teknik pemindangan ikan kel. 5 kls 5.a
DESCRIPTION
Tugas Observasi Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Modern dan Tradisional “Teknik Pemindangan Ikan” Pindang BadengDI SUSUN OLEH Kelompok 51. 2. 3. 4.Adelaide M.U Dini Puspita M.S Esra M.M Sinaga M. Isep Nurhamid: 4443090564 : 4443091098 : 4443092229 : 4443090747JURUSAN PERIKANAN/FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2011KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang sampai dengan saat ini masih memberikan kita kesehatan jasmani mauTRANSCRIPT
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 1/25
Tugas Observasi Mata Kuliah
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Modern dan Tradisional
“Teknik Pemindangan Ikan”
Pindang Badeng
DI SUSUN OLEHKelompok 5
1. Adelaide M.U : 4443090564
2. Dini Puspita M.S : 4443091098
3. Esra M.M Sinaga : 4443092229
4. M. Isep Nurhamid : 4443090747
JURUSAN PERIKANAN/FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2011
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 2/25
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang sampai dengan
saat ini masih memberikan kita kesehatan jasmani maupun rohani sehingga kita
dapat merasakan nikmatnya iman dalam persaudaraan. Tak lupa shalawat serta
salam kita haturkan ke junjungan alam nabi besar Muhammad SAW. karena
dialah merupakan satu-satunya suri tauladan terbaik yang harus kita contoh
sampai dengan zaman sekarang ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen mata kuliah teknologi pengolahan
hasil perikanan modren dan tradisional dan rekayasa proses yaitu Sakinah Haryati
S.Pi.,M.si dan Dini Surilayani S.Pi.,M,si yang telah memberikan tugasnya kepada
kami. Alhamdulilah tugas teknologi pengolahan hasil perikanan modern dan
tradisional dapat terselesaikan tepat waktu. Pada laporan ini, kami berusaha
mengungkapkan mengenai teknik pemindangan ikan.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik bentuk, isi dan penyusunannya, oleh karena keterbatasan
kemampuan dan waktu serta keterbatasan literature. Dengan senang hati kami
menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan ini dan diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca terutama
mahasiswa/mahasiswi Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
Serang, 2 Desember 2011Penyusun
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 3/25
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Tujuan .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3
2.1. Teknik pemindangan .............................................................. 3
2.2. Jenis-jenis ikan pindang ......................................................... 3
2.3. Cara-cara pengolahan ikan pindang ....................................... 4
2.4. Proses pengolahan ikan pindang ............................................ 6
2.5. Syarat keberhasilan pemindangan ......................................... 7
2.6. Mutu ikan pindang ................................................................. 7
2.7. Deskripsi ikan tongkol ......................................................... 8
2.7.1. Morfologi ikan tongkol ................................................ 9
2.7.2. Habitat ikan tongkol ..................................................... 9
2.8. Deskripsi ikan bandeng .......................................................... 10
2.8.1. Jenis ikan bandeng ...................................................... 11
2.8.2. Morfologi ikan bandeng .............................................. 11
2.8.3. Habitat ikan bandeng .................................................. 11
2.9. Deskripsi ikan layang ........................................................... 11
2.9.1. Jenis ikan layang ......................................................... 12
2.9.2. Morfologi ikan layang ................................................ 122.9.3. Biologi ikan salem....................................................... 13
2.9.4. Habitat dan distribusi ikan layang .............................. 13
2.9.5. Musim pemijahan ikan layang .................................... 14
BAB III METODOLOGI .................................................................. 15
3.1. Waktu dan tempat ................................................................ 15
3.2. Alat dan bahan ..................................................................... 15
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 4/25
3.3. Metode pengumpulan data .................................................. 15
3.4. Analisis data ........................................................................ 15
BAB IV HASIL KEGIATAN OBSERVASI ................................... 16
4.1. Hasil ....................................................................................... 16
4.1.1. Awal memulai usaha ................................................... 16
4.1.2. Data pemilik perusahaan/home industry ................... . 16
4.1.3. Data perusahaan ........................................................... 16
4.1.4. Data produksi ............................................................... 17
4.1.5. Tahapan pembuatan ikan pindang ............................... 17
4.1.6. Jenis limbah dan pemanfaatan ..................................... 18
4.1.7. Kendala usaha .............................................................. 19
4.2. Pembahasan............................................................................ 19
BAB V PENUTUP ............................................................................. 20
5.1. Kesimpulan ............................................................................ 20
5.2. Saran ...................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... iv
LAMPIRAN
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 5/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Ikan tergolong bahan makanan yang mudah sekali busuk oleh sebab itu agar
sampai di tangan konsumen masih dalam keadaan baik, diperlukan cara-cara
penanganan yang baik,dari sekian banyak upaya manusia untuk mempertahankan
mutu ikan yang umum dilakukan adalah pengolahan secara tradisional dari
pengawetan hasil ikan yang ditangkap diantaranya teknologi pengawetan ikan
dengan cara pemindangan.
Ikan pindang merupakan salah satu hasil olahan yang cukup populer di
Indonesia, dalam urutan hasil olahan tradisional menduduki tempat kedua setelah
ikan asin. Dilihat dari sudut program peningkatan konsumsi protein masyarakat,
ikan pindang mempunyai prospek yang lebih baik dari pada ikan asin. Hal ini
mengingat bahwa ikan pindang mempunyai cita-rasa yang lebih lezat dan tidak
begitu asin jika dibandingkan dengan ikan asin sehingga dapat dimakan dalam
jumlah yang lebih banyak. Kelebihan ikan pindang dan ikan asin ialah ikan
pindang merupakan produk yang siap untuk dimakan (ready to eat ). Di samping
itu juga praktis semua jenis ikan dari berbagai ukuran dapat diolah menjadi ikan
pindang. (Badan Riset Kelautan dan Perikanan. 2005)
Dibanding pengolahan ikan asin, pemindangan mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu: (1) cara pengolahannya sederhana dan tidak memerlukan alat
yang mahal, (2) hasilnya berupa produk matang yang dapat langsung dimakan
tanpa perlu dimasak terlebih dahulu, (3) rasanya cocok dengan selera masyarakatIndonesia pada umumnya, (4) dapat dimakan dalam jumlah yang relatif banyak,
sehingga sumbangan proteinnya cukup besar bagi perbaikan gizi masyarakat
(Astawan, 2004c).
Berbeda dengan pembuat ikan asin walaupun pindang di olah dengan
mempergunakan garam namun yang diperoleh hasil yang berbeda karena pada
pengolahan pindang selain penggaraman juga dikombinasikan dengan proses
pemanasan sehingga produk yang dihasilkan mempunyai karakteristik tersendiri.
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 6/25
Dari segi taknologi pengawetan produk pindang dapat diklasifikasikan sebagai
produk setengah awet (semi preserved), dibandingkan dengan ikan segar pindang
masih mungkin sampai mencapai pelosok desa, meningat masih kurang
tersedianya fasilitas pendingin ikan. Dengan demikian upaya untuk
memasyarakatkan makan ikan memperoleh jangkauan yang lebih luas.
1.2. Tujuan
Tujuan dari observasi mata kuliah teknologi pengolahan hasil perikanan
mengenai teknik pemindangan ikan adalah :
1. Mengetahui proses pengawetan ikan secara tradisional
2. Mengetahui proses pemindangan badeng
3. Mengetahui teknik pemindangan dengan bahan baku ikan tongkol, ikan
bandeng, dan ikan layang
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 7/25
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teknik Pemindangan
Pemindangan adalah pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara merebus
ikan dalam susana bergaram selama waktu tertentu. Setelah selesai pemasakan,
biasanya wadah di mana ikan disusun langsung digunakan sebagai wadah
penyimpanan dan pengangkutan untuk dipasarkan.
Berdasarkan cara perebusan ikan dalam suasana bergaram maka teknik
penggaraman dapat dibedakan atas 2 kategori yaitu pemindangan garam dan
pemindangan air garam.
a. Pemindangan garam : Pada teknik ini, lapisan ikan yang digarami dengan
garam kering, disusun berlapis-lapis di dalam wadah yang terbuat dari plat
logam, pendil atau paso tanah (belanja tanah) atau lainnya. Kemudian direbus
dalam jangka waktu yang cukup lama (sekitar 4 – 6 jam), cairan perebus
kemudian dibuang melalui lubang kecil bagian bawah wadah atau ditiriskan.
Pada lapisan atas ditutup dengan selembar kertas dan di atas permukaan kertas
ini disebarkan merata selapis garam.
b. Pemindangan air garam (brine boiling) : teknik ini ikan ditaburi garam disusun
diatas keranjang atau rak bambu disebut “naya”. Beberapa naya diisi ikan dan
disusun vertikal pada suatu kerangka lalu dicelupkan kedalam air garam
mendidih di dalam wadah yang terbuka dan lama pembuatan relatif jauh lebih
singkat daripada teknik pemindangan garam. Setelah proses perebusan selesai,
wadah di mana ikan tersusun diangkat, kemudian direndam atau disiram dandidinginkan untuk siap didistribusikan dan dipisahkan.
2.2. Jenis-jenis ikan pindang
Menurut Wibowo (1996), cara pemindangan ikan yang dilakukan sangat
bervariasi tergantung daerah, jenis ikan, dan kebiasaan pengolah. Akibatnya
proses dan mutu pindang yang dihasilkan sangat beragam. Karena itu, dapat
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 8/25
dibuat beberapa kelompok ikan pindang berdasarkan proses, wadah yang
digunakan, jenis ikan, perlakuan atau bumbu yang ditambahkan, dan daerah asal.
Tabel 1. Pengelompokan Jenis – Jenis Ikan Pindang di Indonesia.
No Dasar Pengelompokan Nama dalam Perdagangan
1
2
3
4
5
Proses
Wadah
Jenis ikan
Bumbu
Asal
Pindang cue (perebusan dalam air garam),
pindang garam (pemanasan dengan garam dan
sedikit air), pindang presto (pemindangan
tekanan tinggi, pindang duri lunak).
Pindang naya (pindang cue dengan wadah naya),
pindang besek (pindang cue dengan wadah
besek), pindang badeng, pindang paso, pindang
kendil.
Pindang bandeng, pindang tongkol, pindang
kembung, pindang lemuru, pindang tawes,
pindang gurami, dan sebagainya.
Pindang memakai bahan tambahan , misalnya
kunyit.
Pindang Pekalongan, Pindang Kudus, PindangTuban, pindang Muncar dan sebagainya.
Sumber : Wibowo (1996)
2.3. Cara pengolahan ikan pindang
Beberapa yang sering dilakukan oleh daerah yang membuatnya dikenal
dengan cara Bawean, cara Muncar dan Pemindangan Gaya Baru.
a. Cara bawean :
Alat dan bahan yang harus disediakan adalah pendil atau paso, daun pisang
kering dan garam sebanyak 20 – 30% dari berat ikan. Gunakan garam yang
kemurniannya tinggi kemudian ikan dicuci bersih setelah dibuang isi perut dan
insangnya lalu ditaburi garam secukupnya.
Ikan dimasukkan kedalam pendil diatur berlapis-lapis serapat mungkin. Di
antara lapisan diberikan garam,setelah pendil/paso penuh ikan ditambahkan air
sampai ikan terendam. Pendil/paso dipanaskan diatas api sampai ikannya masak,
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 9/25
yaitu apabila daging dekat ekor dan kepala susah retak-retak, air yang tersisa
dikeluarkan. Setelah selesai pendil dibingkus dengan daun jati kemudian diikat
supaya tidak pecah selama penyimpanan dan pengangkutan. Pindang bisa tahan
sampai 3 bulan dan biasanya pemindangan dilakukan terhadap ikan layang
(Decapterus spp) dan ikan Bandeng (Chanos-chanos).
b. Cara muncar :
Caranya beda dengan bawean adalah dalam acara pemasakan yaitu tidak
direbus tetapi dikukus diatas tungku khusus,sedangkan tempat yang dipakai bukan
pendil/paso tanah, tetapi loko yaitu semacam ayakan dari bambu. Pada
pemindangan cara ini harus disediakan loko, peti pemasakan, tungku khusus serta
belanga atau wajan besar.
Ikan dicuci bersih,di mana isi perut dan insangnya tidak dibuang, kemudian
ikan yang sudah bersih direndam dalam air garam jernih (lk. 25%) selama 15 – 30
menit. Kemudian ikan diatur/dijajar di atas loko sampai penuh dan ditiriskan
ditempat teduh sampai kering. Loko/ayakan bambu dimasukkkan ke dalam peti
pemasakan sampai penuh,air dimasak dalam belanga sampai mendidih kemudian
peti yang berisi loko/ikan diletakkan diatas belanga sehingga uap air menghembus
ikan diatasnya.
Setiap 15 menit loko/ayakan bambu yang berisi ikan dibagian teratas
dipindahkan ke bagian terbawah dan loko-loko lainnya digeser ke rak atasnya.
Ikan sekali-kali dibalik supaya masak merata. Ikan akan masak bila dikukus selam
+ 1 jam, setelah masak ikan bersama lokonya disimpan dalam rak-rak bambu di
tempat yang teduh, dibiarkan semalam sehingga kulit ikan menjadi kering dan
mengkilap dan pindang ini bertahan selama 7 – 15 hari.
c. Pemindangan gaya baruAlat dan bahan yang harus disediakan adalah besek bambu, merang atau
daun pisang kering dan garam sebanyak 20 – 50% dari berat ikan. Ikan yang telah
dicuci bersih, dilumuri denagn garam dan diatur berlapis-lapis dalam besek yang
alasnya sudah diberi merang atau daun pisang kering.
Di atas lapisan merang dan di antara lapisan-lapisan ikan diberi garam, ikan
dalam besek dibiarkan selama 1 – 3 jam supaya garam meresap ke dalam daging
ikan. Kemudian besek dimasukkan ke dalam belanga yang berisi larutan garam
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 10/25
yang mendidih. Setelah + 45 menit besek diangkat dan ditiriskan lalu disimpan.
Cara dibandingkan dengan cara Bawea dan Muncar lebih bersih, lebih sedap dan
dagingnya lebih padat. Pindang ikan bias tahan sampai 3 bulan.
2.4. Proses pengolahan ikan pindang
Tahap 1 : Penyiangan dan pencucian. Tahapan proses ini adalah
mengelompokan ikan berdasar pada jenis, ukuran dan tingakat kesegarannya.
Kemudian ikan disiangi dengan membuang sisik, sirip, insang , isi perut dan
kotoran lainnya. Kebanyakan pemindang tidak melakukan proses penyiangan ini,
karena dianggap pemborosan kerja dan waktu, mengingat ikan toh selanjutnya
akan dimasak, juga memperkecil resiko kerusakan karena penyiangan.
Tahap 2 : Penyusunan ikan. Ikan disusun secara teratur ke dalam periuk,
untuk menjamin bahwa proses kematangan ikan merata. Periuk yang digunakan
terbuat dari tanah liat, disamping untuk meneralisir panas yang terlalu tinggi juga
menyebarkan panas secara merata keseluruh bagian. Pada proses ini tidak
dilakukan seleksi ikan yang baik dan yang sudah mendekati
Tahap 3 : Penggaraman ikan. Penggaraman dalam proses pemindangan
berfungsi untuk memberikan rasa gurih, menurunkan kadar cairan dalam tubuh
ikan, dan mencegah atau menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk maupun
organisme lain. Kecepatan penetrasi garam kedalam daging ikan dipengaruhi oleh
konsentrasi garam, kemurnian garam, jenis dan ukuran ikan, kadar lemak dan
suhu . Garam yang ditaburkan pada ikan banyaknya bergantung pada berat ikan.
Kebiasaan masyarakat dalam pemberian garam tanpa ditimbang sesuai dengan
berat ikan dan pula kualitas garam yang digunakan tidak terjamin kemurniannya.
Tahap 4 : Perebusan ikan. Perebusan berfungsi untuk membuat ikanmenjadi masak. Pada proses ini api yang digunakan sekitar 600 selama 2 – 12
jam. Lama perebusan ini bergantung pada ukuran ikan yang dipindang.Semakin
besar ukurang ikan , semakin lama waktu perebusan . Tanda ikan telah maska
pada proses perebusan adalah, terdapat retakan-retakan, terutama pada bagian
daging, kepala dan ekor. Untuk melihat apakah ikan sudah masak atau belum,
kebiasaan yang dilakukan masyarakat adalah dengan melihat kedalam periuk, dan
dengan pijitan tangan pada tubuh ikan, maka dapat dipekirakan apakah ikan
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 11/25
tersebut masak atau belum. Sering terjadbahwa ikan yang direbus terlalu masak,
sehingga pada saat diangkat ada bagian-bagian yang lepas (ikan tidak utuh lagi).
2.5. Syarat keberhasilan pemindangan
Keberhasilan proses pemindangan ikan sangat dipengaruhi oleh mutu
bahan-bahan yang digunakan dan kondisi lingkungan. Selain ikan, bahan utama
pembuatan ikan pindang adalah garam. Bahan – bahan yang akan digunakan harus
memenuhi syarat tertentu agar ikan pindang yang dihasilkan bermutu baik.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi adalah:
a. Ikan harus segar :
Meskipun ikan dengan tingkat kesegaran yang berbeda - beda dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan ikan pindang, ikan yang telah
membusuk sebaiknya tidak digunakan. Penggunaan ikan dengan tingkat
kesegaran rendah akan menghasilkan produk akhir yang kurang baik (hancur),
sehingga harga jual rendah. Selain itu, penggunaan ikan dengan tingkat kesegaran
rendah akan menghasilkan ikan pindang yang terlalu asin. Hal ini terjadi karena
proses penetrasi garam kedalam daging ikan yang kurang segar berlangsung
terlalu cepat (Afrianto dan Liviawaty, 1989)
b. Mutu garam harus baik.
Selanjutnya Afrianto dan Liviawaty (1989) menyatakan bahwa mutu garam
akan mempengaruhi kecepatan penetrasi garam kedalam tubuh ikan. Kecepatan
penetrasi garam kedalam tubuh ikan sangat tergantung pada kadar NaCl yang
dikandungnya. Semakin tinggi kadar NaCl yang dikandung, semakin cepat pula
penetrasi berlangsung.
2.6. Mutu ikan pindang
Ikan pindang yang baik harus memenuhi kriteria tertentu. Cara paling
mudah untuk menilai mutu ikan pindang adalah dengan menilai mutu sensorisnya.
Minimal empat cara parameter sensoris yang perlu dinilai, yaitu rupa dan warna,
bau, rasa, dan tekstur (Wibowo 1996).
Menurut Saleh (2002), ikan pindang yang bermutu baik mempunyai kriteria
sebagai berikut:
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 12/25
Tabel 2. Mutu ikan pindang
Parameter Keterangan
Rupa dan warna Utuh, bersih, tidak terdapat benda asing, tidak terlihat
endapan lemak atau lainnya. Warna produk spesifik jenis,
cemerlang, tidak berkapang dan berlendir.
Bau Spesifik jenis produk, bau produk ikan rebus, bau gurih
dan segar.
Rasa Gurih spesifik produk, tidak terdapat rasa asin yang
berlebihan dan keasinan merata.
Tekstur Kompak, padat, spesifik jenis produk, empuk, cukup kering
dan tidak basah
.
2.7. Deskripsi ikan tongkol
Ikan Tongkol adalah jenis ikan pelagis yang merupakan salah satu
komoditas utama ekspor Indonesia. Akan tetapi akibat pengelolaan yang kurang
baik di beberapa perairan Indonesia, terutama disebabkan minimnya informasi
waktu musim tangkap, daerah penangkapan ikan, disamping kendala teknologi
tangkapnya itu sendiri, tingkat pemanfaat sumber daya ikan menjadi sangat
rendah.
Gambar 1. Ikan tongkol
Klasifikasi ikan tongkol yaitu sebagai berikut :
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Pisces
Sub Class : Teleostei
Ordo : Percomorphi
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 13/25
Family : Scombridae
Genus : Euthynnus
Species : Euthynnus affinis
2.7.1. Morfologi ikan tongkol
Ikan tongkol masih tergolong pada ikan Scombridae, bentuk tubuh
seperti betuto, dengan kulit yang licin .Sirip dada melengkung, ujngnya
lurus dan pangkalnya sangat kecil. Ikan tongkol merupakan perenang yang
tercepat diantara ikan-ikan laut yang berangka tulang. Sirip-sirip punggung,
dubur, perut, dan dada pada pangkalnya mempunyai lekukan pada tubuh,
sehingga sirip-sirip ini dapat dilipat masuk kedalam lekukan tersebut,
sehingga dapat memperkecil daya gesekan dari air pada waktu ikan tersebut
berenang cepat. Dan dibelakang sirip punggung dan sirip dubur terdapat
sirip-sirip tambahan yang kecil-kecil yang disebut finlet. (T. Djuhanda,
1981).
2.7.2. Habitat ikan tongkol
Menurut Soesanto (1979), Ikan Tongkol merupakan salah satu jenis
ikan pelagis artinya hidup dilapisan atas dari suatu perairan. Bentuk badanya
memanjang yang kedua ujungnya meruncing, mempunyai dua sirip
punggung dan 7-8 finlet. Dari bentuk ikan adanya dua sirip punggung dan
banyaknya finlet ini menujukan ikan tongkol termasuk jenis ikan perenang
cepat.
Ikan tongkol merupakan penghuni hampir seluruh perairan asia. Di
indonesia, ikan ini banyak membentuk gerombolan-gerombolan besar terutama di perairan indonesia timur dan samudra Indonesia. Termasuk ikan
pelagis perenang cepat sehingga untuk menangkapnya alat yang digunakan
harus dioperasikan dengan kecepatan yang memadai (Kriswanto, 1986).
2.8. Deskripsi ikan bandeng
Bandeng (Chanos chanos Forsskål) adalah ikan pangan populer di Asia
Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia
Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 14/25
punah). Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam
bahasa Inggris milkfish).
Ikan bandeng memiliki nama latin Chanos chanos, merupakan ikan
campuran antara air asin dan air tawar atau payau. Ikan bandeng merupakan ikan
laut dengan daerah persebaran yang sangat luas yaitu dari pantai Afrika Timur
sampai ke Kepulauan Tua mutu, sebelah timur Tahiti, dan dari Jepang Selatan
sampai Australia Utara. Ikan ini biasanya terdapat di daerah Tropika dan Sub
Tropika Ikan bandeng memiliki nama lain yaitu Milkfish.
Gambar 2. Ikan bandeng
Klasifikasi ikan bandeng yaitu :
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Classis : Pisces
Sub Classis : Teleostei
Ordo : Malacopterygii
Familia : Chanidae
Genus : Chanos
Spesies : Chanos chanos
2.8.1. Jenis-jenis ikan bandeng
Ikan bandeng memiliki dua jenis kelamin yaitu jantan dan betina,
bandeng jantan dapat diiketahui dari lubang anusnya yang hanya dua buah
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 15/25
dan ukuran badan agak kecil sedangkan bandeng betina memiliki lubang
anus tiga buah dan ukuran badan lebih besar dari ikan bandeng jantan.
2.8.2. Morfologi ikan bandeng
Ikan bandeng Menurut Djuhanda (1981) mempunyai tubuh yang
ramping dan ditutupi oleh sisik dengan jari-jari yang lunak. Sirip ekor yang
panjang dan bercagak. Mulut sedang dan non protractile dengan posisi
mulut satu garis dengan sisi bawah bola mata dan tidak memiliki sungut.
Ikan ini memiliki tubuh langsing dengan sirip ekornya bercabang sehingga
mampu berenang dengan cepat. Warna tubuhnya putih keperak – perakan.
mulut tidak bergerigi sehingga menyukai makanan ganggang biru yang
tumbuh di dasar perairan (herbivora)
2.8.3. Habitat ikan bandeng
Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan
cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu
koral. Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu,
lalu berpindah ke rawa-rawa bakau ber air payau, dan kadangkala danau-
danau berair asin. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan
bisa berkembang biak. Ikan muda (disebut nener) Ikan ini dapat hidup
sampai ke pinggiran dan tengah laut kemudian secara kontinyu akan
kembali ke perairan dangkal atau tepi pantai untuk bertelur. Ikan bandeng
lebih menyenangi perairan dangkal dengan banyak tanaman bakau di
sekitarnya.
2.9. Deskripsi ikan layang (Decapterus spp)
Ikan layang (Decapterus spp) merupakan salah satu komunitas perikanan
pelagis kecil yang penting di Indonesia. Ikan yang tergolong suku Carangidae ini
bisa hidup bergerombol.
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 16/25
Gambar 3. Ikan layang
Menurut klasifikasi Bleker dalam Saanin (1968) sistematika ikan layang
adalah sebagai berikut :
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phyllum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Sub divisi : Carangi
Familia : Carangidae
Genus : Decapterus
S pesies : Decaptersus russelli
2.9.1. Jenis ikan layang
Di perairan Indonesia terdapat lima jenis layang yang umum yakni
Decapterus kurroides, Decapterus russelli, Decapterus macrosoma
Decapterus layang, dan Decapterus maruadsi (FAO,1974). Dari kelima
jenis ini hanya Decapterus russelli yang mempunyai daerah sebaran yang
luas di Indonesia , sedangkan di Perairan Laut Jawa terdapat dua spesies
yaitu Decapterus macrosoma dan Decapterus ruselli (Widodo ,1988).
2.9.2. Morfologi ikan layang
Ikan layang biasa ( Decapterus russelli), badan memanjang, agak
gepeng. Dua sirip punggung.Sirip punggung pertama berjari-jari keras 9 (1
meniarap + 8 biasa), sirip punggung kedua berjari – jari keras 1 dan 30 – 32
lemah. Sirip dubur berjari-jari keras 2 (lepas) dan 1 bergabung dengan 22 –
27 jari sirip lemah. Baik di belakang sirip punggung kedua dan dubur
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 17/25
terdapat 1 jari-jari sirip tambahan ( finlet ) termasuk pemakan plankton,
diatomae, chaetognatha, copepoda, udangudangan, larva-larva ikan,juga
telur-telur ikan teri (Stolephorus sp,).
Hidup di perairan lepas pantai, kadar garam tinggi membentuk
gerombolan besar. Dapat mencapai panjang 30 Cm, umumnya 20 – 25 cm.
Warna: biru kehijauan, hijau pupus bagian atas, putih perak bagian bawah.
Sirip siripnya abu-abu kekuningan atau kuning pucat.Satu totol hitam
terdapat pada tepian atas penutup insang (Ditjen Perikanan,1998)
2.9.3. Biologi ikan layang
Secara biologi ikan layang merupakan plankton feeder atau
pemakan plankton kasar yang terdiri dari organisme pelagis meskipun
komposisinya berbeda masing-masing spesies copepoda, diatomae,larva
ikan. Sumber daya tersebut bersifat ‘multispecies’ yang saling berinteraksi
satu sama lain baik secara biologis ataupun secara teknologis melalui
persaingan (competition) dan atau antar hubungan pemangsaan
( predatorprey relationship).Secara ekologis sebagian besar populasi ikan
pelagis kecil termasuk ikan layang menghuni habitat yang relatif sama, yaitu
di permukaan dan membuat gerombolan di perairan lepas pantai , daerah-
daerah pantai laut dalam , kadar garam tinggi dan sering tertangkap secara
bersama.
2.9.4. Habitat dan Distribusi ikan layang
Di Laut Jawa sangat dominan dalam hasil tangkapan nelayan mulai
dari Pulau Seribu, hingga P.Bawean dan P. Masalembo,Selat Makassar SelatKarimata, Selat Malaka, Laut Flores, Arafuru, Selat Bali. Decapterus ruselli
dan Decapterus macrosoma tersebar di perairan tertentu. Tampaknya
Decapterus ruselli senang hidup di perairan dangkal seperti Laut Jawa,
sedangkan Decapterus macrosoma tersebar di perairan laut seperti di Selat
Bali, Perairan Indonesia Timur Laut Banda, Selat Makassar dan Sangihe,
Laut Cina Selatan. Decapterus kurroides tergolong ikan yang agak langka
antara lain terdapat di Selat Bali, Labuhan dan Pelabuhan Ratu (Jawa Barat).
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 18/25
Decapterus maruadsi termasuk ikan layang yang berukuran besar, hidup di
laut dalam seperti di Laut Banda tertangkap pada kedalaman 100 meter
lebih (Nontji, 2002) .
Ikan layang termasuk jenis ikan perenang cepat, bersifat pelagis,
tidak menetap dan suka bergerombol. Jenis ikan ini tergolong “stenohaline”,
hidup di perairan yang berkadar garam tinggi (32 – 34 promil) dan
menyenangi perairan jernih. Ikan layang banyak tertangkap di perairan yang
berjarak 20 – 30 mil dari pantai. Sedikit informasi yang diketahui tentang
migrasi ikan , tetapi ada kecenderungan bahwa pada siang hari gerombolan
ikan bergerak ke lapisan air yang lebih dalam dan malam hari kelapisan atas
perairan yang lebih. Dilaporkan bahwa ikan ini banyak dijumpai pada
kedalaman 45 – 100 meter (Hardenberg dalam Sunarjo ,1990).
Ikan layang meskipun aktif berenang, namun terkadang tidak aktif
pada saat membentuk gerombolan di suatu daerah yang sempit atau
disekitar benda-benda terapung.
2.9.5. Musim Pemijahan Ikan Layang.
Musim pemijahan ikan pelagis kecil di Perairan Laut Jawa relatif
panjang tetapi masing-masing individu lama memijah dalam periode
singkat. Keberadaan juvenil ikan layang (ukuran kurang dari 12 Cm) hanya
terjadi pada bulan Maret sampai Juli. (Atmaja dkk.,2003). Tingkat
kematangan gonad ikan layang biasa ( D.ruselli) pada tingkat matang (ripe)
dijumpai pada bulan April sampai Juni , sedangkan pada tingkat lepas telur
(masa istirahat dan menyerupai kantong kosong) terjadi pada bulan sampai
Desember . Juvenil kecil telah dijumpai antara bulan Maret sampai Meiantara ukuran 6 Cm. (Widodo,1988).
BAB III
METODOLOGI
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 19/25
3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan observasi kuliah lapang mata kuliah teknologi pengolahan hasil
perikanan modern dan tradisional mengenai teknik pemindangan ikan
dilaksanakan pada hari kamis 1 November 2011 pukul 15.00 sampai pada pukul
17.00 WIB di Kp. Larangan Kec. Kramatwatu Kab. Serang Kel. Harjatani.
3.2. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam teknik pemindangan ikan terdiri dari
tungku, pisau, ember palstik atau bak air, kuali. Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan adalah ikan tongkol, ikan bandeng, ikan salem, ikan layang dan garam.
3.3. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode observasi
lapangan. Metode observasi lapangan yaitu melakukan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap suatu objek penelitian dengan mengikuti
aktivitas dari produsen pembuat pindang ketempat produksi.
Dan metode pengumpulan data juga dapat diperoleh dari referensi yang
membantu. Pengumpulan data terdiri dari pengumpulan data primer dan sekunder.
Pengumpulan data primer dilakukan dengan mengambil data yang ada di
lapangan. Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dalam usaha
melengkapi data yang ada, yaitu wawancara dan studi pustaka guna menunjang
data-data yang didapatkan dari lapangan.
3.4. Analisis dataAnalisis data yang digunakan dalam observasi teknik pemindangan ikan
yaitu dengan mengisi lembar quisioner yang ditujukan kepada produsen dengan
cara mewawancarai langsung sebagai narasumber untuk melengkapi data-data
yang disajikan dalam quisioner.
BAB IV
HASIL KEGIATAN OBSERVASI
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 20/25
4.1. Hasil
Hasil yang diperoleh dari observasi mata kuliah teknik pengolahan hasil
perikanan modern dan tradisional mengenai teknik pemindangan ikan pada ikan
asin pada ikan tongkol, ikan bandeng, ikan layang diantaranya sebagai berikut :
4.1.1. Awal memulai usaha
Awalnya bapak Fida I Basri memulai dari berdagang ikan pindang
hasil produksi seseorang kepasar pada usia 8 tahun. Selanjutnya pada usia
ke 13 tahun pak Fida I Basri mulai merintis usaha memproduksi ikan
pindang yang diantaranya pindang ikan tongkol, ikan bandeng, dan ikan
layang yang prosesnya dilakukan dirumahnya sendiri bersama keluarga.
Dan sampai saat ini usaha pindang ikan tersebut masih berjalan.
4.1.2. Data pemilik perusahaan/home industry
a. Nama pemilik : Bapak Fida I Basri
b. Umur : 46 Tahun / 06-09-1963
c. Alamat rumah : Jl. Wali syukur, Link Larngan RT005/002
Desa. Harjatani Kramatwatu
d. No. HP/Telp : 081310886672-087871146257
4.1.3. Data perusahaan
a. Nama perusahaan : UD. Mang Ja’i
b. Alamat : Kp. Larangan Kec. Kramatwatu Kab.
Serang Kel. Harjatani.
c. Tahun memulai : Tahun 1987usaha
4.1.4. Data produksi
Tabel 3. Data produksi
Jenis Keterangan
Bahan baku Ikan tongkol, ikan bandeng, ikan
layang
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 21/25
Asal bahan baku Dari Jakarta (Muara baru, muara
angke, ancol, dadap)
Harga bahan baku 1 Kg/ Rp. 11.000,00
Jumlah bahan baku(Kg)/produksi Membeli 1 ton dari Jakarta, dijualkembali ikan mentah segarnya
sebayak 6 kwintal, lalu untuk
produksi pembuatan dalam sehari 1
kwintal.
Bahan tambahan Garam,salam, sereh
Wadah pengolahan Badeng
Kapasitas produksi 1 kwintal/hari
Harga produk/Kg Tergantung ukuran ikan
Misal : Rp. 10.000 (Dapat 2,3,5)
Pemasaran Pasar lama serang
4.1.5. Tahapan pembuatan ikan pindang
Tahap pembuatan pindang ikan pada ikan tongkol, ikan bandeng,
dan ikan layang yaitu sebagai berikut :
Cara pembuatan pindang badeng :
1. Siapkan tempat penyusun ikan berupa badeng yang telah disiapkan.
Kemudian masukkan sereh kedalam wadah dan ditutupi dengan anyaman
bambu.
2. Bambu tersebut merupakan lapisan bagian dasar dari badeng. pada alas
bagian samping menggunakan kertas semen yang telah dicuci selanjutnya
dilapisi kembali dengan daun pisang.
3. Lakukan penyiangan ikan dengan cara ditekan bagian insang dan perut
hingga darah keluar, selanjutnya lakukan pencucian.
4. Pilih ikan dan pisahkan menurut besar dan ukuran yang sama
5. Ikan dilapisi dengan kertas dan alasnya dengan daun pisang
6. Susun ikan dalam tempat badeng secara berlapis-lapis, yang diselang
seling dengan lapisan garam. Dalam satu badeng terdapat 6 lapisan
susunan ikan.
7. Susunan ikan :
• Pada bagian bawah dasar dari badeng tersebut lapisi dengan kertas
dan taburkan garam setebal 2 – 3 cm. Selanjutnya ikan disusun
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 22/25
dengan cara diselang-seling diatas lapisan garam. Kemudian dilapisi
oleh kertas dan ditaburi garam kembali. Begitu seterusnya sampai
kelapisan terakhir
• Susunan : ikan kertas garam
8. Tutup lapisan teratas dengan koran atau daun pisang yang bersih
9. Selanjutnya dipanaskan pakai tungku pemanas, selama 2- 3 jam dan .
Selama proses pemasakan, air yang berada dalam badeng akan
bertambah banyak. Kelebihan air akan dikeluarkan melalui lubang.
10. Setelah selesai pemanasan kemudian bagian atas dari badeng ditutup
dengan kertas atau daun waru lalu di atasnya ditutup dengan garam,
kemudian badeng ditutup dengan tampah dan terus diikat dengan kuat
11. Sebelum dipasarkan simpanlah badeng yang berisi ikan di tempat yang
terlindung dengan ventilasi udara yang baik.
4.1.6. Jenis limbah dan pemanfaatan
Jenis limbah yang terdapat dalam proses pembuatan pindang ikan
tongkol, ikan bandeng, ikan salem dan ikan layang tidak dilakukan upaya
pemanfaatan hasil limbah yang diperoleh selama selesainya proses
pembuatan pindang ikan oleh siprodusen. Limbah yang dihasilkan yaitu
berupa air sisa perebusan biasanya limbah air perebusan tersebut dibuang
saja atau apabila ada yang meminta air perebusan tersebut pa Fida I selalu
memberikan.
4.1.7. Kendala usaha
Kendala yang dialami yaitu ketersediaan bahan baku yang terkadang
sulit didapati. Dikarenakan faktor sumberdayamanusia serta kondisi alam.
Selanjutnya pernah mengalami salah pahan terhadap konsumen yang
memakan ikan pindang dengan ditandai dari munculnya alergi pada badan
sikonsumen yang disebabkan oleh ikan pindang.
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 23/25
4.2. Pembahasan
Teknik pemindangan yang dilakukan oleh bapak Fida I Basri yaitu
menggunakan pindang badeng dengan bahan baku ikan tongkol, ikan bandeng,
ikan layang. Serta kapasitas produksi 1 kwintal/hari. Dengan harga jual tergantung
dengan ukuran ikan. Pemasaran pindang badeng hanya ke pasar lokal yaitu pasar
lama Serang Banten.
Limbah yang diperoleh dari hasil akhir pembuatan pindang ikan badeng
tidak dimanfaatkan dan selama menjalankan produksi pindang badeng kendala
yang paling utama yaitu ketersediaan bahan baku.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 24/25
Berdasarkan hasil kegiatan observasi mata kuliah teknologi pengolahan
hasil perikanan modern dan tradisional mengenai teknik pembutan pemindangan
ikan adalah sebagai berikut :
1. Pemindangan adalah pengolahan ikan yang dilakukan dengan cara merebus
ikan dalam susana bergaram selama waktu tertentu. 2 kategori yaitu
pemindangan garam dan pemindangan air garam
2. Teknik pemindangan ikan yang dilakukan yaitu pindang badeng
3. Bahan baku yang degunakan untuk pemindangan ikan adalah ikan tongkol,
ikan bandeng, dan ikan layang
4. Keberhasilan proses pemindangan ikan sangat dipengaruhi oleh mutu bahan –
bahan yang digunakan dan kondisi lingkungan.
5.2. Saran
Proses pemindangan ikan menggunakan air garam perlu dikembangkan
dengan cara menyebarkannya kepada masyarakat ke seluruh pelosok daerah yang
belum mempraktekannya, mengingat cara pengolahannya yang cukup sederhana,
sarana dan prasarana yang dibutuhkanpun tidak mahal, memiliki citarasa yang
sesuai selera masyarakat, kandungan gizinya relatif masih tinggi, hasil akhirnya
yang masih menyerupai ikan segar, dan berbagai keistimewaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta
5/11/2018 Teknik Pemindangan Ikan Kel. 5 KLS 5.A - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-pemindangan-ikan-kel-5-kls-5a 25/25
Afrianto dan Liviawaty,1989. Pengawetan Dan Pengolahan Ikan. Kanisius.
Yogyakarta
Bank Indonesia (2008). Sistem Informasi Pola Pembiayaan/Lending Model
Usaha Kecil USAHA PEMINDANGAN IKAN.http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=53610&idrb=49001 (diakses 30
november 2011)
Budiman S (2004). Teknik Pemindangan.Departemen Pendidikan Menengah
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan
MenengahKejuruan.http://belajar.internetsehat.org/pustaka/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/teknologi-hasil-pertanian-dan
perikanan/teknik_pemindangan.pdf (diakses 30 november 2011)
Ilyas, 1980. Teknologi Pengolahan Pindang . Lembaga Penelitian TeknologiPerikanan Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian Departemen
Pertanian Republik Indonesia. Jakarta
Saleh, 2002. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan. Pusat
Riset Pengolahan Produk Dan Sosial Ekonomi Kelautan Dan PerikananBadan Riset Kelautan Dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan.
Jakarta.
Santoso B, 1998. Ikan Pindang . Penebar Swadaya. Jakarta
Suwamba K (2008). Proses pemindangan Dengan Mempergunakan Garam
dengan Konsentrasi yang berbeda. Denpasar http://www.smp-saraswati-dps.sch.id/artikel/3 (diakses 30 november 2011)
Wibowo S, 1996. Industri Pengolahan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta