teknologi raid (siskom)

24

Upload: wildan-andriana

Post on 22-Jan-2018

170 views

Category:

Technology


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknologi Raid (SISKOM)
Page 2: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID, singkatan dari Redundant Array of

Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di

dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk

mengimplementasikan fitur toleransi kesalahan pada media

penyimpanan komputer (terutama hard disk) dengan

menggunakan cara redundansi (penumpukan) data, baik

itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun unit

perangkat keras RAID terpisah.

Page 3: Teknologi Raid (SISKOM)

Teknologi ini membagi atau mereplikasi data ke

dalam beberapa hard disk terpisah. RAID didesain untuk

meningkatkan keandalan data dan meningkatkan kinerja

I/O dari hard disk.

Selain itu, RAID juga merupakan organisasi disk

memori yang mampu menangani beberapa disk dengan

sistem akses paralel dan redudansi ditambahkan untuk

meningkatkan reliabilitas. Kerja paralel ini menghasilkan

resultan kecepatan disk yang lebih cepat.

Page 4: Teknologi Raid (SISKOM)

• RAID memungkinkan bentuk cadangan data dalam array

storage

• Ketika terjadi kegagalan , jika salah satu drive gagal

maka drive baik bertukar keluar untuk drive baru tanpa

mengubah sistem off juga dikenal sebagai hot

swappable

• Menjamin kehandalan data, peningkatan kinerja Input

Output dan Mirroring dengan biaya lebih rendah

• Meningkatkan cek paritas dan secara teratur memeriksa

setiap sistem yang mengalami crash

Page 5: Teknologi Raid (SISKOM)

• Menyediakan Disk Stripping untuk menulis data ke disk,

yang meningkatkan kinerja dengan interleaving dari byte

atau kelompok byte.

• Bidang disk yang membuat disk yang lebih kecil terlihat

seperti satu disk besar

• Membaca dan Menulis data dilakukan secara simultan.

• Mirroring untuk duplikasi 100% dari data pada dua drive.

• Mirroring menawarkan paritas memeriksa untuk

memastikan data dari sistem jatuh dicocokkan dengan

data yang tersimpan pada disk lainnya

Page 6: Teknologi Raid (SISKOM)

• RAID tidak membuat pemulihan data lebih mudah.

• RAID tidak selalu menghasilkan kinerja sistem yang lebih baik.

• Mahal, harus membeli dan memelihara RAID controller dan

hard drive khusus

• Harus dipertahankan oleh konsultan yang dibayar tinggi.

• RAID mungkin lebih lambat dalam kinerja sistem jika tidak

digunakan dengan benar

• harus melakukan seperti menginstal driver, update firmware

dan harus memeriksa secara konsisten

Page 7: Teknologi Raid (SISKOM)

• Raid Level 0

• Raid Level 1

• Raid Level 2

• Raid Level 3

• Raid Level 4

• Raid Level 5

• Raid Level 6

• Raid Level 0+1

dan 1+0

Page 8: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 0 menggunakan kumpulan

disk dengan striping pada level blok, tanpa

redundansi. Jadi hanya menyimpan

melakukan striping blok data ke dalam

beberapa disk. Level ini sebenarnya tidak

termasuk ke dalam kelompok RAID karena

tidak menggunakan redundansi untuk

peningkatan kinerjanya.

Page 9: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 1 ini merupakan disk

mirroring, menduplikat setiap disk. Cara ini

dapat meningkatkan kinerja disk, tetapi

jumlah disk yang dibutuhkan menjadi dua kali

lipat, sehingga biayanya menjadi sangat

mahal. Pada level 1 (disk duplexing dan disk

mirroring) data pada suatu partisi hard disk

disalin ke sebuah partisi di hard disk yang

lain sehingga bila salah satu rusak , masih

tersedia salinannya di partisi mirror.

Page 10: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 2 ini merupakan pengorganisasian

dengan error-correcting-code (ECC). Seperti pada memori

di mana pendeteksian terjadinya error menggunakan

paritas bit. Setiap byte data mempunyai sebuah paritas bit

yang bersesuaian yang merepresentasikan jumlah bit di

dalam byte data tersebut di mana paritas bit=0 jika jumlah

bit genap atau paritas=1 jika ganjil. Jadi, jika salah satu bit

pada data berubah, paritas berubah dan tidak sesuai

dengan paritas bit yang tersimpan.

Page 11: Teknologi Raid (SISKOM)

Dengan demikian, apabila terjadi kegagalan pada salah

satu disk, data dapat dibentuk kembali dengan membaca

error-correction bit pada disk lain.

Page 12: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 3 merupakan pengorganisasian dengan

paritas bit interleaved. Pengorganisasian ini hampir sama

dengan RAID level 2, perbedaannya adalah RAID level 3

ini hanya memerlukan sebuah disk redundan, berapapun

jumlah kumpulan disk-nya. Jadi tidak menggunakan ECC,

melainkan hanya menggunakan sebuah bit paritas untuk

sekumpulan bit yang mempunyai posisi yang sama pada

setiap disk yang berisi data.

Page 13: Teknologi Raid (SISKOM)

Selain itu level 3 ini juga menggunakan data striping

dan mengakses disk-disk secara paralel.

Page 14: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 4 merupakan pengorganisasian dengan

paritas blok interleaved, yaitu menggunakan striping data

pada level blok, menyimpan sebuah paritas blok pada sebuah

disk yang terpisah untuk setiap blok data pada disk-disk lain

yang bersesuaian. Jika sebuah disk gagal, blok paritas

tersebut dapat digunakan untuk membentuk kembali blok-blok

data pada disk yang gagal tadi. Kecepatan transfer untuk

membaca data tinggi, karena setiap disk-disk data dapat

diakses secara paralel. Demikian juga dengan penulisan,

karena disk data dan paritas dapat ditulis secara paralel.

Page 15: Teknologi Raid (SISKOM)
Page 16: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 5 merupakan pengorganisasian dengan

paritas blok interleaved tersebar. Data dan paritas disebar

pada semua disk termasuk sebuah disk tambahan. Pada

setiap blok, salah satu dari disk menyimpan paritas dan

disk yang lainnya menyimpan data. Sebagai contoh, jika

terdapat kumpulan dari 5 disk, paritas blok ke n akan

disimpan pada disk (n mod 5) + 1; blok ke n dari empat

disk yang lain menyimpan data yang sebenarnya dari blok

tersebut.

Page 17: Teknologi Raid (SISKOM)
Page 18: Teknologi Raid (SISKOM)

RAID level 6 disebut juga redundansi P+Q, seperti

RAID level 5, tetapi menyimpan informasi redundan

tambahan untuk mengantisipasi kegagalan dari beberapa

disk sekaligus. RAID level 6 melakukan dua perhitungan

paritas yang berbeda, kemudian disimpan di dalam blok-

blok yang terpisah pada disk-disk yang berbeda. Jadi, jika

disk data yang digunakan sebanyak n buah disk, maka

jumlah disk yang dibutuhkan untuk RAID level 6 ini adalah

n+2 disk.

Page 19: Teknologi Raid (SISKOM)
Page 20: Teknologi Raid (SISKOM)

• RAID level 0+1 dan 1+0 ini merupakan kombinasi dari

RAID level 0 dan 1. RAID level 0 memiliki kinerja yang

baik, sedangkan RAID level 1 memiliki kehandalan.

Namun, dalam kenyataannya kedua hal ini sama

pentingnya. Dalam RAID 0+1, sekumpulan disk di-strip,

kemudian strip tersebut di-mirror ke disk-disk yang lain,

menghasilkan strip-strip data yang sama.

Page 21: Teknologi Raid (SISKOM)

Kombinasi lainnya yaitu RAID 1+0, di mana disk-

disk di-mirror secara berpasangan, dan kemudian hasil

pasangan mirrornya di-strip. RAID 1+0 ini mempunyai

keuntungan lebih dibandingkan dengan RAID 0+1. Sebagai

contoh, jika sebuah disk gagal pada RAID 0+1, seluruh

strip-nya tidak dapat diakses, hanya sebagian strip saja

yang dapat diakses, sedangkan pada RAID 1+0, disk yang

gagal tersebut tidak dapat diakses, tetapi pasangan mirror-

nya masih dapat diakses, yaitu disk-disk selain dari disk

yang gagal.

Page 22: Teknologi Raid (SISKOM)
Page 23: Teknologi Raid (SISKOM)

• Keamanan Data Tingkat Tinggi

• Toleransi Kesalahan

• Peningkatan Ketersediaan

• Peningkatan Kapasitas yang terintegrasi

• Perbaikan Kinerja

Page 24: Teknologi Raid (SISKOM)

Pada umumnya, RAID diimplementasikan di dalam

komputer server, tapi bisa juga digunakan di dalam

workstation. Penggunaan di dalam workstation umumnya

digunakan dalam komputer yang digunakan untuk

melakukan beberapa pekerjaan seperti melakukan

penyuntingan video/audio. Implementasi RAID, selain

secara hardware (dengan RAID controller) juga dapat

dilakukan secara software, misalnya pada Microsoft

Windows NT 4.0.