tb blm fix
DESCRIPTION
TB ANAKTRANSCRIPT
2
Epidemiologi • 0-14th
• Cara penularan
– Sumber: BTA (+) 65%
• Besaran masalah
– Sekitar 500.000 menderita/tahun
– Di dunia, 200 anak meninggal/ hari
– Di Indonesia
• 2010 9,4%
• 2011 8,5%
• 2012 8,2%
3
Infeksi TB Sakit TB
Kompetensi Sist Imun Resist Multiplikasi M.TB
- Daya Tahan Rendah : HIV, Malnutrisi
- Turun Temporari : Campak, Pertusis
4
Inhalasi Mycobacterium tuberculosis
Kuman matiFagositosis oleh
makrofag alveolus paru
Kuman hidup
berkembang biak
Pembentukan fokus primerPenyebaran limfogen
Penyebaran hematogen
Kompleks primerTerbentuk imunitas seluler spesifik
Uji tuberkulin (+)
Masa inkubasi(2-12 minggu)
Sakit TB Infeksi TB
Komplikasi kompleks primerKomplikasi penyebaran hematogenKomplikasi penyebaran limfogen Imunitas optimal
Meninggal Imunitas turun
Reaktivasi / reinfeksi
Sembuh Sakit TB
Gambar 1. patogenesis tuberkulodid (dibuat berdasarkan beberapa sumber)
5
Kompleks PrimerSebagian besar sembuh sendiri
(3-24 bulan)Pleural effusion
(3-6 bulan
Erosi Bronkus(3-9 bulan)
MeningitisTB Milier
(dalam 12 bulan)
TB Tulang(dalam 3 tahun)
TB Ginjal (setelah 5 tahun)
INFEKSI
HIPERSENSIVITAS KEKEBALAN
2-12 minggu(6-8 minggu)
Risiko tertinggi untuk
1 tahun
Komplikasi Lokal dan DiseminasiRisiko menurun
Kalender perjalanan penyakit Tuberkulosis primer
6
Diagnosa
1. kontak dengan pasien TB menular
2. Anak dengan tanda dan gejala klinis
3. Pemeriksaan penunjang
8
DIAGNOSIS
Pasti : M. Tuberkulosis Sulit : - Pengambilan sampel
- Jumlah Kuman Sedikit
Diagnosis Kerja :
- Klinis, Radiologis (Tidak Spesifik)- Tuberkulin- Laboratorium lain
9
Gejala dan tanda umum atau nonspesifik tuberkulosis anak :
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan penanganan gizi.
2. Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik dengan adekuat (failure to thrive).
3. Demam lama >2minggu dan berulang tanpa sebab yang jelas (bukan tifus, malaria atau ISNA), dapat disertai keringat malam.
4. Batuk lama lebih dari 30 hari.5. Lesu/malaise6. Diare persisten yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare.
10
Gejala dan tanda spesifik sesuai organ yang terkena :
1. TB kulit / skrofuloderma
2. TB kelenjarKGB multipel, d>1cm, kenyal, tidak nyeri, konfluen
3. TB tulang dan sendi
4. TB otak dan sarafMeningitis : iritabel, kaku kuduk, muntah – muntah dan kesadaran
menurun.
5. TB organ – organ lainnya CARI GAMBAR
11
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan sputum
• bilas lambung
• Biopsi
• Pemeriksaan mikrobiologi
• Line Probe Assay (LPA)
• Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)
12
Foto Rontgen :
• Rontgen tidak khas kecuali Milier• Rontgen bukan merupakan diagnostik utama• Non sugestif : infiltrat minimal (flek paru)• Sugestif : - Pembesaran kelenjar hilus atau paratrakeal dgn / tanpa
infiltrat - Konsolidasi segmental / Lobar - Milier - Kalsifikasi - Bronkiektasis - Kavitas - Efusi pleura
13
Uji TuberkulinPositif1. Infeksi TB alamiah a. Infeksi TB tanpa sakit b. Infeksi TB dan sakit TB c. Pasca terapi TB
2. Imunisasi BCG (Infeksi buatan)
3. Infeksi M. Atipik
Negatif2. Tidak ada infeksi TB3. Masa inkubasi infeksi TB4. Anergi
14
Petunjuk WHO untuk Diagnosis Tuberkulosis Anak
a. Dicurigai Tuberkulosis1. Anak sakit dengan riwayat kontak penderita tuberkulosis dengan
diagnosis pasti2. Anak dengan : Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak atau batuk
rejan Berat badan menurun, batuk dan mengi yang tidak baik dengan
pengobatan untuk penyakit pernapasan Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit
b. Mungkin TuberkulosisAnak yang dicurigai tuberkulosis ditambah : Uji tuberkulin positif (10 mm atau lebih) Foto rontgen paru sugestif tuberkulosis Respons yang baik pada pengobatan dengan OAT
c. Pasti Tuberkulosis (confirmed TB) Ditemukan hasil tuberkulosis pada pemeriksaan langsung atau biakan Identifikasi Mycobacterium tuberculosis pada karakteristik biakan
15
Sistem Skoring Diagnosis TB AnakParameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak jelas Laporan keluarga (BTA negatif atau tidak jelas)
BTA (+)
Uji tuberkulin Negatif Positif (=10mm, atau = 5 mm pada keadaan imunosupresi)
Berat badan/keadaan gizi
BB/TB<90% atau BB/U<80%
Klinis gizi buruk atau BB/TB <70% atau BB/U<60%
Demam tanpa sebab jelas
> 2 minggu
Batuk = 3 minggu
Pembesaran gelenjar limfe kolli, aksila, inguinal
> 1cm, jumlah .1, tidak nyeri
Pembengkakan tulang / sendi panggul, lutut, falang
Ada pembengkakan
Foto toraks Normal/kelahiran tidak jelas
Gambaran sugestif TB*
Catatan :• Diagnosis dengan sistem skoring ini ditegakan oleh dokter.• Bila dijumpai gambaran milier atau skrofuloderma, langsung didiagnosis TB.• Berat badan dinilai saat datang (moment opname)• Demam dan batuk tidak ada respons terhadap terapi sesuai baku• Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak
16
• Skor 6: BTA (+) berikan profilaksis
INH
• Skor 5 + gejala klinis meragukan
dirujuk ke RS untuk evaluasi
• Skor 5 + kontak BTA (+) + 2 gejala
beri OAT 2 bulan ada perbaikan?
18
Tatalaksana
1. Medika Mentosa2. Penataan Gizi3. Lingkungan : TB anak tidak menular
TB dewasa ! (sentrifetal – sentrifugal)
– Obat utama ( first line ) : INH,ripamfisin,PZA,ETB,Strep– Obat lain ( second line ) : RAS, viomisin, siklosepin,
etionamid, kanamisin, kapriomisin.
19
RESISTEN GANDA(MULTI DRUG RESISTANCE / MDR)
M. Tuberkulosis resisten terhadap rifampisin & INH dengan atau tanpa OAT lainnya
20
Tabel 1.Obat antituberkulosis yang biasa dipakai dan dosisnya
Nama obat Dosis harian (mg/Kg BB/hari)
Dosis maksimal (mg per hari)
Efek samping
Isoniazid 5 – 15* 300 Hepatiis, neurit is perifer,
hipersensitivitas
Rifampisin** 10 – 20 600 Gastrointestinal, hepatitis,
peningkatan enzim hati, cairan tubuh oranye kemerahan
Pirazinamid 15 – 30 2000 Toksitas hati, artralgia,
gastrointestinal
Etambutol 15 – 20 1250 Neuritis optik, ketajaman mata berkurang, buta warna merah –
hijau
Streptomisin 15 – 40 1000 Ototoksik, nefrotoksik
**Rifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan OAT lain, bioavailabilitas terganggu
21
Tabel Panduan OAT
INH
RIF
PZA
EMB
STREP
PRED
2 bl 12 bl9 bl6 bl
Panduan Obat- Fase intesif : 2 bulan ( 3 obat )- Fase lanjutan : > 4 bulan ( 2 obat)
22
Tabel 2. Dosis kombinasi pada TB anak
Berat badan (kg) 2 bulan 4 bulan
RHZ (75/50/150 mg)
RHZ (75/50 mg)
5 – 9 1 tablet 1 tablet
10 – 14 2 tablet 2 tablet
15 – 19 3 tablet 3 tablet
20 – 32 4 tablet 4 tablet
Catatan • Bila BB > 33 Kg, dosis di sesuaikan dengan tabel 1 (perhatikan dosisi maksimal).• Bila BB < 5 kg sebaiknya dirujuk ke RS.• Obat Tidak Boleh diberikan setengah dosis tablet.• Anak dengan BB antara 9 – 10 diberikan 1 tablet.
23
Evaluasi Terapi
Penting : Keadaan Klinis
- Rontgen hanya penunjang “Kritisi : status quo ante , bertambah buruk”
- Tuberkulin tes : (+) tetap (+)- LED tidak spesifik
24
Strategi DOTS atas 5 komponen (WHO) :
1. Komitmen politis pada para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana.
2. Diagosis TB dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis*
3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas menelan obat (PMO).
4. Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek dengan mutu terjamin.
5. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TB.*
Masalah : Poin 2 : Sulit ( ganti Tuberkulin ? )Poin 5 : Format > 15 th ( < 15 th ? )
25
PENCEGAHAN
- Imunisasi BCG
- Kemoprofilaksis INH 5-20 mg/kg bb/hari - Primer : cegah infeksi, kontak tidak akti (BTA -) - Sekunder : cegah aktifitas infeksi (Mt + ,klinis & rontgen - )
* Balita * Morbili * Varisela * Pertusis * Imunosupresi lama
- Hindari kontak - Diagnosis / obati kasus TB dengan benar (DOTS)