[template laporan tubes] studium generale

53
PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SOLUSI TUGAS BESAR STUDIUM GENERALE Disusun oleh: Aneta Indra 1101130133 Dandy Fatturrakhman 1101130306 Nadiya Ibrahim 1101134440 Nama Anggota 3 NIM Anggota 3 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

Upload: akram-ardi

Post on 23-Dec-2015

65 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

PERBANKAN SYARIAH SEBAGAI SOLUSI

TUGAS BESAR STUDIUM GENERALE

Disusun oleh:

Aneta Indra 1101130133

Dandy Fatturrakhman 1101130306

Nadiya Ibrahim 1101134440

Nama Anggota 3 NIM Anggota 3

Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi

Fakultas Teknik Elektro

Universitas Telkom

2015

Page 2: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... i

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................ii

DAFTAR TABEL.............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2

2.1 Pengertian Umum...............................................................................................2

2.2 Pembahasan Tema..............................................................................................2

2.3 Studi Kasus........................................................................................................2

BAB III PENUTUP...........................................................................................................3

DAFTAR PUSTAKA

i

Page 3: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

DAFTAR GAMBAR

ii

Page 4: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

DAFTAR TABEL

iii

Page 5: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha pembentukan sistem perbankkan syariah didasari oleh larangan

dalam agama islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang

disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang

dikategorikan haram (misal: usaha yang berkaitan dengan produksi

makanan/minuman haram, usaha media yang tidak islami dll), dimana hal ini

tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Dinamika kesadaran

umat Islam untuk mengamalkan ajaran dan menerapkan sistem Islam secara

menyeluruh tampaknya sudah mulai menunjukkan adanya peningkatan,

khususnya dalam bidang ekonomi. Ekonomi dan keuangan Islam sudah mulai

memperlihatkan prospeknya sebagai suatu alternatif baru yang diambil dari

ajaran Islam. Pada tahun 1970 dan 1980-an di Timur Tengah serta negara-

negara muslim lainnya telah dimulai kajian-kajian ilmiah tentang ekonomi dan

keuangan Islam yang berbuah terbentuknya sebuah lembaga keuangan Islam

internasional yakni Islamic Development Bank (IDB), yaitu bank pembangunan

seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia - pada tahun 1975 yang

berkedudukan di Jeddah, yang kemudian diikuti oleh pendirian bank-bank Islam

lainnya di Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, Bank syariah yang pertama baru

didirikan sekitar tahun 1991 dan baru beroperasi pada pertengahan tahun 1992 .

Dengan melihat perkembangan bank syariah, sepertinya keinginan umat untuk

menjalankan kehidupan bisnis dan transaksinya dalam lingkup yang lebih luas

yang sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam sudah memiliki sarana yang

tepat. Namun, diakui atau pun tidak, pengetahuan umat tentang bank syariah

masih terbatas dan tidak merata. Masih banyak yang tidak mengenal apa itu bank

syariah atau bahkan masih adanya anggapan yang keliru bahwa bank syariah

adalah bank konvensional yang berbaju syariah.

Oleh karena itu, kami ingin megulas tentang bank syariah agar pemahaman

tentang bank syariah menjadi lebih terbuka.

4

Page 6: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni:

a) Memahami dan mengetahui apa itu perbankan syariah

b) Memahami fungsi perbankan syariah

c) Menjabarkan produk dari bank syariah

d) Menjelaskan dan memahami bahwasanya perbankan syariah itu sebagai

solusi.

1.3 Rumusan Masalah

Makalah ini dijabarkan dari rumusan masalah sebagai berikut:

a) Apakah yang dimaksud dengan perbankan syariah atau pengertian bank

syariah?

b) Fungsi perbankan syariah

c) Produk-produk perbankan syariah

d) Apakah perbankan syariah dapat menjadi solusi?

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum

Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha

yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Istilah Bank dalam literatur Islam tidak dikenal.

Suatu lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan

kembali ke masyarakat, dalam literature Islam dikenal dengan istilah baitul

mal atau baitul tamwil. Isitilah lain yang digunakan untuk sebutan Bank

Islam adalah Bank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah

memang mempunyai pengertian berbeda. Namun secara teknis untuk

penyebutan Bank Islam dan Bank Syariah mempunyai pengertian yang

sama. Dalam Undang-Undang No 10 Tahun 1998 disebutkan bahwa Bank

Umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya

5

Page 7: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

memberikan jasa dalam lalu litas pembayaran . Lebih lanjut dijelaskan

bahwa prinsip syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam

antara bank dan pihak lain untuk menyimpannya, pembiayaan atau

kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syari’ah. Berdasarkan

rumusan masalah tersebut, Bank Syari’ah berarti bank yang tata cara

operasionalnya didasari dengan tatacara Islam yang mengacu kepada

ketentuan Al-Quran dan Al Hadist.

2.2 Pembahasan Tema

Bank Syariah Sebagai Solusi

Pada Bank Konvensional, mereka menerapkan sistem keuntungan

(bunga), atau sering disebut dengan riba. Riba ada dua macam yaitu :

1. Riba nasiah

Riba nasiah adalah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang

yang meminjamkan.

2. Riba fadhi

Riba fadhi adalah penukaran suatu barang dengan barang yang

sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang

menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas

dengan emas,padi dengan padi dan sebagainya.

Keuntungan (bunga) yang dimaksud adalah keuntungan yang berlipat

ganda dan umum terjadi dalam masyarakat zaman dahulu. kegiatan seperti

inilah yang membuat keterpurukan ekonomi secara hakekatnya, walaupun

dalam penilaian banyak orang tidak seperti itu tetapi ketika kita menilik jauh

tentang hal ini maka kita akan tau bagaimana dampak sistem ribawi

terhadap kemajuan ekonomi.

Perbankan Islam adalah bentuk layanan keuangan beretika dan

bermoral yang prinsip dasarnya bersumber dari Syariah (ajaran islam).

Elemen penting dari Syariah adalah larangan terhadap bunga (Riba), baik

6

Page 8: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

nominal, sederhana atau bunga berbunga, berbunga tetap maupun berbunga

mengambang. Elemen lainnya mencakup penekanan pada kontrak yang adil,

keterkaitan antara keuangan dengan produktivitas, keinginan untuk

membagi keuntungan dan larangan terhadap judi serta berbagai

ketidakpastian lainnya. Dalam dunia perbankan yang semakin kompetitif,

insentif yang mana hal ini sudah menjadi kebijakan dari bank yang

bersangkutan. Hal ini dilakukan dalam upaya merangsang semangat masya-

rakat dalam menabung dan sekaligus sebagai indikator kesehatan bank. pada

masa krisis seperti ini jelas tidak memungkinkan adanya dukungan terhadap

pola pengembangan ekonomi kerakyatan yang menjadi issu panas pada saat

itu. Sehingga diperlukan sebuah perangkat baru dalam hal lembaga

keuangan bagi masyarakat kita yang tentunya bukan berupa sistem bunga

(capital),dan sebagai salah satu dari pengobatan alternatif bagi

perekonomian dunia dan Indonesia khususnya yang sedang sakit, yaitu

sistem bagi hasil (murabahah) dan system system yang lain yang dikenalkan

oleh perbankan syariah.

Keunggulan sistem perbankan syari’ah ini membawa dampak positif

bagi perkembangan ekonomi syariah (Islam) di Indonesia, selain memicu

lahirnya bank-bank baru dengan sistem syariah, juga banyak perbankan

konvensional yang membuka cabang syariah, bahkan beberapa bank

konvensional melakukan konversi total kesistem syari’ah.

Perbankan syariah sebagai alternatif dari dari sistem perbankan

konvensional yang diharapkan dapat menggerakkan sektor riil (moneter

based economy).karena itu perbankan syariah memerlukan pengaturan

khusus. Aturan tersebut harus dapat menampung berbagai kepentingan tidak

saja umat Islam, tetapi juga non Muslim karena perbankan syariah bersifat

universal. Dan perbankan syariah adalah industri yang masih berubah,

berkembang dan tumbuh. Berawal dari bank komersial ke transaksi

sindikasi serta permodalan, dan saat ini, ke penerbitan hutang dan produk

terstruktur. Tahap awal, pertumbuhan industri merupakan cerminan dari

pertumbuhan ekonomi di negara-negara Islam, yang terutama didorong oleh

kekayaan dari hasil minyak. Hal ini menciptakan tumbuhnya segmen kelas

7

Page 9: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

menengah dan menjadikan perbankan sebagai jasa yang diperlukan oleh

kelompok masyarakat yang lebih luas. Meningkatnya pengetahuan

mengenai perbankan Islam telah mendorong konversi dari perbankan

konvensional dan tingginya tingkat pertumbuhan (15-20% di pasar utama).

Mengapa perbankan syariah dapat disebut sebagai salah satu solusi

yang signifikan? dapat kita gambarkan bahwa :

1. Sistem bagi hasil terbukti lebih kenyal dan tangguh dalam

menghadapi goncangan krisis moneter;

2. Secara sosiologis mayoritas perbankan syariah berada di Negara

muslim yang mayoritas berpenduduk muslim khususnya penduduk

Indonesia yang mayoritas muslim muslim;

3. Secara teologis, implementasi sistem syari’ah merupakan realisasi

komitmen seorang mukmin kepada ajaran Islam;

4. Secara bisnis pragmatis lebih menguntungkan, khususnya

penduduk Indonesia yang mayoritas muslim.

Wacana menyangkut peran perbankan Syari’ah dalam pemberdayaan

ekononomi di Indonesia ada sudah semenjak lama, namun mulai mengalami

perkembangan pesat baru sekitar tahun sembilan puluhan, yaitu pasca

berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI), yang kemudian diikuti pula

dengan berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS) di beberapa

daerah.

Semenjak itu keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan

yang sistem operasionalnya didasarkan kepada hukum syari'ah menjadi

trend tersendiri dalam menjawab tantangan ekonomi kerakyatan. kelebihan

bank syariah dibandingkan bank konvensional. adalah perbankan syariah

memiliki karakteristik unik yaitu berperan dalam mendukung sektor sosial

disamping fungsi utamanya sebagai lembaga komersial. Karenanya wajar

jika banyak pihak menunggu kontribusi perbankan syariah dalam ikut

mengentaskan penduduk miskin. Industri perbankan Syariah saat ini bernilai

ratusan miliar dolar, dan terdiri dari lebih dari 300 lembaga keuangan baik

di dalam maupun di luar negara Islam. Merupakan hasil dari upaya kolektif

para bankir, ahli ekonomi serta ahli-ahli hukum Islam selama beberapa

8

Page 10: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

dekade untuk mengembangkan solusi keuangan yang memenuhi nilai

religius kaum Muslim berdasarkan peraturan agama Islam.

Industri ini (perbankan syariah) relatif masih muda dan berkembang,

serta terus berubah dan meluas baik secara finansial maupun geografis.

Sifatnya murni dan berfokus pada masyarakat; melayani Muslim baik di

lingkungan mayoritas Muslim maupun di lingkungan kaum muslim

minoritas di negara non-Muslim. Lebih lanjut, terdapat paradigma umum

individu dan masyarakat non-Muslim yang mencari solusi keuangan yang

beretika juga tertarik pada perbankan Islam.

Para pemuka agama Islam (ulama) sebagai perwakilan umat selalu

berkeinginan untuk membentuk suatu sistim perbankan yang berbasis

syariah karena sistim ini sangat cocok dan mempunyai pangsa pasar yang

besar, dengan latar belakang besarnya umat Islam di negeri ini. Bank

dengan sistim syariah tidak mengenal bunga dalam proses operasionalnya,

tetapi dengan sistim bagi hasil dan mengedepankan kesejahteraan.

Majelis Ulama Indonesia maupun ormas-ormas Islam berusaha untuk

merumuskan sistim ini, baik melalui seminar maupun simposium. Sekitar

tahun 1988-1989, lahirlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) terutama di

Pulau Jawa sebagai jawaban atas wacana ini. Namun kurang menggema

karena keterbatasan kemampuan baik pemodal maupun manajemen

sehingga tidak mampu berkembang sebagaimana diharapkan.

Waktu terus berjalan, akhirnya awal tahun 1991 Majelis Ulama

Indonesia memprakarsai lahirnya sebuah bank yang berbasis syariah, dan

didukung oleh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yaitu Bank

Muamalat Indonesia (BMI). Dengan lahirnya Bank Muamalat, maka umat

Islam sudah mempunyai suatu wadah yang sesuai dengan keinginan dimana

bank yang bebas riba. Masyarakat waktu itu sangat antusias untuk

menabung bahkan non muslim pun ikut tergiur dan sampai saat ini Bank

Muamalat Indonesia telah menjadi bank syariah nomor satu di Indonesia.

Melihat tingkat pertumbuhan bank dengan sistim syariah dan prospek

yang sangat menjanjikan untuk masa akan datang, banyak bank-bank

konvensional tertarik menjalankan sistim syariah. Diantaranya Bank

9

Page 11: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Permata Bank, dan lain-lain. Ini sungguh

sangat menggembirakan karena sistim perbankan syariah lebih menjanjikan

kesejahteraan dan stabilitas pasar. Beda dengan sistim bank konvensional

yang selalu tergantung tingkat bunga pasar.

Bank syariah bukan hanya diperuntukkan buat umat Islam saja tetapi

terbuka untuk umum, karena yang beda hanya sistim. Namun untuk saat ini

bank sistim syariah tidak 100% dapat dikatakan murni syariah. Masih

banyak hal-hal yang belum jelas dalam proses pelaksaannya, misalnya bank

syariah sangat menentukan besarnya agunan untuk suatu kredit, yang

seharusnya ini tidak terjadi tetapi harus didasarkan bahwa tingkat

kepercayaan bank kepada nasabah. Bank dalam menyalurkan kredit harus

membina dan mendidik nasabah sehingga nasabah dan bank menjadi satu

kesatuan untuk mencapai kesejahteraan. Bila ini yang dipraktekkan maka

banyak umat Islam yang mampu untuk berusaha dan mandiri. Sekarang

umat Islam hanya bisa menikmati tempat menabung tanpa riba namun tidak

banyak yang mampu memanfaatkan fasilitas bank yang tersedia karena

terkendala agunan.

Kita berharap kepada pemerintah sebagai penanggungjawab dalam

pelaksanaan bank sistim syariah dapat mempermudah dalam penyaluran

kredit khususnya untuk umat Islam. Ini akan mendorong umat Islam untuk

berusaha dan tentu akan tercipta lapangan kerja baru yang mampu

menurunkan angka pengangguran serta kemiskinan. “Jangan menyajikan

kue dengan aroma yang harum dan lezat tetapi tidak mampu untuk

dinikmati”.

Suatu kenyataan bahwa walaupun MUI telah mengeluarkan fatwa

haram terhadap bunga bank, masih banyak umat Islam yang bersikap apriori

atau nyantai dalam menanggapi fatwa tersebut. Sebagai bukti pada

kenyataan di atas adalah tidak terjadinya rush (penarikan dana besar-

besaran) pada bank-bank konvensional pasca fatwa tersebut dikeluarkan.

Kini saatnya kita introspeksi diri terhadap muamalah yang selama ini

kita lakukan dengan bank konvensional. Marilah kita mengenal sebagian

konsep Islam tentang keuangan yakni Bank Syariah.

10

Page 12: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Bank Syariah Sebagai Solusi Dan Pilihan Tepat Dimasa Kini Dan Masa Mendatang

Nama syariah merupakan nama yang berasal dari bahasa arab dengan

makna bahwa sistem yang digunakan berprinsip pada aturan- aturan islam.

Pada dasarnya sistem syariah diterapkan di Indonesia, karena mayoritas

penduduk Negara ini adalah muslim. Dengan adanya bank syariah mobilitas

sistem perbankan di Indonesia sejalan dengan budaya masyarakat Indonesia.

Apalagi setelah dikeluarkanya fatwa majelis ulama Indonesia (MUI) tahun

2003 dan pendapat ulama dunia yang menfatwakan haram atas suku bunga,

maka bank syariah sebagai tempat singgah yang tepat dan aman bagi warga

Indonesia.

Kedepan pemerintah perlu memberikan perhatian besar kepada   bank

syariah karena sejarah telah mencatat bahwa ekonomi syariah tetap stabil

dalam keadaan ekonomi yang tidak stabil. Kondisi ini dapat kita lihat pada

tahun 1997 saat keadaan Indonesia mengalami krisis, pada November 1997

telah ada 16 bank bermasalah yang dicabut izin usahanya dan dilikwidasi

dan disusul akhir September 1998 ada 55 bank bermasalah semuanya bank

konvensional terdiri dari 10 bank termasuk katagori bank beku operasi

(BBO), 5 bank termasuk katagori bank yang dikuasai Pemerintah (BTO),

dan 40 bank termasuk katagori bank dibawah pengawasan BPPN.

Sedangkan untuk perbankan syariah dapat kita buktikan, ditengah-tengah

krisis ekonomi 1997 tersebut tidak ada satu bank syariah yang terkena

dampaknya. Sebaliknya, laporan keuangan salah satu bank syariah pada saat

itu, menunjukan kinerja terbaiknya dengan peningkatan laba bersih

mencapai 134%, peningkatan asset sebesar 14 % dari 515,5 milyar rupiah

pada tahun 1996 menjadi 588,5 milyar rupiah pada tahun 1997, dan semakin

mantapnya kepercayaan masyarakat yang dapat dilihat dari peningkatan

simpanan dana masyarakat sebesar 11 %.(A, karnaen, 2008).

Gubernur Bank Indonesia pernah berpidato di Sidang Tahunan Dewan

Gubernur IDB ke-24 tanggal 3 November 1999 mengatakan bahwa

11

Page 13: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

kebijakan pada perbankan syariah lebih dianjurkan, karena apapun keadaan

ekonomi dimassa sekarang maupun mendatang dimana kestabilan ekonomi

tidak dapat ditentukan, maka bank syariah adalah solusi dan pilihan yang

sangat tepat bagi perkembangan ekonomi negara ini.

Sistem ekonomi Islam yang diwakili lembaga perbankan syariah telah

menunjukkan ketangguhannya bisa bertahan karena ia menggunakan sistem

bagi hasil sehingga tidak mengalami negatif spread sebagaimana bank-bank

konvensional. Bahkan perbankan syariah semakin berkembang di masa-

masa yang sangat sulit tersebut.

Sementara bank-bank raksasa mengalami keterpurukan hebat yang

berakhir pada likuidasi, sebagian bank konvensional lainnya terpaksa

direkap oleh pemerintah dalam jumlah besar Rp 650 triliun. Setiap tahun

APBN kita dikuras lagi oleh keperluan membayar bunga obligasi rekap

tersebut. Dana APBN yang seharusnya diutamakan untuk pengentasan

kemiskinan rakyat, tetapi justru digunakan untuk membantu bank-bank

konvensional. Inilah faktanya, kalau kita masih mempertahakan sistem

ekonomi kapitalisme yang ribawi.

Selama ini, sistem ekonomi dan keuangan syariah kurang mendapat

tempat yang memungkinkannya untuk berkembang. Ekonomi Islam belum

menjadi perhatian pemerintah. Sistem ini mempunyai banyak keunggulan

untuk diterapkan, Ekonomi Islam bagaikan pohon tumbuhan yang bagus

dan potensial, tapi dibiarkan saja, tidak dipupuk dan disiram.

Ada 5 keunggulan Bank Syariah yang belum diketahui oleh banyak orang :

1. Fasilitas Selengkap Bank Konvensional

Banyak orang yang berpikiran bahwa karena perbankan

syariah masih baru, jenis transaksi yang dapat dilakukan hanya

sedikit. Anggapan tersebut dulu mungkin bisa dimengerti, tapi

sekarang sama sekali tidak benar.

Bank Syariah saat ini sangat modern. Semua jenis transaksi

mulai dari tabungan, deposito, kredit usaha, kredit rumah, kliring,

dan sebagainya dapat dilakukan dengan nyaman.

12

Page 14: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Mayoritas Bank Syariah terhubung dengan jaringan online ATM

Bersama sehingga Anda dapat tarik tunai dan transfer realtime

dari/ke bank lain dengan mudah. Beberapa bank ada yang

menggratiskan biaya untuk ini.

Beberapa Bank Syariah yang memberikan layanan Internet

Banking, SMS Banking, bahkan kartu kredit syariah sehingga

lebih praktis.

2. Manajemen Finansial yang Lebih Aman

Tragedi finansial kredit subprime tahun 2007 nyaris tidak

menggoyahkan investasi yang berbasis syariah.

Di saat banyak bank investasi dan bank-bank besar bangkrut

maupun membutuhkan kucuran dana, banyak Bank Syariah baru

yang justru bermunculan atau buka cabang.

Krisis ekonomi justru telah memuktikan bahwa manajemen

finansial berbasis syariah jauh lebih aman dibandingkan ekonomi

liberal yang dianut bank konvensional.

3. Anda Berkontribusi Langsung Memperkuat Bank Syariah

Anda

Bank konvensional menentukan sendiri suku bunga

pinjaman maupun simpanan berdasarkan ketetapan Bank

Indonesia. Ada kemungkinan meski kondisi bank kurang baik,

tetap dapat “memberikan” bunga simpanan tinggi dan bunga

kredit rendah. Hal ini dapat membahayakan bank tersebut.

Bank Syariah memberikan nisbah (“bunga” simpanan)

berdasarkan perkembangan finansial perusahaan. Secara tidak

langsung Anda menjadi “pemegang saham” di Bank Syariah

Anda.

Setiap simpanan Anda akan memperkuat investasi bank.

Setiap pinjaman Anda akan memperkuat keuntungan bank.

Semakin usaha Anda berkembang, bank juga semakin

berkembang karena kredit yang diberikan menggunakan skema

bagi-hasil.

13

Page 15: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Semakin maju bank, semakin banyak pula keuntungan bank

yang dapat dibagikan sebagai nisbah kepada para nasabah.

4. Membantu Orang yang Butuh Dizakati

Bank Syariah mengeluarkan 2,5% dari keuntungan

tahunannya untuk dizakatkan. (Anda sendiri tentunya masih harus

berzakat bila Anda muslim.) Namun bank konvensional tidak

mempunyai kewajiban berzakat.

Dengan menggunakan layanan Bank Syariah, secara tidak

langsung Anda turut berzakat dan membantu mereka yang

membutuhkan.

5. 100% Halal

Kredit yang diberikan oleh bank syariah mempunyai

persyaratan yang mewajibkan dana digunakan untuk aktivitas

yang halal. Bisnis yang dibiayai bank syariah, juga tidak boleh

berisiko mengandung kegiatan yang diharamkan oleh agama

Islam.

Hal ini sama sekali tidak membatasi nasabah bank syariah

harus muslim, justru agama apa pun boleh, asal halal

pemakaiannya. Meskipun nasabah tersebut muslim, tapi jika

pemakaian dana atau usaha yang dijalankannya tidak halal, maka

dia tidak diperkenankan untuk mengambil kredit di Bank Syariah.

Apakah kita bisa menjamin bahwa seluruh aktivitas nasabah

bank syariah pasti halal? Wallahu’alam. Insya Allah dengan niat

baik dan usaha kita mendekati kebenaran, maka tujuan tersebut

dapat tercapai.

Akibatnya, pertumbuhannya lambat, karena kurang

mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan pihak-pihak yang

berkompeten, seperti Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan

dan Industri, Bappenas, DPR dan menteri yang terkait lainnya.

14

Page 16: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Secara teoritik bahwa sebuah perusahaan yang beroperasi menekankan pada

prinsip memaksimalkan keuntungan perusahaan (shareholder value). Kendati

demikian, teori tersebut telah mulai bergeser pada sistem nilai yang lebih luas

(stakeholder value) dimana manfaat yang didapatkan tidak lagi difokuskan hanya

pada pemegang saham, akan tetapi pada semua pihak yang dapat merasakan

manfaat hadirnya suatu unit kegiatan ekonomi. Sistem menekankan konsep

manfaat pada kegiatan ekonomi yang lebih luas lagi, bukan hanya pada manfaat di

setiap akhir kegiatan, akan tetapi juga pada setiap proses transaksi. Setiap kegiatan

termasuk proses transaksi harus mengacu pada konsep maslahat dan menjunjung

tinggi asas keadilan.

Prinsip ini juga menekankan untuk selalu menjunjung tinggi etika dan

norma hukum dalam kegiatan ekonomi. Sebagai realisasi dari konsep

syariah, pada dasarnya sistem ekonomi memiliki tiga ciri yang mendasar

yaitu prinsip keadilan, menghindari kegiatan yang dilarang dan

memperhatikan aspek kemanfaatan. Dengan demikian, tidak hanya

memfokuskan diri untuk menghindari praktek bunga, akan tetapi juga

kebutuhan untuk menerapkan semua dalam ekonomi secara seimbang. Oleh

karena itu, keseimbangan antara memaksimalkan keuntungan dan

pemenuhan prinsip syariah menjadi hal yang mendasar bagi kegiatan

operasional bank syariah.

Dalam hal pelaksanaannya, prinsip ekonomi syariah akan tercermin

dalam nilai-nilai yang secara umum dapat dibagi dalam dua perspektif yaitu

mikro dan makro. Nilai-nilai syariah dalam perspektif mikro menekankan

aspek kompetensi/ profesionalisme dan sikap amanah. Dalam perspektif

makro nilai-nilai syariah menekankan aspek distribusi, pelarangan riba dan

kegiatan ekonomi yang tidak memberikan manfaat secara nyata kepada

system perekonomian. Dengan demikian, dapat dilihat secara jelas potensi

manfaat keberadaan sistem perekonomian/perbankan syariah yang ditujukan

bukan hanya untuk umat muslim, akan tetapi bagi seluruh umat manusia

(Bank Indonesia, 2003).

15

Page 17: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

16

Page 18: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Kendati secara prinsip bank syariah memiliki advantege, namun

dalam realitasnya bank syariah menghadapi beberapa kendala dan

kelemahan yang memang harus diakui perlu pembenahan dan peningkatan

secara kualitas dan kuantitas antara lain:

Masalah jaringan kantor layanan. Rasanya perbankan syariah

tidak perlu terus cengeng mempermasalahkan perubahan pola

dual banking system, yang dikembangkan BI dengan membina

bank konvensional untuk membuka unit usaha syariah, dengan

system windows murni seperti di Malaysia, Sudan ataupun

Bahrain, meski harus diakui pola ini berpotensi meningkatkan

jaringan bank syariah. Banyak cara yang bisa dikembangkan bank

syariah dalam merambah setiap kota di nusantara, boleh dengan

aliansi strategis seperti cara kancil yang dilakukan Bank

Muamalat dengan PT Pos Indonesia melalui Gerai Muamalat-nya,

ataupun mendekati BPD serta BPRS yang berjumlah sedikitnya

84 buah untuk dikonversi menjadi unit usaha syariah.

Jasa layanan dan inovasi produk. Sesuai dengan kebutuhan

masyarakat serta mudah menjangkau seluruh lapisan masyarakat,

sehingga mereka tidak merasa punya perbedaan dengan layanan

dari perbankan konvensional.

Masih terbatasnya pemahaman masyarakat mengenai kegiatan

usaha jasa keuangan syariah [bank, asuransi, dana pensiun, reksa

dana dan indeks syariah]. Keterbatasan pemahaman ini

menyebabkan banyak masyarakat memiliki persepsi yang kurang

tepat mengenai operasi jasa keuangan syariah.

Masih terbatasnya jaringan kantor cabang jasa keuangan syariah.

Keterbatasan kantor cabang ini sangat berpengaruh terhadap

kemampuan pelayanan terhadap masyarakat yang menginginkan

jasa keuangan syariah.

Masih belum lengkapnya peraturan dan ketentuan pendukung

kegiatan usaha jasa keuangan syariah seperti standar akuntansi,

17

Page 19: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

standar prinsip kehati-hatian, standar fatwa syariah serta peraturan

dan ketentuan pendukung lainnya.

Masih terbatasnya sumber daya manusia yang memiliki

keterampilan teknis jasa keuangan syariah.

Disisi lain kita lihat Malaysia, keberhasilan Malaysia mengembangkan

ekonomi Islam secara signifikan dan menjadi teladan dunia internasional,

disebabkan kebijakan Mahathir yang secara serius mengembangkan

ekonomi Islam. Mereka tampil sebagai pelopor kebangkitan ekonomi Islam,

dengan kebijakan yang sungguh-sungguh membangun kekuatan ekonomi

berdasarkan prinsip syariah. Indonesia yang jauh lebih dulu merdeka dan

menentukan nasibnya sendiri, kini tertinggal jauh dari Malaysia.

Kebijakan-kebijakan Mahathir dan juga Anwar Ibrahim ketika itu

dengan sistem syariah, telah mampu mengangkat ekonomi Malaysia setara

dengan Singapura. Tanpa kebijakan mereka, tentu tidak mungkin ekonomi

Islam terangkat seperti sekarang, tanpa kebijakan mereka tidak mungkin

terjadi perubahan pendapatan masyarakat Islam secara signifikan. Mereka

bukan saja berhasil membangun perbankan, asuransi, pasar modal, tabungan

haji dan lembaga keuagan lainnya secara sistem syariah, tetapi juga telah

mampu membangun peradaban ekonomi baik mikro maupun makro dengan

didasari prinsip nilai-nilai Islami.

Aplikasi ekonomi Islam bukanlah untuk kepentingan umat Islam saja.

Penilaian sektarianisme bagi penerapan ekonomi Islam seperti itu keliru,

sebab ekonomi Islam yang konsen pada penegakan prinsip keadilan dan

membawa rahmat untuk semua orang tidak diperuntukkan bagi umat Islam

saja, dan karena itu ekonomi Islam bersifat inklusif.

Perbankan syariah sesuai dengan kondisi sosial- budaya masyarakat

Indonesia. Sosial - budaya masyarakat yang kental dengan etika,

kebersamaan serta persaudaraan sejalan dengan sistem perbankan syari’ah

yaitu sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil memberikan manfaat adanya

kerjasama saling menguntungkan bagi masyarakat dan pihak Bank,

menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, Investasi yang beretika,

18

Page 20: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

mengedepankan nilai- nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam

berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi

keuangan. Karakteristik inilah yang dapat diterima oleh masyarakat

Indonesia.

Kehebatan sistem yang dimiliki oleh bank syariah, memberikan

kemaslahatan yang besar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal

bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, Bank Indonesia akan

mewujudkan perbankan syari’ah yang modern dan bersifat Universal artinya

tidak hanya ummat muslim saja, tetapi sistem yang sangat hebat ini sangat

cocok diterapkan kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Bahkan Visi

di tahun 2010 ini adalah bank syariah Indonesia sebagai industri perbankan

syari’ah yang terkemuka di ASEAN.

Sekarang, bagaimana agar masyarakat indonesia mengetahui bahwa

bank syariah merupakan solusi dan pilihan tepat bagi masyarakat, sehingga

banyak masyarakat yang menggunakan bank syariah dalam bertransaksi.

Tidak boleh ada kata tidak, bahwa untuk melakukan hal ini, pihak internal

bank dan pemerintah harus memutar otak serta bekerja keras secara

bersama- sama. Konsep jitu yang dapat dilaksanakan adalah dengan

menanamkan jiwa perbankan syariah kedalam jiwa peserta didik dan

masyarakat umum. Pendidikan tentang perbankan syari’ah harus diajarkan

sejak dini. Pendidikan mengenai perbankan syari’ah dapat dimasukan ke

dalam kurikulum pendidikan serta mempraktekanya berupa bertransaksi Di

Bank syariah. Dapat juga berupa pemberian beasiswa melalui bank syariah

sekaligus memberikan arahan kepada siswa, secara otomatis siswa akan

terlatih dalam menggunakan dan bertransaksi dengan bank syariah.

Kebiasaan, terlatihnya siswa dalam transaksi melalui bank syariah akan

tertanam pada jiwa peserta didik dan kelak mereka akan mengaplikasikan

dan mengembangkannya di dalam masyarakat.

Penanaman jiwa bank syariah kepada masyarakat dilakukan dengan

sosialisasi secara langsung ataupun tidak langsung. Sosialisasi yang paling

efektif adalah melibatkan masyarakat secara langsung untuk bertransaksi di

Bank Syariah. Bagaimana caranya?. Adanya kerjasama antara pihak bank

19

Page 21: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

dengan masyarakat untuk memulai dan mengembangkan usaha di semua

sektor baik skala mikro maupun makro kepada semua lapisan masyarakat

secara individu maupun komunitas. Pembimbingan dan Pembianaan melalui

kerjasama oleh pihak Bank, secara langsung akan melibatkan masyarakat

untuk bertransaksi dengan bank syariah. Semakin besar jumlah binaan oleh

pihak bank dalam mengelola usaha, maka semakin banyak masyarakat yang

akan bertransaksi dengan bank syariah. Dengan melalui aplikasi sistem

perbankan syari’ah secara langsung kepada semua lapisan masyarakat, maka

masyarakat tidak hanya sekedar mengetahui bank Syariah tetapi telah

tertanam dalam jiwa masyarakat serta menggunakan bank syari’ah dalam

bertransaksi yang akhirnya masyarakat akan berkesimpulan bahwa bank

syar’ah merupakan solusi dan pilihan tepat dimasa kini dan masa

mendatang.

Dari cerita yang dimuat dalam suatu blog, setelah penulis membaca

majalah yang berkaitan dengan bank syari’ah, Dia mengaplikasikanya

dengan menabung di bank syariah sebesar 100.000 rupiah. Dia akan

membuktikan, benarkah apa yang dibaca dalam majalah yang Ia baca. Saldo

yang ada tidak ditambah dan tidak pula dikurangi hingga terhitung selama 3

bulan. Setelah dilihat dalam buku rekening, saldo yang ada bertambah

sebesar 103.000 rupiah.

Cerita diatas berkesimpulan, bahwa bank syariah tidak akan pernah

merugikan kepada semua nasabah, sekalipun saldo yang dipunyai terlampau

sedikit, semakin besar jumlah yang diinvestasikan (menabung), maka

keuntungan dari sistem bagi hasil semakin besar. Dari cerita temanku ini,

kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bank syariah dapat digunakan oleh

semua lapisan masyarakat tanpa merugikan siapapun. Prinsip bagi hasil

adalah prinsip saling menguntungkan bukan seperti sistem suku bunga yang

cenderung kapitalis, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin

ketinggalan.

20

Page 22: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

2.3 Studi Kasus

Bank BNI Syariah

Produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh BNI Syariah untuk lebih

menarik minat masyarakat ? 

•  Produk Dana : 

•  Giro Wadiah 

•  Tabungan Mudharabah 

•  Tabungan Haji Mudharabah ( THI Mudharabah) 

•  Deposito Mudharabah 

•  Produk Pembiayaan : 

•  Pembiayaan Murabahah 

•  Pembiayaan Mudharabah 

•  Pembiayaan Musyarakah 

•  Pembiayaan Ijarah Bai Ut Takjiri 

•  Produk Jasa : 

•  Kiriman uang, berdasarkan prinsip wakalah. 

•  Garansi Bank berdasarkan prinsip kafalah. 

•  Inkaso, berdasarkan prinsip wakalah. 

Produk andalan BNI Syariah adalah Tabungan Syariahplus yang didukung oleh

jaringan ATM yang luas

•  Apa yang menjadi keunggulan BNI Syariah ? 

BNI Syariah didirikan dengan memanfaatkan jaringan BNI konvensional yang

ada baik fasilitasATM maupun Kantor cabang BNI konvensional dengan

melalui Syariah Production Counter . Dengan demikian layanan syariah uini

selain di Cabang Syariah ybs. juga dapat dilayani di Kantor Cabang

Konvensional, misalnya transaksi pembukaan rekening Tabungan dan Deposito.

21

Page 23: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

•  Kendala-kendala apa saja yang dihadapi BNI Syariah ? 

Kendala yang saat ini menghambat perkembangan BNI Syariah antara lain masih

kuatnya budaya sistim perbankan lama yang memberikan hasil lebih pasti (berupa

bunga), dibanding perbankan syariah yang returnnya tergantung pada hasil yang

diterima oleh Bank. Disamping itu sebagian masyarakat bahkan ulama masih ada

yang menganggap bunga bank itu halal atau minimal subkhat.

Untuk mengatasi kendala tersebut antara lain dengan melakukan kegiatan promosi

atau seminar-seminar bersama dengan bank syariah lainnya untuk memberikan

penjelasan mengenai bank syariah dan produk-produknya. 

•  Apa perbedaan antara tabungan dengan sistem syariah dengan tabungan

umum selama ini (bank konvensional) ? 

Kelebihan sistem syariah dibandingkan sistem konvensional seperti telah dibahas

pada pembicaraan terdahulu adalah usaha syariah berdasarkan Syariat Islam yang

mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi dalam melakukan transaksi / deal

dengan nasabah. Dalam hal perbedaan antara tabungan mudharabah dan tabungan

umum, yang paling utama adalah tabungan (dan juga produk dana lainnya) dalam

sistem syariah tidak mengenal bunga ( interest ) yang tetap seperti bank

konvensional, melainkan dikenal dengan istilah bagi hasil ( sharing ). Jadi pada

saat awal pembukaan rekening dilakukan perjanjian bagi hasil yang tetap antara

bank dengan calon nasabah . 

•  Apa yang dimaksud dengan bagi hasil ? 

Yang dimaksud dengan bagi hasil ( sharing ) di sini adalah sebagai berikut : BNI

Syariah akan menginvestasikan atau menyalurkan dana yang terhimpun pada BNI

Syariah pada aktivitas-aktivitas ekonomi yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah, baik produktif dan konsumtif. Hasil atau pendapatan dari aktivitas

tersebut kemudian dikembalikan kepada nasabah sesuai dengan nisbah yang sudah

22

Page 24: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

diperjanjikan di awal secara proporsional tergantung dari jumlah dan lamanya

pengendapan dana. Untuk saat ini rasio yang ditetapkan antara nasabah dan bank

adalah :

Bank : Nasabah : 

•  Tabungan : 55 45 

•  Deposito 1 bulan : 45 55 

•  Deposito 3 Bulan : 40 60 

•  Deposito 6 bulan : 35 65 

•  Deposito 12 bulan : 40 60 

•  Apa kelebihan dari tabungan mudharabah BNI Syariah ? 

Nasabah pemegang rekening tabungan mudharabah dapat memanfaatkan seluruh

jaringan BNI Konvensional, baik jaringan cabang maupun ATM karena telah

tersambung secara on-line. 

Oleh karena itu pemilik rekening tabungan BNI Syariah tidak perlu khawatir jika

sering berpindah tempat atau sedang bepergian, karena masih dapat melakukan

transaksi di BNI Konvensional terdekat. 

•  Bagaimana dengan Giro Wadiah, apakah cara transaksinya juga sama

dengan BNI konvensional? juga mengenai jasa giro, berapa besarnya. ? 

Cara transaksi Giro Wadiah Syariah secara prinsip sama dengan konvensional,

yaitu dengan Cek atau pemindahbukuan dengan Bilyet Giro. 

Sedangkan untuk jasa Giro yang identik dengan bunga, pada BNI syariah tidak

ada, hanya kemungkinan dapat diberikan bonus , yang sifatnya tidak

diperjanjikan dan diberikan atas kebijaksanaan BNI Syariah.

23

Page 25: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

•  Bagaimana bagi hasil yang diperoleh nasabah penabung BNI syariah,

terutama dibandingkan dengan bank konvensional, lebih besar atau lebih

kecil ? 

Masalah besarnya bagi hasil dari para penabung, sangat ditentukan oleh besarnya

pendapatan yang diterima oleh cabang tersebut. Jika kinerja dari suatu cabang

syariah baik tentunya pendapatan bagi hasilnya juga akan besar. Dan dalam hal ini

BNI Syariah akan mengupayakan untuk dapat memberikan hasil yang sebaik

mungkin kepada nasabah-nya.

•  Apa garansi atau jaminan bahwa produk BNI Syariah telah berjalan

sesuai dengan prinsip syariah ? 

Pada BNI Syariah dewan pengawas yang disebut dengan Dewan Pengawas

Syariah (DPS). Setiap produk yang saat ini dimiliki oleh BNI Syariah telah

mendapatkan pengesahan dari DPS, dan demikian juga dengan produk-produk

yang nantinya akan diluncurkan oleh BNI Syariah, terlebih dahulu juga harus

mendapatkan pengesahan dari DPS sebelum di-launching kepada masyarakat.

•  Jika pada pembicaraan yang lalu dibicarakan mengenai bagi hasil, dari

mana Bank Syariah mendapatkan hasil yang akan dibagikan kepada pemilik

dana ? 

Seperti umumnya operasi perbankan secara umum yang mengandalkan

pendapatan dari sektor kredit, BNI Syariah juga akan menyalurkan dana-dana

masyarakat tersebut melalui sektor kredit yang dalam istilah BNI Syariah disebut

dengan pembiayaan. Hasil pendapatan dari pembiayaan tersebut yang kemudian

dilakukan bagi hasil dengan nasabah pemilik dana sesuai dengan nisbah masing-

masing produk dana. Selain dari pembiayaan tersebut, jika terdapat dana idle juga

dimungkinkan untuk dilakukan penempatan di lembaga keuangan syariah lain dan

di SWBI (Syariah Wadi'ah Bank Indonesia ).

24

Page 26: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

•  Apa perbedaan antara kredit di Bank Konvensional dan pembiayaan di

BNI Syariah ini ? 

Pada prinsipnya hampir sama. Hanya saja pada bank syariah tidak dikenal dengan

istilah bunga karena memang tidak sesuai dengan syariah, namun dikenal dengan

margin, uang sewa dan bagi hasil dengan nasabah. 

Sebagai contoh jika ada masyarakat yang ingin memiliki ruko untuk berusaha,

katakanlah bernama Pak Amir, maka jika menurut BNI Syariah bisnis Pak Amir

ini feasible untuk dibiayai, selanjutnya bank akan terlebih dahulu membeli ruko

tersebut dari penjualnya. Kemudian antara bank dan Pak Amir dilakukan akad jual

beli dengan negosiasi margin yang telah dinegosiasikan. Dalam hal ini BNI

Syariah bertindak selaku penjual dan Pak Amir selaku pembeli. 

Contoh tersebut adalah contoh sederhana, yang pada prakteknya tentu akan

berbeda untuk setiap kasus.

•  Apa saja produk pembiayaan yang disediakan oleh BNI Syariah ? 

BNI Syariah untuk saat ini telah menyediakan beberapa pilihan yang kami yakin

akan menarik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Produk-produk

tersebut adalah : 

•  Pembiayaan Murabahah : 

Yaitu pembiayaan kepada nasabah dengan prinsip jual - beli antara bank dengan

nasabah, sebesar harga perolehan (harga barang yang diperjualbelikan) ditambah

dengan keuntungan (yang dalam konteks syariah dikenal sebagai margin) yang

disepakati bersama dan pembayaran oleh nasabah dilakukan secara tangguh

dengan dibayar secara sekaligus atau dicicil / angsuran.

25

Page 27: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

•  Pembiayaan Mudharabah : 

Yaitu pembiayaan yang dilakukan melalu kerja sama di antar dua pihak di mana

pemilik modal / bank (shahibul maal) menyediakan modal 100%, sedangkan

pihak lain menjadi pengelola usaha / debitur (mudharib). Keuntungan dari usaha

dilakukan secara bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. 

•  Pembiayaan Musyarakah : 

Yaitu pembiayaan yang dilakukan melalu kerja sama di antar dua pihak di mana

pemilik modal / bank (shahibul maal) menyediakan modal tidak 100%

tergantung dari musyawarah antara kedua belah pihak, sedangkan pihak lain

menjadi pengelola usaha / debitur (mudharib). Keuntungan dari usaha dilakukan

secara bagi hasil sesuai dengan kesepakatan. 

•  Pembiayaan Ijarah Bai Ut Takjiri (Pembiayaan Ijarah) : 

Pembiayaan yang dilakukan melalui pola kontrak sewa yang diakhiri dengan

penjualan. Dalam kontrak ini pembayaran sewa telah diperhitungkan sedemikian

rupa sehingga sebagian padanya merupakan pembelian barang secara berangsur.

•  Sektor apa saja yang bisa dibiayai melalui pembiayaan BNI Syariah ? 

Seluruh sektor ekonomi sepanjang itu sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia ,

BNI secara umum dan ditambah sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dapat

dibiayai. Jadi ada tambahan sesuai dengan prinsip syariah, sehingga meskipun

ketentuan Bank Indonesia dan BNI secara umum membolehkan, namun tidak

sesuai dengan prinsip syariah, maka tidak dapat dibiayai oleh BNI Syariah.

Contohnya adalah perdagangan minuman keras (khamar) atau peternakan babi.

Mengutip dari Bapak Muhammad Syafi'i Antonio dalam bukunya Bank Syariah

dari teori ke praktek, beberapa hal pokok yang diperhatikan oleh Bank Syariah

sebelum menyetujui pembiayaan adalah :

26

Page 28: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

•  Apakah objek pembiayaan halal atau haram? 

•  Apakah proyek tersebut menimbulkan kemudharatan untuk masyarakat? 

•  Apakah proyek berkaitan dengan perbuatan asusila. 

•  Apakah proyek berkaitan dengan perjudian. 

•  Serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kegiatan ilegal serta dapat merugikan

syiar Islam secara langsung ataupun tidak langsung. 

Selain itu meskipun BNI Syariah tidak sama sekali melarang pembiayaan

konsumtif, namun lebih mendahulukan pembiayaan sektor riil terutama untuk

menggerakkan perekonomian, khususnya perekonomian masyarakat muslim. 

•  Apa garansinya sehingga pembiayaan BNI tersebut sesuai dengan prinsip-

prinsip syariah ? 

Seperti juga dengan produk dana yang telah kita bahas pada pertemuan

sebelumnya, produk-produk pembiayaan dari BNI juga terlebih dahulu

dikonsultasikan dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dengan semakin

berkembangnya produk perbankan, BNI Syariah juga akan terus melakukan

inovasi produk sesuai dengan permintaan nasabah. Namun demikian dalam

melakukan inovasi tersebut akan tetap berpedoman pada prinsip-prinsip syariah

dan selalu dikonsultasikan dengan DPS.

•  Siapa saja yang berhak memperoleh pembiayaan dari BNI syariah? 

Pada dasarnya seluruh masyarakat berhak memperoleh fasilitas pembiayaan ini.

Namun demikian BNI Syariah dalam hal ini memegang amanah dari masyarakat

pemegang dana untuk menginvestasikan dana mereka. Sesuai dengan prinsip

27

Page 29: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

investasi tentunya masyarakat tersebut juga menghendaki hasil yang optimal.

Oleh karena itu tentunya BNI Syariah akan berupaya untuk memilih dan

menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor yang potensial, sehingga dana

masyarakat yang diamanahkan kepada BNI Syariah dapat berkembang secara

lebih baik. Untuk itu setiap permohonan pembiayaan akan dilakukan analisa oleh

tenaga analis BNI Syariah, sehingga selain resikonya dapat dikurangi menjadi

seminimal mungkin, return atau pendapatan dari yang dibiayai tersebut juga dapat

memberikan hasil yang maksimal. Sehingga akan menguntungkan bagi kedua

belah pihak.

•  Apa keuntungan memperoleh fasilitas pembiayaan dari BNI Syariah

dibandingkan dengan kredit dari Bank Konvensional. 

Inti utamanya adalah dengan Bank Syariah akan menghindarkan diri dari bunga

yang pada sebagian masyarakat muslim dianggap riba minimal meragukan ( Jika

meragukan lebih baik ditinggalkan ). Selain itu Bank Syariah menerapkan prinsip

yang lebih adil dan bersifat kemitraan dengan nasabah. 

Sebagai contoh adalah prinsip bagi hasil. Masyarakat yang memperoleh fasilitas

pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dalam kondisi bisnisnya yang berkembang,

ybs. akan memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat lain pemilik

dana, namun jika kondisi bisnisnya mengalami penurunan karena kondisi yang

tidak bisa dielakkan, tentunya kontribusinya akan berkurang. 

Hal ini berbeda dengan bank konvensional, baik kondisi bisnisnya dalam keadaan

baik atau sedang menurun, ybs. tetap harus memenuhi kewajibannya sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Jika kondisi baik tentunya hal ini tidak masalah,

namun bagaimana jika kondisi menurun? tentunya membuat usahanya semakin

sulit. 

•  Apakah Bank Syariah juga melayani masyarakat non-muslim ? 

28

Page 30: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Tentu saja, tidak ada larangan bagi masyarakat non muslim untuk menjadi

nasabah BNI Syariah. Hal ini telah dibuktikan pada cabang-cabang BNI Syariah

saat ini yang selain masyarakat muslim juga terdapat masyarakat non muslim

yang menjadi nasabah. Hal ini juga menunjukkan bahwa prinsip-prinsip syariah

seperti bagi hasil dan margin juga dapat diterima oleh masyarakat non muslim. 

•  Apa hubungan antara BNI Syariah dengan BNI? 

Secara organisasi, BNI Syariah merupakan salah satu unit dari BNI secara

keseluruhan, dengan kata lain direktur BNI Syariah dengan BNI masih sama. BNI

Syariah juga memanfaatkan jaringan BNI konvensional seperti ATM dan

sebagian cabang, sehingga meskipun jumlah Cabang Bank Syariah masih sedikit,

tapi dengan memanfaatkan jaringan ini nasabah BNI Syariah tidak perlu khawatir

jika berada di tempat yang jauh dari lokasi cabang BNI Syariah. 

Namun demikian perlu digariskan di sini bahwa khusus untuk pengelolaan dana

masyarakat dilakukan terpisah. Dengan kata lain dana masyarakat yang disimpan

di BNI Syariah tidak akan dipergunakan oleh BNI Konvensional dan sebaliknya,

bahkan dari awal pembukuan secara akuntansi dilakukan secara terpisah. Hal ini

untuk menjamin pengelolaan dana masyarakat di BNI Syariah dilakukan sesuai

dengan prinsip-prinsip syariah.

•  Apakah BNI Syariah juga melayani jasa-jasa perbankan lain seperti

kiriman uang dan garansi bank ? 

Pada dasarnya jasa-jasa perbankan yang ada di bank konvensional juga terdapat di

BNI Syariah. Bahkan BNI Syariah saat ini juga telah on-line baik dengan sesama

BNI Syariah maupun dengan BNI, sehingga misalnya pengiriman uang antar

sesama nasabah BNI Syariah atau antara nasabah BNI Syariah dengan nasabah

BNI konvensional dapat dilakukan dengan seketika. 

•  Apa kelebihan Bank Syariah dibandingkan dengan bank konvensional ? 

29

Page 31: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Bank Syariah berlandaskan usaha sesuai dengan syariat Islam yang mengacu

kepada Al Qur'an dan Hadits, dan mengkedepankan rasa keadilan dan transparansi

dalam setiap transaksinya. Dengan Bank Syariah Insya Allah masyarakat tidak

perlu khawatir dengan pengelolaan dananya, karena BNI Syariah akan

menyalurkannya kepada sektor-sektor yang tidak bertentangan dengan syariah dan

syiar Islam. BNI Syariah akan mengutamakan penyaluran dananya untuk sektor

riil yang diharapkan akan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat,

khususnya sektor ritel. Selain itu masyarakat muslim yang masih ragu dengan

bunga bank (riba atau tidak), sekarang dapat menyimpan dananya secara tenang.

Bukankah jika kita ragu akan sesuatu lebih baik ditinggalkan?? 

•  Apa kelebihan BNI Syariah dibandingkan dengan bank syariah yang lain? 

BNI Syariah dikelola oleh SDM yang andal yang tidak sekedar dilatih untuk

memahami prinsip-prinsip syariah, tapi juga telah memahami konsep perbankan

karena umumnya telah berpengalaman di bidang perbankan. Dengan

pengalamannya tersebut diharapkan pengelolaan bisnis dapat dilakukan secara

baik sehingga dapat menguntungkan semua pihak. 

BNI Syariah memiliki jaringan yang luas, karena meskipun saat ini baru memiliki

8 cabang syariah dan di Jakarta baru 2 cabang di Jakarta Timur dan Jakarta

Selatan, namun dengan teknologi yang dimiliki BNI, nasabah BNI Syariah

khususnya nasabah tabungan mudharabah dapat menggunakan 1500 ATM dan

lebih dari 600 cabang BNI konvensional.

•  Apa kendala-kendala yang selama ini dirasakan menghambat

perkembangan Bank Syariah di Indonesia ? 

Kendala utamanya adalah sosialisasi, mengingat meskipun sudah sejak 10 tahun

yang lalu ada bank yang berprinsip syariah beroperasi di Indonesia , namun

gemanya masih belum begitu terasa. 

30

Page 32: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

Potensi bagi berkembangnya bank syariah di Indonesia sangat besar, mengingat

mayoritas merupakan ummat muslim, dan masih banyak yang ragu akan bunga

bank, sehingga beberapa diantaranya tidak menyimpan dananya di bank

melainkan di bawah bantal misalnya. Sebagian lagi tetap menyimpan di bank,

namun menolak menerima bunga. Selain itu ada yang masih tetap menyimpan di

bank, namun merasa berada dalam keadaaan darurat karena belum ada bank

syariah yang beroperasi. Dengan adanya BNI Syariah diharapkan ummat muslim

tidak lagi ragu-ragu untuk menyimpan dananya di bank. 

Kami juga menyambut rencana sejumlah bank lain yang juga akan beroperasi

secara syariah, dan sama sekali tidak kami anggap sebagai pesaing, karena

banyaknya bank syariah sekaligus berarti meningkatkan sosialisasi Bank Syariah

di Indonesia.

•  Apa keuntungan bagi masyarakat yang menyimpan dananya di BNI

Syariah ? 

Tentunya akan banyak sekali manfaat yang akan diperoleh dengan menjadi

nasabah BNI Syariah. Dari sisi pendapatan, masyarakat akan memperoleh bagi

hasil yang menguntungkan, sesuai dengan pendapatan yang diperoleh Bank

Syariah. Jika pendapatan yang diperoleh Bank tinggi tentunya akan menyebabkan

bagi hasil yang diperoleh nasabah juga menjadi tinggi. 

Namun yang lebih penting lagi, masyarakat akan terbebas dari keraguan akan

bunga bank, sehingga menjadi lebih tenang. Dana yang disimpan akan disalurkan

kepada sektor-sektor yang halal dan menguntungkan dan tidak bertentangan

dengan syariah Islam. 

31

Page 33: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

32

Page 34: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

BAB III PENUTUP

1. badruddin69.wordpress.com/2009/09/22/bank-syariah-sebagai-solusi-bagi-

umat-islam/

2. www.minfokita/syariah-sebagai-solusi-krisis-global/

3. www.muslimdaily.net/berita/lokal/3202/vatikan-tawarkan-perbankan/

4. www.wikipedia.com

5. www.bnisyariah.tripod.com/faq.html

33

Page 35: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

34

Page 36: [Template Laporan Tubes] Studium Generale

DAFTAR PUSTAKA

1. badruddin69.wordpress.com/2009/09/22/bank-syariah-sebagai-solusi-bagi-

umat-islam/

2. www.minfokita/syariah-sebagai-solusi-krisis-global/

3. www.muslimdaily.net/berita/lokal/3202/vatikan-tawarkan-perbankan/

4. www.wikipedia.com

5. www.bnisyariah.tripod.com/faq.html

Page 37: [Template Laporan Tubes] Studium Generale