tanggung perusahaan penyedia jasa pekerja
TRANSCRIPT
ByJANTER NELSON PANJAITAN
0709112656
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENYEDIA
JASA PEKERJA TERHADAP PERBUATAN
MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH
PEKERJA OUTSOURCING
Pembimbing 1.DR. Maryati Bachtiar. SH., M.Kn2.Dasrol. SH., MH
Pembimbing 1.DR. Maryati Bachtiar. SH., M.Kn2.Dasrol. SH., MH
Latar Belakang
Outsourcing : merupakan penyerahan sebagian pekerjaan dari perushaan pemberi pekerjaan kepada perusahaan penerima pemborongan pekerjaan, atau perusahaan
penyedia jasa pekerja melalui perjanjian pemborongan pekerjaan secara tertulis
Outsourcing : merupakan penyerahan sebagian pekerjaan dari perushaan pemberi pekerjaan kepada perusahaan penerima pemborongan pekerjaan, atau perusahaan
penyedia jasa pekerja melalui perjanjian pemborongan pekerjaan secara tertulis
OutsourcingOutsourcing
Para pihak ;1.Penyedia Pekerja2.Pengguna Pekerja3.Pekerja
Para pihak ;1.Penyedia Pekerja2.Pengguna Pekerja3.Pekerja
Hubungan Kerja1.Penyedia Pekerja dengan Pengguna pekerja2.Pengguna Pekerja dengan Pekerja3.Penyedia Kerja dengan Pekerja
Hubungan Kerja1.Penyedia Pekerja dengan Pengguna pekerja2.Pengguna Pekerja dengan Pekerja3.Penyedia Kerja dengan Pekerja
Dalam sistem outsourcing terdapat hubungan kerja yang berbeda dengan sitem kerja kontrak maupun tetap pada umumnya, dimana dalam sistem ini menimbulkan adanya hubungan kerja antara pihak penyedia jasa dengan
pekerja yang hal ini tidak terdapat pada sistem kerja yang lainnya.Hubungan kerja ini menimbulkan adanya pertanggung jawaban penyedia
pekerja terhadap pekerja yang nantinya bekerja pada perusahaan pengguna pekerja, dimana pekerja merupakan tanggung jawab atau dibawah
pengawasan penyedia pekerja sehingga secara otomatis perusahaan penyedia pekerja bertanggung jawab terhadap akibat hukum yang ditimbulkan
pekerjanya.Sebagaimana diatur adalam pasal 1367 KUHPerdata.
Rumusan Masalah
Bagaimana Pengaturan Outsourcing di Indonesia.?
Bagaimana Tanggung Jawab Perusahaan Penyedia Jasa Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Yang di Lakukan Oleh Pekerja
Outsourcing.?
Bagaimana Akibat Hukum Terhadap Pekerja Outsourcing Yang Melakukan Perbuatan Melawan Hukum.?
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaturan tentang outsourcing di Indonesia
Untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan penyedia jasa akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan pekerja
outsourcing
Untuk mengetahui akibat hukum terhadap pekerja outsourcing yang melakukan perbuatan melawan hukum
Manfaat Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat dijadikan literatur dibidang hukum khususnya hukum perdata
Secara praktis, melalui penelitian ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pihak yang terkait dalam menyelesaikan permasalahan perkerja
yang berkaitan dengan perbuatan melawan hukum
Kerangka Teori1. Teori Perjanjian Kerja1. Teori Perjanjian Kerja
Perjanjian Kerja merupakan dasar terbentuknya hubungan kerja.Perjanjian Kerja : perjanjian antara pekerja dengan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban para pihak.Perjanjian Kerja Dibuat Atas dasar (Pasal 52 UU No. 13 Tahun 2003)1.Kesepakatan para pihak2.Cakap atau kemampuan melakukan perbuatan hukum3.Adanya pekerjaan yang diperjanjikan4.Pekerjaan yang diperjanjikan adalah HALAL
Teori Perusahaan
Perusahaan : segala bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap, terus-menerus, bekerja, berada dan didirikan diwilayah negara indonesia dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba
Secara Teoritis Perusahaan
Berbadan Hukum
Tidak Berbadan Hukum
Badan Hukum : suatu
perkumpulan orang-orang yg
mengadakan kerja sama dan atas
dasar ini merupakan suatu
kesatuan yg memenuhi syarat2 yg tentukan oleh
hukum (subjek hukum)
Kerangka Konseptual
1.Tanggung Jawab2.Tenaga Kerja3.Perusahaan4.Perbuatan Melawan Hukum5.Outsourcing6.Perjanjian Kerja
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagaimana Pengaturan Outsourcing di Indonesia?
Dasar Hukum Berlaku Outsourcing
UU NO. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 64-66
PERMENAKERTRANS No. 19 Tahun 2012Tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain
Pasca Putusan MKPerubahan
Pasal Yang Diuji (59, 64,65,66)Bagian utama dari amar putusan MK menyatakan “frasa perjanjian kerja waktu
tertentu dalam Pasal 65 ayat (7) dan Pasal 66 ayat (2) huruf (b) UU No. 13 tahun 2003 bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang dalam perjanjian kerja tersebut tidak disyaratkan pengalihan perlindungan hak-hak
bagi pekerja/buruh yang objek kerjanya tetap ada, walaupun terjadi pergantian perusahaan yang melaksanakan sebagian pekerjaan borongan dari perusahaan
lain atau perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh.”
B. Bagaimana Tanggung Jawab Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja Terhadap Perbuatan Melawan Hukum Yang dilakukan Oleh Pekerja Outsourcing.?
Pasal 1367 KHUPerdata :Seorang tidak hanya bertanggung jawab, atas kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri , melainkan juga atas kerugian yang disebabkan perbuatan-perbuatan yang dilakukan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan barang-barang yang berada dibawah pengawasannya
PT. Outsourcing
Secara Perdata
Secara Pidana
Dalam kasus diatas secara perdata juga dapat dituntut
dlm arti ganti rugi
Contoh :Seorang pekerja hendak menghantar barang pesanan pelanggan dijalan menabrak pembatas jalan dan meninggal.
C. Bagaimana akibat hukum terhadap pekerja outsourcing yang melakukan perbuatan melawan hukum.
Sanksi
Denda, Pasal 95 ayat 1 UU No. 13 Tahun
2003
PP No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan UPah
PHK, Pasal 150 -172 UU
No. 13 Tahun 2003
Kesimpulan Dan SaranKesimpulan Pengaturan outsosurcing selalu menyita banyak perhatian baik oleh pemerintah
maupun para ahli mengenai berlakunya sistem outsourcing dalam ketenaga kerjaan di indoneisia dimana berbagai pandangan mucul atara pro dan kontra terhadap berlakunya sistem ini, dan sampai pada saat ini masih tetap berlaku meski sudah mengalami berbagai perubahan.
Perusahaan outsourcing ikut bertanggung jawab terhadap perbuatan melawan hukum yang dilkaukan oleh pekerja outsourcing hal ini diatur dalam pasal 1367 KUHPerdata dimana jika disimpulkan bahwa seorang tidak hanya bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya tpi juga orang yang dibawah tanggung jawabnya.
Pekerja outsourcing dalam hal melakukan perbuatan melawan hukum akan menerima konsekuensi nya dimana dapat berupa Teguran, Denda dan juga berupa Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
SaranPerusahaan agar dalam memberlakukan sistem outsourcing harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dapat memperhatikan apa yang menjadi hak-hak dari pekerja juga menghindarkan yang namanya diskriminasi
Pemerintah harus memberikan perhatian yang lebih serius dalam permasalahan ketenaga kerjaan terkhsus sistem outsourcing dalam penaturan dalam rasa keadilannya
Pengawas ketenagakerjaan harus lebih berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap sistem yang berlaku, karena yang menjadi permasalahan selama ini adalah pelaksanaannya.
Harus mempertegas sanksi dan penerapannya bagi yang melakukan tidak sesuai dengan ketentuan.
S e k i a n d a n T e r i m a k a s i h