tenaga surya
DESCRIPTION
TENAGA SURYATRANSCRIPT
AMDAL
Energi Alternatif Tenaga Surya Sebagai Energi
Aman, Murah, dan Ramah Lingkungan
Disusun oleh :
Lani Regina (1323094)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada akhir abad ini, diprediksi bahwa minyak mentah akan berakhir. Surat
kabar akan mendapatkan berita utama dari kehilangan dan kenaikan harga
bensin. Tidak ada tumpahan minyak di lautan, serta kehilangan keanekaragaman
hayati laut. Kolektor artefak akan menghemat satu galon minyak sebagai souvenir
dari era minyak mentah. Esai sekolah tidak akan memiliki produk petro sebagai
alasan untuk pemanasan global. Tetapi bagaimana kehidupan kedepannya?
akankah berakhir jika minyak mentah sudah habis?
Manusia telah bergeser dari kayu ke batu bara, batubara minyak, dan
minyak ke gas.Pergeseran ini disebabkan lebih baik, efisiensi kinerja dan
kelayakan dari bahan bakar baru. Dengan kata sederhana bahan bakar baru lebih
baik dari sebelumnya. Dan sekarang saatnya untuk beralih dari minyak mentah ke
sumber energi terbarukan. Dan salah satu sumber yang tersedia yang paling
berlimpah energi di bumi adalah energi surya. Bahkan dalam minyak mentah,
batubara dll dalam bentuk cara energi surya. Energi matahari adalah sumber
energi tak habis-habisnya besar. Menurut perkiraan terakhir bumi menerima
radiasi rata-rata 1367W/m2 yang juga dikenal sebagai konstan surya. Saat ini rata-
rata kerapatan daya adalah atas permukaan bola bumi, itu dikurangi dengan faktor
4. Penurunan lebih lanjut dengan faktor 2 adalah karena kerugian dalam melewati
atmosfer bumi. Nilai ini bervariasi sepanjang tahun dan juga dari tempat ke
tempat. Sekarang energi surya bukan hanya cara menghasilkan tenaga, tetapi juga
untuk menghasilkan uang. Saham pasar dunia sumber-sumber terbarukan
meningkat terus. Dan hari ini dengan perkembangan teknologi surya energi adalah
pasar yang berkembang menyediakan kesempatan kerja yang cukup.
BAB 2
JENIS ALTERNATIF
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang
dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional
tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini
digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang
mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi,
yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan
Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang
sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya
pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.
Dibawah ini terdapat beberapa energi alternative yang sudah mulai dikembangkan
di dunia.
1. Energi Surya
Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar
persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit
listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Matahari bisa digunakan untuk
menghasilkan listrik dengan bantuan panel surya yang dapat mengolah energi
panas matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan
keadaan cuaca.
2. Energi Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara
dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai
pembangkit listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan
keadaan angin.
3. Hydropower
Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung
dengan curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di
danau dan lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke
bumi sebagai hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir
kembali ke laut. Air yang mengalir ini dapat digunakan untuk memutar turbin
yang mendorong proses mekanis untuk memutar generator yang dapat
menghasilkan listrik.
4. Energi Biomassa
Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi
sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput,,
limbah pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan
industri, bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat
digunakan untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar untuk transportasi dll.
Namun, tentu biomassa akan menghasilkan energi listrik yang berbau tidak sedap.
5. Energi Gas Hidrogen
Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan
energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih
dalam tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan
dua-pertiga bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam
kombinasi dengan unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain,
hidrogen dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas
alam untuk pemanasan dan memasak, dan untuk menghasilkan listrik. Hidrogen
dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan.
Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang menggunakan listrik sebagai
bahan bakarnya. Walaupun begitu, harga untuk penggunaan hidrogen masih relatif
mahal.
6. Energi Panas Bumi
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk
pembangkit listrik dan menghasilkan listrik atau untuk aplikasi lain, seperti
pemanasan rumah dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat
ditarik dari waduk bawah tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas
bumi yang terletak lebih dekat ke permukaan. Tapi, tentu saja ini memelukan
teknologi yang mahal.
7. Energi Gelombang Air Laut
Lautan menyediakan beberapa bentuk energi terbarukan, dan masing-masing
didorong oleh kekuatan yang berbeda. Energi dari gelombang laut dan pasang
surut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, dan energi termal laut dari
panas yang tersimpan dalam air laut dapat juga diubah menjadi listrik. Meskipun
pada masa sekarang, energi laut memerlukan teknologi yang mahal dibandingkan
dengan sumber energi terbarukan lainnya, selain itu energi yang dihasilkan oleh
gelombang air laut hanya bisa digunakan di sekitar daerah laut saja. Tapi laut
tetap penting sebagai sumber energi potensial untuk masa depan.
8. Energi Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman, seperti
jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin untuk
meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki dampak
negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
9. Energi Gas Alam
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang
yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan,
polusi yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan
minyak. Akan tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk,
karena metana yang dihasilkan energi gas alam tersebut.
10. Energi Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan
gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai
bahan bakar. Propana menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin,
namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan
meningkatnya efek rumah kaca.
11. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang.
Biodesel yang murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk
menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan
tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi
ini.
12. Energi Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi alternatif
pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang penting di masa
depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi juga. Namun,
sayangnya sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan methanol
sebagai bahan bakar.
13. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran
(MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup
tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada
proses dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen
kendaraan yang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar fleksibel ini.
14. Energi Piezoelektrik
Piezoelektrik merupakan sistem yang dapat mengubah gaya mekanik, khususnya
gaya tekanan menjadi energi listrik. Piezoelektrik ini biasanya digunakan untuk
menghasilkan listrik di tempat-tempat umum seperti contohnya stasiun kereta di
Jepang dan Disco House di London. Jadi piezoelektrik ini mengunakan gaya
tekanan yang dihasilkan oleh manusia itu sendiri yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik di area tersebut. Namun sayangnya penggunaan
energi piezoelektrik belum sepenuhnya diterapkan di dunia.
BAB 3
POTENSI INDONESIA UNTUK KEMBANGKAN ENERGI
TENAGA SURYA
Energi surya atau matahari di Indonesia. Energi surya adalah energi yang
berupa panas dan cahaya yang dipancarkan matahari. Energi surya (matahari)
merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang paling penting. Indonesia
mempunyai potensi energi surya yang melimpah. Namun melimpahnya sumber
energi surya di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.
Matahari adalah sumber energi yang memancarkan energi sangat besarnya
ke permukaan bumi. Permeter persegi permukaan bumi menerima hingga 1000
watt energi matahari. Sekitar 30% energi tersebut dipantulkan kembali luar
angkasa, dan sisanya diserap oleh awan, lautan, dan daratan. Jumlah energi yang
diserap oleh atmosfer, lautan, dan daratan bumi sekitar 3.850.000 eksajoule (EJ)
per tahun. Untuk melukiskan besarnya potensi energi surya, energi surya yang
diterima bumi dalam waktu satu jam saja setara dengan jumlah energi yang
digunakan dunia selama satu tahun lebih.
Berbagai sumber energi terbarukan lainnya, semisal energi angin, biofuel,
air, dan biomassa, berasal dari energi surya. Bahkan sumber energi fosil pun
terbentuk lewat bantuan energi matahari. Hanya energi panas bumi dan pasang
surut saja yang relatif tidak memperoleh energi dari matahari.
Salah satu cara untuk memanen radiasi panas dan cahaya yang dipancarkan
matahari menjadi listrik adalah dengan memanfaatkan teknologi termal dan
teknologi sel surya atau sel photovoltaic. Teknologi termal biasanya digunakan
untuk mengeringkan hasil pertanian dan perikanan, memasak (kompor surya), dan
memanaskan air. Sedangkan sel surya merupakan alat untuk mengonversi cahaya
matahari menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Dengan teknologi
sel surya (photovoltaic) energi surya diubah menjadi energi listrik yang bisa
digunakan untuk berbagai hal.
Dengan potensinya yang sangat besar tersebut, energi surya diyakini
menjadi sumber energi utama di masa depan. Apalagi dengan beberapa
keunggulan energi surya seperti energi surya merupakan sumber yang hampir tak
terbatas dan ramah lingkungan. Yang hingga kini masih menjadi kendala adalah
teknologi sel surya dan media penyimpanan yang masih sangat mahal dan
memiliki kemampuan yang terbatas.
Sebagai negara yang berada di kawasan khatulistiwa, potensi energi surya di
Indonesia sangat besar. Indonesia memiliki sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara
dengan 112.000 GWp energi surya. Sayangnya, seperti berbagai energi terbarukan
lainnya, energi surya ini belum dimanfaatkan secara optimal. Dari total potensi
energi surya tersebut, Indonesia baru memanfaatkan sekitar 10 MWp.
Bagi Indonesia, energi surya menjadi salah satu alternatif energi terbaik.
Dengan potensinya yang besar akan mampu melepaskan Indonesia dari
ketergantungan terhadap sumber energi konvensional. Energi surya pun cocok
diterapkan pada daerah-daerah terpencil maupun pulau-pulau kecil di Indonesia.
Pemanfaatan energi surya menjadi salah satu sumber energi alternatif ini bisa
dilakukan dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun
Solar Home System (SHS), yaitu pemanfaatan skala rumahan.
Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Indonesia antara lain :
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Karangasem dan
Bangli, Bali dengan kapasitas masing-masing 1 MW
PLTS di pulau-pulau Nusa Tenggara Barat yang meliputi Pulau Gili
Trawangan berkapasitas 600 kWp, Pulau Gili Air (160 kWp), serta Pulau
Gili Meno (60 kWp), dan di Pulau Medang, Sekotok, Moyo, Bajo Pulo,
Maringkik, dan Lantung dengan total kapasitas 900 kWp.
PLTS di Nusa Tenggara Timur yang meliputi PLTS Raijua (Kabupaten
Sabu Raijua) berkapasitas 150 kilo kWp, PLTS Nule (Kab. Alor)
berkapasitas 250 kWp, PLTS Pura (Kab. Alor) berkapasitas 175 kWp, dan
PLTS Solor Barat (Kab. Flores Timur) berkapasitas 275 kWp.
Dengan krisis energi dan listrik serta masih bergantungnya pada sumber
energi konvensional, padahal sumber bahan bakar fosil semakin habis, Indonesia
seharusnya mulai serius memanfaatkan energi surya. Mendorong penelitian-
penelitian untuk meningkatkan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
sehingga potensi 112.000 GWp energi surya yang dimiliki oleh Indonesia dapat
dimanfaatkan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia. Memanen energi surya
menjadi energi terbarukan yang murah, ramah lingkungan, dan menjangkau
seluruh pelosok negeri.
BAB 4
KEUNGGULAN ENERGI TENAGA SURYA
Energi surya merupakan sumber energi terbarukan. Matahari hampir tak
terbatas sebagai sumber energi, dan energi surya tidak dapat habis, tidak seperti
bahan bakar fosil yang akhirnya akan habis. Setelah bahan bakar fosil habis, dunia
akan memerlukan alternatif sumber energi yang baik, dan energi surya jelas
terlihat sebagai salah satu alternatif terbaik.
Energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak
memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan
iklim seperti pada bahan bakar fosil. Setiap watt energi yang dihasilkan dari
matahari berarti kita telah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, dan dengan
demikian kita benar-benar telah mengurangi dampak perubahan iklim. Penelitian
terbaru melaporkan bahwa rata-rata sistem rumah surya mampu mengurangi 18
ton emisi gas rumah kaca di lingkungan setiap tahunnya. Energi surya juga tidak
memancarkan oksida nitrogen atau sulfur dioksida yang berarti tidak
menyebabkan hujan asam atau kabut asap.
Matahari merupakan sumber energi yang benar-benar bebas untuk digunakan oleh
setiap orang. Tidak ada yang memiliki Matahari, jadi setelah Anda menutupi
biaya investasi awal, pemakaian energi selanjutnya dapat dikatakan gratis.
Lebih banyak energi matahari yang kita gunakan maka semakin sedikit kita
bergantung pada bahan bakar fosil. Ini berarti akan meningkatkan ketahanan dan
keamanan energi, karena akan mengurangi kebutuhan impor minyak dari pihak
asing.
Dalam jangka panjang energi surya akan menghemat pengeluaran uang untuk
energi. Biaya awalnya memang cukup signifikan, namun setelah beberapa waktu
Anda akan memiliki akses ke energi yang benar-benar gratis, dan jika sistem
rumah tenaga surya menghasilkan energi yang lebih dari yang Anda butuhkan, di
beberapa negara perusahaan listrik dapat membelinya dari Anda, yang berarti ada
potensi keuntungan ekstra terlibat. Ada juga banyak negara yang menawarkan
insentif keuangan untuk menggunakan energi surya.
Panel surya beroperasi tanpa mengeluarkan suara (tidak seperti turbin angin
besar) sehingga tidak menyebabkan polusi suara. Panel surya biasanya memiliki
umur yang sangat lama, minimal 30 tahun.
Satu lagi keuntungan dari energi surya adalah panel surya memiliki
kekuatan dan kestabilan yang lama. Karena mereka tidak memiliki bagian yang
bergerak yang terkait dengan sumber daya lainnya, panel surya terbukti memiliki
ketahanan yang luar biasa dan memiliki umur yang dipercaya bisa melebihi setiap
sumber energi lainnya.
Mungkin saat ini tenaga surya belum menjadi hal diminati pada skala besar,
namun keunggulan ini lambat laun akan membuat energi surya merupakan pilihan
bagi kita sebagai alternatif energi yang terbarukan, semakin banyak orang tertarik
dan aktif bergerak di bidang eksplorasi pilihan energi alternatif seperti tenaga
surya akan ada kemungkinan lebih banyak lagi perkembangan menarik di bidang
ini di tahun-tahun yang akan datang.
BAB 5
KENDALA
Secara umum terdapat dua masalah besar dalam pengembangan
pemanfaatan tenaga surya di Indonesia yaitu dari segi teknologi dan investasi
biaya. Secara teknologi, industri solar cell di Indonesia baru mampu melakukan
pada tahap hilir, yaitu memproduksi modul surya dan mengintegrasikannya
menjadi PLTS, sementara solar cell-nya masih impor dari luar negeri. Padahal
solar cell adalah komponen utama dan yang paling mahal dalam sistem PLTS.
Hal inilah yang menyebabkan investasi pembangunan PLTS membutuhkan biaya
yang sangat besar. Biaya investasi yang masih tinggi tersebut menjadi isu penting
dalam perkembangan industri solar cell skala besar, maupun pembangunan PLTS
di Indonesia.
Isu penguasaan dan pengembangan teknologi solar cell di Indonesia harus
menjadi perhatian utama untuk mengatasi permasalahan tersebut. Karena dari segi
bahan baku komponen, ketersediaan silikon maupun bahan semikonduktor
lainnya cukup banyak tersedia di Indonesia. Sehingga jika Indonesia bisa
melakukan fabrikasi sendiri di dalam negeri hal tersebut dapat menekan biaya
pembangunan PLTS.
BAB 6
TEKNOLOGI TENAGA SURYA
Energi surya umumnya merujuk pada penggunaan radiasi surya untuk
kebutuhan praktis. Tetapi, semua energi terbarukan, kecuali geotermal dan pasang
surut, berasal dari matahari.
Teknologi surya dikategorikan secara umum menjadi: teknologi pasif dan
teknologi aktif, tergantung pada cara penyerapan, konversi, dan penyaluran
cahaya matahari. Teknologi aktif meliputi penggunaan panel fotovoltaik, pompa,
dan kipas untuk mengubah energi surya ke bentuk yang berguna. Teknologi pasif
meliputi pemilihan bahan konstruksi yang memiliki sifat termal yang bagus,
perancangan ruangan dengan sirkulasi udara secara alami, dan menghadapkan
bangunan ke matahari. Teknologi aktif meningkatkan persediaan listrik dan
disebut sebagai teknologi sisi penawaran, sedangkan teknologi pasif mengurangi
kebutuhan sumber daya alam lain dan disebut sebagai teknologi sisi permintaan.
Contoh penggunaan teknologi energi tenaga surya adalah Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS). Pembangkit Listrik Tenaga Surya, adalah
pembangkit yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik.
Alat utama untuk menangkap, perubah dan penghasil listrik adalah Photovoltaic
yang disebut secara umum Modul / Panel Solar Cell. Dengan alat tersebut sinar
matahari dirubah menjadi listrik melalui proses aliran-aliran elektron negatif dan
positif didalam cell modul tersebut karena perbedaan electron. Hasil dari
aliranelektron-elektron akan menjadi listrik DC yang dapat langsung dimanfatkan
untuk mengisi battery / aki sesuai tegangan dan ampere yang diperlukan. Rata-rata
produk modul solar cell yang ada dipasaran menghasilkan tegangan 12 s/d 18
VDC dan ampere antara 0.5 s/d 7 Ampere. Modul juga memiliki kapasitas
beraneka ragam mulai kapsitas 10 Watt Peak s/d 200 Watt Peak juga memiliki
type cell monocrystal dan polycrystal. Komponen inti dari sistem PLTS ini
meliputi peralatan : Modul Solar Cell, Regulator / controller, Battery / Aki,
Inverter DC to AC, Beban / Load.
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana. Yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu
bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah
banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel
surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak
terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak
memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan
ramah lingkungan.
Badingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising.
Selain itu gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca
(green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.
Sistem sel surya yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel
surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt
yang maintenance free. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa
sel surya yang digabung dalam hubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dan
kapasitas yang diperlukan. Yang sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt
atau 30 watt. Modul sel surya itu menghasilkan energi listrik yang proporsional
dengan luas permukaan panel yang terkena sinar matahari.
Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan
rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat
mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila
tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel
surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila
berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi
pada malam hari, maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah
proses pengisian itu berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik.
Bila tegangan aki itu mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan
proses pengisian aki itu.
Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri.
Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di
pasaran. Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit
tersendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket
lengkap yang siap pakai. Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu
jelas lebih murah dibandingkan dengan bila merakit sendiri.
Biasanya panel surya itu letakkan dengan posisi statis menghadap matahari.
Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari. Orbit yang ditempuh bumi
berbentuk elip dengan matahari berada di salah satu titik fokusnya. Karena
matahari bergerak membentuk sudut selalu berubah, maka dengan posisi panel
surya itu yang statis itu tidak akan diperoleh energi listrik yang optimal. Agar
dapat terserap secara maksimum, maka sinar matahari itu harus diusahakan selalu
jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya. Jadi, untuk mendapatkan energi
listrik yang optimal, sistem sel surya itu masih harus dilengkapi pula dengan
rangkaian kontroler optional untuk mengatur arah permukaan panel surya agar
selalu menghadap matahari sedemikian rupa sehingga sinar mahatari jatuh hampir
tegak lurus pada panel suryanya. Kontroler seperti ini dapat dibangun, misalnya,
dengan menggunakan mikrokontroler 8031.
BAB 7
PERAWATAN
Sebenanya penggunaan teknologi tenaga surya tidak memerlukan perawatan yang
berlebih, karena tidak dipakainya alat-alat atau mesin-mesin yang memerlukan
perawatan secara khusus. Penggunaan teknologi tenaga surya ini hanya
menggunakan alat-alat yang perawatannya hanya perlu dibersihkan saja.
BAB 8
KESIMPULAN
Masih ada waktu hingga saat bahan bakar fosil akan habis. Oleh karena itu,
saatnya untuk beralih ke sumber bersih dan efisien energi sehingga manusia tidak
perlu menderita krisis apapun. Pemerintah berbagai negara mendukung industri
ini dalam bentuk keringanan pajak, subsidi, bantuan keuangan, dll bahkan orang
tidak perlu ragu untuk berinvestasi dalam hal ini karena pada akhirnya hal ini
membantu diri kita sendiri
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Energi Alternatif. http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_alternatif
Adhyaksa, Adi. 2012. 14 Macam Energi Alternatif di Dunis.
http://agungadhyaksa.blogspot.com/2012/11/14-macam-energi-alternatif-di-
dunia.html
Anonim. 2014. Energi Surya Matahari di Indonesia.
http://alamendah.org/2014/11/15/energi-surya-matahari-di-indonesia/
Anonim. 2012. Keunggulan dan Kelemahan Energi Surya.
http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energi-
surya.html
Anonim. 2012. KEuntungan Energi Matahari.
http://pertanyaanvspernyataan.blogspot.com/2012/05/keuntungan-energi-
matahari.html
Anonim. 2015. Pemanfaatan Surya di Negri Khatulistiwa. http://writingcontest-
total.bisnis.com/artikel/read/20150401/404/418388/pemanfaatan-surya-di-
negeri-khatulistiwa
Anonim. 2015. Energi Surya. http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_surya
Anonim. 2012. Listrik Tenaga Surya. http://www.listriktenagasurya.com/