teknik peracikan
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
BENTUK SEDIAAN OBAT
DAN
CARA PENGGUNAANNYA
Lusia Murtisiwi, S. Farm., Apt
TIK :
Mahasiswa akan dapat menjelaskan bentuk-bentuk sediaan obat dan cara penggunaannya
MACAM BENTUK SEDIAAN OBAT
1.Sediaan obat berbentuk padat : Powders/serbuk, granules, tablets, capsules, 2.Sediaan obat berbentuk semi-solid and sediaan patch: Ointments, cream, gels dan sistem obat transdermal 3.Sediaan obat berbentuk cair : Solutions, suspension (disperse systems)4.Sediaan Pharmaceutical insert : Suppositories and Inserts5. Sediaan steril : parenterals, biologics, special solutio dan suspensi
BENTUK SEDIAAN OBAT=
PHARMACEUTICAL DOSAGE FORMS
SERBUK/ POWDERPULVIS & PULVERES
SERBUK?
Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan
Derajat Halus Serbuk
• Dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor
• Dinyatakan 1 nomor: semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor tersebut
• Dinyatakan 2 nomor: semua serbuk dapat melalui pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor tertinggi
• Derajat halus 22/ 60?
Yang dimaksud dengan…
Serbuk Derajat halus
Serbuk sangat kasar (5/8)
Serbuk kasar (10/40)
Serbuk agak kasar (22/60)
Serbuk agak halus (44/85)
Serbuk halus (85)
Serbuk sangat halus (120)
Serbuk sangat halus (200/300)
pulveres
Pulveres = serbuk bagi
Serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain
yang cocok.
Penulisan resep pulveres
R/ Acidi Acetylosalicylici 10m. f. l. a. pulv div in partes
aequalis No.XX
1. Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk kemudian dibagi menjadi beberapa bungkus:
Penulisan resep pulveres…
R/ Acid. Acetylosalicylic. 0,5m. f. l. a. pulv dtd No. XX
2. Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat berapa bungkus:
Yg perlu diperhatikan pd pulveres• Penambahan Sach. Lactis, Sach. Album sampai
berat serbuk tiap bungkus 500 mg• Serbuk yg harus dibagi tanpa penimbangan
untuk menjamin pembagian yang sama maka pembagian dilakukan paling banyak 20 bungkus.
• Jika lebih dari 20 bungkus, maka serbuk dibagi dlm beberapa bagian: ditimbang tiap bagian dibagi paling banyak 20 bungkus
• Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain paling besar 10 %
Yg perlu diperhatikan pd pulveres…• Pulveres dikemas dalam kertas perkamen.• Pulveres yang mengandung zat higroskopis
dibungkus dalam kertas berlilin dan diserahkan dalam pot dengan tutup sekrup
• Keseragaman bobot dilakukan dengan: Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu, campur isi keduapuluh bungkus tadi dan timbang sekaligus. Penyimpangan antara penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15 % dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% utk 18 bungkus lainnya.
CARA PEMBUATAN SERBUK
• Diracik dng mencampur satu per satu, sedikit demi sedikit
• Pencampuran dimulai dari bahan yg jumlahnya sedikit, kemudian diayak (no. 60), dicampur lagi
Yg perlu diperhatikan dlm pencampuran serbuk???
1. Pencampuran bahan berkhasiat keras dlm mortir harus diencerkan
• Tujuan: untuk mencegah sebagian obat tertinggal dalam pori-pori dinding mortir
• Cara:• Pilih mortir yg halus, masukkan kira-kira sama
banyak serbuk yang lain, digerus sendirian, baru dimasukkan dan digerus bersama obat yg berkhasiat keras.
• Masukkan bagian serbuk yang lain sedikit demi sedikit sambil diaduk dan digerus
• Gunakan serbuk dengan warna kontras
2. Serbuk BJ lebih besar dimasukkan mortir lebih dahulu
• Bila bagian-bagian serbuk punya BJ berlainan:- Masukkan serbuk BJ lebih besar- Masukkan serbuk BJ lebih rendah- Diaduk homogen
• Contoh:• R/ Magnesii Oxydi 5
Bismuth Subcarbonas 5 S.L 5
m. f. pulv
3. Jangan menggerus bahan2 serbuk dalam jumlah banyak sekaligus
• Tujuan: untuk menghindari agar jangan sampai ada bagian serbuk yang belum halus
• Bila menggerus serbuk dalam jumlah banyak sekaligus, akan terjadi serbuk halus yg banyak, tetapi ada bagian2 kasar yg terlepas dan tdk ikut tergerus dng baik.
• Lebih baik: bagian2 serbuk digerus masing2 dalam mortir sampai halus baru dicampur.
4. Lebih baik bila bahan2 baku serbuk kering
• Bahan berupa serbuk kristal, lbh baik gunakan mortir panas. Contoh: Kalii Bromidum, Natrii Chloridum.
• Memanaskan mortir: Tuangi mortir & stamper dng air panas, biarkan beberapa menit sampai dinding luar mortir terasa panas, tuang air panas, keringkan mortir dng serbet bersih
• Tdk boleh utk bahan mudah menguap/ rusak pd pemanasan, contoh: Amonii carbonas, Salol, Natrii Bicarbonas, Amonii Chloridum & peroksida seperti Magnesii Peroxydi
5. Cara mencampur Camphora dlm serbuk
• Larutkan camphora dengan spiritus fortior dlm mortir sampai larut
• Aduk dengan bahan lain (misal: Sach. Lactis) sampai spiritus fortior menguap.
• Pd waktu mengaduk jangan ditekan untuk menghindari camphora menggumpal kembali.
• Pd pembuatan serbuk camphora utk pemakaian luar dpt digunakan eter sbg pengganti spir. Fortior.
• Cara yg sama: pd pembuatan serbuk Naphtolum
6. Cara mencampur Stibii pentasulfidum
• Masukkan serbuk lain dalam mortir (misal: SL) sebagian
• Masukkan serbuk Stibii Pentasulfidum• Tambahkan SL sisanya atau serbuk lain• Aduk dan digerus tanpa ditekan hingga
homogen (tdk terlihat warna yg lbh tua)
7. Serbuk dengan ekstrak kental• Dlm mortir panas: ekstrak kental diencerkan dengan
cairan penyari (Misal: Spir. Dilutus/ spiritus lainnya secukupnya) dan diserbukkan dng zat tambahan yg cocok (SL, Amylum oryzae, Kalii Sulfas, Calcii Carbonas, Liquiritae radix pulverata).
• Cara: - panaskan mortir, keringkan- masukkan ekstrak kental, tambahkan spir. dilutus, aduk dng stamper, tambahkan SL sedikit demi sedikit, gerus sampai kering&dingin.- tambahkan serbuk lain.
8. Serbuk dng Tinctura/ Extr. Liquidum
• Tinctura & extr. Liquidum diuapkan pelarutnya di atas tangas air hingga hampir kering, kmd diserbukkan dng pertolongan bahan tambahan yg cocok.
• Supaya serbuk yg dipakai pengeringan tdk mjd keras maka masa selalu dilepas dng spatel dr dinding mortir
• Jika kandungan zat berkhasiat tidak mudah menguap atau rusak & jmlhnya kecil, gunakan mortir panas, keringkan dng SL
8. Serbuk dng Tinctura/ Extr. Liquidum…
• Jika jmlh ekstrak cair atau tinctur banyak, maka diuapkan dulu di atas tangas air, aduk, bila tinggal sedikit ditambah SL, masa selalu dilepas dng spatel dr dinding mortir
• Contoh: Ratanhiae Tinctura, Opii Tinctura, Gentianae Tinctura, Strophanti Tinctura.
• Bgmn jika zat berkhasiat pd pemanasan mudah menguap/ rusak? Contoh: Opii AromaticaTinctura, Valerianae Tinctura.
9. Gula berminyak = Elaeosacchara
• Elaeosacchara: campuran 2 gram Saccharum Lactis dengan 1 tetes minyak eteris (Ol. Anisi, Ol. Foeniculi, Ol. Menthae Piperitae)
• Elaeosacchara tidak boleh disimpan sebagai persediaan, dikemas dalam kertas perkamen, tdk boleh dengan kertas parafin krn minyak eterisnya.
• Hitungan tetes tdk boleh dlm hitungan pecahan.
10. Campuran serbuk yg menjadi basah/ mencair
• Arti basah: menyerap air atau keluar air kristal• Menyerap air: karena campuran serbuk tsb
lebih higroskopis dari masing2 serbuk/ kristal• Campuran dpt menyebabkan turunnya titik
lebur campuran serbuk tsb dibanding titik lebur masing-masing serbuk.
• Keluar air kristal?
Keluarnya air kristal…
a. Senyawa garam rangkap yg mengandung air kristal lebih sedikit dibanding jumlah air kristal masing2 zat:
MgSO4.7H2O + Na2SO.10H2O Na2SO4MgSO4.4H2O + 13 H2O2MgCO2.6H2O + CaCl2.6H2O CaCl2.2MgCl2.12H2O + 6 H2O
Perbandingan berat senyawa kering dng senyawa yg mengandung air kristal?
Perbandingan…
Senyawa Dng air kristal Eksikates (kering)
Ferrosi Sulfas 100 67
Magnesii sulfas 100 67
Natrii carbonas 100 50
Natrii sulfas 100 50
b. Terjadi senyawa baru dng air kristal lebih sedikit
Contoh:R/ Magnesii sulfas 200
Natrii bicarbonas 50
MgSO4.7H2O + 2NaHCO3 MgCO3 + Na2SO4 + CO2 + 8H2O
c. Penurunan Tekanan Uap Relatif
• Basahnya serbuk dpt disebabkan campuran serbuk lebih higroskopis
• Higroskopisitas serbuk tergantung dari tekanan uap dari larutan jenuh zat tsb.
• Jika tekanan uapnya lebih kecil maka zat tsb akan menyerap air dari udara.
• Bila tekanan uap relatif suatu campuran turun di bawah tekanan uap atmosfer maka campuran serbuk menjadi basah
Tekanan uap dari larutan jenuhZat Tekanan uap NaBr, 20⁰C 0,61KBr, 25⁰C 0,78
NH4Cl, 20⁰C 0,79
NaBr + NH3Cl, 20⁰C 0,55
NaBr + KBr, 25⁰C 0,56
NaBr + KBr + NH4Br, 25⁰C 0,53
Penurunan titik lebur?
BSO PADAT
pulvis - pulveres - kapsul - tablet
Pulvis adspersorius R/ Acid salicyl 2 % Ol. rosae q.s Talcum venetum q.s m.f.l.a. pulvis ads.g 100 S.b.d.d.m.et.v.u.e
komposisi: bhn obat pelicin/profilaksi cor.odoris/saporis
pulvis oral R/ Oralit sachet V S.u.c
komposisi : bahan obat pemanis
Pulveres Obat Dalam R/ Aminophyllin mg 150 Sacch.lact. q.s m.f.l.a. pulv. d.t.d. No XV S.t.d.d.pulv I.p.c
Sifat : serbuk terbagi obat tdk stabil dlm cairan cocok untuk anak-anak atau org tua tdk dpt menelan tabletkomposisi :bhn obat satu atau kombinasipemanis : sacharin sacch. lactis glucosa Ca.lactas dosis tertentu
Pulveres Obat Luar R/ Kalii Permangan. mg 100 m.f. d.t.d. No XV S.u.c
Kapsul kerasR/ Aminophyllin mg 150 Glyceryl guiacolat mg 100 m.f.l.a.pulv.d.t.d. No XX da in caps S.t.d.d. caps. I.p.c.
R/ Capsul Amoxycillin mg 250 No XV S.t.d.d. caps. I R/ Capsul Lasix retart 30 mg No XXX S.s.d.d. caps. I.m
sifat kapsul :- tiap kapsul berisi tunggal atau campuran- dosis disesuaikan kondisi penderita- menutupi bau & rasa tdk enak- tersedia kapsul jenis lepas lambat & salut enterik
Kapsul lunak R/ Capsul Nature E No X S.s.d.d.caps. I
TABULAE COMPRESSAE = COMPRESSI = TABLET
• Compressi/ tablet: sediaan padat yg kompak, dibuat secara kempa-cetak, berbentuk pipih dng kedua permukaan rata atau cembung, dan mengandung satu atau beberapa bahan obat, dengan atau tanpa zat tambahan
• Fungsi zat tambahan: zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pembasah
• Berat tablet: 300-600 mg
Macam tablet kempa :
Lozenges Sub lingual & intrabuccal Chewable Effervescent Pastiles, trochisci
Macam tablet salut: salut gula (TSG)/ dragee salut enterik (TSE)/ enteric coated tablet salut film (TSF)/ film coated tablet/ filcotab
Tablet lepas lambat (LMB)
retard/ slow release/ oros/time release/extend
MACAM TABLET
Tujuan tablet salut?
1. Meningkatkan stabilitas bahan obat yg tanpa salut mudah rusak krn lembab udara
2. Menutupi rasa bahan obat yg tidak enak3. Menghindari penguapan zat atau bahan dlm
tablet4. Memperbaiki penampilan tablet5. Identifikasi dari produkpabrik obat tertentu
Tablet kempa
R/ Tablet Paracetamol mg 500 No. X S.p.r.n. t.d.d. tab. I
R/ Tablet Bactrim Forte No. X S.b.d.d.tab. I m.et v.
Tablet kunyah R/ Tab.chew. Kalmag No. X S.t.d.d. tab. chew.Ip.c et.I.h.s
tablet kunyah: rasa enak dlm mulut & absorpsi lewat mukosa mulutformulasi anak : multivitamin antibiotikadewasa : antasida(tdk diabsorpsi)
istilah forte : kekuatan lebih besar ( 2x; 4x)
Tablet sublingual
R/ Tab.sublingual Cedocard mg 5 No.XV S.t.d.d.tab. I
tujuan : absorpsi relatif cepat melalui mukosa mulut menghindarkan first pass effect pd hepar,
contoh: Nitroglycerine, ISDN, Erythrinyl tetranitrat, Isoproterenol HCl obat dpt bertahan lama
• Contoh: Progesterone
Tablet Intrabuccal
Dimasukkan di pipi bagian dalam, tablet melarut dan diabsorpsi melalui mukosa.
tablet effervescentR/Tabl. effervescent Supradin Tube I S.u.c Tablet hisap (lozenges)R/ Loz.Kalmycin No. XII S.t.d.d. loz.I
TrochiciR/ F.G. Trochees No XII S.4.d.d trochees I
tujuan :-efek lokal (antibiotika, antiseptika)-rasa enak
memberi rasa segar
TSF (tablet salut film/selaput)R/ TSF Rifampicin mg 300 No. XXX S. s.d.d. tab. I
TSE (tablet salut enterik)R/ TSE Voltaren mg 25 No. XV S.t.d.d. tab.I.p.c.
tujuan :nilai estetika/memperindah
tujuan :menunda pelepasan obat di lambung krn obat iritatif/ rusak di lambung
tujuan : -menutupi obat rasa amis atau bau tak menyenangkan -memperindah/estetika
TSG (tablet salut gula) R/ TSG. Pehazon No XV S.t.d.d.tab. I
Tablet lmb(lepas lambat)R/ Tablet retard Voltaren No. X S.s.d.d. tab I
R/ Tablet SR-75 Voltaren No XX S.b.d.d.tab.I.m.et v.
-istilah lain efek diperpanjang, efek pengulangan-mengurangi frek.pemberian-ditelan utuh-tak boleh digerus
R/ Quibron TSR No X S.s.d.d. tab I
khusus Quibron dapat dipotong sesuai kebutuhan dosis (100mg atau 200mg)-tak boleh digerus
kerugian TSR : harga mahal kemungkinan timbul dose dumping
BENTUK SEDIAAN CAIR
• LARUTAN: sediaan cair, mengandung bahan obat terlarut, pada peraturannya di dalam air atau sebagian besar air yang mengandung cairan.
• Larutan, sejauh tidak mengandung bahan obat terlarut koloidal, harus jernih
• Larutan cairan kental dari bahan2 pembengkak atau bahan2 lendir dinyatakan sebagai lendir atau MUCILAGO
Larutan…• Larutan terjadi jika suatu zat padat
bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat padat terbagi secara molekuler dalam cairan tsb.
• Kelarutan pd suhu kamar: pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20°C, kec dinyatakan lain menunjukkan 1 bag bobot zat padat/ 1 bag zat cair larut dlm bag volume tertentu pelarut.
Cara menimbang zat cair?
Cara melarutkan zat1. Zat2 yg mudah larut dilarutkan dalam botol2. Zat2 yg agak sukar larut dilarutkan dengan
pemanasan3. Zat yg akan membentuk hidrat: air
dimasukkan dulu dlm erlenmeyer + zatContoh: Glukosa, borax, Na bromida
4. Zat yg leleh dlm air panas/ tetes besar dlm dasar erlenmeyer/ botol: digoyang/ digojogcontoh: codein, nipagin, chlorbutanol, acetanilidum
Cara melarutkan zat…
5. Zat2 yg terurai o/ pemanasan?6. zat2yg mudah menguap bila dipanasi?7. Obat2 keras?8. Pemanasan hanya untuk mempercepat
larutnya zat, bukan untuk menambah kelarutan.
BENTUK SEDIAAN CAIR
berdasarkan kelarutan
Bahan obat larut (solutionis)• syrup• elixir• tinctura• gargarisma• colutio• collyrium
Bahan obat tidak/sebagian larut suspensi mixtura agitanda emulsi
Bahan obat larut/tidak/sebagian larut- guttae - lotion- syrup - linimentum
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM MELARUTKAN ZAT2
1. MELARUTKAN ALKALOIDAlkaloid basa lemah, tdk larut airGaram alkaloid mudah larut dlm airGaram alkaloid yg tdk/ sukar larut dlm air:Quinine sulfas, Quinini tannas, Ergotamin tartrat, Quinini Aethylcarbonas.Alkaloid base yg dpt larut dlm air:Codein (1:20), Ephedrin (1:20), Coffein (1:50)Garam alkaloid tdk larut dlm minyak, larut airAlkaloid base larut dlm minyak, tdk larut air
1. Melarutkan alkaloid…
• Larutan garam alkaloid dlm air dpt diendapkan oleh Tanin dan zat penyamak lain, Hydrargyri Chloridum, larutan Iodium (KI) & Kalii Hydrargyri Iodium
• Coffein, Theobromin & Theophilin dianggap sbg alkaloid
• Codein base larut air panas, jk diganti Codein HCl = 6/5 kalinya
2. Melarutkan Argentum…
• Argentum colloidaledigerus dng air sedikit (1/4 beratnya) stlh itu ditambah sisa airnya
• Argentum proteinatum (protargol)Ditaburkan pd air (2x beratnya) dlm cawan, biarkan 15 menit. Jk terdpt glycerin, digerus dulu dng glycerin dlm mortir kemudian ditambah air, protargol akan cpt larut
3. Melarutkan senyawa Barbital• Garam Barbital mudah larut air• Barbital btk asam tdk larut air• Senyawa barbital asam lemah• Jk dlm larutan terdpt senyawa yg bereaksi asam, akan tjd
pengendapan barbital dr larutan garamnyaContoh: Luminal Na dlm Sol. CharcotPhenobarb. Na + NH4Cl Phenobarrb + NaBr + NH3Natrii bicarbonas & karbondioksida dpt mengendapkan senyawa barbitalBarbital Na + garam alkaloid lain (ex: Papaverin HCl)/ lainnya akan mjd endapan papaverin/ alkaloid lain
3. Melarutkan senyawa barbital…• Garam barbital dpt menyebabkan tjd peruraian
Chloral Hydras mjd Chloroform• Garam Barbital Na dlm larutan air akan terurai
mjd senyawa acetyl ureum: phenyl ethyl acetyl ganti Luminal Na dng Luminal, buat
suspensi
4. Melarutkan Camphora
• Kelarutan kamfer dlm air: 1 bagian dlm 700 bagian
• Cara melarutkan?• Bila Camphora labih banyak? 2% PGA• Bila dalam larutan terdapat spirtus/ cairan
spirtus: buat dlm botol metode Slis Raven
5. Melarutkan ekstrak air
• Ekstrak kental digerus dng air sama banyak dlm mortir sama banyak, encerkan dng air hangat
• Melarutkan ekstrak kering yg pembuatannya menggunakan air: ekstrak digerus, ditaburkan dlm air sama banyak, diamkan beberapa menit, kmd encerkan dng air
6. Melarutkan zat2 yg mrpkn larutan koloidal
a. Gelatindilarutkan dlm air panas, dpt di+ as. Sitrat, didihkan ½ jam
b. CMC/ Tylosemenaburkan serbuk dlm air, biarkan ½ jam lalu diaduk
c. PGA dan Pulvis Gummosusd. Agar-agar
7. Melarutkan Hexamin & derivatnya
• Dilarutkan dlm air dingin• Panas formaldehyde & Amonia• + asam formaldehyde• Lar. Hexamin diendapkan o/ TaninContoh:
R/ Belladon extr 0,250Vit C 1,500Hexamin 10Inf. Orthosiph. 300S. 3. d. d. C
SALING MEMPENGARUHI KELARUTAN/ PENAMBAH KELARUTAN
• Campuran zat dapat terbentuk ikatan (solubilizer) yang memperbesar kelarutan, dan disebut saling mempengaruhi kelarutan/ menambah kelarutan suatu zat.
• Coffeinum et Natrii Benzoas & Coffeinum et Natrii Salicylas, dibuat dng melarutkan sama banyak Natrii Benzoas/ Na Salicylas dng Coffeinum, tambahkan sisa na Benzoas/ Na salicylas
Hydrargyri Chloridum dng Na Chloridum
• Hydrargyri Chloridum dpt mudah larut dlm larutan alkali klorida pekat, membentuk garam rangkap
• u/ membentuk garam rangkap: 0,5 g NaCl + 1 g Hydrargyri Chloridum
Kadar sublimat dlm Collyrium tdk boleh lebih dari 1: 4000
Iodium dng NaI atau KI
• Melarutkan iodium dlm air:• Dng penambahan KI atau NaI, shg tjd senyawa
rangkap• Contoh: solutio Iodii aquosa (solutio Lugoli Ph V)• R/ Iodium 1• Kalii Iodidum2
Aqua ad 50Larutkan 2g KI dng 5 g air, tambahkan Iodium ad larut,
encerkan dng air
Garam2 Quinin dng Antipyrin
• Untuk melarutkan garam quinin pd pembuatan larutan injeksi digunakan penambahan Antipyrin agar mudah larut
R/ Quinine Hydrochloridi 2,5 Antipyrini 2 Aquadest 10 ml S. Pro inj
Pengaruh gula terhadap kelarutan
• Dlm larutan gula yg pekat, Kreosot, Bromoform, minyak eteris, dan ekstrak alkohol kering dpt mudah larut dng digerus dng larutan sirop.
• R/ Ol. Foeniculi 0,5 Spir. Fortior 4,5
Sir. Simpleks 245 S. Sir Foeniculi
PENGURANGAN KELARUTAN (salting out)
• Kelarutan suatu garam dlm air dpt berkurang karena penambahan suatu garam
• Larutan sabun dng penambahan NaCl akan mengendapkan sabun natriumnya
• Larutan garam quinin & papaverin dpt kelarutan berkurang dng penambahan Kalium, natrium, Amonium halogenida
SATURATIONES & NUETRALISATIONES
NEUTRALISATIONES • Larutan garam yg dibuat dng mereaksikan
asam dan basa.• Gas CO2yg tjd dibiarkan menguap sampai
habis
SATURATIONES• Larutan dijenuhkan dengan CO2
POTIO RIVERI• Resep standar: Ph Ned V• Zat2 netral dilarutkan dlm asam sitrat• Tinctura, zat2 yg mudah menguap, ekstrak dlm
jml sedikit & garam alkaloid dilarutkan dlm bag yg asam (lar. Asam sitrat)
• Senyawa yg bereaksi alkalis spt Na benzoas, Na salicylas dilarutkan dlm bag basa (Na bicarbonas)
• Luminal Na, Theobromin Na et na salicylas & Aminophyllin tdk boleh dicampur dlm potio riveri
ELIXIR• Kurang manis & kurang kental dibandingkan
syrup• Bersifat hidroalkohol, maka dpt menjaga
stabilitas obat baik yg larut air dan larut alkohol
• Mengandung 5-10 % etanol• Pemanis: gula, sirop gula, sorbitol, glycerin,
saccharin
Contoh R/ elixir
• Phenobarbital elixir• R/ Phenobarbital 4
Ol. Citri 0,25 mlPropylenglicol 100 mlEthanol 200 mlSorbitol Solutioni USP 600 mlCorr. Coloris qsAquadest ad 1 L
Contoh R/ standar elixir…
• Dexamethasone elixir USP 500 µg/ 5ml• Acetaminophen elixir USP 300 mg/ 10 ml• Diphenhydramin HCl elixir USP 25 mg/ 10
ml• Reserpine elixir USP 0,05 mg/ml• Digoxin elixir USP 50 µg/ 5ml
EMULSI• Sediaan yg mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, terdispersi dlm cairan pembawa, distabilkan dng zat pengemulsi atau surfaktan yg cocok
• Merupakan sediaan yg mengandung dua zat yg tdk tercampur, biasanya air & minyak, di mana cairan yg satu terdispersi mjd butir2 kecil dlm cairan lain
• Dispersi tdk stabil, butir2 kecil dpt bergabung (koalesen) & membentuk dua lapisan air & minyak yg terpisah
EMULSI…• Semua emulgator bekerja dng membentuk
film (lapisan) di sekeliling butir2 tetesan yg terdispersi & film ini berfungsi mencegah tjd-nya koalesen & terpisahnya cairan dispers sbg fase terpisah
• Tipe emulsi: M/A (O/W) & A/M (W/O)Istilah2 yg sama:• Fase dispers = fase intern = fase diskontinu• Fase extern = fase kontinuEmulsa: Emulsa vera & Emulsa spuria
EMULGATOR• PGA• Tragacanth • Gelatin• Sapo• Senyawa amonium kwarterner• Surfactan, contoh: Tween• Span• dll
EMULSA VERA
• Dibuat dari biji atau buah, terdapat minyak lemak & emulgator (conto: putih telur)
• Emulsi yg terbuat dr biji: amygdala dulcis, Amygdala amara, Lini semen, Cucurbitae semen
EMULSA SPURIA
• Emulsi dng minyak lemak• Emulsi dng Parafin liquidum• Emulsi dng cera/ lemak padat• Emulsi dng minyak eteris kreosotum, benzylis
benzoas• Emulsi dng Balsamum Peruvianum• Emulsi dng Bromoform
Solutio oral
R/ Chlortrimeton mg 20 Sir.simplex ml 5 Aqua dest. ad ml 50 m.f.l.a. sol S.t.d.d. Cth I
R/ Pot. Alb.C.Tuss. ml100 S.p.r.n.t.d.d.Cth I
R/ Solutio Bisolvon lag. I S.p.r.n.t.d.d.Cth I
Sifat solutio : berupa larutan/ liquid dengan atau tanpa pemanis, pewarna, pengaroma cocok utk anak/dewasa/usila adanya alkohol 8-15%eliksir
R/ Biogesic liquid lag.I S.p.r.n. t.d.d. Cth.I
Solutio pemakaian topikal
Gargarisma : obat kumur tenggorokan Colutoria : obat kumur mulut Collyria : obat cuci mata
Sifat :- berupa suatu larutan- kandungan alkohol 8-15%- dengan/tanpa pemanis, perasa- tanpa adanya pengental
EliksirR/ Elixir Batugin lag I S.p.r.n.t.d.d Cth I
Beberapa faktor penting dlm formulasi suspensi:
-Derajat halus partikel terdispersi
-Tdk terbentuk garam kompleks yg tidak dapat diabsorpsi di saluran cerna
-Tidak terbentuk kristal/ hablur
-Derajat viskositas cairan
Sediaan yg mengandung bahan obat padat dlm bentuk halus yg tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan/ vehikulum.Zat yg terdispersi harus halus & tdk boleh cepat mengendap, jika dikocok perlahan endapan harus segera terdispersi kembali.
SUSPENSI
Suspensi oral: R/ Cotrimoxazol g.5 Syr. simplex ml.10 p.g.a. q.s Aqua dest. q.s.ad ml50 m.f.l.a. suspensi S.b.d.d. Cth I m.et.v.
R/ Plantacid suspensi lag I S.t.d.d. Cth I
Sifat suspensi: bahan obat tidak larut dlm air/ pembawa adanya perasa, pengaroma, pewarna, pemanis adanya suspensator/stabilisator kecepatan absorpsi tergantung besar kecilnya ukuran partikel
Contoh Suspensi Topikal: R/ Calamine g.5 Zinc Oxyd 5 Bentonite 1,250 Aqua dest. ad ml 100 m.f.l.a. suspensi S.u.e.
Bahan penstabil suspensi; meningkatkan viskositas: Tragakan Pektin polimer asam akrilat (carbopol) dekstranPoliethylenglicol (PEG)
Bahan penstabil suspensi; suspensator: MGA Bentonit Alumunium monostearat Silisiumdioksida (Aerosil)
MIXTURA
Sifat mixtura:
sediaan cair berisi zat padat terlarut 2 atau lebih
tidak adanya suspensator/stabilisator
Mixt. Agitanda hanya digunakan untuk pemakaian
topikal
Mixtura:
sediaan cair yang mengandung lebih dari satu bahan obat terlarut
Perbedaan Solutio dan Mixtura?
KEUNTUNGAN SEDIAAN MIXTURA
Memiliki bioavailabilitas tinggi
Aksinya cepat karena obat cepat diabsorpsi
Memudahkan bagi pasien yang sulit
menelan
Mudah mengalami modifikasi dosis apabila
diperlukan
KERUGIAN SEDIAAN MIXTURA
Tidak cocok untuk obat2 yg tidak stabil dan
tidak larut dalam cairan
Kurang dapat menutupi rasa dan bau yang
tidak enak
Pengemasan kurang praktis dibandingkan
sediaan padat
CONTOH RESEP MIXTURA
Contoh R/ Mixtura OralPotio Nigra Contra Tussim R/ Sol. Ammonii Spirituosa Anisata 3 Ammonii Chlorida 3 Succus Liq 5 Aquadest 135 m.f. potio S. 3.d.d. C I pc
Cara peracikan?Fungsi tiap bahan?
Perhatikan teknik peracikan, mengingat:• Sifat Amonium Chlorida• Sifat Succus Liquiritae• Sifat SASA
Komposisi Sol. Amonii Spirituosa Anisata (SASA): Etanol 76%
Amonia 20%Ol. Anisi 4%
CONTOH RESEP MIXTURA…
Sifat:
sediaan cair berisi zat padat terlarut 2 atau lebih
tidak adanya suspensator/stabilisator
hanya digunakan untuk pemakaian topikal
Mikstura agitanda/campuran kocok R/ Acid. Salicylic g 7,5 Camphora g 3 Talc. Venet. g 15 Zinc Oxyd g 15 Etanol ml 40 aqua dest ad 250ml m.f.l.a. mixt.agit S. b.d.d. m.et.v.u.e
Teknik peracikan Mixtura Agitanda?
SIRUP/SIRUPIsediaan cair yang berisi sukrose dng kadar 64-65%
sediaan cair yg homogen berisi bhn obat, pemanis,dng/pengentalAdanya alkohol (pelarut 3-5%)
sirup simpleksirup obat
Dry syrup/sirup kering- setelah di+ aqua dest. suspensi- adanya stabilisator, pemanis, pengaroma R/ Amcillin dry syrup lag I S.4.d.d. Cth.I
Sifat : -bhn obat tak stabil dlm btk cairan pd penyimpanan lama -apabila telah ditambah aqua dest hanya bertahan 7 hari (suhu kamar), 14 hari (almari es)
R/ Nasal drops Iliadin 0,025% lag. I S. t.d.d.gtt.I
R/ Eye drops Cendocetapred lag I S. t.d.d.gtt.I OD et OS
R/ Auric drops Otolin lag I S.t.d.d.gtt. I AD et AS
guttae oral : -cocok utk bayivolume kecil -pemanis, perasa,pengaroma -oral lihat kemasan hub. dng aturan pakai alat penetes : pipet ukur (1tetes=0,05ml) volume pipet (ukuran ml 0,2; 0,5; 0,6; 1ml
Guttae/dropsR/ Oral drops termagon lag I S.p.r.n.t.d.d.1 ml
R/Triaminic oral drops lag I S.p.r.n. t.d.d. gtt. III
- topikal aturan pakai OD/OS atau AD/AS- kedua hidung ditetesi
CARA PENGGUNAAN SEDIAAN TETES MATA
Cara penggunaan sediaan Tetes Telinga
CARA PENGGUNAAN SEDIAAN TETES HIDUNG
EmulsiR/ Scott Emulsion ml 50 lag.I S.s.d.d.cth.I
Sifat emulsi : campuran minyak dlm air atau air dlm minyak emulgator/stabilisatorpemanis, perasa,pengaroma
LinimentumBSO : -solusio, mixtura agitanda, suspensi, emulsi
Pemakaian : dioleskan sambil sedikit ditekan untuk kulit yang utuh
Pembawa : minyak memijat alkohol counter iritan
Lotio/losion BSO : solusio, mixtura agitanda, suspensi, emulsi
Pemakaian : • dioleskan tipis-tipis• untuk kulit luka/utuh• kulit luka jangan pilih suspensi/mixtura agitanda
SEDIAAN SETENGAH PADAT
-unguentum/salep - cream (krim) - gel (jelly)-in ora base - pasta - oculentum
Tujuan terapi : lokal
Komposisi : 1. Bahan obat (antimikroba, antifungi, antiseptik antiinflamasi dll. 2. Bahan dasar/basis/pembawa
Syarat : stabil, lunak, mudah dioleskan, terdistribusi merata
UNGUENTUM = SALEP
• Salep: sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (FI III)
• Salep tdk boleh berbau tengik
Penggolongan salep
• Dasar salep hidrokarbon• Dasar salep serap• Dasar salep dapat dicuci dengan air• Dasar salep yg dapat larut dalam air
1. Dasar salep hidrokarbon
a. Vaselin putih = white Petrolatum = white soft paraffin
b. Vaselin kuning = yellow petrolatum = yellow soft paraffin
c. Campuran Vaselin dengan malam putih, malam kuning
d. Parafin encere. Parafin padatf. Jeleneg. Minyak tumbuh-tumbuhan
2. Dasar salep serap
a. Adeps Lanae, Lanolineb. Unguentum simplexc. Hydrophilic petrolatum:d. R/ Vaselin album 86
Cera alba 8 Stearyl alcohol 3 Cholesteroli 3 m. f. ungt
3. Dasar salep dpt dicuci aira. Dasar salep emulsi M/A
Contoh: Vanishing creamR/ Lanolin 2,0 Cetylalcohol 1,0 Parafin Liq 5,0 Acidi stearinici 9,0 Kalii Hydroxidi 0,5 Propylene glycoli 5,0
Aquadest 77,5
3. Dasar salep dpt dicuci air…
b. Emulsifying ointment B.PR/ Emulsifying wax 300 Vaselin album 500 Paraffin Liq. 200
Emulsifying waxR/ Cetostearylalcohol 90 Natriilaurylsulfat 10 Aquadest 4 ml
3. Dasar salep dpt dicuci air…
c. Hydrophilic ointment, dibuat dari minyak mineral, stearylalcohol, Myrj 52 (emulgator tipe M/A), aquadest.
Dasar salep yg dpt larut dlm air
a. Polyethyleneglycol ointment USPR/ PEG 4000…….. 40%
PEG 400 ………. 60%Dibuat dengan peleburan
b. Tragacanthc. PGA
Aturan pembuatan salep1. Zat yg dpt larut dalam dasar salep, dilarutkan
bila perlu dengan pemanasan rendah2. Zat yg tdk cukup larut dlm dasar salep, lebih
dulu diserbuk dan diayak dng derajat ayakan no.100
3. Zat yg mudah larut dlm air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung/ menyerap air tsb, dilarutkan dulu dlm air yg tersedia, ditambahkan bag dasar salep lain
4. Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, campuran hrs diaduk sampai dingin
1. Zat yg dpt dilarutkan dlm Dasar salep
• Kelarutan obat dlm minyak lemak lebih besar daripada dlm vaselin
• Caphora, Menthol, Phenolum, Thymolum & Guayacolum lbh mudah dilarutkan dng cara digerus dlm mortir dng minyak lemak.Bila dasar salep mengandung vaselin, maka zat2 tsb digerus halus, tambahkan sebagian vaselin sama banyak ad homogen, tambahkan sisa vaselin & basis salep yg lain
2. Zat yg mudah larut dlm air
• Cara pembuatan?• Dasar salep yg dpt menyerap air: Adeps lanae,
Ungt. Simplex, Hydrophilic ointment.• Dasar salep yg sudah mengandung air:
Lanolin, Ungt. Linies, Ungt. Cetylicum hydrosum
Contoh resep…
R/ Kalii Iodid. 3Lanolin 16Ungt. Simplex ad 30m.d.s.ad us ext
Penyelesaian?
3. Zat yg kurang larut atau tdk larut dlm dasar salep
• Zat2 ini diserbukkan dulu dng derajat halus serbuk pengayak no. 100
• Serbuk dicampur baik2 dng sama berat masa salep, atau dng salah satu bahan dasar salep.
• ZnO dan Acid Boric selalu diayak sblm ditimbang
4. Salep yg dibuat dng peleburan
Prinsip?
4. Salep dengan peleburan…
• Dng cawan porselin & pengaduk• Salep mengandung air tdk boleh dilelehkan,
diambil lemaknya, air ditambahkan setelah masa salep diaduk sampai dingin
• R/ SulfadiazinAlcoholcetylici aa 2,5Zinci Oxydi 5Olei Sesami 20Acidi Borici 4Vaselin 16S.u.e
Contoh lain…• R/ Kalii Iodidi 2
Cera flavi 3Ol. Sesami 3Lanolini 10S.u.e
• Unguentum Liniens (F.N. 1978), salep sejukR/ Cetacei 12,5
Cerae albi 12Paraffin liq 56Natrii tetraboras 0,5Aquadest 19 ml
SUPPOSITORIA, OVULA
• Supositoria: sediaan padat yg digunakan melalui dubur, berbentuk turpedo, dpt melunak atau melarut atau meleleh pada suhu kamar
• Bahan dasar: lemak coklat (oleum cacao), polietilenglikol (PEG) atau lemak tengkawang (oleum shoreae) atau gelatin
• Bobot supositoria: 3 g dewasa, 2 g anak2
Keuntungan Suppositoria
• Dpt menghindari terjadinya iritasi pada lambung
• Dpt menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
• Langsung dpt masuk melalui saluran darah, efek lebih cepat daripada penggunaan per oral
• Cocok untuk pasien yg mudah muntah atau tdk sadar
Pembuatan suppositoria
• Bahan dasar yg digunakan hrs dpt meleleh pd suhu tubuh/ larut dlm cairan rektum
• Bahan obat hrs larut dlm dasar suppositoria, bila perlu dipanaskan
• Bila obatnya sukar larut dlm bahan dasar maka hrs diserbuk yg halus
• Setelah campuran obat dan bahan dasar meleleh/ mencair, dituangkan dlm cetakan suppositoria dan didinginkan
Cetakan suppositoria
Penentuan isi berat suppositoria• Menimbang obat untuk 1 suppositoria• Mencampur obat dengan sedikit bahan dasar
yg dilelehkan• Memasukkan campuran tsb dalam cetakan• Menambah bahan dasar yang telah dilelehkan
sampai penuh• Mendinginkan cetakan yg berisi campuran tsb• Mengeluarkan suppositoria dari cetakan• Berat basis yg hrs ditambahkan: berat suppo
dikurangi berat obat
Hal2 yg hrs diperhatikan dlm pembuatan suppositoria
• Masa hrs dibuat berlebih• Cetakan sebelumnya dibasahi dengan parafin,
minyak lemak, atau spiritus saponatus (soft soap liniment)
• Supositoria dng bahan PEG dan Tween tdk perlu bahan pelicin
Supositoria dng bahan Lemak Coklat (Oleum cacao)
• Merupakan trigliserida• Pada suhu < 30°C mrpkn masa semi padat,
mengandung banyak kristal dari trigliserida padat dan mrpkn bag nyata dr cairan, yg cair diikat dng tenaga tegangan muka.
• pd suhu 30°C mulai mencair• Meleleh pd suhu 34°C-35°C• Sifat fisika lemak coklat bersifat karakteristik:
bersifat polimorfi, mempunyai 3 inti kristal:α, ß tdk stabil, ß stabil (34,5°C ),Ɵ
Supositoria dng bahan Lemak Coklat (Oleum cacao)
• Pemanasan tinggi: lemak coklat mencair sempurna seperti minyak dan kehilangan inti kristal stabil
• Bila didinginkan pd suhu <15°C akan mengkristal dlm bentuk kristal metastabil
• Utk meningkatkan titik lebur lemak coklat ditambahkan cera flava atau cetaceum
• Penambahan cera flava tdk boleh lebih dari 6% sebab akan akan memperoleh campuran dng titik lebur > 37°C dan tdk boleh < 4%
Contoh resep supositoria
• R/ Cocaini Hydrochlorid 0,05Sol. Adrenalin Bitartr gtts VIAcidi Borici 0,05m.f. supp dtd no VIS.3.d.d I supp
Contoh resep supositoria
• R/ Balsam Peruv. 3Acidi Borici 8,64Zinci Oxydi 8,64Cera flava 2,4Ultramarin 0,08Ol. Cacao qsm. f. supp no 24S. supp.contr.haemorrhoid
Penanganan secara khusus
1. Balsam Peruvianum digerus dulu dng sebagian lemak coklat sampai mjd pasta, selanjutnya sisa zat digerus dan dicampurkanR/ Zinci Oxydi 0,3
Bals. Peruvian. 0,075m.f.supp dtd No. VS.1-2 dd 1 supp
Penanganan secara khusus…
2. Ekstrak kering, opium concentratum dan pantopon digerus halus dulu dlm mortir yg dialasi dulu dng SL, setelah itu camp serbuk halus digerus dng sedikit lemak coklatR/ Opii Extract 0,05
Morphini Hydrochlorid 0,02m.f.supp dtd no VS.s.n.s 1 supp.
Penanganan secara khusus…
• R/ Bellad. Extract 0,02Opii extract 0,05m.f.supp dtd No VS.3 d d 1 supp.
Penanganan secara khusus…3. Ichtamolum dlm supositoria dikerjakan
seperti pd Balsamum peruvianum. Bila mengandung ichtamolum lebih dari 10% maka sebagian lemak coklat diganti dng cera flava 5% agar supositoria tdk menjadi lembek
R/ Ichtamoli 0,05Procain Hydrochlor 0,04m f supp dtd No. VS 2 d d 1 supp
Suppositoria dng bahan dasar PEG
• PEG: Polyethylenglicol, polimerisasi etilenglicol• BM: 300 – 6000• Di perdagangan: PEG 400, 1000, 1500,4000, 6000• PEG dng BM di bawah 1000 berbentuk cair, di
atas 1000 padat lunak• Keuntungan PEG: mudah larut dlm cairan rektum,
tdk ada modifikasi titik lebur shg tdk mudah leleh pd suhu kamar
Contoh Resep• R/ PEG 1500 1 bagian
PEG 400 2 bagian• Contoh bahan dasar suppositoria dng Peg menurut
Hassler & SperandioR/ PEG 4000 33%
PEG 6000 47 %Aqua 20%
R/ PEG 1540 33%PEG 6000 47%Aqua 20%
Pembuatan suppositoria dng PEG
• Dilakukan dng melelehkan bahan dasar/ basis lalu dituang dalam cetakan seperti pd pembuatan supositoria dng basis Oleum cacao
• Percobaan Hassler&Sporandio: dng bermacam2 garam barbital yg larut air menunjukkan dng basi oleum cacao onset-nya lebih cepat, dng basis PEG durasi-nya lebih lama
Suppositoria dng basis Gelatin• Dlm Ph. Ned: panasi 2 bagian Gelatin dng 4 bag air dan
5 bag gliserin sampai diperoleh massa yg homogen. Tambahkan air panas sampai diperoleh 11 bagian. Biarkan massa cukup dingin dan tuangkan dlm cetakan hingga diperoleh supositoria dng berat 4 g
• Obat yg ditambahkan dilarutkan atau digerus dng sedikit air atau glycerin yg disisakan dan dicampurkan pd massa yg sudah dingin
• Bila obat sedikit; dikurangkan pd berat air, bila obat banyak, dikurangkan berat masa bahan dasar
Contoh Resep Supositoria dng Basis Gelatin
• R/ Zinci Oxyd. 0,100Ichtamoli 0,250m f supp gelatinos dtd No. XS m et vesp 1 supp
OVULA
• OVULA: sediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah melemah (lembek) dan meleleh pd suhu tubuh, dpt melarut dan digunakan sbg obat luar khusus untuk vagina
• Sebagian bahan dasar yg digunakan utk ovula harus dpt larut dlm air atau meleleh pada suhu tubuh
• Bobot ovula: 3-6 gram, umumnya 5 gram
Ovula…• Sebagian bahan dasar dpt digunakan oleum
cacao atau campuran PEG dlm berbagai perbandingan
• Contoh resep:R/ Sulfanilamid 0,5 Acid. Borici 0,2 Ol. Cacao qs
m f ovulae dtd No. XS.u.e
GALENICA• Sediaan Galenik: sediaan yg dibuat dari bahan
baku dari hewan atau tumbuh-tumbuhan yg disari
• Zat2 yg tersari terdapat dlm sel2 bagian tumbuh2an yg umumnya dlm keadaan kering
• Cairan penyari masuk ke dlm sel2 dari bahan2 dan zat yg tersari larut dlm cairan penyari, setelah itu larutan yg mengandung zat tersari dipisahkan dari simplisia yg tersari.
• Penyarian akan lbh cepat terjadi bila bahan dasar halus
GALENICA…• Penggolongan berdasar cara pembuatan:• Aqua aromatika• Ekstrak• Infusa• Sirupi• Spirtus Aromatici• Tincturae• Vina• Sediaan galenik yg menggunakan metode khusus:
Infusum Hyoscyami Oleosum, Sol. Carbonis Detergens atau Liquor Carbonatis detergens (Liqadet)
Aqua aromatica (Air aromatik)
• Air aromatik: larutan jenuh minyak atsiri dalam air
• Pembuatan: melarutkan sejumlah minyak atsiri dlm air sesuai yg tertera dlm 60 ml etanol 95%, tambahkan air sedikit demi sedikit sambil dikocok kuat-kuat hingga 100 ml. ditambah 500 mg talcum sambil dikocok sekali-kali, biarkan beberapa jam, saring. 1 bagian volume filtrat diencerkan dng 39 bagian vol air
Aqua aromatica (Air aromatik)
• Air aromatik: cairan jernih atau agak keruh, mempunyai bau dan rasa yg tdk menyimpang dari bau dan rasaminyak atsiri asal.
• Penyimpanan: dlm wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan di tempat sejuk.
Jmlh bagian minyak atsiri u/ :• Aqua Foeniculi: 4 g Oleum Foeniculi• Aqua Menthae piperitae: 1 g Oleum menthae
piperitae
Aqua aromatica (Air aromatik)
• Pembuatan Aqua rosae: 1 g Oleum Rosae dlm 20 ml etanol. Pd filtrat ditambahkan air secukupnya hingga 5000 ml dan disaring
• Jika tjd kekeruhan pd penyimpanan: sblm digunakan disaring
Ekstrak
• Ekstrak adalah sediaan yg dpt berupa kering, kental, dan cair, dibuat dng menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yg sesuai, dng maserasi, perkolasi atau infus
• Cairan penyari: air, eter atau campuran etanol dan air.
Ekstrak: • Ekstractum liquidum (cair)• Ekstractum spissum (kental)• Ekstraktum siccum (kering)
Sirup
• Sirup: sediaan cair berupa larutan yg mengandung sakarosa. Kadar sakarosa tdk kurang dari 64,0% dan tdk lebih 66,9% kecuali dinyatakan lain.
Spiritus Aromatici
• Spiritus Aromatici dibuat dng maserasi sejumlah simplisia dng campuran sejumlah etanol dan air selama 24 jam. Maserat lalu didestilasi sampai diperoleh 1000 bagian.
• Kadar etanol spiritus aromatici adalah 65% v/v• Spirtus aromatici harus jernih, tdk berwarna,
cairan berbau aroma dan berasa.
Bhn pembawa :
• dasar salep hidrokarbon : vaselin album/flavum• dasar salep serap anhydrous : adep lanae hydrous : lanolin, emulsi W/O • dasar salep yg dapat dicuci air : emulsi O/W• dasar salep larut dlm air/ tak berlemak : PEG, tragakanta
Fungsi bahan pembawa:
pelumas, pelunak, pelembab, pembersih,pengering, pelindung
Unguentum/0intmentR/ Acid. benzoic. 5% Acid.salicyl. 5% Adeps lanae g 2 Vaselin alb. g 9 m.f.l.a. ungt. g 20 S.b.d.d. m.et.v.u.e
R/ Nerisona fatty ointment tube I S.b.d.d.m.et.v.u.eR/ Nerisona ointment tube I S.b.d.d.m.et.v.u.e
sifat fatty ointment: -bhn dasar berlemak bebas air kontak >> lama
Bahan dasar unguentum :- hidrokarbon- serap : adep lanae, lanolin- Sifat : oklusif penetrasi cocok utk dermatosis kronis cocok utk kulit kering
R/ Nerisona cream tube I S.b.d.d.m.et.v.u.e
R/ Locoid lipocream tube I S.b.d.d..m.et.v.u.e
CreamR/ Chloramphenicol 2% Basis cream A/O q.s.ad g 20 S.b.d.d.m.et.v.u.e
Bahan dasar :-tipe emulsi W/O atau O/W-mudah dibersihkan-absorpsi obat cukup baik Sifat O/W-cocok utk dermatosis akut/ sub akut dan kosmetika-pendingin Sifat W/O-cocok utk dermatosis kronis/ sub kronis-pelumas-sedikit oklusif
PastaR/ Acid.boric g 1,4 Zinc.Oxyd g 8 Ol.sesami ad g 20 m.f.l.a. pasta S.b.d.d.m.et.v.u.e
Gel/jeliR/ Bioplacenton gel tube I S.b.d.d.m.et.v.u.e
R/ Voltaren emulgel tube I S.b.d.d.m.et.v.u.e
Sifat: z. padat (obat+pengisi)40- 60% bhn pembawa : hidrokarbon, larut dalam air umumnya sbg antiseptik
Sifat : -kental, sedikit cair dan lengket-thermoreversibel-pendingin-bhn gom, tragakan, PEG-obat kontak lama dng kulit dan mudah kering -non oklusif
R/ Kenalog in ora base tube I S.t.d.d. u.e
Oculentum/salep mata
R/ Oculentum Kemicetin tube I S.s.d.d.o.d.et.o.s.v.u.e
sifat :-bhn dasar larut dlm air-salep mukosa melindungi mukosa mulut/ bibir
Sifat :-bhn dasar hidrokarbon kontak lama-aturan pakai 2 x sehari
CARA PENGGUNAAN SEDIAAN SALAP MATA
SEDIAAN PATCH (secara transdermal)R/ Nitrodisc Transdermal System No X S.u.c
Sifat :
-cocok utk pasien muntah,mual
-tdk lewat lintas utama
-tdk lewat lambung
-aktivitas > panjang tuk obat yg punya t1/2 pendek
-terapi dapat > 1hari tgt obat
-cepat dihentikan
-identifikasi >cepat darurat
-letak tempel tgt obat
R/ Nicotrol Transdermal patch No XXX S.u.c
CARA PENGGUNAAN PATCH
SECARA TRANSDERMAL
SEDIAAN INJEKSI
SEDIAAN INJEKSI…
• Injeksi: Sediaan steril yang disuntikkan dng cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui selaput lendir
• Injeksi: larutan, emulsi, suspensi atau serbuk steril yg harus disuspensikan dahulu sebelum digunakan
Keuntungan sediaan injeksi1. Obat cepat mulai bekerja (onset cepat)2. Efek obat dapat diperkirakan dng pasti3. Bioavailabilitas sempurna atau hampir
sempurna4. Kerusakan obat dlm tractus gastrointestinal
dapat dihindarkan5. Dpt diberikan pada penderita yg tidak dpt
menelan obat atau tidak sadar dan atau memerlukan pengobatan jangka panjang
Kelemahan sediaan injeksi
1. Timbul rasa nyeri saat penggunaan2. Ada efek psikologis penderita yang akan
diinjeksi3. Kekeliruan pemberian obat atau kekeliruan
dosis hampir tdk mungkin diperbaiki, terutama setelah pemberian intra vena
4. Pemberian obat hanya dpt dilakukan oleh dokter, bidan, atau perawat yang kompeten
Cara Pemberian Obat Parenteral
1. Sub Cutan (s.c) di bawah kulit2. Intra muskular (i.m)3. Intra vena (i.v)4. Venoclycis atau infus intra vena5. Cara pemberian parenteral lainnya: intra-
arterial, intraspinal, intrathecal, intracisternal, intra-articular, intracor/intra cardial, intrapleural, intradermal, perytoneal dialysis
1. Sub cutan (s.c)
a. Volume yg disuntikkan biasanya antara 0,1-0,2 ml, maksimal 2 ml
b. Permulaan kerja (onset) obat lebih cepat daripada sediaan per oral, tetapi lebih lama daripada dng cara i.v
c. Banyak obat dpt diberikan secara s.c, contoh: insulin & vaksin
1. Sub cutan (s.c)…
2. Intra muscular (i.m)a. Volume yg disuntikkan 1-3 ml atau tdk lebih
dari 4 ml, jk volume lbh besar yg diperlukan, berikan beberapa kali terpisah
b. Kecepatan penyerapan obat antara i.v dan s.c
c. Selain larutan obat dalam air juga dpt diberikan obat dlm bentuk larutan dlm minyak, suspensi dlm air/minyak emulsi O/W atau W/O
2. Intra muscular (i.m)…
d. Obat dlm bentuk suspensi & emulsi memberikan onset kerja yg lebih lama & umumnya daya kerja/efeknya lebih lama daripada obat bentuk larutan dalam air
e. Obat dng dissolusi dan penyerapan lama dpt bekerja sbg “depot”, konsentrasi tertinggi dlm darah dicapai sesudah 1-2 jam(tergantung ukuran partikel dan dissolusi obat)
2. Intra muscular (i.m)…
3. Intravena (i.v)
a. Obat langsung disuntikkan ke dlm vena dng volume 1-50 ml
b. Kecepatan menyuntik 1 ml/10 sekon utk volume sampai 5 ml dan 1 ml/20 sekon utk lebih dari 5 ml
c. Obat berupa larutan murni dlm air (kecuali emulsi tertentu)
d. Tdk menyebabkan iritasi jaringan laine. Availabilitas obat maksimum
3. Intravena (i.v)…
f. Kecepatan menyuntik harus diperhatikang. Lama obat bekerja tergantung pd dosis
permulaan yg diberikan, juga pd farmakokinetika obat (distribusi, metabolisme, eksresi)
h. Kesalahan pemberian obat sulit diperbaiki, cepatnya absorpsi obat tdk memungkinkan diberikannya antidotum
3. Intravena (i.v)…
4. Venoclysis atau infus intravenaa. Obat disuntikkan dlm jumlah yg besar ke dlm
vena dng volume 100-1000 mlb. Tujuan venoclysis: memberikan elektrolit &
nutrisi, mengembalikan volume darah, menghindarkan dehidrasi jaringan, mengencerkan bahan toksik yg terdapat dlm cairan tubuh
c. Memberikan terapi yg kontinu dlm jangka panjang dng mengkombinasikan obat dng cairan infus i.v
4. Venoclysis atau infus intravena
d.Volume besar cairan infus i.v dpt berupa Solutio Natrii Chlorid 0,9%, Solutio Dextrose/ Glucose 5%, larutan karbohidrat, asam amino, vitamin, mineral dan elektrolit yg tdk dpt diberikan makanan secara oral
5. Cara pemberian parenteral lain
a. Intra-arterial:- Disuntikkan langsung ke dlm arteri- Untuk antineoplastika, antibiotika
b. Intraspinal:- Disuntikkan ke dlm spinal canal- Vol yg disuntikkan sekitar 10 ml- Larutan harus isotonis
5. Cara pemberian parenteral lain…c. Intrathecal
- Disuntikkan langsung ke dlm cairan cerebrospinal melalui subarachnoid space yg ada pd tulang belakang
- Larutan hrs isotonisd. Intracisternal
- Disuntikkan langsung ke dlm daerah caudal otak antara cerebellum dan medulla oblongata- Larutan harus isotonis
5. Cara pemberian parenteral lain…
f. Intracardial- Disuntikkan langsung ke otot jantung- Dlm keadaan emergency, contoh:Adrenalin
g. Intrapleural- Disuntikkan langsung ke dlm rongga pleura atau ke dlm paru
5. Cara pemberian parenteral lain…
h. Intradermal- Disuntikkan ke dlm lapisan kulit- Umumnya utk test diagnostik- Volume yg disuntikkan 0,05 ml/ kali- Larutan hrs isotonis
5. Cara pemberian parenteral lain…i. Peritoneal Dialysis
- Larutan disuntikkan secara kontinu ke dlm rongga perut, mencucu peritoneum (semi permeabel) dan secara kontinu larutan dikeluarkan lagi- Tujuan:
Mengeluarkan racun dari tubuhMeningkatkan ekskresi ginjal pd keadaan”renal insufficiency”
5. Cara pemberian parenteral lain…
• Larutan utk peritoneal Dialysis mengandung glucose dan kadar ion yg sama dng cairan ekstraseluler
• Toksin atau cairan elektrolit terdifusi• Bila larutan glucose berupa larutan hipertonis
maka kelebihan cairan tubuh penderita dpt ditarik/ dikeluarkan dan dibuang
Wadah Obat Suntik
a. Wadah utk dosis tunggal (single dose)b. Wadah dosis ganda (multiple dose)
Syarat wadah obat suntik
SEDIAAN INJEKSI
- BSO : solusio, suspensi, emulsi- kering (dry injeksi) di + aqua bides solusio, suspensi
R/ Injectie Cyanocobalamin mcg 500/ml ampul No V S.i.m.m
R/ Dry injectie Celotaxime g 1 vial No V S.i.m.m.
Supositoria
R/ Sup. Dulcolax No VII S.s.d.d.I sup.m.u.e
R/ Sup.Borraginol-N No V S.s.d.d.I sup. v.u.e
Ovula
R/ Ovula Flagystatin No VII S.s.d.d.I.ovula.v.u.e
R/ Tab. vaginal Talsutin No VII S.s.d.d I tab.v.u.e
Sifat :
- sistemik atau lokal- bhn dasar ol.cacao atau camp. PEG, gelatin,surfaktan -> meleleh,melunak,melarut- aturan pakai disesuaikan bahan obat
Sifat ovula-lokal-bhn dasar = supositoria-penyimpanan dlam almari es
Sifat tablet vaginal-lokal-bhn dasar = tablet
SEDIAAN PHARMACEUTICAL INSERT
Cara penggunaan tablet vagina/ovula tanpa aplikator
Cara penggunaan Tablet vagina/ovula dengan aplikator
CARA PENGGUNAAN SEDIAANSUPOSITORIA
SprayR/ Nasal spray Iliadin 0.05% lag I S.t.d.d.I spray
Aerosol R/ Bricasma aerosol inhalasi lag I S.t.d.d. puff I
Sifat aerosol zat pendorong+bhn obat BSO : cair, gas, padat efek :- sistemik MDI lewat mulut/hidung - lokal
Sifat spray :Isi : bhn lar.air/minyakefek : lokalkegunaan :kosmetik, tenggorokan, kulit, intranasal
SEDIAAN SPRAY, AEROSOL DAN INHALER
CARA PENGGUNAAN SEDIAAN SEMPROT HIDUNG
CARA PENGGUNAAN AEROSOL
Inhalasi R/ Becotide inhalasi lag I S.t.d.d. puff I
sifat inhalasi :-satu atau lebih bhn obat-BSO : cair, padat-efek : sistemik atau lokal-penggunaan lewat mulut/hidung
Vick Inhaler :
satu atau kombinasi bhn obat yg
bertekanan uap tinggi terbawa aliran
udara ke lubang hidung
CARA PENGGUNAAN INHALER
(TURBUHALER)