teknik sablon
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
KEWIRAUSAHAAN
ACARA 6a
“TEKNIK SABLON”
Disusun oleh:
LISA NURI E1J010093
HANGGAR KEWIRAUSAHAAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat sejumlah tehnik pencetakan label, yaitu label kertas, label foil, label transfer,
cetakan offset, Label peka tekanan, dan Silk Screen. Sablon atau silk screen adalah salah satu
tehnik percetakan dalam jumlah terbatas dengan menggunakan peralatan yang lebih sederhana.
Tehnik sablon digunakan untuk mencetak sampul buku, undangan, kantong plastik, stiker,
maupun cetakan-cetakan untuk keperluan promosi dalam jumlah terbatas.
Kemasan-kemasan produk yang disablon memberikan citra produk yang lebih baik
karena mempunyai informasi yang lebih dipercayai oleh konsumen. Rancangan label atau logo
suatu produk harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan pemerintah dan usaha untuk
menarik konsumen. Hal-hal yang dapat dicetak pada logo kemasan produk dengan tehnik sablon
adalah logo produk, merk, komposisi atau kandungan produk, tanggal produksi, tanggal
kedaluarsa, dan alamat produsen.
Tehnik sablon sebenarnya tehnik sederhana yang mudah diadopsi dimulai dari kegiatan
pembuatan master film, pemindahan ke screen, pencetakan, dan pembersihan screen. Tinta dan
senyawa pengencer yang digunakan berbeda untuk masing-masing keperluan cetakan seperti
untuk kertas, plastik, atau kaleng dan kaca.
Penggunaan label diperlukan pada kemasan karena peraturan hukum, logika, promosi
sehingga isinya mencakup tentang kuantitas, nama pabrik atau kandungan bahan aktif yang
digunakan, tanggal produksi, tanggal kedaluarsa, slogan, merk perusahaan
Penampilan label ditentukan oleh bahan, bentuk, tulisan, logo atau gambar, dan warna.
Sebaiknya logo dicetak dengan warna yang menarik, tulisan mudah dibaca oleh konsumen, serta
dapat menarik pelanggan meskipun dibaca sekilas.
B. Tujuan
Mahasiswa mempunyai pengetahuan tentang jenis bahan dan peralatan untuk cetakan
sablon
Mahasiswa terampil membuat cetakan sablon
Mahasiswa dapat membuat analisa usaha sablon
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sebelum kita tau tentang teknis proses menyablon, lebih dahulu kita harus kenal beberapa peralatan dan perlengkapan yang penting dalam sablon. Adapun peralatan dalam sablon adalah .
Film sablon, sering dikatakan model gambar/desain/tulisan yang bakal dituangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton, dsb. Film ini dibuat melalui desain komputer yang diprint pake tinta laser .
Screen (baca: skrin), adalah media yang dipake untuk mengantarkan tinta sablon ke
obyek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus.
Ukurannya bermacam-macam, misalnya ada screen yang berukuran 30×40cm, 20×30 cm, sampe
ada screen ukuran “raksasa” yang biasa dipake untuk membuat spanduk.
Rakel, gunanya untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di Screen agar tercipta
gambar di obyek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.
Tinta sablon, Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan apa
yang mau kita buat. Tinta yang digunakan untuk membuat sablon kaos ada banyak macamnya.
Ada juga tinta sablon kaos yang bisa buat timbul setelah kita setrika.
Cairan-cairan pencampur, gunanya untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan
tingkat kekentalan dan warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tinner, minyak tanah, dan
sebagainya.
Meja sablon, Tentunya kalo kita mau menyablon perlu meja sablon untukt meletakkan
obyek sablonannya. Meja sablon ini terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah
kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon.
Hair dryer, berguna untuk mengeringkan sablonan, apalagi pada saat musim hujan yang
jarang ada sinar matahari. Lampu Neon, temannya meja sablon. Diletakkan di bawah kaca meja
yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu.
Tempat penjemuran, Ini bisa berupa kayu panjang berukuran 1,5 meter untuk tempat
menjemur kaos yang sudah disablon agar cepat kering. Jumlahnya tergantung banyaknya kaos
yang disablon. Peran sinar matahari terik sangat dibutuhkan agar proses pengeringan lebih cepat.
Beberapa peralatan pendukung, Seringnya kita lebih banyak membutuhkan beberapa
peralatan pendukung agar menyablon lebih mudah dan cepat. Banyak perlatan yng kadang tak
terpikirkan malah bisa membantu proses menyablon ini. (Subiso. 2008)
JENIS-JENIS SABLON
1) Rubber yg paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena
sifatnya yang menumpang dan menutupi rajutan kain. untuk sablon diatas dasar kain yg
melar dibutuhkan cat rubber dengan ramuan khusus agar cat dapat mengikuti kelenturan kain
dan berdaya tahan lama.
2) Pigmen (manusia babi), ini cat yang biasa dipakai untuk kaos berwarna terang karena
sifatnya yg menyerap kedalam kain.
3) Plastisol, merupakan cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk
mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tanpa limbah dan sangat irit. Sayangnya
butuh invest yg banyak bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan
sinar infra merah.
4) Glow in the dark, merupakan cat yg menyala saat kaos berada ditempat gelap. Bisa rubber,
pigmen maupun plastisol.
5) Reflektif, merupakan cat yang akan menyala jika kaos disinari oleh sebuah sumber cahaya.
Dari 3M.
6) Discharge, merupakan cat dengan kemampuan menipiskan/menghilangkan warna dasar kaos
kemudian diisi dengan warna baru sesuai dengan kebutuhan.
7) Flocking, merupakan cat dengan bentuk jadi seperti beludru.
8) Foam atau cat timbul.
9) Sablon Glitter, Sablonan yang memakai tinta berupa campuran serbuk, ada yg halus ada yg
kasar, makin kasar makin renggang pula jenis screen yg digunakan.
10) Sablon Foil, Sablonan dengan menggunakan bahan kertas logam.
11) Sablon High Density , Sablon High Frequency
(Cannizaro distro, 2012)
BAB III
METODELOGI
a. Bahan dan Alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu: Ulano 133, Ulano 5,
Fujisol, tinta epi sreen inks merah, biru, dan kuning, screen T 165 atau T 180 ukuran 20 x30 cm,
rakel 10 cm, meja sablon, plaster 5 cm, gunting, cutter, kertas stiker, kantong plastic, master
cetak, kapas, minyak goring, hair drayer, bantalan ukuran 20 x30 cm, kaca ukuran 35 x 25 x 0,5
cm, hand sprayer 1 liter.
b. Cara kerja
Membuat master film
1) Masing-masing mahasiswa membuat sebuah rancangan label logo produk dengan ukuran
maksimal 210 x 10 cm. contoh produk makanan, minuman, kecap,saos dan produk lainnya.
2) Label logo produk berisi nama dan merek produk, logo produk, komposisi, berat/volume
produk, dan alat produsen. Master film dapat dibuat dengan komputer atau tulisan tangan
dengan menggunakan tinta cina. Bila dengan komputer label di print atau dicetak dikertas
HVS 60 atau 70 gram dengan warna hitam.
3) Kertas master ini selanjutnya dibasahi dengan minyak goreng sampai tulisannya
transparan. Kelebihan minyak diserap dengan kertas.
Memindahkan master film
1) Pekerjaan ini dilakukan di ruangan remang-remang 9mkenggunakan lampu 5 watt) disipakan
screen, bantalan, kaca pelapis, hair drayer, ulano 133, mistar segitiga dan master film diatas
meja.
2) Mencampurkan cairan ulano 133 dengan sintesanya, aduk menggunakan batang pengaduk.
Ulano 133 diolesi secara merata ke permukaan screen dengan menggunakan mistar segitiga
atau busur derajat. Kelebihan ulano pada screen dikembalikan lagi ke dalam botol. Pinggiran
screen yang kotor diseka dengan kain lap.
3) Screen yang telah diolesi ulano 133 dikeringkan dengan menggunakan air drayer.
4) Screen diletakkan diatas bantalan.
5) Master film diletakkan ke atas screen dalam keadaan terbalik.
6) Master film ditindih dengan kaca, kemudian dipanasi dengan sinar matahari selama 30 detik.
7) Screen dilepaskan dari bantalan dan kaca, kemudian dibasahi dengan air.
8) Air disemprotkan dengan hand sprayer sehingga lubang bekas tulisan di master film yang
tercetak di atas permukaan screen terlepas. Terawangkan ke sinar matagari sehingga terbaca
master yang tercetak di permukaan screen.
9) Permukaan screen dipoles dengan cairan deterjen, dibilas, kemudian dikeringkan dengan
menggunakan hair drayer atau dijemur di bawah panas matahari.
10) Pinggiran screen ditempeli dengan plaster agar tidak terjadi kebocoran.
Gambar Tehnik Pemindahan master sablon ke permukaan Screen
Mencetak
1) Latihan mencetak dilakukan pada stiker dan kantong plastic. Cat yang digunakan adalah Epi
screen ink, pengencernya adalah fujisol 3.
2) Disiapkan meja sablon pada ruang yang bersih.
3) Screen dijepit dengan engsel yang ada pada meja sablon.
4) Tuangkan tinta secukupnya ke atas permukaan screen.
5) Disaputkan dengan menggunakan rakel sehingga tercetak sebuag gambar cetakan (master
cetakan) pada permukaan meja sablon. Hasil cetakan di atas meja sablon dikeringkan dan
digunakan sebagai pola untuk mencetak.
6) Barang cetakan seperti stiker atau kantong plastik diletakkan diats pola, kemudian screen
diturunkan, dan dimulai pencetakan dengan menyaputkan tinta dengan rakel dari arah atas ke
bawah. Gambar atau tulisan akan tercetak di atas permukaan stiker atau kantong plastik.
Bantalan
Kaca 5 mm
Master film
Screen
7) Segera di ganti dengan stiker atau kantong plastik baru. Stiker atau kantong plastik yang
telah tercetak dikeringkan pada tempat/meja pengering selama 15-30 menit.
8) Bila pori screen tertutup hasil cetakan manjadi tidak rata. Dibasahi kapas dengan minyak
fujisol, kemudian digosokan pada permukaan gambar di atas screen.
9) Dilakukan pencetakan awal di atas kertas kotor, setelah hasilnya bersih baru diulangi
mencetak pada stiker dan kantong plastik sampai bahan cetakan selesai dicetak semua.
Membersihkan sreen
1) Sisa tinta pada screen dibersihkan dengan menggunkan fujisol, saput dengan rakel, kemudian
dikembalikan ke dalam kaleng.
2) Gosok sekali lagi dengan dengan kapas dan cairan fujisol, kemudian ditambahkan sedikit
deterjen dan digosok lagi sampai bersih.
3) Bilas dengan air bersih sampai noda tinta hilang.
4) Dengan menggunakan kuas, disapukan sedikit ulano 5 (cairan penghapus) pada permukaan
screen.
5) Didimkan selama 3 menit.
6) Lalu dibilas dengan air bersih sampai noda cetakan hilang dari permukaan screen.
7) Screen dijemur sampai kering dan disimpan untuk dapat digunakan kembali dengan cetakan
baru
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Dari praktikum teknik sablon ini hasil praktikum yang kami peroleh kami sajikan dalam
bentuk alur produksi sablon label/stiker, lampiran hasil sablon, dan analisa usaha untuk
pencetakan 1000 unit stiker.
1. Alur Produksi Sablon Label/Stiker
Pembuatan master film
Kertas master dibasahi dengan minyak goreng
Ulano 133 diolesi ke permukaan screen
Pengeringan ulano (Hair drayer)
Screen diletakkan ke atas bantalan
Penempelan screen ke master film
Pengeringan (15-30 menit)
Pengemasan
Pemasaran
2. Analisis Usaha
Bahan yang diperlukan1 Ulano 133 Rp 20,000.00 2 Ulano 5 Rp 20,000.00 3 Tinta Epi Screen Rp 40,000.00 4 Minyak goreng Rp 10,000.00
Total bahan Rp 90,000.00
Alat yang diperlukan1 Sreen T 165 (1/20) Rp 60.000 Rp 3,000.00 2 Meja sablon (1/50) Rp 130.000 Rp 2,600.00 3 Plaster Rp 10,000.00 4 Master cetak Rp 35,000.00 5 Gunting Rp 7,500.00 6 Cutter Rp 1,500.00 7 Kapas Rp 3,000.00 8 Hair drayer (1/50) Rp 200.000 Rp 4,000.00 9 Bantalan (1/20) Rp. 50.000 Rp 2,500.00
10 Kaca Rp 5,000.00 11 Hand spayer Rp 13,000.00
Total alat Rp 87,100.00
Pemasukan 1000 stiker @ Rp. 2000 Rp 2,000,000.00
Keuntungan Rp 1,822,900.00
B . Pembahasan
Pada praktikum tehnik sablon ini kami membuat sablon untuk salah satu logo yaitu
logo universitas bengkulu Dalam praktikum kali ini, kami dituntut untuk bisa trampil membuat
cetakan sablon sendiri, sehingga bisa membuat peluang usaha sendiri. Sablon sebagai bagian dari
seni tersendiri dan menumbuhkan daya kreativitas dalam menciptakan motif-motif rancangan.
Pelaksanaan menyablon dalam pelaksanaan ditingkat produksi secara umum tidak menggunakan
mesin. Proses menyablon dapat dikerjakan oleh pria maupun wanita baik anak-anak maupun
dewasa tanpa banyak kesulitan. Keterampilan menyablon dapat digunakan sebagai pekerjaan
sambilan. Bagi siswa sekolah atau mahasiswa yang memiliki keterampilan menyablon dapat
digunakan untuk kegiatan hoby yang jika dilaksanakan secara sungguh-sungguh dapat
mendatangkan uang.
Pertumbuhan usaha sablon semakin hari semakin melaju, hampir di tiap-tiap kota besar
sampai kepelosok kampung dapat ditemui usaha-usaha penyablonan. Sebagai alasan kare-na
usaha sablon dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan dapat dibu-at
sendiri.Faktor yang sangat menentukan untuk menjadikan sablon sebagai suatu usaha dalam
merintis jalan menuju keberhasilan adalah kemampuan menguasai teknik pengolah-an dan
pengetahuan sablon secara penuh dan tidak kalah pentingnya adalah kepemilikan jiwa seni yang
dimilikinya. Untuk tujuan ini maka factor pendidikan, pengalaman, dan kemampuan olah seni
merupakan jalan yang sangat tepat.
Banyak hal yang dapat kami buat dalam praktikum tehnik sablon ini. Disini kami
membuat sablon logo universitas bengkulu yang kami praktikumkan.
Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum teknik membuat sablon ini ialah mencuci
screen dengan menggunakan fujisol. Screen digosok dengan fujisol yang ditambah sedikit
deterjen, dan ulano 5 yang fungsinya adalah untuk menghilangkan tinta agar screen dapat bersih
dari tinta sebelumnya dan dibilas hingga bersih.
Screen kita keringkan dengan hair drayer agar pada saatr pembuatan sablon tidak ada
campuran air yang yang bercampur dengan utisol 33 yang dapat menyebabkan sablonan kita
gagal. Setelah itu kita menuangkan tinta ke screen kita ratakan demgan menggunakan penggaris
segitiga agar merata semua. Dalam kegoatan ini, kita melakukannya diruang yang tertutup agar
penyablonan kita berhasil.
Setelah dikeringkan dengan menggunakan hair dryer dan diletakakn di atas bantalan dan
ditempel dengan master film yang telah kita buat sebelumnya dengan keadaan terbalik dan
ditindih dengan kaca. Selanjutnya kita jemur di bawah sinar matahari selama 30 detik. Hal ini
dilakukan agar tinta tadi dapat kering. Perlu jiga diketahuai bahwa penjemuran dibawah sinar
matahari tidak boleh terlalu lama dari waktu yang ditentukan karena akan menyebabkan
kegagalan, sehingga hasilnya tidak maksimal. Screen di lepas dari kaca kemudian kita semprot
dengan air sampai master yang telah kita sablon tadi kelihatan.
Screen yang digunakan dalam teknik cetak sablon memiliki ukuran-ukuran yang
menunjukkan tingkat kerapatan mesh yang digunakan. Ini dapat digunakan untuk menunjukkan
seberapa besar “lubang-lubang” yang dapat ditembus oleh tinta sablon. Makin besar angka mesh
screen, makin kecil lubang-lubang itu. Begitu sebaliknya. Perbedaan jenis tinta yang kita
gunakan dalam pencetakan akan menentukan nilai mesh screen yang kita pakai. Untuk jenis tinta
plastisol atau oil ink misalnya, kita bisa menggunakan screen dengan nilai mesh 130 - 150.
Tetapi nilai mesh tersebut tidak bisa kita pakai untuk jenis tinta rubber atau glitter. Tintanya
tidak akan tembus. Untuk jenis rubber biasanya digunakan screen dengan mesh 110 atau kurang.
Dari analisis usaha yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa keuntungan yang lumayan
dari kegiatan penyablonan ini. Sehingga dengan demikian bahwa penyablonan dapan
mendatangkan keuntungan dan juga peluang usaha.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penyablonan untuk suatu produk hal yang perlu dicantumkan adalah logo produk,
alamat produsen, kandungan atau komposisi dari produk, tanggal produksi dan tanggal
kadaluarsa.
Dalam praktikum kali ini, mahasiswa dituntut untuk bisa trampil membuat cetakan sablon
sendiri, sehingga bisa membuat peluang usaha sendiri.
Sablon sebagai bagian dari seni tersendiri dan menumbuhkan daya kreativitas dalam
menciptakan motiv-motiv rancangan.
Faktor yang sangat menentukan untuk menjadikan sablon sebagai suatu usaha dalam merintis
jalan menuju keberhasilan adalah kemampuan menguasai teknik pengolahan dan
pengetahuan sablon secara penuh dan tidak kalah pentingnya adalah kepemilikan jiwa seni
yang dimilikinya.
Dari analisis usaha yang telah dilakukan, dapat kita ketahui bahwa keuntungan yang lumayan
dari kegiatan penyablonan ini. Sehingga dengan demikian bahwa penyablonan dapant
mendatangkan keuntungan dan juga peluang usaha.
B. Saran
Pada waktu praktikum di harapkan kepada dosen dan coass memberikan praktikan bahan
dan yang lebih lengkap, untuk melakukan praktikum. Agar memudahkan atau melancarkan
didalam praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bustaman Hendri, dkk 2006. Petunjuk Praktikum Kewirausahaan UNB-300) Bagi Maha siswa
universitas bengkulu. Fakultas Pertanian,Bengkulu.
Buchari, alma. 2005. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa Dan Umum. Penerbit Afabeta. Bandung.
cannizaro distro. http://cannizaro.wordpress.com/page/3. Tanggal 31 mei 2012
Subiso. 2008. Pengetahuan Menyablon. http://subiso.blagspot.com/2008/12/pengetahuan-menyablon.html . Tanggal 30 mei 2012.