temu 1 filsafat ilmu
DESCRIPTION
Filsafat IlmuTRANSCRIPT
FILSAFAT ILMU
Pengetahuan yang mengkaji dasar-dasar wujud keilmuan
Ilmu, Apa? Ciri?Filsafat, Cara? Sarana apa?Meletakkan dasar-dasar suatu pengetahuan.
PENGETAHUAN(KNOWLEDGE)
MakhlukBinatan
gManusia
Survival(kelangsungan hidup)
Bernalar (berfikir logis & analitis) – Homo sepien
Berbahasa (animal symbolicum)
Berkembang Ilmu (science)
HAKEKAT KEHIDUPAN MANUSIA
Apa yang dicari? Harus memilih(to prefer, justice)
benar salah (ilmu)
baik buruk (etika/moral)
indah jelek (estetika)
Kehidupan, bermakna
Manusia memanusiakan diri sbg Actus humanus
Contoh: Gunung Meletus
Binatang: Berfkir instinktif
Manusia: Berfkir nalar
Berlindung
Kenapa? Bagaimana?
Sumber Pengetahuan :Manusia :
Al-Khalik :
Nalar & mengindraPerasaanIntuisi Wahyu
HAKEKAT PENALARAN
Proses pikir untuk menarik simpulan(Berupa pengetahuan yang benar)
Tiap-tiap penalaran
Sikap, Tindakan?
Jalan Penalaran :
Kriteria kebenaran masing-masing
Sebagai kegiatan berfikir: Pola pikir LOGIKA
ANALITIK
Tiap bentuk penalaran memunyai logikanya sendiri
Kerangka pikir berdasar langkah-langkah tertentu
Penalaran ilmiah = Kegiatan analisis yang menggunakan logika ilmiah, gabungan penalaran deduktif (terkait rasionalisme) & penalaran induktif (terkait empirisme)
Analisis Kegiatan penalaran yang diisi materi pengetahun yang berasal dari sumber kebenaran yaitu ratio & fakta.
Cara Berfikir Non-Analitik
INTUISI
WAHYU
Kegiatan berfikir non analitik, non nalar Tanpa dasar “pola fikir tertentu” atau melalui proses
penalaran tertentu Spontan, tak sepenuhnya disadari Personal, tak bisa diprekdisikan Peak experience (MASLOW), upper intelegency
(NIETSCHZE) Saling menopang dengan analitik
Pengetahuan tentang kebenaran transendal & supernatural (ghaib) diwartakan Tuhan lewat malaikat nabi
Manusia dalam menemukan kebenaran (wahyu)
Bersifat pasif (tidak), keyakinan merupakan titik tolak agama / agama dimulai dari “percaya”, sebaliknya ilmu dimulai dari “tidak percaya”
LOGIKA Khasanah humor ilmiah : air penyebab mabuk? Masuk
akal (common-sense)?
Kajian berfikir sahih (valid) merupakan cara penarikan simpulan (“logika”) baru dianggap sahih bila prosesnya menurut cara tertentu.
Banyak cara penarikan simpulan, logika deduktif & logika induktif
DEDUKSI
Cara Berfikir Analitik Cara pikir untuk penarikan simpulan khusus dari pernyataan
bersifat umum
Pola pikir silogismus, tersusun dari 2 pernyataan simpulasi
Pernyataan yang mendukung silosismus = premis (mayor & minor)
Semua machlul mempunyai mata (premis mayor)
Si Polan, seorang mahluk (premis minor)
Si Polan, mempunyai mata (simpulan)
Simpulan valid, bila ditopang validitas premis-premisnya dan keabsahan cara penarikan simpulan
Matematika, pengetahuan yang disusun secara deduktif serta argumentasi matematik : a = b, b = c a = c
Tak pernah ada “kejutan” dalam logika, karena merupakan kebenaran “tautologis” (deduktif)
Dasar memperleh pengetahuan yang benar : ratio kaum rasionalis mengembangkan paham Rationalisme
Premis yang dipakai dalam penalarannya didapat dari “idea” (bukan ciptaan fikiran manusia, bersifat “apriori”)
Idealisme adalah paham tentang fungsi pikiran manusia untuk mengenali prinsip tersebut pengetahuan kebenaran idea harus jelas dan terpercaya.
Kebenaran Idea jelas – terpercaya ?
Premis-premis bersifat abstrak, bebas pengalaan di dapat bermacam pengetahuan tentang satu objeck, tanpa konsensus yang dapat diterima semua pihak pemikiran rasional cenderung “solipsistik” dan subjektif
MASALAH UTAMA CARA BERFIKIR DEDUKSI
INDUKSI
Cara pikir untuk penarikan simpulan-umum (geneiolisasi) dari berbagai kasus-individual (sampel)
* berangkat dari dari fakta : gajah, singa, makhluk lain bermata
* Fakta simpulan : semua binatang ber “mata”
Keuntungan Ekonomis : kehidupan beragam tereduksi 1 pernyataan
Esensial : - esensi fakta, bukan koleksi fakta
: - struktur dasar penyangga ujud fakta, bukan
reproduksi dari
obyek fakta
Elementr-kategoris : fungsional dalam kehidupan praktis ( gula-manis, kina-pahit)
Pengatahuan makin fundamental : sistematis
proses penalaran lanjutan : semua binatang ber “mata”, fakta :
semua manusia bermata semua makhluk bermata,
Pengetahuan diperoleh : Lewat pengalaman konkrit (fakta-empinik) bukan
penalaran rasional abstrak
Lewat tangkapan panca indra (observasi)
Karakter pola teratur, kesamaan & pengulangan Logam panas memanjang
Mendung angin hujan
Masalah utama Sekedar kupulan fakta non konsisten, kontradiktif
Hubungan fakta (x) dengan (y) tak berdasarkan kerangka pikir yang benar hub. Kekeritingan rambut IPK?
Kemampuan panca indra (observasi) terbatas (nano-teknologi
stimulus 5 indra persepsi/sensasi?