teknis operasional limbah padat apartemen margonda …
TRANSCRIPT
Teknis Operasional Limbah Padat Apartemen Margonda Residence 3
Iqbal Zaglul Pasya, dan Djoko. M Hartono Departemen Teknik Sipil, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian yang dilakukan ini membahas tentang timbulan dan komposisi limbah padat yang dihasilkan oleh Apartemen Margonda Residence 3. Metode yang digunakan untuk teknis pengabilan sampah adalah metode SNI 19-3964-1994 mengenai Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan Dan Komposisi Sampah Perkotaan. Hasil penelitian adalah alternatif sistem teknis operasional, yang dimulai dari pewadahan hingga pembuangan akhir. Timbulan sampah yang dihasilkan oleh apartemen adalah 0.213 kg/orang/hari dan 1.7 L/orang/hari. Komposisi yang terdapat pada gedung Apartemen Margonda Residence 3 setelah melakukan sampling selama 8 hari adalah sampah organik sebesar 552.881 %, sampah plastik 17.819 %, sampah kertas 15.356 %, sampah pampers dan pembalut 5.085 %, sampah kaca 3.440 % sampah logam 1.570 %, sampah tekstil sebesar 1.010 %, sampah B3 0.163 % dan sampah lainnya seperti karet, sterofoam, kayu sebesar 2.768 %. Komposisi yang terdapat pada area parkir dan jalan pada apartemen adalah sampah kertas sebesar 43.091 %, sampah plastik sebesar 46.136 %, sampah logam 3.981 %, sampah kaca 2.576 %, sampah tekstil 1.639, sampah B3 1.405 % dan sampah lainnya 1.171 %. Perencana pemanfaatan limbah pada anorganik pada apartemen adalah dengan menerapkan sistem bank sampah dan untuk sampah organik dengan melakukan pengomposan agar dapat meminimalisasi timbulan sampah yang dihasilkan.
Kata kunci : Timbulan sampah; Komposisi sampah; Alternatif Teknis Operasional Limbah Padat; Pengomposan dan Bank Sampah .
Technical Operational Solid Waste Margonda Residence 3 Apartment
Abstract
This research discusses about solid waste generation and composition at Margonda Residence Apartmen 3. The method which being used is SNI 19-3964-1994 on Methods Of Sample Collection and Measurement Of The Compositian and Urban Waste. The result of study alternative are technical operational system, which start from lug to landfill. Generation of solid waste generated apartement is 0,213 kg/person/day and 1,7 L/person/day. The composition of solid waste in Margonda Residence 3 Apartment after sampling for eight days is organic waste 552,881%, plastic 17,819%, paper 15,356%, garbage diapers and sanitary napkins 5,085%, glas 3,440%, metal 1,570%, garbage textiles by 1010%, 0163% B3 and other debris such as rubber, Styrofoam, wood amounted to 2,768%. The composition contained in the parking area and the road to the apartment is a waste of paper 43,091%, plastic 46,136%, metals 3,981%, 2,576% glass , 1,639 textile trash, B3 1,405% and 1,171% more. Planning inorganic waste utilization in the apartment is to implement the system of waste banks and for organic waste by composting in order to minimize the generation of waste generated.
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Keywords : Solid waste generation; Solid waste composition; Technical operational of solid Composting; Solid waste bank
Pendahuluan
Sampah merupakan sisa dari material-material hasil kegiatan manusia maupun hewan
yang tidak dapat digunakan dan tidak diinginkan (Tchobanoglous, Theisen, dan Vigil, 1993).
setiap aktivitas manusia selalu menghasilkan sampah dan hampir setiap hari manusia
menghasilkan sampah. Sumber timbulan sampah dikategorikan menjadi pemukiman,
komersial, institusi, konstruksi dan pembongkaran, pelayanan umum, instalasi pengolahan,
industri, dan agrikultur (Tchobanoglous dan Frank Keith 2002). Gedung Apartemen yang
terdapat di Depok merupakan salah satu dari beberapa tempat atau sarana untuk penginapan
atau bahkan bisa disebut sebagai rumah pengganti yang telah diasumsikan sangat
berpotensial sebagai salah satu penyumbang limbah padat terbanyak yang ada di Depok. Hal
ini bisa dikatakan karena limbah yang dihasilkan oleh apartemen juga sama seperti limbah
perumahan atau bisa disebut limbah domestik. Apartemen yang ada di JABODETABEK
sudah begitu sangat banyak dan dapat disimpulkan bahwa sampah atau limbah padat
domestik yang ada juga sangat banyak, karena populasi atau penduduk yang mempunyai
apartemen tersebut juga sudah banyak. Begitu banyaknya apartemen dan penduduknya juga
tentu sangat mengkhawatirkan bagaimana limbah padat tersebut akan diolah atau dibuang ke
TPA. Maka dari itu perlu dilakukan atau perbaikan suatu sistem teknis operasional dan
bagaimana manajemen pewadahan dan pengangkutan limbah padat tersebut dan juga
bagaimana sistem daur ulang yang akan dilakukan pada apartemen tersebut sehingga sampah
yang ada tidak langsung dibuang menuju TPA tapi melalui beberapa proses pengolahan mulai
dari sampah organik dan sampah anorganiknya. Pada penelitian ini objek studi yang akan
dipilih adalah Apartemen Margonda Residence 3 yang berada di Jalan Margonda Raya Kota
Depok. Apartemen tersebut terdiri hanya satu tower saja, yang diamana tower tersebut
terdapat 22 lantai termasuk Basement dan jumlah kamarnya adalah 748 kamar dan sudah
terisi sekitar 374 kamar saja menurut data yang paling baru pada bulan November lalu. Hal
yang melatarbelakangi pemilihan Apartemen Margonda Residence 3 ini adalah karena tidak
adanya pengolahan pada sumber dan tidak adanya teknis operasional dan pengolahan yang
baik. Contohnya sampah hunian yang terdapat pada apartemen hanya akan langsung dibuang
ke TPS lalu akan dilanjutkan menuju TPA, sehingga untuk data eksisting jumlah timbulan
dan volume sampah saja pihak pengelola apartemen tidak mempunyai data tersebut. Sampah
yang ada di TPS Apartemen Margonda Residence 3 akan langsung dibuang menuju TPA
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
dengan truck pengangkut sampah yang dilakukan setiap hari dengan jadwal pengangkutan 2
shift. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengukur timbulan limbah
padat yang dihasilkan gedung dan lahan apartemen, ,menghitung komposisi limbah padat
yang dihasilkan, menghitung potensi nilai jual sampah anorganik dan menghitung rasio c/n
yang dapat diguakan untuk membantu mengetahui potensi kompos pada sampah organik, dan
memberikan usulan sistrm teknis operasional limbah padat apartemen mulai dari sistem
pewadahan, pemindahan, pengangkutan dan pengolahan.
Tinjauan Teoritis Limbah padat atau sampah menurut Undang-undang No.18 Tahun 2008, sampah atau limbah
padat adalah sisa kegiatan manusia sehari-hari atau proses alam yang berbentuk padat. Pada
kehidupan sehari-hari masyarakat mengetahui limbah padat atau sampah adalah sesuatu
benda yang dihasilkan dari berbagai benda yang telah digunakan namun sudah tidak
dipergunakan lagi. Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang terdiri atas sampah
rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga, dan sampah spesifik. Sampah rumah
tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak
termasuk tinja dan sampah spesifik. Limbah padat terdapat dari bermacam-macam sumber
seperti limbah padat pemukiman atau domestik, limbah padat komersial, limbah padat
institusional, limbah padat kontruksi, limbah padat fasilitas umum, limbah padat instalasi
pengolahan, limbah padat industri, dan limbah padat pertanian. Sampah memiliki 3
karakteristik yaitu karakteristik fisik, kimia dan biologi. Mengetahui karakteristik sampah
tujuannya adalah untuk dapat melakukan treatment pada sampah sesuai dengan
karakteristiknya. Sampah juga memiliki komposisi yang bermacam-macam mulai dari
komposisi sampah organik dan anorganik yang dimana setiap komposisi sampah dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti cuaca, musim, frekuensi pengumpulan, tingkat
sosial ekonomi, pendapatan perkapita dan kemasan produk. Timbulan sampah adalah
banyaknya sampah yang timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun berat
perkapita per hari, atau perluas bangunan, atau perpanjanganjalan (SNI 19-2454-2002
tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengolahan Sampah Perkotaan). Jumlah timbulan
sampah berhubungan dengan elemen-elemen pengelolaan sampah, antara lain dalam
pemilihan peralatan seperti wadah dan alat pengumpulan, perencanaan rute pengangkutan,
fasilitas untuk daur ulang, serta luas dan jenis. Jumlah timbulan sampah sangat berhubungan
aspek teknik operasional sampah sepertipewadahan, pengumpulan atau pengangkutan,
maupun fasilitas pengolahan sampah. Sampling merupakan cara yang dapat dilakukan untuk
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
menndapatkan data timbulan sampah. Sampling yang dilakukan harus memiliki acuan dalam
pelaksanaannya, dalam hal ini, standar dalam melakukan sampling di Indonesia adalah SNI
19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
Komposisi Sampah Perkotaan.
Metode Penelitian
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang akan diambil adalah Apartemen Margonda Residence 3, karena
Apartemen tersebut adalah salah satu Apartemen yang sudah memiliki penghuni
terbanyak dari beberapa Apartemen yang ada di kota Depok, sehingga hasil data yang
akan didapatkan akan lebih representative dari apartemen yang hanya memiliki sedikit
penghuni saja. Sampel yang akan dilakukan untuk penelitian adalah jumlah timbulan
pada satu gedung apartemen yang dimana sudah tercakup fasilitas kolam renang,
kamar, kantor pengelola, dan Parkiran Apartemen saja.
Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, karena akan dilakukan
usulan penelitian, proses, hipotesis, turun kelapangan, analisis data, dan kesimpulan
data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan,
rumus, dan kepastian numerik. Teori kuantitatif menyisihkan dan menentukan
perubahan-perubahan dan kategori tiap kategori dalam variable, tersebut akan terikat
dalam bingkai hipotesis yang sering kali hadir lebih dahulu sebelum data (Brannern
1997).
Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah jumlah timbulan
sampah yang dihasilkan oleh Apartemen Margonda Residence 3 per harinya dan
sampling selama 8 hari berturut-turut, Persentase komposisi sampah gedung yang
dihasilkan oleh Apartemen Margonda Residence per harinya, mengatur pengelolaan
limbah padat berdasarkan Teknis Operasional di Apartemen Margonda Residence
(pewadahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan),
menghitung berat dan persentase sampah yang dapat didaur ulang, seperti sampah
plastik, botol, kertas, logam dan kaca dan (sampah organik sisa makanan dan sampah
basah lainnya) dan sampah yang tidak berpotensi utuk didaur ulang, menghitung
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
harga penjualan sampah yang berpotensi yang dapat didaur ulang dan potensi kualitas
sampah menjadi kompos dan di jual ke lapak pengepul atau langsung ke Bank
sampahnya.Metode pengumpulan data yang berupa timbulan dan komposisi sampah
akan dilakukan secara langsung di sumbernya dengan pengambilan dan pengukuran
sampah di seluruh fasilitas yang terdapat pada Apartemen Margonda Residence 3.
Pengumpulan data timbulan dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3694-1994
dengan waktu pengumpulan selama 8 hari.
Gambar 1 Kerangka Penelitan
Sumber : Analisa Penulis (2015)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Teknik pengukuran yang dilakukan berdasarkan modifikasi dari SNI- 19-3694-1994
mengenai Metode Pengambilan dan pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan. Pengukuran yang dilakukan dengan mengukur setiap volume sampah tersebut
yang dibuang ke TPS dan dilakukan selama 8 hari berturut-turut.
Volume Timbulan Sampah
Hasil dari pengukuran menunjukan bahwa rata-rata dari volume timbulan
pada Apartemen Margonda Residence 3 adalah sebesar 1239.13 L/hari. Dari hasil
data diatas juga dapat dikatakan bahwa timbulan terbesar terjadi pada hari jumat yaitu
pengukuran kedua dengan total volume timbulan sebesar 1472 L/hari. Hal ini
dikarenakan pada hari jumat tersebut penghuni apartemen banyak melakukan aktifitas
sehingga mengakibatkan sampah menumpuk lebih banyak dari pada hari-hari lain.
Untuk timbulan sampah yang paling kecil terjadi pada hari rabu dengan total volume
sebesar 1048 L/hari.
Grafik 2 Volume Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
Untuk lahan parkir dan jalan didapatkan hasil dari pengukuran sampah per
harinya menunjukan bahwa rata-rata dari jalanan dan parkir adalah sebesar 165.09
L/hari. Timbulan terbear terdapat pada hari jumat yaitu sebesar 248 L/hari, hal ini
VolumeSampahGedung1450.00
1400.00
1350.00
1300.00
1250.00
1200.00
1150.00
1100.00
1050.00
1000.00KamisJumatSabtuMingguSeninSelasaRabu Kamis
waktusampel(hari)
Volumesampahperhari VolumeSampahrata-rata
Volumesampa
h(liter/ha
ri)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
dapat terjadi karena banyaknya penghuni menggunakan lahan parkir sebagai tempat
parkirnya kendaraan penghuni dan menggunakan jalanan sebagai tempat lalu lintas
kendaraan, sehingga volume sampah menjadi banyak pada hari tersebut. Untuk
timbulan terkecil terdapat pada hari kamis yaitu hanya 103.40 L/hari saja karena
penghuni tidak banyak aktifitas yang terjadi atau tidak banyak kendaraan yang parkir
pada hari tersebut.
Grafik 2 Volume Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
Berat Jenis Sampah
Berat jenis yang terdapat pada gedung apartemen memiliki jumlah total
sebesar 0.966 kg/L dan rata-rata 0.121 kg/L. Berat jenis ini didapat dari pembagian
antara berat sampah per hari dibagi dengan volume sampah per hari sehingga akan
didapat hasil berat jenis sampah selama 8 hari. Berat jenis paling kecil didapatkan
pada hari pertama dengan berat jenis 0.112 kg/L. Hal ini dikarenakan lebih banyak
sampah jenis plastik yang memiliki volume lebih besar. Untuk berat jenis paling besar
adalah terdapat pada hari kedua yaitu sebesar 0.133 kg/L. Besarnya berat jenis pada
hari kedua ini dikarenakan volume sampah lebih kecil dan berat timbulan sampah
lebih besar
VolumeSampahLahanParkir300.00250.00200.00150.00100.0050.00
Waktusampel(hari)
VolumeSampahperhari VolumeSampahrata-rata
VolumeSampa
h(liter/ha
ri)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Grafik 3 Berat Jenis Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
Berat jenis yang terdapat pada area parkir dan jalan akan jauh lebih kecil dari
gedung karena pada area parkir tidak terdapat sampah organik sehingga volume yang
dihasilkan dari sampah area parkir dan jalan akan jauh lebih besar.
Grafik 5 Berat Jenis Sampah Lahan Parkir Sumber : Analisa Penulis (2016)
Berat Timbulan Sampah
Analisa Timbulan dan Komposisi Sampah di Masing-masing sumber
Timbulan Apartemen Margonda Residence 3. Analisa timbulan dan komposisi
sampah dari ketiga sumber timbulan yang ada di Apartemen Margonda Residence 3
dikaji berdasarkan pengambilan data langsung timbulan dan kompsosisi sampah yang
dihasilkan dari masing-masing sumber per harinya.
BeratJenisSampahGedung0.1350.1300.1250.1200.1150.110
WaktuSampel(hari)
BeratJenisperhari Beratjenisrata-rata
BeratJenisSampahLahanParkir
0.0550.0350.015
waktusampel(hari)
BeratJenisSampahperhari
BeratJenisSampahRata-rata
beratjen
isperhari(kg/lite
r)
eratJe
nispe
rhari(kg/lite
r)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Grafik 6 Berat Timbulan Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
Dari data berat timbulan sampah yang dihasilkan oleh apartemen gading nias
residence didapatkan rata-rata berat timbulan perhari adalah 3.342,21 kg/hari,
sedangkan pada apartemen margonda residence adalah sebesar 149,70 kg/hari.
Perbedaan yang signifikan ini pastinya juga dipengaruhi oleh perbedaan jumlah
penghuni apartemen, yang dimana jumlah penghuni pada apartemen gading nias
residence jauh lebih banyak dari pada jumlah penghuni apartemen margonda
residence.
Grafik 7 Berat Timbulan Sampah Lahan Parkir Sumber : Analisa Penulis (2016)
Data yang akan dihasilkan dari timbulan limbah padat per orang per hari dapat
dilakukan dengan melakukan pembagian antara rata-rata berat timbulan kg/hari)
dengan jumlah total penghuni apartemen orang), maka akan didapatkan hasil data
BeratTimbulanSampahGedung
200.00150.00100.00
waktusampel(hari)
BeratSampahperhari Beratsampahrata-rata
BeratTimbulanSampahLahanParkir
11.206.201.20
waktusampel(hari)
BeratSampahperhari Beratsampahrata-rataberattim
bulan(kg/ha
ri)
timbu
lansampa
h(kg/ha
ri)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
timbulan sampah per orang per hari kg/orang/hari). Untuk mendapatkan data timbulan
dengan satuan L/orang/hari) dilakukan dengan pembagian antara hasil timbulan
limbah padat per orang per hari kg/orang/hari) dengan rata-rata berat jenis kg/hari)
Tabel 1 Timbulan Sampah Per Orang Per Hari
Sumber : Analisa Penulis (2016)
Timbulan sampah kg/orang/hari L/orang/hari kg/m2/hari L/m2/hari
0,213 1,7 0,0024 0,075
Komposisi Sampah
Komposisi sampah ini dilakukan dengan mengukur berat setiap komposisi
jenis limbah padat, sesuai dengan dari SNI- 19-3694-1994 mengenai Metode
Pengambilan dan pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Berat contoh sampah yang diambil berkisar antara 125,5 kg – 175 kg. Contoh sampah
yang diambil dari apartemen lalu diletakan di TPS. Setelah itu dilakukan pengukuran
berat sampah total dan pengukuran volume sampah dengan memasukan sampah
sesuai komposisinya kedalam kotak berukuran 20 L lalu dilakukan penimbangan juga
dengan menghentakkan kotak tersebut sebanyak tiga kali ke lantai lalu sampah dapat
ditimbang. Masing-masing komponen sampah ditimbang agar mendapatkan hasil
yang diinginkan. Pengukuran ini dilakukan selama 8 hari berturut-turut.
Grafik 8 Komposisi Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
5.10.2
Komposisi2.8 Plastik
17.8Logam
1.63.4 Kaca
Kertas
15.452.9 Tekstil
1.0 Organik
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Grafik 9 Komposisi Sampah Lahan Parkir
Sumber : Analisa Penulis (2016)
Perbandingan antara limbah padat pada gedung dan lahan parkir memiliki
perbedaan yang sangat signifikan atau memiliki perbedaan jumlah besar timbulan
yang jauh. Tidak hanya pada jumlah timbulan, komposisi, berat jenis, dan volume
juga. Hal ini terjadi karena pada gedung sampah yang dominan dihasilkan adalah
sampah organik, pampers dan pembalut, kertas, dan plastik yang dimana limbah padat
tersebut memiliki jumlah timbulan yang cukup besar per harinya. Pada lahan parkir
sampah yang dominan dihasilkan hanya sampah jenis plastik seperti botol plastik,
gelas plastik dan bungkus makanan dan juga sampah kertas, sehingga bsar timbulan
dari lahan parkir dan jalan akan jauh lebih kecil dari pada jumlah timbulan yang
terdapat pada gedung apartemen.
Kadar Air
Kadar air adalah sebuah prosedur yang harus dilakukan sebelum melakukan
perhitungan karbon per nitrogen. Kadar air dinyatakan dalam satuan persen (%).
Penentuan kadar air adalah untuk mengetahui apakah penambahan air pada proses
pengomposan diperlukan atau tidak. Berikut ini adalah kadar air yang ditnjukan oleh
sampel sampah organik apartemen :
0%
2%
0% 1%Komposisi1%
46%43%
3%4%
Plastik
Logam
Kaca
Kertas
Tekstil
Organik
Pampersdandiapers
B3
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Tabel 2 Kadar Air Sampah Sumber : Analisa Penulis (2016)
sampel
berat
cawan (gr) A
Berat Cawan + sampel (gr) B
Berat cawan + Sampel setelah
dipanaskan selama 3 jam (gr)
C
Kadar Air
(%)
1 57,51 86,62 69,08 60,25 2 63,32 81,66 70,75 59,49 3 66,41 88,45 76,29 55,14
rata-rata 58,30
Kadar air yang disyaratkan oleh SNI 19-7030-2004 adalah kurang dari 50%.
Kadar air pada kompos matang tidak baik apabila terlalu tinggi. Kadar air rata-rata
yang dihasilkan oleh sampah organik apartemen adalah 58,30 %. Kadar air
mempengaruhi laju dekomposisi kompos karena mikroorganisme membutuhkan air
yang optimal untuk menguraikan material organik. Jika kadar air berkisar 40 hingga
60 persen uap air tersedia cukup, maka tidak menghalangi terjadinya aerasi. Jika
kadara air turun dibawah 40 persen, aktivitas bakteri akan melambat, dan akan
berhenti seluruhnya dibawah 15 persen. Jika kadar air diatas 60 persen, maka nutrisi
akan habis, volume udara berkurang, bau akan dihasilkan karena kndisi aerobic, dan
dekomposisi diperlambat (Ministry of Agriculture and food, 1996).
Rasio C/N
Rasio c/n adalah salah satu aspek yang paling penting pada kompos dari
keseimbangan hara total yaitu karbon dan nitrogen. Dalam metabolisme hidup
mikroorganisme mereka memanfaatkan sekitar 30 bagian dari karbon untuk masing-
masing bagian dari nitrogen. Sekitar 20 bagian karbon dioksida menjadi CO2 dan 10
bagian digunakan untuk mensintesis protoplasma. Berikut ini adalah data hasil
perhitungan antara karbon dan nitrogen yang didapatkan pada uji laboratorium :
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Tabel 3 Kadar Air Sampah Sumber : Analisa Penulis (2016)
Sampel Karbon ( C ) N Organik N Anorganik N Total C/N Rasio
1 184,52 0,49 4,78 5,27 34,98 2 167,33 0,26 4,71 4,97 33,67 3 175,94 0,42 4,19 4,61 38,13
Rata- rata 175,93 0,39 4,56 4,95 35,60
Dari hasil pengujian laboratorium yang dilakukan, didapat hasil rasio rata-rata
c/n adalah sebesar 35,60. Menurut literatur SNI 19-7030-2004 tentang Standard
Kualitas Kompos yang terdapat di Indonesia nilai parameter rasio c/n yang baik
adalah 10-20%. Namun dari hasil lab yang menunjukan bahwa hasil c/n dari
apartemen tidak memenuhi SNI yaitu diatas batas maksimum. Rasio c/n yang tinggi
akan memperlambat proses pembusukan, sebaliknya jika terlalu rendah walaupun
awalnya proses pembusukan berjalan dengan cepat, tetapi akhirnya melambat karena
kekurangan karbon sebagai sumber energi bagi mikroorganisme (Pandebesie, 2012).
Untuk hasil c/n yang terlalu tinggi maka perlu dilakukan pengolahan sebelum
melakukan pengomposan.
Potensi Penjualan Sampah
Sampah yang berpotensi untuk dijual terdapat pada apartemen ini adalah
sampah yang bersumber dari gedung, lahan parkir dan jalan. Menurut komposisinya
adalah sampah yang dapat didaur ulang dan dijual adalah seperti yang sudah tertera
pada tabel sebelumnya yaitu sampah plastik, sampah kertas, logam, dan lain-lain.
Berikut ini adalah tabel yang menunjukan harga yang dapat diperjual belikan oleh
pengepul dan lapak yang terdapat pada sekitaran apartemen.
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Tabel 4 Harga Nilai Jual Sampah Gedung Sumber : Analisa Penulis (2016)
no
JenisSampah
KlasifikasiSampah
HargaPengepul(Rp/Kg)
HargaMartai
(Rp/Kg) 1
Plastik
HDPE 2000
4500PE(Beningmolor) 7000PP(plastiklaundry) 3500
2
BotolPlastikdanGelas
plastik
Bodongbening 2200
4500BodongbeningBirulaut 3700Bodongwarna 2700Tutupbotol 3500 5000GelasPlastikpolos 2200 7800GelasPlastikbergambar 2200 4500Emberan 2500 3500Jirigen 4500
3
Kertas
Kardus 1200 1800Putihan 1500 2000Duplex 600 1300Majalah 800 1500koran 600 1800
4 Logam Minumankaleng/besi 3000 8000
Menurut data wawancara, sampah yang paling mahal dijual perkilonya adalah
sampah gelas plastik yang dimana memiliki harga Rp.6.500 per kilonya, yang dimana
jika sampah tersebut dijual selama satu tahun akan mengahasilkan duit sebesar
Rp.2.700.360 sedangkan sampah yang paling murah dijual adalah sampah jenis botol
plastik dengan harga Rp. 350 per kilonya dengan sedikit keuntungan saja bagi
pemulung dan pengepul. Total nilai jual sampah anorganik selama satu bulan adalah
Rp. 1.673.164 dan untuk nilai jual sampah selama satu tahun adalah sebesar Rp.
20.077.9747.
Perancangan Sistem teknis Operasional Apartemen Margonda Residence
- Pewadahan
Pewadahan dilakukan dengan pewadahan individual untuk awalnya,
yaitu dengan cara penghuni melakukan pewadahan dengan memisahkan
sampah anorganik, organik, B3, dan pampers. Penghuni memisahkan sampah
yang ada lalu membuang sampah tersebut dengan memasukannya sesuai
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
dengan warna sulo yang sudah diberi warna dan stiker yang menandakan jenis
sampah. Tempat sampah (sulo) adalah pewadahan yang bersifat komunal.
Warna yang sudah disediakan adalah untuk sampah organik dengan warna
hitam, untuk sampah anorganik dengan biru, sampah B3 dengan warna merah,
dan sampah pembalut dengan warna hijau. Untuk kantong plastik yang ada di
dalam sulo juga berwarna
Gambar 2 Proses Pewadahan
Sumber : Analisa Penulis (2016)
- Pengumpulan
Pengumpulan limbah padat ini akan dilakukan oleh individu para penghuni.
Pengumpulan sampah ini harus dipisahkan berdasakan jenis sampahnya dan ditaro
didalam sulo sesuai dengan 4 jenis tempat sampahnya. Para penghuni harus
membungkus sampahnya dengan kantong plastik agar sampah tidak tumpah dan
berserakan. Sulo yang disediakan akan ditempatkan di dalam ruangan yang
dimana terdapat dua ruangan yaitu di sisi utara dan di sisi selatan. Sampah yang
dimasukan sesuai dengan warna yaitu sulo berwarna hitam untuk sampah organik,
sulo berwarna biru untuk sampah anorganik, sulo berwarna merah sampah B3 dan
untuk sulo berwarna biru untuk pampers sesuai dengan desain Pewadahannya
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Gambar 3 Pengumpulan Sampah Sumber : Analisa Penulis (2016)
- Pemindahan
Pemindahan yang akan direncanakan adalah dengan melakukan evaluasi
terhadap waktu pemindahan sampah. Pemindahan yang akan dilakukan terdapat
pada gedung dan area parkir dan jalan. Pemindahan ini akan dilakukan oleh dua
orang petugas setiap jadwalnya menuju TPS dan bank sampah. Karena pewadahan
yang sudah dimodifikasi maka pemindahan sampah juga akan dimodifikasi. Untuk
sampah anorganik dan sampah B3 akan dilakukan pemindahan siang dan sore
sedangkan untuk sampah organik akan dilakukan pemindahan pagi sore dan
malam.
Tabel 5. Jadwal Pengangkutan Sampah Gedung
Sumber : Analisa Penulis (2016)
Urutan Jam
pemindahan
Jenis
sampah
Tujuan
Lokasi
1 04.00 – 06.00 Organik
TPS 2 22.00 – 24.00 Pampers
3 12.00 – 13.00 Organik
-
4 15.00 – 16.00 Anorganik Bank
Sampah 5 15.00 – 16.00 B3
22.00 – 24.00 Organik TPS
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
- Pengangkutan
Pengangkutan eksisting yang dilakukan oleh pihak apartemen menggunakan
jadwal pengangkutan dua kali dalam sehari. Pengangkutan itu juga sesuai dengan
jadwal pemindahan sampah. Pengangkutan yang dilakukan pihak apartemen
dilakukan pada pukul 10.00-12.00 siang dan pukul 19.00 – 20.30 malam. Hal
tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama
sampling delapan hari secara berturut-turut dan wawancara yang dilakukan
terhadap pihak apartemen. Kendaraan yang digunakan oleh pihak apartemen
adalah gerobak sampah kendaraan roda tiga yang memiliki kapasitas
pengangkutan sebanyak 600 L.
- Bank Sampah
Konsep bank sampah yang akan diterapkan adalah dengan menggunakan
konsep menabung seperti bank. Para nasabah akan datang ke bank sampah dengan
membawa sampah anorganik dan B3 nya yang telah dipilah oleh nasabah lalu
ditimbang dan dicatat sesuai jenis dan harganya seperti buku rekening. Kegiatan
bank sampah ini akan dikelola oleh pihak apartemen agar yang terdiri dari staff
kebersihan dari pihak apartemen. Petugas bank sampah tidak hanya mencatat
berat dan harga dari sampah yang dibawa oleh penghuni tetapi juga mencatat
database, atau biodata dari nasabah layaknya sebuah bank. Hal ini dilakukan
menggunakan komputerisasi layaknya seorang nasabah sedang menabung,
sehingga nasabah dapat melihat saldo yang sudah mereka miliki. Saldo yang
terdapat pada nasabah akan dicatat melalui buku tabungan yang dimiliki oleh
setiap nasabah yang akan digunakan untuk kegiatan simpan pinjam
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Gambar 4 Diagram Alur Penjualan Bank Sampah
Sumber : Analisa Penulis (2016)
- Kompos
Kompos adalah hasil fermentasi atau dekomposisi parsial, dipercepat dari
campuran bahan-bahan organik seperti sampah organik sisa makanan, tanaman,
limbah hewan dan limbah organik lainnya (J.H Crawford, 2003). Metode
pengomposan yang akan digunakan adalah metode in-vassel (high rate
composting) dengan teknologi Rotary kiln dengan dimensi (tinggi 180 cm, lebar
165 cm dan panjang 230 cm), berat keseluruhan 850 kg dan dapat menampung
sampah hingga 1000 L. Metode pengomposan ini memiliki langkah kerja yang
mirip dengan komposter dan hanya membutuhkan waktu selama 7 hari.
Penempatan lahan untuk mesin ini akan diletakan pada area TPS apartemen.
Sampah organik yang sudah diangkut menuju TPS akan dimasukan kedalam
mesin pencacah sebelum dimasukan kedalam mesin rotary kiln. Hasil yang keluar
dari mesin pencacah akan berukuran menjado 10-50 mm atau 5 cm untuk
memudahkan proses fermentase. Setelah mesin pencacah bahan organik
dimasukkan ke dalam mesin di mana kondisi lingkungan termasuk suhu,
kelembaban dan aerasi dapat dikontrol. Metode ini bergerak secara otomatis
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
hanya saja dibutuhkan penambahan beberapa bahan seperti green phoskko sebagai
aktivator kompos
Gambar 5 Mesin Rotary Kiln Sumber : www.Kencanaonline.com (2016)
Gambar 6 Diagram Alur Pengomposan Mesin Rotary Kiln Sumber : U.S. EPA, 1989 (2016)
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti maka
dapat disimpulkan bahwa :
a. Volume rata-rata timbulan limbah padat pada gedung Apartemen Margonda Residence
3 adalah 1239.13 L/hari dengan total berat timbulan 1197.60 kg/hari dan rata-rata berat
timbulan 149.70 kg. Untuk timbulan per orang per hari sebesar 0.213 kg/orang/hari dan
1.7 L/orang/hari. Berat jenis rata-rata pada gedung apartemen 0.121 kg/L. Pada lahan
parkir dan jalan volume rata-rata timbulan limbah padat adalah 165.09 L/ hari dengan
berat total timbulan 42.70 kg/hari dan berat rata-rata per hari adalah 5.34 kg/hari. Untuk
rata-rata berat jenis yang terdapat pada area parkir dan jalan adalah sebesar 0.032
kg/m3.
b. Komposisi yang terdapat pada gedung Apartemen Margonda Residence 3 setelah
melakukan sampling selama 8 hari adalah sampah organik sebesar 52,88 %, sampah
plastik 17,82 %, sampah kertas 15,36 %, sampah pampers dan pembalut 5,09 %,
sampah kaca 3,440 % sampah logam 1,57 %, sampah tekstil sebesar 1,01 %, sampah
B3 0,16 % dan sampah lainnya seperti karet, sterofoam, kayu sebesar 2,77 %.
Komposisi yang terdapat pada area parkir dan jalan pada apartemen adalah sampah
kertas sebesar 43,09 %, sampah plastik sebesar 46,14 %, sampah logam 3,98 %,
sampah kaca 2,58 %, sampah tekstil 1,64, sampah B3 1,40 % dan sampah lainnya 1,17
%.
c. Total nilai jual sampah anorganik pada gedung apartemen per hari adalah sebesar Rp.
55.772,15, untuk satu bulan adalah Rp. 1.673.164,5. sedangkan untuk nilai jual selama
satu tahun adalah sebesar Rp. 20.077.974. Untuk sampah anorganik yang terdapat pada
lahan parkir dan jalan jauh lebih kecil dari pendapatan gedung dengan total nilai jual
sampah per hari Rp. 2.876,7, untuk per bulan Rp86.301dan total nilai jual sampah
selama satu tahun adalah Rp. 1.035.612. Pengomposan sampah yang digunakan adalah
metode in-vassel dengan teknologi pengomposan rotary kiln dengan nilai rasio c/n
adalah 35.60.
d. Usulan teknis operasional sampah pada apartemen mengacu pada SNI-19-2454-2002
mengenai Teknis Opersional Pengelolaan Limbah Padat Perkotaan yaitu mulai dari
aspek pewadahan di sumber, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan, pemilahan dan
pengolahan sampah, dan pembuangan akhir sampah.
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka penulis
menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
e. Melakukan penerapan dan uji coba alternative sistem teknis operasional yang telah
direncanakan untuk apartemen dengan bantuan pihak penghuni, pengelola dan petugas
kebersihan apartemen.
f. Menerapkan aspek peraturan dan hukum yang berlaku tentang mekanisme pembuangan
sampah yang telah direncanakan oleh pihak pengelola apartemen.
g. Melakukan sosialisai kepada penghuni dan petugas kebersihan mengenai sistem teknis
operasional yang diterapkan mulai dari pewadahan, pemindahan, pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan akhir.
h. Menerapkan sistem pengomposan terhdap sampah organik dengan menggunakan
sistem rotary kiln dan penerapan sistem bank sampah terhadap sampah anorganik.
i. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengehitung data potensi pengomposan
Referensi Crawfoard, H. J. (1983). Review of Composting, "Process of Biochemistry. pp. 14-15.
Kencana Online. (n.d.). Kencana Online Indonetwork. Retrieved May 20, 2016, from Digester Biogas: http://kencana-online.indonetwork.co.id/product/rotary-kiln-otomatis- automatic-rotary-kiln-ark-1000l-2458928 Kusuma, M. A. (2012). Pengaruh Variasi Kadar Air Terhadap Laju Dekomposisi Kompos Sampah Organik Di Kota Depok. Depok: Universitas Indonesia. Nitami, A. (2013). Studi Timbulan dan Komposisi Limbah Padat Sebagai Dasar Alternatif Sistem Teknis Operasional Pada Apartemen Gading Nias Recidence dan kondominium Menara Kelapa Gading. Depok: Environmental Engineering Study.
(EPA), A. E. (2000). Biosolids Technology Fact sheet In-Vassel Composting Biosolids. pp. 1-9.
A.A. Muftah, a. (2011, mei 2). Evaluasi Pengelolaan limbah Padat Secara terpadu Di Rumah Sakit.
Anindita, F. (2012). Pengomposan Menggunakan Metode In Vassel System Untuk Sampah Ups Kota Depok. Depok: Universitas Indonesia.
ASTM, I. (2003). Standard Test Method for Determination of the Composition of Unprocessed Municipal Solid Waste. In: ASTM D 5231-92. American Society for Testing and Materials. US. Crawfoard, J. (2003). Composting of Agriculture Waste.
S.B.Hafita, N. (2015). Perancanga Pengelolaan Sampah berdasarkan Analisa Timbulan dan Komposisi Sampah Lingkungan Kampus universitas Pancasila. Depok.
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016
SNI 19-7030-2004. Spesifikasi kompos dari Sampah Organik Domestik.
SNI19-2454-2002. Tentang tata cara Teknik Operasional Pengolaan Sampah Perkotaan. SNI19-3964-1994. (1994). Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan Komposisi Sampah Perkotaan. Bandung. SNI19-3964-1994. Tentang Tata Cara Teknis Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan Standardisasi Nasional. Tchobanoglous George, T. H. (1997). Integrated Solid Waste Management Engineering Prinsiples and Management Issues. Tokyo: McGraw-Hill. Tchobanoglous, G. (2002). Handbook of solid waste Management Second Edition. New York: McGraw-Hill International Edition. Tchobanoglous, G. (1993). Integrated Solid Waste. New York: Mc Grew Hill.
Tri, E. D. (2010). Diktat Kuliah TL - 3104. Bandung : Institut Teknologi Bandung. Tri, E. D. (2004). Diktat Kuliah TL-3150 Pengelolaan Sampah. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah
Teknis operasional ..., Iqbal Zaglul Pasya. FT UI, 2016