada OJK dalam

rangkap 2 (dua) dengan menggunakan format Permohonan

Pendaftaran Konsultan Hukum Sebagai Profesi Penunjang

Pasar Modal sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dalam Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 5

Permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4, disertai dokumen sebagai berikut:

a. Dokumen yang menyangkut konsultan hukum:

1) fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;

2) fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama

konsultan hukum yang bersangkutan;

3) pas foto terbaru dengan ukuran 4x6 berwarna

sejumlah satu lembar;

4) fotokopi kartu keanggotaan dalam HKHPM;

5) fotokopi ijazah sarjana dengan latar belakang

pendidikan tinggi hukum (Strata 1) yang telah

dilegalisir;

6) fotokopi sertifikat Pendidikan Profesi; dan

7) surat pernyataan dengan materai cukup yang

disusun dengan menggunakan format Surat

Pernyataan Konsultan Hukum sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini, yang menyatakan bahwa konsultan

Page 6: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

6

hukum:

a) tidak pernah melakukan perbuatan tercela

dan/atau dihukum karena terbukti melakukan

tindak pidana di bidang jasa keuangan;

b) sanggup bersikap independen, obyektif, dan

profesional dalam melakukan kegiatan di Pasar

Modal; dan

c) tidak tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam

jabatan apapun pada KKH lain dan/atau profesi

penunjang Pasar Modal lainnya yang terdaftar di

OJK.

b. Dokumen yang menyangkut KKH:

1) fotokopi akta pendirian KKH beserta perubahan

terakhirnya;

2) fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak atas nama KKH;

3) surat perjanjian kerja sama antara konsultan hukum

dengan Konsultan Hukum yang menjadi rekan di

KKH lain tentang pengalihan tanggung jawab apabila

Konsultan Hukum yang bersangkutan berhalangan

untuk melaksanakan tugasnya, bagi KKH yang hanya

memiliki satu orang rekan Konsultan Hukum;

4) bagan organisasi KKH yang menunjukkan pimpinan,

susunan rekan, pengawas menengah, dan staf

pelaksana;

5) surat keterangan domisili KKH dari instansi yang

berwenang dan masih berlaku;

6) dokumen pengendalian mutu dalam melaksanakan

uji tuntas hukum dan memberikan pendapat hukum;

dan

7) surat pernyataan dengan materai cukup yang

ditandatangani oleh pimpinan rekan KKH yang

menyatakan bahwa KKH akan melaksanakan

kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan di Pasar Modal dan peraturan lain yang

berlaku.

Bagian Ketiga

Page 7: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

7

Penelaahan Permohonan Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan

Kegiatan di Pasar Modal

Pasal 6

Dalam rangka penelaahan permohonan pendaftaran

konsultan hukum yang melakukan kegiatan di Pasar Modal,

apabila diperlukan, OJK dapat meminta dokumen

tambahan untuk mendukung pemenuhan persyaratan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

Pasal 7

Dalam hal permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 tidak memenuhi persyaratan, maka

selambat-lambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh

lima) hari sejak diterimanya permohonan tersebut, OJK

wajib memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon

yang menyatakan bahwa:

(1) permohonan belum memenuhi persyaratan; atau

(2) permohonan ditolak karena tidak memenuhi

persyaratan.

Pasal 8

Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen yang

dipersyaratkan dan/atau kekurangan dokumen tidak

diterima oleh OJK dalam waktu 45 (empat puluh lima) hari

setelah tanggal surat pemberitahuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 7, dianggap telah membatalkan

permohonan pendaftaran konsultan hukum yang sudah

diajukan dan pemohon dapat mengajukan permohonan

baru.

Pasal 9

Dalam hal permohonan pendaftaran sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 4 memenuhi persyaratan, maka selambat-

lambatnya dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari

sejak diterimanya permohonan secara lengkap, OJK

menetapkan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar

Page 8: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

8

Modal atas nama pemohon.

Pasal 10

Dokumen yang telah disampaikan kepada OJK menjadi

milik OJK.

BAB III

MASA BERLAKU DAN PENDAFTARAN KEMBALI SURAT TANDA TERDAFTAR

KONSULTAN HUKUM

Pasal 11

(1) Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum mempunyai

masa berlaku selama 5 (lima) tahun.

(2) Dalam hal masa berlaku Surat Tanda Terdaftar

Konsultan Hukum telah berakhir, Konsultan Hukum

dapat menyampaikan permohonan pendaftaran

kembali.

Pasal 12

Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum tidak berlaku jika

terjadi kondisi:

a. masa berlakunya telah berakhir;

b. setelah masa berlakunya berakhir, persetujuan atas

permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar

belum ditetapkan OJK meskipun permohonan

pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar Notaris telah

disampaikan kepada OJK sebelum masa berlakunya

berakhir;

c. dibatalkan oleh OJK; dan/atau

d. sedang dalam sanksi pembekuan Surat Tanda Terdaftar.

Pasal 13

(1) Permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar

Konsultan Hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal

11 ayat (2) diajukan kepada OJK sebelum masa berlaku

Surat Tanda Terdaftar dimaksud berakhir, dengan

Page 9: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

9

ketentuan permohonan pendaftaran kembali Surat

Tanda Terdaftar Konsultan Hukum diterima oleh OJK

paling cepat 90 (sembilan puluh) hari sebelum masa

berlaku Surat Tanda Terdaftar berakhir.

(2) Permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar

Konsultan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diajukan dengan menggunakan Formulir Permohonan

Pendaftaran Kembali Surat Tanda Terdaftar Konsultan

Hukum sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 14

(1) Persetujuan atas permohonan pendaftaran kembali

Surat Tanda Terdaftar Konsultan Hukum diberikan

OJK paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sejak

diterimanya permohonan pendaftaran kembali Surat

Tanda Terdaftar Konsultan Hukum yang memenuhi

syarat.

(2) Dalam hal permohonan pendaftaran kembali Surat

Tanda Terdaftar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

tidak memenuhi persyaratan, maka paling lambat 45

(empat puluh lima) hari sejak diterimanya permohonan

tersebut, OJK wajib memberikan surat pemberitahuan

kepada pemohon yang menyatakan bahwa:

a. permohonan belum memenuhi persyaratan; atau

b. permohonan ditolak karena tidak memenuhi

persyaratan.

(3) Pemohon yang tidak melengkapi kekurangan dokumen

yang dipersyaratkan dan/atau dokumen tidak diterima

oleh OJK dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima)

hari setelah tanggal surat pemberitahuan sebagaimana

dimaksud dalam Ayat (2), dianggap telah membatalkan

permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda

Terdaftar Konsultan Hukum yang sudah diajukan.

Page 10: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

10

Pasal 15

Dalam hal Konsultan Hukum akan mengajukan

permohonan pendaftaran kembali Surat Tanda Terdaftar,

Konsultan Hukum dimaksud wajib memenuhi terlebih

dahulu seluruh kewajiban berdasarkan peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan dan/atau

keputusan OJK yang belum dipenuhi.

BAB IV

KEWAJIBAN DAN LARANGAN KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN

KEGIATAN DI PASAR MODAL

Bagian Kesatu

Kewajiban Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal

Pasal 16

(1) Konsultan Hukum yang telah terdaftar di OJK wajib:

a. menaati Kode Etik dan standar profesi Konsultan

Hukum yang disusun oleh HKHPM;

b. bersikap independen, obyektif, dan profesional

dalam menjalankan tugasnya;

c. secara terus-menerus mengikuti PPL dengan jumlah

paling kurang 5 (lima) satuan kredit profesi setiap

tahun;

d. menyampaikan kepada OJK Laporan Berkala

Kegiatan Konsultan Hukum paling lambat pada

tanggal 15 Januari tahun berikutnya;

e. melaporkan kepada OJK setiap perubahan data dan

informasi Konsultan Hukum dan/atau KKH disertai

dengan dokumen pendukung paling lambat 10

(sepuluh) hari kerja setelah terjadinya perubahan,

mencakup hal-hal sebagai berikut:

a) perpindahan ke KKH lain;

b) keluar dari KKH dimana Konsultan Hukum

tersebut bekerja;

c) berstatus sebagai Pejabat Negara;

d) perubahan nama KKH;

e) perubahan alamat KKH; dan/atau

f) perubahan nama pimpinan KKH.

Page 11: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

11

f. melakukan uji tuntas hukum dan memberikan

pendapat hukum sesuai dengan standar profesi

HKHPM atau standar uji tuntas hukum dan standar

pendapat hukum lainnya yang lazim berlaku,

sepanjang tidak diatur dalam standar profesi yang

disusun oleh HKHPM;

g. memenuhi panggilan dan/atau menjalani

pemeriksaan oleh OJK atas pemenuhan Peraturan

Perundang-undangan di sektor Pasar Modal.

(2) Dalam hal tanggal 15 Januari sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1) huruf d jatuh pada hari libur, maka

laporan disampaikan paling lambat pada satu hari kerja

berikutnya.

Pasal 17

Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)

huruf c mulai berlaku untuk tahun berikutnya sejak

Konsultan Hukum memperoleh Surat Tanda Terdaftar dari

OJK.

Pasal 18

Apabila dalam jangka waktu satu tahun Pendidikan Profesi

dan/atau PPL tidak terselenggarakan, maka OJK dapat

menetapkan ketentuan lain.

Pasal 19

(1) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat

(1) huruf d dan huruf e wajib disampaikan dalam

bentuk dokumen cetak.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat

(1) huruf d wajib disampaikan dengan menggunakan

format Laporan Berkala Kegiatan Konsultan Hukum

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan ini.

Page 12: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

12

Bagian Kedua

Larangan Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan di Pasar Modal

Pasal 20

Konsultan Hukum yang telah terdaftar di OJK dilarang:

(1) mengalihkan tanggung jawab penugasan kepada

konsultan hukum lain yang tidak terdaftar di OJK;

dan/atau

(2) tergabung dan/atau bekerja rangkap dalam jabatan

apapun pada KKH lain dan/atau profesi penunjang

Pasar Modal lainnya yang terdaftar di OJK.

BAB V

PERMOHONAN UNTUK TIDAK MENJALANKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

(CUTI)

Pasal 21

Dalam hal Konsultan Hukum bermaksud untuk tidak

menjalankan kegiatan sementara di Pasar Modal dalam

jangka waktu paling kurang satu tahun, maka berlaku

ketentuan sebagai berikut:

a. Konsultan Hukum wajib menyampaikan surat

pemberitahuan kepada OJK untuk cuti di Pasar Modal

dengan menyebutkan jangka waktu cuti;

b. Konsultan Hukum bersangkutan tidak dalam status

terkena sanksi administratif dari OJK, berupa

pembekuan Surat Tanda Terdaftar;

c. Konsultan Hukum bersangkutan tidak dalam proses

pemeriksaan atau penyidikan oleh OJK;

d. Jangka waktu cuti yang diajukan kepada OJK paling

lama 5 (lima) tahun sudah termasuk perpanjangannya;

dan

e. Apabila Konsultan Hukum akan memperpanjang waktu

cuti atau mengakhiri waktu cuti di Pasar Modal sebelum

waktu cuti yang telah diajukan sebelumnya, maka

Konsultan Hukum wajib menyampaikan surat

Page 13: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

13

pemberitahuan kepada OJK paling lambat 10 (sepuluh)

hari kerja sebelum tanggal perubahan cuti dimaksud

disertai dengan alasan.

Pasal 22

Konsultan Hukum yang sedang cuti:

a. dilarang untuk melakukan kegiatan di Pasar Modal; dan

b. dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e

sampai dengan berakhirnya masa cuti.

Pasal 23

Apabila Konsultan Hukum dimaksud akan melakukan

kembali kegiatan di Pasar Modal, maka wajib:

a. melaporkan kepada OJK; dan

b. menyertakan daftar perubahan data dan informasi dari

Konsultan Hukum dan/atau KKH dengan disertai bukti

pendukung (jika ada).

Pasal 24

OJK akan memberlakukan kembali Surat Tanda Terdaftar

Konsultan Hukum yang bersangkutan atas pengajuan

permohonan untuk melakukan kembali kegiatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23.

BAB IV

PENGUNDURAN DIRI KONSULTAN HUKUM SEBAGAI PROFESI PENUNJANG

PASAR MODAL

Pasal 25

Dalam hal Konsultan Hukum bermaksud untuk

mengundurkan diri sebagai profesi penunjang Pasar Modal,

maka Konsultan Hukum wajib menyampaikan surat

permohonan pembatalan Surat Tanda Terdaftar kepada

OJK untuk tidak melakukan kegiatan di Pasar Modal atau

Page 14: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

14

mengundurkan diri sebagai profesi penunjang Pasar Modal.

Pasal 26

Surat Tanda Terdaftar atas nama Konsultan Hukum

bersangkutan dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku oleh

OJK.

Pasal 27

Konsultan Hukum bersangkutan sejak tanggal surat

keputusan pembatalan Surat Tanda Terdaftar dilarang

untuk melakukan kegiatan di Pasar Modal.

BAB VII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 28

(1) Konsultan Hukum yang diangkat dan/atau ditetapkan

sebagai Pejabat Negara dikecualikan dari kewajiban

sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c,

huruf d, dan huruf e Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

ini sampai dengan berakhirnya jabatan dimaksud.

(2) Konsultan Hukum yang tidak lagi diangkat dan/atau

ditetapkan sebagai Pejabat Negara dan akan melakukan

kembali kegiatan di Pasar Modal wajib mengikuti

ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

(3) Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat

(1) huruf c dan huruf d wajib dilaksanakan pada tahun

berikutnya.

Pasal 29

Konsultan Hukum yang sedang tidak menjalankan kegiatan

sementara di Pasar Modal, apabila diperlukan, wajib

memenuhi panggilan dan/atau menjalani pemeriksaan oleh

OJK atas pemenuhan Peraturan Perundang-undangan di

sektor Pasar Modal.

BAB VIII

Page 15: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

15

KETENTUAN SANKSI

Pasal 30

(1) Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang

Pasar Modal, OJK berwenang mengenakan sanksi

administratif terhadap setiap pihak yang melakukan

pelanggaran ketentuan Peraturan OJK ini, termasuk

pihak-pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran

tersebut, berupa:

a) peringatan tertulis;

b) denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah

uang tertentu;

c) pembatalan pendaftaran; dan

d) pembekuan STTD.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b, huruf c, dan huruf d, dapat dikenakan

dengan atau tanpa didahului pengenaan sanksi

administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf a.

(3) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dikenakan

secara tersendiri atau secara bersama-sama dengan

pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf c, huruf d.

Pasal 31

Selain sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 32 ayat (1), OJK dapat melakukan tindakan tertentu

terhadap setiap Pihak yang melakukan pelanggaran

ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.

Pasal 32

OJK dapat mengumumkan pengenaan sanksi administratif

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) dan

tindakan tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33

kepada masyarakat.

Page 16: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

16

Pasal 33

Konsultan Hukum yang tidak mengikuti PPL sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c selama 2 (dua)

tahun berturut-turut dikenakan sanksi administratif berupa

pembekuan Surat Tanda Terdaftar selama satu tahun sejak

tanggal ditetapkan.

Pasal 34

Konsultan Hukum yang dikenakan sanksi administratif

berupa pembekuan Surat Tanda Terdaftar sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 33, selama masa pembekuan

dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 16 ayat (1) huruf c, huruf d, dan huruf e.

Pasal 35

Konsultan Hukum yang tidak lagi berkedudukan sebagai

rekan atau tidak lagi memiliki kewenangan untuk

mengikatkan diri dengan pihak ketiga atas nama KKH, tidak

dapat melakukan kegiatan di Pasar Modal.

BAB IX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 36

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, permohonan

pendaftaran untuk menjadi Konsultan Hukum yang telah

disampaikan kepada OJK dan masih dalam proses

penyelesaian, tetap diproses berdasarkan ketentuan

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:

Kep-16/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang

Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan

Di Pasar Modal beserta Peraturan Nomor VIII.B.1 yang

merupakan lampirannya.

Pasal 37

(1) Konsultan Hukum yang telah terdaftar sebelum

berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini dan

telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

Page 17: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

17

dalam Pasal 3, wajib menyampaikan laporan kepada OJK

paling lambat satu tahun sejak Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan ini diundangkan dengan menggunakan

formulir Laporan Status Sebagai Konsultan Hukum Yang

Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal sebagaimana

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

ini.

(2) Konsultan Hukum yang telah terdaftar sebelum

berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini namun

belum memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3, wajib memenuhi pada Pasal 3 dimaksud

dan menyampaikan bukti dokumen pendukung kepada

OJK paling lambat satu tahun sejak Peraturan Otoritas

Jasa Keuangan ini diundangkan.

Pasal 38

Dalam hal Konsultan Hukum tidak menyampaikan laporan

sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat (1) atau belum

memenuhi persyaratan dan/atau menyampaikan dokumen

pendukung sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 ayat (2)

kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam jangka waktu

sebagaimana dalam Pasal 37, maka Konsultan Hukum

dapat dianggap telah mengundurkan diri dan tidak dapat

melakukan kegiatan di Pasar Modal.

Pasal 39

Dalam hal Konsultan Hukum telah menyampaikan laporan

beserta dokumen pendukung kepada OJK sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 38, maka OJK akan menerbitkan

Surat Tanda Terdaftar pengganti.

Pasal 40

Dalam hal OJK telah menyediakan sistem elektronik,

penyampaian pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 4, permohonan pendaftaran kembali sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 11, dan/atau kewajiban laporan

Page 18: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

18

sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) huruf d dan

huruf e dapat disampaikan melalui sistem elektronik

tersebut.

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 41

Pada saat Peraturan OJK ini mulai berlaku, Keputusan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: Kep-

16/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang Pendaftaran

Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar

Modal beserta Peraturan Nomor VIII.B.1 yang merupakan

lampirannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 42

Peraturan OJK ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik

Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal

KETUA DEWAN KOMISIONER

OTORITAS JASA KEUANGAN,

MULIAMAN D. HADAD

Diundangkan di Jakarta

Pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

Page 19: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

19

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR /POJK.04/2016

TENTANG

KONSULTAN HUKUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

I. UMUM

Konsultan Hukum adalah ahli hukum yang memberikan pendapat

hukum kepada Pihak lain dan terdaftar di OJK. Konsultan Hukum yang

melakukan kegiatan di Pasar Modal wajib memenuhi persyaratan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Konsultan Hukum yang berlaku di

OJK.

Peraturan Konsultan Hukum yang berlaku saat ini yaitu Peraturan

Bapepam dan LK Nomor VIII.B.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam

dan LK Nomor: KEP-16/BL/2011 tanggal 18 Januari 2011 tentang

Pendaftaran Konsultan Hukum Yang Melakukan Kegiatan Di Pasar Modal,

secara umum mengatur persyaratan pendaftaran, dokumen pendaftaran,

prosedur pendaftaran, kewajiban, prosedur untuk tidak menjalankan

kegiatan di Pasar Modal dalam jangka waktu paling sedikit satu tahun,

dan sanksi atas pelanggaran kewajiban yang dilakukan oleh Konsultan

Hukum.

Konsultan Hukum memiliki peran yang penting dalam kegiatan di

Pasar Modal, diantaranya apabila terjadi aksi korporasi (coorporate action)

yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Peran Konsultan Hukum tersebut

diantaranya yaitu pembuatan laporan pemeriksaan hukum (legal audit)

dan pendapat hukum (legal opinion) dalam proses penawaran umum (go

public) perusahaan yang kemudian dimuat dalam prospektus.

Mempertimbangkan peran Konsultan Hukum tersebut, maka

Konsultan Hukum dituntut untuk selalu bersikap independen, obyektif,

dan profesional sehingga Konsultan Hukum dapat memenuhi kebutuhan

Page 20: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

20

pengguna jasa dan mengemban kepercayaan publik khususnya di sektor

Pasar Modal dan di sektor jasa keuangan lainnya pada umumnya. Untuk

dapat memenuhi tuntutan tersebut serta meningkatkan independensi,

obyektifitas, dan profesionalisme Konsultan Hukum dalam menjalankan

tugasnya, maka Konsultan Hukum diwajibkan untuk melaporkan setiap

kegiatan yang dilakukan di sektor Pasar Modal kepada Otoritas Jasa

Keuangan.

Kewajiban untuk menyampaikan laporan ini sejalan dengan amanat

yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

1995 tentang Pasar Modal dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka dipandang perlu

mengganti Peraturan mengenai pengaturan terhadap Konsultan Hukum

yang melakukan kegiatan di Pasar Modal yang diterbitkan sebelum

terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan dengan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan, dengan maksud untuk mendukung pembinaan, pengaturan

dan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan terhadap Konsultan Hukum

serta kesetaraan pengaturan terhadap profesi penunjang Pasar Modal

lainnya guna mewujudkan terciptanya kegiatan Pasar Modal yang teratur,

wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Angka 1

Cukup jelas.

Angka 2

Cukup jelas.

Angka 3

Cukup jelas.

Angka 4

Cukup jelas.

Angka 5

Cukup jelas.

Angka 6

Cukup jelas.

Page 21: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

21

Angka 7

Cukup jelas.

Angka 8

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Angka 1)

Cukup jelas.

Angka 2)

Cukup jelas.

Angka 3)

Cukup jelas.

Angka 4)

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Pasal 4

Page 22: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

22

Cukup jelas.

Pasal 5

Huruf a

Angka 1)

Cukup jelas.

Angka 2)

Cukup jelas.

Angka 3)

Cukup jelas.

Angka 4)

Cukup jelas.

Angka 5)

Cukup jelas.

Angka 6)

Cukup jelas.

Angka 7)

Cukup jelas.

Huruf b

Angka 1)

Cukup jelas.

Angka 2)

Cukup jelas.

Angka 3)

Cukup jelas.

Angka 4)

Cukup jelas.

Angka 5)

Cukup jelas.

Angka 6)

Page 23: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

23

Cukup jelas.

Angka 7)

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Ayat (1)

Perhitungan masa berlaku Surat Tanda Terdaftar selama 5

(lima) tahun dimaksud telah termasuk masa Konsultan Hukum

tidak menjalankan kegiatan sementara di Pasar Modal (cuti)

sebagaimana dimaksud pada Pasal 21.

Ayat (2)

Konsulan Hukum yang menyampaikan permohonan

pendaftaran kembali, apabila telah memenuhi seluruh

ketentuan, akan mendapatkan Surat Tanda Terdaftar

pengganti dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun.

Pasal 12

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Page 24: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

24

Huruf d

Cukup jelas.

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 15

Yang dimaksud dengan seluruh kewajiban berdasarkan peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan dan/atau keputusan

OJK yang belum dipenuhi, antara lain:

1. Kewajiban pembayaran denda atas sanksi administratif yang belum

dipenuhi;

2. Kewajiban pemenuhan PPL; dan/atau

3. Kewajiban pembayaran pungutan

Pasal 16

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Page 25: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

25

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 17

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 20

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 21

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Page 26: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

26

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Sebagai Contoh:

Konsultan Hukum A telah mengajukan cuti kepada OJK

selama 3 (tiga) tahun dari tanggal 1 Juni 2016 hingga tanggal 1

Juni 2019.

Kondisi I, apabila Konsultan Hukum A ingin memperpanjang

cutinya selama satu tahun menjadi hingga tanggal 1 Juni

2020, maka Konsultan Hukum A harus menyampaikan surat

pemberitahuan kepada OJK paling lambat tanggal 18 Mei 2019

(10 hari kerja sebelum tanggal 1 Juni 2019).

Kondisi II, apabila Konsultan Hukum A ingin mengakhiri

cutinya sebelum tanggal 1 Juni 2019 menjadi tanggal 1 Juni

2018, maka Konsultan Hukum A harus menyampaikan surat

pemberitahuan kepada OJK paling lambat tanggal 18 Mei 2018

(10 hari kerja sebelum tanggal 1 Juni 2018).

Pasal 22

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Pasal 23

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Pasal 24

Page 27: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

27

Cukup jelas.

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Cukup jelas.

Pasal 28

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 31

Cukup jelas.

Pasal 32

Cukup jelas.

Pasal 33

Cukup jelas.

Page 28: TENTANG bahwa dengan berlakunya Undang -Undang Nomor 21 · Pendidikan Profesional Lanjutan yang selanjutnya disingkat PPL, adalah suatu pendidikan lanjutan bagi Konsultan Hukum dengan

28

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas

Pasal 40

Cukup jelas.

Pasal 41

Cukup jelas.

Pasal 42

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR ....