tanggung jawab perawat
DESCRIPTION
PERAN PERAWATTRANSCRIPT
PEMAHAMAN PERAWAT TERHADAP TANGGUNG JAWAB
DALAM PEMENUHAN KDM ( BIP dan PH )
Disusun Oleh : Susilo, AMK
RUMAH SAKIT AL ISLAM BANDUNG
JL. SOEKARNO HATTA NO 644 BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi masyarakat mempunyai peran
yang sangat penting. Untuk meningkatkan derajat kesehatannya, masyarakat memilih rumah
sakit sebagai tempat berobat, berkonsultasi dsb, karena masyarakat menilai fasilitas dan
faktor penunjang lainnya yang ada di rumah sakit dirasakan lebih lengkap dibandingkat
tempat pelayanan kesehatan lainnya.
Perawat sebagai salah satu bagian dari pemberi layanan keseahatan yang ada di rumah
sakit mempunyai peran yang sangat penting, untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan aman kepada pasien, perawat perlu menyadari perannya dalam
keseluruhan proses pelayanan kesehatan termasuk asuhan keperawatan kepada pasien dan
keluarganya
Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa
kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
Menurut Virginia Handerson kebutuhan dasar manusia adalah makanan, rumah,
pakaian, kasih sayang dan pujian, perasaan dibutuhkan, perasaan saling membantu sesama,
secara detilnya ada 14 komponen, dua diantaranya kebutuhan akan personal higiene dan
kebutuhan spiritual.
1.LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Bidang Keperawatan pada tahun 2012 tentang
kepuasan pelanggan ada 93.70 % pelanggan puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh
perawat mengenai bimbingan ibadah pasien dan pemenuhan kebutuhan KDM. Memang bila
dilihat secara prosentase pelanggan puas terhadap apa yang telah dilakukan oleh perawat,
yang perlu dilihat adalah pelaksanaan BIP dan pemenuhan KDM menempati peringkat ke 6
dan 7 ( terakhir ) dari item yang di survei, adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
hasil tersebut :
a. Masih banyaknya pekerjaan non keperawatan terkait pemulangan pasien di luar jam
kerja ( pengembalian barang farmasi dan input bill pasien )
b. Masih banyaknya jumlah pasien pulang di luar jam kerja, dan masuknya pasien di
sore hari sehingga pelaksanaan BIP dan pemenuhan KDM ( memandikan ) tidak
optimal
c. Kemampuan / kompetensi perawat dalam melaksanakan BIP dan pemenuhan KDM
belum optimal
d. Jadwal visite dokter yang masih berubah-ubah.
2 .RUMUSAN MASALAH
Pasien sebagai aset/objek yang memerlukan uluran tangan kita datang ke RS Al Islam
Bandung dengan berbagai penyakit dan permasalahanya juga secercah harapan mendapatkan
pelayanan yang memuaskan.
Fenomena yang ada sekarang, alhamdulillah loyalitas pasien sungguh dapat
dibanggakan, pasien rela menunggu untuk mendapatkan kamar bila ruangan yang di maksud
belum ada, pada kondisi yang lain pasien dan keluarga tidak mau dipindah ke rumah sakit
lain dengan berbagai alasan, selain pelayanan di rumah sakit ini baik, dekat dengan rumah
dsb. Kita sebagai perawat RSAI tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang telah
diamanahkan, adakalanya pasien yang perlu observasi ketat dirawat di ruang biasa dengan
berbagai alasan ( ruang ICU/HCU penuh ) namun keluarga tidak mau dirujuk atau
dialihrawatkan. Hal ini berdampak pada beban kerja perawat di ruang perawatan biasa.
3. TUJUAN
3.1 TUJUAN UMUM
Pelanggan / pasien tetap dapat menjalankan aktifitasnya sehari-hari meski dalam keadaan
sakit.
3.2 TUJUAN KHUSUS
1. Perawat dapat memahami peran dan fungsinya dalam mengelola pasien, memenuhi
kebutuhan pasien dari A s/d Z, dengan melibatkan keluarga, sehingga peran keluarga
dapat ikut dirasakan oleh pasien.
2. Kebutuhan spiritual pasien dapat terpenuhi ( pasien tetap melaksanakan sholat meski
dalam keadaan sakit )
3. Kondisi pasien terlihat bersih dan wangi, sehingga sewaktu jam kunjungan keluarga
kondisi lingkungan tempat tidur rapi dan bersih.
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Berdasar data yang didapat di Instalasi Rawat Umum angka ketergantungan pasien
ada 260 pasien masuk kategori 3 tiap bulannya, dari data tersebut dapat berdampak tidak
optimalnya perawat dalam mengelola pemenuhan KDM ( memfasilitasi kebutuhan
personal higiene), dari supervisi masih ada pasien yang terpasang infus / drain dimandikan
oleh keluarga, pasien yang perlu di keramas, masih belum dikelola dengan baik oleh perawat.
Kita tidak boleh terpaku akan kondisi ini, perlu usaha bersama untuk memperbaikinya.
Support dari staf bidang keperawatan ( C I ), KaUPP, Ka Shift dan anggota team sangat
dibutuhkan. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan terkait permasalahan ini :
1. Pahamkan pada semua perawat, kita telah diberi amanah ( pasien ), perawat harus
berusaha memegang amanah ini, kita berusaha seoptimal mungkin dapat memenuhi
apa yang diharapkan pasien / diusahakan melebihi apa yang diharapkan ( sesuai
dengan misi RSAI )
2. Pasien sebagai sumber pendapatan, yang menggaji kita.
3. Perawat harus menyadari kembali peran dan tugasnya sebagai perawat.
4. Perawat harus menyadari keyakinan, kepercayaan dan agama sangat berpengaruh
terhadap upaya penyembuhan.
5. Perawat harus bisa menjaga kebersihan pasien, baik jasmani / rohani.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari permasalahan di atas, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan :
1. Optimalisasi peran Ka shift dalam mengelola anggota teamnya
2. Dioptimalkannya peran CI dalam membimbing / melatih perawat, khususnya dalam
mengelola pasien yang ada dalam tanggung jawabnya.
3. Adanya reward dan punishman pada perawat yang telah merawat pasien dengan
baik /tidak, dilihat tampilan pasiennya bersih, tidak bau, melaksanakan sholat/tidak
4. Perlu ditumbuhkan pemahaman bahwa pasien itu sakit bukan hanya fisiknya saja,
namun rohaninya juga perlu di rawat supaya ada keseimbangan.
5. Perawat harus mengoptimalkan pengkajian pasien setiap hari disertai kontrak yang
jelas dengan pasien/keluarga, sehingga perawat dapat menyusun perencanaan
tindakan dengan waktu yang jelas.
6. Perawat harus mengkaji pengetahuan dan kemampuan keluarga pasien dalam hal
memandikan, kemampuan pasien melaksanakan ibadah sholat, sehingga untuk
pertamakali perawat harus mendampingi keluarga dalam pemenuhan KDM dan BIP,
untuk selanjutnya perawat dapat mengkaji kemandirian pasiendan keluarga.
7. Fasilitas ruangan yang kurang perlu ditambah ( peralatan untuk keramas )
8. Fasilitas mentoring dapat dioptimalkan untuk meningkatkan motivasi perawat dalam
mengelola pasien.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Manusia sebagai makhluk sosial bersifat unik yang mempunyai kebutuhan bio, psiko,
sosio dan spiritual. Pasien yang berkunjung ke RSAI belum tentu yang sakitnya hanya
sebatas fisik, sehingga area rohaninya juga perlu dijaga / dirawat, tugas perawatlah yang 24
jam mendampingi pasien di rumah sakit untuk bisa menjaga keseimbangan kesehatan jasmani
dan rohani.
Tugas KaUpp, KaShift, PKK, PPK untuk dapat meningkatkan kinerja perawat
pelaksana:
Berikan umpan balik untuk tindakan perbaikan
Motivasi perawat pelaksana untuk terus menerus melakukan perbaikan diri
Dalam melakukan bimbingan arahkan perawat untuk memahami bahwa pasien
sebagai mahluk sosial bersifat unik, sehingga kita dapat berhati-hati dan
bersungguh-sungguh dalam melayani pasien.