teknik vokal dan pernafasan

13
1 Teknik Vokal dan Pernafasan TEKNIK BERNYANYI PADUAN SUARA Pengertian Paduan Suara merupakan himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompok- kelompokkan menurut jenis suaranya. Jenis Suara 1. Paduan suara anak dan wanita. Jenis suaranya terdiri dari : - Sopran - Mezzo Sopran - Alto 2. Paduan suara laki-laki dewasa Jenis suaranya terdiri dari : - Tenor - Bariton - Bass Jenis Paduan Suara 1. Paduan Suara Sejenis a. Paduan suara wanita dewasa (S, MS, A) b. Paduan suara laki-laki dewasa / mannen koor (T, B, B) c. Paduan suara anak-anak (S, MS, A) 2. Paduan Suara Campuran (mixed Choir) : dimana terdapat wanita dan pria dengan jenis suara Sopran, Alto, Tenor, dan Bass/ SATB Faktor-faktor yang diperhatikan dalam membentuk Paduan Suara 1. Penyusunan kelompok suara harus berdasarkan warna suara/ timre 2. Kemampuan menjangkau nada-nada tinggi atau rendah (intonasi yang baik) 3. Keseimbangan suara/ balance.Untuk menghasilkan volume suara yang seimbang 4. Perlu ditekankan bahwa “perpaduan” merupakan syarat mutlak bagi setiap paduan suara yang baik. Karena terhimpunnya sejumlah penyanyi yang baik belum tentu secara otomatis terbentuk paduan suara yang baik, disebabkan adanya kemampuan individual berbeda. 5. Faktor Usia 6. Latar belakang pendidikan untuk menjalin hubungan keakraban yang sehat.

Upload: sari-elhayati

Post on 25-Jul-2015

253 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Vokal Dan Pernafasan

1

Teknik Vokal dan Pernafasan

TEKNIK BERNYANYI PADUAN SUARA

PengertianPaduan Suara merupakan himpunan dari sejumlah penyanyi yang dikelompok-kelompokkan menurut jenis

suaranya.

Jenis Suara1. Paduan suara anak dan wanita.

Jenis suaranya terdiri dari :

- Sopran- Mezzo Sopran- Alto

2. Paduan suara laki-laki dewasa

Jenis suaranya terdiri dari :

- Tenor- Bariton - Bass

Jenis Paduan Suara

1. Paduan Suara Sejenisa. Paduan suara wanita dewasa (S, MS, A)b. Paduan suara laki-laki dewasa / mannen koor (T, B, B) c. Paduan suara anak-anak (S, MS, A)

2. Paduan Suara Campuran (mixed Choir) : dimana terdapat wanita dan pria dengan jenis suara Sopran, Alto, Tenor, dan Bass/ SATB

Faktor-faktor yang diperhatikan dalam membentuk Paduan Suara

1. Penyusunan kelompok suara harus berdasarkan warna suara/ timre2. Kemampuan menjangkau nada-nada tinggi atau rendah (intonasi yang baik)3. Keseimbangan suara/ balance.Untuk menghasilkan volume suara yang seimbang4. Perlu ditekankan bahwa “perpaduan” merupakan syarat mutlak bagi setiap paduan suara yang baik. Karena

terhimpunnya sejumlah penyanyi yang baik belum tentu secara otomatis terbentuk paduan suara yang baik, disebabkan adanya kemampuan individual berbeda.

5. Faktor Usia6. Latar belakang pendidikan untuk menjalin hubungan keakraban yang sehat.

Page 2: Teknik Vokal Dan Pernafasan

2

MEMBENTUK SUARA YANG BAIK DAN INDAH

(VOICE PRODUCTION)

Pandangan Umum

Terbentuknya suara waktu orang bernyanyi adalah karena adanya udara yang masuk ke dalam paru-paru yang dibantu oleh otot-otot perut, otot dada dan otot sisi tubuh serta diafragma, lalu udara dihembuskan sedemikian rupa sehingga menggetarkan pita suara. Kemudian getaran-getaran itu menjadi indah dan jelas di dalam rongga mulut. Oleh instrumen artikulasi, manusia memiliki kemampuan membentuk suara menjadi ucapan-ucapan, syair-syair yang indah.

Faktor-faktor penting membentuk suara

A. Sumber penggetar / sumber bunyiB. Sumber tenaga penggetarC. Sumber penggema

A. SUMBER PENGGETAR / SUMBER BUNYIDi dalam bagian paling atas kerongkongan kita, terdapat 2 lembar membran tipiis dengan panjang + 1,5 - 2

cm yang disebut pita suara. Panjang pendeknya pita suara menentukan warna suara / timre manusia. Oleh otot-otot kedua membran ini bisa digerakkan saling mendekat atau daling menjauh. Bila kedua membran berjauhan, berarti kita sedang menarik nafas, tetapi bila udara itu kita salurkan dengan teratur maka kedua membran akan saling mendekat dan akan bergetar menghasilkan bunyi atau disebut suara.

B. SUMBER TENAGA PENGGETARSumber tenaga penggetar adalah udara yang kita pompa ke paru-paru dibantu oleh otot diafragma dan

dikeluarkan / dihembuskan untuk menggetarkan pita suara.

Jenis pernafasan yang baik digunakan untuk bernyanyi adalah pernafasan diafragma. Paru-paru dapat terisi penuh tanpa pemaksaan, karena ruangan udara diperluas dengan menegangkan sekat rongga badan.

Tujuan yang akan dicapai

1. Menyadari cara pernafsan diafragma.2. Pengambilan nafas pada awal nyanyian.3. Mempertahankan daya dukung nafas.4. Mencuri nafas di tengah nyanyian.5. Pengambilan nafas secara bergantian.6. Mempertahankan nafas di akhir nyanyian (releasing)7. Memperbaiki suara bocor /mendesah

Sikap Tubuh

Untuk mendukung pernafasan diafragma, perlu diperhatikan sikap tubuh pada saat melakukan latihan:

1. Sikap tubuh tegak, tulang punggung lurus, merasa lebih tinggi.2. Sikap tubuh rileks, tidak tegang.3. Kepala rata-rata air.4. Badan tidak condong, betis ditegangkan atau tumit terangkat.5. Perut bawah terasa ditarik ke dalam.

C. SUMBER PENGGEMA (ALAT RESONANSI)Resonansi adalah suatu gejala bunyi kembali dari suatu ruangan karena adanya dinding-dinding keras yang

memantulkan suara.

Fungsi resonansi:

1. Menambah keindahan suara menjadi bunyi yang gemilang.2. Memperbesar volume suara, menghasilkan bunyi-bunyi yang kuat.3. Memberi kesan megah, bersahaja, agung dalam pembawaan lagu.

Tujuan yang ingin dicapai

1. Menyadari adanya resonansi.2. Memperbesar ruangan resonansi.3. Memperbesar dinding-dinding ronggo resonansi.

Page 3: Teknik Vokal Dan Pernafasan

3

INTONASI (KETEPATAN NADA)

Gejala yang terjadi :

1. Suara terdengar fals, tidak selaras dengan bunyi di sekitarnya.2. Lama-kelamaan tinggi nada turun.3. Suara terdengar kasar dan kotor.Mengapa nada-nada yang dinyanyikan kurang tepat ?

1. Suasana bernyanyi terlalu tegang.2. Konsentrasi dalam bernyanyi kurang.3. Kurang sokongan nafas.4. Adanya nada yang panjang dan melelahkan.5. Penyanyi kurang peka akan keselarasan dalam gabungan suara.6. Kurang mahir membidik lompatan nada.7. Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dikuasai (batas register).8. Nada-nada pada batas wilayah suara sukar dinyanyikan (mis: nada tinggi, atau nada rendah).9. Penggunaan huruf-huruf dengan warna terang dan gelap.10. Cenderung mengikuti tangga nada lain.11. Tergelincir waktu mengayunkan nada.

ARTIKULASI / DIKSI

Bernyanyi bukan saja sekedar teknik penyajian tetapi juga dari segi pengungkapan ekspresi. Teks atau kata-kata tidak lagi sekedar cara-cara pengucapan yang jelas dan tajam, tetapi cara pengucapan yang sekaligus mengungkapkan makna, isi, bahkan sampai kepada sifat emosionalnya. Inilah yang dimaksud dengan diksi.

Fungsi Alat-Alat Artikulasi

Fungsi alat-alat artikulasi: agar pesan dari kata-kata dapat dimengerti dengan baik ; jelas didengar oleh pendengar.

Artikulasi dapat dibagi 2 jenis

1. Huruf hidup/ bunyi vokala. Vokal tunggal : a , e , I , o , u

b. Vokal rangkap : ai , au , oi , ua , iu

2. Huruf-huruf mati (konsonan)a. Konsonan bersuara : l , m , n , ng , y , ny , r

b. Konsonan bisu

Explosif lembut : b , g , d , j Explosif keras : p , t , k , c , x Berdesis lembut : z , v , j , w Berdesis keras : s , f

Huruf mati yang membawa expresi khusus

1. Konsonan h membawa kesan megah.2. Konsonan r membawa kesan riang.3. Konsonan ng memberi kesan suatu harapan dan keyakinan dengan lantang.

Huruf hidup sebagai dasar

Fungsi : Sebagai dasar dari bahasa,pengantar huruf konsonan,memberi warna dan hidup

pada huruf konsonan.

Pembentukan huruf vokal.

A. Vokal a Bibir membentuk seperti corong yang bundar. Rahang bawah diturunkan cukup jauh. Gigi atas dan bawah jangan sampai tertutup oleh bibir. Lidah terletak dengan permukaan yang rata;ujungnya menyentuh gigi bawah.

B. Vokal e Bibir bawah seperti corong. Rahang bawah diturunkan sedikit. Gigi atas dan bawah jangan sampai tertutup oleh bibir. Lidah terletak rata;ujungnya menyentuh gigi bawah. Warnai sedikit dengan vokal i

C. Vokal i

Sudut bibir ditarik ke belakang. Bibir tetap berbentuk corong. Bagian tengah lidah naik ke atas,namun ujung lidah menyentuh gigi bawah. Gigi bawah dan atas harus nampak. Celah gigi atas dan bawah ± 1 lidah. Rasakan dagu meruncing dan tertarik ke belakang.

Page 4: Teknik Vokal Dan Pernafasan

4

D. Vokal o Corong bibir diperlonjong. Bibir bawah dimajukan sedikit. Rahang bawah diturunkan secukupnya. Perluas ruang rongga mulut. Lidah menyentuh gigi bawah.

E. Vokal u

Corong bibir dipersempit dari bunyi o dan lebih maju. Lidah menyentuh gigi bawah. Belakang lidah sedikit naik. Perluas rongga mulut.

Vokal rangkap

Huruf pertama adalah huruf terbuka dan diikuti huruf tertutup , maka huruf pertama harus diucapkan lebih lama daripada huruf yang mengikutinya.

Pembentukan konsonan

1. Konsonan bisu.a. Konsonan b , p

Dibentuk antara kedua bibir yang mula-mula terkatup dan dibuka bersamaan dengan dorongan udara dari dalam rongga mulut.

b. Konsonan d , t Dimulai dengan bibir yang sudah terbuka. t dibentuk ujung lidah menekan kuat akar gigi atas. d dibentuk ujung lidah menekan langit-langit atas dibelakang gigi.

c. Konsonan g dan k Bagian belakang lidah menekan langit-langit lunak dan tiba-tiba dibuka dengan adanya dorongan

udara.d. Konosonan s dan f

Perlihatkan gigi seperti waktu tersenyum. lakukan seperti berdesis. f : bibir bawah menyentuh gigi atas.

2. Konsonan bersuara.a. Konsonan m , n , ng

m : bibir dikatup ringan,jangan ditekan,gigi tidak dirapatkan. n : ujung lidah menyentuh ringan belakang gigi. ng : ujung lidah diletakkan seperti pada ucapan vokal a

b. Konsonan r dan l r : ditimbulkan adanya daun lidah yang digetarkan cepat dan menyentuh langit-langit keras. l : ujung lidah menyentuh langit-langit atas langsung dibelakng gigi atas.

c. Konsonan w dan v dibentuk dengan bibir bawah menyentuh ringan pada gigi atas.

Kesimpulan

1. ucakanlah huruf mati dengan lebih jelas dari pada waktu berbicara.2. m , b , p , dibentuk dengan perantaraan dua bibir.3. w , v , f , dibentuk dengan bibir bawah dengan gigi atas.4. l , t , d , n , r , s , z , dibentuk dengan langit-langit keras bagian depan.5. j , c , ny , sy , dibentuk lidah bagian tengah dengan langit-langit tengah.6. ng , k , g , kh , q , x , dibentuklidah bagian pangkal dengan langit-langit lunak.7. h , dibentuk tanpa melibatkan salah satu alat artikulasi.

Menyambung Suku Kata

Kata-kata terbentuk dari unsur vokal dan konsonan, sehingga membentuk suatu rangkaian dan frase pada saat bernyanyi.

Ada 7 aturan artikulasi dalam bernyanyi :

1. Menyanyikan semua suku kata secara bersambung, kecuali ada pemenggalan musik atau ada tanda staccato2. Bila suatu suku kata ditutup dengan huruf bisu, maka huruf bisu itu baru boleh diucapkan menjelang nada

berikutnya atau pada awal istirahat yang mengikuti nada terakhir kalimat.3. Bila dalam satu kalimat musik dua huruf mati diucapkan berturut-turut maka ucapan huruf hidup pertama

ditunda sampai sesaat sebelum huruf mati berikutnya.4. Huruf m,n,l,r,w,ny,ng (bunyi gembira) yang mengikuti huruf hiduf yang pendek hendaknya dibunyikan

langsung.5. Huruf rangkap yang dinyanyikan dengan nada panjang, ditahan pada vokal pertama dan mengalir ke vokal

kedua di ujung nada.6. Semua kata yang diawali dan diakhiri dengan huruf hidup jangan dimulai dengan letusan, pembuka jalan h,m,n

atau penutup jalan h,m,n.7. Huruf vokal yang dinyanyikan secara melismatis, hendaknya dinyanyikan bersambun, tanpa menggunakan

huruf “h” ataupun tanpa ayunan nada.

Page 5: Teknik Vokal Dan Pernafasan

5

Menyanyikan Kalimat Nyanyian ( Phrasering )

Bernyanyi berarti membawakan lagu dengan mengahayati isi dari kata-kata sebagai ide atau pesan dan menyatukan dengan nada-nada.

Setiap nyanyian terdiri dari :

- satu atau beberapa kalimat bahasa- satu atau beberapa kalimat musikKalimat Bahasa

Pemenggalan kalimat bukan irama melodi yang menentukan melainkan arti kata. Pemenggalan kalimat ditandai dengan koma, dan tanda baca lainnya. Artinya pada saat bernyanyi, pemenggalan kalimat (phrasering) sangat menentukan arti, makna,pesan dari sebauh lagu.

Aksen Kata

Bila suku kata hanya dua, maka suku kata pertama memperoleh tekanan Bila terdiri dari 3 suku kata maka suku kata kedua memperoleh tekanan

Kalimat Musik

Kalimat musik terdiri dari banyak nada, merupakan suatu motif atau tema, yang mengungkapkan suatu ide musik.

a. Kelompok Nada / MotifDalam perjalanan melodi dapat kita perhatikan bahwasesudah waktu tertentu terdapat suatu pemenggalan sesudah 2, 3 atau sampai 8 birama atau sering kita temui beberapa nada yang urutannya berulang-ulang meskipun tinggi nadanya berlainan.

b. Puncak LaguPuncak lagu sering terdapat pada nada tertinggi dalam sebuah kalimat musik

c. Dalam musik, tekanan nada ditentukan oleh irama. Nada pertama dari setiap birama mendapat tekanan

Dua Bentuk Ekstrim Bernyanyi

1. Nyanyian Resitatif:Kata-kata lebih penting dari lagu

Nyanyian ini mengabdi total pada teksnya yaitu menerapkan aturan kalimat bahasa.

2. Nyanyian melismatis.Satu huruf dipakai untuk serangkaian nadayaitu menerapkan aturan kalimat musik.

Beberapa Petunjuk Praktek

1. Bila nyanyian dinyanyikan dengan tempo yang hampir sama,maka bacalah teks dengan seksama,baru mulai perhatikan lagunya.

2. Bila musik tampak lebih penting dari pada teks (mis: temponya lambat ,agak cepat,atau nyanyian melismatis) maka nyanyikan lagu dulu baru perhatian ke teks.

3. Kalau teks dan lagu sama pentingnya,maka pelajarilah dua kali.4. Menyambung kalimat.

Dapat terjadi bahwa pada akhir suatu tema/motif musik,kalimat bahasa belum selesai.

Menjiwai Nyanyian (Ekspresi)

Melalui sikap seluruh pribadi,kata membuat seluruh nyanyian menjadi berarti. Mulai dari sikap badan,tangan,wajah,kita akan melengkapi secara visual apa yang kita sampaikan dengan suara.

Beberapa Teknik Penjiwaan

1. Merubah Volume suara (dinamika) Perubahan keras lembutnya suara.

2. Menghidupkan tempo Cepat lambatnya nyanyian dilakukan.

3. Cara menyambung. Memperhatikan kalimat bahasa.

4. Mewarnai huruf hidup. Ada vokal terang dan vokal gelap

Vokal Gelap : Mengungkapkan suasana sedih,murung,agung.

Vokal terang: Mengungkapkan kesan gembera,ringan,bersemangat,indah,lincah.5. Menguasai register suara.

Suara dada : E F G A B c d e

Suara tengah : e f g a b c' d' e'

Suara kepala : e' f' g' a' b' c" d" e"

Page 6: Teknik Vokal Dan Pernafasan

6

Note : Teknik penjiwaan akan lebih mudah dilakukan apabila sudah memahami betul

teknik voice production (pembentukan suara).

LAMPIRAN I

LAMP I . POLA-POLA LATIHAN PERNAFASAN

Metode pernafasan yang baik digunakan pada saat nernyanyi adalah kombinasi pernafasan di bagian rusuk dan pernafasan diafragmatik.

Metode pernafasan ini dapat kita rasakan secara otomatis dengan cara sebagai berikut :

1. Berbaring melentang. Kita dapat meletakkan kedua tangan di depan yaitu di antara rongga dada dan rongga perut.

2. Tarik nafas perlahan-lahan melalui hidung, tenggorokan dan usahakan udara yang masuk tidak berhenti di rongga dada tetapi langsung masuk menuju sekat rongga dada (diafragma) sampai terasa mengencang.

3. Paru-paru direntangkan ke bawah untuk menambah luasnya sehingga menciptakan sebagian ruang hampa dalam paru-paru.

4. Sewaktu diafragma mengencang dan berrgerak lurus, alirkan udara untuk mengisi rongga perut yang ditekan ke bawah sehingga tubuh mengembang ke setiap sisi terutama pada perut bagian atas yang senantiasa bebas bergerak.

5. Pola pikir yang diperlukan adalah bahwa saat pengambilan nafas, perut bagian atas (daerah di antara rongga dada dan ronga perut) menolak ke bagian atas; kemudian lepaskan perlahan-lahan hingga posisi tubuh kembali mengecil (keadaan semula).

6. Masih dengan posisi terlentang, pindahkan tangan di kedua sisi tubuh. Ulangi lagi menarik nafas dan rasakan bahwa tubuh mengembang ke kedua belah sisi sehingga dapat dikatakan bahwa posisi tubuh mulai dari lengan sampai ke pinggang adalah lurus (tidak ramping).

Latihan dengan posisi menelentang perlu dilakukan secara berulang-ulang untuk menyadari letak diafragma sebelum melakukan latihan sendiri.

Latihan dengan posisi berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Pada dasarnya proses yang dilalui udara dengan berdiri dan menelentang adalah sama. Dengan posisi berdiri yang lurus dan tegak mulailah mengambil nafas secara perlahan-lahan dan alirkan udaramelalui hidung ke sekat rongga dada.

2. Bila sudah menarik nafas maka seluruh bagian pinggang akan mengembang dan perut atas terdorong ke depan. Prosesini dapat diteliti dengan cara meletakkan telapak tangan pada pinggang bagian belakang tubuh dengan ujung jari bersentuhan. Jika pernafasan yang dilakukan benar, akan terjadi proses dimana ujung-ujung jari yang pada mulanya bersentuhan akan berpisah padasaat rongga dada mulai terisi udara.

Yang perlu diperhatikan adalah posisi harus benar sehingga tidak mengganggu proses bernafas. Jika pernafasan ini dilakukan dengan cara yang benar, tidak akan terjadi bahu yang terangkat, merasa sesak nafas dan perasaan yang “lega” seperti pada saat bernafas biasa.

Pola latihan untuk pengambilan nafas secara cepat (curi nafas):

Bayangkan kita mulai menguap, tetapi tidak menguap betul. Rasakan rahang bawah turun dengan lemas, tekak naik, tenggorokan turun dan udara sejuk masuk sehingga terasa dingin pada pangkal lidah dan tekak. Nafas akan masuk ke perut tanpa membutuhkan banyak tenaga.

Latihan:

1. | 1 2' | 2 3' | 3 4' | 4 5' | 5 6' | 6 7' | 7 1' | 1 2' | 7 1' | 6 7' | 5 6' | 4 5' | 3 4' | 2 3' | 1. |

2. | 1 2 3 1' | 2 3 4 2 ' | 3 4 5 3 ' | 4 5 6 4' | 5 6 7 5 ' | 6 7 1 6 ' | 7 1 2 7 ' | 1 . . . | 1 2 3 1 | 7 1 2 7 | 6 7 1 6 | 5 6 7 5 | 4 5 6 4 | 3 4 5 3 | 2 3 4 2 | 1 . . . ||

Latihan Penyokongan Nafas :

1. Ambil nafas dan rasakan pengembangan tubuh bagian perut atas.- Hentikan gerakan menurun sekat rongga dada.- Tahan sikap menegang dari sekat rongga dada sambil menghitung tanpa suara sampai + 5 hitungan,

kemudian lepaskan semua nafas dengan cepat. Lakukan latihan ini sampai menjadi suatu kebiasaan.- Yang perlu diingat, jangan mengatupkan bibir atau pita suara, tetapi tetaplah mulut menganga dan

bayangkan bahwa kita tetap mengambil nafas walaupun sebenarnya tidak demikian.2. Ulangi mengambil nafas, tetapi hanya sesingkat mungkin (1-2 hitungan).

- Hentikan gerakan penarikan udara, biarkan sekat rongga dada mengembang dan merentang.- Tambah jumlah hitungan penyokongan nafas sampai + 7-10 hitungan.- Perhatikan bahwa penyokongan nafas merupakan bagian pernafasan alamiah, jadi harus dikembangkan

oleh seorang penyanyi hingga menjadi suatu kewajaran.Pola latihan untuk menyadari proses pengambilan nafas di awal nyanyian adalah sebagai berikut : Bayangkan

bila kita sedang mencium setangkai bunga atau aroma yang menyenangkan. Perhatikan bahwa betapa mudahnya udara masuk ke dalam tubuh, dan betapa dalamnya udara yang dapat dihirup tanpa memerlukan tenaga.

Page 7: Teknik Vokal Dan Pernafasan

7

latihan Pengendalian pengeluara nafas :

1. Ambil nafas secukupnya.2. Cobalah untuk mengendalikan dan mengatur udara yang akan masuk dengan membentuk mulut berupa

lingkaran kecil seakan-akan hendak bersiul.3. Mulailah hitungan pengeluaran dengan 10 hitungan.4. Lakukan 1, 2, 3 secara berulang ; kemudian dapat ditingkatkan jumlah hitungan pengeluaran secara bertahap

misalnya 15 hitungan, 20 hitungan, 25 hitungan.5. Berusahalah mencapai hitungan hingga 30 hitungan, karena dalam aplikasinya ke suatu lagu; pengendalian

nafas dipeerlukan lebih hebat lagi, terutama untuk bunyi-bunyi yang semakin kuat (forte) atau peralihan yang cepat dari forte ke piano. Rasakan bahwa pengendalian nafas dilakukan dengan menggunakan bibir.

Di bawah ini kita melakukan pengendalian nafas denagn menggunakan lidah dan gigi :

1. Ambil nafas secukupnya dalam 1 tarikan nafas.2. Keluarkan dengan bunyi desisan. Rapatkan kedua gigi, lidah diletakkan di pangkal gigi bawah.3. Usahakan desisan merata, tidak tersendat-sendat.4. Lakukan dengan ringan tanpa dipaksakan.

Sekarang kita tingkatkan pengendalian dengan menggunakan pengontrol pada pita suara sebagaimana cara waktu bernyanyi :

1. Ambil nafas secukupnya dalam 1 tarikan nafas.2. Bersuara dengan mengucapkan “ wan.. wan.. wan” secara halus dan mengalir.3. Berusahalah mempertahankan bunyi tersebut selama mungkin.4. Lakukan berulang-ulang dan lakukan peningkatan kuantitas pernafasan.

Ingatlah bahwa sekalipun nafas diafragmatis sudah berkurang atau dikeluarkan habis tetapi nafas kehidupan kita masih ada.

Melakukan pengendalian nafas mengikuti tangga nada:

- Ambil nafas secukupnya dalam 1 tarikan nafas.- Suarakan nada-nada berikut dengan legato dan piano dengan senandung vokal “a”

c = do

| 1 . . . | 2 . . . | 3 . . . | 4 . . . | 5 . . . ||

a ………….

- Cobalah menaikkan nada dasar perlahan-lahan dan diiringi dengan peningkatan dinamika.

Pengendalian nafas mengikuti dinamika lagu dan tempo :

- Ambil nafas secukupnya.- Suarakan nada-nada berikut mengikuti dinamika dan tempo.

c = do

Accelerando p rittard f

| 1 . 2 . | 3 . 4 . | 5 . . . | 5 . . . | 4 . 3 . | 2 . 1 . ||

ma ma ma ma ma . . . . . . . ma ma ma ma

- Lakukan berulang-ulang dan coba naikkan nada dasar secara bertahap. Kemudian lakukan latihan kebalikannya.

- Ambil nafas secukupnya dalam 1 tarikan nafas.- Suarakan nada-nada berikut :

c = do

rittard f accel p

| i . 7 . | 6 . 5 . | 5 . . . | 6 . 7 . | i . i . ||

ma ma ma ma . . . . . . .ma ma ma ma

Pengendalian nafas umtuk mengikuti tempo dan dinamika ini perlu ketelitian dan konsentrasi yang lebih serius. Beberapa kesalahan yang sering terjadi :

1. Sering suatu urutan nada yang menurun diikuti dengan mempercepat tempo karena pengendalian nafas tidak terkontrol.

2. Urutan nada yang menurun sering dinyanyikan dengan penutunan volume sehingga akhir suatu nada sering menjadi tidak baik/ indah.

3. Nada tinggi selalu dipikirkan dengan membunyikan suara kuat.

Jadi untuk bernyanyi dengan pengendalian nafas yang indah perlu diperhatikan rambu-rambu yang ada seperti tempo, dinamika, dan frasering.

Pemulihan Pernafasan

Page 8: Teknik Vokal Dan Pernafasan

8

Pemulihan pernafasan bertujuan untuk mengendurkan kembali/ relaksasi organ-organ yang sudah lelah selam melakukan latihan pernafasan. Adapun latihan yang dapat dilakukan adalah :

1. Lakukan pengambilan nafas secukupnya + 5 hitungan.2. Lakukan penyokongan nafas selama 5 hitungan.3. Lepaskan nafas selama 5 hitungan dengan membuka mulut.4. Istirahat selama 5 hitungan sebelum mengambil nafas kembali.5. Lakukan beberapa kali.6. Kemudian persingkat pengambilan nafas, penyokongan, dan pengeluaran nafas hingga hitungan 1 untuk

masing-masing tahap.7. Untuk meregangkan seluruh rongga tubuh dan kesegaran kembali, lakukan tarik nafas untuk menimbulkan

kelegaan di daerah dada.

Selain latihan di atas perlu pula dipahami perlunya melatih keluwesan diafragma daan serta memperkuat otot diafragma. Adapun latihan yang dapat dilakukan :

1. Tarik nafas selama 3 hitungan. Lepaskan dengan bunyi “ ha” berulang-ulang dengan tekanan sampai terasa guncangan pada diafragma atau dengan staccatto sampai 3 hitungan.

2. Tarik nafas secukupnya, lepas dengan bunyi “kah” berulang-ulang sepanjang mungkin.

Memperbaiki Suara Bocor

Dapat menggunakan alat bantu lilin yang dinyalakan :

1. Ambil nafas secukupnya.2. Tahan nafas sesaat.3. Taruh lilin yang menyala di depan mulut dan mulai bersuara dengan vokal “ a”. 4. Lakukan terus sampai nyala lilin tidak bergoyang atau redup.5. Amatilah posisi pita suara / alat tekak yang paling enak anda bernyanyi supaya tidak bocor.

LAMPIRAN II

POLA LATIHAN UNTUK ALAT-ALAT PEMBENTUK SUARA (VOICE PRODUCTION)

Latihan untuk keluwesan rahang bawah.

c = do s/d g = do ( naik/turun ½ laras )

1 0 1 0 1 0 1 0 | 1 0 1 0 1 0 1 0 | dst

ya ya ya ya ya ya …………

ja ja ja ja ja ja………….

ga ga ga ga ga ga…………

1. Latihan membiasakan lidah terletak pada landasan.Latihan lidah dalam posisi bersiul.

Usahakan lidah tetap diam, tidak bergerak ke belakang dan ujungnya menyentuh akar gigi bawah dan menyanyikan :

c = do s/d g = do ( Naik/turun ½ laras )

4/4

1 1 1 1 | 1 . . 0 |

a i u e o

2. Latihan untuk meluweskan lidahBes = do s/d es = do

4/4

1 1 7 7 6 6 5 5 | 4 4 3 3 2 2 1 | 1

la la la la la la la la…………………………..

ra ra ra ra ra ra ra ra………………………….

na na nana na na na na…………………………

plot plot plot plot plot………………………….

a. Latihan untuk mempeerkokoh bibir dan tidak bergetar4/4 ; f = do

Page 9: Teknik Vokal Dan Pernafasan

9

1 1 1 1 1 1 1 1 | 1 . . 0 |

u i u i u i u i u…….

o e o e o e o e o…….

a o a o a o a o a…….

b. Latihan untuk menirukan ujung terompetNyanyikan senandung “mm” agak kuat, kemudian alihkan perlahan-lahanmenjadi bunyi “o” yangmenirukan ujung terompet.

f = do

1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | | mmmmmmooooooommmoooo

LAMPIRAN III

POLA LATIHAN PESONASI

1. Menyadari adanya resonansi c = do dst

4/4 (lambat)

1 2 3 2 | 1 2 3 2 | 1 . . 0 | |

m…………………………………….

n……………………………………..

ng……………………………………

2. Memperbesar ruang resonansif = do

4/4

1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | 1 . . 0 | |

m……...ma………a………mm…………..

m………mo………o……...mm…………..

m……….me………e……...mm………….

m……….mi……….i………mm………….

m……….mu………u………mm…………

3. Memperkeras dinidng-dinding rongga resonansif = do dst

4/4

1 1 1 1 1 1 1 1 | 1 . . 0 | |

ko ko ko ko ko ko ko ko ko…….

ga ga ga ga ga ga ga ga ga…….

LAMPIRAN IV

POLALATIHAN UNTUK ARTILULASI VOKAL SEBAGAI DASAR

1. Latihan untuk menyadari proses pembentukan vokal “a”

Page 10: Teknik Vokal Dan Pernafasan

10

c = do s/d g = do

| 1 2 3 5 4 3 2 | 7 1 2 4 3 2 1 | 6 7 1 3 2 1 7 | 3 7 1 . | |

a…………………. a………………….. a………………….. a…………

lakukan dengan legato tanpa merubah posisi mulut. Misalnya menaik turunkan rahang bawah.

Latihan untuk menyadari pembentukan vokal “e” :

e = do s/d c = do

p f p

| 1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | |

e………………………….

Usahakan bunyi “e” sama warnanya mulai dari dinamika piano sampai dengan forte. Warna yang diharapkan tidak berubah menjadi vokal “e” yang keras bila dinyanyikan dengan dinamika yang forte.

e = do s/d g = do

| 1 2 3 5 4 3 2 | 7 1 2 4 3 2 1 | 6 7 1 3 2 1 7 | 3 7 1 . | |

e………………….. e………………….. e…………………. e………..

Latihan untuk melakukan pembentukan vokal “I”

e = do

p f p

| 1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | |

mmiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiimm

Sadari bahwa bunyi getaran berada di rongga kepala dan bukan pada rongga hidung atau rongga dahi. Semakin keras bunyi “i” dinyanyikan semakin besar getaran pada rongga kepala seakan-akan bunyi menembus ke luar tegak lurus.

Pola latihan untuk menyadari pembentukan vokal “o” adalah :

e = do

p f p

| 1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | |

mmmoooooooooooooooooo

Pola latihan untuk menyadari pembentukan vokal “u” adalah:

e = do

p f p

| 1 . . . | 1 . . . | 1 . . . | |

Mmmuuuuuuuu

LAMPIRAN V

POLA LATIHAN UNTUK MEMPERTAHANKAN NADA INDAH (INTONASI) DAN REGISTER SUARA.

Page 11: Teknik Vokal Dan Pernafasan

11

1. Ambil nafas seakan-akan hendak menguap secukupnya saja.2. Tahan sesaat dan sokong.3. Suarakan dengan satu nafas.4. latihan dimulai dari nada dasar c = do , kemudian diulang-ulang dengan menaik/menurunkan nada dasar ½

laras.

a. 1 1 1 7 7 7 6 6 6 5 5 5 4 4 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1

mamama mamama mamama mamama mamama mamama mamama mamama

b. 1 1 1 1 7 7 7 7 6 6 6 6 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 3 dst

la la la la la la la la la la la la la la la la la la la la la la la la ……….

c. 1 . . . | 7 . . . | 6 . . . | 1 . . . |

a……………………………a…….