teknologi gap pada produk pangan segar malang

100
TEKNOLOGI GAP (GOOD AGRICULTURE PRACTICES) PADA PRODUK PANGAN SEGAR SAYUR DAN BUAH BASWARSIATI - BPTP JATIM JL.RAYA KARANGPLOSO-KM 4 MALANG [email protected] ; 0341-494052 [email protected]

Upload: rahman-sidik

Post on 05-Sep-2015

53 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

p[ojp[

TRANSCRIPT

  • TEKNOLOGI GAP (GOOD AGRICULTURE PRACTICES) PADA PRODUK PANGAN

    SEGAR SAYUR DAN BUAH

    BASWARSIATI - BPTP JATIMJL.RAYA KARANGPLOSO-KM 4 MALANG

    [email protected]; [email protected]

  • UU no 7/1996 tentang Pangan

    UU no.8/1999 tentang Perlindungan Konsumen

    PP no.69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan

    PP no. 28/2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi pangan

    PP Mentan no 48/OT.140/10/2009 tentang pedoman budidaya buah dan sayur yang baik (GAP)

  • APA YANG DIINGINKAN PEMBELI/KONSUMEN?

    Pemasok yang dapat menunjukkan1.bahwa produk yang dihasilkan adalah aman untuk dikonsumsi.

    Pemasok yang secara konsisten1.dapat mensuplai produk yang bermutu

  • Mutu adalah hal-hal tertentu yang membedakan produk satu dengan lainnya, terutama yang berhubungan dengan daya terima dan kepuasan konsumen.

    PENGERTIAN MUTU

    PANDANGAN UMUM TENTANG MUTU

    HARGA YANG TINGGIMERK DAGANG

  • JAMINAN MUTU

    SNI 19-8402-1996 MENDEFINISIKAN JAMINAN MUTU SEBAGAI :

    SELURUH KEGIATAN TERENCANA DAN SISTEMATIK YANG DITERAPKAN DALAM SISTEM MUTU DAN DIPERAGAKAN SESUAI KEBUTUHAN, UNTUK MEMBERIKAN KEYAKINAN SECARA MEMADAI BAHWA BARANG ATAU JASA AKAN MEMENUHI PERSYARATAN MUTU

  • KEAMANAN PANGAN

    ADALAH KONDISI DAN UPAYA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCEGAH PANGAN DARI KEMUNGKINAN CEMARAN BIOLOGIS, KIMIA DAN BENDA LAIN (FISIK) YANG DAPAT MENGGANGGU, MERUGIKAN DAN MEMBAHAYAKAN KESEHATAN MANUSIA (PP 28/2004)

  • UNTUK MEMBANTU TERJAMINNYA KEAMANAN PANGAN DI SELURUH MATA RANTAI PANGAN, PEMERINTAH MENETAPKAN

    PEDOMAN CARA YANG BAIK (GOOD PRACTICES)

    PANGAN SEGAR, PANGAN

    OLAHAN DAN PANGAN SIAP

    SAJI

    PANGAN SIAP SAJI

    CARA RITEL PANGAN

    YANG BAIK

    CARA PRODUKSI

    PANGAN SIAP SAJI YANG

    BAIK

    CARA DISTRIBUSI PANGAN YANG

    BAIK

    KONSUMSEN

    Peredaran

    CARA BUDIDAYA YANG BAIK

    CARA PRODUKSI PANGAN

    SEGAR YANG BAIK

    PANGAN SEGAR

    DIKONSUMSI BAHAN BAKU LANGSUNG PENGOLAHAN

    PANGAN OLAHAN

    CARA PRODUKSI PANGAN

    OLAHAN YANG BAIK

    Departemen PerindustrianDepartemen Kelautan dan PerikananBadan POM

    Departemen PertanianDepartemen Kelautan dan Perikanan

    Badan POM

    Deptan, DKP

    Departemen Kesehatan

  • Produksi/BudidayaGAP/GFP

    PERSYARATAN DASAR/PRE-REQUISITE

    Pasca PanenGHP

    PengolahanGMP

    DistribusiGDP

    RitelGRP

  • 10

    Pengembangan kawasan hortikultura1.Penerapan budidaya pertanian yang baik 2.(Good Agriculture Practices/GAP) dan (Standard Operating Procedure/SOP)nyaPenataan manajemen rantai pasokan3.Pemberdayaan kelembagaan usaha4.Konsumsi domestik dan ekspor5.Fasilitasi terpadu investasi hortikultura6.

    KEBIJAKAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

  • Pasar Domestik/Ekspor

    Kawasan Hortikultura (Pengutuhan & Pengembangan)

    FATIH

    GHPGAP

    PENGUATAN KELEMBAGAAN

    Value

    Value

    Value

    Value

    Val

    ue

  • 12

    Pengembangan komoditas berbasis potensi wilayah dan 1.memenuhi skala ekonomisMenerapkan budidaya yang baik berbasis GAP/SOP 2.(registrasi kebun dan lahan usaha). Menerapkan pasca panen yang baik (GHP).3.Menerapkan manajemen rantai pasokan dengan baik.4.Sudah beroperasi kelembagaan usaha, gapoktan, 5.asosiasi, koperasi Sudah mempunyai kemitraan dengan pasar khusus 6.(eksportir, pasar modern, pedagang besar).Mendapatkan dukungan dari stakeholders terkait7.

    KRITERIA KAWASAN HORTIKULTURA TERINTEGRASI DENGAN PENDAMPINGAN

    INTENSIF

  • Modal tinggi & tenaga kerja tinggiProduk tidak dapat disimpan lamaHarga fluktuatifBelum ada jaminan pasar Pemerintah belum dapat menentukan harga patokanKalah bersaing dalam kualitas dan harga dengan impor, Banyaknya pungutan dan penegakan hukum yang masih lemahPengemasan dan pengepakan produk masih sederhana Biaya transportasi mahal dan tarif sangat tinggi untuk komoditi yang mempunyai nilai tambah dan adanya diskriminasiBerbagai peraturan tentang residu dan perlakuan di lapang hingga pasca panen yang belum terjamin

    PERMASALAHAN & KELEMAHAN

  • HARMONISASIGAP IndEUREP-GAP ASEAN-GAP

    ISU PEMASARAN GLOBALKeamanan panganMutuLingkunganTanggung jawab sosial/ Kesejahteraan pekerja

  • Sarana Produksi

    ProduksiPertanian

    Penanganan Pengolahan PendistribusianKonsumen

    Pasar

    GFP GMP GDP GRP GCPGHP

    PanenPra Panen

    Pasca Panen

    PENERAPAN SISTEM JAMINAN MUTU PADA PRODUKSI PERTANIAN

  • SSEERRTTIIFFIIKKAASSII

    Penilaian kepada petani/pemilik kebun atas usahatani yang dilakukan

    Prima Satu (P-1)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, mutu baik ,

    cara produksi ramah lingkungan

    Prima Dua (P-2)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, mutu baik ,

    Prima Tiga (P-3)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi

  • Prima I, II dan III ditetapkan oleh Otoritas Kompeten (pemerintah)

    Malaysia: SALM ( Sistem Akreditasi Perladangan Malaysia)Indonesia : SI SAKTI (Sistem Sertifikasi Pertanian Indonesia)

    Cara Penggunaan Pestisida yang Baik Catatan penggunaan pestisida

    Cara Budidaya yang Baik Catatan budidaya dan penanganan yang Baik

    Penerapan GAP Indonesia ~HACCP/EurepGAP/SQF Dokumen Mutu dan Catatan Produksi

    Prima1

    Prima 2

    Prima 3

    SISTEM SERTIFIKASI

    Sesuai GAP Indonesia untuk mutu dan keamanan

    Sesuai GAP Indonesia untuk mutu dan keamanan

    Sesuai GAP Indonesia untuk keamanan

  • ALUR PEROLEHAN SISTEM JAMINAN MUTU (GAP)

    SOSIALISASI / SL PHT

    SOSIALISASI SOP

    SOSIALISASI/SL GAP

    Penyusunan SOP

    Penerapan SOP &GAP & PHT

    Registrasi Kebun (Surat Keterangan)

    Sertifikat Prima3, 2

  • PRODUK SEGAR YANG DIHARAPKANStandar Keamanan Pangan:

    Maksimum Residu Limit (MRL) pestisida diatur Codex, harmonisasi tingkat ASEANBebas dari kandungan zat berbahaya:

    Logam beratRacun/bahan kimia berbahaya (contoh sianida pada singkong)

    Bebas dari cemaran:Kimia: bahan kimia berbahaya (pengawet, dsb), bau asing, rasa asingFisik: tanah, kotoran, gunting, kelembaban abnormalBiologi: hama, daun/bagian tanaman yang tidak dikehendaki, dsb

    PRIMA - 3

  • PRODUK YANG DIHARAPKAN

    STANDAR MUTU:

    Tampilan ProdukUtuhKeseragamanCacatKematangan Hama dan penyakit

    Kelas:Kelas Ekstra Kelas 1Kelas 2

    Ukuran Kode Ukuran yang bisa diperdagangkan:

    Ukuran tidak terkait dengan Kelas Mutu

    Kemasan & Label

    Kebersihan Ketahanan transportasi kemampuan tetap baik sampai

    tujuan Kesegaran

    PRIMA - 2

  • PRODUK YANG DIHARAPKAN+ Memenuhi persyaratan konsumen :

    Ramah lingkungan, diproduksi dengan cara yang tidak menurunkan kualitas lingkungan:

    ErosiPencemaran tanah & airPenurunan kualitas lingkungan lain

    Traceability: Cara memproduksi harus dapat dirunut, transparan, tidak ada yang disembunyikanCatatan kebun

    Tanggung jawab sosial:Kesejahteraan pekerjaKesehatan pekerja

    PRIMA - 1

  • GGAAPP ((GGoooodd AAggrriiccuullttuurree PPrraaccttiicceess))Latar Belakang

    Era Perdagangan Global tidak lagi andalkan hambatan tarif tapi lebih menekankan hambatan teknis berupa persyaratan mutu, keamanan pangan, sanitary/phytosanitaryTuntutan negara produsen untuk tingkatkan daya saing (al.buah & sayur)Dalam rangka menghasilkan produk buah & sayur dan amanat PP 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan-- disusun ketentuan GAP

  • MMAAKKSSUUDD

    Sebagai panduan umum dalam budidaya buah dan sayur yang baik

    (Good Agriculture Practices for Fruit and Vegetables) secara benar dan tepat

  • Produk yang aman konsumsi 1.

    Produk bermutu baik2.

    Diproduksi secara ramah lingkungan 3.dan pelestarian SDA

    Produk yang berdayasaing 4.(produktifitas dan efisiensi tinggi)

    Tujuan Penerapan GAP

  • Penataan Lahan Usaha

    Identifikasi diperlukan untuk pendataan lahan usaha yang dikelola pelaku usaha dalam menerapkan GAP/SOP

    Registrasi adalah pemberian penghargaan berupa nomor register bahwa telah menerapkan GAP/SOP

    25

  • SasaranKebun/lahan usaha milik sendiri/sewa/garapDiusahakan oleh perorangan/kelompok tani/Gapoktan/AsosiasiHasil produksi ditargetkan untuk memenuhi pasar ekspor atau pasar khusus (pasar modern, HOREKA, indutri pengolahan, dll)

    26

  • KKOOMMPPOONNEENN GGAAPP

    KriteriaRegistrasi dan SertifikasiLahanPenggunaan benih dan varietasPenanamanPupukPerlindungan TanamanPengairanPanenPenanganan panen & pasca panen

    Alat dan mesin pertanianPelestarian lingkunganPekerjaFasilitas kebersihan dan Kesehatan pekerjaKesejahteraan PekerjaTempat pembuanganPengawasan, pencatatan dan penelusuran balikPengaduan Registrasi dan SertifikasiEvaluasi InternalPenutup

    PENG

    ERTIAN

  • 100 KOMPONEN TITIK KENDALI

    14 Titik Kendali WAJIB (W) 100%54 Titik Kendali SANGAT

    DIANJURKAN (SA) - 60% 32 Titik Kendali ANJURAN (A)

    40%

  • 14 TITIK KENDALI WAJIBLahan bebas dari cemaran limbah bahan 1.berbahaya dan beracun.Kemiringan lahan

  • Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan 1.keterampilan mengaplikasikan pestisida. Pestisida yang digunakan tidak kadaluwarsa. 2.Pestisida disimpan terpisah dari produk pertanian. 3.Air yang digunakan untuk irigasi tidak mengandung 4.limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).Wadah hasil panen yang akan digunakan dalam 5.keadaan baik, bersih dan tidak terkontaminasi. Pencucian hasil panen menggunakan air bersih. 6.Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas 7.produk. Tempat/areal pengemasan terpisah dari tempat 8.penyimpanan pupuk dan pestisida.

    30

    Lanjutan 14 TITIK KENDALI WAJIB..

  • Pemilihan lokasi : Lokasi kebun/lahan usaha sesuai RUTR/RDTRD & peta 1.pewilayahan komoditasaan (SA)Lahan bebas dari cemaran limbah bahan beracun (W)2.Kemiringan lahan 30% untuk komoditas sayur dan buah semusim 3.(W)Kemiringan lahan 30% untuk komoditas buah tahunan/pohon (SA)4.

    Riwayat lokasi : Ada catatan riwayat penggunaan lahan (A)Pemetaan lahan :

    Terdapat rotasi tanaman pada tanaman semusim (A)Tersedia peta penggunaan lahan (A)

    Kesuburan lahan : Tingkat kesuburan lahan cukup baik (A)1.Mempertahankan kesuburan lahan (SA)2.

    Penyiapan lahan : Memperbaiki atau memelihara struktur tanah (SA)Menghidarkan erosi (SA)

    LLAAHHAANN

  • Media tanam :Media tanam diketahui sumbernya (A)1.Media tanam tidak mengandung cemaran 2.bahan berbahaya & beracun (W)

    Konservasi Lahan :Tindakan konservasi dilakukan pada lahan miring

    (W)

  • PPEENNGGGGUUNNAAAANN BBEENNIIHH && VVAARRIIEETTAASS TTAANNAAMMAANN

    Mutu Benih :Benih yang ditanam varietas unggul komersial 1.(SA)Benih bersertifikat (SA)2.Label benih disimpan (A)3.

    Perlakuan Benih :Bahan kimia untuk perlakuan benih sesuai anjuran(SA)

  • Penanaman sudah dilakukan sesuai dengan teknik budidaya anjuran (SA)

    PPEENNAANNAAMMAANN

  • PPUUPPUUKKJenis :

    Pupuk organik dan an organik terdaftar atau diijinkan oleh pejabat 1.yg berwenang (SA)Pupuk organik telah mengalami dekomposisi dan layak digunakan 2.(SA)

    Penggunaan :Pemupukan sesuai anjuran (SA)Kotoran manusia tidak digunakan sebagai pupuk (W)

    Penyimpanan :Pupuk disimpan pd tempat yg aman,kering,terlindung & bersih (A)1.Pupuk disimpan pd tempat yg terpisah dari pestisida (SA)2.Pupuk disimpan mengurangi resiko pencemaran air & lingkungan (SA)3.Pupuk disimpan terpisah dari produk pertanian (W)4.

  • PPEERRLLIINNDDUUNNGGAANN TTAANNAAMMAANN

    Prinsip perlindungan tanaman :Pengendalian OPT sesuai prinsip PHT (SA)1.Penggunaan pestisida sesuai dg anjuran 2.rekomendasi dan aturan pakai (SA)

    Kompetensi :Pelaku usaha mampu menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan mengaplikasikan pestisida (W)

    Pestisida :Pestisida yg digunakan terdaftar dan diijinkan (SA)Pestisida yg digunakan tidak kadaluwarsa (W)

  • Penyimpanan pestisida :Pestisida disimpan di lokasi yg layak,aman, berventilasi 1.baik, memiliki pencahayaan baik & terpisah dari materi lainnya (SA)Pestisida tersimpan dari produk pertanian (W)2.Pestisida tetap berada dalam kemasan asli (SA)3.Pestisida cair diletakkan terpisah dari pestisida bubuk (SA)4.Tempat penyimpanan pestisida mampu menahan tumpahan 5.(A)Terdapat fasilitas untuk mengatasi keadaan darurat (SA)6.Terdapat pedoman/tata cara penanggulangan kecelakaan 7.akibat keracunan pestisida yg terletak pd lokasi yg mudah dilihat (SA)Tanda-tanda peringatan potensi bahaya pestisida pd tempat 8.yg mudah dilihat & trategis (SA)

  • Penanganan wadah PestisidaWadah bekas pestisida ditangani dgn benar agar tidak 1.mencemari lingkungan (SA)Wadah bekas pestisida dirusakkan agar tidak digunakan 2.untuk keperluan lain (SA)Kelebihan pestisida dalam tabung penyemprotan digunakan 3.untuk pengendalian ditempat lain (SA)

    Peralatan Peralatan aplikasi pestisida dirawat secara baik (A)Peralatan aplikasi pestisida dikalibrasi secara berkala untuk menjaga keakurasiannya (SA)Tersedia peralatan yang memadai penggunaan peralatan dan aplikasi pestisida (A)Tersedia panduan penggunaan peralatan & aplikasi pestisida (A)

  • PPEENNGGAAIIRRAANNKetersediaan air sesuai kebutuhan 1.tanaman (SA)Air yg digunakan untuk irigasi tdk 2.mengandung limbah bahan berbahaya & beracun (B3) (W)Terdapat fasilitas pengelolaan air 3.limbah (A)Penggunaan air pengairan tdk 4.bertentangan dgn kepentingan umum (A)

  • PPAANNEENN

    Tersedia pedoman cara menghindari 1.kontaminasi terhadap produk segar (SA)Pemanenan dgn cara yg dapat 2.mempertahankan mutu produk (SA)Wadah hasil panen dlm keadaan baik, 3.bersih & tidak terkontaminasi (W)

  • PPEENNAANNGGAANNAANN PPAANNEENN && PPAASSCCAA PPAANNEENN

    Perlakuan awal : Hasil panen diletakkan pada tempat ternaungi & diperlakukan secara hati-hati (SA)

    Pembersihan hasil panenHasil panen dibersihkan dari cemaran (SA)1.Pencucian hasil panen menggunakan air bersih (W)2.

    Sortasi & pengkelasan : Dilakukan sortasi dan pengkelasan terhadap hasil panen (A)

    Pengepakan atau pengemasanPengemasan atau pengepakan yang dilakukan bisa melindungi produk dari kerusakan & kontaminan (A)Tempat pengemasan bersih, bebas kontaminasi & terlindung dari hama & pengganggu lainnya (A)Kemasan diberi label yang menjelaskan identitas produk

  • Pemeraman : Dilakukan pada lokasi distribusi terakhir (A)

    Penyimpanan : Ruang penyimpanan mampu melindungi produk dari kerusakan & kontaminan (SA)

    Penggunaan bahan kimia

    Bahan kimia yang digunakan dalam proses pasca 1.panen terdaftar & diijinkan (SA)Penggunaan bahan kimia dalam proses pasca 2.panen sesuai dengan anjuran (SA)Pelaku Usaha mampu menunjukkan pengetahuan & 3.ketrampilan mengaplikasikan bahan kimia (SA)

    Tempat Pengemasan : Tempat/Areal pengemasan terpisah dari tempat penyimpanan pupuk dan pestisida (W)

    PPEENNAANNGGAANNAANN PPAANNEENN && PPAASSCCAA PPAANNEENN

  • AALLSSIINNTTAANN

    Penggunaan alsintan untuk 1.pengolahan lahan sesuai rekomendasi (A)Peralatan & mesin pertanian 2.dirawat secara teratur (A)Peralatan & mesin yg terkait 3.dgn pengukuran dikalibrasi secara berkala (SA)

  • PPEELLEESSTTAARRIIAANN LLIINNGGKKUUNNGGAANN

    Kegiatan budidaya memperhatikan aspek usaha tani yg berkelanjutan, ramah lingkungan dan keseimbangan ekosistem (SA)

  • PPEEKKEERRJJAAKualifikasi Pekerja

    Pekerja telah mendapat pelatihan sesuai bidang & tanggung 1.jawabnya (SA)Pekerja memahami risiko tugas dan tanggung jawabnya masing-2.masing(SA)Pekerja memahami mutu dan keamanan pangan dari produk yang 3.dihasilkan (SA)

    Keselamatan dan keamanan PekerjaPekerja telah mendapat pelatihan penggunaan alat dan/atau mesin (A)Tersedia prosedur penanganan kecelakaan (SA)Tersedia fasilitasi P3K di tempat kerja (A)Pekerja memahami tata cara penanganan P3K di tempat kerja (SA)Peringatan bahaya terlihat jelas (SA)Pekerja memahami bahaya pestisida dalam keselamatan kerja (SA)Pekerja menggunakan perlengkapan pelindung sesuai anjuran (SA)Pakaian dan peralatan pelindung ditempatkan secara terpisahdari kontaminan (SA)Pekerja yang menangani pestisida mendapatkan pengecekan

  • FASILITAS KEBERSIHAN DAN KESEHATAN PEKERJA

    Tersedia tata cara/aturan tentang 1.kebersihan bagi pekerja (A)Tersedia toilet & fasilitas cuci tangan 2.di sekitar tempat kerja (A)Toilet & fasilitas cuci tangan selalu 3.terjaga kebersihannya & dapat berfungsi baik (A)Pekerja memiliki akses terhadap air 4.minum,tempat makan, tempat istirahat (A)

  • PPEENNGGAAWWAASSAANN,, PPEENNCCAATTAATTAANN DDAANN PPEENNEELLUUSSUURRAANN BBAALLIIKK

    Tersedia sistem pencatatan yg mudah 1.penelusuran (SA)Tersedia catata penggunaan benih, 2.kegiatan pemupukan, stok pestidida & penggunaan pestisida,pengairan, pasca panen & penggunaan bahan kimia dlm pasca panen, pelatihan pekerja, perlakuan untuk tanah/media tanam (SA)Catatan disimpan selama minimal 2 tahun 3.(SA)Seluruh catatan & dokumentasi selalu 4.diperbaharui (SA)

  • SS OOPP

    ttuunnttuuttaa

    nn

  • Suatu pedoman pelaksanaan kegiatan yang disusun secara rinci dan berurutan sesuai tahapan di lapanganSOP disusun sebagai pedoman dalam melakukan usaha budidaya secara baik dan benar

    SSTTAANNDDAARRDD OOPPEERRAATTIINNGG PPRROOCCEEDDUURREE ((SSOOPP))

  • Mengacu pada target yang dicapaiSpesifik lokasiJelasOperasionalDinamis sesuai kemajuan teknologiTeknisPraktisInformasi rinciBerisi langkah-langkah tahapan pelaksanaan

    PRINSIP SOP

  • SPESIFIK KOMODITAS

    Pembuatan SOP budidaya suatu komoditas harus dijelaskan secara rinci dan menyeluruh : aspek agroklimat, keragaman varietas, kebutuhan unsur hara, serangan OPT

    SPESIFIK LOKASI

    Setiap pembuatan SOP ditujukan untuk suatu sasaran pasar tersendiri yang dijelaskan dengan tingkat standart mutu tertentu sesuai permintaan pasar (keseragaman jenis/varietas, ukuran, tingkat kemasakan, dll)

    SPESIFIK SASARAN PASAR

    Lokasi pembuatan SOP budidaya mempunyai kondisi agroklimat, dan cara teknik yang spesifik dalam mengelola usaha suatu komoditas

  • Produksi yang akan dicapai sesuai komoditasMutu produk yang diharapkan

    Keseragaman ukuran, warna, bentukKesegaran Tingkat kerusakan/kehilangan hasilRendemen yang dihasilkan

    Keamanan pangan yang dikehendakiDalam proses budidaya dan pasca panen tak ada indikasi perlakuan berlebihan dalam penggunaan bahan (kimia) berbahayaResidu pestisida dan bahan kimia lain dalam batas yang aman (tak membahayakan)Wadah/kemasan produk aman digunakan (food grade)

    TTUUJJUUAANN DDAANN TTAARRGGEETT

  • DINAMIS & MENGIKUTI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

    Dapat dilakukan perubahan sesuai perkembangan teknologiPerubahan bisa dilakukan per kegiatanSetiap terjadi perubahan ada pencantuman revisi

  • KKEEGGIIAATTAANN DDAALLAAMM SSOOPP YYAANNGG HHAARRUUSS TTEERRTTUULLIISS

    11. Pengendalian hama Penyakit

    12. Panen 13. Pasca panen

    Persiapan lahan1.Persiapan benih2.Penanaman3.Pemangkasan4.Pemupukan5.Penyiangan6.Pengairan7.Penjarangan buah8.Pembungkusan buah9.Pengendalian hama 10.Penyakit

  • KKOOMMPPOONNEENN DDAALLAAMM SSOOPP

    Alat dan BahanPeralatan dan bahan yg digunakan

    Fungsi Bahan dan AlatPenjelasan dari fungsi peralatan dan bahan yg digunakan

    Prosedur PelaksanaanUrutan tata cara pelaksanaanUraian secara lengkap kegiatan yg dilaksanakanGambar/foto utk memperjelasUraikan dg bahasa yg jelas

    Judul KegiatanDefinisi

    Menjelaskan kegiatan yg akan dilakukan

    TujuanMenjelaskan mengapa kegiatan tsb dilaksanakan

    ValidasiMerupakan referensi atas kegiatan yg dilaksanakan sesuai hasil penelitian atau pengalaman petani

  • IINNSSTTIITTUUSSII TTEERRKKAAIITT

    Institusi PenelitianBalit/BPTP

    Institusi TeknisDiperta Prov/Kabupaten/KotaMantan, POPT, PPLPelaku usaha

    Petani

  • KKEETTEERRKKAAIITTAANN GGAAPP DDEENNGGAANN PPRRIIMMAA

    Standart yang digunakan dalan GAP ada 3 kelompok:Wajib, Sangat dianjurkan, Anjuran

    Prima 3, produk aman dikonsumsiKegiatan wajib 100 %, sangat dianjurkan > 60 %, anjuran > 40 %

    Prima 2, produk aman dikonsumsi , mutu baikKegiatan wajib 100 %, sangat dianjurkan > 70 %, anjuran > 60 %

    Prima 1, produk aman dikonsumsi, mutu baik, ramah lingkungan

    Kegiatan wajib 100 %, sangat dianjurkan > 90 %,

  • SSEERRTTIIFFIIKKAASSII

    Penilaian kepada petani/pemilik kebun atas usahatani yang dilakukan

    Prima Satu (P-1)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, mutu baik ,

    cara produksi ramah lingkungan

    Prima Dua (P-2)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, mutu baik ,

    Prima Tiga (P-3)Produk yang dihasilkan aman dikonsumsi

  • REGISTRASI DAN SERTIFIKASI

    Kebun/Lahan Usaha yang dinilai dan memenuhi persyaratan GAP diberi nomor registrasi.Registrasi dilakukan oleh Dinas Provinsi yang membidangi tanaman hortikultura.Produk dari kebun/lahan usaha yang telah diregistrasi siap untuk disertifikasi.Sertifikasi dilakukan oleh lembaga sertifikasi terakreditasi atau yang ditunjuk

    59

  • Registrasi Kebun Menuju Sertifikasi

    KebunGAP

    Dinas Pertanian

    REGISTRASI KEBUN

    Lembaga Sertifikasi Swasta

    OKKPP / OKKPD

    SERTIFIKASI

    Lembaga Sertifikasi Pemerintah

  • Telah menerapkan prinsip-prinsip IndoGAP -(lingkungan,keamanan pangan,keselamatan pekerja dan pencatatan)

    Memiliki dan telah menerapkan SOP-

    Petani/produsen sebagai pengelola kebun telah -menerapkan prinsip-prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

    Produk yang dihasilkan telah memiliki jaminan pasar-

    Telah mengisi formulir permohonan registrasi kebun -dan melengkapi dokumen yang disyaratkan

    PERSYARATAN KEBUN UNTUK DIREGISTRASI

  • Kelompok Buah-buahan sebanyak 420 kebun

    No. Kabupaten/ Kota

    Komoditas / Varietas

    Jumlah kebun yang telah diregistrasi

    Tahun

    1. LUMAJANG PISANG MAS KIRANASALAK

    2228

    20082009

    2. BONDOWOSO MANGGA GADUNG-21 3 2008

    3. PASURUAN MANGGA GADUNG-21APEL

    1225

    20082009

    4. MALANG APEL ROME BEAUTY/ MANALAGISALAK SEMERU

    2028

    20082009

    5. PROBOLINGGO MANGGA GADUNG-21 16 2008

    6. MAGETAN JERUK PAMELO 10 2009

    7. BATU APEL 26 2009

    8. TUBAN BELIMBING 5 2009

    9. SITUBONDO MANGGA 180 2010

    10. NGANJUK MANGGA GADUNG 15 2009

    11. BANYUWANGI MANGGIS 30 2008

    KEBUN GAP YANG TELAH DIREGISTRASI

  • SERTIFIKASI PRODUK SEGAR SAYUR DAN BUAH

    OTORITAS KOMPETEN KEAMANAN PANGAN DAERAH(OKKPD) PROVINSI JATIM

  • Surat Edaran Badan POM RI No.PO.01.02.51.235 Tentang Pendaftaran Produk Pangan Hasil Pertanian

    dan Peternakan tanggal 8 Februari 2008

    Sesuai dengan PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan ,Mutu dan Gizi Pangan, dengan ini diberitahukan kepada seluruh Produsen dan Importir Produk Pangan di Seluruh Indonesia bahwa untuk produk pangan :

    Beras Tanpa Klaim 5. Biji-bijian1.Telor segar/asin 6. Buah-buahan segar2.Sayuran segar/beku 7. Daging segar/Beku3.Kentang Segar/beku 8. Ayam Segar/Beku4.

    Tidak perlu didaftarkan lagi di Direktorat Penilaian Keamanan Pangan, Badan POM RI, jenis produk pangan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan Departemen Pertanian

  • PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NO- 8 TH 2004

    TENTANG PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN KOMODITAS HASIL PERTANIAN

    DI PROVINSI DKI JAKARTA

    Pasal 2Setiap komoditas hasil pertanian yang masuk, beredar, 1.dan atau keluar dari Daerah harus dilengkapi persyaratan sebagai berikut :Surat keterangan asal komoditas hasil pertanian2.Sertifikat mutu dan label yang memuat standar mutu 3.dan keamanannya

    Pasal 5 Standar mutu yang didasarkan pada hasil pengujian

    laboratorium uji mutu

  • LOGO SERTIFIKASI PRIMA GAPPRIMA 1 : OLEH OKKP-PUSAT MEMENUHI

    ASPEK KEAMANAN PANGAN, MUTU LINGKUNGAN DAN SOSIAL

    PRIMA 2 : OLEH OKKP-DAERAH MEMENUHI ASPEK KEAMANAN PANGAN DAN

    MUTUPRIMA 3 : OLEH OKKP-DAERAH MEMENUHI ASPEK KEAMANAN PANGAN

    LOGO JAMINAN VARIETASLEMBAGA SERTIFIKASI JAMINAN VARIETAS

    LOGO TANDA SNILEMBAGA SERTIFIKASI SNI

    LOGO PANGAN ORGANIKLEMBAGA SERTIFIKASI ORGANIK (LSO) YGTERAKREDITASI OLEH KAN

  • Merupakan Unit /Institusi Pemerintah yang ditunjuk Menteri Pertanian/Gubernur dan mendapat mandat untuk melakukan proses pengawasan keamanan pangan dan berwenang mengeluarkan SERTIFIKAT JAMINAN KEAMANAN PANGAN dan IZIN penggunaan tanda/label SNI dan atau REGULASI TEHNIS pada produk yang dihasilkan

    Dalam struktur Organisasi juga terdapat JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS MUTU HASILPERTANIAN (PMHP) yang berfungsi sebagai Pengawas Mutu (Inspektor/Auditor Mutu)

    OOttoorriittaass KKoommppeetteenn KKeeaammaannaann PPaannggaann

  • DASAR OPERASIONAL OKKP-D PROVINSI JATIM:

    - Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 04/SR.220C/M/1/2004 tanggal 9 Januari 2004 kepada para Gubernur tentang penunjukan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan di daerah;- Surat Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 520/8135.1/2004 tanggal 14 Oktober 2004 tentang Penunjukan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Produk Pertanian di Jawa Timur;- Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/148/KPTS/013/2009 tanggal 6 Mai 2009 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Timur;- Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/202/KPTS/013/2010 tanggal 27 April 2010 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Timur;- Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/48/KPTS/013/2011 tanggal 2 Pebruari 2011 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Timur;

  • - Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Nomor 824/025/114.13/2009 tanggal 5 Januari 2009 tentang Kelompok Kerja Pengawasan Sarana dan Sertifikasi Hasil Pertanian.

    - Keputusan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Nomor : 903/1406/113.12/2010 tanggal 25 Mei 2010 tentang Kelompok Kerja Pengawasan Sarana dan Sertifikasi Hasil Pertanian,Sertifikat Verifikasi nomor OKKPP-LSP-003 OKKP-Pusat menyatakan bahwa OKKP-D Provinsi Jawa Timur sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah telah menunjukan kesesuaiannya dalam mengimplementasikan Pedoman BSN 401 : 2000 Persyaratan Umum Lembaga sertifikasi Produk untuk ruang lingkup Pangan Hasil Pertanian.

  • Tugas dan Fungsi OKKP-D

    Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/202/KPTS/013/2010 tanggal 27 April 2010 tentang Otoritas Kompeten Keamanan Pangan

    Daerah Provinsi Jawa timur ( setiap tahun diperbaharui), OKKP-D diberi tugas untuk melaksanakan pengawasan mutu dan keamanan pangan hasil pertanian dengan fungsi meliputi pelayanan sertifikasi pangan hasil

    pertanian dan registrasi pangan hasil pertanian yang beredar di provinsi Jawa Timur, melakukan pengawasan

    pangan hasil pertanian yang beresiko tinggi tinggi dan/atau yang dikemas dan berlabel.

    OKKP-D sbg Lembaga sertifikasi Produk : Sertifikat Verifikasi nomor OKKPP-LSP-003 OKKP-Pusat menyatakan bahwa OKKP-D Provinsi Jawa Timur sebagai Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah telah menunjukan kesesuaiannya dalam mengimplementasikan Pedoman BSN 401 : 2000 (Persyaratan Umum Lembaga sertifikasi Produk untuk ruang lingkup Pangan Hasil Pertanian).

  • RUANG LINGKUP OKKP-D PROVINSI JATIM yang ditangani saat ini:

    1. Sertifikasi Prima 2 dan Prima 3 produk pertanian segar 2. Pendaftaran/Registrasi pangan segar asal tumbuhan yang beredar di dalam negeri3. Rekomendasi keamanan pangan/ phitosanitary

  • 72

    Tujuan

    SERTIFIKASI DAN PENDAFTARAN PANGAN SEGAR ASAL TUMBUHAN

    Memberikan jaminan & perlindungan bagi 1.masyarakat dari peredaran produk pangan segar yg tdk memenuhi persyaratan keamanan & mutunya;Memberikan jaminan kepastian hukum bg 2.pelaku usaha yang melakukan kegiatan produksi & peredaran produk pangan segar;Mempermudah penelusuran kembali dari 3.kemungkinan terjadinya penyimpangan produksi & peredaran produk pangan segar;Meningkatkan daya saing produk pangan 4.segar.

  • SERTIFIKASI

    Pemberian sertifikat kepada pelaku usaha pangan hasil pertanian sebagai bukti pengakuan bahwa pelaku usaha pangan hasil pertanian tersebut telah memenuhi persyaratan dalam menerapkan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian

  • PERSYARATAN SERTIFIKASIPersyaratan administratif

    :Mengisi dan 1.menandatangani form permohonan yang berisi antara lain :

    - nama perusahaan - alamat - nama pemohon - ruang lingkup

    sertifikasi

    2. Melampirkan photo copy identitas

    pemohon3. Melampirkan peta

    lahan/lokasi4. Memiliki sistem

    manajemen mutu5. Bersedia memberikan

    informasi yang diperlukan untuk penilaian

  • Persyaratan teknis :a. Fasilitas administrasi : - Ruang kerja yang memadai - Sarana penyimpanan dokumen - Sarana komunikasi

    (telepon/HP/fax dll)Memiliki kompetensi sebagai 1.berikut :

    - Memenuhi persyaratan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian Prima 3 untuk pengajuan Prima 3Memenuhi persyaratan sistem

    jaminan mutu pangan hasil pertanian Prima 2 dan memiliki sertifikat Prima 3 untuk pengajuan Prima 2

    d. Telah melaksanakan satu siklus penuh proses produksi pangan hasil pertanian sesuai persyaratan sistem jaminan mutu pangan hasil pertanian yang dibuktikan rekaman/catatan pelaksanaan kegiatan dan atau bukti2 lain yang ditetapkan.

    e. Mempunyai penanggung jawab teknis

  • PROSEDUR SERTIFIKASI PRIMA (2 dan 3)

    1. Mengajukan permohonan sertifikasi,

    disampaikan kepada Kepala Dinas Pertanian

    Provinsi Jawa Timur selaku Ketua OKKP-D

    dengan melampirkan berkas2 persyaratan

    2. Penilaian (kaji ulang) permohonan

    3. Penyusunan jadwal penilaian4. Penunjukan inspektor5. Pemberitahuan kepada pemohon

    6. Pelaksanaan Penilaian lapangan + pengambilan

    sampel utk diuji7. Pelaporan8. Pembahasan hasil

    penilaian9. Keputusan sertifikasi

    (ditolak, diterima, ditunda)

    10. Penyerahan sertifikat11. Surveilen

  • SKEMA SERTIFIKASI PRIMA OLEH OKKP-DAERAH

    AUDIT KECUKUPAN

    AUDITKELENGKAPAN

    AUDIT LAPANGAN/ UJI LAB

    PENUNJUKANTIM PENILAI

    PERMOHONAN PEMBAHASANKOMTEK

    REKOMENDASISERTIFIKASI

    PEMBERIAN SERTIFIKAT

    SURVEILAN

  • Jenis Pelayanan :

    Pendaftaran produk Pangan Segar Dalam Negeri Bagi Pemohon Yang Memiliki Sertifikat Jaminan Mutu Keamanan Pangan (JMKP);Pendaftaran Produk Pangan segar Dalam Negeri Bagi Pemohon yang Tidak Memiliki Sertifikat Jaminan Mutu Keamanan Pangan (JMKP);Sertifikasi Prima 3 dan 2.

  • Pendaftaran Produk Pangan Segar Dalam Negeri Bagi Pemohon Yang Memiliki Sertifikat Jaminan Mutu Keamanan Pangan (JMKP)

    Persyaratan Pelayanan :Mengisi formulir permohonan dengan lampiran :Kartu Tanda PendudukAkte Pendirian dan Perubahannya (Badan Usaha/Badan Hukum)Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)Surat Keterangan DomisiliSurat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)Sertifikat Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan (JMKP) Rekomendasi Pendaftaran Pangan dari Dinas Pertanian provinsi Jawa Timur selaku OKKP-D.Rancangan Label/Packaging

  • Pendaftaran Produk Pangan Segar Dalam Negeri Bagi Pemohon Yang Tidak Memiliki Sertifikat Jaminan Mutu Keamanan (JMKP);

    Persyaratan Pelayanan:Mengisi formulir permohonan dengan lampiran :

    Kartu Tanda PendudukAkte Pendirian dan Perubahannya (Badan Usaha/Badan Hukum)Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)Surat Keterangan DomisiliSurat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)Rekomendasi Pendaftaran Pangan dari Dinas Pertanian provinsi Jawa Timur selaku OKKP-D.Rancangan Label/Packaging

  • Sertifikasi Prima 3 dan 2

    Persyaratan Pelayanan :Mengisi formulir permohonan dengan lampiran :

    Kartu Tanda PendudukPeta LahanStandar Operasional Prosedur (SOP)Catatan Kegiatan Usaha Tani selama 2 musim terakhirRekomendasi sertifikat dari Dinas Pertanian provinsi Jawa Timur selaku OKKP-D.

  • Perda Nomor 9 tahun 2009 : Pengujian Residu Pestisida :

    - Setiap golongan Rp. 900.000,- kecuali golongan karbamat Rp.1.000.000,-

    - Analisa mikotoksin Rp.500.000,- - Analisa logam berat Rp.450.000,-

    BIAYA

  • JL. PAHLAWAN NO. 116 SURABAYA

  • MODEL KAWASAN SAYURAN PRIMA 3MELALUI M-P3MI DI KABUPATEN MALANG

    (Ds Tawangargo-Karangploso)

    BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

  • M-P3MI (MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN MELALUI INOVASI)

    Konsep diseminasi inovasi yang tidak hanya fokus mempercepat penyebaran inovasi pertanian, tetapi juga memperluas dan memperbesar spektrum diseminasi. Implementasi program di lapang berbentuk unit percontohan berskala pengembangan berwawasan agribisnis terpadu.

  • Umlah pendud

    Sekitar 50 jenis sayuran ditanam petaniTerdapat sekitar 100 pedagang/ pengepul sayur di Tawangargo

    Jumlah penduduk 8695 jiwaJumlah KK = 2.475 KKLuas desa 805 ha, kawasan sayur 450 ha

  • Sertifikat Nomor 35/07-3-I/03/001/06/2009 Masa Berlaku : 24 Juni 2009 s/d 24 Juni 2012

    Kel. Tani FKPM (Forum Komunikasi Petani Muda ) Poncokusumo Malang

  • Sertifikat Nomor 35/72-3-I/04/001/10/2009 Masa Berlaku 7 Oktober 2009 s/d 7 Oktober 2012

    Kelompok Tani Margo Mulyo Kel. Karangsari Kecamatan Sukorejo Kota Blitar

  • Sertifikat Nomor 35.13-3-I/36/002/12/2009 Masa Berlaku 31 Desember 2009 s/d 31 Des 2012

    UD. Sumber Bumi Desa Alas Kandang Kec. Besuk Kab. Probolinggo

  • DEPTAN RI PD. 35.15-I.01.02-03-00001-10/09Masa Berlaku 7 Oktober 2009 s/d 7 Oktober 2014

    PT. Pangan LestariJl. Jenggolo II no.17 Sidoarjo

  • Sertifikat Nomor 35.13-3-I/36/001/12/2009 tanggal 31 Desember 2009 s/d 31 Des 2012

    UD. Edy ProbolinggoDs. Ranugedang Kec. TirisKab. Probolinggo

  • Kelompok Tani Sumber Jambe Desa Burno Kecamatan Senduro

    Sertifikat Nomor 35.08-3-I/46/001/12/2009 tanggal 31 Desember 2009 s/d 31 Des 2012

    Kelompok Tani Raja Mas Desa Kandang Tepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang

    Sertifikat Nomor 35.08-3-I/46/002/12/2009 tanggal 31 Desember 2009 s/d 31 Des 2012

  • Sertifikat nomor 35.12-3-I/39-001/03/2010tanggal 31 Maret 2010 s/d 31 Maret 2013

    Kel. Tani Murta JayaJl. Cerme 20 Ds. Jaglangan Kec. Panji Kab. Situbondo

  • Sertifikat nomor 35.07-3-I/50-002/03/2010 tanggal 31 Maret 2010 s/d 31 Maret 2013

    Kel. Tani Tani SuburDs.Purwoharjo Kec. Ampelgading Kab. Malang

  • CV. Gracindo Centratama Banyuwangi1. BerasPremium Rice Kemasan 5 Kg DEPTAN RI PD 35.10-I.01.02-03-00001-06/10

    2. Good Rice Kemasan 1 Kg DEPTAN RI PD 35.10-I.01.02-03-00002-06/10

    3. Piala Dunia Kemasan 5, 10, 25 Kg DEPTAN RI PD 35.10-I.01.02-03-00003-06/10

    4. Piala Dunia Super Kemasan 5, 10 Kg DEPTAN RI PD 35.10-I.01.02-03-00004-06/10

    5. Bu Tani Kemasan 5 Kg DEPTAN RI PD 35.10-I.01.02-03-00005-06/10

    Masa Berlaku : 17 Juni 2010 s/d 17 Juni 2015

  • 1. Crystal Rice Kemasan 5 Kg Kemtan RI PD 35.10-I.01.02-03-00006- 12/10 Masa berlaku 31 Desember 2010 s/d 31 Desember 20152. Bu Tani Kemasan 5 Kg Kemtan RI PD 35.10-I.01.02-03-00006- 12/10

    Masa berlaku 31 Desember 2010 s/d 31

  • PT. Mitra Tani 27 Jember

    1. Edomas /Edamame kemasan 500 gr DEPTAN RI PD 35.09-III.11.02-03-00001- 10/10

    Masa Berlaku : 5 Oktober 2010 s/d 5 Oktober 2015

  • Sertifikat nomor 35.15-3-I/39-001/12/2010 Berlaku tanggal 30 Desember 2010 s/d 30 Desember 2013

    UPT Pengembangan Agribinis TPH Lebo, Sidoarjo

  • Yang masih dalam proses :1. Pendaftaran produk PT. Pangan Lestari Sidoarjo,

    yaitu : a. Tumbar h. kacang meah b. Jinten i. ketan hitam c. Brene Bone j. merica putih d. Wijen k. kacang hijau e. Kedelai putih l. kemiri f. Kacang tanah m. merica hitam g. Beras merah

  • 2. Pendaftaran beras, CV. Mig Agribis Gresik

    3. Sertifikasi Prima 3 untuk Salak Pronojiwo Lumajang (APPS)