tatanan kelembagaan
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fenomena konflik kewenangan antar lembaga negara muncul mewarnai
konstalasi tatanan kelembagaan di indonesia sejak banyaknya lembaga-lembaga
baru lahir, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, dan masih
banyak lagi lembaga-lembaga serupa lainnya. Hadirnya lembaga lembaga baru
tersebut sesungguhnya diharapkan akan memacu ke-efektifan lembaga - lembaga
yang telah ada terlebih dahulu. !eskipun pada kenyataan berbanding terbalik
dengan yang diharapkan.
"erbagai kajian dan penelitian mengenai fenomena kelahiran lembaga-
lembaga negara baru mendorong lahirnya tulisan ini, disamping itupula
penyelesaian hubungan harmonisasi antar lembaga dalam tatanan kelembagaan
belum begitu memuaskan. !eskipun secara indifidual kelembagaan telah berjalan
dalam tata kelola yang baik. namun menjadi sorotan perhatian manakalah
hubungan harmonisasi dalam tatanan kelembagaan antara berbagai lembaga
menjadi tidak terjalin dengan baik. #leh sebab itu maka, penulisan makalah ini
berupaya memberikan satu alternatif pilihan dalam menemukan akar
permasalahan melalui pendekatan hubungan tata kelola antar lembaga negara.
$dapun %ata kelola kelembagaan publik yang menjadi fokus pembahasan
dalam makalah ini adalah mengenai keuangan negara, perbendaharaan negara,
pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara dan
pemberantasan tindak pidana korupsi, karena tatanan pengelolaan keempat aspek
tersebut merupakan suatu keharusan dalam rangka transparan dan accountable
sehingga tata kelola dapat dipahamkan sebagai suatu upaya untuk melakukanpenataan penyelenggaraan pemerintahan (governance). Hal ini tentu menyangkut
menejemen pembangunan untuk mewujudkan tujuan negara.
Herry &usilowati, '()'*+, %ata kelola lembaga negara lebih mengarah pada
konsep good governance. %ata kelola pemerintahan yang baik, lahir sejalan
dengan konsep-konsep dan terminology yang terkait dengan hak asasi manusia,
demokrasi dan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan. engan kata lain
dapat dimaknai good governance sebagai tata kelola pemerintahan yang baik
1
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
2/20
bersih, dan berwibawa. !aksudnya baik yaitu pemerintahan negara yang
berkaitan dengan sumber social, budaya, politik, serta ekonomi diatur sesuai
dengan kekuasaan yang dilaksanakan masyarakat, sedangkan pemerintahan yang
bersih adalah pemerintahan yang efektif, efesien, transparan, jujur, dan
bertanggung jawab.
B. Permasalahan
"erdasarkan latar belakang, maka permasalahan dapat dirumuskan adalah *
). "agaimana keuangan negara dikelola secara transparan dan accountabel
'. "agaimana pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara
yang semestinya dijalankan
. "agaimana pemberantasan tindak pidana korupsi dilaksanakan sehingga
menyentuh rasa keadilan masyarakat
BAB II
2
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
3/20
PEMBAHASAN
A. Tatanan Kelembagaan
%atanan kelembagaan sektor publik meliputi keuangan negara,
perbendaharaan negara, pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab
keuangan negara serta pemberantasan tindak pidana korupsi, merupakan satu
kesatuan tata kelola dalam melakukan penataan penyelenggaraan
pemerintahan (governance).
1. Keuangan Negara
Keuangan negara atau yang sekarang dikenal dengan ekonomi
publik bermuara dari ajaranma/hab kameralis yang muncul diabad )0 dan
)1 bersama ajaranma/hab markentalis di prancis dan ingris dan ajaran
klasik yang dibawah oleh adam &mith 2)0034, dimana ajaran klasik
merupakan perkawinan dari ajaran fisikrot dengan 5uesnay 2)0+14 sebagai
pelopornya dengan ajaran merkantalis 2&amuelson*)6+14 menjelaskan
bahwa adanya pasar bebas sehingga pemerintah atau negara tak perlu ikut
campur dalam sistem perekonomian, pemerintah cukup memperhatikan
pertahanan, kemananan, peradilan dan pendidikan. Kedua ma/hab ini
memiliki perbedaan dalam memandang keuangan negara, dimana ma/hab
kameralis memandang pemerintah yang baik adalah pemerintah yang
membelanjakan uangnya dalam jumlah yang banyak sedangkan ajaran
ma/hab klasik memandang bahwa pemerintah yang baik adalah
pemerintah yang membelanjakan uangnya dalam jumlah sedikit,
7eksohadiprodjo.& 2)663*084
9ndang-9ndang :omor )0 %ahun '(( tentang keuangan negara,
Keuangan negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik :egara berhubung dengan pelaksanaan
hak dan kewajiban tersebut. Penjelasan dari 9ndang-9ndang :omor )0
%ahun '(( tentang Keuangan :egara dinyatakan bahwa pendekatan yang
digunakan dalam merumuskan Keuangan :egara adalah dari sisi objek,
3
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
4/20
subjek, proses, dan tujuan, dari ketiga pendekatan yang dituangkan tesebut
memiliki maksud sebagai berikut *
a. #bjek, yang dimaksud dengan Keuangan :egara meliputi semua hak
dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kebijakan dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan
kekayaan negara yang dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa
uang, maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
b. &ubjek, yang dimaksud dengan Keuangan :egara meliputi seluruh
subjek yang memilikimenguasai objek sebagaimana tersebut di atas,
yaitu* pemerintah pusat, pemerintah daerah, perusahaan negaradaerah,dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara. dari sisi
proses, Keuangan :egara mencakup seluruh rangkaian kegiatan yang
berkaitan dengan pengelolaan objek sebagaimana tersebut di atas
mulai dari perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan sampai
dengan pertanggunggjawaban.
c. %ujuan, Keuangan :egara meliputi seluruh kebijakan, kegiatan dan
hubungan hukum yang berkaitan dengan pemilikan danatau
penguasaan objek sebagaimana tersebut di atas dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara.
;ika dilihat dari pengertian keuangan negara dengan pendekatan
objek, terlihat bahwa hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang diperluas cakupannya, yaitu termasuk kebijakan dan kegiatan dalam
bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan. engan demikian, bidang pengelolaan keuangan negara dapat
dikelompokkan dalam*a. &ub bidang pengelolaan fiskal,
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan fiskal
meliputi kebijakan dan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
$nggaran Pendapatan dan "elanja :egara 2$P":4 mulai dari
penetapan $rah dan Kebijakan 9mum 2$K94, penetapan strategi dan
prioritas pengelolaan $P":, penyusunan anggaran oleh pemerintah,
pengesahan anggaran oleh P7, pelaksanaan anggaran, pengawasan
4
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
5/20
anggaran, penyusunan perhitungan anggaran negara 2P$:4 sampai
dengan pengesahan P$: menjadi undang-undang.
b. &ub bidang pengelolaan moneter
Pengelolaan keuangan negara subbidang pengelolaan moneter
berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sector perbankan
dan lalu lintas moneter baik dalam maupun luar negeri.
c. &ub bidang pengelolaan kekayaan negara yang dipisahkan.
Pengelolaan keuangan negara subbidang kekayaan :egara
yang dipisahkan berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan kegiatan
di sektor "adan 9saha !ilik :egaraaerah 2"9!:"9!4 yang
orientasinya mencari keuntungan 2profit motive4.
!aka "erdasarkan uraian di atas, pengertian keuangan negara
dapat dibedakan menjadi
)4 Keuangan negara dalam arti luas, adalah dari sisi objek yang
cakupannya sangat luas, dimana keuangan negara mencakup kebijakan
dan kegiatan dalam bidang fiskal, moneter dan pengelolaan kekayaan
negara yang dipisahkan.'4 Keuangan negara dalam arti sempit hanya mencakup pengelolaan
keuangan negara sub bidang pengelolaan fiskal saja.
2. Pemerksaan Pengel!laan "an Tanggung#a$ab Keuangan Negara
edi
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
6/20
dalam rangka memberikan pernyataan opini tentang tingkat kewajaran
informasi yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah.
b4 Pemeriksaan kinerja
Pemeriksaan atas aspek ekonomi dan efisiensi, serta
pemeriksaan atas aspek efekti?itas yang la/im dilakukan bagi
kepentingan manajemen oleh aparat pengawasan intern pemerintah.
Pasal '@ 9ndang-9ndang asar :egara 7epublik >ndonesia %ahun
)68+ mengamanatkan "PK untuk melaksanakan pemeriksaan kinerja
pengelolaan keuangan negara. %ujuan pemeriksaan ini adalah untuk
mengidentifikasikan hal-hal yang perlu menjadi perhatian lembaga
perwakilan. $dapun untuk pemerintah, pemeriksaan kinerja
dimaksudkan agar kegiatan yang dibiayai dengan keuangan
negaradaerah diselenggarakan secara ekonomis dan efisien serta
memenuhi sasarannya secara efektif.
c4 Pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Pemeriksaan yang dilakukan dengan tujuan khusus, di luar
pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan kinerja. %ermasuk dalam
pemeriksaan tujuan tertentu ini adalah pemeriksaan atas hal-hal lain
yang berkaitan dengan keuangan dan pemeriksaan in?estigatif.
Pelaksanaan pemeriksaan sebagaimana dimaksudkan di atas
didasarkan pada suatu standar pemeriksaan. &tandar dimaksud disusun
oleh "PK dengan mempertimbangkan standar di lingkungan profesi
audit secara internasional. &ebelum standar dimaksud ditetapkan, "PK
perlu mengkonsultasikannya dengan pihak pemerintah serta dengan
organisasi profesi di bidang pemeriksaan."erdasarkan 9ndang-9ndang 7epublik >ndonesia :omor )+
%ahun '((8 tentang Pemeriksaan Pengelolaan an %anggung ;awab
Keuangan :egara, Aingkup Pemeriksaan diuraikan dalam pasal-pasal
berikut ini *
Pasal '*
2)4 Pemeriksaan keuangan negara meliputi pemeriksaan atas
pengelolaan keuangan negara dan pemeriksaan atas tanggung
jawab keuangan negara.
6
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
7/20
2'4 "PK melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.
Pasal *
2)4 Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
yang dilakukan oleh "PK meliputi seluruh unsur keuangan
negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' 9ndang-undang
:omor )0 %ahun '(( tentang Keuangan :egara.
2'4 alam hal pemeriksaan dilaksanakan oleh akuntan publik
berdasarkan ketentuan undang-undang, laporan hasil
pemeriksaan tersebut wajib disampaikan kepada "PK dan
dipublikasikan.Pasal 8*
2)4 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ' terdiri atas
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan
dengan tujuan tertentu.
2'4 Pemeriksaan Keuangan adalah pemeriksaan atas laporan
keuangan.
24 Pemeriksaan Kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan
keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi
dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efekti?itas.
284 Pemeriksaan dengan tujuan tertentu adalah pemeriksaan yang
tidak termasuk dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2'4 dan ayat 24.
Pasal +*
2)4 Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal dilaksanakan
berdasarkan standar pemeriksaan.
2'4 &tandar pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4
disusun oleh "PK, setelah berkonsultasi dengan Pemerintah.
Pasal 3*
Penentuan obyek pemeriksaan, perencanaan dan pelaksanaan
pemeriksaan, penentuan waktu dan metode pemeriksaan, serta
7
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
8/20
penyusunan dan penyajian laporan pemeriksaan dilakukan secara
bebas dan mandiri oleh "PK.
Pasal 0*
2)4 alam merencanakan tugas pemeriksaan, "PK memperhatikan
permintaan, saran, dan pendapat lembaga perwakilan.
2'4 alam rangka membahas permintaan, saran, dan pendapat
sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4, "PK atau lembaga
perwakilan dapat mengadakan pertemuan konsultasi.
Pasal 1*
alam merencanakan tugas pemeriksaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 0 ayat 2)4, "PK dapat mempertimbangkan informasi dari
pemerintah, bank sentral, dan masyarakat.
Pasal 6*
2)4 alam menyelenggarakan pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara, "PK dapat memanfaatkan
hasil pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah.
2'4 9ntuk keperluan sebagaimana dimaksud pada ayat 2)4, laporan
hasil pemeriksaan intern pemerintah wajib disampaikan kepada
"PK.
24 alam melaksanakan tugas pemeriksaan, "PK dapat
menggunakan pemeriksa danatau tenaga ahli dari luar "PK
yang bekerja untuk dan atas nama "PK.
Pasal )(*
alam pelaksanaan tugas pemeriksaan, pemeriksa dapat*
a. meminta dokumen yang wajib disampaikan oleh pejabat atau pihak
lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negaraB
b. mengakses semua data yang disimpan diberbagai media, aset,
lokasi, dan segala jenis barang atau dokumen dalam penguasaan
atau kendali dari entitas yang menjadi obyek pemeriksaan atau
8
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
9/20
entitas lain yang dipandang perlu dalam pelaksanaan tugas
pemeriksaannyaB
c. melakukan penyegelan tempat penyimpanan uang, barang, dan
dokumen
pengelolaan keuangan negaraB
d. meminta keterangan kepada seseorangB
e. memotret, merekam danatau mengambil sampel sebagai alat bantu
pemeriksaan.
Pasal ))*
alam rangka meminta keterangan sebagaimana dimaksud dalamPasal )( huruf d, "PK dapat melakukan pemanggilan kepada
seseorang.
Pasal )'*
alam rangka pemeriksaan keuangan danatau kinerja, pemeriksa
melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem
pengendalian intern pemerintah.
Pasal )*
Pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan in?estigatif guna
mengungkap adanya indikasi kerugian negaradaerah danatau unsur
pidana.
Pasal )8*
2)4 $pabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, "PK
segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2'4 %ata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat 2)4 diatur bersama oleh "PK dan Pemerintah.
9
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
10/20
!eskipun 9ndang-9ndang 7epublik >ndonesia :omor )+
%ahun '((8 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan %anggung ;awab
Keuangan :egara, memberikan keleluasaan terhadap "PK untuk
melakukan pemeriksaan namun disisi lain tidak dimungkinkannya
"PK melaksanakan tugas konstitusionalnya untuk melakukan
pemeriksaan atas penerimaan negara yang bersumber dari pajak. 99
:o. '1 %ahun '((0 tentang Perubahan Kedua atas 99 :o. 3 %ahun
)61 tentang Ketentuan 9mum dan %ata
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
11/20
keterlibatan sejumlah besar pejabat publik dalam menyalahgunakan
jabatan untuk mendapatkan sogokan kecil atau uang semir. Grand
corruption dan state/regulatory capturebiasanya dilakukan oleh para
elite politik atau pejabatpemerintah senior yang merancang kebijakan
atau perundang-undangan untuk keuntungan diri mereka sendiri
dengan memungkinkan mereka untuk menyalahgunaan sejumlah besar
pendapatan dan fasilitas umum serta menerima suap dari perusahaan-
perusahaan nasional atau transnasional.
&ementara itu, bureaucratic/petty corruption biasanya
dilakukan oleh pegawai negeri sipil biasa sebagai bagian dari
pelaksanaan kebijakan. Korupsi seperti ini biasanya terjadi pada titikpelayanan publik, misalnya, terjadi di layanan imigrasi, polisi, rumah
sakit, pajak, sekolah, atau peri/inan 2&hah C &chacter '((8* 8)4.
%erlepas dari deskripsi umum, ada pula definisi korupsi dari perspektif
tertentu berdasarkan konteks analisis yang digunakan. Perspektif itu
bisa dikelompokkan menjadi tiga* public-office-centred, market-
centred, dan public interest-centred 2Heidenheimer )616bB
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
12/20
berasal dari bahasa latin yaitu corruption atau corruptus yang secara
harfiah istilah tersebut diartikan sebagai suatu keburukan, kebusukan,
atau ketidak jujuran. !enurut !ransparency "nternational korupsi
adalah perilaku pejabat publik, politikus, pegawai negeri, yang secara
tidak wajarlegal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang
dekat dengan dirinya dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan 2!udrajad Kuncoro '()4.
;ika dilihat definisi tersebut, ada tiga unsur penting dari
pengertian korupsi. 2)4 penyalahgunaan kekuasaan. 2'4 adanya
keuntungan materi atau akses bisnis dari kekuasaan yang
dipercayakan baik sektor publik ataupun sektor swasta. 24mementingkan kepentingan pribadi 2tidak hanya untuk pribadi orang
yang menyalahgunakan kekuasaan tetapi juga anggota keluarga
ataupun teman temannya4.
&eperti yang diketahui bahwa korupsi biasanya perilaku yang
melibatkan penyalahgunaan pejabat publik atau kekuasaan untuk
keuntungan pribadi. !enurut 2&hah C &hacter '((84, kategori korupsi
meliputi tiga jenis* 2)4,grand corruption yaitu sejumlah besar sumber
daya publik dicuri dan disalahgunakan oleh segelintir pejabat publik.
2'4,state or regulatory capture yaitu lembaga publik dengan swasta
memperoleh keuntungan pribadi dengan melakukan tindakan kolusi.
24 bureaucratic or petty corruption yaitu sejumlah besar pejabat
publik menyalahgunakan kekuasaan untuk mendapatkan sogokan
kecil atau uang semir.
$da pula beberapa istilah mengenai korupsi seperti
#ureaucratic or petty corruption merupakan bagian dari pelaksanaankebijakan yang biasanya dilakukan oleh pegawai negeri sipil biasa dan
sering terjadi pada titik pelayanan publik seperti layanan imigrasi,
polisi, rumah sakit, pajak, peri/inan, ataupun sekolah. &edangkan
grand corruption dan regulatory capturebiasanya dilakukan para elite
politik ataupun pejabat pemerintah senior dalam menyalahgunakan
sejumlah besar pendapatan dan fasilitas umum serta menerima suap
dari perusahaan perusahaan nasional maupun internasional dengan
12
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
13/20
cara merancang kebijakan atau perundang undangan untuk
keuntungan diri mereka sendiri.
b. P!la'P!la K!ru&s
!uh. :alar $l.Khaer, 2'()8*)0-)14 %erjadinya korupsi pada
suatu lembaga atau instansi pasti memiliki pola pola tertentu dalam
pelaksanaannya. !enurut 2Fadjar '(('4, pola terjadinya korupsi dapat
dibedakan menjadi yaitu*
). Penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh seseorang yang
memiliki kewenangan tertentu dengan pihak lain dengan cara
sogok menyogok, suap, mengurangi standar spesifikasi, atau
?olume dan penggelambungan dana. Hal ini dikenal dengan
$ercenery abuse of po%er. "iasanya penyalahgunaan wewenang
seperti ini dilakukan oleh pejabat dengan le?el kedudukan yang
tidak terlalu tinggi dan bersifat non politis.
'. &iscretinery 'buse of o%er, pejabat yang memiliki kewenangan
istimewa seperti walikotabupati menyalahgunakan wewenangnya
dengan cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan tertentu yangbias menjadikan pihak tersebut dapat bekerjasama dengan pihak
tertentu.
. "deological 'buse of o%erbiasanya pada pejabat untuk tujuan
dan kepentingan tertentu dari kelompok atau partainya. "isa juga
terjadi dukungan kelompok pada pihak tertentu demi mencapai
jabatan strategis pada birokrasi atau lembaga eksekutif dan pada
waktu yang akan datang mereka mendapatkan kompensasi atas
tindakan tersebut.
"aswir 2)664 terdapat tujuh pola korupsi yang sering dilakukan
oleh pelaku tindak korupsi baik pada kalangan swasta maupun
pemerintah. Pola tersebut meliputi* pola kon?ensional, pola upeti, pola
komisi, pola perusahaan rekanan, pola menjegal order, pola
penyalahgunaan wewenang,dan pola kuitansi fiktif
13
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
14/20
(. Langkah "an Tn"akan "an u&a)ah &en(egahan "an
Pemberantasan K!ru&s
Penetapan anti korupsi sedunia oleh P"" pada tanggal 6
esember '((8, merupakan langkah awal upaya pemberantasan
korupsi diseluruh dunia termasuk di >ndonesia. >npres :omor + tahun
'((8 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang
menginstruksikan secara khusus Kepada ;aksa $gung dan Kapolri*
). !engoptimalkan upaya upaya penyidikanPenuntutan terhadap
tindak pidana korupsi untuk menghukum pelaku dan
menyelamatkan uang negara.
'. !encegah C memberikan sanksi tegas terhadap penyalah gunaan
wewenang yg di lakukan oleh jaksa 2Penuntut 9mum4 $nggota
polri dalam rangka penegakan hukum.
. !eningkatkan kerjasama antara kejaksaan dgn Kepolisian :egara
7>, selain denagan "PKP,PP$%K,dan intitusi :egara yang terkait
denagn upaya penegakan hukum dan pengembalian kerugian
keuangan negara akibat tindak pidana korupsi
9ndang-9ndang :omor ( %ahun '((' %entang Komisi
Pemberantasan %indak Pidana Korupsi dibentuk untuk mengatasi,
menanggulangi, dan memberantas korupsi, dimana KPK merupakan
komisi independen yang diharapkan mampu menjadi Emartir bagi
para pelaku tindak KK:. engan agenda utamanya adalah sbb *
). !embangun kultur yang mendukung pemberantasan korupsi.
'. !endorong pemerintah melakukan reformasi public sector
dengan mewujudkan good go?ernance.
. !embangun kepercayaan masyarakat.
8. !ewujudkan keberhasilan penindakan terhadap pelaku korupsi
besar.
+. !emacu aparat hukum lain untuk memberantas korupsi.
14
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
15/20
99 :o. ) tahun )666 merupakan undang-undang yang
mengatur tentang peran serta mayarakat dalam pemberantasan tindak
pidana korupsi. imana roh dari 99 tersebut antara lain adalah *
). Hak !encari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya
dugaan tindak pidana korupsi
'. Hak untuk memperoleh layanan dalam mencari, memperoleh, dan
memberikan informasi adanya dugaan telah tindak pidana korupsi
kepada penegak hukum
. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab
kepada penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana
korupsi
8. Hak memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporan yg di
berikan kepada penegak hukum waktu paling lama ( hari
+. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum
3. Penghargaan pemerintah kepada mayarakat
isamping hal tersebut diatas, terdapat beberapa upaya yang dapat
ditempuh dalam memberantas tindak korupsi khususnya di >ndonesia,
antara lain sebagai berikut *
). 9paya Pencegahan 2Pre?entif4
a4 !enanamkan semangat nasional yang positif dengan
mengutamakan pengabdian pada bangsa dan negara melalui
pendidikan formal, informal dan agama.
b4 !elakukan penerimaan pegawai berdasarkan prinsip keterampilan
teknis.
c4 Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan
memiliki tang-gung jawab yang tinggi.
d4 Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan
ada jaminan masa tua.
15
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
16/20
e4 !enciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja
yang tinggi.
f4 &istem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki
tanggung jawab etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang
efisien.
g4 !elakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang
mencolok.
h4 "erusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi
pemerintahan mela-lui penyederhanaan jumlah departemen beserta
jawatan di bawahnya.
'. 9paya Penindakan 2Kuratif4
9paya penindakan, yaitu dilakukan kepada mereka yang
terbukti melanggar dengan diberikan peringatan, dilakukan pemecatan
tidak terhormat dan dihukum pidana.
. 9paya @dukasi !asyarakat
!emiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik
dan kontrol sosial terkait dengan kepentingan publik, %idak bersikap
apatis dan acuh tak acuh, !elakukan kontrol sosial pada setiap
kebijakan mulai dari pemerintahan desa hingga ke tingkat
pusatnasional, !embuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang
penyelenggaraan pemerintahan negara dan aspek-aspek hukumnya,
!emposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktif
dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat
luas.
16
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
17/20
BAB III
PENUTUP
A. Kesm&ulan
). Pengelolaan keuangan negara secara transparan dan accountabel
merupakan suatu keharusan mutlak bagi seluruh aparatur negara guna
menciptakan tatanan kelembagaan yang bersih dan berwibawah.
'. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan negara semestinya
dijalankan dengan mengacu pada sitem pengendalian, pengawasan
sebagaimana mestinya sehingga dapat dipastikan bahwa indikasi
kecurangan dapat dicegah sedini mungkin, karena pada dasarnya apabila
pengendalian dilakukan dengan baik serta pemeriksaan dilakukan secara
17
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
18/20
dini dan terinci maka kemungkinan munculnya peluang kecurangan dapat
diketahui sebelum hal-hal kecurangan dilakukan
. %indakan atas pemberantasan tindak pidana korupsi yang telah dilakukan
baik oleh internal lembaga setingkat inspektorat jenderal maupun lembaga
penegak hukum seperti polisi, kejaksaan dan KPK telah berjalan dengan
baik meskipun belum memuaskan rasa keadilan masyarakat disebabkan
semakin maraknya praktek korupsi yang telah menggurita hampir
diseluruh sektor kehidupan masyarakat.
8. &inergitas dan hubungan harmonisasi antar lembaga pemerintah belum
menemukan bentuk yang sesungguhnya, hal ini dapat dilihat masih
seringya terjadi gesekan antar lembaga ketika terdapat indikasi praktek
korupsi pada lembaga-lembaga tersebut.
B. Saran
). Perlunya semua pihak dapat memehami tatanan kelembagaan negara
sebagai wujud tanggungjawab dalam mengawal, dan mengawasi jalannya
tata kelola pemerintahan yang bersih dan accountable disamping itu
perlunya diberikan pemahaman yang mendalam kepad seluruh lapisan
masyarakat tentang penyelenggaraan pemerintahan yang sesungguhnya
dan seharusnya sebagaimana yang diamanhkan oleh 99 8+ dan
Pancasila, serta memahami tentang Korupsi.
'. iharapkan para pembaca setelah membaca makalah ini mampu
mengaplikasikannya di dalam kehidupan sehari-hari
18
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
19/20
DA*TA+ PUSTAKA
%uanakotta, %heodorus !, '((0. 'kuntansi *orensik dan 'udit "nvestigasi,
;akarta*Aembaga Penerbit Fakultas @konomi 9ni?ersitas >ndonesia.
>maroh, %ukas &hilul, '()8, $e%u+udkan pemerinta,an yang bersi, dan anti
korupsi melalui pendidikan manusia yang kompoten, Prosiding seminar
&%>$!>, Dolume ) :o.' tahun '()8, diakses * %angga +8'()3
&ubhilhar et al, '((0,eformasi birokrasi dan korupsi di "ndonesia !edan *
9&9 press, tahun '((0
Herry &usilowati,=.!, '()', !ata elola embaga enegak 0ukum !indak
idana orupsi di "ndonesia, Perjanjian :o* >>>APP!'()'-(600-P
;eremi Pope, '((1, 1trategi $emberantas orupsi (2disi ingkas) (3udul asli 4
5onfronting 5orruption4 !,e 2lement of 6ational "ntegrity 1ystem
nternational '(((4.
&etiono "udi, '()' Eorupsi !ransisi &emokrasi 7 eran 8rganisasi 5ivil
1ociety (518)4&ebuah %injauan %eoritis, httpwww.core.ac.uk, diakses
tanggal +8'()3
19
-
7/26/2019 TATANAN KELEMBAGAAN
20/20
7eksohadiprodjo. &, )663, euangan 6egara (2konomi ublik) 4 !eori dan
raktek ;K$P, Dolume ) :omor ) %ahun )663p.08-00,
httpwww.jurnal.ugm.ac.id, diakses tanggal )'8'()3
edy ndonesia 2&tudi kasus putusan "ncrac,t tindak pidana korupsi di
lembaga pemerintah tahun '((+-'()4
9ndang-9ndang :omor '( %ahun '(() %entang Pemberantasan %indak Pidana
Korupsi
9ndang-9ndang :omor ( %ahun '((' %entang Komisi Pemberantasan %indak
Pidana Korupsi
>npres :omor + tahun '((8 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi
9ndang-9ndang :omor ) tahun )666 tentang peran serta mayarakat dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi
20