telaah staf se ii eko bambang1.docx

32
PT PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT SUMATERA I UNIT PELAKSANA KONSTRUKSI PLTU PANGKALAN SUSU PT PLN (Persero) UPK PLTU PANGKALAN SUSU ____________________________________ TELAAHAN STAF NAMA : EKO BAMBANG HARIADI YULIANTO NIP : 8310172 Z JABATAN : AE TEKNIK ELEKTRIKAL JUDUL : UPAYA PERCEPATAN PLTU PANGKALAN SUSU DENGAN PERCEPATAN BACKFEEDING UNTUK KOMISIONING Eko Bambang H Y, 8310172 Z i

Upload: sandi-anugraha

Post on 03-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PT PLN (Persero)UPK PLTU PANGKALAN SUSU____________________________________TELAAHAN STAF

NAMA: EKO BAMBANG HARIADI YULIANTONIP: 8310172 ZJABATAN: AE TEKNIK ELEKTRIKAL

JUDUL:UPAYA PERCEPATAN CODPLTU PANGKALAN SUSU DENGANPERCEPATAN BACKFEEDING UNTUK KOMISIONING

TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL: Upaya Percepatan COD PLTU Pangkalan Susu Dengan Percepatan Backfeeding Untuk KomisioningNAMA: Eko Bambang Hariadi YuliantoNIP: 8310172 ZJABATAN: Asisten Engineer Teknik Elektrikal

MenyetujuiPangkalan Susu, 20 Februari 2014

MentorSiswa OJT

Manager UPK

Ir. Hamansyah Purba, MEng,MngtEko Bambang Hariadi Yulianto

NIP : 6595049PNIP : 8310172 Z

Mengetahui,

Manager Bidang SDMManager PT PLN (Persero)

PT PLN (Persero) UIP IUPK PLTU Pangkalan Susu

Ibenzani, SEIr. Hamansyah Purba, MEng,Mngt

NIP : 6693099 ZNIP : 6595049P

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum waramatullahi wabarakatuh.Segala puji hanya bagi Allah Yang Maha Esa. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasulullah SAW, besertakeluarga dan para sahabat.Dalam menyelesaikan telaahan staf ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Istri dan anakku tercinta atas kasih sayang dan doa yang selalu diberikan.2. Kedua orang tua dan keluarga besar atas doa dan dukungannya.3. Ir. Hamansyah Purba, MEng,Mngt, sebagai Manager PT PLN (Persero) UPK PLTU Pangkalan Susu sekaligus mentor penulis.4. Teman teman staf PT PLN (Persero) UPK PLTU Pangkalan Susu.5. Seluruh Staf Konsultan Supervisi Proyek PLTU Pangkalan Susu.6. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satupersatu.Penulis menyadari akan keterbatasan pandangan maupun ilmu yangdimiliki, sehingga pasti masih ada kekurangan dalam penulisan telaahan staf ini. Oleh sebabitu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki telaahan staf ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.Pangkalan Susu, 20 Februari 2014Penulis

Eko Bambang Hariadi Yulianto

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiLEMBAR PENGESAHANiiKATA PENGANTARiiiDAFTAR ISIivDAFTAR GAMBARviDAFTAR TABELviiABSTRAKviiiBAB IPENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Tujuan Telaah11.3Ruang Lingkup21.4Metodologi Penulisan21.5Sistematika Penulisan2BAB IIPERMASALAHAN4BAB IIIPERSOALAN5BAB IVPRA ANGGAPAN6BAB VFAKTA YANG MEMPENGARUHI75.1Backfeeding75.2Komisioning75.2.1Deskripsi Umum75.2.2Tujuan Komisioning85.2.3Skema Pelaksanaan Komisioning8BAB VIPEMBAHASAN106.1Kendala Pelaksanaan Komisioning106.2Keterlambatan Jaringan Transmisi 275 kV116.3Alternatif Sumber Daya116.4Proses Komisioning126.5Analisa13BAB VIIKESIMPULAN14BAB VIIISARAN TINDAK LANJUT15REFERENSI16LAMPIRAN17

DAFTAR GAMBAR

Gambar 6.1 Dead-end Tower Jaringan 275 kV10Gambar 6.2 Pembangunan Jaringan 275 kV11Gambar 6.3 Konstruksi Transformator Komisioning12

DAFTAR TABEL

Tabel 6.1 Data Kapasitas Motor Tegangan Menengah13

ABSTRAK

PLTU Pangkalan Susu merupakan salah satu Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik dengan kapasitas 2 x 200 MW. Dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa permasalahan yang dapat menghambat pencapaian COD tepat waku. Salah satu permasalahan adalah terlambatnya komisioning peralatn pembangkit akibat terlambatnya penyelesaian pembangunan jaringan transmisi 275 kV yang menghubungkan GI Pangkalan Susu GI Binjai. Hal itu berpotensi menghambat pengujian pengujian peralatan pembangkit. Backfeeding 275 kV merupakan salah satu milestone yang memiliki dampak terhadap pencapaian COD dan berdampak pada keterlambatan COD. Untuk mempercepat kegiaatan komisioning dibutuhkan solusi penggunaan sumber power selain dari jaringan 275 kV yaitu dengan menggunakan jaringan distribusi 20 kV. Mengingat lokasi PLTU Pangkalan Susu yang berada di ujung jaringan distribusi untuk wilayah kerja PT PLN Ranting Pangkalan Susu maka diperlukan koordinasi dari pihat-pihat terkait untuk menjaga kelancaran pasokan daya dan tegangan yang handal dan stabil sehingga dapat mempercepat pencapaian COD PLTU Pangkalan Susu.Kata kunci: COD, backfeeding, jaringan distribusi, komisioning

PT PLN (Persero)UNIT INDUK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT SUMATERA IUNIT PELAKSANA KONSTRUKSI PLTU PANGKALAN SUSU

Eko Bambang H Y, 8310172 Ziv

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPLTU Pangkalan Susu dengan kapasitas 2 x 200 MW merupakan salah satu Pembangunan Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik berbahan bakar batubara yang didasari olehPeraturan Presiden RI (Perpres) Nomor 71 Tahun 2006 tanggal 05 Juli 2006 tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik yang menggunakan batubara. Tujuannya adalah untuk memenuhi pasokan tenaga listrik yang akan mengalami defisit sampai beberapa tahun mendatang, dalam hal ini di Pulau Sumatera, serta menunjang program diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar minyak (BBM) ke non BBM dengan memanfaatkan batubara berkalori rendah. Untuk mencegah keterlambatan penyelesaian pekerjaan konstruksi PLTU Pangkalan Susu dibutuhkan percepatan penyelesaian beberapa milestone yang termasuk dalam garis kritis jadwal penyelesaian proyek. Salah satu milestone yang dapat mempercepat Commercial Operation Date (COD) PLTU Pangkalan Susu adalahkomisioning peralatan dengan menggunakan jaringan 20 kV.Dalam upaya mempercepat kegiatan komisioning, penulis melakukan pengkajian terhadap kendala dan alternatif penyelesaian masalah demi mempercepat kegiatan komisioning tersebut. 1.2 Tujuan TelaahTelaah atau pengkajian terhadap hal hal yang berkaitan dengan proses kegiatan komisioning melalui backfeeding 20 kV dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kendala yang dapat menghambat proses pengujian dan akan berpotensi menimbulkan masalah dikemudian hari, serta mencari jalan alternatif yang tepat dalam menyelesaikan kendala yang ada. 1.3 Ruang LingkupDalam telaahan staf ini dilakukan analisa terhadap kendala yang dimungkinkan timbul selama kegiatan komisioning menggunakan backfeeding20 kV sehingga dapat dipilih satu upaya yang tepat dalam mempercepat penyelesaian milestone. 1.4 Metodologi PenulisanPenulisan telaahan staf ini dilakukan secara bertahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:1. Studi literaturMempelajari prosedur komisioning serta spesifiksi dari peralatan pembangkit yang mengacu pada buku IIICdokumen kontrak PLTU 2 Sumatera Utara 2 x 200 MW Medan, Sumatera Utara.2. Pengambilan data testMengumpulkan semua dokumentasi yang berhubungan dengan proses komisioning.3. SharingMelakukan diskusi dan bertukar pikiran kepada atasan dan pihak-pihak yang terkait.

1.5 Sistematika PenulisanPenulisan telaahan staf ini dilakukan dengan membagi dalam beberapa bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, membahas latar belakang masalah, tujuan telaah, ruang lingkup masalah, dan metodologi pembahasan. Bab II Permasalahan, berisi sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Bab III Persoalan, berisi hal hal yang menimbulkan dampak negatif, perlu penyelesaian, perbaikan, dan pemecahan. Bab IV Pra anggapan, berisi pandangan yang melandasi tindakan, jawaban sementara rumusan persoalan. Bab V Fakta yang mempengaruhi, berisi keadaanyang merupakan kenyataan serta teori yang menjadi dasarpandangan yang melandasi tindakan. Bab VI Pembahasan, membahas alternatif penyelesaian masalah, analisis permasalahan atau persoalan. Bab VII Kesimpulan, berisi kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil mengacu pada tujuan dari penulisan telaahan staf ini. Ban VIII Saran tindak lanjut, berisi saran-saran teknis dan tindak lanjutyang berkaitan dalam upaya percepatan COD.

BAB IIPERMASALAHAN

PLTU Pangkalan Susu 2 x 200 MW merupakan pembangkit berkapasitas terbesar di Pulau Sumatera.Untuk itu penyelesaian proyek tersebut dapat berperan besar dalam memenuhi pasokan tenaga listrik di Pulau Sumatera. Berdasarkan Milestone Key Performance Indicator (KPI) PLTU Pangkalan susu, COD dijadwalkan dapat terlaksana pada 15 Oktober 2014 untuk unit 2 dan 15 Desember2014 untuk unit 1. Backfeeding merupakan salah satu milestone KPI yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian COD. Pelaksanaan backfeeding unit 2 PLTU Pangkalan Susu yang diharapkan dimulai pada bulan Maret 2014 memiliki satu kendala utama yaitu belum terselesainya pembangunan transmisi 275 kV Binjai-Pangkalan Susu yang rencananya selesai pada bulan Desember 2013 (sesuai surat resmi UIP II) dan sampai sekarang belum ada kepastian kapan selesai.Untuk memecahkan masalah penyediaan power komisioning peralatan pembangkit, penulis merasa perlu mencari solusi power alternatif yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pengujian tersebut.

BAB IIIPERSOALAN

Perkerjaan pembangunan transmisi 275 kV Binjai-Pangkalan Susu yang seharusnyaselesai pada bulan Desember 2013 (sesuai surat resmi UIP II) tentunya dapat membuat proses pelaksanaan backfeeding untukunit 2 yang direncanakan Maret 2014 terlambat dan berdampak juga pada keterlambatan COD unit 2.Berdasarkan pengamatan di lokasi proyek PLTU Pangkalan Susu dan lokasi di sekitar jalur pembangunan transmisi, penulis merasa perlu mencari sumber daya alternatif. Beberapa sumber power alternatif yang dapat dijadikan solusi pemecahan masalah ketersediaan daya diantaranya adalah penggunanaan gen-set, penggunaan jaringan distribusi dan menyewa PLTD Apung.

BAB IVPRA ANGGAPAN

Proyek PLTU Pangkalan Susu (2x200MW), dalam waktu dekat akan memasuki tahap pelaksanaan komisioning dengan menggunakan sumberbackfeedingyang berasal dari jaringan transmisi275 kV yang diperkirakan selesai pada bulan Desember 2013berdampak pada keterlambatan COD unit 2.Untuk itu penggunaan daya backfeeding dari jaringan distribusi 20 kV dalam mempercepatkomisioning peralatan pembangkit dapat membantu mencegah keterlambatan COD unit 2.Daya backfeeding menggunakan jaringan 20 kV tersebut harus memiliki kriteria yang baik dan tidak berpotensi menimbulkan kerusakan atau masalah dikemudian hari terhadap peralatan yang sudah terpasang.

BAB VFAKTA YANG MEMPENGARUHI

5.1 Backfeeding Backfeedingmerupakan suatu istilah ketikadaya listrikdiinduksikanke dalam jaringan listriklokal. Daya yang mengalirdalam arah yang berlawanandarialiranbiasa. Jadi ketika aliran normal (pembangkit sudah beroperasi normal), Tegangan dari Daya yang dihasilkan generator yang sudah di naikkan melalui trafo siap didistribusikan ke jaringan melaluiswithyard, namun dalam kondisi backfeeding ini ini justru sebaliknya, daya dari switchyard dialirkan ke trafo dan dari trafo ke sebagian sistem dalam pembangkit yang sedang dibangun.5.2 Komisioning5.2.1 Deskripsi UmumKomisioning merupakan suatukegiataninspeksi, umumnyadilakukanolehsuatuorganisasiataubadanpengujiresmi. Didalamnyaterdapatkegiatanpengukuran, pengujiandanpembuktianterhadapkarakteristiktertentudarisuatuobyekatauaktivitas.Umumnyahasilnyaakandibandingkanterhadappersyaratanstandarataukhususuntukmenentukanapakahhasilujitersebutsesuai. Inspeksiumumnyaadalahujitidakmerusak atau dapat juga didefinisikan pengujianterhadapperalatanataumesin, yang dilaksanakan di lapangan, untukmembuktikankesesuaianpemasangannyadanoperasinya.5.2.2 Tujuan KomisioningKomisioning test merupakan tahapan inspeksi terakhir pada semua peralatan pembangkit. Tujuannya adalah untuk memeriksa dan memastikan semua peralatan pembangkit yang sudah terpasang sesuai drawing bisa bekerja sesuai spesifikasi dari pabrikan dan bisa bersinergi antara satu sama lainnya.

5.2.3 Skema Pelaksanaan KomisioningPelaksanaan komisioning adalah sebagai berikut :

Dalam suatu proyek untuk kegiatan komisioning dilakukan sekurang-kurangnya dua kali yaitu 1. Saat pembangunan, bertujuan untuk memastikan apakah peralatan atau subsistem sudah terpasang sesuai dengan instruksi pabrik dan sesuai dengan desainnya. Pengujian ini meliputi:I. Uji individu, pengujian untuk masing-masing peralatan.II. Uji subsistem, pengujian terintegrasi dari beberapa peralatan sekaligus, yang terakit dan terangkai menjadi satu kesatuan, yang membentuk suatu subsistem.III. Uji sistem, pengujian yang melibatkan seluruh subsistem.2. Saat masuk jaringan, dimaksud untuk menguji apakah sistemdapat masuk dan atau keluar grid dengan aman, tidak membahayakan grid atau sistem itu sendiri.

BAB VIPEMBAHASAN

6.1 Kendala Pelaksanaan KomisioningKomisioning merupakan proses pengujian terhadap kemampuan peralatan pembangkit yang mana membutuhkan daya yang cukup besar oleh karena itu diperlukan pasokan daya yang besar dan bersifat kontinyu. Untuk pembangkit yang mempunyai kapasitas besar, kebutuhan daya untuk komisioning biasanya diperoleh dari jaringan transmisi tegangan tinggi (SUTET) namun dikarenakan adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan dari transmisi 275 kV Binjai Pangkalan Susu maka kegiatan komisioning menjadi terlambat. Terlambatnya pelaksanaan komisioning yang diakibatkan belum adanya backfeeding yang dijadwalkan pada Maret 2014 berdampak pada keterlambatan pencapaian COD sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan karena backfeedingmerupakan salah satu tahapan penting dalam masa konstruksi. Keterlambatan backfeeding berarti tahapan penting berikutnya seperti first firing dan steam blow tidak dapat dilaksanakan, dan dipastikan juga akan terlambat.

Gambar 6.1Dead End Tower jaringan 275 kV6.2 Keterlambatan jaringan 275 kVPekerjaan pembangunan transmisi 275 kV Binjai-Pangkalan Susu memiliki beberapa permasalahan yang menghambat penyelesaian pekerjaan. Beberapa diantaranya adalah permasalahan non teknis seperti ganti rugi ROW yang belum mencapai kesepakatan dengan warga setempat. Dari jumlah total tower 219 buah tinggal sisa 2 buah tower lagi yang masih dalam tahapnegoisasi dan dari 6 section stringing tersisa 3 section lagi yang belum terlaksana.

Gambar 6.2 Pembangunan jaringan 275 kV6.3 Alternatif Sumber Daya Pelaksanaaan komisioning membutuhkan daya sekitar 20 MW untuk melaksakana komisioning sistem unit 2 secara keseluruhan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan pengujian individu secara parsial dengan menggunakan jaringan distribusi 20 kV dengan menggunakan trafo (kapasitas 6 MVA)yang disewa dari pihak lain. Sehingga diharapkan begitu backfeeding dari jaringan transmisi 275 kV tersedia tinggal menyelesaian komisioning beberapa peralatan yang tidak bisa di cover menggunakan jaringan distribusi (karena keterbatasan daya yang bisa disediakan jaringan distribusi).

Gambar 6.3 Konstruksi Transformator Komisioning6.4 Proses komisioningPelaksanaan backfeeding dimulai dengan memberi tegangan pada kubikel medium voltage (MV 6kV) dan didapat tegangan 6kVdisisi sekunder dari trafo (20 kV/6 kV) yang mana sekaligus melakukan komisioning incoming panel (Panel 20BBA001-GH002). Untuk mempermudah monitoring kegiatan komisioning, maka pihak kontraktor membuat jadwal mingguan yang dikirim tiap minggu dan kegiatan harian yang dikirim setiap hari. Dimana jadwal tersebut mendapat persetujuan dari konsultan supervisi, PLN Site dan PLN Jasa Sertifikasi. Komisioning yang dilakukan merupakan komisioning parsial yaitu uji individu dan subsistem dikaranakan keterbatasan daya distribusi yang mampu dikirim.PLN Jasa Sertifikasi (Jaser) melakukan kegiatan komisioning atau individual test masing-masing peralatan setelah mendapat pernyataan dari konsultan supervisi bahwa suatu pekerjaan pemasangan peralatan sudah selesai dan sudah sesuai dengan desain dengan ditandai dengan adanya aplikasi Report of Inspectiaon (RFI) tanpa adanya catatan yang bersifat major.Tabel 6.1 Data Kapasitas Motor Tegangan MenengahNoNama MotorKapasitas (kW)Catatan

1Feed Water Pump5500Menunggu jar. 275 kV

2Condensate Extraction Pump630Koordinasi dgn PLN Dist

3Coal Mill Motor450Koordinasi dgn PLN Dist

4Sealing air Fan250Koordinasi dgn PLN Dist

5Primary Air Fan1250Koordinasi dgn PLN Dist

6Force Draft Fan450Koordinasi dgn PLN Dist

7Induched Draft Fan1550Koordinasi dgn PLN Dist

8Bucket wheel Stracker Reclaimer430Koordinasi dgn PLN Dist

9C-1 Belt280Koordinasi dgn PLN Dist

10Cooling Water Pump1500Koordinasi dgn PLN Dist

Untuk kegiatan pengujian motor tegangan menengah (6kV) dan daya yang relatif besar(sesuai tabel 6.1 diatas) maka akan diadakan koordinasi dengan unit distribusi (PLN Ranting Pangkalan Susu) untuk memastikan stabilitas dan drop tegangan dapat teratasi dan pasokan daya tetep kontinyu sedangkan untuk motor tegangan kecil (400V) sudah dilakukan tanpa hambatan berarti. Sehingga dapat dipastikan dengan adanya komisioning parsial dapat mempercepat selesainya komisioning secara keseluruhan. 6.5 AnalisaKomisioning secara parsial (uji individu dan uji subsistem) peralatan pembangkit unit 2 PLTU Pangkalan Susu yang dimulai pada bulan Desember 2013 tetap kontinyu sampai saat ini tanpa adanya permasalahan yang berati sehingga dapat membantu mempercepat waktu komisioning (sistem/subsistem) saat backfeeding Maret 2014 yang berpengaruh juga dengan percepatan COD unit 2 sekitar 4 bulan. BAB VIIKESIMPULAN

1. Kebutuhan daya untuk kegiatan komisioning secara parsial dapat dipercepat dengan backfeeding distribusi 20 kV sehingga dapat mempersingkat waktu komisioning saat menggunakan backfeedingdengan jaringan 275 kV.2. Pelaksanaan komisioning unit 2 PLTU Pangkalan Susu terkendala belum terselesainya jaringan transmisi 275 kV.3. Pekerjaan konstruksi peralatan Mekanikal Elektrikal (ME) untuk unit 2 PLTU Pangkalan Susu dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan desain ditandai dengan tidak adanya kerusakan dari peralatanyang terpasang.

BAB VIIISARAN TINDAK LANJUT

1. Penggunaan backfeeding dari jaringan distribusi 20 kV dapat menjadi alternatif dan dapat digunakan kembali untuk komisioning unti 1 PLTU Pangkalan Susu atau proyek lain yang memiliki kemiripan permasalahan.2. Akan lebih baik untuk memasukan desain pengadaan TFT (Town Feedder Transformer) untuk mempermudah pelaksanaan komisioning dari jaringan 20 kV jikalau jaringan transmisi tegangan tinggi (SUTET) belum selesai pekerjaannya.

REFERENSI

1. _________,Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek. PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan.

LAMPIRAN

Milestone

Eko Bambang H Y, 8310172 Z17