teknologi biopulping yang ramah lingkungan
TRANSCRIPT
Teknologi Biopulping yang Ramah Lingkungan
Submitted by efri on 30/05/2014 - 10:13.
Teknopreneur.com – Alam menyediakan semua kebutuhan hidup manusia. Akan
tetapi, ahir – ahir ini kerusakan alam semakin gencar dan mengakibatkan perubahan iklim
diberbagai penjuru bumi. Perubahan iklim tersebut salah satunya disebakan oleh pencemaran
lingkungan (baik udara, darat, maupun air). Pencemaran lingkungan ini pun disebabkan oleh
penggunakan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Dalam hal ini, industry pembuatan
kertas salah satunya. Maka dari itu dikembangkanlah biopulping teknologi sebagai alternatif.
Industri kertas dan pulp terkenal dengan limbahnya yang sulit diatasi. Limbah ini berasal dari
bahan kimia seperti soda api, sulfit dan garam sulfide dalam proses penghilangan kandungan
lignin. Bahan kimia inilah yang dianggap sebagai seumber pencemaran lingkungan.
Diberbagai Negara penggunakan bahan ini sudah dilarang. Pengelolaan pulp yang ideal
adalah dengan teknologi biopulping, yaitu mengolah pulp dengan bantuan mikroba (jamur)
melalui proses mikroorganisme atau pelapukan.
Biopulping mengurangi energi listrik yang dibutuhkan oleh rata-rata 25 % - 30 % , juga
menghemat sekitar $ 9 - $ 20 per ton pulp. Biopulping menggunakan pengetahuan yang
diperoleh dari proses alami untuk menghasilkan kertas berkualitas tinggi sekaligus
mengurangi energi yang dibutuhkan dan polutan yang melarikan diri keluar ke udara selama
proses tersebut.
Berdasarkan metode pretreatment jamur , serpihan kayu yang dikukus , didinginkan ,
diinokulasi dengan jamur alam tertentu , dan diinkubasi selama dua minggu . Selama periode
inkubasi , jamur berkolonisasi permukaan dan bagian dalam serpihan kayu dan mengeluarkan
enzim yang mendegradasi lignin dalam kayu dan melembutkan chip . Proses ini dapat
menghemat sejumlah besar listrik , meningkatkan kualitas kertas , mengurangi dampak
lingkungan dari pembuatan pulp , dan meningkatkan daya saing ekonomi.
Tentang penulis:
Efri Fahmi
Contributor - LPM SETARANEWS, Univ. Universitas Swadaya Gunung Jati
@efri_sos13