teknik digital - makalah recorder

23
i MAKALAH RECORDER MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL Disusun oleh : 1. Achmad Choirul Mukminin 41. 14. 0030 2. Alfin Rianto Pangaribuan 41. 14. 0031 3. Aprilia Erlita Lisnawati 41. 14. 0032 4. A.R. Puput Saputro 41. 14. 0033 5. Fania Yolanda Kholis 41. 14. 0034 6. Farhan Radifan Ihsan 41. 14. 0035 7. Hesti Hati Nurani 41. 14. 0036 8. I Made Kurniawan Putra 41. 14. 0037 9. Jeremia Dinata P. 41. 14. 0038 Kelompok 1 Kelas : Instrumentasi 2B JURUSAN INSTRUMENTASI SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 2015

Upload: aprilia-erlita

Post on 16-Dec-2015

106 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Education, Pendidikan, Elektronika

TRANSCRIPT

  • i

    MAKALAH RECORDER

    MATA KULIAH TEKNIK DIGITAL

    Disusun oleh :

    1. Achmad Choirul Mukminin 41. 14. 0030

    2. Alfin Rianto Pangaribuan 41. 14. 0031

    3. Aprilia Erlita Lisnawati 41. 14. 0032

    4. A.R. Puput Saputro 41. 14. 0033

    5. Fania Yolanda Kholis 41. 14. 0034

    6. Farhan Radifan Ihsan 41. 14. 0035

    7. Hesti Hati Nurani 41. 14. 0036

    8. I Made Kurniawan Putra 41. 14. 0037

    9. Jeremia Dinata P. 41. 14. 0038

    Kelompok 1

    Kelas : Instrumentasi 2B

    JURUSAN INSTRUMENTASI

    SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

    2015

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

    rahmatNya kepada kita semua, sehingga penyusunan makalah teknik digital yang

    berjudul Register ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

    Makalah ini akan banyak membahas mengenai apa itu register, bagaimana

    fungsi dan cara kerjanya, serta apa saja jenis-jenis register yang lazim digunakan

    di dunia elektronika.

    Dalam penyusunan makalah ini tentunya banyak sekali rintangan yang

    terjadi, namun dengan segenap usaha, doa dan bantuan dari berbagai pihak

    akhirnya penyusun berhasil menyelesaikan dengan baik. Penyusun mengharapkan

    kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna memperbaiki dan

    menyempurnakan makalah ini.

    Secerah harapan yang digantungkan, mudah-mudahan makalah ini dapat

    bermanfaat bagi penyusun khususnya dan tentu saja bagi para pembaca sekalian

    pada umumnya. Dan juga, semoga makalah ini bisa menjadi referensi

    pembelajaran kedepannya untuk kita semua.

    Tangerang Selatan, Juli 2015

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ....................................................................................................... i

    Kata Pengantar ...................................................................................................... ii

    Daftar Isi................................................................................................................ iii

    BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

    1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

    1.3. Tujuan ........................................................................................................ 1

    1.4. Manfaat ...................................................................................................... 2

    BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

    2.1. Pengertian Register ................................................................................... 3

    2.2. Fungsi Register .......................................................................................... 9

    2.3. Jenis Register ............................................................................................. 10

    2.4. Golongan Register ..................................................................................... 11

    2.5. Ukuran register .......................................................................................... 13

    2.6. Aplikasi Register pada SIC ....................................................................... 13

    2.7. Cara Register Menyimpan dan Memindah Data pada Register ................ 14

    2.8. Aplikasi Register Geser ............................................................................. 16

    BAB III. PENUTUP ............................................................................................. 19

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Elektronika digital merupakan wahana dari pengembangan kalkulator, komputer,

    rangkaian terpadu dan bilangan biner 0 dan 1, hal ini merupakan suatu bidang yang

    menarik di dalam elektronika karena penggunaan rangkaian digital yang berkembang

    pesat. Satu rangkaian terpadu yang kecil melaksanakan fungsi ribuan transistor, dioda

    dan resistor.

    Semua orang yang bekerja dalam bidang elektronika sekarang harus memahami

    rangkaian elektronika digital. Rangkaian terpadu yang tidak mahal telah membuat

    masalah elektronika digital menjadi mudah dipelajari.anda akan menggunakan banyak

    rangkaian terpadu untuk membuat rangkaian digital.

    Register adalah suatu susunan flip-flop berdampingan register-register dapat

    menyimpan seluruh bilangan biner. Register sering kali dipergunakan pada elemen-

    elemen aritmatika dan kontrol dari sebuah komputer, dalam register itu disimpan

    komando (instruksi), hasil operasi aritmatika, dan hasil yang belum rampung sambil

    menunggu waktu operasi berikutnya untuk diambil kesimpulannya.

    Register sangat penting, bukan hanya karena kemampuan menyimpan, tetapi

    karena mudahnya memindahkan isi dari register yang satu ke register yang lain pada titk

    dan waktu tertentu dengan komando tertentu pula.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dibuat rumusan masalah

    sebagai berikut :

    1. Apa pengertian dari register elektronika?

    2. Apa fungsi register elektronika?

    3. Apa saja jenis register?

    4. Apa saja golongan register?

    5. Berapa ukuran register?

    6. Bagaimana aplikasi register pada SIC?

    7. Bagaimana cara menyimpan dan memindah data pada register?

    8. Bagaimana aplikasi register geser?

    1.3 Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dirumuskan tujuan penulisan

    makalah sebagai berikut :

    1. Mengetahui pengertian dari register elektronika.

    2. Mengetahui fungsi register elektronika.

  • 2

    3. Mengetahui jenis register.

    4. Mengetahui golongan register.

    5. Mengetahui ukuran register.

    6. Mengetahui aplikasi register pada SIC.

    7. Mengetahui cara menyimpan dan memindah data pada register.

    8. Mengetahui aplikasi register geser.

    1.4 Manfaat

    Manfaat penulisan makalah ini agar dapat membantu memberikan informasi

    mengenai segala hal tentang register baik bagi penulis dan diharapkan pula bagi para

    pembaca sekalian sehingga dapat membantu untuk proses pembelajaran selanjutnya.

    Selain itu manfaat ini juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Digital.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Register

    Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses

    cukup tinggi (5 sampai 10 kali lebih cepat dari memori utama), dan digunakan untuk

    menyimpan data dan instruksi yang sedang diproses, sementara data dan instruksi

    lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di dalam memori utama.

    Setiap register dapat menyimpan satu bilangan hingga mencapai jumlah maksimum

    tertentu tergantung pada ukurannya. Register-register dapat dibaca dan ditulis dengan

    kecapatan tinggi karena berada pada CPU.

    Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara sebelum

    data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop. Setiap flip-flop

    menyimpan sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data n-bit, diperlukan n buah

    flip-flop yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk register. Register digunakan

    sebagai tempat menyimpan sementara sebuah grup bit data. Bit-bit data (1atau 0)

    yang sedang berjalan di dalam sebuah sistim digital, kadang-kadang perlu dihentikan,

    dicopy, dipindahkan atau hanya digeser ke kiri atau ke kanan satu atau lebih posisi. Suatu

    memori register menyimpan data 1001 dapat ditunjukkan secara blok diagram seperti

    gambar di bawah ini :

    Blok Diagram Register Memori 4 bit

    Data Biner dapat Dipindahkan secara Seri atau Paralel

    Transfer Data (a) Mode Seri (b) Mode Paralel

  • 4

    Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan secara berurutan satu per satu : b0, b1, b2,

    dan seterusnya. Dalam mode paralel, bit-bit dipindahkan secara serempak sesuai dengan

    cacah jalur paralel (empat jalur untuk empat bit) secara sinkron dengan sebuah pulsa

    clock. Ada empat cara dimana register dapat digunakan untuk menyimpan dan

    memindahkan data dari satu bagian ke bagian sistem yang lain :

    1. Serial input paralel output (SIPO)

    2. Serial input serial output (SISO)

    3. Paralel input parallel output (PIPO)

    4. Paralel input serial output (PISO)

    Beberapa tipe flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu register. Jika D FF

    digunakan untuk membentuk register memori 4-bit, susunannya dapat dilihat pada

    gambar di bawah ini :

    Rangkaian Register Memori 4-Bit

    Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah register memori 4 bit yang terdiri dari 4

    buah D FF. Data input dimasukkan secara paralel pada terminal A, B, C, dan D. Data

    pada input akan di transfer ke output setiap ada pulsa clock secara paralel juga. Karena

    data input masuk secara paralel dan output juga secara paralel maka rangkaian di atas

    disebut sebagai Paralel Input dan Paralel Output (PIPO). Data yang disimpan pada

    rangkaian di atas tidak dapat digeser dari satu D FF ke D FF yang lainnya. Jika output

    QA dihubungkan ke input B, data akan di geser dari kiri ke kanan yang dikenal sebagai

    shift register, seperti ditunjukkan pada gambar di atas. Misalkan QA dan QB diset awal

    ke 0. Bit pertama dimasukkan ke input flip-flop A, jika ada clock pertama, bit tersebut

    akan di transfer ke output QA. Bit pertama sekarang telah tersambung ke input B, dan bit

    ke dua dari data input terhubung ke input flip-flop A. Jika ada pulsa clock kedua, bit

    pertama berpindah ke output QB dan bit kedua berpindah ke output QA. Proses

    perpindahan data akan berlanjut sampai 4-bit. Data dapat dibaca secara paralel dari QA,

    QB, QC, dan QD secara simultan, dikenal sebagai Serial Input Serial Output (SISO).

  • 5

    Shift Register 4-bit

    Shift register juga dapat disusun dari SR FF atau JK FF, dengan penambahan

    fasilitas Preset dan Clear. Rangkaian dapat digunakan untuk serial input maupun paralel

    input. Untuk paralel input dan paralel output dapat ditunjukkan pada gambar di bawah

    ini :

    Register Paralel Input Paralel Output

    Shift Register akan menerima maupun mengeluarkan data dengan cara pergeseran,

    yaitu menggeser satu bit data ke kiri atau ke kanan untuk setiap satu periode clock yang

    diberikan.

  • 6

    Model Pergeseran Pada Shift Register

  • 7

    Timing Diagram Konversi Paralel Input to Serial Output (PISO)

    Konversi Serial Input Paralel Output (SIPO)

  • 8

    Timing Diagram Serial Input Paralel Output (SIPO)

    Contoh Rangkaian SIPO Shift Register 4 bit

    IC Shift Register 76164 (8-bit Serial In, Parallel Out Shift Register)

  • 9

    IC Shift Register 76164 (8-bit Serial In, Parallel Out Shift Register)

    IC 74194 (Universal Shift Register)

    2.2. Fungsi Register

    a. User Visible Register

    Register ini memungkinkan pemrograman bahasa mesin dan bahasa assembler

    meminimalkan referensi memori utama dengan cara mengoptimasi penggunaan

    register.

    b. Control dan Status Register

    Register ini digunakan oleh unit kontrol untuk mengontrol operasi cpu dan oleh

    program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program.

  • 10

    2.3. Jenis Register

    1. Program Counter (PC)

    Merupakan register yang menunjuk ke instruksi berikutnya yang harus diambil dan

    dijalankan.

    2. Instruction Register (IR)

    Merupakan register yang menyimpan instruksi yang sedang dijalankan.

    3. General Purpose Register

    Merupakan register yang memiliki kegunaan umum yang berhubungan dengan data

    yang diproses.

    4. Memory Data Register (MDR)

    Merupakan register yang digunakan untuk menampung data atau instruksi hasil

    pengiriman dari memori utama ke CPU atau menampung data yang akan direkam ke

    memori utama dari hasil pengolahan CPU.

    5. Memory Address Register (MAR)

    Merupakan register yang digunakan untuk menampung alamat data atau instruksi

    pada memori utama yang akan diambil atau yang akan diletakkan.

    Register terbagi menjadi beberapa kelas :

    1. Register data : digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan bulat

    (interger).

    2. Register alamat : digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan juga

    untuk mengakses memori.

    3. Register general purpose : digunakan untuk menyimpan angka dan alamat secara

    sekaligus.

    4. Register floating-point : digunakan untuk menyimpan angka-angka bilangan titik

    mengambang.

    5. Register konstanta (constant register) : digunakan untuk menyimpan angka-angka

    tetap yang hanya dapat dibaca (bersifa read-only) semacam phi, null, true, false dan

    lainnya.

    6. Register vektor : digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor yang

    dilakukan oleh prosesor SIMD.

    7. Register special purpose : digunakan untuk menyimpan data internal proseor seperti

    halnya instruction pointer, stack pointer, dan status register.

    Register yang spesifik terhadap model mesin (machine-specific register) dalam

    beberapa arsitektur tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang

    berkaitan dengan prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap register langsung

    dimasukkan ke dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak

    menjadi standar antara generasi prosesor.

  • 11

    2.4. Golongan Register

    A. General purpose register (Scratch Pad Register)

    General purpose register terdiri dari empat buah register yang mempunyai

    kemampuan 16 bit dan dapat dibagi menjadi register low dan high bits yang masing-

    masing berkemampuan 8 bit.

    1. AX (AH+AL) = Accumulator register

    Merupakan register aritmatik, karena register ini selalu dipakai dalam

    operasi penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Setiap general

    purpose register mempunyai register low dan register high, maka untuk AX

    register low nya adalah AL dan register high nya adalah AH. Register AH

    merupakan tempat meletakkan nilai service number untuk beberapa interrupt

    tertentu.

    2. BX (BH+BL) = Base register

    Merupakan salah satu dari dua register base addressing mode yang dapat

    mengambil atau menulis langsung dari/ke memori.

    3. CX (CH+CL) = Counter Register

    Merupakan suatu counter untuk meletakkan jumlah lompatan pada loop

    yang dilakukan.

    4. DX (DH+DL) = Data Register

    Mempunyai tiga tugas, yaitu :

    a. Membantu AX dalam proses perkalian dan pembagian, terutama perkalian

    dan pembagian 16 bit.

    b. DX merupakan register offset dari DS

    c. DX bertugas menunjukkan nomor port pada operasi port

    B. Segment Register

    1. CS (Code segment register)

    Bertugas untuk menunjukkan segment program berada. Pasangan register ini

    adalah register IP.

    2. DS (Data segment register)

    Tugas register DS dan SS adalah menunjukkan segmen dari segment data dan

    segment stack. Pasangan dari register ini adalah register DX.

    3. SS (Stack segment register)

    Pasangan register ini adalah register SP

    4. ES (Extra segment register)

    Tidak mempunyai tugas khusus, namun berguna untuk pemograman pada saat

    melakukan operasi ke segment lain.

    C. Pointer Register

    Pointer register berfungsi untuk menyimpan offset dari relative address.

    1. IP (Instruction pointer register)

  • 12

    Pasangannya adalah register CS yang merupakan register terpenting untuk

    menunjukkan baris perintah program. Pada pertama program dijalankan register

    ini akan langsung menunjuk pada awal program.

    2. SP (Stack pointer register)

    Pasangannya adalah register SS yang digunakan untuk operasi stack. Pada

    saat program pertama dijalankan register ini akan menunjuk pada byte terakhir

    stack.

    3. BP (Base pointer register)

    Mempunyai fungsi yang sama dengan register BX yaitu dapat menulis dan

    membaca ke/atau dari memori secara langsung. Perbedaannya adalah BX

    menulis dan membaca dengan segment SS. Register BP digunakan juga dalam

    komunikasi antara bahasa komputer, seperti PASCAL dengan Assembler

    ataupun Turbo C dengan Assembler.

    D. Index Register

    Index register terdiri dari dua register yaitu register DI dan SI. Dimana kedua

    register ini merupakan register yang dipakai untuk melakukan operasi string. Kedua

    register ini sering digunakan untuk menulis dan membaca ke atau dari memori

    seperti BX dan BP.

    SI = Source Index Register

    DI = Destination Index Register

    E. Flag Register

    X

    X

    X

    O

    D

    I

    T

    S

    Z

    X

    A

    X

    P

    X

    C

    Flag Bit :

    O = Overflow Flag

    D = Direction Flag

    I = Interrpt Flag

    T = Trap Flag

    S = Sign Flag

    Z = Zero Flag

    A = Auxiliary Flag

    P = Parity Flag

    C = Carry Flag

    X = Reserved (kosong)

    Flag register ini merupakan suatu komposisi register 16 bit dengan ketentuan

    seperti gambar diatas, dimana komposisi bitnya dapat mengecek apakah sesuatu

    berfungsi atau tidak. Contoh : Interrupt Flag mengecek apakah pada saat operasi

  • 13

    Interupt sedang aktif atau tidak, bila tidak aktif, Interrupt tidak akan dijalankan.

    Ca11rry Flag mengecek apakah pada saat operasi terjadi kesalahan atau tidak.

    Sign Flag menunjukkan apakah suatu bilangan bertanda atau tidak dan sebagainya.

    2.5. Ukuran Register

    Register Prosessor

    4-bit Intel 4004

    8-bit Intel 8080

    16-bit Intel 8086, Intel 8088, Intel 80286

    32-bit Intel 80386, Intel 80486, Intel Pentium Pro, Intel Pentium, Intel

    Pentium2, Intel Pentium3, Intel Pentium4, Intel Celeron, Intel

    Xeon, AMD K5, AMD K6, AMD Athlon, AMD Athlon MP,

    AMD Athlon XP, AMD Athlon4, AMD Duron, AMD Sempron

    64-bit Intel Itanium, Intel Itanium2, Intel Xeon, Intel Core, Intel Core2,

    AMD Athlon64, AMD Athlon X2, AMD Athlon FX, AMD

    Turion64, AMD TurionX2, AMD Sempron

    2.6. Aplikasi Register pada SIC

    a. Register A : register yang digunakan untuk proses perhitungan.

    b. Register X : register yang digunakan untuk mode pengalamatan berindex.

    c. Register PC : register yang menyimpan alamat instruksi berikutnya.

    d. Register L : register yang menyimpan alamat asal sebelum melakukan subroutines.

    e. Register IR : register yang menyimpan instruksi yang sedang dikerjakan.

    f. Register MBR : register yang digunakan untuk proses masukan atau keluaran data

    dari memori.

    g. Register MAR : register yang menyimpan alamat memori untuk proses pembacaan

    atau penulisan.

    h. Register SW: register yang berisi informasi status relative terhadap instruksi

    sebelumnya.

    i. Register C : register yang membangkitkan signal waktu t0, t1, t2, t2, t3.

    j. Register INT : register yang menentukan apakah signal interruo telah diterima.

    k. Register F : register yang digunakan dalam proses siklus fetch.

    l. Register E : register khusus yang digunakan dalam proses siklus eksekusi.

    m. Register S: register yang akan mengaktifkan register C

  • 14

    2.7. Cara Register Menyimpan dan Memindahkan Data

    a. Serial In Serial Out

    Dasar register geser empat-bit dapat dirangakai dengan menggunakan empat D

    flip-flop, seperti yang diperlihatkan di bawah. Pengoprasian rangkaian terlihat seperti

    yang dijelaskan berikut. Pertama-tama register di-clear, memaksa keempat output

    bernilai nol. Input data kemudian diterapkan secara sekuensial dengan D input dari

    flip-flop yang pertama di kiri (FF0). Selama pulsa clock,

    satu bit ditransmisikan dari kiri ke kanan. Menerima suatu kata data menjadi

    1001. Least significant bit (LSB) data telah digeser lewat register dari FF0 ke

    FF3.

    Dalam penerimaan untuk mendapat data keluar dari register, mereka harus

    digeser keluar dengan serial. Ini dapat dilakukan dengan merusak atau tidak merusak.

    Jika merusak output susunan yang dapat dibaca (destructive readout), data asli

    hilang dan pada akhir putaran data, semua flip-flop di-reset pada nol.

    Untuk menghindari kehilangan data, suatu susunan pembacaan yang tidak

    merusak (non-destructive reading) dapat dilakukan dengan menambah dua gerbang

    AND, sebuah gerbang OR dan sebuah inverter pada sistem. Susunan rangkaian

    ditunjukan dibawah.

    Data di angkut pada register saat garis kontrol tinggi (HIGH dengan kata lain

    WRITE). Data dapat di geser keluar dari register saat garis kontrol rendah ( LOW

    dengan kata lain READ). Ini ditunjukan dalam animasi di bawah.

    b. Serial In Paralel Out

    Dari jenis register ini, bit-bit data dimasukan secara serial sama artinya seperti

    yang didiskusikan dalam seksi terakhir.Perbedaanya adalah cara dimana bit-bit data

    dipindahkan dari register. Sekali data disimpan, setiap bit muncul pada masing-

  • 15

    masing baris keluarannya, dan semua bit-bitnya mampu secara simultan. Sebuah

    susunan empat-bit register SIPO diperlihatkan di bawah ini.

    c. Register Geser Parallel In Serial Out (PISO)

    Suatu register geser Parallel In Serial Out diperlihatkan dibawah. Rangkaian

    ini menggunakan D flip-flop dan gerbang NAND utuk memasukan data (dengan kata

    lain menulis) pada register.

    D0, D1, D2 dan D3 adalah paralel input, dimana D0 adalah most significant bit

    (MSB) dan D3 adalah least significant bit (LSB). Untuk menulis data masuk, baris

    pengontrolan mode diambil pada rendah dan data di-clock masuk. Data dapat digeser

    saat baris kontrol mode tinggi bersamaan SHIFT aktif tinggi. Register menampilkan

    operasi geser kanan pada aplikasi satu pulsa clock.

    d. Paralel In Paralel Out (PIPO)

    Untuk register Parallel In Parallel Out, semua bit-bit data muncuk pada

    keluaran-keluaran paralel secara mendadak mengikuti masukan yang simultan dari

    bit-bit data. Rangkaian ini dibangun dengan D flip-flop.

  • 16

    Masukan-masukan D dan keluaran Q adalah paralel. Sekali register di-clock,

    semua data di D input muncul pada keluaran Q yang berhubungan secara simultan.

    2.8 Aplikasi Register Geser

    Berikut adalah rancangan penggunaan register geser sebagai pengendali lalu lintas

    (traffic lights) dengan urutan kejadian : nyala hijau selama 20 detik, nyala kuning selama

    10detik, dan nyala merah selama 20detik. Selain itu, pada malam hari hanya terjadi nyala

    kuning yang berkedip setiap 1detik secara terus menerus. Perhatikan gambar 11.9.

    Digunakan sumber detak 1Hz dan fototrarnsistor untuk membedakansiang dan malam

    hari. Pada malam hari proses pergeseran registernya dihentikan dan menyalakan lampu

    kuning dengan berkedip.

    Pada siang hari, cahaya matahari menyinari fototransistor dan membuatnya

    hambatan kolektor-emitor rendah yang memberikan tegangan rendah pada masukan picu

    Schmitt dan gerbang OR ke 4 masuk ke pembagi 10. Keluaran pembagi 10 digunakan

    untuk mengendalikan masukan detak pada setiap flip-flop. Kemudian keluaran setiap

    flip-flop akan tinggi selama 10detik secara bergiliran. Perhatikan bentuk gelombang

    pewaktunya pada gambar 11.10. Kemudian semua keluaran flip-flop dihubungkan

    seperti pada gambar. Lampu hijau akan hidup selama 20detik jika Q0 atau Q1 tinggi.

    Berikutnya, lampu kuning akan hidup selama 1detik jika Q2 tinggi. Akhirnya, lampu

    merah akan hidup selama 20detik jika Q3 atau Q4 tinggi.

  • 17

    Pengendali Lalu Lintas

    Pada malam hari, pototransistor berhambatan tinggi sehingga masukan picu

    Schmitt pertama tinggi yang mengakibatkan keadaan tinggi pada gerbang OR ke 4.

    Keadaan ini akan menghentikan masukan detak kesemua flip-flop. Keadaan rendah pada

    keluaran picu Schmitt pertama dihubungkan dengan saluran riset flip-flop yang

    mempertahankan keluaran rendah pada keluarannya. Keadaan tinggi pada keluaran picu

    Schmitt kedua membuat gerbang AND dapat dilewati detak 1Hz untuk menghidupkan

    gerbang OR ke 2 dan menghasilkan cahaya kuning yang berkedip tiap 1detik. Pada siang

    hari, keluaran dari picu Schmitt pertama berubah dari rendah ketinngi yang

    menyebabkan register geser bekerja kembali. Peralihan dari rendah ke tinggi

    mengakibatkan aliran arus sesaat melewati rangkaian RC. Arus ini akan menyebkan

    keadaan tinggi pada masukan picu Schmitt ke tiga dan membuat keedaan rendah pada S0

    yang membuat Q0 tinggi. Ketika arus telah berlalu , S kembali tinggi dan register geser

    akan menghasilkan putaran keadaan tinggi Q0 ke Q1 ke Q2 ke Q3 ke Q4 terus menerus

    sepanjang hari.

  • 18

    Diagram Pewaktu Register

  • 19

    BAB III

    PENUTUP

    Berdasarkan pembahasan yang telah dituliskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup

    tinggi (5 sampai 10 kali lebih cepat dari memori utama).

    2. Fungsi register ada dua yaitu, User Visible Register serta Control dan Status Register

    3. Register terdapat lima jenis, yaitu :

    a. Program Counter (PC)

    b. Instruction Register (IR)

    c. General Purpose Register

    d. Memory Data Register (MDR)

    e. Memory Address Register (MAR)

    4. Golongan register adalah General Purpose Register (Scratch Pad Register), Segment

    Register, Pointer Register, Index Register, dan Flag Register.

    5. Register memunyai berbagai ukuran antara lain, 4 bit, 8 bit, 16 bit, 32 bit, dan 64 bit.

    6. Aplikasi register pada SIC :

    a. Register A : register yang digunakan untuk proses perhitungan.

    b. Register X : register yang digunakan untuk mode pengalamatan berindex.

    c. Register PC : register yang menyimpan alamat instruksi berikutnya.

    d. Register L : register yang menyimpan alamat asal sebelum melakukan subroutines.

    e. Register IR : register yang menyimpan instruksi yang sedang dikerjakan.

    f. Register MBR : register yang digunakan untuk proses masukan atau keluaran data

    dari memori.

    g. Register MAR : register yang menyimpan alamat memori untuk proses pembacaan

    atau penulisan.

    h. Register SW: register yang berisi informasi status relative terhadap instruksi

    sebelumnya.

    i. Register C : register yang membangkitkan signal waktu t0, t1, t2, t2, t3.

    j. Register INT : register yang menentukan apakah signal interruo telah diterima.

    k. Register F : register yang digunakan dalam proses siklus fetch.

    l. Register E : register khusus yang digunakan dalam proses siklus eksekusi.

    m. Register S: register yang akan mengaktifkan register C

    7. Ada 4 cara menyimpan dan memindah data pada register yaitu Serial In Serial Out

    (SISO), Serial In Parallel Out (SIPO), Parallel In Serial Out (PISO), dan Parallel In

    Parallel Out (PIPO).

    8. Salah satu aplikasi register geser dalam kehidupan sehari-hari adalah pada pengendali

    lalu lintas.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    http://busran.files.wordpress.com/2009/07/aritmatika-komputer.pdf diakses pada tanggal 20

    Juli 2015 jam 01.43 wib.

    http://kauni07.files.wordpress.com/2009/03/modul_4_-_alu.pdf diakses pada tanggal 20 Juli

    2015 jam 02.19 wib.

    http://lecturer.ukdw.ac.id/mahas/dossier/arkom_05.pdf diakses pada tanggal 20 Juli 2015 jam

    03.12 wib.

    http://nelly_sofi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35635/Arsitektur+Komputer.pdf

    diakses pada tanggal 20 Juli 2015 jam 02.01 wib.

    http://raamira.blogspot.com/2012/06/register.html diakses pada tanggal 20 Juli 2015

    http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Register%20&%20counter.pdf diakses pada 28 Juli

    2015 jam 05.34 wib.

    http://www.eelab.usyd.edu.au/digital_tutorial/part2 diakses pada 28 Juli 2015 jam 05.02 wib.

    http://www.electronics-tutorials.ws/sequential/seq_6.html diakses pada 28 Juli 2015 jam

    04.24 wib.

    http://www.mdp.ac.id/materi/2012-2013-1/TK304/121078/TK304-121078-764-3.pdf diakses

    pada tanggal 20 Juli 2015 jam 03.55 wib

    https://iyant201043500251.files.wordpress.com/2012/05/jurnal-arsitektur-dan-organisasi-

    komputer3.docx diakses pada tanggal 20 Juli 2015 jam 01.56 wib.