tema - bukopin.co.id · proses bisnis di perseroan. kualitas menjadi kata kunci dalam aspek...
TRANSCRIPT
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
SANGGAHAN DANBATASAN TANGGUNG JAWAB
Laporan tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan Perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis. Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan.
Pernyataan-pernyataan prospektif dalam laporan tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi Perseroan pada masa mendatang serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya ini akan memberikan hasil yang diharapkan.
Laporan tahunan ini memuat kata “Bank Bukopin”, “Bank” dan “Perseroan” yang didefinisikan sebagai PT Bank Bukopin Tbk yang menjalankan kegiatan usaha di bidang perbankan. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah”, “Rp” atau IDR merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau USD merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Indonesia.
Laporan ini disajikan dalam dua Bahasa dengan buku berbeda yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas yang baik. Laporan Tahunan ini dapat dilihat dan diunduh di website resmi Bank Bukopin yaitu www.bukopin.co.id
ii
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
PENJELASAN TEMA
MEMPERKUAT SINERGI, MEMPERKOKOH FONDASI BISNISDi tengah persaingan industri keuangan yang semakin ketat dan geliat industri teknologi finansial yang telah memasuki babak baru, bank harus mempertajam diferensiasi dan membangun unique value proposition jika ingin tetap eksis dan tumbuh secara berkelanjutan. Bank Bukopin menyadari sepenuhnya hal tersebut. Oleh karena itu, Perseroan telah menetapkan strategi Memperkuat Sinergi untuk memacu pertumbuhan di sektor Ritel.
Strategi ini secara konsisten telah diimplementasikan oleh Bank Bukopin pada tahun 2019. Seluruh lini bisnis bahu-membahu memperkuat sinergi untuk fokus mendorong pertumbuhan bisnis Ritel. Tentu ini bukan merupakan program jangka pendek. Dibutuhkan komitmen dan konsistensi seluruh bagian di Perusahaan untuk mengimplementasikan strategi ini dalam jangka panjang.
Di sisi lain, dunia ternyata bergerak semakin dinamis. Proyeksi dan strategi bisnis harus terus dimonitor, di-review dan diadaptasi sesuai perkembangan. Siapa yang menyangka Virus Corona yang muncul di kota Wuhan, China pada penghujung 2019 ternyata mengubah begitu banyak sisi kehidupan manusia pada tahun 2020.
Dalam konteks itulah Bank Bukopin dituntut untuk terus memperkuat sinergi dan memperkokoh fondasi bisnis agar memiliki resiliensi dalam menghadapi setiap perkembangan dan tantangan zaman. Dapat kami pastikan, Perseroan terus bahu membahu untuk memperkuat ketahanan tersebut.
1
-
KESINAMBUNGAN TEMA
MERAIH MASA DEPAN YANG LEBIH CERAHTahun 2018 merupakan salah satu tahun terpenting dalam perjalanan sejarah Bank Bukopin. Pada tahun tersebut, Perseroan fokus membangun landasan Tata Kelola dan infrastruktur yang kokoh. Strategi usaha Perseroan dikonsentrasikan untuk memperbaiki rasio kecukupan modal, kualitas kredit dan mengelola biaya overhead. Penyiapan fondasi yang kokoh tersebut dilakukan untuk memacu pertumbuhan berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya. Pencapaian kinerja Perseroan per Desember 2018 menunjukkan bahwa kinerja Bank Bukopin semakin membaik dibandingkan periode sebelumnya. Peningkatan kinerja Perseroan pada periode tersebut didorong oleh perbaikan kualitas kredit dan penurunan biaya dana. Pada 2018 Bank Bukopin berhasil merealisasikan agenda penting yaitu pelaksanaan Rights Issue. Melalui aksi korporasi tersebut permodalan Bank Bukopin menjadi semakin kuat. Di sisi lain, komposisi pemegang saham Perseroan kini juga menjadi semakin lengkap dengan keberadaan PT Bosowa Corporindo mewakili unsur Swasta, Kopelindo mewakili unsur koperasi, Negara RI, serta KB Kookmin Bank mewakili unsur Global. Kami yakin dengan dukungan pemegang saham yang solid Bank Bukopin akan dapat melaju lebih pesat lagi untuk mewujudkan tujuan dan visi bank.
KUALITAS, EFISIENSI, DIGITALISASIMemasuki era Disrupsi yang ditandai dengan kehadiran industri teknologi finansial, perbankan digital, dan menghadapi situasi ekonomi politik yang sangat Dinamis, Kualitas, Efisiensi, dan Digitalisasi menjadi pilihan kata kunci yang ditetapkan Bank Bukopin untuk memacu pertumbuhan kinerja baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Perseroan meyakini tiga elemen tersebut merupakan pilihan strategi yang harus diimplementasikan untuk mengantisipasi iklim bisnis perbankan yang mulai memasuki masa maturity. Tema tersebut menjadi jiwa pada seluruh proses bisnis di Perseroan. Kualitas menjadi kata kunci dalam aspek mobilisasi dana pihak ketiga, penyaluran kredit, optimalisasi fee based income, dan Sumber Daya Manusia. Efisiensi diimplementasikan dalam bisnis proses dan pengendalian biaya pada semua aspek. Sedangkan Digital difokuskan pada Pengembangan Digitalisasi Bisnis Proses Internal, tak terkecuali dalam pengembangan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Melalui peningkatan kualitas, efisiensi dan akselerasi proses digitalisasi pada seluruh aspek, Perseroan telah membangun daya saing berkelanjutan sekaligus bersiap memenangkan persaingan bisnis di era digital, sehingga dapat terus menjadi mitra bagi seluruh stakeholder, termasuk pemegang saham dan nasabah. Sampul Laporan Tahunan ini menampilkan sosok BNVO, yaitu robot yang dikisahkan datang dari masa depan sebagai agen perubahan di bumi. Melalui BNVLabs, BNVO melakukan berbagai inovasi untuk menciptakan teknologi yang berguna bagi manusia. Perseroan berinisiatif untuk ikut aktif membangun ekosistem dan mendorong tumbuh kembangnya pelaku startup di sektor fintech.
2018
2017
Memperkuat Sinergi, Memperkokoh Fondasi Bisnis2
-
TUMBUH BERKUALITAS DI ERA DIGITALPerseroan telah menetapkan target untuk tumbuh berkelanjutan dan berkualitas, melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan efisiensi. Oleh karena itu pada tahun 2016 Perseroan telah menetapkan 5 (lima) pilar pertumbuhan berkelanjutan. Pilar pertama adalah fokus pada core bisnis yaitu secara konsisten menerapkan fokus pada segmen bisnis dan produk unggulan. Pilar kedua adalah orientasi pada customer loyalty dengan orientasi pelayanan adalah kepuasan customer, khususnya dalam hal kecepatan dan kemudahan. Pilar ketiga adalah disiplin proses yang merupakan upaya meningkatkan disiplin proses bisnis, proses pelayanan, maupun tata kelola (Good Corporate Governance) yang optimal. Pilar keempat adalah duplikasi dan inovasi, yang meliputi penerapan pola yang sudah berhasil dilakukan, pembentukan sikap SDM yang adaptif terhadap perubahan dan inovasi baru, peningkatan kompetensi SDM. Sedangkan pilar kelima adalah produk unik dan unggul. Strategi tersebut telah terbukti efektif, sepanjang 2016, Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan kinerja yang cukup mengesankan dengan pencapaian aset mencapai Rp105,4 triliun, meningkat 11,70% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu. Tahun 2016 juga merupakan fase penting bagi Perseroan karena di tengah pesatnya perkembangan Teknologi Informasi, Perseroan telah berkomitmen menghadapi kompetisi di era perbankan digital.
MELAJU DALAM KEBERSAMAAN MENUJU KEMENANGANOlahraga dayung mewakili semangat, kerja keras, fokus, sinergi dan sejumlah nilai positif lainnya. Visual perjuangan tim dayung untuk memenangkan pertandingan sangat cocok untuk mewakili analogi tentang perjuangan Bank Bukopin yang terus memperkuat sinergi untuk meraih kesuksesan dalam persaingan industri perbankan yang semakin ketat. Layaknya tim dayung, Bank Bukopin juga harus memadukan strategi dan menciptakan sinergi untuk memenangkan persaingan di dunia perbankan 2015. Bukopin harus menghadapi tantangan-tantangan berat seperti kondisi makro ekonomi tahun 2015 tidak lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, tahun 2015 juga diwarnai dengan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang melemah cukup tajam. Hal ini berdampak pada penurunan daya beli masyarakat dan pelemahan berbagai sektor industri. Dengan semangat kebersamaan dan sinergi yang tercipta antar insan Bukopin, Bank Bukopin dapat membukukan kinerja yang cukup membanggakan di tengah kondisi perekonomian yang kurang menggembirakan sepanjang tahun 2015. Hampir seluruh indikator kinerja operasional dan keuangan Bank Bukopin mengalami peningkatan yang baik, bahkan secara umum berada diatas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional.
2016
2015
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk 3
-
Rasio NPL Net turun sebesar 0,30% dari 4,75% pada tahun 2018 menjadi 4,45% di tahun 2019.
02
Perseroan berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp69,55 triliun pada tahun 2019, meningkat 4,67% dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit pada tahun 2018 sebesar Rp66,44 triliun.
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
FINANCIAL HIGHLIGHTS
01PENINGKATAN KREDIT YANG DISALURKAN (KYD)
PERBAIKAN KUALITAS KREDIT
4
-
04
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Pendapatan dari produk Trade Finance mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 96% dari Rp120,22 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp235,90 miliar pada tahun 2019.
Laba Bersih Perseroan tumbuh sebesar 14% dari Rp190 miliar pada tahun 2018, menjadi Rp217 miliar pada tahun 2019.
03PENDAPATAN PRODUK TRADE FINANCE YANG SIGNIFIKAN
PERTUMBUHAN LABA BERSIH
5
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
KEUNGGULAN BANK BUKOPIN
BERPENGALAMAN DI SEGMEN RITEL
PERINGKAT PERTAMA DALAM PENYALURAN KREDIT UMKM
BRAND IMAGE
Perseroan telah menetapkan fokus untuk bergerak di segmen ritel, melalui keterlibatan dalam program kredit pedesaan dan berbagai skema pembiayaan segmen UKM lainnya, baik kepada koperasi maupun perorangan. Seiring dengan beragam dinamika organisasi yang dialami, hingga saat ini Perseroan masih menempatkan segmen Ritel sebagai tulang punggung pertumbuhan usaha. Segmen Ritel yang saat ini fokus dipertajam yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Konsumer dan pembiayaan pensiunan. Segmen Ritel terbukti relatif stabil dan mampu bertahan di tengah krisis ekonomi yang pernah terjadi. Dalam menggarap segmen Ritel, Perseroan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian dengan menekankan pertumbuhan bisnis pada sektor ekonomi unggulan yang menjadi keunggulan di masing-masing wilayah geografis.
Bank Bukopin merupakan bank dengan porsi kredit UMKM terbesar diantara 21 bank dengan aset terbesar di Tanah Air. Per Desember 2019, rasio kredit UMKM terhadap total kredit Bank Bukopin berada di posisi 57,4%. Dua bank di bawahnya memiliki pangsa kredit UMKM sebesar 48,4% dan 24,9%. Penetapan pangsa kredit UMKM tersebut mengacu pada definisi pelaku usaha sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM
Melalui serangkaian bentuk edukasi maupun komunikasi pemasaran yang terintegrasi (integrated marketing communication) kepada masyarakat, Perseroan masuk ke dalam Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brand 2019 berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh Majalah SWA dan konsultan valuasi merek Brand Finance dan Millenials Admirable Brand dari Iconomics.
6
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
KEMITRAAN STRATEGIS
MANAJEMEN YANG SOLID, PROFESIONAL DAN BERPENGALAMAN
Dalam rangka mempercepat pertumbuhan di segmen Bisnis Ritel yang menjadi kompetensi inti Perseroan, beragam upaya kemitraan dilakukan melalui kerjasama dengan berbagai mitra strategis dan berbagai pihak terkait. Kemitraan ini diwujudkan baik dalam bentuk pengelolaan keseluruhan mata rantai usaha dari mitra (hulu sampai dengan hilir) maupun penyediaan produk/layanan yang dimiliki oleh Perseroan yang didesain secara khusus untuk nasabah yang bersangkutan (tailor made). Kemitraan ini telah menciptakan keuntungan di kedua sisi yang berorientasi pada terciptanya efisiensi dalam proses binis serta solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh mitra kerja dan seluruh stakeholder-nya.
Manajemen Perseroan merupakan manajemen yang solid, terdiri dari para profesional yang memiliki pengalaman luas baik dalam industri perbankan maupun sektor riil. Dengan profesionalisme dan pengalaman yang dimiliki, diharapkan dapat membawa Perseroan mencapai setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Corporate Plan.
7
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
DAFTAR ISI
ii Sanggahan Dan Batasan Tanggung Jawab 1 Penjelasan Tema
2 Kesinambungan Tema
4 Financial Highlights
6 Keunggulan Bank Bukopin
8 Daftar Isi
KILAS KINERJA 201914 Ikhtisar Keuangan
18 Ikhtisar Operasional
19 Ikhtisar Saham
21 Ikhtisar Efek Lainnya
22 Penghargaan Dan Sertifikasi
26 Peristiwa Penting 2019
LAPORAN MANAJEMEN32 Laporan
32 Dewan Komisaris
42 Laporan
42 Direksi
54 Pertanggungjawaban Laporan Tahunan
PROFIL PERUSAHAAN58 Identitas Perusahaan
59 Riwayat Singkat Perusahaan
62 Jejak Langkah Perusahaan
64 Logo Perusahaan
65 Bidang Usaha
66 Produk dan Jasa
71 Inovasi Bisnis
72 Jaringan Bisnis dan Wilayah Operasi
74 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan
75 Budaya Perusahaan
76 Struktur Organisasi
78 Profil Dewan Komisaris
88 Profil Direksi
98 Pejabat Eksekutif Senior
8
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
101 Struktur dan Komposisi Pemegang Saham109 Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
111 Struktur Grup Perusahaan
112 Lembaga dan/atau Profesi Penunjang115 Informasi Website Perusahaan
117 Program Pendidikan dan Pelatihan Manajemen
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN126 Tinjauan Perekonomian
131 Tinjauan Operasional
175 Tinjauan Keuangan
220 Permodalan dan Penerapan Manajemen Risiko
FUNGSI PENUNJANG BISNIS259 Sumber Daya Manusia
260 Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia261 Pengembangan Organisasi
262 Manajemen Sumber Daya Manusia
267 Sistem Informasi SDM
269 Program Pengembangan Kompetensi274 Master Plan Teknologi Informasi
275 Struktur Pengelola Teknologi Informasi276 Manajemen Teknologi Informasi
DAFTAR ISI
9
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
TATA KELOLA PERUSAHAAN
282Komitmen dan Kebijakan Perusahaan dalam Menerapkan Corporate Governance dan Governance Outcome
290Penerapan Aspek dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan Sesuai Ketentuan Otoritas Jasa Keuangan
296 Struktur dan Mekanisme Corporate Governance298 Rapat Umum Pemegang Saham
312 Dewan Komisaris
330 Komisaris Independen
335 Direksi
349 Kebijakan Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi
351 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi355 Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
367 Sekretaris Dewan Komisaris
369 Komite Audit
378 Komite Remunerasi dan Nominasi
384 Komite Pemantau Risiko
390 Komite Tata Kelola Terintegrasi
397 Komite di bawah Direksi
407 Sekretaris Perusahaan
411 Satuan Kerja Audit Internal
419 Akuntan Publik
421 Manajemen Risiko
441 Sistem Pengendalian Internal
444 Fungsi Kepatuhan
453Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
455 Permasalahan Hukum/Litigasi Perusahaan dan Anak Perusahaan456 Perkara Penting
457 Akses Informasi dan Data Perusahaan459 Kode Etik
462 Kebijakan Anti Korupsi dan Sosialisasinya462 Pengendalian Gratifikasi
463 Pembelian Kembali (Buyback) Saham dan Obligasi Bank Bukopin
463 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan Perusahaan
464 Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Politik
464 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait
465 Kebijakan Conflict Management (Termasuk Insider Trading)
DAFTAR ISI
10
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
465 Kebijakan Perlindungan Nasabah
465 Perlindungan Hak Kreditur
466 Penerapan Strategi
466 Anti Fraud
469 Pelanggaran (Fraud) Internal
470 Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System)
475 Transparansi Praktik Bad Governance
476 LAPORAN TAHUNANTATA KELOLA TERINTEGRASI
478 Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2019
480 Laporan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2019
483Struktur dan Kepemilikan Saham Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
485Struktur Kepengurusan Entitas Utama dan Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
488Penerapan Kerangka Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan Bank Bukopin
499 Kebijakan Transaksi Intra – Grup
500Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Bukopin Tahun 2018
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN512 Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial
517Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Kegiatan Operasi yang Adil
520 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Hak Asasi Manusia
525 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Lingkungan Hidup
530Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
535 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan kepada Konsumen
539 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait Pengembangan Masyarakat
543 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terkait dengan Pemasok
LAPORAN KEUANGAN550 Laporan Keuangan
DAFTAR ISI
11
-
KILAS KINERJA
2019Di tengah dinamisnya tantangan usaha dan tingkat persaingan di
industri perbankan yang semakin ketat, Bank
Bukopin secara konsisten mampu membukukan
kinerja yang positif
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
IKHTISAR KEUANGAN
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasiandalam jutaan Rupiah
Uraian 2019 2018 2017
ASET
Kas 836.192 816.250 678.480
Giro pada Bank Indonesia 4.101.417 4.031.064 4.618.073
Giro pada Bank Lain - Neto 866.508 803.296 479.239
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain - Neto 4.847.957 6.354.843 9.563.256
Surat-Surat Berharga - Neto 9.069.393 7.842.251 10.071.915
Surat-Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - Neto - 1.001.302 1.128.572
Tagihan Derivatif - Neto - 113 3.601
Kredit yang Diberikan dan Pembiayaan/Piutang Syariah - Neto 67.835.773 64.365.307 70.479.820
Tagihan Akseptasi 111.321 134.915 170.227
Penyertaan Saham 15 15 15
Aset Tetap - Neto 3.012.215 3.075.041 2.755.288
Aset PajakTangguhan - Neto 21.717 80.241 53.157
Aset Tak Berwujud - Neto 247.890 226.337 249.311
Aset Lain-Lain - Neto 9.313.850 6.912.948 6.192.045
TOTAL ASET 100.264.248 95.643.923 106.442.999
LIABILITAS
Liabilitas Segera 488.661 296.666 666.912
Simpanan Nasabah 80.813.460 76.149.550 88.586.160
Simpanan dari Bank Lain 1.154.348 3.121.804 1.584.645
Surat-Surat Berharga Yang Dijual Dengan Janji Dibeli Kembali - Neto 4.275.068 1.606.714 3.389.208
Liabilitas Derivatif - - 643
Liabilitas Akseptasi 111.321 134.915 170.227
Pinjaman yang Diterima 1.072.147 1.279.392 846.980
Utang Pajak 89.179 116.184 63.434
Liabilitas Lain-Lain 1.556.633 1.048.755 1.083.944
Surat Berharga yang Diterbitkan 1.797.946 3.295.506 3.291.894
TOTAL LIABILITAS 91.358.763 87.049.486 99.684.047
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal Saham 1.376.437 1.376.437 1.119.908
Tambahan Modal Disetor 2.923.938 2.923.938 1.724.069
Surplus Revaluasi Aset 1.368.875 1.368.875 1.161.530
Keuntungan/(Kerugian) yang belum direalisasi atas surat-surat berharga dalam kelompok tersedia untuk dijual dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain - setelah pajak tangguhan
12.937 (41.838) 19.644
Saldo Laba 3.200.834 2.945.004 2.712.306
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 8.883.021 8.572.416 6.737.457
Kepentingan Non-Pengendali 22.464 22.021 21.495
TOTAL EKUITAS 8.905.485 8.594.437 6.758.952
TOTAL LIABILITAS Dan EKUITAS 100.264.248 95.643.923 106.442.999
14
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
IKHTISAR KEUANGAN
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Konsolidasiandalam jutaan Rupiah
Uraian 2019 2018 2017Pendapatan Bunga dan Syariah 7.764.858 7.980.892 9.623.094
Beban Bunga dan Syariah (5.750.319) (5.387.749) (6.489.782)
Pendapatan Bunga dan Syariah - Neto 2.014.539 2.593.143 3.133.312
Pendapatan Operasional lainnya 783.880 783.593 767.409
Pembalikan/(Beban) Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan - Neto
102.139 (467.365) (810.317)
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Non-Keuangan - Neto (3.312) (1.829) (8.383)
Keuntungan dari Perubahan Nilai Wajar Aset Keuangan 226 - 274
Keuntungan (Kerugian) Transaksi Mata Uang Asing - Neto 2 (2.846) 4.973
Beban Operasional Lainnya (2.801.776) (2.759.809) (2.965.685)
Laba Operasional 95.698 144.887 121.583
Pendapatan Non - Operasional - Neto 38.096 71.448 236
Laba sebelum Beban Pajak Penghasilan 133.794 216.335 121.819
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 82.955 (26.365) 14.082
Laba Tahun Berjalan 216.749 189.970 135.901
Yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 216.324 189.595 135.279
Yang Dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali 425 375 622
Penghasilan Komprehensif Lain - Neto 94.299 189.117 39.033
Total Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan 311.048 379.087 174.934
Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk 310.605 378.561 174.240
Yang Dapat Diatribusikan Kepada Kepentingan Non-Pengendali 443 526 694
Laba Per Saham Dasar/Dilusian (Nilai Penuh) 19 16 15
dalam %
Uraian 2019 2018 2017PERMODALAN
KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit 14,08 15,16 11,61
KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Pasar 14,07 15,04 11,55
KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Risiko Operasional 12,60 13,50 10,57
KPMM dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional
12,59 13,41 10,52
Aset Tetap - Neto terhadap Modal Inti 43,17 42,60 50,12
ASET PRODUKTIF
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
7,41 6,74 7,51
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 4,93 5,32 6,40
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
1,61 2,14 1,92
NPL Gross 5,99 6,67 8,54
NPL Nett 4,45 4,75 6,37
15
Kilas Kinerja
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
IKHTISAR KEUANGAN
dalam %
Uraian 2019 2018 2017PROFITABILITAS
ROA 0,13 0,22 0,09
ROE 3,17 2,95 1,85
NIM 2,08 2,83 2,89
BOPO 98,98 98,41 99,04
Rasio Laba (Rugi) terhadap Pendapatan Bunga 2,79 2,38 1,41
Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Aset 0,22 0,20 0,13
Rasio Laba (Rugi) terhadap Jumlah Ekuitas 2,43 2,21 2,01
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset 91,12 91,01 93,65
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Ekuitas 1.025,87 1.012,86 1.474,84
LIKUIDITAS
LDR 84,82 86,18 81,34
KEPATUHAN
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait - - -
Pihak TidakTerkait - - -
Persentase Pelampauan BMPK -
Pihak Terkait - - -
Pihak TidakTerkait* 21,36 - -
Giro Wajib Minimum (GWM)
GWM Utama Rupiah 6,01 6,52 6,85
GWM Valuta Asing 8,00 8,01 8,01
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,45 0,17 0,39
PERTUMBUHAN
Rasio Pertumbuhan Aset 4,83 (10,15) 3,57
Rasio Pertumbuhan Liabilitas 4,95 (12,67) 3,98
Rasio Pertumbuhan Ekuitas 3,62 27,16 (2,19)
Rasio Pertumbuhan Pendapatan Bunga dan Syariah - Neto (22,31) (17,24) (12,25)
Rasio Pertumbuhan Pendapatan Operasional Lainnya 0,04 2,11 21,48
Rasio Pertumbuhan Beban Operasional Lainnya 1,52 (6,94) 1,86
Rasio Pertumbuhan Laba Bersih 14,10 39,79 (23,00)
INFORMASI LAINNYA
Jumlah Outlet (Nilai Penuh) 409 366 378
Jumlah ATM (Nilai Penuh) 834 867 919
Jumlah Pegawai (Nilai Penuh) 5.067 5.195 5.656
*) Pelampauan BMPK ini merupakan dampak dari terbitnya POJK No. 38/POJK.03/2019 Tentang Perubahan atas POJK No. 32/POJK.03/2018 Tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar bagi Bank Umum. Pelampauan BMPKyang dialami oleh Bank berkaitan dengan penjaminan kredit dan bukan penyediaan dana. Atas pelampauan BMPK ini, Bank telahmenyampaikan rencana penyelesaian dalam surat No.13726/DIR/VIII/2019 tanggal 29 Agustus 2019 ke Otoritas Jasa Keuangan.
16
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
IKHTISAR KEUANGAN
ROE(dalam %)
Total Ekuitas(dalam jutaan Rupiah)
6.758.952
8.594.4378.905.485
2017 2018 2019
Simpanan Nasabah(dalam jutaan Rupiah)
88.586.160
76.149.550
2017 2018 2019
Total Aset(dalam jutaan Rupiah)
106.442.999
95.643.923100.264.248
80.813.460
2017 2018 2019
Pendapatan Operasional Lainnya(dalam jutaan Rupiah)
767.409 783.593
783.880
2017 2018 2019
NPL - Neto(dalam %)
6,37%
4,75%4,45%
2017 2018 2019
1,85%
3,17%
2017 2018
Kredit yang Diberikan dan Pembiayaan/Piutang Syariah - Neto(dalam jutaan Rupiah)
70.479.820
64.365.307
67.835.773
2017 2018 2019
2019
Laba Tahun Berjalan(dalam jutaan Rupiah)
135.901
189.970216.749
2017 2018 2019
2017 2018 2019
CAR(dalam %)
10,52%
13,41% 12.59%2,95%
17
Kilas Kinerja
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
IKHTISAR OPERASIONAL
Kinerja Operasional Segmen Kreditdalam miliar Rupiah
Uraian 2019 2018 2017UMKM 30.961 29.282 33.155
Konsumer 16.638 15.259 15.747
Komersial 21.946 21.903 23.730
TOTAL 69.546 66.444 72.632
Kinerja Operasional Segmen Danadalam miliar Rupiah
Uraian 2019 2018 2017Ritel 55.311 52.669 50.497
Komersial 25.503 23.481 38.089
TOTAL 80.813 76.150 88.586
Kinerja Operasional Segmen Fee Based Incomedalam miliar Rupiah
Uraian 2019 2018 2017Jasa Finansial 276 158 104
Kartu Kredit 170 227 214
Layanan Nasabah 150 183 184
Treasury 61 128 145
Lainnya 127 89 120
TOTAL 784 784 767
Channel
409366378
834867
919
20182017 2019
Jumlah Outlet Jumlah ATM
18
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
IKHTISAR SAHAM
Transaksi Saham Bank Bukopin 2018 - 2019
2019
Harga per Saham (Rp) Beredar (dalam Lembar Saham)
Volume Transaksi
(dalam ribuan unit)
Kapitalisasi Pasar Rata-
Rata (Rp Juta)
Tertinggi Terendah Penutupan
Triwulan IV 228 222 224 11.651.908.748 949.237 2.610.028
Triwulan III 272 266 268 11.651.908.748 498.923 3.122.712
Triwulan II 320 310 312 11.651.908.748 405.590 3.635.396
Triwulan I 344 334 334 11.651.908.748 222.562 3.891.738
2018
Harga per Saham (Rp) Beredar (dalam Lembar Saham)
Volume Transaksi
(dalam ribuan unit)
Kapitalisasi Pasar Rata-
Rata (Rp Juta)
Tertinggi Terendah Penutupan
Triwulan IV 374 266 272 11.651.908.748 676.525 3.448.964
Triwulan III 496 352 358 11.651.908.748 942.492 4.423.798
Triwulan II 595 340 346 9.086.620.432 766.877 3.561.955
Triwulan I 690 570 580 9.086.620.432 592.288 5.588.271
Grafik Pergerakan Harga dan Volume Transaksi Saham
222.562
405.590498.923
949.237
Q1
Volume Perdagangan Harga Saham
Q3Q2 Q4
2019
334
312
268224
19
Kilas Kinerja
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
IKHTISAR SAHAM
592.288
766.877
942.492
676.525
Q1
Volume Perdagangan Harga Saham
Q3Q2 Q4
580
346
358
272
2018
AKSI KORPORASI 2019
Sepanjang tahun 2019, Bank Bukopin tidak melaksanakan aksi korporasi.
SANKSI PERDAGANGAN SAHAM
Sepanjang tahun 2019, tidak terdapat sanksi dan penghentian sementara atas perdagangan saham Bank Bukopin yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia.
20
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
IKHTISAR EFEK LAINNYA
Nama Efek Tanggal PenerbitanTenor
(tahun)Mata Uang
Nilai (Rp
miliar)
Tanggal Jatuh
Tempo
Tingkat Suku
Bunga
Peringkat Efek Wali Amanat2019 2018
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan I Bank Bukopin Tahap I Tahun 2012
6 Maret 2012 7 Rp 1.500 6 Maret 2019
9,25% idA (Stable Outlook), oleh Pefindo
idA (Stable Outlook), oleh Pefindo
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap I Tahun 2015
30 Juni 2015 7 Rp 400 30 Juni 2022
12% idBBB (Stable Outlook), oleh Pefindo
idBBB (Stable Outlook), oleh Pefindo
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II Bank Bukopin Tahap II Tahun 2017
28 Februari 2017 7 Rp 1.405 28 Februari 2024
11% idBBB (Stable Outlook), oleh Pefindo
idBBB (Stable Outlook), oleh Pefindo
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
INFORMASI SUKUK
Pada tahun 2019 sampai dengan Desember 2019, Bank Bukopin tidak menerbitkan sukuk, dengan demikian tidak terdapat informasi mengenai sukuk yang dapat disampaikan pada laporan ini.
INFORMASI OBLIGASI KONVERSI
Sampai dengan Desember 2019, Bank Bukopin tidak menerbitkan obligasi konversi, dengan demikian tidak terdapat informasi mengenai obligasi konversi yang dapat disampaikan pada laporan ini.
INFORMASI SUMBER PENDANAAN LAINNYA
Sampai dengan Desember 2019, Bank Bukopin tidak menerbitkan sumber pendanaan lainnya, dengan demikian tidak terdapat informasi mengenai penerbitan sumber pendanaan lainnya yang dapat disampaikan pada laporan ini.
21
Kilas Kinerja
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Nama PenghargaanInnovative Company in Providing Electronic Savings Product
Lembaga PemberiWarta Ekonomi
AcaraIndonesia Digital Innovation Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan22 Februari 2019
Nama PenghargaanPeringkat 1 Satisfiction “ATM” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
Nama PenghargaanPeringkat 1 Satisfiction “SATPAM” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
Nama PenghargaanPeringkat 1 Satisfiction “Teller” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
22
-
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Nama PenghargaanPeringkat 1 Satisfiction “Customer Service” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
Nama PenghargaanPeringkat 3 Satisfiction “Loyalty” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
Nama PenghargaanPeringkat 2 Satisfiction “Engagement” kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiInfobank dan Marketing Research Indonesia
AcaraSatisfaction Loyalty Engagement (SLE) Awards 2019
Bidang PenghargaanLayanan Perbankan
Tanggal Perolehan14 Maret 2019
Nama PenghargaanRanked No. 59 in the Indonesia’s Most Valuable Brands
Lembaga PemberiSWA
AcaraBrand Finance Award 2019
Bidang PenghargaanBrand Awareness
Tanggal Perolehan8 May 2019
Kilas Kinerja
23
-
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
Nama PenghargaanThe Big 6 - Indonesia GCG Implementation 2019 - Public Bank
BUKU III - Asset 100 triliun
Lembaga PemberiEconomic Review
AcaraIndonesia Corporate Govenrnance Awards
Bidang PenghargaanTata Kelola Perusahaan
Tanggal Perolehan23 Agustus 2019
Nama Penghargaan4 Besar Annual Report Award Tahun Buku 2018
(Finalis Kategori Private Keuangan Listed)
Lembaga PemberiOJK, BI, KNKG, IAI, IDX, Kementerian BUMN, Dirjen Pajak
AcaraAnnual Report Award Tahun buku 2018
Bidang PenghargaanKinerja Perbankan dan Tata Kelola Perusahaan
Tanggal Perolehan15 November 2019
Nama PenghargaanThe Best Financial Sector
Lembaga PemberiIndonesia Institute Corporate Directorship
AcaraThe 11th IICD Corporate Governance Conference & Award
Bidang PenghargaanTata Kelola Perusahaan
Tanggal Perolehan14 Oktober 2019
Nama Penghargaan“Sangat Prima” Kategori Bank BUKU 3
Lembaga PemberiMajalah Peluang
AcaraBest Bank Performance of MSMEs Loans 2019 Award
Bidang PenghargaanKinerja Perbankan
Tanggal Perolehan28 November 2019
24
-
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Nama PenghargaanMillenials Admirable Brand in Bank BUKU 3
Lembaga PemberiRRI Iconomics
AcaraFinancial Award 2019 Millenials Choise
Bidang PenghargaanBrand Awareness
Tanggal Perolehan5 Desember 2019
25
Kilas Kinerja
SERTIFIKASI
1. ISO 9001:2000 (Customer Service Unit) SGS United Kingdom Ltd. System & Service Certifications, 20172. ISO 27001 (IT Security Management Systems), Bureau Veritas Indonesia, 20183. ISO 20000 (IT Service Management Systems), Proxsis Group, 2018
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
PERISTIWA PENTING 2019
Management Meeting Bank Bukopin dan KB Kookmin BankBank Bukopin menggelar Management Meeting bersama KB Kookmin Bank, 15 Februari 2019 di Kantor Pusat bank
Bukopin, Jl. MT Haryono, Jakarta Selatan. Management Meeting ini membahas Financial Review Bank Bukopin tahun 2018, Rencana Bisnis Bank Bukopin 2019,
perkembangan Digital Banking di Indonesia dan Bank Bukopin serta Perkembangan Information Technology Bank Bukopin.
Luncurkan Pay by QR WokeeBank Bukopin meluncurkan fitur Pay by QR dalam aplikasi Wokee lewat Program Wokee Super Vaganza
untuk meningkatkan transaksi. Acara lauching dilaksanakan di XXI Lounge, Kota Kasablanka, Jakarta, 12
Maret 2019. Fitur ini terealisasi atas kerja sama Bukopin
dengan PT Dimo Pay Indonesia. Lauching dilakukan Direktur Konsumer Bukopin Rivan A. Purwantono
didampingi General Manager Pengembangan Bisnis Konsumer & Digital Bank Bukopin Iman Hurustyadi, CEO
PT Dimo Pay Indonesia, Gregory Arka Soetrisnardi dan
mitra lainnya.
Ikuti SimPel Day 2019Bank Bukopin dan Bank Syariah Bukopin mengikuti
kegiatan SimPel Day 2019 yang digelar Otoritas jasa
Keuangan (OJK) di Gedung Dhanapala, Kementerian
Keuangan, Jakarta Pusat, pada 2 Mei 2019. Acara yang
bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan Nasional
tersebut merupakan kegiatan edukasi menabung untuk
para pelajar.
15 FEBRUARI 2019
12 MARET 2019
2 MEI 2019
26
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
PERISTIWA PENTING 2019
Gelar RUPST 2018Bank Bukopin menggelar Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPST) tahun Buku 2018 pada Rabu, 22 Mei 2019 di
Kantor Pusat Bank Bukopin, Jakarta Selatan. Hadir dalam
kegiatan tersebut seluruh Dewan Komisaris, Direksi
serta para pejabat tinggi dan pemegang saham. RUPST
dipimpin oleh Komisaris Utama (Independen) Bank
Bukopin, Mustafa Abubakar.
22 MEI 2019
Peringati HUT ke-49Memperingati Hari Ulang Tahunnya ke-49 pada 10 Juli
2019, Bank Bukopin menggelar serangkaian kegiatan
yang menarik sejak Juni hingga Juli 2019. Aktivitas
yang digelar berupa kegiatan pertandingan beberapa
cabang olahraga bagi karyawan Kantor Pusat dan
Cabang di wilayah Jabodetabek. Selain itu juga digelar
program promo menarik menggunakan fitur Wokee dan
kartu kredit.
10 JULI 2019
Resmikan Visi, Misi dan Corporate Culture BaruBank Bukopin meresmikan visi, misi dan budaya
perusahaan yang baru pada acara Family Gathering Bank Bukopin di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol,
13 Juli 2019. Acara Family Gathering ini merupakan rangkaian acara peringatan HUT ke-49 Bank Bukopin. Acara
peluncuran dilakukan oleh seluruh Direksi Bank Bukopin
dipimpin oleh Direktur Utama Eko Rachmansyah Gindo.
Visi Bank Bukopin yang baru adalah Menjadi Lembaga
Keuangan Pilihan Utama di Indonesia. Sedangkan Misi
yang baru adalah Memahami dan Memberi Solusi
kepada Nasabah. Selain itu Bank Bukopin juga melakukan
perubahan budaya perusahaan dari PRIDE menjadi I CCAN
(Integrity, Competent, Care, Accountable dan Never Give Up).
13 JULI 2019
27
Kilas Kinerja
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
PERISTIWA PENTING 2019
Perayaan Kemerdekaan RI ke-74Memperingati HUT RI ke-74, Bank Bukopin tampil dengan
nuansa merah putih. Kantor Pusat Bank Bukopin, Jl. MT
Haryono, Jakarta Selatan tampak meriah oleh ornamen
merah putih, termasuk di area Banking Hall Kantor Pusat. Nuansa merah putih dan busana kerja dengan tema
perjuangan juga digelar serentak di kantor-kantor cabang.
17 AGUSTUS 2019
Bayar Pajak Kendaran dengan BukopinetBank Bukopin bekerjasama dengan Korlantas Polri
dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor secara
elektonik. Pembayaran pajak kendaraan bermotor ini
bisa dilakukan melalui fasilitas ATM Bukopin maupun
melalui Bukopinet.
27 AGUSTUS 2019
Terbitkan KIK EBABank Bukopin menandatangani perjanjian penerbitan
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA)
untuk pertama kalinya, bekerja sama dengan Bahana
TCW Investment Management sebagai Manajer Investasi.
Instrumen KIK EBA dengan nama KIK Bahana Bukopin-
Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan yang Dialihkan,
diterbitkan pada 4 September 2019 dengan peringkat
EBA Kelas A idAAA (Pefindo) dan dicatat di Bursa
Efek Indonesia.
29 AGUSTUS 2019
28
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
PERISTIWA PENTING 2019
RUPS Luar BiasaRUPS Luar Biasa tgl 24 Oktober 2019, persetujuan
pemegang saham terhadap penambahan modal Bank
Bukopin melalui pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas
V (PUT V) dengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD).
Public Expose dan Media GatheringBukopin menggelar Public Expose dan Media Gathering di Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Jawa Barat, 15-16 November 2019. Kegiatan
yang merupakan agenda wajib bagi emiten tersebut
dihadiri oleh Direktur Utama Eko Rachmansyah
Gindo serta Direktur Keuangan dan Perencanaan M.
Rachmat Kaimuddin.
24 OKTOBER 2019
15-16 NOVEMBER 2019
Peluncuran ViolaBank Bukopin memperkenalkan layanan Virtual Interactive Online Assistant yang diberi nama Viola. Layanan tersebut merupakan bentuk inovasi digital
banking yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat guna mendapatkan informasi seputar
layanan perbankan dengan lebih mudah dan cepat.
12 DESEMBER 2019
29
Kilas Kinerja
-
LAPORAN MANAJEMEN
Hubungan kerja yang baik antara Dewan Komisaris dan Direksi
dapat menghasilkan sinergi yang mampu membawa Perseroan
meraih kinerja yang tumbuh secara berkelanjutan.
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
LAPORANDEWAN KOMISARIS
Mustafa AbubakarKomisaris Utama Independen
32
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya yang kami hormati,
Bersama ini kami sampaikan Laporan Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat atas jalannya kepengurusan Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berpedoman pada aturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perusahaan.
Fokus pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2019 sejalan dengan fokus 3 (tiga) pilar utama strategi pertumbuhan Perseroan di tahun 2019, yaitu Produktivitas, Kualitas, dan Bisnis Proses. Pengawasan dilakukan terhadap rencana bisnis atau prospek usaha yang disusun Direksi dan implementasi strategi Perseroan.
PENGAWASAN TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PERSEROAN
Implementasi strategi Perseroan tidak dapat terwujud tanpa adanya kerjasama yang erat antara Dewan Komisaris dengan Direksi dan jajaran manajemen Perseroan. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap implementasi strategi Perseroan, Dewan Komisaris secara berkala melakukan penelaahan melalui Rapat Dewan Komisaris dengan Direktur terkait, maupun dengan Direksi. Dewan Komisaris juga melakukan kunjungan lapangan jika diperlukan.
Pengawasan terhadap implementasi strategi Perseroan mengacu pada Rencana Kerja dan Rencana Bisnis yang telah ditetapkan. Atas hasil pengawasan tersebut, Dewan Komisaris menyampaikan berbagai rekomendasi kepada Direksi dalam upaya peningkatan kinerja Perseroan, yaitu sebagai berikut:1. Meningkatkan efektivitas implementasi
pengendalian internal, kepatuhan, manajemen risiko dan Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris melakukan pengawasan secara aktif untuk memastikan Perseroan berjalan sesuai dengan visi
dan misi Perseroan. Dewan Komisaris juga terus mendorong Perseroan untuk meningkatkan budaya inovasi dan
mengoptimalkan peran teknologi agar dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
33
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
2. Meningkatkan upaya penyelesaian kredit bermasalah, penjualan AYDA, dan recovery kredit hapus buku.
3. Mengupayakan agar penyaluran kredit tetap selektif, prudent dan fokus pada segmen-segmen yang memiliki potensi kualitas kredit yang baik.
4. Mengevaluasi bisnis proses Perseroan dan melaksanakannya secara lebih disiplin.
5. Mengefektifkan pengembangan Teknologi Informasi dalam rangka mengantisipasi perubahan core banking, program digital banking dan perkembangan Fintech.
6. Menjaga kecukupan modal dengan cara peningkatan kualitas aset dan peluang peningkatan modal.
FREKUENSI DAN CARA PEMBERIAN NASIHAT KEPADA DIREKSI
Sebagai bagian dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris terus mendorong pelaksanaan keputusan pengawasan dan penasehatan yang semakin efektif. Dewan Komisaris tidak hanya berperan dari sisi pengawasan namun juga berperan aktif dari sisi pemberian nasihat. Pemberian nasihat dari Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan baik dalam Rapat, maupun pada setiap kesempatan yang ada kepada Direksi maupun dengan anggota Direksi.
Selama tahun 2019 Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris yang diantaranya mengundang Direksi sebanyak 60 kali dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sebanyak 15 kali. Selain rapat tersebut, juga diselenggarakan Rapat Komite-Komite dibawah Dewan Komisaris yang diantaranya juga mengundang Direksi atau anggota Direksi, untuk memberi masukan kepada Dewan Komisaris.
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI
Perekonomian Indonesia tahun 2019 tumbuh 5,02%, sedikit lebih rendah dibanding capaian tahun 2018 sebesar 5,17%. Stabilitas sistem keuangan tahun 2019 tetap terkendali di tengah ketidakpastian perekonomian global. Pertumbuhan kredit 2019 tercatat sebesar 6,08%, jauh menurun dibandingkan dengan capaian 2018 sebesar 12,05%. Sejalan dengan perkembangan kredit perbankan tersebut, Dana Pihak Ketiga (DPK) sebagai sumber dana utama bank juga tumbuh melambat sebesar 6,54%.
Dengan mempertimbangkan dinamika dan prospek perekonomian, Bank Indonesia menempuh kebijakan akomodatif pada 2019 dimana Bank Indonesia memperlonggar kebijakan moneter dengan menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dan Giro Wajib Minimum (GWM). BI7DRR diturunkan beberapa kali sehingga menjadi 5,0% pada akhir Desember 2019. GWM Bank Umum Konvensional dan Syariah diturunkan masing-masing menjadi 6% dan 4,5% yang berlaku efektif 1 Juli 2019.
Kondisi tersebut tentu saja menjadi tantangan di industri perbankan, khususnya bank BUKU III. Dalam menghadapi tantangan tersebut Perseroan fokus pada pertumbuhan segmen ritel dengan 3 (tiga) pilar utama yaitu: Produktivitas, Kualitas, dan Bisnis Proses.
Program kerja pada pilar Produktivitas dilakukan melalui berbagai aktivitas antara lain pengembangan produk sheme based financing, relaunch & bundling, pengembangan bisnis baru, produktivitas outlet sebagai point of sales dan rekomposisi sumber daya manusia.
Pilar Kualitas diarahkan pada penguatan sumber dan struktur dana serta likuiditas Perseroan, perbaikan kualitas aset melalui penurunan NPL dan Penjualan AYDA serta fokus pada pertumbuhan segmen bisnis ritel dan segmen unggulan.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
34
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Sedangkan pilar Bisnis Proses diarahkan pada pertumbuhan bisnis yang prudent dan kompetitif melalui percepatan bisnis proses, simplifikasi dan pemantauan teknologi informasi untuk mempercepat SLA, selain itu juga melakukan penguatan struktur organisasi dan menjalankan program efisiensi.
Selama tahun 2019 Direksi secara konsisten menjalankan program-program tersebut dan menunjukan hasil yang positif.
Dibandingkan dengan tahun 2018, terjadi peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun dan kredit yang disalurkan masing-masing sebesar 6,12% dan 4,67%. Perseroan berhasil meningkatkan Laba Tahun Berjalan sebesar 14,10% yaitu dari Rp190 miliar di tahun 2018 menjadi Rp217 miliar di tahun 2019. Return on Equity (ROE) meningkat menjadi 3,17% pada tahun 2019 dari 2,95% pada tahun 2018. Fee-based income
(FBI) meningkat Rp287 juta yaitu dari Rp783,6 miliar pada tahun 2018 menjadi Rp783,9 milyar pada tahun 2019.
Dari sisi kualitas kredit, Perseroan juga telah berhasil meningkatkan kualitas kredit yang disalurkan. NPL gross di tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu dari 6,67% di tahun 2018 menjadi 5,99% di tahun 2019. Sedangkan NPL nett di tahun 2019 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu dari 4,75% di tahun 2018 menjadi 4,45% di tahun 2019.
Berkenaan dengan hal tersebut Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi yang mampu menghadapi tantangan industri perbankan di tengah berbagai permasalahan yang dihadapi Perseroan pada tahun 2019.
PROSPEK USAHA YANG DISUSUN OLEH DIREKSI
Pada tahun 2020, pertumbuhan bisnis Perseroan tetap fokus pada bisnis ritel (segmen konsumer dan UMKM) sebagai engine growth dengan segmen komersial sebagai penyeimbang, penguatan value proposition, produktivitas point of sales serta sumber daya manusia.
Di sisi kualitas, Perseroan tetap fokus pada perbaikan kualitas aset antara lain kredit kualitas rendah dan Penjualan AYDA, penurunan cost of fund DPK dan optimalisasi likuiditas, simplifikasi bisnis proses dan efisiensi. Pada segmen transaksional, Perseroan fokus untuk memperkuat posisi Perseroan dalam pelayanan transaksi pembayaran listrik, gas, kesehatan, dan ritel serta meningkatkan kerjasama mitra strategis (biller), memperkuat produk e-channel sebagai platform pembayaran multi biller.
Untuk memperkuat permodalan Perseroan dan perusahaan anak serta meningkatkan pendanaan non konvensional, Perseroan telah menyusun
rencana produk dan aktivitas baru yang mendukung hal tersebut seperti pelaksanaan right issue (Penawaran Umum Terbatas V), penerbitan obligasi subordinansi, rencana penyertaan ke Bank Syariah Bukopin, penerbitan obligasi senior dan Negotiable Certificate of Deposits (NCD), dengan memperhatikan kondisi pasar.
Kebijakan pengembangan sumber daya dana pada tahun 2020 antara lain akan difokuskan pada peningkatan produktivitas point of sales, strategi penurunan cost of fund dengan Penjualan CASA dan peningkatan deposito ritel serta memperkuat aliansi strategis yang saat ini telah dibangun dengan berbagai mitra strategis.
Dalam kebijakan kredit tahun 2020 Perseroan tetap konsisten pada ekspansi kredit secara selektif dan fokus kepada segmen ritel dengan ATMR rendah yaitu segmen Konsumer dan UMKM.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
35
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
Dari sisi peningkatan kualitas kredit, Perseroan tetap fokus pada percepatan penyelesaian kredit Kolektibilitas 2, percepatan penyelesaian NPL, Penjualan AYDA, normalisasi kredit restruktur dan peningkatan recovery kredit hapus buku.
Untuk tahun 2020, Perseroan fokus pada komersialisasi produk yang sudah ada saat ini seperti Flexy Bill, Flexy Gas, Flexy Health dan Invoice Financing. Di sisi lain, Penjualan fee based income non-core akan terus digiatkan. Untuk meningkatkan daya saing di industri perbankan, Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan terbaik bagi nasabah, meningkatkan Service Level Agreement (SLA) dan kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik bagi nasabah melalui penguatan bisnis proses dan digitalisasi proses internal.
Berkenaan dengan prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi tersebut, Dewan Komisaris berpendapat bahwa prospek usaha telah sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal maupun internal Perseroan. Sejumlah kebijakan strategis telah dipersiapkan oleh Direksi untuk menghadapi perkembangan kondisi eksternal di tahun 2020.
Meskipun terlalu dini pada saat ini untuk memprediksi dampak pandemi Covid-19 di Indonesia, Perseroan harus terus memantau situasi dengan seksama dan hati-hati sehingga dapat mengantisipasi dan mengambil strategi langkah-langkah yang tepat.
PANDANGAN ATAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Sebagai faktor kunci dalam mencapai kinerja Perseroan yang berkelanjutan, penerapan Good Corporate Governance (GCG) menjadi salah satu faktor penting yang mendapat perhatian Dewan Komisaris. Perseroan telah memiliki Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 0272 Tahun 2017 Tanggal 10 Februari 2017 yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Pedoman tersebut telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Umum. Dewan Komisaris berpendapat bahwa penerapan GCG telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penilaian sendiri (self assessment) Penerapan GCG di lingkungan Perseroan yang menghasilkan Peringkat 2, dimana penerapan GCG di Bank Bukopin secara umum adalah baik, sebagaimana tercermin dalam pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Perseroan agar mengambil langkah-langkah strategis dan efektif dalam upaya menyempurnakan pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan.
PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya sebagai fungsi pengawasan dan memberikan rekomendasi kepada Direksi. Hal ini terlihat dengan adanya pengawasan atas pencapaian target atau realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB), monitoring atas indikator utama (seperti kredit, NPL, CAR) dan pengawasan atas tindak lanjut kasus fraud. Secara umum, pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi berjalan dengan baik. Direksi bertugas mengarahkan kebijakan bisnis operasional dan strategis Perseroan.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
36
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITE DAN SATUAN KERJA YANG MENJALANKAN FUNGSI PENGENDALIAN INTERNAL BANK
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris memiliki Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Tata Kelola Terintegrasi yang anggotanya memiliki integritas dan kapasitas yang memadai serta independen. Komite tersebut bertujuan di antaranya untuk mendukung pelaksanaan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal, efektifitas proses manajemen risiko, pengawasan terkait kebijakan remunerasi dan nominasi, dan evaluasi pelaksanaan tata kelola terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan Perseroan.
Perseroan memiliki struktur organisasi yang memadai untuk mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal yang baik antara lain SKAI, SKMR, Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan. Di samping itu, Perseroan juga telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko yang memadai. Perseroan menerapkan manajemen risiko yang efektif, disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Perseroan. Komisaris dan Direksi berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDITOR INTERNAL DAN AUDITOR EKSTERNAL
Dalam menjalankan Fungsi Kepatuhan, Perseroan memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang independen terhadap satuan kerja operasional yang pembentukannya telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 46/POJK.03/2017 Tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum. Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan OJK, Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya Kepatuhan Perseroan. Satuan Kerja Kepatuhan secara garis besar memiliki tugas dan tanggung jawab membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Perseroan pada setiap jenjang organisasi dan memastikan kecukupan serta kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur internal Perseroan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Dewan Komisaris telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi diantaranya yaitu menuntaskan komitmen atas hasil pemeriksaan regulator, melakukan penyesuaian sepenuhnya ketentuan internal perseroan dengan ketentuan regulator, dan meningkatkan pelaksanaan pengelolaan risiko
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris berpendapat bahwa penerapan GCG telah berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil penilaian sendiri (self assessment) Penerapan GCG di lingkungan Perseroan yang menghasilkan Peringkat 2, dimana penerapan GCG di Bank Bukopin secara umum adalah baik, sebagaimana tercermin dalam pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG.
37
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
kepatuhan sehingga tidak akan terjadi lagi kelemahan/pelanggaran ketentuan dalam kegiatan operasional Bank.
Perseroan memiliki Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang pembentukannya telah sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 1/POJK.03/2019 Tentang Penerapan Fungsi Audit Internal Pada Bank Umum. SKAI merupakan fungsi independen yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit.
Perseroan memiliki Bagian Anti Fraud yang pembentukannya telah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum yang kemudian diganti dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia No. 39/POJK.03/2019 Tentang Penerapan Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum yang efektif berlaku 1 Januari 2020.
Terkait dengan auditor eksternal, melaksanakan Keputusan RUPS Tahun Buku 2018, Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan (RSM Indonesia) untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Perseroan tahun buku 2019.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Dalam mengelola risiko, Perseroan telah memastikan bahwa setiap kebijakan risiko yang diambil telah sesuai dengan strategi bisnis serta sumber daya yang dimiliki oleh Perseroan. Oleh karena itu kerangka dan mekanisme manajemen risiko Perseroan ditetapkan dengan memperhatikan keseimbangan antara risiko dan hasil yang diperoleh. Penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 8 jenis risiko dengan cara melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko secara periodik maupun insidentil, sesuai dengan kompleksitas dan ukuran usaha serta sasaran bisnis Perseroan.
Terkait dengan penerapan manajemen risiko terintegrasi bagi konglomerasi keuangan, Perseroan sebagai Entitas Utama telah memiliki kebijakan penerapan Manajemen Risiko dan Penilaian Profil Risiko terintegrasi yang meliputi 8 risiko yang ada dan tambahan 2 risiko, yaitu risiko asuransi dan risiko intragroup.
Dalam penerapan manajemen risiko, Perseroan memandang pentingnya peran Dewan Komisaris dan Direksi dalam pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. Selain itu, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko menjadi bagian lain yang wajib diperhatikan untuk berjalannya manajemen risiko yang efektif.
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI
Terkait dengan Konglomerasi Keuangan, di mana Perseroan sebagai entitas utama dan PT Bank Syariah Bukopin (BSB), PT Bukopin Finance, PT Bosowa Asuransi, PT Bosowa Sekuritas, PT Bosowa Multifinance, dan PT Sadira Finance sebagai anggota entitas, Perseroan juga telah melakukan penilaian sendiri atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan Perseroan, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan.
Hasil Penilaian Sendiri (self assessment) Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi adalah Peringkat 2 (P2) yaitu Konglomerasi Keuangan Perseroan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh Entitas Utama dan/atau LJK anggota entitas Konglomerasi Keuangan Perseroan.
Terkait dengan berbagai kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, Dewan Komisaris
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
38
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
telah menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Perseroan agar mengambil langkah-langkah strategis dan efektif dalam upaya memperbaiki pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi di lingkungan Konglomerasi Keuangan Perseroan. Dengan demikian diharapkan ke depannya tidak terdapat lagi kelemahan-kelemahan tersebut.
PENERAPAN WHISTLEBLOWING SYSTEM
Whistleblowing System (WBS) merupakan bentuk dari penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan secara profesional, independen, dan sistematis. Pelaksanaan WBS merupakan salah satu mekanisme yang digunakan oleh pihak internal Perseroan dan pihak eksternal untuk melaporkan tindak pelanggaran di lingkungan Perseroan yang dapat menimbulkan kerugian finansial dan merusak image Perseroan. Melalui implementasi WBS, Perseroan dapat meningkatkan komitmen untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih dan berintegritas. Kebijakan yang mengatur mengenai pelaksanaan Whistleblowing System
pada Perseroan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan No.1291 Tahun 2018 tentang Pedoman Whistleblowing System Bank Bukopin.
Sebagai bentuk pencegahan (preventive), Bagian Anti fraud secara rutin sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan awareness terhadap fraud melalui media-media komunikasi internal yang sering di akses oleh karyawan Perseroan antara lain Bukopin Office Communication (BOC) serta postmaster email.
Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa penerapan WBS berjalan dengan baik, mulai dari pelaporan, pemrosesan maupun dalam penegakannya. Dewan Komisaris berpendapat bahwa penerapan WBS telah berjalan dengan baik mulai dari pelaporan, pemrosesan maupun dalam penegakannya. Sepanjang tahun 2019, terdapat 10 (sepuluh) informasi yang dilaporkan melalui WBS. Semua laporan telah selesai ditindaklanjuti.
PENILAIAN KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris memiliki komite-komite penunjang yang telah memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mendukung kinerja Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut telah memiliki pedoman kerja yang jelas, sehingga pelaksanaan tugasnya bisa terarah dan efektif. Komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektif terhadap Direksi dalam mengelola Bank. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Komite Audit memberikan pendapat profesional terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan Direksi kepada Komisaris. Selama tahun 2019, Komite Audit telah
melaksanakan rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali dan menjalankan tugasnya, antara lain:1. Melakukan penelaahan atas laporan keuangan
yang akan dipublikasikan.2. Melakukan penelaahan atas Laporan
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan.3. Melakukan proses pemilihan Auditor
Eksternal dan merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik.
4. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan perkembangan tindak lanjut hasil Audit SKAI.
5. Monitoring Hasil Audit OJK.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
39
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
6. Evaluasi Pelaksanaan Audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas Laporan Keuangan Konsolidasian Persero Tahun Buku 2019.
7. Menilai kecukupan pengendalian internal Perseroan.
8. Kunjungan Kerja ke Kantor Cabang.9. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan
Komisaris.
Komite Pemantau Risiko membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris dalam penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance khususnya yang berkaitan dengan bidang manajemen risiko dengan memonitor proses perbaikan Perseroan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan dalam Perseroan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan dan pengendalian risiko yang baik. Selama tahun 2019, Komite Pemantau Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 15 (lima belas) kali dan menjalankan tugasnya, antara lain:1. Pemantauan Risiko dengan melakukan review
dan evaluasi atas berbagai laporan risiko dari Divisi Manajemen Risiko yang dilakukan secara Bulanan.
2. Rapat Pemantauan Laporan Profil Risiko yang diterima dari Divisi Manajemen Risiko dilakukan secara Triwulanan.
3. Update penanganan fraud bagian operasional yang material di Perseroan.
4. Mengikuti perkembangan peyelesaian AYDA dan Restruktur.
5. Melakukan kunjungan ke kantor daerah atau kantor cabang (paling sedikit 2 cabang dalam setahun) dalam rangka meninjau pelaksanaan manajemen risiko dan layanan Perseroan.
6. Melakukan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait dengan nominasi dan remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Selama tahun 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dan menjalankan tugasnya, antara lain:
1. Memberikan rekomendasi/usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
2. Melakukan serangkaian proses meliputi penyusunan kebijakan, kriteria, dan kualifikasi yang dibutuhkan dalam rangka proses nominasi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sesuai dengan rencana strategis Perseroan.
3. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisis data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang memenuhi syarat.
4. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2019.
Komite Tata Kelola Terintegrasi bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk paling sedikit melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan fungsi kepatuhan secara terintegrasi. Selama tahun 2019, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah melaksanakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dan menjalankan tugasnya, antara lain:1. Pembahasan Tindak Lanjut atas berbagai
Kelemahan dalam pelaksanaan Tata Kelola pada beberapa Anggota Entitas Konglomerasi.
2. Review Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi Konglomerasi Keuangan PT Bank Bukopin Tbk.
Dewan Komisaris secara periodik melakukan penilaian atas efektivitas kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa selama tahun 2019 komite komite telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup efektif yang dilihat dari penilaian pencapaian kinerja masing-masing komite. Informasi penilaian pencapaian kinerja Komite di bawah Dewan Komisaris disajikan pada tiap-tiap bagian Komite Dewan Komisaris.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
40
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Komposisi Dewan Komisaris Bank Bukopin per tanggal 31 Desember 2019 berjumlah 8 (delapan) orang, dengan susunan sebagai berikut:
Nama Jabatan Dasar Pengangkatan PeriodeMustafa Abubakar Komisaris Utama Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
M. Subhan Aksa Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Deddy S.A. Kodir Komisaris RUPS Tahunan 20 April 2010 2015-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Susiwijono Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2018-RUPS Tahunan Tahun Buku 2022
Chang Su Choi* Komisaris RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Karya Budiana Komisaris Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2018 2015-RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Ahmad Fuad** Komisaris Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
Moch. Hadi Santoso**
Komisaris Independen RUPS Tahunan 22 Mei 2019 2019-RUPS Tahunan Tahun Buku 2023
*) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah memenuhi semua persyaratan yang diatur dalam POJK No. 27/POJK.03/2016; POJK No. 37/POJK.03/2017 dan/atau Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku.
**) Efektif sejak ditetapkan oleh Perseroan setelah diperolehnya persetujuan kemampuan dan kepatutan dari OJK
PENUTUP
Atas upaya Direksi yang telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik, Dewan Komisaris memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Direksi telah mampu menghadapi tantangan dalam perekonomian dan industri perbankan.
Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan. Kedepannya, Dewan Komisaris akan tetap berupaya sebaik mungkin dalam menjalankan tugas dan pemberian nasihat kepada Direksi guna meningkatkan kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
Jakarta, 30 April 2020Atas Nama Dewan Komisaris
Mustafa AbubakarKomisaris Utama Independen
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
41
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
LAPORANDIREKSI
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan Lainnya yang Kami Hormati,
Mengawali laporan ini, perkenankan kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang senantiasa memberikan petunjuk dan perlindungannya kepada kita semua sehingga kita dapat bersama melalui tahun 2019.
Selanjutnya, perkenankan kami menyampaikan pengantar atas Laporan Tahunan PT Bank Bukopin Tbk Tahun Buku 2019. Laporan ini memaparkan situasi, strategi dan pencapaian kinerja Bank Bukopin tahun buku 2019 berikut strategi dan target yang ingin dicapai pada tahun 2020.
KONDISI EKONOMI DAN INDUSTRI PERBANKAN 2019
Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 secara umum melambat, meskipun ketidakpastian pasar keuangan sedikit mereda pasca kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi dunia yang melemah dipengaruhi oleh berlanjutnya penurunan volume perdagangan akibat ketegangan hubungan dagang AS-Tiongkok serta berkurangnya kegiatan produksi di banyak negara. Selain itu, berbagai isu geopolitik yang terjadi di berbagai belahan dunia juga memberikan dampak yang cukup besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi dunia.
Kondisi perekonomian dunia yang belum kondusif memengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik. Ekonomi Indonesia tahun 2019 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 5,02%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang sebesar 5,17%. Namun demikian, pencapaian tersebut masih lebih baik dibandingkan sebagian besar Negara di kelompok G20 yang rata-rata pertumbuhan ekonominya tertekan cukup dalam.
Sejalan dengan dinamisnya tantangan usaha yang dihadapi, Perseroan telah mengambil sejumlah langkah strategis, salah
satunya adalah dengan penguatan value proposition dan meningkatkan kinerja sektor ritel agar dapat menunjang
meraih pertumbuhan yang berkelanjutan.
42
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
LAPORAN DIREKSI
Eko Rachmansyah GindoDirektur Utama
43
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
Pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang membaik, meskipun masih mengalami kontraksi, di tengah permintaan global dan harga komoditas global yang menurun. Hal itu tercermin dari defisit neraca perdagangan tahun 2019 yang sudah jauh lebih kecil dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 3,2 miliar Dolar AS atau Rp43,8 triliun dari tahun tahun sebelumnya sebesar 8,7 miliar Dolar AS sama dengan Rp119,2 triliun.
Stabilnya kondisi ekonomi Indonesia juga tercermin dari pergerakan nilai tukar Rupiah yang mengalami apresiasi terhadap Dolar AS dengan volatilitas yang lebih rendah dibandingkan tahun 2018. Selain itu, indikator neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan tahun 2019 juga lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
ANALISIS KINERJA PERSEROAN
Di tengah kondisi ekonomi dan industri yang cukup menantang, sejak awal tahun 2019, Bank Bukopin telah menetapkan strategi untuk lebih fokus dan disiplin pada pengembangan segmen bisnis ritel baik pada aset produktif maupun sumber dana melalui peningkatan produktivitas pada seluruh sumber daya, melanjutkan perbaikan kualitas struktur bisnis, pengembangan bisnis proses yang kompetitif, serta menyusun strategi budgeting yang prudent guna mendorong pertumbuhan segmen ritel.
Kebijakan pengembangan sumber dana pada tahun 2019 difokuskan pada pengembangan dan penguatan struktur sumber dana dengan fokus pengembangan sumber dana ritel di jaringan outlet kantor cabang, pengembangan produk giro dan tabungan untuk meningkatkan Current Account Saving Account (CASA), serta memperbaiki komposisi pendanaan jangka menengah dan panjang melalui deposito jangka menengah dan pengembangan
sumber dana non simpanan nasabah. Sementara itu, untuk nasabah komersial difokuskan pada kerjasama operasional perbankan dengan deposan sebagai underlying penempatan dana sehingga dapat meningkatkan loyalitas dan keterikatan nasabah dengan Bank. Selain itu, akan dikembangkan strategi follow the money untuk menggarap potensi kerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki kerjasama bisnis dengan deposan.
Kebijakan yang juga tetap dilakukan pada tahun 2019 adalah dengan penyaluran atau ekspansi kredit secara selektif dan fokus pada segmen ritel dengan ATMR rendah, yaitu segmen ritel konsumer dan ritel UMKM. Penajaman segmentasi target kredit ritel konsumer fokus pada pembiayaan kredit personal, yaitu pensiunan PNS/TNI/Polri, PNS aktif dan pensiunan BUMN, Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan Kredit Pemilikan Kendaraan (KPM) melalui sinergi dengan perusahaan anak Bukopin Finance, sedangkan pada
LAPORAN DIREKSI
Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan terbaik bagi nasabah, meningkatkan Service Level Agreement (SLA) dan kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik bagi nasabah.
44
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
segmen UMKM ekspansi kredit difokuskan pada pembiayaan kredit produktif dengan maksimal pembiayaan Rp5 miliar dan kredit mikro melaui re-launch Swamitra.
Sebagai langkah riil terhadap kebijakan penyaluran pembiayaan tahun 2019 yang fokus pada segmen ritel, maka alokasi target kuantitatif kredit dan KPI tahun 2019 diarahkan pada pertumbuhan kredit ritel. Dari sisi kredit, salah satu program utama tahun 2019 adalah tetap fokus pada perbaikan kualitas kredit baik untuk percepatan penyelesaian Kredit kolektibilitas 2, percepatan penyelesaian kredit bermasalah (NPL), penjualan AYDA, normalisasi atas kredit-kredit restruktur, serta peningkatan recovery kredit hapus buku.
Saat ini Bank Bukopin telah memiliki produk-produk fee based yang cukup komprehensif dan kompetitif, namun masih terdapat beberapa produk yang belum mencapai produktivitas yang diharapkan. Untuk itu pada tahun 2019 komersialisasi produk eksisting dan volume penjualan fee based non-core akan ditingkatkan, sejalan dengan penjualan menggunakan mekanisme product bundling.
Peningkatan fee based income dibukukan oleh beragam produk dan layanan diantaranya bank garansi, wealth management, bank kustodi, wali amanat, forex, serta layanan public service non PLN, dan lain-lain. Pengembangan fee based baru akan difokuskan pada product bundling dan fee based income berbasis digital banking. Setelah sukses dengan pengembangan Flexy Bill pada tahun 2018, untuk melanjutkan hal tersebut pada tahun 2019 akan dikembangkan layanan product bundling lainnya yang berbasis tagihan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, PGN dan Pertamina.
Berbagai inisiatif strategis tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap kontribusi fee based income yang lebih terdistribusi dan tidak hanya bergantung pada beberapa produk. Untuk meningkatkan daya saing di industri perbankan, Bank berkomitmen untuk terus mengembangkan pelayanan terbaik bagi nasabah, meningkatkan Service Level Agreement (SLA) dan kecepatan proses, serta memberikan solusi terbaik bagi
nasabah. Hal ini dicapai melalui penguatan bisnis proses dan digitalisasi proses Internal.
Dengan sejumlah pencapaian tersebut, Bank Bukopin berhasil menutup tahun 2019 dengan membukukan pertumbuhan kinerja secara signifikan. Selama periode tersebut, sektor trade finance menjadi salah satu andalan Perseroan untuk memacu pertumbuhan bisnis. Beberapa produk trade finance menjadi andalan Perseroan sepanjang 2019, diantaranya adalah Bank Garansi, Flexy Bill, Flexy Health, Flexy Gas, dan Invoice Financing.
Selama periode tersebut, produk Bank Garansi Bank Bukopin tumbuh 36% menjadi Rp8,74 triliun dibandingkan periode 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp6,45 triliun. Pada periode yang sama Flexy Bill juga tercatat tumbuh signifikan sebesar 105% menjadi Rp684 miliar dibandingkan periode sebelumnya secara year-on-year sebesar Rp334 miliar.
Secara keseluruhan, sepanjang 2019 Bank Bukopin berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp217 miliar, tumbuh 14% dibandingkan dengan pencapaian laba pada tahun 2018. Pencapaian pertumbuhan laba Perseroan pada tahun 2019 sesuai dengan rencana dan strategi yang telah ditetapkan Bank Bukopin untuk tumbuh berkelanjutan.
Realisasi pencapaian laba bersih Perseroan pada tahun 2019 dikontribusikan oleh pendapatan bunga dan syariah-netto sebesar Rp2 triliun serta dari pendapatan operasional lainnya (fee based income) sebesar Rp784 miliar. Pada pos fee based income, produk trade finance Perseroan tercatat tumbuh signifikan 88% menjadi Rp242 miliar dibandingkan periode 31 Desember 2018 yaitu sebesar Rp129 miliar.
Pada tahun 2019, Bank Bukopin juga berhasil mencatat pertumbuhan aset yang cukup baik, yaitu dari Rp95,64 triliun per 31 Desember 2018 menjadi Rp100,26 triliun per 31 Desember 2019.Selama 2019 Bank Bukopin berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp69,55 triliun, meningkat 4,67% dibandingkan dengan realisasi penyaluran kredit pada 2018 sebesar Rp66,44 triliun. Sesuai dengan
LAPORAN DIREKSI
45
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
fokus bisnis Perseroan, kredit yang disalurkan untuk nasabah sebagian besar adalah segmen ritel, yaitu sebesar 68,44% dari total kredit. Pertumbuhan tertinggi dicatat segmen UMKM yaitu senilai Rp30,96 triliun.
Di sisi lain, tingkat kepercayaan masyarakat kepada Perseroan juga terus meningkat. Hal itu terlihat dari realisasi Dana Pihak Ketiga yang mencapai Rp80,81 triliun, tumbuh 6% dibandingkan dengan posisi Dana Pihak Ketiga pada tahun sebelumnya
yaitu sebesar Rp76,15 triliun. Pertumbuhan DPK terbesar disumbang dari segmen ritel sebesar Rp55,31 triliun.
Pada sisi kualitas kredit, hingga 31 Desember 2019 rasio NPL net Bank Bukopin berada di kisaran 4,45%, membaik dibandingkan dengan posisi NPL net pada tahun sebelumnya yaitu sebesar 4,75%. Pada periode yang sama rasio NSFR dan LCR Perseroan masing-masing tercatat 103,19% dan 123,36%.
KINERJA PERSEROAN DIBANDINGKAN DENGAN INDUSTRI
Secara umum kinerja industri perbankan nasional pada 2019 dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi domestik yang dipicu laju pertumbuhan ekonomi global Namun demikian, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga, meskipun fungsi intermediasi perbankan terus menjadi perhatian, sementara risiko kredit tetap terkendali.
Industri perbankan nasional pada periode tersebut tumbuh melambat. Mengacu pada data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit perbankan hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6,08% mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 8,31%. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Bukopin tahun 2019 hanya mengalami pertumbuhan sebesar 6,54% sama seperti tahun sebelumnya.
Industri perbankan juga dihadapkan pada kondisi menurunnya kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) industri perbankan pada akhir tahun 2019 meningkat menjadi 2,53% dari tahun sebelumnya sebesar 2,37%. Profitabilitas industri perbankan tahun 2019 juga mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Rasio pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pada tahun 2019 hanya sebesar 4,91%, lebih rendah dari posisi Desember 2018 sebesar 5,14%.
Dalam situasi tersebut, berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pangsa pasar Bank Bukopin di 2019 mencapai 1,17%. Pangsa pasar di tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 0,02% dikarenakan pertumbuhan aset Industri secara yoy sebesar 6,13% lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan aset Bank Bukopin yang sebesar 4,83%. Hal tersebut disebabkan pada tahun 2019 Bank Bukopin lebih fokus kepada rekomposisi aset dan dana pihak ketiga untuk peningkatan kualitas DPK seperti pertumbuhan CASA serta DPK jangka menengah dan panjang, kemudian dari sisi penyaluran kredit Bank Bukopin menerapkan strategi pertumbuhan yang selektif dan fokus pada penyelesaian kredit bermasalah serta perbaikan kualitas kredit.
Berdasarkan jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun, pangsa pasar Bank Bukopin di 2019 mencapai 1,35%. Pertumbuhan dana pihak ketiga industri secara yoy sebesar 6,54%, hampir sama dengan pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Bukopin yang tercatat sebesar 6,12%. Sementara itu, berdasarkan kredit yang diberikan, pangsa pasar Bank Bukopin di tahun 2019 mencapai 1,22%. Pangsa pasar di tahun 2019 mengalami penurunan karena pertumbuhan kredit industri secara yoy lebih tinggi sebesar 6,08% dibandingkan pertumbuhan kredit Bank Bukopin sebesar 4,67%. Hal tersebut disebabkan Bank lebih fokus pada pertumbuhan kredit yang selektif dan fokus pada penyelesaian kredit bermasalah serta perbaikan kualitas kredit.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
46
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Di sisi lain, ketatnya likuiditas dan persaingan antar bank membuat kinerja industri perbankan khusus di BUKU III tertekan, dimana pertumbuhan kredit terkoreksi 5,12%, Dana Pihak Ketiga turun 5,47% dan pertumbuhan Laba bersih Bank BUKU III menurun 10,05%.
Secara keseluruhan, jika dibandingkan dengan kinerja industri perbankan nasional maupun Bank BUKU III, realisasi kinerja Bank Bukopin masih cukup solid, yaitu Kredit tumbuh 4,67%, Dana Pihak Ketiga meningkat 6,12% dan Laba bersih meningkat 14,10%.
ANALISIS TENTANG PROSPEK USAHA
Optimisme pelaku ekonomi terhadap prospek pemulihan ekonomi, dengan melihat ketidakpastian global sebetulnya sempat menguat. Namun, optimisme berubah setelah terjadinya pandemi Covid-19 yang diprakirakan akan menekan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global.
Pada awalnya, prospek ekonomi Indonesia diprakirakan tetap berdaya tahan, meskipun sedikit melambat sejalan dengan melemahnya perekonomian global dan meningkatnya risiko tertundanya prospek pemulihan perekonomian dunia. Pemerintah sebetulnya telah merespon dengan melakukan berbagai langkah perlindungan sosial dan stimulus ekonomi di antaranya melalui pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah, percepatan belanja dan kebijakan mendorong padat karya, stimulus moneter, serta stimulus sektor perbankan dan industri perusahaan pembiayaan. Berbagai stimulus dan paket kebijakan tersebut memberikan sinyal positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020. Tentu saja, pandemi Covid-19 mengubah seluruh peta dan proyeksi ekonomi yang telah disusun di awal.
Menghadapi situasi tersebut, Perseroan tetap berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat sesuai dengan ketentuan dan arahan regulator dalam menerapkan protokol Covid-19, sehingga tetap memberikan pelayanan secara optimal, sambil menjaga keamanan dan kesehatan karyawan dan nasabah. Terkait operasional kantor, Perseroan telah menerapkan Work from Home bagi sebagian besar karyawan, mengurangi jam operasional kas dan menghindari pertemuan fisik antara bank dan nasabah, serta
mengoptimalkan penggunaan layanan E-Channel oleh nasabah untuk mengakses layanan perbankan, mulai dari layanan interaktif Viola (Virtual Interactive Online Assistant), E-Banking, Mobile Banking, Layanan Bukopinet hingga aplikasi perbankan digital Wokee.
Terkait dengan risiko yang berkaitan dengan kredit, Perseroan telah melakukan stress test dan kajian atas risiko yang muncul dari Covid-19 serta perlambatan ekonomi, serta telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi secara komprehensif untuk memastikan Perseroan telah siap melewati masa-masa yang sulit seperti saat ini.
Di tengah tekanan tersebut, Bank Bukopin tetap berupaya menjaga konsistensi kinerja pada tahun 2020 dengan terus melakukan perbaikan kualitas, peningkatan produktivitas, dan mengoptimalkan proses digitalisasi. Perseroan juga akan memacu pendapatan dari sejumlah produk andalan, di antaranya melalui produk Flexy Bill, yaitu pembiayaan pembayaran tagihan listrik untuk pelanggan korporasi dan Flexy Gas yang merupakan layanan sejenis yang ditujukan bagi pelanggan korporasi untuk membiayai pembayaran tagihan gas, serta Flexy Health, yaitu pembiayaan tagihan BPJS Kesehatan.
Dengan menerapkan strategi-strategi tersebut dan melihat prospek perekonomian dalam jangka panjang, Perseroan optimistis akan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Hal ini didukung dengan kekuatan-kekuatan Bank yang dimiliki saat ini, antara lain memiliki pengalaman di segmen ritel dan manajemen yang solid, berpengalaman dan profesional.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
47
-
Memperkuat Strategi, Memperkokoh Fondasi Bisnis
STRATEGI KEBERLANJUTAN
Untuk menjaga arah pertumbuhan bisnis, Perseroan telah menetapkan strategi keberlanjutan jangka pendek, menengah dan jangka panjang yang dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Jangka Pendek
Sasaran Bank dalam jangka pendek 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun ke depan adalah pertumbuhan bisnis yang sustainable dengan disiplin dan fokus pada segmen Ritel, perbaikan kualitas aset dan struktur sumber dana, serta penguatan bisnis proses. Fokus segmen Ritel tidak hanya difokuskan pada pembiayaan namun juga pada sisi pendanaan dan sumber fee based maupun transaksional. Pertumbuhan
bisnis yang sustainable akan dicapai melalui produktivitas point of sales, sumber daya, perbaikan kualitas, dan proses bisnis yang kompetitif.
2. Jangka Menengah dan PanjangBank diharapkan dapat tumbuh berkelanjutan dengan struktur bisnis yang kuat dan sehat melalui fokus pada segmen ritel, produktivitas sumber daya, struktur bisnis berkualitas dan bisnis proses yang efisien sehingga Bank dapat beroperasi secara kompetitif dan memiliki value proposition.
PERKEMBANGAN PENERAPAN TATA KELOLA
Tata kelola perusahaan (corporate governance) merupakan elemen yang sangat penting bagi perbankan mengingat peran bank sebagai lembaga intermediasi yang menuntut tingkat kepercayaan nasabah. Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) semakin dirasa penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang harus dihadapi oleh industri perbankan.
Perseroan memahami bahwa kunci utama untuk mempertahankan keberlangsungan pertumbuhan bank tidak hanya pada kemampuan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada para nasabah, tetapi juga pada penerapan pengelolaan kinerja yang efektif dan prinsip dasar GCG, yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency) dan kewajaran (fairness).
Prinsip nilai GCG tersebut diimplementasikan oleh Bank Bukopin dalam Visi, Misi dan Budaya Perusahaan. Agar tetap relevan menghadapi lingkungan yang semakin dinamis, pada tahun 2019 Perseroan telah mempertajam Visi dan Misi menjadi sebagai berikut:
VISIMenjadi Lembaga Keuangan Pilihan Utama di Indonesia.
MISI Memahami dan Memberi Solusi kepada Nasabah.
Visi dan Misi tersebut kemudian diterjemahkan dalam Budaya Perusahaan baru Bank Bukopin yaitu menjadi I CAN yang dijabarkan sebagai berikut:
Integrity1. Jujur2. Disiplin dan Berkomitmen
Competent1. Cepat Belajar2. Peningkatan & Perbaikan Berkelanjutan
Care1. Tulus/ Empati dan Peduli2. Sinergi/ Kerjasama
Accountable1. Bertanggung Jawab2. Menguasai Tugas
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
48
-
Laporan Tahunan 2019 | PT Bank Bukopin Tbk
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Nev