tatatertib mkek

2
Lampira n 3 MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERAN IKATAN DOKTER INDONESIA WILAYAH DKI JAKARTA TATA-TERTIB PERSIDANGAN 1. Persidangan MKEK IDI wilayah DKI Jakarta adalah persidangan disiplin profesi yang berperan sebagai salah satu bentuk pembinaan dokter di Indonesia (tidak hanya anggota IDI) di bidang etik dan profesi kedokteran, dan bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan martabat profesi kedokteran di Indonesia (baik yang tertuang di dalam Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia, maupun yang terdapat di dalam berbagai peraturan, prosedur dan standar), sekaligus melindungi keselamatan pasien secara umum; 2. Persidangan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta tidak ditujukan untuk kepentingan peradilan ataupun untuk penyelesaian sengketa antara pasien (pengadu) dengan dokter (teradu). BP 2 A IDI adalah badan yang tepat untuk melakukan upaya-upaya penyelesaian sengketa tersebut; 3. Dokter teradu diperkenankan didampingi oleh dokter dari BP 2 A IDI Wilayah / Cabang atau oleh dokter dari unit Advokasi Perhimpunan Profesi ybs, tetapi tidak diperkenankan didampingi oleh penasehat hukum / pengacara; 4. Persidangan MKEK bersifat inkuisitorial khas profesi: Majelis (ketua dan anggota) bersikap aktif melakukan pemeriksaan, tanpa adanya badan atau perorangan sebagai penuntut; 5. Dalam melakukan pemeriksaannya, Majelis berwenang memperoleh : a. Keterangan, baik lisan maupun tertulis, langsung dari pihak-pihak terkait (pengadu, teradu, pihak lain yang terkait) dan peer-group / para ahli di bidangnya yang dibutuhkan; b. Dokumen yang terkait, seperti bukti kompetensi dalam bentuk berbagai ijasah/ brevet dan pengalaman, bukti keanggotaan profesi, bukti kewenangan berupa Surat Ijin Praktek Tenaga Medis, Perijinan rumah sakit tempat kejadian, bukti hubungan dokter dengan rumah sakit, hospital bylaws, SOP dan SPM setempat, rekam medis, dan surat-surat lain yang berkaitan dengan kasusnya;

Upload: juwita

Post on 04-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tata tertib mkek

TRANSCRIPT

Page 1: tatatertib MKEK

Lampiran 3MAJELIS KEHORMATAN ETIK KEDOKTERANIKATAN DOKTER INDONESIA WILAYAH DKI JAKARTA

TATA-TERTIB PERSIDANGAN

1. Persidangan MKEK IDI wilayah DKI Jakarta adalah persidangan disiplin profesi yang berperan sebagai salah satu bentuk pembinaan dokter di Indonesia (tidak hanya anggota IDI) di bidang etik dan profesi kedokteran, dan bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur dan martabat profesi kedokteran di Indonesia (baik yang tertuang di dalam Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia, maupun yang terdapat di dalam berbagai peraturan, prosedur dan standar), sekaligus melindungi keselamatan pasien secara umum;

2. Persidangan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta tidak ditujukan untuk kepentingan peradilan ataupun untuk penyelesaian sengketa antara pasien (pengadu) dengan dokter (teradu). BP2A IDI adalah badan yang tepat untuk melakukan upaya-upaya penyelesaian sengketa tersebut;

3. Dokter teradu diperkenankan didampingi oleh dokter dari BP2A IDI Wilayah / Cabang atau oleh dokter dari unit Advokasi Perhimpunan Profesi ybs, tetapi tidak diperkenankan didampingi oleh penasehat hukum / pengacara;

4. Persidangan MKEK bersifat inkuisitorial khas profesi: Majelis (ketua dan anggota) bersikap aktif melakukan pemeriksaan, tanpa adanya badan atau perorangan sebagai penuntut;

5. Dalam melakukan pemeriksaannya, Majelis berwenang memperoleh :

a. Keterangan, baik lisan maupun tertulis, langsung dari pihak-pihak terkait (pengadu, teradu, pihak lain yang terkait) dan peer-group / para ahli di bidangnya yang dibutuhkan;

b. Dokumen yang terkait, seperti bukti kompetensi dalam bentuk berbagai ijasah/ brevet dan pengalaman, bukti keanggotaan profesi, bukti kewenangan berupa Surat Ijin Praktek Tenaga Medis, Perijinan rumah sakit tempat kejadian, bukti hubungan dokter dengan rumah sakit, hospital bylaws, SOP dan SPM setempat, rekam medis, dan surat-surat lain yang berkaitan dengan kasusnya;

6. Putusan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta diambil secara musyawarah mufakat, dibuat einmalig (sekali) dan ditembuskan ke Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta;

7. Putusan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta diserahkan kepada dokter teradu langsung oleh MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta (tidak harus dalam persidangan), sedangkan kepada pengadu, rumah sakit dan perhimpunan profesi terkait diserahkan melalui Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta;

8. Putusan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta tidak ditujukan untuk kepentingan peradilan, oleh karenanya tidak dapat dipergunakan sebagai bukti di pengadilan, kecuali atas perintah pengadilan dalam bentuk permintaan keterangan ahli;

9. Eksekusi Putusan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta dilaksanakan oleh Pengurus IDI Wilayah DKI Jakarta dan/atau Pengurus Perhimpunan Profesi yang bersangkutan;

10. Dokter teradu yang keberatan dengan hasil putusan MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta diperkenankan banding ke MKEK IDI Pusat dengan mengajukan dasar-dasar keberatannya dalam “memori banding”. Atas dasar tersebut MKEK IDI Wilayah DKI Jakarta akan mengirimkan “kontra memori banding” disertai dengan bukti-bukti kepada MKEK IDI Pusat.