tata rias untuk provinsi bangka belitung

15
TATA RIAS PROVINSI BANGKA BELITUNG Tata upacara pengantin Bangka terdiri dari meminang dayang, meentukan mahar dan waktu pengantin, akad nikah, upacara jemputan, malam pengantin dan tepung tawar, serta berambeh. Sedangkan tata upacara pengantin Melayu Belitung, terdiri dari mengetuk pintu, berebut lawang, hantaran, saat berjamu dan mandi besimbor. Ada banyak persamaan di antara keduanya, seperti adanya sahut - menyahut pantun dan nilai- nilai agama Islam dalam setiap rangkaian kegiatannya. Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris : 1. Kembang Cempaka 2. Kembang Goyang 3. Daun Bambu 4. Kuntum Cempaka 5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg ) 6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg) 7. Sari Bulan ( dahi ) 8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah. Busana pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang. Tetapi ada juga

Upload: nolis-marliati

Post on 29-Jul-2015

212 views

Category:

Education


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

TATA RIAS PROVINSI BANGKA BELITUNG

Tata upacara pengantin Bangka terdiri dari meminang dayang, meentukan mahar dan

waktu pengantin, akad nikah, upacara jemputan, malam pengantin dan tepung tawar, serta

berambeh. Sedangkan tata upacara pengantin Melayu Belitung, terdiri dari mengetuk pintu,

berebut lawang, hantaran, saat berjamu dan mandi besimbor. Ada banyak persamaan di

antara keduanya, seperti adanya sahut - menyahut pantun dan nilai- nilai agama Islam dalam

setiap rangkaian kegiatannya.

Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari

gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri

dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan

Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris :

1. Kembang Cempaka

2. Kembang Goyang

3. Daun Bambu

4. Kuntum Cempaka

5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg )

6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg)

7. Sari Bulan ( dahi )

8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong

Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah. Busana

pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang. Tetapi ada juga

busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara lain :

1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok

2. Teratai atau Penutup Dada

3. Kalung

4. Anting Panjang

5. Gelang

6. Pending Untuk Pinggang

Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :

1. Jubah panjang sebatas betis

2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan

3. Celana

4. Penutup kepala seperti sorban  (sungkon)

Page 2: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

5. Pending

6. Selop / Sandal Arab

Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan

pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan

adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa

disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga

Upacara Pengantin Bangka

1. Meminang Dayang

Bujang atau pemuda biasanya belum pernah melihat calon istrinya begitu pula

sebaliknya. Hal ini disebabkan sang dayang dipingit menurut adat. Perihal memilih istri atau

gadis bagi sang bujang adalah urusan orangtuanya sehingga cinta mereka datangnya sesudah

mereka melaksanakan perkawinan.

Pinangan biasanya datang dari pihak laki – laki dan untuk itulah dikirim beberapa

utusan yang berusia sekitar 65 hingga 70 tahun dan ahli dalam berpantun. Karena sebelum

menyampaikan maksud melamar, disampaikan terlebih dahulu sambut menyambut pantun,

yang isinya berkenaan dengan maksud untuk melamar. Demikian juga dengan memberi

jawaban apakah lamaran diterima atau tidak dari orang tua Sang Dayang, dalam penyampaian

pantunnya menggunakan kata – kata yang halus sehingga tidak menyinggung perasaan pihak

yang dilamar.

Dalam musyawarah lamaran, akan dibicarakan asal – usul, keturunan dan budi pekerti

dari calon suami. Jika lamaran tersebut diterima dari pihak keluarga Sang Dayang, pada saat

itu pula akan diceritakan pula kekurangan Sang Bujang pada anak dayangnya, agar tidak

terjadi penyesalan setelah menjadi menantu. Bunyi pantun yang disampaikan oleh pihak Sang

Bujang seperti ini:

Sungguh Elok Pohon Kuini

Daunnya Lebat Batangnya Rindang

Niat Kam Datang Kemari

Kami Datang Untuk Meminang

Ambillah Sirih Beserta Pinang

Kunyah Dahulu Sebelum Ditelan

Awak Datang Untuk Meminang

Kami Terima Kedua Belah Tangan

2. Mahar dan Waktu Pengantin

Page 3: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Jika sudah ada kesepakatan dari kedua belah pihak maka akan diadakan pembicaraan

waktu dan berapa besar mas kawin yang harus dibawa oleh calon mempelai pria. Dan

besarnya mahar itu, ditentukan oleh pihak orang tua Sang Dayang berdasarkan keturunan.

Selain mas kawin ada juga barang pemberian dari pihak laki – laki untuk pihak

mempelai perempuan, yang biasanya terdiri dari :

Kain cual, satu lembar ( tenunan khas bangka )

Selendang tenun asli , satu lembar

Bahan kelambu , satu kayu ( 20 m )

Kain putih 50 yard

Bahan baju dua potong

Cincin emas

Sisir rambut , satu buah

Tusuk konde emas , satu buah

Bedak , satu kotak

Celak , satu kotak

Selop dan sepatu , masing – masing satu pasang

Jarum berikut benangnya

Cermin muka, satu buah

Gunting , satu buah

Tas kulit , satu buah

Payung ,satu buah

Kipas tangan , satu buah

Uang belanja dapur secukupnya.

3. Akad Nikah

Biasanya akad nikah diselenggarakan malam hari setelah sholat Isya, di rumah orang

tua Sang Dayang kemudian diadakan kenduri serta dibacakan doa oleh undangan yang hadir

pada malam itu. Doa yang ditujukan utuk kebahagiaan kedua mempelai, kelak dalam

membina rumah tangga. Setelah diadakan akad nikah maka kedua belah pihak akan mulai

mempersiapkan segala sesuatunya untuk resepsi.

4. Upacara Jemputan

Upacara ini dimulai pada malam pertama dan berakhir pada malam ketiga. Kira – kira

dilaksanakan pukul 23.00 WIB, pada saat itu mempelai pria dijemput oleh utusan pihak

mempelai wanita untuk tidur di rumah istrinya. Kemudian pada saat pagi menjelang,

mempelai pria pulang ke ruah orang tuanya. Karena mereka belum diperkenankan untuk

Page 4: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

tinggal serumah dulu. Lalu sekitar pukul 07.00 WIB, kembali lagi utusan dari mempelai

wanita menjemput mempelai pria di rumahnya untuk makan pagi bersama. Setelah selesai

sarapan pagi, mempelai pria diperbolehkan untuk kenbali ke rumah orang tuanya. Begitu

seterusnya hingga malam ketiga perkawinan mereka.

5. Malam Pengantin dan Tepung Tawar

Malam pengantin ini adalah malam ketiga dari perayaan pesta perkawinan. Pada malam

inilah sang suami diperbolehkan tidur bersama istrinya dan keesokan paginya akan diadakan

upacara mandi tepung tawar yang dihadiri oleh para tamu dan kerabat dari kedua mempelai.

Mandi tepung tawar ini terdiri dari air tolak bala, satu mangkok tepung kuning dan

putih terbuat dari beras secukupnya yang dibawa oleh mempelai pria, sebuah jeruk limau

ataujeruk nipis yag telah dibelah empat. Ketupat lepassatu buah ”jalan ” dan tangguk” dua

buah. Barang – barang yang dedikn ii kemudian dibagi menjadi 2 tempat untuk mempelai

pria dan wanita.

6. Berambeh

Setelah mandi tepung tawar pada malam harinya, mempelai wanita disuruh mendatangi

mertuanya untuk berambeh atau sungkem. Sedang mempelai pria tetap tinggal di rumah

mempealai wanita. Biasanya mempelai wanita menginap di rumah mertuanya selama 2

malam. Kemudian paada malam ketiga, datanglah utusan dari pihak mempelai wanita

untukmenjemputnya kembali ke rumah orang tuanya. Biasanya pada saat pulang mempelai

wanita diberi hadiah beruap bebrapa lenmbar kain dan bahan pakian serta sebentukcincin

emas.

Tata Upacara Pengantin Melayu Belitung

Hajatan perkawinan di Belitung, adalah saat menggelar segala hal yang berkenaan

dengan adat yang tetap dijunjung. Dalam adat Belitung, tak harus seorang wanita dilamar,

saat menjelang perkawinannya. Dimungkinkan, sang prialah yang dilamar oleh calon

pendamping hidupnya. Perihal ini, menandakan keluwesan masyarakat Belitung dalam

memandang anggota masyarakatnya. Tak harus pria dinilai lebih dibanding wanita, atau

sebaliknya.

Kesemuanya dapat diselesaikan dengan kesepakatan. Puade atau pelaminan, bunge

teluk atau telur yang dihiasi dengan hiasan bunga beserta payong lilin atau hiasan payung

lilin beserta perangkat lainnya telah lengkap terpasang . Kedua keluarga yang akan lebih

mengikat kekeluargaan, telah siap untuk melewati rangkaian acara adat perkawinan Belitung.

Munggah atau prosesi pernikahan adatpun akan segera digelar. Pelaksanaan upacara

Page 5: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

pernikahan adat Belitung biasanya makan waktu 3 hari 3 malam. Bahkan bisa mencapai 7

hari 7 malam.

1. Mengetuk Pintu

Hari pertama, adalah saatnya ‘mengetuk pintu’. Pada hari pertama ini calon pengantin

pria tidak menyertakan kedua orang tuanya. Sang mempelai didampingi oleh saudara ayah

atau ibu. (pakcik atau uwak, tergantung hasil musyawarah keluarga). Rombongan mempelai

pria tidak lantas begitu saja masuk ke dalam rumah. Ada 3 pintu yang harus mereka lewati

2. Berebut Lawang

Di pintu pertama ini, sebaris pantun diujar rombongan tamu. Sebaris pantun pula

dibalas tuan rumah, diwakili ‘tukang tanak’, orang yang memasak nasi. Tak habis sebaris,

pantunpun berlanjut. Intinya adalah menyampaikan maksud kedatangan rombongan tamu

yang didengarkan oleh tukang tanak. Namun bukan berarti rintangan sudah usai. Masih ada

2 pintu lagi yang harus dilalui rombongan mempelai pria.

Di pintu kedua, kali ini mereka harus berhadapan dengan ‘Pengulu Gawai’, yang

merupakan pemimpin hajatan. Berbalas pantun kembali dijalin. Pengulu gawai pun

menanyakan maksud kedatangan rombongan tamu. Dua pintu telah dilalui, namun

belumlah cukup. Masih tersisa satu lagi

Yang terakhir, pintu ketiga dikawal ‘Mak Inang’, seorang juru rias pengantin. Mak

Inang menanyakan barang bawaan atau ‘sire’ rombongan tamu yang hendak meminang.

Dengan sire berarti keluarga besar rombongan tamu mempunyai niat mengikat tali

persaudaraan. Lewat pintu ini, barulah lega rombongan tamu.

3. Hantaran

Hantaran dan tipak yang dibawa rombongan tamupun beralih tangan. Seperangkat

tempat sirih lengkap, yang menyimpan 17 macam barang, menggambarkan jumlah rakaat

shalat dalam 1 hari, seperti kapur sirih, pinang, gambir, dan lainnya, kini di tangan tuan

rumah. Demikian pula dengan sejumlah uang, yang berkelipatan lima. Angka lima

melambangkan jumlah shalat wajib bagi kaum muslim. Sang pengantin pria, akhirnya

dipertemukan dengan pujaan hati, yang segera akan dinikahinya. Keduanya duduk

berdampingan. Akad nikahpun digelar. Sujud tanda bhakti kepada orang tua, dilakukan

pasangan pengantin Belitung.

4. Saat Bejamu

Hari kedua, ‘saat bejamu’, lebih menyiratkan rasa persaudaraan dua keluarga yang telah

dipersatukan ini. Di hari kedua, orang tua pengantin pria yang selama ini diwakilkan barulah

muncul, dipertemukan dengan pihak keluarga dan orang tua pengantin wanita.

Page 6: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Peran Mak Inang, begitu sangat terasa di hari kedua ini. Bahkan boleh dibilang sangat

dominan. Ia memandu serangkaian adat Belitung. Seperti saling tukar kue. Memiliki makna,

mertua harus ingat akan menantunya, demikian pula sebaliknya. Namun demikian, pesta

belumlah usai. Masih ada hari ketiga

5. Mandik Besimbor

Pasangan pengantin, dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Mandik besimbor

istilahnya. Merekapun menginjak telur. Cukup mengagetkan, saat pengantin ini berlari ke

arah pelaminan. Gurauan umum beredar siapa yang mencapai pelaminan terlebih dahulu

dialah yang mengatur roda kehidupan keluarganya kelak.

Tata Rias Pengantin

a. Rambut dan Akesoris

Bentuk Sanggul pengantin Bangka Belitung adalah Konde Tilang yang terbuat dari

gulungan daun pandan atau lipatan daun pandan yang diisi dengan bunga rampai yang terdiri

dari mawar, melati, kenanga dan irisan daun pandan. Pada zaman dahulu yang dipakai adalah

sanggul cumpok atau cepul. Pemasangan tangkai bunga di atas kepala pengantin, menurut

sejarahnya, ada 25 tangkai yang menyiratkan tentang 25 nabi utusan Allah SWT.

Dengan hiasan kepala yang biasa kita sebut Paksian dan dilengkapi dengan aksesoris :

1. Kembang Cempaka

2. Kembang Goyang

3. Daun Bambu

4. Kuntum Cempaka

5. Sepit Udang ( samping kiri dan kanan telinga / godeg )

6. Pagar Tenggalung (samping kiri dan kanan telinga / godeg)

7. Sari Bulan ( dahi )

8. Tutup Sanggul atau Kembang Hong

Page 7: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Sedangkan untuk Pengantin Pria menggunakan Sungkon atau Sorban yang ditutup

dengan Mahkota Paksian. Kemudian, pada samping kanan diberi aksesoris berupa bunga

cempaka

Page 8: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

b. Busana dan Aksesoris

Baju pengantin perempuan menurut keterangan orang tua-tua berasal dari negeri

Cina, konon menurut cerita ada saudagar dari Arab yang datang ke negeri Cina untuk

berdagang sambil menyiarkan agama Islam dan jatuh cinta dengan seorang gadis Cina

kemudian melangsungkan perkawinan dengan gadis Cina tersebut, pada perkawinan

inilah mereka memakai pakaian adat masing-masing. Selanjutnya karena banyaknya

orang-orang Cina dan Arab yang datang merantau ke pulau Bangka terutama ke Kota

Mentok yang merupakan pusat pemerintahan pada waktu itu diantaranya ada yang

melakukan perkawinan maka banyaklah penduduk pulau Bangka yang meniru pakaian

tersebut.

Pakaian pengantin perempuan adalah baju kurung dengan bahan beludru merah.

Busana pengantin khas Pangkal Pinang ini disebut juga Baju Mirah atau Baju Abang.

Tetapi ada juga busana yang berwarna Ungu Kemilik. Kemudian, aksesorisnya antara

lain:

1. Kain Cual yaitu Kain Tenun Asli Bangka yang Berasal dari Mentok

2. Teratai atau Penutup Dada

3. Kalung

4. Anting Panjang

5. Gelang

6. Pending Untuk Pinggang

Baju pengantin perempuan ditambah dengan hiasan payet atau manik-manik,

juga lempengan emas agar nampak mewah, dan dilengkapi dengan hiasan Ronce Melati

untuk keindahan dan keharuman alami (bukan keharusan).

Page 9: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Gambar 6

Adapun untuk pakaian pengantin laki-laki terdiri dari :

1. Jubah panjang sebatas betis

2. Selempang yang dipakai pada bahu sebelah kanan

3. Celana

4. Penutup kepala seperti sorban  (sungkon)

5. Pending

6. Selop / Sendal Arab

Pakaian pengantin laki-laki ini berwarna merah dan biasanya dari bahan

beludru dengan hiasan manik-manik atau lempengan emas sama dengan pengantin

perempuan dilengkapi dengan Ronce Melati untuk keindahan dan keharuman alami

(bukan keharusan).

Page 10: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

Wajah

Rias wajah adalah bagian perawatan wajah yang mutlak, dan merupakan bentuk seni

tersendiri. Rias wajah dapat diterapkan kepada berbagai bentuk wajah dengan bermacam-

macam tujuan. Diantaranya dapat dirias untuk memperoleh citra sederhana dan alamiah, atau

Page 11: Tata rias untuk provinsi bangka belitung

mengikuti rias wajah sesuai dengan mode terakhir, ataupun berdasarkan rias wajah menurut

kebutuhan seketika.

Dalam merias wajah kita harus memiliki pengetahuan macam-macam kosmetika

untuk tata rias wajah. Pilih kosmetik yang baik mutunya, dapat dilihat dari daya lekat serta

kemampuan resapan ke dalam kulit. Perhatikan apakah kosmetik tidak kadaluarsa.

Rias Wajah Pengantin

Pada dasarnya, rias wajah pengantin sama dengan rias wajah panggung. Focus riasan

pada mata dan bibir. Pada riasan pengantin tradisional warna eye shadow yang digunakan

adalah warna coklat, hijau, dan kuning. Namun kini riasan pengantin indonesia juga bisa

disesuaikan dengan warna baju, seperi putih, silver, dan tembaga.