teknik sipil-1
TRANSCRIPT
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 1/9
KRIB IMPERMEABEL SEBAGAI PELINDUNGPADABELOKAN'SUNGAI
(KasusBelokan Sungai Brantas Di Depan Lab. Sipil UMM)
Ernawan Setyono
Fakultas Teknik - Jurusan Teknik Sipil
Universitas l\Iuhammadiyah Malang
JI. Raya Tlogomas No. 246 Malang
Abstrak: K rib adalah bangunan di da/am sungai yang berfungsi untuk m engatur arah
aliran pada belokan sungai dan.seka/igus m elindungi tebing sungai dari pukulan air.
D iharapkan pem asangan krib dapat m engendalikan arah aliran dan m elindungi dasar
dan tebing sungai dari erosi yang diakibatkan o/eh energi pukulan air. P em akaian K rib
Im pe rm e ab e/ s eb ag ai p elin du i1 g e ro si p ad a b e/o ka n s un ga i a ka n d ic ob a d i d es ain u ntu k
k as us b elo ka n su ng ai ka /i b ara nta s p ad a se gm en d i d ep an L ab S ip il U MM . J de ntifik asi
pada segm en belokan terlihat adanya pengikisan dan penggerusan sepanjang dasarrevetm ent yang disebabkan o/eh arah a/iran yang m em otong tebing pede belokan
tersebut
D a/am studi in;' perencanaan K rib didasarkan pada pengaliran debit dom inant hasi/
/im pa sa n b en du ng se ng ka /in g s eb esa r 2 ,5 m3/d t. D id ap atka n je nis krib im pe rm ea be /
d en ga n a ra h p em a sa ng an 1 50 c on do ng k e h u/u . D im e ns i K rib y an g s es ua i a da la h p an ja ng
b e rk is a r a n ta ra 1,3-2,3m ete; lebar sebesar 0,635 m etes tinggi berkisar 0,6 -1,8m ,
dan jarak pem asangan krib antara 2,4 -4m .
H a sil re nu ng an d ala m s tu di in i m a sih p er/u d iu jic ob ak an d en ga n v aria si a r ah p em a sa ng an .
F lu ktu as i d ebit a lira n d an k om bin asi d en ga n k on so lid asi p on da si u ntu k m en da pa tka n
a /te rn atif p em aka ia n k rib ya ng te pa t
Kata Kunci: K rib Irn pe rm e eo et. E ro s;' b elo ka n S un ga i.
1
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 2/9
Media Teknik Sipil Vol 5. No 1. Pebruari 2007
PENDAHULUAN
Belo ka n su ng ai meup ak an fe nomen a
y ang spesifik un tuk dik aji, karena pad a
be lokan sungai s er ing permasa lahan e ro si
pada dasar dan tebing sungai akibatpukulan air. Pada keadaan yang parah
d ap at te rja di lo ng so ran ( slid in g) d engan
mass a yang besa r p ad a tebin g s unga i y ang
dapat m engakibatkan kerusakan pada
in fr as truk tu r yang ada .
Pada ruas sungai yang frasenya
berbentuk kurva atau berbelok, m aka
penggerusan dasar sungai terj adi pada
b elo kan luar. U ntu k sung ai bagian hu lu
d eng an k em irin gan d asar sun gai cu ram
(steep), daerah belokan sungai akan
menimbulk an masalah pad a k estab ilan
tebing sungai di sisi luar m enghadapi
kemungkinan e ro si akibat ene rg i puku lan
a ir yang cukup besar. Untuk sungai bagian
hilir, b elokan su ng ai yang memben tuk
huruf S sering m enyebabkan lim pasanpada sisi belokan luar akibat naiknya
mukaair sungai yang leb ih t inggi dar i muka
air rata-rata.
Penanganan belokan sungai d ipengaruh i
o leh k elengk un gan ku rva b elo kan y ang
m erupakan perbandingan dari radius
kurva belokan (R ) dengan lebar sungai
(B). jika kelengkungan kurva pada
belokan berkisar 3-5, m aka proses
n aik nya d as ar s unga i p ad a b elokan d alam
(agradasi) dan naiknya perm ukaan air
serta tergerusnya belokan luar
(degradasi) akan terlihat lebih nyata.
K ea da an n aik d an tu ru nn ya d asar su ng ai
d inamakan alteras i dasar sungai (river bed
a lte ra tion ). Pe rubahan dasar sungai dapa t
m engakibatkan kem iringan yang tidak
2
stabil sehingga perlu ditem patkan
beberapa bangunan kontrol untuk
menyeimbangkan dasar sungai . Salah satu
bangunan kontrol untuk
m enyeim bangkan dasar sungai yangdapat mel indungi dasar dan te bin g s unga i .
p ada b elok an adalah pern asan gan krib .
K rib ada lah b angunan yang berfu ng si
mengatur arah aliran p a d a belokan sungai
dan sekaligusm elindungi tebing sungai dar i
pada belokan sungai dan sekaligus
mel indungi teb ing sungai dari puku lan a ir .
Iden ti fikasi kasus belokan sungai Bran tas
di depan L ab S ipil UMM menunjukkan
masalah peng ik is an dan p en gg eru sa n d i
sepanjang dasar re ve tment p ad a b elokan
lu ar, se hin gg a c ac at d ig un ak an se ba ga i
studi kasus dalam perencanaan krib.
D ih ara pk an h asiln ya d ap at d ite ra pk an
dan dap at menanggu lang i k asu s g er us an
yang disebbakan oleh pukulan air pada
s egmen belokan sunga i.D alam p ere nc an aa n k rib d ip erlu ka n
p aramete r d eb it, p en amp an g su ng ai, d an
material sedimen sebagai dasar
perencanaan. Selanjutnya dapat
d ite ta pk an d imensi p an ja ng k rib , tin gg i
d an le bar k rib se rta p en en tu an ja ra k k rib .
D iharapkan hasiln ya dap at diterapk an
d an dapat m en angg ulan gi geru san y ang
disebabkan pukulan air pada segm en
belokan suriga i.
TINJAUAN PUSTAKA
Krib adalah bangunan yang dibuat
m ulai dari tebing sungai kea rah tengah
guna mengatur arah arus sungai,
m engurangi kecepatan arus sungai
mempercepat sedimentas i, dan menjamin
keam anan tanggul atau tebing sungai
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 3/9
Krib Impenneabel Sebagai Pelindung Pada Belokan Sungai, Ernawan S.
terhadap gerusan (Sosro darsono,173).
Dalarn merencanakan krib, denah, bentuk
memanjang, debit air sungai, kecepatan
arus sungai, bahan-bahan dasar sungai
haruslah disurvei dan dipelajari secara
mendalam .:Metode pembuatan krib
tergantung pada resim sungai dari data
pengalarnan pembuatan krib pada sungai
yang sarna atau hampir sarna.
Secara garis besar krib
diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu krib
Condong
ke huluTegak
lurus
permiabel, krib impermeabel dan krib
semi impermeable. Krib Impermeabel
dapat mengalirkan air melalui krib
(permeabel spur). Krib dengan
konstruksi impenniabel disebut juga krib
padat, karena ail' suugai tidak dapat
mengalirmelalui tubuhkrib. Kribjenis ini,
dapat dipasang terbenam dan tidak
. terbenarnoleh air sungai. Konstruksinya
dapat dibuat dengan bronjong kawat,
matras dan pasangan batu, (Sosro
+ kombinasi
Condong
ke hilir
Tabel 1.Hubungan Antara panjang dan Interval Krib
Hubungan antara
Lokasi Krib Interval (L) dan
panjang (LP)
Bagian lurus L = (1,7 - 2,3) LP
Bagian luar L = (1,4 - 1,8) LP
Bagian dalam L = (2,8 - 3,6) LP
SUYOl lOSosrodarsono, 179.
3
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 4/9
Media Teknik Sipil Vol S. No I. Pebruari 2007
darsono,175). Untuk krib semi-
penmiabeldapatberfiIngsisebagaikrib
penmiabel dank krib padat.
Dari segi pemasangan terhadap arah arus
terdapat krib silang dan krib memanjang.Krib silang (transversal dyke) dipasang
melintang merintangi arus sungai
sedangkan krib memanjang (longitudinal
dyke), formasinya hampir sejajar arah
arus sungai (Sosro darsono, 176).
Formasi krib dapat dipasang tegak
lurus arah aliran (b) eondong ke hulu (a),
eondong ke hilir (e), dan kombinasi (d)
seperti pada gambar 1.
Pemetaaan jarak krib tergantung
panjang krib dan lebar sungai. Pada
bagiansungai yangmengalami pukulan air,
jarak antara krib yang berdekatan dibuat
lebih rapat karena daya gerus arus akan
melebar sampai ke tebing sungai. Jika
jarak antara krib terlalu jauh, maka akan
terjadi arus menyilang. Hubungan antara
panjang dan interval krib pada lokasi
sungai bisa dilihat pada taoel l.
Dalam penentuan jarak krib,
kehilangan energi antara dua krib hams
lebih keeil dari kehilangan energi
keeepatan
L ci h<a 2g (1 )
dimana:
L=jarak antara krib (m)
c=krib kekasaran Chezy
h =kedalaman air rerata (m )
g = per eepatan gravitasi (9,81111/dt2)
4
Pereepatan panjang krib dilakukan
seeara empiris berdasarkan kondisi
morfologi sungai, sedimen, debit dan
kondisi sekeliling sungai. Seeara empiris,
(Priyantoro, 2000) menetapkan
perbandingan antara panjang krib dan
lebar sungai umumnya Iebih keeil dar i 10
%.
Penetapan tinggi krib berkisar 0,5 .
sampai 1,0 di atas tinggi muka air rata-
rata. Jika mereu krib digunakan untuk
mengarahkan aliran sungai, maka tinggi
krib ditentukan oleh dataran banjir.
Mereu krib biasanya dibuat dengan
kemiringan l i o - } {00 ke ujung dengan
maksud mengurangi pukulan air.
Sedangkan penetapan lebar krib menurut
Breuserr - Nieollet- Shen adalah sebesar
setengah dari ketinggian penmukaan air.
Kedalaman gerusan setempat akibat
pemasangan krib perlu dikontrol, agarpenurunan dasar sungai dapat
dikendalikan. Untukjenis krib penniabel
digunakan persamaan Inglis, sedangkan
untuk krib impermiabel digunakan
persamaan Muromov (1970) sebagai
berikut:
z = ( - - ; ) 1 0 (1 - 0 , 2 8 s m s 1 1 , g + Lp(U - U c )]h 90 ° OS + ! ! _ _ S O h w
, Ip
dimana:
h = kedalaman air (m)
Z = kedalaman gerusan dari dasar
sungai(m)
a = muatan sediment layang (o)
U = Keeepatan aliran (mldt)
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 5/9
Krib Impermeabel Sebagai Pelindung Pada Belokan Sungai, Ernawan S.
Uc = Kecepatan kritis (mldt)
Lp=Panjang krib (m)
w =kecepatanjatuh partikel
(
2 Jo
.
333
h+z 2,112,75 2,59-h- = h 00.318 ...... (3 )
h kedalamanair (m)
z kedalaman gerusan dari dasar
sungai(m)
(J. debit per satuan lebar
D - diameterrata-ratabutiran(mm)Menurut . karaki, dengan
memperhatikan faktor tegangan geser (T)
pada bagian sisi luar dan dalam sepanjang
belokan didapat persamaan Karaki
sebagai berikut:
Beil (1980) memberikan persarnaan
untuk menentukan gerusan maksimum
sebagai berikut :
dimana:
Gbr. 2 Flow Chart Perencanaan Bangunan Krib
Data debit bcodwi&
Ngu1 : ir , S c : nsb ling
d an i nt ak e ! .a na nd an k ir i b cn du n g
Sen lin
ral4-nUa, d",
P ab it lm g an k cd al am an
gcrusan sc : t cmpat
(local scouring)
P cn en tu an b ub an
k on tr uk si d an potKIl ISi
Krib
5
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 6/9
Media Teknik Sipil Vol 5. No 1. Pebruari 2007
H max 8)0L 1 = O,42a .- (4)
B C
Dimana:
~ = P aram eter p embantu k arak i
.a . = sudut belokan ( 0)
Hmax=' k ed alam an aliran max (m)
B = lebartampangsungai(m)
C = koefisien k ek asa ran Chezy
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah segm en
belokan sungai B rantas yang terletak di
depan laboratorium T . Sipil UMM. Sur-v ey d an in vertig asi lap an gan d ilaku kan
untuk mendapat d ata dan informasi terkait
d engan kete rp aduan pere nc anaan sys tem
sung ai sec ara menyelu ru h. S elan ju tn ya
d ata terseb ut d ig un akan u ntuk membuat
rencana bangunan krib. Data yang
didapat dan digunakan untuk
p eren can aan k rib ad alah d ata h id ro lo gi,data geomorfologi sungai dan data
sedimen.
Data debit limpasan bendung
s engkaling s epan ja ng 11 t ahun te rakh ir
dan dilakukan analisa frekuensi untuk
m endapatkan dom inan. D ebit dom inan
hasil analisa adalah sebesar 250 0 lt/dt,
(D in as pen gairan Kab . Malan g),
Data geometri sungai yang diukur
adalah panjang, lebar, kem iringan dan
k etin gg ian elev asi. D itu nju kk an d enga n
m embuat peta situasi m edan dan sungai,
p en ampang meman jan g d an melin tan g.
K eting gian muka air rata rata d i d ap at
dari grafik lengkung debit (Q -h ) p ad a
segm en penarnpang yang ditentukan.Data geomorfologi sungai term asuk
6
sedim en di dapat dari dari pengukuran
di lapangan.
B ahan penyusun krib ditenetukan
jenis krib im perm eable dari bronjong
batu dengan c rite ria s ebagai b er ikut:a. kaw at bronjong digunakan standar
yang be rlaku
b. anyam an dibuat dengan lilitan ganda
ag ar stab il d an aw et.
c. K rib bronjong dilengkapi dengan
pelindung dasar
d. U kuran batu lebih besar dari ukuran
anyaman.
P ro se du r ta ha pan penelitian in i dapat
dilih at d i g ambar 2 .
Da ri bagan a li r perencanaan bangunan
krib diatas, variabel variabel yang
d ig un ak an d alam stu di in i ad ala h seb ag ai
berikut:
a. D ebit dom inan (Q o)
b. Lebar dasar sungai (B)
c. Tmggimukaair(h)
d. Panjang krib (Lp)
e. Jarang antara krib (L)
f L ebar krib (b)
g. Tmggikrib(H)
h . Kontroljarakantarakrib (L)
i, Kedalamangerusan(z)
HASIL DAN PEMBAHASANSec ara tab ulasi h asil stu di mengen ai
p emaka ian k rib impermeab el (b ro njo ng
kaw at) sebagai pelindung erosi pada
belokan sungai pada lokasi depan
laboratorium s~ pil UMM dapat dilihat
p ad a Tab el2 (lih at lamp ira n)
Dalam Tab el Z ,te rlih attitik 1 -2 0 y ang
menunj ukkan j um lah kri b yangditempatk an sep an jan g b elok an sun gai
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 7/9
Krib Impermeabel Sebagai Pelindung Pada Belokan Sungai, Ernawan S.
(la yout p ema sangan k rib te rlampir ).
Penentuan titik-titik tersebut
terg an tu ng d ari p an jan g k elen gkungan
ku rv a belo kan d an h asil pen dim ensian
bangunan k rib .Forrnasi krib dipasang condong ke
hulu dengan sudut kerniringan 15 .
Dengan fo rmasi inid iharapkan krib dapat
mengubah arah ali ran sehingga tidak
lang sun g meng han tam d asar dan teb ing
sungai pada s is i belokan luar .Kemir ingan
sudut dalam pemasangan krib
d is esua ik an dengan kondisi b elokan yang
tennasuk tajam pada sisi bagian luar.
Has il pengukuran di l apangan didapa t
leb ar d asar su ng ai y ang b erv ariasi u ntu k
tiap -tiap segmen atau titik p enguku ran .
Le bar dasar sungai berkisar antara 15 -
22 m . Berdasarkan lebar dasar sungai
tersebut, panjang krib ditetapkan 10%
dari leba r sungai, dan didapatkan panjang
krib berkisar antara 2,1 m sampai 1,5
mPenetapan jarak antara krib adalah
sebesar 1,8 kali dari panjang krib dan
d iko ntro l d eng an hasil perhitu ng an d ari
persamaan (l). Jika penetapan jarak
antara krib lebih kecil dari hasil
perhitungan dari persarnaan (1), m aka
jarak antara krib dapat digunakan. D aritab le hasil perhitu ng anjarak an tara k rib
berkisar antara 2,7 m - 3,8 m .
Lebar krib (b) didapatkan dari
p erb andin gan an tara tin gg i muka air9 h )
dengan lebar krib (b) sarna dengan 2. '
T in gg i air yan g d ipak ai adalah ting gi air
aktual pada penem patan krib. Dalam
studi ini digunakan tinggi air yang
m aksim um pada segm en titik 9 sebesar
1,269 8 m , dengan pertim bangan untuk
pem akaian praktis. D idapat lebar krib
seragam sebesar 0 ,65 m .
Tinggi krib. ditentukan 0 ,5 m di atas
tinggi m uka air, yaitu berkisar 0 ,65 m -
0 ,9 . T ing gi terseb ut d itetapk an den gan
p ertimb angan efek tifitas tin gg i k rib d an
disesuaikan dengan segi keam anan
te rhadap gaya-gaya berat da r i arus sungai
untuk antisipasi terhadap debit banjir
dengan arus yang deras agar krib dapat
efektif mercu krib dibuat dengan
kemiringan 1:20 .
D ari table 2, d idap atkan k edalam an
g eru san y ang cukup d alam yaitu b erk isar
2,2m - 3,8 m . Hasilperhitungan secara
empiris inicukup b esar k aren a d id ukung
kem iringan dasar sungai pada belokan
terseb ut cu kup b esar y aitu seb esar 0 ,0 3 2
d engan material d asar sed imen t seb esar
18mm . Sudut belokan yang m endekati90 mendukung hasil perhi tungan tersebut .
D isamping itu, karena ruas belokan
berada pad a segmen sun gai b agian hu lu ,
m ak a terd apat b atu b on gk ah besar besar
yangdapat meredu ksi secara lang sun g
.sehinggahasi l pe rh itungan empir is terebut
tid ak perlu d ikua tirk an untuk pemaka ia n
praktis krib perlu dilengkapi dengan
s ta bilita sponda si d an ma tra s pelindung ,
seh in gg a b esarn ya g eru san d asar su ng ai
t idak dapa t d ireduksi dan dinetra lisi r. Lay
out p ema sangan k rib dan detail t ipikalnya
d ap at d ilih at p ad a g ambar lamp iran .
PENUTUP.
D ari analisa yang telah dilakukan
dapat disimpulkan:
7
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 8/9
1. Dari analisa data debit didapat debit DAFTAR PUSTAKA
dominant sebesar 2,5 m3/dt Anwar, Saihul, M.Eng. 1999. Eksploitasi
2. Berdasarkan data geometri . dan Pemeliharaan Sungai dan
penampangmemanjangdanmelintang Banguan Sungai. Direktorat
dari belokan sungai maka dimensi Jenderal Pengairan,krib impenneabel didapat : Departernen pekerjaan Umum
- panjang krib berkisar 13 - 2,3·m
- jarak antara krib berkisar 2,4 - 4
m
- lebar krib sebesar 0,6349 meter
- tinggi krib antara 0,6 - 1,8 m
3. Kedalaman gerusan akibat
pernasangan kri b cukup dalam,
sehingga perIu pertimbangan untuk
penanganand~sungru.
Untuk memperoleh hasil yang lebih
baik, maka perIu pengkajian lebih lanjut
terhadap beberapa hal, antara lain:
1. Banyak metode pada prinsipnya
bersifat empiris, sehingga perIu
pemilihan (dicoba) metode yang pal-ing sesuai dengan kondisi lapangan,
2. Penentuan dimensi danjumlah krib
masih bersifat empiris, demikian juga
estimasi kedalaman gerusan masih
dihitung dengan persamaan-
persamaan empiris, untuk itu perIu uji
laboratorium menggunaklan model
test.
Media T eknik Sipil V ol 5. N o 1. P ebruari 20 0 7
3. Pemasangan krib impermeabel
menyebabkan timbulnyagerusan yang
cukup dalam pada dasar sungai
sehinggamasihmemerlukan bangunan
pelindung (konsolidasi) dasar sungai.
8
Departernen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Pengairan.
1986. Standar Perencanaan
irigasi. Kriteria Perencanaan
Bangunan Utama (Kp-02),
cetakan 1. Bandung. CV.
Galang Persada.
Departemen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Pengairan.
1990. Tata Cara Perencanaan
Umum Krib di Sungai. Sk SNI
T-O I-1990-F. Jakarta.
Yayasan Badan Penerbit
Pekerjaan Umum.
LPAT, 1985. Pelaksanaan Pekerjaan
Analisa Model Test Perbaikan
Sungai. FTUnibraw, Malang.
Perum Jasa Tirta I.2001. Draft LaporanAkhir. PenyediaanAir Bersih
Untuk Kota dan Kabupaten
Malang. Malang. Perum Jasa
TirtaI
Perum Jasa Tirta I.Persyaratan Teknis
Pembuatan Krib Kali Brantas
KB. 117,4 (L) Malang. Perum
Jasa Tirta I
Priyantoro, Dwi. Teknik Pengangkutan
Sedimen, Fakultas Teknik
Jurusan Pengairan Universitas
Brawijaya.
5/11/2018 Teknik Sipil-1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sipil-1 9/9
Krib ImpermeabeI Sebagai Pelindung Pada Belokan Sungai, Ernawan S.
Priyantoro, Dwi, cs. 2000. Pembuatan
Model Fisik Sungai Dasar
Tidak Tetap (Movable Bed)
dengan Skala Distorsi untuk
Menganali sa Bed Load Trans-
port, Pengaruh Penempatan
Bendung Konsolidasi dan Krib '
Permeabe l/Imperrneabel
terhadap Keseimbangan Dasar
Sungai. ITUnibraw. Malang
Soemarto, CD. 1987. Hidrologi Teknik.
Usaba Nasional. Surabaya.
Sosrodarsono, Suyono. Ir. Takeda.Kensaku. 1993. Hidrologi
untuk Pengairan. PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Sosrodarsono, Suyono, Ir. Tominaya,
Masaten, 1984. Perbaikan dan
Pengaturan Sungai. PT Pradnya
Paramita. Jakarta.
Sugiura, K. 1983. Ilmu Teknik Sungai.
FT Unibraw, Malang.
9