outlineblog.ub.ac.id/fuadiahmad/files/2013/01/uu-ketenaga-kerjaan-3.pdfpabrik teh; penggorengan dan...
TRANSCRIPT
24/12/2012
1
Manajemen SumberDaya Manusia
Undang-Undang Ketenagakerjaan Di Indonesia
Outline
PP RI TENTANG PROGRAM JAMSOSTEK
INTERNATIONAL CONVENTION
KASUS KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
KEPUTUSAN MENAKERTRANS RI
24/12/2012
2
Peraturan Pemerintah RI
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2012
Tentang
Perubahan Kedelapan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 14
Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tentang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 9 Ayat 1a tentang Jaminan Keselamatan Kerja
Kelompok 1 0,24% dari Upah Sebulan
Kelompok 2 0,54% dari Upah Sebulan
Kelompok 3 0,89% dari Upah Sebulan
Kelompok 4 1,27% dari Upah Sebulan
Kelompok 5 1,74% dari Upah Sebulan
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 1
Penjahit;
Lembaga kesejahteraan;
Pabrik Topi;
Industri pakaian lainnya (payung, kulit ikat pinggang, gantungan celana);
Pembikinan layar dan krey dari tekstil;
Pabrik keperluan rumah tangga (sprei, selimut, terpal, dll yang ditenun);
Perdagangan ekspor impor;
Perdagangan besar lainnya (agen-agen perdagangan besar, distributor, makelar, dan lain-lain);
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 1
Toko-toko koperasi konsumsi, dan lain-lain;
Bank dan Kantor-kantor Dagang;
Perusahaan pertanggungan;
Jasa Pemerintahan (organisasi tentara, polisi, Departemen);
Pengobatan dan kesehatan lainnya; Organisasi-organisasi keagamaan;
Persatuan perdagangan dan organisasi buruh;
Balai penyidikan yang berdiri sendiri;
Jasa-jasa umum lainnya seperti museum, perpustakaan, kebun binatang, dll;
Pemangkas rambut dan salon kecantikan; dan Peternakan.
24/12/2012
3
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 2
Pertanian rakyat;
Perkebunan gula;
Perkebunan tembakau;
Perkebunan bukan tahunan, terkecuali gula dan tembakau;
Perkebunan tahunan seperti karet, cokelat, kelapa, dan lain-lain;
Pabrik teh;
Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk;
Pabrik gula;
Pabrik sigaret;
Pabrik cerutu;
Pabrik rokok kretek, dan lain-lain;
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 2Perusahaan tembakau lainnya;
Pabrik cat dan lak;Pabrik tinta dan lem;
Pabrik kina;
Pabrik alat-alat pengangkutan lainnya;
Industri alat-alat Pekerjaan, Pengetahuan pengukuran dan pemeriksaan lab; Reparasi arloji dan lonceng;
Industri alat-alat musik;
Pabrik mainan anak;
Pabrik alat-alat olah raga.
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 3Perusahaan kehutanan;
Pembakaran arang (di hutan);Pemeliharaan ikan tawar;
Pemeliharaan ikan laut;
Pemotongan dan pengawetan daging;
Pabrik pengawetan sayuran dan buah;Penggilingan padi;
Pabrik tepung (beras, tapioca, dan lain-lain);
Pabrik biskuit;
Pabrik gula (perkebunan);
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 3Pabrik kembang gula, coklat dan lain-lain;
Pabrik mie dan bihun;Pabrik kerupuk;
Pabrik tahu;
Pabrik kecap;
Pabrik es krim dan es lilin;Pabrik margarine, minyak goreng dan lemak;
Pabrik alkohol dan spiritus;
Pabrik minuman dan alkohol;
Pabrik anggur.
24/12/2012
4
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 4Pabrik dari hasil minyak tanah;
Pabrik barang-barang dari minyak tanah atau batu bara;Pabrik bata merah dan genteng;
Pabrik dan reparasi dan mesin-mesin (bengkel motor, mobil dan mesin);
Pembikinan dan reparasi kapal dari baja;
Pembikinan dan reparasi alat-alat perhubungan kereta api;Reparasi kendaraan bermotor (mobil, truk, dan sepeda motor);
Pabrik dan reparasi kapal udara;
Perusahaan trem dan bus;
Pengangkutan penumpang di jalan selain bus.
Peraturan Pemerintah RI
Penjelasan Kelompok Jaminan kesejahteraan kerja
Kelompok 5Penebangan dan pemotongan kayu/panglong;
Penangkapan ikan laut lainnyaPengumpulan hasil laut, terkecuali ikan;Pabrik kaleng;
Perbaikan rumah, jalan-jalan, terusan-terusan konstruksi berat, pipa air, jembatan
Pengangkutan barang-barang dan penumpang di lautPengangkutan barang dan penumpang di udara
Pertambangan minyak mentah dan gas bumi
Penggalian batu dan Pabrik Korek Api
Penggalian tanah liat
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 9 Ayat 1b tentang Jaminan Hari Tua
5,70% dari Upah Sebulan
Pasal 9 Ayat 1c tentang Jaminan Kematian
0,30% dari Upah Sebulan
Pasal 9 Ayat 1d tentang Pemeliharaan Kesehatan
6% dari Upah Sebulan untuk yang sudah Berkeluarga
3% dari Upah Sebulan untuk yang belum Berkeluarga
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 9 Ayat 2 tentang Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kematian dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ditanggung sepenuhnya oleh Pengusaha.
Pasal 9 Ayat 3 tentang Iuran Jaminan Hari Tua
Sebagaimana pada Ayat 1b sebesar 3,70% ditanggung oleh Pengusaha dan sebesar 2% ditanggung oleh Tenaga Kerja.
Pasal 9 Ayat 4 tentang Dasar Perhitungan Iuran JPK
Paling tinggi 2 kali Pendapatan Tidak Kena Pajak dikurangi Tenaga Kerja Kawin dengan Anak satu per bulan.
24/12/2012
5
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 22 Ayat 1 tentang Pembayaran Jaminan Kematian
a. Santunan kematian dibayar sekaligus sebesar Rp 14.200.000
b. Biaya pemakaman dibayar sekaligus sebesar Rp 2.000.000
c. Santunan berkala dibayarkan sebesar Rp200.000,00 perbulan
selama 24 bulan atau dibayarkan dimuka sekaligus sebesar
Rp4.800.000,00 atas pilihan Janda atau Duda atau Anak tenaga
kerja yang bersangkutan.
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 22 Ayat 2 tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal janda atau duda atau anak tidak ada, maka Jaminan Kematian
dibayar kepada orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung, atau mertua dari tenaga kerja yang bersangkutan secara berurutan.
Pasal 22 Ayat 3 tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal tenaga kerja tidak mempunyai janda atau duda, anak, orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung atau mertua sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) maka Jaminan Kematian dibayarkan
kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya.
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 22 Ayat 3a tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal tenaga kerja tidak membuat wasiat sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) maka Jaminan Kematian dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara kepada Balai Harta Peninggalan sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pasal 22 Ayat 4 tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal tenaga kerja tidak ada wasiat, biaya pemakaman dibayarkan
kepada pengusaha atau pihak lain guna pengurusan pemakaman.
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 22 Ayat 5 tentang Pengecualian Pembayaran
Dalam hal magang atau murid dan mereka yang memborong pekerjaan,
serta narapidana meninggal dunia bukan karena akibat kecelakaan
kerja, maka keluarga yang ditinggalkan tidak berhak atas Jaminan
Kematian.
24/12/2012
6
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 26 Ayat 1 tentang Pembayaran Jaminan Hari Tua
a. Tenaga kerja yang menerima pembayaran Jaminan Hari Tua secara berkala meninggal dunia, maka menerima sebesar sisa Jaminan Hari Tua yang belum dibayarkan;
b. Tenaga kerja meninggal dunia.
Pasal 26 Ayat 2 tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal tidak ada janda atau duda atau anak maka pembayaran Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan kepada orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung atau mertua dari tenaga kerja yang bersangkutan secara berurutan.
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 26 Ayat 3 tentang Pengajuan Pembayaran
Pengajuan pembayaran Jaminan Hari Tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disampaikan kepada Badan Penyelenggara.
Pasal 26 Ayat 4 tentang Alternatif Pembayaran
Dalam hal tenaga kerja tidak mempunyai janda atau duda, anak, orang tua, cucu, kakek atau nenek, saudara kandung atau mertua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) maka Jaminan Hari Tua dibayar kepada pihak yang ditunjuk oleh tenaga kerja dalam wasiatnya.
Peraturan Pemerintah RI
Perubahan PP RI tantang Ketenaga Kerjaan tahun 2012
Pasal 26 Ayat 5 tentang Pengajuan Pembayaran
Dalam hal tenaga kerja tidak membuat wasiat sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) maka Jaminan Hari Tua dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara kepada Balai Harta Peninggalan sesuai peraturan
perundang-undangan.
Keputusan Menakertrans RI
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2012
Tentang
Jabatan-jabatan Tertentu Yang Dilarang Diduduki
Tenaga Kerja Asing
24/12/2012
7
Keputusan Menakertrans RI
No.
Nama Jabatan
INDONESIAKODE ISCO
INGGRIS
1 Direktur Personalia 1210 Personnel Director
2 Manajer Hubungan Industrial
1232 Industrial Relation Manager
3 Manajer Personalia 1232 Human Resource Manager
4 Supervisor Pengembangan Personalian
1232 Personnel Development Supervisor
5 Supervisor Perekrutan Personalia
1232 Personnel Recruitment Supervisor
6 Supervisor Penempatan Personalia
1232 Personnel Placement Supervisor
7 Supervisor Pembinaan KarirPegawai
1232 Employee Career Development Supervisor
No.
Nama Jabatan
INDONESIAKODE ISCO
INGGRIS
8 Penata Usaha Personalia 4190 Personnel Declare Administrator
9 Kepala Eksekutif Kantor 1210 Chief Executive Officer
10 Ahli Pengembangan Personalia dan Karir
2412 Personnel and Careers Specialist
11 Spesialis Personalia 2412 Personnel Specialist
12 Penasehat Karir 2412 Career Advisor
13 Penasehat tenaga Kerja 2412 Job Advisor
14 Pembimbing dan Konseling Jabatan
2412 Job Advisor and Counseling
15 Perantara Tenaga Kerja 2412 Employee Mediator
16 Pengadministrasi Pelatihan Pegawai
4190 Job Training Administrator
17 Pewawancara Pegawai 2412 Job Interviewer
18 Analis Jabatan 2412 Job Analyst
19 Penyelenggara Keselamatan Kerja Pegawai
2412 Occupational Safety Specialist
International Convention
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2012
Tentang
Pengesahan International Convention On The Protection Of The Rights Of All Migrant Workers And Members Of Their Families
(Konvensi Internasional Mengenai Perlindungan Hak-hak
Seluruh Pekerja Migran Dan Anggota Keluarganya)
International Convention
Pokok-pokok Isi Konvensi
Tujuan :
Orang-orang yang memenuhi kualifikasi sebagai pekerja migran dan anggota keluarganya, sesuai ketentuan-ketentuan Konvensi, berhak untuk menikmati hak asasi manusia, apapun status hukumnya.
Kewajiban Negara :
Kewajiban negara merealisasikan hak-hak yang tercantum dalam Konvensi diberikan kepada seluruh pekerja migran dan anggota keluarganya tanpa diskriminasi.
24/12/2012
8
International Convention
Pokok-pokok Isi Konvensi
Substansi/Materi Pokok Konvensi Pekerja Migran :
Setiap pekerja migran dan anggota keluarganya berhak atas :
• kebebasan untuk meninggalkan, masuk dan menetap di negara manapun
• Hak hidup
• Hak untuk bebas dari penyiksaan
• Hak untuk bebas dari perbudakan
• Hak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan dan beragama
• Hak atas kebebasan berekspresi
• Hak atas privasi
• Hak untuk bebas dari penangkapan yang sewenang-wenang
International Convention
Pokok-pokok Isi Konvensi
Substansi/Materi Pokok Konvensi Pekerja Migran :
Setiap pekerja migran dan anggota keluarganya berhak atas :
• Hak diperlakukan sama di muka hukum
• Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hak kontrak/hubungan kerja
• Hak untuk berserikat dan berkumpul
• Hak mendapatkan perawatan kesehatan
• Hak atas akses pendidikan bagi anak pekerja migran
• Hak untuk dihormati identitas budayanya
• Hak atas kebebasan bergerak
• Hak membentuk perkumpulan
International Convention
Pokok-pokok Isi Konvensi
Substansi/Materi Pokok Konvensi Pekerja Migran :
Setiap pekerja migran dan anggota keluarganya berhak atas :
• Hak berpartisipasi dalam urusan pemerintahan di negara asalnya
• Hak untuk transfer pendapatan. Termasuk hak-hak tambahan bagi para pekerja
migran yang tercakup dalam kategori-kategori pekerjaan tertentu (pekerja lintas
batas, pekerja musiman, pekerja keliling, pekerja proyek, dan pekerja mandiri).
Kerja Sama Internasional :
Konvensi ini mengatur ketentuan-ketentuan terkait kerja sama dan koordinasi
internasional dalam pengelolaan migrasi legal dan pencegahan atau pengurangan migrasi
ilegal (tak-reguler).
International Convention
Pokok-pokok Isi Konvensi
Laporan Negara Pihak dan Peran Komite Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran
dan Anggota Keluarganya :
Negara Pihak wajib membuat laporan pelaksanaan Konvensi ini selambat-lambatnya 1
(satu) tahun setelah Konvensi ini berlaku, dan laporan selanjutnya setiap 5 (lima) tahun
dan jika Komite Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya
memintanya melalui Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Komite
Perlindungan Hak-Hak Seluruh Pekerja Migran dan Anggota Keluarganya membahas
laporan yang disampaikan oleh Negara Pihak dan memberikan pertimbangan mengenai
cara dan sarana meningkatkan kapasitas nasional untuk melaksanakan Konvensi ini.
Komite juga melakukan kerja sama internasional dan koordinasi dengan Organisasi Buruh
Internasional, badan dan organ khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa, organisasi
antarnegara, serta badan terkait lain.
24/12/2012
9
Kasus Ketenagakerjaan Kasus Ketenagakerjaan
Hal Mendasar yang Menjadi Permasalahan :
Upah Pekerja yang Minim
Adanya Sistem Kontrak Kerja
Adanya Sistem Outsourcing
Kesenjangan pemerataan UMR di setiap Daerah
Peran Pemerintah :
Mengendalikan setiap Tindakan Pengusaha dalam memberi kebijakan terkait Kompensasi Buruh/Pekerja
Memberikan Solusi (Win-win Solution) atas konflik antara Pekerja dan Pengusaha
Memberikan Jaminan Keadilan bagi Kedua belah pihak dalam pengambilan Keputusan Kebijakan
Kesimpulan
Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan pernah
selesai selama pihak yang berwenang yakni pemerintah tidak
melakukan hal-hal yang Signifikan dan Adil untuk
menyelesaikan permasalahan perburuhan. Indikator
kesejahteraan Masyarakat terletak pada aspek ketercukupan
kebutuhan hidup pada masing-masing individu, bukan pada
hasil survei.
ThankYou
24/12/2012
10
Diskusi
• Pertanyaan 1 oleh (Rahmat Prayudi)
Prosentase pembagian tunjangan itu berdasarkan apa? Apakah ketentuan prosentase pembagian tunjangan diberlakukan sama baik di perusahaan BUMN maupun Swasta?
Jawaban :
Ya, karena itu merupakan kebijakan pemerintah sehingga berlaku untuk semua perusahaan baik BUMN maupun swasta. Sedangkan pembagian tunjangan berdasarkan aturan yang sudah diatur dalam undang-undang.
Diskusi
• Pertanyaan 2 (Ayu Yuni Afifah)
Tadi dijelaskan bahwa telah diadakan konvensi yang diikuti beberapa negara yang berisi tentang perlindungan buruh di seluruh dunia bagi anggota, dengan demikian dapat dikatakan bahwa akan terjadi penyebaran buruh secara bebas, bagaimana dengan regulasi karyawan perusahaan dalam negeri? Apakah tidak masalah?
Jawaban :
Untuk menanggulangi efek tersebut telah dikeluarkan keputusan menteri menakertrans berupa pembatasan jabatan yang boleh diduduki bagi buruh asing, sehingga masalah persaingan ketenagakerjaan bisa diatasi dengan baik.