tasawuf islam dalam mistik kebatinan jawa: studi...

87
i TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI KASUS SEJARAH MISTIK KAPRIBADEN 1955-1998 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora Oleh : ERIKO DWI SAPUTRO 216-14-013 JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Upload: vutuyen

Post on 06-Jun-2019

255 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

i

TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN

JAWA: STUDI KASUS SEJARAH MISTIK

KAPRIBADEN 1955-1998

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Humaniora

Oleh :

ERIKO DWI SAPUTRO

216-14-013

JURUSAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN HUMANIORA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

Page 2: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

ii

Page 3: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

iii

Page 4: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

iv

Page 5: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

v

MOTTO

Di mana saja engkau berada, kepada siapapun,

bagaimanapun keadaanmu, cobalah selalu menjadi pecinta

yang senantiasa dimabuk oleh kasih-Nya.

(Jalaluddin Rumi)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Sang Maha Hidup

juga sesama hidup seluruhnya yang meliputi semesta raya

ini.

Page 6: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

vi

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT yang tak

pernah henti mengasihi, menyayangi juga mencintai, sehingga penulis berani

mengarungi samudera kehidupan yang penuh lika-liku ini. Shalawat serta salam

senantiasa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, sang teladan sejati

untuk seluruh hidup di alam semesta.

Kini tiba saatnya, setelah melalui beberapa proses dalam penulisan skripsi ini,

dapat dikatakan telah mencapai titik akhir. Penulis menyadari, bahwa penulisan

skripsi ini tidak akan tiba pada titik akhir tanpa adanya keterlibatan berbagai pihak

di dalamnya. Atas bimbingan, arahan juga semangat yang hadir dari berbagai

pihak, akhirnya penulis merasa haru –meski masih jauh dari rasa puas- karena

yang pastinya proses di lapangan tidaklah semudah omongan. Terkait dengan hal

itu, dengan penuh kerendahan penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga

beserta jajaranya.

2. Bapak Dr. Benny Ridwan, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Ushuludin,

Adab dan Humaniora beserta jajarannya.

3. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.Sos, M.A., Selaku Ketua Jurusan Sejarah

Peradaban Islam beserta seluruh Dosen Pengajar juga staf akademik.

4. Bapak Drs. Taufiqul Mu’in, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing

penulis.

Page 7: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

vii

5. Bapak Sagimin, Ibu Sutiyem dan Mbak Nuning Rukmanawati orang

tua dan saudari tercinta penulis yang tiada henti berjuang demi

kesuksesan penulis.

6. Bapak Dr. KH. Sapto Wibowo, S.Par, M.M, M.Hum., selaku sang

pamomong penulis beserta keluarga juga seluruh santri Pondok

Pesantren Manunggal Nurul Huda Hidayatullah.

7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru

penulis yang senantiasa membimbing, mendidik dan mengajari

penulis.

8. Teman-teman Jurusan Sejarah Peradaban Islam angkatan tahun 2014

juga seluruh teman dari kecil hingga akhir hayat yang telah dan akan

banyak mewarnai studi penulis.

9. Segenap saudara penghayat Kapribaden yang telah rela membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

10. Saudara-saudari yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang

senantiasa merestui dan mendukung perjalanan hidup penulis.

Salatiga, 18 September 2018

Yang menyatakan,

Eriko Dwi Saputro

NIM.216-14-013

Page 8: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

viii

ABSTRAK

Eriko Dwi Saputro, 2018. Tasawuf Islam dalam Mistik Kebatinan Jawa: Studi

Kasus Sejarah Mistik Kapribaden 1955-1998.Skripsi. Jurusan Sejarah

Peradaban Islam Fakultas Ushuluddin Adab, dan Humaniora. Institut

Agama Islam Negeri Salatiga. 2018. Pembimbing: Drs. Taufiqul Mu’in,

M.Ag.

Kata kunci: Semono, Mistik dan Kapribaden.

Wacana tentang mistik kebatinan Jawa telah ada sejak orang Jawa belum

mengenal agama-agama besar, seperti Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan lain-

lain. Dimensi mistik pada setiap agama bermula dari kesadaran manusia bahwa

manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Spiritualitas

merupakan salah satu sikap yang meyakini adanya kehadiran dan campur tangan

Tuhan dalam diri manusia, meski terkadang juga tidak seperti itu. Kesadaran ini

menimbulkan pengalaman keagamaan pada dirinya mengenai hubungan dengan

Tuhannya itu, yang terefleksikan dalam sikap takut, cinta, rindu, ingin dekat

kepada-Nya, dan lain sebagainya. Penghayat kepercayaan di Indonesia, khususnya

di Jawa, identik dengan perkumpulan suatu kelompok yang bermanifestasikan

atas dasar kepercayaan yang berasal dari tradisi nenek moyang dan dibalut dengan

budaya kearifan lokal di Indonesia. Atas dasar itu penulis tertarik untuk mengkaji

sebuah aliran kepercayaan yang masih eksis dan berkembang di tengah-tengah

masyarakat. Melihat hal itu penulis mengambil rumusan masalah bagaimana

sebab kemunculan mistik kebatinan di Indonesia, khususnya di Jawa, serta

bagaimanakah aspek tasawuf Islam dalam mistik Kapribaden. Dari tulisan ini

penulis bertujuan dan berharap agar supaya dapat memberikan pemahaman variasi

perilaku spiritual masyarakat, khususnya Jawa, dalam berkehidupan dan

beragama.

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat deskriptif analitis dan

menggunakan metode sejarah, yaitu dengan tahapan heuristik, kritik sumber,

interpretasi dan historiografi. Adapun data-data yang digunakan adalah data

sumber primer, sumber sekunder, dan literatur yang setema. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan pendekatan fenomenologi.

Dari hasil analisis sumber-sumber yang diperoleh penulis, dapat disimpulkan

bahwa tumbuhnya berbagai mistik Kebatinan merupakan dampak dari masa krisis

dan masa transisi masyarakat. Masa krisis disebabkan karena berbagai

permasalahan dan resesi ekonomi yang mendera. Mistik Kapribaden lahir

perantara seorang yang bernama Semono Sastrohadidjojo pada tanggal 13 malam

14 November 1955, bertepatan pada malam Senin Pahing pukul 18:05 WIB, di

jalan Perak Barat No. 93 Surabaya. Paguyuban Kapribaden didirikan semata-

mata untuk mendapatkan legalitas dari negara dan mengurus segala perizinan bila

suatu saat mengadakan sebuah kegiatan. Pada intinya, konsepsi dalam mistik

Kapribaden hakekatnya sama dengan konsepsi yang terdapat pada agama Islam,

khususnya dalam dunia tasawuf Islam. Seperti halnya aspek tentang penyucian

diri, esensi Tuhan, mikro kosmos dan makro kosmos, serta insan kamil.

Page 9: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM .................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian ............................... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 4

D. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 4

E. Kerangka Konseptual ............................................................................ 7

F. Metode Penelitian ................................................................................ 13

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 15

BAB II SEJARAH LAHIRNYA MISTIK KAPRIBADEN ...................... 16

A. Kemunculan Mistik Kebatinan di Jawa .............................................. 16

B. Lahirnya Mistik Kapribaden ............................................................... 21

C. Konsepsi Mistik Kapribaden .............................................................. 30

Page 10: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

x

BAB III DINAMIKA MISTIK KAPRIBADEN .......................................... 41

A. Perkembangan Penghayat Mistik Kapribaden ..................................... 41

B. Berdirinya Paguyuban Penghayat Kapribaden ..................................... 43

C. Konflik dalam Mistik Kapribaden ...................................................... 49

BAB IV TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KAPRIBADEN ............ 52

A. Pembersihan Diri ................................................................................. 52

B. Esensi Tuhan ....................................................................................... 54

C. Mikro Kosmos dan Makro Kosmos .................................................... 56

D. Insan Kamil ......................................................................................... 58

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

xi

DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM

ABRI : Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

AD : Anggaran Dasar

ART : Anggaran Rumah Tangga

BKKI : Badan Kongres Kebatinan Indonesia

KEMENDIKBUD : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KTP : Kartu Tanda Penduduk

MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat

PANGESTU : Paguyuban Ngesti Tunggal

PKI : Partai Komunis Indonesia

PNPS : Penetapan Presiden

SD : Sekolah Dasar

SUBUD : Susila Budhi Dharma

UU : Undang-undang

Page 12: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

xii

Page 13: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Wacana tentang mistik kebatinan Jawa telah ada sejak orang Jawa belum

mengenal agama-agama besar, seperti Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan lain-

lain. Di Indonesia, khususnya di Jawa, sudah menjadi sesuatu yang tidak asing

bagi kita dengan istilah mistik kebatinan Jawa. Kemunculan mistik kebatinan

Jawa sendiri dilatarbelakangi dengan adanya naluri religius yang dimiliki setiap

manusia, khususnya manusia Jawa. Mereka sadar, bahwa betapa pun hebatnya

mereka, ada satu Dzat yang memegang kendali seluruh kejadian di alam semesta

yang mereka tinggali.1

Penghayatan batiniah kepada Tuhan dengan jalan spiritualitas tertentu dapat

ditemui di hampir setiap agama. Kompleksitas hidup dalam sehari-hari dan

pengalaman personal menjadikan tidak semua penganut agama mampu dan mau

menekuni laku mistik. Walaupun diyakini bersama, bahwa agama itu berasal dari

Tuhan, namun spiritualitas adalah area manusia. Spiritualitas merupakan salah

satu sikap yang meyakini adanya kehadiran dan campur tangan Tuhan dalam diri

manusia, meski terkadang juga tidak seperti itu.2

Dimensi mistik pada setiap agama bermula dari kesadaran manusia bahwa

manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada-Nya. Kesadaran ini

menimbulkan pengalaman keagamaan pada dirinya mengenai hubungan dengan

1 Haryo Aji Nugroho, Dunia Mistik Orang Subud, Cet-1, (Salatiga: STAIN Salatiga

Press, 2014), hlm. 3.

2 Ibid., hlm. 115.

Page 14: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

2

Tuhannya itu, yang terefleksikan dalam sikap takut, cinta, rindu, ingin dekat

kepada-Nya, dan lain sebagainya. Pengalaman keagamaan itu kemudian

terpolakan menjadi suatu sistem ajaran yang mengajarkan bagaimana cara,

metode ataupun jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yakni kembali

menyatu dengan Tuhan. Dalam kenyataannya, rasa keagamaan bukan sekedar

perasaan yang hanya bersandar pada formalitas agama, tanpa substansi, atau

penunaian seruan agama yang dimanfaatkan untuk menyatakan kepentingan diri

sendiri. Sebaliknya, rasa keagamaan ialah pemahaman secara intens dan

pengamalan terhadap ajaran, sehingga mewujudkan keselarasan dalam hidup

menyembah Tuhan dan bergaul dengan sesama makhluk hidup.3

Penghayat kepercayaan di Indonesia, khususnya di Jawa, identik dengan

perkumpulan suatu kelompok yang bermanifestasikan atas dasar kepercayaan

yang berasal dari tradisi nenek moyang dan dibalut dengan budaya kearifan lokal

Indonesia. Kepercayaan lokal inilah yang kemudian sering disebut sebagai aliran

Kepercayaan, Kebatinan atau Mistik. Sejak Orde Lama, mereka hidup di tengah

percaturan politik yang keras antara kelompok agama dan komunis.4

Kaitannya dengan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji

sebuah aliran kepercayaan yang masih eksis dan berkembang di tengah-tengah

masyarakat. Dalam penelitian ini, penulis memilih objek aliran kepercayaan atau

lebih tepatnya mistik Kapribaden sebagai objek kajian penulis. Penulis melihat,

bahwa eksistensi mistik Kapribaden masih kurang dikenal (awam) oleh

3 Abu al-Wafa al-Ghanimi al-Taftazani, Sufi dari Zaman ke Zaman, Cet-1, (Bandung:

Penerbit Pustaka, 1985), hlm. 11. 4 https://student.cnnindonesia.com//merayakan/ diakses pada pukul 12.15 hari Rabu 22

November 2017.

Page 15: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

3

masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa, bila dibandingkan dengan

mistik Kebatinan lainnya. Di sini penulis mendapati mistik Kapribaden

merupakan salah satu mistik yang menawarkan kepada siapa saja agar bisa hidup

bahagia, akibat permasalah hidup yang senantiasa ada dan silih berganti. Lebih

dari itu, mistik Kapribaden juga bisa digunakan siapa saja untuk mencapai

kesempurnaan hidup, yaitu selamat dunia dan akhirat. Oleh karena itu, di sini

penulis akan menguraikan sejarah mistik Kapribaden sebagai sebuah ajaran

(wulang wuruk), bukan sebagai sebuah agama, kepercayaan, organisasi, gerakan,

dan lain sebagainya. Dan dalam mengkaji mistik Kapribaden sendiri, penulis

melakukan penelitian lapangan (field research).

B. Rumusan masalah dan Ruang Lingkup

Dari uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa

permasalahan dengan pertanyan sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah lahirnya mistik Kapribaden?

2. Bagaimana dinamika perkembangan mistik Kapribaden?

3. Bagaimanakah aspek tasawuf Islam dalam mistik Kapribaden?

Terkait ruang lingkup dalam penelitian ini, penulis membatasi dimensi

spasialnya hanya seputar sejarah mistik Kapribaden, sebab itu merupakan objek

kajian penulis. Adapun batasan dimensi temporal, penulis membatasi mulai dari

tahun 1955 sampai 1998. Tahun 1955 merupakan menyatanya mistik Kapribaden

sebagai sebuah ajaran mistik (wulang wuruk) yang bisa diajarkan kepada siapa

saja yang menghendaki hidup bahagia. Adapun tahun 1998 penulis gunakan

sebagai batasan akhir dimensi temporal, sebab pada tahun 1998 merupakan

Page 16: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

4

berakhrinya masa Orde Baru, yang mana pada masa Orde Baru, mistik Kebatinan

Jawa, khususnya Kapribaden, mengalami tindak diskriminatif.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri bagaimana awal mula kemunculan

mistik kebatinan Jawa, lebih khususnya bagaimana lahirnya mistik Kapribaden,

dan bagaimana dinamika yang terjadi pada mistik Kapribaden itu sendiri, serta

bagaimana aspek-aspek keislaman yang terdapat dalam mistik Kapribaden.

Penulis berharap agar supaya tulisan ini dapat memberikan pemahaman variasi

perilaku spiritual masyarakat Jawa dalam berkehidupan dan beragama. Tak luput

pula penulis berharap agar tulisan ini bermanfaat bagi para tokoh agama juga

kalangan pemerintah dalam hal memberikan pemahaman kritis tentang sikap,

karakteristik dan persepsi umat dan masyarakatnya.

Adapun manfaat dari penelitian ini, diharapkan dapat menambah khasanah

pengetahuan, khususnya dalam bidang kajian mistik yang menggunakan

pendekatan kesejarahan. Semoga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan

kepada pembaca mengenai salah satu mistik atau kebatinan Jawa yang masih

terjaga keberadaannya, serta dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai

mistik Kapribaden. Lebih penting lagi, semoga tulisan ini dapat memberi sedikit

pemahaman tentang keberagaman masyarakat sebagai potensi positif umat bukan

komoditas untuk dipertentangkan.

D. Tinjauan Pustaka

Sejauh ini, penulis menemukan beberapa buku dan penelitian-penelitian yang

bisa penulis jadikan sebagai salah satu acuan dalam mengkaji penelitian ini. Di

Page 17: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

5

antaranya: buku karya Simuh yang berjudul Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf

Islam ke Mistik Jawa (1996), skripsi Moch. Syafi’udin (1996) yang berjudul

Konsep Manusia Menurut Penghayat Kapribaden, skripsi Siti fauziyah (2014)

yang berjudul Spiritualitas Penghayat Kapribaden di Desa Kalinongko

Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, skripsi M. Sholeh (2016) yang berjudul

Konsep Perbuatan Manusia Dalam Pandangan Aliran Kepercayaan Kapribaden,

skripsi Abdul Basit (2016) yang berjudul Strategi Perlawanan Kelompok

Penghayat Kapribaden Terhadap Diskriminasi Agama studi kasus di Dusun

Kalianyar Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung.

Dalam buku Simuh yang berjudul Sufisme Jawa: Transformasi Tasawuf

Islam ke Mistik Jawa (1996), memperlihatkan bahwa di Jawa terdapat tasawuf

yang unik, yaitu tasawuf murni atau tasawuf mistik yang kemudian dikenal

dengan mistikisme. Dalam bukunya, Simuh memetakan adanya dua jenis tasawuf,

yakni tasawuf Islam dan tasawuf mistik. Tasawuf Islam didasarkan atas ajaran

Qur’an dan Hadits, sedang tasawuf mistik menekankan pada tercapainya

manunggal dengan Tuhannya (manunggaling kawula Gusti).

Dalam skripsi Moch. Syafi’udin (1996) dengan judul Konsep Manusia

Menurut Penghayat Kapribaden, penulis menemukan perincian unsur-unsur

dalam diri manusia, serta bagaimana dan apa tujuan sebenarnya manusia

diciptakan berdasar pada penuturan para penghayat Kapribaden. Dan dapat

disimpulkan bahwa manusia terdiri dari raga dan hidupnya (roh), adapun tujuan

sebenarnya manusia hidup adalah manunggal dengan Gusti Ingkang Moho Suci

dengan menggunakan alat Panca gaib.

Page 18: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

6

Dalam skripsi Siti fauziyah (2014) yang berjudul Spiritualitas Penghayat

Kapribaden di Desa Kalinongko Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo penulis

melihat orientasi yang dilakukan Fauziah menekankan pada ajaran Kapribaden,

bahwa dalam ajaran Kapribaden untuk mengenal hidup (urip), menggunakan laku

yang terdiri dari singkir, paweling, kunci, asmo dan mijil. Dan dalam menjalani

hidup selalu melakukan mijil dalam gelar dan gulung.

Dalam skripsi M. Sholeh (2016) yang berjudul Konsep Perbuatan Manusia

Dalam Pandangan Aliran Kepercayaan Kapribaden penulis menemukan objek

kajian penelitian Sholeh menitik beratkan terhadap perbuatan manusia dalam

menjalani kehidupan. Dan dapat diambil kesimpulan, bahwa berdasarkan

pandangan Kapribaden, perbuatan manusia merupakan cipta dan karsanya sendiri.

Manusia dapat memilih baik atau buruk. Dengan kebebasan tersebut manusia akan

menanggung akibat dari perbuatannya. Oleh karena itu, manusia membutuhkan

Panca gaib dan Pangumbahing rogo agar mampu mengenalkan manusia dengan

hidup.

Skripsi Abdul Basit (2016) yang berjudul Strategi Perlawanan Kelompok

Penghayat Kapribaden Terhadap Diskriminasi Agama studi kasus di Dusun

Kalianyar Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung Kabupaten Tulungagung

mengemukanan bagaimana perlawanan para penghayat Kapribaden atas

diskriminasi yang dilakukan oleh warga setempat, yaitu dengan cara perlawanan

terbuka atau konfrontasi dan dengan perlawanan tertutup (segregasi), di samping

itu juga membaur dengan masyarakat setempat.

Page 19: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

7

Dari penelitian ini jelas terdapat kesamaan objek penelitian, akan tetapi

terdapat perbedaan dalam kajian, yaitu Moch. Syafi’udin mengkaji tentang konsep

manusia dalam pandangan Kapribaden, Siti Fauziah mengkaji mengenai

spiritualitas penghayat Kapribaden, M. Sholeh mengkaji mengenai konsep

perbuatan manusia berdasarkan aliran Kapribaden, Abdul Basit mengkaji

mengenai perlawanan penghayat kapribaden atas diskriminasi yang dilakukan

oleh warga setempat, sedangkan penulis mengkaji tentang sejarah lahirnya mistik

Kapribaden.

Dari beberapa tinjauan pustaka di atas, penulis menegaskan, bahwa belum

ada penelitian secara khusus yang mengkaji mengenai sejarah mistik Kapribaden.

E. Kerangka Konseptual

Dalam sebuah penelitian diperlukan kerangka konseptual agar alur pemikiran

penulis dapat dipahami sehingga tidak menimbulkan kekaburan atau salah

pengertian mengenai judul yang penulis ambil, maka dalam kerangka konseptual

ini, penulis akan menjelaskan beberapa kata penting secara rinci, yaitu:

a. Mistik

Kata mistik berasal dari bahasa Yunani mystiek atau mystikos yang artinya

rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinnig), tersembunyi (verborgen), atau

terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Jadi mistisisme dapat

diartikan paham yang memberi ajaran serba mistis (serba rahasia) hingga

hanya dapat dikuasai dan dipahami oleh orang atau kelompok tertentu saja,

terutama penganutnya.5

5 Haryo Aji, Dunia Mistik, hlm. 1.

Page 20: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

8

Menurut Jalaluddin, kata mistik berasal dari bahasa Yunani, yaitu myein

yang artinya menutup mata (de ogen sluiten) dan musterion yang artinya suatu

rahasia (geheimnis). Kata mistik biasanya digunakan untuk menunjukkan

sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan tentang misteri. Dalam arti

luasnya, mistik dapat didefinisikan sebagai kesadaran terhadap kenyataan

tunggal.6

Menurut Harun Nasution, dalam tulisan Orientalis Barat mengatakan

bahwa mistisisme disebut juga sebagai sufisme, sebutan ini tidak dikenal di

agama-agama lain kecuali Islam. Itu menandakan bahwa di dalam dunia

Islam, juga terdapat mistik dan aliran mistik, yaitu tasawuf. Sebagaimana

mistisme, tasawuf atau sufisme juga memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk

bisa memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan.7

Damarjati Supadjar mengemukakan ciri-ciri mistik, di antaranya: pertama,

mistisisme adalah persoalan praktik, kedua, secara keseluruhan mistisme

segala aktivitas yang bersifat spiritual, ketiga, jalan mistisme adalah cinta

kasih sayang, keempat, mistisme menghasilkan pengalaman psikologis yang

nyata, kelima, mistisme sejati tidak mementingkan diri sendiri.8

Selain dari beberapa pengertian tentang mistik di atas, masih banyak

pengertian lain tentang mistik, baik versi kamus maupun disiplin ilmu lain.

Untuk menambah pemahaman kita mengenai mistik, maka penulis akan

6 Jalaluddin dan Ramayalis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 1993),

hlm. 51. 7 Petir Abimanyu, Mistik Kejawen, Cet-1, (Yogjakarta: Palapa, 2014), hlm. 27-28.

8 Ibid., hlm. 18.

Page 21: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

9

memaparkan beberapa pengertian mistik dari berbagai disiplin ilmu tersebut,

di antaranya:

a) Mistik merupakan hal gaib yang tidak bisa dijelaskan dengan akal

manusia biasa.

b) Mistik merupakan subsistem yang ada di hampir semua agama dan sistem

religi untuk memenuhi hasrat manusia bersatu dengan Tuhan.

c) Mistik merupakan bentuk religi yang berdasar kepercayaan kepada satu

Tuhan, yang dianggap meliputi segala hal di alam semesta.

d) Mistik merupakan pengetahuan yang tidak dapat dipahami secara rasio,

maksudnya hubungan sebab-akibat yang terjadi tidak dapat dipahami oleh

rasio.

e) Mistik merupakan pengetahuan (ajaran atau keyakinan) tentang Tuhan

yang diperoleh melalui meditasi latihan spiritual, bebas dari

ketergantungan pada indra dan rasio.9

Dari semua pengertian mengenai mistik di atas dapat disimpulkan, bahwa

mistik berbeda dengan sikap irasional, bodoh, klenik, maupun puritan. Akan

tetapi, mistik merupakan suatu perbuatan yang adiluhung dan edipeni. Mistik

sarat akan spiritualitas, yakni pengalaman-pengalaman halus, di mana terjadi

adanya sinkronisasi antara logika rasio dan logika batin. Pelaku mistik juga

dapat memahami eksistensi gaib sebagai kenyataan yang logis atau masuk

akal. Hal demikian disebabkan karena akal telah mendapat informasi dari

dimensi gaib.

9 Abimanyu, Kejawen, hlm. 17.

Page 22: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

10

b. Kebatinan

Kata “kebatinan” berasal dari bahasa Arab “batin” yang artinya di

dalam, bagian dalam. Dalam bahasa Indonesia mendapat imbuhan ke–an,

jadi kebatinan, artinya bagian yang tertutup yang berada di dalam.

Ditinjau dari makna, kebatinan mempunyai bermacam-macam pengertian,

yaitu: di dalam “Ensiklopedia Umum” Kebatinan ialah sumber asas dan

sila Ketuhanan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guna

kesempurnaan hidup. Di dalam ‘Ensiklopedia Pendidikan”, Kebatinan

adalah sumber rasa dan kemauan untuk mencapai kebenaran, kenyataan,

kesempurnaan, dan kebahagiaan.10

Rasyidi mengatakan bahwa kata batin dapat diartikan sebagai orang-

orang yang mencari arti yang dalam dan tersembunyi. Mereka

mengartikan kata itu tidak menurut bunyi hurufnya tetapi menurut bunyi

interpretasi sendiri.11

Rahmat Subagyo mengemukakan bahwa kebatinan

adalah suatu ilmu atas dasar ketuhanan absolut, yang mempelajari

kenyataan dan mengenal hubungan langsung dengan Tuhan tanpa

perantara.12

Badan Kongres Kebatinan Indonesia (BKKI) mengemukan bahwa

kebatian adalah sepi ing pamrih rame ing gawe, memayu hayuning

bawono; artinya: kebatinan adalah tidak punya maksud yang

10

Ridin Sofwan, Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan, (Semarang: Aneka Ilmu, 1999),

hlm. 3. 11

H. M. rasyidi, Islam dan Kebatinan, (Jakarta: Yayasan Islam Studi Club Indonesia,

1967), hlm. 49. 12

Rahmat Subagya, Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama,

(Yogyakarta: Kanisius, 2002), hlm. 115.

Page 23: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

11

meguntungkan, giat bekerja, dan berupaya untuk mensejahterakan dunia.13

Dalam kongres BKKI yang kedua, definisi kebatinan diubah menjadi

“kebatinan adalah sumber asas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, untuk

mencapai budi luhur, guna kesempurnaan hidup.14

c. Kapribaden

Istilah kapribaden15

di sini merupakan sebuah laku spiritual pribadi

masing-masing untuk menuju kesempurnaan dengan mengikuti lakunya hidup

yang juga diikuti oleh raganya, menuju Tuhan yang Maha Esa.16

Jadi, di sini penulis menggunaan istilah mistik Kapribaden sebatas untuk

mempermudah pemahaman; di samping itu juga agar tidak melenceng dari makna

“laku hidup” yang terkandung dalam mistik Kapribaden itu sendiri.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan paradigma fenomenologi.

Fenomenologi diartikan sebagai sebuah pengalaman subjektif atau pengalaman

fenomenologikal, dan suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari

seseorang. Istilah fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk

petunjuk pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang

ditemui. Dalam arti yang lebih khusus, fenomenologi mengacu pada penelitian

terdisiplin tentang kesadaran dari perspektif pertama seseorang.17

13

Definisi pertama yang dirumuskan oleh Badan Kongres Kebatinan Indonesia (BKKI)

yang ke-1, 1959, hlm. 7. 14

Definisi ini dirumuskan pada kongres BKKI yang ke-2 di Semarang. Alasan

penggantian definisi karena definisi yang pertama masih lemah sebab tidak mempunyai landasan

hukum. 15

Berdasarkan KTP Romo Semono; pada kolom agama tertulis Kapribaden. 16

M. Sholeh, Konsep Perbuatan Manusia dalam Pandangan Aliran Kepercayaan

Kapribaden, (Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2016), hlm. 6. 17

Lexi J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),

hlm. 14.15.

Page 24: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

12

Fenomenologi menekankan upaya menggapai “hal itu sendiri” lepas dari

segala persepsi. Langkah pertamanya adalah menghindari semua kontruksi dan

asumsi yang dipasang sebelum dan sekaligus mengarahkan pengalaman. Tak

peduli apakah kontruksi filsafat, sains, agama, dan kebudayaan, semuanya harus

dihindari sebisa mungkin. Semua penjelasan tidak boleh dipaksakan sebelum

pengalaman menjelaskannya sendiri dari dan dalam pengalaman itu sendiri.18

Husserl mengajukan sebuah langkah yang harus ditempuh untuk mencapai

esensi fenomena, yaitu metode epoche. Kata epoche berasal dari bahasa Yunani

yang berarti ”menunda keputusan” atau “mengosongkan diri dari keyakinan

tertentu”. Epoche bisa juga berarti tanda kurung terhadap setiap keterangan yang

diperoleh dari suatu fenomena yang tampak, tanpa memberikan putusan benar

salahnya terlebih dahulu.19

Fenomena yang tampil dalam kesadaran adalah benar-benar natural tanpa

dicampuri oleh pre-suposisi. Untuk itu, Husserl menekankan satu hal penting

yakni penundaan keputusan, maksudnya keputusan harus ditunda atau dikurangi

dulu dalam kaitannya dengan status objek. Selanjutnya, menurut Husserl, epoche

memiliki empat macam, yaitu: pertama, metode yang mengesampingkan aneka

macam teori dan pandangan yang pernah kita terima dalam kehidupan sehari-hari,

baik dari adat, agama maupun ilmu pengetahuan. Kedua, meninggalkan sikap

keputusan atau diam dan menunda. Ketiga, mengolah data yang kita sadari

menjadi gejala yang trasendental dalam kesadaran murni. Keempat, mencari

18

Ibid., hlm. 14-15. 19

M. Sholeh, Konsep Perbuatan Manusia, hlm. 27.

Page 25: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

13

esensi fakta, semacam menjadikan fakta-fakta tentang realitas menjadi esensi dari

intisari realitas itu.20

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian sejarah, yaitu: heuristik

(pencarian dan pengumpulan sumber), verifikasi (kritik dan keabsahan sumber),

interpretasi (analisis dan sintesis), serta historiografi (penulisan).21

Melihat objek yang penulis kaji dalam penelitian ini, maka tema penelitian ini

tergolong tema kontemporer, sehingga dalam pengumpulan sumber penulis juga

menggunakan sumber lisan, yaitu melalui wawancara dengan pelaku sejarah.

Selain itu, penulis juga menggunakan sumber tertulis berupa transkrip-transktip

wedaran mistik Kapribaden dan foto. Sumber-sumber tersebut merupakan sumber

primer. Adapun sumber-sumber sekunder penulis juga menggunakannya untuk

melengkapi kekurangan-kekurangan.

Dalam tahapan heuristik, sampai sejauh ini, penulis mendapatkan sumber

primer berupa, transkrip wedaran mistik Kapribaden dengan judul Wedharan

Romo Semono Pitulas Tahun Mijil Kunci, transkrip dialog antara Semono dan

para penghayat Kapribaden (kadang) yang berjudul Sabda Dhawuh

Panganndhika Romo yang dirangkum oleh Soedaryo, buku Pambuka rasa

“Purwa Dumadine Manungsa” (1968), berkas-berkas tertulis tentang paguyuban

Kapribaden yang penulis dapatkan dari Susalid Prasetyo Hutomo, serta Sabda

Hanacaraka yaitu satu-satunya ajaran tertulis yang ditulis oleh Semono, penulis

dapatkan dari website resmi Paguyuban Penghayat Kapribaden. Penulis juga

20

M. Sholeh, Konsep Perbuatan Manusia, hlm. 28. 21

Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012), hlm. 51.

Page 26: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

14

melakukan wawancara lisan dengan Sapto Wibowo (Semarang), Daniel Riyanto

(Semarang), Susalid Prasetyo Hutomo (Salatiga), dan Purnomo (Purworejo).

Adapun sumber sekunder penulis dapatkan dari beberapa wedaran Semono

yang telah dihimpun oleh ‘Kadhang” penghayat Kapribaden, diantaranya:

kumpulan wedaran mistik Kapribaden yang dihimpun oleh pengikut Kapribaden,

yaitu: M. Soewardhiyono dan Djoko Roso Seger Pitulas dengan diberi judul

“Panggugah Rasa Sejati Tuntunan Hidup Berdasarkan Sabda Romo Semono”

(1985). Buku yang berjudul “Hidup Bahagia yang diakhiri dengan mencapai

Kasampurnan Jati” ditulis oleh ketua pertama Paguyuban Kapribaden Wahyono

Raharjo, meski tergolong pelaku sejarah, akan tetapi buku tersebut tercatat dibuat

pada tahun 1993. Buku kasampurnan Jati; Panca Gaib dan Adiatma, buku

“Kunci Hidup” yang ditulis oleh Sapto Wibowo (kadhang), Serta beberapa

rekaman yang penulis dapatkan saat mengikuti wedaran mistik kapribaden oleh

kadhang Sapto Wibowo.

Dalam tahapan verifikasi, penulis mencoba mengkritisi sumber-sumber yang

telah didapat agar sumber-sumber tersebut dapat dipertanggung jawabkan

keabsahannya. Karena dari sumber-sumber yang telah diperoleh terdapat pula hal-

hal yang sifatnya non-akademis.

Dalam tahapan interpretasi, penulis mencoba untuk menganalisis sumber-

sumber yang telah dikritisi tersebut. Dari hasil analisis itu, penulis mensintesiskan

agar tidak terjadi simpang siur.

Tahapan akhir dalam penulisan ini adalah historiografi, yaitu penulisan

sejarah itu sendiri. Dalam penulisan ini, penulis mencoba untuk menarasikan

Page 27: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

15

sejarah secara deskriptif analitis berdasar konsep dan teori yang penulis penulis

gunakan dalam penelitian ini.

G. Sistematika Penulisan

Penyajian penulisan karya ilmiah secara umum memiliki tiga bagian

sistematika, bab satu dengan bab yang lainnya saling berkesinambungan. Untuk

itu penulis akan membagi bab-bab sebagai berikut:

Dalam bab I, penulis memaparkan mengenai latar belakang, rumusan masalah

dan ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

konseptual, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

Dalam bab II, penulis membahas mengenai lahirnya mistik Kapribaden,

dengan memaparkan sebab kemunculan mistik kebatinan Jawa, lahirnya mistik

Kapribaden, dan konsepsi dalam mistik Kapribaden.

Dalam bab III penulis menjelaskan bagaimana terjadinya perkembangan

penghayat mistik Kapribaden, berdirinya paguyuban Penghayat mistik

Kapribaden, serta terjadinya konflik antara kalangan Islam dan Pemerintah

Indonesia dengan mistik Kapribaden.

Dalam bab IV penulis mengemukakan mengenai aspek-aspek keislaman yang

terdapat dalam mistik Kapribaden, di antaranya: pembersihan diri, esensi Tuhan,

mikro kosmos dan makro kosmos, dan insan kamil.

Dalam bab V penulis memaparkan penutup, yaitu sebuah kesimpulan dan

saran dari bahasan-bahasan yang telah diuraikan

Page 28: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

16

BAB II

SEJARAH LAHIRNYA MISTIK KAPRIBADEN

A. Kemunculan Mistik Kebatinan Jawa

Kebatinan Jawa telah ada sejak orang Jawa belum mengenal agama-agama

besar, seperti Hindu, Buddha, Islam, Kristen, dan lain-lain. Di sini penulis

mengalami kesulitan dalam penelusuran sumber-sumber dan literatur terkait asal-

usul lahirnya mistik kebatinan Jawa. Awal munculnya mistik kebatinan Jawa

tidak disebutkan secara eksplisit di dalam beberapa referensi. Di Jawa, sudah

menjadi sesuatu yang tidak asing bagi kita dengan istilah mistik kebatinan Jawa.

Faktor yang melatarbelakangi munculnya mistik Jawa dikarenakan adanya naluri

religius yang dimiliki setiap manusia, khususnya manusia Jawa. Mereka sadar

bahwa betapa pun hebatnya mereka, ada satu Dzat yang memegang kendali

seluruh kejadian di alam semesta yang mereka tinggali.

Purbatjaraka menacatat, bahwa jauh sebelum kedatangan Hindu-Budha,

masyarakat Jawa sudah mempunyai keyakinan mengenai Tuhan Yang Maha Esa,

dan menyembah-Nya menurut tata caranya sendiri. Salah satu sebutan untuk tuhan

dari era pra-Hindu dapat dilacak dari penggunaan bahasa-bahasa Nusantara asli,

sebelum dipengaruhi bahasa Sanskerta, Arab atau bahasa-bahasa Barat. Salah satu

sebutan untuk Tuhan adalah Hyang (Tuhan, yang diagungkan), Sang Hyang

Tunggal (Tuhan Yang Maha Esa), dan Sang Hyang Taya (Sang Maha Gaib). Hal

tersebut merepresentasikan bagaimana masyarakat jawa dulu sudah memiliki

konsep tentang Tuhannya sendiri sebelum tercampur dengan agama-agama besar

Page 29: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

17

dunia. Sementara banyak dari kalangan ahli meyakini, bahwa mistik kebatinan

Jawa dimulai sejak orang Jawa mendapat amunisi rohani atau mistis dari bangsa

India dengan agama Syiwa dan Budha-nya yang kemudian ditambah dengan

unsur-unsur Islam.22

Pada awal masa kemerdekaan Indonesia, gerakan kebatinan, khususnya di

Jawa, menjadi salah satu gerakan yang populer, kritis dan spiritualis serta

eksistensinya diakui oleh pemerintah. Saat terjadi perang kemerdekaan berbagai

propaganda dan semangat-semangat nasionalisme begitu digencarkan, hal itu

dilakukan sebagai usaha mempertahankan kemerdekaan yang baru terbentuk.

Orang-orang bersatu dengan segala cara supaya bisa memenangkan perang

dengan kolonial Belanda. Berbagai laskar-laskar rakyat dibentuk untuk membantu

angkatan bersenjata. Hal itu menumbuh suburkan perguruan atau paguyuban

aliran kejawen yang juga ikut andil dalam perang kemerdekaan. Ribuan kaum

laki-laki dan para pemuda berduyun-duyun mencari kesaktian atau kekebalan

tubuh untuk mencari keselamatan dan menambah mental berani berperang secara

fisik.23

Tumbuhnya berbagai aliran kepercayaan itu juga sebagai dampak dari masa

krisis dan masa transisi masyarakat. Masa krisis disebabkan karena berbagai

permasalahan dan resesi ekonomi yang mendera. Krisis yang terjadi ini

merupakan sebuah bencana bagi masyarakat kita, karena berbagai bahan makanan

22

Aji Nugroho, Dunia Mistik, hlm. 3. 23

Kuntowijoyo, Budaya dan Masyarakat, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2006),

hlm. 61.

Page 30: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

18

yang sulit ditemui, tidak ada minyak tanah dan bahkan pakaian pun sulit didapat.

Keadaan tersebut menyengsarakan rakyat Indonesia.24

Pada masa itu, disebut juga sebagai masa transisi, sebab dalam kurun waktu

kurang dari 5 tahun (1940-1945) sudah terjadi perpindahan kekuasaan dari zaman

Belanda ke zaman Jepang, kemudian menjadi zaman Indonesia merdeka.

Ketidakpastian sistem kekuasaan membuat sebuah kebingungan tersendiri

bagi rakyat. Terlebih kebijakan sistem pemerintahan yang diterapkan sangat

berbeda, sehingga mengombang-ambingkan psikis rakyat. Kebingungan secara

fisik dan psikologis itu membuat setiap orang harus terus survive dengan berbagai

cara bersama keluarganya. Faktor itulah yang mendukung dan menimbulkan

berbagai gerakan kebatinan.25

Di sisi lain, sistem dogma dan ritual agama-agama besar, seperti Islam dan

Kristen, tidak mampu memberikan kepuasan bagi pemeluknya. Dari sinilah yang

menyebabkan orang-orang beralih ke Kebatinan.26

Gerakan ini mencoba untuk

melindungi diri dari gerakan-gerakan sekulerisme, materialisme dan rasionalisme

dengan menggali nilai-nilai luhur terpendam dari kebudayaan asli. Bahkan misi

lain gerakan kebatinan ini karena ingin menyelamatkan unsur dari tradisi yang

sangat kaya tetapi sudah luntur. Kelompok gerakan kebatinan menyediakan juga

pemikiran-pemikiran untuk penguatan rasa agama dan kepribadian (sebagai

24

Subagya, Kepercayaan, hlm. 115. 25

Ibid., hlm. 115. 26

Harun Hadiwijoyo, Kebatinan Islam Abad XVI. Cet-II. (Jakarta: Gunung Mulia,1985),

hlm. 11.

Page 31: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

19

bagian dari kepercayaan) asli maupun pemulangan harga diri melawan rasa

minder terhadap teknologi asing.27

Menurut Bakker, hal itu masuk dalam kategori gerakan Gnostik, yaitu sebuah

gerakan sosio-agama yang sekali-kali timbul dalam zaman kegoncangan besar.

Gerakan tersebut terjadi bila dalam sistem masyarakatnya terjadi perubahan sosial

secara cepat atau bila nilai-nilai moral dan keagamaan mendadak menjadi pudar

sehingga nilai-nilai yang dipegang menjadi lenyap, bila tekanan

lahir mengasingkan manusia dari identitasnya maka muncul pula dengan yang

disebut harkat gnostik. Harkat itu mendorong manusia untuk memikirkan kembali

tempatnya dalam arus zaman, selain itu manusia semakin didorong ke dalam

refleksi dan permenungan ke dalam segala pemecahan masalah-masalah yang

sedang memporak-porandakan sistem mereka. Gerakan ini bisa dimasukkan

sebagai bagian dari mistik (jalan hidup spiritual) yang dekat dengan nuansa

mistis.28

Menurut Sartono Kartodirjo, maju mundurnya gerakan mistik selaras

dengan keadaan sosial dan banyak contoh mengenai gerakan-gerakan

mistik khiliastik (yang sangat menantikan Ratu Adil dan sejenisnya) yang

dipimpin oleh guru-guru mistik yang kharismatis sebagai protes terhadap

penindasan. Sama halnya dengan pendapat Niels Mulder, yang menganggap

bahwa perkembangan ramai dari berbagai aliran mistik yang harus dimengerti

sebagai usaha mengungkapkan diri dan mencari makna ditengah-tengah suatu

27

Rachmat Subagya, Agama Asli Indonesia. ( Jakarta : Djaya Pirusa, 1981). Hlm. 252. 28

Bekker, Agama dan Alam Kerohanian Asli di Indonesia, (Jakarta: Nusa Indah, 1979),

hlm. 192.

Page 32: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

20

zaman yang kacau. Bahkan hal itu terkadang sebagai suatu bentuk organisasi

modern untuk menghidupkan kembali warisan kebudayaan Jawa.29

Sementara solusi yang ditawarkan oleh kelompok agamawan tidak serta

merta mampu menyejukkan jiwa masyarakat yang sedang kekeringan batin,

doktrin ajaran yang biasa menjadi sangat menjemukan dan memuakkan bagi

sebagian besar bagi masyarakat yang sedang menderita. Apalagi ajaran-ajaran

agama yang terlalu bersifat doktriner teologis yang ketat.30

Di masa seperti itu, orang butuh sesuatu yang mampu menjawab berbagai

tantangan hidup dan perubahan zaman. Maka tak heran kalau di tengah kejenuhan

hidup tumbuhlah berbagai aliran-aliran agama lokal yang menjanjikan sebuah

pencerahan dan sebuah kepastian. Dari latar belakang keresahan seperti itulah

yang mendorong segala jenis gerakan-gerakan kebatinan, semangat kebatinan ini

menjadi harapan besar untuk datangnya zaman baru yang adil, aman, makmur,

sentosa dan lain sebagainya.31

Saat itu banyak pilihan atau alternatif pilihan yaitu berupa paguyuban atau

komunitas, dimana orang bisa mencari dan mendapatkan sebuah keselamatan,

kedamaian dan kecukupan, yaitu seperti aliran kepercayaan Sapto Dharmo, Susila

Budhi Dharma, Pangestu, Adam Makrifat, Kawruh Bejo, Budha Jawi, Pran-Suh,

Waris Mataram dan lain sebagainya. Dalam data Departemen Agama tahun 1953

melaporkan adanya 360-an aliran kepercayaan di Indonesia.

29

Niels Mulder, Mistisme Jawa, Ideologi Indonesia, (Yogyakarta: LKiS, 2001), hlm. 20. 30

Haryo Aji, Dunia Mistik, hlm. 7. 31

Asa’ad el Hafidy, Aliran-Aliran Kepercayaan dan kebatinan di Indonesia, (Jakarta:

Ghalia, 1977), hlm. 67.

Page 33: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

21

Gerakan kebatinan yang sangat pesat pada periode itu, selain bergerak di

bidang spiritual, mereka juga membentuk wadah di kalangan para penghayat

kepercayaan itu sendiri, yaitu dengan membentuk Badan Kongres Kebatinan

Indonesia (BKKI) pada tanggal 19 Agustus 1955 di Semarang. Pembentukan

BKKI itu dihadiri oleh 70 wakil aliran besar kepercayaan se-Indonesia dan

memutuskan untuk memilih Wongsonegoro sebagai ketua kongres tersebut. Latar

belakang pembentukan ini adalah sebagai wujud preventif terhadap anggapan dan

prasangka buruk yang diarahkan kepada kelompok keprcayaan ini. BKKI

inilah yang memperjuangkan hak-hak kelompok aliran kepercayaan

untuk disetarakan dengan ”agama resmi”.32

B. Lahirnya Mistik Kapribaden

Sebagaimana telah kita kenal, bahwa di Jawa masih terdapat banyak aliran

mistik Kebatinan yang sampai saat ini masih eksis, seperti Sapto Darmo,

Hardapusara, Susila Budi Darma (Subud), Paguyuban Ngesti Tunggal (Pangestu),

Paguyuban Sumarah, dan lain-lain. Terlepas dari aliran-aliran mistik kebatinan

tersebut, terdapat sebuah aliran mistik yang sampai saat ini kurang terkenal dan

masih asing di telinga mayoritas masyarakat, khususnya masyarakat Jawa. Mistik

yang dimaksud penulis tidak lain ialah mistik Kapribaden.

Sejarah mengenai munculnya aliran mistik Kapribaden tidak bisa terlepas dari

seorang yang bernama Semono Sastrohadidjojo, sebab ia adalah orang yang

dijadikan perantara lahirnya mistik Kapribaden tersebut. Berbicara mengenai

riwayat hidup Semono, penulis belum mendapati sumber otentik mengenai kapan

32

Syafi’udin, Konsepsi Manusia, hlm. 2.

Page 34: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

22

lahirnya Semono secara tepat dan akurat. Meski demikian, penulis mencoba

menguraikan sejarah riwayat hidup Semono semaksimal mungkin.

Sekitar sebelum tahun 1900-an, seorang isteri “padhemi” (istri resmi) dari

seorang raja Keraton, dibuang dalam arti diberikan kepada seseorang yang dinilai

berjasa. Itu karena desakan seorang “selir” raja yang sangat dicintai. Meski hal

demikian tidak jarang terjadi pada masa itu. Namun terlihat ada unsur

kecemburuan antar selir dan perasaan takut akan tersaingi. Oleh karena desakan

seorang selir yang sangat dicintainya, akhirnya hati raja pun luluh oleh rayuan

selir tersebut.33

Isteri “priyagung” yang dibuang itu bernama Dewi Nawangwulan. Karena

termasuk isteri seorang raja, maka kepergiannya disertai seorang dayang (emban)

yang bernama Rantamsari. Dewi Nawangwulan dibuang (“dhikendangake”) dan

diberikan kepada Kasandhikromo yang sering juga disebut Kasan Kesambi,

seorang pertapa atau tokoh spiritual pada kala itu, yang berdiam di desa

Kalinongko, Gunung Damar, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa

Tengah.34

Kashandhikromo tidak pernah mau menganggap apalagi memperlakukan

Dewi Nawangwulan sebagai isterinya. Dewi Nawangwulan tetap dianggap dan

dia perlakukan sebagai ratunya. Demikian pula dengan isteri Kasandhikromo,

yaitu Nyi Kasandhikromo. Ketika Dewi Nawangwulan diberikan kepada

Kasandhikromo, ternyata sedang dalam keadaan mengandung. Bayi yang

33

Wahyono Raharjo, Hidup Bahagia yang diakhiri dengan mencapai Kasampurnan Jati,

1993, hlm. 5. 34

Ibid., hlm. 5.

Page 35: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

23

dikandungnya kemudian lahir pada hari Jum’at Pahing tahun 190035

dan diberi

nama Semono, akan tetapi Dewi Nawangwulan wafat saat ketika melahirkan bayi

Semono. Tidak lama kemudian, dayang Rantamsari yang menemani Dewi

Nawangwulan tersebut juga meninggal dunia. Keduanya dimakamkan di Puncak

Gunung Damar Purworejo.36

Kemudian Semono dipelihara dan dibesarkan di bawah didikan

Kasandhikromo bersama kedua anak dan istrinya. Semono disekolahkan oleh

Kasandikromo di sekolah Ongko Loro (SD yang 5 tahun tamat untuk pribumi).

Ketika sudah tamat SD itu, Semono langsung diangkat menjadi guru bantu.37

Suatu hari, Semono yang saat itu masih berumur 14 tahun (sudah dianggap

dan diperlakukan sebagai orang dewasa pada kala itu), disuruh Nyi Kasan

mengambilkan minyak di dalam salah satu bilik rumah mereka. Tanpa Semono

sangka ternyata di dalam bilik itu ada seorang gadis yang tertidur lelap, gadis itu

tak lain adalah keponakan Nyi Kasan. Dalam kelelapan tidurnya, kain yang

dipakai tersingkap, hal itu menjadikan tubuh gadis itu kelihatan atau terbuka.38

Melihat hal itu, Semono mengkorok (berdiri bulu-bulu tubuhnya). Atas

kejadian tersebut, Semono lalu merenung. Mempertanyakan apa sebenarnya yang

menggerakkan bulu-bulu tubuhnya itu. Renungan demi renungan Semono

lakukan, akan tetapi masih tidak menemukan jawaban.39

Oleh karena Semono tidak menemukan jawaban dari renungan-renungannya,

akhirnya ia memutuskan untuk pergi bertapa. Jiwa bertapa Semono tidak luput

35

Tidak ada catatan resmi tanggal dan bulannya. 36

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 5. 37

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 5. 38

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 5. 39

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 5.

Page 36: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

24

dari didikan Kasandhikromo, yang latar belakangnya juga seorang pertapa,

bahkan diceritakan pula oleh salah seorang penghayat Kapribaden (kadhang),

bahwa Ibu Semono, yakni Dewi Nawangwulan juga merupakan seorang pertapa.

Kepribadian atau gaya hidup yang demikian pastinya menurun ke anak turunnya,

sebagaimana kita ketahui bahwa karakter seorang anak lebih dominan ditentukan

oleh lingkungan di sekitar, terutama keluarga. Hal serupa juga terjadi antara

seorang murid dengan gurunya, karakter murid identik meniru gaya seorang guru

yang mendidik dan mengajarnya, karena secara tidak langsung, seorang murid

melihat guru sebagai sosok panutannya. Dari kedua hal tersebut ternyata juga

terjadi pada seorang Semono, yang kemudian meminta izin kepada

Kasandhikromo, dan Kasandhikromo pun mengizinkannya. Semono yang pada

saat itu masih berusia 14 tahun, dengan keteguhan hati demi menemukan

kejanggalan yang meresahkan hidupnya, ia dengan tanpa rasa takut pergi bertapa

di goa Singo Barong yang berada dasar laut di Nusa Kambangan.40

Selama tiga tahun (1914-1917) Semono bertapa, namun ia tidak menemukan

sesuatu yang ia cari. Sebaliknya, ia mendapat “cangkok wijoyo mulyo kembang

wijoyo kusumo”, di samping itu, Semono juga mendapat bisikan gaib (wangsit),

yang berbunyi:

“Angger putroningsun wis cukup! Badarno anggonmu teteki, mbesuk yen

ono tahun limo-limo meh entek, mengko jenengsiro banjur ketemu klawan

kadangiro banjur ono”.41

Setelah mendapat bisikan itu, kemudian Semono bergegas untuk kembali ke

rumah. Baju yang ia pakai ternyata hancur, sebab selama 3 tahun bertapa ia sama

40

Transkrip Wedharan Romo Semono Pitulas Tahun Mijil Kunci. 41

Ibid., “Wedharan Romo Semono”.

Page 37: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

25

sekali tidak berganti baju. Dengan hanya bercawat dedaunan, Semono pulang ke

rumah. Dalam perjalanan pulang, Semono hanya berjalan di malam hari saja,

sedang di siang hari ia bersembunyi karena takut dan malu bila bertemu dengan

orang.42

Sesampainya di rumah, bukannya dirayakan, akan tetapi malah sudah

disediakan sebuah lubang (luweng) untuk ditempati Semono. Oleh

Kasandhikromo, Semono ditanam (dipendem) di dalam lubang tersebut selama 40

hari 40 malam. Untuk bernafas, Semono hanya diberi sebatang gelagah yang

ditancapkan ke dalam lubang itu dan setias usai menanak nasi, Nyi

Kasandhikromo mengepulkan asap nasi itu ke dalam lubang gelagah tersebut.43

Selanjutnya, Semono menjadi seorang Marsose (marinir) dan bertugas di

Surabaya. Selama menjadi Marsose, ia tetap menjalani laku sebagaimana

sebelumnya, yaitu bertapa atau bermeditasi. Jika pada siang hari ia dinas,

malamnya ia pergi ke laut sambil berendam dan juga menjala ikan, akan tetapi ia

tidak pernah mendapatkan ikan selama menjala sampai tahun 1955.44

Dalam kesehariannya, Semono makan sehari dua kali, akan tetapi setiap kali

makan, Semono hanya makan satu sendok. Berdasarkan penuturan para

penghayat, Semono jarang sekali tidur, bahkan hampir tidak pernah tidur. Jarang

mandi, tapi tetap tidak berbau badan, bahkan tidak terlihat ada kotoran (daki) di

badan Semono, meski demikian tubuhnya tetap terlihat sehat dan gagah. Seuasi

dinas sebagai Kapten Marinir (1960), Semono lalu pulang ke kampung

halamannya di Purworejo dan berdiam di Kalinongko dan Sejiwan, Loano,

42

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 6. 43

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 6. 44

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 6.

Page 38: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

26

Purworejo (dua rumah kediaman) bersama kedua istrinya, Ngarinem dan Tumirin.

Tidak dikisahkan kapan tepatnya kedua istri Semono meninggal, penulis hanya

mendapatkan referensi, bahwa keduanya meninggal dan dimakamkan tidak jauh

dari pusara Semono. Dari kedua istrinya, Semono tidak dikaruniai seorang anak

sekalipun.

Penulis menemukan titik temu kejadian sebab-akibat yang dialami Semono.

Meski penulis juga mengakui, bahwa kejadian sebab-akibat pelaku mistik

terkadang juga tidak masuk rasio akal orang biasa, dengan kata lain hanya

penghayat mistik yang dapat memahami hubungan sebab akibat tersebut. Dalam

sudut pandang psikologi, apa yang dilakukan Semono adalah bentuk revolusi ke

dalam diri (revolusi batin) yang kemudian menghasilkan evolusi atas dirinya

sendiri.45

Semono yang saat itu masih berumur 14 tahun, berdasarkan cerita salah satu

kadhang,46

Semono beragama Islam, Semono mengkorok (berdiri bulu-bulu

tubuhnya) sebab melihat bagian dalam tubuh seorang gadis. Atas kejadian yang

dialami Semono tersebut, kemudian Semono merenung dan mempertanyakan apa

sebenarnya yang menggerakkan bulu-bulu tubuhnya itu. Renungan demi renungan

Romo Semono lakukan, akan tetapi masih tidak menemukan jawaban. Hingga

akhirnya Semono memutuskan untuk pergi bertapa. Hal demikian mencerminkan

bahwa seorang Semono pada kala itu masih belum tau secara mendalam atau

gagal dalam memahami agama yang ia anut. Agama seakan candu bagi Semono

45

Soedjatmo Soemowerdojo, Psikologi Alam Ghaib, (Bandung: Alumni, 1992), hlm. 1-3. 46

Wawancara dengan Sapto Wibowo di Desa Nyemoh Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang pada tanggal 03 Juli 2018.

Page 39: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

27

kala itu, bukannya menemukan solusi permasalahan, melainkan malah menambah

masalah dalam dirinya.47

Namun demikian, akhirnya Semono menemukan jawaban atas permasalahan

yang ia dapat; meski memerlukan waktu yang relatif lama. Semono melakukan

suatu ritual meditasi.48

Karena meditasi bukan suatu metode atau teknik,

melainkan ia secara natural datang sebagai transformasi dasar melalui suatu

perubahan yang bermula dari suatu perkembangan dan pertumbuhan. Hingga

akhirnya Semono diberi sebuah anugerah berupa diam dan hening dalam

meditasinya. Apa yang diraih oleh Semono adalah bentuk totalitas dari hidupnya,

ia berpasrah menyerahkan segalanya kepada Sang Maha Hidup itu sendiri.49

Pada tanggal 13 malam 14 November 1955, bertepatan pada malam Senin

Pahing pukul 18:05 WIB, banyak orang di Perak Surabaya, terkejut menyaksikan

rumah Letnan KKO (sekarang letnan satu marinir), terbakar. Tetapi setalah

didekati ternyata bukan api, melainkan cahaya. fenomena itu terjadi di rumah

Letnan Semono di jalan Perak Barat No. 93 Surabaya.50

Peristiwa itulah yang terkenal sebagai menyatunya (mijile) Semono.

Pernyataan Semono saat mijil, menyatakan bahwa “Ingsun mijil, arso nyungsang

bawono balik, arso nggelar jagat anyar”. Ingsun (bukan aku) menyatu hendak

47

Wawancara dengan Sapto Wibowo di Desa Nyemoh Kecamatan Bringin Kabupaten

Semarang pada tanggal 03 Juli 2018. 48

Meditasi adalah suatu pertumbuhan kehidupan total yang berasal dari kehidupan total

manusia. Meditasi bukan sesuatu yang dapat ditambahkan kepada diri seseorang sebagaimana

adanya dia. 49

Soemowerdojo, Psikologi, hlm. 15. 50

Transkrip “Wedharan Romo Semono”.

Page 40: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

28

memutar-balikkan jagad (maksudnya jagad kecil, pribadi manusia, micro cosmos)

dan hendak menggelarkan dunia baru (micro cosmos baru).51

Mengutip dari transkrip Wedharan Romo Semono Pitulas Tahun Mijil Kunci,

yaitu:

“naliko dino Senen Pahing kasebut, jam 6.05 menit ragane kang Romo

Purworejo duk naliko Semono isih dumunung aneng Suroboyo, iku adu

arep karo bocah wadon kanga ran Sri Mukani. Sri Mukani iku nandang

loro wis pirang-pirang minggu lawase durung biso wicoro klawan liyan,

senadyan wis maneko warno kang wis den tindakake murih dadi lan

warase. Usodo sakehing usodo, tombo sakehing tombo kang dienggoni

ning ora waras. Naliko kuwi bocah wadon mau banjur ono sasmito

sakjrone dhadhane, kenen naliko upoyo usodo songko “Opsir Angkatan

Laut” lan dituduhake papan dununge Opsir mau, terus bojone sroyo

tansah upoyo marang Opsir mau, wekasan ketemu klawan kang Romo,

kang Romo banjur diboyong marang daleme Sri Mukani mau. Ing kono

sakwise lenggah Sri Mukani kang maune ora biso obah kejobo mung

ngathang-ngathang wae mau banjur sak naliko gumregah tangi, ngadek

banjur ngagem busono methukake kang Romo, banjur lenggah sejajar.

Kang Romo diundhat-undhat ora karuan lan dielokake: opo iki dhukun

Angkatan Laut sing biso marekne aku, jajal, cobanen katiyasaniro, tokno

kasektenmu! Lha kang Romo ditantang sing koyo mengkono banjur

nandukake kabisane. Usodo sakehing usodo, katiyasan sekabehing

katiyasan jangkep dilolosi, gegebengane kang pungkasan naliko kuwi

kang den darbeni dening kanjeng Romoniro ora mempan malah

digeguyu:jeneng siro aneng telenging samodro, opo kang wis ingsun

dhawuhake marang jeneng siro heh? Yen jeneng siro nyoto

Satriyo….elingo!

Sak naliko keng Romo dielingake tahun pitulas, yokuwi duk naliko keng

Romo isih topo broto aneng guwo “Singo Barong” aneng Nuso

Kambangan, ingkono ono suworo tanpo rupo, duk naliko keng Romo

nampani “Cangkok Wijoyo Mulyo Kembang Wijoyo Kusumo”. Dhawuhe

suworo kang tanpo rupo iku mengkene: “Angger putroningsun wis cukup!

Badarno anggonmu teteki, mbesuk yen ono tahun limo-limo meh entek,

mengko jenengsiro banjur ketemu klawan kadangiro banjur ono”. Iku

suworo kang den rungu tanpo ono wujude. Mulo naliko kang Romo adu

arep karo Sri Mukani, dielingake tahun pitulas, sak naliko eling suworo

kang ndawuhi kuwi lan sak naliko sangko telenging dhadhane keng Romo

geter, banjur gregah geter sekujur medhar sabdo: “heh yayi jeneng siro

Sri Sejati Garwaningsun”. Ingkono njur ono patemone loro: kang siji

sinebut “ROMO”, kang siji sinebut “Ibu Sri Sejati”. Tetemonan iku mahu

51

Transkrip “Wedharan Romo Semono”.

Page 41: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

29

aneng wilayah Suroboyo jam 6.05 menit tanggal 14 November 1955 dino

Senen Pahing.52

Dari beberapa sumber yang diperoleh oleh penulis, mistik Kapribaden

diyakini pertama kali menyata menjadi sebuah ajaran (wulang wuruk) pada

tanggal 13 malam 14 November 1955, bertepatan pada malam Senin Pahing pukul

18:05WIB. Berdasarkan wedharan Semono, kejadian tersebut merupakan

turunnya “Wahyu Eko Buwono, Wahyu Wahyuning Wahyu, Wahyuning Hyang

Tunggal yo Hiwang Moho Suci yo Hiwang Jagad Anyar” yang kemudian dikenal

sebagai Wahyu Ponco Goib (lima sarana gaib).

Seluruhnya ada 5 sarana gaib yang didapat oleh Semono dari lakunya selama

41 tahun (1914-1955). Semono mendapatkan 5 sarana gaib (Panca Gaib) secara

berangsur-angsur. Dalam mendapatkan sarana gaib Kunci, Semono menghabiskan

waktu selama 25 tahun hanya untuk melengkapkan Kunci saja. Tiap saat Semono

hanya dapat satu huruf, beberapa saat lagi satu huruf, dan begitu seterusnya,

hingga 25 tahun baru huruf-huruf yang Semono dapat itu lengkap dan menjadi

sarana gaib Kunci. Baru di tahun sesudahnya sarana gaib Kunci itu lengkap,

Semono mendapat 4 sarana gaib yang lain, yaitu Singkir, Paweling, Mijil dan

Asmo Sejati.53

Apa yang didapat oleh Semono bukanlah hasil dari pemikirannya, hal itu

terlihat dalam percakapan gaibnya:

“angger putroningsun . . . jenengsiro Ingsun paringi purbowasesaningsun,

Panjenengan Ingsun iki Moho Suci, jeneng siro Ingsun agemi,Ingsun puji

dadiyo putroningsun kang sejati, kanggo anandukake kardi yo kuwi

karsaningsun anggelar jagad anyar ono ing alam dunyo kene”. Mulo keng

52

Transkrip “Wedharan Romo Semono”. 53

Transkrip “Wedharan Romo Semono”.

Page 42: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

30

Romo banjur matur “welah, kulo puniko lare cubluk, bodho balelo, lare

gunung, lare dhusun, sekolah mawon mboten tutug, lakok badhe

kedhawuhan ingkang kados mekaten, punopo inggih kulo mangkeh badhe

saged angayahi?. banjur Moho Suci dhawuh: “angger putroningsun,

panjenengan ingsun iki urip sejati sejatine urip sinebut Moho Suci. Jeneng

siro among kari anandukake purbowasesaningsun kang bakal gawe

jeneng siro biso, mulo jeneng siro ingsun puji ojo was lan sumelang.

Jeneng siro pasti, jeneng siro biso nglakoni opo kang ingsun dhawuhake.

Jeneng siro yekti putroningsun kang sejati”.

Selama 25 tahun lebih (13 malam 14 November 1955 s/d 3 Maret 1981)

Semono memberikan wulang wuruk laku kapribaden kepada siapapun yang

menghendaki (tidak ada paksaan, tidak menakut-nakuti dengan cara dan jalan

apapun), yang ingin hidup bahagia (ayem tentrem), agar bisa mencapai

Kasampurnan Jati.54

Dari sini mengindikasikan, bahwa mistik Kapribaden bukan

merupakan sebuah gerakan, organisasi, agama, aliran, kepercayaan, kebatinan,

ataupun sejenisnya, melainkan ia (mistik Kapribaden) adalah sebuah “laku hidup”

manusia itu sendiri, siapapun orangnya, untuk mencapai hidup yang bahagia dan

selamat dunia serta akhirat.

C. Konsepsi Mistik Kapribaden

Sebagaimana pada mistik Kebatinan yang lain, dalam mistik Kapribaden juga

memiki berbagai macam konsepsi, di antaranya sebagai berikut:

1. Konsep Tentang Tuhan

Dalam mistik Kapribaden, Tuhan disebut dengan sebutan ROMO, Gusti,

Sumbere Urip atau Sejatine Urip. Pengertian tentang Tuhan, dalam mistik

Kapribaden pada umumnya tidak dijelaskan secara mendalam. Hal ini

bertujuan agar penghayat Kapribaden, dalam mencari, menemukan dan

54

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 7.

Page 43: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

31

menyembah tidak didahului dengan gambaran tentang Tuhan. Karena ketika

didahului gambaran akan Tuhan, dikhawatirkan adanya obsesi terhadap

gambaran Tuhan di dalam benak penghayat Kapribaden.55

Setelah bisa mencapai atau bisa menemukan Tuhan, biasanya justru tidak

dapat memberikan gambaran tentang apa, siapa, atau bagaimana Tuhan itu

sesungguhnya. Karena segala apa saja yang dapat digambarkan oleh otak

manusia, tidak ada yang mampu menyerupai, mirip, atau bahkan menyamai-

Nya.56

2. Konsep tentang Manusia

Manusia terdiri dari dua unsur pokok, yaitu roh (hidup) dan raga (jasad).

Roh ialah dzat Tuhan yang diturunkan atau dimasukkan Tuhan ke dalam raga

manusia, jadi yang menjadikan manusia bisa bergerak, bernafas, tumbuh dan

beraktifitas apapun itu karena di dalam raga manusia terdapat roh (hidup).

Adapun raga (jasad) itu sifatnya materiil. Raga manusia berasal dari unsur-

unsur tanah (zat-zat kimia organik dan anorganik), air (70% badan manusia

terdiri dari air), angin (segala yang bersifat angina/gas dalam tubuh), dan api

(kalori atau energi).57

Dalam prosesnya, bapak dan ibu yang hidup dari sumber bahan tersebut

(tanah, air, angin, dan api) menghasilkan sesuatu yang disebut sel mani

(sperma) dan sel telur (ovum). Dari pertemuan antara sperma dan ovum akan

terus hidup dan berkembang bilamana dimasuki roh (hidup) ke dalamnya.

55

Transkrip dialog antara Romo Semono dan paro putro dalam “Sabdo Pangandhiko

Romo”. 56

Ibid., transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 57

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 44: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

32

Maka, berkembanglah menjadi mudigah, janin, bayi dan lahir menjadi

manusia hidup. Komposisi raga (jasad) terdiri dari 7 lapis (istilah simbolik),

yaitu rambut, kulit, daging, otot (syaraf), tulang, sungsum, dan darah (segala

cairan tubuh). Maka dalam Kapribaden tujuh lapis komposisi tersebut

digolongkan sebagai raga. Adapun raga sendiri tidak bersifat kekal

(langgeng). Maka, setiap manusia pada suatu saat raganya akan rusak dan

tidak lagi dapat menjadi tempat atau alatnya hidup (urip). Raga nantinya harus

kembali ke asalnya, yaitu tanah, air, angin dan api; dengan kata lain raganya

telah menjadi mayat dan ditinggalkan hidupnya (roh).58

Manusia yang selalu menuruti segala keinginan raganya tidak akan bisa

mencapai kesempurnaan hidup, karena ia selalu memperbudak hidup. Padahal,

yang benar-benar mengetahui asal, ada, dan tujuannya (sangkan paraning

dumadi) hanyalah hidup (roh) itu sendiri, karena ia berasal dari sumbernya

hidup (Tuhan). Jadi, manusia yang ingin mencapai kesempurnaan hidup

(kasampurnan urip), maka dalam laku hidupnya harus menjadi abdinya hidup,

bukan memperbudak hidup. Oleh karena itu, manusia tinggal menurut dan

mengikuti kehendak hidup itu bagaimana, sebab hidup tau betul bagaimana

tugas dan kewajiban manusianya sesuai situasi dan kondisi.59

3. Konsep Tentang Alam Semesta

Alam semesta, bukan hanya bumi, bulan, matahari atau langit yang kita

lihat selama ini, melainkan seluruh yang ada, yang hingga saat ini belum ada

seorang pun yang mengetahuinya secara menyeluruh. Alam semesta

58

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 8-9. 59

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 45: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

33

diciptakan, ditata, dijaga oleh Tuhan dan tanpa sedetik pun luput dari

pengawan-Nya.60

Atas dasar pandangan yang demikian, maka dalam Kapribaden

menganggap bahwa semua yang ada di alam semesta ini, selama masih ada

gerak, tumbuh, dan berkembang; dengan kata lain masih “dilenggahi urip”

adalah sama dengan kita, yaitu sama-sama hidup. Oleh karenanya, manusia

seraya dituntut untuk selalu merasa dirinya menjadi satu dengan alam semesta,

serta selalu mengikuti jalan dan kehendaknya hidup. Melalui penghayatan

yang dalam, benar-benar bisa dirasakan bahkan dibuktikan menyatunya diri

kita dengan alam semesta.61

4. Konsep Tentang Kitab Suci

Dalam setiap agama pasti memiliki pola tertentu, seperti: Nabi, aturan-

aturan, kitab suci dan lain sebagainya. Maka yang menjadi dasar pada setiap

agama itu adalah pemimpinnya, atau pembawa ajarannya. Sedang dalam

Kapribaden, kedudukan Semono bukan pemimpin (Nabi), ia berposisi sebagai

sesepuh atau penyalur ajaran.

Dalam Kapribaden ada istilah Kitab Suci Adam Makno, akan tetapi yang

dimaksud bukan seperti kitab suci yang terdapat pada agama-agama, juga

bukan kitab tertulis. Adam berarti penuntun, makno berarti jelas. Jadi, yang

dimaksud sebagai Kitab Suci Adam Makno ialah hidup yang ada pada diri

manusia itu sendiri. Karena hiduplah yang tau mana baik dan buruk, mana

yang boleh diperbuat dan mana yang tidak. Maka jelas, bahwa hidup yang

60

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 61

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 46: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

34

harus dijadikan sebagai panutan atau patokan dalam menjalani kehidupan.

Untuk bisa menemukan, mengerti dan atau menjadi Kitab Suci Adam Makno,

penghayat Kapribaden harus selalu menjadi abdinya hidup, selalu menaati

petunjuk rasa, serta harus beneran dan bersungguh-sungguh dalam menjalani

laku.62

5. Konsep Tentang Kesempurnaan

Istilah kesempurnaan di sini sebagai terjemahan dari “kasampurnan”, yang

dalam pandangan Kapribaden merupakan kondisi menyatunya (manunggal

roso) hidup dalam diri manusia dengan hidup yang meliputi, menata,dan

menggerakkan alam semesta seisinya (urip kang nglimputi jagad royo sak

isine).63

Kesempurnaan (kasampurnan jati) akan dapat dicapai, bukan oleh

manusia, melainkan oleh hidup yang ada di dalam diri manusia. Hal tersebut

terjadi apabila raga yang ditempati oleh hidup (roh) tidak dikotori dengan

perbuatan-perbuatan salah oleh raganya, sehingga roh bisa kembali dan

mencapai kesempurnaan; artinya kembali ke asalnya, ke sumbernya, yaitu

Tuhan.64

Selama manusia masih hidup di dunia, yang dapat dilakukan ialah

menelusuri dan mengenal jalan menuju ke kesempurnaan, sampai menemukan

yang benar-benar disembahnya, yaitu Tuhan. Merasakan sendiri menyatunya

hidup dengan hidup; yang dimaksud menyatu disini bukan menyatu antara

62

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 63

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 64

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 47: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

35

hamba dengan Tuhan (manunggaling kawulo Gusti), melainkan rasa (roh)

dengan sumbernya rasa (Tuhan).65

6. Lima Sarana Gaib (Panca Gaib)

Dalam mistik Kapribaden, terdapat lima sarana gaib (panca gaib) yang

dapat digunakan untuk memperkenalkan, mempertemukan, dan menyatukan

manusia dengan hidup, rasa dengan sejatinya rasa, atau hamba dengan

Tuhannya. Adapun yang dimaksud lima sarana gaib, yaitu:

a. Kunci

Yang dimaksud dengan ”kunci” disini bukanlah semacam aliran

kebatinan atau kepercayaan ataupun suatu aliran agama baru. Kunci juga

bukanlah sebuah nama melainkan sebuah asma, segala apa saja yang ada

di dalam semesta ini. Tulisan kunci yang tertera di bawah ini bukanlah

seluruh bacaan, rapalan, doa ataupun mantera kebatinan. Kunci itu

bukanlah tulisan bahasa-bahasa Jawa, melainkan bahasa rasa. Jadi sarjana

bahasa Jawa pun tidak mungkin bisa menterjemahkan secara pasti.

Kenyataan membuktikan bahwa orang luar negeripun menyebutkan

”kunci” juga, bukan key atau sebutan lainnya, walaupun ejaan hurufnya

tidak sama (Inggris : coonchea, Jepang : konggi dan sebagainya). Begitu

juga kalau seandainya kunci dibaca atau disuarakan oleh orang luar negeri

ternyata sama kedengarannya.66

Berikut adalah bunyi ”unine kunci”:

Gusti ingkang Moho Suci

Kulo nyuwun pangapuro

65

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 66

M. Soewardhiyono dan Djoko Roso Seger Pitulas, “Panggugah Rasa Sejati Tuntunan

Hidup Berdasarkan Sabda Romo Semono”, (Jember: 1985), hlm. 17.

Page 48: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

36

Dumateng Gusti ingkang Moho Suci

Sirolah datolah sipatolah

Kulo sejatine Satriy /Wanito

Nyuwun wicaksono nyuwun panguwoso

Kangge tumindake Satriyo/wanito sejati

Kulo nyuwun kangge hanyirnakake tumindak ingkang luput.67

b. Asma

Asma yang dimaksud di sini adalah sesuatu yang bersatu dengan wujud

dari sebuah nama. Atau bisa diartikan bahwa sesuatu benda atau makhluk

itu sebenarnya merupakan manunggalnya beberapa unsur yang bersatu

padu (bersatunya jasad dan hidup). Jadi jasadnya saja yang berbeda alias

sebutan nama seseorang; begitu juga bisa saja sama seseorang sama benar

dengan namanya sendiri. Untuk mengetahui asma seseorang memang tidak

mudah dan tidak boleh atau dapat dikarang begitu saja dengan daya pikir.

Dibutuhkan kematangan pribadi, kemantapan rasa yang betul-betul hening

sehingga rasa tidak lagi dipengaruhi daya angan-angan, panca indera dan

budi pekerti (akal).68

c. Mijil

Mijil bisa tidak berarti keluar atau lahir, tapi yang dimaksud di sini

adalah memanunggalkan, menyatu atau menyesuaikan perilaku (pikiran,

ucapan, sikap dan perbuatan) dengan aturan gelar dan gulung sekaligus.

Yang disebut aturan gelar atau luar itu adalah semua aturan/tata yang

dibuat oleh manusia antara lain undang-undang, hukum adat, hukum

agama, peraturan negara, regional maupun aturan internasional, yang

tertulis maupun yang tidak dan diberlakukan setempat. Sedang aturan

67

Transkrip “Wedharan Romo Semono”. 68

Soewardhiyono dan Djoko, “Panggugah Rasa”, hlm. 26.

Page 49: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

37

gulung adalah aturan rasa. Kalau tata gelar itu setiap negara, bangsa atau

tempat tidak sama, tapi aturan/tata gulung mencakup semua bangsa di

seluruh dunia tidak terkecuali. Tata pada aturan/tata gelar disebut ”Mijil

Gelar” dan yang taat pada aturan/tata rasa disebut ”Mijil Gulung”. Kalau

seseorang melanggar tata gelar akan terkena sanksi berupa hukuman,

denda atau dikucilkan oleh kelompok masyarakat. Begitu juga hal bagi

mereka yang melanggar tata gulung akan terkena sanksi yang berupa sakit,

kecelakaan atau kejadian-kejadian yang fatal lainnya.69

Kata-kata mijil:

1) (Asmo), jeneng siro mijilo, pajenengan ingsun kagungan karso,

arso . . . . (Ini digunakan hanya dalam hal hal yang bersifat spiritual

“gulung”)

2) (Asmo), jeneng siri mijilo, panjenengan ingsun kagungan karso,

raganiro arso . . . . . (Ini digunakan, sebelum anda, raganya,

manusianya, akan berbuat apa saja “gelar”).70

d. Paweling

Paweling diibaratkan sebagai sebuah kaca toilet atau cermin.

Sebagaimana anda ketahui bahwa kaca toilet atau cermin adalah peralatan

untuk bersolek, berdandan busana, jelasnya untuk memperindah diri.

Apabila kita berkaca di depan cermin maka sesuatunya bisa nampak jelas

segala kekurangan, kekeliruan kesalahan yang ada pada diri kita. Dengan

melihat kekurangan dan kesalahan yang ada pada diri kita, kita dituntut

69

Soewardhiyono dan Djoko, “Panggugah Rasa”, hlm. 29. 70

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 22.

Page 50: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

38

untuk memperbaiki dan memperindahnya. Kalau rambut kurang rapi, kita

harus mencari sisir untuk merapikannya dan kalau bedaknya kurang rata

kita dituntut untuk mencari penghapus bedak untuk meratakannya. Jadi

pengertian ”Paweling” disini adalah wahana pengontrol sekaligus

rehabilitasi, renovasi dan proses nilai tambah, termasuk refleksi dan

succesi. Dengan cara intropeksi manusia akan mengerti dan menyadari

kekurangan, kesalahan dan kealpaan perilaku yang sudah-sudah.71

Dengan kontrol itu manusia akan berusaha untuk menambah,

membetulkan serta memperbaharui atau meningkatkan agar memenuhi

persyaratan sebagai manusia baik. Jadi dengan paweling manusia akan

dapat dengan sadar memperbaiki perilakunya sehingga dihari ini akan

selalu lebih baik dari keadaan yang kemarin. Perilaku yang demikian itu

disebut dengan istilah ”eling”. Eling bukan berarti ”Ingat” melainkan

adanya usaha pikiran, ucapan, sikap maupun tindakannya lebih baik dari

yang sudah-sudah.72

Adapun bunyi paweling, sebagai berikut:

Siji-siji

Loro-loro

Telu-telonono

Siji sekti

Loro dadi

Telu pandito

Siji wahayu

loro gratrahino

Telu rejeki.73

71

Soewardhiyono dan Djoko, “Panggugah Rasa”, hlm. 34. 72

Soewardhiyono dan Djoko, “Panggugah Rasa”, hlm. 34-35. 73

Transkrip “Wedharan Romo Semono”.

Page 51: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

39

e. Singkir

Singkir bukan untuk menyingkirkan bahaya setan roh-roh jahat

melainkan untuk menipiskan ego, dan juga menunjukkan asal mula

terjadinya manusia. Manusia asalnya dari manunggalnya rasa laki-laki dan

perempuan atau bersatu padunya kasih sayang bapak ibu. Disingkat

manusia asalnya dari kasih sayang. Karena asalnya dari kasih sayang

manusia dituntut untuk selalu bertuntunan kepada ”kasih sayang” dalam

berperilaku kepada siapapun. Singkir juga merupakan ilmu komunikasi

yang luas, dalam, teliti dan universal, khususnya komunikasi dengan

sesama manusia.74

Berikut kata-kata singkir:

Gusti Ingkang Moho Suci

Kulo nyuwun pangapuro dumateng Gusti Ingkang Moho Suci

Sirolah, Dhatolah, Sipatolah

Kulo sejatine satriyo/wanito

Hananiro hananingsun

Wujudiro wujudingsun

Siro sirno mati dhening satriyo / wanito sejati

Ketiban idhuku putih, sirno layu dhening (Asmo).75

7. Laku Spiritual dalam Mistik Kapribaden

Dalam mistik Kapribaden, penghayat menjalani laku hidup sehari-hari

dengan menggunakan lima sarana gaib (panca gaib), yaitu sarana untuk

memperkenalkan manusia pada hidup (urip) yang baik sesuai kehendaknya.

Dalam proses pengenalan diri kepada hidup, sarana gaib pertama yang

digunakan ialah kunci. Dalam laku tersebut, kunci dibaca tujuh kali dengan

sikap menyembah; tujuh lapis raga seluruhnya menyerah dan pasrah kepada

74

Soewardhiyono dan Djoko, “Panggugah Rasa”, hlm. 38. 75

Transkrip “Wedharan Romo Semono”.

Page 52: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

40

hidup yang ada di dalam raga penghayat itu sendiri. Setelah bisa merasakan

keberadaan hidup dalam diri penghayat, kemudian ia akan diberi asmo. Asmo

diberikan oleh penghayat (kadhang tuo), yang sudah dikehendaki oleh

hidupnya (kadhang tuo), kepada penghayat (kadhang enom). Setelah

mendapat asmo, maka penghayat diperkenankan dan ditekankan untuk selalu

mijil dalam setiap aktifitas hidupnya.76

Dalam Kapribaden, untuk meningkatkan lakunya, maka penghayat dituntut

untuk selalu berusaha membersihkan raganya dengan laku mencuci

(pangumbahing rogo), yaitu: sabar,ikhlas, narimo, ngalah, welas, asih lan

tresno marang sepodo-podone urip. Di samping itu, penghayat juga

disarankan menggunakan sarana gaib singkir. Dengan singkir, penghayat bisa

menipiskan atau bahkan mengendalikan nafsu agar aku (diri manusia) tidak

senantiasa memperbudak hidup, melainkan aku (diri manusia) menjadi

abdinya hidup. Jika penghayat sudah bisa dan mampu menggunakan empat

sarana gaib tersebut, maka ia akan selalu merasa bahagia (ayem tentrem).

Setelah itu, baru ia dapat menggunakan sarana gaib yang kelima, yaitu

paweling. Dengan sarana paweling, manusia yang digambarkan di atas dapat

menyatukan (manunggal roso) hidup dalam dirinya dengan hidup yang

menghidupi serta menggerakkan alam semesta dan hidup yang menjadi

sumber segala hidup, yaitu Tuhan Yang Maha Esa.77

76

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 77

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 53: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

41

BAB III

DINAMIKA MISTIK KAPRIBADEN

A. Perkembangan Penghayat Kapribaden

Mistik Kapribaden lahir perantara seorang yang bernama Semono

Sastrohadidjojo. Mistik Kapribaden bukanlah sebuah agama, aliran, kepercayaan,

kebatinan, gerakan maupun organisasi atau bahkan yang lainnya, melainkan

sebuah laku hidup (alat manunggal) manusia itu sendiri untuk dipergunakan

manusia sebagai jalan mencapai hidup bahagia (ayem tentrem) dan kembali ke

pangkuan Tuhan (sangkan paraning dumadhi). Sehingga seluruh agama, bangsa,

maupun budaya manapun bisa mengikuti jalan mistik Kapribaden. Ajaran asli

Kapribaden sebenarnya disebut sebagai manunggal kinantenan sarwo mijil.

Karena Kapribaden sebagai wadah yang legal, dan nama Kapribaden sendiri

ditemui pada kolom agama KTP Semono, juga nama Kapribaden lebih familiar di

telinga orang, maka penulis lebih memilih menggunakan istilah Kapribaden.78

Awal mula mistik Kapribaden hanya diberikan kepada orang-orang tertentu,

biasanya para pertapa-pertapa, itu pun pertapa yang sudah lama, biasanya

minimal 25 tahun bertapa, yang bisa menerima mistik Kapribaden. Hal tersebut

dibuktikan ketika Romo Semono memberikan kunci kepada Soedarmo Efendi,

ketika kunci diberikan kepada Soedarmo Efendi, ia jatuh pingsan (nggeblag

78

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 6.

Page 54: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

42

semaput) sebab tidak kuat menerima pemberian. Berdasarkan penuturan Semono,

Kapribaden dulunya harus ditebus dengan laku (bertapa) dulu.79

Di sini penulis tidak menemukan secara pasti kapan wulang wuruk

Kapribaden bisa diberikan kepada siapa saja yang menghendaki. Berdasarkan

referensi yang didapat penulis, antara tahun 1955-1960, Semono sudah

mengajarkan laku kasampurnan kepada para rekan-rekan sesama prajurit ABRI,

bahkan masyarakat Jawa Timur pada umumnya. Hal itu dapat dibuktikan dengan

nama dan alamat para tamu serta plat nomor polisi mereka yang menunjukkan

berasal dari wilayah Jawa Timur, Bali, Mataram, Lombok, dan lain-lain. Mulai

tahun 1960-an ketika Semono sudah habis masa dinasnya sebagai Kapten Marinir

dan kembali ke kampung halamanya di Purworejo dan berdiam di Kalinongko dan

Sejiwan, Loano, Purworejo (dua rumah kediaman) bersama kedua istrinya,

Ngarinem dan Tumirin, beliau menerima kedatangan tamu setiap hari rata-rata

500-an orang bahkan lebih, baik tamu lokal, nasional, maupun internasioanal.80

Dari sekian tamu yang datang, tentunya memiliki perbedaan tujuan mengapa

ia datang, mulai dari pengobatan penyakit, memohon restu untuk sesuatu,

meminta solusi atas kesulitan hidup yang dialami, dan tidak sedikit pula yang

datang untuk memohon bisa mengikuti laku kasampurnan, baik orang pribumi

maupun orang asing. Ada di antara mereka yang mendapat informasi dari mistis,

ada juga dari penuturan teman, saudara, atau orang lain.81

Dari situ penulis melihat beberapa faktor yang menyebabkan orang mau

menekuni dan menghayati mistik Kapribaden, di antaranya: pertama, karena

79

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 80

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 7. 81

Raharjo, Hidup Bahagia, hlm. 7.

Page 55: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

43

sebab mistik. Kedua, karena bertamu ke Semono; dengan kata lain tidak sengaja.

Ketiga, karena penuturan pengalaman teman, saudara atau orang lain. Keempat,

karena orang tersebut gagal memahami agama yang dianut. Penulis menilai,

bahwa kedatangan para tamu ini juga merupakan media yang dipakai Semono

untuk menyebar luaskan laku kasampurnan ini, meski pada hakekatnya laku

kasampurnan tidak memaksakan kepada siapa saja yang menghendaki atau tidak

menghendaki untuk menempuh jalan spiritual mistik Kapribaden. Bahkan sampai

saat ini, Kapribaden tidak pernah menyiarkan ajarannya, akan tetapi Kapribaden

terbuka untuk siapa saja yang menghendaki untuk mengikuti ajaran Kapribaden,

juga terbuka untuk siapa saja yang bertanya tentang Kapribaden.82

Sampai saat ini tidak diketahui berapa jumlah penghayat Kapribaden, bisa

jadi ribuan atau bahkan jutaan penghayat yang tersebar di mana-mana, di seluruh

penjuru dunia. Sebab dalam Kapribaden tidak ada pendataan anggota. Dalam

kapribaden tidak ada tingkatan-tingkatan derajat atau maqom dari satu penghayat

dengan penghayat lainnya, adanya hanya penghayat yang lebih berpengalaman

(kadhang tuo) dan penghayat pemula atau baru memiliki sedikit pengalaman

(kadhang enom).83

B. Berdirinya Paguyuban Penghayat Kapribaden

Ketika mistik Kapribaden mulai berkembang di seluruh Jawa dan sekitarnya,

tak pelak, pemerintah masa peralihan pun merasa gusar. Oleh Presiden Soeharto

yang saat itu menguasai pusat kepemimpinan negara mengirim utusan dari ABRI

untuk mencekal Semono beserta para penghayat Kapribaden. Setelah diadakan

82

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 83

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 56: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

44

perundingan yang cukup alot, akhirnya kesalahpahaman itu bisa kembali diterima

oleh pemerintah.84

Paguyuban Kapribaden didirikan semata-mata untuk mendapatkan legalitas

dari negara dan mengurus segala perizinan bila suatu saat mengadakan sebuah

kegiatan. Karena sebenarnya dalam Kapribaden tidak ada organisasi, adanya

kekadhangan (hubungan antar manusia yang melebihi saudara kandung), tidak

ada guru-murid, senior-junior, melainkan semua sama. Bahkan dalam

kebersamaan, semua latar belakang manusia dihilangkan, tidak ada kaya-miskin,

berpangkat-rakyat jelata, ataupun berpendidikan-buta huruf.85

Paguyuban Kapribaden didirikan atas dasar perintah (dawuh) Semono, yaitu

pada tanggal 29 April 1978. Ketika itu ada 5 orang (putro) yang sowan Semono,

di antaranya: Wahyono Raharjo, Hartini Wahyono, Soehirman, S. Parmin, dan

Sakir. Di hadapan para putro Semono menerbitkan sebuah tulisan aksara Jawa;

satu-satunya sabda Semono yang tertulis, yang berbunyi: ”Romo mangestoni,

putro-putro kudu ngakoni putro Romo”.86

Penjelasan Romo Semono: ” ditulis ono

tutup, kareban putro-putro podo nyawang mengisor, sebab putro-putro isih

nyawang menduwur, ben podo nyawang sing urip ono ngisor kreteg”. Lalu para

putro (penghayat) diperintah untuk menyebarkan sabda tersebut kepada para putro

yang lainnya.87

84

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 85

http://www.kapribaden.org/O_Organisasi.php diakses pada pukul 18.05 hari Senin, 09

Juli 2018. 86

Ditulis pada tutup kue dadar-gulung berwarna merah-putih, kemudian sabda tertulis ini

dikenal dengan sabda Honocoroko, karena tertulis dengan aksara Jawa. 87

http://www.kapribaden.org/O_Organisasi.php diakses pada pukul 18.05 hari Senin, 09

Juli 2018.

Page 57: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

45

Kemudian para putro yang sowan saat itu memohon petunjuk bagaimana cara

”ngakoni putro Romo”. Semono pun menyarankan untuk membentuk sebuah

paguyuban. Mereka menyanggupi untuk membentuk sebuah paguyuban,

kemudian paguyuban tersebut diberi nama ”Paguyuban Penghayat Kapribaden”.

Nama paguyuban itu didasarkan dengan KTP Semono; yang tertulis Kapribaden

pada kolom agama.88

Dari kelima putro yang sowan, wahyono Raharjo ditunjuk Semono sebagai

ketua paguyuban, akan tetapi Wahyono menolak, bahkan sampai tiga kali

menolak dengan alasan ”mangke mboten wurung nami/wahyono mpun

dhadosaken ontran-ontran ing kalangan putro Romo”. Semono menjawab: ”siro

ora pareng nolak, amargo iki wis dikersakake Moho Suci”. Akhirnya, dengan

sangat berat hati, Wahyono menyatakan kesanggupannya. Ia pun mengemukakan

permintaan kepada Semono ”dalem sagah, nanging nyuwun Romo dhawuhi

langsung putro-putro, supados sampun ngantos putro-putro nginten wontenipun

paguyuban saking kajengipun Wahyono”, Semono pun menyanggupi dan

kemudian membagi-bagikan formulir bagi para penghayat.89

Ketika lima putro tadi pamit pulang, sampai di depan kamar Semono, lengan

Wahyono dipegang oleh Semono, dan disuruh menunggu di depan kamar.

Semono mengambil sebatang tongkat berwarna coklat kehitaman yang terbuat

dari kayu galih kelor yang terbungkus kain merah. Oleh Semono, tongkat itu

diberikan kepada Wahyono sambil berkata ”iki tongkat komando, jeneng siro wis

88

http://www.kapribaden.org/K_Sejarah%20Kapribaden.php diakses pada pukul 18.05

hari Senin, 09 Juli 2018.

89

http://www.kapribaden.org/K_Sejarah%20Kapribaden.php diakses pada pukul 18.05

hari Senin, 09 Juli 2018.

Page 58: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

46

ngerti tegese, sopo wae seng mbangkang, sektiyo, digdhoyo koyo ngopo, mbok

dhudhul iki mesti modar. Siro ora usah was sumelang amargo sekabehing bolo

sirolah bakal sabiyantu marang jeneng siro, iki sabdane Moho Suci,

tampanono!”.90

Kemudian persiapan-persiapan dilakukan, beberapa kali mengajukan izin

untuk bertemu Soeharto selaku Presiden Indonesia kala itu, akan tetapi beberapa

kali juga ditolak dengan berbagai alasan. Hingga akhirnya diizinkan bertemu

Presiden Soeharto dengan durasi waktu 5 menit. Akan tetapi ketika yang menemui

Soeharto ternyata adalah Wahyono, yang mana Wahyono adalah cucu dari juragan

Kerbau yang digembala Soeharto waktu masih muda dulu, Soeharto kaget hingga

akhirnya berbincang-bincang lama. Dan sejak saat itu papan larangan dicabut.91

Akhirnya berbagai langkah strategis dan taktis dilakukan, dan paguyuban bisa

diresmikan. Tepat pada malam Senin Pahing tanggal 30 Juli 1978 Paguyuban

Penghayat Kapribaden sah di mata hukum dan diresmikan. Upacara ritual

dilaksanakan di Sanggar Sasono Adiroso, sedang upacara peresmian dilaksanakan

di Anjungan Mataram Taman Mini Indonesia Indah. Sejak berdirinya paguyuban

Kapribaden, Semono mulai mengajarkan lagi ajarannya.92

Setelah resmi diakui oleh pemerintah, Wahyono bersama S. Hoetomo dan

Hendra Yudianto dua bulan berkeliling ke daerah-daerah untuk membentuk

paguyuban (cabang) di daerah-daerah tersebut, sekaligus mengantar pengurus

cabang untuk mendaftar ke 5 instansi pemerintah, kalau provinsi ke 7 instansi,

90

http://www.kapribaden.org/K_Sejarah%20Kapribaden.php diakses pada pukul 18.05

hari Senin, 09 Juli 2018. 91

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 92

http://www.kapribaden.org/K_Sejarah%20Kapribaden.php diakses pada pukul 18.05

hari Senin, 09 Juli 2018.

Page 59: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

47

sedang pusat ke 9 instansi. Hal ini dilakukan agar mistik Kapribaden tidak sekedar

diakui oleh pemerintah Indonesia, akan tetapi juga diakui secara sah menurut

Undang-Undang Negara.93

Paguyuban Penghayat Kapribaden kemudian terdaftar pada DEPDIKBUD

R.I. : No. 1.099/F.3/N.1.1/1980 dan baru sah diakui menurut Undang-Undang

Negara pada tahun 1985 sesuai UU No. 8/1985 dalam pengumuman pemerintah

tentang organisasi-organisasi kemasyarakatan yang sah tingkat nasional,

bernomor 324.94

Sampai saat ini, sistem keorganisasian dalam Kapribaden sebenarnya tidak

berjalan sesuai dengan prosedur keorganisasian pada umumnya. Meski demikian,

paguyuban Kapribaden tetap menaati dan mematuhi peraturan yang diberlakukan

oleh pemerintah. Dengan bukti, dalam Kapribaden tetap ada struktur

keorganisasian yang rapi, meski sifatnya formalitas. Diadakan pula pergantian

pengurus setiap lima tahun sekali, mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi,

sampai nasional. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

dalam Kapribaden juga diberlakukan.95

Demikian uraian mengenai sejarah berdirinya Paguyuban Penghayat

Kapribaden di atas yang dapat dilaporkan penulis, dan perlu diketahui, bahwa

Paguyuban Penghayat Kapribaden masih eksis sampai saat ini.

93

http://www.kapribaden.org/O_Organisasi.php diakses pada pukul 18.05 hari Senin, 09

Juli 2018 pukul 18.05. 94

http://www.kapribaden.org/O_Organisasi.php diakses pada pukul 18.05 hari Senin, 09

Juli 2018. 95

Wawancara dengan Susalid Prasetyo Hutomo di Perumahan Salatiga Permai pada

tanggal 08 Juli 2018.

Page 60: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

48

C. Konflik dalam Kapribaden

1. Konflik Internal

Dalam perkumpulan suatu kelompok, pasti terdapat perbedaan. Dari

perbedaan itu pula seringkali terjadi gesekan-gesekan. Seakan menjadi hal

yang wajar bila dalam sebuah kelompok terjadi suatu konflik. Akar dari

terciptanya konflik dalam kelompok bisa terjadi karena kecemburuan sosial,

merasa benar dan merasa pantas berkuasa.

Dalam Kapribaden sendiri, hal itu terjadi, meski tidak tergolong sebagai

konflik besar. Berdasarkan penuturan Daniel Riyanto, konflik tersebut terjadi

sebab adanya kecemburuan sosial dari penghayat Kapribaden yang merasa

pantas, mampu, sakti dan bisa memimpin paguyuban Kapribaden. Akibat dari

konflik tersebut, akhirnya beberapa penghayat Kapribaden yang tidak setuju

dengan pemimpin paguyuban, mengeluarkan diri dari organisasi Kapribaden.

Menganggap paguyuban Kapribaden telah menyimpang dari ajaran. Mereka

juga mengolok-olok serta menghasut penghayat Kapribaden yang lainnya,

bahwa paguyuban Kapribaden didirikan semata untuk mencari uang. Ada juga

yang merasa bahwa Kapribaden bukanlah sebuah organisasi, jadi tidak perlu

mengikuti dan menjadi anggota di paguyuban Kapribaden.96

Dengan tegas Daniel Riyanto97

mengklarifikasi anggapan tersebut, bahwa

pandangan mereka tentang kesemua itu tidaklah benar. Paguyuban Kapribaden

didirikan semata hanya untuk melegalkan ajaran Kapribaden di mata hukum

96

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 97

Pimpinan Paguyuban Penghayat Kapribaden tingkat Provinsi Jawa Tengah. Pertama

kali belajar ajaran Kapribaden umur 10 tahun (1967) oleh bapaknya. Aktif di organisasi

Kapribaden sejak tahun 2005.

Page 61: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

49

serta mudah ketika akan mengadakan sebuah acara. Dalam Kapribaden sendiri

tidak ada istilah penghayat itu sakti, ahli dan merasa mampu. Sebab kesemua

itu hanya hidup yang memiliki kuasa, manusia (raga) tidaklah bisa apa-apa.

Daniel Riyanto berani menjamin, bahwa sampai saat ini Kapribaden tidak

pernah sama sekali ketika mengadakan suatu acara meminta-minta uang

kepada penghayat, apalagi meminta sumbangan kepada instansi pemerintah.

Dana didapat biasanya dari pemberian secara sukarela (berdasarkan rasa) oleh

penghayat atau pengurus paguyuban Kapribaden tanpa meminta atau bahkan

memaksa.98

2. Konflik Eksternal

Keberadaan mistik kebatinan di Indonesia, khususnya di Jawa telah menarik

perhatian dari berbagai pihak. Di antaranya dari sarjana-sarjana, baik di dalam

maupun di luar negeri, tak pelak pula dari para ahli agama dan juga

pemerintah.

Pada masa awal pemerintahan Orde Baru, tepatnya tahun 1973, terjadi

ketegangan antara pemerintah dengan mistik Kapribaden. Orang-orang

dilarang untuk datang di tempat atau di kediaman Semono. Siapapun yang

ingin menemui Semono harus izin dahulu ke Polsek, Koramil, Kodim dan

Polres. Hal demikian dilakukan pemerintah Orde Baru yang merasa khawatir

akan keterlibatan Kapribaden dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), sebab

sebelumnya Soekarno pernah juga ikut belajar di Kapribaden. Pemerintah Orde

baru khawatir bahwa Soekarno telah menyebarkan faham komunis pada

98

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018.

Page 62: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

50

Semono serta penghayat Kapribaden lainnya. Bahkan pada tahun 1976 ada

papan larangan, yang melarang siapa saja untuk mendatangi dan menemui

Semono, baik dengan kepentingan berobat, meminta solusi permasalahan,

sampai belajar ajaran yang dibawa Semono. Sebenarnya pada tahun 1973

sudah ada larangan dari pemerintah Orde Baru (belum dipasang papan

larangan), akan tetapi masih ada orang yang datang secara sembunyi-

sembunyi, hingga akhirnya dibikinlah papan larangan itu pada tahun 1976.

Semono juga dilarang mengajarkan ajarannya ke orang-orang, ia pun

mengikuti instruksi dari pemerintah.99

Ada beberapa penghayat yang khawatir bilamana ajaran yang dibawa

Semono tidak diajarkan lagi, maka akan hilang. Akhirnya pada tahun 1978,

Semono memberikan sabda bahwa akan ada orang yang berani mencabut

papan larangan ini. Tepat pada tanggal 29 Juni 1978, ada 5 orang sowan ke

tempat Semono secara bersamaan. Dari kelima orang tersebut, Wahyono diberi

amanat Semono untuk melegalkan Kapribaden dari pemerintah Orde Baru.

Akhirnya berbagai langkah strategis dan taktis dilakukan, dan paguyuban bisa

diresmikan. Tepat pada malam Senin Pahing tanggal 30 Juli 1978 Paguyuban

Penghayat Kapribaden diresmikan. Paguyuban Kapribaden legal di mata

hukum dan sejak saat itu tidak lagi terjadi konflik dengan pemerintah Orde

Baru.100

Dalam sejarah perjalanan Kapribaden, sama sekali tidak ada perseteruan

dengan agama-agama resmi di Indonesia, apalagi dengan mistik Kebatinan

99

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018. 100

Wawancara dengan Daniel Riyanto di desa Pringapus pada tanggal 06 Juli 2018.

Page 63: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

51

yang lainnya. Bahkan, banyak pula para penghayat Kapribaden yang juga

beragama resmi. Berdasarkan pengakuan dari Susalid,101

dalam Kapribaden

diajarkan ”ora pareng cawe-cawe mring kapitayan liyan, marsudi kahanane

dhewe” (tidak boleh ikut campur mengenai kepercayaan orang lain, akan tetapi

meniti diri sendiri), dari sini penghayat Kapribaden berpegang teguh untuk

tidak mau menyalahkan atau ikut campur urusan orang lain. Meski pada

kenyataannya penghayat Kepercayaan atau mistik Kebatinan, khususnya

Kapribaden sering juga mendapat omongan-omongan dari kalangan umat

beragama yang kurang mengenakan. Namun di sini, penghayat Kapribaden

mendiamkan, membiarkan dan mengabaikan hal yang demikian.102

101

Penghayat Kapribaden umur 28. Akktif di organisasi sejak 1992, sekarang menjadi

sekretaris Kapribaden cabang Kota Salatiga. 102

Wawancara dengan Susalid Prasetyo Hutomo di Perumahan Salatiga Permai pada

tanggal 08 Juli 2018.

Page 64: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

52

BAB IV

TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KAPRIBADEN

A. Pembersihan Diri

Pensucian diri merupakan laku yang berat serta membutuhkan waktu yang

relatif lama. Sebab pensucian diri meliputi upaya mawas diri untuk mengenal

sifat-sifat nafsu dan kemudian menemukan hakekat dari pribadinya. Lalu

dilanjutkan dengan upaya meninggalkan sifat-sifat yang tercela dan menghisa diri

dengan sifat-sifat yang terpuji. Dalam ajaran mistik Kapribaden, untuk

meningkatkan laku hidup penghayat, maka penghayat dituntut untuk selalu

berusaha membersihkan raganya dengan panca laku, yaitu: sabar, ikhlas, narimo,

ngalah, welas, asih lan tresno marang sepodo-podone urip. Dalam menjaga

kebersihan raga, ajaran mistik Kapribaden selain lima panca laku tersebut juga

menekankan untuk selalu cegah dhahar kelawan guling; maksudnya ialah sebagai

manusia, khususnya penghayat Kapribaden, agar tidak lagi memperturut

keinginan nafsu yang sifatnya keduniaan.103

Dalam tasawuf Islam, disebutkan secara bertahap mengenai pembersihan diri.

Pembersihan diri (jiwa) dalam Islam melalui beberapa tingkatan, di antaranya:

taubat, wara’, zuhud, faqir, sabar, tawakkal dan ridla. Maqamat tersebut

merupakan konsepsi tasawuf yang dibawa oleh al-Ghazali. Pada abad kelima

Hijriyah, muncul seorang Imam al-Ghazali yang sepenuhnya menerima tasawuf

yang berdasar pada al-Qur’an dan as-Sunnah serta bertujuan asketisme, yaitu

103

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 65: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

53

kehidupan yang sederhana, pelurusan jiwa dan pembinaan moral. Al-Ghazali lah

yang kemudianberhasil memancangkan prinsip-prinsip tasawuf yang moderat,

yang seiring dengan aliran Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Sejak abad keenam,

sebagai akibat dari kepribadian al-Ghazali yang begitu besar, pengaruh tasawuf

sunni semakin meluas dalam dunia Islam.104

Taubat dalam ajaran tasawuf Islam, bukan sekedar taubat dari perbuatan dosa,

melainkan juga taubat dari terlena (ghoflah) mengingat Allah. Jadi jelas, konsepsi

taubat di sini berarti melepaskan cara dan pola pikir hidup lama yang sering lalai

akan mengingat Tuhan dan merubahnya untuk selalu ingat dan lekat rasanya

dengan Tuhan. Selepas itu ditingkatkan untuk mencapai zuhud, yaitu tidak tamak,

tidak bergairah terhadap hal-hal duniawi atau menyidikitkan keinginan terhadap

dunia. Kemudian naik lagi ke tingkatan faqir. Dalam tasawuf Islam, faqir

diartikan tiada memiliki sesuatu dan hatinya tidak dimiliki oleh sesuatu. Dalam

keadaan faqir pasti akan mengalami berbagai cobaan hidup, maka jiwanya harus

ditingkatkan ke maqam sabar, rela atau menerima berbagai cobaan dan

penderitaan. Sehingga, nantinya meningkan ke maqam tawakkal. Tawakkal dalam

tasawuf Islam diartikan berserah diri terhadap kehendak Tuhan. Sesudah itu akan

mencapai tingkatan ridla yang berarti rela dan senang hati dengan segala macam

cobaan dan penderitaan.105

Latihan rohaniah tersebut, dalam Islam berlandaskan pada firman Allah,

sebagai berikut: ”dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan Kami,

104

Abu al-Wafa al-Ghanimi at-Taftazani, Sufi dari Zaman ke Zaman, Cet-1, (Bandung:

Penerbit Pustaka, 1985), hlm. 18 105

Simuh, Sufisme Jawa Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa, Cet-2,

(Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya, 1996), hlm. 94-95.

Page 66: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

54

benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan,

sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”.106

Dan

juga firman Allah ”Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan dzikir

sebanyak-banyaknya”.107

Kaitannya laku welas asih tresno pada ajaran Kapribaden, dalam Islam Allah

berfirman ”Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang”.108

Dari sini memberi pengertian, bahwa Tuhan bersifat welas asih

dengan melipahkan karunia kepada seluruh makhluk, pun juga menyayangi

seluruh makhluknya, tanpa terkecuali. Manusia sebagai hamba yang berasal dari

dzat Tuhan sendiri, selayaknya juga selalu mengasihi dan menyayangi kepada

sesama hidup.

B. Esensi Tuhan

Mengenai hakekat Tuhan, dalam mistik Kapribaden tidak dapat memberikan

gambaran tentang apa, siapa, atau bagaimana Tuhan itu sesungguhnya. Karena

segala apa saja yang dapat digambarkan oleh otak manusia, tidak ada yang

mampu menyerupai, mirip, atau bahkan menyamai-Nya. Bahkan sejatinya, esensi

dari segala yang ada di alam semesta ini merupakan perwujudan Yang Tunggal.

Di sini penulis menemukan kesamaan hakekat tentang Tuhan dalam

perspektif Islam. Dalam ajaran ketuhanan mistik Kapribaden mirip dengan konsep

wihdatul wujud dalam Islam. Siti Jenar dalam pahamnya mengungkapkan, “tidak

ada sesuatu pun yang meng-Ada kecuali Allah. Jadi, orientasi pemikiran Siti jenar

ini adalah dari bawah ke atas, di mana manusia naik menuju-Nya (menyatu ke

106

QS., Al-Ankabut, 29:69. 107

QS., Al-Ahzab, 33:41. 108

QS., Al-Fatihah, 1:1.

Page 67: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

55

yang Wujud), sehingga menjadi “hanya Allah yang wujud hakiki” Juga dalam

sifat Allah mukholafatul lil hawaditsi bahwa tidak ada apa dan siapapun yang

menyerupai, mirip, atau bahkan menyamai Tuhan.109

Ibnu ‘Arabi, dalam pahamnya mengenai wujud, mempercayai terjadinya

emanasi, yaitu Allah menampakkan segala sesuatu dari wujud ilmu menjadi

wujud materi. Ibnu ‘Arabi menginterpretasikan wujud segala yang ada sebagai

teofani abadi yang tetap berlangsung dan tertampaknya Yang Maha Tunggal di

setiap saat yang terhitung bilangannya. Jelasnya, realitas wujud ini hakekatnya

tunggal. Sementara beraneka macam hal yang ada, tidak lain hanyalah hasil indra-

indra lahiriah serta akal budi manusia yang terbatas.110

Ibnu Sab’in, seorang sufi dan filosof dari Andalusia, mempunyai gagasan

sebuah paham dalam tasawuf falsafi, yang dikenal dengan paham kesatuan

mutlak. Gagasan esensial pahamnya sederhana saja, yaitu wujud adalah satu, alias

wujud Allah semata. Wujud yang lainnya hanya wujud Yang Satu itu sendiri.

Dengan begitu, maka wujud, dalam kenyataannya, hanya satu persoalan yang

tetap. Dalam pahamnya, Ibnu Sab’in menempatkan ketuhanan pada tempat

pertama. Sebab wujud Allah, menurutnya, adalah asal segala yang ada pada masa

lalu, masa kini, maupun masa depan. Sementara wujud materi yang tampak justru

ia rujukkan pada wujud mutlak yang rohaniah.111

Ibnu Sab’in menganalogikan wujud dengan lingkarab; porosnya adalah wujud

yang mutlak, sementara wujud yang nisbi ada di dalam lingkaran. Sebenarnya

109

M. Sholikhin, Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar, Cet-1, (Yogyakarta: Narasi, 2011),

hlm. 29. 110

Abu, Sufi, hlm. 202-203. 111

Abu, Sufi, hlm. 210-211.

Page 68: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

56

antara kedua wujud tersebut tidak ada perbedaan, sebab keduanya pada

hakekatnya adalah satu. Ibnu Sab’in juga menggambarkan wujud Allah yang

wajib dengan wujud Allah yang mungkin dalam kedudukan sebagaimana materi

dengan bentuk. Ringkasnya, wujud hanya satu, tidak ada dua dan juga tidak

sekali-kali banyak. Pemikirannya yang seperti ini dilandaskan atas firman Allah “

Dia itulah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Bathin” (QS, al-

Hadid, 57: 3).112

C. Mikro Kosmos dan Makro Kosmos

Dalam pandangan Islam, manusia (mikro kosmos) terbagi menjadi dua

bagian, yaitu: jasmani dan rohani, fisikal dan spiritual, badan dan ruh, diri

kebendaan dan diri kejiwaan, atau dzahir dan batin. Pada segi dzahirnya, manusia

adalah sama saja. Namun dari segi batiniah, setiap manusia masing-masing adalah

berbeda dan berlainan. Tingkat seseorang diukur menurut makrifat diri kepada

Allah dan pengenalannya terhadap Tuhan Yang Maha Tunggal.113

Sebagaimana dalam Islam, pada mistik Kapribaden juga terdapat konsep

mengenai manusia, yaitu manusia terdiri dari dua unsur pokok, adalah roh (hidup)

dan raga (jasad). Komposisi raga terdiri dari 7 lapis (istilah simbolik), yaitu

rambut, kulit, daging, otot (syaraf), tulang, sungsum, dan darah (segala cairan

tubuh). Maka dalam mistik Kapribaden tujuh lapis komposisi tersebut

digolongkan sebagai raga. Adapun raga sendiri tidak bersifat kekal (langgeng).

Maka, setiap manusia pada suatu saat raganya akan rusak dan tidak lagi dapat

menjadi tempatnya roh. Raga nantinya harus kembali ke asalnya, yaitu tanah, air,

112

Abu, Sufi, hlm. 211. 113

Abdul Qadir, Sirr al-Asrar Fi Ma Yahtaj Ilayh al-Abrar, terj. Oleh Abdul Majid, Cet-

23 (Yogyakarta: Pustaka Sufi, 2008), hlm. 20.

Page 69: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

57

angin dan api; dengan kata lain raganya telah menjadi mayat dan ditinggalkan

roh.114

Alam semesta bukan hanya bumi, langit ataupun matahari, tetapi seluruh

yang ada, yang belum seorang pun dapat mengetahui secara menyeluruh.

Kaitannya dengan alam semesta (makro kosmos), Islam mengajarkan adanya

hubungan dengan alam (hablun min al ’alam), maka pada mistik Kapribaden

terdapat pula konsep mengenai hubungan manusia dengan alam. Dalam

pandangan mistik Kapribaden menganggap, bahwa semua yang ada di alam

semesta ini, selama masih ada gerak, tumbuh, dan berkembang; dengan kata lain

masih “dilenggahi urip” adalah sama dengan manusia, yaitu sama-sama hidup.

Oleh karenanya, manusia seraya dituntut untuk selalu merasa dirinya menjadi satu

dengan alam semesta, serta selalu mengikuti jalan dan kehendaknya hidup.

Melalui penghayatan yang dalam, benar-benar bisa dirasakan bahkan dibuktikan

menyatunya diri manusia dengan alam semesta.115

Dalam pandangan Islam, proses penciptaan manusia adalah integral dari alam

semesta. Berdasar sistem kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu

kesatuan yang tak terpisahkan. Oleh karena manusia memiliki keunggulan dalam

kesadaran, maka alam semesta menjadi objek yang penting dalam kehidupan

manusia. Salah satu teori yang menunjukkan hubungan manusia dengan alam

semesta adalah teori anthrophosenstris, yang menyebutkan manusia sebagai pusat

alam. Dengan kata lain, semua yang ada di alam semesta ini adalah untuk

114

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”. 115

Transkrip “Sabdo Pangandhiko Romo”.

Page 70: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

58

manusia.116

Sebagaimana firman Allah “Dan Dialah (Allah) yang menjadikan

segala yang ada di bumi untuk kamu”.117

Manusia, dalam pandangan Islam, juga

ditempatkan sebagai rahmat bagi alam semesta. Yang demikian berdasar firman

Allah “Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan sebagai rahmat seluruh

alam”.118

Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, saling melengkapi, alam

menyediakan segala sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan

manusia untuk menjaga kelestariannya. Alam semesta diciptakan Tuhan sebagai

objek untuk mengembangkan potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia

agar mereka bisa berkembang dan memakmurkan alam, serta mengetahui tanda-

tanda kebesaran pencipta-Nya.

D. Insan Kamil

Benar bahwa kesempurnaan itu hanyalah ada pada Tuhan. Maka,

bagaimanapun upaya manusia sepanjang dia masih mengikuti kehendak raganya,

sekalipun menurut akal fikiran manusia hal-hal yang terbaik, tidak akan tercapai

kesempurnaan itu. Istilah kesempurnaan di sini janganlah diartikan sebagaimana

secara umum dipahami, yaitu perfect (sempurna). Namun, kesempurnaan di sini

berarti kondisi manusia, apabila dapat memanunggalkan roh (Hidup) di dalam

dirinya dengan Tuhan (Sumber Hidup). Oleh karenanya, hanya manusia yang

116

`http://melyme-agama.blogspot/alam-semesta-menurut-pandangan-islam.html?m=1

diakses pada pukul 09.00 WIB hari Rabu 12 September 2018. 117

QS., Al-Baqarah, 2:29. 118

QS., Al-Anbiya, 21:107.

Page 71: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

59

sepenuhnya, artinya dalam segala hal, segala aspek kehidupan dan penghidupan,

dan dalam berbuat apa saja, semata-mata hanya melakukan kehendak Tuhan.119

Bila tasawuf membawa seseorang untuk bermusyahadah dan berada sedekat

mungkin dengan Allah, maka demikian pula mistik Kapribaden. Mistik

Kapribaden memiliki orientasi membawa penghayatnya ke arah manunggaling

kawula-Gusti. Jadi, antara tasawuf dan mistik Kapribaden memiliki titik temu

yang jelas. Keduanya membawa pada proses pendekatan diri kepada Allah.

Tasawuf mengandalkan pemusatan batin melalui keheningan (khalwat dan

meditasi), maka mistik Kapribaden juga mengajarkan pengetahuan tentang

hakekat Tuhan yang didapatkan dari meditasi atau kesadaran spiritual yang bebas

dari campur tangan akal fikiran dan panca indra.120

Konsep mengenai kesempurnaan, dalam ajaran mistik Kapribaden mirip

dengan konsep tasawuf falsafi dalam Islam. Tasawuf falsafi merupakan ajaran

spiritual yang bertujuan untuk mencapai kesempurnaan (insan kamil). Tasawuf

falsafi dikategorikan sebagai mistik ketakterhinggaan (mysticism infinity), yang

berlandaskan kepada kepercayaan monistis, panteistis.121

Tasawuf falsafi mulai

muncul dengan jelas dalam khasanah Islam sejak abad keenam Hijriyah, namun

para tokoh-tokohnya baru dikenal seabad kemudian. Ciri umum tasawuf falsafi

ialah kesamar-samaran ajarannya, akibat banyaknya ungkapan dan peristilahan

khusus yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang memahami ajaran tasawuf

119

Naskah Paguyuban Penghayat Kapribaden, Penyajian Pemaparan Budaya Spiritual

pada tanggal 20-22 September 1988 di Hotel Purnama, Cipayung, Bogor. Hlm. 9. 120

M. Sholikhin, Manungaling Kawula-Gusti, Cet-1, (Yogyakarta: Narasi, 2011), hlm.

187. 121

Rosihon Anwar dan Muhhtar Solihin, Ilmu Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2000),

hlm. 69.

Page 72: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

60

jenis ini. Selanjutnya, tasawuf falsafi tidak bisa dipandang sebagai filsafat, karena

ajaran dan metodenya didasarkan pada rasa (dzawq), dan sebaliknya, tidak pula

bisa dikategorikan pada tasawuf dalam pengertiannya yang murni, sebab

ajarannya sering diungkapkan dengan bahasa filsafat, dan berkecenderungan

mendalam pada panteisme. Para sufi dan juga filosof aliran tasawuf falsafi ini

mengenal dengan baik filsafat Yunani, serta berbagai alirannya, seperti Soxrates,

Plato, Aristoteles, dan aliran Stoa serta Neo-Platonisme dengan filsafatnya tentang

emanasi. Dan tak luput pula mereka akrab dengan filsafat-filsafat Timur kuno,

baik dari Persia maupun India, serta menelaah filsafat-filsafat para filosof Islam,

seperti Al-Farabi, Ibn Sina, dan lain-lain.122

Hubungan antara manusia dengan Tuhan diyakini sebagai persatuan dengan

Tuhan karena adanya persamaan esensi antara Tuhan dengan manusia. Teologi

yang mendasari mistik Kebatinan Jawa, khususnya mistik Kapribaden adalah

teologi yang bercorak pantheistic,123

oleh karena dalam pandangan tersebut

tergambarkan bahwa intisari manusia, esensinya sama dengan Tuhan. Dalam

mistik Kapribaden, Tuhan digambarkan sebagai bersifat transenden, tidak bisa

digambarkan seperti apa. Namun Tuhan juga imanen secara esensi dalam alam,

dan keberadaanya dalam diri manusia diwakili oleh roh suci. Kesempurnaan

dalam pandangan Kapribaden merupakan kondisi menyatunya (manunggal roso)

hidup dalam diri manusia dengan hidup yang meliputi, menata,dan menggerakkan

alam semesta seisinya. Kesempurnaan akan dapat dicapai, bukan oleh manusia,

melainkan oleh hidup yang ada di dalam diri manusia.

122

Abu, Sufi, hlm. 187-188. 123

Panteisme adalah teori yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terbatas adalah

aspek modifikasi atau bagian dari satu wujud yang kekal dan ada dengan sendirinya.

Page 73: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

61

Ibnu ’Arabi juga mengemukakan pendapatnya mengenai kesempurnaan

(insan kamil), yang didasarkan pada paham kesatuan wujudnya. Manusia

sempurna, menurut Ibnu ’Arabi adalah alam keseluruhannya, yang meliputi

seluruh hal yang ada, yaitu karena hal ini bersifat wujud serta kepadanya itu Dia

mengemukakan rahasia-Nya. Maka kemunculan manusia sempurna, menurut Ibnu

’Arabi adalah esensi kecerlangan cermin alam. Ibnu ’Arabi membedakan manusia

sempurna menjadi dua, pertama, manusia sempurna dalam kedudukannya sebagai

manusia baru. Kedua, manusia sempurna dalam kedudukannya sebagai manusia

abadi. Bagi ia, tegaknya alam ini justru oleh manusia sempurna dan alam ini akan

tetap terpelihara selama manusia sempurna masih ada. Konsekuensinya, semua

agama adalah tunggal dan itu adalah kepunyaan Allah. Seorang yang benar-benar

arif adalah seorang yang menyembah Allah dalam setiap bidang kehidupannya.

Dalam kata lain dapat dinyatakan, bahwa ibadah yang benar adalah hendaknya

seorang hamba memandang semua apa pun sebagai realitas Dzat Yang Tunggal,

yaitu Allah.124

124

Abu, Sufi, hlm. 204.

Page 74: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

62

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan,

bahwa:

1. Tumbuhnya berbagai mistik Kebatinan merupakan dampak dari masa krisis

dan masa transisi masyarakat. Terlebih kebijakan sistem pemerintahan yang

diterapkan sangat berbeda, sehingga mengombang-ambingkan psikis rakyat.

Di sisi lain, sistem dogma dan ritual agama-agama besar, seperti Islam dan

Kristen, tidak mampu memberikan kepuasan bagi pemeluknya. Dari sinilah

yang menyebabkan orang-orang beralih ke Kebatinan. Mistik Kapribaden

lahir perantara seorang yang bernama Semono Sastrohadidjojo pada tanggal

13 malam 14 November 1955, bertepatan pada malam Senin Pahing pukul

18:05WIB, di jalan Perak Barat No. 93 Surabaya. Semono lahir pada hari

Jum’at Pahing tahun 1900 melalui ibu Nawang Wulan, istri Hamengku

Buwono, yang diasingkan ke Purworejo. Semono diasuh oleh pertapa

Kasandhikromo yang tinggal di gunung Damar desa Kalinongko, Kecamatan

Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Inti dalam ajaran mistik

Kapribaden adalah mengenal hidup (diri) dengan menggunakan sarana panca

gaib (kunci, asmo, mijil, paweling, singkir) dan panca laku (sabar, narimo,

eklas, kanthi ngalah, welas asih lan tresno). Maka penghayatnya akan bisa

manunggal dengan hidup (roh) dan sumbernya hidup (Tuhan) serta mencapai

kesempurnaan hidup.

Page 75: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

63

2. Beberapa faktor yang menyebabkan orang mau menekuni dan menghayati

mistik Kapribaden, di antaranya: pertama, karena sebab mistik. Kedua,

karena bertamu ke Semono; dengan kata lain tidak sengaja. Ketiga, karena

penuturan pengalaman teman, saudara atau orang lain. Keempat, karena orang

tersebut gagal memahami agama yang dianut. Paguyuban Kapribaden

didirikan semata-mata untuk mendapatkan legalitas dari negara dan mengurus

segala perizinan bila suatu saat mengadakan sebuah kegiatan. Paguyuban

Kapribaden didirikan atas dasar perintah (dawuh) Semono, yaitu pada tanggal

29 April 1978. Tepat pada malam Senin Pahing tanggal 30 Juli 1978

Paguyuban Penghayat Kapribaden sah di mata hukum dan diresmikan.

Konflik internal yang terjadi dalam Kapribaden diakibatkan dari

kecemburuan sosial dari penghayat Kapribaden yang merasa pantas, mampu,

sakti dan bisa memimpin paguyuban Kapribaden.

3. Pada intinya, hakekat dari konsepsi yang terdapat pada mistik Kapribaden

sama dengan beberapa konsepi yang ada pada agama Islam, khususnya dalam

dunia tasawuf Islam. Seperti halnya aspek mengenai penyucian diri, esensi

Tuhan, mikro kosmos dan makro kosmos, serta insan kamil. Meski demikian

juga ada perbedaan-perbedaan praktek peribadatan.

Page 76: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

64

DAFTAR PUSTAKA

1. Sumber Primer

Naskah Paguyuban Penghayat Kapribaden, Penyajian Pemaparan Budaya

Spiritual pada tanggal 20-22 September 1988 di Hotel Purnama, Cipayung,

Bogor.

Pambuka rasa “Purwa Dumadine Manungsa” 1968.

Sabda Hanacaraka

Soedaryo. Sabda Dhawuh Pangandhika Romo.

Wedharan Romo Semono Pitulas Tahun Mijil Kunci.

2. Sumber Sekunder

Kasampurnan jati; Panca Gaib dan Adiatma.

Raharjo, Wahyono. 1993. Hidup Bahagia yang diakhiri dengan mencapai

Kasampurnan Jati.

Soewardhiyono dan Seger Pitulas, Djoko Roso. 1985.. Panggugah Rasa Sejati

Tuntunan Hidup Berdasarkan Sabda Romo Semono. Jember.

Wibowo, Sapto. Kunci hidup.

3. Penelitian Terdahulu

Basit, Abdul. 2016. Strategi Perlawanan Kelompok Penghayat Kapribaden

Terhadap Diskriminasi Agama. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung.

Fauziah, Siti. Spiritualitas Penghayat Ajaran Kapribaden. Religi X (Januari,

2014): 12-26. Web. 09 Des. 2017.

Sholeh, M. 2016. Konsep Perbuatan Manusia dalam Pandangan Aliran

Kepercayaan Kapribaden. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung.

Syafi’udin, Moch. 1996. Konsepsi Manusia Menurut Penghayat Kapribaden.

Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

4. Buku

Abimanyu, Petir. 2014. Mistik Kejawen. Cet-1. Yogjakarta: Palapa.

____. 2014. Aliran Kebatinan dan Ajarannya. Cet-1. Yogyakarta: Laksana.

Al-Wafa al-Ghanimi al-Taftazani, Abu. 1985. Sufi dari Zaman ke Zaman. Cet-

1. Bandung: Penerbit Pustaka.

Ali Imron, M. 2015. Sejarah Agama-Agama di Dunia. Cet-1. Yogyakarta:

IRCisoD.

Aji Nugroho, Haryo. 2014. Dunia Mistik Orang Subud. Cet-1. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Page 77: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

65

Anwar, Rohison dan Solihin, Muhhtar. 2000. Ilmu Tasawuf. Bandung: Pustaka

Setia.

Asa’ad el Hafidy, Asa’ad. 1977. Aliran Aliran Kepercayaan dan kebatinan di

Indonesia. Jakarta: Ghalia.

Bekker. 1979. Agama dan Alam Kerohanian Asli di Indonesia. Jakarta: Nusa

Indah.

Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ombak.

Endraswara, Suwardi. 2006. Mistik Kejawen; Sinkretisme, Simbolisme, dan

Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Yogyakarta: Narasi.

Geertz, Clifford. 1983. Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa.

Jakarta: Pustaka Jaya.

Hadiwijono, Harun. 1985. Kebatinan Islam Abad XVI. Cet-II. Jakarta: Gunung

Mulia.

Hari Soewarno, Moh. 1982. Ramalan Jayabaya Versi Sabda Palon. Jakarta:

Yudha Gama Corp.

Hendarsah, Amir. 2007. Kisah Heroik Pahlawan Nasional Terpopuler.

Yogyakarta: Galang Press.

J. Moleong, Lexi. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Jalaluddin dan Ramayalis. 1993. Pengantar Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Kalam

Mulia.

Kuntowijoyo. 2006. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya.

Magnis, Frans. & Suseno. 1999. Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme

Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moedjianto. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa; Penerapannya oleh Raja-Raja

Mataram, Yogyakarta: Kanisius.

Mufid, Husnu. 2009. Tokoh Wahdatul Wujud. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Mulder, Niels. 2001. Mistisme Jawa, Ideologi Indonesia. Yogyakarta: LKiS.

Qadir, Abdul. 2008. Sirr al-Asrar Fi Ma Yahtaj Ilayh al-Abrar. terj. Oleh

Abdul Majid. Cet-23. .Yogyakarta: Pustaka Sufi.

Rasjidi, H.M. 1967. Islam dan Kebatinan. Jakarta: Jajasan Islam Studi Club

Indonesia.

Sholikhin, M. 2011. Manungaling Kawula-Gusti. Cet-1. Yogyakarta: Narasi.

____. 2011. Ajaran Ma’rifat Syekh Siti Jenar. Cet-1 Yogyakarta: Narasi.

Simuh. 1996. Sufisme Jawa; Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik jawa. Cet-

2. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Page 78: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

66

Soedjipto Abimanyu, Soedjipto. 2013. Babad Tanah Jawi Terlengkap dan

Terasli. Yogyakarta: Laksana.

Soemowerdojo, Soedjatmo. 1992. Psikologi Alam Ghaib. Bandung: Alumni.

Sofwan, Ridin. 1999. Menguak Seluk Beluk Aliran Kebatinan. Aneka Ilmu:

Semarang.

Subagya, Rachmat. 1981. Agama Asli Indonesia. Cet-2. Jakarta: Djaya Pirusa.

____. 1984. Kepercayaan, Kebatinan, Kerohanian, Kejiwaan, dan Agama,

Cet-5. Yogyakarta: Kanisius.

Suyono. 2007. Dunia Mistik Orang Jawa; Roh, Ritual, Benda Magis.

Yogyakarta: LKIS.

Sunyoto, Agus. 2004. Perjalanan Rohani Syekh Siti Jenar dan Sang

pembaharu. Yogyakarta: LKIS.

Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1995. Aneka Ragam

Khasanah Budaya Nusantara VI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

Warsito S. 1973. Di Sekitar Kebatinan. Jakarta: Bulan Bintang.

Woodward, Mark R. 1999. Islam Jawa, Kesalehan Normatif Versus

Kebatinan. Yogyakarta: LKis.

5. Internet

Indra Yadi, Mengenal Agama Asli Indonesia, dalam http://kompasiana.com

(online) diakses pada 26 September 2017 pukul 20.07 WIB.

http://melyme-agama.blogspot/2012/07/alam-semesta-menurut-panangan-

islam.html?m=1 (online) diakses pada pukul 09.00 WIB hari Rabu 12

September 2018.

https://student.cnnindonesia.com

www.kapribaden.org

6. Wawancara

Wawancara dengan Bapak Sapto Wibowo (Penghayat Kapribaden) tanggal 03

Juli 2018 di Bringin Semarang.

Wawancara dengan Bapak Daniel Riyanto (Pimpinan Kapribaden Provinsi

Jawa Tengah) tanggal 07 Juli 2018 di Pringapus Semarang

Wawancara dengan Bapak Susalid Prasetyo Hutomo (Sekretaris Kapribaden

kota Salatiga) tanggal 08 Juli 2018 di kesekretariatan kapribaden kota

Salatiga.

Wawancara dengan Bapak Purnomo (Penasehat Kapribaden) tanggal 12 Juli

2018 di Sasono Adiroso Kapribaden Purworejo.

Page 79: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 1

Lembar Konsultasi

Page 80: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 2

NAMA-NAMA NARASUMBER

1. Nama : Sapto Wibowo

Umur : 48 tahun

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Tempuran-Bringin-Semarang

2. Nama : Daniel Riyanto

Umur : 61 tahun

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Pringapus-Semarang

3. Nama : Susalid Prasetyo Hutomo

Umur : 54 tahun

Pekerjaan : pegawai

Alamat : Salatiga

4. Nama : Purnomo

Umur : 60 tahun

Pekerjaan : wiraswasta

Alamat : Loano-Purworejo

Page 81: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 3

Gambar Semono

Sumber:http://www.kapribaden.org/Romo%20Herucokro%20Semono.php

diakses tanggal 22 Juli 2018 pukul 11.41 WIB.

Page 82: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 4

Sabdo Honocoroko

Sumber: http://www.kapribaden.org/KA_Sabdho.php diakses tanggal 22 Juli 2018

pukul 11.41 WIB.

Page 83: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 5

Data Penghayat Kapribaden Mancanegara pada tahun 1983

Sumber: kesekretariat Kapribaden kota Salatiga.

Page 84: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 6

Surat Inventarisasi Paguyuban Kapribaden

Sumber: kesekretariat Kapribaden kota Salatiga.

Page 85: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

Lampiran 7

Pendaftaran Resmi Paguyuban Kapribaden pada Kejaksaan Agung R.I.

Sumber: kesekretariat Kapribaden kota Salatiga.

Page 86: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

lampiran 8

Tanda pemaparan budaya spiritual

Sumber: kesekretariat Kapribaden kota Salatiga.

Page 87: TASAWUF ISLAM DALAM MISTIK KEBATINAN JAWA: STUDI …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4685/1/SKRIPSI FIX.pdf7. Segenap Asatidz dan Ustadzah KMI Assalam serta seluruh guru penulis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

I. Data Pribadi

1. Nama : Eriko Dwi Saputro

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Grobogan, 18 November 1995

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Status Pernikahan : Belum Kawin

6. Warga Negara : Indonesia

7. Alamat KTP : RT: 03/RW: 02 Wolo Penawangan

Grobogan

8. Alamat Sekarang : RT: 03/RW: 02 Wolo Penawangan

Grobogan

9. Nomor Telepon / HP : 085864486499

10. e-mail : [email protected]

11. Kode Pos : 58161

II. Pendidikan Formal :

Periode

(Tahun)

Sekolah / Institusi Alamat Jenjang

Pendidikan

2000 -

2001 TK Aisyiyah

Bustanul Athfal

Wolo Penawangan

Grobogan

TK

2001 -

2007 MI Hidayatus

Syar’iyah

Wolo Penawangan

Grobogan

SD

2007 - 2013 KMI Assalam Bangilan Tuban SMP & SMA

2014 - 2018 IAIN Salatiga Salatiga, Jawa Tengah S1

Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.