tatacara pelaksanaan penggalian data baseline 100-0-100 280715
DESCRIPTION
Tatacara Pelaksanaan Penggalian Data Baseline 100-0-100 P2KPTRANSCRIPT
1
SUPLEMEN POB PENDATAAN 100-‐0-‐100
TATA CARA PENDATAAN 100 0 100 TINGKAT DESA/KELURAHAN
A. PENDAHULUAN
Panduan ini dipersiapkan sebagai pedoman dasar bagi TIPP dalam pendataan dari mulai tingkat basis (RT/RW/Blok/Gang) sampai dengan tingkat desa/kelurahan sebagai tindak lanjut FGD tingkat kelurahan. Kegiatan pendataan 100 0 100 ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari POB Pendataan 100 0 100 Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP).
B. MAKSUD DAN TUJUAN Panduan ini disusun dengan maksud agar mempermudah Tim Inti Perencanaan Partisipatif dalam menyelenggarakan kegiatan pendataan. Sedangkan tujuannya adalah untuk:
1) Membangun persepsi/pemahaman permasalahan permukiman dan pencapaian target 100-‐0-‐100.
2) Sebagai panduan dalam melakukan penggalian informasi persoalan permukiman di tingkat basis melalui kusioner lingkungan dan Rumah Tangga.
3) Sebagai panduan untuk memperoleh Database dan juga profil 100-‐0-‐100 tingkat desa/kelurahan.
C. KELUARAN Keluaran yang diharapkan dari pendataan ini adalah database dan profil 100 0 100 tingkat desa/kelurahan. D. LANGKAH KEGIATAN Langkah pelaksanaan kegiatan sebagaimana diuraikan dalam skema sebagai berikut:
2
FGD Basis
Persiapan
Pengisian Format tingkat
lingkungan
KEGIATAN INSTRUMEN
TINGKAT BASIS/RT
TINGKAT DESA/KEL
Perhitungan skor tingkat RT
Pengisian Log Book RT
Input data
Penyusunan Profil tingkat
Desa/kelurahan
LEVEL KEGIATAN
1
3
4
5
6
Format B
Form A1-‐A6 dan B
Form C
Aplikasi SIM
Form D
Observasi Lapangan
Format A1-‐A6, B & Peta
7
Pengisian Format tingkat Rumah
tangga
2
Format A1-‐A6
Gambar 1. Alur Penggalian data
D.1 Persiapan
Sebelum melakukan proses pendataan, ada hal-‐hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu: 1) Membentuk panitia/tim pelaksana kegiatan pendataan, yang sekurang-‐kurangnya terdiri:
a. TIPP/BKM b. Relawan tingkat basis/RT (Pengurus RT/kader posyandu/karang taruna dll)
2) Khusus untuk pendataan rumah tangga, harus disiapkan data nama kepala rumah tangga di setiap RT, sebaiknya di print dalam kertas tersendiri khususnya yang akan masuk di dalam format pendataan tingkat basis/RT (Format A/rumah tangga)
3) Identifikasi parapihak (stakeholders), khususnya untuk kelompok FGD adalah para pihak dan wakil kelompok masyarakat yang terkait di tingkat basis. Utamakan perwakilan adalah warga masyarakat yang memahami kondisi masyarakat dan lingkungan wilayahnya.
4) Pemilihan tempat dan waktu pelaksanaan pendataan: Tempat dan waktu dikonsultasikan dengan BKM/LKM dan pimpinan masyarakat di tingkat basis (ketua RT/RW), bisa dilakukan di Balai RT/RW atau di rumah masyarakat.
5) Penyiapan bahan dan alat bantu pendataan, antara lain (terlampir):
3
Table 1. Instrumen Pendataan tingkat Basis/RT
KODE JENIS FORMAT KETERANGAN
FORMAT ISIAN DATA RUMAH TANGGA
A Daftar pertanyaan Rumah tangga Digunakan sebagai panduan
A.1 Format data keteraturan bangunan Untuk diisi A.2 Format data kelayakan bangunan hunian Untuk diisi A.3 Format data Akses Air Minum Untuk diisi A.4 Format data Sanitasi Untuk diisi
A.5 Format data pengelolaan sampah rumah tangga
Untuk diisi
A.6 Rekap data Non Fisik Untuk diisi FORMAT ISIAN DATA LINGKUNGAN
B Daftar pertanyaan lingkungan Digunakan sebagai panduan
B1-‐B6 Format data lingkungan Untuk diisi
C FORMAT LOGBOOK TINGKAT RT Untuk diisi ke dalam aplikasi SIM
D FORMAT PROFIL DESA/KELURAHAN Hasil dari aplikasi SIM Ket:
1. Format A,B, dan C diperbanyak sejumlah RT/basis. 2. Untuk format A dan B, diperbanyak sesuai dengan jumlah kelompok FGD tingkat basis
D.2 Pendataan tingkat basis/RT
Kegiatan pendataan tingkat basis/RT dilaksanakan dengan metode FGD kepada perwakilan warga terpilih. Penentuan warga terpilih hendaknya telah ditetapkan pada saat RPK tingkat desa/kelurahan. FGD tingkat basis/RT dilaksanakan dengan 2 (dua) agenda, yaitu pendataan 100 0 100 tingkat rumah tangga dan pendataan 100 0 100 tingkat lingkungan. Berikut adalah langkah-‐langkah proses FGD:
D.2.1 Persiapan
1. Penyiapan materi FGD: Pertanyaan-‐pertanyaan kunci dan daftar pertanyaan 100-‐0-‐100 dipersiapkan oleh Tim Inti Perencanaan Partisipatif.
2. Agenda pelaksanaan FGD: Agenda/acara FGD dirancang untuk satu topik FGD selama ±1,5 jam atau maksimum selama 2,0 jam diskusi.
3. Penyiapan Instrumen FGD
4. Perangkat dan alat bantu FGD yang perlu disiapkan oleh Tim Pelaksana sebelum FGD dilaksanakan, yaitu:
i. Materi topik FGD: Materi topik FGD dalam bentuk instrument kuisioner Rumah Tangga, disiapkan oleh Tim Pelaksana FGD.
ii. Peta Rona (Peta Eksisting) dan Peta Tematik hadil FGD tingkat Kelurahan/desa.
iii. ATK dan peralatan tulis: Kertas tulis, kertas manila, ballpoint, spidol, dll, sesuai kebutuhan.
iv. Tempat FGD: Ruangan untuk diskusi (sesuai kebutuhan), kursi tempat duduk sebanyak ±15 buah dan peralatan konsumsi seperlunya.
4
D.2.2 Pelaksanaan
1. Pertama-‐tama Jelaskan kepada peserta Topik FGD dalam rangka penggalian data persoalan kualitas permukiman dan pencapaian target 100-‐0-‐100: a. Membangun persepsi/pemahaman persoalan kualitas permukiman dan pencapaian target
100-‐0-‐100. b. Melakukan penggalian informasi persoalan kualitas permukiman di tiap Rumah Tangga. c. Memperoleh Data persoalan kualitas permukiman rumah tangga melalui kuisioner.
2. Setelah itu mulailah proses FGD dengan pertanyaan kunci sebagai berikut:
a. Lakukan curah pendapat: Membangun persepsi/pemahaman dan penggalian informasi persoalan kualitas permukiman i. Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang persoalan kualitas permukiman? ii. Mengapa persoalan kualitas permukiman tersebut terjadi ?apa yang menjadi ciri-‐ciri
persoalan tersebut? iii. Apa saja akibatnya? iv. Bagaimana upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi persoalan-‐persoalan tersebut ?
b. Kemudian jelaskan pentingnya memiliki data dasar (baseline)/ kondisi awal sebagai salah satu upaya untuk peningkatan kualitas permukiman
c. Lakukan pengisian data persoalan kualitas permukiman rumah tangga (gunakan lampiran 1 Tatacara Pendataan 100 0 100 tingkat basis bagian c & d)
d. Lakukan pengisian data persoalan kualitas permukiman berbasis wilayah/lingkungan (Silahkan gunakan lampiran 1 Tatacara Pendataan 100 0 100 tingkat basis bagian e & f)
D.3 Observasi Lapangan (Transek)
Dari hasil FGD diperoleh data persoalan kualitas permukiman baik level rumah tangga maupun lingkungan (format A dan B). Berdasarkan informasi tersebut dan mengacu pada peta eksisting dan peta tematik hasil FGD tingkat kelurahan/desa maka dilakukan kegiatan observasi lapangan melalui untuk memperoleh gambaran kondisi fisik dan non fisik rumah tangga maupun lingkungan. Untuk mengamati secara langsung keadaan lingkungan dan masalah tersebut, digunakan Teknik Penelusuran Lokasi (Transek).
Observasi lapangan hanya dilakukan untuk memastikan data/informasi yang dianggap masih diragukan, sedangkan data yang dianggap sudah cukup tidak perlu dilakukan observasi lapangan. Observasi lapangan terutama dibutuhkan untuk aspek-‐aspek persoalan kualitas permukiman dari sisi lingkungan, misalnya dengan mengukur panjang jalan yang rusak, dsb.
D.3.1 Tujuan Observasi Lapangan (Transek)
• Melakukan cross check data hasil FGD/Pendataan tingkat Basis • Memperoleh gambaran visual dari hasil FGD/pendataan tingkat basis • Melakukan pengukuran sederhana untuk menentukan dimensi dari infrastruktur permukiman
yang bermasalah
D.3.2 Langkah Langkah
a. Persiapan
Tim Inti Perencanaan Partisipatif (TIPP)/RT menyiapkan hal-‐hal berikut:
• Rumusan Persoalan Kualitas Permukiman hasil FGD tingkat kelurahan/desa • Peta Awal Persoalan Kualitas Permukiman hasil FGD (Peta tematik) tingka kelurahan/desa • Format A dan B hasil FGD basis
5
Persiapan pelaksanaan kegiatan transek yang sebaiknya secara khusus diperhatikan adalah mempersiapkan tim dan masyarakat yang akan ikut, termasuk menentukan kapan dan dimana akan berkumpul. Juga dipersiapkan alat-‐alat tulis, kertas lebar (plano), karton warna-‐warni, kertas berwarna, lem, spidol warna-‐warni. Juga akan menyenangkan apabila membawa perbekalan (makanan ).
Peserta terdiri dari TIPP/RT dan masyarakat, biasanya terdapat anggota masyarakat yang menjadi penunjuk jalan. Tim Inti PP sebaiknya memiliki anggota atau narasumber yang memahami hal-‐hal yang sudah diperkirakan akan dikaji dalam kegiatan transek ini, terutama masalah-‐masalah teknis permukiman.
b. Pelaksanaan
• Sebelum berangkat, bahas kembali maksud dan tujuan kegiatan penelusuran lokasi serta proses kegiatan yang akan dilakukan.
• Sepakati bersama peserta, lokasi-‐lokasi penting yang akan dikunjungi serta topik-‐topik kajian yang akan dilakukan. Setelah itu, sepakati lintasan penelusuran.
• Sepakati titik awal perjalanan (lokasi pertama), biasanya diambil dari titik terdekat dengan kita berada pada saat itu.
• Lakukan perjalanan dan amati keadaan disepanjang perjalanan. Biarkan responden (masyarakat) menunjukkan hal-‐hal yang dianggap penting untuk diperlihatkan dan dibahas keadaannya. Didiskusikan permasalahan tersebut dan amati dengan seksama.
• Buatlah catatan-‐catatan hasil diskusi dengan menggunakan format A dan B (tugas anggota tim inti PP/RT yang menjadi pencatat ), lakukan koreksi bila ternyata hasil FGD berbeda dengan kondisi riil lapangan.
c. Setelah Perjalanan
Bisa selama berhenti dilokasi tertentu, gambar bagan transek dibuat untuk setiap bagian lintasan yang sudah ditelusuri. Tetapi, yang sering terjadi adalah pembuatan bagan setelah seluruh lintasan ditelusuri.langkah-‐langkah kegiatannya adalah sebagai berikut :
• Jelaskan cara dan proses membuat bagan.
• Sepakati lambang atau simbol-‐simbol yang dipergunakan untuk menggambar bagan transek. Catat simbol-‐simbol tersebut beserta artinya disudut kertas. Pergunakan spidol berwarna agar jelas dan menarik.
• Mintalah masyarakat untuk menggambarkan bagan transek berdasarkan hasil lintasan yang telah dilakukan. Buatlah dengan bahan atau cara yang mudah diperbaiki atau dihapus karena akan banyak koreksi terjadi.
• Pergunakan hasil gambar transek tersebut untuk mendiskusikan kebih lanjut permasalahan, potensi, serta harapan-‐harapan masyarakat mengenai semua informasi bahasan.
• Tuangkan hasil gambar transek itu ke dalam peta tematik hasil FGD sebagai fungsi klarifikasi untuk masing masing tema permasalahan kumuh (minimal 7 peta tematik).
• Buatlah catatan-‐catatan hasil diskusi dan verifikasi hasil inputing kuisioner instrumen indikator kumuh aspek lingkungan (tugas anggota Tim PP yang menjadi pencatat ).
• Cantumkan nama-‐nama atau jumlah peserta, pemandu, tanggal dan tempat pelaksanaan diskusi.
6
d. Catatan
WAKTU. Kegiatan ini biasanya dilakukan pagi atau sore hari supaya cuaca memungkinkan untuk perjalanan. karena itu sebaiknya sebelumnya dibuat kesepakatan dengan masyarakat. Kegiatan ini memerlukan waktu 2-‐3 jam perjalanan, tergantung panjang lintasan yang ditelusuri, ditambah 2-‐3 jam pembuatan bagan dan diskusi lanjutan. Karena waktu kegiatan yang cukup panjang, persiapan dan persetujuan dengan masyarakat perlu dilakukan. Bisa juga diskusi dilakukan pada pertemuan berikutnya (tidak langsung) asalkan disepakati oleh masyarakat yang menjadi peserta.
Hujan akan merupakan hambatan yang cukup serius dalam kegiatan teknik penelusuran lokasi ini, oleh karena itu cuaca harus benar-‐benar diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan penelusuran lokasi ini.
D.4 Perhitungan Skor Tingkat RT
Perhitungan skor tingkat RT adalah perhitungan skor untuk setiap rumah tangga di setiap indikator (7 indikator) yang terkait kualitas permukiman. Hal-‐hal yang penting untuk ditekankan dalam hal ini yaitu:
1. Perhitungan skor dilakukan hanya oleh TIPP di setiap format di kolom yang berwarna abu-‐abu. 2. Perhitungan ini penting dilakukan untuk menghitung berapa nilai nilai RT (dalam persen) terkait
dengan indikator kualitas permukiman. 3. Yang dihitung skornya adalah indikator dan sub indikator sebagai berikut:
a. Lingkup rumah tangga i. Kondisi Bangunan Hunian:
1. Sub indikator Keteraturan bangunan 2. Sub indikator Kelayakan Bangunan Hunian
ii. Kondisi Penyediaan Air Minum iii. Kondisi Pengelolaan Sanitasi iv. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
b. Lingkup Lingkungan i. Kondisi Bangunan Hunian: Kepadatan Bangunan ii. Kondisi Jalan Lingkungan iii. Kondisi Drainase (Kejadian Genangan) iv. Pengamanan Bahaya Kebakaran
4. Aspek-‐aspek yang tidak di skor akan di rekap sebagai database saja seperti data-‐data terkait: a. Aspek Legalitas Lahan dan Bangunan Hunian b. Mata pencaharian c. Penggunaan daya listrik d. Fasilitas Pendidikan e. Fasilitas Kesehatan
D.4.1 Tatacara Perhitungan Skor Kualitas Permukiman Lingkup Rumah Tangga
Berikut adalah langkah-‐langkahnya:
1. Untuk Indikator Kondisi Bangunan Hunian, sub indikator Keteraturan Bangunan Hunian (Format A1, pertanyaan nomor 1,2,3,4,5); Cara menghitung skor nya adalah jika semua pertanyaan dijawab a (khusus pertanyaan nomor 3 & 4: bisa a atau b), maka skornya 1, selain daripada itu maka nilainya 0
7
2. Untuk Indikator Kondisi Bangunan Hunian, sub indikator Kelayakan Bangunan hunian (format A.2); skornya adalah: a. Jika jawaban pada pertanyaan nomor 8 adalah a, maka skornya 1, jika dijawab b skornya 0
b. Jika pertanyaan nomor 9,10,11 semua dijawab a maka nilainya 1, satu saja dijawab b, maka
nilainya 0
Skor 1 krn semua pertanyaan
dijawab a (kecuali nomor 3 atau 4: a
atau b)
Skor 0 krn pertanyaan nomor 1 & 2 dijawab b
Jika pertanyaan nomor 8 dijwb a, nilainya 1, jika b
nilainya 0
8
2. Untuk indikator kondisi penyediaan air minum (format A3); ada beberapa ketentuan, sebagai berikut: a. Jika pertanyaan nomor 12 pilihannya adalah a atau b atau f, maka skornya otomatis nilainya 1 b. Jika pertanyaan nomor 12 pilihannya adalah c atau d atau e, maka untuk mendapatkan nilai 1,
pertanyaan nomor 13 harus dijawab a c. Selain daripada pilihan tersebut diatas, maka nilainya 0
d. Sedangkan untuk pertanyaan nomor 14, untuk mendapatkan skor 1, jawabannya harus a, selain daripada itu nilainya 0
Skor 1 karena semua pertanyaan 9,10,11 dijawab a
Skor 0 karena pertanyaan nomor
10 dijawab b
Kondisi a jika pilihan a/b/f, skornya otomatis 1
Kondisi b jika pilihan c/d/e
Untuk mendapatkan nilai 1, pertanyaan nomor 13 harus dijawab a, selain itu
nilainya nol
9
3. Untuk indikator pengelolaan Sanitasi (format A4); terdiri dari 2 (dua kondisi), yaitu: a. Untuk pertanyaan nomor 15 Skor 1 hanya di dapat jika dijawab a b. Sedangkan untuk pertanyaan nomor 16 dan 17 skor 1 didapat jika semua jawaban adalah a,
jika salah satu saja dijawab b maka skornya 0.
Skor 1 krn pertanyaan nomor
16,17 djwb a
Skor 1 jika jawaban
pertanyaan nomor 14 adl a
Skor 1 karena pertanyaan nomor
15 dijawab a
Skor 0 krn pertanyaan nomor
15 djwb b
Skor 0 krn pertanyaan nomor 16 & 17 djwb b
10
4. Untuk Indikator Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (format A.5) ; Skor 1 diperoleh jika pertanyaan nomor 18 adalah a atau b dan nomor 19 jawabanya a. Jika jawaban nomor 18 c atau d atau e maka skornya 0
Setelah semua indikator tersebut dihitung skor masing-‐masing, Selanjutnya skor untuk setiap sub indikator dijumlah dan dipersentasekan terhadap total jumlah rumah tangga yang didata, sebagaimana ilustrasi pada indikator Pengelolaan sanitasi berikut:
Cara yang sama dilakukan untuk indikator/sub indikator yang lain. Nilai tersebut akan direkap dan di analisis di profil tingkat desa/kelurahan sebagaimana dibahas pada bagian D.7 Tatacara ini.
Skor total pengelolaan sanitasi dr sisi
kelayakan teknis adl 67
Skor 1 karena pertanyaan nomor 18 a atau b dan 19
adalah a
Skor 0 krn pertanyaan 18 di jawab c atau d
atau e
Nilai total pengelolaan sanitasi dr sisi
kelayakan teknis 67/70 = 96%
11
D.4.2 Tata Cara Perhitungan Skor Aspek Lingkungan
Berikut adalah langkah-‐langkahnya:
1. Indikator Kepadatan Bangunan Hunian (B.1) a. Kepadatan Bangunan Hunian (Kolom [7]) diisi: (Kolom [5]) dibagi (Kolom [4]) b. Status Kepadatan Bangunan Hunian (Kolom [8]) diisi: salah satu status
"Rendah/Sedang/Tinggi" sesuai (Kolom [7])
2. Indikator Jalan Lingkungan (B.2) a. Jangkauan Jaringan jalan lingkungan yang layak diisi: (Kolom [11]) dibagi (Kolom [9]) dikali 100. b. Persentase panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang permukaannya diperkeras dan
tidak rusak (Kolom [14]) diisi: (Kolom [13]) dibagi (Kolom [9]) dikali 100
Nilai 70 diperoleh dari 70/1,01
Kepadatan Bangunan: Kota Metro dan Besar:
Tinggi : ≥ 300 unit/Ha Sedang: 250-‐300 unit/Ha Rendah: ≤ 250 unit/Ha
Kota Sedang dan Kecil: Tinggi : ≥ 250 unit/Ha Sedang: 200-‐250 unit/Ha Rendah: ≤ 250 unit/Ha
Kategori Perkotaan berdasarkan UU No 26 tahun
2007 tentang Penataan Ruang
Jumlah Penduduk (jiwa): • Kota Metro: > 1.000.000 • Kota Besar: 500.001 -‐ 1.000.000 • Kota Sedang: 100.001 – 500.000 • Kota Kecil: < 100.000
12
3. Indikator Drainase Lingkungan (B.3) a. Kejadian tidak ada Genangan yang dipersyaratkan (Kolom [31]) diisi:
1) Skor = 0, JIKA SEMUA kolom [20], Kolom [22] dan Kolom [24] masing-‐masing bernilai 1.
2) Skor = 1, JIKA salah satu dari kolom [20] atau [22] atau [24] bernilai 1 b. Persentase Luas tidak ada Genangan dalam permukiman (Kolom [32]) didapat dari
100% -‐ ((kolom 25 : kolom 4) x 100%)
c. Prosentase Panjang drainase dengan kondisi tidak rusak/berfungsi baik (Kolom [33]) diisi: (Kolom [30]) dibagi (Kolom [29]) dikali 100.
Nilai 100 % diperoleh dari 476 (kolom 11) : 476 (kolom 9) x 100%
Nilai 90% diperoleh dari
(82,2% + 98%) : 2
Luas permukiman 1,01 ha (kolom 4
format B1)
Luas area genangan (kolom 25)
Kolom 32: % Luas area tdk tergenang
= (luas area permukiman
dikurangi luas area genangan) x 100%
13
4. Indikator Pengamanan Bahaya Kebakaran (B.5) Prosentase ketersediaan sistem/sarana proteksi kebakaran (Kolom [51]) diisi: a. 100%, jika (Kolom 45) atau (Kolom 46) atau (kolom 47) diisi 1. b. 0% jika (Kolom 45) atau (Kolom 46) atau (kolom 47) tidak diisi 1 atau kolom 48 diisi 1
D.4.3 Perhitungan untuk Data Pendukung Nonfisik
Sebagaimana dijelaskan di awal, data pendukung (nonfisik) antara lain terkait dengan:
1. Legalitas pendirian bangunan 2. Kepadatan penduduk 3. Mata pencarian penduduk 4. Penggunaan Daya Listrik 5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan 6. Fasilitas Pelayanan Pendidikan
Skor 0 krn kolom 20,22 dan 24 diisi 1
Nilai kolom 32 didapat dari 100% -‐ ((kolom 25 : kolom 4) x 100%)
Nilai 26% didapat dari (Kolom [30]) dibagi (Kolom
[29]) dikali 100.
Nilai 0% didapat karena jawaban pertanyaan nomor 20 adalah d. Jika pertanyaan nomor 20 jawabannya a/b/c maka nilainya menjadi 100%
14
Data-‐data tersebut, secara prinsip tidak dianalisis, hanya direkap totalnya, baik di tingkat basis/maupun di tingkat desa/kelurahan. Berikut cara merekap data tersebut satu persatu: 1. Data Legalitas pendirian bangunan; diambil dari Format A.6.3 Aspek penguasaan bangunan dan
lahan yang diambil dari prosentase pada total kolom [6] dan Kolom [11]
2. Data Kepadatan Penduduk; Langsung dari diambil dari Format B atau B1, pertanyaan nomor 3
3. Data mata pencaharian penduduk; diambil dari format A.6.1 pertanyaan nomor 20 dari salah
satu kolom [3] s.d [9] yaitu mata pencaharian yang paling tinggi nilainya di RT tersebut.
Berasal dari total di kolom sub total di kolom [6]=13 dibagi total di
kolom [6] = 70
Berasal dari total di kolom sub total di kolom [11]=13 dibagi total di
kolom [11] = 70
15
4. Data Penggunaan Daya Listrik; diambil juga dari format A.6.1 pertanyaan nomor 16 dari kolom [10] s.d [14] mana penggunaan daya listrik yang paling dominan
5. Fasilitas Pelayanan Kesehatan; diambil dari format A.6.2 pertanyaan nomor 22 dari kolom [3] s.d [8] mana prosentasi nilai yang paling tinggi.
Berasal dari nilai dari kolom [3] s.d [9] yang paling tinggi nilainya
Berasal dari kolom [10] s.d [14] yang prosentasenya
paling tinggi
16
6. Fasilitas Pelayanan pendidikan; diambil dari format A.6.2 pertanyaan nomor 24 dari kolom [12]
s.d [16] mana prosentasi nilai yang paling tinggi.
D.5 Pengisian Log Book RT
Tahapan penyusunan log book RT ini merupakan tahapan lanjutan setelah selesai rekap input RT masuk ke format A.1 s.d. A.6 terkait Rumah Tangga dan format B.1 s.d. B.6 terkait Lingkungan dan Data Umum di tingkat Kelurahan. Pada tahap ini profil yang dibuat menggunakan satuan wilayah perencanaan RT. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
a) Pastikan hasil kompilasi data permukiman terkait (Rumah Tangga dan Lingkungan) sudah selesai
diinput kemudian cari nilai rerata prosentase per indikator (lihat lampiran); b) Pengisian Log Book yang termasuk Rumah tangga dan Lingkungan diambil dari hasil rerata
kompilasi fisik per indikator (lihat contoh dibawah);
Berasal dari kolom [3] s.d [8] yang prosentasenya paling
tinggi
Berasal dari kolom [12] s.d [16] yang prosentasenya
paling tinggi
17
18
c) Untuk pengisian selanjutnya diisi sesuai dengan rerata per indikator terkait Rumah Tangga (Format A.1 s.d. A6) dan Lingkungan (Format B.1 s.d. B.6)
D.6 Input Data
Proses input (pengumpulan) data dilakukan secara berjenjang dari rumah tangga sampai ke tingkat nasional. Adapun alur proses pengumpulan data dari tingkat basis sampai dengan tingkat desa/kelurahan adalah sebagai berikut :
Bagan Alur Proses input Data
LEVEL KEGIATAN PELAKU FORMAT INPUT KELUARAN
Basis/RT 1. Input data Relawan RT Format A dan B
Format A dan B terisi (tanpa kolom abu-‐abu)
2. Analisis Data RT dan Lingkungan
TIPP Kolom abu-‐abu di Format A dan B
Format A dan B lengkap terisi
3. Pengisian Logbook SIM
TIPP Format C Format C terisi
Desa/ Kelurahan 1. Input data SIM
TIPP Aplikasi SIM
Data SIM tingkat kelurahan terisi
2. Penyusunan profil tingkat desa/ kelurahan
TIPP/BKM Format Profil tingkat desa/ kelurahan (Format D)
Profil tingkat desa/kelurahan
Tingkat Basis (RT/RW/Dusun)
Tingkat Desa/Kelurahan
Pelaku : § TIPP
Pelaku: § TIPP § BKM § Kades/Lurah § Fasilitator
Pelaku: § RT/RW/Kadus
Input Data Rumah Tangga (Format A) § A.1 :Keteraturan Bangunan § A.2 :Kelayakan Bangunan § A.3 :Akses Air Minum § A.4 :Pengelolaan Sanitasi § A.5 :Pengelolaan Sampah RT § A.6 :Data Non Fisik
Input Data Lingkungan (Format B) § B.1 :Kepadatan Bangunan § B.2 :Jalan lingkungan § B.3 :Drainase lingkungan § B.4 :Sanitasi lingkungan § B.5 :Pengamanan kebakaran § B.6 :Data Non Fisik
Analisis/ skoring Data
RT & Lingkungan
Pengisian Log Book SIM (Format C)
Input Data SIM (Aplikasi SIM)
Profil Desa/Kelurahan
19
D.7 Penyusunan Profil tingkat Desa/Kelurahan
Tahapan penyusunan profil tingkat kelurahan ini merupakan tahapan lanjutan setelah rekap input RT di tingkat Kelurahan selesai dilakukan. Pada tahapan ini ada tiga kegiatan yang harus disusun yaitu:
1. Menyusun profil permukiman kelurahan 2. Menyusun profil kawasan kumuh (apabila kelurahan tersebut masuk ke dalam SK Bupati /
Walikota
Penyusunan profil ini secara otomatis akan diperoleh melalui aplikasi SIM yang ada.
D.7.1 Menyusun profil permukiman kelurahan
Profil Permukiman yang dibuat menggunakan satuan wilayah perencanaan Kelurahan. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
a) Pastikan hasil kompilasi data permukiman kelurahan (fisik dan non fisik) sudah selesai
diinput kemudian cari nilai rerata prosentase per indikator (lihat lampiran); b) Pengisian profil yang termasuk fisik diambil dari hasil rerata kompilasi fisik per indikator
(lihat contoh dibawah);
20
d) Untuk pengisian indikator fisik selanjutnya diisi sesuai dengan rerata per indikator e) Pengisian profil yang termasuk non fisik diambil dari kompilasi data non fisik (lihat contoh
dibawah ini):
f) Untuk pengisian profil non fisik selanjutnya diisi sesuai dengan nilai per indikator
21
Untuk lebih jelasnya cara – cara permurumusan untuk mendapatkan nilai prosentase setiap parameter dapat dilihat dibawah ini:
D.7.2. Menyusun Profil Kawasan Kumuh Penyusunan profil kawasan kumuh ini hanya dilakukan untuk lokasi kawasan kumuh yang telah ditetapkan berdasarkan SK Bupati / Walikota. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Lokasi RT/RW-‐nya disesuaikan dengan SK Bupati Walikota. 2. Identitas ditambah Nama Kawasan (diisi Sesuai SK Bupati Walikota) 3. Identitas ditambah Kategori Kumuh (diisi Sesuai SK Bupati Walikota) 4. Semua parameter Fisik yang ada di profil kumuh nilai prosentasenya diganti dengan selisih
terhadap 100 dari Nilai yang ada di Profil Permukiman (Format D) 5. Untuk parameter Non Fisik sama dengan profil permukiman (Format D) kecuali parameter
legalitas bangunan hunian. 6. Semua Nilai Parameter menyesuaikan dengan cakupan lokasi Kumuhnya
22
Lihat contoh dibawah ini:
23
Lampiran 1
PETUNJUK PENGISIAN DATA TINGKAT BASIS/RT
a) Petunjuk umum tata cara pengisian Daftar Pertanyaan;
1) Metode Pendataan tingkat basis/RT ini dilakukan dengan FGD, yang akan terdiri dari setidaknya 2 unsur yaitu:
i. Tim pemandu FGD: RT atau anggota TIPP ii. Unsur perwakilan masyarakat RT: dipilih sebaiknya yang memahami informasi tentang
warga dan lingkungannya, bisa terdiri dari pengurus RT, ibu PKK, tokoh masyarakat, tokoh agama dll
2) Persiapkan dokumen dan format yang akan diperlukan dalam proses FGD, dokumen yang diperlukan oleh fasilitator (Format tersebut harus sudah diberikan pada saat pelatihan TIPP dan RT), terutama:
i. Petunjuk Pengisian data tingkat basis/RT ii. Format-‐format pengisian data dari mulai A,A1-‐A6, B, B1-‐B6 terlampir iii. Daftar nama kepala rumah tangga di RT/basis terkait iv. Kertas Plano dan spidol v. Alat tulis lain
3) Dalam setiap FGD, jumlah warga yang akan digali informasinya maksimum terdiri dari 50 kepala rumah tangga dengan peserta FGD antara 7 s.d 15 orang. Bila terdapat jumlah warga yang melebihi jumlah tersebut, sebaiknya dipecah menjadi beberapa FGD. Akan tetapi jumlah ini fleksibel tergantung dari kapasitas dari masing-‐masing RT
4) Pemandu FGD wajib memahami petunjuk ini dan terutama pertanyaan-‐pertanyaan di dalam daftar pertanyaan untuk rumah tangga (Format A) dan daftar pertanyaan untuk lingkungan (Format B)
5) Pemandu FGD akan menggunakan daftar pertanyaan (Format A dan B) dan penjelasannya sebagai panduan pertanyaan kunci untuk diskusi, sedangkan jawaban dari peserta akan diisi di dalam format A1-‐A6 (rumah tangga) dan format B1-‐B6 (lingkungan). Khusus untuk kolom yang abu-‐abu tidak diisi masyarakat tapi akan diisi oleh TIPP.
6) Pengisian data akan dilaksanakan secara berurutan sesuai nomor dalam daftar pertanyaan (Format A atau B) atau kolom dalam format A1-‐A6 dan B1-‐B6, kecuali ada pertanyaan bisa dilewati
7) Lakukan pengisian Form A terlebih dahulu dan kemudian Form B
b) Penjelasan nomor dan kolom dalam Format
Di dalam format isian data tingkat RT, ada beberapa keterangan kode nomor atau huruf yang perlu dijelaskan terlebih dahulu sebagai berikut:
24
Keterangan tersebut akan dipergunakan dalam penjelasan tatacara pengisian pendataan rumah tangga maupun lingkungan berikutnya
c) Langkah-‐langkah Pelaksanaan Pendataan Rumah tangga
1. Pertama-‐tama sampaikan kepada peserta, bahwa akan dilakukan pendataan terkait kualitas permukiman baik di level rumah tangga maupun lingkungan dengan daftar pertanyaan yang sudah disediakan
2. Absensi peserta yang hadir dan juga cek nama warga yang sudah tertera di dalam format, untuk mempercepat proses, sebaiknya nama warga sudah tercantum di dalam format pengisian data dan sudah dipersiapkan pada saat pelatihan TIPP
3. Mulailah menggali pertanyaan secara berurutan mulai dari Form A1 sampai dengan A6
4. Galilah pertanyaan secara berurutan di setiap kolom, mulai dari kolom satu sampai seterusnya, pastikan seluruh kolom terisi untuk seluruh warga baru masuk ke kolom selanjutnya
Nomor Pertanyaan
Pilihan jawaban
Nomor Kolom
25
5. Gunakan panduan daftar pertanyaan dari Form A, dengan penjelasan setiap pertanyaan di
bagian d petunjuk ini. Nomor pertanyaan di Daftar pertanyaan Format A, sesuai dengan nomor dan urutan kolom di setiap Format (A.1-‐A.6)
6. Isilah jawaban pertanyaan dengan angka 1 pada kolom yang sesuai dengan jawaban peserta. Sampai seluruh kolom selesai, kecuali kolom yang berwarna abu-‐abu. Kolom Abu-‐abu hanya diisi oleh TIPP
Isi setiap pertanyaan/kolom sampai selesai,baru dilanjut
ke kolom berikut
Nomor pertanyaan di Daftar pertanyaan (Format A) sama dengan kolom di
Format A.1
26
7. Bila seluruh jawaban pada kolom sudah terisi, berikutnya lakukan penjumlahan di setiap
kolom, dan persentasekan jumlah jawaban tersebut terhadap total jumlah kepala rumah tangga yang ada.
8. Demikian proses tersebut seperti diatas dilakukan sampai dengan Format A seluruhnya (A1-‐A6) selesai. Sekali lagi gunakan panduan pertanyaan di bagian c untuk memperjelas maksud dari setiap pertanyaan, bila ada hal yang tidak dimengerti tanyakan kepada TIPP atau Fasilitator Kelurahan setempat.
Isi angka satu di kolom sesuai
jawaban peserta
Hanya diisi oleh TIPP
Sub total setiap kolom Total rumah tangga
di kolom 1 (40+10)
Persentase = 80% = 40 : 50 x 100% 20% = 10 : 50 x 100%
27
d) Penjelasan Daftar Pertanyaan untuk Rumah Tangga
Petunjuk Pengisian Daftar Pertanyaan untuk rumah tangga ini berisi tentang penjelasan dari setiap pertanyaan atau isian, fasilitator hendaknya memahami satu persatu maksud dan pengertian dari setiap pertanyaan sebelum proses diskusi dilakukan.
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL A. Informasi Umum 1. Provinsi Isilah nama Provinsi tempat
pendataan dilakukan dalam huruf kapital/besar
2. Kab/Kota Isilah nama Kab/Kota tempat pendataan dilakukan dalam huruf kapital/besar
3. Kecamatan Isilah nama Kecamatan tempat pendataan dilakukan dalam huruf kapital/besar
4. Kelurahan/Desa Isilah nama kelurahan/ desa tempat pendataan dilakukan
5. Nama Kepala Rumah Tangga Isilah nama lengkap Kepala rumah tangga dengan huruf cetak.
6. Jumlah Kepala Keluarga Isilah dengan jumlah Kepala keluarga
Isilah jumlah Kepala Keluarga dalam satu Rumah Tangga (bisa lebih dari 1).
7. Alamat, RT/RW Isilah secara lengkap alamat rumah tangga. Contoh Gang Melati No. 05, RT 03/RW 4
8. Status Rumah Tangga MBR/Non MBR Masyarakat Berpenghasilan Rendah ( MBR) jika penghasilan rumah tangga perbulan kurang dari Rp. 1,5 juta , jika di lokasi PNPM/P2KP dikenal sebagai warga PS-‐2
9. Jumlah Anggota Rumah Tangga
....................... jiwa laki-‐laki : ...........jiwa perempuan: ...........jiwa Difabel : .......... jiwa
Jumlah penghuni yang tinggal di dalam rumah, total jiwa, jenis kelamin laki-‐laki dan perempuan serta anggota keluarga yg memiliki keterbatasan fisik (difabel) jika ada.
A.1 KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN 1. Apakah Bangunan hunian
memiliki akses langsung ke jalan (dengan kriteria lebar badan jalan minimal 1,5 m) dan tidak terhalang oleh bangunan lain
a = Ya b = Tidak
Akses jalan yang dimaksud adalah untuk aktivitas sehari-‐hari dengan kriteria lebar badan jalan minimal 1,5 m, baik yang sudah diperkeras maupun belum diperkeras.
2. Apakah Posisi muka bangunan hunian menghadap jalan dengan lebar badan jalan minimal 1,5 meter
a = Ya b = Tidak
Posisi muka (fasad) bangunan hunian terhadap jalan utama/jalan lingkungan dengan kriteria lebar badan jalan minimal 1,5 m, baik yang sudah diperkeras maupun belum diperkeras.
3. Apakah Posisi bangunan hunian langsung menghadap sungai /laut/ rawa/ danau dan/atau tidak berada di atas sungai /laut/ rawa/ danau
a = tidak ada sungai /laut/ rawa/danau
b = Ya c = Tidak
Posisi muka (fasad) bangunan hunian langsung terhadap sungai /laut/ rawa/ danau, atau berada langsung di atas sungai /laut/ rawa/ danau
4. Apakah bangunan hunian berada di atas lahan
a = Tidak ada Sungai/pantai/jalan
Lahan sempadan yaitu lahan yang berada dalam garis batas pengaman
28
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL sempadan sungai /pantai/ jalan
b = Tidak c = Ya
yg ditarik pada jarak tertentu sejajar dengan tepian (sungai/ pantai / jalan) untuk mendirikan bangunan. Sempadan diatur melalui Rencana Detail Tata Ruang pemerintah daerah.
5. Apakah bangunan hunian berada di daerah buangan limbah pabrik atau dibawah jalur listrik tegangan tinggi (sutet)
a = Tidak b = Ya
Limbah pabrik yang dimaksud adalah limbah cair atau komponen pencemaran air yang terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan buangan anorganik. Jalur listrik tegangan tinggi atau Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi dengan kekuatan 500 kV adalah jaringan untuk menyalurkan energi listrik dari pusat-‐pusat pembangkit yang jaraknya jauh menuju pusat-‐pusat beban.
A.2 KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN 6. Berapa luas lantai bangunan
hunian a = panjang ........ m b= lebar ..........m c = Jumlah lantai .......
Panjang dan lebar lantai bangunan, tidak termasuk halaman pekarangan. Jumlah lantai hunian, tidak termasuk ruang terbuka (jemuran dsb).
7. Berapa jumlah penghuni bangunan hunian
........................ jiwa
Jumlah penghuni total yang tinggal dalam bangunan hunian.
8. Berapa Luas lantai bangunan hunian/jiwa
a = > 7,2 m2/jiwa b = < 7,2 m2/jiwa
Luas lantai bangunan adalah luas lantai bangunan (poin 6) dibagi jumlah penghuni bangunan hunian (poin 7).
9. Bagaimana kondisi atap terluas
a = Tidak Bocor b = Bocor
Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan (termasuk teras) dari hujan maupun panas.
10. Bagaimana kondisi dinding terluas
a = Baik b = Rusak
Dinding adalah suatu struktur padat yang memisahkan/ membentuk ruang dan menyokong struktur lainnya.
11. Apakah jenis lantai terluas. a = Bukan Tanah b = Tanah
Lantai adalah bagian dasar bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-‐dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan hunian.
A.3 AKSES AIR MINUM 12. Darimana sumber utama
AIR MINUM, MANDI, CUCI didapat? pilih salah satu dari pilihan jawab berikut (jika jawaban c, d, e maka lanjut ke nomor 13)
a =Ledeng Meteran/SR b =Ledeng tanpa meteran c =Sumur Bor/Pompa d =Sumur Terlindung e =Mata air terlindung f = Air Hujan g =Air Kemasan/ Air isi
ulang h =Sumur tak terlindungi i = Mata air tak terlindung i = Sungai/Danau/ Kolam j = tangki/mobil/ gerobak
air
§ Ledeng adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui suatu instalasi berupa saluran air.
§ Air kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu perusahaan dalam kemasan botol dan kemasan gelas
§ Pompa/sumur terlindung/mata air terlindung adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan pompa tangan, pompa listrik, atau sumber air
29
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL permukaan yang terlindung dari air bekas pakai.
13. Bila jawaban no. 12 di atas sumur bor, sumur terlindung atau mata air terlindung, maka berapa jarak ke penampungan tinja/kotoran terdekat (termasuk milik tetangga)
a = ≥ 10 m b = < 10 m
Jarak sumur bor/pompa, Sumur/mata air terlindungi dari penampungan tinja/kotoran (tangki septik, cubluk dll) minimal berjarak 10 m.
14. Apakah kebutuhan air minum, mandi, cuci terpenuhi sepanjang tahun?
a = Tercukupi/ terpenuhi sepanjang tahun
b = tercukupi hanya pada bulan tertentu
c = Tidak pernah tercukupi
Terpenuhi kebutuhan air minum, mandi, cuci per orang minimum 60 liter/orang/hari.
A.4 PENGELOLAAN SANITASI 15. Dimana biasanya anggota
rumah tangga Buang Air Besar? (jika jawaban c maka lanjut ke nomor 18)
a = Jamban Sendiri/bersama (maks 5 KK untuk 1 jamban bersama)
b = Jamban Umum (jika digunakan > 5KK dan/atau membayar.
c = Tidak di jamban
Jamban adalah tempat buang air, disebut juga kakus/ tandas/ peturasan, memiliki kloset dan penampung kotoran/tinja.
16. Apakah jenis kloset yang digunakan
a = leher angsa b = bukan leher angsa
(plengsengan/cemplung/cubluk/dll)
Jika kloset yang digunakan buatan pabrik atau ada air tergenang pada kloset maka dipastikan kloset leher angsa.
17. Dimana limbah tinja dibuang a = Septictank Pribadi/komunal
b = bukan Septictank
Septic Tank adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat, tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan.
A.5 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA 18. Dimana tempat
pembuangan sampah rumah tangga (jika jawaban c,d,e maka lanjut ke pertanyaan no. 20)
a = Tempat sampah pribadi b = Tempat sampah
komunal/TPS c = Dalam lubang/dibakar d = Ruang terbuka/ lahan
kosong/ jalan e= Sungai/Saluran irigasi/
Danau/ Laut/ Drainase (got/selokan)
Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam/ plastik/karet/ pasangan bata.
19. Berapa kali pengangkutan sampah dari rumah ke TPS/TPA
a = ≥ 2x seminggu b = < 1x seminggu
Frekuensi pengangkutan sampah dari rumah ke TPS dan/atau TPA yang dilakukan setiap minggunya.
A.6 DATA NON-‐ FISIK A.6.1 PENDAPATAN RUMAH TANGGA 20. Apa mata pencaharian
utama Rumah Tangga a =pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan b =Perikanan/ nelayan c =Pertambangan/ galian d =Industri/ pabrik
Mata pencaharian utama adalah mata pencaharian yang paling utama menyokong penghidupan rumah tangga. Jika dalam rumah tangga lebih dari
30
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL e =Konstruksi/ bangunan f =Perdagangan/ jasa (guru,
tenaga kesehatan, hotel, dll)
g=Pegawai pemerintah
satu mata pencaharian maka cukup pilih salah satu yang paling utama.
21. Berapa daya listrik yang digunakan dalam bangunan hunian (watt)
a = < 450 b = 900 c = 1300 d = > 2200 e= menumpang ke
tetangga/ tidak punya meteran sendiri
Daya listrik maksimal terpasang dalam rumah tangga (Watt) baik sambungan resmi PLN maupun sumber listrik lainnya.
A.6.2 PELAYANAN FASILITAS SOSIAL 22. Apa jenis fasilitas kesehatan
yang paling sering digunakan rumah tangga
a =Rumah Sakit b =Prakter Dokter/ Poliklinik c = Puskesmas/ Pustu d =Dukun/ pengobatan
tradisional e= Bidan/mantri f= Tidak pernah
Jika pilihan lebih dari satu, pilihlah jenis fasilitas kesehatan yg paling sering atau tujuan pertama saat keadaan sakit.
23. Dimana lokasi/letak fasilitas kesehatan yang sering digunakan rumah tangga
a =Di dalam kelurahan/ kecamatan yang sama
b = di luar kecamatan c = Di kota lain
Lokasi fasilitas kesehatan yg dimaksud sesuai dengan jenis fasilitas kesehatan pilihan poin 3
24. Jika ada anggota rumah tangga usia wajib belajar 9 tahun, dimana lokasi SD/SMP Sederajat yang digunakan
a =Di dalam kelurahan/ kecamatan yang sama
b =di luar kecamatan c = di kota lain d = tidak sekolah e = tidak ada anggota rumah
tangga usia wajib belajar.
Jika lokasi SD/SMP Sederajat lebih dari 1 maka isi yang paling dekat dari tempat tinggal.
A.6.2 ASPEK LEGALITAS 25. Apakah status bangunan
hunian a = Milik sendiri b = Sewa/Kontrak c = Numpang/milik pihak
lain
Status penguasaan bangunan hunian yang ditempati.
26. Apakah status legalitas Bangunan rumah
a = Memiliki IMB b = Tidak/belum memiliki
IMB
Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah perizinan yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada pemilik bangunan untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku.
27. Apakah status lahan bangunan hunian
a = Milik sendiri b = Sewa/Kontrak c = Numpang/milik pihak
lain
Status penguasaan lahan dimana bangunan hunian yang ditempati berdiri.
28. Apakah status legalitas lahan bangunan hunian
a = SHM/HGB/Surat yang diakui pemerintah
b = Milik pihak lain/surat perjanjian lainnya (termasuk surat adat)
c = Milik pihak lain tanpa surat perjanjian
Legalitas tanah menurut Undang-‐undang no 5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-‐pokok atas tanah. Dalam Pasal 16 disebutkan bahwa hak-‐hak atas tanah meliputi; Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Sewa, Hak
31
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL d = tidak ada/tidak tahu membuka tanah, Hak memungut hasil
hutan.
e) Langkah-‐langkah Pelaksanaan Pendataan Lingkungan
1. Setelah pendataan rumah tangga dilakukan sampaikan kepada peserta, bahwa selanjutnya akan dilakukan pendataan terkait kualitas permukiman di level lingkungan dengan daftar pertanyaan yang sudah disediakan (format B)
2. Pendataan aspek lingkungan ini sedikit berbeda dengan rumah tangga, sebab tidak perlu mengisi setiap aspek untuk setiap nama warga tapi setiap aspek untuk seluruh RT.
3. Mulailah menggali pertanyaan secara berurutan mulai dari nomor B1 sampai dengan B5 di form B (daftar pertanyaan lingkungan)
4. Galilah pertanyaan secara berurutan di setiap kolom, mulai dari kolom satu sampai seterusnya, pastikan seluruh kolom terisi baru masuk ke kolom selanjutnya
5. Gunakan panduan daftar pertanyaan dari Form B, dengan penjelasan setiap pertanyaan di bagian f petunjuk ini. Nomor pertanyaan di Daftar pertanyaan Format B, sesuai dengan nomor dan urutan kolom di setiap Format (B1-‐B6)
Nomor pertanyaan di Daftar pertanyaan (Format B) sama dengan kolom di Format B.1
Isi setiap kolom secara berurutan sesuai daftar pernyataan lingkungan melalui FGD, jika tidak tahu/ ragu sebaiknya diisi melalui observasi lapang (transek). Gunakan alat bantu hitung/kalkulator jika diperlukan untuk mendapatkan nilai
jawaban pada kolom sesuai pertanyaan.
Kolom ini Hanya diisi oleh TIPP
32
6. Isilah pertanyaan dengan jawaban sebagai berikut:
i. Bila pertanyaan terbuka (isian), isi dengan nilai hasil diskusi atau observasi lapang
ii. Bila pertanyaan tertutup (pilihan), isi dengan angka 1 pada kolom yang sesuai.
7. Isilah seluruh kolom sampai selesai, kecuali kolom yang berwarna abu-‐abu. Kolom Abu-‐abu hanya diisi oleh TIPP.
8. Demikian proses tersebut seperti diatas dilakukan sampai dengan Format B seluruhnya (B1-‐B6) selesai. Sekali lagi gunakan panduan pertanyaan di bagian e untuk memperjelas maksud dari setiap pertanyaan, bila ada hal yang tidak dimengerti tanyakan kepada TIPP atau Fasilitator Kelurahan setempat.
f) Penjelasan Daftar Pertanyaan untuk lingkungan
Petunjuk Pengisian Daftar Pertanyaan untuk lingkungan ini berisi tentang penjelasan dari setiap pertanyaan atau isian, fasilitator hendaknya memahami satu persatu maksud dan pengertian dari setiap pertanyaan sebelum proses diskusi dilakukan.
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL B. Informasi Umum 1. Provinsi Isilah nama Provinsi tempat pendataan
dilakukan dalam huruf kapital/besar 2. Kab/Kota Isilah nama Kab/Kota tempat
pendataan dilakukan dalam huruf kapital/besar
3. Kecamatan Isilah nama Kecamatan tempat pendataan dilakukan dalam huruf kapital/besar
4. Kelurahan/Desa Isilah nama kelurahan/ desa tempat pendataan dilakukan
6. RT/RW/Dusun Isilah secara lengkap alamat pendataan dilakukan. Contoh RT 03/RW 4, dusun Temengeng
7. Tanggal Pendataan Isikan tanggal Observasi dilakukan. Tuliskan: TG/BL/TH, masing-‐masing 2 digit. Misalnya tanggal 17 Maret 2015 ditulis 17/03/15.
B.1 KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN 1. Berapa Luas wilayah di
RT/RW/dusun ………………... Ha Tuliskan luas wilayah pendataan yang
dilakukan dalam lingkup RT/RW/dusun ( 1 Ha = 10.000 m2 )
2. Berapa Luas wilayah Permukiman
………………... Ha Wilayah permukiman adalah adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.(1 Ha = 10.000 m2)
3. Berapa jumlah total bangunan di wilayah RT/RW/dusun
………………... Unit Jumlah bangunan meliputi bangunan hunian dan bangunan fasilitas umum/sosial (sekolah, balai RT/RW dll)
4. Berapa persentase luas ………………... % Kemiringan 15% adalah kenaikan
33
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL kawasan permukiman yang terletak di wilayah dengan kemiringan kurang dari 15%?
permukaan lahan (topografi) sebesar 15 cm setiap panjang 100 cm wilayah permukiman (15/100 = 15%).
B.2 JALAN LINGKUNGAN 5. Berapa panjang total
jaringan jalan lingkungan. ………………... meter Total semua jaringan jalan lingkungan
baik yang sudah diperkeras maupun masih berupa jalan tanah, baik yang lebar maupun yang sempit.
6. Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar > 1,5 meter
………………... meter Lebar jalan dimaksud adalah lebar badan jalan tidak termasuk bahu jalan.
7. Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar > 1,5 meter yang permukaannya diperkeras
………………... meter Termasuk jalan diperkeras adalah jalan makadam, paving block, aspal, sirtu, hotmix dll.
8. Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar > 1,5 meter yang permukaannya diperkeras (no.7) dan tidak rusak
………………... meter Yang dimaksud rusak adalah terjadi perubahan secara fisik dari konstruksi standard awalnya.
9. Berapa panjang jalan lingkungan dengan lebar > 1,5 meter yang dilengkapi saluran samping jalan
………………... meter Saluran samping jalan yang dimaksud adalah saluran air.
B.3 DRAINASE LINGKUNGAN 10. Berapa tinggi genangan
rata-‐rata (jika jawaban a, maka langsung ke no. 15)
a = Tidak pernah terjadi genangan
b = Tinggi genangan < 30 cm
c = Tinggi genangan >30 cm
Tinggi genangan yang dimaksud adalah tinggi permukaan limpasan air yang tidak mengalir di dalam kawasan permukiman.
11. Berapa durasi genangan air/banjir rata-‐rata
a = Lama genangan < 2 jam b = Lama genangan > 2 jam
Lama genangan yang dimaksud adalah lamanya limpasan air yang tidak mengalir di kawasan permukiman.
12. Berapa frekuensi genangan air/banjir
a = Terjadi < 2 kali/tahun b = Terjadi >2 kali/tahun
Frekuensi genangan adalah kejadian terjadinya genangan di kawasan permukiman yang sama setiap tahunnya dan tidak harus berturutan waktunya.
13. Berapa luas area genangan air/banjir dalam permukiman
………………... Ha Luas area genangan yang dihitung adalah yang terdapat dalam kawasan permukiman. ( 1 Ha = 10.000 m2 )
14. Sumber Genangan a = Rob/Pasang air laut b = Air sungai/ danau/ rawa c = Limpasan air hujan/air
buangan rumah tangga
Sumber genangan adalah sumber air penyebab terjadinya genangan. Jika jawaban lebih dari satu maka pilih salah satu sumber utama terjadinya genangan.
15. Berapa panjang total drainase
..................... meter Panjang total drainase di kawasan permukiman.
16. Berapa panjang drainase dengan kondisi tidak rusak/berfungsi baik.
...................... meter Panjang drainase dengan kondisi tidak rusak artinya bahwa berapa panjang drainase di kawasan permukiman dengan kondisi fisiknya masih standard konstruksi bangunan drainase atau masih berfungsi mengalirkan air.
34
NO VARIABEL KODE/RENTANG VARIABEL DESKRIPSI VARIABEL B.4 SANITASI LINGKUNGAN 17. Apakah buangan limbah
cair rumah tangga terpisah dengan saluran drainase
a = Ya b = Tidak
Limbah cair rumah tangga (grey water) merupakan limbah rumah tangga non kakus, yaitu buangan yang berasal dari kamar mandi, dapur (mengandung sisa makanan), dan tempat cuci .
B.5 PENGAMANAN BAHAYA KEBAKARAN 18. Berapa frekuensi kejadian
kebakaran di lingkungan permukiman
a = Tidak pernah terjadi kebakaran dalam 5 tahun
b = 1-‐ 2 kali dalam 5 tahun c = >2 kali dalam 5 tahun
kejadian kebakaran di kawasan permukiman dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.
19. Apa penyebab kejadian bencana kebakaran
a = Tungku/kompor masak b = Korsleting Listrik c = Kebakaran hutan/ilalang d = Pembakaran sampah e = lainnya
Jika ada kejadian dalam 5 tahun terakhir, apakah penyebab kebakaran yang terjadi.
20. Apakah ada sarana pencegahan bahaya kebakaran
a = Pos/Stasiun Pemadam kebakaran
b = Hidran air /Sumber air lain yang terbuka
c = Mobil/motor Pemadam kebakaran/APAR
d = Tidak ada
Sarana pencegah kebakaran baik yang bergerak maupun statis yang berfungsi untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.
21. Apakah tersedia jalan dengan lebar minimal 3,5 meter di lingkungan permukiman dengan radius rumah terjauh kurang dari 100 meter.
a = Ada b = Tidak
Jalan lingkungan minimal 3,5 m yang menjadi akses utama masyarakat di lingkungan permukiman.
B.6 DATA NON FISIK 22. Ketersediaan fasilitas
kesehatan di dalam lingkungan RT (jawaban bisa lebih dari satu)
a = Rumah Sakit b = Prakter Dokter/
Poliklinik c= Puskesmas/ Pustu d= Dukun/ pengobatan
tradisional e= Bidan/mantri f = Tidak ada
Fasilitas kesehatan yang tersedia dan bisa di akses oleh masyarakat di lingkungan RT.
23. Ketersediaan fasilitas pendidikan di dalam lingkungan RT (jawaban bisa lebih dari satu)
a = TK/PAUD b = SD/Sederajat c= SMP/Sederajat d= SMA/SMK/Sederajat e= Perguruan tinggi f = Tidak ada
Fasilitas pendidikan/ sekolah yang tersedia dan bisa di akses oleh masyarakat di lingkungan RT.
35
Lampiran 2
Format A. Daftar Pertanyaan Rumah Tangga untuk Pendataan 100-‐0-‐100
36
Lampiran 3
FORMAT ISIAN A.1-‐A.6. DATA RUMAH TANGGA
A. INFORMASI UMUMProvinsi :..........................................Kab/Kota :..........................................Kecamatan :..........................................Kelurahan/Desa :..........................................RT :..........................................Tanggal Pendataan :..........................................
a b a b a b c a b c a b
Ya Tdk Ya TdkTdk ada sungai dll
Ya TdkTdk ada sungai dll
Tidak Ya Tidak Ya
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
NAMA KEPALA RUMAH TANGGANO
SKOR A.1
KETERATURAN BANGUNAN
1 2 3 4 5
Akses langsung ke jalan dg lebar min
1,5 m
Posisi muka bangunan hunian
menghadap ke jalan dgn lebar min 1,5 m
Menghadap langsung sungai/laut/rawa/danau dan/atau TIDAK berada di
atas sungai/laut/rawa/danau
Di atas sempadan sungai/ pantai/ jalan
Di daerah buangan limbah pabrik/ di bawah jalur l istrik tegangan tinggi
(sutet)
A.1 KETERATURAN BANGUNAN HUNIAN
37
a b c d a b a b a b a b a b
Panjang (meter)
Lebar (meter)
Jumlah Lantai
Luas bangunan hunian (m2)
jiwa
Jumlah penghuni bangunan hunian
(m2/jiwa)
> 7,2 meter2/ jiwa
< 7,2 meter2/ jiwa
Tidak Bocor
Bocor Baik Rusak Bukan Tanah
Tanah
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
A.2 KELAYAKAN BANGUNAN HUNIAN
SKOR KONDISI ATAP. LANTAI
DINDING
(9,10,11)
8 9 11
Jenis lantai terluas
SKOR KELAYAKAN LANTAI
BANGUNAN
(8)
NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
Luas lantai bangunan hunian
/ jiwa
Kondisi atap terluas
Luas bangunan hunian
6
Jumlah penghuni bangunan hunian
7
Kondisi dinding terluas
10
38
a b c d e f g h i j k a b a b c
Ledeng Meteran/
SR
Ledeng Tanpa Meteran
Sumur Bor/Pom
pa
Sumur Terlindu
ng
Mata Air Terlindu
ngAir Hujan
Air Kemasan/ air isi ulang
Sumur tak
terlindungi
Mata Air tak
Terlindung
Sungai/Danau/Kol
am
tangki/mobil/
gerobak air
≥ 10 m < 10 mTercuku
pi
tercukupi bulan tertentu
tidak pernah cukup
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
Sumber utama AIR MINUM, MANDI, CUCI (jika jawaban c, d, e, maka lanjut ke no. 13)
Jarak sumur bor, sumur terlindung atau mata air
terlindung ke penampungan
tinja/kotoran terdekat (termasuk milik
tetangga)
Kecukupan air minum, mandi, cuci sepanjang
tahun
12 13 14
SKOR AKSES AIR
(12,13)
A.3 AIR MINUM
SKOR PEMENUHAN
KEBUTUHAN AIR
(14)
39
a b c a b a b
Jamban Sendiri/ bersama (< 5 KK
/ jamban bersama)
Jamban umum (jika digunakan
>5 KK dan/atau membayar)
Tidak di jamban
Leher Angsa
Bukan Leher Angsa
(plengsengan/ cemplung/ cubluk/dll)
Septictank pribadi/ komunal
Bukan septictank
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
A.4 PENGELOLAAN AIR LIMBAH/SANITASI
15
Tempat Buang Air Besar (jika jawaban c, maka lanjut ke nomor
18)
Jenis kloset yang digunakan
Pembuangan limbah tinja
16 17
SKOR KELAYAKAN
TEKNIS SARANA BAB
(16,17)
SKOR AKSES SARANA BAB
(15)
40
a b c d e a b
Tempat sampah pribadi
Tempat sampah komunal/ TPS
Dalam Lubang/ dibakar
ruang terbuka/ lahan kosong/
jalan
Sungai/ Saluran Irigasi/ Danau/ Laut/ Drainase (Got/ Selokan)
≥ 2x seminggu < 1x seminggu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
A.5 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA
SKOR A.5
Pembuangan sampah rumah tangga (jika jawaban c, d, e maka lanjut ke no. 20)
Pengangkutan sampah dari rumah ke TPS / TPA
18 19
41
a b c d e f g a b c d e
pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan
Perikanan/ nelayan
Pertamba ngan/ galian
Industri/ pabrik
Konstruksi/ bangunan
Perdaga ngan/ jasa
(guru, tenaga kesehatan, hotel, dll)
Pegawai pemerintah <450 900 1300 >2200
menumpang ke tetangga/ tidak punya meteran sendiri/dll
MBRNon MBR
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17] [18] [19] [20] [21] [22]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPROSENTASE
Jenis Mata Pencaharian Utama Tertinggi Jenis Penggunaan daya Listrik Tetinggi
Laki-‐laki Perempuan
20 21 Jumlah Kepala Rumah Tangga
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
JUMLAH PENDUDUK
Jumlah Laki2+Perempuan
Difabel
% Mata Pencaharian Utama Tertinggi % Penggunaan Daya Listrik Tertinggi
Status Rumah Tangga
NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
A.6.1 PENDAPATAN RUMAH TANGGA
Mata pencaharian utama rumah tangga Daya Listrik yang digunakan (Watt)
42
a b c d e f a b c a b c d e
Rumah Sakit
Prakter Dokter/ Poliklinik
Puskesmas/ Pustu
Dukun/ pengobatan tradisional
Bidan/ mantri
Tidak Pernah
dalam kel/ kec yg sama
luar kecamatan kota lain
dalam kel/ kec yg sama
luar kecamat
an
di kota lain
Tidak sekolah
tidak ada anggota rumah tangga usia wajib belajar
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
Jenis fasilitas kesehatan tertinggi Lokasi Faskes TertinggiLokasi Akses Pendidikan dasar terdekat yang
digunakan
% Fasilitas kesehatan tertinggi % Lokasi Faskes Tertinggi
% Rumah Tangga memiliki Akses Tertinggi
Lokasi fasil itas kesehatan paling sering digunakan rumah tangga
23NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
A.6.2 PELAYANAN FASILITAS SOSIAL
Jenis fasil itas kesehatan paling sering digunakan rumah tangga
22 24
Jika ada anggota rumah tangga usia wajib belajar (9 tahun):
Lokasi SD/SMP sederajat yang digunakan
43
a b c a b a b c a b c d
Milik sendiri
Sewa/ Kontrak
Numpang/milik pihak lain
Memiliki IMB
Tidak/belum memiliki IMB
Milik sendiri
Sewa/ Kontrak
Numpang/milik
pihak lain
SHM/ HGB/ Surat yang diakui
pemerintah
Milik pihak lain/ surat perjanjian lainnya (termasuk
surat adat)
Milik pihak lain tanpa
surat perjanjian
Tidak ada / tidak tahu
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
Sub -‐ TotalJumlah TOTALPERSENTASE
A.6.3 ASPEK PENGUASAAN BANGUNAN DAN LAHAN
28NO NAMA KEPALA RUMAH TANGGA
Status penguasaan bangunan hunian
Status Legalitas bangunan hunian
Status penguasaan lahan bangunan hunian
Status legalitas lahan bangunan hunian
25 26 27
44
Lampiran 4
Format B: Daftar Pertanyaan Pendataan 100-0-100 Berbasis Wilayah
45
Lampiran 5
FORMAT B1-‐B6. DATA LINGKUNGAN
Provinsi :......................................................Kab/Kota :......................................................Kecamatan :......................................................Kelurahan/Desa :......................................................Deliniasi Koordinat Peta :......................................................
1 2 3 4
(Ha) (Ha) (Unit) (%) (Unit/Ha) (Unit/Ha)[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]=[5/4] [8]
Kawasan permukman yg terletak di
wil. Kemiringan
>15%
Jml Total Bangunan Hunian
Luas Permukiman
Luas RT/RW/ Dusun
Kepadatan Bangunan Hunian
Status Kepadatan Bangunan Hunian
Kepadatan Bangunan Hunian
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)
B1.KEPADATAN BANGUNAN HUNIAN
46
5 6 7
(meter) (meter) (meter) % (meter) (%) (meter) (%) %[1] [2] [9] [10] [11] [12]=[11/9]x100 [13] [14]=[13/9]x100 [15] [16]=[15/9]x100 [17]=rerata[14,16]x100
JANGKAUAN JARINGAN JALAN
LINGKUNGAN YANG LAYAK
Panjang jalan lingkungan dgn lebar > 1.5 meter
yang permukaannya diperkeras
Panjang jalan
lingkungan dgn lebar > 1,5 meter
Total Jaringan Jalan
Lingkungan yg ada
2. Keseuaian dengan Persyaratan Teknis/Kualitas Jalan1. Jangkauan Jaringan Jalan
JALAN SESUAI PERSYARATAN TEKNIS
Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang dilengkapi
sal. samping jalan
Panjang jalan lingkungan dgn lebar >1,5 meter yang
permukaannya diperkeras dan tidak rusak
8 9
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)
B2. AKSESIBILITAS LINGKUNGAN
Kesesuaian dgn Persyaratan Teknis
Tidak Pernah Terjadi
Genangan
Tinggi genangan ≤ 30 cm
Tinggi genangan > 30 cm
≤ 2 Jam > 2 Jam≤ 2 Kali per
tahun> 2 Kali per
tahun
13 15 16
a b c a b a b (Ha) a b c (meter) (meter) (%) (%)[1] [2] [18] [19] [20] [21] [22] [23] [24] [25] [26] [27] [28] [29] [30] [31] [32] [33]=[30/29]
Kejadian Genangan/Kemampuan Mengalirkan Air limpasan
B3. DRAINASE LINGKUNGAN
Panjang drainase dengan kondisi tidak
rusak/berfungsi baik
Panjang total
drainase
Limpasan air hujan
Sungai/ danau/ rawa
Rob/ pasang air laut
Tinggi Genangan
Genangan Yg DipersyaratkanKondisi Fisik DrainaseSumber genangan
Luas Area Genangan (dalam
permukiman)
14
Panjang drainase dengan kondisi tidak
rusak/berfungsi baik
Kejadian tidak ada Genangan
Prosentase Luas tidak ada Genangan dalam
permukiman
Prosentase Panjang drainase dengan kondisi
tidak rusak/berfungsi
baik
10 11 12
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)
B3. DRAINASE LINGKUNGAN
Durasi/lama genangan Frekuensi genangan
Rob/ pasang air laut
Sungai/ danau/ rawa
Limpasan air hujan
Panjang total
drainase
47
Tidak Ya
a b[1] [2] [34] [35]
Apakah Saluran Drainase bercampur dengan
buangan limbah cair Rumah tangga?
17
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)
B.4 SANITASI LINGKUNGAN
LainnyaPos/
Stasiun Pemadam
Hidran air/
sumber
Mobil/ Motor
Damkar/ATidak ada
{%)
a b c d a b c d e a b c d a b[1] [2] [36] [37] [38] [39] [40] [41] [42] [43] [44] [45] [46] [47] [46] [49] [50] [51]
B5. PENGAMANAN BAHAYA KEBAKARAN
1 kali dalam 5 tahun
Ketersediaan jalan dgn lebar minimal 3,5
m di l ingkungan permukiman dengan jarak rumah terjauh <
100 m
KETERSEDIAAN SARANA/SARAN
A PROTEKSI KEBAKARAN
Prasarana/Sarana Pencegahan Bahaya KebakaranPenyebab Kejadian Bencana Kebakaran
Tidak pernah terjadi
kebakaran dalam 5 tahun
>2 kali dalam 5 tahun
2 kali dalam 5 tahun
20 21
Tungku/ kompor masak
Konsleting Listrik
Kebakaran hutan/ i lalang
Pembakaran
sampah
1918
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)
Kejadian kebakaran
48
Rumah Sakit
Prakter Dokter/ Poliklinik
Puskesmas/ Pustu
Dukun/ pengobatan tradisional
Bidan/ Mantri Tidak ada TK/ PAUD
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/SMK/sederajat
Perguruan Tinggi Tidak ada
a b c d e a b c d e f[1] [2] [52] [53] [54] [55] [56] [57] [58] [59] [60] [61] [62] [63]
22 23
Ketersediaan fasilitas kesehatan di dalam Lingkuangan RTKetersediaan fasilitas pendidikan di dalam
kelurahan/kecamatan
B6. DATA NON FISIK
NOSATUAN PERMUKIMAN
(RT/RW/Dusun)