tata graha peralatan pembersih

35
TATA GRAHA TUGAS PRAKTIKUM KELOMPOK 10 : Ferdian Ahmad F. (P2.31.33.1.12.016) Putri Khrisna S. (P2.31.33.1.12.033) Rifka Rosiyani (P2.31.33.1.12.035) Ulfa Amelia (P2.31.33.1.12.039) TINGKAT 3 DIV POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Upload: givan-dwi-riyan

Post on 05-Nov-2015

160 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kebersihan

TRANSCRIPT

TATA GRAHATUGAS PRAKTIKUM

KELOMPOK 10 :Ferdian Ahmad F. (P2.31.33.1.12.016)Putri Khrisna S. (P2.31.33.1.12.033)Rifka Rosiyani (P2.31.33.1.12.035)Ulfa Amelia (P2.31.33.1.12.039)

TINGKAT 3 DIVPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA IIJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN2014PERALATAN PEMBERSIHNO.NAMA ALATGAMBARKEGUNAAN

ALAT KEBERSIHAN UNTUK PERMUKAAN KERAS

1.SapuUntuk membersihkan debu pada lantai.

2.Lap lantai (floor cloth)Digunakan untuk membersihkan lantai rumah / bangun.

3.Lap kaca (glass cloth)Alat yang berfungsi untuk membersihkan kaca ruangan.

4.Lap debu (dust cloth)Alat yang berfungsi untuk membersihkan peralatan dari debu-debu halus.

5.Sapu langit-langit (Ceilling broom)

Alat untuk membersihkan bagian atap / langit-langit rumah atau bangunan.

6.Sikat (Hand Brush)

Berfungsi untuk membersihkan lantai kering maupun basah.

7.Floor brush(sikat lantai dengan tangkai)

Berfungsi untuk membersihkan lantai suatu rumah atau bangunan

8.Sikat WC (Toilet bowl brush)

Alat untuk membersihkan / menyikat dan mengangkat kotoran di toilet / wc.

9.Wipper kaca (25 cm 45 cm)Perkakas dengan sirip karet untuk membersihkan debu/kotoran dari permukaan kaca.

10.Pel bertangkai (Stainless steel mop)Untuk membersihkan lantai yang basah.

11.Pel bertangkai (Stainless lobby duster )Untuk membersihkan debu/kotoran pada lantai yang kering.

12.Sapu lidiSapu lidi yang dipakai untuk membersihkan sampah yang berserakan dihalaman

13.KemocengUntuk membersihkan debu atau kotoran yang menempel pada sela-sela perabotan atau kisi-kisi ruangan.

14.Floor squeegee

Alat untuk mengeringkan/menarik permukaan lantai yang tergenang air.

15.Sikat toiletAlat/sikat yang dipergunakan untuk membersihkan bagian dalam toilet.

16.Mesin Poles (Mesin Polisher)Untuk membersihkan kotoran pada permukaan lantai.

17.Interior cloth/cleaning cloth

Sejenis kain yang dapat digunakan untuk mengelap dan mengeringkan.

ALAT KEBERSIHAN UNTUK PERMUKAAN LUNAK

18.Vacuum cleanerAlat penyedot debu pada sela-sela sofa dan karpet.

19.Dry foam extractionMesin untuk mencuci karpet dengan system busa, tanpa dibilas lagi, dan sisa busa yang sudah kotor akan dihisap oleh mesin kembali.

20.Upholstery extractionMesin untuk membersihkan sofa dengan sistem busa.

21.BlowerAlat pengering yang dipergunakan untuk mengeringkan karpet pada saat di shampoo atau alat ini juga dapat digunakan untuk menyapu halaman.

ALAT KEBERSIHAN UNTUK PERMUKAAN KULIT MANUSIA

22.HandukKain yang digunakan sebagai pengering badan.

23.KapasMembersihkan wajah dari kotoran/debu.

24.Spons mandiUntuk membersihkan badan dari

BAHAN PEMBERSIH ( Cleaning Agent )

NO.NAMAGAMBARKEGUNAAN

1.Polisher FloorBahan pengkilap lantai, dapat digunakan pada ubin, teraso, panel dan lantai kayu

2.Pembersih kacaRubbing alcohol (alcohol 70 %) membersihkan jendela/kaca/cermin agar bebas dari bahan kimia berbahaya

3.SOS Pembersih lantaiPembersih lantai Marmer mengandung extra wax untuk menjaga kilap lantai, dan kandungan antibakterial, efektif membunuh kuman pada lantai marmer.

4.SunlightPembersih piring dari lemak dan kotoran

5.Detergen bubukUntuk menghilangkan kotoran dari permukaan bahan kain.

6.Liquid Hand Soap

Digunakan untuk mencuci tangan (dalam dispenser) dekat wash basin (wastafel).

7.Sabun cair (Liquid soap)

Membersihkan barang yang terbuat dari porselen dan plastik. Selain itu, juga praktis untuk membersihkan lantai.

8.Wax Strip

Membersihkan atau mengangkat kotoran, pelapis yang ada di permukaan lantai risillent atau lantai lunak

9.Glow Metal PolishObat pembersih untuk pembersihan benda logam, stainless steel dan chrome agar mengkilap dan bersih.

10.Spot and Stain Remover

Obat ini adalah obat pembersih noda-noda pada karpet.

11.Napoclean degreaserSebagai pembersih kerak oli, pembersih lumpur, pembersih kerak mobil, pembersih kerak motor

12.B-klin Sebagai pembersih kerak dan kotoran untuk keramik dan porselen yang bagus

JADWAL GENERAL CLEANING DI PASAR SWALAYANNoURAIAN TUGASWAKTULOKASIKETERANGAN

1.Saluran Air

Saluran air teras Setiap hari rabuUtara,barat, timur outdoor

Got air teras Setiap hari selasaUtara,barat, timur outdoor

Got area luar/pagarSetiap hari seninOutdoor

2.Dak luar

Pembersihan dak luar baratSetiap hari seninDak bagian barat outdoor

Pembersihan dak luar timurSetiap hari seninDak bagian timur outdoor

3.Tangga darurat corridor

Tangga T area utaraSetiap hari selasaArea utara gedung indoor

Tangga service lantai 2Setiap hari rabuLantai 2 ke barat maupun utara indoor

Tangga toiletSetiap hari kamisLantai dasar indoor

4.Ruang VIP

Ruang VIP utamaSetiap hari seninLantai 1 indoor

Ruang VIPSetiap hari seninLantai 1 indoor

Ruang broadcastSetiap hari seninLantai 1 indoor

5.Locker

Home lockerSetiap hari seninLantai 1 indoor

Guest locker I dan IISetiap hari seninLantai 1 indoor

6.Lantai 3

Toilet priaSetiap hari kamisLantai 3 indoor

Toilet wanitaSetiap hari kamisLantai 3 indoor

7.Lantai 2

Toilet wanitaSetiap hari jumatLantai 2 barat dan timur indoor

Toilet priaSetiap hari jumatLantai 2 barat dan timur indoor

8.Lantai 1

Toilet wanitaSetiap hari sabtuLantai 1 barat dan timur indoor

Toilet priaSetiap hari sabtuLantai 1 barat dan timur indoor

9.Lantai dasar

Toilet wanitaSetiap hari mingguLantai dasar indoor

Toilet priaSetiap hari mingguLantai dasar indoor

10.Area halaman/parkir

Toilet securitySetiap hari seninOutdoor

Toilet ISSSetiap hari seninOutdoor

11.Musholah

Shampoo karpetSetiap hari mingguOutdoor

Tempat wudhuSetiap hari mingguOutdoor

Lantai keramikSetiap hari mingguOutdoor

12.Kaca gedung

Area barat,timur,utaraSetiap hari kamisOutdoor bagian barat,timur,utara

13.Tangga exit

Tangga exit utara,timur,selatan,baratSetiap hari rabuIndoor utara,timur,selatan,barat

14.Elevator/lift

Elevator/lift pengunjungSetiap hari seninIndoor

Elevator/lift barangSetiap hari seninIndoor

15.Escalator

Escalator baratSetiap hari senin - kamisIndoor

Escalator timurSetiap hari senin - kamisIndoor

DESINFEKSI DAN STERILISASIDESINFEKSIDesinfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dan dapat digunakan untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme patogen pada benda mati.Desinfeksi merupakan tindakan atau upaya destruksif/membunuh mikroba patogen menggunakan bahan kimia pada jaringan hidup (kulit, mukosa) maupun pada barang/objek mati (peralatan medis). Desinfeksi dilakukan jika sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan, berupa penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen dengan tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme tersebut.10 kriteria suatu desinfektan dikatakan ideal, yaitu :a. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar b. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban c. Tidak toksik pada hewan dan manusia d. Tidak bersifat korosif e. Tidak berwarna dan meninggalkan noda f. Tidak berbau/ baunya disenangig. Bersifat biodegradable/ mudah diurai h. Larutan stabil i. Mudah digunakan dan ekonomisj. Aktivitas berspektrum luas

Penggunaan DesinfektanDesinfektan sangat penting digunakan di rumah sakit dan klinik yang bertujuan untuk mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal dari peralatan maupun dari staf medis yang berada di rumah sakit serta membantu mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit dari pasien. Namun, desinfektan harus digunakan secara tepat.Desinfektan Tingkat Rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan:1. Golongan PertamaDesinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B Klorhexidine (Hibitane, Savlon) Dapat digunakan sebagai desinfekan kulit Cetrimide (Cetavlon, Savlon) Fenol-fenol (Dettol), dapat digunakan untuk membersihkan lantai dan perabot seperti meja dan almari namun penggunaan air dan sabun sudah dianggap memadai.Desinfektan jenis ini tidak aman untuk digunakan sebagai pembersih cairan tubuh (darah, feses, urin dan dahak), dan pembersih peralatan yang terkena cairan tubuh misalnya sarung tangan yang terkena darah.2. Golongan KeduaDesinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis Ba. Desinfektan yang melepaskan klorinContoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat (NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)b. Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine lemah Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol. Aldehid : formaldehid (formalin), glutaraldehid (cidex). Golongan lain misalnya : Virkon dan H2O2. (Imbang, 2009)

Persyaratan Desinfektana. Memiliki spektrum luas b. Daya absorpsinya rendah pada karet dan zat-zat sintetis c. Tidak korosif (bereaksi secara kimia) terhadap alat-alat metald. Toksisitas rendah terhadap petugase. Baunya tidak merangsang

Desinfeksi PermukaanDesinfeksi Permukaan terdiri dari 3 desinfektan seperti:1. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan terlebih dahulu dengan akuades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik.2. Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan dengan perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya adalah efek tinggal dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras.3. Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang dilarutkan dengan perbandingan 1 : 10 hingga 1 : 100, harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium. Kekurangannya yaitu menyebabkan pemutihan pada pakaian.Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas. Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas tingkat menengah bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit Sebelum proses desinfeksi dilakukan, peralatan medis harus diproses melalui 2 fase perlakuan:1. Fase dekontaminasiTujuannya untuk menginaktivasi serta mengurangi jumlah mikroba patogen yang ada, serta agar peralatan medis lebih aman saat ditangani oleh petugas pada fase berikutnya. Dapat dilakukan dengan merendam peralatan dalam larutan klorin 0,3% selama 10 menit.

2. Fase pembersihanFase ini merupakan pembebasan peralatan medis secara fisik dari kotoran, darah, pus, potongan jaringan tubuh yang melekat pada peralatan, serta mikroba patogen yang tersisa. Fase ini dilakukan dengan cara menyikat/menggosok, selanjutnya dicuci dengan larutan sabun atau detergen, kemudian dibilas dengan air bersih mengalir dan dikeringkan.

Hal yang perlu diperhatikan pada diesinfeksi secara kimia : 1. Rongga yang cukup diantara alat-alat yang didisinfeksi sehingga seluruh permukaan alat-alat tersebut dapat berkontak dg disinfektan 2. Sebaiknya disinfektan yang dipakai bersifat membunuh 3. Waktu disinfeksi harus tepat,alat yg didisinfeksi jangan diangkat sebelum waktunya 4. Ventilasi ruangan perlu diperhatikan 5. Pengenceran desinfektan harus sesuai dngan yang dianjurkan dan setiap kali harus dibuat pengenceran baru 6. Sebaiknya menyediakan hand lotion untuk merawat tangan setelah berkontak dengan desinfektan STERILISASISterilisasi merupakan sebuah tindakan membuat benda menjadi steril atau bebas dari segala mikroba baik pathogen maupun tidak. Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.Tujuan sterilisasi untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang akan disterilkan.Metode sterilisasi dibagi menjadi dua, yaitu metode fisik dan metode kimia. Metode sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan metode sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara panas baik panas kering maupun panas basah, radiasi, dan filtrasi.

1. Metode Sterilisasi Fisika. Sterilisasi Dengan Pemanasan Kering Pemijaran / FlambirCara ini termasuk cara yang sederhana, cepat dan dapat menjamin sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca, benda-benda dari porselen.Cara ini dapat menggunakan Lampu Spirtus untuk pemanasan pada benda-benda dari logam seperti pisau, pipet, dll. Dengan Cara Udara Panas Kering/ Dry Heat OvenCara merupakan suatu proses oksidasi yang memerlukan suhu lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat disterilisasi dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca. Dengan cara ini pemanasan dilakukan sampai suhu 1700C selama 1 jam atau 1400C selama dua jam.

b. Sterilisasi dengan Pemanasan basaha) Dimasak dengan Air PanasSuhu tertinggi 100 C, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dalam waktu 5 15 menit akan mati sedangkan bentuk spora akan mati dalam waktu 1 6 jam. Oleh karna itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan phenol 5%.Caranya: Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau kotoran lain Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope Rusia) Seluruh permukaan harus terendam

b) Sterilisasi dengan Uap Air yang Ditekan / Sterilisasi Panas Basah (Uap)Proses sterilisasi yang meggunakan uap jenuh di bawah tekanan berlangsung di suatu bejana yang disebut autoclave biasanya dengan suhu 1210C selama 15-20 menit tergantung bahan/prosedur sterilisasi. Fase Siklus Sterilisasi: Pemanasan/Vakum (Conditioning) Fase Pemaparan Uap (Exposure) 132C 2 121C 12 116C 30 Pembuangan Uap (Exhaust) Fase Pengeringan (Drying)

c) Pemanasan dengan Uap yang MengalirPrinsip pemanasan sama dengan dandang untuk menanak nasi. Cara ini pertama kali dilakukan oleh Robert Kock suhu uap air pada tekanan barometer 76 cm Hg adalah 1000C. Namun, cara ini hanya membunuh bakteri bentuk vegetatif. Di laboratorium cara ini digunakan untuk mematikan mikroba pathogen, sebelum alat-alat dicuci agar tidak membahayakan. Lamanya pemanasan adalah 1 jam, sedangkan untuk membunuh bentuk spora perlu waktu 2-16 jam.

c. Sterilisasi Benda benda yang Tidak Tahan Suhu Tinggia) PasteurisasiDengan pasteurisasi tidak membuat steril, tetapi hanya membunuh mikroba tertentu saja. Pasteurisasi dilakukan terhadap air susu juga pada pembuatan anggur. Suhu yang diberikan bergantung pada mikroba yang akan dibunuhnya.b) TyndalisasiTyndalisasi adalah Pemanasan yang biasanya dilakukan pada makanan dan minuman kaleng. Tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang diproses. Suhu pemanasan adalah 650C selama 30 menit dalam waktu tiga hari berturut-turut.

2. Metode Sterilisasi KimiaCara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Metode sterilisasi kimia dapat dilakukan dengan menggunakan gas (dengan cara fumigasi atau pengasapan) atau radiasi. Beberapa bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi gas adalah etilen oksida, gas formaldehid, asam parasetat, dan glurtaradehid alkalin. Sterilisasi kimia dapat juga dilakukan dengan penggunaan cairan desinfektan berupa senyawa aldehid, hipoklorit, fenolik, alkohol (Sylvia T. Pratiwi, 2008: 142).

3. Metode Sterilisasi Dengan Radiasi UltravioletDisetiap tempat pasti terdapat kuman, maka dapat dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan ditempat khusus seperti kamar operasi, kamar isolasi, dsb. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet.

4. Metode Sterilisasi Dengan FiltrasiMetode sterilisasi dengan pengeringan digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas misalnya enzim. Pada proses ini digunakan membran filter yang terbuat dari selulosa asetat Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron. Kerugian prosedur ini adalah biaya yang mahal serta filter yang mudah mampat akibat filtrat tertinggal pada saringan sehingga harus sering diganti dan meskipun memiliki pori-pori yang halus, membram filter tidak dapat digunakan untuk menyaring virus. Jenis filter yang sering digunakan adalah filter HEPA (High Efficiency Particulate Air).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.2. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis pera;latan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai.5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.

Persyaratan Desinfeksi dan Sterilisasi di Rumah Sakit1. Suhu pada disinfeksi secara fisik dengan air panas untuk peralatan sanitasi 80 C dalam waktu 45-60 detik, sedangkan untuk peralatan memasak 80 C dalam waktu 1 menit.2. Disinfektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan maupun orang, disinfektan mempunyai efek sebagai deterjen dan efektif dalam waktu yang relatif singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau keberadaan sabun dan protein yang mungkin ada.3. Penggunaan disinfektan harus mengikuti petunjuk pabrik.4. Pada akhir proses disinfeksi terhadap ruang pelayanan medis (ruang operasi dan ruang isolasi) tingkat kepadatan kuman pada lantai dan dnding 0-5 CFU/cm2, bebas mikroorganisme patogen dan gas gangren. Untuk ruang penunjang medis (ruang rawat inap, ruang ICU/ICCU, kamar bayi, kamar bersalin, ruang perawatan luka bakar, dan laundry) sebesar 5-10 CFU/cm2.5. Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan perawatan pasien secara fisik dengan pemanasan pada suhu 121 C selama 30 menit atau pda suhu 134 C selam 13 menit dan harus mengacu pada petunjuk penggunaan alat sterilisasi yang digunakan.6. Sterilisasi harus menggunakan disinfektan yang ramah lingkungan.7. Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan menguasai prosedur sterilisasi yang aman.8. Hasil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang isolasi harus bebas dari mikroorganisme hidup.

Tata Laksana Desinfeksi dan Sterilisasi di Rumah Sakit1. Kamar/ruang operasi yang telah dipakai harus dilakukan disinfeksi dan disterilisasi sampai aman untuk dipakai pada operasi berikutnya.2. Instrumen dan bahan medis yang dilakukan sterilisasi harus melalui persiapan, meliputi :a) Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai. Penataan Pengemasan Pelabelan Sterilisasib) Persiapan sterilisasi instrumen baru :Penataan dilengkapi dengan sarana pengikat (bila diperlukan) - Pelabelan Sterilisasic) Persiapan sterilisasi instrumen dan bahan lama : Disinfeksi Pencucian (dekontaminasi) Pengeringan (pelipatan bila perlu) - Penataan Pelabelan Sterilisasi3. Indikasi kuat untuk tindakan disinfeksi/sterilisasi :a) Semua peralatan medik atau peralatan perawatan pasien yang dimasukkan ke dalam jaringan tubuh, sistem vaskuler atau melalui saluran darah harus selalu dalam keadaan steril sebelum digunakan.b) Semua peralatan yang menyentuh selaput lendir seperti endoskopi, pipa endotracheal harus disterilkan/ didisinfeksi dahulu sebelum digunakan.c) Semua peralatan operasi setelah dibersihkan dari jaringan tubuh, darah atau sekresi harus selalu dalam keadaan steril sebelum dipergunakan.Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 32 / 504. Semua benda atau alat yang akan disterilkan/didisinfeksi harus terlebih dahulu dibersihkan secara seksama untuk menghilangkan semua bahan organik (darah dan jaringan tubuh) dan sisa bahan linennya.5. Sterilisasi (132 C selama 3 menit pada gravity displacement steam sterilizer) tidak dianjurkan untuk implant.6. Setiap alat yang berubah kondisi fisiknya karena dibersihkan, disterilkan atau didisinfeksi tidak boleh dipergunakan lagi. Oleh karena itu, hindari proses ulang yang dapat mengakibatkan keadan toxin atau mengganggu keamanan dan efektivitas pekerjaan.7. Jangan menggunakan bahan seperti linen, dan lainnya yang tidak tahan terhadap sterilisasi, karena akan mengakibatkan kerusakan seperti kemasannya rusak atau berlubang, bahannya mudah sobek, basah, dan sebagainya.8. Penyimpanan peralatan yang telah disterilkan harus ditempatkan pada tempat (lemari) khusus setelah dikemas steril pada ruangan :a) Dengan suhu 18 C 22 C dan kelembaban 35% - 75%, ventilasi menggunakan sistem tekanan positif dengan efisiensipartikular antara 90%-95% (untuk partikular 0,5 mikron)b) Dinding dan ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat, dan mudah dibersihkan.c) Barang yang steril disimpan pada jarak 19 cm 24 cm.d) Lantai minimum 43 cm dari langit-langit dan 5 cm dari dinding serta diupayakan untuk menghindari terjadinya penempelan debu kemasan.9. Pemeliharaan dan cara penggunaan peralatan sterilisasi harus memperhatikan petunjuk dari pabriknya dan harus dikalibrasi minimal 1 kali satu tahun.10. Peralatan operasi yang telah steril jalur masuk ke ruangan harus terpisah dengan peralatan yang telah terpakai.11. Sterilisasi dan disinfeksi terhadap ruang pelayanan medis dan peralatan medis dilakukan sesuai permintaan dari kesatuan kerja pelayanan medis dan penunjang medis.

ReferensiBuku ajar TATA GRAHAhttp://signaterdadie.wordpress.com/2009/10/08/desinfektan/ http://blognyachami.blogspot.com/2010/10/sterilisasi-desinfeksi-aseptik-dan.htmlhttp://sanitation-respirajogja.blogspot.com/2011/01/desinfeksi-dan-sterilisasi-rumah-sakit.htmlhttp://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/makalah-sterilisasi-dan-desinfeksi.html