tanggal efektif prospektus - spindo.com · hari kalender : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun...

Head OfficeJl. Kalibutuh 189-191Surabaya 60173 - Jawa TimurIndonesiaTel. : (+62 31) 532-0921, 531-6921

532-0320, 535-3290Fax.: (+62 31) 531-0712, 532-0290Email : [email protected]

PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA TBK PR

OS

PE

KT

US

Tanggal EfektifMasa PenawaranTanggal PenjatahanTanggal Pengembalian Uang PemesananTanggal Distribusi Saham Secara ElektronikTanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia

::::::

13 Februari 201314 – 18 Februari 2013

20 Februari 201321 Februari 201321 Februari 201322 Februari 2013

OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA TBK (PERSEROAN) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI

Kegiatan Usaha :Bergerak dalam bidang usaha industri pipa baja

Perseroan memiliki jaringan kerja yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang ,1 Kantor Representatif dan 5 unit pabrik (3 unit pabrik berlokasi di Surabaya, 1 unit pabrik di Pasuruan dan 1 unit pabrik di Karawang)

Kantor Pusat :Jl. Kalibutuh 189-191

Surabaya 60173 – Jawa TimurTelp.: (031) 532 0921, 531 6921, 532 0320, 535 3290

Faksimili : (031) 531 0712, 532 0290Email: [email protected] : www.spindo.com

Kantor CabangKawasan Industri Mitra Karawang

Mitra Raya Blok F2 Parungmulya, Karawang

Jawa BaratTelp.: (0267) 440823-24

Faksimili : (0267) 440587

Kantor Representatif Jakarta :Jl. Pangeran Jayakarta No. 55

Jakarta 10730Telp.: (021) 6260456-6012370

Faksimili : (021) 6261252-6012371

PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAMSebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp295,- (dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (”FPPS”). Nilai saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum secara keseluruhan adalah sebesar Rp855.500.000.000,- (delapan ratus lima puluh lima miliar lima ratus juta Rupiah).

PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF, MELAINKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”).

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN KEPADA PIHAK KETIGA DALAM HAL PENYEDIAAN BAHAN BAKU, PENJUALAN PRODUK, DAN PENGIRIMAN PRODUK. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI SAHAM PERSEROAN ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG DAPAT DISEBABKAN ANTARA LAIN KARENA JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN TERBATAS. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUID.

PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN DILAKUKANDI PT BURSA EFEK INDONESIA

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT Andalan Artha Advisindo SekuritasPenjamin Emisi Efek

Penjamin Emisi EfekPT AM Capital PT Bahana Securities PT BNI Securities PT Buana Capital PT Bumiputera Capital Indonesia

PT Danasakti Securities PT Erdhikha Elit Sekuritas PT HD Capital Tbk PT Jasa Utama Capital PT Kresna Graha Sekurindo Tbk PT Lautandhana Securindo PT Madani Securities PT Magenta Kapital Indonesia PT Mega Capital Indonesia

PT Minna Padi Investama PT MNC Securities PT NISP Sekuritas PT Nusantara Capital Securities PT Overseas Securities PT Pacific Capital PT Panca Global Securities PT Panin Sekuritas Tbk PT Philip Securities Indonesia PT Reliance Securities Tbk PT Trust Securities PT Valbury Asia Securities PT Victoria Sekuritas PT Waterfront Securities Indonesia PT Yulie Sekurindo Tbk

PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI DAN PENJAMIN EMISI EFEK MENJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH

(FULL COMMITMENT) TERHADAP PENAWARAN SAHAM PERSEROAN

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 14 Februari 2013

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (“Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) (saat ini bernama “Otoritas Jasa Keuangan” atau disingkat OJK) di Jakarta pada tanggal 28 Desember 2012 dengan surat No. 062/LGL-EXT/XII/2012 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara nomor 3608 (selanjutnya disebut “Undang-Undang Pasar Modal”) dan peraturan pelaksanaannya.

Saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, direncanakan akan dicatatkan pada PT Bursa Efek Indonesia (”BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang telah dibuat dan ditandatangani antara Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 23 Oktober 2012, apabila memenuhi persyaratan pencatatan efek yang ditetapkan oleh BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum ini dibatalkan demi hukum dan uang pemesanan yang telah diterima dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, keterangan atau laporan serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugas masing-masing berdasarkan ketentuan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik serta norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap pihak yang terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Para Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam Penawaran Umum ini tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

PENAWARAN UMUM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI REPUBLIK INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH REPUBLIK INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA PROSPEKTUS INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT ATAU YURISDIKSI DI LUAR REPUBLIK INDONESIA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING DAN RELEVAN YANG TIDAK DIKEMUKAKAN YANG MENYEBABKAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DEFINISI DAN SINGKATAN iii

RINGKASAN vii

BAB I Penawaran Umum 1

BAB II Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum 4

BAB III Pernyataan Hutang 7

BAB IV Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen 16

1 Umum 16

2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Perseroan 16

3 Keuangan 21

4 Manajemen Risiko 48

BAB V Risiko Usaha 50

BAB VI Kejadian Penting Setelah Tanggal Laporan Auditor Independen 63

BAB VII Keterangan Tentang Perseroan dan Entitas Anak 64

1 Riwayat Singkat Perseroan 64

2 Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan 67

3 Manajemen dan Pengawasan Perseroan 79

4 Struktur Organisasi Perseroan 84

5 Sumber Daya Manusia 84

6 Hubungan Pengurusan Dan Pengawasan 88

7 Keterangan Tentang Entitas Anak 89

8 Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Baik Langsung Maupun Tidak Langsung

92

9 Transaksi Dengan Pihak Berelasi 94

10 Perjanjian Penting Perseroan Dan Entitas Anak Dengan Pihak Ketiga 96

11 Keterangan Tentang Aset Yang Dimiliki Atau Dikuasai Yang Digunakan Untuk Beroperasi Perseroan

139

12 Asuransi 144

13 Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan dan Entitas Anak 149

ii

BAB VIII Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan dan Entitas Anak 150

1 Tinjauan Umum 150

2 Keunggulan Bersaing 152

3 Strategi Usaha 155

4 Kegiatan Usaha 158

5 Bahan Baku dan Pasokan Bahan Baku 172

6 Penjualan Produk Perseroan 175

7 Pemasaran dan Distribusi, Agen & Pengguna Akhir 178

8 Persaingan Usaha 181

9 Sertifikasi dan Asosiasi 182

10 Prospek Usaha 185

11 Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 189

12 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility – CSR) 190

13 Pengembangan Produk 190

14 HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) 191

15 Tata Kelola Manajemen 191

BAB IX Industri Pipa Baja 192

1 Umum 192

2 Kondisi Makro 195

3 Industri Welded Steel Pipe 195

BAB X Ikhtisar Data Keuangan Penting 199

BAB XI Ekuitas 204

BAB XII Kebijakan Dividen Kas 206

BAB XIII Perpajakan 208

BAB XIV Penjaminan Emisi Efek 210

BAB XV Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal 212

BAB XVI Pendapat Dari Segi Hukum 215

BAB XVII Laporan Auditor Independen dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak 236

BAB XVIII Laporan Penilai 307

BAB XIX Anggaran Dasar Perseroan 318

BAB XX Persyaratan Pemesanan Pembelian Saham 346

BAB XXI Penyebarluasan Prospektus Dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham 352

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

Definisi Umum

AFILIASI : Berarti:a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal;b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur, atau

Komisaris dari pihak tersebut;c. hubungan antara 2 (dua) Perseroan dimana terdapat satu atau lebih

anggota Direksi atau Komisaris yang sama;d. hubungan antara Perseroan dengan suatu pihak, baik langsung

maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan olehPerseroan tersebut;

e. hubungan antara 2 (dua) Perseroan yang dikendalikan baik langsungmaupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau

f. hubungan antara Perseroan dan pemegang saham utama.

ANAK PERUSAHAAN/ENTITASANAK

: Berarti perusahaan perusahaan sebagaimana dimaksud dibawah ini,yaitu :1. kepemilikan atas saham sahamnya baik secara langsung maupun

tidak langsung yang dikuasai oleh Perseroan dalam jumlah sekurangkurangnya 50% dari modal ditempatkan dan disetor perusahan yangbersangkutan; dan

2. yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuaidengan prinsip standar akuntansi keuangan yang berlakudi Indonesia

BAE : Biro Administrasi Efek, berarti pihak yang ditunjuk oleh Perseroan untukmelaksanakan Administrasi Saham dalam Penawaran Umum Perseroanyang dalam hal ini adalah Perseroan Terbatas PT. Adimitra Transferindo,berkedudukan di Jakarta Pusat.

BAPEPAM dan LK : Berarti Bapepam dan Lembaga Keuangan yang merupakanpenggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jendral Lembaga Keuangan(DJLK), sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik IndonesiaNomor:606/KMK.01/2005 tanggal tiga puluh Desember dua ribu lima(30 12 2005) tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No 184/PMK.01/2010 tanggal sebelas Oktober duaribu sepuluh (11 10 2010) tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dankewajibannya.

BEI : Bursa Efek Indonesia sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 Angka 4UUPM yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Jakarta, suatu PerseroanTerbatas yang didirikan dan dijalankan berdasarkan hukum NegaraRepublik Indonesia serta berkedudukan di Jakarta, dan merupakan BursaEfek dimana saham saham Perseroan akan dicatatkan.

iv

EFEKTIF : Berarti efektifnya Pernyataan Pendaftaran sebagaimana dimaksud dalamPeraturan Nomor IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam RangkaPenawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK tertanggaldua puluh sembilan Mei dua ribu sembilan (29 5 2009), nomor Kep122/BL/2009 (untuk selanjutnya disebut “Peraturan Nomor IX.A.2”),yaitu :1. atas dasar lewatnya waktu, yakni:

45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaranditerima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakupseluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkaitdengan penawaran umum; atau

45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yangdisampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LKdipenuhi; atau

atas dasar pernyataan efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi perubahandan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.

HARI BURSA : Berarti hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek.

HARI KALENDER : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender gregoriustanpa kecuali termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yangditetapkan sewaktu waktu oleh pemerintah

HARI KERJA : Berarti hari hari kerja nasional kecuali hari Sabtu, hari Minggu dan harilibur nasional di Republik Indonesia.

KSEI : Berarti Perseroan Terbatas PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia,berkedudukan di Jakarta, yang merupakan Lembaga Penyelesaian danPenyimpanan sesuai dengan Undang Undang Pasar Modal.

MASYARAKAT : Berarti perorangan, baik warga negara Indonesia maupun warga negaraasing, dan/atau badan hukum, baik badan badan hukum Indonesiamaupun badan hukum asing, yang bertempat tinggal atau berkedudukanhukum di Indonesia atau berkedudukan hukum di luar negeri denganmemperhatikan peraturan perundang undangan yang berlakudi Indonesia.

OTORITAS JASA KEUANGAN(”OJK”)

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihaklain, yang mempunyai fungsi, tugas dan wewenang pengaturan,pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksuddalam Undang Undang No. 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

PEMEGANG REKENING : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik rekening efekdi KSEI, yaitu Bank Kustodian dan/atau perusahaan efek beserta namapihak yang tercantum sebagai pemegang sub rekening efek tersebut.

PENAWARAN AWAL : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung denganmenggunakan Prospektus Awal segera setelah diumumkannyaProspektus Ringkas di surat kabar yang bertujuan untuk mengetahuiminat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan dan/atau perkiraanHarga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan PeraturanNomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo, LampiranKeputusan Ketua Bapepam tertanggal dua puluh tujuh Oktober dua ribu(27 10 2000), nomor Kep 41/PM/2000.

v

PENAWARAN AWAL : Berarti ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung denganmenggunakan Prospektus Awal segera setelah diumumkannyaProspektus Ringkas di surat kabar yang bertujuan untuk mengetahuiminat calon pembeli atas Saham Yang Ditawarkan dan/atau perkiraanHarga Penawaran atas Saham Yang Ditawarkan sesuai dengan PeraturanNomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo, LampiranKeputusan Ketua Bapepam tertanggal dua puluh tujuh Oktober dua ribu(27 10 2000), nomor Kep 41/PM/2000.

PENAWARAN UMUM : Berarti penawaran atas Saham Yang Ditawarkan kepada Masyarakatberdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang Undang Pasar Modaldan peraturan peraturan di bidang pasar modal.

PENITIPAN KOLEKTIF : Berarti penitipan atas efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satupihak yang kepentingannya diwakili oleh KSEI.

PERNYATAAN PENDAFTARAN : Berarti dokumen yang wajib disampaikan oleh Perseroan kepada OJKdalam rangka Penawaran Umum kepada Masyarakat sesuai denganketentuan Undang Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya

PORSPEKTUS : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umumdengan tujuan agar pihak lain membeli efek sesuai dengan UndangUndang Pasar Modal Bab I Pasal I.

PORSPEKTUS AWAL : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan memuatseluruh informasi maupun fakta fakta penting dan relevan mengenaiPerseroan serta Saham Yang Ditawarkan, kecuali informasi yangberkaitan dengan jumlah Saham Yang Ditawarkan, Harga Penawaran,penjaminan emisi atau hal hal lain yang berhubungan denganpersyaratan penawaran yang belum dapat diberlakukan, yangmerupakan bagian dari Pernyataan Pendaftaran dalam bentuk dan isiyang sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.8 tentang Prospektus Awaldan Info Memo Lampiran Keputusan Ketua Bapepam, tertanggal duapuluh tujuh Oktober dua ribu (27 10 2000), nomor Kep 41/PM/2000

PORSPEKTUS RINGKAS : Berarti pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan daridraft Prospektus yang merupakan bagian dari dokumen PernyataanPendaftaran, yang diumumkan dalam sekurang kurangnya 1 (satu) suratkabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dalamwaktu selambat lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanyapernyataan OJK sesuai dengan Formulir Nomor: IX.A.2 9 lampiran9 Peraturan Nomor IX.A.2.

REKENING IPO : Berarti rekening pada Bank Penerima atas nama Penjamin PelaksanaEmisi Efek.

SAHAM : Berarti seluruh saham saham atas nama Perseroan baik yang telahdikeluarkan, dan akan dikeluarkan berdasarkan Perjanjian PenjaminanEmisi Efek dan diambil bagian dan disetor penuh oleh para pemegangsaham.

vi

SAHAM BARU : Berarti saham biasa atas nama yang akan dikeluarkan dari simpanan(portepel) Perseroan dalam jumlah sebanyak banyaknya 2.900.000.000(dua miliar sembilan ratus juta) saham untuk ditawarkan dan dijualkepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan padaBursa Efek.

TANGGAL PEMBAYARAN : Berarti tanggal pada saat hasil penjualan Saham Yang Ditawarkan padaPasar Perdana harus dibayar dan disetorkan oleh Penjamin PelaksanaEmisi Efek kepada Perseroan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 12Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.

TANGGAL PENCATATAN : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efekdalam waktu selambat lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah TanggalPenyerahan Efek

TANGGAL PENGEMBALIAN : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham YangDitawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui paraPenjamin Emisi Efek lainnya selain Perseroan Terbatas PT. Andalan ArthaAdvisindo Sekuritas atau Agen Penjualan dan Agen PenjualanInternasional (apabila ada) kepada para pemesan dan oleh Perseroankepada para pemesan khusus yang sebagian atau seluruh pesanannyatidak dapat dipenuhi karena adanya penjatahan atau dalam halPenawaran Umum dibatalkan, bagaimanapun Tanggal Pengembaliantidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah TanggalPenjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal diumumkannyapembatalan Penawaran Umum tersebut.

TANGGAL PENJATAHAN : Berarti tanggal penjatahan sesuai Peraturan Nomor IX.A.7 tentangPemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, LampiranKeputusan Ketua Bapepam LK, tertanggal tiga puluh Desember dua ribusebelas (30 12 2011), nomor Kep 691/BL/2011, yaitu selambatlambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penutupan MasaPenawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkanpenjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan melaluiPemegang Rekening.

UUPM : Berarti Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 (seribu sembilan ratussembilan puluh lima), tertanggal sepuluh Nopember seribu sembilanratus sembilan puluh lima (10 11 1995), Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 64 Tahun 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluhlima) Tambahan Nomor 3608.

Straight Welded steel pipes : Pipa Baja Lurus yang dilas

Pipe Mill : Pipa Baja

Hot Rolled Coil (HRC) : Baja lembaran canai panas yaitu produk dari pabrik baja lembaran canaipanas

Cold Rolled Coil (CRC) : Baja lembaran canai dingin yaitu produk dari pabrik baja lembaran canaidingin

API : American Petroleum Institute

ASTM : American Society for Testing and Materials

SNI : Standar Nasional Indonesia

vii

JSI : Japanese Industrial Standard

PGN : PT Perusahaan Gas Negara (Persero)

AWWA C 200 : American Water Works Association

ASTM A 252 : Seamless and welded austenitic stainless steel pipe

viii

RINGKASAN

Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta fakta dan pertimbangan pertimbangan yang paling penting bagiPerseroan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keteranganyang lebih rinci dan data keuangan yang tercantum dalam prospektus ini. Semua informasi keuanganPerseroan disusun dalam mata uang Rupiah dan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

1. Umum

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan Republik Indonesia dengan nama “PT Steel Pipe Industry of Indonesia”, yang berkedudukandi Surabaya berdasarkan Akta Pendirian Perseroan nomor 109 tanggal 30 Januari 1971, dibuat dihadapan DjojoMuljadi, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesiapada tanggal 30 Desember 1971 dengan Penetapan No.J.A. 5/213/10, dan didaftarkan pada tanggal29 Februari 1972 di dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya berturut turut di bawahNo. 195/1972, No.196/1972 dan No.197/1972, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik IndonesiaNo.42 tanggal 26 Mei 1972, Tambahan No. 196.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir adalahsebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Perseroan nomor 154tanggal 12 Desember 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta,merupakan pernyataan kembali keputusan rapat pemegang saham Perseroan yang dibuat di bawah tangantertanggal 11 Desember 2012 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 62987.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012,didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0106751.AH.01.09. tanggal 7 Desember 2012, telahdiberitahukan serta diterima pemberitahuan tersebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dengan No.AHU AH.01.10 44163 tanggal 11 Desember 2012 serta didaftarkan dalam DaftarPerseroan dibawah No. AHU 0107771.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 11 Desember 2012.

2. Struktur Permodalan & Pemegang Saham

Komposisi modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :

KeteranganNilai Nominal Rp100, per saham

Jumlah SahamJumlah Nominal

(Rp)%

Modal Dasar 17.000.000.000 1.700.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 402.006.393.000 93,79

Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 5.008.770.500 1,17

Nugraha Salam 50.008.150 5.000.815.000 1,17

Yamin Salam 39.395.500 3.939.550.000 0,92

Ahli waris Alm The Tjahjono Tedjo Koesoemo 126.436.750 12.643.675.000 2,95

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.285.992.035 428.599.203.500 100

Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Atas Nama 12.714.007.965 1.271.400.796.500

3. Struktur Penawaran Umum Perdana Saham

Jumlah saham yang ditawarkan : Sebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta)saham

Nilai Nominal : Rp 100, (seratus Rupiah) per sahamHarga Penawaran : Rp295, (dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) per saham

ix

4. Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya biaya terkaitemisi efek akan oleh Perseroan untuk:

1. Sekitar 24,79% (dua puluh empat koma tujuh puluh sembilan persen) atau sekitar Rp201.234.287.700,

(dua ratus satu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratusRupiah) akan digunakan untuk belanja modal yaitu:

i. Sekitar 20,50% (dua puluh koma lima puluh persen) atau sekitar Rp41.234.287.700, (empat puluhsatu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah)untuk membiayai sebagian dana yang diperlukan untuk:

a) pembebasan dan pemerataan lahan,

b) pembangunan gedung pabrik baru serta

c) pembelian/instalasi 2 mesin pipa baru.

Apabila terjadi kekurangan dana untuk memenuhi ketiga kegiatan tersebut diatas maka Perseroanakan menggunakan dana dari kas internal, laba ditahan dan pinjaman.

ii. Sekitar 39,75% (tiga puluh sembilan koma tujuh puluh lima persen) atau sekitar Rp80.000.000.000,(delapan puluh miliar Rupiah) yang digunakan:

a. Sekitar sebesar Rp40.000.000.000, (empat puluh miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen)untuk ekspansi pabrik di Kawasan Industri Mitra Karawang

b. Sekitar sebesar Rp40.000.000.000, (empat puluh miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen)untuk pembelian mesin baru untuk ditempatkan di pabrik di Karawang.

iii. Sekitar 39,75% (tiga puluh sembilan koma tujuh puluh lima persen) atau sekitar Rp80.000.000.000,(delapan puluh miliar Rupiah) untuk perbaikan mesin pada pabrik pabrik yang berlokasi di Surabaya(Rungkut I dan II serta Warugunung) dan Pasuruan.

2. Sekitar 25,76% (dua puluh lima koma tujuh puluh enam persen) atau sekitar Rp209.000.000.000, (duaratus sembilan miliar Rupiah) digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja ke Indonesia Eximbank.

3. dan sisanya sekitar 49,45% (empat puluh sembilan koma empat puluh lima persen) atau sekitarRp401.234.287.700, (empat ratus satu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluhtujuh ribu tujuh ratus Rupiah) digunakan untuk peningkatan modal kerja yaitu untuk pembelian bahanbaku berupa HRC, CRC, Carbon Steel, Stainless Steel, GI Coil dan bahan pembantu.

5. Risiko Usaha

Berikut adalah risiko material yang disusun berdasarkan bobot risiko dan dimulai dari risiko utama yangdihadapi Perseroan dan Entitas Anak dalam menjalankan kegiatan usahanya yang dapat mempengaruhikinerja maupun harga saham Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung:

A. Risiko Yang Berkaitan Dengan Bisnis Perseroan

1. Risiko Ketergantungan Kepada Pihak Ketiga Dalam Hal Penyediaan Bahan Baku, Penjualan Produk, danPengiriman Produk;

2. Risiko Ekonomi, Politik, dan Tren Makro yang Mempengaruhi Kinerja Perseroan;3. Risiko Perubahan Pasokan atau Harga Baja Dapat Berdampak Buruk Bagi Operasional dan Keuntungan

Perseroan;

x

4. Risiko Fluktuasi Rupiah Akan Berdampak Buruk Pada Kondisi Keuangan dan Operasional Perseroan;5. Risiko Terkait Pembangunan atau Ekspansi Pabrik Di Masa Depan;6. Risiko Gangguan Bisnis Seperti Kebakaran, Kecelakaan dan Bencana Lainnya Pada Salah Satu Pabrik

Perseroan;7. Risiko Pertanggungan Asuransi Tidak Dapat Menutupi Seluruh Kerugian Perseroan;8. Risiko Rencana Ekspansi Tidak Memberikan Pertumbuhan Bisnis Yang Diharapkan;9. Risiko Manajerial Persediaan Yang Tidak Efisien, dan Kelebihan Pasokan Persediaan Yang Dapat

Memberikan Dampak Negatif Bagi Operasional dan Keuangan Perseroan;10. Risiko Tingkat Leverage yang Tinggi, dan Pembatasan Operasional Perseroan dari Perjanjian Hutang

Perseroan;11. Risiko Inflasi Tinggi dan Suku Bunga Tinggi;12. Risiko Bisnis Perseroan Sebagai Industri Padat Modal yang Membutuhkan Investasi dan Modal Kerja dan

Perseroan Tidak Mampu Memperoleh Sumber Dana Kebutuhan Tersebut;13. Risiko Persaingan Industri Yang Tinggi Jika Perseroan Tidak Dapat Beroperasi Secara Efisien;14. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci;15. Risiko Tidak Berjalannya Salah Satu Alur Produksi Sehingga Mengganggu Proses Produksi;16. Risiko Kecelakaan Kerja Produksi;17. Risiko Konsentrasi Bisnis Pada Satu Aset atau Satu Negara;18. Risiko Kerusakan Produk, Kesalahan Teknis dan Desain;19. Risiko Perusahaan Tidak Mampu Memenuhi Kriteria dan Kualitas Produk Yang Diminta Pelanggan;20. Risiko Terkait Proses Tender dan Negosiasi Kontrak;21. Risiko Perusahaan Gagal Melaksanakan Peraturan Tentang Lingkungan Hidup, Kesahatan, dan

Keselamatan;22. Risiko Kelangsungan Bisnis Perseroan Tergantung Pada Kemampuan Mendapatkan Lahan Baru, Menjaga,

dan Memperbaharui Hak Penggunaan lahan Tersebut;23. Risiko Ketergantungan Operasional Terhadap Kemampuan Perseroan memperoleh, Menjaga dan

Memperbaharui Ijin dan Persetujuan dari Pemerintah;24. Risiko Kualitas Tenaga Kerja Outsourcing Yang Berdampak Pada Kualitas Produk;25. Risiko Tenaga Kerja Yang Tergabung Dalam Serikat Pekerja, Sehingga Ada Kemungkinan Terjadi

Perselisihan Antara Tenaga Kerja dan Perseroan;26. Risiko Fluktuasi Beberapa Faktor;27. Risiko Kelalaian Internal Control dan Prosedur Pelaporan;28. Risiko Kredit Pihak Ketiga;29. Risiko Tren Makro, Penundaan atau Penjadualan Ulang Proyek;30. Risiko Perbedaan Kepentingan Dengan Pihak Terkait;31. Risiko Perseroan Tidak Dapat Menggunakan Dana Yang Diperoleh dari IPO Sesuai Jadual.

B. Risiko Yang Berkaitan Dengan Kondisi Di Indonesia

1. Risiko Terorisme dan Peristiwa Negatif di Asia Tenggara Yang Mengakibatkan Gejolak Ekonomi dan Sosial;2. Risiko Gempa dan Bencana Alam Lainnya;3. Risiko Ketenagakerjaan dan Perburuhan;4. Risiko Ekonomi Regional dan Global;5. Risiko Penurunan Peringkat Indonesia dan Perusahaan di Indonesia.

C. Risiko Yang Berkaitan Dengan Investasi Pada Saham Perseroan

1. Risiko tidak liquidnya saham Perseroan;2. Harga saham yang berfluktuasi;3. Kemampuan Perseroan untuk membayar dividen di masa yang akan datang.

xi

6. Keterangan Tentang Entitas Anak dan Penyertaan Perseroan

Entitas Anak

No NamaSaham(%)

Kegiatan UsahaStatus

Operasional1 PT Spindo Engineering Industry

(“SEI”)90,00 Perdagangan, perindustrian dan jasa Sudah

beroperasi

Penyertaan Perseroan

No NamaSaham(%)

Kegiatan UsahaStatus

Operasional1 PT POSES 20,00 Perdagangan besar dan jasa

pelayanan purna jualSudah

beroperasi

7. Ikhtisar Data Keuangan

Angka angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan LaporanKeuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian didalamnya, yang terdapat pada Bab XV dari Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, AmirJusuf, Mawar & Saptoto sedangkan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir30 September 2011 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Laporankeuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 telahmemperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia dan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2011 memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraphpenjelasan (1) penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tertentu (PSAK) yang berlakuefektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif (2) penyajian kembali laporankeuangan konsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan posisikeuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (3) pengungkapan kondisi ekonomi padatahun 2009 dan dampaknya terhadap kondisi keuangan Perseroan serta tindakan yang ditempuh dan rencanayang dibuat manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragrafpenjelasan (1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesindan peralatan (2) penyajian kembali laporan keuangan tahun 2009 (3) pengungkapan mengenai kelangsunganhidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan(1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin danperalatan (2) pengungkapan mengenai kelangsungan hidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangankonsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 memperoleh pendapat Wajar TanpaPengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kelangsungan hidup Perseroan sehubungan dengandampak konsisi ekonomi di Indonesia. Sedangkan Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan denganmemperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kelangsungan hidupPerseroan sehubungan dengan dampak konsisi ekonomi di Indonesia.

xii

(dalam jutaan Rupiah)

Keterangan30 September 31 Desember

2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007Jumlah Aset Lancar 2.385.877 1.615.524 1.913.323 1.069.442 1.141.810 1.737.235 1.125.128Jumlah Aset Tidak Lancar 905.129 618.877 729.228 637.885 684.202 451.785 435.746JUMLAH ASET 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012 2.189.020 1.560.874Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

2.141.489 1.387.525 1.729.823 1.178.398 1.138.569 1.563.675 1.030.373

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang436.917 424.130 368.747 179.271 362.142 124.203 42.756

JUMLAH LIABILITAS 2.578.406 1.811.655 2.098.570 1.357.669 1.500.711 1.687.878 1.073.129

JUMLAH EKUITAS 712.600 422.746 543.981 349.658 325.301 501.142 487.745

*tidak diaudit



2012 2011* 2011 2010 2009 2008* 2007*PENJUALAN DAN PENDAPATAN

JASA 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101 2.432.777 1.461.553

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.949.214) (1.441.297) (2.181.293) (1.472.945) (1.974.884) (2.043.833) (1.319.938)LABA (RUGI) KOTOR 287.754 233.775 396.125 238.329 (189.783) 388.944 141.615LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

PENGHASILAN 105.731 97.591 145.946 32.614 (410.033) 27.161 33.039LABA (RUGI) TAHUN/ PERIODEBERJALAN 78.865 73.088 110.684 24.357 (308.034) 13.298 22.716JUMLAH LABA (RUGI)

KOMPREHENSIF TAHUN/PERIODE BERJALAN 168.619 73.088 194.324 24.357 (175.841) 13.298 22.716

*tidak diaudit

Rasio Rasio Penting (dalam persen)


2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007

Pertumbuhan penjualan bersih 33,54% N/A 50,61% 4,14% 26,62% 66,45% 22,92%

Pertumbuhan jumlah aset 24,54% 30,87% 54,78% 6,50% 16,58% 40,24% 31,01%

Pertumbuhan liabilitas 22,86% 33,34% 54,57% 9,53% 11,09% 57,29% 47,74%

Pertumbuhan jumlah ekuitas 31% 20,90% 55,58% 7,49% 35,09% 16,93% 4,88%

Pertumbuhan laba bersih 7,90% N/A 354,42% 107,91% 75,18% 1.422,31% 41,46%

Laba kotor/penjualan bersih 12,86% 13,96% 15,37% 13,93% 10,63% 15,99% 9,69%

Laba bersih/penjualan bersih 3,53% 4,38% 4,29% 1,42% 17,26% 0,55% 1,55%

Current Ratio 111,41% 116,43% 110,61% 90,75% 100,28% 111,10% 109,20%

Imbal hasil aset (ROA) 2,40% 3,27% 4,19% 1,43% 16,87% 0,61% 1,46%

Imbal hasil ekuitas (ROE) 11,07% 17,29% 20,35% 6,97% 94,69% 2,65% 4,66%

Modal kerja bersih 244,388 227,999 183,500 (108,956) 3,241 173,560 94,755Aset lancar/liabilitas jangka

pendek 1,11x 1,16x 1,11x 0,91x 1,00x 1,11x 1,09x

Jumlah liabilitas/jumlah ekuitas 3,62x 4,29x 3,86x 3,88x 4,61x 3,37x 2,50x

Jumlah liabilitas/jumlah aset 0,78x 0,81x 0,79x 0,80x 0,82x 0,77x 0,69x

Inventory Turn Over 1,34x 1,81x 2,36x 2,13x 1,95x 2,01x 2,22x

Receivable Turn Over 3,64x 4,56x 5,26x 6,21x 6,41x 7,70x 5,15x

Inventory Days (hari) 201 149 153 169 184 179 162

Receivable Days (hari) 74 59 69 59 57 47 71

Payable Days (hari) 64 73 84 80 57 56 N/A

*tidak diaudit

xiii

8. Kebijakan Dividen Kas

Para Pemegang Saham Perseroan yang merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdanamempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama sesuai denganketentuan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan termasuk hak atas Dividen Kas.

Berdasarkan UUPT, pembayaran dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atasrekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam tahun manapundi luar dari laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, divideninterim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interimtersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dandisetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh DewanKomisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interimyang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan DewanKomisaris akan bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepadaPerseroan.

Pada saat ini Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen 20% sampai dengan 30% dari laba bersihkonsolidasi Perseroan mulai tahun buku 2013 dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut:

Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan Perseroan dalam rangka mencapaitingkat pertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang;

Kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan; Kewajiban kewajiban Perseroan berdasarkan perjanjian perjanjian dengan pihak ketiga; Kepatuhan hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku dan persetujuan dari Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

xiv

Halaman ini sengaja dikosongkan

1

I. PENAWARAN UMUM

Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (selanjutnya disebut “Penawaran Umum”)sebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang merupakan Saham Baruyang berasal dari portepel atau sebesar 40,36% (empat puluh koma tiga puluh enam persen) dari ModalDitempatkan Dan Disetor Penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, dengan nilai nominal Rp100,(seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp295,(dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukanFormulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS), sehingga seluruhnya berjumlah sebesar Rp855.500.000.000,(delapan ratus lima puluh lima miliar lima ratus juta Rupiah).

Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepelPerseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala haldengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasukantara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham,hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

PT Steel Pipe Industry of Indonesia TbkKegiatan Usaha :

Bergerak dalam bidang usaha industri pipa baja

Perseroan memiliki jaringan kerja yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 1 Kantor Cabang ,1 Kantor Representatif dan 5 unit pabrik(3 unit pabrik berlokasi di Surabaya, 1 unit pabrik di Pasuruan dan 1 unit pabrik di Karawang)

Kantor Pusat :Jl. Kalibutuh 189 191

Surabaya 60173 – Jawa TimurTelp.: (031) 532 0921, 531 6921, 532 0320, 535 3290

Faksimili : (031) 531 0712, 532 0290Email: [email protected]: www.spindo.com

Kantor Cabang:Kawasan Industri Mitra Karawang

Mitra Raya Blok F2Parungmulya, Karawang

Jawa BaratTelp.: (0267) 440823 24Faksimili : (0267) 440587

Kantor Representatif Jakarta :Jl. Pangeran Jayakarta No. 55

Jakarta 10730Telp.: (021) 6260456 6012370

Faksimili : (021) 6261252 6012371

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ADALAH RISIKO KETERGANTUNGAN KEPADA PIHAKKETIGA DALAM HAL PENYEDIAAN BAHAN BAKU, PENJUALAN PRODUK, DAN PENGIRIMAN PRODUK. RISIKO USAHA

PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SELENGKAPNYA DIUNGKAPKAN PADA BAB V PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI SAHAM PERSEROAN ADALAH TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANGDITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI YANG DAPAT DISEBABKAN ANTARA LAIN KARENA JUMLAH SAHAM YANG

DITAWARKAN TERBATAS. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGANSAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK AKAN AKTIF ATAU LIKUID.

2

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan semula dengan status Penanaman ModalAsing berdasarkan hukum dan peraturan perundang undangan Republik Indonesia dengan nama “PT SteelPipe Industry of Indonesia”, yang berkedudukan di Surabaya berdasarkan Akta Pendirian Perseroan nomor 109tanggal 30 Januari 1971, dibuat dihadapan Djojo Muljadi, S.H., Notaris di Jakarta, dan telah mendapatpengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 30 Desember 1971 dengan PenetapanNo. J.A. 5/213/10, dan didaftarkan pada tanggal 29 Februari 1972 di dalam buku register di KepaniteraanPengadilan Negeri Surabaya berturut turut di bawah No. 195/1972, No. 196/1972 dan No. 197/1972, sertadiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.42 tanggal 26 Mei 1972, Tambahan No. 196.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir adalahsebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Steel Pipe Industry ofIndonesia nomor 154 tanggal 12 Desember 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains,Notaris di Jakarta (“Akta No. 154”), merupakan pernyataan kembali keputusan rapat pemegang sahamPerseroan yang dibuat di bawah tangan tertanggal 11 Desember 2012 yang telah mendapatkan persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 62987.AH.01.02 Tahun2012 tanggal 7 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0106751.AH.01.09.tanggal 7 Desember 2012, telah diberitahukan serta diterima pemberitahuan tersebut oleh Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU AH.01.10 44163 tanggal 11 Desember 2012 sertadidaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0107771.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 11 Desember2012.

Komposisi modal saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut :


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 17.000.000.000 1.700.000.000.000Modal Ditempatkan dan DisetorPT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 402.006.393.000 93,79Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 5.008.770.500 1,17Nugraha Salam 50.008.150 5.000.815.000 1,17Yamin Salam 39.395.500 3.939.550.000 0,92Ahli waris Alm The Tjahjono Tedjo Koesoemo 126.436.750 12.643.675.000 2,95

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.285.992.035 428.599.203.500 100Jumlah Saham Dalam Portepel Saham Biasa Atas Nama 12.714.007.965 1.271.400.796.500

Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum Perdana ini, makasusunan modal saham dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum Perdanaadalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per lembar saham

Sebelum Penawaran Umum Perdana Setelah Penawaran Umum Perdana


(Rp)% Jumlah Saham

Jumlah Nominal(Rp)

%

Modal Dasar 17.000.000.000 1.700.000.000.000 17.000.000.000 1.700.000.000.000

Modal Ditempatkan danDisetor Penuh

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 402.006.393.000 93,79 4.020.063.930 402.006.393.000 55,94

Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 5.008.770.500 1,17 50.087.705 5.008.770.500 0,70

Nugraha Salam 50.008.150 5.000.815.000 1,17 50.008.150 5.000.815.000 0,70

Yamin Salam 39.395.500 3.939.550.000 0,92 39.395.500 3.939.550.000 0,55

Ahli waris Alm TheTjahjono TedjoKoesoemo

126.436.750 12.643.675.000 2,95 126.436.750 12.643.675.000 1,76

Masyarakat 2.900.000.000 290.000.000.000 40,36

Total Modal Ditempatkandan Disetor Penuh

4.285.992.035 428.599.203.500 100 7.185.992.035 718.599.203.500 100

Saham Dalam Portepel 12.714.007.965 1.271.400.796.500 9.814.007.965 981.400.796.500

3

Saham yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang dikeluarkan dari portepel yang memberikanpemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telahditempatkan dan disetor penuh.

PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Bersamaan dengan pencatatan sebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta) saham baru yangberasal dari portepel atau sebesar 40,36% (empat puluh koma tiga puluh enam persen) dari ModalDitempatkan dan Disetor Penuh dalam Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lamaakan mencatatkan pula sejumlah 4.285.992.035 (empat miliar dua ratus delapan puluh lima juta sembilanratus sembilan puluh dua ribu tiga puluh lima) saham atau 59,64% (lima puluh sembilan koma enam puluhempat persen), yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Saham tersebut adalah saham milik PT CakraBhakti Para Putra sebanyak 4.020.063.930 (empat miliar dua puluh juta enam puluh tiga ribu sembilan ratustiga puluh) saham atau 55,94% (lima puluh lima koma sembilan puluh empat persen), Pandu Lokiswara Salamsebanyak 50.087.705 (lima puluh juta delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus lima) saham atau 0,70% (nol komatujuh puluh persen), Nugraha Salam sebanyak 50.008.150 (lima puluh juta delapan ribu seratus lima puluh)saham atau 0,70% (nol koma tujuh puluh persen), Yamin Salam sebanyak 39.395.500 (tiga puluh sembilan jutatiga ratus sembilan puluh lima ribu lima ratus) saham atau 0,55% (nol koma lima puluh lima persen) dan Ahliwaris Alm The Tjahjono Tedjo Koesoemo sebanyak 126.436.750 (seratus dua puluh enam juta empat ratus tigapuluh enam ribu tujuh ratus lima puluh) saham atau 1,76% (satu koma tujuh puluh enam persen).

Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia seluruhnyaadalah sebanyak 7.185.992.035 (tujuh miliar seratus delapan puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluhdua ribu tiga puluh lima) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah Modal Ditempatkan danDisetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini.

Seluruh saham Perseroan yang akan dicatatkan di BEI, di luar saham saham yang ditawarkan pada PenawaranUmum ini, tidak akan dijual dalam jangka waktu minimum 6 (enam) bulan sejak Pernyataan PendaftaranPerseroan menjadi efektif.

Perseroan dan pemegang saham tidak bermaksud untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham barudan/atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelahtanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

4

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARANUMUM

Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi biaya biaya terkait emisiefek akan oleh Perseroan untuk:

1. Sekitar 24,79% (dua puluh empat koma tujuh puluh sembilan persen) atau sekitar Rp201.234.287.700,(dua ratus satu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratusRupiah) akan digunakan untuk belanja modal yaitu:

a. Sekitar 20,50% (dua puluh koma lima puluh persen) atau sekitar Rp41.234.287.700, (empat puluhsatu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh ratus Rupiah)untuk membiayai sebagian dana yang diperlukan untuk: a) pembebasan dan pemerataan lahan (+/60 ha) terletak di Jalan Daendels, Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu, Gresik, b) pembangunan gedungpabrik baru serta c) pembelian/instalasi 2 mesin pipa baru. Lokasi pabrik ini akan berada dekatdengan Pelabuhan Lamongan, sehingga memudahkan Perseroan untuk mengirim pipa kepadapelanggan dan menerima bahan baku dari pemasok sehingga dapat mengurangi biaya pengiriman danpenerimaan bahan baku. Perseroan merencanakan untuk membebaskan lahan seluas 100 ha. Hinggasaat Prospektus ini diterbitkan luas tanah di Gresik yang sudah berhasil dibebaskan adalah +/ seluas40 ha. Rencana pembebasan sisa lahan sebesar +/ 60 ha diperkirakan akan selesai secara bertahapdi tahun 2013. Berikut adalah rincian mesin baru :

Jenis Mesin Tipe ProdukDiameter(inci)

Kapasitas(ton/bulan)

Penjual Sifat Hubungan

Mesin ERW Pipa Hitam API 3 12 8.000 Pihak ketiga Tidak ada hubunganafiliasi

Mesin ERW Pipa Hitam API 8 20 18.000 Pihak ketiga Tidak ada hubunganafiliasi

Rencana pembelian kedua mesin diperkirakan selesai di semester kedua tahun 2014.

Apabila terjadi kekurangan dana untuk memenuhi ketiga kegiatan tersebut diatas maka Perseroanakan menggunakan dana dari kas internal, laba ditahan dan pinjaman.

b. Sekitar 39,75% (tiga puluh sembilan koma tujuh puluh lima persen) atau sekitar Rp80.000.000.000,(delapan puluh miliar Rupiah) yang digunakan:

Sekitar sebesar Rp40.000.000.000, (empat puluh miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen)untuk ekspansi pabrik di Kawasan Industri Mitra Karawang, Jl. Mitra Raya II Blok F2, DesaParangmulya, Karawang, Jawa Barat. Hingga prospektus ini diterbitkan Perseroan telah memilikilahan sekitar 5,0 ha dimana 2,7 ha sudah dibangun. Perseroan merencanakan untuk memperluasluas bangunan pabrik seluas 2,3 ha. Dengan perluasan pabrik tersebut Perseroan dapatmeningkatkan kapasitas produksi pipa dalam rangka memenuhi permintaan pasar pipa di industriotomotif.

Sekitar sebesar Rp40.000.000.000, (empat puluh miliar Rupiah) atau 50% (lima puluh persen)untuk pembelian mesin baru untuk ditempatkan di pabrik di Karawang. Saat ini Perseroan sedangdalam proses negosiasi kontrak pembelian mesin dari Taiwan dan Jepang. Berikut adalah rincianmesin baru yang akan dibeli oleh Perseroan:

5

Jenis Mesin Tipe Produk DiameterKapasitas(ton/bulan)


Mesin ERW Pipa perabot Sampai dengan 4,5” 250Trendview,Taiwan

Tidak ada hubunganafiliasi

Mesin ERW Pipa mekanik Sampai dengan 4,5” 800Trendview,Taiwan


Mesin ERW Pipa mekanik 25 mm 60,5 mm 4.500Kusakabe,Japan


Rencana ekspansi tersebut diharapkan dapat mulai beroperasi pada semester pertama tahun 2013dan akan selesai seluruhnya pada semester pertama tahun 2014

c. Sekitar 39,75% (tiga puluh sembilan koma tujuh puluh lima persen) atau sekitar Rp80.000.000.000,(delapan puluh miliar Rupiah) untuk perbaikan mesin pada pabrik pabrik yang berlokasi di Surabaya(Rungkut I dan II serta Warugunung) dan Pasuruan yaitu masing masing di:

Rungkut Industri I, Surabaya, yaitu pembelian mesin pipa baru (new tube mill), mesin pengelasan(welding machine), mesin slitting, peralatan penunjang (DC motor, crane)

Rungkut Industri II, Surabaya, yaitu pembelian mesin pipa baru (new tube mil), mesin pengelasan(welding machine), peralatan penunjang (accumulator, DC motor, crane)

Warugunung, Surabaya, yaitu pembelian mesin pipa baru (new tube mil), mesin pengelasan(welding machine), peralatan penunjang (accumulator, kompressor, crane) dan perbaikan gudang

Pasuruan, Surabaya, yaitu pembelian mesin potong (shearing machine), mesin pipa baru +pengelasannya (milling machine+welding machine), perbaikan mesin 3 layer polyethelynecoating machine, peralatan penunjang (crane)

Perbaikan mesin tersebut adalah untuk meningkatkan hasil produksi, efisiensi biaya, kualitas produkPerseroan. Perbaikan mesin tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga yang tidak memiliki hubunganafiliasi dengan Perseroan yaitu antara lain Thermattol (USA), Smaco (Malaysia), Trendview (Taiwan),Haven (USA), dan lainnya. Rencana perbaikan mesin mesin tersebut direncanakan selesai padasemester pertama tahun 2014.

2. Sekitar 25,76% (dua puluh lima koma tujuh puluh enam persen) atau sekitar Rp209.000.000.000,(dua ratus sembilan miliar Rupiah) digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja ke Indonesia Eximbank.Hutang tersebut dilunasi guna mengurangi beban keuangan Perseroan. Berikut adalah keteranganmengenai kredit modal kerja yang akan dilunasi:

Total Fasilitas : Rp209.000.000.000, (per Desember 2012)Tujuan Penggunaan Pinjaman : Modal Kerja RevolvingSaldo/Jumlah fasilitas yangtelah ditarik

: Rp209.000.000.000, (per Desember 2012)

Jenis Pembiayaan : KMKE (Kredit Modal Kerja Ekspor)Jangka Waktu : Rp170.000.000.000, (KMKE I jatuh tempo per 09

Des 2013)Rp39.000.000.000 (KMKE II jatuh tempo per 10Des 2015)

Tingkat Suku Bunga : 10,00% (KMKE I)10,25% (KMKE II)

Pelunasan hutang kepada Indonesia Eximbank diperkirakan akan diselesaikan segera setelah TanggalPencatatan Saham Perseroan di Bursa atau paling lambat dalam semester pertama tahun 2013. Hutangtersebut dapat dilakukan pelunasan dini.

3. dan sisanya sekitar 49,45% (empat puluh sembilan koma empat puluh lima persen) atau sekitarRp401.234.287.700, (empat ratus satu miliar dua ratus tiga puluh empat juta dua ratus delapan puluhtujuh ribu tujuh ratus Rupiah) digunakan untuk peningkatan modal kerja yaitu untuk pembelian bahanbaku berupa HRC, CRC, Carbon Steel, Stainless Steel, GI Coil dan bahan pembantu.

6

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam LK No.SE 05/BL/2006 tanggal 29 September 2006tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, makatotal biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 5,55 % dari dana yang diperoleh dari penawaranSaham Perdana yang meliputi:

1. Biaya Jasa Penyelenggaraan (management fee) sekitar 3,00%2. Biaya Jasa Penjaminan (underwriting fee) sekitar 0,50%3. Biaya Jasa Penjualan (selling fee) sekitar 0,50%4. Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 1,35% yang terdiri dari :

a. Biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,13%b. Biaya jasa Konsultan Hukum sekitar 1,16% terdiri dari:

(i) Biaya jasa konsultan hukum untuk penawaran perdana saham di wilayah Indonesia sekitar0,10%

(ii) Biaya jasa konsultan hukum terkait dengan penawaran saham di luar wilayah Indonesia (Reg S)sekitar 1,06%

c. Biaya jasa Notaris sekitar 0,02%d. Biaya jasa Penilai sekitar 0,04%

5. Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,012% yang terdiri dari BAE sekitar 0,01% dan KSEI sekitar0,002%.

6. Biaya Pencatatan di Bursa Efek Indonesia sekitar 0,02%; dan7. Biaya Lain lain (percetakan, iklan dan public expose) sekitar 0,17%.

Perseroan akan mengikuti ketentuan Peraturan Perundang undangan yang berlaku di bidang Pasar Modaluntuk setiap transaksi sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini.

Perseroan akan melaporkan dan mempertanggung jawabkan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dalamRapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secaraperiodik kepada para Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan danmelaporkan kepada OJK sesuai dengan Peraturan No.X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Apabila dikemudian hari Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil dari PenawaranUmum, maka Perseroan akan terlebih dahulu melaporkan rencana tersebut ke OJK dengan mengemukakanalasan beserta pertimbangannya, dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapat persetujuanterlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham.

7

III. PERNYATAAN HUTANG

Sesuai dengan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak yang telah diaudit oleh KantorAkuntan Publik Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk periode 9 (sembilan) bulanyang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua halyang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan paragraf penjelasan mengenaipenerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, Perseroan danEntitas Anak pada tanggal 30 September 2012 mempunyai liabilitas yang seluruhnya berjumlah Rp2.578.406,juta yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sejumlah Rp2.141.489, juta dan liabilitas jangka panjangsejumlah Rp436.917, juta.

Rincian dari liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:(dalam jutaan Rupiah)

KETERANGANLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Bank Jangka Pendek 1.672.060Hutang Usaha

Pihak Ketiga 268.001Pihak Berelasi 663

Hutang Lain lain 36.120Hutang Pajak 11.273Biaya yang Masih Harus dDibayar 23.074Uang Muka Pelanggan 21.237Uang Jaminan dari Pelanggan 91.960Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Hutang Bank 15.906Liabilitas Sewa Pembiayaan 1.195

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.141.489

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang Pihak Berelasi 146.751Hutang Jangka Panjang setelah dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu

TahunHutang Bank 177.985Liabilitas Sewa Pembiayaan 8.550

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 43.266Liabilitas Pajak Tangguhan 60.133Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi

Jual dan Sewa Balik – Bersih 232Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 436.917JUMLAH LIABILITAS 2.578.406

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Bank Jangka PendekSaldo hutang bank jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp1.672.060, juta yang terdiri dari hutang kepada PT Bank Commonwealth sebesar Rp.83.098, juta, PT BankCentral Asia Tbk sebesar Rp1.102.066, juta, Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))sebesar Rp170.000, juta, PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar Rp86.784, juta dan PT Bank DBS Indonesiasebesar Rp230.112, juta.

PT Bank Central Asia TbkPada tanggal 8 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berupa:

8

a. Fasilitas kredit lokal (Rekening Koran) terhitung tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2012dan telah diperpanjang hingga 8 Oktober 2012 dengan jumlah tidak melebihi Rp200.000, juta denganbunga 9,75% per tahun. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk modal kerja, yaitu terutamauntuk pengadaan bahan baku dan sebagian kecil untuk biaya operasional.

b. Fasilitas omnibus L/C untuk pembukaan L/C dan SKBDN (sight, usance, UPAS) multi currency dan T/RTrust Receipt (IDR) sebesar USD130,000 ribu Bunga UPAS L/C dan atau SKBDN adalah sebesar 5,75% pertahun dalam mata uang USD dan 9,75% per tahun untuk mata IDR dan 9,75% untuk fasilitas TR. OmnibusL/C terbagi atas sublimit T/R IDR, Bank Garansi, time loan dan non revolving serta standby L/C. Dimanasaldo penggunaan per 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.102.066, juta. Penggunaan dana darifasilitas tersebut adalah untuk pengadaan bahan baku.

c. Fasilitas bank garansi yang terhitung tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 dengan jumlahpokok tidak melebihi Rp30.000, juta. Sampai dengan 30 September 2012 Perseroan belum menggunakanfasilitas tersebut. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk penerbitan bank garansi untukmendukung pelaksanaan proyek penjualan.

d. Fasilitas Letter of Guarantee, yang berlaku tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 denganjumlah pokok tidak melebihi USD5,000 ribu. Sampai dengan 30 September 2012 Perseroan belummengunakan fasilitas tersebut. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk negosiasi ataudiskonto wesel ekspor.

e. Selain itu BCA juga memberikan fasilitas Forex Line kepada Perseroan dengan jumlah tidak melebihiUSD6,000 ribu. Sampai dengan 30 September 2012 Perseroan tidak mempunyai kewajiban atas fasilitastersebut. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk meminimalisasi risiko perubahan kurs ataspinjaman mata uang asing.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan aset tetap, piutang usaha, persediaan Perseroan dan corporateguarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putra, pemegang saham mayoritas Perseroan.

Pada tanggal 27 Juni 2012 pihak bank telah menyetujui untuk memperpanjang batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit berupa :a. Fasilitas rekening Koran/ Lokal : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober

2012b. Fasilitas Omnimbus Letter of Credit : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal

8 Oktober 2012c. Fasilitas Bank Garansi : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012d. Fasilitas Letter of Guarantee : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober

2012e. Fasilitas Foreign Exchange Line : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober

2012

Pada tanggal 7 November 2012, Perseroan menerima persetujuan dari PT Bank Central Asia Tbk atas penarikandan/atau penggunaan fasilitas kredit dan perpanjangannya dari Bank BCA atas: Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp100.000, juta (terhitung sejak 8

Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013) Fasilitas Installment Loan dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp194.816, juta (terhitung sejak 8 Juli 2012

dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013) Fasilitas Omnibus L/C dalam bentuk Sight L/C, Usance L/C, SKBDN atas unjuk, SKBDN berjangka, SKBDN

berjangka dibayar atas unjuk, TR dengan jumlah pokok tidak melebihi USD200,000 ribu (terhitung sejak 8Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp30.000, juta (terhitung sejak 8 Juli 2012 danberakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

Fasilitas Letter of Guarantee dengan jumlah pokok tidak melebihi USD5,000 ribu (terhitung sejak 8 Juli2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

Fasilitas Foreign Exchange Line dengan jumlah tidak melebihi USD6,000 ribu (terhitung sejak 8 Juli 2012dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

Sesuai suratnya tertanggal 20 Maret 2012, PT Bank Central Asia Tbk telah memberikan persetujuan kepadaPerusahaan untuk melakukan pengeluaran saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat melaluiPenawaran Umum Perdana, melakukan perubahan anggaran dasar untuk menyesuaikan dengan ketentuanpasar modal, melakukan perubahan struktur permodalan dan melakukan perubahan susunan pemegangsaham, Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu BCA juga memberikan waiver atas negatif covenant sehingga

9

menjadi: Perusahaan wajib menjaga porsi kepemilikan ultimate shareholder founder (keluarga Ibnu Susanto,keluarga Hudianto termasuk keluarga Tikman Utomo) di Perusahaan tidak lebih rendah dari 51% serta tidakada pembatasan untuk pembagian dividen.

Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) I dengan skema “Warehouse Receipt”dengan jumlah maksimum tahun 2010 dan 2009 masing masing sebesar Rp230.000, juta yang digunakanuntuk modal kerja untuk pembelian bahan baku, dengan tingkat bunga sebesar 10,5% tahun 2010 dan 12,5%tahun 2009.

Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2011 dan dijamin dengan persediaan bahan baku(Hot Rolled Coil) sebesar Rp306.659, juta tahun 2010 dan 2009 serta corporate guarantee dari PT Cakra BhaktiPara Putra pada tahun 2010.

Pada tanggal 31 Januari 2011, telah dilakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dimana terdapatperubahan jenis fasilitas menjadi KMKE I sebesar Rp170.000, juta (bersifat revolving) dengan jangka waktusampai dengan 9 Desember 2011, suku bunga 10,50% per tahun. Pada tanggal 28 Nopember 2011 telahdilakukan perpanjangan fasilitas kredit dengan jatuh tempo 9 Desember 2012 (KMKE I sebesar Rp170.000,juta) dengan suku bunga sebesar 10,0% per tahun.

Sampai dengan 30 September 2012, saldo penggunaan KMKE I adalah sebesar Rp170.000, juta.

Sesuai suratnya tertanggal 28 Maret 2012, Indonesia Eximbank telah menyetujui perubahan syarat danketentuan dalam fasilitas kredit antara lain Perseroan wajib menyampaikan secara tertulis kepada Bank dalamhal dilakukan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen, perubahan struktur permodalan dan perubahankomposisi Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tanpa persertujuan tertulis dari Bank, Perusahaan dilarangmelakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian sahamkepada perusahaan lain serta melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang usahanya.

Pada tanggal 30 November 2012, Perseroan memperoleh surat persetujuan perpanjangan pembiayaan dariIndonesia Eximbank. PT Bank Danamon Indonesia TbkPada tanggal 7 Mei 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbkberupa pinjaman Omnibus Trade Facility dan Foreign Exchange Line dengan jumlah maksimum kredit masingmasing sebesar USD 17,000 ribu dan USD 3,000 ribu dengan tingkat bunga masing masing sebesar SIBOR +3,5% atau SBI + 3,5%. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada 7 Mei 2009 dan dijamin dengan Akta JaminanFidusia Persediaan dan Fidusia Piutang sebesar USD17,000 ribu. Pada tanggal 18 Juli 2008, Perseroanmemperoleh tambahan limit Omnibus Trade Facility dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar USD3,000dan tambahan nilai Jaminan Fidusia sebesar USD 3,000 ribu pada tanggal 19 September 2008.

Pada tanggal 19 Juni 2009, Perseroan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengantanggal 7 Agustus 2009. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama sama tidak melebihijumlah pokok USD5,000 ribu untuk fasilitas 1 dan USD 15,000 ribu untuk fasilitas 2. Per tanggal 27 Juli 2009,ada perubahan jumlah pokok fasilitas Omnibus 2 dari semula USD15,000 ribu menjadi USD12,000 ribu yangakan berakhir tanggal 7 Agustus 2009.

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Perseroan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampaidengan tanggal 7 Agustus 2010. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama sama tidakmelebihi jumlah pokok USD20,000 ribu. Perseroan hanya dapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facilitydengan jumlah maksimum USD10,000 ribu. Pada tanggal 6 Agustus 2010, jangka waktu Omnibus Trade Facilitytelah diperpanjang sampai tanggal 30 Nopember 2010.

Pada tanggal 24 Nopember 2010, Perseroan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampaidengan tanggal 30 Nopember 2011. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama samatidak melebihi jumlah pokok USD20,000 ribu, yang digunakan untuk pembelian bahan baku. Perseroan hanyadapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facility dengan jumlah maksimum USD10,000 ribu atauekuivalen sebesar Rp100.000, juta.

10

Pada tanggal 23 Mei 2011, Perseroan memperoleh tambahan kembali limit Omnibus Trade Facility dariRp100.000, juta menjadi jumlah pokok setinggi tingginya sebesar Rp200.000, juta Persediaan dan PiutangUsaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman hutang bank. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalahuntuk modal kerja Tingkat suku bunga sebesar 5,5% per tahun (mata uang USD) dan 11,5% (mata uang Rp).

Pada tanggal 23 Mei 2012, Perseroan telah memperpanjang kembali fasilitas kredit pada PT Bank DanamonIndonesia Tbk sampai dengan tanggal 23 Mei 2013.

Saldo penggunaan sampai dengan 30 September 2012 adalah sebesar Rp86.784, juta.

Dalam suratnya tertanggal 2 April 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah memberikan persetujuankepada Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat, melakukanperubahan anggaran dasar, melakukan struktur permodalan, melakukan perubahan susunan pemegang sahamdengan menjaga kepemilihan saham pendiri tidak lebih rendah dari 51% dan perubahan susunan Direksi danDewan Komisaris. Selain itu PT Bank Danamon Indonesia telah memberikan pengesampingan (waiver)pembagian deviden dengan ketentuan pembagian deviden dapat dilakukan apabila Perseroan tidak dalamkeadaan lalai dan pemberitahuan disampaikan kepada PT Bank Danamon Indonesia.

PT Bank DBS IndonesiaPada tanggal 28 Juli 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia berupapinjaman trust receipt combined limit with LC, UPAS, PEF and SKBDN dengan jumlah maksimum kredit sebesarUSD15,000 ribu dan forex limit dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD1,000, ribu yang digunakan untukmeminimalisasi risiko perubahan kurs atas pinjaman mata uang asing, dengan tingkat bunga TR 7,25%, danUPAS 4,25% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal28 Juli 2010 dengan maksimum kredit atas Fasilitas Perbankan sebesar USD5,000 ribu tingkat bunga TR 6,5%dan UPAS sebesar SIBOR + 3,50% per tahun. Per tanggal 5 Agustus 2010, ada perpanjangan kredit dari tanggal28 Juli 2010 sampai dengan 28 Oktober 2010 dengan fasilitas kredit sementara yang bisa digunakan sebesarUSD2,000 ribu. Per tanggal 8 Nopember 2010, ada perubahan limit kredit dari yang semula USD2,000 ribumenjadi USD5,000 ribu yang akan jatuh tempo tanggal 28 Juli 2011 dengan bunga TR 5,5% dan UPAS sebesarSIBOR + 3,5%. Pinjaman ini dijamin dengan Perjanjian Kebendaan Fidusia Piutang dan Persediaan sebesarUSD15,000 ribu.

Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Bank DBS Indonesia melakukan perubahan atas jumlah maksimum kredit dariUSD2,000 ribu menjadi USD17,000 ribu terdiri dari USD2,000 ribu berupa uncommitted trust receipt combinedlimit facility dan USD15,000 ribu berupa uncommitted omnibus facility.

Pada tanggal 13 September 2011 Perseroan melakukan perpanjangan hutang bank ini yang akan jatuh tempopada tanggal 28 Juli 2012. Fasilitas yang tersedia hanya uncommitted omnibus sehingga jumlah maksimumkedit turun menjadi USD 15,000 ribu. Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit uncommittedomnibus terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 4%, T/R sebesar 5.5%, SKBDN sebesar 5%, EBLC sebesar 5%, SKBDNsebesar 5% per tahun.

Pada tanggal 2 Mei 2012 Perseroan telah melakukan perpanjangan hutang bank ini yang akan jatuh tempopada tanggal 2 Mei 2013. Perubahan atas jumlah maksimum kredit limit dari semula USD15,000 ribu menjadiUSD 25,000 ribu berupa omnimbus facility. Penggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk pembelianbahan baku.

Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit omnibus facility terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 3% untukimport LC & SKBDN, sedangkan tingkat suku bunga TR, EBLCC dan EBLCD sebesar 5,75%. Saldo penggunaansampai dengan 30 September 2012 adalah sebesar Rp230.112, juta.

Dalam perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank DBS Indonesia tertanggal 12 April 2012 disebutkan bahwaPerseroan wajib menyampaikan kepada Bank dalam hal melakukan perubahan anggaran dasar termasuknamun tidak terbatas perubahan struktur permodalan dan susunan pengurus, melakukan perubahan susunanpemegang saham dengan ketentuan PT Cakra Bhakti Para Putra tetap sebagai pemegang saham sahammayoritas dengan menguasai sekurang kurangannya 51%. Selain itu, Perseroan wajib memberitahukan kepadaBank dalam hal membagikan dividen dalam bentuk apapun apabila Perseroan tidak gagal dalam memenuhikewajibannnya kepada Bank, namun diperlukan persetujuan tertulis dari Bank untuk pembagian dividentersebut apabila Perseroan gagal dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.

11

PT Bank CommenwealthBerdasarkan perjanjian pemberian fasilitas trade Nomor 18 tanggal 13 September 2012, Perseroanmemperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth dengan jumlah plafon sebesar USD9,500 ribu.Fasilitas ini terdiri dari fasilitas letter of credit impor / surat kredit berdokumen (sight/usance), Omnimbus PortImport Financing Omnimbus dan Trade Advance (Demand Loan) dengan tingkat bunga 5% per tahun dalamjangka waktu 12 bulan.

Berdasarkan perjanjian transaksi valuta asing Nomor 19 tanggal 13 September 2012, Perseroan memperolehfasilitas transaksi valuta asing sejumlah USD3,000 ribu yang akan berakhir pada tanggal 14 September 2013.

Fasilitas pinjaman dari PT Commonwealth ditujukan untuk pembelian bahan baku.

Perjanjian perjanjian pinjaman tersebut diatas juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasiPerseroan antara lain: Melakukan aksi korporasi antara lain mengumumkan dan membagikan dividen, merger, konsolidasian,akuisisi, pembelian saham dalam perusahaan lain tanpa persetujuan bank.

Mengubah anggaran dasar Perseroan. Membuat hutang lain baik yang terjamin atau tidak dan mengeluarkan jaminan, hipotik, gadai ataupersetujuan penyerahan hak milik sebagai jaminan dan membuat persetujuan atau ikatan lain tanpapersetujuan dari bank.

Meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan yang mempunyai hubunganistimewa kecuali untuk hutang usaha.

Bertindak sebagai penjamin, menjaminkan atau menggunakan harta kekayaan Perseroan pada pihak lain. Membubarkan diri atau menyatakan pailit. Melakukan transaksi luar biasa yang membuat Perseroan membuat atau membeli sesuatu di luar nilaiwajarnya.

Mempertahankan porsi kepemilikian keluarga Ibnu Susanto dan keluarga Hudianto termasuk keluargaTikman Utomo tidak lebih rendah dari 51% dan tidak boleh diagunkan.

Pinjaman yang ada dan yang akan ada dari pihak afiliasi maupun pemegang saham maupun dalam rangkaPrivate Equity harus disubordinasi.

Perseroan juga disyaratkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu.

Hutang UsahaSaldo hutang usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp268.664,juta yang terdiri dari hutang usaha kepada :

(jutaan Rupiah)Keterangan 30 September 2012

Pihak KetigaPemasok Luar Negari 228.972Pemasok Dalam Negeri 39.029

Jumlah Pihak Ketiga 268.001Pihak Berelasi 663

Jumlah Hutang Usaha 268.664

Hutang lain lainSaldo hutang lain lain Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp36.120,juta.

12

Hutang PajakSaldo hutang pajak Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp11.273,juta yang terdiri dari :

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan 30 September 2012

Pajak Kini Tahun 2004 10.200Pajak Penghasilan

Pasal 21 673Pasal 23 383Pasal 4 (2) 14

Pajak Pertambahan Nilai 3Jumlah Hutang Pajak 11.273

Biaya yang Masih Harus DibayarSaldo biaya yang masih harus dibayar Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalahsebesar Rp23.074, juta.

Uang Muka PelangganSaldo uang muka pelanggan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp21.237, juta.

Uang Jaminan dari PelangganSaldo uang jaminan dari pelanggan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalahsebesar Rp91.960, juta.

Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu TahunSaldo hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal30 September 2012 adalah sebesar Rp17.101, juta yang terdiri dari hutang bank sebesar Rp15.906, juta danliabilitas sewa pembiayaan sebesar Rp1.195, juta.

Hutang bank tersebut terdiri dari :

PT Bank Central Asia TbkPada tanggal 8 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berupa:fasilitas Installment Loan, berlaku pada tanggal 8 Juli 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh BCA danPerseroan yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2016 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp200.000, juta denganbunga 9,75% per tahun. Pada tanggal 22 Agustus 2011 ada perubahan fasilitas installment loan yaitu jumlahpokok yang tidak melebihi Rp 194.816, juta, merupakan installment loan yang digunakan untuk restrukturisasipinjaman di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk tersebut dijamindengan aset tetap, piutang usaha, persediaan Perseroan dan corporate guarantee dari PT Cakra Bhakti ParaPutra, pemegang saham mayoritas Perseroan. Saldo penggunaan fasilitas tersebut yang jatuh tempo dalamsatu tahun per tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp9.906, juta.

Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) II dengan skema “Warehouse Receipt”dengan jumlah maksimum tahun 2010 dan 2009 masing masing sebesar Rp230.000, juta, dengan tingkatbunga sebesar 10,5% tahun 2010 dan 12,5% tahun 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal10 Desember 2015 dan dijamin dengan persediaan bahan baku (Hot Rolled Coil) sebesar Rp306.659, jutatahun 2010 dan 2009 serta corporate guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putra pada tahun 2010.

Pada tanggal 31 Januari 2011, telah dilakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dimana terdapatperubahan jenis fasilitas menjadi KMKE II sebesar Rp60.000, (bersifat aflopend), yang semula digunakan untukmodal kerja yaitu pembelian bahan baku namun saat ini menjadi aflopend yang dicicil secara periodik, denganjangka waktu 10 Desember 2015 dan suku bunga 10,50% per tahun. Pada tanggal 28 Nopember 2011 telahdilakukan perpanjangan fasilitas kredit dengan jatuh tanggal 10 Desember 2015 (KMKE II sebesar Rp51.000,juta) dengan suku bunga 9,75% per tahun. Saldo penggunaan fasilitas tersebut yang jatuh tempo dalam satutahun per tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp6.000, juta

13

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Pihak BerelasiSaldo hutang pihak berelasi Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp146.752, juta yang merupakan hutang kepada :


PT Sarana Steel Corporation 84.992PT Cakra Bhakti Para Putra 61.759Jumlah Hutang Pihak Berelasi 146.751

Mengingat hubungan berelasi antara Perseroan dan PT.Sarana Steel Corporation sehingga tidak ada jaminanatas fasilitas pinjaman jangka panjang dan pinjaman yang diperoleh dari PT Sarana Steel Corporationdigunakan untuk membantu modal kerja Perseroan.

PT. Cakra Bhakti Para Putra selaku perusahaan induk dari Perseroan dengan persentase 93,79% dari sahamPerseroan sehingga tidak ada jaminan yang dipersyaratkan terkait pinjaman jangka panjang dari PT CakraBhakti Para Putra kepada Perseroan dan penggunaan dana yang diperoleh dari PT Cakra Bhakti Para Putradigunakan untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan terkait modal kerja.

Hutang Jangka Panjang setelah Dikurangi yang Jatuh Tempo Dalam Satu TahunSaldo Hutang Jangka Panjang setelah Dikurangi yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Perseroan dan EntitasAnak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp186.535, juta yang terdiri dari hutang bank sebesarRp177.985, juta dan liabilitas sewa pembiayaan sebesar Rp8.550, juta.

Hutang BankSaldo hutang bank Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp177.985,juta yang terdiri dari :


PT Bank Central Asia Tbk 151.891Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) 42.000Jumlah 193.891Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (15.906)Bagian Jangka Panjang 177.985

PT Bank Central Asia TbkPada tanggal 8 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) antaralain berupa fasilitas Installment Loan, berlaku efektip mulai tanggal 8 Juli 2011 atau tanggal lain yangdisepakati oleh BCA dan Perseroan yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2016 dengan jumlah pokok tidak melebihiRp200.000, juta dengan bunga 10,25% per tahun yang digunakan untuk melunasi outstanding fasilitas hutanginstallment loan restrukturisasi di Bank Mandiri. Pada tanggal 22 Agustus 2011 ada perubahan fasilitasinstallment loan yaitu jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 194.816, juta dengan jangka waktu pembayaranadalah setiap bulan. Saldo penggunaan fasilitas tersebut per tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp151.891, juta. Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk tersebut dijamin dengan aset tetap (tanah,bangunan, mesin), piutang usaha dan persediaan Perseroan serta Corporate Guarantee PT. Cakra Bhakti ParaPutra sebagai pemegang saham mayoritas Perseroan.

Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))Perseroan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) I dan II dengan skema “Warehouse Receipt”dengan jumlah maksimum tahun 2010 dan 2009 masing masing sebesar Rp230.000, juta dengan tingkatbunga sebesar 10,5% p.a di tahun 2010 dan 12,5% p.a di tahun 2009. Tujuan penggunaan dana dari fasilitastersebut adalah untuk modal kerja untuk kegiatan operasional Perseroan khususnya pembelian bahan baku.Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2015 dan dijamin dengan persediaan bahan baku(Hot Rolled Coil) sebesar Rp306.659, juta tahun 2010 dan 2009 serta corporate guarantee dari PT Cakra BhaktiPara Putra pada tahun 2010.

14

Pada tanggal 31 Januari 2011, telah dilakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dimana terdapatperubahan jenis fasilitas menjadi KMKE I (bersifat revolving) sebesar Rp. 170.000, dan KMKE II (bersifataflopend) sebesar Rp60.000, dengan jangka waktu masing masing 09 Desember 2011 dan 10 Desember 2015dengan suku bunga 10,50% per tahun.

Karena bersifat revolving maka KMKE I merupakan liabilitas jangka pendek sedangkan KMKE II merupakanliabilitas jangka panjang Perseroan kepada Indonesia Eximbank.

Adapun jangka waktu pembayaran KMKE II sebagai liabilitas jangka panjang (aflopend) adalah prorate tiaptriwulan. Pada tanggal 28 Nopember 2011 telah dilakukan perpanjangan fasilitas kredit dengan jatuh tanggal10 Desember 2015 dengan outstanding KMKE II sebesar Rp51.000, juta dengan suku bunga 10,25% per tahun.Saldo penggunaan fasilitas tersebut per tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp42.000, juta. Tujuanpenggunaan dana dari fasilitas tersebut adalah untuk mendukung modal kerja Perseroan. Fasilitas pinjamandari Indonesia Eximbank tersebut dijamin persediaan barang senilai Rp. 306.659, juta dan Corporateguarantee dari PT. Cakra Bhakti Para Putra.

Saldo liabilitas sewa pembiayaan sebesar Rp8.550, juta dengan rincian sebagai berikut:


Pembayaran yang Jatuh Tempo pada tahun :2012 1.4492013 4.6582014 3.0852015 1.9442016 10

Jumlah Pembayaran Sewa Minimal 11.146Dikurangi Beban Keuangan Masa Depan (1.401)Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimal 9.745Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (1.195)Bagian Jangka Panjang 8.550

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun tersebut berasal dari :1. PT ORIX Indonesia Finance sebesar Rp 978, juta2. PT Bank Central Asia Tbk (KKB BCA) sebesar Rp 217, juta

Total sewa pembiayaan jangka pendek Rp1.195, juta

Bagian jangka panjang tersebut berasal dari:1. PT ORIX Indonesia Finance sebesar Rp8.543, juta2. PT Bank Central Asia Tbk (KKB BCA) sebesar Rp2.006, juta

Total sewa pembiayaan jangka pendek Rp8.550, juta

Jangka waktu sewa pembiayaan tersebut diatas adalah 4 tahun, dengan jaminannya adalah aset yang dibiayaiyang dapat berupa mesin dan kendaraan. Tingkat bunga adalah antara 10 12% p.a. Tidak ada pembatasan atassewa pembiayaan tersebut.

Liabilitas Imbalan Pasca KerjaSaldo liabilitas imbalan pasca kerja Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalahsebesar Rp43.266, juta dengan rincian sebagai berikut :


Nilai Kini Liabilitas 56.247Saldo Polis Asuransi Jiwa (Unit Link) (2.045)Nilai Kini Liabilitas Setelah Diperbandingkan 54.202Nilai Wajar Aset ProgramPendanaan 54.202Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (10.936)Jumlah Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 43.266

15

Liabilitas Pajak TangguhanSaldo liabilitas pajak tangguhan Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp60.133, juta dengan rincian sebagai berikut :


Imbalan Pasca Kerja 10.816Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 4.323Sewa Pembiayaan (6.601)Penyusutan Aset Tetap 18.485Rugi Fiskal 14.706Surplus Revaluasi Aset Tetap (101.862)Jumlah Liabilitas Pajak Tangguhan (60.133)

Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi Jual dan Sewa Balik BersihSaldo Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi Jual dan Sewa Balik – Bersih Perseroan dan Entitas Anak padatanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp232, juta.

Komitmen dan KontijensiKewajiban kontraktual yang masih berlaku hingga tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran dan yang dapatmengakibatkan timbulnya kewajiban bagi Perseroan adalah sebagai berikut:

Pembelian mesin sebesar USD 1,048 ribu Sewa mesin dan kendaraan sebesar Rp 9.744 juta

Perseroan tidak memiliki liabilitas liabilitas lain, selain liabilitas yang diungkapkan dalam Prospektus ini dandiungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang disajikan dalam Prospektus ini.

Dari tanggal 30 September 2012 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan dari tanggalLaporan Auditor Independen sampai dengan Pernyataan Pendaftaran Efektif, Perseroan tidak memilikiliabilitas liabilitas lain selain yang telah dinyatakan di atas dan yang telah diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Prospektus ini

Manajemen dalam hal ini bertindak dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi liabilitas liabilitasnyayang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak serta disajikandalam Prospektus ini.

Perseroan telah melunasi seluruh liabilitas yang telah jatuh tempo. Tidak terdapat liabilitas yang telah jatuhtempo dan belum dilunasi.

Tidak terdapat pembatasan pembatasan (negative covenants) yang merugikan pemegang saham dan tidakada pelanggaran yang dilakukan Perseroan atas persyaratan dalam perjanjian kredit yang berdampakmaterial terhadap kelangsungan usaha Perseroan dan tindakan yang telah atau akan diambil olehPerseroan.

Seluruh kewajiban Perseroan per 30 September 2012 telah diungkapkan di dalam Prospektus.

16

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Keterangan yang ada dalam bab ini harus dibaca bersama sama dengan laporan keuangan konsolidasianPerseroan beserta catatan catatan di dalamnya, yang terdapat pada Bab XVII Laporan Auditor Independen danLaporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak dari Prospektus ini. Informasi yang disajikanberikut bersumber dari laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir padatanggal 30 September 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2011, 2010dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sedangkanlaporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 telah direview oleh KantorAkuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Laporan keuangan konsolidasian untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September telah 2012 memperoleh pendapat wajar tanpapengecualian dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia danparagraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif sejak1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan (1) penerapan beberapaPernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tertentu (PSAK) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011,baik secara prospektif maupun retrospektif (2) penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian untuktahun tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal1 Januari 2009/31 Desember 2008 (3) pengungkapan kondisi ekonomi pada tahun 2009 dan dampaknyaterhadap kondisi keuangan Perseroan serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat manajemenuntuk mengatasi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan(1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin danperalatan (2) penyajian kembali laporan keuangan tahun 2009 (3) pengungkapan mengenai kelangsunganhidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan(1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin danperalatan (2) pengungkapan mengenai kelangsungan hidup Perseroan dan Entitas Anak.

1. UMUM

Sesuai dengan pasal 3 Akta perubahan No. 21 tanggal 5 September 2008 maksud dan tujuan serta kegiatanusaha Perseroan adalah menjalankan industri logam besi dan baja, antara lain pembuatan pipa baja, pitabaja, plat baja dan industri sarana penunjang industri untuk komponen otomotif dan kendaraanbermotor serta penunjang industri otomotif, serta memasarkan hasil hasil produksinya; menjalankanusaha dalam bidang penggalbanian pipa baja/barang barang yang berasal dari besi atau baja. Selain ituPerseroan juga bergerak di bidang perdagangan hasil hasil industri tersebut diatas termasuk impor, ekspor,interinsulair (antar pulau) dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lainsecara komisi serta menjadi grossier, leveransier, dealer, distributor dan keagenan / perwakilan dariperusahaan di dalam negeri maupun diluar negeri dari barang barang tersebut diatas. Perseroan mulaiberoperasi secara komersial pada tahun 1972.

Saat ini, fasilitas produksi Perseroan terdiri dari 5 (lima) pabrik, dimana 3 (tiga ) pabrik di Surabaya, 1 (satu)pabrik di Pasuruan Jawa Timur dan 1 (satu) pabrik di Karawang Jawa Barat. Total kapasitas produksi Perseroanadalah 500.000 metrik ton/tahun.

2. FAKTOR FAKTOR YANGMEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN DAN HASIL OPERASI PERSEROAN

Berikut ini adalah faktor faktor yang secara signifikan mempengaruhi hasil operasi Perseroan di masa lalumaupun di masa yang akan datang. Faktor faktor ini secara material dapat mempengaruhi hasil operasiPerseroan.

17

a. Perekonomian Indonesia dan Kinerja Industri Pipa Baja

Perkembangan industri pipa baja di Indonesia secara public sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomiIndonesia secara keseluruhan. Perseroan berkeyakinan bahwa kondisi ekonomi di Indonesia secara umumakan terus menjadi public utama yang mempengaruhi hasil operasi Perseroan dan bahwa kinerja keuangandan operasional Perseroan dan pertumbuhan basis pelanggan Perseroan dan penawaran produk Perseroantergantung pada ekspansi berkelanjutan, modernisasi dan perkembangan ekonomi Indonesia.

Sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari sejumlah industri, antara lain industri konstruksi,infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, public dan industri otomotif. Sebaliknya, kinerja dari industri industritersebut, tergantung pada kondisi ekonomi global dan kondisi public ekonomi Indonesia, termasuk tingkatinvestasi public dan swasta dan pengeluaran pada proyek proyek infrastruktur, moneter dan kebijakanpemerintah lainnya, pertumbuhan penduduk, stabilitas geopolitik, regulasi lingkungan dan fluktuasi tingkatpendapatan yang memiliki efek mendorong atau menghambat konsumsi dan permintaan. Berdasarkan datadari International Monetary Fund (IMF) PDB Indonesia tumbuh sebesar 6,46 % di tahun 2011 dan 6,20% padatahun 2010. IMF memprediksikan PDB Indonesia akan naik rata rata sebesar 6,5% per tahun dalam waktu limatahun kedepan. Pada periode tersebut (2011 – 2010), pendapatan Perseroan meningkat 50,61%, dan sebesar33,56% dalam sembilan bulan pertama tahun 2012. Menurut Laporan Ekonomi di Indonesia tahun 2011, BankIndonesia memperkirakan bahwa perekonomian Indonesia akan tumbuh sebesar 6,3% sampai dengan 6,7%pada tahun 2012. Perseroan berkeyakinan bahwa antisipasi dari pertumbuhan ekonomi Indonesia dan trenmakro ekonomi lainnya ini, ditambah dengan masih rendahnya tingkat konsumsi baja di Indonesia saat ini,akan menyebabkan peningkatan permintaan untuk produk baja, termasuk pipa baja. Perseroan percayabahwa, jika pertumbuhan ekonomi secara umum di Indonesia terus berlanjut, akan ada pertumbuhan yangberkelanjutan di sektor konstruksi untuk bangunan komersial dan residensial di Indonesia dan bahwapemerintah Indonesia akan terus berinvestasi dalam proyek proyek infrastruktur. Demikian pula, Perseroanberharap investasi publik dan swasta dalam eksplorasi dan produksi minyak dan gas untuk terus tumbuh dalamjangka menengah sampai jangka panjang. Selanjutnya, dengan peningkatan pendapatan di Indonesia, yangsecara langsung diterjemahkan ke dalam kuatnya daya beli, Perseroan berharap bahwa lebih banyak orangakan memiliki dana untuk dibelanjakan pada mobil, sepeda motor dan barang barang diskresioner lainnya,seperti high end furniture.

Jika perekonomian Indonesia dan industri pipa baja pada khususnya terus bertumbuh, Perseroan berkeyakinanbahwa Perseroan akan mendapatkan keuntungan dari setiap pertumbuhan tersebut. Sebaliknya, jikapertumbuhan ekonomi harus melambat atau menurun, Perseroan berharap bahwa sebagian besar dari pasarpelanggan Perseroan juga akan mengalami perlambatan atau penurunan dan bahwa akan ada efek yangmerugikan pada permintaan untuk pipa baja dan hasil operasi Perseroan. Sementara faktor faktor lain, sepertikemampuan Perseroan untuk mendapatkan pangsa pasar selama melemahnya pasar atau ketidakmampuanPerseroan untuk mempertahankan pangsa pasar dalam meningkatnya pasar, juga dapat berdampak pada hasilkeuangan dan operasi, Perseroan berharap bahwa bisnis dan hasil usaha Perseroan akan tetap secarasignifikan tergantung pada keadaan ekonomi global dan Indonesia secara keseluruhan dan kinerja yangdihasilkan dari industri utama pelanggan Perseroan.

b. Harga Bahan Baku

Hasil usaha Perseroan telah dan diharapkan, akan terus dipengaruhi oleh harga bahan baku, terutama hargabaja dan, khususnya, dari gulungan baja karbon. Biaya bahan baku mewakili 83,8%, 83,5%, 87,5%dan 87,9%persen dari jumlah beban produksi untuk tahun 2009, 2010 dan 2011 dan periode sembilan bulan yangberakhir tanggal 30 September 2012. Oleh karena itu, adanya sedikit peningkatan atau penurunan hargagulungan baja dapat memiliki dampak material pada beban pokok penjualan. Harga baja cenderung secaraalami membentuk suatu siklus dan dapat menjadi sangat mudah berubah. Hal ini dipengaruhi terutama olehpasokan global dan permintaan untuk baja, yang pada gilirannya, dipengaruhi oleh kesehatan ekonomi diseluruh dunia dan perekonomian daerah dan negara tertentu, khususnya, dalam beberapa tahun terakhir,Republik Rakyat Cina. Pada tahun 2009, 2010 dan 2011 dan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal30 September 2012, rata rata harga gulungan baja Perseroan per kilogram adalah Rp7.289, , Rp6.774, ,Rp7.856, dan Rp6.873, . Selama periode yang sama, marjin laba kotor Perseroan adalah (10,6)%, 13,9%, 15,4%dan 12,9%. Selain harga pasar secara umum untuk baja, harga yang Perseroan bayar untuk gulungan baja yangdibeli tergantung pada kualitas gulungan baja, khususnya, ketebalannya.

18

Perseroan menjual 54,02%, 49,41%, 57,51% dan 60,00% dari produksi pipa baja Perseroan sesuai denganproyek berdasarkan kontrak (project related contracts) dan penjualan berdasarkan pesanan (made to ordersales) (tidak termasuk pipa stainless, strip, plat, service dan lain lain) selama tahun 2009, 2010 dan 2011 danperiode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2012 ] Untuk penjualan berdasarkan kontrak, biasanyaPerseroan mencoba untuk menyepakati harga untuk gulungan baja dengan pemasok sebelum mengajukanpenawaran untuk pekerjaan kontrak kepada pelanggan. Tujuan dari pendekatan ini selain untuk membatasieksposur terhadap fluktuasi harga, margin Perseroan terhadap suatu proyek bisa lebih tinggi atau lebih rendahdari apa yang telah diantisipasi, tergantung pada harga akhirnya disepakati dengan pelanggan. Perseroanumumnya menjual tidak lebih dari 50 persen dari pipa baja (berdasarkan pendapatan) kepada pelanggan,termasuk distributor, dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Perseroan menyesuaikan harga produkPerseroan dari waktu ke waktu sebagai respon terhadap perubahan harga bahan baku atau faktor faktor lain,seperti inflasi, permintaan pasar atau biaya tenaga kerja. Karena alasan strategis, Perseroan tidakmenyesuaikan harga produk dengan memperhitungkan semua fluktuasi harga bahan baku, melainkan,Perseroan berusaha untuk menawarkan kepada pelanggan tingkat stabilitas, prediktabilitas dan kehandalandalam harga dan karena itu menyesuaikan harga produk hanya jika perubahan harga bahan baku terjadi secarasignifikan. Akibatnya, margin Perseroan mungkin menurun ketika harga bahan baku meningkat, dansebaliknya, Perseroan dapat mencapai margin yang lebih tinggi ketika harga bahan baku menurun.

Dalam rangka untuk lebih membatasi eksposur terhadap fluktuasi harga gulungan baja, Perseroan jugaberusaha untuk membatasi kesenjangan waktu antara waktu ketika Perseroan membeli gulungan baja danwaktu ketika Perseroan menjual pipa baja dari persediaan, dan Perseroan umumnya berusaha untukmenyimpan gulungan baja dalam persediaan tidak lebih dari tiga bulan. Di masa lalu, Perseroan menyimpangulungan baja dalam persediaan lebih dari tiga bulan sehingga dapat meningkatkan efek fluktuasi hargagulungan baja terhadap margin Perseroan, baik positif atau negatif. Sebagai contoh, pada awal tahun 2008,Perseroan membeli bahan baku saat harga baja sedang mengalami kenaikan, beberapa bulan kemudian, padaakhir tahun 2008, harga bahan baku menurun dan Perseroan harus menurunkan harga penjualan, yangmenyebabkan hasil operasi dan margin juga menurun.

Karena kapasitas Perseroan, Perseroan telah mampu membangun hubungan yang erat dengan berbagaipemasok lembaran baja internasional dan domestik dan untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomiyang signifikan. Sebagian besar dari baja Perseroan diambil dari pemasok internasional, termasuk dari Jepangdan Korea, dan sisanya dari pemasok dalam negeri. Perseroan berkeyakinan bahwa kemampuan Perseroanuntuk mengambil baja dari luar Indonesia, dari berbagai pemasok dalam jumlah besar secara konsisten telahmemungkinkan Perseroan untuk membeli baja berkualitas tinggi dengan harga yang lebih rendah daripada jikaPerseroan hanya mampu mengambil baja dari dalam negeri dengan kuantitas kecil.

c. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing

Perseroan terekspos dengan risiko nilai tukar berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan pada tingkatlebih rendah, risiko transaksi. Rupiah telah terdepresiasi dalam tiga tahun terakhir, dari Rp9.400, per dolar ASpada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp9.588, per dolar AS pada tanggal 30 September 2012. Rupiahterus mengalami volatilitas yang signifikan.

Pada tahun 2011, dikarenakan sekitar 75% dari beban pokok penjualan adalah dalam mata uang dolar AS,sedangkan penjualan dan mata uang pelaporan dalam Rupiah, hasil operasi Perseroan dapat dipengaruhi olehfluktuasi nilai tukar ketika biaya dalam mata uang dolar AS dikonversi ke dalam Rupiah pada tanggal laporanposisi keuangan . Sebagai contoh, hasil usaha Perseroan dalam mata uang Rupiah dapat secara signifikanterpengaruh oleh depresiasi berkelanjutan mata uang Rupiah terhadap dolar AS atau dapat secara positifdipengaruhi oleh apresiasi mata uang Rupiah terhadap dolar AS. Pada tahun 2011, Perseroan mencatat rugiselisih kurs sebesar Rp18.943, juta, yang merupakan hasil dari dampak depresiasi nilai Rupiah sepanjangtahun, dikarenakan hutang Perseroan dalam mata uang dolar AS meningkat ketika dikonversi ke dalam matauang Rupiah.

Laba bersih Perseroan juga terpapar penyesuaian kurs nilai tukar mata uang asing pada setiap tanggal laporanposisi keuangan. Selain liabilitas dalam mata uang dolar AS, Perseroan menghadapi risiko yang berhubungandengan fluktuasi mata uang asing pada aset Perseroan dalam mata uang dolar AS aset, yaitu rekening bankdan dan deposito berjangka. Perseroan mengakui dan mencatat selisih kurs dan kerugian akibat dampak darifluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap mata uang lainnya pada aset dan liabilitas moneter dalam akunpenghasilan (beban) dalam laporan laba rugi komprehensif. Oleh karena itu, bahkan jika fluktuasi nilai tukar

19

tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap arus kas Perseroan, fluktuasi tersebut dapat memiliki dampakyang signifikan pada hasil operasi Perseroan.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing yang digunakan untuk bertransaksi, Perseroan memonitorpergerakan nilai tukar mata uang asing, khususnya dolar AS, dan mengadakan perjanjian forward dalam bisnisdan kegiatan pembiayaan Perseroan. Selain itu, sebelum masuk ke dalam suatu kontrak proyek, Perseroanmemperoleh kutipan harga untuk bahan baku dari pemasok sebelum menyesuaikan harga penjualan untukkontrak tersebut sehingga Perseroan dapat melewati setiap peningkatan biaya bahan baku dalam mata uangRupiah. Kami juga juga memperoleh fasilitas Foreign Exchange Line dengan PT Bank Central Asia Tbk danmengadakan perjanjian transaksi valuta asing dengan PT Bank Commonwealth untuk mengurangi dampak darifluktuasi nilai tukar mata uang.

d. Skala Ekonomi dan Utilisasi

Perseroan adalah salah satu produsen pipa baja terbesar di Indonesia berdasarkan volume produksi, memilikisumber tenaga kerja yang besar, mempunyai lima fasilitas manufaktur dengan total 27 lini produksi danmemiliki total biaya yang sebagian besar berasal dari biaya tetap dimana biaya tetap tersebut sebagian besarterdiri biaya tenaga kerja dan depresiasi (tidak termasuk biaya bahan baku). Pada tahun 2011, biaya tetapPerseroan adalah 31% dari total biaya Perseroan. Dengan volume produksi yang lebih besar memungkinkanPerseroan untuk mendistribusikan biaya tetap secara lebih luas dan mengurangi biaya produksi per satuanunit. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan Perseroan untuk mengurangi harga penjualan per unit danmeningkatkan daya saing Perseroan. Dari tahun 2009 hingga tahun 2011, Perseroan meningkatkan utilisasifasilitas manufaktur dari kapasitas yang ada untuk meningkatkan volume produksi dengan mengoptimalkanproses dan memproduksi pipa yang lebih standar dibandingkan meningkatkan kapasitas fasilitas produksiPerseroan. Sebagai hasil dari langkah langkah tersebut, laba kotor Perseroan meningkat dari rugi sebesarRp189.783, juta pada tahun 2009 menjadi laba sebesar Rp396.125, juta pada tahun 2011, sementara biayapokok penjualan hanya meningkat sebesar 10,5% dari Rp1.974.884, juta pada tahun 2009 menjadiRp2.181.293, juta pada tahun 2011. Proses produksi di fasilitas baru Perseroan di Gresik akan fokus padaproduksi straight welded API black pipe dengan diameter 12” dan 20” untuk industri minyak dan gas, yang saatini tidak diproduksi oleh Perseroan. Perseroan berharap dari fasilitas baru tersebut tidak memberikan dampaknegatif pada lini produksi yang ada, meskipun pada awalnya mungkin dapat memberikan dampak negatif padautilisasi fasilitas Perseroan secara keseluruhan. Namun demikian Perseroan berharap dengan perbaikan dalamskala ekonomi dan utilisasi Perseroan akan memberikan dampak positif pada keuntungan dan hasil usahaPerseroan.

e. Kompetisi

Perseroan berharap bahwa iklim persaingan yang terus berubah akan terus memberikan efek pada bisnis danhasil usaha Perseroan. Perseroan memproduksi pipa untuk berbagai macam industri, dan Perseroanberkeyakinan bahwa sebagian besar dari pesaing Perseroan tidak menghasilkan variasi jenis pipa sebanyakseperti yang Perseroan hasilkan. Oleh karena itu, Perseroan bersaing dengan produsen pipa yang berbedauntuk pelanggan di industri yang berbeda. Dalam sektor tertentu, Perseroan adalah salah satu pemasokterkemuka untuk pipa, dan Perseroan mengantisipasi adanya peningkatan jumlah pesaing yang akan berusahauntuk masuk ke pasar ini. Para pesaing dapat mencakup produsen dalam negeri dengan skala kecil atauprodusen internasional skala besar yang ingin masuk ke pasar Indonesia. Di sektor lainnya, Perseroan sedangberusaha untuk memenangkan pangsa pasar tambahan dari produsen lain yang secara historis menjadipemimpin di pasar tersebut. Untuk itu, Perseroan berusaha untuk menetapkan harga bersaing untuk pipa yangdihasilkan dan untuk memberikan kualitas dan pelayanan yang unggul kepada pelanggan. Perseroan berharapbahwa persaingan di semua pasar akan meningkat dan bahwa kompetisi ini akan memberikan tekanan padaharga dan margin Perseroan.

f. Kebijakan Akuntansi Penting

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi Perseroan mengharuskan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas, danpengungkapan kewajiban kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian tentang asumsi danestimasi dapat menghasilkan hasil yang memerlukan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset danliabilitas yang terkena dampak pada periode mendatang.

20

Penilaian berikut ini dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan kebijakanyang memiliki dampak paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi:

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasiterhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkannilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelahpengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kasmasa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yangsignifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggapsebagai bukti obyektif penurunan nilai.

Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasikeuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual.Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnyapiutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata rata periodekredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengandefault atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilaimerupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yangdidiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas asetkeuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jikapiutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudiandari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatatakun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnyatelah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualiandari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunandapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatatinvestasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelumpengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporanlaba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilaidiakui secara langsung ke ekuitas.

Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan menelaah nilai tercatat aset non keuangan untukmenentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapatindikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugianpenurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembaliatas suatu aset individu, Perseroan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kasatas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai

21

tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperolehkembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Persediaan

Persediaan, dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (netrealizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata rata (average method).Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing masing persediaanpada akhir tahun/periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatatpersediaan ke nilai realisasi bersih.

Aset Tetap

Tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajarpada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadisetelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikanbahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilaiwajar pada tanggal posisi keuangan. Atas perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi,maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk kelompok bangunan dan prasarana,sedangkan untuk kelompok selain bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode saldo menurun gandaberdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

• Bangunan dan prasarana: 20 tahun•Mesin dan peralatan: 4 sampai 25 tahun

Tanah dinyatakan berdasarkan jumlah revaluasian dan tidak disusutkan.

Masa manfaat dan beban penyusutan aset tetap didasarkan pada perkiraan dimana beban penyusutan akandisesuaikan jika masa manfaat dari aset tetap berubah.

Imbalan Pasca Kerja

Perseroan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang UndangKetenagakerjaan No. 13/2003. Sejak tahun 2007, pendanaan untuk sebagian karyawan atas imbalan inidilakukan melalui beberapa perusahaan asuransi.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dankerugian aktuarial bersih yang belum diakui melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metodegaris lurus selama rata rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biayajasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakuisebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitasimbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa laluyang belum diakui.

Pajak Tangguhan

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dariperbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitis dengan dasar pengenaan pajak. Pengakuan aset pajak tangguhandidasarkan pada probabilitas dan perkiraan kemungkinan laba masa depan sebelum pajak.

22

3. KEUANGAN

Komponen Kunci Laporan Laba Rugi

a. Penjualan dan Pendapatan Jasa

Penjualan dan pendapatan jasa terdiri dari pendapatan dari penjualan berbagai jenis pipa baja sertapendapatan untuk servis tertentu seperti coating dan cutting.

Tabel berikut menunjukkan pengelompokan penjualan dan pendapatan jasa oleh masing masing produkutama untuk tahun 2009, 2010 dan 2011 dan periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September2011 dan 2012:

(jutaan Rupiah)


2012 2011* 2011 2010 2009

Strip dan Plat 470.008 280.534 408.415 292.529 340.948Pipa Spiral 452.297 306.276 437.146 306.008 394.641Pipa Air 396.993 306.286 441.603 372.641 311.447Pipa Hitam 389.928 292.909 408.315 270.090 276.334Pipa Mekanis 232.212 224.359 307.023 219.285 186.164Pipa Perabot 115.342 85.222 122.920 85.441 105.542Pipa Hitam API 76.902 71.470 311.436 72.786 62.945Pipa Stainless 55.059 42.309 56.657 61.991 48.955Tiang 24.778 43.810 55.487 9.137 3.290Engsel 4.578 3.789 5.215 4.384 3.836Jasa dan Lain lain(1) 18.872 18.108 23.201 16.982 50.999

Jumlah 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101*) Tidak diauditCatatan:

(1) Termasuk penjualan produk dari aksesoris pipa baja, baik domestic maupun ekspor.

b. Beban Pokok Penjualan

Beban pokok penjualan terdiri dari biaya langsung yang dikeluarkan dalam pembuatan pipa baja danpenyediaan layanan. Biaya ini terutama terdiri dari biaya pemakaian bahan baku, serta tenaga kerja langsungdan biaya pabrikasi. Beban pokok penjualan juga mencakup penyesuaian untuk perubahan dalam tingkatbarang jadi yang diproduksi, tetapi tidak terjual selama periode pelaporan. Beban pokok penjualan jugatermasuk pemakain bahan baku dan bahan pembantu atas penjualan scrap.

c. Beban Penjualan dan Beban Umum dan Administrasi

Beban penjualan Perseroan terdiri dari biaya ekspor dan pengiriman untuk pengiriman, komisi dan klaim yangdibayar kepada pihak ketiga untuk mencari pelanggan bagi Perseroan, gaji dan tunjangan untuk staf penjualandan administrasi, biaya iklan dan jamuan, penyusutan dan biaya lainnya. Beban umum dan administrasi terdiridari gaji dan tunjangan, imbalan pasca kerja, biaya profesional, penyisihan piutang tidak tertagih, penyusutan,amortisasi aktiva tidak berwujud, jasa manajemen dibayarkan kepada perusahaan induk Perseroan untukpenyediaan jasa manajemen, dan biaya lainnya.

d. Penjualan Scrap

Penjualan scrap terdiri dari penjualan sub standar pipa baja, coil strip dan logam bekas dari berbagai prosesselama produksi pipa baja.

e. Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga terdiri dari bunga deposito tetap dan deposito bank lainnya.

f. Laba (Rugi) Selisih Kurs

Perseroan melakukan pembukuan dalam mata uang Rupiah. Transaksi selama tahun berjalan dalam mata uangasing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan,aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku padatanggal posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian tersebut dikreditkan atau dibebankanpada operasi tahun berjalan.

23

g. Bunga dan Beban Keuangan

Beban bunga dan beban keuangan terdiri dari beban bunga atas fasilitas bank dan biaya sewa, beban bungaatas hutang pihak belerasi dan biaya lainnya terkait dengan fasilitas pembiayaan.

h. Lain lain – Bersih

Pendapatan lain lain dari biaya kliring impor, write backs provision, pengembalian pajak dankeuntungan/kerugian dari penjualan aset tetap.

i. Manfaat (Beban) Pajak

Manfaat (beban) pajak terdiri dari pajak kini dikurangi manfaat (beban) pajak tangguhan. Beban pajak kinidihitung berdasarkan laba kena pajak tahun berjalan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlakuuntuk periode dimana Perseroan tidak mencatat pajak kini karena rugi fiskal. Aset dan kewajiban pajaktangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat asetdan kewajiban dengan dasar pengenaan pajak.

j. Pendapatan Komprehensif Lainnya

Pendapatan komprehensif lainnya terdiri dari surplus revaluasi setelah dikurangi pajak. Surplus revaluasiberasal dari revaluasi tanah, bangunan dan prasarana, mesin dan peralatan. Dimana penilaian kembali asettetap yang dijual, sebagian dari surplus revaluasi yang berhubungan dengan properti, pabrik dan peralatansecara efektif terealisasi dan ditransfer langsung ke saldo laba.

ANALISA DAN PEMBAHASAN KEUANGAN

Analisis dan pembahasan di bawah ini disusun berdasarkan angka angka yang dikutip dari dan harus dibacadengan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan ataslaporan keuangan konsolidasian di dalamnya, yang terdapat pada Bab XV dari Prospektus ini. Laporankeuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 sertauntuk tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit olehKantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto sedangkan laporan keuangan untuk periodesembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, AmirJusuf, Mawar & Saptoto. Laporan keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir padatanggal 30 September 2012 telah memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yangmaterial sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan paragraft penjelasan mengenaipenerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012. Laporankeuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 memperoleh pendapat wajartanpa pengecualian dengan paragraph penjelasan (1) penerapan beberapa Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan Tertentu (PSAK) yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupunretrospektif (2) penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir 31Desember 2010 dan 2009 serta laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2009/31 Desember2008 (3) pengungkapan kondisi ekonomi pada tahun 2009 dan dampaknya terhadap kondisi keuanganPerseroan serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat manajemen untuk mengatasi kondisitersebut. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (1) perubahan kebijakan dalammengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan (2) penyajian kembali laporankeuangan tahun 2009 (3) pengungkapan mengenai kelangsungan hidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporankeuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 memperoleh pendapatWajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetaptanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan (2) pengungkapan mengenai kelangsungan hidupPerseroan dan Entitas Anak.

A. Pertumbuhan Pendapatan dan Beban

Tabel berikut ini memperlihatkan komposisi pendapatan dan beban Perseroan dan Entitas Anak untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan untuk tahun tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

24


Keterangan

Periode 9 (sembilan)bulan yang berakhir padatanggal 30 September

Periode 1 (satu) tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember

2012 2011* 2011 2010 2009

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101BEBAN POKOK PENJUALAN (1.949.214) (1.441.297) (2.181.293) (1.472.945) (1.974.884)

LABA (RUGI) KOTOR 287.754 233.775 396.125 238.329 (189.783)

Beban Penjualan (56.514) (43.073) (103.666) (84.174) (69.848)Beban Umum dan Administrasi (35.505) (33.084) (54.561) (35.773) (57.995)Penjualan Barang Afval 41.757 33.073 47.581 35.584 32.200Penghasilan Bunga 56 105 246 55 118Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs Bersih (32.908) 3.488 (18.943) 4.413 15.876Beban Bunga dan Keuangan (106.526) (93.792) (124.066) (130.457) (171.328)Lain lain Bersih 7.617 (2.901) 3.229 4.637 30.727

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 105.730 97.591 145.945 32.614 (410.033)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANPajak KiniPajak Tangguhan (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak PenghasilanBersih (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999

LABA (RUGI) TAHUN/PERIODE BERJALAN 78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034)

Pendapatan Komprehensif LainSurplus Revaluasi Aset Tetap – Setelah Pajak 89.754 83.640 132.193JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIFTAHUN/PERIODE BERJALAN 168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841)

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik Entitas Induk 78.871 73.099 110.713 24.357 (308.034)Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30)

Jumlah 78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034)Laba (Rugi) Komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada:Pemilik Entitas Induk 168.625 73.099 194.353 24.357 (175.841)Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30)

Jumlah 168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841)LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalamRupiah Penuh) 18,40 17,06 25,83 5,68 (71,87)*tidak diaudit

25

Grafik Perkembangan Penjualan dan Pendapatan Jasa, Beban Pokok Penjualan31 Desember 2009, 2010, 2011 dan 30 September 2011, 2012


1.711.274

2.577.418

1.675.072

2.236.968

1.472.945

2.181.293

1.441.297

1.949.2141.785.101

1.974.884

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

31 Des 2009 31 Des 2010 31 Des 2011 30 Sep 11 30 Sep 12

Penjualan & Pendapatan Jasa Beban Pokok Penjualan

Penjualan dan Pendapatan Jasa

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan periode9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (laporan keuangan 30 September 2011tidak diaudit)

Penjualan dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhirpada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp2.236.968, juta mengalami kenaikan sebesar Rp561.896,juta atau naik 33,54% bila dibandingkan dengan penjualan dan pendapatan jasa untuk periode 9 (sembilan)bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang sebesar Rp1.675.072, juta. Kenaikan ini terutamadisebabkan karena naiknya penjualan produk di pasar domestik sebesar Rp594.461, juta dari Rp1.581.097,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadi Rp2.175.558,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012. Penjualan meningkatuntuk hampir semua jenis pipa baja, terutama untuk strip dan plat, pipa spiral, pipa air dan pipa hitam.Kenaikan ini disebabkan karena meningkatnya volume penjualan dari 166.922 ton pada periode 9 (sembilan)bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011 menjadi 233.590 ton pada periode 9 (sembilan) bulan yangberakhir tanggal 30 September 2012, terutama karena pertumbuhan yang terus terjadi pada sektorperumahan dan komersial (hotel), industri konstruksi dan proyek infrastruktur skala besar. Rata rata hargapenjualan pipa baja Perseroan menurun sekitar 4,6% dari Rp10.035, per kilogram pada periode 9 (sembilan)bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadi Rp9.576, per kilogram pada periode9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.

Strip dan Plat

Pendapatan dari penjualan strip dan plat meningkat sebesar Rp189.474, juta atau sebesar 67,54% menjadiRp470.008, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 dibandingkanRp280.534, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011, terutama karenakenaikan volume penjualan, dari 35.422 ton menjadi 61.463 ton meskipun rata rata harga jual mengalamipenurunan dari Rp7.920, per kilogram menjadi Rp7.647, per kilogram. Kenaikan ini terjadi terutama karenaadanya peningkatan permintaan dari distributor. Perseroan tidak mengetahui distributor menjual kembali stripand plat tersebut kepada pihak end user mana, tetapi Perseroan berkeyakinan bahwa kenaikan permintaanberkaitan dengan besarnya pertumbuhan industri konstruksi Indonesia.

26

Pipa Spiral

Pendapatan dari penjualan pipa spiral meningkat sebesar Rp146.021, juta, atau 47,68%, menjadi Rp452.297,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 dibandingkan denganRp306.276, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011, terutamadisebabkan oleh peningkatan volume penjualan, dari 30.041 ton menjadi 50.267 ton meskipun harga jual ratarata mengalami penurunan dari Rp10.195, per kilogram menjadi Rp8.998, per kilogram. Peningkatan initerutama disebabkan oleh pertumbuhan yang berkelanjutan di industri dan minyak dan gas Indonesia, industrikonstruksi dan proyek proyek infrastruktur, dimana Perseroan menyediakan pipa spiral untuk menyalurkanminyak dan gas ke jetties dan untuk jembatan serta untuk terminal distribusi minyak dan gas. Selain itu,sebagai akibat dari pembatasan eskpor bahan baku oleh pemerintah Indonesia, produksi dalam negeri terusbertumbuh, dan Perseroantelah menyediakan pipa spiral untuk industri pertambangan, perusahaanpeleburan, dan perusahaan kelapa sawit.

Pipa Air

Pendapatan dari penjualan pipa air meningkat sebesar Rp90.707, juta atau 29,62% menjadi Rp396.993, jutauntuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan Rp306.286,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011, terutama disebabkan karenaadanya peningkatan volume penjualan, dari 24.755 ton menjadi 32.457 ton meskipun terdapat penurunanharga jual rata rata dari Rp12.373, per kilogram menjadi Rp12.232, per kilogram. Peningkatan ini terutamadisebabkan oleh meningkatnya permintaan secara umum untuk pipa air diameter kecil dan besar untukberbagai infrastruktur dan proyek utilitas.

Pipa hitam

Pendapatan dari penjualan pipa hitam meningkat sebesar Rp97.019, juta atau 33,12%, menjadi Rp389.928,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2012 dibandingkan dengan Rp292.909,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011 terutama disebabkanpeningkatan volume penjualan dari 30.692 ton menjadi 41.060 ton dan penurunan harga jual rata rata dariRp9.543, per kilogram menjadi Rp9.496, per kilogram. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunanharga bahan baku.

Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2010

Penjualan dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp2.577.418,juta mengalami kenaikan sebesar Rp866.144, juta atau naik 50,61% bila dibandingkan penjualan danpendapatan jasa pada tahun 2010 yang sebesar Rp1.711.274, juta. Kenaikan ini terutama disebabkan karenanaiknya penjualan dan pendapatan jasa di pasar lokal yang naik sebesar Rp967.983, juta dari Rp1.490.159,juta di tahun 2010 menjadi Rp2.458.142, juta di tahun 2011. Penjualan meningkat untuk hampir semua jenispipa baja, terutama untuk pipa hitam API, pipa hitam, pipa spiral dan strip dan plat. Kenaikan ini disebabkankarena meningkatnya volume penjualan dari 186.212 ton pada pada tahun 2010 menjadi 255.777 ton padatahun 2011, dikarenakan Perseroan memiliki lebih banyak kontrak proyek di tahun 2011 dibandingkan tahun2010, termasuk kontrak dengan Pertagas untuk pipa hitam API dan J Steel Australia untuk pipa spiral. Selainitu, restrukturisasi utang Perseroan pada bulan Agustus 2011, di mana Perseroan meningkatkan plafon L/C dariBCA, memungkinkan Perseroan untuk meminjam dana lebih banyak dana untuk membiayai peningkatankegiatan produksi. Rata rata harga penjualan pipa baja Perseroan meningkat sekitar 9,7% dari Rp9.190 perkilogram di tahun 2010 menjadi Rp10.077 per kilogram di tahun 2011.

Pipa Hitam API

Pendapatan dari penjualan pipa hitam API meningkat sebesar Rp238.650 juta atau 327,88% menjadiRp311.436 juta untuk tahun 2011 dibandingkan dengan Rp72.786 juta untuk tahun 2010 terutama disebabkanoleh kenaikan volume penjualan dari 4.953 ton menjadi 16.019 ton dengan adanya proyek Pertagas. Harga jualrata rata pipa hitam API juga meningkat dari Rp14.695 per kilogram pada tahun 2010 menjadi Rp19.442 perkilogram pada tahun 2011, yang terutama disebabkan dari harga yang diterima untuk proyek Pertagas untukpipa baja Perseroan.

27

Pipa Hitam

Pendapatan dari pipa hitam meningkat sebesar Rp138.225 juta, atau 51,18%, menjadi Rp408.315 juta untuktahun 2011 dibandingkan dengan Rp270.090 juta untuk tahun 2010 terutama disebabkan oleh kenaikanvolume penjualan dari 30.544 ton menjadi 42.664 ton dan peningkatan harga jual rata rata dari Rp8.843 perkilogram pada 2010 menjadi Rp9.571 per kilogram pada tahun 2011. Karena Perseroan menjual sebagian besarpipa hitam melalui distributor, Perseroan tidak mengetahui untuk jenis industri apa pipa yang dijual oleh pihakdistributor. tapi Perseroan berkeyakinan bahwa peningkatan permintaan sebagian besar terkait denganpertumbuhan industri konstruksi Indonesia, khususnya industri minyak dan gas dan otomotif.

Pipa Spiral

Pendapatan dari pipa spiral meningkat sebesar Rp131.138 juta atau 42,85% menjadi Rp437.146 juta untuktahun 2011 dibandingkan dengan Rp306.008 juta untuk tahun 2010, terutama disebabkan oleh kenaikanvolume penjualan dari 30.421 ton menjadi 43.584 ton serta peningkatan dalam harga jual rata rata pipa spiral,dari Rp10.059 per kilogram pada 2010 menjadi Rp10.030 per kilogram pada tahun 2011. Peningkatan initerutama disebabkan oleh peningkatan permintaan dari proyek proyek infrastruktur dalam negeri untuk,antara lain, spiral untuk menyalurkan minyak dan gas ke jetties, perluasan pelabuhan Surabaya.

Strip dan Plat

Pendapatan dari penjualan strip dan plat meningkat sebesar Rp115.886 juta atau 39,62% menjadi Rp408.415juta untuk tahun 2011 dibandingkan dengan Rp292.529 juta untuk tahun 2010 karena adanya peningkatanvolume penjualan dari 38.954 ton menjadi 51.755 ton dan peningkatan penjualan rata rata harga dari Rp7.510per kilogram pada 2010 menjadi Rp7.891 per kilogram pada tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkansecara umum oleh meningkatnya kegiatan ekonomi di Indonesia diaman sebagian didorong oleh kenaikanharga komoditas.


Penjualan dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1.711.274, jutamengalami penurunan sebesar Rp73.827, juta atau turun 4,14% bila dibandingkan pada tahun 2009 yangsebesar Rp1.785.101, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena turunnya penjualan Perseroan dipasar lokal dari Rp1.565.335, juta di tahun 2009 menjadi Rp1.490.159, juta di tahun 2010. Penurunanpenjualan tersebut terutama karena turunnya pendapatan dari penjualan pipa spiral, strip dan plat dan pipaperabot. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan dari 186.982 kilogram pada2009 menjadi 178.257 kilogram pada tahun 2010. Turunnya penjualan tersebut disebabkan karena Perseroankesulitan dalam memperoleh bahan baku dikarenakan adanya keterbatasan fasilitas LC dari perbankan.Sedangkan untuk memperoleh bahan baku Perseroan harus menggunakan LC. Harga pipa berfluktuasi selamatahun 2010 tetapi, secara rata rata, tidak berbeda signifikan dari harga pada tahun 2009. Penurunan volumesebagian diimbangi oleh kenaikan pendapatan untuk pipa air sebesar Rp61.195 juta dan kenaikan pendapatanuntuk pipa mekanik sebesar Rp32.834 juta, sebagai akibat volume dan harga yang lebih tinggi dari kedua pipatersebut.

Pipa Spiral

Pendapatan dari pipa piral mengalami penurunan sebesar Rp88.633 juta atau 22,46% menjadi Rp306.008 jutauntuk tahun 2010 dibandingkan dengan Rp394.641 juta untuk tahun 2009, terutama disebabkan penurunanvolume penjualan dari 39.509 ton menjadi 30.421 ton meskipun rata rata harga jual meningkat dari Rp9.989per kilogram pada 2009 menjadi Rp10.059 per kilogram pada tahun 2010. Penurunan volume penjualantersebut dikarenakan pelanggan memperlambat produksi mereka karena ekonomi secara umum menurunkembali setelah menunjukkan tanda tanda pemulihan singkat pada tahun 2009.

Strip dan Plat

Pendapatan dari strip dan plat menurun sebesar Rp48.419 juta atau 14,20% menjadi Rp292.529 juta untuktahun 2010 dibandingkan dengan Rp340.948 juta untuk tahun 2009, terutama disebabkan adanya penurunanvolume penjualan dari 46.511 ton menjadi 38.954 ton meskipun rata rata harga jual meningkat dari Rp7.331per kilogram pada tahun 2009 menjadi Rp7.510 per kilogram pada tahun 2010. Seperti pipa spiral, penurunanvolume penjualan strip dan plat dikarenakan pelanggan memperlambat produksi mereka karena ekonomisecara umummenurun kembali setelah menunjukkan tanda tanda pemulihan singkat pada tahun 2009.

28

Pipa Furnitur

Pendapatan dari pipa furnitur mengalami penurunan sebesar Rp20.101 juta atau 19,05% menjadi Rp85.441juta untuk tahun 2010 dibandingkan dengan Rp105.542 juta untuk tahun 2009, terutama disebabkanpenurunan volume penjualan dari 10.675 ton menjadi 8.647 ton dan penurunan rata rata harga jual dariRp9.887 per kilogram pada 2009 menjadi Rp9.881 per kilogram pada tahun 2010. Seperti pipa spiral dan stripdan lat, penurunan volume penjualan pipa furnitur dikarenakan pelanggan memperlambat produksi merekakarena ekonomi secara umum menurun kembali setelah menunjukkan tanda tanda pemulihan singkat padatahun 2009.

Beban Pokok Penjualan

Periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan periode 9(sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 (laporan keuangan 30 September 2011 tidakdiaudit)

Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir padatanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.949.214, juta mengalami kenaikan sebesar Rp507.917, jutaatau naik 35,24% bila dibandingkan dengan beban pokok penjualan untuk periode 9 (sembilan) bulan yangberakhir pada tanggal 30 September 2011 yang sebesar Rp1.441.297, juta. Kenaikan ini terutama disebabkankarena naiknya beban produksi Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp546.894, juta atau naik 36,28% dariRp1.507.617, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadiRp2.054.511, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012. Kenaikantersebut terutama disebabkan naiknya pemakaian bahan baku sebanyak Rp509.301, juta atau naik 39,25%dari Rp1.297.633 juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011menjadi Rp1.806.934, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.Kenaikan tersebut dikarenakan terjadinya kenaikan terutama permintaan atas produk strip & plat, pipa spiral,pipa air dan pipa hitam dengan total kenaikan sebesar Rp523.221, juta dari Rp1.186.006, juta untuk periode9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadi Rp1.709.226, juta untuk periode 9(sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.

Perseroan membeli 259.404 ton gulungan baja pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal30 September 2012, meningkat 35,36% dibandingkan dengan 191.646 ton gulungan baja pada periode 9(sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2011. Harga rata rata yang dibayar Perseroan untukgulungan baja pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 menurun 4,40%menjadi Rp6.873, per kilogram dibandingkan dengan Rp7.189, per kilogram pada periode 9 (sembilan) bulanyang berakhir tanggal 30 September 2011. Biaya manufaktur juga meningkat dari periode ke periode.Peningkatan ini sebagian diimbangi oleh sedikit penurunan biaya tenaga kerja langsung sebagai akibat dariadanya sejumlah pegawai yang memasuki masa pensiun.


Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp2.181.293, jutamengalami kenaikan sebesar Rp708.348, juta atau naik 48,09% bila dibandingkan pada tahun 2010 yangsebesar Rp1.472.945, juta. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh naiknya jumlah beban produksi Perseroandan Entitas Anak sebesar Rp734.357, juta atau naik 48,38% dari Rp1.517.738, juta untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp2.252.095, juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2011. Kenaikan beban produksi tersebut sebagai akibat dari naiknya biaya pemakaian bahanbaku sebesar Rp696.528, juta atau naik 54,95% dari Rp1.267.474, juta untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.964.002, juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2011. Kenaikan harga bahan baku terutama disebabkan oleh peningkatan volume bahan baku yang digunakanyang diimbangi dengan peningkatan volume penjualan pipa Perseroan dan kenaikan harga gulungan baja.Perseroan membeli 289.264 ton gulungan baja di tahun 2011, meningkat 73,7% dibandingkan dengan 166.488ton gulungan baja di tahun 2010. Harga rata rata yang dibayar Perseroan untuk gulungan baja pada tahun2011 meningkat sebesar 16,0% menjadi Rp7.856 per kilogram dibandingkan dengan Rp6.774 per kilogrampada tahun 2010. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya manufaktur juga meningkat secara moderat daritahun ke tahun.

29


Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1.472.945, jutamengalami penurunan sebesar Rp501.939, juta atau turun 25,42% bila dibandingkan dengan tahun 2009 yangsebesar Rp1.974.884, juta. Penurunan ini antara lain disebabkan oleh penurunan jumlah beban produksiPerseroan dan Entitas Anak sebesar Rp314.758, juta atau turun 17,18% bila dibandingkan dengan jumlahbeban produksi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang sebesar Rp1.832.496, jutamenjadi Rp1.517.738, juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunan tersebutterutama disebabkan turunnya pemakaian bahan baku sebesar Rp268.290, juta atau turun 17,47% dimanapada tahun 2009 berjumlah sebesar Rp1.535.764, juta menjadi Rp1.267.474, juta di tahun 2010. Harga ratarata yang dibayar Perseroan untuk gulungan baja pada tahun 2010 menurun sebesar 7,1% menjadi Rp6.774per kilogram dibandingkan dengan Rp7.289 per kilogram pada tahun 2009. Volume gulungan baja yangPerseroan beli tidak berubah secara material, meskipun terjadi penurunan volume pipa yang dijual, karenaPerseroan tidak membeli gulungan baja dalam jumlah banyak pada tahun 2009 karena menumpuknyapersediaan dari tahun 2008.

Beban Penjualan


Beban penjualan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal30 September 2012 adalah sebesar Rp56.514, juta mengalami kenaikan sebesar Rp13.441, juta atau naik31,21% bila dibandingkan beban penjualan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal30 September 2011 yang berjumlah sebesar Rp43.073, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karenanaiknya beban ekspor dan pengiriman sebesar Rp18.030, juta atau naik 95,72% dari Rp18.837, juta untukperiode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadi sebesar Rp36.867, jutauntuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012. Kenaikan beban ekspor danpengiriman tersebut sebagai akibat dari naiknya permintaan atas produk dan jasa Perseroan dan Entitas Anaksebesar 33,54% atau naik Rp561.896, juta.


Beban penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp103.666, juta mengalamikenaikan sebesar Rp19.492, juta atau naik 23,16% dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar Rp84.174,juta . Kenaikan ini disebabkan oleh terutama karena adanya kenaikan komisi dan klaim sebesar Rp29.180, jutaatau naik 130,08% dari hanya sebesar Rp22.433, juta pada tahun 2010 menjadi Rp51.613, juta di tahun 2011.Kenaikan biaya komisi dan klaim pada tahun 2011 adalah seiring dengan kenaikkan jumlah kontrak proyekyang difasilitasi oleh pihak ketiga, menyebabkan naiknya komisi yang dibayarkan kepada pihak ketiga tersebut.Biaya depresiasi meningkat karena adanya penambahan aset tetap, termasuk kendaraan, furnitur danperalatan kantor di tahun 2011. Peningkatan ini sebagian diimbangi dengan penurunan beban ekspor danpengangkutan.


Beban penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp84.174, juta mengalamikenaikan sebesar Rp14.326, juta atau naik 20,51% dibandingkan pada tahun 2009 yang sebesar Rp69.848,juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh antara lain naiknya beban lain lain dan beban komisi danklaim yang masing masing naik sebesar Rp9.267, juta dan Rp 5.881, juta atau naik masing masing sebesar385,16% dan 35,53% dari sebelum masing masing Rp2.406, juta dan Rp16.552, juta pada tahun 2009 menjadimasing masing sebesar Rp11.673, juta dan Rp22.433, juta. Kenaikan beban lain lain berupa kenaikan padabiaya perjalanan dinas, beban asuransi, beban peralatan kantor, biaya pelatihan dan biaya umum kantorlainnya. Sedangkan kenaikan beban komisi dan klaim berasal dari proyek baru yang diterima di tahun 2010.

30

Beban Umum dan Administrasi


Beban umum dan administrasi Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhirpada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp35.505, juta mengalami kenaikan sebesar Rp2.421, jutaatau naik 7,32% bila dibandingkan dengan beban umum dan administrasi untuk periode 9 (sembilan) bulanyang berakhir pada tanggal 30 September 2011 yang hanya sebesar Rp33.084, juta. Kenaikan tersebutterutama disebabkan naiknya beban gaji dan tunjangan sebesar Rp4.366, juta atau naik 35,04% dariRp12.460, untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 menjadiRp16.826, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012. Naiknyabeban gaji dan tunjangan tersebut disebabkan karena adanya kenaikan gaji karyawan tahunan danpembayaran gratifikasi karyawan tahun 2010 dan 2011 yang dibayarkan pada semester pertama tahun 2012.Selain itu kenaikan beban umum dan administrasi disebabkan juga karena adanya naiknya beban lain lainsebesar Rp1.844, juta atau naik 83,97% dari Rp2.196, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhirpada tanggal 30 September 2011 menjadi Rp4.040, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir padatanggal 30 September 2012. Beban lain lain tersebut adalah berupa biaya perjalanan dinas, beban asuransi,beban peralatan kantor, biaya pelatihan dan biaya umum kantor lainnya.


Beban umum dan administrasi Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp54.561, jutamengalami kenaikan sebesar Rp18.788, juta atau naik 52,52% bila dibandingkan pada tahun 2010 yang hanyasebesar Rp35.773, juta. Kenaikan ini disebabkan terutama oleh kenaikan beban honorarium tenaga ahlisebesar Rp5.359, juta atau naik 361,59% dari Rp1.482, juta di tahun 2010 menjadi Rp6.841, juta di tahun2011. Adanya kenaikan honorarium tenaga ahli terutama disebabkan (i) meningkatnya penggunaan jasaprofessional pada tahun 2011, termasuk jasa notaris sehubungan dengan adanya fasilitas pinjaman baru dariPT Bank Central Asia Tbk (termasuk pinjaman talangan (bridging loan) untuk melunasi saldo pinjamanPerseroan ke PT Bank Mandiri), (ii) Kenaikan cadangan penurunan nilai piutang dan sebesar Rp.4.919, jutaatau naik sebesar 708,79% (iii) Kenaikan beban pajak, dan perijinan yang naik sebesar Rp.3.008, juta atau naiksebesar 580,69% hal ini dikarenakan adanya beban pajak penghasilan yang berasal dari koreksi pajak tahun2007 serta adanya beban pajak bumi dan bangunan.


Beban umum dan administrasi Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp35.773, jutamengalami penurunan sebesar Rp22.222, juta atau turun 38,32% bila dibandingkan dengan tahun 2009 yangsebesar Rp57.995, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan beban pajak dan perijinansebesar Rp13.541, juta atau turun 96,32% dari Rp14.059, juta pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp518, jutadi tahun 2010. Penurunan beban pajak dan perijinan tersebut disebabkan Penurunan karena di tahunsebelumnya ada ada beban pajak yang berasal dari koreksi tahun 2006 dan beban koreksi bea masuk ataspemeriksaan bea cukai. Selain penurunan tersebut terdapat juga penurunan dari beban jasa manajemen yangdibayarkan kepada induk Perseroan, yaitu PT Cakra Bhakti Para Putra (“CBPP”) dan beban honorarium tenagaahli yang masing masing turun sebesar Rp3.288, juta dan Rp2.012, juta atau turun 72,11% atau 57,58% darimasing masing sebesar Rp4.560, juta dan Rp3.494, juta di tahun 2009 menjadi masing masing Rp1.272, jutadan Rp1.482, juta di tahun 2010. Beban jasa manajemen turun karena adanya pengurangan karyawan dariinduk Perseroan yang menyediakan jasa manajemen kepada Perseroan. Sedangkan beban honorarium tenagaahli turun karena di tahun sebelumnya terjadi pembebanan biaya notaris, jasa penilaian dan audit ISO.

Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs


31

Perseroan mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp32.908, juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhirtanggal 30 September 2012 disebabkan oleh depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dari rata rataRp8.823, per dolar AS pada tanggal 30 September 2011 menjadi rata rata Rp9.588, per dolar AS pada tanggal30 September 2012, yang menyebabkan Perseroan mengakui kerugian kurs karena kerugian penjabaran matauang asing dari aset dan liabilitas dalam mata uang asing.


Perseroan mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp18.943 juta untuk tahun 2011 disebabkan oleh depresiasinilai tukar Rupiah terhadap dolar AS dari rata rata Rp8.991 per dolar AS pada tahun 2010 menjadi rata rataRp9.068 per dolar AS pada tahun 2011, yang menyebabkan Perseroan mengakui kerugian kurs karena kerugianpenjabaran mata uang asing dari aset dan liabilitas dalam mata uang asing.


Perseroan mengalami rugi selisih kurs sebesar Rp4.413 juta untuk tahun 2010 disebabkan oleh depresiasi nilaitukar Rupiah terhadap dolar AS dari rata rata Rp9.400 per dolar AS pada tahun 2009 menjadi rata rataRp8.991 per dolar AS pada tahun 2010, yang menyebabkan Perseroan mengakui laba kurs karena kerugianpenjabaran mata uang asing dari aset dan liabilitas dalam mata uang asing.

Beban Bunga dan Keuangan


Beban bunga dan keuangan meningkat sebesar Rp12.734, juta atau 13,58% menjadi Rp106.526, juta untukperiode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan Rp93.792,juta untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 karena peningkatanjumlah pinjaman dan fasilitas bank dikarenakan adanya peningkatan nilai L/C dari BCA. Peningkatan dalamjumlah yang besar ini hanya diimbangi sebagian dengan biaya pinjaman yang lebih rendah, juga terkait denganL/C baru dari BCA.


Beban bunga dan keuangan menurun sebesar Rp6.391 juta atau 4,9% menjadi Rp124.066 juta untuk tahun2011 dibandingkan dengan Rp130.457 juta untuk tahun 2011 karena (i) biaya pinjaman yang lebih rendah darifasilitas baru yang diperpanjang oleh PT Bank Central Asia Tbk dan (ii) pembayaran pinjaman sebelumnya dariBank Mandiri.


Beban bunga dan keuangan menurun sebesar Rp40.871 juta atau 23,86% menjadi Rp130.457 juta untuk tahun2010 dibandingkan dengan Rp171.328 juta untuk tahun 2009 karena penurunan jumlah saldo pinjaman danfasilitas bank yang disebabkan pembayaran yang dilakukan Perseroan terhadap pinjaman dan fasilitas banktersebut.

Laba (Rugi) Tahun/Periode Berjalan


Laba Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September2012 adalah sebesar Rp78.865, juta mengalami kenaikan sebesar Rp5.777, juta atau naik 7,90% biladibandingkan dengan laba tahun berjalan untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30September 2011 yang sebesar Rp73.088, juta. Kenaikan ini terutama disebabkan karena naiknya penjualan danpendapat jasa Perseroan dan Entitas Anak. Dimana penjualan dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anakuntuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar

32

Rp2.236.968, juta mengalami kenaikan sebesar Rp561.896, juta atau naik 33,54% bila dibandingkan denganpenjualan dan pendapatan jasa untuk periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September2011 yang sebesar Rp1.675.072, juta. Kenaikan nilai penjualan terjadi di strip dan plat, pipa spiral, air danhitam terkait dengan meningkatnya proyek yang Perseroan peroleh selama tahun 2012 dibanding 2011sehingga berdampak pada peningkatan margin laba kotor dan laba periode berjalan di tahun 2012.


Laba tahun berjalan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp110.683 juta mengalamikenaikan sebesar Rp86.326, juta atau naik 354,42% dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar Rp24.357,juta. Kenaikan ini disebabkan karena naiknya penjualan dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anak padatahun 2011 adalah sebesar Rp2.577.418, juta mengalami kenaikan sebesar Rp866.144, juta atau naik 50,61%bila dibandingkan penjualan dan pendapatan jasa pada tahun 2010 yang sebesar Rp1.711.274, juta. Kenaikannilai penjualan terjadi di pipa hitam api, pipa spiral dan pipa hitam terkait dengan meningkatnya proyek yangPerseroan peroleh selama tahun 2011 dibanding 2010 sehingga berdampak pada peningkatan margin labakotor dan laba periode berjalan di tahun 2011.


Laba tahun berjalan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp24.357, juta mengalamikenaikan sebesar Rp332.391, juta bila dibandingkan pada tahun 2009 yang mengalami rugi sebesarRp308.034, juta. Kenaikan ini disebabkan karena Perseroan dan Entitas Anak berhasil menurunkan bebanpokok penjualan, dimana beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesarRp1.472.945, juta mengalami penurunan sebesar Rp501.939, juta atau turun 25,42% bila dibandingkandengan tahun 2009 yang sebesar Rp1.974.884, juta. Sebagai akibatnya Perseroan dan Entitas Anakmembukukan laba kotor sebesar Rp238.329, juta di tahun 2010 dimana pada tahun 2009 Perseroan danEntitas Anak membukukan rugi kotor sebesar Rp189.783, juta.

Perseroan mengalami kerugian pada tahun 2009 terutama disebabkan akibat dampak turunnya perekonomianglobal pada tahun 2008. Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2008 harga harga mengalami kenaikan, termasukharga perolehan bahan baku yang dibutuhkan oleh Perseroan, namun kemudian mulai kuartal keempat tahun2008 harga bahan baku turun secara signifikan. Hal ini berdampak pada menurunnya harga jual baja secaraglobal, termasuk harga jual pipa baja Perseroan dan juga menurunnya permintaan terhadap pipa baja yangdiproduksi Perseroan karena pelanggan menahan pesanan pembelian untuk menunggu penurunan harga,sedangkan biaya produksi pipa baja Perseroan tetap tinggi dikarenakan bahan baku yang digunakan adalah bahanbaku yang dibeli Perseroan di kuartal ketiga dan keempat tahun 2008 ketika harga perolehan bahan bakumengalami kenaikan, sehingga Perseroan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Kerugian di tahun 2009 jugadisebabkan adanya rugi selisih kurs yang dialami Perseroan dan tingginya bunga pinjaman.

Untuk meningkatkan kinerja Perseroan melakukan langkah langkah sebagai berikut : Memperbesar porsi penjualan ke end user (industri otomotif, karoseri, mebel dan oil dan gas, dan lainsebagainya) untuk meningkatkan margin penjualan, hal ini didasarkan pada pertimbangan untuk lebihmeningkatkan penjualan ke end user.

Seiring dengan peningkatan di industri otomotif, Perseroan bermaksud untuk melakukan ekspansi difasilitas pabrik di Karawang untuk meningkatkan kapasitas produksi pipa otomotif.

Dengan naiknya industri oil dan gas Perseroan bermaksud untuk melakukan membangun fasilitas pabrikbaru di Gresik untuk meningkatkan kapasitas produksi pipa oil dan gas

Menambah jumlah pelanggan (customer) menengah dan kecil dan mengoptimalkan penjualan ke luar PulauJawa yang masih membutuhkan pembangunan infrastruktur yang berskala besar dan massal.

Menambah jumlah supplier Melakukan pengawasan tingkat ketersediaan bahan baku sesuai dengan target penjualan. Efisiensi dan optimalisasi tingkat produksi untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi (termasuk efisiensitenaga kerja)

Meningkatkan penjualan ekspor melalui pelanggan yang sudah ada dan mencari pelanggan baru yangberada di luar negeri.

Melakukan persiapan IPO untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan dan mendapatkan danadengan tingkat pembiayaan yang lebih rendah yang akan digunakan untuk ekspansi fasilitas produksiPerseroan.

33

B. Pertumbuhan Aset

Tabel berikut ini menunjukkan komposisi aset Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012,2011 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 :



2012 2011* 2011 2010 2009

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank 8.060 11.607 6.207 6.342 17.016

Investasi Jangka Pendek 165.307 27.158

Piutang UsahaPihak Ketiga – setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilaisebesar Rp11.176, dan Rp16.787,Rp18.966, Rp13.353, dan Rp18.133per 30 September 2012 dan 2011, 31Desember 2011, 2010 dan 2009 519.014 454.097 698.139 271.083 272.349

Pihak Berelasi – setelah dikurangicadangan kerugian penurunan nilaisebesar Rp1.672, per 31 Desember2009 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446

Piutang Lain lain Bersih 19.538 38.544 22.265 43.457 42.663Persediaan – Setelah dikurangi penurunan

nilai sebesar Rp2.030 per 31 Desember2009 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 673.510

Pembayaran Dimuka 63.944 53.988 14.021 32.796 133.744

Pajak dibayar Dimuka 6.344 5.718 82

JUMLAH ASET LANCAR 2.385.877 1.615.524 1.913.323 1.069.442 1.141.810

ASET TIDAK LANCARPernyertaan Saham pada PerusahaanAsosiasi 289 446

Piutang Pihak Berelasi 5.817 3.191 4.548 1.913 1.831

Piutang Pajak 114.852 72.383 72.926 61.833 72.160

Aset Pajak Tangguhan 35.290 59.794 68.051Aset Tetap – Setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp23.259,Rp106.223, Rp21.072, Rp71.744,dan Rp70.104 per 30 September 2012dan 2011, 31 Desember 2011, 2010dan 2009 751.727 490.361 622.341 499.455 539.317

Aset Tidak Berwujud – Bersih 830 1.059 1.034 1.292 1.718

Aset Lain lain 31.614 16.593 27.933 13.598 1.125

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 905.129 618.877 729.228 637.885 684.202

JUMLAH ASET 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012

*tidak diaudit

ASET

Pada tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2011

Jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp3.291.006, jutamengalami kenaikan sebesar Rp648.455, juta atau naik 24,54% dari Rp2.642.551, juta dibandingkan denganjumlah aset Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikan ini terutama disebabkankarena meningkatnya saldo kas dan bank sebesar Rp1.853, juta atau sebesar 29,85% dibandingkan padatanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp6.207 juta dan meningkatnya persediaan sebesar Rp622.443, juta atausebesar 54,60% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2011 yang diimbangi dengan penurunan piutangusaha sebesar Rp178.124, juta atau sebesar 25,31% dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2011. Kenaikansaldo kas dan bank serta penurunan piutang usaha disebabkan dari penerimaan pembayaran piutang usaha

34

dari pelanggan, sedangkan kenaikan persediaan disebabkan dari kenaikan pembelian bahan baku untukmengantisipasi permintaan terhadap produksi pipa baja.

Pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tanggal 31 Desember 2010

Jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2011 adalah sebesar Rp2.642.551 juta mengalamikenaikan sebesar Rp935.224 juta atau 54,78% bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang sebesarRp1.707.327 juta. Jumlah aset tersebut meningkat terutama dikarenakan kenaikan piutang usaha sebesarRp427.966, juta atau sebesar 155,20% dibandingkan pada tahun 2010 sebesar Rp275.746, juta,meningkatnya persediaan sebesar Rp428.859, juta atau sebesar 60,31% dibandingkan pada tahun 2010 dankenaikan aset tetap sebesar Rp122.886, juta atau sebesar 24,60% dibandingkan pada tahun 2010. Kenaikanpiutang usaha dan persediaan tersebut seiring dengan kenaikan penjualan pada tahun 2011. Sedangkankenaikan aset tetap terutama disebabkan adanya pencatatan surplus revaluasi pada tahun 2011.


Aset Perseroan dan Entitas Anak pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1.707.327, juta mengalami penurunansebesar Rp118.685, juta atau 6,50% bila dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp1.826.012, juta.Penurunan tersebut terutama karena menurunnya pembayaran dimuka sebesar Rp100.948, juta atau 75,48%dibandingkan pada tahun 2009 dan menurunnya aset tetap sebesar Rp39.862, juta atau 7,39% dibandingkanpada tahun 2009. Penurunan pembayaran dimuka disebabkan adanya realisasi atas uang muka pembelianbahan baku di tahun 2010, sedangkan penurunan aset tetap disebabkan pembebanan penyusutan melebihidari penambahan perolehan aset tetap pada tahun 2010.

Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga


Piutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp519.014, jutamengalami penurunan sebesar Rp179.125, juta atau turun 25,66% dibandingkan dengan piutang usahakepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp698.139, juta. Penurunan ini terutamadisebabkan karena penerimaan pembayaran piutang usaha dari pelanggan.


Piutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp698.139, jutamengalami kenaikan sebesar Rp427.056, juta atau naik 157,54% bila dibandingkan dengan piutang usahakepada pihak ketiga pada 31 Desember 2010 sebesar Rp271.083, juta. Kenaikan ini terutama disebabkankarena meningkatnya penjualan pada kwartal IV tahun 2011 dibanding kwartal yang sama pada tahunsebelumnya. Dimana pada kwartal lV 2011 sebesar Rp916.854, juta sedangkan pada kwartal IV 2010 sebesarRp500.267, juta.


Piutang usaha kepada pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp271.083, jutamengalami penurunan sebesar Rp1.266, juta atau turun 0,46% bila dibandingkan dengan piutang usahakepada pihak ketiga pada 31 Desember 2009 sebesar Rp272.349, juta. Penurunan ini terutama disebabkankarena menurunnya penjualan dan pendapatan jasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember2010 sebesar Rp73.827, juta atau 4,14% dibandingkan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.

Persediaan


Persediaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.762.403, juta mengalami kenaikan sebesarRp622.443, juta atau naik 54,60% dibandingkan dengan persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesarRp1.139.960, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya barang dalam perjalanan sebesarRp436.711, juta pada tahun 2012.

35


Persediaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.139.960, juta mengalami kenaikan sebesarRp428.859, juta atau naik 60,31% jika dibandingkan persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesarRp711.101, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya saldo bahan baku sebesarRp429.108, juta.


Persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp711.101, juta mengalami kenaikan sebesarRp37.591, juta atau naik 5,58% jika dibandingkan persediaan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesarRp673.510, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan dari kenaikan saldo barang dalam perjalanansebesar Rp92.581, juta.

Aset Tetap


Aset tetap pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp751.727, juta mengalami kenaikan sebesarRp129.386, juta atau naik 20,79% dibandingkan dengan aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 sebesarRp622.341, juta. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya pembelian tanah sebesar Rp31.085, jutaselama tahun 2012 dan dari aset lainnya sebesar Rp18.342, juta. Pembelian tanah tersebut untuk lokasi diGresik yang rencananya akan digunakan untuk relokasi dan ekspansi pabrik tahun 2013. Penambahan lainnyaberasal dari adanya surplus revaluasi sebesar Rp119.672, juta. Sedangkan beban penyusutan sebagaipengurang saldo aset tetap adalah sebesar Rp39.611, juta.


Aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp622.341, juta mengalami kenaikan sebesarRp122.886, juta atau naik 24,60% jika dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp499.455,juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena adanya pembelian tanah sebesar Rp25.684, juta diGresik pada semester kedua tahun 2011 yang rencananya akan digunakan untuk relokasi dan ekspansi pabriktahun 2013 dan penambahan dari aset lainnya sebesar Rp35.478, juta. Penambahan lainnya berasal dariadanya surplus revaluasi sebesar Rp111.520, juta. Sedangkan beban penyusutan sebagai pengurang saldoaset tetap adalah sebesar Rp48.622, juta.


Aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp499.455, juta mengalami penurunan sebesarRp39.862, juta atau turun 7,39% jika dibandingkan asset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 sebesarRp539.317, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena adanya penambahan aset tetap sebesarRp14.733, juta dikurangi dengan beban penyusutan tahun 2010 sebesar Rp54.422, juta.

C. Perkembangan Liabilitas dan Ekuitas

Tabel berikut menunjukkan komposisi liabilitas dan ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal30 September 2012, 2011 dan tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 :



2012 2011* 2011 2010 2009

LIABILITITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang Bank Jangka Pendek 1.672.060 815.243 836.439 539.980 651.886

Hutang Usaha

Pihak Ketiga 268.001 425.982 653.176 350.690 290.395

Pihak Berelasi 663 590 874 874 1.556

Hutang Lain lain 36.120 21.478 21.605 261

Hutang Pajak 11.273 11.227 33.252 15.053 12.014

Biaya yang Masih Harus Dibayar 23.074 10.155 50.376 8.834 14.431

Uang Muka pelanggan 21.237 7.670 7.472 11.523 7.810

36



2012 2011* 2011 2010 2009

Uang Jaminan dari pelanggan 91.960 81.062 70.573 48.246 39.980

Liabilitas Derivatif 56Hutang jangka panjang jatuh tempodalam satu tahun

Hutang bank 15.906 12.906 51.624 200.000 115.000

Liabilitas Sewa Pembiayaan 1.195 1.212 4.432 2.937 5.441

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.141.489 1.387.525 1.729.823 1.178.398 1.138.569

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Hutang Pihak Berelasi 146.751 141.481 138.596 44.407 27.927Hutang Jangka Panjang setelahDikurangi Bagian yang Jatuh Tempodalam Satu Tahun

Hutang Bank 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816

Liabilitas Sewa Pembiayaan 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496

Liabilitas Pajak Tangguhan 60.133 3.349Keuntungan Ditangguhkan atasTransaksi Jual dan Sewa BalikBersih 232 1.315 449 435 775

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 436.917 424.130 368.747 179.271 362.142

JUMLAH LIABILITAS 2.578.406 1.811.655 2.098.570 1.357.669 1.500.711



2012 2011* 2011 2010 2009EKUITASModal Saham – Nilai nominal Rp 100 persaham pada 30 September 2012 danRp500 per saham pada 30 September2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009Modal Dasar – 17.000.000.000 sahampada 30 September 2012 dan3.200.000.000 saham pada 30September 2011, 31 Desember 2011,2010 dan 2009.

Modal Ditempatkan dan Disetor4.285.992.035 saham pada 30September 2012 dan 857.198.407saham pada 30 September 2011, 31Desember 2011, 2010 dan 2009 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599

Pendapatan Komprehensif Lainnya – SurplusRevaluasi (Bersih)

305.587 132.193 215.833 132.193 132.193

Saldo Laba (Defisit) (21.650) (137.135) (100.521) (211.234) (235.591)Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepadaPemilik Entitas Induk 712.536 422.657 543.911 349.558 325.201

Kepentingan Non Pengendali 64 89 70 100 100JUMLAH EKUITAS 712.600 422.746 543.981 349.658 325.301JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012*tidak diaudit

37

Liabilitas

Liabilitas jangka pendek Perseroan merupakan fasilitas pinjaman bank yang mayoritas terkait denganpembelian persediaan bahan baku untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan baik fasilitas modal kerja(revolving) maupun omnibus trade facility (L/C).

Perseroan berusaha melakukan pemenuhan liabilitas jangka pendeknya melalui dana yang diperoleh darikegiatan operasionalnya antara lain melalui manajemen persediaan dan produksi sebaik mungkin sehinggabahan baku dapat segera diproduksi menjadi barang jadi yang siap dijual ke customer yang diikuti denganmonitoring piutang agar bisa tertagih sesui jatuh temponya.


Jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp2.578.406,juta mengalami kenaikan sebesar Rp479.836, juta atau naik 22,86% dari bila dibandingkan dengan jumlahliabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 yang sebesar Rp2.098.570, juta.Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya jumlah liabilitas jangka pendek sebesar Rp411.666,juta atau naik 23,80% dan kenaikan jumlah liabilitas jangka panjang sebesar Rp68.170, juta atau naik 18,49%.Kenaikan liabilitas jangka pendek tersebut terutama berasal dari hutang bank jangka pendek yang naik sebesarRp835.621, juta atau naik 99,90% dan diimbangi dengan penurunan hutang usaha pihak ketiga sebesarRp385.175, juta atau 58,97%. Sedangkan kenaikan jumlah liabilitas jangka panjang terutama disebabkankarena kenaikan hutang pihak berelasi sebesar Rp8.155, juta atau naik 5,88% dan kenaikan liabilitas pajaktangguhan sebesar Rp56.784, juta atau 1.696,55%.


Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp2.098.570, juta,mengalami kenaikan sebesar Rp740.901, juta atau naik 54,57% bila dibandingkan dengan liabilitas Perseroandan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 yang sebesar Rp1.357.669, juta. Kenaikan tersebutterutama disebabkan karena naiknya liabilitas lancar Perseroan dan Entitas Anak sebesar Rp551.425, juta ataunaik 46,79% dari Rp1.178.398, juta di pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.729.823, juta padatanggal 31 Desember 2011. Kenaikan jumlah liabilitas lancar tersebut terutama disebabkan karena naiknyahutang usaha pihak ketiga Rp302.486, atau naik 86,25% dari Rp350.690, juta pada tanggal 31 Desember 2010menjadi Rp653.176, juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan juga naiknya hutang bank jangka pendeksebesar Rp296.459, juta atau naik 54,90% dari Rp539.980, juta pada 31 Desember 2010 menjadi Rp836.439,juta pada 31 Desember 2011


Liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp1.357.669, juta,mengalami penurunan sebesar Rp143.042, juta atau turun 9,53% bila dibandingkan dengan liabilitas padatanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp1.500.711, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karenaturunnya liabilitas jangka panjang Perseroan sebesar Rp182.871, juta atau turun 50,50% dari Rp362.142, jutapada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp179.271, juta pada tanggal 31 Desember 2010. Penurunanliabilitas jangka panjang tersebut terutama disebabkan karena turunnya hutang bank sebesar Rp200.000, jutaatau turun 67,84% dari Rp294.816, juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp94.816, juta pada tanggal31 Desember 2010.

Hutang Bank Jangka Pendek


Hutang bank jangka pendek pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.672.060, juta mengalamikenaikan sebesar Rp835.621, juta atau naik 99,90% dari bila dibandingkan dengan hutang bank jangka pendekPerseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 yang sebesar Rp836.439, juta. Kenaikan tersebutterutama disebabkan karena adanya kenaikan saldo penggunaan dari fasilitas PT Bank Central Asia Tbk sebesarRp501.496, juta, PT Bank Danamon Tbk sebesar Rp41.811, juta, PT Bank DBS Indonesia sebesar Rp209.217,juta dan PT Bank Commonwealth sebesar Rp83.098, juta. Usaha yang dilakukan Perseroan untuk memenuhiliabilitas jangka pendek salah satunya adalah dari:

38

Meningkatkan kolektibilitas piutang sesuai dengan umur piutang. Meningkatkan inventory turn over. Mengajukan tambahan fasilitas kredit kepada kreditur sesuai dengan proyeksi target penjualan. Melakukan IPO untuk mendapatkan dana murah.


Hutang bank jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesarRp836.439, juta mengalami kenaikan sebesar Rp296.459, juta atau naik 54,90% jika dibandingkan hutangjangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 yang sebesar Rp539.980, juta. Kenaikan tersebut terutamadisebabkan karena adanya kenaikan saldo penggunaan dari fasilitas PT Bank Central Asia Tbk sebesarRp600.571, juta, dan PT Bank Danamon Tbk sebesar Rp35.655, juta dan PT Bank DBS Indonesia sebesarRp16.519, juta pada tanggal 31 Desember 2011 dan adanya pelunasan saldo pinjaman di PT Bank Mandiri(Persero) Tbk sebesar Rp296.286, juta serta reklasifikasi saldo pinjaman pada Indonesia Eximbank sebesarRp60.000, juta sebagai hutang bank jangka panjang.


Hutang bank jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesarRp539.980, juta mengalami penurunan sebesar Rp111.906, juta atau turun 17,17% jika dibandingkan denganposisi hutang bank jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2009 yang sebesarRp651.886, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena adanya penurunan saldo pengunaanfasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp58.258, juta atau turun 16,43% dimana saldo fasilitasdari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp354.544, jutasedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp296.286, juta. Selain turunnya saldopenggunaan fasilitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, terdapat juga penurunan saldo penggunaan fasilitasdari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar Rp52.834, juta atau turun 85,01% dari sebelumnya pada tanggal31 Desember 2009 sebesar Rp62.152, juta menjadi Rp9.318, juta pada tanggal 31 Desember 2010.

Hutang Usaha Pihak Ketiga


Hutang usaha pihak ketiga pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp268.001, juta mengalamipenurunan sebesar Rp385.175, juta atau turun 58,97% bila dibandingkan dengan hutang usaha pihak ketigapada tanggal 31 Desember 2011 yang sebesar Rp653.176, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkankarena menurunnya hutang usaha kepada pemasok luar negeri sebesar Rp231.382, juta atau turun 50,26%dari Rp460.354, juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp228.972, juta pada tanggal 30 September2012 dan menurunnya hutang usaha kepada pemasok dalam negeri sebesar Rp153.793, juta atau turun79,76% dari Rp192.822, juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadi Rp39.029, juta pada tanggal30 September 2012.


Hutang usaha pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp653.176, juta mengalamikenaikan sebesar Rp302.486, juta atau naik 86,25% jika dibandingkan hutang usaha pihak ketiga pada tanggal31 Desember 2010 yang hanya sebesar Rp350.690, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karenanaiknya hutang usaha kepada pemasok dalam negeri sebesar Rp159.049, juta atau naik 470,94% dariRp33.773, juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp192.822, juta pada tanggal 31 Desember 2011.Kenaikan hutang usaha kepada pemasok dalam negeri disebabkan karena adanya peningkatan pembelianbahan baku untuk memenuhi kenaikan permintaan produksi pipa baja.


Hutang usaha pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp350.690, juta mengalamikenaikan sebesar Rp60.295, juta atau naik 20,76% jika dibandingkan hutang usaha pihak ketiga pada tanggal31 Desember 2009 yang sebesar Rp290.395, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknyahutang usaha kepada pemasok luar negeri sebesar Rp138.532, juta atau naik 77,66% dari Rp178.385, jutapada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp316.917, juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan hutangusaha kepada pemasok luar negeri disebabkan karena adanya peningkatan pembelian bahan baku untukmengantisipasi kenaikan permintaan produksi pipa baja di tahun 2010.

39

Hutang Lain lain


Hutang lain lain pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp36.120, juta mengalami kenaikan sebesarRp14.514, juta atau naik 67,18% bila dibandingkan dengan hutang lain lain pada tanggal 31 Desember 2011yang sebesar Rp21.605, juta. Kenaikan ini terutama disebabkan karena adanya penerimaan pengembalianpajak penghasilan dan PPN untuk tahun pajak 2010 yang masih dalam proses banding sebesar Rp21.055, juta.Pengembalian pajak yang diterima perusahaan adalah Rp16.356 juta setelah adanya kompensasi kurang bayarsebesar Rp4.699 juta.


Hutang lain lain pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp21.605, juta mengalami kenaikan sebesarRp21.344, juta atau naik 8.177,78% jika dibandingkan hutang lain lain pada tanggal 31 Desember 2010 yangsebesar Rp261, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena adanya penerimaan pengembalian pajakpenghasilan dan PPN untuk tahun pajak 2008 yang masih dalam proses banding sebesar Rp19.207, juta.


Hutang lain lain pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp261, juta mengalami kenaikan sebesarRp261, juta atau naik 100,00% jika dibandingkan pada tanggal 31 Desember 2009 dimana pada tanggaltersebut Perseroan dan Entitas Anak bersaldo nihil.

Biaya yang Masih Harus Dibayar


Biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp23.074, juta mengalamipenurunan sebesar Rp27.302, juta atau turun 54,20% bila dibandingkan dengan biaya yang masih harusdibayar pada tanggal 31 Desember 2011 yang sebesar Rp50.376, juta. Penurunan ini terutama disebabkankarena adanya pembayaran komisi untuk penjualan di tahun 2011 sebesar Rp29.620, dan ongkos angkutuntuk penjualan di tahun 2011 sebesar Rp9.417, juta.


Biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp50.376, juta mengalamikenaikan sebesar Rp41.542, juta atau naik 470,25% jika dibandingkan biaya yang masih harus dibayar padatanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp8.834, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena adanyakenaikan pencadangan komisi penjualan sebesar Rp29.620, juta dan pencadangan biaya pengiriman sebesarRp9.417, juta.


Pada tanggal 31 Desember 2010 biaya yang masih harus dibayar oleh Perseroan dan Entitas Anak adalahsebesar Rp8.834, juta mengalami penurunan sebesar Rp5.597, juta atau turun 38,78% bila dibandingkanpada tanggal 31 Deember 2009 yang sebesar Rp14.431, juta. Penurunan tersebut terutama disebabkankarena penurunan pencadangan biaya ASTEK dan biaya lainnya.

Hutang Pihak Berelasi


Hutang pihak berelasi tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp146.751, juta mengalami kenaikansebesar Rp8.155, juta atau naik 5,88% bila dibandingkan dengan hutang pihak berelasi pada tanggal31 Desember 2011 yang sebesar Rp138.596, juta. Kenaikan tersebut disebabkan karena naiknya hutangkepada PT Cakra Bhakti Para Putra.


Hutang pihak berelasi tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp138.596, juta mengalami kenaikansebesar Rp94.189, juta atau naik 212,10% bila dibandingkan dengan hutang pihak berelasi pada tanggal

40

31 Desember 2010 yang sebesar Rp44.407, juta. Hutang pihak berelasi tersebut digunakan untuk mendukungkegiatan operasional Perseroan. Kenaikan tersebut disebabkan karena naiknya hutang kepada PT Sarana SteelCorporation dan PT Cakra Bhakti Para Putra yang masing masing naik sebesar Rp44.992, juta dan Rp49.197,juta atau naik 112,48% dan 1.116,34% dari masing masing Rp40.000, juta dan Rp4.407, juta pada tanggal31 Desember 2010 menjadi Rp84.992, juta dan Rp53.604, juta pada tanggal 31 Desember 2011.


Hutang pihak berelasi tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp44.407, juta mengalami kenaikan sebesarRp16.480, juta atau naik 59,01% bila dibandingkan dengan hutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember2009 yang sebesar Rp27.927, juta. Kenaikan tersebut disebabkan karena naiknya hutang kepada PT SaranaSteel Corporation naik sebesar Rp38.354, juta atau naik 2.330,13% dari Rp1.646, juta pada tanggal31 Desember 2009 menjadi Rp40.000, juta pada tanggal 31 Desember 2010.

Ekuitas


Jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp712.600, jutamengalami kenaikan sebesar Rp168.619, juta atau naik 31,00% bila dibandingkan ekuitas pada tanggal31 Desember 2011 yang sebesar Rp543.981, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena pencatatanlaba periode berjalan sebesar Rp78.871, juta dan surplus revaluasi aset tetap bersih sebesar Rp89.754, juta.


Total ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp543.981, jutamengalami kenaikan sebesar Rp194.323, juta atau naik 55,58% bila dibandingkan ekuitas pada tanggal31 Desember 2010 yang sebesar Rp349.658, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena pencatatanlaba tahun berjalan sebesar Rp110.713, juta dan surplus revaluasi aset tetap bersih sebesar Rp83.640, juta.


Total ekuitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp349.658, jutamengalami kenaikan sebesar Rp24.357, juta atau naik 7,49% bila dibandingkan ekuitas pada tanggal31 Desember 2009 yang sebesar Rp325.301, juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena pencatatanlaba tahun berjalan.

Perseroan mengalami kerugian pada tahun 2009 terutama disebabkan akibat dampak turunnya perekonomianglobal pada tahun 2008. Sampai dengan kuartal ketiga tahun 2008 harga harga mengalami kenaikan, termasukharga perolehan bahan baku yang dibutuhkan oleh Perseroan, namun kemudian mulai kuartal keempat tahun2008 harga bahan baku turun secara signifikan. Hal ini berdampak pada menurunnya harga jual baja secaraglobal, termasuk harga jual pipa baja Perseroan dan juga menurunnya permintaan terhadap pipa baja yangdiproduksi Perseroan karena pelanggan menahan pesanan pembelian untuk menunggu penurunan harga,sedangkan biaya produksi pipa baja Perseroan tetap tinggi dikarenakan bahan baku yang digunakan adalah bahanbaku yang dibeli Perseroan di kuartal ketiga dan keempat tahun 2008 ketika harga perolehan bahan bakumengalami kenaikan, sehingga Perseroan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Kerugian di tahun 2009 jugadisebabkan adanya rugi selisih kurs yang dialami Perseroan dan tingginya bunga pinjaman.Dalam rangka menghadapi kondisi sebagaimana dijelaskan diatas tersebut serta tingkat persaingan pasar yangsemakin tajam terutama terhadap permintaan terhadap produk produk Perseroan dan ketersediaanpendanaan Bank dalam kurun waktu tertentu dimasa mendatang, manajemen Perseroan telah merencanakandan melaksanakan serangkaian langkah langkah antisipasi, perbaikan manajeme dan pengelolaan sebagaiberikut : Meningkatkan aktivitas pemasaran agar porsi penjualan ke pemakai akhir (end user) seperti industriotomotif, karoseri sehingga dapat memperbesar peluang Perseroan memperoleh marjin penjualan.

Memperbaiki manajemen persediaan dengan cara melakukan kontrol ketersediaan bahan yang lebih ketat,persediaan yang slow moving diupayakan menjadi fast moving, persediaan pipa dalam proses akan dikurangipada tingkat yang minimal sehingga persediaan barang jadi lebih banyak yang siap dijual dan dikirim kepelanggan.

Melaksanakan efisiensi biaya disemua lini, optimalisasi tenaga kerja, beban lembur akan ditekan padatingkat yang diperlukan.

41

Segmen wilayah penjualan akan semakin diintensifkan ke luar Jawa, dengan mempertimbangkan bahwaterdapat peluang pasar yang cukup besar dikarenakan proyek pembangunan infrastruktur di luar Jawa masihcukup besar dan berskala besar dan massal.

Melakukan relokasi pabrik ke wilayah Gresik/Lamongan dengan areal pabrik yang cukup luas sehinggadiharapkan dapat menampung semua unit unit yang saat ini tersebar diberbagai wilayah Surabaya danPasuruan. Dengan menyatukan semua unit unit usaha dalam satu kawasan akan dicapai efisiensi yang tinggidalam proses produksi baik dari sisi waktu mapun dari sisi sumber daya perusahaan.

Peningkatan struktur permodalan Perseroan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Saham.

Grafik Perkembangan Aset, Liabilitas dan Ekuitas31 Desember 2009, 2010 dan 2011 dan 30 September 2012


1.826.012

1.500.7111.357.669

2.098.570

2.578.406

1.707.327

2.642.551

3.291.006

3.291.006

2.642.551

1.707.3271.826.012

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

31 Des 2009 31 Des 2010 31 Des 2011 30 Sep 12

Aset Liabilitas Ekuitas

D. Perkembangan Arus Kas

Tabel berikut memuat ikhtisar Laporan Arus Kas Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta tahun yang berakhirpada tanggal tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.


Uraian

Periode sembilan bulan yangberakhir pada tanggal

30 September

Tahun yang berakhir pada tanggal tanggal 31Desember

2012 2011* 2011 2010 2009Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Operasi (788.800) (125.782) (228.018) 234.070 186.648Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas

Investasi (13.045) (185.770) (91.748) (26.003) (30.581)Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Pendanaan 803.636 316.823 319.951 (216.102) (151.618)*) Tidak diaudit

Arus Kas dari Aktivitas OperasiKas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp788.800, juta,mengalami kenaikan sebesar Rp663.018, juta atau naik sebesar 527,12% bila dibandingkan kas bersih yangdigunakan oleh aktivitas operasional pada tanggal 30 September 2011 yang sebesar Rp125.782, juta. Sebagianbesar penggunaan kas digunakan terutama untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain lainsebesar Rp3.147.024, juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp106.841, juta dan pajak penghasilan

42

sebesar Rp43.348, juta. Kenaikan penggunaan kas bersih untuk aktivitas operasi tersebut disebabkan karenasemakin tinggi aktivitas operasional di Perseroan sehingga pembelian bahan baku dari pemasok turutmeningkat. Sedangkan pada tanggal 30 September 2012 kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi hanyaberasal dari penerimaan kas dari pelangggan sebesar Rp2.492.001, juta dan penerimaan pengembalian pajaksebesar Rp16.356, juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp228.018,juta mengalami penurunan sebesar Rp462.088, juta atau turun sebesar 197,41% bila dibandingkan dengankas bersih yang diperoleh untuk aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2010. Sebagian besar penggunaankas digunakan terutama untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain lain sebesar Rp2.606.268,juta. Selain itu juga digunakan untuk pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya sebesar Rp117.040, jutadan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp11.093, juta. Penurunan kas bersih tersebut disebabkanmeningkatnya aktivitas operasi Perseroan sehingga pembelian bahan baku dari pemasok turut meningkat.Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2011 kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasional hanya berasaldari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp2.486.930, juta, penerimaan pengembalian pajak sebesarRp19.207 juta dan penerimaan bunga sebesar Rp246, juta.Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp234.070,juta mengalami kenaikan sebesar Rp47.423, juta atau naik sebesar 25,41% bila dibandingkan dengan kasbersih yang diperoleh untuk aktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2009. Kas bersih yang diperoleh dariaktivitas operasi pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut diperoleh dari penerimaan kas dari pelanggansebesar Rp1.909.441, juta, penerimaan pengembalian pajak sebesar Rp31.382, juta dan penerimaan bungasebesar Rp55, juta. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2010 kas bersih yang digunakan untuk aktivitasoperasi adalah untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain lain sebesar Rp1.557.988, juta,pembayaran bunga dan keuangan sebesar Rp127.765, juta dan pembayaran pajak penghasilan sebesarRp21.055, juta.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi selama periode 1 tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 adalah sebesar Rp186.648, juta. Aktivitas operasi tersebut terutama diperoleh daripenerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp1.980.239, juta, penerimaan pengembalian pajak sebesarRp37.319, juta dan penerimaan bunga sebesar Rp119 juta. Arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasiadalah untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan lain lain sebesar Rp1.641.108, juta, pembayaranbeban bunga dan keuangan sebesar Rp170.637, juta dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp19.284,juta.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp13.045, juta mengalami penurunan sebesar Rp172.725, juta atau turun sebesar 92,98% dimana padatanggal 30 September 2011 kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp185.770, juta. Kasbersih tersebut digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp40.183, juta dan penyertaan saham padaperusahaan asosiasi sebesar Rp229, juta. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasiterutama berasal dari pencairan bersih deposito berjangka sebesar Rp27.158, juta dan hasil penjualan asettetap Rp209, juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp91.748,juta mengalami peningkatan sebesar Rp65.745, juta atau naik sebesar 252,84% dimana pada tanggal31 Desember 2010 kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp26.003, juta. Kas bersihtersebut digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp44.215, juta terutama untuk pembelian tanahsebesar Rp25.684 juta. Selain itu kas bersih juga digunakan untuk penempatan deposito berjangka sebesarRp27.158, juta dan penambahan aset tidak berwujud sebesar Rp22.845, juta. Sedangkan kas bersih yangdiperoleh dari aktivitas investasi diperoleh dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp2.470, juta.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp26.003,juta mengalami penurunan sebesar Rp4.578, juta atau turun sebesar 14,97% dimana pada tanggal31 Desember 2009 kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp30.581, juta. Kas bersihtersebut digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp14.245, juta terutama untuk pembelian mesin danperalatan sebesar Rp10.838, juta dan penambahan aset tidak berwujud sebesar Rp12.083, juta. Sedangkankas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi diperoleh dari hasil penjualan aset tetap sebesar Rp326, juta.

43

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar Rp30.581,juta. Aktivitas investasi tersebut terutama digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp36.712, juta.Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi diperoleh dari penempatan bersih depositoberjangka sebesar Rp6.131, juta.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tanggal 30 September 2012 adalah Rp803.636, jutamengalami kenaikan Rp486.813, juta atau naik sebesar 153,65% dimana pada tanggal 30 September 2011 kasbersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp316.823 juta. Kas bersih yang diperoleh dariaktivitas pendanaan pada tanggal 30 September 2012 diperoleh dari kenaikan hutang bank yang berjumlahRp799.903, juta yang digunakan untuk pembayaran L/C ke pemasok dan dari kenaikan hutang kepada pihakberelasi sebesar Rp6.886, juta. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalahsebesar Rp3.153, juta yang digunakan untuk pembayaran kewajiban sewa pembiayaan.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp319.951, jutamengalami kenaikan sebesar Rp536.053, juta atau naik sebesar 248,06% dimana pada tanggal 31 Desember2010 kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp216.102, juta. Kas bersih yangdiperoleh dari aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2011 diperoleh dari penerimaan hutang banksebesar Rp231.251, juta yang digunakan untuk pembayaran L/C ke pemasok dan dari kenaikan hutang kepadapihak berelasi sebesar Rp91.554, juta. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaanadalah sebesar Rp2.854, juta yang digunakan untuk pembayaran kewajiban sewa pembiayaan.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp216.102, jutamengalami kenaikan sebesar Rp64.484, juta atau naik sebesar 42,53% dimana pada tanggal 31 Desember2009 kas bersih yang digunakan dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp151.618, juta. Kas bersih yangdigunakan untuk aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah untuk pembayaran hutang banksebesar Rp226.962, juta dan untuk pembayaran kewajiban sewa pembiayaan sebesar Rp5.620, juta.Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp16.479, juta yang diperolehdari kenaikan hutang kepada pihak berelasi.

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebesar minusRp151.618, juta. Aktivitas pendanaan tersebut meliputi pembayaran hutang bank sebesar Rp78.793, juta,penurunan hutang kepada pihak berelasi sebesar Rp61.797, juta dan pembayaran kewajiban sewapembiayaan sebesar Rp11.028, juta.

E. Rasio Keuangan

Uraian30 September 31 Desember

2012 2011 2011 2010 2009Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek 1,11x 1,16x 1,11x 0,91x 1,00xJumlah Liabilitas/Jumlah Ekuitas 3,62x 4,29x 3,86x 3,88x 4,61xJumlah Liabilitas/Jumlah Aset 0,78x 0,81x 0,79x 0,80x 0,82xImbal Hasil Aset (ROA) 2,40% 3,27% 4,19% 1,43% 16,87%Imbal Hasil Ekuitas (ROE) 11,07% 17,29% 20,35% 6,97% 94,72%

Likuiditas dan Sumber PendanaanTingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perseroan dan Entitas Anak dalam memenuhi liabilitas jangkapendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakancurrent ratio (rasio lancar) yaitu perbandingan aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Rasio lancar Perseroanpada tanggal 30 September 2012, 2011 dan 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 masing masing adalah sebesar1,11x , 1,16x, 1,11x, 0,91x dan 1,00x.

Perseroan memperoleh keuntungan operasional dan pembiayaan sewa guna usaha yang digunakan untukmembiayai belanja modal Perseroan. Fasilitas kredit Perseroan dan Entitas Anak yang memperoleh jaminandari manajemen dan fasilitas pinjaman lainnya yang diberikan sejumlah bank juga telah digunakan untukmendanai kegiatan operasional dan belanja modal Perseroan.

44

Hal hal yang dapat meningkatkan/menurunkan secara material likuiditas Perseroan adalah :

Penawaran Umum Perdana Saham

Bila Penawaran Umum Perdana Saham yang Perseroan lakukan berhasil dilakukan maka Perseroan mengalamipeningkatan likuiditas yang material, dimana Perseroan memperoleh dana dari hasil penawaran umum.

Kurs Mata Uang

Bila terjadi kenaikan yang signifikan kurs mata uang dollar terhadap Rupiah dapat menyebabkan kewajibanPerseroan menjadi lebih besar, sehingga menurunkan likuiditas yang material. Hal ini dikarenakan hutang yangdimiliki oleh Perseroan sebagian besar dalam mata uang dollar, sedangkan penerimaan Perseroan sebagianbesar dalammata uang Rupiah.

Kolektibilitas

Piutang usaha Perseroan per 30 September 2012 adalah sebesar Rp525.588, juta yang terdiri dari piutangusaha kepada pihak ketiga sebesar Rp519.014, juta, piutang usaha pihak berelasi sebesar Rp6.574, juta danpiutang lain lain sebesar Rp19.538, juta. Bila kolektibilitas dari piutang usaha tersebut lancar maka dapatmeningkatkan tingkat likuiditas Perseroan.

Pengaruh Harga Baja

Harga baja dari tahun ke tahun selalu mengalami fluktuasi. Kenaikan dan penurunan harga baja yang sangatsignifikan tersebut dapat mempengaruhi secara material tingkat likuiditas Perseroan

Solvabilitas

Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan dalam memenuhi liabilitas jangka pendek dan jangka panjang,yang tercermin dari perbandingan antara jumlah liabilitas dan ekuitas dan perbandingan antara jumlahliabilitas dan jumlah aset.

Perbandingan antara jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2012, 2011 dan31 Desember 2011, 2010, dan 2009 adalah masing masing sebesar 3,62x , 4,28x, 3,86x, 3,88x dan 4,61x.

Sedangkan perbandingan antara jumlah liabilitas dan jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 September 2012,2011 dan 31 Desember 2011, 2010, dan 2009 masing masing sebesar 0,78x, 0,81x, 0,79x, 0,80x dan 0,82x.

Imbal Hasil Aset (ROA)

Imbal hasil aset (ROA) merupakan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yangdimilikinya yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba periode berjalan dengan dan jumlah asetPerseroan. Imbal hasil aset Perseroan pada tanggal 30 September 2012, 2011 dan 31 Desember 2011, 2010dan 2009 masing masing adalah sebesar 2,40%, 3,27%, 4,19%, 1,43% dan 16,87%.

Imbal Hasil Ekuitas (ROE)

Imbal hasil ekuitas (ROE) merupakan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yangdimilikinya yang dapat dihitung dari perbandingan antara laba periode berjalan dengan dan jumlah ekuitasPerseroan. Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tanggal 30 September 2012, 2011 dan 31 Desember 2011, 2010dan 2009 masing masing adalah sebesar 11,07%, 17,29%, 20,35%, 6,97% dan 94,69%.

Komponen Penting LainnyaKomponen komponen penting dari pendapatan atau beban lainnya :

Keuntungan (kerugian) Selisih Kurs BersihPembukuan Perseroan dan Entitas Anak diselenggarakan dalammata uang Rupiah. Transaksi transaksi dalamselama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinyatransaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untukmencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbuldikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

45

Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009, kurs yang digunakanyang merupakan rata rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang berakhir pada tanggal tanggal tesebutmasing masing untuk 1 USD adalah Rp9.588, , Rp8.823, , Rp9.068, , Rp8.991, dan Rp9.400, .

Beban BungaPerseroan memiliki pinjaman bank dan pinjaman sewa pembiayaan. Perseroan selalu mengupayakanpenarikan kredit sesuai dengan kebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur bunga yanglebih rendah serta kombinasi pinjaman dengan mata uang asing yang memiliki suku bunga yang lebih rendah.Perseroan selalu memantau suku bunga yang ada baik untuk Rupiah maupunmata uang asing.

Table berikut ini menunjukkan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Denganasumsi variable lain konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan akan lebih tinggi (rendah) apabila tingkatsuku bunga mengambang mengalami perubahan sebagai berikut :

30 September 2012Kenaikan dan

Penurunan dalamsatuan poin

Dampak terhadap laba sebelum pajakpenghasilan(Rp juta)

Tingkat Bunga +100 (16.862)Tingkat Bunga 100 16.862

F. Belanja Modal

Pengeluaran belanja modal utama Perseroan adalah untuk pembelian tanah, mesin dan peralatan danbangunan dan prasarana, kendaraan, furnitur dan inventaris kantor. Secara historis, Perseroan telahmembiayai belanja modal melalui kombinasi dari kas internal dan sewa pembiayaan. Tabel berikutmenunjukkan informasi tentang pengeluaran barang modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009, 2010dan 2011 dan pada tanggal 30 September 2012:



2012 2011 2010 2009

Pemilikan LangsungTanah 31.085 25.684Bangunan dan PrasaranaMesin dan Peralatan 5.436 8.812 2.963 8.090Kendaraan 259 333 159 3Inventaris Kantor 1.431 612 43 842

Aset dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 3.445 4.830 3.202 3.473Mesin dan Peralatan 7.637 11.744 7.875 24.812Inventaris Kantor 133 448 4

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 5.716 9.266Kendaraan 2.981 487

TOTAL 49.426 61.163 14.733 46.486

G. Liabilitas Berdasarkan Kontrak dan Liabilitas Kontinjensi

Pada tanggal 30 September 2012, Perseroan memiliki saldo liabilitas berdasarkan kontrak sebesar Rp19.800,juta, termasuk sewa pembiayaan, sewa dan pemesanan mesin dan peralatan tetapi tidak termasuk hutangbank dan liabilitas pihak berelasi yang diungkapkan dalam Bab III “Pernyataan Hutang”. Tabel berikutmenunjukkan tentang liabilitas berdasarkan kontrak pada tanggal 30 September 2012:

46

Jatuh tempo dalamsatu tahun

Jatuh tempo1 5 thun

Jatuh tempolebih dari 5 tahun

Total

Pembelian mesincold saw cutting

USD144,500 USD144,500

Pembelian mesintube cut off

USD451,478 USD451,478

Pembelian mesintube cut off

USD452,802 USD452,802

Sewa pembiayaanmesin

RP978 juta Rp6.543 juta Rp7.521 juta

Sewa pembiayaankendaraan

Rp217 juta Rp2.006 juta Rp2.223 juta

TOTAL Rp11.250 juta Rp8.550 juta Rp19.800 juta

Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki liabilitas kontijensi.

Ikatan material untuk investasi barang modal bertujuan untuk pembelian mesin dan peralatan pendukungnyadalam rangka peningkatkan efisiensi produksi dan peningkatan kapasitas produksi. Mata uang denominasiadalah USD, Yen, GBP, Euro dan Rupiah dimana untuk melindungi risiko mata uang atas pembayaran investasiantara lain melalui sewa pembiayaan dengan angsuran pembayaran dalam mata uang asing dan jugamelakukan forward kurs atas kewajiban pembayaran investasi sesuai jatuh temponya.

H. Persediaan, Piutang Usaha dan Perputaran Hutang Usaha

Tabel berikut menunjukkan lamanya perputaran dari persediaan, piutang usaha dan hutang usaha Perseroanuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 dan periode sembilan bulan yangberakhir tanggal 30 September 2012:


2012 2011 2011 2010 2009

Rata rata lamanya perputaran persediaan(1) 201 149 153 169 184

Rata rata lamanya perputaran piutang usaha(2) 74 59 69 59 57

Rata rata lamanya perputaran hutang usaha (3) 64 73 84 80 57

Catatan:(1) [Rata rata lamanya perputaran persediaan untuk periode diperoleh dengan membagi persediaan rata rata, termasuk penyisihanpenurunan nilai dan persediaan usang, dengan biaya penjualan untuk periode yang bersangkutan dan mengalikannya dengan 360 hariuntuk periode 12 bulan atau 270 hari untuk jangka waktu sembilan bulan. Persediaan rata rata adalah jumlah persediaan pada awalperiode dan persediaan pada akhir periode dibagi dua](2) [Rata rata lamanya perputaran piutang usaha untuk periode diperoleh dengan membagi piutang usaha rata rata berdasarkanpendapatan untuk periode yang bersangkutan dan mengalikannya dengan 360 hari untuk periode 12 bulan atau 270 hari untuk jangkawaktu sembilan bulan. Piutang usaha rata rata adalah jumlah dari piutang usaha pada awal periode dan piutang usaha pada akhirperiode dibagi dua].(3) [Rata rata lamanya perputaran hutang usaha untuk periode diperoleh dengan membagi hutang usaha rata rata berdasarkan biayapenjualan untuk periode yang bersangkutan dan mengalikannya dengan 360 hari untuk periode 12 bulan atau 270 hari untuk jangkawaktu sembilan bulan. Hutang usaha rata rata adalah jumlah dari hutang usaha pada awal periode dan hutang usaha pada akhir periodedibagi dua]

Persediaan dan Lamanya Perputaran Persediaan

Saldo persediaan pada tanggal 30 September 2012, 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 merupakan saldobarang jadi, bahan baku, bahan pembantu dan barang dalam perjalanan, setelah dikurangi penyisihanpenurunan nilai persediaan.

Persediaan meningkat sebesar Rp622.443, juta atau 54,60%, menjadi Rp1.762.403, juta untuk periode 9(sembilan) bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan Rp1.139.960, juta untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan karena naiknya barangdalam perjalanan sebesar Rp436.711, juta pada tahun 2012. Rata rata lamanya perputaran persediaanmeningkat dari sekitar 153 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 menjadi sekitar 201 hariuntuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012.

47

Persediaan meningkat sebesar Rp428.859, juta atau 60,31%, menjadi Rp1.139.960, juta untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Rp711.101, juta untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan karena naiknya saldo bahan baku sebesarRp429.108, juta. Rata rata lamanya perputaran persediaan menurun dari sekitar 169 hari untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2010 menjadi sekitar 153 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember2011.

Persediaan meningkat sebesar Rp37.591, juta atau 5,58% menjadi Rp711.101, juta untuk tahun yang berakhirtanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan Rp673.510, juta untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2009. Peningkatan ini terutama disebabkan dari kenaikan saldo barang dalam perjalanan sebesarRp92.581, juta. Rata rata lamanya perputaran persediaan menurun dari sekitar 184 hari untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2009 menjadi sekitar 169 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember2010.

Piutang Usaha dan Lamanya Perputaran Piutang Usaha(jutaan Rupiah)

Keterangan30

September31 Desember

2012 2011 2010 2009Saldo berdarkan Umur Piutang:Belum Jatuh Tempp 4.984 2.754 93.808 4.995Telah Jatuh Tempo1 – 30 Hari 349.459 527.836 128.145 191.59031 – 60 Hari 111.535 114.865 40.577 57.30261 – 90 Hari 36.620 26.747 56.723 10.491> 90 Hari 34.166 50.476 20.896 30.222

Total 536.764722.678 289.099 294.600

Penyisihan Piutang Ragu ragu (11.176) (18.966) (13.353) (19.805)Bersih 525.588 703.712 275.746 274.795

Piutang usaha pada tanggal 30 September 2012, 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 dan 30 September 2012terutama merupakan saldo piutang dari para pelanggan Perseroan dan pihak berelasi, dikurangi penyisihanpiutang ragu ragu.

Saldo piutang usaha mengalami penurunan sebesar Rp178.124, juta atau 25,31%, menjadi Rp525.588, jutapada tanggal 30 September 2012 dibandingkan dengan Rp703.712 juta pada tanggal 31 Desember 2011.Peningkatan ini terutama disebabkan adanya pembayaran yang diterima dari pelanggan. Lamanya perputaranpiutang usaha Perseroan meningkat dari sekitar 69 hari untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 menjadisekitar 74 hari untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012.

Saldo piutang usaha meningkat sebesar Rp427.966 juta atau 155,20% menjadi Rp703.712 juta pada tanggal31 Desember 2011 dibandingkan dengan Rp275.746 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Peningkatan initerutama disebabkan oleh peningkatan penjualan di kuartal keempat tahun 2011 dibandingkan dengan kuartalyang sama tahun 2010. Lamanya perputaran piutang usaha Perseroan meningkat dari sekitar 59 hari untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 menjadi sekitar 69 hari pada tanggal 31 Desember 2011.

Saldo piutang usaha meningkat sebesar Rp951 juta atau 0,35% menjadi Rp275.746 juta pada tanggal31 Desember 2010 dibandingkan dengan Rp274.795 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Peningkatan initerutama disebabkan oleh peningkatan penjualan di kuartal keempat tahun 2010 dibandingkan dengan kuartalyang sama tahun 2009. Lamanya perputaran piutang usaha Perseroan meningkat dari sekitar 57 hari untuktahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 menjadi sekitar 59 hari untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2010.

48

I. Hutang Usaha dan Lamanya Perputaran Hutang Usaha

(jutaan Rupiah)

Keterangan30


2012 2011 2010 2009Saldo berdasarkan Umur Hutang:Belum Jatuh Tempo 7.831 7.259 4.537 32.759

Telah Jatuh Tempo1 – 30 Hari 162.119 422.392 256.774 131.103

31 – 60 Hari 55.041 36.506 29.970 38.107

61 – 90 Hari 29.180 94.038 5.554 46.913

> 90 Hari 14.493 93.855 54.729 43.069

Total 268.664 654.050 351.564 291.951

Saldo hutang usaha pada tanggal 31 Desember 2009, 2010 dan 2011 dan 30 September 2012 merupakanjumlah hutang Perseroan kepada para pemasok dan pihak berelasi.

Saldo hutang usaha menurun sebesar Rp385.386 juta atau 58,92% menjadi Rp268.664 juta pada tanggal30 September 2012 dibandingkan dengan Rp654.050 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Penurunantersebut terutama disebabkan karena menurunnya hutang usaha kepada pemasok luar negeri sebesarRp231.382, juta atau turun 50,26% dari Rp460.354, juta pada tanggal 31 Desember 2011 menjadiRp228.972, juta pada tanggal 30 September 2012 dan menurunnya hutang usaha kepada pemasok dalamnegeri sebesar Rp153.793, juta atau turun 79,76% dari Rp192.822, juta pada tanggal 31 Desember 2011menjadi Rp39.029, juta pada tanggal 30 September 2012. Lamanya perputaran hutang usaha Perseroanmenurun dari sekitar 84 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 menjadi sekitar 64 hariuntuk periode sembilan bulan yang berakhir tanggal 30 September 2012.

Saldo hutang usaha meningkat sebesar Rp302.486 juta atau 86,04% menjadi Rp654.050 juta pada tanggal31 Desember 2011 dibandingkan dengan Rp351.564 juta pada tanggal 31 Desember 2010. Kenaikan tersebutterutama disebabkan karena naiknya hutang usaha kepada pemasok dalam negeri sebesar Rp159.049, jutaatau naik 470,94% dari Rp33.773, juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp192.822, juta pada tanggal31 Desember 2011. Kenaikan hutang usaha kepada pemasok dalam negeri disebabkan karena adanyapeningkatan pembelian bahan baku untuk memenuhi kenaikan permintaan produksi pipa baja. Lamanyaperputaran hutang usaha Perseroan meningkat dari sekitar 80 hari untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2010 menjadi sekitar 84 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.

Saldo hutang usaha meningkat sebesar Rp59.613 juta atau 20,42%, menjadi Rp351.564 juta pada tanggal31 Desember 2010 dibandingkan dengan Rp291.951 juta pada tanggal 31 Desember 2009. Kenaikan tersebutterutama disebabkan karena naiknya hutang usaha kepada pemasok luar negeri sebesar Rp138.532, juta ataunaik 77,66% dari Rp178.385, juta pada tanggal 31 Desember 2009 menjadi Rp316.917, juta pada tanggal31 Desember 2010. Kenaikan hutang usaha kepada pemasok luar negeri disebabkan karena adanyapeningkatan pembelian bahan baku untuk mengantisipasi kenaikan permintaan produksi pipa baja di tahun2010. Lamanya perputaran hutang usaha Perseroan meningkat dari sekitar 57 hari untuk tahun yang berakhirtanggal 31 Desember 2009 menjadi sekitar 80 hari untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010.

4. MANAJEMEN RISIKODalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perseroan menghadapi risiko usaha. Dalamrangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Perseroan telah menyetujui beberapa strategi untukpengelolaan risiko yang sejalan dengan tujuan Perseroan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yangharus diambil dalam rangka mengelola risiko yang dihadapi Perseroan.

49

a. Risiko Kredit

Risiko Kredit adalah risiko dimana Perseroan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien ataupihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perseroan yangmempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain lain daninvestasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun akun tersebut.

Perseroan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untukmasing masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bankbank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatuinstrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuanganPerseroan yang mempunya potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dati kas dan setara kasdan pinjaman.

Perseroan mengalami risiko naik turunnya nilai mata uang asing terutama disebabkan karena adanyapembelian bahan baku yang dilakukan dalam mata uang asing terutama Dollar Amerika Serikat (USD). Kerugiandapat terjadi dalam kondisi saat jatuh tempo pembayaran pembelian bahan baku maupun pada saatpenutupan laporan keuangan, nilai tukar Rupiah melemah dibandingkan pada saat pinjaman pembelian bahanbaku diterima. Sehingga liabilitas dalam USD yang ada menimbulkan kerugian kurs pada laporan keuanganPerseroan. Hal ini secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek usahaPerseroan. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi matauang asing dalam transaksi yang dilakukan Perseroan. Manajemen memantau pergerakan nilai tukar matauang asing terutama USD.

c. Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuanganakan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Perseroan memiliki risiko suku bunga terutama karena Perseroan memiliki pinjaman bank dan pinjaman sewapembiayaan.

Perseroan mengelola dan menekan risiko suku bunga dengan mengupayakan penarikan kredit seesuai dengankebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur suku bunga yang lebih rendah serta kombinasipinjaman dengan mata uang asing yang memiliki suku bunga yang lebih rendah. Perseroan selalu memantausuku bunga yang ada baik untuk Rupiah maupun mata uang asing.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana posisi arus kas Perseroan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidakcukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Perseroan mengelola risiko lukuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalammemenuhi komitmen Perseroan untuk operasi normal Perseroan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi aruskan dan arus kas aktual, serta jadual tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Inflasi

Menurut Biro Statistik Indonesia, tingkat inflasi tahunan Indonesia secara keseluruhan yang diukur denganindeks harga konsumen adalah sekitar 2,78%, 6,96%, dan 3,79% masing masing pada tahun 2009, 2010 dan2011. Perseroan tidak menganggap inflasi di Indonesia memiliki dampak material terhadap hasil operasiPerseroan.

Musiman

Bisnis Perseroan tidak dikenakan musiman. Namun, pesanan pada semester kedua dalam suatu tahunmungkin akan lebih tinggi dibanding pesanan semester pertama karena kecenderungan badan usahapemerintah untuk melepaskan dana untuk proyek proyek baru pada semester kedua setiap tahunnya.

50

Pernyataan Akuntansi Keuangan Baru

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan standar dan revisi akuntansi baru dan Perseroan telahmenerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ("PSAK") revisi dan Interpretasi Standar ("ISAK") yangefektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012. Secara khusus, PSAK 60 (Instrumen Keuangan Pengungkapan)mengharuskan Perseroan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuanganuntuk mengevaluasi instrumen keuangan signifikansi untuk posisi keuangan dan kinerja. Hal ini telahmengakibatkan penambahan pengungkapan PSAK dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan.

Ada standar baru lainnya, perubahan standar dan interpretasi yang efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari2012 yang tidak relevan atau tidak memiliki dampak material terhadap laporan keuangan konsolidasianPerseroan pada saat ini.

51

V. RISIKO USAHA

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang lain, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan jugatidak terlepas dari beberapa risiko. Oleh karena itu sebelum memutuskan untuk berinvestasi, para caloninvestor harus terlebih dahulu secara cermat dan hati hati mempertimbangkan berbagai risiko usaha yangdijelaskan dalam Prospektus ini. Apabila salah satu atau beberapa risiko terjadi, maka harga saham dapatmengalami penurunan dan menimbulkan potensi kerugian bagi para investor.

Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakankegiatan usaha telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing masing risiko terhadapkinerja keuangan Perseroan, dimulai dari risiko utama Perseroan.

A. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN BISNIS PERSEROAN

1. Ketergantungan Kepada Pihak Ketiga Dalam Hal Penyediaan bahan Baku, Penjualan Produk, danPengiriman Produk.

Produksi dan pengiriman produk yang tepat waktu kepada pelanggan tergantung pada ketersediaan bahanbaku yang murah dan berkualitas tinggi. Jika pemasok tidak mampu atau tidak mau memenuhi persyaratanPerseroan, maka akan mengganggu kemampuan Perseroan untuk berproduksi dengan kapasitas penuh danjuga mengganggu kemampuan Perseroan memenuhi kontrak kepada pelanggan. Dampaknya akanmenyebabkan pengenaan sanksi terhadap Perseroan akibat kelalaian tersebut atau Perseroan akan kehilanganpelanggan atau kontrak yang berakibat pada keruhian bisnis, operasional dan keuangan yang sedang berjalanmaupun di masa mendatang.

Perseroan menggunakan beberapa distributor dari pihak ketiga untuk memasarkan produk ke pelanggan diseluruh Indonesia and juga menggunakan agen penjualan untuk mendapatkan pelanggan dan peluang orderatau penjualan di luar Indonesia. Perseroan menjual produk kepada investor atau agen melalui skema pesananpembelian pada saat dibutuhkan saja, bukan dengan skema pembelian terjadwal. Distributor atau agentersebut mungkin tidak memiliki insentif yang signifikan untuk menjual produk Perseroan atau mencaripeluang penjualan produk lain untuk Perseroan dan tidak ada jaminan distributor tersebut akan memberikanupaya terbaik untuk menjual produk Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa distributor dan agen tersebutberupaya penuh untuk mempromosikan produk Perseroan atau memposisikan produk Perseroan sebagaiproduk utama yang mereka jual. Hal ini menimbulkan risiko nama produk perseroan tidak dikenal baik olehcalon pembeli. Lebih lanjut, disaat Perseroan mengharapkan distributor dan agen untuk berupaya penuhdalam menjual produk Perseroan, tidak ada perjanjian yang mengikat kesepakatan tersebut. Jika pesaingmenawarkan insentif yang lebih baik kepada distributor dan agen, maka mereka bisa saja berhenti membelidan menjual produk Perseroan atau memprioritaskan penjualan produk pesaing tersebut. Jika hubunganPerseroan dengan distributor terganggu dan Perseroan tidak mampu mencari pengganti distributor tersebut,maka akan berdampak buruk bagi keuangan Perseroan.

Perseroan melakukan kerjasama dengan perusahaan logistik untuk mengirimkan produk Perseroan kepelanggan domestik dan internasional. Mogok kerja atau kendala lain dalam bisnis perusahaan rekanantersebut dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman produk kepada klien. Hal ini dapat menyebabkanterlanggarnya kontrak dan penuntutan pelanggan atas reputasi Perseroan serta kemungkinan kehilanganpelanggan tersebut. Perseroan juga terkena dampak negative kenaikan tariff pengiriman barang atau ketidaktersediaan jasa kurir. Jika Perseroan tidak bisa meneruskan biaya tersebut ke pelanggan, maka akanberdampak negative bagi Perseroan.

Seluruh persediaan disalurkan melalui pabrik di Surabaya dan karawang sedangkan bahan baku melaluipelabuhan Tanjung Perak, Surabaya atau melalui pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Segala kendala di pabrikPerseroan atau di perusahaan kargo mitra Perseroan, termasuk kemungkinan kebakaran, banjir, mogok kerja,aksi demo, kerusakan infrastruktur dapat mengakibatkan gangguan distribusi persediaan maupun bahan baku.Dalam memproduksi produk produknya, Perseroan sangat tergantung pada ketersediaan pasokan bahan baku.Mayoritas bahan baku Perseroan diperoleh dari pasokan luar negeri dan sisanya diperoleh dari lokal. Salah

52

satu bahan baku yang Perseroan butuhkan adalah HRC dimana bahan baku HRC sebagian besar Perseroanperoleh dari luar negeri. Pasokan bahan baku HRC dapat terganggu bila di negara asal bahan baku tersebutpersediaannya terbatas maka pemasok akan mendahulukan untuk memenuhi kebutuhan HRC dari negara asaltersebut dan Perseroan terpaksa untuk mencari bahan baku dari pemasok dari negara lain. Terganggungnyaketersediaan bahan baku tersebut dapat menganggu jalannya proses produksi sehingga pada akhirnya dapatmempengaruhi pendapatan Perseroan.

2. Risiko Ekonomi, Politik, dan Tren Makro yang Mempengaruhi Kinerja Perseroan

Ketidakpastian ekonomi global saat ini dan di masa mendatang sebagai dampak krisis ekonomi global yangberawal di tahun 2007 dan berlanjut ke krisis ekonomi Eropa, terutama di Yunani, Irlandia, Portugal, Spanyol,telah memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia, bisnis pelanggan perseroan dan permintaanproduk Perseroan. Ketidakpastian ekonomi global juga mempengaruhi ketersediaan Dollar Amerika danpelemahan Rupiah terhadap Dollar Amerika yang berdampak pada kemampuan Perseroan dalam membayarbeban dalam kurs Dollar Amerika.

Indonesia masih mengalami perubahan kondisi politik, dimana sebagian tidak akan berdampak signifikan kedepannya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara konstitusional tidak mempunyai kesempatan untukkembali terpilih untuk ke tiga kalinya pada pemilihan umum 2014 nanti. Oleh karena itu pemilihan Presidenbaru akan membawa dampak ketidak pastian politik. Ketidak pastian politik akan membawa Indonesia kepadaperaturan dan regulasi Pemerintah yang baru. Peraturan dan regulari baru tersebut kemungkinan akanmenimbulkan biaya tambahan bagi Perseroan dimana biaya tersebut tidak pasti akan dapat dibebankan kepelanggan. Selain itu, waktu dan tenaga yang Perseroan luangkan untuk peraturan dan kebijakan baru tersebutjuga akan mempengaruhi tingkat efisiensi operasional Perseroan sehingga menurunkan kemampuanPerseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat waktu. Implementasi dari peraturan dan kebijakanyang baru akan semakin membuat industri bisnis Perseroan dibawah peraturan yang ketat yang berdampakpada gangguan operasional dan keuangan ke depannya.

Industri baja telah mengalami perkembangan kapasitas dalam beberapa tahun terakhir, termasuk industri pipabaja. Kombinasi kenaikan kapasitas produksi dan penurunan permintaan baja akibat krisis ekonomi global akanberdampak pada kelebihan kapasitas dan penawaran di industri ini. Kelebihan kapasitas tersebut kemungkinanakan semakin membesar jika krisis ekonomi terus berlanjt atau permintaan dari negara maju terus mengalamipenurunan. Kelebihan kapasitas produksi tersebut akan berdampak pada:

1. Meningkatnya persaingan2. Efek negatif terhadap permintaan domestik dan internasional dan kemampuan Perseroan untuk

meningkatkan penjualan ekspor3. Penurunan jumlah ekspor dalam kurs Dollar Amerika yang berdampak pada penurunan jumlah

pendapatan4. Membatasi kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penjualan.

Tidak ada kepastian Perseroan akan mampu bersaing di kondisi ekonomi yang baru atau berlanjutnyaperlemahan ekonomi global atau kelebihan kapasitas yang tidak akan berdampak signifikan terhadap bisnis,operasional, dan keuangan Perseroan.

3. Risiko Perubahan Pasokan atau Harga Baja Dapat Berdampak Buruk Bagi Operasional dan KeuntunganPerseroan.

Perseroan bergantung pada baja sebagai bahan baku utama produksi, sehingga Perseroan beresiko atasterjadinya perubahan harga baja tersebut. Harga baja sangat tidak stabil yang disebabkan oleh beberapa haltermasuk perkembangan industri baja itu sendiri. Faktor lain seperti keadaan ekonomi makro, jumlah produksiinternasional, utilitas produksi, penurunan kinerja industri manufaktur, kendala perdagangan, beban listrik,nilai tukar, pajak impor dan pembatasan lainnya. Jika harga baja meningkat di masa depan, tidak ada jaminanPerseroan akan mampu seluruh biaya yang timbul atas kenaikan tersebut atau kenaikan biaya tersebut dapatditeruskan ke pelanggan, sehingga berdampak buruk terhadap marjin keuntungan Perseroan. Kenaikan hargabaja juga memungkinkan ditundanya pembelian barang oleh pelanggan. Selain itu, jika Perseroan salahmenghitung biaya atau volume bahan baku untuk memenuhi kontrak pelanggan, atau jika harga pasar baja

53

berubah signifikan dan Perseroan berusaha untuk tidak meneruskan biaya tersebut ke pelanggan, maka akanberdampak negatif terhadap operasional dan marjin keuntungan Perseroan.

4. Risiko Fluktuasi Rupiah Akan Berdampak Buruk Pada Kondisi Keuangan dan Operasional Perseroan

Perseroan memperoleh pendapatan dan beban dalam kurs yang berbeda beda. Mata uang yang dipakaiPersersoan dalam operasional adalah Rupiah dan Dollar Amerika, dan laporan keuangan dalam denominasiRupiah. Mayoritas transaksi di Indonesia dilakukan dalam Rupiah, namun pembayaran dari seluruh konsumenyang berasal dari industri minyak dan gas adalah dalam bentuk Dollar Amerika. Sebagian besar biayaoperasional Perseroan berdenominasi Dollar Amerika dengan beberapa biaya bahan baku dama denominasiYen, Euro, dan Dollar Singapura. Oleh karena itu, biaya, marjin keuntungan, dan nilai asset akan terpengaruholeh fluktuasi mata uang tersebut. Sebagai contoh, Rupiah telah mengalami depresiasi di tiga tahun terakhirdari Rp 9.400 per Dollar Amerika di tahun 2009 menjadi Rp9.821 per Dollar Amerika di 18 Januari 2013 danbeberapa volatilitas setelahnya. Depresiasi Rupiah tersebut dapat menyebabkan peningkatan biaya danpenurunan marjin laba. Perseroan tidak akan dapat meneruskan kerugian akibat fluktuasi tersebutke pelanggan, sehingga berdampak buruk pada bisnis, operasional, kondisi dan prospek keuangan Perseroan

5. Risiko Terkait Pembangunan atau Ekspansi Pabrik Di Masa Depan

Kemampuan Perseroan untuk membangun atau ekspansi pabrik, termasuk alokasi waktu dan biaya selamapembangunan, dapat terganggu oleh beberapa faktor, antara lain: Munculnya biaya pra investasi operasional yang signifikan, yang tidak akan kembali, atau Perseroan gagal

mengestimasi kenaikan biaya pra investasi operasional tersebut. Ketidak mampuan Perseroan untuk mengakuisisi lahan yang telah direncanakan untuk pembangunan

pabrik baru Tertundanya atau ketidak mampuan Perseroan untuk mendapatkan semua lahan, bangunan, persetujuan

Pemerintah, lisensi, ijin atas hak penggunaan lahan dan bangunan yang digunakan untuk pabrik Perseroan Risiko pembangunan, termasuk tertundanya pembangunan, melonjaknya biaya, tenaga ahli yang sulit

dicari, masalah lingkungan dan geologis, kesalahan kontraktor atau pihak ketiga lain, dan kesulitankeuangan selama masa pembangunan.

Kesulitan memperoleh pendanaan yang layak selama masa konstruksi proyek Permintaan yang menurun setelah selesainya pembangunan atau ekspansi pabrik, baik dari memburuknya

ekonomi makro, perubahan kondisi lingkungan sekitar proyek, termasuk perubahan lokasi hubtransportasi atau pusat populasi penduduk, atau hal lainnya.

Jika Perseroan gagal menyelesaikan prmbangunan proyek pabrik dengan anggaran dan waktu yang telahdirencanakan, maka akan berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil operasional danproyeksi.

6. Risiko Gangguan Bisnis Seperti Kebakaran, Kecelakaan dan Bencana Lainnya Pada Salah Satu PabrikPerseroan

Segala gangguan yang terjadi di pabrik, termasuk mati lampu, kerusakan mesin pabrik, atau intervensiPemerintah dapat menggangu proses produksi dan kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhanpelanggan. Demikian juga dengan kebakaran, dan kecelakaan yang disebabkan oleh kerusakan pabrik dapatmengganggu operasional. Selain itu, tidak dapat terpenuhinya kebutuhan pelanggan tersebut akan berdampakpada rusaknya hubungan baik yang telah dijalin dan pengenaan sanksi dari pelanggan tersebut. Pelanggandapat melakukan pembatalan kontrak dan menolak menjalin hubungan kembali dengan Perseroan.

Beberapa konsumen sangat tergantung pada pasokan dari Indonesia maupun luar Indonesia. Jika pelanggantersebut tertimpa bencana, maka permintaan mereka akan menurun. Demikian juga dengan pemasok yangterkena bencana akan berdampak pada kurangnya pasokan bahan baku, sehingga mengakibatkanketerlambatan pengiriman produk ke pelanggan. Akan terjadi penambahan biaya jika Perseroan berusahamemasok bahan baku melalui pemasok lain.

54

Perseroan tidak dapat mengetahui dimana dan kapan bencana tersebut akan terjadi atau efek dari bencanatersebut akan mempengaruhi pabrik yang mana. Walaupun Perseroan menggunakan asuransi untukmemitigasi kemungkinan kerugian, ada kemungkinan pertanggungan asuransi tidak dapat menutup semuakerugian yang terjadi. Sebagai contoh, Asuransi tidak akan dapat mengganti kerugian reputasi Perseroan yangjatuh akibat bencana tersebut.

7. Risiko Pertanggungan Asuransi Tidak Dapat Menutupi Seluruh Kerugian Perseroan

Perseroan menggunakan asuransi untuk melindungi kegiatan operasionalnya, termasuk gedung, fasilitaspabrik, peralatan elektronik, kendaraan, kebakaran, kecelakaan, persediaan, kerusakan mesin, dan gangguanbisnis. Namun asuransi tersebut mempunyai beberapa batasan dan kondisi tertentu. Jika jumlah kerugianmelebihi jumlah pertanggungan asuransi, Perseroan akan menaggung selisih kerugian tersebut. Perseroantidak dapat mengetahui tingkat materialitas selisih tersebut jika bencana terjadi.

8. Risiko Rencana Ekspansi Tidak Memberikan Pertumbuhan Bisnis Yang Diharapkan.

Perseroa berniat melakukan investasi dengan nilai yang signifikan untuk perbaikan fasilitas produksi yang adabaik dengan menambahkan lini produksi baru untuk meningkatkan kapasitas atau dengan pemuktahiran mesinuntuk meningkatkan efisiensi. Perseroan juga berniat membangun pabrik baru di Gresik, Jawa Timur danmemperluas fasilitas pabrik di Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Operasional Perseroan tergantung padakemampuan Perseroan mendapatkan, mempertahankan dan memperbaharui hak penggunaan lahan tempatfasilitas produksi Perseroan berada. Perseroan mungkin tidak dapat berhasil melaksanakan rencana bisnis yangtelah ditargetkan dan mungkin tidak dapat mencapai peningkatan pendapatan yang diharapkan, penghematanbeban, perbaikan bisnis dari ekspansi usaha yang sebabkan oleh kesulitan tak terduga, biaya yang tak terdugaatau ketidak mampuan untuk meningkatkan penjualan, sehingga berdampaknegatif terhadap operasional dankeuntungan Perseroan.

Belanja modal yang direncanakan untuk membangun pabrik di Gresik, ekspansi pabrik di Karawang danperbaikan fasilitas yang ada diperkirakan masing masing mencapai Rp 1.327 miliar, Rp 180 miliar, danRp 115 miliar. Tidak ada jaminan tidak terjadinya pembengkakan biaya dalam rencana ekspansi Perseroan atauPerseroan mampu menghasilkan keuntungan dari rencana ekspansi tersebut.

Pertumbuhan dari operasional di tahun berjalan dan di masa mendatang akan menimbulkan beberapakebutuhan tambahan di dalam tim manajemen, laporan keuangan, dan sistem informasi. Kebutuhantambahan ini kemungkinan tidak dapat terpenuhi, yang berakibat pada kegagalan Perseroan mengambilkesempatan akuisisi dan ekspansi, membangun fasilitas produksi baru, memenuhi kebutuhan pelanggan,melaksanakan target bisnis dan bereaksi terhadap persaingan pasar. Juga tidak ada jaminan Perseroan akandapat merekrut dan mempertahankan manajemen dan staf yang berkualitas untuk operasional di masa depan.Jika Perseroan tidak mampu melaksanakan ekspansi sesuai target, investasi yang telah ditanamkan tidak akandapat menghasilkan imbal hasil yang diharapkan dan bahkan bisa mengakibatkan kerugian yang material.

9. Risiko Manajerial Persediaan Yang Tidak Efisien, dan Kelebihan Pasokan Persediaan Yang DapatMemberikan Dampak Negatif Bagi Operasional dan Keuangan Perseroan.

Sebagai bagian dari operasional produksi, Perseroan terus meningkatkan modal kerja untuk memperolehpelanggan baru dan memenuhi permintaan industri, termasuk menjaga tingkat ketersediaan persediaan agarsesuai dengan kebutuhan permintaan pelanggan. Sebagian besar persediaan Perseroan adalah pipaberstandarisasi yang tidak diperuntukan pemesanan diawal pelanggan atau pipa yang di jual pada saatterakhir. Pada tanggal 31 Desember 2011, sekitar 43% pipa yang diproduksi merupakan pipa berstandarisasiyang disimpan sebagai persediaan untuk dijual bebas. Faktor faktor seperti perubahan ekonomi danperubahan permintaan pelanggan akan berdampak pada penumpukan jumlah persediaan. Pada kasustertentu, Perseroan juga memproduksi pipa yang tidak berstandarisasi yang disimpan sebagai persediaanuntuk memenuhi order pelanggan. Perseroan menyimpan persedoan dalam tertentu untuk pesanan industriotomotif untuk memastikan kesiapan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam waktu singkat.Dikarenakan adanya permintaan dari pelanggan secara sewaktu waktu mengakibatkan Perseroan tidak dapatmenghitung siklus persediaan secara akurat, sehingga berdampak pada penumpukan persediaan. Untukmengurangi penumpukan persediaan, Perseroan terkadang menurunkan harga jual yang berdampak pada

55

penurunan marjin keuntungan. Persediaan yang terlalu lama disimpan dapat menjadi rusak. Selain itu,persediaan untuk satu produk tertentu yang disimpan dalam ruang gudang yang terbatas dapat membatasijumlah persediaan produk lain yang disimpan Perseroan.

Sama hal nya, jika permintaan pipa melebihi perkiraan Perseroan, jumlah persediaan yang tersedia mungkintidak mencukupi jumlah permintaan tersebut sehingga akan berdampak pada keterlambatan pengiriman,kehilangan pesanan dan penurunan penjualan. Tidak ada jaminan bahwa jumlah persediaan yang ada akanmemenuhi semua pesanan pelanggan, sehingga berdampak pada operasional dan keuangan Perseroan.

Perseroan mungkin memiliki pasokan bahan baku dan bahan lainnya untuk proses produksi. Hal ini disebabkanoleh bebeberapa hal termasuk tidak terantisipasinya adanya peningkatan permintaan, ketidak tersediaanproduk dari pemasok, keterlambatan impor, konflik antar buruh, pengiriman yang tak tepat waktu, gangguansistem transportasi nasional dan internasional. Hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pasokanpersediaan dan gangguan operasional dan keuangan.

10. Risiko Tingkat Leverage yang Tinggi, dan Pembatasan Operasional Perseroan dari Perjanjian HutangPerseroan.

Perseroan memiliki hutang yang membatasi kegiatan operasional dan keuangan. Selain itu, hutang berakibatpada meningkatnya leverage Perseroan dan tingginya beban bunga yang harus dibayar, serta akanmeningkatkan beban pinjaman dimasa depan. Kegagalan pembayaran hutang dapat mengakibatkan ditariknyapinjaman lain oleh kreditur dan sanksi terkait kegagaln bayar tersebut, serta juga berdampak pada crossdefault pada hutang Perseroan yang lain, yang pada akhirnya berdampak buruk bagi operasional dan keuanganPerseroan.

11. Risiko Inflasi Tinggi dan Suku Bunga Tinggi

Secara resmi, BPS mempublikasikan inflasi dari 31 Desember 2009 hingga 31 Juli 2012 adalah sebesar rata rata4,13% sebagian besar di pengaruhi oleh kenaikan harga listrik. Jika inflasi naik signifikan, biaya Perseroanseperti bahan baku, gaji pegawai, listrik, transportasi, konstruksi, perawatan dan biaya overhead lain akanmenungkat juga. Inflasi tinggi juga akan berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, bisnis dan tingkatkeyakina konsumen, dan juga berdampak negatif pada struktur biaya, arus kas, bisnis, kondisi keuangan danhasil operasional Perseroan.

Pada tanggal 30 September 2012, Perseroan memiliki fasilitas perbankan sebesar kira kira Rp2.964, miliar,dimana sekitar Rp1.886, miliar telah digunakan. Perseroan menghadapi kemungkinan di masa depanmemerlukan utang baru untuk membiayai operasi Perseoran dan pinjaman tersebut dikenakan tingkat bungayang lebih tinggi dibandingkan tingkat bunga saat ini yang dapat meningkatkan beban bunga dan cost offunding Perseroan. Di samping itu, saat ini semua pinjaman Perseroan dikenakan suku bunga mengambangdimana hal tersebut membawa dampak risiko suku bunga bagi Perseroan sebagai akibat fluktuasi dari sukubunga terkait. Bank bank komersial di Indonesia menentukan suku bunga pada pinjaman mereka denganmengacu pada cost of fund masing masing bank. Setiap peningkatan dalam beban bunga mungkin memilikidampak material pada bisnis, posisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.

12. Risiko Bisnis Perseroan Sebagai Industri Padat Modal yang Membutuhkan Investasi dan Modal Kerjadan Perseroan Tidak Mampu Memperoleh Sumber Dana Kebutuhan Tersebut.

Perseroan bergerak di industri yang membutuhkan investasi yang cukup besar dan penambahan modal kerjayang besar untuk meningkatkan kinerja operasional pabrik dan kualitas produk. Pabrik tersebut jugamembutuhkan modal kerja berkelanjutan untuk renovasi dan perbaikan pabrik dalam rangka meningkatkanposisi bisnis. Perseroan mungkin tidak dapat memperoleh sumber dana untuk menutupi kebutuhan tersebut,sehingga berakibat pada rendahnya tingkat operasional atau Perseroan tidak mampu merealisasikan rencanaekspansi, renovasi, dan peningkatan kinerja pabrik.

56

Pembiayaan dari pihak ketiga mungkin membawa beberapa pembatasan terhadap aktivitas Perseroan, seperti:a. Pembatasan pembayaran dividen atau memaksa Perseroan untuk meminta ijin terlebih dahulu kepada

kreditur untuk pembayaran dividenb. Meningkatkan risiko kerentanan pada memburuknya ekonomi dan kondisi indutric. Terbatasnya kemampuan Perseroan untuk mengejar target pertumbuhand. Diwajibkannya Perseroan untuk mencadangkan arus kas untuk pembayaran hutang yang akan jatuh

tempo, sehingga menurunkan jumlah kas yang akan digunakan Perseroan untuk mendanai kebutuhaninvestasi, modal kerja, dan kebutuhan Perseroan lainnya

e. Terbatasnya kemampuan Perseroan untuk bereaksi terhadap perubahan ekonomi dan bisnis.

13. Risiko Persaingan Industri Yang Tinggi Jika Perseroan Tidak Dapat Beroperasi Secara Efisien.

Industri pipa baja merupakan industri dengan tingkat persaingan yang tinggi. Perseroan bersaing denganperusahaan pipa baja besar lainnya, distributor, dan perusahaan eceran. Sehingga ada risiko distributor danpedagang eceran tersebut akan menjadi pesaing perseroan dikemudian hari. Perseroan mungkin menanggapiaksi pesaing tersebut dengan langkah langkah yang mungkin dapat merugikan operasional dan pendapatan.Perseroan mungkin tidak dapat menangkal setiap aksi dari pesaing seperti penambahan mesin baru, masuknyapemain baru dengan modal besar, produk baru ke pasar, perubahan keinginan pelanggan, tren demografi,kondisi ekonomi nasional dan internasional dan strategi pesaing untuk memberikan diskon dan strategipemasaran lainnya. Strategi Perseroan untuk masuk ke segmen pasar baru atau produk baru di masa depanakan memicu semakin tingginya persaingan di industri ini sehingga dapat berdampak negatif pada bisnis,kondisi ekonomi dan operasional.

14. Risiko Kehilangan Karyawan Kunci.

Perseroan sangat bergantung pada manajemen yang telah memiliki pengalaman panjang di bisnis pipa baja.Manajemen senior bertanggung jawab pada operasional bisnis dan arah kebijakan strategis bisnis. Setiapanggota manajemen Perseroan memiliki pengalaman diantara 10 tahun hingga 40 tahun di industri pipa baja.Dengan pengalaman panjang tersebut memberikan keuntungan bisnis bagi Perseroan karena tidak banyakmanajemen dengan pengalaman panjang di Indonesia. Beberapa manajemen kunci tersebut juga mempunyaihubungan yang kuat dengan pemasok dan distributor. Kehilangan manajemen kunci ini akan berdampak padakehilangan hubungan baik dengan pemasok dan distributor sehingga akan berpengaruh negatif bagi bisnis danoperasional Perseroan.

Perseroan juga mengalami kesulitan dalam perekrutan dan menjaga loyalitas pegawai berkualitasnya. BisnisPerseroan tergantung pada kemampuan membujuk, melatih, dan menjaga personil kunci yang memilikipengalaman panjang, seperti insinyur mesin dan laboratorium. Tenaga kerja seperti ini sangat terbatasjumlahnya sehingga ada kemungkinan diambil oleh pesaing. Manajemen dan tenaga kerja saja tersebutmungkin bisa mendirikan perusahaan sejenis dan bersaing dengan Perseroan.

15. Risiko Tidak Berjalannya Salah Satu Alur Produksi Sehingga Mengganggu Proses Produksi

Perseroan berusaha meningkatkan kinerja operasional dengan membangun pabrik baru di Gresik, memperluaspabrik di Karawang, dan memperbaharui fasilitas pabrik yang telah ada. Jika pabrik Gresik mulai beroperasidan perluasan pabrik di Karawang, Perseroan akan beroperasi secara penuh, namun juga tergantung padasentimen pasar dan volume permintaan, Perseroan mungkin memindahkan fasilitas pabrik Surabaya danPasuruan ke Gresik yang berdampak pada pemberhentian sementara beberapa mesin produksi ataupenghapusan beberapa alat produksi. Selain itu, juga tidak ada jaminan Perseroan akan secara efektifmengimplementasikan rencana bisnis, kebijakan, strategi, dan prosedur yang direncanakan.

16. Risiko Kecelakaan Kerja Produksi

Operasional bisnis Perseroan pasti memiliki risiko kecelakaan yang tidak dapat dihindari, terutama bagipegawai pabrik. Selama tiga tahun terakhir hingga 30 Desember 2011 dan enam bulan pertama 2012, terjadibeberapa kecelakaan kecil dan dua kecelakaan fatal yang menyebabkan kecacatan dan kematian terhadap duatenaga kerja Perseroan. Tidak ada jaminan kecelakaan kerja tidak akan terjadi di masa mendatang.

57

17. Risiko Konsentrasi Bisnis Pada Satu Aset atau Satu Negara

Semua aset dan fasilitas pabrik Perseroan berlokasi di Indonesia. Strategi bisnis Perseroan adalah untukmeningkatkan pangsa pasar Perseroan dan mencari peluang pasar lain di Indonesia. Bisnis strategi inimenimbulkan risiko terkonsentrasinya bisnis pada satu jenis asset, yakni pipa baja, di Indonesia. Jika Perseroantidak memiliki cukup asset dan diversifikasi geografi, maka akan mengakibatkan penurunan nilai ekonomi,yang mungkin akan berdampak pada permintaan produk, kehilangan pelanggan dan pemasok dan mitra kerjadi Industri ini. Risiko ini akan membatasi kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan sehinggaakan mengakibatkan tingginya biaya pendanaan. Perseroan tidak akan bisa mencegah risiko penjualan diberbagai negara dengan menjual multi produk. Jika realisasi penjualan domestic dibawah harapan Perseroan,maka akan berdampak negatif bagi operasional.

18. Risiko Kerusakan Produk, Kesalahan Teknis dan Desain

Perseroan melakukan beberapa proses untuk menguji kualitas produk. Namun tidak ada jaminan prosestersebut dapat mencegah kecacatan produk. Produk yang dihasilkan mungkin tedapat kecacatan yang berasaldari kelalaian tenaga kerja, kesalahan desain, cacat produksi atau cacat lainnya yang tidak dapat dideteksi. Jikaada konsumen yang menemukan produk cacat, Perseroan akan langsung mengadakan inspeksi dan mungkinakan menimbulkan biaya tambahan terkait penggantian produk cacat tersebut. Perseroan mengevaluasisetiap ada laporan cacat per kasus karena masa garansi produk Perseroan tidak terbatas waktu dan Perseroantidak memiliki pencadangan kerugian garansi. Selain itu, Perseroan juga memiliki kewajiban untukmenanggung kerugian jika produk rusak tersebut mengakibatkan kecelakaan pemakai baik dari proyek,gedung, dan hal lainnya. Perseroan tidak memiliki asuransi yang cukup untuk memitigasi kerugian tersebutsehingga kemungkinan akan berdampak buruk bagi bisnis Perseroan. Segala kecacatan produk yang munculakan mengakibatkan penurunan pendapatan, peningkatan biaya operasional, penurunan penerimaan pasaratas produk, penurunan reputasi Perseroan dan produk, penarikan produk dari pasar, dan gangguan bisnis danoperasional.

19. Risiko Perusahaan Tidak Mampu Memenuhi Kriteria dan Kualitas Produk Yang Diminta Pelanggan

Kelangsungan bisnis Perseroan tergantung pada penjualan dan proyek dari konstruksi, infrastruktur, listrik,minyak dan gas, furniture, otomotif, dan sektor lain. Perseroan memiliki sertifikasi dan akreditasi yangmemungkinkan Perseroan dapat mengikuti beberapa proyek terutama proyek minyak dan gas. Pelanggan yangterhubung dangan pemerintah dan perusahaan minyak dan gas biasanya mensyaratkan Perseroan untukmemiliki sertifikasi dan akreditasi untuk dapat mengikuti tender proyek yang mereka adakan. Pre kualifikasiproses tender termasuk standar fasilitas pabrik, kualitas dan standarisasi produk dan inspeksi kepatuhanterhadap peraturan Pemerintah dan kontrak. Perseroan telah memperoleh persetujuan proyek dari beberapapelanggan, seperti: Chevron, Total, Exxon, Pertamina, dan Perusahaan Gas Negara. Jika Perseroan gagalmemenuhi standar kualitas yang diminta Pelanggan maka akan berdampak berdampak buruk bagi bisnis,operasional dan keuangan Perseroan.

20. Risiko Terkait Proses Tender dan Negosiasi Kontrak

Ada beberapa risiko dalam proses tender dan negosiasi, seperti biaya tender yang besar, alokasi waktumanajemen yang banyak untuk mempersiapkan proposal untuk tender. Proses tender tersebut akanmembutuhkan biaya yang besar dan alokasi biaya manajemen yang lama. Jika perseroan salah mengestimasibiaya dan harga proyek maka ada kemungkinan Perseroan kalah dalam proyek tersebut. Pesaing dan pemainbaru mungkin melakukan hal hal tak terduga untuk memenangkan proyek, dan mereka bisa saja melakukanprotes jika Perseroan memenangkan sebuah proyek, sehingga akan memunculkan tambahan biaya dan alokasiwaktu yang lebih panjang.

21. Risiko Perusahaan Gagal Melaksanakan Peraturan Tentang Lingkungan Hidup, Kesahatan, danKeselamatan.

Perseroan harus mengikuti beberapa kebijakan tentang lingkungan hidup, kesehatan dan keselamatan.Peraturan yang baru dapat berakibat pada penambahan biaya untuk peralatan pabrik, perbaikan fasilitaspabrik, desain ulang standar produk atau biaya lain yang diperlukan agar Perseroan telah berada dalam koridor

58

peraturan tersebut. Jika Perseroan gagal mngikuti peraturan tersebut makan akan berdampak negatif bagi bagibisnis, operasional dan keuangan Perseroan.

22. Risiko Kelangsungan Bisnis Perseroan Tergantung Pada Kemampuan Mendapatkan Lahan Baru,Menjaga, dan Memperbaharui Hak Penggunaan lahan Tersebut

Perseroan mengoperasikan lima pabrik. Perseroan memiliki hak guna bangunan untuk mendirikan bangunanpabrik diatas lahan tersebut. Hak guna bangunan tersebut mempunyai jangka waktu yang berbeda bedadengan kisaran masa berlaku dari 2016 hingga 2037. Operasional tersebut tergantung pada kemampuanPerseroan mendapatkan lahan baru, mempertahankan, dan memperbaharui hak penggunaan lahan tersebut.Pemerintah bisa saja merubah ketentuan tantang hak penggunaan lahan perseroan. Jika Perseroan tidak bisamemperoleh lahan baru, mempertahankan, dan memperbaharui hak penggunaan lahan dimana Perseroanberproduksi, dan jika Perseoan membutuhkan tambahan dana yang besar untuk mendapatkan lahan baru, danjika ada tambahan biaya besar atas perubahan hak penggunaan lahan, maka akan berdampak negatif padaoperasional, keuangan, dan arus kas Perseroan.

Perseroan sedang dalam tahap mengakuisisi lahan untuk membangun pabrik di Gresik dan ekspansi pabrik diKarawang, dimana beberapa bagian lahan telah diambil alih oleh Perseroan. Sebagai bagian dari ekspansi,Perseroan telah memintah ijin lokasi kepada Pemerintah setempat dan hak guna bangunan atas tanah yangtelah dan akan diakusisi tersebut. Jika Perseroan tidak dapat memperoleh ijin lokasi dan hak guna bangunanatau proses ijinnya mundur maka akan berdampak negatif bagi kondisi dan prospek keuangan kedepan.

23. Risiko Ketergantungan Operasional Terhadap Kemampuan Perseroan memperoleh, Menjaga danMemperbaharui Ijin dan Persetujuan dari Pemerintah

Perseroan meminta berbagai lisensi dan persetujuan dari Pemerintah setempat dan beroperasi sesuai denganperaturan yang berlaku di daerah tersebut. Lisensi dan ketentuan tersebut termasuk korporasi umum, bisnis,kepegawaian, lingkungan hidup, dan juga properti dan lisensi operasional. Agar Perseroan dapat beroperasi,Perseroan harus memiliki lisensi atau persetujuan dari badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM), Suratketerangan Domisili, Surat Ijin Usaha, Ijin Mendirikan Bangunan, dan Standar nasional Indonesia (SNI) untukproduk Perseroan.

Ada risiko Perseroan tidak mampu mendapatkan lisensi atau ijin untuk mengoperasikan pabrik, padahalPerseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik yang telah direncanakan. Risiko ini juga termasukpembangunan pabrik di Gresik yang telah direncanakan. Selain itu, lisensi dan ijin yang telah didapat akandijaga dan diperpanjang jika masa berlakunya habis. Tidak ada jaminan lisensi dan ijin yang telah melewatimasa berlaku akan disetujui untuk diperpanjang oleh Pemerintah setempat, sehingga akan berdampak padaterganggunya operasional, bisnis, dan kondisi keuangan.

24. Risiko Kualitas Tenaga Kerja Outsourcing Yang Berdampak Pada Kualitas Produk

Perseroan menggunakan tenaga kerja outsourcing untuk beberapa fungsi bisnis, termasuk pengiriman,pengepakan, pengecatan, dan lain lain. Tenaga kerja tersebut mungkin tidak memiliki komitmen yang samadengan pegawai tetap dalam rangka menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Tidak ada jaminan hasilkerja tenaga outsource tersebut sesuai dengan harapan Perseroan, sehingga ketidak sesuaian tersebut akanberpegaruh negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, dan operasional.

25. Risiko Tenaga Kerja Yang Tergabung Dalam Serikat Pekerja, Sehingga Ada Kemungkinan TerjadiPerselisihan Antara Tenaga Kerja dan Perseroan

Tenaga kerja Perseroan merupakan bagian dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) atau Serikat BuruhSejahtera Indonesia (SBSI) yang memiliki hak tawar ke Perseroan. Pada Februari 2011, sekitar 537 pegawaimogok kerja selama 2 hari dan menuntut kenaikan gaji. Serikat Pekerja tersebut membatasi gerak perseroanuntuk bernegosiasi langsung dengan pekerja, sehingga berdampak pada meningkatnya biaya operasional danberkurangnya jumlah produksi. Jika mogok kerja terus berlanjut, atau Perseroan mengabulkan kenaikan gajitinggi, maka akan berdampak negatif bagi bisnis, operasional, keuangan dan prospek Perseroan. Walaupuntidak ada mogok kerja secara besar besaran selama 3 tahun terakhir, namun mogok kerja merupakan suatu hal

59

yang sering terjadi di Indonesia, sehingga tidak ada jaminan mogok kerja tidak akan terjadi lagi terhadapPerseroan.

26. Risiko Fluktuasi Beberapa Faktor

Pendapatan dan operasional Perseroan tergantung pada beberapa faktor. Faktor faktor tersebut mungkinakan membuat pendapatan dan operasional menjadi berfluktuasi tergantung seberapa besar pengaruhfactor faktor tersebut. Faktor faktor tersebut antara lain:

a. Siklus belanja masyarakatb. Anggaran dan belanja Pemerintahc. Kondisi ekonomi makrod. Ketersediaan produk dan hargae. Hari Libur

Perseroan biasanya menaikan volume penjualan pada kuartal ketiga atau keempat, seiring dengan kebiasaanPemerintah memaksimalkan realisasi anggaran, terutama untuk konstruksi, infrastruktur, dan listrik. Tidak adajaminan Pemerintah akan selalu memaksimalkan anggaran di periode tersebut atau Perseroan akanmemperoleh proyek dari maksimalisasi anggaran Pemerintah tersebut. Selain itu, volume penjualan Perseroanselalu mengalami penurunan di kuartal kedua dikarenakan ada liburan Lebaran sehingga banyak pelangganyang menutup bisnis nya selama liburan Haji tersebut. Fluktuasi penjualan tersebut berdampak negatifterhadap operasional, bisnis, keuangan, terutama jika Perseroan tidak mampu mengatur arus kas secaraberkelanjutan.

27. Risiko Kelalaian Internal Control dan Prosedur Pelaporan

Peseroan memiliki teknologi informasi dan standar pelaporan dan control untuk mendukung bisnis dankewajiban pelaporan perusahaan. Perseroan dalam tahap menjadi perusahaan terbuka, sehingga banyaksistem informasi yang akan diaktualkan untuk mendukung bisnis Perseroan. Gangguan dalam sistemoperasional, pembangunan dan peningkatan sistem pelaporan dan control, termasuk keuangan dan prosedurpelaporan lainnya akan bedampak negatif terhadap iperasional, pembangunan dan pengembangan sistempelaporan dan control, atau hal yang terkait dengan rencana Perseroan menjadi perusahaan terbuka.

28. Risiko Kredit Pihak Ketiga

Peseroan mengirimkan produk ke pelanggan seletah menerima uang muka pembelian. Biasanya pelangganakan melakukan pelunasan 30 hari hingga 90 hari setelah adanya tagihan. Sehingga, Perseroan juga mendanaipembelian bahan baku melalui pinjaman modal kerja. Untuk kontrak proyek jangka panjang, kemungkinanakan menimbulkan biaya yang besar di awal, sehingga ada potensi kekurangan kas yang membuat Perseroantidak dapat memenuhi permintaan pemasok maupun pelanggan tepat waktu. Tidak ada jaminan pelangganakan membayar tagihan tepat waktu, atau ada piutang yang tidak dibayar pelanggan, sehingga akanberdampak buruk terhadap bisnis, kondisi keuangan dan operasional.

29. Risiko Tren Makro, Penundaan atau Penjadualan Ulang Proyek

Perseroan menyalurkan pipa ke multi industri, termasuk konstruksi, infrastruktur, listrik, minyak dan gas,otomotif, furniture, peralatan rumah tangga di seluruh Indonesia. Permintaan produk Perseroan tergantungpada kekuatan industri tersebut. Secara umum, industri – industri tersebut tergantung pada ekonomi makrodan keadaan pasar, tingkat investasi dan belanja proyek infrastruktur, keuangan dan kebijakan Pemerintahlainnya yang dapat memperlambat atau memacu permintaan, kondisi kebijakan sekarang, stabilitas politikantar daerah dan factor lainnya di luar kendali Perseroan.

Perkembangan negatif dari factor faktor diatas akan berdampak pada penurunan permintaan pipa, baik darisegi volume maupun harga. Perseroan mungkin tidak dapat mengantisipasi masalah tersebut sehinggaberakibat pada penurunan marjin laba selama masa sulit tersebut.

60

30. Risiko Perbedaan Kepentingan Dengan Pihak Terkait

Perseroan melakukan transaksi dengan pihak pihak seperti Komisaris, Direksi, entitas dimana komisaris ataudirektur Perseroan juga menjabat, atau entitas yang dikendalikan oleh Perseroan. Transaksi tersebut antaralain: provisi jasa uji laboratorium, sewa ruang gedung, dan pengadaan jaminan untuk hutang Perseroan.Transaksi dengan pihak terkait tersebut kemungkinan akan terjadi juga di masa depan. Transaksi transaksitersebut akan menjadi bahan penyidikan Bapepam LK terkait dengan adanya kemungkinan perbedaankepentingan yang terjadi.

31. Risiko Perseroan Tidak Dapat Menggunakan Dana Yang Diperoleh dari IPO Sesuai Jadual

Beberapa rencana Perseroan untuk menggunakan dana yang diperoleh untuk jangka panjang dan tergantungpada beberapa faktor, dimana beberapa di luar kendali Perseroan. Perseroan mungkin tidak dapatmenggunakan dana sesuai dengan rencana awal penggunaan dana, sehingga berdampak negatif pada targetstrategi dan kinerja yang diinginkan.

B. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN KONDISI DI INDONESIA

Perseroan berbentuk badan hukum di Indonesia dimana seluruh kegiatan operasi dan aset asetnya berada diIndonesia. Seluruh Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Perseroan adalah warga negara Indonesia yangberbasis di Indonesia. Karena semua penjualan Perseroan secara substansial dilaksanakan di Indonesia,Perseroan dapat terkena dampak negatif dari kebijakan kebijakan Pemerintah, ketidakstabilan kondisi sosial,bencana alam, regulasi dalam bidang hukum, ekonomi dan politik, serta perkembangan dunia internasionaldiluar kontrol Perseroan yang mempengaruhi Indonesia, seperti akan diuraikan di bawah ini. Hal ini dapatberdampak negatif bagi kegiatan usaha, prospek serta kondisi keuangan serta hasil usaha Perseroan.

1. Risiko Terorisme dan Peristiwa Negatif di Asia Tenggara Yang Mengakibatkan Gejolak Ekonomi danSosial

Serangan teroris di Amerika Serikat pada 11 September 2011, dan aksi balas Amerika ke Afganistan dan Iraktelah membuat gejolak sosial dan ekonomi di Asia Tenggara. Segala tindakan militer oleh Amerika Serikat dankembali munculnya serangan teroris akan berdampak buruk terhadap pasar uang internasional dan ekonomiIndonesia.

Di Indonesia terdapat tiga kali serangan teroris melalui bom bunuh diri yang diarahkan ke PemerintahIndonesia, Pemerintah Asing, tempat umum, dan gedung perkantoran yang banyak dikunjungi oleh wargaasing termasuk hotel internasional dan gedung Bursa Efek Indonesia. Tidak ada jaminan serangan teroris tidakakan terjadi lagi di masa depan. Serangan teroris mengakibatkan ketidak stabilan di Indonesia dan berdampaknegatif pada tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia. Perseroan tidak dapat memprediksikanperistiwa di masa depan yang dapat memberikan dampak buruk bagi industri pipa di Indonesia, termasukbisnis Perseroan sendiri.

Selain itu, Segala tindakan terorisme dimasa depan akan berdampak pada aset Perseroan maupun pelanggan,sehingga akan mengganggu jalannya bisnis, operasional dan kinerja keuangan.

2. Risiko Gempa dan Bencana Alam Lainnya

Indonesia merupakan kawasan yang memiliki gunung merapi terbanyak di dunia. Hal ini dikarenakan Indonesiaberada di 3 lempengan besar yang memiliki kegiatan seismik yang tinggi sehingga memungkinkan terjadinyagempa bumi dan tsunami. Bencana alam tersebut dapat merusak pabrik Perseroan, mengganggu alurpengiriman barang baik dari pemasok maupun ke pelanggan, kematian atau kecacatan bagi pekerja, danmemberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat dan kegiatan ekonomi secara umum. Asuransiyang dimiliki Perseroan mungkin tidak dapat menutupi kerugian tersebut sehingga akan berdampak negatifterhadap bisnis, operasional, kinerja keuangan dan prospek Perseroan.

61

3. Risiko Ketenagakerjaan dan Perburuhan

Perubahan hukum ketenaga kerjaan bisa saja terjadi dalam rangka menerapkan hukum ketenaga kerjaan yangbaru oleh parlemen atau tinjauan peradilan oleh Mahkamah Konstitusi. Sampai saat ini, telah dilakukanbeberapa kali tinjauan peradilan atas hukum ketenaga kerjaan No. 13 tahun 2003 dengan hasil pengapusandan amandemen pada beberapa pasal di hukum ketenagakerjaan.

Perubahan hukum ketenaga kerjaan sering mengalami perubahan dikarenakan konflik politik dan aksi mogoktenaga kerja dan aksi aktivis, yang dapat mengganggu operasional Perseroan termasuk pemasok dankontraktor dan juga berdampak pada kondisi keuangan seluruh perusahaan di Indnesia secara umum,turunnya indeks harga gabungan dan pelemahan nilai tukar Rupiah. Hal tersebut akan berdampak negatif padabisnis, kondisi keuangan, operasi onal dan prospek.

Selain itu, tekanan inflasi atau perubahan undang undang tenaga kerja tersebut dapat meningkatkan bebantenaga kerja, sehingga akan berdampak negatif pada operasional dan kondisi keuangan.

4. Risiko Ekonomi Regional dan Global

Perekonomian Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh krisis ekonomi Asia 1997 2002 dan ditandai oleh,antara lain: de presiasi mata uang, penurunan yang signifikan produk domestik bruto riil ("PDB"), suku bungayang tinggi, kerusuhan sosial dan perkembangan politik yang sangat cepat. Indonesia juga dipengaruhi olehkrisis ekonomi global yang dimulai pada tahun 2007, sebagaimana dibuktikan oleh penurunan lajupertumbuhan 5,5% di tahun 2008 dari 6,3% di tahun 2007. Pasar keuangan global telah mengalami, dan akanterus mengalami, turbulensi yang signifikan berasal dari kekurangan likuiditas di Amerika Serikat dan krisispasar perumahan sejak 2008, yang telah menyebabkan masalah likuiditas yang mengakibatkan kebangkrutanbeberapa institusi, dan memaksa Pemerintah Amerika untuk memberikan dana talangan ke bank dan institusilainnya. Krisis global juga mengakibatkan kurangnya ketersediaan kredit pinjaman, penurunan investasi asing,kegagalan lembaga lembaga keuangan global, penurunan nilai pasar saham global, perlambatan pertumbuhanekonomi global dan penurunan permintaan komoditas tertentu.

Berlanjutnya penurunan ekonomi global, termasuk perekonomian Indonesia, memiliki dampak yang signifikanpada permintaan pipa baja dan juga berdampak pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospekPerseroan. Selain itu, kurangnya kredit pinjaman yang tersedia dan kurangnya kepercayaan investor di pasarkeuangan terkait dengan penurunan pasar dapat mempengaruhi akses untuk modal, yang pada gilirannyadapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan belanja modal.

Kondisi ekonomi global saat ini dapat menyebabkan penurunan atau dampak yang makin burukke perekonomian Indonesia, termasuk bisnis Perseroan. Hal tersebut akan berdampak negatif terhadap bisnis,kondisi keuangan, hasil operasi dan proyeksi.

5. Risiko Penurunan Peringkat Indonesia dan Perusahaan di Indonesia

Di tahun 1997, beberapa perusahaan pemeringkat internasional seperti: Moody, Standard & Poor `s dan Fitch,menurunkan peringkat Indonesia, peringkat kredit dari berbagai instrumen kredit Pemerintah dan peringkatkredit dari sejumlah besar bank di Indonesia dan perusahaan lainnya. Saat ini, Perinkat Indonesia dalam matauang asing jangka panjang utang adalah "Baa3 (stabil)" oleh Moody `s," BB + (positif) "oleh Standard & Poor` s,dan "BBB (positif)" oleh Fitch. Peringkat ini mencerminkan penilaian atas kemampuan keuangan Pemerintahsecara keseluruhan untuk membayar hutangnya dan kesanggupan dan kemauannya untuk menyelesaikankewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.

Moody’s, Standard & Poor, Fitch dan lembaga pemeringkat lain mungkin menurunkan peringkat Indonesia danperusahaan di Indonesia. Setiap penurunan peringkat tersebut dapat memiliki efek buruk pada likuiditas dipasar keuangan Indonesia, kemampuan Pemerintah dan perusahaan perusahaan Indonesia, termasukPerseroan, untuk memperoleh tambahan pendanaan dengan tingkat suku bunga dan ketentuan komersialyang layak, sehingga dapat memberikan dampak negatif pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha danprospek Perseroan.

62

C. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN INVESTASI PADA SAHAM PERSEROAN

1. Risiko Tidak Likuidnya Saham Perseroan

Investor yang membeli saham dalam penawaran umum ini memiliki risiko tidak likuidnya perdagangan sahamsaham yang ditawarkan yang dapat disebabkan antara lain karena tujuan pembelian saham Perseroan adalahsebagai investasi jangka panjang. Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangansaham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.

2. Risiko Harga Saham Yang Berfluktuasi

Fluktuasi perdagangan saham Perseroan di BEI yang mengakibatkan turunnya harga saham Perseroan dapatmengakibatkan kerugian bagi investor. Penurunan harga saham Perseroan dapat diakibatkan diantaranya oleh:

Prospek bisnis dan kegiatan operasional Perseroan; Perbedaan antara kondisi keuangan dan hasil usaha berdasarkan realisasi kegiatan usaha

dibandingkan dengan perkiraan investor; Perubahan rekomendasi atau persepsi dari para analis terhadap Perseroan, industri baja atau negara

Indonesia; Perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar di indonesia

3. Kemampuan Perseroan Untuk Membayar Dividen Di Masa Yang Akan Datang

Pembayaran dividen di masa depan tergantung dari kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba. Tidakdapat idjamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, investor akan memperoleh dividen, hal inibisa disebabkan karena Perseroan membukukan kerugian bersih atau laba bersih Perseroan ditahan untukpengembangan usaha di masa mendatang. Perseroan juga tidak dapat menjamin bahwa dividen akandibagikan dalam jumlah yang sama dengan tahun tahun sebelumnya.

MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH PERSEROANDALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN DISUSUN BERDASARKAN BOBOTDARI DAMPAK MASING MASING RISIKO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS.

63

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITORINDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasilusaha PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk dan Entitas Anak yang tejadi setelah tanggal laporan AuditorIndependen tertanggal 17 Januari 2013 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dengan pendapat wajartanpa pengecualian dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesiadan paragraft penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku efektifsejak 1 Januari 2012, yang perlu diungkapkan dalam prospektus ini.

64

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang telah didirikan didirikan semula dengan status PenanamanModal Asing berdasarkan hukum dan peraturan perundang undangan Republik Indonesia didirikan dengannama “PT Steel Pipe Industry of Indonesia”, yang berkedudukan di Surabaya berdasarkan Akta PendirianPerseroan nomor 109 tanggal 30 Januari 1971 juncto Akta Perubahan Akta Pendirian nomor 10 tanggal6 Desember 1971, keduanya dibuat dihadapan Djojo Muljadi, S.H., Notaris di Djakarta, yang telah mendapatPengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah nomorJ.A. 5/213/10 tanggal 30 Desember 1971, dan telah didaftarkan dalam buku register di KepaniteraanPengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 195/1972, Nomor 196/1972 dan nomor 197/1972 tanggal29 Februari 1972 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 42 tanggal 26 Mei1972, Tambahan Berita Negara nomor 196.

Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam Akta Pendirian tersebut diatas diubah berturut turutberdasarkan Akta Akta sebagai berikut:

1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemilik Saham Perseroan nomor 30 tanggal18 Februari 1993 juncto Akta Perubahan nomor 10 tanggal 4 Juni 1993 juncto Akta Perubahan nomor40 tanggal 21 Oktober 1993, ketiganya dibuat dihadapan Zuraida Zain, S.H., Notaris di Surabaya, yangtelah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawah nomorC2 13930.HT.01.04.TH.93 tanggal 17 Desember 1973 dan telah didaftarkan dalam buku register diKepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 110/1994, nomor 111/1994, nomor 112/1994dan nomor 112/1994 tanggal 24 Januari 1994 serta telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia nomor 29 tanggal 13 April 1994, Tambahan Berita Negara nomor 2009 mengenai perubahanketentuan dalam anggaran dasar Perseroan sehubungan dengan perubahan status Perseroan dariPenanaman Modal Asing (PMA) menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), perubahan statusmana telah mendapat persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan Surat nomor02/V/1990 tanggal 4 Januari 1990.

2. Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 97 tanggal10 Desember 1997, yang dibuat dihadapan Siti Rachmayanti, S.H., CN, pengganti dari Adam Kasdarmadji,S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dibawah nomor C2 3392 HT.01.04.Th.98 tanggal 8 April 1998 dan telah didaftarkan dalam DaftarPerusahaan dengan nomor 697/BH.13.01/JUNI/1998 di Kantor Pendaftaran Perusahaan KotamadyaSurabaya di bawah nomor 697/BH.13.01/JUNI/1998 tanggal 16 Juni 1998 mengenai perubahan pasal 4anggaran dasar Perseroan antara lain peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp5.000.000.000, (limamiliar Rupiah) menjadi Rp66.000.000.000, (enam puluh miliar Rupiah) dan meningkatkan modalditempatkan dan disetor dari Rp1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta Rupiah) menjadiRp16.500.000.000, (enam belas miliar lima ratus juta Rupiah) sehubungan dengan Penggabungan Usaha(Merger) antara Perseroan dengan Perusahaan Dagang dan Industri PT Radjin. Penggabungan usahatersebut telah diumumkan dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia yang terbit di Jakarta padatanggal 10 November 1997.

3. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor9 tanggal 16 November 1999, yang dibuat dihadapan Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya, yangmenyatakan kembali keputusan pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Berita AcaraRapat tertanggal 17 September 1999. Akta tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman RepublikIndonesia di bawah nomor C 21594HT.01.04.TH.2005 tanggal 4 Agustus 2005 dan telah didaftarkan dalamDaftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya di bawah nomor1947/BH.3.01/Okt/2005 tanggal 4 Oktober 2005 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetorPerseroan sehingga menjadi sebanyak 125.332.955 (seratus dua puluh lima juta tiga ratus tiga puluh duaribu sembilan ratus lima puluh lima) saham atau sebesar Rp62.661.447.500, (enam puluh dua miliar enamratus enam puluh satu juta empat ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus Rupiah).

65

4. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan nomor 10 tanggal 5 April2000, yang dibuat di hadapan Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapatkanpersetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang undangan Republik Indonesia di bawah nomor C 10247HT.01.04.TH.2000 tanggal 15 Mei 2000, telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor PendaftaranPerusahaan Kotamadya Surabaya di bawah nomor 1947/BH 13.01/MEI/2000 tanggal 29 Mei 2000 dantelah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 30 Juni 2000, Tambahan BeritaNegara nomor 3379, mengenai peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp66.000.000.000,(enam puluh enam miliar Rupiah) menjadi Rp250.000.000.000, (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) sertaperubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan Undang undang No. 1 Tahun1995 tentang Perseroan Terbatas.

5. Akta Pernyataan keputusan Rapat nomor 11 tanggal 5 April 2007 yang merupakan pernyataan kembalikeputusan rapat pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Notulen Rapat tanggal 6 Desember2007, juncto Akta Perubahan Perseroan nomor 21 tanggal 5 September 2008, keduanya dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapatkan persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 73613.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU0096093.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 14 Oktober 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaandi Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya di bawah nomor 1947/BH.13.01/MEI/2000tanggal 29 Mei 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 93 tanggal20 November 2009, Tambahan Berita Negara nomor 27500 mengenai perubahan seluruh ketentuananggaran dasar Perseroan guna penyesuaian dengan ketentuan Undang Undang No. 40 Tahun 2007tentang Perseroan Terbatas.

6. Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan denganketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubahberdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Perseroan nomor 48 tanggal 5 April2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, merupakanpernyataan kembali keputusan rapat pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam BeritaAcara Rapat yang dibuat dibawah tangan tertanggal 5 April 2007 yang telah mendapatkan persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 25504.AH.01.02Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0042573. Tahun2012 tanggal 11 Mei 2012, telah diberitahukan serta diterima pemberitahuan tersebut oleh MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU.AH.01.10 17976 tanggal 21 Mei 2012serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0044790.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal21 Mei 2012 .

7. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Perseroan nomor 3 tanggal 3 Desember 2012,dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, merupakan pernyataankembali keputusan rapat pemegang saham Perseroan pada tanggal 3 Desember 2012 yang telahmendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawahnomor AHU 62987.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroandibawah No. AHU 0106751.AH.01.09. tanggal 7 Desember 2012, telah diberitahukan serta diterimapemberitahuan tersebut oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHUAH.01.10 44163 tanggal 11 Desember 2012 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU0107771.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 11 Desember 2012.

8. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Perseroan nomor 154 tanggal12 Desember 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta,merupakan pernyataan kembali keputusan rapat pemegang saham Perseroan yang dibuat di bawahtangan tertanggal 11 Desember 2012 yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 64386.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal14 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0109021.AH.01.09. tanggal14 Desember 2012, serta diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia sebagaimana telah dicatat pada tanggal 17 Desember 2012 dengan No.AHU AH.01.10 44752dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0109279.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal17 Desember 2012.

66

Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa. Untukmencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Persreoan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan usaha utama:a. menjalankan usaha usaha di bidang industry, yang meliputi industry logam besi dan baja, pembuatan pipa

baja, plat baja, c chanel, srana penunjang industri komponen otomotif dan kendaraan bermotor, saranapenunjang industry otomotif;

b. menjalankan usaha usaha dibidang perdagangan, yang meliputi perdagangan hasil hasil industry tersebutdiatas termasuk ekspor, impor, interinsulair dan local baik atas perhitungan sendiri maupun atas pihak lainsecara komisi serta menjadi grosir, leveransir, delaer, distributor, agen, perwakilan dari perusahaan lain didalam negeri maupun di luar negeri;

c. menjalankan usaha usaha dibidang jasa yang meliputi pengalbanian pipa baja, barang barang yang berasaldari logal, besi maupun baja, jasa pencelupan dan penyepuhan logam antara lain meliputi kegiatanpewarnaan, pencelupan dan penyepuhan berbagai macam bentuk logam dan atau pipa (galvanis) sertakegiatan usaha terkait;

Kegiatan usaha penunjang:a. menjalankan usaha usaha antara lain:

(i). melakukan pembelian bahan baku berupa besi, baja, logam dan bahan baku lainnya yang diperlukansehubungan dengan kegiatan usaha utama pada butir (i) diatas;

(ii). mendirikan dan menjalankan pabrik besi baja, mesin mesin dan peralatan peralatan beserta saranapendukungnya sehubungan dengan kegiatan usaha utama pada butir (i) di atas;

b. menjalankan usaha usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha pada butir (i) diatas sesuaidengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat dan 3 pabrik berlokasi di Surabaya, 1 pabrik di Sidoarjo, serta 1 pabrik diKarawang Jawa Barat. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan pentingdalam menjalankan kegiatan usahanya sebagai berikut :

KANTOR PUSAT

No. Jenis Ijin Keterangan

1. Ijin Usaha Tetap No : 07/35/T/INDUSTRI/2004 tanggal 3 Februari 2004 dikeluarkanoleh Pemerintah Propinsi Jawa Timur Kepala Badan PenanamanModal Propinsi Jawa Timur

2. Surat Ijin Usaha Perdagangan(SIUP)

No.503/1009.A/436.6.11/2012 tanggal 18 Oktober 2012dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Surabaya Dinas Perdagangandan Perindustrian

3. Ijin Status PMDN No.02/V/1990 tanggal 4 Januari 1990 dikeluarkan oleh BadanKoordinasi Penanaman Modal

4. Tanda Daftar Perusahaan No. 13.01.1.51.03794 tanggal 25 Mei 2010 yang berlaku sampaidengan tanggal 6 Oktober 2015

5. Angka Pengenal Importir No. 133703434 B tanggal 15 Desember 2010 yang berlaku selamaPerseroan masih melakukan kegiatan usaha.

67

KANTOR CABANG DAN PABRIK

Kantor Cabang dan Pabrik KeteranganJakarta TDP No. 09.05.1.46.74467 tanggal 31 Agustus 2012 yang berlaku sampai

dengan tanggal 31 Agustus 2017Rungkut I, Surabaya TDP No. 13.01.1.27.03794 tanggal 28 Februari 2012 yang berlaku sampai

dengan tanggal 6 Oktober 2015Rungkut II, Surabaya TDP No. 13.01.1.27.25010 tanggal 28 Februari 2012 yang berlaku sampai

dengan tanggal 28 Februari 2017Waru Gunung (Mastrip),Surabaya

TDP No. 13.01.1.27.25009 tanggal 28 Februari 2012 yang berlaku sampaidengan tanggal 28 Februari 2017

Pasuruan Tanda terima tertanggal 27 Februari 2012, dikeluarkan oleh DinasPerindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pasuruan, yang menerangkanmengenai proses pengurusan TDP Perseroan dengan lokasi di Pasuruan

Karawang TDP No. 10.08.1.27.01214 tanggal 5 Juli 2011 yang berlaku sampai dengantanggal 25 Juli 2016.

2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Tahun 1971

Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas Perseroan nomor 109 tanggal 30 Januari 1971 juncto Akta PerubahanAkta Pendirian No.10 tanggal 6 Desember 1971, keduanya dibuat di hadapan Djojo Muljadi, S.H., Notaris diDjakarta, telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 30 Desember1971 dengan Penetapan No.J.A. 5/213/10, dan didaftarkan pada tanggal 29 Februari 1972 di dalam bukuregister di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya berturut turut di bawah No. 195/1972, No.196/1972 danNo.197/1972, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.42 tanggal 26 Mei 1972,Tambahan No. 196, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagaiberikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 75.600

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000Modal Ditempatkan dan Disetor :CV. Gayantara 2.000 151.200.000 40,00C. Itoh & Company Limited 2.000 151.200.000 40,00Kawasaki Steel Corporation 1.000 75.600.000 20,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 378.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portopel 5.000 378.000.000

Catatan:1). dari saham saham yang telah dikeluarkan dan diambil bagian itu, 10 % dari tiap tiap saham atau seluruhnya berjumlah

Rp. 37.800.000, (tiga puluh tujuh juta rupiah) atau US$. 100.000 (seratus ribu Dollar Amerika Serikat) telah disetorpenuh dengan uang tunai dan/atau dengan barang barang.

2). sisa harga dari saham saham yang belum disetor penuh tersebut, akan disetor penuh dengan uang tunai dan/ataudengan barang barang dalam waktu 15 (lima belas) bulan setelah Perseroan menjadi badan hukum.

3). bukti penyetoran modal sebesar Rp. 378.000.000, (tiga ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah ersebut di atas tidakditemukan. Sehubungan dengan tidak ditemukannya bukti setoran modal tersebut, PT Cakra Bhakti Para Putra(“CBPP”) selaku pemegang saham Perseroan sebesar 93,795% dan Tuan Ibnu Susanto selaku Direktur UtamaPerseroan dan pemegang saham mayoritas pada CBPP dengan kepemilikan sebesar 42,51% dalam CBPP telahmembuat Surat Pernyataan dan Penegasan tertanggal 5 April 2012 yang menyatakan dan menegaskan bahwa:a. hal hal yang diuraikan dalam rincian dan kronologis permodalan sebagaimana diuraikan adalah benar adanya;b. bahwa penyetoran modal oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian dan melakukan

penyertaan saham dalam Perseroan dengan perincian sebagaimana diuraikan pada butir 1 di atas benar telahdilakukan dan disetorkan secara tunai ke dalam Perseroan namun tidak ditemukan bukti penyetorannya;

68

c. bahwa untuk melindungi kepentingan pemegang saham public sehubungan dengan maksud Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, CBPP menegaskan danmenyatakan apabila dikemudian hari timbul gugatan dan atau tuntutan yang menyebabkan Persreoanberkewajiban memenuhi atau membayar ganti kerugian, gugatan dan atau tuntutan yang timbul sebagai akibattidak diketemukannya bukti penyetoran modal, maka segala kerugian atau kewajiban yang mungkin timbultersebut akan menjadi tanggung jawab CBPP; dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadipemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala kerugian atau kewajibantersebut.

Tahun 1971 1990

Dalam kurun waktu sejak tahun 1971 sampai dengan 1990 telah terjadi pengalihan saham dari pihak pihakyang berhak dan berwenang untuk mengalihkan dan memindahkan hak atas saham sehingga pada tahun 1990pemegang saham Perseroan adalah:a. Tuan Ibnu Susanto dengan kepemilikan dalam Perseroan pada saat itu adalah sebesar 90% (sembilan

puluh persen) dari seluruh modal yag ditempatkan dan disetor dalam Perseroan saat itu; danb. Tuan Tjahjono Tedjokoesoemo dengan kepemilikan dalam Perseroan pada saat itu adalah sebesar 10%

(sepuluh persen) dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor pada saat itu.

Adapun kepemilikan saham Perseroan dengan susunan pemegang saham tersebut telah mendapatpersetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal yang juga menyetujui perubahan status Perseroan dariPenanaman Modal Asing menjadi Penanaman Modal Dalam negeri yaitu berdasarkan Surat No. 02/V/1990tanggal 4 Januari 1990.

Dengan dilakukannya pengalihan saham sebagaimana diungkapkan di atas, maka susunan pemegang sahamPerseroan pada saat itu adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp. 75.600

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 10.000Modal Ditempatkan dan Disetor :Ibnu Susanto 4.500 340.200.000 90Tjahjno Tedjokoesoemo 500 37.800.000 10Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 378.000.000 100Jumlah Saham dalam Portopel 5.000 378.000.000

Namun demikian dokumen sehubungan dengan pengalihan dan pemindahan saham dari pihak pihak yangberhak dan berwenang kepada tuan Ibnu Susanto dan Tuan Tjahjono Tedjokoesoemo sebagaimana disebut diatas hingga saat ini tidak dapat ditemukan; sehubungan dengan tidak dapat ditemukannya dokumensebagaimana dimaksud CBPP selaku pemegang saham Perseroan sebesar 93,795% dan Tuan Ibnu Susantoselaku Direktur Utama Perseroan dan selaku pemegang saham mayoritas dalam CBPP dengan kepemilikansebesar 42,51% telah membuat Surat Pernyataan dan Penegasan tertanggal 5 April yang menyatakan danmenegaskan:a. bahwa benar dan sesungguhnya dalam kurun waktu sejak tahun 1971 sampai dengan tahun 1990 telah

terjadi pengalihan saham dalam jumlah total sebanyak 5.000 (lima ribu) saham dari pihak pihak yangsecara sah memiliki hak dan berwenang mengalihkan 5.000 (lima) ribu saham tersebut kepada tuan IbnuSusanto dan tuan Tjahjono Tedjokoesoemo sehingga tuan Ibnu Susato memiliki 90% (sembilan puluhpersen) dari 5.000 (lima ribu) saham dan tuan Tjahjono Tedjokoesoemo memiliki sebesar 10% (sepuluhpersen) dari 5.000 (lima ribu) saham.

b. untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik sehubungan dengan maksud Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, Tuan Ibnu Susantodan CBPP menegaskan dan menyatakan apabila dikemudian hari timbul gugatan dan/atau tuntutanmengenai keabsahan kepemilikan saham saham para pemegang saham Perseroan tersebut di atas yangmenyebabkan Perseroan berkewajiban membayar suatu ganti kerugian, gugatan dan/atau tuntutan yangtimbul sebagai akibat tidak diketemukannya bukti bukti pengalihan saham, maka segala kerugian yangmungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab secara tanggung renteng tuan Ibnu Susanto danCBPP; dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang

69

diperoleh dari Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan apapun juga sehubungan dengan sahamsaham sebagaimana diuraikan dan dinyatakan di atas.

Tahun 1990 1992

Dalam kurun waktu sejak tahun 1990 sampai dengan 1992 telah terjadi pengalihan saham dari tuan IbnuSusanto sebanyak 2.196 (dua ribu seratus sembilan puluh enam) saham kepada beberapa pihak, sehinggadengan dilakukannya jual beli tersebut susunan pemegang saham Perseroan pada saat itu adalah sebagaiberikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp75.600, per saham

JumlahSaham

Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar 500.000 5.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

Ibnu Susanto 2.304 174.182.400 46,08Soediarto Soerjoprahono 882 66.679.200 17,64Wardana Hudianto 515 38.934.000 10,30Tjahjono Tedjokoesoemo 500 37.800.000 10,00Widagdo Utomo 374 28.274.400 7,48Pandu Lokiswara Salam 119 8.996.400 2,38Nugraha Salam 119 8.996.400 2,38Yamin Salam 119 8.996.400 2,38Tikman Utomo 34 2.570.400 0,68Hary Susanto 34 2.570.400 0,68

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 150.000 1.500.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portopel 350.000 3.500.000.000

Adapun susunan pemegang saham tersebut di atas disebutkan dan ternyata dalam Komparisi Berita AcaraRapat Umum Luar Biasa Pemilik Saham Perseroan tanggal 2 Mei 1992 yang keputusannya dinyatakan kembalidalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemilik Saham Perseroan pada tanggal 2 Mei 1992No. 30 tanggal 18 Februari 1993 yang dibuat dihadapan Zuraida Zain, SH, Notaris di Surabaya (“Akta 30/1993”,akta ini diuraikan pada butir 4 di bawah ini).

Namun demikian dokumen sehubungan dengan pengalihan dan pemindahan saham sebagaimana disebut diatas hingga saat ini tidak dapat ditemukan; sehubungan dengan tidak dapat ditemukannya dokumensebagaimana dimaksud CBPP selaku pemegang saham Perseroan sebesar 93,795% dan Tuan Ibnu Susantoselaku Direktur Utama Perseroan dan selaku pemegang saham mayoritas dalam CBPP dengan kepemilikansebesar 42,51% telah membuat Surat Pernyataan dan Penegasan tertanggal 5 April yang menyatakan danmenegaskan:a. bahwa benar dan sesungguhnya dalam kurun waktu sejak tahun 1990 sampai dengan tahun 1992 telah

terjadi pengalihan saham sebagaimana diuraikan diatas kepada pihak pihak sebagaimana dan sehinggasusunan pemegang saham Perseroan pada saat itu adalah sebagaimana diuraikan dalam tabel di atas.

b. untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik sehubungan dengan maksud Perseroanuntuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, Tuan IbnuSusanto dan CBPP menegaskan dan menyatakan apabila dikemudian hari timbul gugatan dan;atautuntutan mengenai keabsahan kepemilikan saham saham para pemegang saham Perseroan tersebutdiatas yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar suatu ganti kerugian, gugatan dan/atautuntutan yang timbul sebagai akibat tidak diketemukannya bukti bukti pengelihan saham, maka segalakerugian yang mengkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab secara tanggung renteng tuan IbnuSusanto dan CBPP; dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroanyang diperoleh dari Pasar Modal dibebeaskan dari segala tututan apapun juga sehubungan dengansaham saham sebagaimana diuraikan dan dinyatakan di atas.

Tahun 1992Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemilik Saham Perseroan pada tanggal 2 Mei1992 No.30 tanggal 18 Februari 1993 juncto Akta Perubahan No.10 tanggal 4 Juni 1993 juncto Akta PerubahanNo.40 tanggal 21 Oktober 1993, ketiganya dibuat di hadapan Zuraida Zain, S.H., Notaris di Surabaya, yang telahmendapat persetujuan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan keputusanNo. C2 13930.HT.01.04.TH.93 tanggal 17 Desember 1973, didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan

70

Pengadilan Negeri Surabaya berturut turut di bawah No. 110/1994, No.111/1994 dan No.112/1994 tanggal 24Januari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tanggal 13 April 1994,Tambahan No. 2009; RUPSLB menyetujui:

a. peningkatan modal dasar menjadi sebesar Rp.5.000.000.000, (lima miliar Rupiah) terbagi atas500.000 (lima ratus ribu) saham dengan nilai nominal masing masing sebesar Rp.10.000, (sepuluhribu Rupiah); dan

b. peningkatan modal yang ditempatkan/dikeluarkan serta disetor penuh menjadi sebanyak 150.000(seratus lima puluh ribu) saham atau sebesar Rp.1.500.000.000, (satu miliar lima ratus ribu Rupiah).

Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadisebagai berikut:


JumlahSaham

Jumlah Nominal (Rp) %

Modal Dasar 500.000 5.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

Ibnu Susanto 69.120 691.200.000 46,08Soediarto Soerjoprahono 26.460 264.600.000 17,64Wardana Hudianto 15.450 154.500.000 10,30Tjahjono Tedjokoesoemo 15.000 150.000.000 10,00Widagdo Utomo 11.220 112.200.000 7,48Pandu Lokiswara Salam 3.570 35.700.000 2,38Nugraha Salam 3.570 35.700.000 2,38Yamin Salam 3.570 35.700.000 2,38Tikman Utomo 1.020 10.200.000 0,68Hary Susanto 1.020 10.200.000 0,68

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 150.000 1.500.000.000 100Jumlah Saham dalam Portopel 350.000 3.500.000.000

Catatan:Bukti penyetoran modal sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesarRp. 1.122.000.000, (satu miliar seratus dua puluh dua juta Rupiah) tersebut di atas tidak ditemukan. Sehubungandengan tidak ditemukannya bukti setoran modal tersebut, PT Cakra Bhakti Para Putra (“CBPP”) selaku pemegangsaham Perseroan sebesar 93,795% dan Tuan Ibnu Susanto selaku Direktur Utama Perseroan dan pemegang sahammayoritas pada CBPP dengan kepemilikan sebesar 42,51% dalam CBPP telah membuat Surat Pernyataan danPenegasan tertanggal 5 April 2012 yang menyatakan dan menegaskan bahwa:a. hal hal yang diuraikan dalam rincian dan kronologis permodalan sebagaimana diuraikan adalah benar adanya;b. bahwa penyetoran modal oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian dan melakukan


c. bahwa untuk melindungi kepentingan pemegang saham public sehubungan dengan maksud Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, CBPP menegaskan danmenyatakan apabila dikemudian hari timbul gugatan dan atau tuntutan yang menyebabkan Persreoanberkewajiban memenuhi atau membayar ganti kerugian, gugatan dan atau tuntutan yang timbul sebagai akibattidak diketemukannya bukti penyetoran modal, maka segala kerugian atau kewajiban yang mungkin timbultersebut akan menjadi tanggung jawab CBPP; dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemiliksaham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala kerugian atau kewajiban tersebut.

Tahun 1997

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Perseroan No. 97tanggal 10 Desember 1997 dibuat oleh Siti Rachmayanti, S.H., CN, pengganti dari Adam Kasdarmadji, S.H.,Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia denganKeputusan No. C2 3392 HT.01.04.Th.98 tanggal 8 April 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di KantorPendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya dibawah No. 697/BH.13.01/JUNI/1998 tanggal 16 Juni 1998.RUPSLB menyetujui hal hal sebagai berikut:sehubungan dengan telah ditandatanganinya Rancangan Penggabungan Usaha (Merger) antara Perseroandengan Perusahaan Dagang Dan Industri PT Radjin serta telah diumumkan dalam 2 (dua) surat kabarberbahasa Indonesia yang terbit di Jakarta pada tanggal 10 November 1997, maka para pemegang sahamPerseroan menyetujui untuk merubah pasal 4 anggaran dasar Perseroan antara lain:

71

a. peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp.5.000.000.000, (lima miliar Rupiah) menjadiRp.66.000.000.000, (enam puluh enam miliar Rupiah), sehingga struktur permodalan Perseroan menjadimodal dasar Perseroan berjumlah Rp.66.000.000.000, (enam puluh enam miliar Rupiah) terbagi atas132.000.000 (seratus tiga puluh dua juta) saham dengan nilai nominal masing masing sebesar Rp. 500,(lima ratus rupiah); dan

b. peningkatan modal ditempatkan/diambil bagian serta disetor penuh menjadi sebanyak 33.000.000 (tigapuluh tiga juta) saham atau sebesar Rp.16.500.000.000, (enam belas miliar lima ratus juta Rupiah).

Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegangsaham Perseroan menjadi sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp500, per saham

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal dasar 132.000.000 66.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

Ibnu Susanto 11.747.746 5.873.873.000 35,60Soediarto Soerjoprahono 4.141.880 2.070.940.000 12,55Wardana Hudianto 6.322.691 3.161.345.500 19,16The Tjahjono Tedjokoesoemo 974.072 487.036.000 2,95Ahli Waris Widagdo Utomo 4.594.298 2.297.149.000 13,92Pandu Lokiswara Salam 1.464.245 732.385.500 4,44Nugraha Salam 1.462.245 731.122.500 4,43Yamin Salam 1.462.245 731.122.500 4,43Tikman Utomo 415.126 207.563.000 1,26Hary Susanto 415.126 207.563.000 1,26

Jumlah Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 33.000.000 16.500.000.000 100Jumlah Saham dalam Portopel 99.000.000 49.500.000.000

Catatan:1. Penyetoran modal tersebut di atas berasal dari:

a. setoran awal sebesar Rp. 1.500.000.000, (satu miliar lima ratus juta rupiah);b. setoran berdasarkan akta Perjanjian Penggabungan Usaha (merger) No. 96 tanggal 10 Desember 1997 dibuat di

hadapan Siti Rachmayanti, S.H., CN, pengganti dari Adam Kasdarmadji, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antaraPerseroan dengan Perusahaan Dagang Dan Industri PT Radjin sebesar Rp. 15.000.000.000, (lima belas miliarrupiah).

2. Merger tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari BKPM sebagaimana ternyata dalam Surat PersetujuanPenggabungan Perusahaan No. 97/III/PMDN/1998 tanggal 24 Maret 1998 juncto Surat No.104/B.4.B/1998 tertanggal28 Juli 1998.

Tujuan penggabungan usaha antara Perseroan dan Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin” adalah:

1. Perseroan dan PT Radjin merupakan perusahaan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha produksi pipa baja,dengan kinerja usaha yang baik, sehingga melalui penggabungan ini diharapkan menciptakan suatu sinergi usaha yangakan lebih memperkuat dan memperkokoh posisi Perseroan dalam industri pipa baja.

2. Pengabungan merupakan suatu langkah strategis dalam meningkatkan daya saing Perseroan dalam industri pipa baja dipasar domestik, dengan terciptanya sinergi dalam strategi usaha serta terciptanya suatu economic of scale yang lebihoptimal, sehingga Perseroan diharapkan akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan ditingkat nasional.

3. Agar tercipta peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan usaha serta berbagai aspek kegiatan usaha, yangmeliputi bidang produksi, pemasaran dan penjualan, manajemen sumber daya manusia, administrasi dan keuangan.

4. Penggabungan diharapkan akan semakin memperkuat posisi keuangan serta kinerja keuangan Perseroan dimanapenggabungan tersebut diharaokan antara lain akan semakin memperkuat rasio rasio keuangan Perseroan, sehinggahal tersebut akan lebih meningkatkan dukungan untuk kebutuhan pengembangan usaha dari Perseroan di masa yangakan datang.

72

Struktur permodalan dan pemegang saham Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin” adalah sebagai berikut:


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal dasar 60.000 15.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :Ibnu Susanto 18.728 4.682.000.000 31,21Wardana Hudianto 13.724 3.431.000.000 22,87Widagdo Utomo 9.974 2.493.500.000 16,62Soediarto Soerjoprahono 6.248 1.562.000.000 10,42Pandu Salam 3.178 794.500.000 5,30Nugraha Salam 3.174 793.500.000 5,29Yamin Salam 3.174 793.500.000 5,29Ir. Tikman Utomo 900 225.000.000 1,50Hary Susanto 900 225.000.000 1,50Jumlah Modal ditempatkan dan Disetor Penuh 60.000 15.000.000.000 100,00Jumlah Saham dalam Portopel

Tahun 1999

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 9 tanggal16 November 1999, dibuat di hadapan Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya, mengenai pernyataankembali keputusan Rapat pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapattertanggal 17 September 1999, yang telah:dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesiasebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 4 Agustus 2005 dengan No.C 21594 HT.01.04.TH.2005,didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya pada tanggal 4Oktober 2005 dengan No. 1947/BH.3.01/Okt/2005.

Akta tersebut di atas mengenai persetujuan RUPSLB atas:pengeluaran 92.322.955 (sembilan puluh dua juta tiga ratus dua puluh dua ribu sembilan ratus lima puluhlima) saham dari dalam portepel, pengeluaran saham mana diambil bagian oleh:1. PT Cakra Bhakti Para Putra sebanyak 89.600.000 (delapan puluh sembilan juta enam ratus ribu) saham,

dan2. The Tjahyono Tedjo Koesoemo sebanyak 2.722.955 (dua juta tujuh ratus dua puluh dua ribu sembilan

ratus lima puluh lima) saham

Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan Perseroan menjadisebagai berikut:


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 132.000.000 66.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :PT Cakra Bhakti Para Putra 89.600.000 44.800.000.000 71,50Ibnu Susanto 11.747.746 5.873.873.000 9,37Soediarto Soerjoprahono 4.141.880 2.070.940.000 3,30Wardana Hudianto 6.322.691 3.161.345.500 5,04The Tjahjono Tedjokoesoemo 3.697.027 1.848.513.500 2,95Ahli Waris Widagdo Utomo 4.594.298 2.297.149.000 3,67Pandu Lokiswara Salam 1.464.571 732.285.500 1,17Nugraha Salam 1.462.245 731.122.500 1,17Yamin Salam 1.462.245 731.122.500 1,17Tikman Utomo 415.126 207.563.000 0,33Hary Susanto 415.126 207.563.000 0,33Jumlah Modal Dasar dan Modal Ditempatkan Penuh 125.322.955 62.661.477.500 100Jumlah Saham dalam Portopel 6.677.045 3.338.522.500

73

Catatan:Bukti penyetoran modal sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesarRp. 46.161.477.500, (empat puluh enam miliar seratus enam puluh satu juta empat ratus tujuh puluh tujuh ribu lima ratusrupiah) telah diambil bagian serta disetor penuh ke kas Perseroan oleh CBPP dan The Tjahjono Tedjokoesoemo tersebut diatas tidak ditemukan. Sehubungan dengan tidak ditemukannya bukti setoran modal tersebut, PT Cakra Bhakti Para Putra(“CBPP”) selaku pemegang saham Perseroan sebesar 93,795% dan Tuan Ibnu Susanto selaku Direktur Utama Perseroandan pemegang saham mayoritas pada CBPP dengan kepemilikan sebesar 42,51% dalam CBPP telah membuat SuratPernyataan dan Penegasan tertanggal 5 April 2012 yang menyatakan dan menegaskan bahwa:a. hal hal yang diuraikan dalam rincian dan kronologis permodalan sebagaimana diuraikan adalah benar adanya;b. bahwa penyetoran modal oleh para pemegang saham Perseroan yang telah mengambil bagian dan melakukan


c. bahwa untuk melindungi kepentingan pemegang saham public sehubungan dengan maksud Perseroan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, CBPP menegaskan danmenyatakan apabila dikemudian hari timbul gugatan dan atau tuntutan yang menyebabkan Persreoan berkewajibanmemenuhi atau membayar ganti kerugian, gugatan dan atau tuntutan yang timbul sebagai akibat tidakdiketemukannya bukti penyetoran modal, maka segala kerugian atau kewajiban yang mungkin timbul tersebut akanmenjadi tanggung jawab CBPP; dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroanyang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala kerugian atau kewajiban tersebut.

Tahun 2000

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Steel Pipe Industry OfIndonesia No.10 tanggal 5 April 2000, dibuat di hadapan Wachid Hasyim, S.H., Notaris di Surabaya, mengenaipernyataan kembali keputusan rapat pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapattanggal 1 Oktober 1999, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang undangan RepublikIndonesia dengan Keputusan No. C 10247 HT.01.04.TH.2000 tanggal 15 Mei 2000, didaftarkan dalam DaftarPerusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya di bawah No.1947/BH 13.01/Mei 2000tanggal 29 Mei 2000, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 52 tanggal 30 Juni 2000,Tambahan No.3379;

RUPSLB menyetujui Peningkatan modal dasar Perseroan dari sebesar Rp.66.000.000.000, (enam puluh enammiliar Rupiah) menjadi Rp.250.000.000.000, (dua ratus lima puluh miliar Rupiah).



Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 500.000.000 250.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :PT Cakra Bhakti Para Putra 89.600.000 44.800.000.000 71,50Ibnu Susanto 11.747.746 5.873.873.000 9,37Soediarto Soerjoprahono 4.141.880 2.070.940.000 3,30Wardana Hudianto 6.322.691 3.161.345.500 5,04The Tjahjono Tedjokoesoemo 3.697.027 1.848.513.500 2,95Ahli Waris Widagdo Utomo 4.594.298 2.297.149.000 3,67Pandu Lokiswara Salam 1.464.571 732.285.500 1,17Nugraha Salam 1.462.245 731.122.500 1,17Yamin Salam 1.462.245 731.122.500 1,17Tikman Utomo 415.126 207.563.000 0,33Hary Susanto 415.126 207.563.000 0,33Jumlah Modal Dasar dan Ditempatkan Penuh 125.322.955 62.661.477.500 100Jumlah Saham Dalam Portopel 374.677.045 187.338.522.500

Tahun 2001

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Steel Pipe Industry ofIndonesia No.9 tertanggal 5 Februari 2001, dibuat di hadapan Lilik Gunawan, S.H., pengganti dari WachidHasyim, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia

74

sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 15 Nopember 2001 dengan No.C UM.02.01.228 dandidaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya pada tanggal24 April 2002 di bawah No.555/RUB.IX/IV/2002, diterangkan mengenai keputusan RUPSLB Perseroan yangdiadakan pada tanggal 20 Desember 2000 atas hal hal sebagai berikut:

Persetujuan revaluasi aset dan agio saham yang akan dikonversi menjadi saham bonus sebagai berikut:a. Hasil revaluasi aset senilai Rp.61.188.406.995,b. Agio saham senilai 29.026.505,

atau total senilai Rp.61.217.433.500, yang akan dibagikan kepada para pemegang saham:a. PT Cakra Bhakti Para Putra sebanyak 87.535.154 saham atau sebesar Rp.43.767.577.000,b. Ibnu Susanto sebanyak 11.477.017 saham atau sebesar Rp.5.738.508.500,c. Wardana Hudianto sebanyak 6.176.984 atau sebesar Rp.3.088.492.000,d. Ahli waris Widagdo Utomo sebanyak 4.488.422 saham atau sebesar Rp.2.244.211.000,e. Soediarto Soerjoprahono sebanyak 4.046.430 saham atau sebesar Rp.2.023.215.000,f. The Tjahjono Tedjo Koesoemo sebanyak 3.611.828 saham atau sebesar Rp.1.805.914.000,g. Pandu Lokiswara Salam sebanyak 1.430.820 saham atau sebesar Rp.715.410.000,h. Nugraha Salam sebanyak 1.428.547 saham atau sebesar Rp.714.273.500,i. Yamin Salam sebanyak 1.428.547 saham atau sebesar Rp.714.273.500,j. Ir.Tikman Utomo sebanyak 405.559 saham atau sebesar Rp.202.779.500,k. Hary Susanto sebanyak 405.559 saham atau sebesar Rp.202.779.500,



Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 500.000.000 250.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

PT Cakra Bhakti Para Putra 177.135.154 88.567.577.000 71,50Ibnu Susanto 23.224.763 11.612.381.500 9,37Soediarto Soerjoprahono 8.188.310 4.094.155.000 3,30Wardana Hudianto 12.499.675 6.249.837.500 5,04The Tjahjono Tedjokoesoemo 7.308.855 3.654.427.500 2,95Ahli Waris Widagdo Utomo 9.082.720 4.541.360.000 3,67Pandu Lokiswara Salam 2.895.391 1.447.695.500 1,17Nugraha Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17Yamin Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17Tikman Utomo 820.685 410.342.500 0,33Hary Susanto 820.685 410.342.500 0,33

Jumlah Modal Dasar dan Ditempatkan Penuh 247.757.822 123.878.911.000 100Jumlah Saham Dalam Portopel 252.242.178 126.121.089.000

Catatan:Berdasarkan Surat Pernyatan dan Penegasan tertanggal 5 Mei 2012 dinyatakan dan ditegaskan:A. Bahwa revaluasi asset dengan hasil revaluasi aset senilai Rp.61.188.406.995, yang dikapitalisasi menjadi saham

Perseroan dan dibagikan secara proporsional kepada para pemegang saham Perseroan adalah dengan perinciansebagai berikut:a. sebesar Rp. 909.344.021, (sembian ratus sembilan juta tiga ratus empat puluh empat ribu dua puluh satu

Rupiah) berasal dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan yangberakhir pada tanggal 31 Desember 1997 yang diaudit oleh Akuntan PublikDra. Koesbandijah & Rekan; dengan jumlah selisih penilaian aktiva tetap tercatat dalam laporan keuangantersebut sebesar Rp. 911.384.308, (sembilan ratus sebelas juta tiga ratus delapan puluh empat ribu tiga ratusdelapan Rupiah); dan

b. sebesar Rp. 60.277.022.685, (enam puluh miliar dua ratus tujuh puluh tujuh juta dua puluh dua ribu enam ratusdelapan puluh lima Rupiah) selisih penilaian kembali mana telah mendapat persetujuan dari Direktur JendralPajak dengan Suratnya No. Kep 02/WPJ.09/KP.03/2000 tanggal 20 Januari 2000. Surat tersebut tercatat dalamLaporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2000 yang diaudit oleh Akuntan PublikHans Tuanakotta & Mustoffa.

75

c. Adapun Surat persetujuan Direktur Jendral Pajak yang menyetujui selisih penilaian kembali revaluasi aktiva tetapsebesar Rp. 911.384.308, (sembilan ratus sebelas juta tiga ratus delapan puluh empat ribu tiga ratus delapanRupiah) tidak dapat ditemukan; namun demikian jumlah tersebut telah dicatat dalam akun Selisin penilaiankembali aktiva tetap dalam Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 1997 yangdiaudit oleh kantor akuntan publik Dra Koesbandijah & Rekan.

B. Untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik sehubungan dengan maksud Persreoan untukmelakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Masyarakat melalui Pasar Modal, CBPP menegaskan danmenyatakan bahwa dalam hal dikemudian hari timbul gugatan dan/atau tuntutan dan/atau fakta baru mengenaikeabsahan selisih penilaian kembali aktiva tetap Perseroan yang telah dicatat dalam Laporan Keuangan Perseroanyang berakhir pada tanggal 31 Desember 1997 sejumlah Rp. 911.384.308, (sembilan ratus sebelas juta tiga ratusdelapan puluh empat ribu tiga ratus delapan Rupiah) sehingga peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroanyang berasal dari kapitalisasi selisih penilaian kembali revaluasi asset Perseroan sejumlah Rp. 909.344.021, (sembianratus sembilan juta tiga ratus empat puluh empat ribu dua puluh satu Rupiah) menjadi tidak sah dan mengakibatkankekurangan setor atas modal ditempatkan dan disetor Persreoan sejumlah Rp. 909.344.021, (sembian ratus sembilanjuta tiga ratus empat puluh empat ribu dua puluh satu Rupiah), maka CBPP akan bertanggung jawab denganmelakuan penyetoran dengan uang tunai atas kekurangan setor sejumlah kewajiban penyetoran modal ditepatkandan disetor tersebut yaitu sejumlah Rp. 909.344.021, (sembian ratus sembilan juta tiga ratus empat puluh empat ribudua puluh satu Rupiah). Dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yangdiperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan penyetoran apapun juga sehubungan dengan hal di atas.

Tahun 2003

Berdasarkan Akta Hibah Saham No.4 tanggal 25 Maret 2003, dibuat di hadapan Zuraida Zain, S.H., Notaris diSurabaya, diterangkan antara lain hal hal sebagai berikut:a. Ny. Sri Susantini adalah Janda dari Alm. Widagdo Utomo (“Penghibah Saham”), akan melakukan

penghibahan kepada masing masing anak kandung dari hasil perkawinan antara Alm. Widagdo Utomo danPenghibah Saham (“Anak”), Penghibah Saham dan Anak adalah para ahli waris dari Alm. Widagdo Utomoselaku pemilik 9.082.720 (sembilan juta delapan puluh dua ribu tujuh ratus dua puluh) saham Perseroan.

b. masing masing dari para ahli waris telah menerima bagian warisan sebagai berikut:1) Tikman Utomo, sebanyak 983.961 saham;2) Gong Handiman Utomo, sebanyak 983.961 saham;3) Hardiman Utomo, sebanyak 983.961 saham;4) Ny. Sri Susantini, bagian dari Gono Gini saham sebanyak 4.541.360 saham dan bagian warisan saham

sebanyak 397.370 saham, sehingga total berjumlah 4.938.730 saham (termasuk tambahan sisasaham sebanyak 1 saham);

5) Ny. Ninik Lydiawati Utomo, sebanyak 397.369 saham;6) Ny. Ratna Desmita Utomo, sebanyak 397.369 saham;7) Ny. Lilik Meliawati Utomo, sebanyak 397.369 saham;

c. kemudian Ny. Sri Susantini menghibahkan 4.938.730 sahamnya kepada masing masing sebagai berikut:1) Tikman Utomo, sebanyak 1.070.059 saham (termasuk tambahan sisa saham sebanyak 1 saham);2) Gong Handiman Utomo, sebanyak 1.070.058 saham;3) Hardiman Utomo, sebanyak 1.070.058 saham;4) Ny. Ninik Lydiawati Utomo, sebanyak 576.185 saham;5) Ny. Ratna Desmita Utomo, sebanyak 576.185 saham;6) Ny. Lilik Meliawati Utomo, sebanyak 576.185 saham;

d. dengan adanya hibah saham tersebut di atas, maka kepemilikan saham Perseroan yang berasal dari Alm.Widagdo Utomo menjadi sebagi berikut:1) Tikman Utomo, sebanyak 2.054.020 saham;2) Gong Handiman Utomo, sebanyak 2.054.019 saham;3) Hardiman Utomo, sebanyak 2.054.019 saham;4) Ny. Ninik Lydiawati Utomo, sebanyak 973.554 saham;5) Ny. Ratna Desmita Utomo, sebanyak 973.554 saham;6) Ny. Lilik Meliawati Utomo, sebanyak 973.554 saham;

e. hibah saham tersebut di atas dilakukan secara cuma cuma.

Hibah saham tersebut di atas yang mengakibatkan terjadinya perubahan susunan pemegang Perseroan, telahmendapat persetujuan para pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta PernyataanKeputusan Rapat No. 62 tanggal 22 Mei 2003 dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris diSurabaya, yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

76

sebagaimana telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum dengan No. C UM.02.01.5027 tanggal5 Mei 2004 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabayapada tanggal 4 Juni 2004 dengan No. 726/RUB.IX/JUNI/2004.

Dengan adanya hibah saham tersebut di atas, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagaiberikut:



PT Cakra Bhakti Para Putra 177.135.154 88.567.577.000 71,50Ibnu Susanto 23.224.763 11.612.381.500 9,37Soediarto Soerjoprahono 8.188.310 4.094.155.000 3,30Wardana Hudianto 12.499.675 6.249.837.500 5,04The Tjahjono Tedjokoesoemo 7.308.855 3.654.427.500 2,95Pandu Lokiswara Salam 2.895.391 1.447.695.500 1,17Nugraha Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17Yamin Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17Tikman Utomo 2.874.705 1.437.352.500 1,16Gong Handiman Utomo 2.054.019 1.027.009.500 0,83Hardiman Utomo 2.054.019 1.027.009.500 0,83Ny. Ninik Lydiawati Utomo 973.554 486.777.000 0,39Ny. Ratna Desmita Utomo 973.554 486.777.000 0,39Ny. Lilik Meliawati 973.554 486.777.000 0,39Hary Susanto 820.685 410.342.500 0,33


Tahun 2005

a. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukan jualbeli 23.224.763 saham Perseroan milik Ibnu Susanto kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

b. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukan jualbeli 12.499.675 saham Perseroan milik Wardana Hudianto kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

c. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukan jualbeli 8.188.310 saham Perseroan milik Soediarto Soerjoprahono kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

d. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukan jualbeli 820.685 saham Perseroan milik Hary Susanto kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

e. 1) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 973.554 saham Perseroan milik Ninik Lydiyawati Utomo kepada Tikman Utomo.

2) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 3.848.259 saham Perseroan milik Tikman Utomo kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

Catatan:Saham sejumlah 3.848.259 tersebut mencakup 2.874.705 saham yang telah dimiliki oleh Gong HandimanUtomo sebelum tanggal 24 Juni 2005 dan 973.554 saham yang diperoleh dari Ratna Desmita Utomoberdasarkan perjanjian pada butir 1) di atas.

f. 1) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 973.554 saham Perseroan milik Ratna Desmita Utomo kepada Gong Handiman Utomo.

2) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 3.027.573 saham Perseroan milik Gong Handiman Utomo kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

Catatan:Saham sejumlah 3.027.573 tersebut mencakup 2.054.019 saham yang telah dimiliki oleh Gong HandimanUtomo sebelum tanggal 24 Juni 2005 dan 973.554 saham yang diperoleh dari Ratna Desmita Utomoberdasarkan perjanjian pada butir 1) di atas.

77

g. 1) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 973.554 saham Perseroan milik Ny. Lilik Meliawati kepada Ir.Hardiman Utomo.

2) Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tertanggal 24 Juni 2005, dibuat di bawah tangan, dilakukanjual beli 3.027.573 saham Perseroan milik Ir Hardiman Utomo kepada PT Cakra Bhakti Para Putra.

Catatan:Saham sejumlah 3.027.573 tersebut mencakup 2.054.019 saham yang telah dimiliki oleh Ir HardimanUtomo sebelum tanggal 24 Juni 2005 dan 973.554 saham yang diperoleh dari Ny. Lilik Meliawatiberdasarkan perjanjian pada butir 1) di atas.

Dengan dilakukannya jual beli saham tersebut, susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:



(Rp)%

Modal Dasar 3.200.000.000 1.600.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

PT Cakra Bhakti Para Putra 231.771.992 115.885996.000 93,5Pandu Lokiswara Salam 2.895.391 1.447.695.500 1,17Nugraha Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17Yamin Salam 2.890.792 1.445.396.000 1,17The Tjahjono Tedjokoesoemo 7.308.855 3.654.427.500 2,95

Jumlah Saham Disetor Dan Ditempatkan Penuh 247.757.822 123.878.911.000 100Jumlah Saham Dalam Portopel 2.952.242.178 1.476.121.089.000

Jual beli saham tersebut di atas telah disetujui oleh RUPSLB berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RapatPT Steel Pipe Industry of Indonesia No.23 tanggal 18 Juli 2005, dibuat di hadapan Marina Soewana, S.H.,Notaris di Jakarta yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiasebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 4 Agustus 2005 dengan No. C 21594 HT.01.04.TH.2005dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di kantor pendaftaran perusahaan kota Surabaya dibawahNo. 1947/BH.301/OKT/2005 tanggal 4 Oktober 2005.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Steel Pipe Industry Of Indonesia No.17 tanggal 12 Desember2005, dibuat di hadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta, mengenai pernyataan kembali keputusanRUPSLB sebagaimana termaktub dalam Notulen Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PT Steel PipeIndustry of Indonesia tanggal 23 November 2005, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.C 04099 HT.01.04.TH.2006 tanggal 14 Februari 2006,dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dandicatat pada tanggal 28 Maret 2006 dengan No.C 08972 HT.01.04.TH.2006, didaftarkan dalam DaftarPerusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya di bawah No.1947/BH 13.01/April 2006tanggal 25 April 2006, dan diumumkan dalam Berita Negara Repubik Indonesia No. 70 tanggal 1 September2006, Tambahan No. 9287;.RUPSLB sebagai telah menyetujui:a. menyetujui dan mengesahkan kepada DIreksi Perseroan dan/atau kuasanya mengenai Revaluasi Asset

senilai Rp.256.954.742.000, (dua ratus lima puluh enam miliar sembilan ratus lima puluh empat juta tujuhratus empat puluh dua ribu Rupiah), yang dikonversikan menjadi saham sebanyak 513.909.484 (lima ratustiga belas juta sembilan ratus sembilan ribu empat ratus delapan puluh empat) saham, sebagai sahambonus yang dibagikan kepada para pemegang saham, yaitu:1) PT Cakra Bhakti Para Putra sebanyak 480.751.020 (empat ratus delapan puluh juta tujuh ratus lima

puluh satu ribu dua puluh) saham atau sebesar Rp.240.375.510.000, (dua ratus empat puluh miliartiga ratus tujuh puluh lima juta lima ratus sepuluh ribu Rupiah) ;

2) Ny. Ingewati berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 19 Juli 2003 No. 8 dibuat dihadapan RasmonoSudarjo,S.H., Notaris di Surabaya, selaku kuasa dari para ahli waris mana dalam hal tersebut berhakatas dan sebagai demikian selaku pemilik/pemegang sebanyak 15.160.328 (lima belas juta seratusenam puluh ribu tiga ratus dua puluh delapan) saham atau sebesar Rp.7.580.164.000, (tujuh miliarlima ratus delapan puluh juta seratus enam puluh empat ribu Rupiah);

3) Pandu Lokiswara Salam sebanyak 6.005.738 (enam juta lima ribu tujuh ratus tiga puluh delapan)saham atau sebesar Rp.3.002.869.000, (tiga miliar dua juta delapan ratus enam puluh sembilanRupiah);

78

4) Nugraha Salam sebanyak 5.996.199 (lima juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu seratussembilan puluh sembilan) saham atau sebesar Rp.2.998.099.500, (dua miliar sembilan ratus sembilanpuluh delapan juta sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah);

5) Yamin Salam sebanyak 5.996.199 (lima juta sembilan ratus sembilan puluh enam ribu seratussembilan puluh sembilan) saham atau sebesar 2.998.099.500, (dua miliar sembilan ratus sembilanpuluh delapan juta sembilan puluh sembilan ribu lima ratus Rupiah).

b. menyetujui dan mengesahkan kepada DIreksi Perseroan dan/atau kuasanya mengenai agio saham sebesarRp.47.765.550.500, (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus enam puluh lima juta lima ratus lima puluh ribulima ratus Rupiah) yang dikonversikan menjadi saham sebanyak 95.531.101 (sembilan puluh lima juta limaratus tiga puluh satu ribu seratus satu) saham, sebagai saham bonus yang dibagikan kepada pemegangsaham, yaitu:1) PT Cakra Bhakti Para Putra sebanyak 89.367.244 (delapan puluh sembilan juta tiga ratus enam puluh

tujuh ribu dua ratus empat puluh empat) saham atau sebesar Rp.44.683.622.000, (empat puluhempat miliar enam ratus delapan puluh tiga juta enam ratus dua puluh dua ribu Rupiah);

2) Nyonya Ingewati berdasarkan Akta Surat Kuasa tertanggal 19 Juli 2003 No. 8 dibuat dihadapanRasmono Sudarjo,S.H., Notaris di Surabaya, selaku kuasa dari para ahli waris dari alm. Tuan TheTjahjono Tedjokoesoemo, ahli waris mana dalam hal tersebut berhak atas dan sebagai demikianselaku pemilik/pemegang sebanyak 2.818.167 (dua juta delapan ratus delapan belas ribu seratusenam puluh tujuh) saham atau sebesar Rp.1.409.083.500, (satu miliar empat ratus sembilan jutadelapan puluh tiga ribu lima ratus Rupiah);

3) Pandu Lokiswara Salam sebanyak 1.116.412 (satu juta seratus enam belas ribu empat ratus dua belas)saham atau sebesar Rp.558.206.000, (lima ratus lima puluh delapan juta dua ratus enam ribuRupiah);

4) Nugraha Salam sebanyak 1.114.639 (satu juta seratus empat belas ribu enam ratus tiga puluhsembilan) saham atau sebesar Rp.557.319.500, (lima ratus lima puluh tujuh juta tiga ratus sembilanbelas ribu lima ratus Rupiah);

5) Yamin sebanyak 1.114.639 (satu juta seratus empat belas ribu enam ratus tiga puluh sembilan) sahamatau sebesar Rp.557.319.500, (lima ratus lima puluh tujuh juta tiga ratus sembilan belas ribu limaratus Rupiah);

c. Menyetujui dan mengesahkan kepada Direksi Perseroan dan/atau kuasanya untuk merubah modal dasar,meningkatkan modal disetor dan ditempatkan sesuai dengan saham bonus yang dibagikan kepadapemegang saham

Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang sahamPerseroan menjadi sebagai berikut:



(Rp)%

Modal Dasar 3.200.000.000 1.600.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

PT Cakra Bhakti Para Putra 801.890.256 400.945.128.000 93,548Pandu Lokiswara Salam 10.017.541 5.008.770.500 1,169Nugraha Salam 10.001.630 5.000.815.000 1,167Yamin Salam 10.001.630 5.000.815.000 1,167Ahli waris Alm The Tjahjono Tedjokoesoemo 25.287.350 12.643.675.000 2,95


Catatan:Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp. 304.720.292.500, (tiga ratus empat miliar tujuh ratusdua puluh juta dua ratus sembilan puluh dua lima ratus Rupiah) terjadi oleh karena adanya:a. Kapitalisasi Revaluasi Aset sebesar Rp.256.954.742.000, (dua ratus lima puluh enam miliar sembilan ratus

lima puluh empat juta tujuh ratus empat puluh dua ribu Rupiah) yang telah mendapat persetujuan dariDirektorat Jenderal Pajak, Departemen Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. KEP10/WPJ.11/BD.0302/2005 tanggal 4 Agustus 2005;

79

b. Kapitalisasi Agio saham sebesar Rp. 47.765.550.500, (empat puluh tujuh miliar tujuh ratus enam puluhlima juta lima ratus lima puluh ribu lima ratus Rupiah) sebagaimana ternyata dalam Neraca Perseroan per30 Juni 2005.

Tahun 2011

a. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 84 tanggal 30 Desember 2011, dibuat di hadapan SitaresmiPuspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, telah terjadi jual beli saham Perseroan sebanyak 1.141.630(satu juta seratus empat puluh satu ribu enam ratus tiga puluh) saham milik Yamin Salam selaku penjualkepada PT Cakra Bhakti Para Putra jual beli saham tersebut dilakukan dengan harga Rp.301.835.555, (tigaratus satu juta delapan ratus tiga puluh lima ribu lima ratus lima puluh lima Rupiah) atau dengan hargapersaham sebesar Rp.264,39 (dua ratus enampuluh empat koma tiga puluh sembilan Rupiah).

b. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No.85 tanggal 30 Desember 2011, dibuat di hadapan SitaresmiPuspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, telah terjadi jual beli saham Perseroan sebanyak 980.900(sembilan ratus delapan puluh ribu sembilan ratus) saham milik Yamin Salam selaku penjual kepadaPT Cakra Bhakti Para Putra jual beli saham tersebut dilakukan dengan harga Rp.400.001.211, (empatratus juta seribu dua ratus sebelas Rupiah) atau dengan harga persaham sebesar Rp.407,79 (empat ratustujuh koma tujuh puluh sembilan Rupiah).

Jual beli saham tersebut di atas telah disetujui oleh RUPSLB Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara No. 83tanggal 30 Desember 2011, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya yangtelah yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan KeputusanNo.AHU AH.01.10 04438 tanggal 8 Februari 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU0011042.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 8 Februari 2012.

Catatan:

Sehubungan dengan kewajiban untuk mendaftarkan perubahan pemegang saham tersebut di atas dalam DaftarPerusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan, Perseroan telah menyampaikan surat permohonan untuk melakukanpendaftaran tersebut kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surabaya dengan Surat tertanggal 9 Maret 2012yang telah diterima pada tanggal 9 Maret 2012.

Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan pemegang sahamPerseroan menjadi sebagai berikut:


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 3.200.000.000 1.600.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

PT Cakra Bhakti Para Putra 804.012.768 402.006.393.000 93,795Pandu Lokiswara Salam 10.017.541 5.008.770.500 1,169Nugraha Salam 10.001.630 5.000.815.000 1,167Yamin Salam 7.879.100 3.939.550.000 0,919Ahli waris Alm The Tjahjono Tedjokoesoemo 25.287.350 12.643.675.000 2,950


Tahun 2012

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas Perseroan No. 48 tanggal 5 April 2012dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkanpersetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU25504.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU0042573.AH.01.09. Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012 para pemegang saham Perseroan telah menyetujui:a. Perubahan nilai nominal masing masing saham Perseroan dari semula sebesar Rp500, (lima ratus Rupiah)

menjadi sebesar Rp100, (seratus Rupiah); danb. Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp1.600.000.000.000, (satu triliun enam ratus

miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp1.700.000.000.000, (satu triliun tujuh ratus miliar Rupiah).

80

Dengan adanya peningkatan modal dasar dan perubahan nilai nominal di atas, maka struktur permodalanPerseroan menjadi sebagai berikut:


Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 17.000.000.000 1.700.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 402.006.393.000 93,795Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 5.008.770.500 1,169Nugraha Salam 50.008.150 5.000.815.000 1,167Yamin Salam 39.395.500 3.939.550.000 0,919Ahli waris Alm The Tjahjono Tedjokoesoemo 126.436.750 12.643.675.000 2,950

Jumlah Saham Disetor Dan Ditempatkan Penuh 4.285.992.035 428.599.203.500 100Jumlah Saham Dalam Portopel 12.714.007.965 1.271.400.796.500

Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan maupun struktur kepemilikansaham Perseroan lainnya.

3. MANAJEMEN DAN PENGAWASAN PERSEROAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Steel Pipe Industry OfIndonesia Tbk disingkat PT Spindo Tbk No. 353 dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains,Notaris di Jakarta, mengenai pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang telahditandatangani pada tanggal 20 Juni 2012 dan 21 Juni 2012 yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan dicatat pemberitahuan tersebut dengan No. AHU AH.01.1030060 tanggal 13 Agustus 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan di bawah No.AHU0074089.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 13 Agustus 2012, susunan anggota Direksi dan dewan KomisarisPerseroan adalah sebagai berikut :

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Wardana HudiantoWakil Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Makmur WidjajaKomisaris : Hary SusantoKomisaris : Ingewati/Kong Ay IngKomisaris : Endang Fifi SusantoKomisaris Independen : Soesilo Widjaja

DireksiDirektur Utama : Ibnu SusantoWakil Direktur Utama : Tedja Sukmana HudiantoDirektur : Tikman UtomoDirektur : Soediarto SoerjoprahonoDirektur Tidak Terafiliasi : Anton Subagiyanto

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroanadalah untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yangmengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 5 (lima)setelah pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak RapatUmum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktuwaktu sebelum masa jabatannya berakhir.Penunjukan seluruh Komisaris dan Direksi Perseroan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam nomor IX.I.6tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan PengawasPasar Modal nomor KEP 45/PM/2004 tanggal 29 November 2004. Penunjukan Direktur Tidak Terafiliasi telahsesuai dengan Peraturan Bursa Efek Indonesia nomor I A lampiran Keputusan Direksi Bursa Efek JakartaNo. Kep 305/BEJ/07 2004 tanggal 19 Juli 2004 perihal Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas SelainSaham yang diterbitkan oleh Perusahaan tercatat (“Peraturan No. I A”). Penunjukan Komisaris Independentelah sesuai dengan Peraturan No I A dan Peraturan No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan PedomanPelaksanaan Kerja Komite Audit, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK No. Kep 643/BL/2012 tanggal7 Desember 2012.

81

Berikut ini keterangan singkat mengenai masing masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi :

Dewan Komisaris

Wardana HudiantoKomisaris Utama, 82 tahun, Warga Negara Indonesia.

Lahir di RRC pada tanggal 30 Juni 1930.(1997 – sekarang ) menjadi Komisaris Utama Perseroan, (2003sekarang) PT Cakra Bhakti Para Putra – Komisaris, (1993 1998) PT Radjin– Komisaris Utama.

Makmur WidjajaWakil Komisaris Utama (Komisaris Independen), 52 tahun, WargaNegara Indonesia. Pendidikan formal terakhir Master of BusinessAdministration & Magister Manajemen Sekolah Tinggi Prasetya Mulyabidang studi Manajemen Bisnis, bidang studi Manajemen Keuangan,Produksi, Pemasaran, SDM dan Manajemen Strategi Puncak (1992).

Lahir di Cirebon pada tanggal 26 Maret 1960.(April 2012 – sekarang) menjadi Wakil Komisaris Utama Perseroansekaligus sebagai Komisaris Independen, (2009 – sekarang) PresidenKomisaris PT Makinta Sekuritas, (2004 – 2009) Presiden DirekturPT Makinta Sekuritas, (2000 – 2004) Managing Director PT MakintaSekuritas, (1994 – 1999) Direktur Corporate Finance di PT BhaktiInvestama Tbk, (1992 1994) Head of Corporate Finance di PT BaliSecurities, (1988 1990) Financial & Accounting Controller diPT Brushindo Cemerlang & PT Ultra Prima Abadi (ABC Group), (19851988) Assistant Director di PT Waykandis, (1983 1985) Auditor di Ernst& Young (d/h SGV Utomo).

Hary SusantoKomisaris, 69 tahun, Warga Negara Indonesia.

Lahir di Temanggung pada tanggal 9 Agustus 1943.(1997 – sekarang) menjadi Komisaris Perseroan dan Direktur PT CakraBhakti Para Putra. (1993 – 1998) Komisaris PT Radjin.

Endang Fifi SusantoKomisaris, 42 tahun, Warga Negara Indonesia

Lahir di Jakarta pada tanggal 24 Januari 1970(2003 – sekarang) menjadi Komisaris Perseroan. (2009 – sekarang)Komisaris PT Sarana Steel, Jakarta. (1995 – 1998) General ManagerPT Sarana Central Bajatama. (1993 – 1995) Senior Staff Kantor AkuntanHans Tuanakota & Mustofa.

82

Ingewati/Kong Ay IngKomisaris, 72 tahun, Warga Negara Indonesia.

Lahir di Hokoia pada tanggal 22 Oktober 1939.(2003 sekarang) menjadi Komisaris Perseroan.

Soesilo WidjajaKomisaris Independen, 60 tahun, Warga Negara Indonesia. Pendidikanformal terakhir SAA Yayasan Farmasi, Semarang, bidang studi AsistenApoteker (1973)

Lahir di Semarang pada tanggal 16 Juli 1952.(April 2012 – sekarang) menjadi Komisaris Independen Perseroan. (2008

April 2012) menjadi wiraswasta. (1997 2008) General ManagerPerseroan. (1995 – 1996) Sales Manager CV Megasari (PT ISTW SoleAgent). (1994 – 1995) Sales Manager PT Indomitra Sedaya. (1973 –1994) Ass GM PT Indonesia Steel Tube Works (ISTW).

Direksi

Ibnu SusantoDirektur Utama, 71 tahun, Warga Negara Indonesia. Pendidikanformal terakhir SMA di Jakarta (1961).

Lahir di Tangerang pada tanggal 16 Mei 1941.(1980 – sekarang) menjadi Direktur Utama Perseroan. (2011 – sekarang)Komisaris PT Saranacentral Bajatama Tbk. (2001 – 2011) KomisarisUtama PT Saranacentral Bajatama Tbk. (1997 – sekarang) KomisarisUtama PT Cakra Bhakti Para Putra. (1993 – 2002) Presiden DirekturPT Saranacentral Bajatama Tbk. (1989 – sekarang) Presiden DirekturPT Indometal Centraltama Industry. (1977 – sekarang) Presiden DirekturPT Nugraha Purnama. (1974 – sekarang) Presiden Direktur PT SaranaSurya Sakti. (1973 – sekarang) Presiden Direktur PT Sarana Steel. (1972 –1997) Direktur Utama PT Radjin. (1969 – 1971) Direktur PT CahayaOnderdil Sepeda. (1964 – 1968) Manager Produksi PT Djawa Mulia.(1961 – 1963) Karyawan Heng Gwan.

Bertanggung jawab memimpin, mengarahkan, menugaskan, mengawasiseluruh jajaran yang berada dibawah tanggung jawabnya untukmencapai tujuan perusahaan.

83

Tedja Sukmana HudiantoWakil Direktur Utama, 49 tahun, Warga Negara Indonesia. Pendidikanformal terakhir di Waseda University Electronic CommunicationFaculty, Tokyo – Japan, bidang studi Electronic Communication (1989).

Lahir di Surabaya pada tanggal 27 Juli 1963.(1998 – sekarang) Wakil Direktur Utama Perseroan. (2011 – sekarang)Direktur PT POSES. (1997 – sekarang) Direktur Utama PT Cakra BhaktiPara Putra. (1993 – 1998) Direktur Perusahaan Dagang & IndustriPT Radjin. (1991 – sekarang) Direktur PT NAR Stainless Steel Center.(1989 – sekarang) Direktur PT Kasih Jatim. (1989 – 1991) Account OfficerBank of Tokyo Ltd, Cabang Surabaya.

Bertanggung jawab membantu Direktur Utama dalam hal memimpin,mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh jajaran yang beradadibawah tanggung jawabnya untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tikman UtomoDirektur, 67 tahun, Warga Negara Indonesia. Pendidikan formalterakhir di Mitra Management Centre, Jakarta, bidang studiManajemen Produksi (1992).

Lahir di Banyuwangi pada tanggal 18 Januari 1945.(1996 – sekarang) Direktur Perseroan. (1972 – 1996) Manager ProduksiPerseroan. (1971 – 1972) Karyawan Pertamina (Refinery) Sungai Gerong,Palembang. (1970 – 1971) Karyawan PT Roda Mas, Jakarta.

Bertanggung jawab memimpin, mengarahkan, menugaskan, mengawasiseluruh fungsi bisnis yang menyangkut dalam bidang operasional agarsesuai dengan tujuan dan kebijakan perusahaan.

Soediarto SoerjoprahonoDirektur, 66 tahun, Warga Negara Indonesia. Pendidikan formalterakhir SMA di Surabaya (1964).

Lahir di Temanggung pada tanggal 12 Oktober 1945.(1980 – sekarang) menjadi Direktur Perseroan. (2011 – sekarang)Komisaris Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk. (2002 – 2011) DirekturUtama PT Saranacentral Bajatama Tbk. (1993 – 2002) DirekturPT Saranacentral Bajatama Tbk. (1989 – sekarang) Direktur PT IndometalCentraltama Industry. (1997 – sekarang) Direktur PT Nugraha Purnama.(1974 – sekarang) Komisaris PT Sarana Surya Sakti. (1973 – sekarang)Direktur PT Sarana Steel. (1972 – 1997) Komisaris PT Radjin. (1971 –1973) Direktur CV Nugraha. (1968 – 1970) Manager Exim CV PelitaTrading.

Bertanggung jawab merencanakan, mengarahkan dan mengawasiseluruh kegiatan Penjualan dan Pemasaran termasuk jugamerencanakan strategi Penjualan dan Pemasaran

84

Anton SubagiyantoDirektur Tidak Terafiliasi, 59 tahun, Warga Negara Indonesia.Pendidikan formal terakhir Master of Science (HRM) AmericanUniversity of Hawaii, bidang studi Human Resources Management(2003).

Lahir di Jakarta pada tanggal 14 Oktober 1953.(April 2012 – sekarang) menjadi Direktur HRD Perseroan. (2000 – April2012) Deputy Director HRD Perseroan. (1999 – 2000) Senior HumanResources Manager PT Philips Ralin Electronics Indonesia. (1997 – 1999)Senior HR & Organization Development Manager PT HM Sampoerna.(1993 – 1997) Corporate HR Manager PT HM Sampoerna. (1990 – 1993)HRD Group Head Dirgahayu Group. (1989 – 1990) HR Division HeadPT OMETRACO. (1979 – 1989) Personalia Manager PT UnileverIndonesia.

Bertanggung jawab merencanakan, mengembangkan danmengimplementasikan strategi di bidang pengelolaan danpengembangan SDM (termasuk perekrutan dan pemilihankebijakan/practices, disiplin, keluhan, konseling, upah danpersyaratannya, kontrak kontrak, pelatihan dan pengembangan,perencanaan suksesi, moril & motivasi, kultur dan pengembangan sikapdan moral kerja, manajemen penimbangan prestasi dan manajemenmutu) agar selaras dengan tujuan dan kebijakan perusahaan.

Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Anggaran Dasar diangkat oleh hasil Rapat UmumPemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.

Besaran remunerasi untuk Komisaris dan Direksi Perseroan sebesar Rp4.047 juta pada tanggal 30 Juni 2012,sebesar Rp6.118 juta pada tanggal 31 Desember 2011, sebesar Rp5.877 juta pada tanggal31 Desember 2010 dan sebesar Rp6.880 juta pada tanggal 31 Desember 2009.

Dasar penetapan jumlah remunerasi berdasarkan keputusan para pemegang sahan melalui Rapat UmumPemegang Saham Perseroan .

Sekretaris Perusahaan

Untuk memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam LK No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan,Direksi Perseroan telah menetapkan Drs. John Benny Tibuludji sebagai Sekretaris Perusahaan (CorporateSecretary) Perseroan yang berlaku efektif pada tanggal 27 Juni 2012 sesuai dengan Surat Keputusan Nomor010/LGL SK/VI/2012 tertanggal 27 Juni 2012.

Adapun tugas tugas Sekretaris Perusahaan, yaitu:1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan peraturan yang berlaku di bidang Pasar

Modal;2. Memberikan pelayanan atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi

Perseroan;3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang undang No. 8 tahun

1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam LK dan masyarakat.

Komite Audit

Sehubungan dengan kewajiban memiliki Komite Audit sesuai dengan Peraturan Nomor IX.I.5, LampiranKeputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP 629/PM/2004 tentang Pembentukan dan PedomanPelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan Bursa No.I A tentang Pencatatan Saham dan Efek BersifatEkuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, berdasarkan Surat Pernyataan KesediaanMembentuk Komite Audit PT Steel Pipe Industry Of Indonesia Tbk tertanggal 20 Juni 2012, ditandatanganioleh Direktur Utama Perseroan, dinyatakan kesediaan dan berjanji untuk membentuk Komite Audit sesuai

85

dengan ketentuan yang berlaku selambat lambatnya dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggaldimulainya pencatatan dan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.

Piagam Unit Audit Dan Unit Audit Internal Perseroan

Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal pada tanggal8 Oktober 2012 sesuai dengan Peraturan No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan PiagamAudit Internal tanggal 28 Nopember 2008, dimana Perseroan diwajibkan untuk membentuk Piagam AuditInternal (Internal Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.Perseroan juga telah menunjuk dan mengangkat Teguh Santoso Hauw sebagai Kepala Satuan Audit Internalberdasarkan surat penunjukan yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan diketahui oleh Dewan Komisaristertanggal 8 Oktober 2012.

4. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

5. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa kualitas dan kompetensi dari sumber daya manusia (“SDM”) yang dimiliki sangatpenting untuk mendukung Perseroan dan Entitas Anak dalam mencapai maksud dan tujuannya yaitumenjalankan usaha usaha dari pembuatan penggalbanian (galvanizing) dari welded steel pipes dan tubesdengan selaras. Kinerja Perseroan dan Entitas Anak tidak lepas dari dukungan SDM yang memilikipengalaman, keahlian dan berdedikasi tinggi.

Sistem pembayaran gaji/upah bagi karyawan Perseroan telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Regional(UMR) sesuai dengan ketentuan pembayaran upah minimum yang berlaku di lokasi lokasi kegiatan usahaPerseroan.

Pada tanggal 30 September 2012 Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 1.153 orang karyawan. Berikutini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan Fungsi bisnis, jenjang manajemen,jenjang pendidikan, usia, status karyawan, dimana Komisaris dan Direksi tidak termasuk dalampengelompokan karyawan.

Dewan Komisaris

Komisaris UtamaWakil Komisaris Utama/Independen

KomisarisKomisarisKomisaris

Komisaris Independen

Direktur Utama

Wakil Direktur Utama

Corporate Secretary

Komite Audit

Internal Audit

Direktur Sales & Marketing Direktur Operasional Direktur HRD & Umum

Sr. Manager SAP GM Finance &Accounting

Plant ManagerUnit I & II

Plant ManagerUnit III

Plant ManagerUnit IV

GM Unit IV

86

Perseroan

Berikut komposisi Perseroan menurut fungsi bisnisnya adalah sebagai berikut :

Fungsi Bisnis30


2012 2011 2010 2009Logistik 137 142 149 173Produksi 769 759 849 856Pemasaran 33 28 33 33Keuangan 41 41 41 41SDM 108 108 111 111Manajemen Umum 65 64 67 68Total 1.153 1.142 1.250 1.282

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang manajemen adalah sebagai berikut:

Jenjang Manajemen30 September 31 Desember

2012 2011 2010 2009General Manager 3 3 3 3Manager/Sr. Mgr 26 27 34 36Spdt/Officer 34 34 29 29Supervisor 73 74 76 76Foreman 159 153 153 158Pelaksana 617 609 701 724Staff/Adm 241 242 254 256Total 1.153 1.142 1.250 1.282

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan jenjang pendidikan adalah sebagai berikut ;

Jenjang Pendidikan30 September 31 Desember

2012 2011 2010 2009Sarjana S2&S3 11 10 10 10Sarjana S1 155 144 146 147Sarjana Muda (D1&D3) 95 94 97 98SMU dan kebawah 892 894 997 1.027Total 1.153 1.142 1.250 1.282

Komposisi karyawan Perseroan berdasarkan usia adalah sebagai berikut :

Usia30 September 31 Desember

2012 2011 2010 2009<25 tahun 237 226 227 229>25 – 30 301 306 346 317>30 35 306 296 344 380>40 – 45 110 103 105 109>45 – 50 129 127 130 14150 tahun 70 84 98 106Total 1.153 1.142 1.250 1.282

Komposisi karyawan Perseroan menurut status adalah sebagai berikut :

Status Karyawan30 September 31 Desember

2012 2011 2010 2009Karyawan Tetap 1.028 1.050 1.121 1.145Karyawan Kontrak 125 92 129 137Total 1.153 1.142 1.250 1.282

87

Perseroan saat ini mampunyai sekitar 36 karyawan kunci yang memiliki keahlian khusus di bidang teknis dannon teknis, seperti ahli Welder 1 G = 11 Orang, Welder 2G = 1 Orang , Welder 3 G = 13 Orang , UT Level 2 = 5Orang, RT Level 1 = 1 Orang, RT Level 2 = 1 Orang, Coating Level 2 = 1 Orang, PM/MT Level2 = 2 Orang, WI = 1Orang. Pada jabatan jabatan tertentu, keahlian khusus ini menjadi persyaratan menjadi persyaratan dankompetensi wajib karyawan.

Perseroan mempekerjakan 1 orang tenaga kerja asing sebagai staf ahli yang membantu Perseroan untukpeningkatan penjualan pipa otomotip terutama ke perusahaan Jepang. Perseroan tidak memiliki pembatasandalam hal memperkerjakan tenaga kerja asing. Berikut adalah keterangan mengenai tenaga ahli tebut.

Nama Posisi Kewarganegaraan Nomor Ijin MasaBerlaku

No KITAS MasaBerlaku

Niora Staf Ahli(Advisor)PabrikKarawang

Jepang 2C21JB1200 L 27 Juli2013

JBGAA63200 27 Juli 2013

Tunjangan dan Fasilitas KaryawanPerseroan dan Entitas Anak menyediakan beberapa macam fasilitas dan tunjangan yang diberikan bagikaryawan. Fasilitas dan program kesejahteraan tersebut diperuntukkan bagi seluruh karyawan Perseroan danEntitas Anak. Fasilitas dan tunjangan yang diberikan adalah sebagai berikut :

- Fasilitas Ibadah- Fasilitas Pendidikan- Fasilitas Koperasi- Fasilitas Olah Raga- Fasilitas Air Bersih- Beasiswa- Bantuan Uang Transport/Fasilitas Transport- Sumbangan Kedukaan, Pernikahan dan Kelahiran- Rekreasi karyawan beserta keluarga

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas fasilitas yang diberikan oleh Perseroan dan Entitas Anaktersebut, telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi.

Pelatihan Pegawai

Perseroan memberikan pelatihan kerja kepada karyawannya agar dilatih untuk menjadi sumber daya yangberkualitas. Jenis –jenis pelatihan yang diberikan oleh Perseroan, yaitu :1. Jenis pelatihan untuk General

Sosialisasi IS policy, Internal Auditor ISO : 2008, Kredo 7K, Komunikasi Efektif, 5R Ditempat kerja,Memotivasi Diri, Memotivasi Karyawan, Teknik Presentasi, Trainning for Trainers, Awareness Competency,K3 Ditempat Kerja, Dasar Dasar Kepemimpinan, Teamwork, Industrial Relation, PDCA & seven tools,Melakukan Pekerjaan yang membutuhkan Kerja sama Tim, Pengetahuan Management SDM for Non SDM,Sistem Manajemen Mutu, Visi dan Misi SPINDO, Profile PT SPINDO, Teknik Supervisi untuk Kasir,melakukan komunikasi kerja tibal balik, Workplace 5S, Cost Control, Quality Awareness, MelakukanPerhitungan Dasar, Manajemen Pergudangan, Membuat Laporan, Assesor Competency, English : BasicBusiness Communication, Investigasi kecelakaan kerja, Teknik Pengisian Karti Kendali, OHSAS, TotalProductive Maintenance, SPC, Bekerja scr Aman dg Grindstone Potong, Kritik yang Membangun, Pedulidengan Material, Mensyukuri yang Ada, 360 Degree Feedback, Etika Bertelepon, K3 Galvanizing, ManagerRole & Function, Sting (Personal Growing), SWOT Analysis, Management Skill for New Manager, Leader vsManager, Leader vs Teamwork, Giving My Best, The Strength of love, Lead a Meeting, BC : HandlingMeeting, Ten Point Career Section, Intermediate Business Communication, APAR, Product & CustomerKnow How, No Body’s Perfect, Teknik Supervisi untuk Karu, Kepemimpinan Lanjutan, Lima Belas SikapAtasan yang membuat Bawahan Pana (seri 1).

88

2. Jenis Pelatihan untuk ProduksiBahan Baku Pipa Baja, Pipa Baja & Standarisasinya, Cacat cacat Pengelasan pada HF, Proses Mesin ERW,Unsur unsur Logam dalam Zinc Ketel, Menangani Material Secara Manual, Standard Inspecton and ProcessThreading, Proses Mesin Slitter, Proses Galvanizing, Masalah masalah dalam proses Galvanizing,Pengetahuan ERW, Setup & Penyetelan Pipa ERW, Pengelasan HF, Proses Stainless Steel, MelakukanInspeksi Sambungan Strip pada Forming, Menangani Stripcoil pada Uncoiler, Resiko & Potensi bahaya diPabrik Pipa Baja, FMEA, Proses Spiral, Cold Weld (Mengenal dan Menanganinya), Overhed Crane, Coating,Sosialisasi WI & Prosedur Mesin Spiral, Proses Haven, Mengendalikan Berat Lap Zn pd Ketel, Proses SIOSCrane, Mengidentifikasi Diameter Pipa, Teknik Pengukuran dengan Baume Meter, RF. Generator EnibelProtection Mill K1, Overall Equipment Effectiveness, Proses Endfacing, Pemeriksaan & Pengujian Tiang Baja& Tiang Telepon, Teknik Pembacaan pH indikator dengan Kertas Lakmus, Penanganan Limbah Industri,Teknik Inspeksi Laporan ERW.

3. Jenis Pelatihan TeknikMemeriksa Kesalahan Memasang & Melepas Bearing, Menggunakan Perkakas Tangan, Alat Ukur &Pengukuran, Perawatan Mandiri, Membaca & Menggambar Teknik, Pemeriksaan & Perawatan MesinProduksi, Pelumas & Pelumasan, Kalibrasi Dimensi, Mengidentifikasi Keausan Roll, Hydrolic & Pneumatic,Pengenalan Simbol, Rangkaian Listrik, Desain Tiang, Gulung Dinamo, Daily Check Panel for MaintenancePersonel

4. Jenis Pelatihan Berbasis KompetensiMelakukan Pemotongan Plat dengan Mesin Potong, Melakukan Proses Ulir, Melakukan Proses End Facing,Mengelas dengan Proses Las Busur Manual, Melaksanakan Sistem Prosedur Administrasi Gudang,Mengoperasikan Muatan Tetap Dapat Bergerak, Melaksanakan Prosedur Prosedur Mutu, MengidentifikasiKeausan Roll, Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Gerinda, Memelihara Larutan Dasar, MelaksanakanProses Cleaning, Menggunakan Perkakas Tangan, Melakukan Proses Pelurus, Mengelola dan MenjagaSistem Kearsipan, Membantu Pelatihan Ditempat Kerja.

Perjanjian Kerja Bersama/PKB antara Perseroan dengan karyawanPerseroan telah mengeluarkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan telah mendapat pengesahan dari DinasNakertrans dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) tersebut yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu :

1. PKB Unit 1,2, 4 & KP dengan No. 560/291/106.04/2011 tanggal 24 Mei 20112. PKB Unit 3 dengan No. 560/2455/436.612/PKB 17/2010 tanggal 24 Juni 20103. PKB Unit 5 dengan No. 568/2196/HI Syaker/2012 tanggal 20 Juli 2012

Perusahaan juga memiliki Serikat dan Koperasi Karyawan yang terdiri dari :PUK SPSI terdiri dari :

a. PUK SPSI Unit 1,2, & KPb. PUK SPSI Unit 4c. PUK SPSI Unit 3d. PUK SPSI Unit SKF

Koperasi Karyawan dengan nomor :a. Copy Akta Perubahan No. 7459/BH/II/92 tanggal 16 Oktober 1992;b. Copy Keputusan Menteri Negara Koperasi, Pengusaha Kecil danMenengah No.

07/PAD/KDK1330/VII/2000 tanggal 20 Juli 2000;c. Copy SIUP No. 503/4454 A/436.6.11/2009 tanggal 15 Juli 2009;d. Copy TDP No. 503/4397.D/436.6.11/2009 tanggal 24 Juli 2009;e. Copy Surat Keterangan Pengurus Koperasi SPINDO tanggal 22 April 2009;f. Copy Surat keterangan terdaftar No. PEM 47C4/WPJ.11/KP.0803/2004 tanggal 29 03 2004

89

6. HUBUNGAN PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Entitas Anak dan pemegang saham berbentukbadan hukum dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Nama Perseroan SEI CBPPWardana Hudianto KU K/PSMakmur Widjaja WKUHary Susanto K D/PSIngewati/Kong Ay Ing KEndang Fifi Susanto KSoesilo Widjaja KIIbnu Susanto DU KU/PSTedja Sukmana Hudianto WDU DU/PSTikman Utomo D D/PSSoediarto Soerjoprahono D K/PSAnton Subagiyanto DTTPandu Lokiswara Salam PSNugraha Salam PSYamin Salam PSAhli waris Alm The Tjahjono Tedjokoesoemo PS

Keterangan:KU : Komisaris Utama DU : Direktur UtamaWKU : Wakil Komisaris Utama WDU : Wakil Direktur UtamaK : Komisaris D : DirekturKI : Komisaris Independen DTT : Direktur Tidak TerafiliasiPS : Pemegang Saham SEI : PT Spindo Engineering IndustryCBPP : PT Cakra Bhakti Para Putra

Struktur kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak

IbnuSusanto

TedjaSukmanaHudianto

SoediartoSoerjoprahono

Ir.TikmanUtomo

WardanaHudianto

GunantoHudianto

HarmanuHudianto

Ir.HardimanUtomo

GongHandimanUtomo

HarySusanto

PT Cakra BhaktiPara Putra (CBPP)

PanduLokiswaraSalam

NugrahaSalam

YaminSalam

Ahli waris AlmThe TjahjonoTedjokoesoem

PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO)

PT POSESPT SpindoEngineeringIndustry (SEI)

93,79% 1,17% 1,17% 0,92% 2,95%

90,00% 20,00%

42,51% 3,55% 14,99% 7,04% 12,22% 3,55% 3,55% 5,54% 5,54% 1,51%

10,00%

90

7. KETERANGAN TENTANG ENTITAS ANAK

7.1 PT Spindo Engineering Industry (”SEI”)

A. Riwayat SingkatAkta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Spindo Engineering Industry No.84 tanggal 29 Februari 2008 juncto AktaPerbaikan PT. Spindo Engineering Industry No.90 tanggal 25 Agustus 2008, keduanya dibuat di hadapanSitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapatkan pengesahan dari MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU71674.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU0093999.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara No.70 tanggal2 September 2011, Tambahan No.26704.

SEI mulai beroperasi pada bulan Maret tahun 2012.

B. Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan SEI adalah menjalankan usaha dalam bidang:i. Perdaganganii. Perindustrianiii. Jasa

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, SEI dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:i. Perdagangan

(i) Menjalankan usaha usaha di bidang perdagangan(ii) Bertindak sebagai agen, grosir barang barang engineering(iii) Distributor atau perwakilan dari badan perusahaan barang engineering (teknik)(iv) Ekspor dan impor barang barang engineering

ii. Perindustrian(i) Industri karoseri dan komponen kendaraan bermotor(ii) Industri manufacturing dan fabrikasi(iii) Industri logam dan baja(iv) Industri pengolahan barang barang dari logam, baja dan aluminium(v) Industri pipa dan valves(vi) Industri logam bukan besi(vii) Industri aksesories kendaraan bermotor

iii. Jasa(i) Menjalankan usaha usaha di bidang jasa(ii) Konsultasi bidang teknik engineering(iii) Jasa penyelenggara usaha teknik

iv. Jasa rekayasa (engineering)

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan SahamBerdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. Spindo Engineering Industry No.84 tanggal 29 Februari2008 juncto Akta Perbaikan PT. Spindo Engineering Industry No.90 tanggal 25 Agustus 2008, keduanya dibuatdi hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapatkan pengesahan dariMenteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.AHU71674.AH.01.01.Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU0093999.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 9 Oktober 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara No.70 tanggal2 September 2011, Tambahan No.26704, struktur permodalan SEI adalah sebagai berikut:

91



Perseroan 1.800.000 900.000.000 90,00PT Cakra Bhakti Para Putra 200.000 100.000.000 10,00


D. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara No.46 tanggal 31 Maret 2012 dibuat di hadapan Helen Sisceriany Ajinata, S.H.,Mkn., Notaris Kabupaten Gresik, yang telah diberitahukan kepadaMenteri Hukum dan Hak Asasi ManusiaRepublik Indonesia sebagaimana telah dicatat pada tanggal 21 Mei 2012 dengan No.AHU AH.01.10 18132, dandidaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU 0045150.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 21 Mei 2012, susunananggota Direksi dan Komisaris SEI adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Harmanu HudiantoDirektur : Gong Handiman Utomo

Dewan KomisarisKomisaris : Lita Mutiah

E. Sertifikasi

SEI telah memiliki Sertifikasi Akreditasi dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) No. LP 533 IDNtanggal 23 Juni 2011 yang berlaku hingga tanggal 22 Juni 2015; sertifikasi ini merupakan sertifikasi bahwaLaboratorium Test SEI telah mengikuti ISO/IEC 17025:2005 yang merupakan persyaratan standar untukkompetensi sebagai Laboratorium Test.

F. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Angka angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan laporankeuangan PT Spindo Engineering Industry untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 September 2012dan tahun tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh KantorAkuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.


Keterangan30 September

201231 Desember

2011 2010 2009

Jumlah Aset 1.054 1.003 1.188 1.092

Jumlah Liabilitas 384 302 188 92

Jumlah Ekuitas 669 701 1.000 1.000

Pendapatan 25Beban Usaha 82Rugi Bersih (57) 299

Analisa singkat atas perubahan signifikan

Liabilitas

Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan Tahun Yang Berakhir PadaTanggal 31 Desember 2010

Jumlah liabilitas SEI pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp302, juta, mengalami kenaikan sebesarRp114, juta atau naik sebesar 60,64% bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp188, juta. Kenaikanjumlah liabilitas ini disebabkan karena kenaikan hutang pihak berelasi dari Perseroan yang digunakan untukoperasional SEI.

92

Tahun Yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan Tahun Yang Berakhir PadaTanggal 31 Desember 2009

Jumlah liabilitas SEI pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp188, juta, mengalami kenaikan sebesarRp96, juta atau naik sebesar 104,35% bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp92, juta. Kenaikanjumlah liabilitas ini disebabkan karena kenaikan hutang pihak berelasi dari Perseroan yang digunakan untukoperasional SEI.

7.2 PT POSES (“POSES”)

A. Riwayat Singkat

Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT. POSES No.11 tanggal 7 Oktober 2011 dibuat di hadapan Petrus SuandiHalim, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU 55760 AH.01.01.Tahun 2011 tanggal15 November 2011.

PT Poses berstatus sebagai Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) berdasarkan Undang Undang No. 25Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan sesuai dengan Surat Pendafaran Penanaman Modal tanggal4 Oktober 2011 No.2679/1/PPM/I/PMA/2011.

B. Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan POSES adalah dalam bidang perdagangan besar dan jasa pelayanan purna jual.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, POSES dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

a.) Menjalankan usaha usaha di bidang distributor barang dagangan, antara lain electrical machinery(generator, tranformator) dan spare part industry machinery (electrical appliances, fluid powerequipment, industrial refrigerators, refrigerating equipments, air control machines, fire extinguishers),plumbing materials (pipes, valves, fittings, flanges, gauges, field instruments);

b.) Menjalankan usaha usaha di bidang impor barang dagangan, antara lain electrical machinery (generator,transformator) dan sparepart industry machinery (electric appliances, fluid power equipments, industrialrefrigerators, refrigerating equipment, air control machines, fire eatinguishers), plumbing materials (pipes,valves, fittings, flanges, gauges, field instruments);

c.) Menjalankan usaha purna jual

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT POSES No.11 tanggal 7 Oktober 2011 dibuat di hadapanPetrus Suandi Halim, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakimandan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU 55760.AH.01.01.Tahun 2011tanggal 15 November 2011, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU 0092491.AH.01.09.Tahun 2011tanggal 15 November 2011, struktur permodalan POSES adalah sebagai berikut:

Pemegang SahamNilai Nominal Rp892.500, per saham atau US$100

Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) %Modal Dasar 6.000 5.355.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor :

Hanchang Gauge Co. Ltd 875 780.937.000 35,00Valpe Co. Ltd 875 780.937.000 35,00Perseroan 500 446.250.000 20,00PT Alvindo Catur Sentosa 250 223.125.000 10,00

Jumlah Modal Dasar dan Ditempatkan Penuh 2.500 2.231.000.000 100,00Jumlah Saham Dalam Portopel 3.500 3.124.000.000

93


Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT POSES No.11 tanggal 7 Oktober 2011 dibuat di hadapanPetrus Suandi Halim, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakimandan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU 55760.AH.01.01.Tahun 2011tanggal 15 November 2011, dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU 0092491.AH.01.09.Tahun 2011tanggal 15 November 2011, susunan anggota Direksi dan Komisaris POSES adalah sebagai berikut:

Direksi

Direktur Utama : Han ChangmoonDirektur : Yang GwangdongDirektur : Jung KwanhyunDirektur : Kim Kyeong MokDirektur : Sujono RahimDirektur : Tedja Sukmana Hudianto

Dewan Komisaris

Komisaris : Yang Sangdong

8. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM BAIK LANGSUNGMAUPUN TIDAK LANGSUNG

8.1. PT Cakra Bhakti Para Putra (“CBPP”)

A. Riwayat Singkat CBPP adalah suatu perseroan terbatas, yang didirikan menurut hukum dan peraturan perundang undangannegara Republik Indonesia dengan nama PT Cakra Bhakti Para Putra, yang berkedudukan di Surabaya,berdasarkan Akta Pendirian nomor 134 tanggal 25 Februari 1997, dibuat dihadapan Veronica Lily Dharma, S.H.,Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia di bawahnomor C2 2550 HT.01.01.Th.97 tanggal 8 April 1997.

CBPP telah beberapa kali mengalami perubahan anggaran dasar, terakhir dalam rangka penyesuaian denganUndang Undang nomor 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas telah diubah seluruhnya berdasarkanAkta Pernyataan Keputusan Rapat No. 42 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sitaresmi PurpadewiSubianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang merupakan pernyataan kembali keputusan rapat tanggal 17 Maret2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadengan Surat Keputusan Nomor : AHU 34536.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008, telah didaftarkandalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0050168.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008, sertadiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 77 tanggal 23 September 2008, Tambahan No. 18764.

B. Kegiatan Usaha

Maksud dan tujuan CBPP ialah berusaha dibidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan,pengangkutan darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas CBPP dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagaiberikut:a. Bertindak sebagai pengembang;b. Konstruksi besi dan baja;c. Menjalankan usaha usaha dibidang pembangunan;d. Pembangunan konstruksi gedung, jembatan, jalan, bandara dermaga;e. Pemborong pada umumnya (general contraktor);f. Pengembang wilayah pemukimang. Bertindak sebagai agen, grosir barang barang engineering;

94

h. Distributor, agen dan sebagai perwakilan dari badan badan perusahaan;i. Ekspor dan impor;j. Ekspor impor dan perdagangan logam, baja dan aluminum;k. Grossier, supplier, leveransier dan commission house;l. Menjalankan usaha usaha dibidang perdagangan;m. Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property;n. Industri karoseri dan komponen kendaraan berotor;o. Industri kerajinan tangan;p. Industri kebutuhan rumah tangga (consumer goods);q. Industri logam bukan besi;r. Industri logam dan baja;s. Industri manufakturing dan pabrikasi;t. Menjalankan usaha usaha dibidang pertambagan;u. Angkutan darat (pipa/pipanisasi);v. Ekspedisi dan pergudangan;w. menjalankan usaha usaha dibidang transportasi;x. agrobisnis (perdagangan hasil hasil pertanian);y. agriindustri;z. industri pertanian;aa. peternakan;ä. menjalankan usaha usaha dibidang pertanian;cc. peternakan;dd. offset;ee. menjalankan usaha usaha dibidang perbengkelan;ff. jasa agen properti;gg. menjalanan usaha usaha dibidang jasa;hh. konsultasi bidang industri;ii. konsultasi bidang teknik engineering;jj. sarana penunjang perusahaan konstruksi;kk. konsultasi bidang arsitek, landscape, design dan interior.

C. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Sesuai dengan Anggaran Dasar CBPP yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan KeputusanRapat nomor 42 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sitaresmi Purpadewi Subianto, S.H., Notaris diSurabaya, yang merupakan pernyataan kembali keputusan rapat tanggal17 Maret 2008, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dengan Surat Keputusan nomor AHU 34536.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008, telahdidaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah nomor AHU 0050168.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008,serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 77 tanggal23 September 2008, Tambahan nomor 18764 struktur permodalan CBPP adalah sebagai berikut :


%Jumlah Saham Jumah Nominal(Rp)

Modal Dasar 400.000.000 200.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

1.Ibnu Susanto 61.331.763 30.665.881.500 42,512.Tedja Sukmana Hudianto 5.128.000 2.564.000.000 3,553.Soediarto Soerjoprahono 21.623.310 10.811.655.000 14,994.Ir. Tikman Utomo 10.162.259 5.081.129.500 7,045.Wardana Hudianto 17.627.675 8.813.837.500 12,226.Gunanto Hudianto 5.128.000 2.564.000.000 3,557.Harmanu Hudianto 5.128.000 2.564.000.000 3,558.Ir. Hardiman Utomo 7.995.573 3.997.786.500 5,549.Gong Handiman Utomo 7.995.573 3.997.786.500 5,54

95


%Jumlah Saham Jumah Nominal(Rp)

10.Hary Susanto 2.166.685 1.083.342.500 1,50Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 144.286.838 127.856.581.000 100Saham dalam Portepel 255.713.162 127.856.581.000


Susunan anggota Direksi dan Komisaris CBPP yang terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta PernyataanKeputusan Rapat nomor 42 tanggal 18 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Sitaresmi Purpadewi Subianto, S.H.,Notaris di Surabaya, yang merupakan pernyataan kembali keputusan rapat tanggal 17 Maret 2008, yang telahmendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan SuratKeputusan nomor AHU 34536.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008, telah didaftarkan dalam DaftarPerseroan dibawah nomor AHU 0050168.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 19 Juni 2008, serta diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia nomor 77 tanggal 23 September 2008, Tambahan nomor 18764, susunananggota Direksi dan Komisaris CBPP adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Ibnu SusantoKomisaris : Soediarto SoerjoprahonoKomisaris : Wardana Hudianto

DireksiDirektur Utama : Tedja Sukmana HudiantoDirektur : Tikman UtomoDirektur : Hary Susanto

9. TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI

Guna menunjang kegiatan usaha Perseroan, Perseroan telah menandatangani perjanjian penting yangdilakukan oleh Perseroan dengan Entitas Anak dan pihak lain yang memiliki hubungan afiliasi. Perjanjiantersebut diadakan oleh dan antara Perseroan dengan:

No Nama Pihak Nama dan Objek Perjanjian Jangka Waktu Sifat Hubungan Afiliasi1. PT Spindo Engineering

Industry (SEI)Perjanjian Pinjam Pakai tanggal 30

Desember 2011.Mengatur mengenai: Perseroan

meminjamkan ruangan kepada SEI dilokasi Perseroan Jl. Kalibutuh No.

189 191 Surabaya

Selama Perseroanbelum membutuhkanruangan tersebut.

Dengan hak Perseroanuntuk mengakhir

dengan pemberitahuantertulis sekurangnya 3

bulan sebelumpengakhiran.

Entitas Anak Perseroandengan kepemilikan

sebanyak 90%

2. SEI Perjanjian Pinjam Pakai tanggal 19Juli 2012.

Mengatur mengenai: Perseroanmeminjampakaikan ruangan danbeberapa mesin laboratorium di

lokasi Perseroan Jl, DesaCangkringmalang Beji Pasuruan

Selama Perseroanbelum membutuhkanruangan tersebut.

Dengan hak Perseroanuntuk mengakhir



Entitas Anak Perseroandengan kepemilikan

sebanyak 90%

3. PT Sarana Steel Perjanjian Pinjam Pakai tanggal 10Januari 2011.

Mengatur mengenai : Perseroanmeminjam pakai dari PT Sarana Steelruangan yang terletak di lokasi milikPT Sarana Steel Jl. Pageran JayakartaNo. 55 Jakarta, yang dipergunakan

Perseroan untuk kantorrepresentatif Jakarta

Selama PT Sarana Steelbelum membutuhkanruangan tersebut.

Dengan hak Perseroanuntuk mengakhiri



Kesamaan pengendali

96

No Nama Pihak Nama dan Objek Perjanjian Jangka Waktu Sifat Hubungan Afiliasi4. PT Takiron Indonesia Perjanjian Sewa Tanah tanggal 1

September 2002 jo. Addendum IPerjanjian Sewa tanggal 26

September 2007 Jo. Addendum IIPerjanjian Sewa Tanah tanggal 19Agustus 2009 jo. Addendum III

Perjanjian Sewa Tanah tanggal 19Agustus 2011.

Mengatur mengenai: Takironmenyewa tanah Perseroan di Desa

Cangkringmalang, Beji milikPerseroan dengan harga sewa USD94.000 untuk 2 (dua) tahun berlakusejak 1 September 2011 sampaidengan 1 September 2013).

Berlaku sejak 1September 2007 sampai

1 September 2013.

Kesamaan pengendali

5. PT Takiron Indonesia(Takiron)

Perjanjian Jual Beli Pipa Baja tanggal7 Mei 2012.

Mengatur megenai: pemberian jasapekerjaan kepada Perseroan

sehubungan dengan bahan baku coil.Harga yang diberlakukan adalahsesuai dengan kondisi pasar pada

saat order diberikan Takiron kepadaPerseroan.

5 Tahun hingga tanggal6 Mei 2017

Kesamaan Pengendali

6. PT Citra Cakra Logam (CCL) Perjanjian Jual Beli danPengangkutan Limbah Zinc Dross

tertanggal 13 Agustus 2012.Mengatur mengenai: penjualan ZincDross/Secondary Grade Zinc kepadaCCL dan CCL sepakat untuk membeli

dan mengangkut limbah ZincDross/Secondary Grade Zinc.

2 Tahun Kesamaan Pengendali

7. PT Sarana Surya Sakti (SSS) Perjanjian Jual Beli Pipa Bajatertanggal 7 Mei 2012.Mengatur mengenai:

Pemberian pekerjaan jasa danmembeli coil dari Perseroan

5 tahun hingga tanggal 6Mei 2017

Kesamaan Pengendali

8. PT Nar Steinless Steel (NSS) Perjanjian Jual Beli Pipa Bajatertanggal 7 Mei 2012.

Mengatur mengenai kesepakatanpembelian coil oleh NSS dari

Perseroan

5 (lima) tahun sampaidenga tanggal 6 Mei

2017

Kesamaan Pengendali

9. PT Alam Metal Mercuniaga(AMM)

Perjanjian Jual Beli Pipa Bajatertanggal 2 Juli 2012 .

Mengatur mengenai kesepakatanpembelian coil oleh AMM dari

Perseroan

5 Tahun hingga tanggal1 Juli 2017

Kesamaan Pengendali

10. PT Cakra Bhakti Para Putra(CBPP)

Perjanjian Jasa Manajementertanggal 9 Juli 2012.

Mengatur mengenai pemberian jasapengelolaan manajemen dari CBPPke Perseroan dengan biaya yangdisepakati sebesar Rp1.300, juta(satu miliar tiga ratus juta Rupiah)

Belum ditentukan Pemegang SahamPerseroan

11. PT Cakra Bhakti Para Putra(CBPP)

Perjanjian Pinjam Meminjamtertanggal 9 Juli 2012.

Mengatur mengenai pinjaman danasebesar Rp100.000, juta (seratus

miliar Rupiah), dengan bunga antara12% 13,8% per tahun

Belum ditentukan Pemegang SahamPerseroan

97

No Nama Pihak Nama dan Objek Perjanjian Jangka Waktu Sifat Hubungan Afiliasi12 PT Sarana Steel Perjanjian Pinjam Meminjam

tertanggal 13 Juli 2011.Mengatur mengenai pinjaman danasebesar Rp35.000, juta (tiga puluhlima miliar Rupiah), dengan bunga

sebesar 11% per tahun.

Belum ditentukan Kesamaan pengendali

13 PT Sarana Steel Perjanjian Pinjam Meminjamtertanggal 21 Juli 2011.

Mengatur mengenai pinjaman danasebesar Rp50.000, juta (lima puluh

miliar Rupiah), dengan bungasebesar 11% per tahun

Belum ditentukan Kesamaan pengendali

10. PERJANJIAN PENTING PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK DENGAN PIHAK KETIGA

PERJANJIAN KREDIT

a. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk berdasarkan Akta Perjanjian No. 20 tanggal 8 Juli 2011juncto Akta Perubahan Pertama No. 152 tanggal 22 Agustus 2011, dibuat dihadapan Sri Buena Brahmana,S.H., Notaris di Jakarta juncto Surat Perubahan BCA No. 30247/GBK/2012 tanggal 27 Juni 2012 (perihalpemberitahuan perpanjangan batas waktu penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit) juncto AktaPerubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 36 tanggal 7 November 2012, dibuat dihadapan Sri BuenaBrahmana, S.H., Notaris di Jakarta. Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit : 1. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dalam jumlah tidakmelebihi Rp100.000.000.000,

2. Fasilitas Installment Loan, hingga jumlah tidak melebihiRp.194.816.310.301,30,

3. Fasilitas Omnibus L/C, dalam bentuk Sight L/C, Usage L/C, UPASL/C, SKBDN Atas Unjuk, SKBDN Berjangka, dan Trust ReceiptRupiah, hingga jumlah pokok tidak melebihi USD 200,000,000.00,atau nilai yang setara dalam mata uang lain yang tersedia di BCA,kecuali untuk TR Rupiah hanya dalam mata uang Rupiah, denganbatasan jumlah sub limit dari pemberian jumlah pokok fasilitasOmnibus L/C sebagai berikut:

fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihiekuivalen Rp. 40.000.000.000,

Fasilitas TR Rupiah dengan jumlah pokok tidak melebihi USD130,000,000

Fasilitas Usance L/C/Upas L/C, SKBDN Berjangka, SKBDNBerjangka Dibayar Atas Unjuk dengan jumlah pokok tidakmelebihi USD 180,000,000

4. Fasilitas Bank Garansi, dengan jumlah pokok tidak melebihiRp30.000.000.000,

5. Fasilitas Letter of Guarantee, dengan jumlah pokok tidak melebihiUSD5,000,000.00

Selain itu Bank juga memberikan fasilitas Foreign Exchange Line kepadaDebitur dengan jumlah tidak melebihi USD6,000,000.00

98

Tujuan PenggunaanFasilitas

: 1. Pengambilalihan utang Perseroan kepada Bank Mandiri dan modalkerja Perseroan, khusus Fasilitas Kredit Lokal;

2. Pengambilalihan utang Perseroan kepada Bank Mandiri, khususFasilitas Installment Loan;

3. Pembelian bahan baku berupa besi baja dan spare part, khususFasilitas Omnibus L/C;

4. Jaminan atas proyek yang diperoleh Perseroan dan kepada pihakbea dan cukai, khusus Fasilitas Bank Garansi;

5. Mendiskonto wesel (dokumen) ekspor, khusus Fasilitas Letter ofGuarantee;

6. Menutup kekurangan jumlah Fasilitas Kredit Lokal yang diperlukanuntuk pengambilalihan utang Perseroan kepada Bank Mandiri,khusus Fasilitas Time Loan (sub limit dari Omnibus L/C);

7. Menjamin pembayaran utang Perseroan kepada Bank Mandiri,khusus Fasilitas Standby LC (sub limit dari Omnibus L/C);

8. Lindungi nilai kurs, khusus Fasilitas Forex Loan.

Bunga : a. Fasilitas kredit local 9,75% pa.b. Fasilitas Omnibus L/C 5,75% pa untuk USD; 9,75 pa (untuk Rupiah);dan 9,75 pa (untuk TR Rupiah).Besarnya suku bunga dapat ditinjau oleh BCA pada setiap saat sesuaiperkembangan moneter.

Batas WaktuPenggunaan

: 1. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran), terhitung sejak tanggal 8Juli 2012 dan berakhir pada 8 Juli 2013;

2. Fasilitas Omnibus L/C, terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 danberakhir pada 8 Juli 2013

3. Fasilitas Bank Garansi, terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 danberakhir pada 8 Juli 2013;

4. Fasilitas Letter of Guarantee, terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012dan berakhir pada 8 Juli 2013

5. Fasilitas Foreign Exchange Line: berakhir pada tanggal 8 Juli 2013.

Denda : 6% per tahun, jika Debitur lalai membayar hutang.

Jaminan : 1. Dua bidang tanah dan bangunan kantor terletak di Jalan KalibutuhNo.189 193 Surabaya, sesuai :a. Sertifikat HGB No.21/k/Kelurahan Tembok Dukuh, terletak di

Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, seluas 4.850 m2

atas nama Perseroan;b. Sertifikat HGB No.84/Kelurahan Tembok Dukuh, terletak di

Kelurahan Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya, seluas 920 m2

atas nama Perseroan,berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atas/di bawah,baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.Kedua sertifikat tanah milik Perseroan dijaminkan dengan:


NoSertifikat HakTanggungan

No.HGB

Luas(m2)

NilaiTanggungan

(Rp)1. 6481/2011 tanggal 6

12 201121 4.850 14.000.000

2. 6482/2011 tanggal 612 2011

84 920 2.650

99

2. Empat bidang tanah dan bangunan Pabrik I terletak di JalanRungkut Industri No.28 30, Surabaya sesuai :a. Sertifikat HGB No.6/Kelurahan Rungkut Kidul, terletak di

Kelurahan Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya, seluas 3.445 m2

atas nama Perseroan;b. Sertifikat HGB No.10/Kelurahan Kalirungkut, terletak di

Kelurahan Kalirungkut, Rungkut, Surabaya, seluas 2.641 m2 atasnama Perseroan;

c. Sertifikat HGB No.76/Kelurahan Kalirungkut, terletak diKelurahan Kalirungkut, Rungkut, Surabaya, seluas 5.707 m2 atasnama Perseroan;

d. Sertifikat HGB No.159/Kelurahan Rungkut Kidul, terletak diKelurahan Rungkut Kidul, Rungkut, Surabaya, seluas 18.338 m2

atas nama Perseroan,berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atas/di bawah,baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.Keempat bidang tanah dengan sertifikat tanah milik Perseroantersebut dijaminkan dengan:



No.HGB

Luas(m2)

NilaiTanggungan

(Rp)1. 6483/2011 tanggal 6

12 20116 2,455 5.100.000

2. 6979/2011 tanggal 612 2011

10 2,641 3.900

3. 6484/2011 tanggal 612 2011

76 5,707 36.900

4. 6578/2011 dated 612 2011

159 18,338 26.900

3. Dua bidang tanah dan bangunan Pabrik II terletak di Jalan RungkutIndustri II No.10, Surabaya sesuai :a. Sertifikat HGB No.16/Kelurahan Tenggilis Mejoyo, terletak di

Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Rungkut, Surabaya, seluas 3.594 m2

atas nama Perseroan;b. Sertifikat HGB No.88/Kelurahan Kalirungkut, terletak di

Kelurahan Kalirungkut, Rungkut, Surabaya, seluas 11.686 m2

atas nama Perseroan,berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atas/di bawah,baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

Kedua bidang tanah dengan sertifikat tanah milik Perseroandijaminkan dengan:



No.HGB

Luas(m2)

Nilai Tanggungan(Rp)

1. 6577/2011 tanggal6 12 2011

16 3,594 5,680

2. 6485/2011 tanggal6 12 2011

88 11,686 18,470

4. Sebidang tanah dan bangunan Pabrik III terletak di Jalan Mastrip IINo.860, Surabaya sesuai Sertifikat HGB No.1, terletak di DesaWurugunung, Karangpilang, Surabaya, seluas 29.800 m2 atas namaPT.Steel Pipe Industry Of Indonesia, berikut bangunan dan segala

100

sesuatu yang ada di atas/di bawah, baik yang telah ada maupunyang akan ada dikemudian hari yang dijamin dengan:


No Sertifikat Hak TanggunganNo.HGB

Luas(m2)

NilaiTanggungan

(Rp)

1. 6802/2011 tanggal 6 122011

1 29,800 31.670

5. Tujuh bidang tanah dan bangunan Pabrik IV terletak di JalanGununggansir, sesuai :a. Sertifikat HGB No.7/Cangkringmalang, terletak di Desa

Cangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 61.390 m2 atas namaPerseroan;

b. Sertifikat HGB No.23/Cangkringmalang, terletak di DesaCangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 23.692 m2 atas namaPerseroan;

c. Sertifikat HGB No.24/Gununggansir, terletak di DesaGununggansir, Beji, Pasuruan, seluas 15.985 m2 atas namaPerseroan;

d. Sertifikat HGB No.40/Cangkringmalang, terletak di DesaCangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 20.815 m2 atas namaPerseroan;

e. Sertifikat HGB No.44/Cangkringmalang, terletak di DesaCangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 4.760 m2 atas namaPerseroan;

f. Sertifikat HGB No.45/Cangkringmalang, terletak di DesaCangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 2.720 m2 atas namaPerseroan;

g. Sertifikat HGB No.52/Cangkringmalang, terletak di DesaCangkringmalang, Beji, Pasuruan, seluas 13.895 m2 atas namaPerseroan,

berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atas/di bawah,baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

Ketujuh bidang tanah tersebut dijaminkan dengan



Luas(m2)

NilaiTanggungan

(Rp)1. 2181/2011 tanggal 19 12 2011 7 61,390 24.3002. 2180/2011 tanggal 19 12 2011 23 23,692 9.3803. 2177/2011 tanggal 19 12 2011 24 15,985 6.3304. 2178/2011 tanggal 19 12 2011 40 20,815 8.3005. 2182/2011 tanggal 19 12 2011 44 4,760 1.9006. 2176/2011 tanggal 19 12 2011 45 2,720 1.1007. 2179/2011 tanggal 19 12 2011 52 13,895 5.500

6. Tiga bidang tanah dan bangunan Pabrik V terletak di KawasanIndustri Mitra Karawang, Jalan Mitra Raya II Blok F 2 Parungmulya,Ciampel, Karawang, sesuai :a. Sertifikat HGB No.49/Desa Parungmulya, terletak di Desa

Parungmulya, Ciampel, Karawang, seluas 19.530 m2 atas namaPerseroan;

101

b. Sertifikat HGB No.51/Desa Parungmulya, terletak di DesaParungmulya, Ciampel, Karawang, seluas 25.000 m2 atas namaPerseroan;

c. Sertifikat HGB No.01215/Desa Parungmulya, terletak di DesaParungmulya, Ciampel, Karawang, seluas 5.70 m2 atas namaPerseroan,


Ketiga bidang tanah tersebut dijaminkan dengan:



Luas(m2)

NilaiTanggungan

(Rp)1. 5255/2011 8 12 2011 49 19,530 21.7002. 4848/2011 dated 15 11 2011 51 25,000 27.8003. 4847/2011 tanggal 15 11

201101215 570 6.100

7. Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Mastrip II No.860,Surabaya sesuai Sertifikat Hak Milik No.749/Kelurahan Tanjungsari,terletak di Kelurahan Tanjungsari, Tandes, Surabaya, seluas 330 m2

atas nama Soediarto Soejoprahono, berikut bangunan dan segalasesuatu yang ada di atas/di bawah, baik yang telah ada maupunyang akan ada dikemudian hari.

8. Dua bidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Imam BonjolNo.14 16, Surabaya, sesuai :a. Sertifikat Hak Milik No.1009/Kelurahan Dr.Sutomo, terletak di

Kelurahan Dr.Sutomo, Tegalsari, Surabaya, seluas 351 m2 atasnama Wardana Hudianto;

b. Sertifikat Hak Milik No.1010/Kelurahan Dr.Sutomo, terletak diKelurahan Dr.Sutomo, Tegalsari, Surabaya, seluas 362 m2 atasnama Wardana Hudianto;


9. Sebidang tanah dan bangunan terletak di Jalan Ampera BuntuNo.31A, Jakarta, sesuai Sertifikat Hak Milik No.521/KelurahanRagunan, terletak di Kelurahan Ragunan, Pasar Minggu, JakartaSelatan, seluas 1.050 m2 atas nama Ibnu Susanto.Berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atas/di bawah,baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari.

10. Semua mesin, yang dimiliki Debitur yang ada di Gudang Debitur,atau dikemudian hari diletakan, sesuai Surat PernyataanNo.037/SDPD/CS/VII/2011, tanggal 8 Juli 2011, sesuai Daftar Mesintanggal 8 Juli 2011 yang dijamin dengan :


No.No/TanggalAkta Fidusia

No/TanggalSertifikat Fidusia

ObjekFidusia

NilaiPenjaminan

(Rp)1. 153/22 8

2011W1040541.AH.05.01.TH.2011/STDtanggal 12 122011

SemuaMesinmesinPerseroan

282.388

102

11. Tagihan dan Piutang, yang sekarang ada atau dikemudian hari,sesuai Daftar Tagihan Piutang tanggal 8 Juli 2011 yang dijamindengan :



No/TanggalSertifikatFidusia

Objek FidusiaNilai

Penjaminan(Rp)

1. 24/8 7 2011 Tagihan yangdimilikiPerseroan

350.000

12. Persediaan barang berupa bahan baku dan bahan jadi, yangsekarang ada atau dikemudian hari, sesuai Daftar PersediaanBarang per tanggal 30 Juni 2006 No.012/LGL EXT/VII/2011 tanggal8 Juli 2011 yang dijamin dengan



No/TanggalSertifikatFidusia

ObjekFidusia

NilaiPenjaminan

(Rp)1. 23/8 7 2011 Persediaan 500.000

13. Personal Guarantee, Tedja Sukmana Hudianto;14. Corporate Guarantee, PT Cakra Bhakti Para Putra.

Positive Covenants : 1. Menggunakan fasilitas kredit yang diberikan sesuai keperluansebagaimana dimaksud dalam Perjanjian.

2. Mentaati semua undang undang, peraturan pemerintah, kebijakanpemerintah, petunjuk atau instruksi dari pemerintah yang berlaku.

3. Segera memberitahukan kepada Bank secara tertulis tentangadanya setiap perkara yang menyangkut Perseroan, baik perdata,tata usaha negara, tuntutan pajak, penyidikan maupun perkarapidana yang akan mempengaruhi usaha maupun kekayaanPerseroan.

4. Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan denganpemberian fasilitas serta pelaksanaan Perjanjian meskipun fasilitastidak dipergunakan dan/atau Perjanjian dibatalkan.

5. Memberikan segala keterangan yang diminta oleh Bank yangberhubungan dengan pemberian fasilitas kredit dan agunan .

6. Mempertahankan hak atas kekayaan intelektual, antara lain hakcipta, paten dan merek yang telah dan akan dimiliki oleh Perseroan.

7. Membentuk dan memelihara sistem pembukuan, administrasi danpengawasan keuangan sesuai dengan prinsip akutansi yang umumditerima di Indonesia dan yang diterapkan secara terus menerusuntuk mencerminkan secara wajar keadaan kekayaan, keuanganserta hasil usaha Perseroan.

8. Mengijinkan Bank atau pihak yang ditunjuk oleh Bank pada setiapwaktu untuk memeriksa kegiatan, pembukuan dan catatan catatanlainnya yang dibuat Perseroan.

9. Menyampaikan kepada Bank dalam bentuk dan dengan rincianyang dapat diterima Bank:a. Laporan keuangan (neraca dan perhitungan rugi laba) tahunan

yang telah diaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar yangdisetujui oleh Bank dalam bentuk long form audited report,yang wajib disampikan selambat lambatnya 180 hari setelahtanggal penutupan tahun buku.

b. Laporan keuangan (neraca dan perhitungan rugi laba)semesteran bersifat internal, yang wajib di sampaikan selambat

103

lambatnya 60 hari setelah akhir periode tiap tiap laporan.c. Laporan keuangan (neraca dan perhitungan rugi laba) triwulan

bersifat internal, yang wajib di sampaikan selambat lambatnya60 hari setelah akhir periode tiap tiap laporan.

10. Memberikan prioritas terlebih dahulu atas laba usaha yang diterimaPerseroan untuk membayar kewajiban Perseroan yang jatuhkepada Bank.

11. Menjaga dan memelihara agar nilai saldo piutang usaha danpersedian Perseroan minimum sebesar jumlah baki debet(outstanding) utang akibat penggunaan fasilitas L/C dan fasilitasmodal kerja.

12. Memastikan dan mempertahankan agar kepemilikan sahamkeluarga Ibnu Susanto dan keluarga Hudianto dalam Perseroanminimum sebesar 51% dari keseluruhan saham yang dikeluarkandan memiliki hak suara yang sah dan tidak dijaminkan/digunakankepada pihak manapun.

13. Menyerahkaan laporan penilaian atas agunan kepada Bank, yangdikeluarkan oleh pihak penilai independent yang disetujui olehBank dan wajib disampaikan setiap 2 tahun sekali, denganketentuan bahwa jika pinjaman Perseroan berdasarkan pinjamankredit menjadi bermasalah maka laporan penilaian tersubut wajibdilakukan 6 bulan sekali.

14. Menyerahkan kepada Bank, fotokopi sesuai dengan asli dokumendokumen Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)/Upaya KelolaLingkungan (UKL) atas seluruh pabrik milik Perseroan termasukperubahannya.

15. Mensubordinasikan terhadap hutang seluruh pinjaman Perseroankepada pihak afiliasi dan pemegang sahamnya maupun pinjamandalam rangka private equity, baik yang telah ada maupun yang akanada di kemudian hari, dengan menyampaikan kepada Bankpernyataan tertulis dari seluruh pemberi pinjaman tersebut bahwapemberi pinjaman bersedia mensubordinasikan seluruh utangPerseroan kepada para pemberi pinjaman tersebut terhadap utang.

16. Memberitahukan secara tertulis kepada Bank apabila melakukanperubahan susunan pemegang saham dalam rangka private equitydimana kepemilikan saham keluarga Ibnu Susanto dan keluargaHudianto pada Perseroan tidak menjadi dibawah 51% darikeseluruhan saham yang di keluarkan oleh Perseroan dan memilikidan hak suara yang sah, yang wajib disampaikan selambatlambatnya 5 hari kerja setelah perubahan tersebut dilakukan.

17. Menjaga dan memelihara agar kondisi finansial (financia convents)dibawah ini terpenuhi :a. Current ratio minimum sebesar 1 kali. “current ratio” berarti

perbandingan (rasio) antara jumlah aktiva lancar Perseroanterhadap passiva lancar Perseroan.

b. Leverage ratio pertanggal 31 Desember 2011 maksimumsebesar 3,5 kali, dan per tanggal 31 Desember 2011 danseterusnya maksimum sebesar 2,5 kali. “leverage ratio” berartiperbandingan (rasio) antara jumlah utang Perseroan (tidaktermasuk shareholder loan dan affiliate laon yangdisubordinasikan terhadap utang) terhadap jumlahekuitas/modal (equity) Perseroan pada setiap akhir tahunlaporan.

c. Debt service coverage ratio pada tahun 2011 minimumsebesar 1 (satu) kali pada tahun 2012 dan seterusnyaminimum sebesar 1,5 kali. “debt service coverage ratio”berarti perbandingan (rasio) antara jumlah keseluruhan

104

pendapatan Debitur sebelum dikurangi kewajiban bunga,pajak, depresiasi dan amortisasi (ebita) terhadap jumlahkewajiban bunga dan angsuran pokok Perseroan.

18. Menjaminkan/mengagunkan kepada Bank denagn cara mumbuatdan menandatangani dokumen agunan atas seluruh agunan yangpada saat penandatanganan Perjanjian masih digunakan/dijamin diBank Mandiri, yang dilakukan selambat lambatnya 7 hari kerjasetelah pelunasan utang.

19. Melunasi setiap peningkatan jumlah atau menempatkan cashcollateral sebesar jumlah peningkatan baki debet (outstanding)utang akibat penggunaan Fasilitas Omnibus L/C berdasarkanPerjanjian apabila terjadi peningkatan jumlah baki debet(outstanding) utang akibat penggunaan fasilitas omnibus L/Cberdasarkan perjanjian kredit tersebut yang disebabkan fluktuasikurs sehingga melebihi jumlah Fasilitas Omnibus L/C.

20. Menyerahkan agunan tambahan berupa benda tetap apabilaagunan berupa tanah dan bangunan pabrik di tarik oleh Perseroan,dengan ketentuaan bahwa nilai pasar aguan tambahan tersebutminimum sama denagn nilai pasar agunan yang ditarik.

21. Menggunakan/menjaminkan kepada Bank dengan cara membuatdan menandatangani dokumen agunan atas tanah dan bangunandengan sertipikat kepemilikan berupa Sertipikat HGBNo.29/Parangmulya atas nama Perseroan.

Hal Hal Yang TidakBoleh DilakukanPerseroan

: 1. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/ataumengikatkan diri sebagai penanggung atau penjamin dalam bentukdan dengan nama apa pun dan/atau menggunakan hartakekeayaan debitor kepada pihak lain.

2. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepadaperusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usahasehari hari.

3. Melakukan transaksi dengan seseorang atau sesuatu pihak,termasuk tetapi tidak terbatas dengan perusahaan afiliasinya,dengan cara yang berbeda atau diluar praktek dan kebiasaan yangada.

4. Mengajukan permohonan pailit atau pormohonan penundaanpembayaran kepada instansi yang berwenang (pengadilan).

5. Melakukan investasi, penyertaan atau membuka usaha baru selainusaha yang telah ada.

6. Menjual atau melepaskan harta tidak bergerak atau harta kekayaanutama dalam menjalankan usahanya, kecuali dalam rangkamenjalankan usaha sehari hari.

7. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pemisahanatau pembubaran.

8. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar, susunan direksidan dewan komisaris.

9. Mengubah susunan pemegang saham selain sebagaimanadimaksud pada Pasal 13 huruf p Perjanjian.

10. Membagikan dividen kepada (para) pemegang saham Debitur,kecuali tepenuhi syarat syarat sebagai berikut :a. Pembagian dividen hanya kepada investor yang melakukan

private equity (tidak termasuk pemegang saham pendiri ataupemegang saham yang ada pada saat penendatangananPerjanjian /existing sharehorders);

b. Debitur telah membayar seluruh utang yang telah jatuhtempo;

105

c. Kewajiban menjaga kondisi financial (financial covenants)tetap terpenuhi;

d. Jumlah/nilai dividen yang dibagikan tidak menggangu likuiditasdan aliran dana yang di butuhkan untuk operasional Debitur;dan

e. Jumlah dividen yang dibagikan tersebut maksimum sebesar20% dari laba bersih tahun buku sebelumnya.

Kejadian Kelalaian : 1. Kelalaian Perseroan membayar utang pada waktu dan dengan carasebagimana ditentukan dalam Perjanjian.

2. Perseroan lalai atau tidak memenihi syarat syarat atau ketentuanketentuan yang diatur dalam Perjanjian serta perjanjian lainnyasehubungan dengan Perjanjian, baik yang telah ada maupun yangakan dibuat di kemudian hari.

3. Pemberi agunan dan/atau penjamin melalaikan kewajibannyaberdasarkan dokumen agunan dan/atau akta pemberian jaminan.

4. Pihak lain yang utangnya dijamin dengan agunan dan/atau jaminanpribadi dan/atau jaminan perusahaan yang sama dengan agunandan/atau jaminan Perseroan telah dinyatakan lalai oleh Bank.

5. Debitur menggunakan fasilitas kredit menyimpang dari maksud dantujuan penggunaannya

6. Menurut penilaian Bank, keadaan keuangan, bonadifitas dansolvabilitas Debitur dan/atau penjamin mundur sedemikian rupasehingga mempengaruhi kemampuan Perseroan dan/ataupenjamin dalam melakukan pembayaran utang.

7. Perseroan dan/atau pemberi agunan dan/atau penjaminmengajukan permohonan pailit atau dinyatakan pailit ataumengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang atau karenasebab apa pun tidak berhak lagi untuk mengurus dan menguasaiharta kekayaan Perseroan dan/atau pemberi agunan dan/ataupenjamin.

8. Sebagian besar atau seluruh harta kekayaan Debitur dan/ataupemberi agunan dan/atau penjamin disita akibat akibat tersangkutsuatu perkara atau sengketa secara material dapat mempengaruhikemampuan Debitur dan/atau pemberi agunan dan/atau penjamindalam memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian kreditdan/atau akta pemberi jaminan

9. Agunan yang diberikan oleh Perseroan dan/atau pemberi agunanmusnah, berkurang nilainya atau disita pihak lain baik sebagianatau seluruhnya atau karena seuatu hal berakir hak penguasaanya.

10. Suatu persetujuan yang dibuat atau agunan yang diserahkan olehPerseroan dan/atau pemberi agunan dan/atau penjamin kepadaBank atau suatu keterangan atau pernyataan yang diberikankepada Bank, dalam Perjanjian, terbukti tidak benar.

11. Perseroan dan/atau penjamin terlibat dalam perkara di pengadilanyang menurut penilaian Bank dapat mengakibatkan Perseroandan/atau penjamin wajib membayar ganti rugi dan/ataupembayaran lainnya yang secara material dapat mempengaruhikemampuan Perseroan untuk melakukan pembayaran hutang.

12. Perseroan dan/atau penjamin melakukan tindakan yang melanggarsuatu ketentuan atau peraturan hukum yang berlaku yang dapatmengakibatkan usaha Perseroan dan/atau penjamin dicabutdan/atau secara langsung maupun tidak langsung dapatmempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibanberdasarkan Perjanjian.

106

13. Dimasukkannya suatu permohonan dari pihak lain terhadapPerseroan untuk dinyatakan pailit atau ditunjuk orang/pihak lainuntuk menguasai harta kekayaan Perseroan dan hal tersebut tidakdapat di selesaikan oleh Perseroan dalam waktu 30 hari sejaktanggal diajukannya permohonan atau penunjukan tersebut.

14. Perseroan atau penjamin meninggal dunia, dalam hal Perseroanatau penjamin bukan merupakan badan usaha.

15. Perseroan dan/atau penjamin dibubarkan atau dilikuidasi (apabilaPerseroan dan/atau penjamin berbentuk badan).

16. Perseroan lalai memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjianlainnya atau perjanjian dengan nama apapun juga yangditandatangani oleh Perseroan dan Bank dan atau pihak lainnya.

Jika terjadi kelalaian maka Pasal 1266 KUHPerdata tidak berlaku,khususnya yang mengatur keharusan untuk mengajukan permohonanpembatalan perjanjian melalui Pengadilan Negeri, dan Bank berhakmenyatakan utang menjadi jatuh waktu dengan seketika dan wajib dibayar sekaligus lunas oleh Perseroan.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Surabaya, dengan tidak mengurangi hak Bank untukmenggugat Perseroan pada pengadilan lain.

CatatanBerdasarkan Surat PT Bank Central Asia Tbk kepada Perseroan No.30124/GBK/2012 tanggal 20 Maret 2012 perihalPersetujuan IPO PT Steel Pipe Industry of Indonesia, yang menyebutkan persetujuan tertulis untuk:

- Melakukan pengeluaran saham baru Perseroan yang akan ditawarkan kepada masyarakat melaluipenawaran umum perdana saham kepada masyarakat (IPO).

- Melakukan perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuananggaran bagi perseroan terbuka sesuai dengan peraturan yang berlaku dibidang pasar modal khususnyaperaturan BAPEPAM LK.

- Melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan (khususnya perubahan modal ditempatkan dandisetor Perseroan) dan susunan pemegang saham Perseroan dengan masuknya pemegang saham publikmelalui penawaran umum perdana saham kepada masyarakat (IPO);

- Melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Persreoan (khususnya dengan adanyajabatan Direktur Tidak Terafiliasi dan Komisaris Independen)

Selain persetujuan diatas BCA juga memberikan waiver atas negative covenant sehingga menjadi:- Debitur wajib menjaga porsi kepemilikan Ultimate Shareholder founder (keluarga Ibnu Susanto,

Keluarga Hudianto, termasuk keluarga Tikman Utomo) di Perseroan tidak lebih rendah dari 51%;- Tidak ada pembatasan untuk pembagian deviden.

b. Perjanjian Kredit dengan PT Bank DBS Indonesia berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 63 tanggal 28 Juli2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto,S.H., Notaris di Surabaya, sebagaimana diubahdengan:

1. Perubahan Pertama Atas Perjanjian Kredit No.115/PFPA DBSI/IV/2009, tanggal 7 April 2009, dibuatdibawah tangan;

2. Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No.404/PFPA DBSI/XI/2009, tanggal 24 Nopember 2009,dibuat dibawah tangan;

3. Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No.407/PFPA DBSI/XI/2010, tanggal 8 Nopember 2010,dibuat dibawah tangan;

4. Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No.082/PFPA DBSI/III/2011, tanggal 4 Maret 2011, dibuatdibawah tangan;

5. Akta Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No.139 tanggal 19 Mei 2011, dibuat dihadapan AgnesNinik Mutiara Widjaja, S.H., Notaris di Surabaya; dan

6. Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No.349/PFPA DBSI/IX/2011, tanggal 13 September 2011,dibuat dibawah tangan.

7. Akta Perubahan dan Penegasan Kembali Atas Fasilitas Perrbankan No. 17 tanggal 2 Mei 2012 yangdibuat dihadapan Agnes Ninik Muatiara Widjaja, SH., Notaris di Surabaya.

107

Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Fasilitas Kredit : Kreditur telah menyetujui untuk memberikan fasilitas perbankankepada Debitur dalam bentuk uncommitted omnibus facility hinggamaksimum sejumlah USD25,000,000.00 yang ekuivalen dalam matauang IDR dan/atau JPY dan/atau EUR, dengan jangka waktupembiayaan maksimum 210 hari kalender dari tanggal B/L, dengansub fasilitas dalam bentuk :1. Sub Fasilitas Impor L/C, berupa transaksi transaksi sight/usance

Letter Of Credit Payable at Sight (UPAS) Letter of Credit dalamjumlah maksimum USD 25,000,000.00 atau ekuivalen dalam matauang IDR dan/atau JPY dan/atau EUR, degan jangka waktuberlakunya LC maksimum 180 hari kalender dan jangka waktupembiayaan usance L/C maksmum 180 hari kalender dari tanggalB/L serta angka waktu pembiayaan sight L/C maksimum 90 harikalender ;

2. Sub Fasilitas SKBDN, berupa transaksi transaksi Sight/UsanceSKBDN dengan sub jumlah fasilitas tersedia maksimum hinggasebesar USD 25,000,000.00 atau ekuivalennya dalam mata uangIDR dengan jangka wkatu berlakunya SKBDN maksmum 180 harikalender, dan jangka waktu pembiayaan usance SKBDN maksimum180 hari kalender dari tanggal Bill of Lading serta jangka waktupembiayaan sight SKBDN maksimum 90 hari kalender;

3. Sub Fasilitas Trust Receipt (T/R), dalam jumlah maksimum USD25,000,000.00 atau ekuivalennya dalam mata uang IDR dan/atauJPY dan/atau EUR dengan jangka waktu penarikan maksmum 210hari kalender dari tanggal B/L; Jangka waktu pembiayaanberdasarkan sight L/C/Sight SKBDN ditambah jangka waktupenarikan subfasilitas T/R maksimum 210 hari kalender;

4. Sub Fasilitas Export bill surat kredit berdokumen dalam negeriSKBDN Clean, dalam jumlah maksimum USD 25,000,000.00;

5. Sub Fasilitas Export bill letter of credit (clean) (EBLC C), dalamjumlah maksimum USD 25,000,000.00 atau ekuivalennya dalammata uang IDR dan/atau JPY dan/ata EUR;

6. Sub Fasilitas Export Bill surat kredit berdokumen dalam negeriwith discrepancies (EBLC) (SKBDN D), dalam jumlah maksimumUSD 25,000,000.00 atau ekuivalennya dalam mata uang IDRdan/atau JPY dan/ata EUR ;

7. Sub Fasilitas Export Bill Letter of Credit with discrepancies EBLC D,berupa transaksi transksi sight/usance L/C dalam jumlahmaksimum USD 25,000,000.00 atau ekuivalennya dalam matauang IDR dan/atau JPY dan/ata EUR.

Jangka Waktu Fasilitas : Berakhir pada tanggal 31 Maret 2013 atau pada akhir jangka waktupenerbitan Sight/Unsance L/C, Sight/Unsance SKBDN, T/R, mana yangpaling akhir.

Bunga : 1. Fasilitas impor L/C UPAS L/C Sibor +3%.2. Total L/C (SKBDN) UPAS L/C Sibor +3%3. Trust Receipt (T/R) 5,75% untuk SKBDN4. Fasilitas Export Bill Lokal L/C (SKBDN Clean)5. Sub Fasilitas Export bill letter of credit (clean) (EBLC C) 5%6. Sub Fasilitas Export Bill 5%7. Sub Fasilitas Export Bill Letter of Credit 5%

108

Jaminan : 1. Jaminan Fidusia, atas persedian barang Perseroan, terletak di DesaCangkring Malang, Beji, Pasuruan, Jawa Timur, (“Fidusia Persedian1”), dan/atau jaminan fidusia atas tagihan/piutang dagang Debitur(“Fidusia Piutang 1”), dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya USD2,000,000.00

2. Jaminan Fidusia, atas persedian barang Perseroan, terletak di :a. Jalan Rungkut Industri I/28 30, Surabaya;b. Jalan Rungkut Industri II/10, Surabaya;c. Jalan Mastrip Waru Gunung No.860, Surabaya;d. Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan.

dan di lokasi lain yang ditentukan kemudian (“Fidusia Persediaan 2”)dan/atau jaminan fidusia atas tagihan/piutang dagang Perseroan(“Fidusia Piutang 2”), dengan nilai penjaminan sekurang kurangnyaUSD 15,000,000.00.Pemberian jaminan jaminan fidusia kepada PT.Bank DBS Indonesiasebagaimana tersebut di atas, telah disetujui oleh RUPSLB Perseroandan Dewan Komisaris Perseroan, sebagaimana dinyatakan berturutturut dalam Akta Berita Acara No.62 tanggal 28 Juli 2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H., Notaris di Surabaya danAkta Persetujuan Komisaris No.51 tanggal 25 Januari 2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H., Notaris di Surabaya.

Catatan :Ketentuan mengenai jaminan di atas, telah dilaksanakan dengan:

a. Akta Jaminan Fidusia (Persediaan Barang Dagangan) No.64 tanggal28 Juli 2008, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto,S.H., Notaris di Surabaya, mengatur antara lain:1) Para Pihak:

a) PT.Bank DBS Indonesia, selaku Penerima Fidusia; danb) Perseroan selaku Pemberi Fidusia.

2) Obyek Jaminan FidusiaPersediaan barang dagangan berupa bahan baku, yang terletakdi:a) Jalan Rangkut Industri I No.28 32, Surabaya;b) Jalan Rangkut Industri II No.10, Surabaya;c) Desa Warugunung, Kecamatan Karangpilang, Surabaya;d) Jalan Kabupaten, Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan,sebagaimana dirinci dalam Daftar Persediaan Bahan Baku per30 Juni 2008.

3) Nilai Obyek Jaminan: Rp.69.000.000.000,4) Nilai Penjaminan: USD 15,000,000,000.005) Asuransi: Pemberi Fidusia wajib menutup asuransi atas Objek

Jaminan Fidusia dengan Banker’s Clause6) Domisili Hukum: Pengadilan Negeri Surabaya

b. Akta Jaminan Fidusia (Piutang Dagang) No.65 tanggal 28 Juli 2008,dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H., Notaris diSurabaya, dengan nilai penjaminan USD 15,000,000,000.00, yangmenerangkan mengenai hal hal sebagai berikut:1) Para Pihak:

a) PT.Bank DBS Indonesia, selaku Penerima Fidusia; danb) Perseroan selaku Pemberi Fidusia.

2) Obyek Jaminan FidusiaSegala hak atas tagihan atau tuntutan yang sekarang adamaupun dikemudian hari,yang dimiliki Pemberi Fidusiaterhadap debitur usahanya, serta terhadap piutang piutang

109

lain Pemberi Fidusia, sesuai rincian daftar Piutang Penjualanper 30 Juni 2008, tanggal 28 Juli 2008

3) Nilai Obyek Jaminan: Rp.69.000.000.000,4) Nilai Penjaminan: USD 15,000,000,000.005) Asuransi: Pemberi Fidusia wajib menutup asuransi atas Objek

Jaminan Fidusia dengan Banker’s Clause6) Domisili Hukum: Pengadilan Negeri Surabaya

Pemberian jaminan jaminan fidusia kepada PT.Bank DBS Indonesiasebagaimana tersebut di atas, telah disetujui oleh RUPSLB Perseroandan Dewan Komisaris Perseroan, sebagaimana dinyatakan berturutturut dalam Akta Berita Acara No.62 tanggal 28 Juli 2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H., Notaris di Surabaya danAkta Persetujuan Komisaris No.51 tanggal 25 Januari 2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H., Notaris di Surabaya.

Positive Covenants : 1. Menyerahkan kepada Bank :a. fotokopi sesuai asli laporan keuangan tahunan Perseroan

yang telah diperiksa oleh auditor independen dan laporantahunan konsolidasi (jika ada);

b. fotokopi sesuai asli laporan manajemen Perseroan;c. laporan triwulan rekapitulasi penjualan untuk setiap kategori

produk;d. laporan triwulan rekapitulasi pembelian bahan baku;e. laporan persediaan barang triwulanan yang dijaminkan ke

Bank;f. laporan piutang/tagihan triwulanan yang dijaminkan ke Bank;g. dokumen asli polis asuransi yang menjamin untuk Fidusia

Persediaan;h. informasi, dokumen yang dibutuhkan Bank dari waktu ke

waktu.2. Menyampaikan pemberitahuan kepada Bank, paling lambat

30 hari kalender, apabila terjadi :a. cidera janji, proses arbitrase atau administrasi, perkara

perdata atau pidana, perkara pajak, atau perkara di peradilanmanapun yang mempengaruhi usaha Perseroan;

b. perubahan Anggaran Dasar Perseroan;c. perubahan yang secara material berpengaruh terhadap usaha

Perseroan , kondisi keuangan dan/atau kemampuanPerseroan melakukan pembayaran kepada Bank.

3. Memberikan prioritas utama kepada Bank, apabila Perseroanbermaksud melakukan sekuritasi, pengajuan permohonanpembiayaan, menerbitkan obligasi, penawaran umum perdana,dan kegiatan penggalangan dana lainnya.

4. Mengsubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalambentuk apapun yang diperoleh Perseroan dari direktur, komisaris,pemegang saham dan/atau induk atau anak perusahaan Perseroanterhadap Fasilitas.

5. Menjaga dan mempertahankan :1) gearing ratio sebesar besarnya tiga kali pada setiap kuartal;2) leverage ratio sebesar besarnya empat kali pada setiap kuartal;3) current ratio sekurang kurangnya 100% pada setiap kuartal;4) interest ratio sekurang kurangnya satu koma dua kali pada

setiap kuartal

Hal Hal Yang Tidak BolehDilakukan Perseroan

: Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Debitur tidakakan :

110

a. membagikan atau membayar dividen dalam bentuk apapunkepada para pemegang saham Debitur apabila Debitur gagaldalam melakukan pembayaran terhadap seluruh kewajibanDebitur atau fasilitas perbankan kepada Bank. Dalam hal Debiturtidak berada dalam kondisi gagal dalam melakukan pembayaranterhadap seluruh kewajiban Debitur berdasarkan Fasilitasperbankan keada Bank maka Debitur cukup memberitahukannyakepada Bank selambatnya dalam waktu 30 Hari Kalender setelahDebitur membagikan dan/atau membayar Deviden dalam bentukapapun kepada para pemegang saham Debitur

b. Menerima kredit atau pinjaman baru atau tambahan dari bankatau pihak ketiga.

c. Mengubah jenis usaha.d. Mengubah bentuk/status hukum Debitur, melikuidasi, melebur,

membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingankrediturnya (selain Bank), termasuk mengeluarkan saham barudan/atau menjual saham yang telah ada, hak opsi, waran, atauinstrumen sejenis lainnya.

e. Memindahkan sebagian besar aset atau aset penting atauperusahaan kepada pihak ketiga.

f. Mengajukan permohonan dinyatakan pailit atau penundaanpembayaran.

g. Mengikatkan diri sebagai penjamin pihak ketiga.h. Membayar hutangnya kepada pemegang saham, direktur,

komisaris, dan/atau induk atau anak perusahaan Debitur.i. membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang bersifat

material yang menguntungkan anggota direktur, komisaris, ataupemegang saham, atau pihak pihak yang terkait dengan direktur,komisaris, atau pemegang saham Debitur.

j. Mengakibatkan atau menyetujui terjadinya pengeluaran modal(capital expenditure).

k. membuat atau memberikan ijin untuk dibuatan pengalihan haksecara fidusia, surat pengakuan hutang, hak tanggungan,pembebanan biaya, gadai, atau penjaminan dan/atau perjanjiandan/atau pengaturan lainnya, yang mempunyai pengaruh yangsama terhadap kekayaan atau hak hak yang timbul dari tagihanDebitur, selain jaminan yang diberikan kepda Bank (jika ada) atauyang telah diberitahukan tertulis oleh Bank.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Surabaya, dengan tidak mengurangi hak Bankuntuk mengajukan tuntutan pada pengadilan lain.

Catatan:Berdasarkan Surat PT Bank DBS Indonesia kepada Perseroan No. 203/DBSI/IBG/III/12 tanggal 13 Maret 2012yang menyebutkan persetujuan:

untuk mengubah susunan pengurus Perseroanmengubah susunan pemegang saham Perseroan danmengubah bentuk dan/atau status hukum Perseroan menjadi perusahaan publik/perusahaan terbukamelalui (IPO) dengan mengeluarkan saham0saham baru Persereoan yang akan ditawarkan kepadamasyarakat melalui penawaran umum perdana saham keada masyarakat.

c. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk berdasarkan Akta Perjanjian No. 17 tanggal7 Mei 2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto,S.H., Notaris di Surabaya, sebagaimanadiubah dengan:

111

1. Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No.139.1/PP/OMNIBUS/CBD/VII/2008, tanggal 18 Juli 2008,dibuat dibawah tangan;

2. Perubahan Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.146.1/PPWK/Omnibus/CBD/VI/2009 tanggal19 Juni 2009, dibuat dibawah tangan;

3. Perjanjian Perpanjangan Dan Perubahan Terhadap Perjanjian KreditNo.14.1/PP&WK/Omnibus/CBD/VII/2009, tanggal 27 Juli 2009, dibuat dibawah tangan;

4. Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.181/PPWK/Omnibus/CBD/VIII/2010, tanggal6 Agustus 2010, dibuat dibawah tangan;

5. Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.200.1/PPWK/Omnibus/CBD/IX/2010, tanggal30 September 2010, dibuat dibawah tangan;

6. Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.249.1/PPWK/Omnibus/CBD/X/2010, tanggal29 Oktober 2010, dibuat dibawah tangan;

7. Perjanjian Perpanjangan Dan Perubahan Terhadap Perjanjian KreditNo.271.1/PP&WK/Omnibus/CBD/XI/2010, tanggal 24 Nopember 2010, dibuat dibawah tangan;

8. Persetujuan berdasarkan Surat PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk kepada Perseroan No.B.365.S.CBD,tanggal 18 Mei 2011, perihal Offering Letter,

9. Akta Perubahan terhadap Perjanjian Kredit No.171 tanggal 23 Mei 2011, dibuat di hadapan AgnesNinik Mutiara Widjaja, S.H., Notaris di Surabaya.

10. Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. 098/PPWK/Omnibus/CBD/V/2012 tanggal25 Mei 2012 yang dibuat dibawah tangan


Fasilitas Kredit : 1. Foreign Exchange berupa Pre Settlement Exposure(PSE), dalam jumlah USD5,000,000.00 (existing);

2. Omnibus Facility, sejumlah Rp200.000.000.000, ,dengan sub Limit Fasiitas :a. Sight L/C dan SKBDN, dengan jumlah maksimum

Rp200.000.000.000, , berlaku selama 90 hari;b. Usage L/C dan SKBD, dengan jumlah maksimum

Rp100.000.000.000, , berlaku selama 90 hari,dengan jangka waktu 180 hari;

c. TR/UPAS, dengan jumlah maksimumRp.200.000.000.000, , selama jangka waktu 180hari;

d. OAF for A/R, dengan jumlah maksimumRp.100.000.000.000, , selama jangka waktu 180hari;

e. OAF for A/P, dengan jumlah maksimumRp.100.000.000.000, , selama jangka waktu 180hari;Revolving Loan, dengan jumlah maksimumRp50.000.000.000, , selama jangka waktu 180 hari.

Tujuan Penggunaan : Keperluan pembiayaan modal kerja, penerbitan L/C danSKBDN untuk pembelian material dan cadangan umum

Bunga : 5,5% pa untuk kredit dalam USD11,5% untuk kredit dalam RupiahKetentuan bunga dapat berubah sewaktu waktu sesuaiperkembangan pasar.

Jangka Waktu : Sejak tanggal 23 Mei 2012 sampai dengan tanggal 23 Mei2013

112

Jaminan : 1. Persediaan Barang Dagangan (Inventory), berupa bahanbaku terletak di:a. Jalan Rungkut Industri I/28 30, Surabayab. Jalan Rungkut Industri II/10, Surabayac. Jalan Mastrip Waru Gunung No.860, Surabayad. Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji, Pasuruan

2. Piutang Dagang (Account receivables), berupa tagihantagihan serta klaim klaim yang telah ada maupun yangakan ada yang dimiliki Debitur terhada pihak ketiga.

Catatan :Ketentuan mengenai pemberian jaminan di atas, telahdilaksanakan dengan:a. Akta Jaminan Fidusia (Persediaan Barang Dagangan)

No.18 tanggal 7 Mei 2008, dibuat dihadapan SitaresmiPuspadewi Subiakto, S.H, Notaris di Surabaya,sebagaimana diubah dengan :1) Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia

(Persediaan Barang Dagangan) No.49 tanggal19 September 2008, dibuat dihadapan SitaresmiPuspadewi Subiakto, S.H, Notaris di Surabaya;

2) Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia(Persediaan Barang Dagangan) No.53 tanggal28 Oktober 2009, dibuat dihadapan SitaresmiPuspadewi Subiakto, S.H, Notaris di Surabaya.

yang menerangkan mengenai hal hal sebagai berikut:1) Para Pihak

a) PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk selakuPenerima Fidusia; dan

b) Perseroan selaku Pemberi Fidusia.2) Obyek Jaminan

Persediaan barang dagangan (stock) milik PemberiFidusia berupa bahan baku, yang terletak di JalanKabupaten, Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan.Sebagaimana diuraikan dalam daftar tanggal20 Oktober 2009.

3) Nilai Obyek Jaminan: Rp.186.000.000.000,4) Nilai Penjaminan: USD 20,000,000.005) Asuransi: Pemberi Fidusia wajib menutup asuransi

atas Objek Jaminan Fidusia dengan Banker’s Clause6) Domisili Hukum: Pengadilan Negeri Surabaya

b. Akta Jaminan Fidusia (Piutang) No.19 tanggal 7 Mei2008, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto,S.H, Notaris di Surabaya, sebagaimana diubah dengan :

Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia (Piutang)No.50 tanggal 19 September 2008, dibuat dihadapanSitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H, Notaris diSurabaya;Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia (Piutang)No.54 tanggal 28 Oktober 2009, dibuat dihadapanSitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H, Notaris diSurabaya.

yang menerangkan mengenai hal hal sebagai berikut:1) Para Pihak

a) PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk selakuPenerima Fidusia; dan

b) Perseroan selaku Pemberi Fidusia.

113

2) Obyek JaminanAccount Receivables, semua hak atas tagihan atauklaim yang sekarang ada maupun dikemudian hari,yang dimiliki Pemberi Fidusia terhadap pihak ketiga,sebagaimana diuraikan dalam daftar tanggal19 September 2008.

3) Nilai Obyek Jaminan: Rp.94.000.000.000,4) Nilai Penjaminan: USD 20,000,000.005) Penyerahan Faktur: Pemberi Fidusia menyerahkan

kepada Penerima Fidusia, faktur faktur serta suratsurat berkenaan dengan tagihan terhadap pihakketiga, namun penagihan hutang dilakukan PemberiFidusia.

6) Penggantian Objek Fidusia: Pemberi Fidusia akanmengganti Objek Jaminan Fidusia yang tidak dapatditagih, dengan nilai yang sama.

7) Domisili Hukum: Pengadilan Negeri Surabaya

Pemberian jaminan jaminan fidusia kepada PT.BankDanamon Indonesia, Tbk sebagaimana tersebut di atas,telah disetujui oleh para Pemegang Saham Perseroan,sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan KeputusanRapat No16 tanggal 7 Mei 2008, dibuat dihadapan SitaresmiPuspadewi Subiakto, S.H., Notaris di Surabaya, dan AktaPersetujuan Komisaris No.51 tanggal 25 Januari 2008,dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subiakto, S.H.,Notaris di Surabaya.

Positive Covenants 1. Menjalankan usahanya secara layak dan efisien.2. mengunakan Fasilitas Omnibus Trade sesuai yang

ditetapkan dalam Perjanjian.3. Memberi izin kepada Bank (petugas), untuk :

a. melakukan pemeriksaan buku, catatan,administrasi Perseroan serta barang jaminan;

b. peninjauan proyek, bangunan dan kantorPerseroan;

c. mengawasi pengelolaan perusahaan Perseroan,bila dianggap perlu oleh Bank.

4. Melakukan pembukuan keuangan Perseroan yangsesungguhnya, serta hasil pengoperasian perusahaanPerseroan sesuai prinsip pembukuan yang diterimaumum, yang mencerminkan kewajaran dan konsisten.

5. Memberikan kepada Bank segala informasi, namuntidak terbatas pada laporan keuangan Perseroan, yaitu :a. segala sesuatu sehubungan dengan usaha dan

keuangan dan usaha Perseroan;b. bilamana terjadi perubahan dalam sifat atas luas

lingkup usaha Perseroanc. bilamana terjadi suatu peristiwa kelalaian atau

keadaan yang dapat mempengaruhu keadaanusaha atau keuangan Perseroan.

6. Mempertahankan atau memperbaharui apabila sudahhabis jangka waktunya semua usaha dan izin izinPerseroan dalam rangka menjalankan usahanya danmenyerahkan fotokopi dari izin izin tersebut kepadaBank serta menyimpan sebaik baiknya surat surat izindan persetujuan persetujuan yang diperoleh dari pihak

114

yang berwenang dan apabila ternyata dikemudian haridiperlukan surat surat izin dan persetujuan persetujuanyang baru, Perseroan wajib segera mengurusnya.

7. Membayar pajak pajak dan beban beban lainnya yangditetapkan yang ditetapkan oleh pemerintah, beamaterai, biaya biaya dan semua tagihan tagihan yangwajib dibayar.

8. Menyerahkan pada Bank :a. Menyerahkan laporan keuangan tahunan yang

telah diaudit oleh akuntan publik independen yangdapat diterima oleh Bank.

b. Menyerahkan laporan keuangan triwulan (inhouse) termasuk perhitungan laba rugi. Laporan iniharus di sahkan oleh direksi atau chief financialofficer dari Perseroan.

c. Menyerahkan laporan tahunan manajemenaccount Perseroan. Laporan ini harus disahkanoleh direksi atau chief financial officer dariPerseroan.

d. Menyerahkan laporan triwulan average price danvolume inventory.

e. Menyerahkan laporan triwulan average price danvolume inventory non project.

9. Perseroan wajib menjaga agar kolektibilitas Perseroanpada setiap kreditur dari Perseroan.

10.Perseroan wajib menyampaikan secara tertulis kepadaKreditur dalam hal struktur dan aset perusahaan terjadiperubahan selambatnya dalam waktu 15 Hari Kerjasejak terjadinua perubahan atas: (i) merubah anggarandasar atau status Perseroan; (ii) melakukan pembagianDeviden atau keuntungan usaha dalam bentuk apapunjuga dan dalam jumlah berapapun juga kepadapemegang sahamnya; (iii) merubah atauemperbolehkan struktur permodalan Perseroan diubah,dan (iv) mengubah komposisi pemegang sahamPerseroan dan/atau pengurusnya.

Hal Hal Yang Tidak Boleh DilakukanPerseroan

: 1. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan ataumenyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atausebagian kekayaan/asset Perseroan, baik barang barangbergerak maupun tidak bergerak, kecuali dalam rangkamenjalankan usaha sehari hari.

2. Menjaminkan/mengagunkan dengan carabagaimanapun kekayaan Perseroan yang ada pada saatini maupun yang ada dikemudian hari kepadaorang/pihak lain, kecuali menjaminkan/mengagunkankekayaan pada Bank sebagai mana termasuk dalamperjanjian perjanjian jaminan.

3. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkankewajiban Perseroan untuk membayar kepada pihakketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha seharihari dan menjalankan aktivitas yang wajar dilakukandalam menjalankan usaha.

4. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketigalainnya, subsidiaries, affilisasi, kecuali melakukanendorsemen atas surat surat yang dapatdiperdagangkan untuk keperluan pembayaran atau

115

penagihan transaksi trnsaksi lain yang lazim dilakukandalam menjalankan usaha.

5. Memberikan pinjaman kepada atau menerimapinjaman dan/atau investasi dari pihak lain, kecualidalam menjalankan usaha sehari hari dan menjalankanaktivitas yang wajar dalam menjalankan usaha.

6. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usahaPerseroan seperti yang sedang dijalankan dewasa ini.

7. Merubah anggaran dasar (misalnya kewenangandireksi, struktur modal, korum rapat atau bidang usaha)atau mengizinkan adanya perubahan susunan direksi,dewan komisaris ataupun pemegang saham Perseroan.

8. Mengambil langkah untuk atau membubarkanperusahaan Perseroan dan melakukan ataumengizinkan terjadinya merger atau konsolidasi, ataumengambil alih seluruh atau sebagian besar dari hartakekayaan atau saham perusahaan lain.

9. Membayar atau membayar kembali tagihan tagihanatau piutang piutang berupa apapun juga dan yangsekarang dan/atau dikemudian hari akan diberikan olehpara pemegang saham Perseroan baik berupa jumlahpokok, bunga dan lain lain jumlah uang yang wajibdibayar, termasuk tetapi tidak terbatas subordinatedloan/shareholder loans.

Peristiwa Kelalaian : 1. Bilamana angsuran hutang pokok dan bunga tidakdibayar lunas pada waktu dan dengan cara yangditentukan dalam Perjanjian.

2. Bilamana menurut Bank, Perseroan tidak memenuhi,terlambat memenuhi atau memenuhi namun hanyasebagian, paling tidak salah satu dari syarat syarat danketentuan ketentuan dalam Perjanijian.

3. Jika suatu pernyataan, surat keterangan atau dokumenyang diberikan sehubungan dengan Perjanjian inidan/atau perubahan dan/atau penambahan dan/atausehubungan dengan Perjanjian ternyata tidak benar dantidak sesuai dengan pernyataan sebenarnya dalam ataumengenai hal hal yang oleh bank dianggap penting.

4. Apabila semata mata menurut pertimbangan Bank,keadaan keuangan, bonadifitas dan solvabilitasPerseroan mundur demikian rupa yang dapatmengakibatkan Perseroan tidak dapat membayarkanhutangnya lagi atau bilamana terjadi suatu peristiwaatau keadaan yang dapat berpengaruh buruk terhadapkeaadan usaha atau keuangan Perseroan ataupunterhadap manfaat yang diperoleh Bank dari fasilitaskredit berdasarkan Perjanjian.

5. Bilamana Perseroan atau orang/pihak lain yangmenanggung atau menjamin pembayaran hutanghutang Perseroan berdasarkan Perjanjian ini,mengajukan permohonan untuk dinyatakan dalamkeaadan pailit atau penundaan pembayaran hutanghutang (“surveance van betaling”) kepada instansi yangberwenang, atau tidak membayar hutangnya kepadapihak ketiga yang telah dapat ditagih (jatuh waktu) ataukarena sebab apapun tidak berhak lagi mengurus danmenguasai kekayaannya atau dinyatakan pailit atau

116

suatu permohonan atau tuntutan untuk kepailitan telahdiajukan terhadap Perseroan dan/atau terhadappenjamin.

6. Bilamana Perseroan atau penjamin dibubarkan ataumengambil keputusan untuk bubar atau menangguhkanuntuk sementara usahanya atau dinyatakan beradadibawah pengampuan (“onder curatale gesteld”).

7. Bilamana kekayaan Perseroan atau penjaminseluruhnya atau sebagian disita oleh instansi yangberwajib, atau apabila menurut penilaian Bankkekayaan Perseroan atau penjamin dianggap menjadiberkurang, sehingga dapat membahayakan fasilitasOmnibus Trade yang dimaksud dalam Perjanjian.

8. Bilamana barang yang dipinjamkan yang dijadikanjaminan untuk pembayaran hutang Perseroan kepadaBank berdasarkan Perjanjian ini, disita oleh instansiyang berwenang, atau bilamana barang jaminantersebut hilang, rusak atau musnah karena sebabapapun juga.

9. Apabila Perseroan dan/atau penjamin dan/atau affiliasidan/atau subsidiaries perusahaan Perseroan telah lalaiatau melanggar sesuatu ketentuan dalam suatuperjanjian perjanjian lain, termasuk namun tidak padaperjanjian yang mengenai atau berhubungan denganpinjaman uang atau pemberian kredit dimanaPerseroan dan/atau penjamin dan/atau affiliasidan/atau subsidiaries perusahaan Perseroan adalahsebagai pihak yang meminjam dan bilamana kelalaianatau pelanggaran tersebut mengakibatkan ataumemberikan hak kepada pihak lain dalam perjanjiantersebut menyatakan bahwa hutang atau kredit yangdiberikan dalam perjanjian tersebut menjadi harusdibayar atau dibayar kembali dengan seketika dansekaligus pada tanggal jatuh waktu pembayaran yangtelah ditentukan.

10. Bilamana tidak dapat diperoleh salah satu ataubeberapa atau seluruh izin persetujuan atauwewenang, baru maupun perpanjangannya, yangdikeluarkan instansi yang berwajib dan disyaratkanuntuk dan dalam rangka pembuatan, penyerahan danpelaksanaan Perjanjian ini, dan dokumen dokumen lainyang berhubungan dengan pemberian fasilitas ini.

11. Apabila nilai asset/kekayaan Perseroan menurutpenilaian Bank menurun.

12. Jika Perseroan masuk dalam daftar kredit macetdan/atau daftar hitam (black list) yang dikeluarkan olehBank Indonesia.

13. Terjadinya perubahan yang mendasar dalam situasipolitik dan ekonomi Indonesia atau dalam kegiatanusaha Perseroan atau perubahan mendasar lainnya,termasuk tetapi tidak terbatas pada tindakanpengambilalihan atau penyitaan yang dilakukanpemerintah, atau barang harta kekayaan Perseroanyang penting untuk kegiatan usahanya, ditaruh dibawahpengawasan pemerintah, atau Perseroan diwajibkanuntuk mengganti susunan pengurusnya yang menurutpertimbangan Bank secara mendasar dapat

117

mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk dapatmelaksanakan kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini,dan dokumen lain yang terkait dengan Perjanjian ini.

14. Apabila Perseroan atau penjamin telah lalai ataumelanggar sesuatu ketentuan dalam suatu perjanjianperjanjian lain, termasuk namun tidak terbatas padaperjanjian yang mengenai atau berhubungan denganpinjaman uang atau pemberian kredit dimanaPerseroan atau penjamin adalah sebagi pihak yangmeminjam dan bilamana kelalaian atau pelanggarantersebut mengakibatkan perubahan yang mendasarterhadap dokuman lain yang terkait dengan Perjanjianini.

15. Melanggar pernyataan pernyataan yang telah dibuatPerseroan.

16. Terjadi akuisisi atau nasionallisasi terhadap asetkekayaan Perseroan

17. Terjadi cross default terhadap kewajiban Perseroanpada perjanjian lain yang material dengan kewajibankewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian ini.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan tidakmengurangi hak Bank untuk mengajukan tuntutan padapengadilan lain.

CatatanPT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam Suratnya kepada Persreoan No. B0670S.CBD tanggal 2 April 2012 menyatakanbahwa menyetujui:

Perseroan melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat (IPO) sehingga Persreoan menjadperusahaan publik atau perusahaan terbuka serta mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia;Melakukan perubahan anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan anggaran dasar bagiperseroan terbuka sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal khususnya peraturan BAPEPAM danLK;Melakukan perubahan susunan pemegang saham Perseroan yang dilakukan setelah saham saham Perseroan tercatatdi Bursa, sedangkan untuk perubahan pemegang saham Perseroan nonpublik harus dengan persetujuan dari Bankterlebih dahulu dan Perseroan harus menjaga porsi kepemilikan saham pendiri (Founder) tidak lebih rendah dari 51%,sehingga setelah pelaksanaan IPO tersebut merubah ketentuan dalam perjanjian kredit dalam hal perubahanpemegang saham.melakukan perubahan susunan pemegang saham, pembagian deviden kepada pemegang saham Perseroan dapatdilakukan apabila Perseroan tidak dalam keadaan lalai dan Perseroan wajib untuk memberitahukan kepada Bank dalamhal rencana pembagian deviden.Melakukan perubahan susunan anggota Direksi dan Komisaris Perseroan (khususnya dengan adanya jabatan Direkturtidak terafiliasi dan Komisaris Independen).

d. Perjanjian Kredit dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) berdasarkan AktaPerjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No. 49 tanggal 22 Desember 2006, dibuat dihadapan MarinaSoewana, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan:1. Akta Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor Np. 48 tertanggal 18 Juni 2007, dibuat

dihadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta;2. Akta Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.10 tertanggal 11 Desember 2007,

dibuat di hadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta;3. Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.151/ADDPK/12/2008 tertanggal

11 Desember 2008;4. Perubahan Keempat Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.183/ADDPK/09/2009 tertanggal

1 September 2009;5. Perubahan Kelima Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.001/ADDPK/01/2010 tertanggal 4 Januari

2010;

118

6. Perubahan Keenam Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.0024/ADDPK/03/2011 tertanggal9 Maret 2011;

7. Perubahan Ketujuh Perjanjian Kredit Modal Kerja Ekspor No.132/ADDPK/12/2011 tertanggal7 Desember 2011.

8. Surat Indonesia Exim Bank kepada Perseroan No. PBD/SP3/22/2012 tanggal 28 Maret 2012 perihalPersetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan


Fasilitas Kredit : 1. Fasilitas KMKE I senilai Rp170.000.000.000, (seratustujuh puluh miliar Rupiah) yang merupakan fasilitaskredit modal kerja ekspor yang bersifat revolving(fasilitas kredit dengan limit tetap selama jangka waktukredit berlangsung);

2. Fasilitas KMKE II senilai Rp51.000.000.000, (lima puluhsatu miliar Rupiah) yang merupakan fasilitas kreditmodal kerja ekspor yang bersifat Aflopend (fasilitaskredit dengan limit berkurang dikarenakan adanyajadwal angsuran yang harus dibayarkan selama jangkawaktu kredit berlangsung).

Tingkat Bunga : KMKE I : 10% per tahunKMKE II : sebesar 10,25% per tahunTingkat suku bunga dapat ditinjau sewaktu waktu olehkreditur

Tujuan Penggunaan : Kredit hanya dapat digunakan untuk membiayai modalkerja produksi Perseroan dalam rangka ekspor dan/ataupenunjang kegiatan ekspor.

Jangka Waktu : KMKE I: sampai dengan 9 Desember 2012KMKE II: 10 Desember 2015

Jaminan : 1. Fidusia atas persediaan barang berupa hot rolled coilmilik Perseroan dengan Skema Warehouse Receiptyang disimpan di dalam gudang yang berada di bawahpengawasan dan pengelolaan Bhanda Ghara Reksa(BGR) berdasarkan Perjanjian Manajemen Agunandengan nilai penjaminan sebesar minimal 133,33% daribaki debet fasilitas KMKE I berdasarkan Akta JaminanFidusia atas Barang Persediaan No.50 tertanggal22 Desember 2006, dibuat di hadapan MarinaSoewana, S.H., Notaris di Jakarta dan telah didaftarkanberdasarkan Sertifikat Jaminan Fidusia No.W10 1289HT.04.06.TH.2007/STD tanggal 7 Maret 2007 danPerubahan Jaminan Fidusia No.W100466.HT.04.07.TH.2007/P.

2. Corporate Guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putrasebagaimana ternyata pada Akta Jaminan PerusahaanNo.3 tanggal 18 Juni 2007 yang dibuat di hadapanLukas (Lucky), S.H., MKn., pengganti dari RudySiswanto, S.H., Notaris di Surabaya.

Jaminan atas Fasilitas KMKE II:1. Fidusia atas persediaan barang berupa hot rolled coil

dan cold rolled coil milik Perseroan dengan SkemaWarehouse Receipt yang disimpan di dalam gudangyang berada di bawah pengawasan dan pengelolaan

119

Bhanda Ghara Reksa (BGR) berdasarkan PerjanjianManajemen Agunan dengan nilai penjaminan sebesarminimal 133,33% dari baki debet fasilitas KMKE II,berdasarkan Akta Jaminan Fidusia atas BarangPersediaan No.12 tertanggal 11 Desember 2007, dibuatdi hadapan Marina Soewana, S.H., Notaris di Jakarta.

2. Corporate Guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putrasebagaimana ternyata pada Akta Jaminan PerusahaanNo.3 tanggal 18 Juni 2007 yang dibuat di hadapan Lukas(Lucky), S.H., MKn., pengganti dari Rudy Siswanto, S.H.,Notaris di Surabaya.

Positive Covenants 1. Menggunakan dana yang diberikan oleh Kreditur sesuaidengan tujuan penggunaan Kredit.

2. Menyalurkan seluruh proceed export atas transaksiyang berkaitan dengan pembiayaan melalui RekeningOperasional atau rekening lain yang ditunjuk Kreditur.

3. Menjaga, memelihara dan menjalankan usahanyadengan sebaik baiknya dan dengan senantiasamentaati peraturan atau ketentuan hukum yangberlaku serta aspek sosial kemasyarakatan, dankarenanya memberitahukan Kreditur apabila terjadiperubahan pada luas, sifat dan bentuk usahaPerseroan.

4. Melaksanakan segala kewajibannya, termasuk namuntidak terbatas kewajiban pembayaran, tepat padawaktu sebagaimana ditetapkan dalam Perjanjian.

5. Memberitahukan secara tertulis kepada Kreditursegera setelah terjadinya atau diketahuinya kejadianmengenai sengketa Perseroan dengan pihak manapun,kerugian atau kerusakan harta kekayaan dalam jumlahyang cukup berarti, tuntutan atas Perseroan dalamjumlah yang cukup berarti, peristiwa atau kejadianyang merupakan peristiwa atau kejadian kelalaian ataucidera janji ataupun kejadian atau peristiwa yangdengan suatu pemberitahuan atau lewatnya waktusaja akan merupakan kejadian atau peristiwa kelalaianatau cidera janji berdasarkan Perjanjian.

6. Mengasuransikan kekayaan Perseroan dan usahaPerseroan serta jaminan yang insurable, terhadapresiko kebakaran, resiko bencana alam, dan resiko lainyang ditetapkan oleh Kreditur pada perusahaanasuransi yang disetujui oleh Kreditur untuk jumlah dandengan syarat dan ketentuan yang disetujui olehKreditur di mana di dalam polis tersebutmencantumkan nama Kreditur sebagai penerima klaim(banker’s clause) atas kekayaan Perseroan yangdiserahkan kepada Keditur sebagai agunan.Selanjutnya, dianggap perlu oleh Kreditur dan dimintasecara khusus oleh Dokumen Jaminan, menyerahkankepada Kreditur semua asli polis asuransi, buktipembayaran premi dan biaya asuransi, surat atauperjanjian mengenai atau yang sehubungan denganpengasuransian tersebut.

7. menyerahkan kepada Kreditur semua copy aktapendirian, anggaran dasar berikut setiapperubahannya, berita acara rapat umum para

120

pemegang saham yang berkenaan denganpenggantian, pengangkatan atau pemberhentiananggota direksi dan/atau komisarisnya segera setelahPerseroan memperoleh akta atau dokumen tersebutatau segera setelah akta atau dokumen tersebutselesai dibuat.

8. Mengadakan dan memelihara pembukuan, sistemadministrasi/penatausahaan dan pengawasankeuangan yang sesuai dengan prinsip prinsip akutansiyang umum diterima di Indonesia dan diterapkansecara konsisten dan mencerminkan secara wajarkeadaan keuangan serta hasil usaha Perseroan.

9. Memberikan izin kepada Kreditur atau pihak lain yangdiberi kuasa oleh Kreditur atas pemberitahuansebelumnya untuk melakukan pemeriksaan atasbarang jaminan (site visit) dan pemeriksaan terhadappembukuan dan sistem administrasi Perseroan.

10. Setiap kali jika diminta oleh Kreditur, membuat danmenandatangani di hadapan Notaris yang ditunjukoleh Kreditur, akta pengakuan hutang untukkepentingan Kreditur, yang bentuk dan isinya disetujuioleh Kreditur, dan selanjutnya mengakui, menyetujui,dan tidak akan membantah kekuatan eksekutorial darigrosse pertama akta tersebut, sesuai denganketentuan pasal 224 HIR atau pasal 258 RBG.

11. Secara terus menerus mendaftarkan, mencatatkan,memperbaharui atau memperpanjang semuadokumen, perizinan atau persetujuan yang diperlukansehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan danPerjanjian pada setiap instansi yang berwenang agartetap berlaku dan selanjutnya mendapatkan,memperoleh, mencatatkan atau mendaftarkan semuadokumen tambahan pada atau dari instansipemerintah yang berwenang yang diperlukan dikemudian hari.

12. Segera memberitahukan Kreditur setiap kejadian yangdapat mempunyai pengaruh negatif terhadap usahaPerseroan dan/atau yang mungkin menyebabkanketerlambatan pengembalian kredit atau pelaksanaankewajiban pembayan Perseroan.

13. Menyerahkan Laporan Keuangan triwulanan yang telahditandatangani oleh Direksi Perseroan selambatlambatnya 60 hari kalender setelah akhir periodelaporan tersebut.

14. Menyerahkan Laporan Keuangan tahunan yang telahdiaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar yangdisetujui oleh kreditur selambat lambatnya 180 harikalender setelah akhir tahun buku Perseroan.

15. Perseroan wajib menjaga market value persediaanbarang yang diterima dan disimpan oleh perusahaanpengelola agunan minimal 133,33% dari baki debetfasilitas kredit modal kerja ekspor dengan skemajaminan Warehouse Receipt (Collateral Management).

16. Menyerahkan daftar laporan persediaan barang setiaptriwulan yang telah ditandatangani oleh DireksiPerseroan selambat lambatnya 30 hari kalendersetelah akhir periode laporan.

121

17. Membayar dan menyelesaikan semua kewajiban pajak,retribusi, dan biaya biaya lain yang dikenakan olehpemerintah.

18. Melakukan penilaian ulang atas agunan berupa BarangPersediaan sekurang kurangnya 1 (satu) kali dalam 1(satu) tahun yang dilakukan oleh perusahaan penilaianindependen yang disetujui oleh Kreditur danmenyerahkan hasil laporan penilaian tersebut kepadaKreditur.

19. Memelihara Interest Debt to Equity Ratio sebesar:a. Maksimal 5x pada tahun 2010b. Maksimal 3x pada tahun 2011c. Maksimal 2,5x pada tahun 2012 dan seterusnya

20. Menyerahkan laporan realisasi produksi dan penjualansetiap bulan kepada Kreditur.

21. Menjaga peringkat lingkungan hidup (PROPER) yangdikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidupdengan peringkat baik sesuai dengan ketentuanPeraturan Bank Indonesia.

22. Membayar semua provisi, dan biaya biaya lainnyatermasuk namun tidak terbatas pada biaya notaris,pada saat menandatangani Perjanjian atau selambatlambatnya pada saat penarikan fasilitas kredit yangpertama.

23. Menyerahkan laporan penilaian agunan terbaru olehpenilai independen yang terdaftar di Bapepam LKpaling lambat 3 (tiga) bulan sejak penandatangananPerjanjian.

24. Menjaga security coverage atas agunan persediaan danapabila security coverage kurang dari 133,33 %, makaPerseroan bersedia menurunkan saldo pemakaianKredit sehingga tercapai sesuai dengan ketentuan.

25. Setiap bulan Perseroan wajib menyerahkan daftarharga persediaan yang dijaminkan di Kreditur, di manajumlah total persediaan minimal harus sama dengannilai penjaminan persediaan yang telah disepakati.

Debitur menyampaikan secara tertulis kepada Krediturdalam hal struktur dan aset perusahaan terjadi perubahanselambatnya dalam waktu 15 (lima belas) Hari Kerja sejakterjadi perubahan dalam hal terjadi sebagai berikut:a. Merubah anggaran dasar atau status Perseroan;b. Melakukan pembagian deviden atau keuntungan

usaha dalam bentuk apapun juga kepada pemegangsahamnya;

c. Merubah atau memperbolehkan struktur permodalanDebitur diubah;

d. Mengubah komposisi pemegang sagam Debiturdan/atau pengurusnya.

Hal Hal Yang Tidak Boleh DilakukanPerseroan

: 1. Memperoleh pinjaman baru atau mengakibatkanPerseroan menjadi berutang baik secara langsungmaupun tidak langsung.

2. meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbataskepada perusahaan afiliasinya kecuali untuk hutangdagang.

3. bertindak sebagai penjamin atau menjaminkan ataumengagunkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak

122

lain.4. menggunakan fasilitas kredit yang diatur dalam

Perjanjian selain dari tujuan sebagaimana disebutkandi atas.

5. membuat atau melakukan pengikatan yang akanberdampak terhadap terganggunya atau terhambatnyakewajiban Perseroan kepada Kreditur berdasarkanPerjanjian.

6. Dalam hal struktur dan aset perusahaan, Perseroandilarang:a. melakukan penggabungan usaha (merger),

konsolidasi usaha, penyertaan modal ataupembelian saham dalam perusahaan lain.

b. mengubah anggaran dasar atau status perseroan.c. melakukan pembagian deviden atau keuntungan

usaha dalam bentuk apapun juga dan dalamjumlah berapapun juga kepada pemegangsahamnya.

d. mengubah atau memperbolehkan strukturpermodalan Perseroan diubah.

e. mengubah komposisi pemegang saham danpengurus Perseroan.

f. melakukan investasi/perluasan usaha di luarbidang usahanya.

7. menjual atau melepaskan dengan cara apapun ataumenyewakan harta tidak bergerak atau harta kekayaanutama dalam menjalankan kegiatan usahanya, kecualidalam rangka menjalankan kegiatan usaha sehari hari.

8. melakukan kegiatan usaha atau transaksi usaha di luardari kegiatan usahanya sehari hari atau melakukantransaksi yang tidak wajar baik dengan pemegangsaham, anak perusahaan/afiliasinya ataupun denganpihak ketiga lainnya, yang mengakibatkan Perseroandiwajibakan menjual sesuatu di bawah atau membelisesuatu di atas harga pasar yang wajar pada saat itu.

9. membubarkan Perseroan atau memohon Perseroanagar dinyatakan pailit atau melakukan perubahan atasbidang usaha.

Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.Catatan:Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, Lembaga Pembiayaan Indonesia Exim Banktelah menyetujui untuk melakukan perubahan ketentuan berdasarkan Surat Indonesia Exim Bank kepada Perseroan No.PBD/SP3/22/2012 tanggal 28 Maret 2012 perihal Persetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan Pemberian FasilitasPembiayaan; dimana hal hal yang semula memerlukan persetujuan terlebih dahulu kemudian diubah menjadi hal hal yangcukup diberitahukan dalam jangka waktu selambatnya 15 hari kerja sejak dilakukannya tindakan tersebut.Adapun hal hal yang semula membutuhkan ijin kemudian diubah menjadi cukup tindakan pemberitahuan dalam kurunwaktu di atas adalah:a. Merubah anggaran dasar atau status Perseroan;b. Melakukan pembagian deviden atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga kepada pemegang sahamnya;c. Merubah atau memperbolehkan struktur permodalan Debitur diubah;d. Mengubah komposisi pemegang saham Debitur dan/atau pengurusnya.Dengan demikian sehubungan rencana penawaran umum perdana saham Perseroan, perubahan anggaran dasar,perubahan susunan pemegang saham dengan masuknya pemegang saham publik serta perubahan susunan Direksi danDewan Komisaris Perseroan tidak memerlukan persetujuan dari Lembaga Pembiayaan EximBank namun cukupdiberitahukan; serta tidak terdapat pembatasan atas hak pemegang saham Perseroan.

e. Perjanjian Pemberian Fasilitas Trade dengan PT.Bank Commonwealth. Akta Perjanjian No.18 tanggal13 September 2012, dibuat di hadapan Gatot Triwaluyo,Sarjana Hukum, Notaris di Surabaya, yang

123

mengatur antara lain hal hal sebagai berikut:

Para Pihak : a. PT.Bank Commonwealth selaku Bank atau Kreditur;dan

b. Perseroan selaku Debitur.

Jenis Fasilitas : Fasilitas Letter of Credit Impor/Surat Kredit Berdokumen(Sight/Usance) Omnibus Post Import Financing OmnibusTrade Advance

Jumlah : sebesar USD 9.500.000,

Jangka Waktu : 12 (duabelas) bulan

Mata Uang a. Leter of Credit Impor (LC) : Rupiah (IDR) dan DollarAmerika Serikat (USD).

b. Post Import Financing (PIF) : Rupiah (IDR) dan DollarAmerika Serikat (USD).

c. Trade Advance (TA) : Rupiah (IDR) dan Dollar AmerikaSerikat (USD).

Tujuan Penggunaan : untuk membiayai pembelian bahan baku sehubungandengan kegiatan bisnis Perseroan.

Hal Hal Yang Diwajibkan a. Selama pinjaman yang ditarik berdasarkan FasilitasTrade ini belum lunas, mengasuransikan seluruhbarang barang yang dijadikan jaminan/agunan FasilitasTrade yang diuraikan dalam dokumen ( dokumen)bukti hak kepemilikan dan/atau Perjanjian ( perjanjian)Jaminan, terhadap resiko kebakaran dan/atau resikolain yang ditetapkan oleh Bank pada perusahaanasuransi serta untuk nilai asuransi dan dengan syaratsyarat asuransi (seperti namun tidak terbatas padaBanker’s Clause) yang ditentukan oleh Bank.

b. Memenuhi Financial Covenants :1) Current Ratio minimal 1,0 (satu koma nol) kali

(current asset to current liabilities).2) Leverage Ratio maksimal 3,5 (tiga koma lima) kali

(total Liabilities to Equity).3) Debt to Equity Ratio maksimal 3,0 (tiga koma nol)

kali (Interest Debt to Equity).4) Security Coverage Ratio Minimal 1,25 (satu koma

duapuluh lima) kali (Inventory + A/R to total shortterm working capital financing).

Hal Hal Yang Dilarang : Kecuali ditentukan lain oleh Bank, terhitung sejak tanggalPerjanjian ini sampai dengan dilunasinya seluruh kewajibanyang terhutang oleh Perseroan kepada Bank berdasarkanPerjanjian ini, maka Perseroan dan/atau Penjamin dilarangmelakukan hal hal sebagai berikut :a. Menjual atau dengan cara lain mengalihkan hak atau

menyewakan/menyerahkan pemakaian seluruh atausebagian kekayaan/ asset Perseroan dan/atau Penjamin,baik barang barang bergerak maupun tidak bergerakmilik Perseroan dan/atau Penjamin, kecuali dalamrangka menjalankan usaha Perseroan dan/atau Penjaminsehari hari.

124

b. Menjaminkan/mengagunkan dengan carabagaimanapun kekayaan Perseroan dan/atau Penjaminkepada orang/pihak lain, kecualimenjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada Banksebagaimana termaktub dalam Perjanjian ( perjanjian)Jaminan.

c. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkankewajiban Perseroan untuk membayar kepada pihakketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usahaPerseroan sehari hari.

d. Menjamin langsung maupun tidak langsung pihak ketigalainnya, kecuali melakukan endorsemen atas surat suratyang dapat diperdagangkan untuk keperluanpembayaran atau penagihan transaksi transaksi lainyang lazim dilakukan dalam menjalankan usaha.

e. Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjamandari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usahaPerseroan sehari hari.

f. Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usahaPerseroan seperti yang sedang dijalankan dewasa ini.

g. Melakukan merger, akuisisi, reorganisasi, restruktur,amalgamasi, take over dan lain sebagainya tanpapersetujuan terlebih dahulu dari Bank.

h. Membayar atau membayar kembali tagihan tagihan ataupiutang piutang berupa apapun juga yang sekarangdan/atau dikemudian hari akan diberikan oleh paraPemegang Saham Perseroan baik berupa jumlah pokok,bunga dan lain lain jumlah uang yang wajib dibayar.

i. Melakukan transaksi valuta asing yang kompleks.

Jaminan Atas Pemberian Kredit : a. Fidusia atas Persediaan Barang/Stok (Inventory) denganNilai Penjaminan sebesar USD.7.000.000, (tujuh jutaDollar Amerika Serikat) ekuivalen dengan sebesarRp.66.500.000.000, (enam puluh enam milyar lima ratusjuta rupiah).

b. Fidusia atas Piutang Dagang (Account Receivable)dengan Nilai Penjaminan sebesar USD.3.000.000, (tigajuta Dollar Amerika Serikat) ekuivalen dengan sebesarRp.28.500.000.000, (dua puluh delapan milyar limaratus juta rupiah).

Peristiwa Cidera Janji : a. Apabila hutang pokok dan/atau bunga dan/ atau jumlahyang terhutang lain yang timbul berdasarkan Perjanjianini tidak dibayar lunas pada waktu dan dengan carasebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian inidan/atau perubahan dan/atau perpanjangannya, dimanalewatnya waktu saja sudah merupakan bukti yang cukupdan sah bahwa Perseroan telah melalaikankewajibannya.

b. Apabila menurut Bank, Perseroan tidak memenuhi,terlambat memenuhi atau memenuhi namun hanyasebagian, paling tidak salah satu dari syarat syarat danketentuan ketentuan lain dalam Perjanjian ini dan/atauterjadi kelalaian atau pelanggaran yang termaktub dalamperjanjian perjanjian jaminan yang dibuat berkenaandengan Perjanjian ini.

125

c. Apabila suatu pernyataan, surat keterangan ataudokumen yang diberikan sehubungan dengan Perjanjianini dan/atau perubahan dan/ atau penambahandan/atau sehubungan dengan Perjanjian ini ternyatatidak benar atau tidak sesuai denagn keadaansebenarnya dalam atau mengenai hal hal yang oleh Bankdianggap penting.

d. Apabila semata mata menurut pertimbangan Bank,keadaan keuangan, bonafiditas dan solvabilitasPerseroan mundur sedemikian rupa yang dapatmengakibatkan Perseroan tidak dapat membayarhutangnya lagi.

e. Apabila Perseroan dan/atau Penjamin berdasarkanPerjanjian ini mengajukan permohonan untukdinyatakan dalam keadaan pailit atau penundaanpembayaran hutang hutang (“surseance van betaling”)kepada instansi yang berwenang atau tidak membayarhutangnya kepada pihak ketiga yang telah dapat ditagih(jatuh waktu) atau karena sebab apapun tidak berhaklagi mengurus dan menguasai kekayaannya ataudinyatakan pailit atau suatu permohonan atau tuntutanuntuk kepailitan telah diajukan terhadap Perseroandan/atau Penjamin kepada instansi yang berwenang.

f. Apabila Perseroan dan/atau Penjamin dibubarkan ataumengambil keputusan untuk bubar, meninggal duniaatau menangguhkan untuk sementara usahanya ataudinyatakan berada dibawah pengampuan (“OnderCuratele Gesteld”).

g. Apabila kekayaan Perseroan dan/atau Penjaminseluruhnya atau sebagian disita oleh instansi yangberwajib; atau apabila menurut penilaian Bank kekayaanPerseroan dan/atau Penjamin dianggap menjadiberkurang sehingga dapat membahayakan FasilitasTrade yang dimaksud dalam Perjanjian ini.

h. Apabila barang ( barang) yang dijadikan jaminan untukpembayaran hutang Perseroan kepada Bankberdasarkan Perjanjian ini disita oleh instansi yangberwenang, atau bilamana barang ( barang) jaminantersebut hilang, rusak atau musnah karena sebabapapun juga.

i. Apabila Perseroan dan / atau Penjamin telah lalai ataumelanggar sesuatu ketentuan dalam suatu perjanjianperjanjian lain, termasuk namun tidak terbatas padaperjanjian yang mengenai atau berhubungan denganpinjaman uang atau pemberian kredit dimana Perseroandan/atau Penjamin adalah sebagai pihak yang meminjamdan bilamana kelalaian/atau pelanggaran tersebutmengakibatkan atau memberikan hak kepada pihak laindalam perjanjian tersebut untuk menyatakan bahwahutang atau kredit yang diberikan dalam perjanjiantersebut menjadi harus dibayar atau dibayar kembalidengan seketika dan sekaligus pada tanggal jatuh waktupembayaran yang telah ditentukan.

j. Apabila tidak dapat diperoleh salah satu atau beberapaatau seluruh ijin, persetujuan atau wewenang, barumaupun perpanjangannya, yang dikeluarkan olehinstansi yang berwajib dan yang disyaratkan untuk dan

126

dalam rangka pembuatan, penyerahan dan pelaksanaanPerjanjian ini dan dokumen dokumen lain yangberhubungan dengan pemberian Fasilitas Trade ini.

k. Apabila nilai asset/kekayaan milik Perseroan dan / atauPenjamin menurut penilaian Bank menurun.

l. Apabila Perseroan dan/atau Penjamin masuk dalamDaftar Kredit Macet dan/atau Daftar Hitam (Black List)dan/atau Daftar Negatif (Negative List) yang dikeluarkanoleh Bank (termasuk afiliasinya) atau Banki Indonesiaatau instansi berwenang lainnya.

m.Apabila Perseroan dan/atau Penjamin dinyatakan terlibatkasus yang termasuk namun tidak terbatas kasus TindakPidana Pencucian Uang (Money Laundering) yang dapatdan/atau telah dibuktikan oleh Aparat Penegak Hukum.

n. Kelalaian/Cidera Janji Dalam Perjanjian Lain.1) Bilamana Perseroan dan/atau salah seorang Penjamin

dan/atau salah satu pihak terkait cidera janji dalammelaksanakan suatu kewajiban atau melakukanpelanggaran terhadap suatu ketentuan dalam suatuperjanjian dengan orang/pihak lain termasuk yangmengenai atau berhubungan dengan pinjamanuang/ pemberian Fasilitas Trade dimana Perseroandan/atau salah seorang Penjamin dan/atau salahsatu pihak terkait adalah sebagai pihak yangmenerima pinjaman atau sebagai penjamin dankelalaian atau pelanggaran mana memberikan hakkepada pihak yang memberikan pinjaman untukmenuntut pembayaran kembali atas apa yangterhutang atau wajib dibayar oleh Perseroandan/atau salah seorang Penjamin dan/atau salahsatu pihak terkait dalam perjanjian tersebut secarasekaligus sebelum tanggal jatuh tempopinjamannya.

2) Yang dimaksud dengan pihak terkait adalaha. orang atau badan hukum yang memiliki saham

Perseroan ; ataub. badan hukum lain yang sahamnya dimiliki oleh

Perseroan dan/atau Penjamin ; atauc. badan hukum yang sahamnya dimiliki oleh

pemegang saham Perseroan ; ataud. orang yang memiliki hubungan pengendalian yang

timbul sebagai akibat hubungan kepengurusan.Jika terjadi sekurang kurangnya salah satu Peristiwa CideraJanji tersebut di atas, maka Bank berhak dan berwenanguntuk :i. Setiap saat mengakhiri Perjanjian ini serta perjanjian

( perjanjian) lain yang berhubungan dengan Perjanjianini dengan mengesampingkan ketentuan ketentuandalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang undangHukum Perdata dan menyimpang dari apa yangditetapkan dalam Pasal 2 Perjanjian ini;

ii. Mengurangi batas jumlah Fasilitas Trade yang dapatdiberikan kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian ini;

iii. Menagih hutang pokok, bunga, komisi dan biaya biayalainnya yang terhutang berdasarkan Perjanjian initanpa perlu adanya surat teguran juru sita atau suratlainnya yang serupa dengan itu dan tanpa perantaraan

127

Pengadilan dan Perseroan wajib membayar kembalidengan seketika dan sekaligus lunas.

iv. Langsung menjual harta benda yang dijaminkan olehPerseroan kepada Bank baik dibawah tangan maupundimuka umum (secara lelang) dengan harga dan syaratsyarat yang ditetapkan oleh Bank, dengan ketentuanpendapatan bersih dari penjualan dipergunakan untukpembayaran seluruh kewajiban / hutang Perseroankepada Bank dan jika ada sisa, maka sisa tersebut akandikembalikan kepada Perseroan sebagai pemilik hartabenda yang dijaminkan kepada Bank. Sebaliknya,apabila hasil penjualan tersebut tidak cukup untukmelunasi seluruh kewajiban / hutang Perseroan kepadaBank, maka kekurangan tersebut tetap menjadikewajiban / hutang Perseroan kepada Bank dan wajibdibayar oleh Perseroan dengan seketika dan sekaliguslunas pada saaat ditagih oleh Bank.

v. Mengambil salah satu atau mengkombinasikanlangkah langkah yang tersebut pada angka (i), (ii), (iii)dan (iv) tersebut diatas.

f. Perjanjian Transaksi Valuta Asing No.19 tanggal 13 September 2012, dibuat di hadapan GatotTriwaluyo,Sarjana Hukum, Notaris di Surabaya, yang mengatur antara lain hal hal sebagai berikut:

Para Pihak : a. PT.Bank Commonwealth selaku Bank atau Kreditur;dan

b. Perseroan selaku NASABAH

Limit Transaksi Dan Tujuan : a. Limit TransaksiBank dengan ini memberikan Fasilitas Transaksi ValutaAsing sampai sejumlah USD.3.000.000, (tiga juta DollarAmerika Serikat) atau ekuivalennya untuk jangka waktu12 (duabelas) bulan, terhitung sejak tanggal 14(empatbelas), bulan 9 (September), tahun 2012(duaribu duabelas) dan akan berakhir pada tanggal 14(empatbelas), bulan 9 (September), tahun 2013(duaribu tigabelas) dengan ketentuan bahwa :

1) Jumlah nilai maksimum Transaksi transaksi ValutaAsing untuk transaksi TODAY, TOMORROW, SPOTdan FORWARD, setiap saat tidak melebihiUSD.3.000.000, (tiga juta Dollar Amerika Serikat).

2) Nasabah tidak berhak untuk meminjam (credit)atau meminta fasilitas overdraft untuk tujuanpenyelesaian Transaksi.

3) Jangka waktu transaksi forward maksimal 210(duaratus sepuluh) hari.

b. Perubahan Limit TransaksiBank berhak untuk mengadakan peninjauan kembalisecara berkala dan atau menarik kembali ataumengurangi Limit Transaksi.

c. TujuanNasabah berjanji, menjamin dan menyatakan bahwatujuan penggunaan fasilitas Transaksi Valuta Asingtersebut diatas adalah untuk pemagaran (hedging)

128

terhadap risiko nilai tukar valuta asing dan atau risikotingkat bunga (interest rate) dan tidak akan digunakanuntuk tujuan tujuan spekulasi.

Jaminan : Nasabah wajib menyerahkan jaminan dari Nasabah sendiridan atau pihak lain yang dapat diterima oleh Bank berupa :

a. Fidusia atas Persediaan Barang/Stok (Inventory)dengan Nilai Penjaminan sebesar USD.7.000.000,(tujuh juta Dollar Amerika Serikat) ekuivalen dengansebesar Rp.66.500.000.000, (enampuluh enam milyarlimaratus juta rupiah).

b. Fidusia atas Piutang Dagang (Account Receivable)dengan Nilai Penjaminan sebesar USD.3.000.000, (tigajuta Dollar Amerika Serikat) ekuivalen dengan sebesarRp.28.500.000.000, (duapuluh delapan milyarlimaratus juta rupiah).

Kejadian Kelalaian : a. Kejadian Kelalaian.

Setiap kejadian yang setiap saat dapat dinyatakansebagai “Kejadian Kelalaian” Nasabah adalah sebagaiberikut :

1) Kelalaian/Kegagalan melakukan Pembayaran.Kelalaian/Kegagalan Nasabah untuk melakukanpembayaran pada saat jatuh tempo atas sejumlahuang yang harus dibayar oleh Nasabah kepada Bankberdasarkan Perjanjian ini.

2) Pelanggaran Ketentuan Perjanjian.Kelalaian/Kegagalan Nasabah untuk memenuhi ataumelaksanakan kesepakatan dan/atau kewajibannyayang harus dipenuhi atau dilaksanakan olehNasabah sehubungan dengan Perjanjian ini.

3) Kelalaian Jaminan dari Nasabah/Penjamin.a. Kelalaian/Kegagalan Nasabah atau penjaminnya

untuk memenuhi atau melaksanakankesepakatan atau kewajiban yang harusdipenuhi atau dilaksanakan oleh Nasabah ataupenjaminnya tersebut sehubungan denganPerjanjian ini atau dokumen lainnya yangberkaitan dengan Perjanjian ini.

b. Berakhirnya perjanjian pengikatan jaminan yangmenjamin kewajiban kewajiban Nasabah ataupenghentian jaminan tersebut sebelum TanggalPenyelesaian Transaksi tanpa persetujuantertulis dari Bank.

c. Adanya tindakan Nasabah atau penjaminnyayang menyangkal atau mempermasalahkankeabsahan dari jaminan tersebut.

4) Kesalahan Pernyataan.Pernyataan atau jaminan atau setiap dokumen yangdibuat atau dinyatakan ulang oleh atau dianggaptelah dibuat atau dinyatakan ulang oleh Nasabahatau penjaminnya yang berkaitan dengan Perjanjianini terbukti tidak benar atau menyesatkan.

129

5) Cross Default.Nasabah dan/atau penjaminnya lalai/gagalmembayar hutang pada saat jatuh tempo dankelalaian/kegagalan tersebut berlangsung terusmelampaui batas waktu yang ditetapkan dalamperjanjian atau dokumen lain yang berkaitan denganhutang tersebut, atau hutang tersebut dinyatakan,atau sudah dapat dinyatakan jatuh tempo dan harusdibayar lebih awal sebelum tanggal jatuh tempopembayaran.

6) KepailitanApabila Nasabah atau Penjamin terjadi suatukejadian sebagai berikut :

a. Dibubarkan.b. Dinyatakan tidak mampu membayar atau

lalai/gagal atau mengakui secara tertulisketidakmampuannya untuk membayarhutangnya pada saat jatuh tempo.

c. Melakukan pengalihan hak hak atas hartakekayaannya, membuat rencana penyelesaianatau perpanjangan jangka waktu pembayaranhutang, atau membuat perjanjian untukpembayaran kembali hutang secara tidak penuhdengan atau untuk kepentingan krediturkrediturnya.

d. Mengajukan permohonan atau terhadapnyatelah diajukan permohonan untuk dinyatakanpailit atau tidak mampu membayar ataupermohonan lain yang menurut peraturankepailitan atau undang undang lainmempengaruhi hak hak kreditur, atau suatupermohonan diajukan untuk pembubaran ataulikuidasi Nasabah dan atau penjaminnya.

e. Telah diberikan suatu putusan pembubaranatau likuidasi.

f. Meminta atau menjadi tunduk padapenunjukan pengurus, pemberes, penyimpan,kurator, pengampu, wali amanat atausejenisnya untuk Nasabah atau untuk seluruhatau sebagian besar kekayaan Nasabah.

g. Dihadapkan pada ancaman atau pengenaan sitajaminan atau sita eksekusi atau penyitaanlainnya terhadap aset yang menjaminkewajiban Nasabah atau Penjamin berdasarkanPerjanjian ini dan dokumen lain yang ditetapkandalam Perjanjian ini.

h. Dihadapkan pada setiap kejadian yang menuruthukum mempunyai dampak sejalan dengankejadian dalam huruf a. sampai dengan g.diatas, atau

i. Mengambil tindakan lebih lanjut, ataumemberikan persetujuan/izin terhadaptindakan tindakan tersebut diatas.

130

7) MergerNasabah mengadakan konsolidasi ataupenggabungan atau merger atau mengalihkansebagian besar atau seluruh assetnya kepada pihaklain tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dariBank.

8) Kematian, Ketidakmampuan, Ketidakhadiran.Nasabah atau Penjamin meninggal dunia, menjaditidak cakap bertindak, meninggalkan tempattinggalnya untuk suatu waktu yang tidak dapatditentukan lamanya, ditahan oleh aparat penegakhukum atau dihukum penjara.

9) Bank Indonesia.Nasabah atau Penjamin tercantum dalam daftarhitam (Black List) dan/atau daftar kredit macet (BadDebt) yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia ataubadan yang berwenang menyampaikan laporankepada kreditur bahwa Nasabah atau Penjamintidak sehat dari segi risiko kredit.

10) Kebijakan Evaluasi Kredit.Bank menilai bahwa Nasabah atau penjaminnyatidak dapat memenuhi kewajiban atau kemungkinantidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Bankkarena alasan apapun juga.

11) Force Majeure dan Ketidakabsahan.Nasabah atau Penjamin tidak dapat melaksanakankewajibannya karena keadaan Force Majeure,kejadian Ketidakabsahan, perubahan undangundang, perubahan kondisi ekonomi, kebijaksanaanpolitik atau alasan alasan lain diluar kekuasaanNasabah atau Penjamin.

12) Berkurangnya Nilai Jaminan.Nilai jaminan dan/atau setoran jaminan/MarginDeposit dan/atau harta kekayaan lainnya yangdijaminkan kepada dan/atau disimpan untukkepentingan Bank sesuai dengan Pasal 6 Perjanjianini berkurang nilainya sehingga tidak lagi dapatmenutup semua kewajiban Nasabah kepada Bank,satu dan lainnya berdasarkan pertimbangan dankeputusan Bank sendiri.

b. Hak untuk Mengakhiri Perjanjian Mengikuti SuatuKejadian Kelalaian.

Jika terjadi suatu Kejadian Kelalaian dan terusberlangsung, maka Bank berhak (tetapi tidakberkewajiban) untuk mengirim pemberitahuanmengenai pengakhiran lebih awal kepada Nasabahdengan menyebutkan hari dan tanggal pemberitahuantersebut dikirimkan atau tanggal tertentu yangdisebutkan di dalam pemberitahuan itu sebagai suatu“Tanggal Pengakhiran Lebih Awal” dari satu, beberapaatau semua Transaksi, dengan ketentuan TanggalPengakhiran Lebih Awal tersebut akan dianggap telah

131

terjadi untuk semua Transaksi segera sebelumterjadinya Kejadian Kelalaian atau diajukannya perkaraatau permohonan ke Pengadilan sebagai ditetapkandalam butir a.6) ini.

c. Akibat dari Penunjukan

Jika pemberitahuan dengan penunjukan suatu TanggalPengakhiran Lebih Awal sebagai yang ditetapkan dalamhuruf b ini diberikan, maka Tanggal Pengakhiran LebihAwal akan terjadi pada tanggal yang telah ditunjuktersebut, tanpa memperhatikan apakah KejadianKelalaian tersebut berlangsung terus atau tidak padaTanggal Pengakhiran Lebih Awal tersebut.

d. Perhitungan.1) Pernyataan.

Menyusul terjadinya Tanggal Pengakhiran LebihAwal, Bank akan membuat perhitungan mengenaiKerugian Bank (termasuk perhitungan tingkatbunga yang berlaku) dan akan menyampaikankepada Nasabah pernyataan yang menunjukkanperhitungan tersebut (dalam perincian yang wajar)dan data data dari rekening tempat setiappembayaran yang telah jatuh tempo dan wajibdibayar kepada Bank harus dilakukan (“PernyataanMengenai Jumlah Yang harus Dibayar”), denganketentuan bahwa catatan Bank merupakan buktiyang sempurna mengenai keberadaan, kebenaranserta ketepatan dari perhitungan tersebut.

2) Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran.

Pembayaran yang diwajibkan atas jumlah yangdihitung berdasarkan ketentuan butir d.1) inisehubungan dengan Transaksi Yang Diakhiri, akanjatuh tempo dan wajib segera dibayar pada haridan tanggal pengiriman Pernyataan MengenaiJumlah Yang Harus Dibayar tersebut kepadaNasabah dan jumlah tersebut akan dibayarbersama dengan bunganya berdasarkan tingkatbunga dan dalam mata uang yang ditentukansendiri oleh Bank dari Tanggal Pengakhiran LebihAwal sampai tanggal pembayaran yang sebenarnyaoleh Nasabah, dengan ketentuan bahwa catatancatatan Bank merupakan bukti yang sempurna, sahdan mengikat mengenai jumlah bunga yangterhutang dan harus dibayar oleh Nasabah kepadaBank berdasarkan Perjanjian ini.

e. Pembayaran Pada Pengakhiran Lebih Awal.

Jika pemberitahuan diberikan dengan menunjuk suatuTanggal Pengakhiran Lebih Awal atau jika suatu TanggalPengakhiran Lebih Awal dianggap terjadi, Bank akanmenentukan Kerugian Bank sebagai dimaksud dalambutir d.1) ini dalam kaitan dengan Transaksi YangDiakhiri dan Nasabah akan membayar kepada Bankjumlah dari Kerugian Bank tersebut berikut bungasebagai dimaksud dalam butir d.2) ini, dengan

132

ketentuan apabila jumlah Kerugian Bank tersebutdalam bilangan negatif, maka tidak akan adapembayaran yang terhutang dan wajib dibayar olehsalah satu pihak kepada pihak lainnya.

f. Biaya biaya

Nasabah akan mengganti Bank semua biaya biaya yangdikeluarkan oleh Bank (termasuk biaya danpengeluaran lainnya untuk Konsultan Hukum) dalamkaitannya dengan setiap upaya penagihan atau usahausaha dan/atau tindakan tindakan yang dilakukan olehBank secara hukum berkaitan dengan pembayaranyang dipersyaratkan dalam Perjanjian ini.

g. Hak Bank lainnya Dalam Hal Terjadi Kelalaian.

Dalam hal terjadi Kejadian Kelalaian, Bank juga berhakUntuk :

1) Mengakhiri perjanjian perjanjian lainnya denganNasabah.

2) Melaksanakan setiap hak hak dan kewenangannyadalam Perjanjian ini dan/atau perjanjian perjanjianlainnya yang dibuat oleh para pihak, dan

3) Meminta penyelesaian atau pembayaran semuakewajiban Nasabah kepada Bank termasuk tetapitidak terbatas pada kewajiban Nasabah sebagaidimaksud dalam huruf e dan f ini dan biaya biayalainnya yang mungkin timbul akibat KejadianKelalaian tersebut.

h. Pelepasan Ketentuan ketentuan Pasal 1266 dan 1267Kitab Undang Undang Hukum Perdata.

Para Pihak secara tegas mengesampingkan ketentuanketentuan dalam Pasal 1266 dan 1267 Kitab UndangUndang Hukum Perdata Republik Indonesia sejauhketentuan ketentuan tersebut mensyaratkanketerlibatan pengadilan dalam pengakhiran Perjanjianini oleh Bank atau klaim atas kerugian berdasarkanPerjanjian ini.

Penyelesaian Perselisihan : a. Penyelesaian Perselisihan Secara Musyawarah.

Para pihak pertama tama akan berupaya untukmenyelesaikan segala perselisihan, perbedaanpendapat dan konflik yang mungkin timbul sehubungandengan Perjanjian ini secara musyawarah dan mufakat.

b. Penyelesaian Perselisihan Melalui Pengadilan.

Dalam hal salah satu pihak berpendapat bahwa parapihak tidak akan dapat mencapai penyelesaianperselisihan secara damai, maka pihak tersebut berhakmengajukan perselisihan tersebut ke pengadilan dansehubungan dengan hal tersebut, para pihak dengan inimemilih tempat kedudukan hukum yang tetap danseumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri diSurabaya, namun dengan tidak mengurangi hak danwewenang BANK untuk memohon pelaksanaan

133

(eksekusi) atau mengajukan tuntutan/gugatan hukumterhadap NASABAH berdasarkan Perjanjian ini dimukapengadilan lain dalam wilayah Republik Indonesia.

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN

Perjanjian dengan BCA Finance

1. Perjanjian Pembiayaan Konsumen nomor : 9652302861 PK 006 tanggal 15 April 2011, dengan rincianpembiayaan sebagai berikut :

a. Jumlah Fasilitas : Rp 292.500.000,b. Suku Bunga : 5,75% flat p.a. atau setara dengan 11,03% effective p.a.c. Barang Jaminan : Mobil penumpang

Mercedez Benz B 1179 HG tahun 2007d. Jangka Waktu Fasilitas : 48 kali angsurane. Denda Keterlambatan : 2% /hari dari jumlah angsuran tertunggakf. Tanggal Pembayaran : Tanggal 5 tiap bulang. Tanggal Mulai Angsuran : 15 April 2011h. Tanggal Berakhir Angsuran : 15 Maret 2015









HONDA New Accord L 287 HR tahun 2007d. Jangka Waktu Fasilitas : 48 kali angsurane. Denda Keterlambatan : 2% /hari dari jumlah angsuran tertunggakf. Tanggal Pembayaran : Tanggal 5 tiap bulan

134

g. Tanggal Mulai Angsuran : 15 April 2011h. Tanggal Berakhir Angsuran : 15 Maret 2015



Daihatsu Terios L 1752 LR tahun 2007d. Jangka Waktu Fasilitas : 48 kali angsurane. Denda Keterlambatan : 2% /hari dari jumlah angsuran tertunggakf. Tanggal Pembayaran : Tanggal 5 tiap bulang. Tanggal Mulai Angsuran : 15 April 2011h. Tanggal Berakhir Angsuran : 15 Maret 2015

6. Perjanjian Pembiayaan Konsumen nomor : 9652302861 PK 012 tanggal 23 Agustus 2011, dengan rincianpembiayaan sebagai berikut :


Mercedez Benz B 1527 HZ tahun 2007d. Jangka Waktu Fasilitas : 48 kali angsurane. Denda Keterlambatan : 2% /hari dari jumlah angsuran tertunggakf. Tanggal Pembayaran : Tanggal 23 tiap bulang. Tanggal Mulai Angsuran : 23 Agustus 2011h. Tanggal Berakhir Angsuran : 23 Juli 2015







135

9. Perjanjian Pembiayaan Konsumen nomor : 9652302861 PK 015 tanggal 12 September 2011, denganrincian pembiayaan sebagai berikut :


Daihatsu New Xenia tahun 2011d. Jangka Waktu Fasilitas : 48 kali angsurane. Denda Keterlambatan : 2% /hari dari jumlah angsuran tertunggakf. Tanggal Pembayaran : Tanggal 12 tiap bulang. Tanggal Mulai Angsuran : 12 September 2011h. Tanggal Berakhir Angsuran : 12 Agustus 2015










PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA TENAGA KERJA

No Nama Pihak Nomor Perjanjian Ruang Lingkup Jangka Waktu1. PT Surya Indonesia

Mandiri (SIM)001/Eks/DD HRD/I/2012tanggal 2 Januari 2012

Jenis pekerjaan yangditentukan oleh

1 Januari 2012 – 31Desember 2012

136

No Nama Pihak Nomor Perjanjian Ruang Lingkup Jangka WaktuPerseroan denganupah yang disepakatikedua belah pihakdengan ruanglingkup pekerjaansebagaimana dibuatoleh Perseroansebagai pemberikerja dan BCPsebagai penerimakerja

2. PT Bayu ChandraPersada (BCP)

027/Eks/DirHRD/VIII/2012 tanggal 28Agustus 2012

Jenis pekerjaan yangditentukan olehPerseroan denganupah yang disepakatikedua belah pihakdengan ruanglingkup pekerjaansebagaimana dibuatoleh Perseroansebagai pemberikerja dan BCPsebagai penerimakerja

29 Agustus 2012 – 28Februari 2013

3. PT Bedikha ServistamaPrakarsa (BSP)

032/Eks/Dir HRD/IX/2012tanggal 26 September2012

Jenis pekerjaan yangditentukan olehPerseroan denganupah yang disepakatikedua belah pihakdengan ruanglingkup pekerjaansebagaimana dibuatoleh Perseroansebagai pemberikerja dan BCPsebagai penerimakerja

27 September 2012 – 26Maret 2013

4. PT Vidya Rejeki Tama 012/Legal VRT/XI/2012tanggal 22 Oktober 2012

VRT akanmenyediakan 12(dua belas) orangsecurity yangditempatkan ditempat Perseroan diJl. Mitra Raya II BlokF 2 Kawasan IndustriMitra Karawang

20 Oktober 2012 – 19April 2013

PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA MINUMAN SUSU

Perjanjian Penyediaan Jasa Minuman Susu nomor: 022/Eks/DD HRD/VI/2012 tanggal 21 Juni 2012 antaraPerseroan dengan PT Heinz ABC.

a. Ketentuan : PT Heinz ABC akan menyediakan jasa minuman susu kepada Perseroandengan bertempat di PT SPINDO:1) Unit 1 Jl. Rungkut Industri I/28 30, Surabaya2) Unit 2 Jl. Rungkut Industri II/10, Surabaya

137

3) Unit 3 Jl. Desa Warunggunung, Kec. Karangpilang, Surabaya4) Unit 4 Jl. Kabupaten Desa Cangkringmalang, Beji, Pasuruan

b. Jangka waktu : 22 Juni 2012 – 22 Desember 2012 dan dapat diperpanjang dengankesepakatan para pihak.

PERJANJIAN JUAL BELI BARANG SEWA GUNA USAHA (PERJANJIAN LESSEE)

No Nama Pihak Nomor PerjanjianBarang Sewa Guna

UsahaMasa Sewa Guna Usaha

1. PT ORIX L09S 00245E tanggal 16Desember 2006

1 (satu) unitMITSUBISHI ForkliftModel FD160ANT2SP30 PD/PS denganhargaRp186.240.000,

2. PT ORIX L09S 00246E 1 (satu) unitMITSUBISHI ForkliftModel FD160ANT2SP30 PD/PS denganhargaRp931.200.000,

48 bulan dimulai saatperjanjianditandatangani

3. PT ORIX L09S 00363E tanggal 10Agustus 2009

1 (satu) unitKOMATSU ForkliftDiesel Model FD250ZSerial Number:M181 3419

48 bulan dimulai padasaat perjanjianditandatangani

PERJANJIAN PEMBELIAN HOT ROLLED STEEL1. Memorandum Of Understanding tanggal 11 November 2011 dibuat antara :

Perseroan PT. Sarana Steel Corporation (SARANA) JFE Steel Corporation Marubeni Itochu Steel Inc (MISI) Marubeni Itochu Steel Pte. Ltd (MISP)Perjanjian mengatur hal hal sebagai berikut :a. Perseroan dan SARANA sepakat untuk membeli sebuah produk berupa Hot Rolled Steel In Coils dari

JFE, MISI, dan MISP, dengan penjelasan sebagai berikut :1. Besaran komoditas dimulai pada Januari 2012 sebagai berikut :

Produk dengan ketebalan kurang dari 1,2 mmminimum 1,000MT/ Target : 1,500MT. Produk dengan ketebalan kurang dari 1,2 mm lebih, dan minimum 2,000MT/ Target : 5,000MT. For SKF (SPINDO Karawang Factory) Minimum 500MT/ Target 1,500MT.

2. Harga pembelian bahan baku mengacu kepada harga pasar yang berlaku saat transaksi terjadi.Harga untuk setiap bagian dapat disesuaikan sewaktu – waktu.

b. Para pihak wajib meninjau kembali isi dari perjanjian kesepakatan setiap empat bulan sekali dimulaipada bulan April.

c. Jangka waktu perjanjian dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian dan berakhir pada 31 Maret2013.

2. Memorandum Of Understanding tanggal 16 November 2011 dibuat antara : Perseroan Dongbu Steel (DONGBU) Hyosung Corporation (HYOSUNG)Perjanjian mengatur hal hal sebagai berikut :a. Pembelian produk berupa Prime Hot Rolled Checkered Steel Sheet In Coils dari DongBu dan Hyosung,

dengan penjelasan sebagai berikut :1. Kuantitas:

2.000 metrik ton ±10% per bulan bergantung pada harga Hot Rolled Checkered Steel Sheet InCoils yang disetujui antara Perseroan dengan DongBu.

138

2. Harga pembelian bahan baku mengacu kepada harga pasar yang berlaku saat transaksi terjadiberdasarkan kesepakatan bersama.

b. Perseroan akan membuka 100% Irrevocable LC untuk Hyosung.c. Berdasarkan pada kesepakatan bersama dan kewajaran, Hyosung akan menyediakan informasi harga

pasar yang wajar dan transparan, serta DongBu dengan kemampuan terbaiknya menyediakan barangdengan harga pasar terbaik.

d. Jangka waktu perjanjian dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian dan berlaku untuk 1 (satu) tahundan secara otomatis akan diperpanjang untuk 1 (satu) tahun berikutnya kecuali salah satu pihakmenyampaikan terlebih dahulu keinginannya untuk tidak memperpanjang kesepakatan ini.

3. Memorandum Of Understanding tanggal 14 Juli 2009 jo Addendum 1 tanggal 14 Juli 2010 dibuat antara : Perseroan Hyundai Steel (Supplier) Hyundai Corporation (Seller)Perjanjian mengatur hal hal sebagai berikut :a. Supplier akan menyediakan Hot Rolled in Coil untuk Seller, dimana Persreoan akan membeli dari

Seller Hot Rolled in Coil tersebutb. Harga akan disepakati dan ditinjau secara berkala oleh para pihak, dimana harga berdasarkan CFR

(Cost of Freight) Jakarta.c. Para Pihak telah menyepakati kuantitas bulanan pembelian untuk bulan Mei, Juni dan Juli 2011

masing masing sebanyak 10.000 metrik ton.4. Memorandum Of Understanding tanggal 5 Juni 2012 dibuat antara :

PT. Steel Pipe Industry Of Indonesia (SPINDO) POSCOPerjanjian mengatur hal hal sebagai berikut :a. Pembelian Hot Rolled lembaran in Coil, dimana Perseroan akan membeli dari Hot Rolled in Coil

tersebutb. Harga pembelian bahan baku mengacu kepada harga pasar yang berlaku saat transaksi terjadi yang

akan disepakati bersama dan akan berlaku tetap untuk setiap empat bulanan.c. Kuantitas pertahun yang telah disepakati antara Perseroan dengan Posco adalah sebanyak 40.000

60.000 metrik ton (dimana total kuantitas pertahun dimungkinkan untuk mengalami peningkatanatau penurunan untuk jumlah tidak melebihi 10%.

d. Jangka waktu MOU ini adalah hingga akhir Mei 2013 dengan perpanjangan secara otomatis kecualiterdapat pemberitahuan tertulis untuk tidak diadakan perpanjangan, pemberitahuan manadisampaikan sebelum berakhirnya jangka waktu tersebut.

PERJANJIAN JASA PEMELIHARAAN (MAINTENANCE AGREEMENT)

PT Soltius Indonesia

Perjanjian SAP Enterprise Support (“Maintenance Agreement/Jasa Pemeliharaan”) No. 042/SOL/MTCSME/XII/2011 tertanggal 1 Januari 2012 yang mengatur pada pokoknya:

1. Para Pihak

PerseroanPT Soltius Indonesia (“VAR”)

2. Objek Perjanjian

Perseroan setuju dan VAR akan menyediakan jasa pemeliharaan atas piranti lunak (Soft Ware) Sap All InOne Software.Jasa pemeliharaan saat ini termasuk pula untuk pemberian software baru, paket koreksi software, suportmelalui telepon, remote suport/pengkinian, SAP EarlyWatch® Alert, dan SAP suport portal.

Jasa pemeliharaan yang diberikan oleh VAR kepada Perseroan adalah untuk lokasi di Jl. Kalibutuh No. 189191, Surabaya 60173.

139

3. Jangka Waktu

Perjanjian pemeliharaan berlaku sejak tanggal 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012.

VAR memiliki hak untuk menghentikan jasa pemeliharaan dalam hal terdapat kelalaian atau kegagalanPerseroan dalam menyelesaikan biaya jasa pemeliharaan setelah VAR mengirimkan pemberitahuan tertulis30 (tiga) puluh hari.

4. Kerahasiaan

VAR setuju dan terikat untuk memberlakukan seluruh data Perseroan yang diakses secara rahasia.5. Biaya Jasa

Biaya jasa pemeliharaan untuk jangka waktu sejak 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012adalah sebesar EUR 61,200.00 yang dibayarkan dalam 2 termin yaitu a) pembayaran pertama sebesar(50%) pada tanggal 10 Februari 2012 dan b) pembayaran kedua sebesar (50%) pada tanggal; 10 Maret 2012

PERJANJIAN PENUNJUKAN AGEN

1. Perjanjian Keagenan Ekslusif (Exclusive Agency Agreement) tertanggal 30 Maret 2010 yang mengatur padapokoknya:

a. Para Pihak:PerseroanPipewell Marketing SDN BHD (“PWM”)

b. Pokok PerjanjianPerseroan menunjuk PWM sebagai Agen Ekslusif untuk tertitori Malaysia, Singapur dan Brunei untukproduk Perseroan: pipa baja SAW Spiral Welded untuk piling dan struktural serta pipa baja SAW SpiralWelded untuk distribusi dan air.

Selama jangka waktu perjanjian PWM dengan kemampuan terbaiknya memenuhi kuantitas pertahunsebanyak 15.000 metrik ton untuk menjual pipa baja di teritori sebagaimana diperjanjikan.

c. Jangka WaktuPerjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) tahun.

d. YurisdiksiDalam hal terjadi sengketa akan diselesaikan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat, namundalam hal tidak dapat diselesaikan dengan musyarawah dan negosiasi, maka para pihak memilihpenyelesaian pada PN Surabaya.

JOIN VENTURE AGREEMENT

Agreement Letter for New Joint Venture Company pada tanggal 31 Maret 2012 (“Perjanjian”) yangmenerangkan mengenai perjanjian ditujukan untuk mencapai kesepakatan bersama antara PT Sanko danPerseroan dalam pembentukan perusahaan patungan guna memproduksi cold drawn di Indonesia

Catatan:Pada bagian awal perjanjian tercantum nama pihak adalah PT Sanko dengan Perseroan, namun pada bagian kolomtanda tangan PT Sanko tertera stempel/cap Sanko Shoji Co. Ltd. Sehubungan dengan kondisi tersebut DireksiPerseroan telah memberikan klarifikasi dengan Surat Pernyataan tertanggal 6 Februari 2013 yang menyatakan bahwaPerjanjian ditanda tangani pada tanggal 13 maret 2012 oleh Perseroan dengan Sanko Shoji Co.Ltd.

11. KETERANGAN TENTANG ASET YANG DIMILIKI ATAU DIKUASAI YANG DIGUNAKAN UNTUK BEROPERASIPERSEROAN

Perseroan memiliki dan atau menguasai beberapa aset yang dimiliki atau dikuasai Perseroan untuk digunakandalam menjalankan kegiatan usahanya berupa benda tidak bergerak dan benda bergerak.

140

Nilai buku dari aset tetap utama Perseroan yang tercatat pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesarRp751.727, juta (tujuh ratus lima puluh satu miliar tujuh ratus dua puluh tujuh juta Rupiah).

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, benda tidak bergerak yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:

No. No HGB

TanggalDikeluarkan

Sertifikat

Luas(m2)

LokasiTanggalBerakhir Hak

Gambar Situasi

PeruntukanNilai Asset(Rupiah)No Tanggal

1. 52/Cangkringmalang16 92003

13.895

Cangkringmalang, kecamatanBeji, kab

Pasuruan, JawaTimur

20 82032

14/Cangkringmalang/2001

24 072001

KawasanIndustri

71.629.000.000


2.720


Pasuruan, JawaTimur

24 92031

2676/199123 111991


4.760


Pasuruan, JawaTimur

24 92031

267723 111991


20.815


Pasuruan, JawaTimur

14 12021

282829 101997


15.985


Pasuruan, JawaTimur

14 12021

282929 101997


23.692


Pasuruan, JawaTimur

21 62025

99124 51995

7. 7/Cangkringmalang 4 3 1992 61.390


Pasuruan, JawaTimur

19 12032

999 6 5 1991

8. 6/Rungkutkidul26 111984

3.445Kelurahan

RungkutkidulSurabaya

13 122026

8591 5 6 1984

KawasanIndustri 75.328.000.000

9. 159/Rungkut Kidul30 111987

18.338Kelurahan

RungkutkidulSurabaya

14 122026

3972 1 8 1987

11. 10/Kalirungkut26 111984

2.641

KelurahanKalirungkut,KecamatanRungkutSurabaya

13 122026

8590 5 6 1984


5.707


14 122026

3971 1 8 1987


11.686


21 42023

40216 11989

KawasanIndustri 38.200.000.000

16. 16/Tenggilis Mejoyo12 51989

3.594

TenggilisMejoyo

KecamatanRungkut

21 42023

40116 11989

141

No. No HGB

TanggalDikeluarkan

Sertifikat

Luas(m2)

LokasiTanggalBerakhir Hak

Gambar Situasi

PeruntukanNilai Asset(Rupiah)No Tanggal

Surabaya

13. 21/Tembok Dukuh18 11988

7.939

KelurahanTembok DukuhkecamatanBubutanSurabaya

16 122027

793919 121987

Daerahcampuran

20.195.000.000

14. 84/Tembok Dukuh 5 1 1996 920

KelurahanTembok DukuhkecamatanBubutanSurabaya

3 12016

14.370/19958 121995

15. 1/Waru Gunung 4 2 1974 29.800Waru GunungSurabaya

13 82023

73/S26 11974

KawasanIndustri

38.740.000.00

17. 01215/Parungmulya24 082010

5.470

ParungmulyaKecamatanCiampel

Karawang JawaBarat

12 122037

00032/Parungmulya

/ 2010

18 22010

Kawasanindustri 70.000.000.00018. 51/Parungmulya 9 6 1998 25.000


Karawang JawaBarat

3 42027

00096/199811 81998

19. 49/Parungmulya11 81998

19.530


Karawang JawaBarat

3 42027

00094 9 6 1998

20.833/Jemur Wo

nosari *)8 1 1998 471 Jemur wonosari

6 122017

1044/199720 81997

RumahDinas

21

Total 88 AktePernyataan

Pelepasan Hak atasTanah dengan Ganti

Rugi **)

396.470

Desa Bolo,Sekapuk,Gosari,Kebonagung,Wadeng,

Lokasi Gersik

Direncanakan untukKawasanindustri

41.856.000.000

*) Tidak dilakukannya penilaian terhadap aset ini oleh Lembaga Penilai dikarenakan penilaian aset tersebut dilakukansetiap periode akhir tahun dan aset tersebut memiliki nilai aset yang sangat kecil dibandingkan nilai total aset Perseroan.**) 88 Tanah tersebut berdasarkan Akta Pernyataan Pelepasan Hak atas Tanah dengan Ganti Rugi dengan tanggal aktamulai dari tanggal 21 September 2011 hingga tanggal 13 Juli 2012.

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, benda bergerak yang dimiliki oleh Perseroan sebagai berikut:1. Kendaraan roda dua sebanyak 4 (empat) kendaraan.2. Kendaraan roda empat sebanyak 82 (delapan puluh dua) kendaraan yang terdiri atas:

a. Kendaraan peruntukkan operasional sebanyak 75 (tujuh puluh lima) kendaraan; danb. Kendaraan peruntukkan Direksi sebanyak 7 (tujuh) kendaraan.

Total nilai buku dari seluruh kendaraan Perseroan yang tercatat pada tanggal 30 September 2012 adalahsebesar Rp3.482.000.000, (tiga miliar empat ratus delapan puluh dua juta Rupiah).

12. ASURANSI

Perseroan mengasuransikan aset aset yang dimilikinya pada beberapa perusahaan asuransi pihak ketigasehubungan dengan kegiatan operasinya. Informasi mengenai daftar asset yang diasuransikan adalah sebagaiberikut :

142

No PerusahaanAsuransi

Masa Berlaku PihakTertanggung

Jenis Asuransi Nilai

1. PT Tugu PratamaIndonesia

5 Juli 2012 s/d 5Juli 2013

Perseroan AsuransiProperty AllRisks

Rp45.778.000.000,


4 Agustus 2012s/d 4 Agustus2013


Rp31.213.800.000,


22 Juni 2012 s/d22 Juni 2013


USD 270,000.00


22 Juni 2012 s/d22 Juni 2013


USD 2,690,000.00

5. PT Pan Pacific 19 Oktober 2012s/d 19 Oktober2013


USD 588,090.00


22 Juni 2012 s/d22 Juni 2013


EUR50,000.00


8 Juni 2012 s/d 8Juni 2013

PTOrixIndonesiaFinance QQ,Perseroan

AsuransiProperty AllRisks

Rp6.177.600.000,


18 Juni 2012 s/d18 Juni 2013

PT.OrixIndonesiaFinance QQ,Perseroan


Rp7.412.067.400, (dua puluhmiliar dua ratus delapanpuluh dua juta Rupiah)



PT.OrixIndonesiaFinance QQ,Perseroan


Rp.3.088.800.000,

10. PT KSK Insurance 21 Oktober 2012s/d 21 Oktober2013

PT DanamonIndonesia QQPerseroan


Rp200.000.000.000,

11. PT AsuransiWahana Tata

31 Desember2012 s/d 31Desember 2013


Rp13.309.200.000,




Rp51.576.000.000,

13. PT.KurniaInsuranceIndonesia

2 Februari 2012s/d 2 Februari2013


Rp.2.042.631.250,


1 Desember 2012s/d 1 Desember2013

PT Bank CentralAsia Tbk QQPerseroan


Rp30.037.100.000,



PT Bank CentralAsia Tbk QQPerseroan


Rp105.323.000.000,




Rp36.772.000.000,

143







Rp25.594.000.000,

18. Asuransi Tugu 25 Januari 2012s/d 25 Januari2013


Rp.37.000.000.000,

19. Asuransi Tugu 26 Februari 2012s/d 26 Februari2013

Bank EksporIndonesia QQPerseroan


Rp33.000.000.000,

20. PT.Tugu PratamaIndonesia

25 Januari 2012s/d 25 Januari2013

Perseroan AsuransiProperty AllRisks AndEarthquake

Rp37.000.000.000,


25 Januari 2012s/d 25 Januari2013

Perseroan AsuransiProperty AllRisks AndEarthquake

Rp37.000.000.000,


18 Juni 2012 s/d18 Juni 2013

Bank EXIMIndonesia QQPerseroan

AsuransiProperty AllRisks AndEarthquake

Rp60.000.000.000,


18 Juni 2012 s/d18 Juni 2013



Rp60.000.000.000,



Bank EksporIndonesia QQPerseroan


Rp33.000.000.000,





Rp18.500.000.000,





Rp18.500.000.000,





Rp6.000.000.000,





Rp6.000.000.000,





Rp25.500.000.000,





Rp25.500.000.000,

31. PT.Asuransi AXAIndonesia

1 September2012 s/d 1September 2013

Perseroan AsuransiPerlengkapanElektronik

Rp.446.433.125,

32. PT.Asuransi AXA 1 September Perseroan Asuransi USD. 481,483.08

144




Indonesia 2012 s/d 1September 2013

PerlengkapanElektronik

33. PT.Pan PacificInsurance


Perseroan AsuransiIndustri

USD15,000,000.00



Perseroan AsuransiIndustri

USD1,700,000.00

35. PT.Asuransi TriPakarta

27 Maret 2012s/d 27 Maret2013

Perseroan AsuransiKendaraan

Rp.65.000.000, lima unitIsuzu PantherRp.75.000.000, satu unit

Honda Accord SV4 GM (L1046 TS)

Rp.65.000.000, satu unitIsuzu TBR 54 Station Wagon(L 1323 TU)Rp.95.000.000, satu unit

Toyota Kijang 2001 (L 1086SU)

36. PT.AsuransiAllianz UtamaIndonesia



Rp.40.000.000, satu unitIsuzu Panther (L 1248 RO)

Rp.25.000.000, satu unitSuzuki Katana (L 1125 TF)

Rp.60.000.000, satu unitHonda Accord (L 1162 TC)

Rp50.000.000, satu unitDaihatsu V2RH Truck (L 7295GG)

Rp45.000.000, satu unitDaihatsu Delta V83 Truck (L8049 NU)

Rp55.000.000, satu unitDaihatsu Delta V82RH Truck(L 8049 NQ)

Rp60.000.000, satu unitDaihatsu Delta V82RH Truck(L 8049 NR)

Rp60.000.000, satu unitDaihatsu Delta V82RH Truck(L 8049 NS)

Rp37.000.000, satu unitSuzuki Futura (L 1807 QE)

Rp38.000.000, satu unitDaihatsu Feroza (L 1137 SG)

Rp.46.000.000, satu unitIsuzu NHR 55 Truck (L 7001RV)Rp.60.000.000, satu unit

Daihatsu V.82 RH Truck (L8047 TC)

Rp.45.000.000, satu unitDaihatsu V.84 Truck (L 8049NT)




Rp180.000.000, satu unitMitsubishi FM 517H TangkiTronton (L 8084 LQ)

38. PT.AsuransiAllianz Utama

27 Maret 2012s/d 27 Maret

PT.BankMandiri, Tbk

AsuransiKendaraan

Rp.95.000.000, untuk satuunit Toyota New Kijang LGX

145




Indonesia 2013 QQ Perseroan Diesel (L1086 SU)39. PT.Asuransi

Central Asia15 April 2011 s/d15 April 2015

PT.BCAF QQ PTBank CentralAsia QQPerseroan

AsuransiKendaraan

Rp.1.120.500.000, untuksatu unit Mercedez Benz CClass 240 Elega (B 1179 HG)

Rp.931.500.000, untuksatu unit Toyota Fortuner 2.7G A/T (L 1132 RV)

Rp.862.500.000, untuksatu unit Honda Accord 2.4VTI (L 287 HR)

Rp.862.500.000, untuksatu unit Honda Accord 2.4VTI (L 287 HR)

Rp.483.000.000, untuksatu unit Daihatsu Terios TXA/T (L 1752 LR)

Rp.1.121.250.000, untuksatu unit Mercedes Benz CClass 240 Elegan (B 15290HZ)

Rp.1.121.250.000, untuksatu unit Mercedes Benz CClass 240 Elegan (B 1181 HG)

Rp.1.121.250.000, untuksatu unit Mercedes Benz CClass 240 Elegan (B 1798 HZ)

40. PT.AsuransiWahana Tata


PT.BCAF QQPT.Bank CentralAsia QQPerseroan

AsuransiKendaraan

C Series C 240 Elegance (B1527 HZ)TahunI,Rp.325.000.000,TahunII,Rp.292.500.000,TahunIII,Rp.260.000.000,TahunIV,Rp.243.750.000,




AsuransiKendaraan

New Xenia LI DeluxeTahunI,Rp.127.800.000,TahunII,Rp.108.630.000,TahunIII,Rp.95.850.000,TahunIV,Rp.89.460.000,




AsuransiKendaraan





AsuransiKendaraan





AsuransiKendaraan





AsuransiKendaraan

C Series C 240 Elegance (B1801 HZ)TahunI,Rp.325.000.000,TahunII,Rp.292.500.000,TahunIII,Rp.260.000.000,TahunIV,Rp.243.750.000,




Rp.106.000.000, Isuzu ELFNKR (B 9501 IL)

146






PT.BankMandiri, TbkQQ Perseroan

AsuransiKendaraan

Rp.151.000.000, toyotaCorolla Altis 1.8 G ( B 8797OB)




Rp.95.000.000, Toyota Vios1.5 G ( B 8973 VB)

49. PT.Asuransi JayaProteksi

30 April 2010 s/d30 April 2014


AsuransiKendaraan

KIA Travello Option 2TahunI,Rp.195.000.000,TahunII,Rp.165.750.000,TahunIII,Rp.146.250.000,TahunIV,Rp.136.500.000,


15 Juli 2012 s/d15 Juli 2013


Rp.7.000.000, Yamaha VegaZR (L 6377 PN)




Rp.7.500.000, Yamaha VegaR (L 5361 NA)

52. PT.Asuransi MSIGIndonesia



Rp.9.000.000, YamahaVega R (L 4323 QV)

Rp.9.000.000, YamahaVega R (L 4323 QW)

53. PT.Malacca TrustWuwunganInsurance

9 November 2012s/d 9 November2013


Rp40.000.000, IsuzuPanther (L 1248 RO)




Rp1.781.000.000, 10Daihatsu, 3 Isuzu, 6Mitsubishi, 1 Hino dan 1Toyota




Rp235.000.000, 1 HondaAccord, 1 Suzuki Katana, 1Daihatsu Feroza, 1 SuzukiFutura, 1 Toyota Kijang



Perseroan MotorInsurance NonStandard

Honda All New City L1531RJRp151.000.000,




Isuzu Panther L1033TYRp55.000.000,




Isuzu Panther L1464QRp50.000.000,


29 Oktober 2012s/d 29 Oktober2013


Toyota Kijang 2.0 LGXB8217PF Rp80.000.000,

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinankerugian atas aset yang dipertanggungkan. Tidak terdapat hubungan afiliasi antara Perseroan terhadap PihakAsuransi.

13. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak, maupun masing masing anggotaDireksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat perkara perkara perdata,pidana, administrasi negara, perselisihan hubungan industrial, perpajakan maupun kepailitan, penundaankewajiban pembayaran utang atau pembubaran atau pemeriksaan oleh pengadilan atau instansi lainnya yangberwenang termasuk yang dimaksud dalam Undang undang nomor 40 tahun 2007 tentang PerseroanTerbatas, di badan peradilan umum dan arbitrase, pengadilan tata usaha negara, pengadilan hubunganindustrial, pengadilan pajak dan pengadilan niaga, serta tidak terlibat sengketa hukum lainnya (di luarpengadilan) yang secara material dapat memberi pengaruh negatif (material adverse effect) kepada keuangandan/atau kelangsungan kegiatan usaha (going concern) dan penawaran umum perdana saham Perseroan,

147

kecuali sengketa perpajakan yang dihadapi Perseroan yang teregistrasi dengan nomor nomor sengketa pajaksebagai berikut: 16 060677 2007, 16 060678 2007, 16 060679 2007, 15 059260 2008, 16 060682 2007,16 060680 2007, 16 060687 2007, 16 060686 2007, 16 060685 2007, 16 060684 2007 serta banding atasputusan Dirjen Pajak yang diajukan Perseroan dengan surat Nomor 052/ACC/XI/2011 tertanggal 03 November2011 dan Surat Nomor 057/ACC/XII/2011 serta surat Nomor 058/ACC/XII/2011,059/XII/2011, 060/XII/ACC/2011, 061/ACC/XII/2011, 062/ACC/XII/2011, 064/ACC/XII/2011, 065/ACC/XII/2011,066/ACC/XII/2011, 067/ACC/XII/2011 dan 068/ACC/XII/2011 keseluruhannya tertanggal 21 Desember 2011.Adapun sengketa sengketa pajak tersebut tidak mempengaruhi secara material kelangsungan usahaPerseroan. Dalam hal banding yang diajukan oleh Perseroan ditolak oleh Pengadilan Pajak, maka Perseroanakan dikenakan kewajiban untuk membayar jumlah pajak terutang beserta denda yang akan diputuskan olehPengadilan Pajak.

148

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DANENTITAS ANAK

1. TINJAUAN UMUM

Perseroan didirikan pada pada tanggal 30 Januari 1971, dimana pada saat itu berdiri sebagaiperusahaan bermodal asing yaitu joint venture antara C.Itoh & Company Limited, CV Gayantara danKawasaki Steel Corporation dengan nama PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo). Pada tahun1989 Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin” sebuah perusahaan manufaktur pipa bajamengakuisisi sebanyak 90% saham Perseroan, sehingga pada tahun 1993 Perseroan menjadiperusahaan lokal. Pada tahun 1998 Perseroan melakukan merger dengan Perusahaan Dagang danIndustri “PT Radjin”.

Adapun latar belakang dan tujuan penggabungan usaha tersebut adalah :

1. Spindo dan Radjin merupakan perusahaan perusahaan yang bergerak dalam bidang usahaproduksi pipa baja, dengan kinerja usaha yang baik, sehingga melalui penggabungan inidiharapkan menciptakan suatu sinergi usaha yang akan lebih memperkuat dan memperkokohPerseroan, dalam industri pipa baja.

2. Penggabungan merupakan suatu langkah strategis dalam meningkatkan daya saing Perseroandalam industri pipa baja di pasar domestik, dengan terciptanya sinergi dalam strategi usaha sertaterciptanya suatu economic of scale yang lebih optimal, sehingga Perseroan diharapkan akanmemiliki kemampuan yang lebih baik dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional.

3. Agar tercipta peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan usaha serta berbapai aspekkegiatan usaha, yang meliputi bidang produksi, pemasaran dan penjualan, manajemen sumberdaya manusia, administrasi dan keuangan.

4. Penggabungan diharapkan akan semakin memperkuat posisi keuangan serta kinerja keuanganPerseroan dimana penggabungan tersebut diharapkan antara lain akan semakin memperkuatrasio rasio keuangan Perseroan, sehingga hal tersebut akan lebih meningkatkan dukungan untukkebutuhan pengembangan usaha dari Perseroan di masa yang akan datang.

Berikut adalah sejarah dan perkembangan dari PerseroanTahun Sejarah1971 Perseroan berdiri sebagai perusahaan bermodalkan asing di Indonesia1989 Ibnu Susanto melalui Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin” mengakuisi saham

Perseroan1991 Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin” mendirikan pabrik di Pasuruan dengan

mulai memproduksi pipa dengan teknik SSAW1993 Perseroan menjadi perusahaan lokal di Indonesia1996 Sertifikat API 5L dari the American Petroleum Institute (“API”) untuk pipa dengan proses

SSAW, dan dapat digunakan untuk industri minyak dan gas di Indonesia.1998 Merger dengan Perusahaan Dagang dan Industri “PT Radjin”2005 Berdirinya fasilitas pabrik di Karawang dengan lokasi yang lebih dekat dengan industri

otomotif dan memudahkan Perseroan untuk menyediakan pipa mekanik denganmetode “just in time”

2005 Sertifikat API 5L 0475 untuk proses straight welding dimana Perseroan dapatmenyediakan pipa untuk digunakan di industri minyak dan gas di Indonesia

2007 ISO TS 16949 Quality Management System untuk pipa otomotif di pabrik Karawang2010 Persetujuan Building and Construction Authority, Singapore ("BCA") untuk menyediakan

spiral steel pipe2011 Sertifikat Occupational Health and Safety Management System ("OHSAS")

149

Perseroan sebagai salah satu produsen pipa baja terbesar di Indonesia, yang juga berpengalamandalam memproduksi berbagai macam pipa baja/tabung dan berbagai produk terkait lainnya, yaituElectric resistance welded (ERW), spiral submerged (arc) welded (SSAW) dan stainless steel tungsteninert gas (TIG), serta selalu inovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan spesifik parakonsumennya. Saat ini Perseroan memiliki lima fasilitas pabrik dengan total 27 Lini produksi pipa bajaPerseroan dengan memproduksi ERW Pipes berdiameter 0,25 inchi sampai dengan 8 inchi, SSAWSpiral Welded Pipes berdiameter 6 inchi sampai dengan 120 inchi, Stainless Pipes berdiamter 0,5 inchisampai dengan 4 inchi. Selain memproduksi ke 3 produk tersebut Perseroan juga memberikan jasapelapisan coating dan galbani, jasa potong (shearing), jasa slitting, jasa pengujian kualitas, dan produkkhusus lainnya yang sesuai dengan permintaan konsumen.

Saat ini fasilitas pabrik Perseroan terletak di Surabaya, Pasuruan, Karawang dengan 5 unit pabrikdengan total luas area kurang lebih sebesar 268 ha. Berikut adalah keterangan lima unit pabrik yangdimiliki oleh Perseroan :

Lokasi PabrikLuas(m2)

MulaiBeroperasi

Jumlah/TipePipa

Produk/Jasa

Unit IRungkut Industri I, Surabaya

30.131 1978 6 ERW Straight Welded Steel Pipe (ERWpipes)

2 sets Galvanizing3 slitting,2 shearing

Slitting, shearing and cutting facility

Unit IIRungkut Industri II, Surabaya

15.280 1982 4 ERW,5 TIG

Straight Welded Steel Pipe (ERWpipes)

2 slitting,1 shearing

[Poles]Slitting and shearing,

Stainless Steel PipeUnit IIIWarugunung, Surabaya

29.800 1972 3 ERW Straight Welded Steel Pipe (ERWpipes)

2 Sets Galvanizing

Unit IVBeji Pasuruan, Surabaya

143.257 1992 4 SAW Spiral Welded Steel PipeSteel Coating Service3 Layer Polyethylene CoatingCement LiningEpoxy External CoatingEpoxy Internal Coating

Unit VKawasan Industri Mitra Karawang,Karawang

50.000 2005 5 ERW Straight Welded Steel Pipe (ERWpipes)Recutting, Slitting

Portofolio produk pipa Perseroan terdiri dari pipa carbon dan stainless steel dan pipa terkait lainnyadimana pipa tersebut dibuat berdasarkan order dan pipa yang dibuat untuk persediaan. Pipa hasilproduksi Perseroan digunakan dalam beragam industri, yaitu industri konstruksi, infrastruktur,utilitas, minyak dan gas, furnitur dan industri otomotif. Basis pelanggan Perseroan meliputiperusahaan domestik, serta perusahaan perusahaan internasional seperti Honda, Yamaha, Chevrondan Total.

Perseroan memasarkan pipa dalam dua merek, yaitu merek "Spindo", untuk pipa baja karbon, danmerek "Tetsura", untuk pipa stainless steel. Merek tersebut saat ini dikenal di industri sebagai pipayang berkualitas dan harga yang kompetitif. Kami juga menawarkan jasa yang berhubungan denganpipa baja yaitu jasa melapis pipa baja (coating), dan memotong pipa baja (shearing, slitting) dan jasalaboratorium untuk pengujian kualitas pipa baja.

150

Berdasarkan data dari Mediadata September 2012, permintaan untuk welded pipe di berbagai industridi Indonesia antara lain industri minyak dan gas, konstruksi, infrastruktur, otomotif dan industrimanufaktur lainnya diproyeksikan meningkat rata rata 10 persen per tahun dalam lima tahun kedepan. Selanjutnya, selama lima tahun terakhir, ekspor pipa baja dari Indonesia meningkat dari30.627 ton pada tahun 2007 menjadi 162.593 ton pada tahun 2011. Perseroan yakin bahwa saat iniPerseroan dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan industri di Indonesia, oleh karena ituPerseroan berniat untuk meningkatkan kapasitas produksi dari fasilitas Perseroan untuk memenuhipotensi kenaikan permintaan untuk pipa baja dan pipa terkait produk baja.

Perseroan berharap fasilitas pabrik Perseroan di Surabaya dapat memenuhi permintaan pipa bajauntuk proyek konstruksi di wilayah Indonesia Timur yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhanyang substansial dalam permintaan untuk pipa baja, karena merupakan Indonesia Timur adalahtempat sumber daya alam, seperti minyak sawit dan karet, dan industri lainnya.

Perseroan juga berencana untuk membangun fasilitas baru di Gresik dan memperluas fasilitas yangsudah ada di Karawang untuk industri otomotif, untuk menambah mesin produksi guna memenuhikebutuhan pelanggan yang terus berkembang, terutama dalam industri minyak dan gas dan otomotif.

2. KEUNGGULAN BERSAING

Pemimpin Pasar Pipa Baja di IndonesiaPerseroan adalah produsen pipa baja terbesar berdasarkan jumlah kapasitas produksi di Indonesia.(sumber: PT Media Data Riset Februari 2013). Dengan posisi Perseroan sebagai pemimpin pasar pipabaja di Indonesia memberikan banyak keunggulan komptitif yang tidak dimiliki oleh produsen pipabaja lainnya, misalnya dari segi ukuran dan skala produksi memungkinkan Perseroan untukmembangun hubungan yang lebih dekat dengan berbagai pemasok internasional dan domestik, yangmemungkinkan Perseroan untuk mendapatkan keuntungan dari segi skala ekonomi. Sebagian besarlembaran baja Perseroan di peroleh dari pemasok internasional, termasuk dari Jepang dan Korea,Taiwan, dan sisanya dari pemasok dalam negeri Indonesia, terutama Krakatau Steel, produsen bajaterbesar di Indonesia. Perseroan berkeyakinan dengan kemampuan Perseroan untuk memperolehbahan baku lembaran baja dari berbagai pemasok internasional dengan dalam jumlah besar secarasecara terus menerus, memungkinkan Perseroan untuk membeli kualitas baja yang lebih baik namundengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produsen pipa baja lainnya yang hanya mampumembeli bahan baku dari pemasok dalam negeri dalam jumlah yang lebih kecil. Selain itu, Perseroanjuga memiliki hubungan jangka panjang yang erat dengan Japan’s JFE Steel Corporation, pemasokPerseroan yang memberikan harga yang kompetitif dengan lembaran baja yang berkualitas tinggi,termasuk lembaran baja yang sangat tipis yang tidak tersedia di pasar terbuka. Perseroan percayabahwa hubungan erat dengan pemasok memberikan Perseroan wawasan pasar yang lebih baik danmanfaat kompetitif lainnya, seperti kemampuan untuk menjual kelebihan persediaan gulungan bajayang pada akhirnya membantu Perseroan untuk mengelola persediaan gulungan baja yang ada danmemperoleh beberapa diversifikasi pendapatan. Dengan skala produksi yang dihasilkan olehPerseroan, memungkinkan Perseroan untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan yang terusberkembang dan mempertahankan loyalitas pelanggan Perseroan. Misalnya, Chevron telah menjadipelanggan Perseroan selama hampir 15 tahun dan Wijaya Karya, Pertamina, Pertagas, Yamaha, J Baja,Protin, Total E & P telah pelanggan Perseroan selama lebih dari 10 tahun. Pada tahun 2011, sekitar 80persen pelanggan Perseroan adalah pelanggan tetap dan rata rata telah menjadi pelanggan Perseroanselama 5 tahun.

Diversifikasi Produk Portofolio yang Melayani Berbagai Jenis Pelanggan

Dengan keragaman portofolio produk yang Perseroan memiliki, membedakan Perseroan dengan paraprodusen pipa baja lainnya. Sebagai contoh, Perseroan adalah salah satu produsen terkemuka dipasar pipa baja Indonesia yang dapat menghasilkan electric resistance welded dan spiral welded pipes(keterangan lebih lanjut, Bab 9 Industri Pipa Baja) dan dengan fasilitas pabrik yang dimiliki olehPerseroan saat ini memungkinkan Perseroan untuk memenuhi permintaan pipa baja yang diperlukanoleh pengguna akhir. Saat ini Perseroan mengoperasikan total 27 lini produksi yang terdiri dari 18 linielectric resistance welded production, 5 lini stainless steel tungsten inert gas arc welded dan 4 lini

151

spiral submerged arc welded pipe, dimana masing masing lini tersebut dapat memproduksi berbagaijenis pipa dengan spesifikasi tertentu (keterangan lebih lanjut, Bab 9 Industri Pipa Baja). Portofolioproduk Perseroan meliputi pipa air, pipa perabot, pipa mekanik, pipa hitam API, pipa hitam dan pipaspiral (yang semuanya terbuat dari baja karbon), serta pipa stainless steel, strip dan plates, tiang,engsel dan produk baja karbon lainnya. Pipa Perseroan memiliki berbagai kegunaan dalam berbagaiindustri, termasuk industri konstruksi, infrastruktur, utilitas, minyak dan gas, furnitur dan industriotomotif. (Lihat juga Tabel 3.7 pada Bab 9 Industri Pipa Baja, untuk perbandingan produk Perseroandan produk pesaing Perseroan). Selain itu juga Perseroan juga memberikan jasa yang berhubungandengan pipa baja yaitu jasa melapis pipa baja (coating), dan memotong pipa baja (shearing, slitting)dan jasa laboratorium untuk pengujian kualitas pipa baja untuk piha ketiga.

Perseroan memproduksi pipa baja untuk persediaan (made to stock), dimana akan dijual dikemudianhari dan memproduksi pipa baja yang dibuat (made to order) sesuai dengan spesifikasi pelanggantertentu. Pipa Perseroan telah digunakan untuk proyek proyek konstruksi berskala besar di Indonesia,antara lain airport di Bali, Surabaya dan Balikpapan, Pelabuhan di Tanjung Perak dan Semarang dansaluran pipa gas Sumatera Selatan ke Jawa Barat. Selain itu juga telah digunakan dalam proyek proyekkonstruksi internasional, antara lain pembangunan pelabuhan Hedland di Australia, proyek bahanbakar gas alam Gladstone di Australia dan pembangunan dan perluasan kilang minyak mentah DungQuat di Vietnam. Perseroan juga menyediakan pipa untuk perusahaan mobil dan sepeda motorterkemuka yaitu Honda dan Yamaha, dan perusahaan minyak dan gas terkemuka untuk proyekpembaharuan dan pemeliharaan pipa di Indonesia yaitu Chevron, Pertamina, Perusahaan Gas Negaradan Total.

Perseroan menggunakan berbagai saluran distribusi baik di dalam negeri di Indonesia daninternasional untuk menjual pipa Perseroan kepada pelanggan akhir Perseroan (end user). Perseroanmenjual sebagian besar pipa yang dihasilkan kepada distribusi domestik yang kemudian menjualkembali pipa Perseroan kepada pelanggan di seluruh wilayah Indonesia selain itu Perseroan jugamenggunakan jasa agen lokal dan internasional untuk menjual pipa Perseroan dimana Perseroan akanmemberikan imbalan komisi penjualan. Selain itu Perseroan juga melakukan penjualan langsungkepada pengguna akhir. Perseroan berkeyakinan dengan protofolio produk dan jangkauan yang luasdi pasar pipa baja adalah merupakan keunggulan kompetitif Perseroan yang signifikan yang tidakdimiliki oleh produsen pipa baja lainnya, yang hanya memproduksi jenis pipa dengan jenis yangterbatas dan hanya digunakan di sejumlah kecil industri.

Dengan kemampuan Perseroan untuk menghasilkan berbagai macam jenis pipa, Perseroanberkeyakinan bahwa Perseroan dapat memperoleh basis pelanggan yang berasal dari berbagaimacam jenis industri yang pada akhirnya memungkinkan Perseroan untuk memperoleh peluang bilaterjadi kenaikan pada salah satu atau beberapa jenis industri. Hal tersebut membantu Perseroanuntuk mengurangi risiko ketergantungan kepada salah satu pelanggan dari industri tertentu danmengelola risiko bila terjadi penurunan dalam salah satu sektor industri tertentu. Perseroan yakindengan fleksibilitas mesin mesin yang dimiliki saat ini dapat memproduksi berbagai jenis dan ukuranpipa memungkinkan Perseroan untuk segera beradaptasi dengan tren pasar yang terus berubah dankebutuhan pelanggan.

Posisi Perseroan Berada dalam Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang KuatBerdasarkan data dari IMF, Indonesia saat ini merupakan salah satu negara di dunia yang mengalamipertumbuhan ekonomi yang cepat, dimana PDB Indonesia tumbuh sebesar persen 6,46% pada tahun2011 dan 6,20% persen pada tahun 2010, dan diperkirakan dalam lima tahun ke depan akanmengalami kenaikan rata rata sebesar 6,5% per tahun. Perseroan berkeyakinan saat ini Perseroandalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan peluang dari pertumbuhan ekonomi Indonesiatersebut. Penjualan pipa Perseroan diperoleh sebagian besar dari penjualan domestik. Saat inikonsumsi baja di Indonesia masih relatif rendah bila dibandingkan dengan konsumsi di negara yanglebih maju. Berdasarkan data dari World Steel Association, konsumsi baja di Indonesia pada tahun2010 adalah 44,8 kg per kapita, dibandingkan dengan konsumsi baja di Korea Selatan yang sebesar1.122 kg per kapita, Singapore 645 kg per kapita dan di Cina sebanyak 445 kg per kapita.

152

Dengan masih rendahnya tingkat konsumsi baja Indonesia saat ini namun diproyeksikanperekonomian Indonesia akan naik, Perseroan berkeyakinan ke depannya akan terjadi peningkatanpermintaan untuk produk baja, terutama di sektor minyak dan gas, infrastruktur dan konstruksi.Mediadata memperkirakan akan terjadi pengeluaran untuk konstruksi di Indonesia meningkat dua kalilipat dari Rp215 triliun pada tahun 2011 menjadi sekitar Rp400 triliun pada tahun 2012 danpengeluaran di industri minyak dan gas untuk eksplorasi dan produksi di Indonesia akan meningkatsebesar 10%. Selain itu Mediadata memperkirakan belanja konsumen akan tumbuh lebih dari 10% pertahun selama lima tahun ke depan, sementara populasi Indonesia akan naik sebesar 14,3% per tahunyang dipicu oleh masyarakat dari kelas menengah/penduduk usia muda yang diperkirakan akanmenyebabkan terjadi peningkatan permintaan untuk mobil, sepeda motor, high end furnitur danproduk lainnya yang berhubungan dengan pipa baja. Menurut Mediadata, pertumbuhan produksimobil diproyeksikan naik sekitar 12,5% setiap tahun untuk lima tahun ke depan. Perseroanberkeyakinan Perseroan dapat mengambil keuntungan dari dinamika tersebut diatas untukmengembangkan kegiatan usaha Perseroan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Merek yang Diakui untuk Produk Berkualitas Tinggi dan Kualitas Kontrol yang KetatPerseroan menjual semua pipa baja karbon dengan merek ”Spindo” dan semua pipa baja stainlesssteel dengan merek ”Tetsura”. Perseroan berusaha untuk mencapai kualitas pada setiap tahapproduksi, dan produk Perseroan harus menjalani pengujian ketat dan proses pemeriksaan untukmemastikan kualitas produk jadi. Pengujian dilakukan untuk menjaga kualitas, daya tahan dan dayatekanan sebagai bagian proses produksi pipa baja dan melakukan pengujian tambahan dilaboratorium Perseroan untuk pengujian tambahan dan untuk memberikan sertifikat mutu.

Produk pipa baja yang dihasilkan oleh Perseroan telah sesuai dengan standar internasional dannasional, dan memiliki semua sertifikasi internasional yang diperlukan, termasuk ISO TS 16949 : 2009ISO [9001:2008] untuk sistem manajemen mutu, dan API 5L untuk sektor minyak dan gas. DiIndonesia, Perseroan adalah salah satu dari hanya lima perusahaan yang memegang sertifikasi API 5Luntuk pipa submerged arc welded, dan salah satu dari lima perusahaan yang memegang sertifikasi API5L untuk pipa electric resistance welded. Sertifikasi API diberikan oleh American Petroleum Instituteyang memungkinkan Perseroan memasok pipa spiral dan pipa hitam straight welded API untukdigunakan dalam proyek proyek di Industri minyak dan gas di Indonesia. Perseroan saat ini menjadipemasok pipa baja untuk perusahaan minyak dan gas terkemuka yaitu antara lain Chevron, Total,Exxon, PT Pertamina dan Perusahaan Gas Negara.

Beberapa dari pelanggan Perseroan, termasuk pelanggan dari auto industri, melakukanpemeriksanaan terhadap prosedur kualitas kontrol yang dilakukan oleh Perseroan sebelum menunjukPerseroan untuk menjadi pemasok mereka. Perseroan telah memenuhi syarat kualitas kontrol dariauto industri yaitu dari Yamaha dan Honda. Dimana Perseroan memasok pipa baja karbon untukbagian dari sepeda motor yang diproduksi Yamaha, dan saat ini Perseroan sedang berusaha untukmemenuhi semua persyaratan dari Yamaha untuk dapat menjadi pemasok untuk pipa stainless steelwelded untuk digunakan dalam mufflers.

Lokasi Fasilitas Produksi yang StrategisFasilitas produksi Perseroan terletak di lokasi yang strategis, dekat dengan pelanggan domestikmaupun pelabuhan internasional di Indonesia. Perseroan mengharapkan daerah Indonesia bagianTimur akan mengalami perkembangan yang cukup baik akan permintaan pipa baja, dimana daerahIndonesia bagian Timur merupakan basis sumber daya alam, seperti kelapa sawit dan karet danindustri minyak dan gas, pertambangan dan lain lain yang merupakan target pasar Perseroan. Fasilitasproduksi Perseroan yang berlokasi di Surabaya ditujukan untuk melayani permintaan tersebut dengantetap melayani permintaan pelanggan di daerah Surabaya sekitarnya dan Indonesia bagian timur.Selain itu Perseroan berencana untuk membangun fasilitas baru di Gresik dimana diharapkan dapatlebih mengembangkan basis pelanggan Perseroan di daerah tersebut. Sementara itu, lokasi fasilitasproduksi Perseroan di Karawang yang dekat dengan pelanggan dari industri otomotif memungkinkanPerseroan untuk memenuhi permintaan pengantaran “just in time” pipa untuk otomotif dan untukmemberikan respon cepat terhadap tambahan permintaan pipa atau spesifikasi pipa baru daripelanggan. Fasilitas pabrik baru di Gresik tersebut akan berlokasi dekat dengan Pelabuhan Lamonganyang akan memungkinkan Perseroan untuk mendapat biaya transportasi yang lebih rendah dan

153

manajemen logistik yang sederhana, baik untuk menerima bahan baku dari pemasok internasionaldan untuk pengiriman barang yang harus diangkut melalui laut.

Tim Manajemen & Tim Teknis yang Berpengalaman di Industri Pipa BajaTim manajemen dan tim teknis Perseroan terdiri dari orang orang yang berpengalaman dalamindustri manufaktur pipa baja dengan rekam jejak (track record) yang telah terbukti sukses dalammenjalankan kegiatan bisnis sehari hari dan berhasil dalam mengembangkan kegiatan usahaPerseroan dengan pesat. Tim senior manajemen Perseroan memiliki rata rata lebih dari 5 tahunpengalaman dalam industri manafuktur pipa baja, dimana sebagian berpengalaman dalam kapasitasbisnis manajemen, sebagian dalam kapasitas engineering dan sebagian lainnya berpengalaman dalambidang keduanya. Salah satu direktur Perseroan yaitu Tedja Sumana Hudianto, juga merupakandirektur PT NAR Stainless Steel Pusat, Surabaya, sebuah perusahaan manufaktur baja Indonesia.Selain itu Wardana Hudianto, komisaris utama Perseroan, sebelumnya pada tahun 1993 sampai 1998adalah Presiden Komisaris PT Radjin, Surabaya, dimana pada tahun 1998 PT Radjin melakukan mergerPT Steel Pipa Industry of Indonesia pada tahun 1998. Perseroan berusaha untuk selalu memberikanpelatihan untuk para pegawai, dan Perseroan yakin telah menawarkan paket remunerasi yangkompetitif dengan peluang pengembangan karir yang menarik sehingga Perseroan dapatmempertahankan tim manajemen yang ada saat ini. Dengan perencanaan strategis yang efisienmemungkinkan Perseroan untuk terus beradaptasi dengan perubahan tren dalam industri pipa baja,dan Perseroan berkeyakinan dengan komitmen tim manajemen dan tim ahli teknis memilikiketerampilan, pengetahuan dan motivasi memungkinkan Perseroan untuk mencapai pertumbuhanoperasional dan keuangan yang berkelanjutan dan menjadi pemimpin pasar di industri manufakturpipa baja.

3. STRATEGI USAHA

Perseroan berusaha untuk memperkuat posisi Perseroan sebagai pemimpin pasar secara keseluruhandalam produksi pipa baja di Indonesia dan terus meningkatkan pangsa pasar Perseroan. MisiPerseroan yaitu menyediakan produk industri dan jasa yang dapat meningkatkan kualitas hidupmanusia sedangkan visi Perseroan yaitu menghasilkan produk industri dan pelayanan yang dikenalmendunia.

Perseroan berencana mewujudkan visi dan misi tersebut dengan menerapkan strategi sebagaiberikut:

Diversifikasi Produk Portofolio, Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Efisiensi Operasional

Perseroan berencana untuk membangun faslitas pabrik baru di Gresik, Jawa Tiur danmemperluas fasilitas pabrik yang berada di Karawang, Jawa Barat guna meningkatkankapasitas produksi dan menambah fasilitas mesin baru untuk memenuhi kebutuhan pelangganyang semakin berkembang. Saat ini lahan yang telah dibebaskan oleh Perseroan adalah seluas39 ha, Perseroan merencanakan untuk memperluas pabrik menjadi 100 ha. Perseroanmerencanakan memulai pembangunan perluasan fasilitas di Gresik pada semester pertama ditahun 2013 dan diperkirakan selesai di semester kedua tahun 2014, sedangkan untuk fasilitaspabrik di Karawang diharapkan akan selesai pada semester kedua tahun 2013. Fasilitas baruPerseron di Gresik akan memiliki kemampuan untuk memproduksi straight–welded steel pipesdengan diameter 12 inci dan 20 inci yang akan digunakan untuk industri minyak dan gas.Beberapa produsen pipa baja lainnya di Indonesia dapat memproduksi pipa tersebut, namunPerseroan berkeyakinan bahwa dengan rencana Peseroan untuk meningkatkan kapasitasnya dimasa depan, Perseroan dapat melayani industri minyak dan gas. Dengan perluasan fasilitas diKarawang memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan pipa berdiameter kecil yaitu 2,5 incihingga 9 mm, yang terutama digunakan untuk spare part mobil oleh pelanggan industriotomotif, juga dapat meningkatkan kapasitas produksi pipa mekanik dari sebelumnya hanya3.000 ton per tahun menjadi 10.000 ton per tahun. Dimasa yang akan datang Perseroanberencana untuk mengembangkan produksi pipa hollow dan pipa square yang digunakanuntuk industri konstruksi dimana pipa tersebut dapat lebih tahan terhadap gempadibandingkan dengan pipa yang saat ini masih gunakan dalam konstruksi bangunan diIndonesia. Perseroan berkeyakinan dimasa yang akan datang akan ada permintaan yang

154

signifikan untuk pipa tersebut diatas mengingat tingginya tingkat frekuensi gempa danpertumbuhan industri kontruksi di Indonesia. Perseroan telah menandatangani suratpersetujuan untuk perusahaan patungan baru tanggal 31 Maret 2012 dengan perusahaanJepang dimana ditujukan untuk mencapai kesepakatan bersama dalam pembentukanperusahaan patungan guna memproduksi cold drawn pipe di Indonesia, yaitu pipa yang dapatditarik memanjang tanpa melalui proses pemanasan, sehingga dapat mengurangi diameterdan menciptakan pipa dengan diameter yang sangat kecil tanpa harus melalui prosespemanasan.

Perseroan berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan efisiensioperasional guna memenuhi pertumbuhan permintaan akan produk Perseroan. Lini produksibaru, yang terdiri mesin welding dan mesin pemotongan pipa, yang nantinya akan semakinterkomputerisasi, sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan mesin mesin untukmenghasilkan berbagai ukuran dan jenis pipa untuk memenuhi perkembangan pasar dankebutuhan pelanggan. Perseroan berencana untuk memasang tiga mesin las berfrekuensitinggi (high frequency welding) dan tungku anil (annealing furnace) untuk pipa stainless steel,dimana mesin tersebut akan mengurangi biaya dan meningkatkan kecepatan proses produksi.Perseroan berharap bahwa rencana ekspansi dan investasi mesin baru yang lebih cepat danefisien tersebut akan mengurangi risiko kesalahan manusia, pemborosan dan waktu kalibrasimesin dan meningkatkan kualitas produk Perseroan.

Meningkatkan Aktivitas Pemasaran untuk Promosi Merek ”Spindo” dan ”Tetsura”

Merek “Spindo” dan “Tetsura” telah dikenal di kalangan penguna pipa baja sebagai merek pipabaja dengan kualitas yang tinggi dan harga yang kompetitif. Spindo adalah merek untuk pipabaja karbon (carbon steel pipes) dan Tetsura adalah merek untuk pipa baja stainless (stainlesssteel pipes). Perseroan bermaksud untuk meningkatkan aktivitas pemasaran merek tesebut dipasar domestik dalam rangka meningkatkan pangsa pasar Perseroan dan pengenalan merekkepada pelanggan baru. Perseroan berusaha untuk terus memperkuat posisi merek Perseroansehingga dapat menaikkan reputasi dan menjaga hubungan pelanggan yang sudah ada denganmenambah tim pemasaran. Perseroan berencana untuk meningkatkan iklan untuk produkPerseroan misalnya dengan memasang billboard dan iklan di televisi dan menyediakaninformasi dan alat kepada seluruh distributor Perseroan agar dapat turut membantu aktivitaspemasaran Perseroan secara lebih efektif. Selain itu Perseroan juga akan terlibat lebih aktifuntuk memperkenalkan produk Perseroan kepada distributor, agen dan pengguna akhirproduk Perseroan mengenai jenis jenis pipa Perseroan, fungsi, bahan baku yang digunakan,proses produksi sehingga mereka dapat lebih memahami kualitas produk pipa baja yangPerseroan hasilkan, khususnya untuk distributor dan agen dapat menjual produk Perseroansecara lebih efektif kepada pelanggan mereka. Perseroan juga akan berusaha untukberpartisipasi dalam setiap pameran manufaktur di Indonesia dan mempromosikan merekPerseroan.

Pengelolaan Bahan Baku

Perseroan berkeyakinan harga bahan baku terutama gulungan baja yang diperoleh denganharga yang lebih kompetitif dibandingkan dengan harga bahan baku yang diperoleh pesaingPerseroan dan Perseroa berusaha untuk terus menjaga pasokan bahan baku untukmengendalikan biaya dan menjaga margin keuntungan Perseroan. Pasokan bahan bakugulungan baja diperoleh dari sejumlah pemasok yang berbeda, antara lain dari Korea danJepang. Harga bahan baku yang diperoleh dari pemasok internasional umumnya lebih baikdibanding dari pemasok domestik, oleh karena itu Perseroan bermaksud untukmempertahankan hubungan yang kuat dengan sejumlah pemasok yang berbeda di negarayang berbeda, untuk memungkinkan Perseroan mengambil keuntungan dari perbedaan hargadi pasar yang berbeda. Perseroan berencana untuk terus membeli lempengan baja tersebutberdasarkan per pesanan tidak dalam kontrak jangka panjang. Perseroan tidak melindungrisiko terhadap fluktuasi harga bahan baku, karena Perseroan berkeyakinan bisnis model yangPerseroan memiliki fleksibelitas terhadap naik turunnya harga bahan baku dan Perseroandapat mengambil margin dari penurunan harga bahan baku.

155

Di masa lalu, bila terjadi kenaikan harga bahan aku Perseroan tidak langsung membebankankenaikan harga tersebut kepada pelanggan, sebaliknya Perseroan membuat proyeksi mengenaitren harga bahan baku dimasa yang akan datang dan menjaga produk untuk tetap stabilsebagai salah satu pelayanan lebih kepada pelanggan Perseroan. Perseroan berencana untukmenjalankan kebijakan tersebut dimasa depan. Dimana jika harga bahan baku naik, Perseroanakan mereview kembali antara lain nilai persediaan bahan baku saat tersebut, ekspektasikenaikan harga dimasa yang akan datang, permintaan pelanggan tetap, ekspektasipertumbuhan permintaan produk Perseroan dan faktor faktor pasar lainnya untukmenentukan apakah dan kapan kenaikan atau penurunan harga akan dilakukan. Dalam jangkapendek marjin penjualan Perseroan akan terpengaruh dengan kebijakant tersebut namunPerseroan berkeyakinan bahwa hal tersebutlah yang dapat membedakan Perseroan dibandingpesaing lainnya.

Membangun dan Mempertahankan Hubungan dengan Pelanggan untuk Menjaga danMenaikan Pangsa Pasar Perseroan dan Meraih Peluang Pasar Baru.

Perseroan berusaha untuk terus memjaga hubungan yang telah terjalin dengan para pelanggandan distributor untuk memperluas pangsa pasar Perseroan. Perseroan berharap dengan fokusuntuk melayani pasar domestik maka Perseroan akan memperoleh pertumbuhan yangsignifikan di masa yang akan datang untuk berbagai jenis industri di Indonesia. Perseroanberusaha untuk terus meningkakan layanan kepada pelanggan dan berencana untuk lebihmemahami kebutuhan pelanggan Perseoran sehingga memungkinkan Perseroan untuk terusmenawarkan produk berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan,meningkatkan reputasi dan meningkatkan loyalitas pelanggan Perseroan.

Perseroan berencana untuk menambah jaringan distribusi di Indonesia, di daerah dimanadistribustor Perseroan belum berada. Perseroan berkeyakinan dengan adanya kantorcabang/kantor representasi di wilayah tersebut akan memberikan dampak yang baik dimanaakan menarik distributor baru di wilayah tersebut sehingga dapat lebih memperluas pangsapasar Perseroan, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Pada saat yang sama, Perseroan jugaakan berusaha untuk memperluas jaringan/agen penjualan internasional untuk mendapatkanpelanggan baru di luar Indonesia.

Perseroan berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan para pemasok domestik daninternasional untuk memastikan bahwa Perseroan memiliki akses untuk mendapatkan bahanbaku yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Perseroan berharap dengan aksestersebut, Perseroan dapat terus mendapatkan harga kompetitif dengan lempengan baja yangberkualitas tinggi, pengiriman tepat waktu, dan berbagai produk yang beragam akan terusmenjadi elemen kunci untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Terus Fokus untuk Menjaga Kualitas Produk Perseroan

Perseroan akan terus mempertahankan budaya fokus kepada hasil kualitas produksi dengantetap mempertahankan standard yang tinggi dan mengikuti prosedur kontrol kualitas yangtepat dan melakukan pelatihan kepada pegawai akan kesadaran pentingnya menjaga kualitashasil produksi Perseroan. Perseroan juga berusaha untuk tetap melakukan pengembanganyang berkelanjutan terhadap peningkatan kualitas proses produksi untuk terus dapatmenawarkan produk produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebagaicontoh, Perseroan akan terus berusaha untuk meningkatkan pengelasan dan pemotongan pipaproses yang akan memungkinkan terjadinya peningkatkan kualitas pipa, dan tim engineeringPerseroan akan berusaha untuk fokus pada peningkatan kemampuan teknologi, untukmemenuhi kebutuhan pelanggan dan memanfaatkan kemajuan teknologi, yang akanmemungkinkan Perseroan untuk memperkenalkan produk baru atau produk yang lebih baikdengan tingkat efisiensi yang meningkat.

156

4. KEGIATAN USAHA

Kegiatan usaha Perseroan adalah merancang dan memproduksi berbagai macam produk yangdibuat berdasarkan kategori pipa yang dibuat untuk memenuhi pesanan dan pipa yang dibuatuntuk persediaan.

4.1. Produk dan Jasa Perseroan

Kegiatan usaha Perseroan meliputi produksi berbagai jenis pipa yang dibuat dari karbon hotrolled, cold rolled dan stainless steel. Hasil produksi pipa Perseroan digunakan untuk industriinfratruktur, otomotif, minyak dan gas, pipa air minum dan lain lain. Produk pipa yang diproduksioleh Perseroan terdiri dari 3 kategori yaitu: ERW (Electrical Resistance Welded)

Dibuat dari lembaran baja yang kemudian diproses menjadi pipa baja berdiameter 0,25”sampai dengan 8”.

SSAW (Spiral Submerged arc Welded)Dibuat dari lembaran baja yang kemudian diproses menjadi pipa baja berdiameter 6” sampaidengan 120 “.

TIG: tungsten inert welded,Dibuat dari kembaran baja stainless menjadi pipa stainless berdiameter 0.5” sampai dengan4”.

Pipa besi Perseroan memiliki spesifikasi yang berbeda beda tergantung kegunaannya dari produktersebut. Berikut ini adalah spesifikasi produk produk Perseroan.

Kategori Jenis ProductDiameter(inch)

Kegunaan Lokasi pabrik

ERW Steel Pipe Pipa hitam 0,25” – 8” Tiang pancang (jembatan,pelabuhan) , tiang (listrik,air, telepon), pipa sprinkledan fire hydrant, pagar

Unit I ,II, & III

Pipa hitam API 3” – 8” Saluran distribusi minyakdan gas

Unit III

Pipa Air 0,25” – 8” Distribusi air minum Unit I & IIIPipa Perabot 0,25” – 8” Rangka perabot (kursi,

meja, rak, tempat tidur,gagang sapu, dan lain lain)

Unit I, IIdan V

Pipa Mekanik 0,25” – 8” Mechanical Otomotif(rangka sepeda motor,rangka kursi mobil, danlain lain)

Unit V

Spiral Steel Pipe Pipa Spiral 6” – 120 “ Saluran transmisi minyakdan gas, pipa pancang(jembatan, pelabuhan)

Unit IV

Stainless Steel Pipe Pipa Stainless 0,5” 4” industri gula, kosmetik,perabot, industri knalpot

Unit IIUnit V

Berikut adalah rincian produk pipa yang diproduksi oleh Perseroan.

Pipa AirPerseroan memproduksi pipa air yang digunakan untuk dalam industri infrastruktur dan utilitas,serta untuk keperluan rumah tinggal. Pipa air tersebut dibuat dari pipa hitam (lihat keteranganmengenai pipa hitam) yang kemudian diproses lebih lanjut dengan proses galvanisasi pada bagianluar pipa hitam dan lapisan semen pada bagian dalamnya sehingga dapat digunakan sebagai pipasaluran air minum. Proses Galvanisasi merupakan proses berbiaya tinggi sehingga hal tersebutmembuat pipa air Perseroan merupakan produk pipa yang memiliki margin yang relatif tinggi.Pipa air hasil produksi Perseroan telah sesuai dengan berbagai standar kualitas internasional,antara lain Standar Industri Jepang ("JIS"), American Society for Testing and Material ("ASTM")Standar and British Standards ("BS"). Pipa Air diproses dengan menggunakan tehnik ERW dan

157

SAW welding process, sehingga Perseroan menghasillkan baik pipa air straight welded dan pipaair spiral welded, hal tersebutlah yang membedakan Perseroan dengan sebagian besar darikompetitor Perseroan, dimana pada umumnya pipa spiral welded tidak di galvanisasi.

Pipa air yang telah di galvanisasi dapat digunakan untuk berbagai aplikasi antara lain untuk bagianketel dan bagian pendingin. Pipa air yang telah di galvanisasi telah di ekspor ke ke Amerika Serikatdan Australia, dimana pelanggan di kedua negara tersebut mempunyai tuntutan kualitas yanglebih tinggi daripada di Indonesia. Sebagian besar hasil produksi pipa air dibuat untuk persediaanyang kemudian hari akan dijual sebagai untuk setiap ada pemesanan penjualan.

Pipa SpiralPipa spiral terbuat dari pipa hitam setengah jadi dengan menggunakan hot rolled coils (lihatketerangan mengenai pipa hitam). Dengan tehnik SSAW atau pengelasan spiral sehinggamemungkinkan Perseroan memproduksi pipa yang diameter yang lebih besar yang tidak dapatdiproduksi bila menggunakan ERW atau teknik pengelasan lurus.

Pipa spiral berdiamter berkisar dari 6 inci hingga 120 inci juga temasuk untuk pipa minyak dangas, pipa air dan pipa yang digunakan untuk dermaga, pelabuhan dan billboard. Sebagian besarpipa spiral yang Perseroan produksi adalah pipa berdasarkan pesanan. Salah satu pasar utamauntuk pipa spiral adalah industri minyak dan gas. Pipa spiral dengan proses SSAW telahmemperoleh sertifikasi API. Pipa spiral API yang digunakan untuk industri minyak dan gasmerupakan pipa yang melalui kualitas kontrol yang sangat ketat dibandingkan dengan pipalainnya. Perseroan menjadi pemasok pipa spiral API antara untuk proyek pipa gas lepas pantaiantara Sumatera Selatan dan Jawa Barat.

Pipa PerabotPerseroan memproduksi pipa perabot yang digunakan baik dalam perabot high end dan middledan peralatan rumah. Selain itu juga digunakan juga untuk tempat tidur (termasuk tempat tidurrumah sakit), meja, kursi (termasuk kursi roda) dan peralatan rumah tangga termasuk sapu,kompor, rak handuk dan troli. Pipa perabot dibuat dari cold rolled carbon steel coils yang sesuaidengan JIS dan standar kualitas produk ASTM. Pipa perabot pada umumnya memiliki diameteryang lebih kecil, oleh karena itu proses yang digunakan untuk memproduk pipa perabot adalahdengan menggunakan ERW welded. Perseroan memproduksi pipa perabot berdasarkan pesananyang dilakukan oleh pelanggan terutama dari industri mebel, dimana pelanggan mendiskusikanmengenai indikasi kebutuhan mereka mengenai jenis dan jumlah yang mereka butuhkan.Perseroan tidak membuat ikatan pembelian yang mengikat dengan pelanggan sebelum Perseroanmemulai proses produksi, namun Perseroan memproduksi pipa perabot untuk mengantisipasikebutuhan pelanggan.

Pipa MekanikPerseroan mulai menyediakan pipa baja karbon mekanik untuk digunakan dalam industriotomotif pada saat fasilitas Perseroan di Karawang telah beroperasi pada tahun 2005. Pipamekanik digunakan untuk bagian bagian sepeda motor dan mobil termasuk frame kursi mobil,frame sepeda motor, peredam kejut, silinder, dan muffler. Perseroan juga menyediakan pipamekanik untuk pembuatan suku cadang mobil serta langsung ke perusahaan otomotif, termasukYamaha dan Honda. Untuk Yamana, Perseroan adalah pemasok pipa baja karbon untuk bagianmotor dan saat ini Perseroan sedang berusaha untuk dapat menjadi pemasok resmi Yamahauntuk pipa stainless steel welded yang akan digunakan dalam muffler.

Pipa mekanik dibuat dari hot dan cold rolled carbon steel coils yang sesuai dengan standarkualitas produk SKTM, MAST dan STKR, yang merupakan JIS standar untuk membedakan tingkatkualitas dan jenis tabung, termasuk tabung persegi. Pipa mekanik digunakan dalam industriotomotif, yang pada umumnya memiliki diameter yang lebih kecil dari jenis pipa lain, yang berartipipa mekanik dapat menggunakan straight welded dengan proses ERW welding.

Sebagian besar dari pipa mekanik dibuat berdasarkan pesanan atau diproduksi untukmengantisipasi pesanan pembelian yang mengikat berdasarkan indikasi dari pelanggan otomotif

158

untuk memenuhi permintaan di masa mendatang untuk berbagai jenis pipa. Perseroan jugamemproduksi untuk buffer stock yang jumlah ditentukan berdasarkan perkiraan kenaikanpenjualan di masa yang akan datang yang kemudian dijadikan persediaan untuk kemudian dijualkepada pelanggan dengan metode pengiriman “just in time".

Strip dan PelatPerseroan memproduksi strip baja dengan cara gulungan baja dimasukkan ke mesin pemotongbaja, yang kemudian dipotong dalam bentuk strip dengan berbagai ukuran, atau sesuai denganspesifikasi pelanggan. Perseroan menjual strip baja langsung ke pengguna akhir, terutama keindustri konstruksi. Perseroan menjual kembali pelat baja dari persediaan yang ada, yangterutama dijual kepada distributor.

Banyaknya jumlah pelat baja yang akan dijual tergantung pada berbagai faktor, antara lainproyeksi volume baja yang akan diproduksi, perolehan harga pelat baja, harga yang diinginkanuntuk memenuhi kembali nilai persediaan pelat baja dan harga dimana Perseroan dapat menjualkembali pelat baja. Volume penjualan dan pendapatan penjualan untuk pelat baja dapatbervariasi dari waktu ke waktu, tergantung pada keseimbangan faktor faktor tersebut diatas.

Pipa Hitam ApiPipa hitam API Perseroan terbuat dari semi furnished pipa hitam. (Lihat keterangan mengenaipipa hitam). Pipa hitam API dibuat dengan cara straight welded dengan mengunakan proses ERWwelding, dan telah menerima sertifikasi API. (Perseroan juga memproduksi pipa API denganmenggunakan proses SSAW welded, namun Perseroan mengklasifikasikan pipa API tersebutsebagai pipa spiral. Lihat keterangan mengenai "Spiral Pipa"). Pipa hitam API terutama dibuatberdasarkan pesanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tertentu yang digunakan untuktransmisi dan distribusi minyak dan gas, terutama dari sumur minyak dan gas ke pabrikpengolahan. Perseroan membebankan harga yang lebih tinggi kepada pipa API dibandingkan pipalainnya dikarena pipa API memerlukan kualitas kontrol yang lebih ketat sebagai persyarat agardapat digunakan untuk proyek minyak dan gas.

Untuk beberapa pelanggan tertentu, seperti perusahaan minyak untuk operasi bawah lautmembutuhkan pipa yang dibuat secara straight welded dikarenakan lebih mudah untukmendeteksi lokasi kebocoran daripada pipa dibuat secara spiral welded. Dengan fasilitas produksibaru Perseroan di Gresik, Perseroan berencana untuk meng upgrade kemampuan produksi untukmemenuhi permintaan pelanggan dari industri minyak dan gas (termasuk gas alam cair) denganmemproduksi Pipa Hitam API ERW yang berdiameter hingga 12 inci sampai dengan 20 incidengan proses straight welded.

Perseroan telah memasok pipa hitam API hitam untuk pembangunan ladang gas alam cair Arun diIndonesia, Proyek Rantau di Indonesia untuk Pertamina, dan juga proyek proyek lainnya antaralain pemasok pipa hitam API untuk National Oilwell Varco, produsen minyak di Amerika untukpengeboran minyak di darat dan lepas pantai.

Pipa HitamPipa hitam adalah pipa karbon yang terbuat dari hot rolled carbon steel coil yang dibuat denganproses straight welded dengan teknik ERW welding. Perseroan menjual pipa hitam yang berasaldari persediaan pipa hitam Perseroan kepada pelanggan. Pipa hitam yang dijual kepadapelanggan diakui oleh Perseroan sebagai barang jadi. Sedangkan pipa hitam yang digunakan olehPerseroan untuk diproses lebih lanjut diakui Perseroan sebagai pipa setengah jadi. Pipa hitamumumnya adalah pipa paling tahan lama, karena ketebalan dan materi karbonnya, sehinggadapat digunakan dalam industri berat, seperti industri minyak dan gas, industri konstruksi danindustri otomotif. Dalam hal proses produksi, pipa hitam berfungsi sebagai bahan dasar untukpembuatan berbagai jenis pipa lain, yaitu pipa air, pipa spiral dan pipa hitam API.

Pipa StainlessPipa stainless steel dibuat berdasarkan pesanan dan juga untuk persediaan. Pipa tersebutmenggunakan 300 Series Austentitic atau 400 Series Feritik stainless steel coils dan memiliki

159

berbagai kegunaan di berbagai industri. Pipa stainless yang menggunakan hot rolled stainlesssteel adalah untuk memproduksi pipa yang digunakan untuk industri manufaktur dan pipa yangdigunakan untuk tiang penyangga, penyandang struktur bangunan, dan pipa distribusi bahankimia. Sedangkan pipa stainless yang menggunakan cold rolled stainless steel adalah untukmemproduksi pipa baja dan tabung hias dan perabot tertentu dan pipa mekanik yang digunakandalam awning, pagar, unit AC, rel tangan, rak handuk dan muffler. Pipa stainless steel Perseroanadalah pipa yang dibuat dengan straight welded dengan proses ERW atau proses TIG welded.

Tiang, Engsel dan ScrapsPerseroan juga memproduksi berbagai pipa dan produk lainnya, yang digunakan untuk berbagaiaplikasi, antara lain tiang telepon, dan tiang listrik. Tiang baja Perseroan terbuat dari pipa hitamsemi finished yang dibuat secara straight welded. Produk tersebut selain dibuat berdasarkanpesanan juga dibuat utnuk persediaan. Perseroan juga memproduksi pipa kecil yang dapatdigunakan sebagai sandaran untuk menghubungkan dua benda sehingga kedua benda tersebutdapat diputar dengan sudut tertentu. Pipa kecil tersebut digunakan antara lain untuk engsel,termasuk engsel di pintu, perabot dan bangunan.

Perseroan juga menjual pipa yang tidak harus lolos tes kendali mutu tertentu, lembaran baja sisayang sudah tidak dapat Perseroan gunakan lagi untuk proses produksi dan juga sisa bahan baku(scraps) secara ritel melalui distributor dan langsung ke pengguna akhir.

Selain memproduksi produk produk tersebut diatas Perseroan juga memberikan jasa terkaitdengan pipa baja. Jasa yang terkait dengan pipa baja tersebut dilakukan bila Perseroan memilikikapasitas cadangan. Perseroan memberikan jasa layanan tersebut kepada pelanggan yangmemesan pipa baja produksi Perseroan, dan juga kepada kompetitor dengan menggunakan pipabaja hasil produksi mereka sendiri. Layanan jasa tersebut yaitu:(i) Coating (pelapisan baja)

o Galvanizingjasa galvanisasi sebagai suatu tindakan untuk pencegahan terhadap karat yangdiakibatkan oleh cuaca, dimana baja harus dilindungi dengan memberikan lapisanterhadap baja tersebut. Baja tersebut akan dilapisi oleh seng yang akan melindungi bajatersebut.

o Cement LiningJasa pelapisan semen pada bagian dalam pipa. Prosesnya adalah pelapisan internal pipa(bagian dalam pipa/semua permukaan dalam pipa) dengan menggunakan campuransemen dan pasir, produk ini umumnya di aplikasikan untuk pipa pipa saluran air minum.Fungsinya adalah untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.

o Epoxy LiningJasa pelapisan epoxy pada lapisan luar dan dalam pipa. Prosesnya adalah denganpelapisan pipa baik internal maupun external, tujuannya adalah untuk melindungi pipadari korosi, dengan menggunakan bahan yang namanya coating Epoxy, aplikasi inibanyak di gunakan untuk pipe line baik gas atau pun minyak, juga untuk pelapisan pipayang biasanya digunakan untuk pemancangan jembatan ataupun dermaga (jetty).

o Wrapping Tape CoatingJasa pelapisan pada pipa baja menggunakan perekat yang terbuat dari bahan karetsintetis. Hal ini akan melindungi lapisan baja dari korosi dan deteriorasi. Lapisan iniadalah lapisan ketiga dari 3 lapisan pelapisan baja. Pipa yang biasa dilapisi dapatdigunakan sebagai pipa air, pipa minyak, dan pipa gas. Prosesnya adalah melapispermukaan luar pipa, dengan menggunakan tape (sejenis isolasi) yang terbuat daribahan polimer, yang fungsinya sama yaitu untuk mencegah percepatan terjadinya korositerhadap pipa yang di gunakan untuk pipe line.

o 3 layers polyetheleneJasa pelapisan pipa baja yang terdiri dari 3 lapisan yaitu Fusion Bonded Epoxy (FBE).Lapisan pertama yang biasanya juga disebut lapisan primer, copolymer (adhesive)

160

sebagai perekat dan polyethylene pada lapisan ke tiga. Aplikasinya dilakukan padapermukaan luar pipa (external) fungsinya memberikan perlindungan terhadap korosi.Ketebalan lapisan tersebut dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen.

o 3 layers polyprophyleneJasa pelapisan pipa baja yang terdiri dari 3 lapisan yaitu Fusion Bonded Epoxy (FBE).Lapisan pertama yang biasanya juga disebut lapisan primer, copolymer (adhesive)sebagai perekat dan polyprophylene pada lapisan ke tiga. Apalikasinya dilakukan padapermukaan luar pipa (external) fungsinya memberikan perlindungan terhadap korosi.Ketebalan dari lapisan tersebut dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Yangmembedakan dengan coating 3LPE adalah hanya bahannya saja sedangkan fungsinyasama, namun 3 LPP lebih tahan terhadap panas di dibandingkan dengan 3LPE.

o Fusion Bonded EpoxyJasa pelapisan pipa baja dengan menggunakan epoxy yang berjenis bubuk (powder).Pelapisan dengan FBE ini bisa berdiri sendiri juga bisa menjadi dasar untuk pelapisan tipeyang lain, salah satu contohnya daigunakan pada 3LPE atau 3LPP sebagai lapisan dasaratau primer. Berfungsi sebagai perlindungan terhadap korosi

(ii) ShearingJasa pemotongan gulungan baja menjadi lembaran baja. Proses awal dari shearing adalahpembukaan gulungan baja menjadi lembaran baja yang sangat panjang. Lembaran ini namunakan dipotong potong menjadi lembaran baja yang pendek dengan lebar yang sama.

(iii) SlittingJasa pemotongan gulungan baja menjadi beberapa gulungan baja dengan lebar kecil. Padaawal proses gulungan baja akan di tarik menjadi gulungan baja yang panjang. Lembaran yangpanjang ini akan dipotong secara lurus menjadi beberapa lembaran baja yang sangat panjangdengan lebar yang diinginkan. Lembaran tersebut nantinya akan digulung kembali dan hasilakhirnya adalah beberapa gulungan baja yang lebarnya lebih kecil dari gulungan awal.

Berikut adalah hasil produksi jasa Perseroan :(dalam metrik ton/per tahun)

JasaUntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012Coating 1.765 3.666 3.071 524 3.284 4.781Shearing 776 1.074 2.127 639 314 1.019Slitting 3.548 4.178 5.154 5.512 5.284 3.025

161

4.2. Proses Produksi, Pengelolaan Barang Sisa atau Barang Cacat dan Pengendalian MutuProduksi

4.2.1. Proses Produksi

Berikut adalah proses produksi pipa ERW, SSAW dan TIG

4.2.2. Pengelolaan Barang Sisa atau Barang Cacat

Dalam proses produksi dapat terjadi sesuatu yang membuat adanya barang sisa ataubarang cacat. Hal ini dapat disebabkan oleh kesalahan produksi dan tetapi juga bisadisebabkan oleh proses yang memang memerlukan adanya pembuangan barang sisa.Kesalahan yang dapat menyebabkan produk di kategorikan menjadi barang cacat dapatdisebabkan oleh keretakan pipa, las putus, las jelek, kecembungan pipa dan lain lain.Proses produksi yang menyebabkan adanya barang sisa adalah pemotongan ujung coilyang baru dibuka, juga besi yang dikerok setelah proses las. Perseroan akanmengumpulkan seluruh barang sisa dan barang cacat untuk di jual kepada pihak ketigayang akan membeli besi bekas. Untuk barang bekas atau cacat yang tidak dapat dijual,Perseroan bekerja sama dengan pembuang sampah pihak ketiga yang menjamin tidakadanya dampak buruk pada lingkungan.

4.2.3. Pengendalian Mutu Produksi

Perseroan berusaha untuk memastikan kualitas pada setiap tahap produksi. Semuafasilitas Perseroan memiliki langkah langkah pengendalian mutu yang ditetapkan untukmenjamin kualitas dan memenuhi standar spesikasi produk dan persyaratan daripelanggan Perseroan. Prosedur pengendalian mutu dimulai setelah menerima bahan bakudan berlanjut sampai produk siap dalam kemasan untuk pengiriman ke pelanggan.

Perseroan memiliki semua sertifikasi yang diperlukan dalam menjalankan proses produksipipa baja di fasilitas yang ada, dan tiap tahun sertifikasi tersebutdiperbaharui/diperpanjang, termasuk sertifikasi untuk sistem manajemen mutu (“QMS”)yang diberikan oleh International Organization for Strandardization (“ISO”).

Beberapa produk Perseroan telah sesuai dengan standar internasional yang relevan,termasuk yang ditetapkan oleh American Society for Testing dan Material ("ASTM"), BritishStandards ("BS"), Industri Jepang Standar ("JIS") ISO, API dan Masyarakat Australia ("AS"),

162

dan semua produk Perseroan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia ("SNI"). Padatanggal 13 Oktober 2010, Perseroan menerima persetujuan dari Singapore Building andConstruction Authority ("BCA") untuk memasok produk produk pipa baja spiral keSingapura.

Fasilitas pabrik Perseroan di Warugunung dan Pasuruan telah memperoleh sertifikasi API5L yang diberikan oleh American Petroleum Institute sehingga Perseroan dapatmemproduksi pipa yang digunakan dalam proyek proyek industri minyak dan gas diIndonesia. Di Indonesia, Perseroan adalah salah satu dari lima perusahaan yang memegangsertfikat API untuk pipa SSAW welded dan salah satu dari lima perusahaan yang memegangsertifikat API untuk pipa ERW welded. Sertifikat tersebut pipa spiral dan semua pipa hitamAPI Perseroan digunakan untuk proyek proyek minyak dan gas di Indonesia.

Tabel berikut menunjukkan sertifikasi kualitas kontrol dan akreditasi yang dimiliki olehPerseroan

Sertifikatsi/AkreditasBadan

Sertifikasi/AkreditasDeskripsi

ProsesProduksi

FasilitasTahun

Perolehan &Masa Berlaku

ISO 9001:20008 SAI Global QMS Perseroan RungkutIndustri I,RungkutIndustri II,Warugunung,Pasuruan

1997 – Mei2015

ISO TS16949:2009 SAI Global QMS ERW Karawang 2010AP1 5L API QMS product ERW Warugunung 2005 – Feb

2012SNI LS Pro QMS product SNI Rungkut

Industri I,RungkutIndustri II,Warugunung,Pasuruan,Karawang

2006 2013

BC 1 : 2008BC1 00003

Bureau VeritasIndonesia

QMS SSAW Pasuruan 13 Okt 2010s.d 12 Okt2013

OHSAS 18001:2007OHS20915

SAI Global OAS MS ERWSSAW

Warugunung& Pasuruan

5 Jan 2011 s.d4 Jan 2014

STEL QA L 0032004/Ver.2T7SQAL003.T9SQAL003

PT Telkom Indonesia ProjectSerticiate

ERW Rungkut II 8 Okt 2009s.d Okt 2012

Memiliki standar pengedalian mutu yang komprehensif sangat penting karena sangat sulituntuk mengidentifikasi secara visual bila terjadi cacat pada pipa baja. Isu penting dalampengujian mutu pipa adalah resistensi pipa akan adanya kebocoran. Pertimbangan lainyang penting adalah ketika menentukan kualitas pipa dalam hal ketebalan dankemampuan untuk memenuhi jangka umur pipa yang diharapkan. Produk Perseroanmenjalani pengujian ketat dan inspeksi untuk menjamin kualitas produk. Dalam keadaantertentu, Perseroan bahkan menguji bahan baku yang digunakan.

Pengendalian mutu yang dilakukan Perseroan meliputi analisis kimia pada sifat sifat bahanbaku, pengujian hidrostatik untuk pipa baja, mekanik, penetrasi lapisan dye, radiologi,ultrasonik pengujian, elektromagnetik dan partikel magnetik dan pelapisan pengujianketebalan pada pipa galvanis.

163

Setiap jenis pipa yang diproduksi harus lolos uji kualitas dari berbagai jenis tes yangkemudian hasil tes tersebut disimpan dalam penyimpanan data yang akan ditinjau secaraberkala. Penyimpanan data tersebut dapat membantu Perseroan untuk melacak kualitasproduk Perseroan bila terjadi hal hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

Berikut adalah uji coba dan inspeksi yang dilakukan terhadap produk Perseroan.

Uji Coba dan Inspeksi ERWSpiral Stainless

SteelA B CChemical Analysis * *Mechanical Test Including

Tensile Test * *Charpy Test * *Drop Weight Tear TestFlattening TestGuided Band TestBend Test *

Hydrostatic TestRadiological Inspection Including

Radiographic FilmFluorescent Screen

Ultrasonic InspectionElectromagnetic Inspection Including

Eddy Current *Magnetic Particle InspectionCoating Thickness Test on GI PipeDye Penetrant Test

Keterangan :* = tergantung pada permintaan konsumenA = AWWA C 200B = ASTM A252C = API 5L

Entitas Anak Perseroan yaitu PT Spindo Teknik Industri ("SEI"), memiliki fasilitas pengujianyang terakreditasi yang berlokasi di Pasuruan. SEI menguji kualitas bahan baku yangdigunakan untuk pipa baja di industri minyak dan gas. Pipa ERW, SSAW dan TIG straightwelded harus lolos pengujian tekanan hidrostatik tinggi untuk memastikan ketahanan pipaterhadap kebocoran. Perseroan pada umumnya tidak menguji pipa baja untuk peralatanrumah tangga dan furnitur di fasilitas pengujian karena industri tersebut tidak menetapkankualitas seketat industri lainnya. SEI selain menguji produk Perseroan juga menyediakanlayanan pengujian pipa untuk produsen pipa baja pihak ketiga.

Perseroan mengirim hasil tes yang Perseroan terima dari SEI ke API sehingga Perseroandapat memperoleh akreditasi API. Pada 30 September 2012, sebagian besar karyawan SEIadalah insinyur dan tenaga teknis yang memegang ijazah dari politeknik, sekolah kejuruan,perguruan tinggi dan universitas. Perseroan memberikan karyawan SEI ilmu tentangmanajemen bisnis, pelatihan mengenai kesehatan, manajemen mutu, keamanan danstandar pengujian produk.

4.3. Fasilitas Produksi

Perseroan mengoperasikan 5 (lima) unit pabrik, dimana 3 unit pabrik diantaranya terletak diSurabaya, 1 unit pabrik di Beji Pasuruan yang berjarak sekitar 30km dari Surabaya dan 1 unitpabrik berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Dari total 4 unit pabrik yang terletak di Surabaya dan diBeji Pasuruan, Perseroan mempunyai 13 mesin produksi pipa ERW, 4 mesin produk pipa SAW dan

164

5 mesin produksi pipa stainless steel. 1 unit pabrik yang berlokasi di Karawang mempunyai 5mesin produksi pipa ERW. Berikut adalah keterangan lengkap dari unit unit pabrik Perseroan :

Unit 1 : Rungkut Industri I no. 28 32 Surabaya (di kawasan industry SIER)

Unit 1 adalah salah satu pabrik tertua Perseroan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Radjin sebelummerger dengan Spindo. Unit 1 mulai berproduksi sejak tahun 1978. Luas area unit 1 adalah seluas3 ha yang terdiri dari 420 m2 adalah area kantor, 18.855 m2 adalah area pabrik dan 301 m2

adalah area open storage, timbang, pos jaga, kantin dan lain lain. Fasilitas produksi yangterdapat pada Unit 1 dilengkapi dengan 6 mesin produksi untuk pembuatan pipa dengan jenisCarbon Steel, untuk membuat produk ERW steel pipes dengan kapasitas milling masing masingsebesar 4.500 mt/bulan. Selain itu Unit 1 juga memiliki fasilitas untuk jasa galvanizing, CTLShearing dan Slitting dengan kapasitas masing masing sebesar 3.000 mt/bulan, 5.000 mt/bulandan 5.000 mt /bulan. Hasil produk akhir dari Unit 1 adalah pipa hitam (non API), pipa air,dan pipaperabot.

Berikut adalah mesin produksi yang dimiliki oleh unit 1

LineWeldingProcess

MulaiBeroperasi

Tipe ProdukDiameter(inci)

Jenis BahanBaku


Line R1 ERW 2003 Perabot, Pipa Hitam BP 1/2 – BP 2 CRC, HRC 750Line R2 ERW 1986 Perabot, Pipa Hitam BP 2 1/2 – BP 5 CRC, HRC 1.000Line R4 ERW 1988 Perabot, Pipa Hitam BP 3/8 – BP 2 CRC, HRC 1.200Line R5 ERW 1982 Pipa Hitam BP 3 – BP 8 HRC 1.000Line R6 ERW 1991 Pipa Perabot FP 3/8 – FP 7/8 CRC. HRC 200Line R10 ERW 1997 Pipa Perabot FP 3/8 – FP 1½ CRC, HRC 350

Berikut adalah jam produksi dan kapasitas terpasang dari mesin produksi di Unit 1 :

Tabel Jam Produksi/tahun

Line31 Desember 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line R1 3.998 4.615 4.118 4.672 4.312 4.887Line R2 5.214 5.351 5.259 5.658 6.070 4.722Line R4 5.528 5.794 6.389 6.180 6.052 5.040Line R5 2.736 2.720 2.363 2.842 5.064 4.931Line R6 4.984 4.948 4.871 4.217 4.588 3.245Line R10 4.487 4.698 4.737 5.355 5.102 4.178

Tabel Utilisasi/Kapasitas Terpakai (%)


2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line R1 49 56 50 57 53 80Line R2 64 65 64 69 74 77Line R4 68 71 78 76 74 82Line R5 33 33 29 35 62 80Line R6 61 61 60 52 56 53Line R10 55 57 58 66 62 68

Unit 2 : Rungkut Industri II no. 10 Surabaya (di kawasan industry SIER)Unit 2 adalah termasuk pabrik kedua Perseroan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Radjin sebelummerger dengan Spindo. Unit 2 mulai berproduksi sejak tahun 1982. Unit 2 adalah pabrik denganluas terkecil yang dimiliki oleh Perseroan dengan hanya luas area sebesar 1,5 ha yang terdiri darikantor seluas 240 m2, 8.820 m2 area pabrik dan 588 m2 area open storage, pos jaga, bengkel,panel listrik, kantin, dan lain lan. Unit 2 dilengkapi dengan 4 mesin produksi pipa ERW dan 5mesin TIG dengan kapasitas milling masing masing sebesar 30.000 mt/tahun, 3.000 mt/tahun.

165

Unit 2 juga memiliki fasilitas untuk CTL Shearing dan Slitting dengan kapasitas masing masingsebesar 36.000 mt/tahun dan 36.000 mt/tahun.


LineWeldingProcess

MulaiBeroperasi


Jenis BahanBaku


Line R3 ERW 1981 Pipa Perabot, Pipahitam

FP 5/8 – FP 2 CRC, HRC 500

Line R7 ERW 1994 Pipa Perabot FP 3/8 – FP 1 CRC 200Line R8 ERW 1995 Pipa Perabot, Pipa

hitamFP 5/8 – FP 2 ½ CRC, HRC 600

Line R9 ERW 1995 Pipa Perabot, Pipahitam

BP 1 – BP 3 CRC, HRC 1.200

Line SS1 TIG 1989 Industrial, PipaOrnamental

Ind 1 1/2 – Ind 4 SS CRC, SSHRC

100

Line SS2 TIG 1989 Industrial, PipaOrnamental

Ind 1/2 – Ind1 ½ SS CRC, SSHRC

60

Line SS3 TIG 1994 Pipa Ornamental Orn 1/2 – Orn1½ SS CRC 30Line SS4 TIG 1994 Pipa Ornamental Orn1/2 – Orn1¼ SS CRC 20Line SS5 TIG 1997 Industrial, Pipa

OrnamentalInd 1/4 – Orn2 [SS CRC, SS

HRC40




2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line R3 4.783 4.798 5.725 5.314 5.634 4.700Line R7 3.592 4.146 4.511 4.012 3.251 2.657Line R8 5.080 5.123 5.964 5.804 6,019 4.811Line R9 5.416 5.555 5.977 5.976 5.932 4.843Line SS1 6.018 6.172 4.809 5.874 5.530 4.920Line SS2 6.151 5.244 4.938 5.314 4.674 4.102Line SS3 4.221 4.023 3.286 2.965 3.653 2.014Line SS4 3.765 2.923 3.161 1.779 2.070 1.327Line SS5 4.802 4.536 3.297 4.119 5.313 4.181



2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line R3 59 59 70 65 69 77Line R7 44 51 55 49 40 43Line R8 62 63 73 71 74 78Line R9 66 68 73 73 73 79Line SS1 74 76 59 72 68 80Line SS2 75 64 60 65 57 67Line SS3 52 49 40 36 45 33Line SS4 46 36 39 22 25 22Line SS5 59 55 40 50 65 68

166

Unit 3: Ds. Warugunung – Kec Karangpilang, Surabaya

Unit 3 termasuk salah satu pabrik tertua Perseroan yang dimiliki oleh Spindo sebelum bergabungdengan PT Radjin. Unit 3 mulai berproduksi sejak tahun 1972. Unit 3 memiliki luas area sebesar3 hektar yang terdiri area kantor seluas 1.636 m2, area pabrik seluas 17.536 m2 dan 10.626m2

area open storage, area kantin, pos jaga, bengkel, panel listrik, dan lain lain. Fasilitas produksipabrik ini dilengkapi dengan 3 unit mesin produksi untuk pembuatan produk ERW steel pipedengan total kapasitas 70.000 mt/tahun. Unit ini adalah pabrik yang memiliki lisensi untukpembuatan pipa hitam bersertifikat API (American Petroleum Institute). Produk yang telahmempunyai sertikat API berarti produk tersebut telah memenuhi standard yang ditetapkan olehperusahaan minyak, dimana produk tersebut dapat digunakan untuk pipa penyaluran minyak.Unit 3 juga memproduksi pipa jenis (ERW) non API yang dijual untuk kegunaan lain. Selainmemproduksi produk ERW unit ini juga menyediakan jasa galvinizing, slitting dan scaffolding.


LineWeldingProcess

MulaiBeroperasi


Jenis BahanBaku


Line 301 ERW 1972 Pipa Hitam ½” – 1 ¼” HRC 1.000Line 302 ERW 1980 Pipa Hitam 1 ½” – 4” HRC 1.500Line 303 ERW 1996 Pipa Hitam 3” 8” HRC 3.500




2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 301 3.131 3.770 3.532 4.631 5.141 5.293Line 302 2.689 4.229 3.568 4.101 5.107 5.152Line 303 4.624 4.731 5.073 4.886 5.949 5.976



2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 301 38 46 43 57 63 86Line 302 33 52 44 50 62 84Line 303 57 58 62 60 73 97

Unit 4: Jl. Kabupaten, Ds.Cangkringmalang, Beji Pasuruan

Unit 4 adalah pabrik Perseroan dengan luas area terbesar yaitu seluas 14,5 ha yang terdiri dariarea kantor seluas 200 m2, area pabrik seluas 31.800 m2 dan 111.257 m2 area bangunanlaboratorium, kantin, bengkel, dan lain lain. Fasilitas produksi pabrik dilengkapi dengan 4 (empat)mesin produksi untuk pembuatan produk spiral weelded steel pipe dengan total kapasitas120.000 mt/tahun. Unit ini juga dilengkapi dengan laboratorium untuk pengujian kualitas produkakhir. Pabrik ini juga memiliki fasilitas untuk jasa coating yaitu jasa 3 layers coating.

167


LineWeldingProcess

MulaiBeroperasi


Jenis Bahan BakuKapasitas(ton/bulan)

Line 1 SSAW 1992 Spiral welded steel 8 – 72 SS 400, API, S355JR 1.500Line 2 SSAW 1996 Spiral welded steel 6– 120 SS 400, API, S355JR 2.500Line 3 SSAW 1997 Spiral welded steel 6 120 SS 400, API, S355JR 2.500Line 4 SSAW 2009 Spiral welded steel 24– 20 SS 400, API, S355JR 3.500

Berikut adalah jam produksi dan kapasitas terpasang dari mesin produksi di Unit 4:



2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 401 4.741 5.576 5.173 4.985 5.339 4.526Line 402 4.688 5.652 5.103 4.310 5.175 4.361Line 403 4.708 5.336 5.142 4.591 5.337 4.577Line 404 2.945 2.528 5.162 4.454



2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 401 58 68 63 61 65 74Line 402 57 69 62 53 63 71Line 403 58 65 63 56 65 75Line 404 36 31 63 73

Unit 5: Mitra Raya Blok F2 , Parungmulya, Karawang Jawa Barat (di Kawasan Indsutri MitraKarawang)

Unit 5 adalah pabrik paling baru milik Perseroan yang berdiri di tahun 2004 dengan produksi danpengiriman pertama di awal tahun 2005. Unit 5 memiliki luas area sebesar 5 hektar yang terdiridari 2.400 m2 area kantor, 14.164 m2 area pabrik dan 2.732 m2 open storage, pos jaga, bengkel,panel listrik, kantin dan lain lain. Fasilitas produksi di unit 5 dilengkapi dengan 5 mesin produksiERW Steel Pipe. Total dari kapasitas mesin produksi di unit 5 adalah sebanyak 30.600 mt/tahun.Produk akhir yang dihasilkan oleh unit 5 adalah pipa mekanis untuk automotif dan sisanya adalahpipa perabot.


LineWeldingProcess

MulaiBeroperasi


Jenis BahanBaku


Line 501 ERW 2005 Mechanical Tube 19.1 50.8 CR, HR,HRPO

800

Line 502 ERW 2005 Mechanical Tube 15.9 48.0 CR, HR,HRPO

700

Line 503 ERW 2005 Mechanical Tube 9.5 19.1 CR 300Line 504 ERW 2007 Mechanical Tube 21.3 114.0 CR, HR,

HRPO1.000

Line 505 ERW 2008 Mechanical Tube 22.2 60.5 CR, SUS 4.000

168




2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 501 4.775 4.775 4.820 4.775 5.418 4.104Line 502 4.977 4.977 4.793 4.977 5.319 4.138Line 503 5.168 5.168 4.931 5.168 5.471 4.414Line 504 3.135 3.135 2.366 3.135 4.793 3.627Line 505 3.068 3.068 2.474 3.068 3.901 4.205



2007 2008 2009 2010 2011 2012

Line 501 64 64 64 64 73 59Line 502 66 66 64 66 71 59Line 503 69 69 66 69 73 63Line 504 42 42 32 42 64 52Line 505 41 41 33 41 52 60

Fasilitas Baru dan Ekspansi Fasilitas Lama

Perseroan berencana untuk meningkat hasil produksi dengan cara membangun fasilitas baru danmelakukan ekspansi dari fasilitas yang telah ada. Belanja modal yang diperlukan untukmeningkatkan hasil produksi tersebut diperoleh dari dana kas yang berasal dari hasil operasional,laba ditahan dan dari hasil dana penawaran umum perdana saham.

Perseroan berencana untuk membangun fasilitas baru di Gresik, Jawa Timur. Lokasi pabrik iniakan berada dekat dengan Pelabuhan Lamongan, sehingga memudahkan Perseroan untukmengirim pipa kepada pelanggan dan menerima bahan baku dari pemasok sehingga dapatmengurangi biaya pengiriman dan penerimaan bahan baku. Hingga saat Prospektus ini diterbtkanluas tanah di Gresik yang sudah berhasil dibebaskan adalah seluas 40 ha, per 30 September 2012Perseroan telah mengeluarkan dana sebesar Rp 43,9 miliar untuk pembebasan lahan. Perseroanmerencanakan untuk memperluas pabrik menjadi 100 ha. Perluasan pabrik tersebut dilakukandengan tujuan untuk ekspansi 2 (dua) unit mesin baru, yaitu untuk proses produksi pipa straightwelded steel dengan diameter 3 inci sampai dengan 20 inci untuk digunakan oleh industri minyakdan gas. Berikut adalah rincian mesin baru :

Jenis Mesin Tipe ProdukDiameter(inci)



Mesin ERW Pipa Hitam API 3 12 8.000 Pihakketiga

Tidak ada hubungan afiliasi

Mesin ERW Pipa Hitam API 8 20 18.000 Pihakketiga

Tidak ada hubungan afiliasi

Perseroan memperkirakan biaya untuk lini produksi pertama berjumlah sekitar Rp400, miliar,dan biaya untuk lini produksi kedua berjumlah sekitar Rp600, miliar. Total belanja modalPerseroan untuk fasilitas Gresik baru berjumlah sekitar Rp1.327, miliar, sampai dengan30 September 2012 biaya yang sudah Perseroan dikeluarkan adalah sebesar Rp49,1 miliar.

Rencana pembebasan lahan diperkirakan akan selesai bertahap yakni 50 ha (sampai akhirsemester kedua tahun 2012) dan sisanya di tahun 2013. Bila pembebasan tanah telah mencapaisekitar 40% dari total area yang direncanakan Perseroan akan mulai memindahkan mesinproduksi yang berada di Unit IV. Sedangkan sisa dari area yang belum dibangun direncanakan

169

untuk pembangunan sarana dan prasarana yang akan dimulai pada semester pertama di tahun2013 dan diperkirakan selesai di semester kedua tahun 2014.

Perseroan juga berencana untuk memperluas fasilitas pabrik di Unit V Karawang. Hinggaprospektus ini diterbitkan Perseroan telah membebaskan sekitar 2,5 ha untuk perluasan pabrikUnit V. Perseroan merencanakan untuk memperluas luas bangunan pabrik menjadi 2 kali luasbangunan saat ini, yaitu menjadi seluas 30,8 ha. Perluasan tersebut bertujuan agar Perseroandapat meningkatkan kapasitas produksi pipa dalam rangka memenuhi permintaan pasar pipa diindustri otomotif, dimana Perseroan berencana untuk membeli 3 mesin ERW dengan rinciansebagai berikut :

Jenis Mesin Tipe ProdukDiameter Kapasitas

(ton/bulan)Penjual Sifat Hubungan

Mesin ERW Pipa mekanik Sampai dengan 4,5” 250 Pihak ketiga Tidak ada hubungan afiliasiMesin ERW Pipa mekanik Sampai dengan 4,5” 800 Pihak ketiga Tidak ada hubungan afiliasiMesin ERW Pipa mekanik 25 mm 60,5 mm 5.000 Pihak ketiga Tidak ada hubungan afiliasi

Rencana perluasan dan pembelian mesin tersebut diharapkan selesai dan dapat mulai beroperasipada semester pertama tahun 2014

Selain membangun fasilitas pabrik baru dan ekspanasi di fasilitas pabrik Unit V Karawang,Perseroan juga berencana untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi di fasilitas pabrikPerseroan yang ada, yaitu itu Unit I, Unit II, Unit III dan Unit IV. Peningkatan kapasitas tersebutdilakukan dengan cara memperbaiki fasilitas produksi yang ada saat ini, sehingga mesin danperalatan yang ada saat ini dapat lebih cepat dan efisien, dapat menghasilkan kemampuanproduksi yang lebih cepat, meningkatkan tingkat otomatisasi mesin, skala ekonomi danmengurangi waktu terbuang pada saat set up konfigurasi produk. Rencana perbaikan mesinmesin tersebut direncanakan selesai pada semester pertama tahun 2014. Dengan peningkatkanfasilitas pabrik tersebut diharapkan kapasitas produksi tahunan dapat meningkat dari sekitar80.000 ton menjadi sekitar 130.000 ton pada semester pertama 2014.

5. BAHAN BAKU DAN PASOKAN BAHAN BAKU

Bahan baku utama adalah gulungan baja karbon (carbon steel coils) dan gulungan stainless steel(stainless steel coils). Perseroan membeli bahan baku baik untuk persediaan maupun untukmemenuhi pesanan dari pelanggan tertentu atau untuk proyek proyek tertentu. Selama tiga tahunyang berakhir 31 Desember 2009, 2010, 2011 dan enam bulan yang berakhir 30 September 2012,biaya bahan baku menyumbang masing masing sekitar 87,7 persen, 87,1 persen, 95,4 persen, dan97,3 persen, dari biaya total pokok penjualan.

Berikut adalah bahan baku utama dan bahan baku pembantu untuk membuat produk Perseroan :

Kategori Jenis Produk Bahan Baku Utama Bahan Baku PembantuERW Steel Pipe Pipa hitam HRC Varnish

Pipa hitam API HRC VarnishPipa Air HRC Zinc ingotPipa Perabot CRCPipa Mechanical CRC

Spiral Steel Pipe Pipa Spiral HRC Welding wire,varnish,Polyethylene (PE)coating

Stainless SteelPipe

Pipa Stainless Stainless Hot/Cold coil(HRC/CRC SS)

170

Bahan baku utama yang Perseroan gunakan untuk memproduksi pipa baja karbon Perseroan adalahhot rolled carbon steel coils (HRC) dan cold rolled carbon steel coils (CRC). Bahan baku tersebutdiperoleh dari produsen baja, terutama dari Jepang dan pasar internasional lainnya karena pemasokinternasional dapat memberikan baja yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih rendah daripemasok dalam negeri. Selain dari pemasok internasional Perseroan juga membeli bahan baku daripemasok Indonesia, terutama dari Krakatau Steel, produsen baja terbesar di Indonesia, dikarenakanbiasanya ada proyek proyek tertentu yang mengharuskan adanya persyaratan miniman komponenbaja hasil produksi dalam negeri. Berikut adalah keterangan singkat mengenai HRC dan CRC :

HRCHRC atau baja lembaran panas adalah jenis produk plat baja yang diproses dengan pengulunganyang panas. Umumnya produk baja ini dikenal sebagai baja hitam. Ketebalan lembaran HRC berkisarantara 0,9mm hingga 25mm. Tebal dan tipisnya steel coils menentukan jenis pipa dan fungsi apayang akan Perseroan produksi. Sebagai contoh, bahan baku hot rolled coil digunakan sebagai pipauntuk industri minyak dan gas dikarenakan hot rolled coil bersifat lebih tahan lama dan lebih tebal.Produk Perseroan yang mengunakan HRC sebagai bahan baku termasuk pipa hitam (pipapenyaluran minyak dan gas), pipa air, spiral welded steel pipes, dan juga bisa pipa stainless steel.

CRCCRC atau baja lembaran dingin adalah jenis produk plat baja yang diproses dengan pengulunganyang dingin. Umumnya produk baja ini dikenal sebagai baja putih. Hal ini menyebabkan CRCmenjadi bahan baku yang umum untuk produk akhir yang memerlukan proses pembentukan. Coldrolled steel dapat memproduksi pipa diameter lebih kecil karena cold rolled steel lebih tipis danlebih mudah untuk dibentuk. Pada umumnya ketebalan lembaran baja CRC adalah 0,3mm hingga3mm. Produk Perseroan yang mengunakan CRC sebagai bahan baku adalah pipa perabot, pipamekanik, dan juga bisa untuk pipa stainless steel.

Bahan baku HRC, CRC sebagian besar masih di impor dari Jepang dan Korea. Perseroan tergantungpada bahan baku impor, namun Perseroan tidak tergantung pada salah satu pemasok tertentu, haltersebut dikarenakan bahan baku Perseroan diperoleh dari berbagai macam pemasok. Perseroantergantung dengan bahan baku impor dikarenakan bahan baku lokal belum banyak yang memenuhistandar kualitas minimum bahan baku dibutuhkan oleh Perseroan.

Berikut adalah tabel komposisi perolehan bahan baku Perseroan:(dalam persentase)

Bahan BakuTahun 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012Lokal 22 22 50 42 27 18Impor 78 78 50 58 73 82

Bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi pipa stainless steel adalah hot rolled stainlesssteel coils (HRC SS) dan cold rolled stainless steel coil (CRC SS). Perseroan menggunakan AustentiticSteel seri 300 dan Ferritic Stainless Steel seri 400. Austentitic Steel seri 300memiliki sifat mekanik yanglebih baik, tidak mengandung unsur magnet, dan karena memiliki tingkat chromium dan kandungannikel yang tinggi bahan baku tersebut adalah yang paling tahan terhadap korosi. Sedangkan bahanbaku Ferritic Stainless Steel seri 400 memiliki sifat yang magnetik, tidak memiliki kandungan nikel,tahan terhadap retakan, tahan terdapat korosi namun tidak sebaik Austentitic Steel seri 300.

Perseroan juga membeli sejumlah bahan baku kawat tembaga (copper welding wire) dan flukspengelasan (welding flux) untuk pipa SSAW welded. Copper welding wire dan welding fluxmemerlukan tempat penyimpanan dalam suku tertentu untuk menjaga kualitas bahan baku tersebut.Bahan baku lainnya adalah seng (zing) yang umumnya Perseroan peroleh dari Jepang, danpolyethylene yang diperoleh dari Korea dan Thailand yang digunakan untuk melapisi pipa darikemungkinan korosi.

171

Bahan baku Perseroan sekitar 25 persen dari pemasok dalam negeri dan sekitar 75 persen daripemasok internasional dikarenakan faktor kualitas, harga dan volume. Perseroan menjalin hubunganyang kuat dengan pemasok baja internasional dan domestik. Pemasok internasional meliputi JFE,Posco Group, Hyundai Steel Group Company, China Steel Corp, Arcelor Mittal, dan lain lain. Selain ituPerseroan juga membeli langsung dari pemasok lokal yang meliputi PT Krakatau Steel, PT. GunungRaja Paksi, PT Jindal Stainless Indonesia PT Essar Indonesia dan PT Sarana Steel.

Untuk mempertahankan kualitas pipa yang dihasilkan, Perseroan hanya membeli bahan baku daripemasok yang telah diakreditasi standar kualitasnya. Perseroan tidak memiliki perjanjian eksklusifdengan sebagian besar pemasok, namun demikian Perseroan tetap memiliki keuntungan dibandingkan dengan sebagian besar pesaing Perseroan dikarenakan Perseroan selalu membeli dalam volumeyang lebih besar sehingga Perseroan mendapatkan manfaat skala ekonomis yang lebih besar.

Perseroan memiliki hubungan jangka panjang yang erat dengan perusahaan baja di Jepang, yaitu JFE.Bahan baku yang Perseroan peroleh dari JFE adalah bahan baku yang berkualitas tinggi dan termasukgulungan baja yang sangat tipis yang tidak tersedia di pasar terbuka.

Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman untuk penyediaan bahan baku dengan beberapapemasok utama kami, termasuk Hyundai Steel Company (Korea), JFE (Jepang), China Steel Corp, danPosco (Korea). Dengan adanya nota kesepahaman tersebut dapat membantu Perseroan dalammengatur alokasi persediaan baja dan mendapatkan informasi mengenai bahan baku baja yang lebihbaik.Pada umumnya pembelian bahan baku dengan pemasok menggunakan letter of credit denganpersyaratan standar dan kondisi, di mana pembayaran jatuh tempo antara 120 180 hari dari tanggalfaktur, dan menggunakan metode dimana pembayaran dimulai sejak dokumen pembelian diterima, dimana pembayaran biasanya jatuh tempo antara 90 120 hari sejak tanggal tagihan diterima.

Tabel Pembelian Bahan Baku kepadaPemasok Utama (Lokal dan Impor) sampai dengan 30 September 2012

Pembelian Impor (5 Pemasok Utama)

No. Nama Pemasok Produk% terhadap total

Pembelian1 Hyundai Steel/Hysco HRC, CRC 27,702 JFE HRC 17,723 Posco HRC, CRC 16,814 Arcelor HRC 11,365 Lainnya HRC,CRC, HRC SS, CRC SS 26,40

Total Pembelian Impor 100

Pembelian Lokal (5 Pemasok utama)

No. Nama Pemasok Produk% terhadap total

Pembelian1 Krakatau Steel HRC, CRC 79,742 Gunung Raja Paksi HRC 10,303 Essar Indonesia CRC 5,134 Jindal Stainless Indonesia CRC Stainless 1,895 Lainnya HRC, CRC, HRC SS, CRC SS 2,94

Total Pembelian Lokal 100

Perseroan berusaha untuk terus menjaga tingkat persediaan sesuai dengan target penjualan danproduksi yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan permintaan konsumen di pasar..Persediaan Perseroan meliputi bahan baku (mayoritas), barang jadi dan bahan pembantu. Pembelianbahan baku dilakukan melalui impor dan juga local sesuai dengan tebal dan spesifikasi tertentu dan

172

standarisasi kualitas sesuai dengan proyeksi permintaan produk Perseroan. Jumlah Persediaan bahanbaku dijaga dalam tingkat yang cukup yakni 2.5 3.0 bulan persediaan (sesuai dengan waktu prosesproduksi dan pengiriman dari supplier ke gudang Perseroan) sehingga kestabilan jumlah stok bahanbaku akan membantu kelancaran proses produksi pipa. Posisi stok di akhir periode tertentu kadangbelum tentu mencerminkan tingkat persediaan yang ditetapkan manajemen, dikarenakan adanyakemungkinan pengiriman dan kedatangan barang dari para supplier secara bersamaan di gudang.

Sebagian persediaan berupa barang jadi juga terus diperhatikan pada level aman 1 2 bulan dimanasehingga kestabilan jumlah stok akan mendukung Perseroan dalam melayani permintaan produkkonsumen baik yang reguler maupun proyek. Diperlukan rencana produksi yang matang sehingga pipayang diproduksi dapat memenuhi permintaan konsumen atas pipa standar maupun customized.Kecukupan stok barang jadi khususnya pipa otomotip memungkinkan Perseroan untuk melayanikonsumen dengan sistem Just In Time dalam waktu singkat. Selain itu untuk stok pipa standar jugadijaga untuk bisa melayani konsumen reguler dengan delivery waktu cepat. Kecukupan bahan bakudan barang jadi memungkinkan Perseroan untuk melayani konsumen yang memerlukan kecepatanpengiriman produk sehingga menjadi salah satu keunggulan Perseroan dibanding pesaingnya.

Sedangkan untuk persediaan bahan pembantu adalah mengikuti target produksinya dengan tingkatkecukupan tertentu, bilamana tidak terjaga stoknya maka akan mempengaruhi kelancaran prosesproduksi pipa di pabrik.

Perseroan berusaha menghindari tingkat persediaan dalam jumlah sangat besar/spekulasi di luarkebutuhan produksi karena akan berdampak kepada beban bunga dan mengganggu modal kerjanya.

Proses pembuatan produk Perseroan membutuhkan pasokan gas alam dan listrik untuk proseswelding baik untuk produk ERW pipes, SSAW spiral pipe dan Stainless pipe. Berikut adalah tabelkonsumsi gas alam dan listrik untuk periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 30 September2012, 31 Desember 2011, 2010, 2009, 2008 dan 2007.

(dalam jutaan meter kubik untuk gas alam & jutaan Kwh untuk listrik)

Keterangan31 Desember 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012Gas Alam 1.606.294 1.913.664 2.357.450 2.349.838 2.527.949 1.861.514Listrik 13.535.429 14.187.941 14.963.755 15.476.345 16.397.325 14.982.852

Sedangkan untuk pasokan gas alam seluruhnya dipasok oleh PGN. Dan untuk listrik seluruhnyadipasok oleh PLN, kecuali bila dalam kondisi pasokan listrik dari PLN berhenti maka Perseroanmenggunakan generator cadangan.

Selain gas alam dan listrik, Perseroan juga membutuhkan pasokan air dalam jumlah besar untukproses produksi yang digunakan sebagai sarana pelarut, katalis dan pembersih. Air digunakan untukmendinginkan baja, membersihkan kotoran, membantu proses pemanasan, distribusi listrik danpencampuran zat cair lainnya. Perseroan memperoleh pasokan air dari tanah.

6. PENJUALAN PRODUK PERSEROAN

Penjualan hasil produk Perseroan hingga saat ini masih mayoritas melalui distributor, yaitu sebanyak60%, dari kontraktor sebanyak 30% dan kepada end user adalah sebanyak 10%. Perseroan menjualpipa hasil produksinya ke berbagai sektor industri yaitu industri konstruksi, infrastruktur, utilitas,minyak dan gas, furnitur dan industri otomotif. Perseroan berkeyakinan dikarenakan Perseroanmengetahui kebutuhan pelanggan, memiliki kapabilitas dan sumber daya yang memungkinkanPerseroan dapat memproduksi berbagai tipe pipa yang menyebabkan pipa hasil produksi Perseroandapat digunakan di berbagai sektor industri pipa baja dan hal itulah yang membedakan Perseroan daripara kompetitor Perseroan di Indonesia.

Pelanggan dapat melakukan retur penjualan (pengembalian produk) kepada Perseroan. Produk yangdikembalikan pada umumnya adalah produk yang bermasalah saat diproduksi oleh pelanggan.

173

Meskipun yang bermasalah hanya beberapa batang, tetapi karena pelanggan tidak mau beresikosehingga dikembalikan seluruh lot produk yang terkirim untuk ukuran spesifikasi yang bermasalahtersebut. Setelah dilakukan return maka Perseroan akan mengecek ulang seluruh produk yangdikembalikan tersebut dan memperbaiki produk yang teridentifikasi bermasalah.

Berikut adalah sektor industri yang menjadi target penjualan Perseroan:

Konstruksi, Infrastruktur, Utilitas

Perseroan telah menyediakan pipa baja untuk proyek proyek konstruksi, infrastruktur dan utilitasskala besar, antara lain berbagai terminal airport dan pelabuhan di Indonesia, bangunan bertingkattinggi, hotel, kantor, pusat perbelanjaan, rumah sakit, sekolah dan universitas. Pipa Perseroan telahdigunakan dalam pembangunan terminal airport di Bali, Surabaya dan Balikpapan, Pelabuhan TanjungPerak dan Pelabuhan Semarang. Hingga prospektus ini diterbitkan, pipa terpanjang yang Perseroanberhasil produksi adalah pipa SSAW sepanjang 60 meter, yang digunakan untuk pembangunanPelabuhan Hedland, Australia.

Sebagian besar pipa yang dijual untuk pelanggan di industri konstruksi, infrastruktur dan utilitasadalah pipa yang diambil dari persediaan, karena industri tersebut diatas pada umumnya tidakmembutuhkan pipa dengan spesifikasi tertentu. Oleh karena itu, pada umumnya Perseroan menjualpipa untuk industri tersebut melalui distributor, selain itu Perseroan juga menjual langsung kepadapelanggan sesuai dengan pesanan pembelian. Namun demikian Perseroan juga menerima pesanandengan spesifikasi pipa tertentu yang pada umumnya diperlukan untuk proyek proyek tertentu.

Minyak dan GasPerseroan berkeyakinan bahwa Perseroan adalah salah satu pemasok pipa baja terbesar berdasarkanvolume untuk industri minyak dan gas di Indonesia. Perseroan telah menyediakan pipa baja untukdigunakan di berbagai proyek minyak dan gas, antara lain proyek pembangunan konstruksi gas alamcair Arun di Indonesia, proyek gas tepi pantai dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat, proyek gas alamcair Gladstone di Australia dan proyek Konstruksi perluasan kilang minyak mentah Dung Quat diVietnam. Pada umumnya, pipa yang digunakan untuk industri minyak dan gas diproduksi secaraspesifik sesuai dengan kontrak dengan proyek minyak dan gas yang dikerjakan.

FurniturPerseroan berkeyakinan bahwa Perseroan adalah salah satu pemasok pipa baja terbesar berdasarkanvolume untuk industri high end furnitur dan peralatan rumah. Pipa perabot umumnya diproduksiuntuk mengantisipasi adanya kontrak pembelian jenis dan tipe pipa perabot tertentu.

OtomotifPerseroan berkeyakinan bahwa Perseroan adalah salah satu pemasok pipa baja terbesar berdasarkanvolume untuk industri otomotif di Indonesia. Perseroan menjadi pemasok pipa stainless steel dan pipamekanik untuk suku cadang mobil dan sepeda motor kepada industri otomotif serta langsung keperusahaan otomotif antara lain Honda. Penjualan yang ditujukan untuk industri otomotif padaumumnya untuk mengantisipasi pesanan pembelian yang mengikat, bukan berupa kontrak jangkapanjang atau yang terkait dengan proyek. Penjualan kami untuk industri otomotif umumnya dalammengantisipasi pesanan pembelian yang mengikat, bukan kontrak jangka panjang atau yang terkaitdengan proyek. Sama halnya dengan pelanggan dari industri furnitur, pelanggan auto industriPerseroan secara berkala memberikan indikasi kebutuhan di masa depan berupa indikasi spesifikasi,kuantitas dan kualitas pipa. Dimana kemudian Perseroan memproduksi pipa pipa tersebut sebagaipersediaan untuk kemudian dijual bisa terjadi pesanan dimasa yang akan datang.

Perseroan juga menyediakan produk produk sampel untuk pelanggan untuk keperluan produkotomotif mereka berikutnya. Di karenakan industri otomotif sangat sensitif terhadap permintaanpelanggan, maka suku cadang mobil disediakan secara metode "just in time", dan Perseroan seringdiminta untuk memasok produk dalam hitungan jam setelah menerima pesanan pembelian. Olehkarena itu, Perseroan selalu berusaha untuk menjaga kecukupan pasokan di bagian persediaan danmendirikan fasilitas pabrik di Karawang agar dekat dengan pelanggan otomotif Perseroan.

174

Sektor lainnyaPerseroan juga menjual pipa untuk sektor industri lainnya termasuk untuk perumahan, ornamen,peralatan dan lain lain.

Berikut adalah tabel jumlah penjualan pipa dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anakberdasarkan sektor industri:


Sektor IndustriTahun 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012Konstruksi,Infrastruktur danUtilitas 647.528 1.204.762 972.604 942.929 1.331.565 1.249.323

Minyak dan Gas 61.472 132.826 80.549 88.510 329.800 99.693Perabot 76.744 144.350 105.255 85.441 122.920 115.342Otomotif 104.388 212.592 186.451 219.285 307.023 232.212Sektor lainnya 571.711 738.247 440.242 375.110 486.110 540.398

Total 1.461.843 2.432.777 1.785.101 1.711.274 2.577.418 2.236.968

Berikut adalah tabel jumlah penjualan produk dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anak danuntuk periode sebagai berikut:


ProdukTahun 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pipa ERWPipa perabot 76.744 144.350 105.255 85.441 122.920 115.341Pipa mekanik 104.388 212.592 186.451 219.285 307.023 232.212Pipa hitam 210.742 395.515 276.852 270.090 408.315 389.928Pipa hitam API 51.728 97.742 62.427 72.786 311.436 76.902Pipa air 217.082 260.533 311.447 372.641 441.604 396.993Pipa stainless 66.710 66.877 48.955 61.991 56.657 55.059Tiang 13.497 18.663 3.290 9.137 55.487 24.778

Pipa Spiral 215.288 559.766 394.641 306.008 437.146 452.297Sheet/Strip 479.311 635.391 340.948 292.529 408.415 470.008Jasa/afval/lainnya 55.470 77.790 87.036 56.951 75.998 23.450

Total 1.490.960 2.469.218 1.817.301 1.746.858 2.625.000 2.236.968

Hingga saat ini penjualan produk Perseroan sebagian besar masih untuk memenuhi pasar kebutuhandomestik. Berikut adalah tabel penjualan produk dan pendapatan jasa Perseroan dan Entitas Anakuntuk periode 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan31 Desember 2011 dan periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012.


PenjualanTahun 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012LokalPenjualan &

PendapatanJasa 1.434.624 2.236.260 1.565.336 1.490.158 2.458.142 2.175.558

Penjualan Afval 29.407 36.440 32.200 35.583 47.581 41.757Total Lokal 1.464.032 2.272.700 1.597.536 1.525.742 2.505.723 2.217.315Total Ekspor 26.928 196.516 219.764 221.115 119.275 61.410

Total Penjualan 1.490.960 2.469.217 1.817.301 1.746.858 2.624.999 2.278.725

Tabel rincian pendapatan penjualan Perseroan kepada sepuluh pelanggan terbesar untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 30 September 2012.

175

Sedangkan penjualan ekspor Perseroan antara lain ke Australia, Amerika Serikat, Canada, Malaysia,Timor Lester, Singapura, lain lain. Berikut adalah tabel penjualan ekspor Perseroan berdasarkannegara tujuan.


ProdukTahun 30 Sept

2007 2008 2009 2010 2011 2012Australia 11.275 117.845 141.369 108.803 83.536 42Amerika Serikat 13.719 64.613 9.548 43.848 18.388 39.693Canada 499 21.490 15.793 3.608 2.134Malaysia 173 276 65.888 9.242 7.355Timor Leste 993 1.116 1.360 10.084 9.392 4.376Singapura 12.309 21.879 4.660Lain lain 1.083 19.463 143 77 7.811Total Penjualan Ekspor 27.243 216.121 195.789 249.076 124.242 61.410

7. PEMASARAN DAN DISTRIBUSI, AGEN & PENGGUNA AKHIR

7.1. Pemasaran

Pada masa yang akan datang, Perseroan diperkirakan akan menghadapi berbagai tantangandengan semakin terbukanya perdagangan bebas, namun Perseroan akan terus berupaya untukmempertahankan posisinya sebagai pemimpin dalam industri pipa baja Indonesia dan untukmenjadi yang terbaik di industri tersebut di masa mendatang.

Perubahan pasar yang sangat dinamis menuntut manajemen Perseroan untuk selalu memikirkanstrategi pengembangan usaha yang inovatif agar produk Perseroan senantiasi lebih ungguldibandingkan dengan para pesaing.

Kesempatan ini diterjemahkan dalam strategi yang terencana seperti pengembangan jaringandistribusi dan promosi baik di dalam maupun luar negeri, peningkatan teknologi dan kapasitasproduksi, meningkatkan kualitas produk dan pengiriman yang tepat waktu dan pada akhirnyaakan meningkatkan kepuasan pelanggan yang senantiasa menjadi prioritas Perseroan.

Selain itu, dengan fasilitas produksi yang terintergrasi secara vertikal, yang dimulai dari desainawal produk, proses pembuatan produk, pengujian mutu produk di laboratorium sampai denganproduk jadi, Perseroan depat memenuhi berbagai spesifikasi produk sesuai dengan permintaankonsumen.

Perseoran berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi para konsumen sesuai dengankebijakan mutu Perseroan, yaitu memberikan pada pelanggan produk produk yang memenuhipermintaan pelanggan dan persyaratan standar, bersaing dalam harga serta kualitas terjamin.

Nama Pelanggan

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2011

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal30 September 2012

Penjualan(dalam jutaan

Rupiah)

Persentaseterhadap totalpenjualanPerseroan

Penjualan(dalam jutaan

Rupiah)

Persentaseterhadap totalpenjualanPerseroan

Pelanggan A 226.930 8,64 86.338 3,79Pelanggan B 105.949 4,04 78.979 3,47Pelanggan C 76.511 2,91 53.566 2,35Pelanggan D 66.468 2,53 52.891 2,32Pelanggan E 61.705 2,35 42.416 1,86Pelanggan F 50.769 1,93 42.397 1,86Pelanggan G 50.738 1,93 41.177 1,81Pelanggan H 48.096 1,83 38.335 1,68Pelanggan I 45.975 1,75 34.729 1,52Pelanggan J 44.825 1,71 33.796 1,48Pelanggan lainnya 1.847.029 70,36 1.774.098 77,86Total 2.624.999 100 2.278.704 100

176

Perseroan berupaya penuh menghindari kesalahan selama proses pembuatan hingga hasil akhir,dan secara fleksibel mengikuti arus pelanggan sehingga persentase penolakan sekecil mungkin.

Dalam perkembangannya, Perseroan berusaha meningkatkan pangsa pasar, baik di dalammaupun luar negeri. Kepuasan pelanggan adalah hal utama bagi Perseroan.

Strategi pemasaran Perseroan tersebut sejalan dengan moto Perseroan yaitu memberikanpelanggan produk yang baik dan berkualitas tinggi dengan harga bersaing.

Pada tahun 2011 Perseroan telah membentuk tim pemasaran yang berlokasi di kantor pusatPerseroan dan bertugas untuk mempromosikan produk pipa Perseroan yang pipa merek “Spindo”dan “Tetsura” melalui eksibisi, konfrensi perdagangan, billboard, media cetak dan lain lain. Selainitu tim pemasaran Perseroan juga berusaha untuk melakukan pengenalan produk pipa Perseroankepada semua pelanggan Perseroan baik melalui distributor, agen maupun pengguna akhir.

Perseroan memproduksi produk Perseroan sesuai dengan spesifikasi, keinginan dan kebutuhankonsumen untuk menjaga loyalitas dan kesetiaan konsumen. Selain itu juga sebagai bagianstrategi pemasaran Perseroan juga berpartisipasi dalam berbagai proyek proyek seperti proyekpembangunan apartemen, mall, jalan, jembatan, dan lain lain.

Berikut adalah contoh proyek proyek yang telah dikerjakan oleh Perseroan sampai dengan30 September 2012 berdasarkan jenis pipa:

PIPA AIRPakubuwono Signature Casablanca CondominiumApartemen Puncak Kertajaya, Surabaya RSUD Tarakan, KaltimCiputra World, Jakarta Mall JayapuraJaringan air bersih Sulselbar Hotel Mulia, BaliProject Wilmar Gresik Artha Gading – Jakarta (Proyek G Walk)Papasari Hotel Sultan RajaRasunawa Sleman, Yogya Pakuwon CityVerde Condominium Mitsubishi, Tuban

PIPA ERW API SPIRAL APIPT Chevron Pacific Indonesia PGN SBU Distribusi III SumbagutPT Pertamina EP Region Sumatera Total E&P BalikpapanVICO Indonesia PT ChevronPPGJ Jawa Tengah (Pertamina EP)

PIPA HITAMPakubuwono Signature Kejaksaan Agung, CegerGreen Bay Pluit Green Lake, SunterInstisumber Group Chevron, RiauGudang Garam, Jakarta Verde CondominiumWarehouse Unilever – Jakarta Apartemen Puncak Kertajaya, SurabayaU Residence Karawaci, Jakarta Hotel Swiss Bell Inn, Malang

SPIRAL NON APIVICO Indonesia Jembatan Batu Lepok, Sungkulirang, KaltimDermaga Betanjung, Kalteng Summarecon Mall BekasiJetty & Fasilies MOP PP Project Proyek Bima PT Triperkasa AminindahPelabuhan Moru U Residen Karawaci, JakartaCempaga, Sampit Pelabuhan Laut PapelaJembatan Sekurau Tanjung Tembaga 2012 – Probolinggo

SS INDUSTRI TIANGDanau Sunter PLN Lokasi PalangkarayaIndolakto Purwosari, Pasuruan PLN Lokasi Ternate

PLN Lokasi KualaPLN Lokasi Bontang

177

7.2. Distribusi, Agen & Pengguna Akhir

Perseroan menjual sebagian besar produknya ke distributor di wilayah Indonesia, yang kemudianmenjual produk Perseroan ke pengguna akhir yang berasal dari perusahaan konstruksi dan utilitasdan juga pelanggan eceran. Selain itu Perseroan juga menggunakan agen untuk menjual produkPerseroan. Untuk pelanggan skala besar, proyek berdasarkan kontrak, industri khusus tertentu(otomotif) Perseroan menjualnya langsung ke pengguna akhir. Untuk penjualan internasional,Perseroan menggunakan agen. Di masa yang akan datang, Perseroan berencana untukmemperluas jariangan agen internasional.

Untuk terus meningkatkan penjualannya di pasar domestik, Perseroan membuka salurandistribusi diseluruh wilayah Indonesia antara lain di Jawa Timur, Jakarta, Sulawesi, Sumatera danKalimantan, serta meningkatkan pangsa pasar Perseroan dalam penjualan ke semua tipe produkpipa. Hingga saat ini pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan sebagian adalah melaluidistributor, kontraktor/proyek. Perseroan hanya bekerjasama dengan distributor yangmengutamakan penjualan pipa baja merek dari Perseroan dibandingkan dengan merek lainnya.Perseroan tidak menerapkan sistem komisi untuk penjualan yang dilakukan oleh distributor,sebaliknya distributor membeli pipa Perseroan dan menjadikan pipa tersebut sebagai barangpersediaan untuk dijual kembali dengan strategi harga yang telah ditetapkan oleh distributor itusendiri. Distributor Perseroan merupakan pelanggan terbesar Perseroan, namun demikian tidakada distributor tunggal yang mencapai lebih dari 5% dari penjualan tahunan Perseroan.Pembayaran untuk pembelian yang dilakukan oleh distributor umumnya jatuh tempo dalam 4560 hari dari tanggal faktur. Di masa yang akan datang, Perseroan berencana untuk meningkatkanpenjualan langsung ke pengguna akhir di pasar domestik dan mengurangi ketergantunganPerseroan kepada distributor dalam upaya untuk meningkatkan margin keuntungan danmemungkinkan Perseroan untuk dapat langsung memperkenalkan produk Perseroan kepadapelanggan.

Selain menggunakan distributor, Perseroan juga menjual produk melalui agen, untuk pasardomestik dan pengguna akhir di pasar internasional. Perseroan menjual pipa kepada Agenberdasarkan harga yang telah disepakati, dimana kemudian Agen menjual kembali kepadapelanggan Perseroan di harga tertentu. Perseroan pada umumnya menggunakan agen untukmendapatkan kontrak proyek besar, misalnya proyek proyek yang berasal dari pemerintah.

Di pasar internasional, Perseroan umumnya menjual pipa melalui satu atau dua agen individu.Agen ini sering bertindak sebagai kontak pihak pertama untuk pelanggan internasional. Penjualaninternasional Perseroan sebagian besar terdiri dari penjualan ke Australia, Singapura, Malaysia,Amerika Serikat dan Vietnam.

Perseroan juga menjual pipa langsung kepada pengguna akhir baik di pasar domestik daninternasional, pada umunya untuk industri furniture, otomotif dan industri minyak dan gas.

Hambatan penjualan dan distribusi produk, baik domestik dan luar negeri adalah masalahtransportasi, dimana Perseroan menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengirim hasil produksiPerseroan baik kepada pelanggan akhir, distributor maupun agen yang ada di Indonesia maupunluar negeri. Penggunaan ekspedisi dari pihak ketiga ini dapat mengakibatkan terjadinyaketerlambatan dalam pengiriman hasil produksi Perseroan dikarenakan ekspedisi tersebutterkadang tidak dapat tiba di pabrik Perseroan pada waktu yang telah ditentukan. Hal inidisebabkan truk ekspedisi yang akan mengangkut hasil produksi Perseroan baru akan berangkatdari kota sebelumnya jika truk tersebut telah penuh muatan dimana tidak bisa dipastikan berapalama waktu yang diperlukan hingga truk tersebut penuh muatan sehingga sering truk tersebutterlambat tiba di pabrik Perseroan.

Pelanggan melakukan pemesanan produk Perseroan melalui pesanan pembelian atau denganmenandatangani kontrak. Pengguna akhir dalam ipada umumnya memiliki 30 45 hari dari tanggalfaktur untuk melakukan pembayaran, sedangkan pengguna akhir (proyek) masa pembayarannya

178

dilakukan sesuai kontrak yang telah disepakati.Untuk pelanggan baru diharuskan untukmembayar secara tunai, sedangkan untuk pelanggan dari toko/distributor pada umumnyamempunyai waktu 1,5 sampai dengan 2 bulan dari tanggal faktur. Berikut adalah piutang usahaPerseroan berdasarkan umur (hari)



2012 2011 2011 2010 2009 2008 2007Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Belum Jatuhtempo 4.984 0,93 1.599 0,34 2.754 0,38 93.808 32,45 4.995 1,70 106.998 35,63 85.825 23,83

Telah JatuhTempo

1 – 30 hari 349.459 65,10 285.804 60,12 527.836 73,04 128.145 44,33 191.590 65,03 90.774 30,22 135.092 37,5031 – 60 hari 111.535 20,78 119.296 25,09 114.865 15,89 40.577 14,04 57.302 19,45 44.289 14,75 54.966 15,2661 – 90 hari 36.620 6,82 24.255 5,10 26.747 3,70 5.673 1,96 10.491 3,56 17.960 5,98 27.642 7,67Di atas 90 hari 34.166 6,37 44.460 9,35 50.476 6,98 20.896 7,23 30.222 10,26 40.321 13,43 56.677 15,73Jumlah 536.754 100 475.414 100 722.678 100 289.099 100 294.600 100 300.342 100 360.201 100CadanganKerugianPenurunan Nilai (11.176) 2,08 (16.787) 3,53 (18.966) 2,62 (13.353) 4,62 (19.805) 6,72 (17.958) 5,98 (12.368) 3,43Bersih 525.588 458.627 703.712 275.746 274.795 282.384 347.833

8. PERSAINGAN USAHA

Perseroan merupakan salah satu dari beberapa produsen baja yang berpengalaman dalammemproduksi berbagai macam pipa baja/tabung dan berbagai produk terkait lainnya, serta selaluinovatif dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan spesifik para konsumennya.

Perseroan berusaha untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri pipa baja agar dapat menjadisatu dari yang terbaik yang mampu memberikan pasokan produk berkualitas kepada konsumen dancalon konsumen Perseroan.

Perusahaan perusahaan berikut merupakan pesaing terdekat Perseroan dalam industri pipa baja:

Perusahaan Lokasi PabrikKapasitas(ton/thn)

Mulaioperasi

ERW/ Pipa Straight Welded

Alim Surya Ampuh Jaya Steel, PT Sidoarjo, Jatim 82.450 1980

Bakrie Pipe Industri, PT Jakarta 240.000 1981

Bumi Kaya Steel, PT Jakarta 86.000 1973

Indonesia Steel Tube Work, PT Jakarta& Semarang 64.400 1973

Steel Pipe Industry of Indonesia, PT Jawa Timur (3) danKarawang, Jabar

380,000 1972

Raja Besi Semarang Semarang, Jatim 163,000 1974

South East Asia Pipe Industry (SEAPI) Lampung 200.000 1999

Super Tata Raya Steel Corp. Tangerang, Banten 82.560 1979

KHI Pipe Industries Cilegon, Banten 30.000 2008

SSAW/ Pipa Spiral Welded

Steel Pipe Industry of Indonesia, PT Pasuruan 120.000 1992

Bumi Kaya Steel, PT Jakarta 97.000 1973

Indal Steel Pipe, PT Sidoarjo, Jatim 33.000 1989

KHI Pipe Industries Cilegon, Banten 120.000 1974

Swarna Baja Pacific Tangerang, Banten 60.000 1993

Alim Ampuh Jaya Steel, PT Sidoarjo, Jatim 30.000 1988Sumber: Mediadata, Oktober 2012

179

9. SERTIFIKASI DAN ASOSIASI

Jaminan mutu produk selalu dilakukan Perseroan dengan penerapan suatu progam sistim evaluasimutu yang ketat dan selaras dengan telah diterimanya sertifikat Internasional ISO 9001 dan API 5Loleh Perseroan. Sesuai dengan persyaratan mutu internasional Perseroan memenuhi standar ASTM,BS, JIS, ISO, API, AS dan SNI. Jaminan mutu produk Perseroan telah dikenal dunia luas seperti Jepang,Singapore, Taiwan, Amerika, Australia, dan sebagainya. Standar mutu produk Perseroanmengharuskan setiap pipa mengalami uji tekanan tinggi untuk menghindari kebocoran. Perseroanselalu menggunakan standar peralatan uji coba yang tinggi, misalnya: Hidrostatic,Machine, UltrasonicTest & Evaluation Machine, Holiday Detector, Thickness Gauge dan sebagainya. Data dari hasil ujicoba tersebut selalu disimpan dalam suatu bank data yang akan menjadi acuan dalam pencariansegala bentuk informasi dan keputusan di segala tingkatan.

Berikut adalah sertifikasi yang telah Perseroan peroleh :

Akreditasi Sertifikat ProdukQuality Assurance Test–Telkom Indonesia

No. 174/LB 200/RDC 40/2009 berlakusejak tanggal 8 Oktober 2009 dan perludilakukan QA Test kembali periode 3tahun kecuali ditemukan kejanggalansebelumnya.

Tiang Telepon Besi Dengan Sambungan model 7Meter, Nomor Seri T7 00001 SPINDO/2009, T700002 SPINDO/2009 dan T7 00003 SPINDO/2009telah memenuhi spesifikasi STEL L 003 2004 Versi 2.

Quality Assurance Test–Telkom Indonesia

No. 175/LB 200/RDC 40/2009 berlakusejak tanggal 8 Oktober 2009 dan perludilakukan QA Test kembali periode 3tahun kecuali ditemukan kejanggalansebelumnya.

Tiang Telepon Besi Dengan Sambungan model 9Meter, Nomor Seri T9 00001 SPINDO/2009, T900002 SPINDO/2009 dan T9 00003 SPINDO/2009telah memenuhi spesifikasi STEL L 003 2004 Versi 2.

ISO 9001 : 2008 No. QEC21829 berlaku sejak tanggal 29Maret 2012 sampai dengan 17 Mei2015

Quality Management System untuk produksi straightwelded (ERW) steel pipes, spiral welded (SSAW) steelpipes, coated steel pipes, perabot tubes, structuralpipes, mechanical tubes, rectangular and squarepipes, pipa stainless steel dan tubes, galvanized steelpipes, steel poles, scaffoldings, inside lining danoutside coating steel pipes.

ISO TS16949:2009 No. IATF02285 berlaku sejak tanggal 2Juni 2010 sampai dengan 1 Juni 2013

Quality Management System untuk pembuatan pipabaja. Kecuali – Design Produk

OHSAS 18001:2007 No. OHS20915 berlaku sejak tanggal 5Januari 2011 sampai dengan 4 Januari2014

OHS Management System untuk produksi pipa bajastraight welded (ERW), spiral welded, coated,structural pipe, mechanical tubes, rectangular dansquare pipes, galvanized steel pipes, steel pole,scaffoldings, inside lining dan outside coating steelpipes.

American Petroleum Institute No. 5L 0313 masih dalam prosesresertifikasi.

Quality Management System yang mencakup: Manufacturer of Line Pipe Plain End at PSL 1:

Tipe pipa: SAWH Kondisi Pengiriman: M Tingkatan Tertinggi: X70

Manufacturer of Line Pipe Plain End at PSL 2: Tipe pipa: SAWH Kondisi Pengiriman: M Tingkatan Tertinggi: X80

Kecuali Section 7.3, Design and DevelomentAmerican Petroleum Institute No. 5L 0475 berlaku sejak tanggal 30

Mei 2012 sampai dengan 8 Februari2015

Quality Management System yang mencakup: Manufacturer of Line Pipe Plain End at PSL 1:

Tipe pipa: HFW Kondisi Pengiriman: N Tingkatan Tertinggi: X60;

Manufacturer of Line Pipe Plain End at PSL 2: Tipe pipa: HFW Kondisi Pengiriman: N Tingkatan Tertinggi: X52

Tanda Sah Capaian TingkatKomponen DalamNegeri/TDN dikeluarkan olehKementrian Perindustrian

No 1697/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 27 Desember 2011sampai dengan 27 Desember 2013

Pipa ERW Spec API 5 L

Tanda Sah Capaian TingkatKomponen Dalam

No 1696/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 27 Desember 2011

Pipa ERW Spec ASTM A 252 grade 2

180

Akreditasi Sertifikat ProdukNegeri/TDN dikeluarkan olehKementrian Perindustrian

sampai dengan 27 Desember 2013


No 1699/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 27 Desember 2011sampai dengan 27 Desember 2013

Pipa spiral Spec ASTM A 252 Grade 2


No 526/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 8 Juli 2011 sampaidengan 8 Juli 2013

Tiang Listrik


No 930/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 2 November 2011 sampaidengan 2 November 2013

Tiang Listrik


No 473/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 13 Juni 2011 sampaidengan 13 Juni 2013

Pipa ERW Spec Diameter 1/2” – 6”


No 329/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 19 April 2011 sampaidengan 19 April 2013

pipa baja lapis seng Spec Diameter ½” 6”


No 1556/SJ IND.7/TKDN/XII/2011berlaku sejak 5 Oktober 2011 sampaidengan 5 Oktober 2013

Pipa ERW Spec Diameter 0,5” 8”

Sertifikasi Factory ProductionControl BC 1:2008dikeluarkan oleh PT BureauVeritas Indonesia

No BC1 00003 berlaku sejak 13Oktober 2011 sampai dengan 12Oktober 2013

Unit IV Desa Cangkringmalang, Beji Pasuruan

Sertifikat Produk PenggunaanTanda SNI

No. 023/W/I/2010 berlaku sejak 14Januari 2010 hingga 13 Januari 2014dengan sistem sertifikasi 5.

Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Mesin dengan jenisproduk Klass II PKM II A 22,2 mm nomor SNI 070067 1987 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutuyang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 90012001/ISO 9001:2000.


No. 072/S/II/2009 berlaku sejak 24Februari 2009 hingga 23 Februari 2013dengan sistem sertifikasi 5.

Pipa Baja untuk Saluran Minyak dan Gas Bumi jenisproduk PLS 25 nomor SNI 07 0537 1989 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakanyaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.



Pipa Baja Saluran Air Lapisan bagian Dalam Denganmenggunakan Adukan Semen nomor SNI 07 19131990 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutu yangdigunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 90012001/ISO 9001:2000.



Pipa Baja Lapis Saluran Air jenis produk Spiral nomorSNI 07 2225 1991 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu PernyataanDiri SNI 19 9001 2001/ISO 9001:2000.



Pipa Baja Saluran Minyak dan Gas Bumi jenis produkSpiral nomor SNI 07 0537 1989 telah memenuhiSistem Manajemen Mutu yang digunakan yaituPernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO 9001:2000.


No. 071/W/II/2009 berlaku sejak 24Februari 2009 hingga 23 Februari 2013dengan sistem sertifikasi 5.

Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum jenisproduk BPE nomor SNI 07 0068 2007 telah memenuhiSistem Manajemen Mutu yang digunakan yaituPernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO 9001:2000.


No. 073/W/II/2009 berlaku sejak 24Februari 2009 hingga 23 Februari 2013dengan sistem sertifikasi 5.

Pipa Baja Lapis Seng jenis produk GTE nomor SNI 070039 1987 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutuyang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 90012001/ISO 9001:2000.


No. 590/S/XI/2009 berlaku sejak 3Nopember 2009 hingga 2 Nopember2013 dengan sistem sertifikasi 5.

Pipa Union jenis produk PUT 19 nomor SNI 07 00691987 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutu yangdigunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 90012001/ISO 9001:2000.

181

Perseroan pernah memiliki Sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) atas produk produkPersereoan sebagaimana diungkapkan di bawah ini, yang mana telah berakhir masa berlakunya danhingga tanggal LPH ini belum dilakukan sertifikasi ulang sebagai berikut:

Sertifikat ProdukNo. 0505/W/XII/2008 berlaku sejak 9Desember 2008 hingga 8 Desember2012

Pipa Union (Conduit) jenis produk PUR nomor SNI 07 0069 1987 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.

No. 0507/W/XII/2008 berlaku sejak 9Desember 2008 hingga 8 Desember2012 .

Tiang Telepon Besi Enam Meter nomor SNI 04 2072 1990 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.


Tiang Telepon Besi Tujuh Meter nomor SNI 04 2073 1990 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.

No. 0506/S/XII/2008 berlaku sejak 9Desember 2008 hingga 8 Desember2012 .

Pipa Baja Stainless jenis produk BjS 304 nomor SNI 02 2658 1992 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.


Tiang Telepon Besi Delapan Meter nomor SNI 04 2074 1990 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.


Tiang Telepon Besi Sembilan Meter nomor SNI 04 2075 1990 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu Pernyataan Diri SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.


Pipa Baja Lapis Seng dengan jenis produk Medium nomor SNI 07 0039 1987 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI 19 9001 2001/ISO9001:2000.


Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Mesin dengan jenis produk kelas 12 PKM 12A nomorSNI 07 0067 1987 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI 199001 2001/ISO 9001:2000.


Pipa Baja Karbon untuk Konstruksi Umum dengan jenis produk PKB 30 nomor SNI 070068 1987 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI 199001+2001/ISO 9001:2000.

No. 13/S/RV/IV/2012 tanggal 23 April2012 hingga 8 Desember 2012

Pipa Union dengan jenis produk PUR, PUB dan PUT dengan nomor 07 0069 1987 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008


Pipa Baja Stainless dengan jenis produk BJS 304 dengan nomor 02 2568 1992 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008


Tiang Telepon Besi 6 Meter dengan nomor 02 2072 1990 telah memenuhi SistemManajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008







No.42/W/VII/2010 tanggal 16 Juli 2010hingga 8 Desember 2012

Pipa Baja Karbon unttuk Konstuksi Umum jenis PKB 30 dengan nomor 07 0068 2007 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008

No.46/S/RV/VIII/2010 tanggal 14September 2011 hingga 8 Desember2012

Pipa Baja Lapis Seng u/ Saluran Air jenis Medium dengan nomor 07 0039 2010 telahmemenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008

No.47/W/VII/2010 tanggal 14September 2011 hingga 8 Desember2012

Pipa Baja Karbon u/ Konstruksi Mesin jenis Kelas 12 PKM 12A dengan nomor 07 00672010 telah memenuhi Sistem Manajemen Mutu yang digunakan yaitu SNI ISO 9001 : 2008

Sehubungan dengan proses sertifikasi ulang SNI atas produk Perseroan, Perseroan telah menerimasurat dari Lembaga Sertifikasi Produk, Pusat Standarisasi Kementerian PerindustrianNo.11/BPKIMI.2/LSPro/01/2013 tanggal 3 Januari 2013 perihal Kekurangan Dokumen, di mana dalamsurat tersebut tidak dicantumkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI yang diajukan sertifikasiulang dan juga disebutkan bahwa Lembaga Sertifikasi Produk akan memproses lebih lanjut setelahPerseroan menyampaikan kelengkapan dokumen. Dengan belum selesainya sertifikasi ulang SNItersebut, maka Perseroan tidak dapat menggunakan/membubuhkan Tanda SNI atas 18 (delapanbelas) produk dengan Tanda SNI yang telah berakhir tersebut di atas, sehingga terdapat potensiPerseroan tidak dapat memenuhi persyaratan atau permintaan dari pelanggan atau konsumen baikpelanggan/konsumen yang melakukan pembelian langsung maupun melalui proses tender yangmensyaratkan adanya Tanda SNI atas produk produk tersebut. Namun demikian Perseroanbermaksud akan memperpanjang sertifikasi dari seluruh produk tersebut diatas.

182

10. PROSPEK USAHA

Konsumsi Baja Nasional Masih RendahIndustri baja merupakan salah satu industri yang tergolong strategis bagi pembangunanperekonomian. Secara global, total konsumsi baja dunia (finished steel products) dalam lima tahunterakhir mengalami peningkatan rata rata sekitar 4% per tahun dari 1,22 miliar ton tahun 2006menjadi 1,37 miliar ton tahun 2011.

Tingkat konsumsi baja per kapita lazim dijadikan salah satu indikator tingkat kemakmuran ataukemajuan ekonomi suatu negara. Di Indonesia, konsumsi nasional per kapita relatif masih sangatrendah dibandingkan dengan negara lain umumnya, bahkan dengan sesama negara berkembang.

Sebagai gambaran, berdasarkan perhitungan WSA (World Steel Association), rata rata konsumsi bajaper kapita dunia tahun 2010 sudah 220,8 kg (crude steel equivalent). Sementara Indonesia barusekitar 44,8 kg yang berarti jauh di bawah Vietnam yang sudah mencapai 149,7 kg. Konsumsi perkapita tertinggi dicapai oleh UAE dan Korea Selatan yang telah melampaui angka 1.000 kg.

Konsumsi baja per negara(Dalam kg)

Country 2009 2010UA Emirate 1.323,9 1.401,6South Korea 975,1 1,122,1Taiwan, China 588,9 926,0Singapore 760,0 644,5Japan 446,2 538,6Germany 357,4 500,0Canada 316,3 464,6China 426,5 445,2Malaysia 300,5 367,2Saudi Arabia 286,2 344,6Australia 278,2 340,4Russia 203,3 297,9United States 203,2 291,6Thailand 186,1 245,4Bahrain 124,5 210,1United Kingdom 158,7 163,2Viet Nam 141,0 149,7Brazil 103,9 146,9Argentina 89,2 127,4Egypt 141,0 121,2India 53,1 56,3Indonesia 37,1 44,8Philippines 41,7 44,2Pakistan 15,2 14,8Bangladesh 11,1 12,3

North America 179,3 247,1C.I.S. 158,9 218,0Asia 221,5 237,8Middle East 310,5 330,0Africa 52,5 45,7World 195,6 220,8

Sumber: world steel association, 2011

183

Konsumsi Pipa Baja Menurut Sektor Pemakai

Perseroan memiliki produk produk yang dapat di gunakan oleh seluruh segmen industry, dimanasektor terbesar pemakai produk Perseroan antara lain: migas, infrastruktur, konstruksi, dan otomotif.

Tahun 2011, sektor migas diperkirakan menyerap sekitar 55% total konsumsi welded pipe Indonesiayang 617,6 ribu ton. Sebagian besar berukuran di atas 16”. Welded pipe yang digunakan oleh sektormigas umumnya berstandar API. Produk non API seperti ASTM atau SNI yang digunakan sector migasterutama untuk jaringan distribusi bertekanan rendah.

Konsumsi Pipa Baja dari Sektor Migas dan Non Migas Tahun 2011

Diameter/ ODVolume(‘000 Ton)

%

Oil and Gas # 339,7 55%< 16” 121,1 19,6%> 16” 218,6 35,4%Non Oil and Gas 277,9 45%< 16” 196,4 31,8%> 16” 81,5 13,2%T O T A L 617,6 100,0%

# Sebagian besar API StandardSumber : Mediadata, Oktober 2012

Prospek Proyek Migas

Tahun 2012 ini, hingga Agustus, secara keseluruhan BP Migas telah menerima 39 usulan PoD. Dariusulan yang masuk tersebut, sebanyak 12 usulan telah disetujui, 5 usulan dikembalikan, dan 22 usulantengah dalam proses.

Lapangan gas Kepodang yang merupakan bagian dari Blok Muriah dijadwalkan mulai onstream padakuartal kedua 2015 dengan produksi puncak mencapai 116 MMSCFD. Pengembangan lapangan inimenyerap investasi sekitar US$ 545 juta, masing masing untuk pemboran senilai US$ 159,7 juta danuntuk fasilitas dan konstruksi senilai US$ 385,3 juta.

Sedangkan Lapangan Sapi yang dikembangkan Chevron Indonesia Company merupakan bagian dariBlok Kalimantan Timur. Pengembangan tahap kedua (Phase 2) dari lapangan ini dijadwalkan onstreamtahun 2012 dengan produksi mencapai 266 BOPD untuk minyak dan kondensat, 7,29 MMSCFD untukgas dan 153 MMSCFD untuk LPG. Proyek ini menyerap investasi senilai US$ 157,54 juta.

Proyek migas tahap plant of development (PoD) yang telah disetujui BP Migas, 2012

BlockPerusahaan Kontraktor Kontrak

Kerjasa (KKKS)Investasi(US Juta)

ProdukProduksi(tahun)

Vita Laras A 01 CNOOC SES Ltd 9,15Minyak+Kondensat : 800BOPD

Q2 2012

Karang Luhur (KRL 1) PT Pertamina EP 2,08Minyak+Kondensat : 684BOPDGas : 8,35 MMSCFD

Agustus2012

Petapahan Phase 1 PT Chevron Pacific Indonesia 44,09Minyak+Kondensat :6.191 BOPD

2012

Duri Area 8 Rindu PT Chevron Pacific Indonesia 48,68Minyak+Kondensat :3.730 BOPD

2012

Pondok Berkah 01 ST PT Pertamina EP 1,94Minyak+Kondensat : 628BOPDGas : 8,5 MMSCFD

September2012

Kepodang Petronas Carigali Muriah Ltd 545 Gas 116 MMSCFD Q2 2015

184

BlockPerusahaan Kontraktor Kontrak

Kerjasa (KKKS)Investasi(US Juta)

ProdukProduksi(tahun)

North Klalin 1PetroChina International(Bermuda) Ltd

0,62

Minyak+Kondensat : 150BOPDGas : 3 MMSCFD

Mei 2012

North Central Java(NCJ B1)

PT Pertamina EP 1,52Gas : 1.5 MMSCFD October

2012

Phase 2 Lapangan Sapi PT Chevron Indonesia Company 157,54

Minyak+Kondensat : 266BOPDGas : 7,29 MMSCFDLPG : 153 MMSCFD

2012

NKT 1 PT Pertamina EP 13,75Minyak+Kondensat :39,65 BOPDGas : 5 MMSCFD

2013

TBR 2ST PT Pertamina EP 4,83Minyak+Kondensat : 930BOPD

2013

Jorang Deep 1 Chevron Pacific Indonesia 0,48Minyak+Kondensat 460BOPD

Q3 2012

Sumber: BP Migas, 2012

Sementara itu, dalam tujuh tahun mendatang, pemerintah memiliki 17 proyek minyak dan gas bumi(migas) tergolong besar, dengan kemampuan produksi minyak sebesar 178.930 barel per hari (bph)dan gas sebesar 2.953 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sehingga pada akhir 2014, produksi minyakdiproyeksikan akan mencapai 1 juta barel. Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, pada tahun 2014,produksi minyak diperkirakan mencapai 936.000 bph, dan meningkat menjadi 1.017.000 bph padatahun 2015.

Prospek Proyek Infrastruktur

Melalui program Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pemerintahtelah menawarkan proyek proyek infrastruktur yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan,Sulawesi, Maluku dan Papua. Hingga tahun 2011 lalu, terdapat 24 proyek infrastruktur di Jawa yangtelah groundbreaking dengan investasi senilai Rp81,8, triliun. Sementara pada tahun 2012 ini,terdapat 16 proyek infrastruktur yang akan groundbreaking dengan total investasi senilai Rp224,4,triliun.

Menurut nilainya, dari total 24 proyek yang telah grounbreaking pada tahun 2011, terbesar adalah 9proyek PLTU (infrastruktur energi) dengan nilai Rp52, triliun. Diikuti 6 proyek infrastruktur jalan toldengan investasi senilai Rp18,9, triliun.

Proyek Infrastruktur MP3EI di Pulau Jawa

Proyek Jumlah ProyekNilai Investasi(Rp Miliar)

Groundbreaking 2011 :Jalan Tol 6 18.950Pelabuhan 7 2.306PLTU 9 52.027PLTG 2 8.579Total 24 81.862Groundbreaking 2012 :Jalan Tol 4 64.459Air Minum 1 1.900Kereta Api 5 100.740Pelabuhan 1 10.920

185

Proyek Jumlah ProyekNilai Investasi(Rp Miliar)

Bandara 2 11.834PLTA 1 8.000PLTU 1 26.000Pipa Gas 1 507,62Total 16 224.361

Sumber: MP3EI, 2012

Prospek Proyek Konstruksi

Dalam proyek konstruksi, khususnya bangunan vertical seperti hotel, apartemen, dan gedungperkantoran, welded pipe antara lain digunakan untuk saluran air bersih, saluran pembuangan, danhydrant/ sprinkle. Menurut perhitungan Gapensi, belanja konstruksi secara keseluruhan tahun 2012ini diprediksi meningkat dua kali lipat dari Rp215, triliun tahun lalu menjadi sekitar Rp400, triliun.

Prospek Penjualan Otomotif

Penggunaan welded pipe yang menonjol di sektor otomotif adalah untuk bahan pembuatan frameuntuk motorcycle, rangka kursi mobil, dan pipa pelindung benturan samping yang terpasang di pintu.Ukuran pipa yang banyak digunakan industri otomotif berdiameter ½” sampai 2½”.

Proyeksi Penjualan Motor Nasional(Dalam ribu unit)

2012 2013 2014 2015 2016

Motor Baru 6.500 7.200 8.136 9.194 10.389Sumber: Gaikindo, 2012

Permintaan Pipa Baja Akan Terus Meningkat

Berdasarkan perhitungan WSA (World Steel Association), rata rata konsumsi baja per kapita duniatahun 2010 sudah 220,8 kg (crude steel equivalent). Sementara Indonesia masih di bawah 50 kg, yangdibanding Vietnam saja kalah jauh. Masih sangat rendahnya konsumsi baja nasional mengisyaratkanbahwa peluang untuk pengembangan kapasitas atau pun peningkatan produksi baja di Indonesia,baik di hulu maupun di hilir, masih sangat besar dan berjangka panjang.

Industri welded pipe Indonesia memiliki potensi untuk mengalami pertumbuhan yang signifikan.Pengembangan pasar ke depan akan banyak bergantung kepada sektor migas, khususnya untuktransmisi dan distribusi gas bumi yang cadangannya masih sangat besar. Pipanisasi gas diperlukanuntuk menjamin kontinyuitas dan efisiensi biaya pengangkutan berjangka panjang.

Secara teknis industri welded pipe Indonesia sudah memiliki kemampuan yang relative setara denganindustri yang ada di negara sekali pun. Pabrikan skala menegah dan besar seperti Spindo sudahmampu memenuhi berbagai standar internasional dalam proses produksi, termasuk standar seketatAPI. Dengan demikian produk Indonesia dapat mudah diterima di pasar ekspor.

Permasalahan yang dihadapi industri welded pipe dalam negeri di antaranya keterbatasan pasokbahan baku dari sumber dalam negeri. Sementara pengadaan HRC dari sumber impor terbentur beamasuk yang relative tinggi yang berpotensi mengurangi daya saing. Apalagi tariff impor untuk weldedpipe relative rendah dibandingkan sejumlah negara lain sehingga memberi keleluasaan bagimasuknya produk luar.

Namun demikian pemberlakuan kewajiban untuk semaksimal mungkin menyerap produk dalamnegeri, terutama untuk produk yang sudah memiliki local content (TKDN), cukup memberi jaminan

186

pasar terhadap industri welded pipe dalam negeri. Apalagi hampir semua proyek migas berskala besardan berjangka panjang.

Perusahaan besar dengan jenis produk yang beragam seperti Perseroan memiliki basis pasar yanglebih meluas. Setidaknya, kinerja usaha tidak terlalu bergantung kepada datangnya pesanan untukkeproyekan yang bersifat ad hoc (job order).

Dengan aset yang ada dan pengembangan bisnis berbasis baja yang focus, Perseroan sangatberpotensi untuk dapat terus meningkatkan pangsa pasar di dalam negeri, terutama welded pipeuntuk sektor migas yang memiliki margin lebih menarik. Industri dalam negeri, termasuk Perseroan,juga dapat mensubstitusi welded pipe asal impor yang tahun 2011 lalu bernilai lebih US$ 150 juta.Peluang bisnis ini antara lain dapat diraih melalui optimalisasi kapasitas terpasang.

Proyeksi Konsumsi Pipa Baja Per Sektor(Dalam ribu ton)

Sektor 2012 2013 2014 2015 2016

Oil & Gas 373,7 411,1 452,2 497,4 547,1

Oil 135,9 149,5 164,4 180,9 199,0

Gas 237,8 261,6 287,8 316,5 348,2

Non O/G 305,8 336,3 370,0 407,0 447,7

Infrastructur 88,3 97,2 106,9 117,6 129,3

Construction 67,9 74,7 82,2 90,4 99,5

Automotive 115,5 127,1 139,8 153,7 169,1

Others 34,0 37,4 41,1 45,2 49,7

TOTAL 679,5 747,4 822,2 904,4 994,8Sumber: Mediadata, Oktober 2012

11. ANALISA MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Kegiatan usaha Perseroan tunduk pada berbagai undang undang dan peraturan lingkungan yangberkaitan dengan pengelolaan bahan kimia berbahaya dan beracun, serta air dan polusi udara.Perseroan meyakini bahwa Perseroan memiliki lisensi mengenai lingkungan yang sesuai untukmelakukan usaha di fasilitas fasilitas produksi yang dimiliki dalam penggunaan sumber daya air,pembuangan air, emisi udara, pembuangan limbah dan pengelolaan limbah.

Sehubungan dengan kewajiban di bidang lingkungan hidup Perseroan telah membuat dokumenUpaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL dan UPL)sebagai berikut:

untuk lokasi pabrik di Jl. Mastrip 860 Surabaya yang telah disetujui oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya berdasarkan Surat Nomor :660.1/367/436.4.20/2004 tanggal 9 Maret 2004 yang dikeluarkan oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya;

untuk lokasi pabrik di Jl. Rungkut Industri II/10 Surabaya yang telah disetujui oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya berdasarkan Surat Nomor :660.1/366/436.4.20/2004 tanggal 9 Maret 2004 yang dikeluarkan oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya;

untuk lokasi pabrik di Jl. Rungkut Industri I/28 Surabaya yang telah disetujui oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya berdasarkan Surat Nomor :660.1/365/436.4.20/2004 tanggal 9 Maret 2004 yang dikeluarkan oleh Kepala BadanPengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya;

untuk lokasi pabrik di Pasuruan yang telah disetujui oleh Kepala Badan Pengelolaan LingkunganHidup Kabupaten Pasuruan berdasarkan Surat Nomor : 666/1101/424.086/2003 tanggal17 November yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup KabupatenPasuruan;

187

untuk lokasi pabrik di Karawang yang telah disetujui oleh Kepala Badan PengelolaanLingkungan Hidup Kabupaten Karawang berdasarkan Surat Nomor : 660.1/ /PLH Maret 2007yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang.

Perseroan meyakini bahwa Perseroan telah mematuhi semua persyaratan lingkungan yang wajib danberlaku bagi kegiatan usaha Perseroan dalam semua hal yang material.

12. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY – CSR)

Perseroan dan Entitas Anak berinisiatif membina masyarakat di lingkungan tempat kegiatanPerseroan dan Entitas Anak berada. Program yang Perseroan dan Entitas Anak lakukan bermaksuduntuk melestarikan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat.

Program program yang disponsori oleh Perseroan dan Entitas Anak beberapa diantaranya adalahsebagai berikut:

Tahun 2010 ; antara lain bantuan hewan kurban, bantuan pemeriksaan kesehatan karyawan dilokasi pabrik Warugunung, bantuan bingkisan hari raya dan lain lain.

Tahun 2011 : antara lain bantuan hewan kurban, bantuan bedah rumah, bantuan dana partisipasimalam kebersamaan antara MUSPIDA Kab Pasuruan dan masyarakat dan lain lain

Sampai dengan Juni 2012 : antara lain bantuan hewan kurban, bantuan pengurukan danpavingisasi jalan di Dusun Turirejo (Pasuruan). Bantuan dana operasional kantor desaCangkringmalang (Pasuruan) dalam meningkatkan mutu pelayanan, dan lain lain

Berikut adalah rincian kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Perseroan:

(dalam Rupiah)


2012 2011 2010 2009CSR 43.145.000 57.220.000 50.047.500 46.687.500

13. PENGEMBANGAN PRODUK

Perseroan memiliki divisi teknis yang terdiri dari teknisi yang berkualitas yang fokus untuk melakukanpengembangan produk Perseroan. Kegiatan utama divisi tersebut adalah untuk mengenal teknologibaru untuk meningkatkan proses pengelasan dan proses pelapisan pipa baja. Perseroan juga berusahauntuk mengembangkan produk baru sejalan dengan perubahan teknologi dan tren pasar,meningkatkan kualitas produk, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan efisiensi produksi, danmemperkenalkan dan menerapkan teknologi baru atau mesin untuk meningkatkan hasil produksiPerseroan dari kapasitas mesin yang ada.

Tim teknik Perseroan menyajikan proposal untuk proyek proyek pengembangan produk kepadaDewan Direksi untuk diperiksa dan disetujui. Proposal ini mencakup rincian mengenai biaya,perbaikan yang diharapkan dan perkiraan waktu pengembalian biaya investasi untuk proyekpengembangan produk.

14. HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)

Perseroan telah mendaftarkan merek dagang untuk merek "Spindo" (untuk pipa baja karbon) dan"Tetsura" (untuk pipa stainless steel) di Indonesia,.

Tabel berikut menunjukkan rincian merek dagang yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal HakKekayaan Intelektual, Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

No. Nama Merek Tanggal PendaftaranNomor

RegistrasiTanggal Registrasi Masa Berlaku

1 Tetsura 10 September 2003 IDM00031138 17 Maret 2005 9 September 20132 Spindo 10 September 2003 IDM00031137 17 Maret 2005 9 September 2013

188

Berdasarkan Undang undang No 15 tahun 2001, merek terdaftar berlaku selama sepuluh tahun sejaktanggal diterimanya permohonan pendaftaran.

15. TATA KELOLA MANAJEMEN

Perseroan dan Entitas Anak yakin bahwa penerapan tata kelola perusahaan yang baik secarakonsisten merupakan bagian yang penting bagi Perseroan. Untuk keperluan tersebut, manajemenPerseroan telah membuat suatu kebijakan tata kelola perusahaan yang disebut “Pedoman Tata KelolaPerusahaan Yang Baik”. Pedoman tersebut disusun sesuai dengan Tata Kelola Perusahaan berstandarinternasional. Pedoman ini akan menjadi panduan bagi Perseroan dan Entitas Anak dalam penentuanperaturan perusahaan, sistem, prosedur dan aktvitas bisnis lainnya.

Pedoman tata kelola perusahaan yang baik berisi kebijakan kebijakan atas visi, misi dan pedomanperilaku; rencana strategis, rencana usaha, perencanaan keuangan (anggaran) dan pengawasankinerja; pemegang saham; dewan komisaris dan direksi; sistem manajemen risiko, pengendalianinternal dan audit; pemangku kepentingan (stakeholders); kebutuhan (transparansi) danpengungkapan (disclosure) dan benturan kepentingan.

189

IX. INDUSTRI PIPA BAJA

Pengantar

Pipa baja, yang terbuat dari carbon steel, alloy steel dan stainless steel, yang digunakan di berbagai jenisindustri, seperti industri konstruksi bangunan dan energi dan industri transportasi, yang digunakan untukmenyalurkan cairan dan atau gas. Selain karena hasil yang lebih baik dan efektivitas biaya, yang padaumumnya karakteristik pipa logam dibandingkan dengan pipa yang terbuat dari bahan lain, ada banyak alasandi mana penggunaan pipa baja lebih disukai karena sifat tertentu dari baja yang dapat menguntungkan biladigunakan untuk tujuan tertentu, seperti untuk pipa yang digunakan untuk kondisi bertekanan tinggi danterkubur1. Kelebihan tersebut meliputi kekuatan, ketahanan terhadap korosi, ketahanan kebocoran, umurpanjang, keandalan dan fleksibilitas.

Secara umum, pipa baja berdasarkan metode produksi, diameter dan ketebalan dapat dikategorikan menjadisteel welded pipes dan seamless steel pipe. Seamless pipe dibuat langsung dari billet yang dilelehkan,kemudian diputar di bawah tekanan tinggi. Sebagai hasilnya dilihat dari cara produksi kedua pipa tersebut,maka steel welded pipes memiliki tingkat toleransi dimensi yang lebih ketat dan lebih mudah diaksesdibandingkan seamless steel pipes. Secara umum, welded tubes memiliki komponen teknologi yang lebihrendah, memerlukan perawatan lebih dan harga rata rata lebih rendah dibandingkan seamless steel tubes.

Sekilas Pipa Baja Welded

Welded Steel Pipes dapat diproduksi dengan dua metode manufaktur yang berbeda, yaitu Electric ResistanceWelded ("ERW") dan Submerged Arc Welded ("SAW"). Metode SAW dapat dibagi menjadi longitudinalsubmerged arc welded ("LSAW") dan spiral submerged arc welded ("SSAW"). Pipa baja SAW yang dibuat daripelat baja yang disebut pipa LSAW baja sebagai pelat baja digulung dan longitudinal yang kemudian dilas untukdibentuk menjadi pipa. Pipa baja SSAW dibuat dari hot rolled coil di mana dalam kumparan spiral dilas untukkemudian dibentuk menjadi pipa. Pengelasan ERW memerlukan pemanasan induksi listrik, sehingga lembaranbaja dapat langsung di las dari masing masing sisinya tanpa filler. Semua pipa diproduksi menggunakan prosesERW adalah pipa lurus dilas. Pipa ERW memiliki hasil pengelasan yang longitudinal sepanjang pipa bajatersebut yang dibentuk melalui pemanasan secara terus menerus atau frekuensi induksi pemanas yang tinggi.Pipa ini pada umumnya digunakan untuk aplikasi tekanan rendah, namun dengan teknik manufaktur yangmoderen saat ini ERW dapat digunakan untuk tekana rendah atau tinggi, misalnya untuk penyaluran gas.

Proses SAW adalah dengan teknik las spiral, di mana lembaran baja di las menjadi pipa dalam bentuk spiral danmenggunakan filler kawat tembaga antara tepi dilas. Pipa baja SSAW dibuat dari Hot Rolled Coil, yangmenurunkan biaya produksi secara signifikan. Dengan mengunakan teknik SAW memungkinkan pipa bajadiproduksi dalam diamter yang besar dimana pipa SAW cocok untuk di gunakan mengangkut volume minyakdan gas. Pipa LSAW dilas produk tubular terbuat dari pelat datar yang terbentuk, membungkuk dan siap untukpengelasan. Pipa LSAW biasanya digunakan dalam untuk transporti bertekanan tinggi untuk minyak dan gaskarena tehnik pengelasan tersebut dapat mengurangi kemungkinan pecah dan membuat perbaikan dapatdilakukan lebih mudah.

Pipa LSAW tersebut pada umumnya dibentangkan pada wilayah dengan tingkat populasi yang tinggi ataukepadatan bangunan atau yang melibatkan aplikasi bawah laut. Karena biaya tinggi bahan baku dan investasiyang besar diperlukan untuk lini produksi pipa LSAW, pipa LSAW umumnya lebih mahal daripada pipa SSAW.Kedua pipa baja ERW dan SAW pipa baja memiliki aplikasi luas sebagai elemen struktural seperti sebagai pipainduk gas, air, irigasi dan sanitasi dan struktur bangunan konstruksi, dan pipa mekanik untuk proyek di laut,dan pipa untuk industri minyak dan gas alam. Karena ukuran yang lebih besar dari pipa baja SAW, pipatersebut digunakan sebagai pipa utama dan jarak jauh, terutama untuk transmisi minyak dan gas, sedangkanERW pipa baja yang digunakan sebagai sub pipa.

SSAW dan baja ERW pipa keduanya terbuat dari gulungan baja, sedangkan pipa LSAW dibuat dari pelat baja.Pipa ERW memiliki keterbatasan dari lebarnya gulungan baja oleh karena itu pipa ERW lebih sesuai untukdijadikan pipa baja yang tipis dengan ketebalan dinding dan diamter yang lebih kecil. Pipa ERW dan SSAW,

190

terbuat dari hot rolled coils, memiliki ketebalan pipa kurang dari atau sama dengan 25 mm. Pipa LSAW,terbuat dari pelat baja, memiliki ketebalan lebih dari 25 mm. Pipa ERW dapat memiliki diameter sampaidengan 610 mm, pipa LSAW memiliki diameter lebih besar atau sama dengan 457 mm, dan pipa SSAWmemiliki diameter lebih besar atau sama dengan 660 mm. Karena sifat dari kekuatan las pipa, SSAW dan ERWbiasanya digunakan dalam aplikasi yang kurang yang sederhana dan pipa LSAW digunakan untuk aplikasi yanglebih rumit. Selain itu, pipa LSAW biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dari ERW dan pipa SSAW, karenadibuat dari pelat baja khusus yang lebih mahal.

Sekilas Industri Pipa Baja

Konsumsi Produk Baja JadiBaja dan produk baja jadi, termasuk pipa baja, sangat penting untuk perkembangan industri sepertitransportasi, konstruksi, energi, industri otomotif dan mesin. Oleh karena itu, konsumsi baja dan produk bajajadi umumnya digunakan sebagai indikator perkembangan ekonomi suatu negara. Menurut Dana MoneterInternasional (IMF), Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 6,0%, 4,6 %, 6,2% dan 6,5%masing masing pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011, dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar 6,0% pada2012. Sejalan dengan perekonomian Indonesia yang terus berkembang, tingkat pertumbuhan tersebutumumnya telah tercermin dalam pemakaian baja per kapita dari produk baja jadi. Menurut World SteelAssociation, penggunaan baja per kapita dari produk baja jadi di Indonesia sebesar 37,1 kilogram, 30,9kilogram, 36,8 kilogram dan 44,6 kilogram masing masing pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011, dan masihrelatif rendah jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, seperti Amerika Amerika dan Uni Eropa,dimana pemakaian baja per kapita dari produk baja jadi adalah masing masing sebesar 284,6 kilogram perkapita dan 313,4 kilogram per kapita pada tahun 2011.

Grafik berikut merupakan pemakaian baja per kapita dari produk baja jadi pada beberapa negara pada tahun2011:

Grafik berikut merupakan pemakaian baja per kapita dari produk baja jadi pada beberapa negara dari tahun2002 2011:

191

Produksi Pipa Baja

Produksi global pipa baja dan steel fitting mencapai 107,6 juta ton pada tahun 2011, mewakili CAGR [ ]% daritahun 2002 hingga 2011. Pipa seamless dan welded steel menyumbang masing masing sekitar 35,5% dansekitar 63,2% dari total produksi pipa baja dan fittings pada tahun 2011. Grafik berikut menunjukkan produksipipa baja dan fitting dunia untuk periode tahun 2002 sampai 2011:

Produksi pipa baja dan fittings dunia tahun 201 2011

Grafik berikut menetapkan volume produksi pipa dilas di negara yang dipilih dalam 2011:

Serupa dengan pemakaian baja per kapita dari produk baja jadi, produksi welded pipes Indonesia masih relatifrendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Grafik berikut menggambarkan volume produksiwelded pipes di Indonesia untuk periode 2002 2011:

Volume Produksi Pipa Welded di Indonesia, 2002 2011

192

Kondisi Persaingan

Menurut Mediadata, industri pipa baja adalah industri yang kompetitif, khususnya untuk produk pipaberdiameter kecil. Selain sejumlah besar produsen di pasar dalam negeri, pipa baja juga dipasok oleh produsenpipa internasional melalui impor ke Indonesia. Persaingan dalam industri pipa baja telah meningkat dalambeberapa tahun terakhir karena permintaan untuk pipa meningkat sebagai akibat dari peningkatan kegiatanekonomi dan pertumbuhan industri yang membutuhkan pipa baja. Menurut Departemen PerindustrianIndonesia dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, Perseroan adalah produsen terbesardari pipa baja di Indonesia dalam hal kapasitas produksi, dengan PT Bakrie Pipe Industry, PT South East AsiaPipe Industries dan PT KHI Industri pipa sebagai pesaingnya terdekat.

Grafik berikut menyajikan kapasitas produksi pelaku industri utama dalam industri pipa baja Indonesia untuk2011:

Sumber:Perseroan, yang dihitung berdasarkan data Perseroan dengan asumsi setiap lini mesin produksi memproduksipipa dengan diameter yang paling besar dan paling kecil yang diproduksi selama 24 jam sehari, 7 hariseminggu dan 365 hari per tahun, dikurangi dengan 700 jam per tahun untuk perbaikan mesin produksi.Kapasitas produksi dari pelaku industri lainnya diperoleh dari data publikasi dari Menteri Perindustrian danMenteri Energ dan Sumber Daya Mineral.

Target Pertumbuhan Industri Pipa Baja Indonesia

Produsen pipa baja di Indonesia memproduksi pipa untuk berbagai macam industri. Kinerja industri pipa bajasangat tergantung pada kondisi ekonomi global dan makro ekonomi Indonesia, termasuk tingkat investasipublik dan swasta dan pengeluaran untuk proyek proyek infrastruktur, moneter dan kebijakan pemerintahlainnya, pertumbuhan penduduk, stabilitas politik, regulasi, dan naik atau turunnya tingkat pendapatan yangmemiliki efek mendorong atau menghambat konsumsi dan permintaan.

Dalam rangka mempercepat dan memperluas pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Pemerintah Indonesia telahmeluncurkan inisiatif, seperti Master Plan 2011 2025 Percepatan dan Perluasan Ekonomi IndonesiaPembangunan pada akhir Mei 2011, bertujuan untuk mengembangkan industri tertentu di Indonesia,termasuk industri infrastruktur, konstruksi dan minyak dan gas, yang diharapkan dapat menghasilkan investasiyang signifikan dalam industri tersebut dan berkontribusi untuk peningkatan permintaan pipa baja.

193

Secara khusus, Rencana untuk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia membuatmunculnya sejumlah proyek baru di industri infrastruktur di tahun tahun mendatang, yang diperkirakan akandidanai oleh APBN BUMN, perusahaan swasta nasional dan investasi asing. Ini investasi tersebut, antara lain,dimaksudkan untuk meningkatkan konektivitas di daerah di seluruh Indonesia dalam rangka mendorongpembangunan dan pertumbuhan ekonomi dan diharapkan dapat menghasilkan peluang untuk pertumbuhaninfrastruktur dan industri konstruksi di Indonesia. Menurut Business Monitor Internasional, output di industrikonstruksi, sebesar US $ 86,2 miliar pada tahun 2011, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi US $, 119,7miliar, US $ 143,9 miliar dan US $ 173,9 miliar masing masing pada tahun 2012, 2013 dan 2014.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah mendorong naiknyapermintaan energi dalam negeri, namun meskipun konsumsi energi di Indonesia mengalami peningkatanproduksi minyak mentah di Indonesia mengalami penurunan. Menurut statistik Ulasan BP World Energy Juni2011, Produksi minyak mentah Indonesia turun dari 1,39 juta barel per hari pada 2001 0,99 MMbpd padatahun 2010 dengan CAGR sebesar 3,7%. Konsumsi minyak mentah meningkat dari 1,16 MMbpd di 2001 1,30MMbpd tahun 2010 dengan CAGR sebesar 1,3%.

Menurut Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, Pemerintah Indonesiabermaksud untuk membuat peningkatan yang signifikan dalam penanaman modal untuk mengembangkanminyak dan gas, kelapa sawit dan sumber daya alam lainnya (termasuk untuk pemurnian dan peleburan).Selain proyek proyek yang berkaitan dengan eksplorasi dan pengembangan sumber daya alam danpembangunan jaringan pipa (yang diperlukan untuk domestik distribusi serta untuk transportasi ke lokasipelabuhan berbagai ekspor), hal hal tersebut diharapkan dapat menghasilkan peningkatan pembangunankilang dan pabrik pengolahan. Menurut Business Monitor International, nilai dari industri minyak dan gas pipadi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan nilai dari US $ 1,2 miliar pada tahun 2011 menjadi US $ 1,3 miliar,US $ 1,6 miliar dan US $ 2,0 miliar masing masing pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Dengan adanyapeningkatan pertumbuhan akan berarti meningkatnya permintaan produk pipa baja.

Selain itu, Indonesia sebagai negara berkembang, berdasarkan sumber dari Mediadata diharapkan permintaankonsumen atas pipa baja, terus berlanjut seperti konsumsi pipa baja untuk perumahan, furniture, mobil dansepeda motor.

Menurut Business Monitor International, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan menghasilkanpeningkatan jumlah sepeda motor produksi di Indonesia dari 5,9 juta unit pada tahun 2009 menjadi 10,6 jutaunit pada tahun 2014, mewakili CAGR 12,4%. Selain itu, Business Monitor International memperkirakanproduksi kendaraan penumpang tumbuh dari 352.000 unit pada 2009 menjadi 716.000 unit pada tahun 2014,mewakili CAGR a dari 15,3%, dimana naiknya permintaan tersebut cenderung menjadi pendorong utama daripertumbuhan pipa baja. Produsen komponen otomotif dalam negeri juga diharapkan dapat memperolehmanfaat dari meningkatnya permintaan untuk sepeda motor dan kendaraan karena salah satu persyaratandari Pemerintah adalah menggunakan sumber bahan baku lokal.

194

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Angka angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan LaporanKeuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian didalamnya, yang terdapat pada Bab XV dari Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, AmirJusuf, Mawar & Saptoto sedangkan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir30 September 2011 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Laporankeuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 telahmemperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material sesuai dengan StandarAkuntansi Keuangan di Indonesia dan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar AkuntansiKeuangan yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yangberakhir tanggal 31 Desember 2011 memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraphpenjelasan (1) penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tertentu (PSAK) yang berlakuefektif sejak tanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif (2) penyajian kembali laporankeuangan konsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan posisikeuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (3) pengungkapan kondisi ekonomi padatahun 2009 dan dampaknya terhadap kondisi keuangan Perseroan serta tindakan yang ditempuh dan rencanayang dibuat manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2010 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragrafpenjelasan (1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesindan peralatan (2) penyajian kembali laporan keuangan tahun 2009 (3) pengungkapan mengenai kelangsunganhidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (1)perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan(2) pengungkapan mengenai kelangsungan hidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasianuntuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualiandengan paragraf penjelasan mengenai kelangsungan hidup Perseroan sehubungan dengan dampak konsisiekonomi di Indonesia. Sedangkan Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2007 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan dengan memperolehpendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan mengenai kelangsungan hidup Perseroansehubungan dengan dampak konsisi ekonomi di Indonesia.

Laporan posisi keuangan konsolidasian

dalam jutaan Rupiah


2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007

ASET

ASET LANCAR

Kas dan Bank 8.060 11.607 6.207 6.342 17.016 14.119 9.735

Investasi Jangka Pendek 165.307 27.158 6.131 47.598

Piutang Usaha

Pihak Ketiga 519.014 454.097 698.139 271.083 272.349 278.996 342.075

Pihak Berelasi 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446 3.387 5.758

Piutang Lain Lain – bersih 19.538 38.544 22.265 43.457 42.663 2.148 1.901

Persediaan 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 673.510 1.347.352 682.912

Pembayaran Dimuka 63.944 53.988 14.021 32.796 133.744 58.568

Pajak dibayar Dimuka 6.344 5.718 82 26.534 35.149

JUMLAH ASET LANCAR 2.385.877 1.615.524 1.913.323 1.069.442 1.141.810 1.737.235 1.125.128

195

dalam jutaan Rupiah


2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007

ASET TIDAK LANCARPenyertaan Saham padaPerusahaan Asosiasi 289 446

Piutang Pihak Berelasi 5.817 3.191 4.548 1.913 1.831 901

Piutang Pajak 114.852 72.383 72.926 61.833 72.160 65.236 36.064

Aset Pajak Tangguhan 35.290 59.794 68.051 10.116 10.892

Aset Tetap – bersih 751.727 490.361 622.341 499.455 539.317 371.993 381.186Aset Tidak Berwujud –bersih 830 1.059 1.034 1.292 1.718 3.622 6.060

Aset Lain Lain 31.614 16.593 27.933 13.598 1.125 818 643JUMLAH ASET TIDAKLANCAR 905.129 618.877 729.228 637.885 684.202 451.785 435.746

JUMLAH ASET 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012 2.189.020 1.560.874

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKAPENDEK

Hutang Bank JangkaPendek 1.672.060 815.243 836.439 539.980 651.886 1.140.551 594.064

Hutang usaha

Pihak Ketiga 268.001 425.982 653.176 350.690 290.395 327.355 301.429

Pihak Berelasi 663 590 874 874 1.556 853 1.076

Hutang Lain Lain 36.120 21.478 21.605 261 3.112

Hutang Pajak 11.273 11.227 33.252 15.053 12.014 11.062 27.463Biaya yang Masih HarusDibayar 23.074 10.155 50.376 8.834 14.431 29.185 5.514

Uang Muka Pelanggan 21.237 7.670 7.472 11.523 7.810 3.650 51.274Uang Jaminan dariPelanggan 91.960 81.062 70.573 48.246 39.980 42.445 36.891

Liabilitas Derivatif 56Liabilitas Jangka Panjangyang Jatuh Tempo DalamSatu Tahun

Hutang Bank 15.906 12.906 51.624 200.000 115.000Liabilitas SewaPembiayaan 1.195 1.212 4.432 2.937 5.441 8.574 9.550

JUMLAH LIABILITASJANGKA PENDEK 2.141.489 1.387.525 1.729.823 1.178.398 1.138.569 1.563.675 1.030.373

LIABILITAS JANGKAPANJANG

Hutang Pihak Berelasi 146.751 141.481 138.596 44.407 27.927 87.894 1.646Hutang Jangka Panjang –Setelah Dikurangi Bagianyang Jatuh Tempo DalamSatu Tahun

Hutang bank 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816Liabilitas SewaPembiayaan 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128 4.756 11.201

Liabilitas Imbalan PascaKerja 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496 31.198 28.591

Liabilitas Pajak Tangguhan 60.133 3.349Keuntungan DitangguhkanAtas Transaksi Jual danSewa Balik –bersih 232 1.315 449 435 775 355 1.318

JUMLAH LIABILITASJANGKA PANJANG 436.917 424.130 368.747 179.271 362.142 124.203 42.756

JUMLAH LIABILITAS 2.578.406 1.811.655 2.098.570 1.357.669 1.500.711 1.687.878 1.073.129

196

dalam jutaan Rupiah


2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007

EKUITAS

Modal saham 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599Pendapatan KomprehensifLainnya – SurplusRevaluasi (Bersih) 305.587 132.193 215.833 132.193 132.193

Saldo Laba (Defisit) (21.650) (138.135) (100.521) (211.234) (235.591) 72.443 59.146Ekuitas yang DapatDiatribusikan kepadaPemilik Entitas Induk 712.536 422.657 543.911 349.558 325.201 501.042 487.745

Kepentingan NonPengendali 64 89 70 100 100 100

JUMLAH EKUITAS 712.600 422.746 543.981 349.658 325.301 501.142 487.745JUMLAH LIABILITAS DANEKUITAS 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012 2.189.020 1.560.874

*tidak diaudit

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian



2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101 2.432.777 1.461.553BEBAN POKOK PENJUALAN (1.949.214) (1.441.297) (2.181.293) (1.472.945) (1.974.884) (2.043.833) (1.319.938)LABA (RUGI) KOTOR 287.754 233.775 396.125 238.329 (189.783) 388.944 141.615

Beban Penjualan (56.514) (43.073) (103.666) (84.174) (69.848) (80.146) (39.107)Beban Umum dan Administrasi (35.505) (33.084) (54.561) (35.773) (57.995) (48.707) (30.460)Penjualan Barang Afval 41.757 33.073 47.581 35.584 32.200 36.440 29.407Penghasilan Bunga 56 105 246 55 118 1.831 477Keuntungan (Kerugian) Selisih KursBersih (32.908) 3.488 (18.943) 4.413 15.876 (143.093) (14.392)

Beban Bunga dan Keuangan (106.526) (93.792) (124.066) (130.457) (171.328) (119.760) (50.409)Lain lain Bersih 7.617 (2.901) 3.229 4.637 30.727 (8.348) (4.092)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAKPENGHASILAN 105.731 97.591 145.945 32.614 (410.033) 27.161 (33.039)Manfaat (Beban) Pajak PenghasilanPajak Kini (13.088) (11.339)Pajak Tangguhan (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999 (775) 1.016

Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Bersih (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999 (13.863) (10.323)LABA (RUGI) TAHUN/PERIODE BERJALAN 78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034) 13.298 22.716Pendapatan Komprehensif LainSurplus Revaluasi Aset Tetap SetelahPajak 89.754 83.640 132.193

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIFTAHUN/PERIODE BERJALAN 168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841) 13.298 22.716

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikankepada :Pemilik Entitas Induk 78.871 73.099 110.713 24.357 (308.034) 13.298 22.716Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30)

78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034) 13.298 22.716Laba (Rugi) komprehensif yang dapatdiatribusikan kepada :Pemilik Entitas Induk 168.625 73.099 194.353 24.357 (175.841) 13.298 22.716Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30)

168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841) 13.298 22.716LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (dalamRupiah Penuh) 18,40 17,06 25,83 5,68 (71,87) 16 27

197

Rasio Rasio Penting


2012 2011* 2011 2010 2009 2008 2007

Pertumbuhan penjualan bersih 33,54% N/A 50,61% 4,14% 26,62% 66,45% 22,92%

Pertumbuhan jumlah aset 24,54% 30,87% 54,78% 6,50% 16,58% 40,24% 31,01%

Pertumbuhan liabilitas 22,86% 33,34% 54,57% 9,53% 11,09% 57,29% 47,74%

Pertumbuhan jumlah ekuitas 31% 20,90% 55,58% 7,49% 35,09% 16,93% 4,88%

Pertumbuhan laba bersih 7,90% N/A 354,42% 107,91% 75,18% 1.422,31% 41,46%

Laba kotor/penjualan bersih 12,86% 13,96% 15,37% 13,93% 10,63% 15,99% 9,69%

Laba bersih/penjualan bersih 3,53% 4,38% 4,29% 1,42% 17,26% 0,55% 1,55%

Current Ratio 111,41% 116,43% 110,61% 90,75% 100,28% 111,10% 109,20%

Imbal hasil aset (ROA) 2,40% 3,27% 4,19% 1,43% 16,87% 0,61% 1,46%

Imbal hasil ekuitas (ROE) 11,07% 17,29% 20,35% 6,97% 94,69% 2,65% 4,66%

Modal kerja bersih 244,388 227,999 183,500 (108,956) 3,241 173,560 94,755Aset lancar/liabilitas jangka

pendek 1,11x 1,16x 1,11x 0,91x 1,00x 1,11x 1,09x

Jumlah liabilitas/jumlah ekuitas 3,62x 4,29x 3,86x 3,88x 4,61x 3,37x 2,50x

Jumlah liabilitas/jumlah aset 0,78x 0,81x 0,79x 0,80x 0,82x 0,77x 0,69x

Inventory Turn Over 1,34x 1,81x 2,36x 2,13x 1,95x 2,01x 2,22x

Receivable Turn Over 3,64x 4,56x 5,26x 6,21x 6,41x 7,70x 5,15x

Inventory Days (hari) 201 149 153 169 184 179 162

Receivable Days (hari) 74 59 69 59 57 47 71

Payable Days (hari) 64 73 84 80 57 56 N/A*tidak diaudit

Rasio Rasio Yang Dipersyaratkan dalam Perjanjian


2012 2011 2011 2010 2009 2008 2007PT Bank Central Asia Tbk1. Current Ratio > 1,00 x > 1,00 x > 1,00 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

pemenuhannya 1,11 x 1,16 x 1,11 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

2. Leverage Ratio < 2,50 x < 3,50 x < 3,50 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)


3. Debt Service Coverage Ratio > 1,50 x > 1,00 x > 1,00 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)


PT Bank Danamon Indonesia Tbk1. Gearing Ratio (Debt to Equity) < 2,50 x < 3,00 x < 3,00 x < 3,00 x < 3,00 x < 3,00 x

pemenuhannya 2,62 x 2,50 x 1,96 x 2,39 x 3,26 x 2,28 x

PT Bank DBS Indonesia1. Gearing Ratio 3,00 x 3,00 x 3,00 x 2,50 x 2,50 x 2,50 x

pemenuhannya 2,62 x 2,50 x 1,96 x 2,39 x 3,26 x 2,28 x2. Leverage Ratio 4,00 x 4,00 x 4,00 x 2,50 x 2,50 x 2,50 x

pemenuhannya 3,62 x 4,29 x 3,86 x 3,88 x 4,61 x 3,37 x3. Current Ratio 100% 100% 100% 120% 120% 120%

pemenuhannya 1,11 x 1,16 x 1,11 x 0,91 x 1,00 x 1,11 x4. Interest Ratio 1,20 x 1,20 x 1,20 x 1,25 x 1,25 x 1,25 x

pemenuhannya 2,37 x 2,44 x 2,57 x 1,67 x (1,07 x) 1,62 x

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk1. Current Ratio 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

pemenuhannya 1,11 x 1,16 x 1,11 x 0,91 x 1,00 x 1,11 x 1,09 x2. Debt to Equity Ratio 2,33 x 2,33 x 2,33 x 2,33 x 2,33 x 2,33 x 2,33 x

pemenuhannya 3,62x 4,29x 3,86 x 3,88 x 4,61 x 3,37 x 2,20 x

Indonesia Eximbank1. Debt to Equity Ratio 2,50 x 3,00 x 3,00 x 5,00 x 2,50 x 2,50x 2,50 x

pemenuhannya 3,62 x 4,29 x 3,86 x 3,88 x 4,61 x 3,37 x 2,20 x

Commonwealth

1. Current Ratio > 1,00 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

198


2012 2011 2011 2010 2009 2008 2007pemenuhannya 1,11 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

2. Leverage Ratio < 3,50 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

pemenuhannya 3,62 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

3.Debt to Equity Ratio(interest debt to equity) > 3,00 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

pemenuhannya 2,62 x N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1) N.A (1)

Catatan :(1) N.A berarti pada tahun tersebut, bank covenant terkait belum/tidak dipersyaratkan.

199

XI. EKUITAS

Permodalan

Angka angka ikhtisar data keuangan penting di bawah ini berasal dari dan atau dihitung berdasarkan LaporanKeuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasian didalamnya, yang terdapat pada Bab XV dari Prospektus ini. Laporan keuangan konsolidasian untuk periodesembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf,Mawar & Saptoto sedangkan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September2011 telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto. Laporan keuangankonsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 telah memperolehpendapat wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di Indonesia dan paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuanganyang berlaku efektif sejak 1 Januari 2012. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal31 Desember 2011 memperoleh pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan(1) penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Tertentu (PSAK) yang berlaku efektif sejaktanggal 1 Januari 2011, baik secara prospektif maupun retrospektif (2) penyajian kembali laporan keuangankonsolidasian untuk tahun tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan posisi keuangankonsolidasian tanggal 1 Januari 2009/31 Desember 2008 (3) pengungkapan kondisi ekonomi pada tahun 2009dan dampaknya terhadap kondisi keuangan Perseroan serta tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuatmanajemen untuk mengatasi kondisi tersebut. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhirpada tanggal tanggal 31 Desember 2010 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragrafpenjelasan (1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesindan peralatan (2) penyajian kembali laporan keuangan tahun 2009 (3) pengungkapan mengenai kelangsunganhidup Perseroan dan Entitas Anak. Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2009 memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan(1) perubahan kebijakan dalam mengukur aset tetap tanah, bangunan dan prasarana serta mesin danperalatan (2) pengungkapan mengenai kelangsungan hidup Perseroan dan Entitas Anak.

Laporan posisi keuangan konsolidasian


Keterangan30 Sept 31 Desember

2012 2011 2010 2009

EKUITASModal saham – nilai nominal Rp 100 (dalam Rupiahpenuh) per saham pada tanggal 30 September2012 dan Rp500 (dalam Rupiah penuh) persaham pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan2009Modal dasar – 17.000.000.000 saham padatanggal 30 September 2012 dan3.200.000.000 saham pada tanggal 31Desember 2011, 2010 dan 2009

Modal ditempatkan dan disetor –4.285.992.035 saham pada tanggal 30September 2012 dan 857.198.407 sahampada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan2009 428.599 428.599 428.599 428.599

Pendapatan Komprehensif Lainnya – SurplusRevaluasi (Bersih) 305.587 215.833 132.193 132.193

Saldo laba (defisit) (21.650) (100.521) (211.234) (235.591)Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilikEntitas Induk 712.536 543.911 349.558 325.201

Kepentingan non pengendali 64 70 100 100

JUMLAH EKUITAS 712.600 543.981 349.658 325.301

200

Setelah tanggal 30 September 2012 tidak ada perubahan struktur permodalan pada Perseroan.

Pada tanggal 28 Desember 2012, Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada KetuaBapepam dan LK. Jumlah saham yang ditawarkan kepada masyarakat berkenaan dengan Penawaran Umum inisebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta) saham biasa atas nama yang merupakan saham baruyang berasal dari portepel atau sebesar 40,36% (empat puluh koma tiga puluh enam persen) dari ModalDitempatkan dan Disetor Penuh, dengan nilai nominal Rp100, (seratus Rupiah) setiap saham yang ditawarkankepada masyarakat dengan harga Penawaran sebesar Rp295, (dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) setiapsaham.

Seandainya perubahan ekuitas Perseroan karena adanya Penawaran Umum saham kepada masyarakatsebanyak 2.900.000.000 (dua miliar sembilan ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100(seratus Rupiah) per saham dengan harga Penawaran sebesar Rp295, (dua ratus sembilan puluh lima Rupiah)setiap saham, terjadi pada tanggal 30 September 2012, maka Proforma Ekuitas Perseroan pada tanggaltersebut adalah sebagai berikut:


Uraian

ModalDitempatkan& DisetorPenuh

AgioSaham

BiayaEmisi

PendapatanKomprehensifLainnya –SurplusRevaluasi(Bersih)

Saldolaba

(defisit)

Ekuitas yangdapat

diatribusikankepadapemilik

Entitas Induk

Kepentingannon

pengendali

JumlahEkuitas

Posisi ekuitasmenurut laporankeuangan padatanggal 30September 2012 428.599 305.587 (21.650) 712.536 64 712.600Perubahan ekuitassetelah tanggal 30September 2012jika diasumsikanpada tanggaltersebutdilaksanakan IPOSaham sejumlah2.900.000.000saham biasa atasnama dengan nilainominal Rp100,per saham danharga penawaransebesar Rp295,per saham 290.000 565.500 (47.512) 807.988 807.988Proforma ekuitaspada tanggal 30September 2012setelahPenawaranUmum 718.599 565.500 (47.512) 305.587 (21.650) 1.520.524 64 1.520.588

201

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN KAS

Para Pemegang Saham Perseroan yang merupakan hasil dari pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdanamempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama sesuai denganketentuan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan termasuk hak atas Dividen Kas.

Berdasarkan UUPT, pembayaran dilakukan melalui keputusan pemegang saham pada RUPS tahunan atasrekomendasi dari Direksi Perseroan. Perseroan dapat melakukan pembayaran dividen dalam tahun manapundi luar dari laba bersih Perseroan dari tahun sebelumnya. Sebelum berakhirnya tahun buku Perseroan, divideninterim dapat dibagikan selama diizinkan oleh Anggaran Dasar Perseroan dan jika pembagian dividen interimtersebut tidak menyebabkan jumlah kekayaan bersih Perseroan lebih kecil dari jumlah modal ditempatkan dandisetor serta cadangan wajib. Pembagian tersebut ditentukan oleh Direksi setelah disetujui oleh DewanKomisaris. Apabila setelah akhir tahun buku tersebut, Perseroan mengalami kerugian, maka dividen interimyang telah dibagikan harus dikembalikan oleh pemegang saham kepada Perseroan. Direksi dan DewanKomisaris akan bertanggung jawab secara renteng jika dividen interim tersebut tidak dikembalikan kepadaPerseroan.

Pada saat ini Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen 20% sampai dengan 30% dari laba bersihkonsolidasi Perseroan mulai tahun buku 2013 dengan memperhatikan hal hal sebagai berikut:

Hasil operasi, arus kas, kecukupan modal dan kondisi keuangan Perseroan dalam rangka mencapai tingkatpertumbuhan yang optimal di masa yang akan datang;

Kewajiban pemenuhan pembentukan dana cadangan; Kewajiban kewajiban Perseroan berdasarkan perjanjian perjanjian dengan pihak ketiga; Kepatuhan hukum dan peraturan perundang undangan yang berlaku dan persetujuan dari Rapat UmumPemegang Saham Tahunan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku di Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, pembagiandividen diputuskan oleh para pemegang saham Perseroan dalam RUPS Tahunan atau RUPS Luar Biasa atasrekomendasi dari Direksi Perseroan.

Berdasarkan surat dari PT Bank Central Asia, Tbk., Nomor 30124/GBK/2012 tanggal 20 Maret 2012, perihalPersetujuan IPO a.n. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (SPINDO), bahwa PT Bank Central Asia, Tbk., dapatmenghapus beberapa ketentuan pada negative covenant Perseroan sehingga salah satunya menjadi “tidak adapembatasan untuk pembagian dividen”.

Berdasarkan surat dari Indonesia Eximbank, Nomor PBD/SP3/22/2012 tanggal 28 Maret 2012, perihalPersetujuan Perubahan Syarat dan Ketentuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan, bahwa Indonesia Eximbanktelah menyetujui perubahan syarat dan ketentuan sebagaimana tercantum pada Surat Persetujuan PerubahanSyarat dan Ketentuan Pemberian Fasilitas Pembiayaan salah satunya adalah pencabutan negative covenantPerseroan mengenai “membagikan dividen atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan dalamjumlah berapapun juga kepada pemegang sahamnya kecuali dalam rangka meningkatkan struktur permodalanperusahaan”.

Berdasarkan surat dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk Nomor B078aSCBD tanggal 2 April 2012, PT BankDanamon Indonesia Tbk menyetujui antara lain rencana Perseroan melakukan penawaran umum perdanasaham kepada masyarakat (Initial Public Offering/IPO) sehingga Perseroan menjadi perusahaan publik atauperusahaan terbuka serta mencatatkannya sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan pembagian dividen kepadapemegang saham Perseroan dapat dilakukan apabila Perseroan tidak dalam keadaan lalai (default) danPerseroan wajib untuk memberitahukan kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk dalam hal rencanapembagian dividen.

Berdasarkan surat dari PT Bank DBS Indonesia Nomor 168/PFPA DBSI/IV/2012 tanggal 12 April 2012, perihalPerubahan Ketujuh atas Perjanjian Kredit, bahwa PT Bank DBS Indonesia telah menyetujui perubahan subPasal 3.04 Perjanjian sehingga untuk selanjutnya menjadi sebagai berikut “Nasabah berjanji kepada Bankbahwa selama dan sepanjang Nasabah masih memiliki kewajiban kepada Bank, baik berdasarkan Perjanjian ini,perjanjian jaminan maupun perjanjian perjanjian lainnya yang terkait dengan Fasilitas Perbankan, bahwatanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, Nasabah tidak akan (a) membagikan dan/atau membayardividen dalam bentuk apapun kepada para pemegang saham Nasabah apabila Nasabah gagal dalam

202

melakukan pembayaran terhadap seluruh kewajiban Nasabah atas Fasilitas Perbankan kepada Bank. Dalam halNasabah tidak berada dalam kondisi gagal dalam melakukan pembayaran terhadap seluruh kewajiban Nasabahberdasarkan Fasilitas Perbankan kepada Bank, maka Nasabah cukup memberitahukannya kepada Bankselambat lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah Nasabah membagikan dan/ataumembayar dividen dalam bentuk apapun kepada para pemegang saham Nasabah” .

203

XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. BerdasarkanUndang Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 yang merupakan perubahan terakhir atasUndang Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntunganyang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasiyang sejenis atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal padabadan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai Objek PajakPenghasilan sepanjang seluruh syarat syarat dibawah ini terpenuhi :1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan2. Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima

dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modalyang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar kepemilikan saham tersebut.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal29 Desember 1994 tentang Bidang bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan KepadaDana Pensiun Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan yang diterima ataudiperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia antaralain berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan PeraturanPemerintah No. 41 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Sahamdi Bursa Efek, ditetapkan sebagai berikut:1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak Badan

dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 0,1% (satu perseribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran Pajak Penghasilan yangterhutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantarapedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham;

2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5% (lima perseribu) dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum.

3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terhutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas namamasing masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat lambatnya 1 (satu) bulan setelahsaham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memilihmetode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat final, maka penghitungan PajakPenghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan yang berlaku umum sesuaiUndang Undang No. 36 tahun 2008.

Peraturan pemerintah atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek di atas juga berlaku untukDana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri selain dari pihak pihak yangmemenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari Wajib Pajak Luar Negeri dikenakan Pajak Penghasilansesuai pasal 23 Undang Undang No. 36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar dividen harus memotongpajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah bruto sesuai dengan pasal 23 UndangUndang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan pasal 23 ini merupakan kredit pajak untuk pajakpenghasilan tahunan yang terhutang oleh pemegang saham Wajib Pajak Dalam Negeri dan bentuk usahatetap.

Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh wajib pajak orangpribadi dalam negeri berdasarkan ketentuan pasal 17 ayat 2c,tarif yang dikenakan atas penghasilan berupadividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10%(sepuluh persen) dan bersifat final. Penetapan mengenai besarnya tarif tersebut berdasarkan ketentuan Pasal17 ayat 2d diatur dengan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2009 tentang pajak Penghasilan atas Dividenyang Diterima atau diperoleh wajib pajak orang pribadi dalam negeri dan diatur lebih lanjut dalam PeraturanMenteri Keuangan No. 111/PMK.03/2010 tanggal 14 Juni 2010 Tentang Tata Cara Pemotongan, Penyetoran,

204

dan Pelaporan Pajak Penghasilan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi DalamNegeri.

Dividen atas saham yang diumumkan oleh Perseroan dari laba yang ditahan dan dibagikan kepada pemegangsaham asing dikenakan pemotongan pajak penghasilan di Indonesia, dengan tarif pada saat ini sebesar 20%(dua puluh persen) dari jumlah yang dibagikan (untuk pembagian dividen secara tunai) atau dari nilaipembagian atas bagian saham yang dimiliki oleh Pemegang Saham (normalnya dihitung berdasarkan nilainominal saham untuk pembagian dividen dalam bentuk saham). Kepada mereka yang merupakan pendudukdari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (”P3B”) denganIndonesia, serta memenuhi Surat Edaran Dirjen Pajak No.SE 03/PJ.03/2008 tanggal 22 Agustus 2008 tentangPenerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebihrendah apabila penerima dividen merupakan penerima yang sesungguhnya atas dividen tersebut dan dapatmenunjukkan surat keterangan domisili asli yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di negara asal. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGANKONSULTAN PAJAK MASING MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN,PEMILIKANMAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

Perpajakan Perseroan

Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang undangan danperaturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidakmemiliki tunggangan pajak.

205

XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK

1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek

Sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang dinyatakan dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi EfekPenawaran Umum PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk No. 192 tanggal 23 Oktober 2012, addendumPerjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk No. 171 tanggal18 Januari 2013 dan addendum II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum PT Steel Pipe Industryof Indonesia Tbk No. 67 tanggal 7 Februari 2013 yang ketiganya dibuat di hadapan DR. Irawan Soerodjo, S.H.,Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut dibawah ini, secara bersama sama maupunsendiri sendiri, menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan DitawarkanPerseroan kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing masing dengan kesanggupan penuh (fullcommitment) dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga PenawaranPerdana pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan bagian penjaminannya masing masing.

Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan EmisiSaham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing masing sesuai dengan PeraturanBAPEPAM No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No.KEP 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum Saham Perdana.

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi Efekdalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan adalah sebagai berikut :

Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjaminan Emisi dalamPenawaran Umum Perseroan adalah sebagai berikut :

No Penjamin Emisi EfekPorsi Penjaminan %

(jumlah lembar) Jumlah RupiahPenjamin Pelaksana Emisi Efek

1 PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas 2.789.100.000 822.784.500.000 96,18

Penjamin Pelaksana Efek1 PT AM Capital 16.000.000 4.720.000.000 0,552 PT Bahana Securities 1.000.000 295.000.000 0,033 PT BNI Securities 3.000.000 885.000.000 0,104 PT Buana Capital 400.000 118.000.000 0,015 PT Bumiputera Capital Indonesia 2.000.000 590.000.000 0,076 PT Danasakti Securities 3.000.000 885.000.000 0,107 PT Erdhikha Elit Sekuritas 4.000.000 1.180.000.000 0,148 PT HD Capital Tbk 1.000.000 295.000.000 0,039 PT Jasa Utama Capital 5.000.000 1.475.000.000 0,1710 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk 1.000.000 295.000.000 0,0311 PT Lautandhana Secorindo 18.000.000 5.310.000.000 0,6212 PT Madani Securities 1.000.000 295.000.000 0,0313 PT Magenta Kapital Indonesia 2.000.000 590.000.000 0,0714 PT Mega Capital Indonesia 1.000.000 295.000.000 0,0315 PT Minna Padi Investama 2.000.000 590.000.000 0,0716 PT MNC Securities 14.000.000 4.130.000.000 0,4817 PT NISP Sekuritas 7.000.000 2.065.000.000 0,2418 PT Nusantara Capital Securities 1.000.000 295.000.000 0,0319 PT Overseas Securities 2.000.000 590.000.000 0,0720 PT Pacific Capital 2.000.000 590.000.000 0,0721 PT Panca Global Securities 3.000.000 885.000.000 0,1022 PT Panin Sekuritas Tbk 2.000.000 590.000.000 0,07

206

No Penjamin Emisi EfekPorsi Penjaminan %

(jumlah lembar) Jumlah Rupiah23 PT Philip Securities Indonesia 3.000.000 885.000.000 0,1024 PT Reliance Securities Tbk 5.000.000 1.475.000.000 0,1725 PT Valbury Asia Securities 5.000.000 1.475.000.000 0,1726 PT Victoria Securities 2.500.000 737.500.000 0,0927 PT Waterfront Securities Indonesia 3.000.000 885.000.000 0,1028 PT Yulie Sekurindo Tbk 1.000.000 295.000.000 0,03

TOTAL 2.900.000.000 855.500.000.000 100,00

Berdasarkan Undang undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tentang Pasar modal dan PeraturanPelaksanaannya,yang dimaksud dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi adalah sebagai berikut:

1. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua,baik secara horizontalmaupun vertikal;

2. Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut;3. Hubungan antara 2 Perusahaan dimana terdapat satu atau lebih dari anggota Direksi atau Dewan

Komisaris yang sama;4. Hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan

atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;5. Hubungan antara 2 Perusahaan yang dikendalikan,baik langsung maupun tidak langsung,oleh pihak

yang sama; atau6. Hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.

Penjamin Pelaksana Emisi dan para Penjamin Emisi Efek seperti tersebut di atas menyatakan dengan tegastidak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10November 1995 tentang Pasar Modal.

2. Penentuan Harga Penawaran Umum Saham Pada Pasar Perdana

Harga penawaran ini ditentukan berdasarkan harga kesepakatan dan negosiasi Perseroan dengan PenjaminEmisi, maka ditetapkan harganya adalah Rp295, (dua ratus sembilan puluh lima Rupiah) setiap saham.

Berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding) yang dilakukan pada tanggal 28 Januari – 4 Februari 2013jumlah permintaan terbanyak yang diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, berada pada kisaran hargaterendah Rp260, dan harga tertinggi Rp390, .

Penetapan harga penawaran juga mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut : Kondisi pasar saat bookbuilding dilakukan; Permintaan investor domestik; Permintaan dari calon investor yang berkualitas; Kinerja keuangan Perseroan; Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja Perseroan, sejarah singkat dan prospek usaha Status dari perkembangan terakhir Perseroan; Penilaian berdasarkan rasio perbandingan Price Earnings (P/E) Ratio dari beberapa perusahaan publik

yang tercatat di bursa efek regional yang dapat dijadikan perbandingan; dan Mempertimbangkan kinerja saham di pasar sekunder.

Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga Saham Perseroan akan terusberada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif diBEI.

207

XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan profesi penunjang pasar modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalahsebagai berikut:

1. Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates)Plaza ASIA Lt. 10JL. Jend. Sudirman Kav. 59Jakarta 12190

No STTD No: 336/PM/STTD AP/2003Tanggal STTD 27 Juni 2003Keanggotaan Asosiasi Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) No. 1064 Surat Penunjukan No: 0390412/dwd/EL/Add Tanggal 27 Juni 2012

Fungsi utama akuntan publik dalam rangka penawaran umum saham ini adalah untukmelaksanakan audit berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia (IAPI). Standar tersebut mengharuskan akuntan publik merencanakan danmelaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuanganbebas dari salah saji yang material. Akuntan publik bertanggungjawab atas pendapatyang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan.

Riwayat/pengalaman pekerjaan di bidang Pasar Modal selama 1 (satu) tahun terakhir:No. Keterangan Penugasan dan Nama Perseroan Tahun

Pengerjaan1. PT Solusi Tunas Pratama Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham Tahun

20112011

2. PT Solusi Tunas Pratama Tbk – Penawaran Umum Terbatas Tahun 2012 20123. PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham

Tahun 20122012

2. Notaris DR Irawan Soerodjo, SH, MSiJL. K.H Zainul Arifin No 2Jakarta 11140

STTD No: 31/STTD N/PM/1996Tanggal STTD 4 Juli 1996Keanggotaan Asosiasi Ikatan Notaris IndonesiaSurat Penunjukan 005 A/LGL SP/II/2012 tanggal 3 Februari 2012

Ruang lingkup tugas notaris selaku profesi penunjang dalam rangka Penawaran Umumantara lain adalah menyiapkan dan membuatkan akta akta sehubungan denganPenawaran Umum, antara lain perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan,perjanjian penjaminan emisi efek dan perjanjian pengelolaan administrasi saham danwaran sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.


Pengerjaan1. PT HD Finance Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2011 20112. PT Sidomulyo Selaras Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham Tahun 2011 20113. PT Saranacentral Bajatama Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham Tahun

20112011

4. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20125. PT Adi Sarana Armada Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 2012

208

3. Konsultan Hukum SSU & Partners Law FirmSequis Center Lt. 1JL.Jend.Sudirman 71Jakarta 12190

No. STTD No:383/PM/STTD KH/2001 tanggal 21 Juli 2001 a.n. MathildaIrma Untadi564/PM/STTD KH/2005 tanggal 25 Agustus 2005 a.n. SiharSolomon

Keanggotaan Asosiasi Himpunan Konsultan Hukum Pasar ModalNo. anggota 200131 a.n. Mathilda Irma UntadiNo. anggota 200609 a.n. Sihar Solomon Siahaan

Surat Penunjukan No. 006/LGL SP/II/2012 tanggal 3 Februari 2012Pedoman Kerja Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal yang

berlaku dilandasi dengan prinsip keterbukaan dan meterialitas

Tugas dan tanggung jawab konsultan hukum dalam rangka Penawaran Umum ini, sesuai denganStandar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan dan penelitiandengan kemampuan terbaik yang dimiliki konsultan hukum atas fakta yang ada mengenaiPerseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu yang disampaikan oleh Perseroankepada konsultan hukum. Hasil pemeriksaan dan penelitian hukum tersebut telah dimuat dalamLaporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar Pendapat Hukum yang diberikan secaraobyektif dan mandiri, serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjangmenyangkut segi hukum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip prinsipketerbukaan yang berhubungan dengan Penawaran Umum.

No. Keterangan Penugasan dan Nama PerseroanTahun

Pengerjaan1. Penawaran Umum Perdana Saham PT HD Finance Tbk 20112. Penawaran Umum Perdana Saham PT Sido Mulyo Selaras Tbk 20113. Penawaran Umum Perdana Saham PT Sarana Central Bajatama Tbk 20114. Penawaran Umum Perdana Saham PT Tiphone Mobile Indonesia

Tbk2011

5. Merger PT Muiltibreder Adirama Indonesia Tbk dengan PT JapfaComfeed Indonesia Tbk

2012

6. Transaksi Material Akuisisi saham oleh PT Samindo Resources Tbk 20127. Penerbitan HMETD PT Samindo Resources Tbk 20128. Penerbitan HMETD PT Cowell Development Tbk 2012

4. Biro Administrasi Efek PT Adimitra TransferindoPlaza Propert Lt. 2JL. Perintis KemerdekaanJakarta 13210

Keanggotaan Asosiasi Asosiasi Biro Administrasi Efek IndonesiaNo. ABI/VII/2010 003

Izin Usaha Nomor: 1400/KMK.010/1990

Surat Penunjukkan PW 47/SPM/072011 tanggal 28 Juli 2011

Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek (BAE) dalam Penawaran Umum ini, sesuaidengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaanpemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) dan FormulirPemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimanadisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan daripenjamin emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, sertamelakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersediapada BAE.

209

Bersama sama dengan penjamin emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan sahamyang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAEmelakukan proses penjatahan sesuai dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh penjaminemisi, mencetak konfirmasi penjatahan dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE jugabertanggungjawab menerbitkan formulir konfirmasi penjatahan (FKP) atas nama pemesan yangmendapatkan penjatahan dan menyusun laporan Penawaran Umum Perdana sesuai denganperaturan yang berlaku.


Pengerjaan1. PT Megapolitan Development Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20112. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20113. PT HD Finance Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20114. PT Sidomulyo Selaras Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20115. PT Saranacentral Bajatama Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20116. PT Greenwood Sejahtera Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20127. PT Supra Boga Lestari Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20128. PT Tri Banyan Tirta Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 20129. PT Express Transindo Utama Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham 2012

5. Penilai Independen Susan Widjojo & PartnersMenara Batavia 28th flJL. K H Mas Mansyur Kav 126Jakarta 10220

No. STTD No: 07/BL/STTD P/A/2006 tanggal 05Oktober 2006 a.n. Susan Widjojo

Keanggotaan Asosiasi Forum Penilai Pasar Modal – MasyarakatProfesi Penilai Indonesia (FPPM MAPPI)No. anggota 0091 an. Susan Widjojo

Surat Penunjukan 055.A/SWR/CON VAL/II/12 tanggal 24Februari 2012

Tugas dan tanggungjawab Penilai dalam Penawaran Umum ini meliputi :

Pemeriksaan fisik secara langsung di masing masing lokasi, penganalisaan data untukmenentukan nilai pasar untuk penggunaan yang ada dari aset tetap yang dimilikiPerseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan pendapatmengenai nilai pasar untuk penggunaan yang ada atas aset tetap Perseroan, Penilaisenantiasa mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia (SPI) serta Kode Etik PenilaiIndonesia (KEPI) serta peraturan pasar modal yang berlaku.


Pengerjaan1. PT Saranacentral Bajatama Tbk – Penawaran Umum Perdana Saham

Tahun 20112011

2. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk – Penawaran UmumPerdana Saham Tahun 2012

2012

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal menyatakan baik secara langsung maupun tidak angsungtidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang Undang N0.8Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995, tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor64 Tahun 1995, Tambahan Nomor 3608.

210


211

XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

212


213213

214214

215215

216216

217217

218218

219219

220220

221221

222222

223223

224224

225225

226226

227227

228228

229229

230230

231231

232232

233233

234


235

XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORANKEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK

236


238


239239

240240

241241

242

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Paraf: Final Draft/January 18, 2013 22:00 1 Paraf:

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta 1 Januari 2009 / 31 Desember 2008 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

1 Jan 2009/Catatan 2012 2011 2011 2010 2009 31 Des 2008

Rp Rp Rp Rp Rp RpASET ASET LANCARKas dan Bank 3.d, 4, 21 8.060 11.607 6.207 6.342 17.016 14.119 Investasi Jangka Pendek 3.h, 4, 21 -- 165.307 27.158 -- -- 6.131Piutang Usaha 3.k, 5, 10, 21

Pihak Ketiga - Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 11.176 dan Rp 16.787,Rp 18.966, Rp 13.353, Rp 18.133 dan Rp 16.158per 30 September 2012 dan 2011,31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 519.014 454.097 698.139 271.083 272.349 278.996

Pihak Berelasi - Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 1.672 dan Rp 1.800per 31 Desember 2009 dan 2008 3.g, 3.k, 23 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446 3.387

Piutang Lain-lain - Bersih 19.538 38.544 22.265 43.457 42.663 2.148 Persediaan - Setelah dikurangi penurunan nilai sebesar

sebesar Rp2.030 dan Rp 20.118per 31 Desember 2009 dan 2008 3.l, 6, 10 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 673.510 1.347.352

Pembayaran Dimuka 3.m, 7 63.944 53.988 14.021 32.796 133.744 58.568Pajak Dibayar Dimuka 6.344 5.718 -- -- 82 26.534 Jumlah Aset Lancar 2.385.877 1.615.524 1.913.323 1.069.442 1.141.810 1.737.235

ASET TIDAK LANCARPenyertaan Saham Pada Perusahaan Asosiasi 3.i 289 -- 446 -- -- --Piutang Pihak Berelasi 3.g, 23 5.817 3.191 4.548 1.913 1.831 --Piutang Pajak 3.t, 11 114.852 72.383 72.926 61.833 72.160 65.236Aset Pajak Tangguhan 3.t, 11 -- 35.290 -- 59.794 68.051 10.116Aset Tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 23.259, Rp 106.223, Rp 21.072, Rp 71.744, Rp 70.104 dan Rp 194.924 per 30 September 2012 dan 2011,31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008 3.n, 8, 10 751.727 490.361 622.341 499.455 539.317 371.993

Aset Tidak Berwujud - Bersih 3.p 830 1.059 1.034 1.292 1.718 3.622Aset Lain-lain 31.614 16.593 27.933 13.598 1.125 818 Jumlah Aset Tidak Lancar 905.129 618.877 729.228 637.885 684.202 451.785JUMLAH ASET 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012 2.189.020

30 September 31 Desember

.

242

243


PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta 1 Januari 2009 / 31 Desember 2008 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

1 Jan 2009/Catatan 2012 2011 2011 2010 2009 31 Des 2008

Rp Rp Rp Rp Rp RpLIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Bank Jangka Pendek 3.j, 10, 21 1.672.060 815.243 836.439 539.980 651.886 1.140.551Hutang Usaha 3.j, 9, 21

Pihak Ketiga 268.001 425.982 653.176 350.690 290.395 327.355Pihak Berelasi 3.g, 23 663 590 874 874 1.556 853

Hutang Lain-lain 36.120 21.478 21.605 261 -- --Hutang Pajak 3.t, 11 11.273 11.227 33.252 15.053 12.014 11.062Biaya yang Masih Harus Dibayar 3.j 23.074 10.155 50.376 8.834 14.431 29.185Uang Muka Pelanggan 21.237 7.670 7.472 11.523 7.810 3.650Uang Jaminan dari Pelanggan 3.j 91.960 81.062 70.573 48.246 39.980 42.445

24 -- -- -- -- 56 --Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Hutang Bank 10, 21 15.906 12.906 51.624 200.000 115.000 --Liabilitas Sewa Pembiayaan 3.q, 12 1.195 1.212 4.432 2.937 5.441 8.574

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.141.489 1.387.525 1.729.823 1.178.398 1.138.569 1.563.675

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang Pihak Berelasi 3.g, 21, 23 146.751 141.481 138.596 44.407 27.927 87.894 Hutang Jangka Panjang setelah

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu TahunHutang Bank 10, 21 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816 --

Liabilitas Sewa Pembiayaan 3.q, 12 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128 4.756Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 3.r, 20 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496 31.198Liabilitas Pajak Tangguhan 3.t, 11 60.133 -- 3.349 -- -- --Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi

Jual dan Sewa-Balik - Bersih 232 1.315 449 435 775 355 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 436.917 424.130 368.747 179.271 362.142 124.203 JUMLAH LIABILITAS 2.578.406 1.811.655 2.098.570 1.357.669 1.500.711 1.687.878

EKUITAS Modal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per saham

pada 30 September 2012 dan Rp 500 per sahampada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010,2009 dan 2008Modal Dasar - 17.000.000.000 saham pada 30 September 2012

dan 3.200.000.000 saham pada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008

Modal Ditempatkan dan Disetor - 4.285.992.035 saham 13 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599 pada 30 September 2012 dan 857.198.407 saham pada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008

Pendapatan Komprehensif Lainnya - Surplus Revaluasi (Bersih) 14 305.587 132.193 215.833 132.193 132.193 --Saldo Laba (Defisit) (21.650) (138.135) (100.521) (211.234) (235.591) 72.443 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk 712.536 422.657 543.911 349.558 325.201 501.042 Kepentingan Non Pengendali 64 89 70 100 100 100 Jumlah Ekuitas 712.600 422.746 543.981 349.658 325.301 501.142 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.291.006 2.234.401 2.642.551 1.707.327 1.826.012 2.189.020


Liabilitas Derivatif

243

244


PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

Catatan 2012 2011 2011 2010 2009(9 Bulan) (9 Bulan) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)

Rp Rp Rp Rp Rp

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 3.s, 15, 23 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101

BEBAN POKOK PENJUALAN 3.s, 16, 23 (1.949.214) (1.441.297) (2.181.293) (1.472.945) (1.974.884)LABA (RUGI) KOTOR 287.754 233.775 396.125 238.329 (189.783)

Beban Penjualan 3.s, 17 (56.514) (43.073) (103.666) (84.174) (69.848)Beban Umum dan Administrasi 3.s, 18 (35.505) (33.084) (54.561) (35.773) (57.995)Penjualan Barang Afval 41.757 33.073 47.581 35.584 32.200Penghasilan Bunga 56 105 246 55 118Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih 3.e (32.908) 3.488 (18.943) 4.413 15.876Beban Bunga dan Keuangan 19 (106.526) (93.792) (124.066) (130.457) (171.328)Lain-lain - Bersih 7.617 (2.901) 3.229 4.637 30.727LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 105.731 97.591 145.945 32.614 (410.033)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 3.t, 11Pajak Kini -- -- -- -- --Pajak Tangguhan (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999 LABA (RUGI) TAHUN / PERIODE BERJALAN 78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034)

Pendapatan Komprehensif Lain Surplus Revaluasi Aset Tetap - Setelah Pajak 3.t, 14 89.754 -- 83.640 -- 132.193 JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

TAHUN / PERIODE BERJALAN 168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841)

Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 78.871 73.099 110.713 24.357 (308.034) Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30) -- --

78.865 73.088 110.683 24.357 (308.034)

Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Entitas Induk 168.625 73.099 194.353 24.357 (175.841) Kepentingan Non Pengendali (6) (11) (30) -- --

168.619 73.088 194.323 24.357 (175.841)

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR (Rupiah Penuh) 3.v, 22 18,40 17,06 25,83 5,68 (71,87)


244

245


PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

Modal Disetor Pendapatan Saldo Laba (Defisit) Ekuitas yang Kepentingan Jumlah EkuitasKomprehensif Lainnya - Dapat Diatribusikan Non Pengendali

Surplus Revaluasi Kepada Pemilik(Bersih) Entitas Induk

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2009 /31 Desember 2008 428.599 -- 72.443 501.042 100 501.142

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- 132.193 (308.034) (175.841) -- (175.841)Saldo per 31 Desember 2009 428.599 132.193 (235.591) 325.201 100 325.301

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- 24.357 24.357 -- 24.357 Saldo per 31 Desember 2010 428.599 132.193 (211.234) 349.558 100 349.658

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- 83.640 110.713 194.353 (30) 194.323 Saldo per 31 Desember 2011 428.599 215.833 (100.521) 543.911 70 543.981

Saldo per 31 Desember 2010 428.599 132.193 (211.234) 349.558 100 349.658 Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- 73.099 73.099 (11) 73.088 Saldo 30 September 2011 (Tidak Diaudit) 428.599 132.193 (138.135) 422.657 89 422.746

Saldo per 31 Desember 2011 428.599 215.833 (100.521) 543.911 70 543.981 Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- 89.754 78.871 168.625 (6) 168.619 Saldo 30 September 2012 428.599 305.587 (21.650) 712.536 64 712.600

245

246


PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak diaudit) dan untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

Catatan 2012 2011 2011 2010 2009(9 Bulan) (9 Bulan) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)

Rp Rp Rp Rp RpARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas dari Pelanggan 2.492.001 1.554.226 2.486.930 1.909.441 1.980.239Pembayaran Kas kepada Pemasok,

Karyawan dan Lain-lain (3.147.024) (1.598.006) (2.606.268) (1.557.988) (1.641.108)Kas Dihasilkan dari (Digunakan untuk) Operasi (655.023) (43.780) (119.338) 351.453 339.131Pembayaran:

Beban Bunga dan Keuangan (106.841) (90.764) (117.040) (127.765) (170.637)Pajak Penghasilan (43.348) (10.550) (11.093) (21.055) (19.284)

Penerimaan Pengembalian Pajak 16.356 19.207 19.207 31.382 37.319Penerimaan Bunga 56 105 246 55 119Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (788.800) (125.782) (228.018) 234.070 186.648

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPencairan (Penempatan) Bersih Deposito Berjangka 4 27.158 (165.307) (27.158) -- 6.131Hasil Penjualan Aset Tetap 8 209 -- 2.470 326 --Penyertaan Saham pada Perusahaan Asosiasi (229) -- -- -- --Perolehan Aset Tetap 8 (40.183) (20.463) (44.215) (14.245) (36.712)Penambahan Aset Tidak Berwujud dan Aset Lain - Lain -- -- (22.845) (12.083) --Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (13.045) (185.770) (91.748) (26.003) (30.581) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANKenaikan (Penurunan) Hutang Bank - Bersih 10 799.903 222.961 231.251 (226.962) (78.793)Kenaikan (Penurunan) Bersih Hutang

kepada Pihak Berelasi 23 6.886 95.796 91.554 16.479 (61.797)Pembayaran Kewajiban Sewa Pembiayaan 12 (3.153) (1.934) (2.854) (5.620) (11.028)Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 803.636 316.823 319.951 (216.102) (151.618)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.791 5.271 184 (8.035) 4.450

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.207 6.342 6.342 17.016 14.119

DAMPAK PERUBAHAN KURS PADAKAS DAN BANK 62 (6) (319) (2.639) (1.553)

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN/ PERIODE 8.060 11.607 6.207 6.342 17.016


246

247

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

Final Draft/January 26, 2013 22:00 6 Paraf:

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 30 Januari 1971 berdasarkan akta notaris No. 109 dari Djojo Muljadi, SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. J.A.5/213/10 tanggal 30 Desember 1971 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 42 tanggal 26 Mei 1972, Tambahan No. 196. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta notaris No. 48 tanggal 5 April 2012 oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi, di Jakarta, di antaranya mengenai perubahan nilai nominal saham, peningkatan modal dasar dan perubahan status menjadi perusahaan terbuka dan rencana penawaran umum saham kepada masyarakat. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-25504.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012. Perubahan anggaran dasar setelah tanggal 30 September 2012 diungkapkan dalam Catatan 30.

Perusahaan berkedudukan di Surabaya, dengan pabrik berlokasi di Surabaya, Pasuruan dan Karawang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Kalibutuh No. 189-191, Surabaya.

Sesuai dengan pasal 3 Akta perubahan No. 21 tanggal 5 September 2008 maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perusahaan adalah menjalankan industri logam besi dan baja, antara lain pembuatan pipa baja, pita baja, plat baja dan industri sarana penunjang industri untuk komponen otomotif dan kendaraan bermotor serta penunjang industri otomotif, serta memasarkan hasil-hasil produksinya; menjalankan usaha dalam bidang penggalbanian pipa baja/barang-barang yang berasal dari besi atau baja. Selain itu Perusahaan juga bergerak di bidang perdagangan hasil-hasil industri tersebut diatas termasuk impor, ekspor, interinsulair (antar pulau) dan lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun atas perhitungan pihak lain secara komisi serta menjadi grossier, leveransier, dealer, distributor dan keagenan / perwakilan dari perusahaan di dalam negeri maupun diluar negeri dari barang-barang tersebut diatas. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Perusahaan saat ini melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri pipa baja. Hsil PeP

1.b. Struktur Entitas Anak Sejak tanggal 29 Februari 2008, Perusahaan memiliki 90% saham PT Spindo Engineering Industry, berkedudukan di Surabaya, Jawa Timur, bergerak dalam bidang perdagangan, perindustrian dan jasa. Jumlah aset PT Spindo Engineering Industry pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 1.029, Rp 1.187 Rp 1.003, Rp 1.188 dan Rp 1.092.

1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama : Wardana Hudianto Wakil Komisaris Utama (Komisaris Independen) : Makmur Widjaja Komisaris : Ingewati Komisaris : Hary Susanto Komisaris : Endang Fifi Susanto Komisaris Independen : Soesilo Widjaja

247

248

PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham)

Draft /January 26, 2013 22:00 7 Paraf:

Direksi Direktur Utama : Ibnu Susanto Wakil Direktur Utama : Tedja Sukmana Hudianto Direktur : Tikman Utomo Direktur : Soediarto Soerjoprahono Direktur Tidak Terafiliasi : Anton Subagiyanto

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Komisaris Utama : Wardana Hudianto Komisaris : Hary Susanto Komisaris : Yamin Salam Komisaris : Ingewati Komisaris : Endang Fifi Susanto Direksi Direktur Utama : Ibnu Susanto Direktur : Tedja Sukmana Hudianto Direktur : Tikman Utomo Direktur : Soediarto Soerjoprahono

Pada tanggal 8 Oktober 2012, Direktur Utama diketahui oleh Dewan Komisaris Perusahaan telah menunjuk Sdr. Teguh Santoso Hauw sebagai Kepala Unit Audit Internal Perusahaan.

Jumlah imbalan yang diterima oleh pengurus Perusahaan adalah:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Imbalan Jangka Pendek 6.302 4.759 6.118 5.877 6.880Imbalan Pasca Kerja -- -- -- -- --Imbalan Jangka Panjang -- -- -- -- --Jumlah 6.302 4.759 6.118 5.877 6.880

31 Desember30 September

Jumlah karyawan yang dimiliki Perusahaan adalah sejumlah 1.153, 1.146, 1.142, 1.250 dan 1.282 masing masing pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (tidak diaudit).

2. Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Revisi yang Berlaku Efektif

2.a. Standar yang Berlaku Efektif Pada Periode Berjalan Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang mulai berlaku pada atau setelah 1 Januari 2012 pada laporan keuangan konsolidasian ini, yaitu:

248

249



PSAK No. 30 (Revisi - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Tidak Ada Relasi Spesifik d

-

2.b. Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan

Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan: aran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui

aporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)

No. 10 Revisi 2010)

PSAK yang berdampak signifikan adalah : PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. Atas Standar Akuntansi selain PSAK 60, manajemen Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari Standar Akuntansi tersebut terhadap penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

249

250



3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam- dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik , sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012.

3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar

akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah

Rupiah.

3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Sesuai dengan PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran

dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara

dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur

setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan. Kepentingan nonpengendali atas laba (rugi) periode/tahun berjalan dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba (rugi) periode/tahun berjalan dan ekuitas entitas anak.

250

251



3.d. Kas dan Bank Kas dan bank meliputi kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya.

3.e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan Entitas Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta 31 Desember 2011, 2010, 2009 dan 2008, kurs yang digunakan yang merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut masing-masing adalah USD 1 = Rp 9.588, USD 1 = Rp 8.823, USD 1 = Rp 9.068, USD1 = Rp 8.991, USD1 = Rp 9.400 dan USD1 = Rp 10.950.

3.f. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset, liabilitas, pendapatan dan beban sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang kemungkinan berbeda dari estimasi tersebut

3.g. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Perusahaan dan entitas anak memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010): Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor): (a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang

tersebut: (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor, (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, atau (iii) Personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas

induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas

asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas

asosiasi dari entitas ketiga. (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah

satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

251

252



(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a).

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

3.h. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek terdiri dari deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan dan/atau yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi kurang dari satu tahun sejak tanggal penempatan dinyatakan sebesar nilai nominal.

3.i. Penyertaan Saham Pada Perusahaan Asosiasi

Investasi Perusahaan dalam perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan dianggap sebagai perusahaan asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20% tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan.

Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi sebanding dengan persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Goodwill yang terkait dengan perusahaan asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.

Jika bagian Perusahaan atas rugi perusahaan asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan Perusahaan dalam perusahaan asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum, untuk melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.

3.j. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan Instrumen keuangan diklasifikasikan menurut PSAK No. 50 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengukuran awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

252

253



Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan, aset keuangan Grup yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain: a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur

pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas akan diakui pada laporan laba rugi. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari asset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang dikategorikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.

253

254



Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai Liabilitas atau Ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Pada tanggal laporan, instrumen ekuitas adalah modal saham. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

(i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengukuran awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Pada tanggal laporan, liabilitas keuangan Grup yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah hutang usaha, hutang lain-lain, biaya masih harus dibayar, uang jaminan dari pelanggan, pinjaman bank dan hutang pihak berelasi.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

254

255



Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau

bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

keuangan

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan. Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas. Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar asset keuangan pada tanggal reklasifikasi. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

255

256



Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan di pasar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Grup menggunakan metode discounted cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal laporan posisi keuangan untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

3.k. Piutang Usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan tidak akan dapat menagih semua piutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap sebagai indikator bahwa piutang usaha telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

3.l. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun/ periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.

3.m. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

256

257



3.n. Aset Tetap Sejak tahun 2009, tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dicatat pada jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi. Revaluasi dilakukan dengan keteraturan yang cukup reguler untuk memastikan bahwa jumlah tercatat tidak berbeda secara material dari jumlah yang ditentukan dengan menggunakan nilai wajar pada tanggal posisi keuangan. Atas perubahan kebijakan akuntansi dari model biaya ke model revaluasi, maka perubahan tersebut berlaku secara prospektif. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus untuk kelompok bangunan dan prasarana sedangkan untuk kelompok selain bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 4 25

Estimasi masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun/periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan jumlah revaluasian dan tidak disusutkan. Kenaikan yang berasal dari revaluasi tanah, bangunan dan mesin tersebut langsung dikreditkan ke surplus revaluasi pada pendapatan komprehensif lain, kecuali sebelumnya penurunan revaluasi atas aset yang sama pernah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dalam hal ini kenaikan revaluasi hingga sebesar penurunan nilai aset akibat revaluasi tersebut, dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Penurunan jumlah tercatat yang berasal dari revaluasi aset tetap dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif apabila penurunan tersebut melebihi saldo akun surplus revaluasi aset tetap yang berasal dari revaluasi sebelumnya, jika ada. Dampak atas pajak penghasilan, jika ada yang dihasilkan dari revaluasi aset tetap diakui dan diungkapkan sesuai dengan PSAK 46 tentang akuntansi pajak penghasilan. Penyusutan atas nilai revaluasian bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan dibebankan ke laporan laba rugi. Bila aset tetap yang telah direvaluasi dilepas atau dihentikan penggunaannya, saldo surplus revaluasi tersisa dipindahkan langsung ke saldo laba beserta pengaruh pajaknya. Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi diperlakukan dengan cara dieliminasikan terhadap jumlah tercatat bruto dari aset dan jumlah tercatat neto setelah eliminasi disajikan kembali sebesar jumlah revaluasian dari aset tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari penjualan atau penghentian tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut dan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset Tetap Lainnya Aset tetap lainnya dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Kendaraan 2 4 Inventaris kantor 2 4

257

258



Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri. Estimasi masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun/periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Penyusutan dihentikan lebih awal ketika aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual atau aset tersebut termasuk dalam kelompok aset yang tidak digunakan lagi dan diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta aset yang dihentikan pengakuannya. Aset yang tidak digunakan dan tidak diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual serta yang masih memiliki umur ekonomis tetap disusutkan. Jumlah tercatat aset tetap yang dilepaskan atau sudah tidak mempunyai manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya dihentikan pangakuannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap harus dimasukkan dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan dan tidak klasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual, tetap disusutkan dan diklasifikasikan dalam aset tidak lancar lainnya. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dilepas dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai yang ada. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

3.o. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

3.p. Aset Tidak Berwujud

Aset tidak berwujud meliputi biaya perolehan perangkat lunak yang diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

258

259



3.q. Sewa Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset

sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa operasi dan harga jual sama dengan nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera. Jika harga jual di bawah nilai wajar, maka laba atau rugi harus diakui segera, kecuali rugi tersebut dikompensasikan dengan pembayaran sewa di masa depan yang lebih rendah dari harga pasar, maka rugi tersebut harus ditangguhkan dan diamortisasi secara proporsional dengan pembayaran sewa selama periode penggunaan aset. Jika harga jual di atas nilai wajar, selisih lebih dari nilai wajar tersebut ditangguhkan dan diamortisasi selama periode penggunaan aset.

Laba atau rugi yang terjadi dari suatu transaksi jual dan sewa kembali (sale-and-leaseback) yang merupakan sewa pembiayaan, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa sewa.

3.r. Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Sejak tahun 2007, pendanaan untuk sebagian karyawan atas imbalan ini dilakukan melalui beberapa perusahaan asuransi.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabiltas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

3.s. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan diakui pada saat barang diserahkan dan hak kepemilikan berpindah ke pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan diserahkan kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

3.t. Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

259

260



Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

3.u. Pelaporan Segmen Operasi

Segmen Operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi berdasarkan sifat produk dan jasa sebagai segmen operasi Perusahaan. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 25.

3.v. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/ periode yang bersangkutan.

4. Kas dan Bank

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Kas 1.449 2.341 1.287 1.099 745Bank - Pihak Ketiga

Rupiah:PT Bank Central Asia Tbk 3.633 5.704 1.739 4.609 6.792PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 538 82 1.544 42 47PT Bank DBS Indonesia 180 149 150 182 8The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 57 93 152 107 85The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd 48 43 43 32 --PT Bank Danamon Indonesia Tbk 35 193 352 59 72PT Bank Commonwealth 4 -- -- -- --PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 3 -- -- -- --Standard Chartered Bank -- -- -- 25 14Deutsche Bank -- -- -- -- 7

Sub Jumlah 4.498 6.264 3.980 5.056 7.025Mata Uang Asing

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 825 66 200 69 230PT Bank Central Asia Tbk 636 2.001 176 17 2PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 489 804 285 2 8.968PT Bank Danamon Indonesia Tbk 80 26 156 59 4PT Bank DBS Indonesia 64 49 95 15 23The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ, Ltd 10 56 28 15 4PT Bank Commonwealth 9 -- -- -- --Standard Chartered Bank -- -- -- 9 10Deutsche Bank -- -- -- -- 5

Sub Jumlah 2.113 3.002 940 186 9.246Jumlah 8.060 11.607 6.207 6.342 17.016


Pada tanggal 30 September 2012 tidak ada kas dan bank yang disajikan sebagai jaminan. Perincian saldo kas dan bank dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 21.

260

261



Saldo investasi jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 dan 30 September 2011 masing-masing sebesar Rp 27.158 (USD 2,995) dan Rp 165.307 (termasuk USD 18,700) merupakan penempatan deposito berjangka pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Deposito berjangka tersebut memiliki jangka waktu sampai dengan tiga bulan dengan tingkat bunga 3% - 6% per tahun dan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang sama serta dicatat sebagai investasi jangka pendek. Perusahaan telah melakukan pencairan atas seluruh deposito berjangka yang dimilikinya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada bulan Januari, Februari dan 2012 sebesar USD 2,995.

5. Piutang Usaha

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

a. Berdasarkan Pelanggan Pihak Ketiga

Pelanggan Dalam Negeri 525.834 451.994 707.470 266.951 279.314Pelanggan Luar Negeri 4.356 18.890 9.635 17.485 11.168Jumlah 530.190 470.884 717.105 284.436 290.482Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (11.176) (16.787) (18.966) (13.353) (18.133)Bersih 519.014 454.097 698.139 271.083 272.349

Pihak Berelasi - Bersih (Catatan 23) 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446Jumlah 525.588 458.627 703.712 275.746 274.795

b. Berdasarkan Umur (hari)Belum Jatuh Tempo 4.984 1.599 2.754 93.808 4.995Telah Jatuh Tempo

1 - 30 Hari 349.459 285.804 527.836 128.145 191.59031 - 60 Hari 111.535 119.296 114.865 40.577 57.30261 - 90 Hari 36.620 24.255 26.747 5.673 10.491Di atas 90 Hari 34.166 44.460 50.476 20.896 30.222

Jumlah 536.764 475.414 722.678 289.099 294.600Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (11.176) (16.787) (18.966) (13.353) (19.805)

Bersih 525.588 458.627 703.712 275.746 274.795


c. Berdasarkan Mata Uang

Rupiah 487.948 404.674 442.734 275.723 240.400Dolar Amerika Serikat 48.816 70.740 279.944 13.376 54.200Jumlah 536.764 475.414 722.678 289.099 294.600

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (11.176) (16.787) (18.966) (13.353) (19.805)Bersih 525.588 458.627 703.712 275.746 274.795

261

262



Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal 18.966 13.353 13.353 19.805 17.958Penambahan (Pemulihan) Tahun/ Periode Berjalan (Catatan 18) (2.042) 3.434 5.613 694 1.847Penghapusan Tahun/ Periode Berjalan (5.748) -- -- (7.146) --Saldo Akhir 11.176 16.787 18.966 13.353 19.805


Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun/ periode, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Commonwealth (Catatan 10).

6. Persediaan

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Barang Jadi 415.169 305.390 309.872 239.070 196.307Bahan Baku 815.691 487.471 714.974 285.866 355.307Bahan Pembantu 94.832 88.872 115.114 93.359 123.701Barang Dalam Perjalanan 436.711 -- -- 92.806 225Jumlah 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 675.540Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan -- -- -- -- (2.030)Bersih 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 673.510

Mutasi Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan:Saldo Awal -- -- -- 2.030 20.118Penyisihan Tahun Berjalan -- -- -- -- 2.030Pembalikan Penyisihan Penurunan Nilai -- -- -- (2.030) (20.118)Saldo Akhir -- -- -- -- 2.030

31 Desember30 September

Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih. Persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank yang diperoleh dari Indonesia Eximbank, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank Commonweath (Catatan 10). Seluruh persediaan diasuransikan kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Krida Upaya Tunggal dan PT Asuransi MSIG Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 430.000 dan USD 16,200 pada tanggal 30 September 2012 dan sebesar Rp 506.500 dan USD 16,200 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 530.000 dan USD 17,500 pada tanggal 31 Desember 2011 dan sebesar Rp 430.000 dan USD 3,700 pada tanggal 31 Desember 2010 serta sebesar Rp 416.000 dan USD 3,700 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari kebakaran dan risiko lainnya.

262

263



7. Pembayaran Dimuka

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Dibayar Dimuka 5.204 5.683 8.102 4.276 4.675Uang Muka Pembelian 58.740 48.305 5.919 28.520 129.069Jumlah 63.944 53.988 14.021 32.796 133.744


Uang muka pembelian terutama merupakan uang muka pembelian bahan baku impor dan lokal.

8. Aset Tetap

1 Januari 2012 Eliminasi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Surplus Jumlah

Akumulasi Revaluasi Biaya NilaiPenyusutan Perolehan Revaluasi

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan/RevaluasiPemilikan Langsung

Tanah 235.834 -- 31.085 -- -- 89.030 355.949 -- 355.949Bangunan dan Prasarana 80.062 3.548 -- -- 5.165 (4.768) 76.911 -- 76.911Mesin dan Peralatan 268.479 33.341 5.436 -- 2.928 35.354 278.855 -- 278.855Kendaraan 10.823 -- 259 535 -- -- 10.548 10.548 --Inventaris Kantor 13.330 -- 1.431 -- -- -- 14.761 14.761 --

Aset Dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 14.218 -- 3.445 -- (5.165) -- 12.498 12.498 --Mesin dan Peralatan 6.012 -- 7.637 18 (2.928) -- 10.703 10.703 --Inventaris Kantor -- -- 133 -- -- -- 133 133 --

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 14.655 85 -- -- -- 56 14.626 -- 14.626

Jumlah 643.413 36.974 49.426 553 -- 119.672 774.986 48.644 726.342

Akumulasi Penyusutan: Pemilikan Langsung

Bangunan dan Prasarana -- 3.548 3.548 -- -- -- --Mesin dan Peralatan -- 33.341 33.341 -- -- -- --Kendaraan 6.760 -- 756 450 -- -- 7.066Inventaris Kantor 11.976 -- 710 -- -- -- 12.686

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 2.336 85 1.256 -- -- -- 3.507

21.072 36.974 39.611 450 -- -- 23.259Nilai Tercatat 622.341 751.727

30 September 2012

263

264



1 Januari 2011 Eliminasi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Surplus JumlahAkumulasi Revaluasi Biaya NilaiPenyusutan Perolehan Revaluasi



Tanah 147.732 -- 8.250 -- -- -- 155.982 -- 155.982Bangunan dan Prasarana 61.182 -- -- -- 9.567 -- 70.749 -- 70.749Mesin dan Peralatan 304.874 -- 3.012 -- 4.862 -- 312.748 -- 312.748Kendaraan 7.422 -- 142 3.685 3.000 -- 6.879 6.879 --Inventaris Kantor 12.443 -- 97 -- -- -- 12.540 12.540 --

Aset Dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 19.000 -- 4.605 39 (9.567) -- 13.999 13.999 --Mesin dan Peralatan 4.160 -- 8.697 -- (3.164) -- 9.693 9.693 --

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 9.929 -- 1.325 -- (1.698) -- 9.556 -- 9.556Kendaraan 4.457 -- 2.981 -- (3.000) -- 4.438 4.438 --

Jumlah 571.199 -- 29.109 3.724 -- -- 596.584 47.549 549.035


Bangunan dan Prasarana 3.521 -- 2.827 -- -- -- 6.348Mesin dan Peralatan 47.870 -- 31.602 71 357 -- 79.759Kendaraan 5.969 -- 309 2.441 2.043 -- 5.880Inventaris Kantor 11.162 -- 529 -- -- -- 11.691

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 1.228 -- 1.093 -- (357) -- 1.964Kendaraan 1.994 -- 630 -- (2.043) -- 581

71.744 -- 36.990 2.512 -- -- 106.223Nilai Tercatat 499.455 490.361

30 September 2011




Tanah 147.732 -- 25.684 -- -- 62.418 235.834 -- 235.834Bangunan dan Prasarana 61.182 7.363 -- -- 9.613 16.630 80.062 -- 80.062Mesin dan Peralatan 304.874 89.252 8.812 -- 11.763 32.282 268.479 -- 268.479Kendaraan 7.422 -- 333 3.685 6.753 -- 10.823 10.823 --Inventaris Kantor 12.443 -- 612 -- 275 -- 13.330 13.330 --

Aset Dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 19.000 -- 4.830 -- (9.613) -- 14.218 14.218 --Mesin dan Peralatan 4.160 -- 11.744 -- (9.892) -- 6.012 6.012 --Inventaris Kantor -- -- 448 -- (448) -- -- -- --

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 9.929 168 5.716 -- (1.013) 191 14.655 -- 14.655Kendaraan 4.457 -- 2.981 -- (7.438) -- -- -- --

Jumlah 571.199 96.783 61.163 3.685 -- 111.520 643.413 44.382 599.031


Bangunan dan Prasarana 3.521 7.363 3.842 -- -- -- --Mesin dan Peralatan 47.870 89.252 41.096 -- 287 -- --Kendaraan 5.969 -- 455 2.512 2.847 -- 6.760Inventaris Kantor 11.162 -- 814 -- -- -- 11.976

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 1.228 168 1.565 -- (289) -- 2.336Kendaraan 1.994 -- 851 -- (2.845) -- --

71.744 96.783 48.622 2.512 -- -- 21.072Nilai Tercatat 499.455 622.341

31 Desember 2011

264

265






Tanah 147.732 -- -- -- -- -- 147.732 -- 147.732Bangunan dan Prasarana 62.949 3.192 -- -- 1.425 -- 61.182 -- 61.182Mesin dan Peralatan 312.581 44.151 2.963 -- 33.481 -- 304.874 -- 304.874Kendaraan 7.109 -- 159 531 685 -- 7.422 7.422 --Inventaris Kantor 12.324 -- 43 -- 76 -- 12.443 12.443 --

Aset Dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 17.279 -- 3.202 -- (1.481) -- 19.000 19.000 --Mesin dan Peralatan 5.387 -- 7.875 -- (9.102) -- 4.160 4.160 --Inventaris Kantor 90 -- 4 -- (94) -- -- -- --

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 40.000 4.897 -- -- (25.174) -- 9.929 -- 9.929Kendaraan 3.970 -- 487 -- -- -- 4.457 4.457 --

Jumlah 609.421 52.240 14.733 531 (184) -- 571.199 47.482 523.717


Bangunan dan Prasarana 3.192 3.192 3.521 -- -- -- 3.521Mesin dan Peralatan 44.152 44.152 47.870 -- -- -- 47.870Kendaraan 5.780 -- 453 531 267 -- 5.969Inventaris Kantor 10.163 -- 1.009 -- (10) -- 11.162

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 4.897 4.897 1.295 -- (67) -- 1.228Kendaraan 1.920 -- 274 -- (200) -- 1.994

70.104 52.241 54.422 531 (10) -- 71.744Nilai Tercatat 539.317 499.455

31 Desember 2010

1 Januari 2009 Eliminasi Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Surplus Jumlah

Akumulasi Revaluasi Biaya NilaiPenyusutan Perolehan Revaluasi



Tanah 106.727 -- -- -- -- 41.005 147.732 -- 147.732Bangunan dan Prasarana 63.744 9.071 -- -- 4.379 3.897 62.949 -- 62.949Mesin dan Peralatan 319.945 161.844 8.090 -- 25.448 120.942 312.581 -- 312.581Kendaraan 6.970 -- 3 -- 136 -- 7.109 7.109 --Inventaris Kantor 11.488 -- 842 -- (6) -- 12.324 12.324 --

Aset Dalam PenyelesaianBangunan dan Prasarana 18.144 -- 3.473 -- (4.338) -- 17.279 17.279 --Mesin dan Peralatan 6.646 -- 24.812 -- (26.071) -- 5.387 5.387 --Inventaris Kantor 236 -- -- -- (146) -- 90 90 --

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 28.911 8.590 9.266 -- -- 10.413 40.000 -- 40.000Kendaraan 4.106 -- -- -- (136) -- 3.970 3.970 --

Jumlah 566.917 179.505 46.486 -- (734) 176.257 609.421 46.159 563.262


Bangunan dan Prasarana 9.071 9.071 3.192 -- -- -- 3.192Mesin dan Peralatan 161.850 161.844 44.040 -- 106 -- 44.152Kendaraan 5.294 -- 439 -- 47 -- 5.780Inventaris Kantor 8.815 -- 1.406 -- (58) -- 10.163

Aset PembiayaanMesin dan Peralatan 8.590 8.590 4.897 -- -- -- 4.897Kendaraan 1.304 -- 683 -- (67) -- 1.920

194.924 179.505 54.657 -- 28 -- 70.104Nilai Tercatat 371.993 539.317

31 Desember 2009

265

266



Pada tanggal 30 September 2012, 31 Desember 2011 dan 2009, tanah, bangunan dan prasarana serta mesin dan peralatan yang dicatat berdasarkan nilai revaluasi telah direview oleh manajemen dan didukung oleh laporan KJPP Susan Widjojo (2012 dan 2011) dan PT VPC Indonesia (2009) penilai independen professional masing-masing bertanggal 14 Desember 2012, 27 Maret 2012 dan 26 Januari 2010. Dasar penilaian yang diterapkan adalah Market Value for Existing Use dengan menggunakan metode pendekatan nilai pasar. Sedangkan pada tahun 2010, manajemen berpendapat tidak terdapat penambahan signifikan atas biaya perolehan dari aset tersebut sehingga tidak dilakukan penilaian.

Penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Pabrikasi 38.616 36.529 44.521 53.574 53.143Beban Penjualan (Catatan 17) 143 47 902 69 373Beban Umum dan Administrasi (Catatan 18) 852 414 3.199 779 1.141Jumlah 39.611 36.990 48.622 54.422 54.657

31 Desember 30 September

Perhitungan keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Hasil Penjualan 209 -- 2.470 326 --Nilai Buku -- -- 1.173 -- --Keuntungan (Kerugian) Pelepasan Aset Tetap 209 -- 3.643 326 --


Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Surabaya, Pasuruan dan Karawang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu antara 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2031. Pada tahun 2011 Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Gresik dan saat ini sedang dalam proses perubahan hak legal menjadi atas nama Perusahaan. Pada 30 September 2012, nilai tercatat aset dalam penyelesaian Perusahaan mencapai 83% dari besarnya nilai kontrak, dimana estimasi penyelesaian aset di bulan Oktober 2012 sampai dengan April 2013. Tidak terdapat hambatan yang signifikan dalam penyelesaian aset. Mesin milik Perusahaan dijadikan jaminan atas hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 10). Seluruh aset tetap kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT Krida Upaya Tunggal, PT Asuransi Allianz Utama, PT Jasindo dan PT Asuransi Wahana Tata terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 210.458, USD 10,378 dan Euro 497 pada tanggal 30 September 2012 dan Rp 212.495, USD 9,896, Euro 497 pada tanggal 30 September 2011 dan Rp 211.275, USD 11,096 dan Euro 496 pada tanggal 31 Desember 2011 dan sebesar Rp 203.939, USD 9,896, Euro 496 pada tanggal 31 Desember 2010 serta sebesar Rp 202.273, USD 7,206, JPY 9,700 dan Euro 496 pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian dari risiko atas aset yang dipertanggungkan.

266

267



9. Hutang Usaha

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

a. Berdasarkan PemasokPihak Ketiga:Pemasok Luar Negeri 228.972 294.751 460.354 316.917 178.385Pemasok Dalam Negeri 39.029 131.231 192.822 33.773 112.010

268.001 425.982 653.176 350.690 290.395

Pihak Berelasi (Catatan 23) 663 590 874 874 1.556Jumlah 268.664 426.572 654.050 351.564 291.951


2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

b. Berdasarkan Mata UangDolar Amerika Serikat 230.794 386.072 461.977 322.917 185.844Rupiah 35.762 39.969 191.781 26.352 102.002Euro 1.526 308 193 2.001 2.424Yen Jepang 550 200 85 18 1.470Dolar Singapura 29 23 14 269 121Poundsterling 3 -- -- 7 90Jumlah 268.664 426.572 654.050 351.564 291.951


2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

c. Berdasarkan Umur Hutang UsahaBelum Jatuh Tempo 7.831 3.581 7.259 4.537 32.759Telah Jatuh Tempo :1 - 30 Hari 162.119 283.831 422.392 256.774 131.10331 - 60 Hari 55.041 50.711 36.506 29.970 38.10861 - 90 Hari 29.180 27.273 94.038 5.555 46.913Di atas 90 Hari 14.493 61.176 93.855 54.728 43.068Jumlah 268.664 426.572 654.050 351.564 291.951


Tidak terdapat jaminan yang diberikan sehubungan dengan hutang usaha tersebut.

267

268



10. Hutang Bank

a. Hutang Bank Jangka Pendek

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk 1.102.066 583.888 600.571 -- --PT Bank DBS Indonesia 230.112 7 20.895 4.376 5.190Indonesia Eximbank

(d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) 170.000 170.000 170.000 230.000 230.000PT Bank Danamon Indonesia Tbk 86.784 61.348 44.973 9.318 62.152PT Bank Commonwealth 83.098 -- -- -- --PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- -- -- 296.286 354.544Jumlah 1.672.060 815.243 836.439 539.980 651.886


b. Hutang Bank Jangka Panjang

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

PT Bank Central Asia Tbk 151.891 191.514 181.609 -- --Indonesia Eximbank

(d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero)) 42.000 51.000 48.000 -- --PT Bank Mandiri (Persero) Tbk -- -- -- 294.816 409.816Jumlah 193.891 242.514 229.609 294.816 409.816

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (15.906) (12.906) (51.624) (200.000) (115.000)

Bagian Jangka Panjang 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816

Tingkat bunga per tahun:Rupiah 9,75% - 10,5% 10,5% - 12,5% 10% - 11,5% 10,5% - 12,5% 10,5% - 12,5%Dolar Amerika Serikat 3% - 10% 6,5% - 7,5% 3% - 6% 6,5% - 7,5% 6,5% - 7,5%


Penjelasan pokok perjanjian perjanjian pinjaman bank adalah sebagai berikut:

PT Bank Central Asia Tbk Pada tanggal 8 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berupa: a. Fasilitas kredit lokal (Rekening Koran) terhitung tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir pada tanggal 8 Juli

2012 dan telah diperpanjang hingga 8 Oktober 2012 dengan jumlah tidak melebihi Rp 200.000 dengan bunga 9,75% per tahun.

b. Fasilitas Installment Loan, berlaku pada tanggal 8 Juli 2011 atau tanggal lain yang disepakati oleh BCA dan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 8 Juli 2016 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 200.000 dengan bunga 9,75% per tahun. Pada tanggal 22 Agustus 2011 ada perubahan fasilitas installment loan yaitu jumlah pokok yang tidak melebihi Rp 194.816.

c. Fasilitas omnibus L/C untuk pembukaan L/C dan SKBDN (sight, usance, UPAS) multi currency dan T/R - Trust Receipt (IDR) sebesar USD 130,000. Bunga UPAS L/C dan atau SKBDN adalah sebesar 5,75% per tahun dalam mata uang USD dan 9,75% per tahun untuk mata uang IDR dan 9,75% untuk fasilitas TR. Omnibus L/C terbagi atas sublimit T/R IDR, Bank Garansi, time loan dan non revolving serta standby L/C.

d. Fasilitas bank garansi yang terhitung tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 30.000.

268

269



e. Fasilitas Letter of Guarantee, yang berlaku tanggal 8 Juli 2011 dan berakhir tanggal 8 Juli 2012 dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 5,000.

f. Selain itu BCA juga memberikan fasilitas Forex Line kepada Perusahaan dengan jumlah tidak melebihi USD 6,000.

Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan mesin, piutang usaha, persediaan Perusahaan dan corporate guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putra, pemegang saham mayoritas Perusahaan. Pada tanggal 27 Juni 2012 pihak bank telah menyetujui untuk memperpanjang batas waktu penarikan dan/ atau penggunaan fasilitas kredit berupa : a. Fasilitas rekening Koran/ Lokal : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober

2012 b. Fasilitas Omnimbus Letter of Credit : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8

Oktober 2012 c. Fasilitas Bank Garansi : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober 2012 d. Fasilitas Letter of Guarantee : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Oktober

2012 e. Fasilitas Foreign Exchange Line : terhitung sejak tanggal 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8

Oktober 2012 Pada tanggal 7 November 2012, Perusahaan menerima persetujuan dari Bank BCA atas perubahan jumlah pokok fasilitas kredit serta perpanjangan fasilitas kredit tersebut (Catatan 30). Fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk ditujukan untuk pengadaan bahan baku, biaya operasional, penerbitan bank garansi untuk mendukung pelaksanaan proyek pejualan, negosiasi atau diskonto wesel ekspor, meminimalisasi risiko perubahan kurs atas pinjaman mata uang asing. Indonesia Eximbank (d/h PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

Warehouse dengan jumlah maksimum tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 230.000 dengan tingkat

bunga sebesar 10,5% tahun 2010 dan 12,5% tahun 2009. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2011 untuk KMKE I dan 10 Desember 2015 untuk KMKE II dan dijamin dengan persediaan bahan baku (Hot Rolled Coil) sebesar Rp 306.659 tahun 2010 dan 2009 serta corporate guarantee dari PT Cakra Bhakti Para Putra pada tahun 2010. Pada tanggal 31 Januari 2011, telah dilakukan persetujuan perpanjangan fasilitas kredit dimana terdapat perubahan jenis fasilitas menjadi KMKE I sebesar Rp 170.000 (bersifat revolving) dan KMKE II sebesar Rp 60.000 (bersifat aflopend) dengan jangka waktu masing-masing adalah 9 Desember 2011 dan 10 Desember 2015 dan suku bunga 10,50% per tahun. Pada tanggal 28 Nopember 2011 telah dilakukan perpanjangan fasilitas kredit dengan jatuh tempo 9 Desember 2012 (KMKE I sebesar Rp 170.000) dan 10 Desember 2015 (KMKE II sebesar Rp 51.000) dengan suku bunga masing-masing sebesar 10,0% per tahun dan 10,25% per tahun. Pada tanggal 30 November 2012, Perusahaan memperoleh Surat Persetujuan Perpanjangan Pembiayaan dari Indonesia Eximbank (Catatan 30). Fasilitas pinjaman dari Indonesia Eximbank ditujukan untuk pembelian bahan baku. PT Bank Danamon Indonesia Tbk Pada tanggal 7 Mei 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk berupa pinjaman Omnibus Trade Facility dan Foreign Exchange Line dengan jumlah maksimum kredit masing-masing sebesar USD 17,000 dan USD 3,000 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar SIBOR +

269

270



3,5% atau SBI + 3,5%. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada 7 Mei 2009 dan dijamin dengan Akta Jaminan Fidusia Persediaan dan Fidusia Piutang sebesar USD 17,000. Pada tanggal 18 Juli 2008, Perusahaan memperoleh tambahan limit Omnibus Trade Facility dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk sebesar USD 3,000 dan tambahan nilai Jaminan Fidusia sebesar USD 3,000 pada tanggal 19 September 2008.

Pada tanggal 19 Juni 2009, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 7 Agustus 2009. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD 5,000 untuk fasilitas 1 dan USD 15,000 untuk fasilitas 2. Per tanggal 27 Juli 2009, ada perubahan jumlah pokok fasilitas Omnibus 2 dari semula USD 15,000 menjadi USD 12,000 yang akan berakhir tanggal 7 Agustus 2009.

Pada tanggal 28 Oktober 2009, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 7 Agustus 2010. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD 20,000. Perusahaan hanya dapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facility dengan jumlah maksimum USD 10,000. Pada tanggal 6 Agustus 2010, jangka waktu Omnibus Trade Facility telah diperpanjang sampai tanggal 30 Nopember 2010.

Pada tanggal 24 Nopember 2010, Perusahaan memperpanjang jangka waktu Omnibus Trade Facility sampai dengan tanggal 30 Nopember 2011. Dengan ketentuan penggunaan fasilitas tersebut secara bersama-sama tidak melebihi jumlah pokok USD 20,000. Perusahaan hanya dapat menggunakan, menarik Omnibus Trade Facility dengan jumlah maksimum USD 10,000 atau ekuivalen sebesar Rp 100.000. Pada tanggal 23 Mei 2011, Perusahaan memperoleh tambahan kembali limit Omnibus Trade Facility dari Rp 100.000 menjadi jumlah pokok setinggi-tingginya sebesar Rp 200.000. Persediaan dan Piutang Usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman hutang bank. Tingkat suku bunga sebesar 5,5% per tahun (mata uang USD) dan 11,5% (mata uang Rp). Pada tanggal 23 Mei 2012, Perusahaan telah memperpanjang kembali fasilitas kredit pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk sampai dengan tanggal 23 Mei 2013. Fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk ditujukan untuk untuk pembelian bahan baku. PT Bank DBS Indonesia Pada tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia berupa pinjaman trust receipt combined limit with LC, UPAS, PEF and SKBDN dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 15,000 dan forex limit dengan jumlah maksimum kredit sebesar USD 1,000, tingkat bunga TR 7,25% dan UPAS 4,25% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Juli 2010 dengan maksimum kredit atas Fasilitas Perbankan sebesar USD 5,000, tingkat bunga TR 6,5% dan UPAS sebesar SIBOR + 3,50% per tahun. Per tanggal 5 Agustus 2010, ada perpanjangan kredit dari tanggal 28 Juli 2010 sampai dengan 28 Oktober 2010 dengan fasilitas kredit sementara yang bisa digunakan sebesar USD 2,000. Per tanggal 8 Nopember 2010, ada perubahan limit kredit dari yang semula USD 2,000 menjadi USD 5,000 yang akan jatuh tempo tanggal 28 Juli 2011 dengan bunga TR 5,5% dan UPAS sebesar SIBOR + 3,5%. Pinjaman ini dijamin dengan Perjanjian Kebendaan Fidusia Piutang dan Persediaan sebesar USD 15,000.

Pada tanggal 19 Mei 2011, PT Bank DBS Indonesia melakukan perubahan atas jumlah maksimum kredit dari USD 2,000 menjadi USD 17,000, terdiri dari USD 2,000 berupa uncommitted trust receipt combined limit facility dan USD 15,000 berupa uncommitted omnibus facility. Pada tanggal 13 September 2011 Perusahaan melakukan perpanjangan hutang bank ini yang akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2012. Fasilitas yang tersedia hanya uncommitted omnibus sehingga jumlah maksimum kedit turun menjadi USD 15,000. Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit uncommitted

270

271



omnibus terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 4%, T/R sebesar 5.5%, SKBDN sebesar 5%, EBLC sebesar 5%, SKBDN sebesar 5% per tahun. Pada tanggal 2 Mei 2012 Perusahaan telah melakukan perpanjangan hutang bank ini yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2013. Perubahan atas jumlah maksimum kredit limit dari semula USD 15,000 menjadi USD 25,000 berupa omnimbus facility. Perubahan tingkat suku bunga bank fasilitas kredit omnibus facility terdiri dari UPAS sebesar SIBOR + 3% untuk import LC & SKBDN, sedangkan tingkat suku bunga TR, EBLCC dan EBLCD sebesar 5,75%. Fasilitas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia ditujukan untuk pembelian bahan baku dan meminimalisasi risiko perubahan kurs atas pinjaman mata uang asing. PT Bank Commonwealth Berdasarkan perjanjian pemberian fasilitas trade Nomor 18 tanggal 13 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Commonwealth dengan jumlah plafon sebesar USD 9,500. Fasilitas ini terdiri dari fasilitas letter of credit impor / surat kredit berdokumen (sight/usance), Omnimbus Port Import Financing Omnimbus dan Trade Advance (Demand Loan) dengan tingkat bunga 5% per tahun dalam jangka waktu 12 bulan. Berdasarkan perjanjian transaksi valuta asing Nomor 19 tanggal 13 September 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas transaksi valuta asing sejumlah USD 3,000 yang akan berakhir pada tanggal 14 September 2013. Fasilitas pinjaman dari PT Commonwealth ditujukan untuk pembelian bahan baku. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupa: a. Fasilitas kredit modal kerja (transaksional dan revolving) dengan maksimum kredit sebesar

Rp 248.000 tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini bersifat revolving dengan tingkat bunga 11% dan 12,5% per tahun pada tahun 2010 dan 2009 dan dijamin dengan persediaan, piutang usaha, aset tetap dan corporate guarantee.

b. Fasilitas foreign exchange line dengan maksimum kredit sebesar USD 17,000 pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini bersifat advised dan uncommitted line.

c. Fasilitas kredit berupa fasilitas pinjaman noncash dengan jumlah maksimum sebesar USD 64,500 pada tahun 2010 dan USD 34,500 pada tahun 2009 yang digunakan untuk membuka L/C, SKBDN. Pinjaman ini dibebani bunga sesuai dengan tingkat bunga yang berlaku di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

d. Fasilitas kredit modal kerja non revolving (aflopend) dengan maksimum kredit sebesar Rp 444.816 pada tahun 2010 dan 2009. Pinjaman ini bersifat non revolving dengan tingkat bunga 11%-12,75% per tahun dan dijamin dengan persediaan, piutang usaha, aset tetap dan corporate guarantee.

Fasilitas kredit tersebut di atas jatuh tempo pada tanggal 26 Nopember 2011, kecuali untuk fasilitas kredit modal kerja non revolving (aflopend) akan jatuh tempo pada September 2012. Fasilitas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ditujukan untuk modal kerja. Perusahaan sudah melunasi seluruh hutangnya pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada tanggal 1 Juli 2011, Perusahaan mengajukan surat permohonan untuk pelunasan fasilitas kredit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, kemudian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 11 Agustus 2011 menyampaikan surat pernyataan lunas atas seluruh fasilitas kredit atas nama Perusahaan terhitung mulai tanggal 12 Agustus 2011.

271

272



Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut diatas juga mencakup persyaratan tertentu yang membatasi Perusahaan antara lain: - Melakukan aksi korporasi antara lain mengumumkan dan membagikan dividen, merger, konsolidasian,

akuisisi, pembelian saham dalam perusahaan lain tanpa persetujuan bank. - Mengubah anggaran dasar Perusahaan. - Membuat hutang lain baik yang terjamin atau tidak dan mengeluarkan jaminan, hipotik, gadai atau

persetujuan penyerahan hak milik sebagai jaminan dan membuat persetujuan atau ikatan lain tanpa persetujuan dari bank.

- Meminjamkan uang termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa kecuali untuk hutang usaha.

- Bertindak sebagai penjamin, menjaminkan atau menggunakan harta kekayaan Perusahaan pada pihak lain.

- Membubarkan diri atau menyatakan pailit. - Melakukan transaksi luar biasa yang membuat Perusahaan membuat atau membeli sesuatu di luar nilai

wajarnya. - Mempertahankan porsi kepemilikian keluarga Ibnu Susanto, keluarga Hudianto termasuk keluarga Tikman

Utomo tidak lebih rendah dari 51% dan tidak boleh diagunkan. - Pinjaman yang ada dan yang akan ada dari pihak afiliasi maupun pemegang saham maupun dalam rangka

Private Equity harus disubordinasi.

Perusahaan juga disyaratkan untuk menjaga beberapa rasio keuangan tertentu, dari PT Bank Central Asia Tbk (current ratio minimal 1 kali, leverage ratio maksimal 2,5 kali, debt service coverage ratio maksimal 1,5 kali), PT Bank Danamon Indonesia Tbk (gearing ratio/debt to equity ratio maksimum 2,5 kali), PT Bank Mandiri Persero Tbk (current ratio lebih besar dari 100% dan debt to equity ratio di luar hutang afiliasi maksimal 801%) dan PT Bank DBS Indonesia (gearing ratio maksimum 3 kali, leverage ratio maksimum 4 kali, current ratio minimum 100% dan interest ratio minimum 1,2 kali).

Sesuai suratnya tertanggal 20 Maret 2012, PT Bank Central Asia Tbk telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan pengeluaran saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Perdana, melakukan perubahan anggaran dasar untuk menyesuaikan dengan ketentuan pasar modal, melakukan perubahan struktur permodalan dan melakukan perubahan susunan pemegang saham, Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu BCA juga memberikan waiver atas negatif covenant sehingga menjadi: Perusahaan wajib menjaga porsi kepemilikan ultimate shareholder founder (keluarga Ibnu Susanto, keluarga Hudianto termasuk keluarga Tikman Utomo) di Perusahaan tidak lebih rendah dari 51% serta tidak ada pembatasan untuk pembagian dividen.

Sesuai suratnya tertanggal 28 Maret 2012, Indonesia Eximbank telah menyetujui perubahan syarat dan ketentuan dakan fasilitas kredit antara lain Perusahaan wajib menyampaikan secara tertulis kepada Bank dalam hal dilakukan perubahan anggaran dasar, pembagian dividen, perubahan struktur permodalan dan perubahan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris. Selain itu, tanpa persertujuan tertulis dari Bank, Perusahaan dilarang melakukan penggabungan usaha (merger), konsolidasi usaha, penyertaan modal atau pembelian saham kepada perusahaan lain serta melakukan investasi atau perluasan usaha diluar bidang usahanya.

Dalam perubahan perjanjian kredit dengan PT Bank DBS Indonesia tertanggal 12 April 2012 disebutkan bahwa Perusahaan wajib menyampaikan kepada Bank dalam hal melakukan perubahan anggaran dasar termasuk namun tidak terbatas perubahan struktur permodalan dan susunan pengurus, melakukan perubahan susunan pemegang saham dengan ketentuan PT Cakra Bhakti Para Putra tetap sebagai pemegang saham saham mayoritas dengan menguasai sekurang-kurangannya 51%. Selain itu, Perusahaan wajib memberitahukan kepada Bank dalam hal membagikan dividen dalam bentuk apapun apabila Perusahaan tidak gagal dalam memenuhi kewajibannnya kepada Bank, namun diperlukan persetujuan tertulis dari Bank untuk pembagian dividen tersebut apabila Perusahaan gagal dalam memenuhi kewajibannya kepada Bank.

272

273



Dalam suratnya tertanggal 2 April 2012, PT Bank Danamon Indonesia Tbk telah memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat, melakukan perubahan anggaran dasar, melakukan perubahan struktur permodalan, melakukan perubahan susunan pemegang saham dengan menjaga kepemilikan saham pendiri tidak lebih rendah dari 51%, pembagian dividen dan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris.

11. Perpajakan

a. Hutang Pajak

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Pajak Kini Tahun 2004 10.200 10.200 10.200 10.200 10.200Pajak Penghasilan: Pasal 21 673 659 6.411 661 1.650 Pasal 23 383 364 1.639 78 68 Pasal 26 -- -- -- -- 92 Pasal 4 (2) 14 4 13 5 4Pajak Pertambahan Nilai 3 -- 14.989 4.109 --Jumlah 11.273 11.227 33.252 15.053 12.014


b. Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba konsolidasian dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009(9 Bulan) (9 Bulan) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun)

Rp Rp Rp Rp RpLaba (Rugi) Konsolidasian Sebelum Pajak

Penghasilan 105.731 97.591 145.945 32.614 (410.033)Rugi Entitas Anak dan Asosiasi sebelum Pajak Penghasilan - Bersih 220 115 299 -- --Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan 105.951 97.706 146.244 32.614 (410.033)Perbedaan Temporer:

Perbedaan Penyusutan Komersialdan Fiskal 16.921 13.409 23.781 10.381 19.274

Imbalan Pasca Kerja 3.364 3.380 4.405 3.001 1.298Penambahan (Pemulihan) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang (2.326) 3.434 6.266 694 1.847Liabilitas Sewa Pembiayaan (2.754) (1.668) (2.839) (4.319) (11.568)Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan -- -- -- (2.030) (18.088)

Jumlah 15.205 18.555 31.613 7.727 (7.237)

Perbedaan Tetap:Denda dan Bunga Pajak 1.641 605 962 -- 13.987Beban Umum dan Administrasi 254 94 3.232 605 141Sewa Tanah dan Bangunan (330) (291) (437) (134) (355)Penghasilan Bunga yang Telah

Dikenakan Pajak Final (56) (105) (246) (55) (118)Jumlah 1.509 303 3.511 416 13.655Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) 122.665 116.564 181.368 40.757 (403.615)

Kompensasi Rugi FiskalTahun 2011 (181.488) -- -- -- --Tahun 2010 -- (362.858) (362.858) -- --Tahun 2009 -- -- -- (403.615) --Jumlah Rugi Fiskal (58.823) (246.294) (181.490) (362.858) --


273

274



2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Pajak Penghasilan Tahun Berjalan -- -- -- -- --

Dikurangi Pajak Dibayar DimukaPajak Penghasilan: Pasal 22 43.285 10.378 10.890 20.567 18.751 Pasal 23 63 172 203 488 533Jumlah 43.348 10.550 11.093 21.055 19.284Piutang Pajak Tahun Berjalan 43.348 10.550 11.093 21.055 19.284Piutang Pajak Tahun Lalu 72.926 61.833 61.833 72.160 65.236Penyesuaian:

SKP PPh Pasal 23 (1.422) -- -- -- --SKP PPh Badan 2006 -- -- -- -- (12.360)SKP PPh Badan 2007 -- -- -- (2.500) --SKP PPh Badan 2008 -- -- -- (28.882) --

Jumlah Piutang Pajak 114.852 72.383 72.926 61.833 72.160


Perhitungan rugi fiskal tahun 2011 dipergunakan sebagai dasar penyusunan Surat Pemberitahuan Pajak yang telah disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.

c. Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

Dikreditkan (Dibebankan) ke Laporan

31 Desember 2011 Laba Rugi Komprehensif 30 September 2012Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Imbalan Pasca Kerja 9.975 841 10.816Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 4.904 (581) 4.323Sewa Pembiayaan (5.912) (688) (6.601)Penyusutan Aset Tetap 14.255 4.230 18.485Rugi Fiskal 45.373 (30.667) 14.706Surplus Revaluasi Aset Tetap (71.944) (29.918) (101.862)

Jumlah (3.349) (56.783) (60.133)

Dikreditkan

(Dibebankan) ke Laporan31 Desember 2010 Laba Rugi Komprehensif 30 September 2011

Aset (Liabilitas) Pajak TangguhanImbalan Pasca Kerja 8.874 845 9.719Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 2.032 858 2.890Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan (437) -- (437)Sewa Pembiayaan (5.637) (417) (6.054)Penyusutan Aset Tetap 8.310 3.352 11.662Rugi Fiskal 90.715 (29.141) 61.574Surplus Revaluasi Aset Tetap (44.064) -- (44.064)

Jumlah 59.794 (24.503) 35.290

274

275




31 Desember 2010 Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 2011Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan

Imbalan Pasca Kerja 8.874 1.101 9.975Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 2.032 2.872 4.904Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan (437) 437 --Sewa Pembiayaan (5.637) (276) (5.912)Penyusutan Aset Tetap 8.310 5.945 14.255Rugi Fiskal 90.715 (45.342) 45.373Surplus Revaluasi Aset Tetap (44.064) (27.880) (71.944)

Jumlah 59.794 (63.143) (3.349)


31 Desember 2009 Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 2010Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Imbalan Pasca Kerja 8.124 750 8.874 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 1.859 173 2.032 Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan 70 (507) (437) Sewa Pembiayaan (4.557) (1.080) (5.637) Penyusutan Aset Tetap 5.715 2.595 8.310 Rugi Fiskal 100.904 (10.189) 90.715 Surplus Revaluasi Aset Tetap (44.064) -- (44.064)Jumlah 68.051 (8.257) 59.794


31 Desember 2008 Laba Rugi Komprehensif 31 Desember 2009Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Imbalan Pasca Kerja 8.735 (611) 8.124 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang 1.565 294 1.859 Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan -- 70 70 Sewa Pembiayaan (1.188) (3.368) (4.557) Penyusutan Aset Tetap 1.004 4.711 5.715 Rugi Fiskal -- 100.904 100.904 Surplus Revaluasi Aset Tetap -- (44.064) (44.064)Jumlah 10.116 57.936 68.051 Berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan No. 36 / 2008 pengganti UU Pajak No. 7 / 1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2009 dan menjadi sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum Pajak Penghasilan dengan manfaat (beban) bersih pajak

275

276



penghasilan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

September 2012 September 2011 2011 2010 20099 Bulan 9 Bulan 1 tahun 1 tahun 1 tahun

Rp Rp Rp Rp Rp

Laba (Rugi) Konsolidasian Sebelum Pajak Penghasilan 105.731 97.591 145.945 32.614 (410.033)Rugi Entitas Anak sebelum Pajak Penghasilan Bersih 220 115 299 -- --Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan 105.951 97.706 146.244 32.614 (410.033)

Manfaat (Beban) Pajak dengan Tarif yang Berlaku: 30 September 2012: 25% x Rp (105.951) (26.488) -- -- -- -- 30 September 2011: 25% x Rp (97.706) -- (24.427) -- -- -- 31 Des 2011: 25% x Rp (146.244) -- -- (36.561) -- -- 31 Des 2010: 25% x Rp (32.614) -- -- -- (8.153) -- 31 Des 2009: 28% x Rp 410.033 -- -- -- -- 114.809 Jumlah (26.488) (24.427) (36.561) (8.153) 114.809Pengaruh Pajak atas Beda Tetap:

Denda dan Bunga Pajak (410) (151) (241) -- (3.916)Beban Umum dan Administrasi (64) (24) (808) (151) (39)Sewa Tanah 82 73 109 33 99Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Pajak Final 14 26 61 14 33Penyesuaian Tahun Berjalan -- -- 2.177 -- 4.467Penyesuaian atas Perubahan Tarif -- -- -- -- (1.345)Rugi Fiskal Tahun Berjalan -- -- -- -- (12.108)

(378) (76) 1.299 (104) (12.810)Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999Beban Pajak Kini -- -- -- -- --Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan (26.866) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999

Hasil Pemeriksaan Pajak Pada tahun 2008, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2006 sebagai berikut:

Tahun Pajak Nomor Tanggal Terbit

Kurang (Lebih) Bayar Pajak

- SKPLB PPh Badan 2006 00066/406/06/092/08 25-Sep-08 (5.091)- STP PPN 2006 2006 00051/107/06/092/08 25-Sep-08 63- SKPKB PPN 2006 2006 00053/207/06/092/08 25-Sep-08 533- SKPKB PPh 21 2006 00013/201/06/614/08 10-Nov-08 207- SKPKB PPh 23 2006 00016/203/06/614/08 10-Nov-08 26

(4.262)

Keterangan

Pada tanggal 15 Januari 2009, Perusahaan menerima SKPLB PPN September 2008 nomor 00007/407/08/092/09 sebesar Rp 37.808, SKPKB PPN Januari Agustus 2008 nomor 00001/207/08/092/09 sebesar Rp 469 dan STP PPN Januari September 2008 nomor 00005/177/08/092/09 sebesar Rp 7. Setelah memperhitungkan kompensasi SKPKB PPN tersebut, jumlah restitusi atas SKPLB PPN tahun 2008 yang diterima Perusahaan pada tahun 2009 adalah sebesar Rp 37.332.

276

277



Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan telah menerima Surat Keputusan atas keberatan yang menyatakan bahwa Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan atas SKPLB PPh Badan tahun 2006 dengan menambahkan Rp 793 pada SKPLB PPh Badan 2006 menjadi sebesar Rp 5.884. Pada tanggal 20 November 2009, Perusahaan menerima SPMKP Nomor SP-311/WPJ.19/KP.0208/2009 atas lebih bayar PPh Badan tahun 2006, jumlah yang diterima Perusahaan sebesar Rp 793. Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan koreksi atas piutang pajak Perusahaan sebesar Rp 10.971. Koreksi ini dilakukan atas adanya perbedaan antara Lebih Bayar tahun 2006 menurut Laporan Audit sebesar Rp 16.855 dengan Lebih Bayar berdasarkan Keputusan Keberatan yang diterima Perusahaan pada tahun 2009 sebesar Rp 5.884. Pada tahun 2011 dan 2010, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2007 sebagai berikut:



- SKPLB PPh Badan 2007 2007 00051/406/07/092/10 20-Jul-10 (4.679)- SKPKB PPN Januari 2007 2007 00248/207/07/092/10 20-Jul-10 121- SKPKB PPN Februari 2007 2007 00249/207/07/092/10 20-Jul-10 180- SKPKB PPN Maret 2007 2007 00250/207/07/092/10 20-Jul-10 155- SKPKB PPN April 2007 2007 00251/207/07/092/10 20-Jul-10 202- SKPKB PPN Mei 2007 2007 00252/207/07/092/10 20-Jul-10 133- SKPKB PPN Juni 2007 2007 00253/207/07/092/10 20-Jul-10 167- SKPKB PPN Juni 2007 2007 00254/207/07/092/10 20-Jul-10 210- SKPKB PPN Agustus 2007 2007 00255/207/07/092/10 20-Jul-10 209- SKPKB PPN September 2007 2007 00256/207/07/092/10 20-Jul-10 236- SKPKB PPN Oktober 2007 2007 00257/207/07/092/10 20-Jul-10 216- SKPKB PPN November 2007 2007 00258/207/07/092/10 20-Jul-10 235- SKPKB PPN Desember 2007 2007 00259/207/07/092/10 20-Jul-10 116- STP PPN Jan 07 sd Dec 07 2007 00008/107/07/092/10 6-Aug-10 139- SKPKB PPh Pasal 21 2007 00032/201/07/614/10 26-Aug-10 58- SKPKB PPh Pasal 23 2007 00020/201/07/614/10 26-Aug-10 239- STP Bunga PPh Pasal 21 2007 00014/109/07/614/10 9-Feb-11 3- STP Bunga PPh Pasal 23 2007 00015/109/07/614/10 9-Feb-11 14

(2.046)

Keterangan

SKPLB PPh Badan tahun pajak 2007 telah dipindahbukukan dengan kurang bayar Pajak Pertambahan Nilai dengan total nilai sebesar Rp 2.179 dan sisanya sebesar Rp 2.499 diterima oleh Perusahaan pada tanggal 9 Agustus 2010. Atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan tersebut dan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPN untuk masa dan tahun pajak 2007, Perusahaan mengajukan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak pada tanggal 15 Oktober 2010. Untuk SKPKB PPh 21 dan SKPKB PPh 23 telah dilakukan pembayarannya pada bulan November 2010, sedangkan untuk STP Bunga PPh 21 dan STP Bunga PPh 23 pembayarannya dilakukan pada bulan Mei 2011. Pada tanggal 11 Oktober 2011 Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak menolak keberatan Perusahaan. Selanjutnya Perusahaan melakukan banding atas penolakan keberatan Dirjen Pajak tersebut pada tanggal 21 Desember 2011. Belum terdapat keputusan Pengadilan Pajak atas banding Perusahaan.

277

278



Pada tahun 2010, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2008 sebagai berikut:



- SKPLB PPh Badan 2008 2008 00057/406/08/092/10 23-Aug-10 (29.022)- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00014/201/08/615/10 2-Sep-10 194- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00013/201/08/615/10 2-Sep-10 67- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00042/201/08/624/10 6-Sep-10 77- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00042/201/08/433/10 31-Aug-10 45- SKPKB PPh Pasal 23 2008 00044/203/08/433/10 31-Aug-10 110- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00023/201/08/615/10 7-Sep-10 221- SKPKB PPh Pasal 21 2008 00010/201/08/618/10 22-Sep-10 110- SKPKB PPh Pasal 23 2008 00010/203/08/614/10 7-Sep-10 1.422- SKPKB PPh Pasal 4(2) Final 2008 00008/240/08/614/10 7-Sep-10 3

(26.774)

Keterangan

Perusahaan mengajukan keberatan ke KPP pada tanggal 18 Nopember 2010. Dalam surat Keputusan atas keberatan, Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan atas SKPLB PPh Badan menjadi Rp 29.022, menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 21 No. 00014/201/08/615/10, menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 21 No. 00013/201/08/615/10, mengabulkan seluruhnya keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 21 No. 00042/201/08/433/10, mengabulkan sebagian keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 23 No. 00044/203/08/433/10, menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 21 No. 00023/201/08/614/10, menolak keberatan Perusahaan atas SKPKB PPh 23 No. 00010/203/08/614/10. Atas Keputusan keberatan, Perusahaan hanya mengajukan Banding atas SKPLB PPh Badan 2008 No. 00057/406/08/092/10 dan SKPKB PPh 23 No. 00044/203/08/433/10. Hasil keputusan pajak lainnya disetujui Perusahaan. Selanjutnya Perusahaan melakukan banding atas penolakan keberatan Dirjen Pajak tersebut pada tanggal 3 Nopember 2011 ke Pengadilan Pajak Jakarta Pusat. Pada tanggal 24 Nopember 2011, Pengadilan Pajak Jakarta Pusat menerima surat permohonan banding Perusahaan. Pada tanggal 28 Juni 2012, sehubungan dengan surat permohonan banding yang diajukan, Perusahaan menerima surat permintaan bantahan dari Pengadilan Pajak atas SKPKB PPh 23 Masa tahun 2008 nomor 00044/203/08/433/10. Pada tahun 2011, Perusahaan menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tahun pajak 2009 sebagai berikut:

Keterangan Tahun Pajak Nomor Tanggal Terbit


- SKPLB PPh Badan 2009 2009 00022/406/09/092/11 16-Jun-11 (19.207)- SKPKB PPN Januari 2009 2009 00228/207/09/092/11 16-Jun-11 14- SKPKB PPN Pebruari 2009 2009 00229/207/09/092/11 16-Jun-11 4- SKPKB PPN Maret 2009 2009 00230/207/09/092/11 16-Jun-11 3- SKPKB PPN April 2009 2009 00231/207/09/092/11 16-Jun-11 3- SKPKB PPN Mei 2009 2009 00232/207/09/092/11 16-Jun-11 5- SKPKB PPN Juni 2009 2009 00233/207/09/092/11 16-Jun-11 4- SKPKB PPN Juli 2009 2009 00234/207/09/092/11 16-Jun-11 9- SKPKB PPN Agustus 2009 2009 00235/207/09/092/11 16-Jun-11 145- SKPKB PPN September 2009 2009 00236/207/09/092/11 16-Jun-11 119- SKPKB PPN Oktober 2009 2009 00237/207/09/092/11 16-Jun-11 14- SKPKB PPN Nopember 2009 2009 00238/207/09/092/11 16-Jun-11 12

278

279



Keterangan Tahun Pajak Nomor Tanggal Terbit


- SKPKB PPN Desember 2009 2009 00239/207/09/092/11 16-Jun-11 3.903- STP PPN Jan sd Des 2009 2009 00044/107/09/092/11 16-Jun-11 568- SKPKB PPh Pasal 4(2) Final 2009 2009 00011/240/09/614/11 5-Jul-11 26- SKPKB PPh pasal 21 2009 00029/201/09/614/11 5-Jul-11 755- SKPKB PPh Pasal 23 2009 00016/203/09/614/11 5-Jul-11 817- SKPKB PPh Pasal 26 2009 00001/204/09/614/11 5-Jul-11 997- STP PPh pasal 26 2009 00001/104/09/614/11 13-Jun-11 18- STP PPh Pasal 21 2009 00042/101/09/614/11 13-Jun-11 1- SKPKB Pasal 21 2009 00032/201/09/615/11 30-Jun-11 19- SKPKB Pasal 21 2009 00024/201/09/433/11 24-Jun-11 4

(11.767) Pada tanggal 6 Juli 2011, Dirjen Pajak menerbitkan SPMKP atas lebih bayar PPh Badan Perusahaan sebesar Rp 19.207. Setelah memperhitungkan kompensasi hutang pajak sebesar Rp 587, jumlah bersih yang diterima Perusahaan sebesar Rp 18.620. Perusahaan mengajukan keberatan atas terbitnya SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2008 pada tanggal 12 September 2011. Perusahaan telah mengajukan keberatan atas keputusan hasil pemeriksaan pajak tahun 2009 tersebut. Pada tanggal 9 Januari 2012, diterbitkan hasil pemeriksaan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atas Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk tahun pajak 2010. Perusahaan mengajukan sanggahan atas hasil pemeriksaan tersebut pada tanggal 19 Januari 2012. Pada bulan Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) tahun pajak 2010 sebagai berikut:



- SKPLB PPh Badan 2010 2010 00002/406/10/092/12 3-Feb-12 (21.055)- SKPKB PPN Barang dan Jasa 2010 00042/207/10/092/12 3-Feb-12 25.434- STP PPN Barang dan Jasa 2010 00002/107/10/092/12 3-Feb-12 4.376- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00012/201/10/614/12 17-Feb-12 651- SKPKB PPh Pasal 4 ayat (2) Final 2010 00002/240/10/614/12 17-Feb-12 0- SKPKB PPh Pasal 23 2010 00003/203/10/614/12 17-Feb-12 1.333- SKPKB PPh Pasal 26 2010 00001/204/10/614/12 17-Feb-12 2.222- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00001/201/10/615/12 17-Feb-12 6- SKPKB PPh Pasal 21 2010 00004/201/10/433/12 20-Feb-12 28

Jumlah 12.995

Keterangan

Atas hasil pemeriksaan pajak diatas, Perusahaan telah mengajukan keberatan kepada Kantor Pelayanan Pajak dan sampai saat ini masih dalam proses.

279

280



Pada tanggal 17 Februari 2012, Perusahaan menerima Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atas kelebihan pembayaran pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan tahun pajak 2010 sebesar Rp 21.055 yang dikompensasikan dengan kekurangan pembayaran pajak untuk masa dan tahun pajak 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 sebesar Rp 4.699, sehingga jumlah yang diterima Perusahaan sebesar Rp 16.356. Rincian kompensasi utang pajak melalui potongan SPMKP sebagai berikut:

Nomor Nomor Surat Ketetapan Masa/ Tahun Pajak Jumlah (Rp)

1 00011/240/09/614/11 12-2009 9 2 00008/103/11/614/11 11-2011 0 3 00042/101/09/614/11 7-2009 1 4 00001/104/09/614/11 9-2009 18 5 00002/240/10/614/12 12-2010 0 6 00001/201/10/615/12 2010 6 7 00010/201/08/618/10 2008 88 8 00042/201/08/624/10 2008 69 9 00024/201/09/433/11 2009 4 10 0004/201/10/433/12 2010 28 11 00002/107/10/092/12 2010 4.376 12 -- 2012 100

4.699

Pada tanggal 20 Januari 2012, Pengadilan Pajak Jakarta Pusat telah menerima surat permohonan banding Perusahaan atas penolakan Dirjen Pajak keberatan terhadap keberatan Perusahaan atas terbitnya SKPLB dan SKPKB untuk tahun pajak 2007. Belum terdapat keputusan Pengadilan Pajak atas banding Perusahaan. Perusahaan membayar atas SKPKB tahun 2008 sebesar Rp 1.616 pada tanggal 21 Maret 2012 yang terdiri dari Pajak PPh 4(2) sebesar Rp 3, PPh 23 sebesar Rp 1.422 dan PPh 21 sebesar Rp 191. Pada tanggal 14 Juni 2012, Perusahaan menerima Keputusan Keberatan dari Dirjen Pajak. Dalam surat tersebut, Dirjen Pajak mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB PPN nomor 00236/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00237/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00238/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00232/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00233/207/09/092/11, menolak keberatan WP atas SKPKB nomor 00234/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00235/207/09/092/11, mengabulkan sebagian keberatan WP atas SKPKB nomor 00228/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00229/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00230/207/09/092/11, mengabulkan seluruhnya keberatan WP atas SKPKB nomor 00231/207/09/092/11.

280

281



12. Liabilitas Sewa Pembiayaan

Pembayaran sewa minimal berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Pembayaran yang Jatuh Tempo2010 -- -- -- -- 6.7112011 -- 1.187 -- 3.746 3.4082012 1.449 5.805 5.805 2.818 3.9482013 4.658 4.700 4.700 1.877 --2014 3.085 3.117 3.117 -- --2015 1.944 1.957 1.957 -- --2016 10 -- -- -- --

Jumlah Pembayaran Sewa Minimal 11.146 16.766 15.578 8.440 14.068

Dikurangi Beban Keuangan Masa Depan (1.401) (2.704) (2.680) (1.387) (2.499)

Nilai Kini Pembayaran Sewa Minimal 9.745 14.062 12.898 7.053 11.569

Bagian yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun (1.195) (1.212) (4.432) (2.937) (5.441)Bagian Jangka Panjang 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128


13. Modal Saham

Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

PersentaseJumlah Pemilikan Jumlah

Nama Pemegang Saham Saham % Rp

PT Cakra Bhakti Para Putra 4.020.063.930 93,79% 402.006 Ahli Waris Alm. The Tjahjono Tedjokoesoemo 126.436.750 2,95% 12.644 Pandu Lokiswara Salam 50.087.705 1,17% 5.009 Nugraha Salam 50.008.150 1,17% 5.001 Yamin Salam 39.395.500 0,92% 3.940 Total 4.285.992.035 100,00% 428.599

30 September 2012

281

282





PT Cakra Bhakti Para Putra 804.012.786 93,79% 402.006 Ahli Waris Alm. The Tjahjono Tedjokoesoemo 25.287.350 2,95% 12.644 Pandu Lokiswara Salam 10.017.541 1,17% 5.009 Nugraha Salam 10.001.630 1,17% 5.001 Yamin Salam 7.879.100 0,92% 3.940 Jumlah 857.198.407 100,00% 428.599

31 Desember 2011



PT Cakra Bhakti Para Putra 801.890.256 93,54% 400.945 Ahli Waris Alm. The Tjahjono Tedjokoesoemo 25.287.350 2,95% 12.644 Pandu Lokiswara Salam 10.017.541 1,17% 5.009 Nugraha Salam 10.001.630 1,17% 5.001 Yamin Salam 10.001.630 1,17% 5.001 Jumlah 857.198.407 100,00% 428.599

30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009

Berdasarkan akta jual beli saham No. 84 dan 85 tanggal 30 Desember 2011 oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, SH, Notaris di Surabaya, telah dilangsungkan jual beli atas 2.122.530 lembar saham Perusahaan milik Yamin Salam kepada PT Cakra Bhakti Para Putra, perusahaan induk. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia telah menerima pemberitahuan perubahan kepemilikan saham Perusahaan dari Yamin Salam kepada PT Cakra Bhakti Para Putra sebanyak 2.122.530 saham dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-04438 tanggal 8 Februari 2012. Berdasarkan akta pernyataan keputusan rapat Perusahaan No. 48 tanggal 5 April 2012 oleh Dr. Irawan Soerodjo, SH, M.Si, Notaris di Jakarta, menyetujui di antaranya pengubahan nilai nominal saham dari Rp 500 (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 100 (dalam Rupiah penuh) dan peningkatan modal dasar Perusahan dari Rp 1.600.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) menjadi Rp 1.700.000.000.000 (dalam Rupiah penuh). Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No. AHU-25504.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 11 Mei 2012.

14. Surplus Revaluasi - Bersih

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Surplus Revaluasi Awal Tahun 215.833 132.193 132.193 132.193 --Penambahan Tahun/ Periode Berjalan 119.672 -- 111.520 -- 176.257Pajak Tangguhan atas Surplus Revaluasi (29.918) -- (27.880) -- (44.064)Saldo Akhir Tahun/ Periode 305.587 132.193 215.833 132.193 132.193


282

283



15. Penjualan dan Pendapatan Jasa

2012 2011 2011 2010 2009(9 Bulan) (9 Bulan) (1 Tahun) (1 Tahun) (1 Tahun)

Rp Rp Rp Rp RpLokal

Strip dan Plat 470.008 280.534 408.415 291.724 340.948Pipa Spiral 436.956 242.784 359.228 160.225 244.778Pipa Air 376.196 293.906 425.261 336.481 284.205Pipa Hitam 365.359 282.074 395.772 240.958 256.980Pipa Mekanis 232.212 224.359 307.023 219.285 186.164Pipa Perabot 115.341 85.222 122.920 85.441 105.255Pipa Hitam API 76.902 71.470 311.436 72.786 62.945Pipa Stainless 55.059 42.309 56.657 61.991 48.955Tiang 24.434 39.320 49.062 8.889 3.290Engsel 4.578 3.789 5.215 4.384 3.836Jasa dan Lain-lain 18.513 15.330 17.153 7.995 27.979

Sub Jumlah 2.175.558 1.581.097 2.458.142 1.490.159 1.565.335 Ekspor

Pipa Hitam 24.569 10.835 12.543 29.132 19.354Pipa Air 20.797 12.380 16.342 36.160 27.242Pipa Spiral 15.341 63.492 77.918 145.783 149.863Tiang 344 4.490 6.425 248 --Pipa Perabot -- -- -- -- 287Strip dan Plat -- -- -- 805 --Lainnya 359 2.778 6.048 8.987 23.020

Sub Jumlah 61.410 93.975 119.276 221.115 219.766Jumlah 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101


Penjualan dan pendapatan jasa untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 dan tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 23.838, Rp 16.560, Rp 27.911, Rp 26.254 dan Rp 44.401 (Catatan 23). Tidak terdapat penjualan kepada pelanggan yang jumlahnya melebihi 10% dari jumlah penjualan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 dan tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009. Pendapatan jasa merupakan pendapatan atas jasa proses pemotongan coil, jasa proses pelapisan pipa dan jasa pembuatan pipa (tooling).

283

284



16. Beban Pokok Penjualan


Rp Rp Rp Rp Rp

Pemakaian Bahan Baku 1.806.934 1.297.633 1.964.002 1.267.474 1.535.764Tenaga Kerja Langsung 24.879 20.482 28.525 24.361 21.412Beban Pabrikasi 222.698 189.502 259.568 225.903 275.320Jumlah Beban Produksi 2.054.511 1.507.617 2.252.095 1.517.738 1.832.496Persediaan Barang JadiAwal Tahun 309.872 239.070 239.070 196.307 358.813Realisasi penyisihan penurunan nilai persediaan -- -- -- (2.030) (20.118)Akhir Tahun (415.169) (305.390) (309.872) (239.070) (196.307)Beban Pokok Penjualan 1.949.214 1.441.297 2.181.293 1.472.945 1.974.884


Pembelian bahan baku masing-masing pada periode 9 (sembilan) bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 serta tahun - tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 1.340, Rp 2.287, Rp 3.130, Rp 1.864 dan Rp 7.237 (Catatan 23). Berikut adalah rincian pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah penjualan masing-masing pada periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011, serta tahun tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Gs Global Corporation 404.583 377.183 559.672 129.140 39.315 Marubeni - Tochu Steel, Pty, Ltd 258.902 137.549 157.324 138.215 108.275 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk 252.708 237.170 348.012 304.613 309.413Hyosung Corporation 245.614 124.619 306.728 20.855 --Jumlah 1.161.807 876.521 1.371.736 592.823 457.003


17. Beban Penjualan


Rp Rp Rp Rp RpEkspor dan Pengiriman 36.867 18.837 35.680 40.467 41.317Gaji dan Tunjangan 8.106 6.472 8.537 8.698 8.510Komisi dan Klaim 6.227 12.150 51.613 22.433 16.552Iklan dan Jamuan 888 697 1.062 834 690Penyusutan (Catatan 8) 143 47 902 69 373Lain-Lain 4.283 4.870 5.872 11.673 2.406Jumlah 56.514 43.073 103.666 84.174 69.848


284

285



18. Beban Umum dan Administrasi


Rp Rp Rp Rp RpGaji dan Tunjangan 16.826 12.460 16.382 14.733 16.178 Imbalan Pasca Kerja (Catatan 20) 6.093 6.319 8.427 8.190 7.230 Perbaikan dan Pemeliharaan 2.592 1.901 2.420 2.549 4.429 Pajak dan Perijinan 1.919 1.589 3.526 518 14.059 Honorarium Tenaga Ahli 1.856 3.200 6.841 1.482 3.494 Penyusutan (Catatan 8) 852 414 3.199 779 1.141 Telepon dan Telex 563 480 663 693 689 Listrik dan Air 560 509 710 600 593 Amortisasi Aset Tidak Berwujud 204 232 304 482 1.212 Cadangan Penurunan Nilai Piutang (Catatan 5) -- 3.434 5.613 694 1.847 Jasa Manajemen (Catatan 23) -- 350 1.550 1.272 4.560 Lain-Lain 4.040 2.196 4.926 3.781 2.564 Jumlah 35.505 33.084 54.561 35.773 57.995


19. Beban Bunga dan Keuangan


Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Bunga dari:Hutang Bank 41.738 64.068 81.570 118.659 155.576Liabilitas Sewa Pembiayaan 797 832 1.310 1.318 2.077Hutang Pihak Berelasi 13.066 3.510 9.294 271 2.169

55.601 68.410 92.174 120.248 159.822Provisi dan Administrasi Bank 50.925 25.382 31.892 10.209 11.506Jumlah 106.526 93.792 124.066 130.457 171.328


20. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan tetapnya sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Untuk sebagian karyawan, program ini didanai oleh Perusahaan melalui pembayaran premi asuransi kepada PT Sun Life Financial Indonesia dan PT AXA Financial Indonesia. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan tersebut adalah 1.030 dan 1.107 masing masing pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta 1.062, 1.095 dan 1.195 masing masing pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009.

285

286



Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Liabilitas 56.247 50.535 51.323 47.867 40.384Saldo Polis Asuransi Jiwa (Unit Link) (2.045) (2.209) (2.341) (1.812) (1.489)Nilai Kini Liabilitas Setelah Diperbandingkan 54.202 48.326 48.995 46.065 38.912Nilai Wajar Aset Program -- -- -- -- --Pendanaan 54.202 48.326 48.995 46.065 38.912Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui -- -- -- (630) (1.377)Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (10.936) (9.450) (9.093) (9.938) (5.039)Jumlah Liabilitas - Bersih 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496


Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo Awal Tahun 39.902 35.497 35.497 32.496 31.198Beban Tahun/ Periode Berjalan 6.093 6.319 8.427 8.190 7.230Pembayaran Manfaat (2.729) (2.940) (4.022) (5.189) (5.932)Saldo Akhir Tahun/ Periode 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496


Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Beban Jasa Kini 2.725 2.608 3.479 3.361 2.480Beban Bunga 2.417 2.875 3.833 4.006 4.004Amortisasi Biaya Jasa Lalu Vested 734 99 132 -- --Amortisasi Biaya Jasa Lalu Non Vested -- 473 630 747 746Keuntungan / (Kerugian) Aktuaria yang Diakui 217 264 353 76 --Jumlah 6.093 6.319 8.427 8.190 7.230


Saldo liabilitas imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen, PT Sienco Aktuarindo Utama. Perhitungan saldo liabilitas pasca kerja periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 dan 2011 masing-masing ditentukan berdasarkan laporan penilaian periode Juni 2012 dan 2010 dari aktuaris yang sama.

286

287



Asumsi asumsi aktuaria yang digunakan adalah sebagai berikut :

30 September2012 2011 2010 2009

Tingkat Diskonto Tahunan 6,6% 6,7% 8,7% 10,6%Tingkat Kenaikan Gaji Tahunan 8% 8% 8% 8%Tingkat Kematian CSO 1980 CSO 1980 CSO 1980 CSO 1980Tingkat Cacat dari Tingkat Kematian 1% mortalita 1% mortalita 1% mortalita 1% mortalitaTingkat Pengunduran Diri 10% per tahun di usia 10% per tahun di usia 10% per tahun di usia 10% per tahun di usia

20 tahun dan menurun 20 tahun dan menurun 20 tahun dan menurun 20 tahun dan menurunsecara linear sampai secara linear sampai secara linear sampai secara linear sampai

usia 54 tahun usia 54 tahun usia 54 tahun usia 54 tahunUsia Pensiun Normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahun

31 Desember

21. Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah Asing Rupiah

AsetKas dan Bank USD 233 2.234 368 3.248

RMB 7 11 3 4TWD 4 1 4 1SGD 4 29 31 213MYR 2 6 1 2EUR 1 12 -- --GBP -- 3 -- 2JPY -- 1 2 21

Investasi Jangka Pendek USD -- -- 18.700 164.988 Piutang Usaha USD 5.091 48.816 8.018 70.740 Jumlah Aset 51.113 239.221

LiabilitasHutang Usaha USD 24.071 230.794 43.757 386.072

EUR 123 1.526 26 308 JPY 44 550 17 200 SGD 4 29 3 23 GBP -- 3 -- --

Hutang Bank USD 84.611 811.250 26.532 234.093 Hutang Pihak Berelasi USD 75 719 75 662 Jumlah Liabilitas 1.044.871 621.358 Liabilitas Bersih (993.758) (382.137)

30 September 2012 30 September 2011

287

288



Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rupiah Asing Rupiah Asing Rupiah

AsetKas dan Bank USD 112 1.018 35 313 995 9.350

RMB 12 17 4 6 10 14VND 401 -- 401 -- 401 --TWD 15 5 4 1 5 1SGD -- -- 1 8 -- 3MYR -- -- 2 7 1 2THB 2 -- 2 1 -- --EUR -- -- -- -- -- 4GBP -- 2 -- 2 -- 2JPY 166 19 166 18 231 23

KRW 53 -- 126 1 126 1HKD 2 2 -- -- -- --

Investasi Jangka Pendek USD 2.995 27.158 -- -- -- --Piutang Usaha USD 30.872 279.944 1.488 13.376 5.766 54.200Jumlah Aset 308.166 13.733 63.601

LiabilitasHutang Usaha USD 52.698 461.977 35.916 322.917 19.771 185.844

EUR 16 193 167 2.001 179 2.424JPY 725 85 167 18 14.469 1.472SGD 2 14 38 269 18 121GBP -- -- 1 7 6 90

Hutang Bank USD 32.577 295.406 17.585 158.106 22.704 213.421Hutang Pihak Berelasi USD 75 680 75 674 75 705Jumlah Liabilitas 758.355 483.992 404.076 Liabilitas Bersih (450.189) (470.259) (340.476)

31 Desember 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

22. Laba (Rugi) Per Saham Dasar

2012 2011 2011 2010 2009(9 Bulan) (9 Bulan) (1 tahun) (1 tahun) (1 tahun)

Rp Rp Rp Rp Rp

Laba ( Rugi) yang Diatribusikan kepada PemilikEntitas Induk 78.871 73.099 110.713 24.357 (308.034)

Rata - rata Tertimbang Saham Beredar Setelah MemperhitungkanPerubahan Nominal Saham pada Tahun 2012 4.285.992.035 4.285.992.035 4.285.992.035 4.285.992.035 4.285.992.035

Laba (Rugi) per Saham Dasar (Rupiah Penuh) 18,40 17,06 25,83 5,68 (71,87)


288

289



23. Transaksi dan Saldo Pihak Berelasi

Perusahaan Induk Perusahaan induk dari Perusahaan adalah PT Cakra Bhakti Para Putra yang memiliki kepemilikan saham 93,79% dari jumlah saham Perusahaan pada tanggal 30 September 2012 dan 31 Desember 2011, serta kepemilikan sebesar 93,54% pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 2009.

Entitas Anak Entitas anak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.b.

Transaksi Pihak Berelasi Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Piutang UsahaPT Alam Metal Mercuniaga 4.613 2.208 4.256 1.540 904PT Citra Cakra Logam 402 512 -- -- 218PT Takiron Indonesia 564 654 128 79 188PT Sarana Surya Sakti 2 493 524 -- 3PT Nar Stainless Steel -- -- 6 1.429 --PT Nugraha Purnama -- -- -- -- 1.505PT Sarana Steel Corporation 9 -- -- -- 404Lain-lain 984 663 659 1.615 896Sub Jumlah 6.574 4.530 5.573 4.663 4.118 Cadangan Kerugian Penurunan Nilai -- -- -- -- (1.672)

Jumlah 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446Persentase dari jumlah aset 0,20% 0,20% 0,21% 0,27% 0,13%

Piutang Pihak BerelasiPT Cakra Bhakti Para Putra 5.817 3.191 4.548 1.913 1.831

Persentase dari jumlah aset 0,18% 0,14% 0,17% 0,11% 0,10%

Hutang UsahaPT Sarana Steel Corporation 435 400 679 679 1.351PT Sarana Surya Sakti 228 190 195 195 205

Jumlah 663 590 874 874 1.556 Persentase dari jumlah liabilitas 0,03% 0,03% 0,04% 0,06% 0,10%

Hutang Pihak BerelasiPT Sarana Steel Corporation 84.992 85.000 84.992 40.000 1.646PT Cakra Bhakti Para Putra 61.759 56.481 53.604 4.407 6.281PT Sarana Central Bajatama -- -- -- -- 20.000

Jumlah 146.751 141.481 138.596 44.407 27.927 Persentase dari jumlah liabilitas 5,69% 7,81% 6,60% 3,27% 1,86%


Piutang dan hutang pihak berelasi terkait dengan pinjaman dana antara pihak-pihak berelasi.

Pada 31 Desember 2009 dibentuk cadangan penurunan nilai piutang usaha pihak berelasi sebesar Rp 1.672, yang terdiri dari piutang kepada PT Nugraha Purnama, PT Sarana Steel Corporation dan PT Sarana Surya Sakti, masing-masing sebesar Rp 1.505, Rp 164 dan Rp 3 sehubungan dengan umur piutang yang melebihi dari satu tahun.

289

290



Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban) dengan pihak berelasi:


Rp Rp Rp Rp RpPenjualan dan Pendapatan Jasa

PT Alam Metal Mercuniaga 15.217 10.779 16.313 6.034 9.056PT Citra Cakra Logam 2.813 1.855 3.756 4.116 2.740PT Takiron Indonesia 2.219 1.356 2.396 1.825 715PT Sarana Surya Sakti 269 208 1.146 258 10PT Nugraha Purnama 185 185 203 670 501PT NAR Stainless Steel Center 1 1 5 5.152 507PT Sarana Steel Corporation -- -- -- 1.417 24.249Lain-lain 3.134 2.176 4.092 6.782 6.623

Jumlah 23.838 16.560 27.911 26.254 44.401Persentase dari jumlah penjualan dan pendapatan jasa 1,07% 0,99% 1,08% 1,53% 2,49%

PembelianPT Sarana Surya Sakti 1.317 958 1.324 1.195 1.142PT Sarana Steel Corporation 23 -- 382 491 3.824PT Citra Cakra Logam -- 1.270 1.365 -- 1.786PT NAR Stainless Steel Center -- 59 59 178 485

Jumlah 1.340 2.287 3.130 1.864 7.237Persentase dari jumlah beban pokok penjualan 0,07% 0,16% 0,14% 0,13% 0,37%

Beban Umum dan AdministrasiImbalan Jangka Pendek - Manajemen Kunci 6.302 4.759 6.118 5.877 6.880

Persentase dari beban imbalan jangka pendek - manajemen kunci 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Beban Jasa ManajemenPT Cakra Bhakti Para Putra -- 350 1.550 1.272 4.560

Persentase dari jumlah beban jasa manajemen -- 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%


Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak Berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/TransaksiPT Nugraha Purnama Berelasi karena dibawah kesamaan Penjualan dan pendapatan jasaPT Sarana Surya Sakti Berelasi karena dibawah kesamaan Pembeliaan persediaan, penjualan dan pendapatan jasaPT Sarana Steel Corporation Berelasi karena dibawah kesamaan

PT Citra Cakra Logam Berelasi karena dibawah kesamaan Pembeliaan persediaan, penjualan dan pendapatan jasaPT Takiron Indonesia Berelasi karena dibawah kesamaan Pendapatan jasaPT Alam Metal Mercuniaga Berelasi karena dibawah kesamaan Penjualan dan pendapatan jasaPT NAR Stainless Steel Center Berelasi karena dibawah kesamaan Pembeliaan persediaan, penjualan dan pendapatan jasaPT Cakra Bhakti Para Putra Pemegang saham mayoritas

PT Sarana Central Bajatama Berelasi karena dibawah kesamaan d li

Hutang antar perusahaanDireksi dan Dewan Komisaris Manajemen Kunci Imbalan Kerja Jangka Pendek

Piutang antar perusahaan, hutang antar perusahaan dan beban jasa manajemen

Hutang antar perusahaan, pembeliaan persediaan, penjualan dan pendapatan jasa.

290

291



24. Instrumen Keuangan Derivatif

Pada tanggal 31 Desember 2009, forward exchange contracts dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk senilai USD 900 akan jatuh tempo tanggal 4 Januari 2010. Kerugian nilai wajar dari forward contracts tersebut pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 56. Perusahaan telah menyelesaikan transaksi derivatif forward exchange contracts tersebut pada tanggal 4 Januari 2010.

25. Informasi Segmen Operasi Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha berdasarkan sifat produk dan jasa yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu pipa baja las lurus dan pipa baja las spiral. Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:

Pipa Baja Las Lurus

Pipa Baja Las Spiral

Strip dan Plat

Jasa dan Lain-Lain Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan dan Pendapatan Jasa 1.295.791 452.297 470.008 18.872 2.236.968 Beban Pokok Penjualan (1.949.214)Laba Kotor 287.754

Beban Penjualan (56.514)Beban Umum dan Administrasi (35.505)Penjualan Barang Afval 41.757 Penghasilan Bunga 56 Kerugian Selisih Kurs - Bersih (32.908)Beban Bunga dan Keuangan (106.526)Lain-lain - Bersih 7.617 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 105.731

Pajak Kini --Pajak Tangguhan (26.866)Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (26.866)LABA TAHUN BERJALAN 78.865

BEBAN PAJAK PENGHASILAN

30 September 2012 (9 Bulan)

291

292



Pipa Baja Las Lurus


Strip dan Plat


Rp Rp Rp Rp Rp


Beban Penjualan (43.073)Beban Umum dan Administrasi (33.084)Penjualan Barang Afval 33.073 Penghasilan Bunga 105 Kerugian Selisih Kurs - Bersih 3.488 Beban Bunga dan Keuangan (93.792)Lain-lain - Bersih (2.901)LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 97.591

Pajak Kini --Pajak Tangguhan (24.503)Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (24.503)LABA TAHUN BERJALAN 73.088

30 September 2011 (9 Bulan)


Pipa Baja Las Lurus


Strip dan Plat


Rp Rp Rp Rp Rp


Beban Penjualan (103.666)Beban Umum dan Administrasi (54.561)Penjualan Barang Afval 47.581 Penghasilan Bunga 246 Kerugian Selisih Kurs - Bersih (18.943)Beban Bunga dan Keuangan (124.066)Lain-lain - Bersih 3.229 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 145.945

Pajak Kini --Pajak Tangguhan (35.262)Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (35.262)

LABA TAHUN BERJALAN 110.683

31 Desember 2011 (1 tahun)


292

293



Pipa Baja Las Lurus


Strip dan Plat


Rp Rp Rp Rp Rp


Beban Penjualan (84.174)Beban Umum dan Administrasi (35.773)Penjualan Barang Afval 35.584 Penghasilan Bunga 55 Kerugian Selisih Kurs - Bersih 4.413 Beban Bunga dan Keuangan (130.457)Lain-lain - Bersih 4.637 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 32.614

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Kini --Pajak Tangguhan (8.257)Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih (8.257)LABA TAHUN BERJALAN 24.357


Pipa Baja Las Lurus


Strip dan Plat


Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan dan Pendapatan Jasa 998.513 394.641 340.948 50.999 1.785.101 Beban Pokok Penjualan (1.974.884)Laba Kotor (189.783)

Beban Penjualan (69.848)Beban Umum dan Administrasi (57.995)Penjualan Barang Afval 32.200 Penghasilan Bunga 118 Kerugian Selisih Kurs - Bersih 15.876 Beban Bunga dan Keuangan (171.328)Lain-lain - Bersih 30.727 RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (410.033)

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Kini --Pajak Tangguhan 101.999 Jumlah Beban Pajak Penghasilan - Bersih 101.999 RUGI TAHUN BERJALAN (308.034)


293

294



Penjualan dan pendapatan jasa berdasarkan lokasi pelanggan pada periode 9 bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 serta yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:


Rp Rp Rp Rp Rp

DomesticDKI Jakarta 778.119 604.370 939.661 415.155 503.583Jawa Timur 974.327 600.685 902.038 629.031 627.140Jawa Barat dan Banten 195.841 174.814 243.428 209.575 158.712Jawa Tengah dan Yogyakarta 68.214 46.658 70.533 58.993 35.914Wilayah Sumatera 32.769 13.459 28.055 18.806 33.778Wilayah Sulawesi 38.084 46.387 75.286 30.061 22.710Wilayah Kalimantan 24.940 20.969 30.876 14.361 28.949Wilayah Lainnya 63.264 73.755 168.265 114.177 154.549

2.175.558 1.581.097 2.458.142 1.490.159 1.565.335

Export 61.410 93.975 119.276 221.115 219.766

Total 2.236.968 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101

Wilayah


26. Manajemen Risiko Keuangan

Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia dan internasional. (i) Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak rekanan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.

Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari JumlahRp Rp Rp Rp

Aset KeuanganKas dan Bank 8.060 -- -- 8.060Piutang Usaha - Bersih 354.443 148.155 22.990 525.588Piutang Lain-lain - Bersih 19.538 -- -- 19.538Investasi Saham -- -- 289 289Piutang Pihak Berelasi -- -- 5.817 5.817Jumlah 382.041 148.155 29.096 559.292

30 September 2012

294

295




Aset KeuanganKas dan Bank 11.607 -- -- 11.607Investasi Jangka Pendek -- 165.307 -- 165.307Piutang Usaha - Bersih 287.403 143.551 27.673 458.627Piutang Lain-lain - Bersih 38.544 -- -- 38.544Piutang Pihak Berelasi -- -- 3.191 3.191Jumlah 337.554 308.858 30.864 677.276

30 September 2011


Aset KeuanganKas dan Bank 6.207 -- -- 6.207Investasi Jangka Pendek -- 27.158 -- 27.158Piutang Usaha - Bersih 530.590 141.612 31.510 703.712Piutang Lain-lain - Bersih 22.265 -- -- 22.265Piutang Pihak Berelasi -- -- 4.548 4.548Jumlah 559.062 168.770 36.058 763.890

31 Desember 2011


Aset KeuanganKas dan Bank 6.342 -- -- 6.342Piutang Usaha - Bersih 221.953 46.250 7.543 275.746Piutang Lain-lain - Bersih 43.457 -- -- 43.457Piutang Pihak Berelasi -- -- 1.913 1.913Jumlah 271.752 46.250 9.456 327.458

31 Desember 2010


Aset KeuanganKas dan Bank 17.016 -- -- 17.016Piutang Usaha - Bersih 196.585 67.793 10.417 274.795Piutang Lain-lain - Bersih 42.663 -- -- 42.663Piutang Pihak Berelasi -- -- 1.831 1.831Jumlah 256.264 67.793 12.248 336.305

31 Desember 2009

(ii) Risiko Nilai Tukar Mata Uang

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas dan pinjaman.

295

296



Perusahaan menghadapi risiko naik turunnya nilai mata uang asing terutama disebabkan karena adanya pembelian bahan baku yang dilakukan dalam mata uang asing terutama Dolar Amerika Serikat (USD). Kerugian dapat terjadi dalam kondisi saat jatuh tempo pembayaran pembelian bahan baku maupun pada saat penutupan laporan keuangan, nilai tukar Rupiah melemah dibandingkan pada saat pinjaman pembelian bahan baku diterima. Sehingga liabilitas dalam USD yang ada menimbulkan kerugian kurs pada laporan keuangan Perusahaan. Hal ini secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan, kegiatan operasional dan prospek usaha Perusahaan. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak terdapat risiko signifikan atas fluktuasi mata uang asing dalam transaksi yang dilakukan Perusahaan. Manajemen memantau pergerakan nilai tukar mata uang asing terutama USD.

Dengan asumsi variabel lain konstan, jika nilai tukar mata uang USD menguat terhadap Rupiah sebesar 5%, maka laba sebelum pajak pada 30 September 2012 dan 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 lebih rendah masing-masing sebesar Rp 49.688, Rp 19.107, Rp 22.509, Rp 23.513 dan Rp 17.024.

(iii) Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena Perusahaan memiliki pinjaman bank dan pinjaman sewa pembiayaan.

Perusahaan mengelola dan menekan risiko suku bunga dengan mengupayakan penarikan kredit sesuai dengan kebutuhan operasional, mencari pendanaan dengan struktur suku bunga yang lebih rendah serta kombinasi pinjaman dengan mata uang asing yang memiliki suku bunga yang lebih rendah. Perusahaan selalu memantau suku bunga yang ada baik untuk Rupiah maupun mata uang asing.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan jenis bunga:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas KeuanganTanpa Bunga 481.577 595.748 850.209 413.312 372.699 Bunga Mengambang 1.865.951 1.057.757 1.066.047 834.796 1.061.702 Suku Bunga Tetap 94.737 99.062 97.890 47.053 13.215

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.442.265 1.752.567 2.014.146 1.295.161 1.447.616


Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak penghasilan akan lebih tinggi (rendah) apabila tingkat suku bunga mengambang mengalami perubahan sebagai berikut:

Kenaikan dan Penurunan Dampak terhadap laba dalam satuan Poin sebelum pajak penghasilan

Rp30 September 2012Tingkat Bunga + 100 (18.660)Tingkat Bunga - 100 18.660

296

297



(iv) Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Perusahaan menunjukkan pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan berdasarkan periode jatuh temponya:

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas KeuanganKurang dari 1 TahunHutang Bank 1.687.966 828.149 888.063 739.980 766.886Liabilitas Sewa Pembiayaan 1.195 1.212 4.432 2.937 5.441Hutang Usaha 268.664 426.572 654.050 351.564 291.951Hutang Lain-lain 36.120 21.478 21.605 261 --Biaya yang Masih Harus Dibayar 23.074 10.155 50.376 8.834 14.431Uang Jaminan dari Pelanggan 91.960 81.062 70.573 48.246 39.980Hutang Derivatif -- -- -- -- 56Sub Jumlah 2.108.979 1.368.628 1.689.099 1.151.822 1.118.745

Lebih dari 1 tahunHutang Bank 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816Liabilitas Sewa Pembiayaan 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128Hutang Pihak Berelasi 146.751 141.481 138.596 44.407 27.927Sub Jumlah 333.286 383.939 325.047 143.339 328.871

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.442.265 1.752.567 2.014.146 1.295.161 1.447.616


Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.

engukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut: (i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik

(tingkat 1) (ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset

atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan

(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3)

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Grup untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 1.

297

298



Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2. Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa. Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup: penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis dan; teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen

keuangan lainnya

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian.

Nilai Tercatat Nilai WajarRp Rp

Aset KeuanganKas dan Bank 8.060 8.060Piutang Usaha - Bersih 525.588 525.588Piutang Lain-lain - Bersih 19.538 19.538Piutang Pihak Berelasi 5.817 5.817

Liabilitas KeuanganHutang Bank 1.865.951 1.865.951Hutang Usaha 268.664 268.664Hutang Lain-lain 36.120 36.120Biaya yang Masih Harus Dibayar 23.074 23.074Uang Jaminan dari Pelanggan 91.960 91.960Liabilitas Sewa Pembiayaan 9.745 9.745Hutang Pihak Berelasi 146.751 146.751

30 September 2012

Nilai wajar atas seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang tidak signifikan. Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.

27. Pengelolaan Permodalan

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo hutang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

298

299



2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas BersihJumlah Liabilitas 2.578.406 1.811.655 2.098.570 1.357.669 1.500.711Dikurangi : Kas, Bank dan Investasi Jangka Pendek (8.060) (176.914) (33.365) (6.342) (17.016)Jumlah Liabilitas Bersih 2.570.346 1.634.741 2.065.205 1.351.327 1.483.695Jumlah Ekuitas Disesuaikan 406.949 290.464 328.078 217.365 193.008Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 6,32 5,63 6,29 6,22 7,69


28. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting

Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti tingkat diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan kondisi pasar saat ini. Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba kena pajak masa depan.

Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya.

Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko yang bedampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

29. Rencana Manajemen Perusahaan Industri baja nasional saat ini menghadapi tantangan yang cukup besar, mulai dari makin tingginya biaya produksi, masih lemahnya infrastruktur, serta makin membanjirnya impor baja China. Untuk itu, industri baja nasional harus meningkatkan daya saing dan terobosan agar mampu bertahan di pasar dalam negeri. Tekanan dan gencarnya serbuan produk bahan baku dan pipa baja global ke pasar domestik, meningkatkan tingkat persaingan semakin tinggi dan sulit. Kondisi tersebut telah mengakibatkan Perusahaan mengalami rugi pada tahun 2009 sebesar Rp 308.034 dan mengakibatkan defisit pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 235.591. Namun demikian kondisi tersebut mulai berangsur-angsur membaik sehingga pada tahun 2010 dan 2011, dan periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2012 Perusahaan telah membukukan laba masing-masing sebesar Rp 24.357 dan Rp 110.713 dan Rp 78.871 sehingga saldo defisit pada tanggal 30 September 2012 telah berkurang menjadi Rp 21.650. Dalam rangka menghadapi kondisi sebagaimana dijelaskan diatas serta tingkat persaingan pasar yang semakin tajam terutama terhadap permintaan terhadap produk-produk Perusahaan dan ketersediaan pendanaan Bank dalam kurun waktu tertentu dimasa mendatang, Manajemen Perusahaan telah merencanakan dan melaksanakan serangkaian langkah-langkah antisipasi, perbaikan manajemen dan pengelolaan perusahaan sebagai berikut:

299

300



1. Meningkatkan aktivitas pemasaran agar porsi penjualan ke pemakai akhir (end user) seperti industri otomotif, karoseri, sehingga dapat memperbesar peluang Perusahaan memperoleh margin penjualan.

2. Memperbaiki manajemen persediaan dengan cara melakukan control ketersediaan bahan yang lebih ketat, persediaan yang slow moving di upayakan menjadi fast moving, persediaan pipa dalam proses akan dikurangi pada tingkat yang minimal sehingga persediaan barang jadi lebih banyak yang siap dijual dan dikirim ke customer.

3. Melaksanakan efisiensi biaya disemua lini Perusahaan, optimalisasi tenaga kerja, beban lembur akan ditekan pada tingkat yang memang diperlukan.

4. Segmen wilayah penjualan akan semakin diintensifkan ke luar Jawa, dengan pertimbangan bahwa terdapat peluang pasar yang cukup besar dikarenakan proyek pembangunan infrastruktur di luar Jawa masih cukup besar dan berskala besar dan massal.

5. Melakukan relokasi pabrik ke wilayah Gresik/Lamongan dengan areal pabrik yang cukup luas sehingga diharapkan dapat menampung semua unit-unit Perusahaan yang saat ini tersebar diberbagai wilayah Surabaya dan Pasuruan. Dengan menyatukan semua unit-unit usaha dalam satu kawasan akan dicapai efisiensi yang tinggi dalam proses produksi baik dari sisi waktu maupun dari sisi sumber daya Perusahaan.

6. Peningkatan struktur permodalan Perusahaan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Saham. Walaupun kondisi keuangan global belum sepenuhnya membaik, Manajemen masih mempunyai ekspektasi yang wajar bahwa Perusahaan akan dapat mengelola risiko usaha dengan baik walaupun dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti seperti saat ini. Manajemen juga berkeyakinan bahwa perusahaan masih memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara pantas. Oleh karena itu dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Meskipun Perusahaan masih memiliki saldo defisit dan modal kerja bersih negatif, Pemegang Saham Perusahaan akan memberikan dukungan keuangan, jika diperlukan, untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan.

30. Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

a. Berdasarkan akta nomor 36 tanggal 7 November 2012, Perusahaan menerima persetujuan atas

penarikan dan/ atau penggunaan fasilitas kredit dan perpanjangannya dari Bank BCA atas : - Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp 100.000 (terhitung sejak 8

Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013) - Fasilitas Installment Loan dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 194.816 (terhitung sejak 8 Juli 2012

dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013) - Fasilitas Omnibus L/C dalam bentuk Sight L/C, Usance L/C, SKBDN atas unjuk, SKBDN berjangka,

SKBDN berjangka dibayar atas unjuk, TR dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 200,000 (terhitung sejak 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

- Fasilitas Bank Garansi dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 30.000 (terhitung sejak 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

- Fasilitas Letter of Guarantee dengan jumlah pokok tidak melebihi USD 5,000 (terhitung sejak 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

- Fasilitas Foreign Exchange Line dengan jumlah tidak melebihi USD 6,000 (terhitung sejak 8 Juli 2012 dan berakhir pada tanggal 8 Juli 2013)

b. Pada tanggal 23 November 2012, Perusahaan menerima Keputusan Keberatan dari Dirjen Pajak. Dalam

surat tersebut, Dirjen Pajak menolak keberatan WP atas SKPLB nomor 00002/406/10/092/12 tahun pajak 2010 dengan tetap mempertahankan SKPLB tersebut. Perusahaan akan mengajukan banding atas Surat Keputusan Keberatan tersebut.

300

301



c. Pada tanggal 30 November 2012, Perusahaan mendapatkan Surat Persetujuan Perpanjangan Pembiayaan dari Indonesia Eximbank sampai dengan 9 Desember 2013.

d. Berdasarkan Akta notaris No.3 tanggal 3 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Doktor Irawan

Soerodjo, S.H, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan anggaran dasar dengan status Perusahaan dari Perseroan Terbuka menjadi Perseroan Tertutup, perubahan nama Perusahaan menjadi PT Steel Pipe Industry of Indonesia. Perubahan ini telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat No AHU-62987.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 7 Desember 2012.

e. Berdasarkan Akta notaris No. 154 tanggal 12 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H, notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui perubahan anggaran dasar dengan perubahan anggaran dasar dengan perubahan status Perusahaan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka dan mengubah nama menjadi PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk serta penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak-banyaknya 2.900.000.000 lembar saham. Atas perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No AHU-64386.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.

f. Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada

Bapepam LK (sekarang Otoritas Jasa Keuangan) dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat.

31. Penerbitan Kembali Laporan Keuangan Konsolidasian Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham dan Penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan, Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2012 dan 2011 dan tahun tahun yang berakhir 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian tanggal 1 Januari 2009/ 31 Desember 2008 dengan tambahan penyajian dan tambahan pengungkapan pada Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian dan Laporan Arus Kas Konsolidasian serta Catatan 1, 2, 9, 10, 20, 23, 30 atas Laporan Keuangan Konsolidasian terdahulu.

32. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 17 Januari 2013.

301

302 Final Draft/January 18, 2013 22:00 1 Paraf:

Lampiran I PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN POSISI KEUANGAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

ASETASET LANCARKas dan Bank 8.031 11.602 6.202 6.337 17.011Investasi Jangka Pendek -- 165.307 27.158 -- --Piutang Usaha

Pihak Ketiga - Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 11.176, Rp 16.787,Rp 18.966, Rp 13.353 dan Rp 19.805 per 30 September 2012 dan 2011,31 Desember 2011, 2010 dan 2009 519.011 454.097 698.139 271.083 272.349

Pihak Berelasi - Setelah dikurangi cadangan kerugianpenurunan nilai sebesar Rp 1.672 per 31 Desember 2009 6.574 4.530 5.573 4.663 2.446

Piutang Lain-lain - Bersih 19.538 38.544 22.265 43.457 42.663 Persediaan - Setelah dikurangi penurunan nilai sebesar

sebesar Rp2.030 per 31 Desember 2009 1.762.403 881.733 1.139.960 711.101 673.510 Pembayaran Dimuka 63.944 53.988 14.021 32.796 133.744Pajak Dibayar Dimuka 6.344 5.718 -- -- 82 Jumlah Aset Lancar 2.385.845 1.615.519 1.913.318 1.069.437 1.141.805

ASET TIDAK LANCARPenyertaan Saham Pada Perusahaan Asosiasi 446 -- 446 -- --Penyertaan Saham Pada Entitas Anak 900 900 900 900 900Piutang Pihak Berelasi 6.198 3.492 4.850 2.100 1.922Piutang Pajak 114.852 72.383 72.926 61.833 72.160Aset Pajak Tangguhan -- 35.290 -- 59.794 68.051Aset Tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 23.185, Rp 106.220, Rp 21.056, Rp 71.744, Rp 70.104 per 30 September 2012 dan 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 751.725 490.345 622.338 499.438 539.302

Aset Tidak Berwujud - Bersih 830 1.059 1.034 1.292 1.718As s 31.614 16.422 27.933 13.428 1.049 Jumlah Aset Tidak Lancar 906.565 619.891 730.427 638.785 685.102JUMLAH ASET 3.292.410 2.235.410 2.643.745 1.708.222 1.826.907


.

302


Lampiran II PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN POSISI KEUANGAN Pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 dan 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)

2012 2011 2011 2010 2009Rp Rp Rp Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITASLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Bank Jangka Pendek 1.672.060 815.243 836.439 539.980 651.886Hutang Usaha

Pihak Ketiga 268.001 425.982 653.176 350.690 290.395Pihak Berelasi 663 590 874 874 1.556

Hutang Lain-lain 36.120 21.478 21.606 261 --Hutang Pajak 11.270 11.227 33.252 15.053 12.014Biaya yang Masih Harus Dibayar 23.074 10.155 50.376 8.834 14.431Uang Muka Pelanggan 21.237 7.670 7.472 11.523 7.810Uang Jaminan dari Pelanggan 91.960 81.062 70.573 48.246 39.980

-- -- -- -- 56Hutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun

Hutang Bank 15.906 12.906 51.624 200.000 115.000Liabilitas Sewa Pembiayaan 1.195 1.212 4.432 2.937 5.441

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 2.141.486 1.387.525 1.729.824 1.178.398 1.138.569

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang Pihak Berelasi 147.746 142.476 139.592 45.403 28.923Hutang Jangka Panjang setelah

Dikurangi Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu TahunHutang Bank 177.985 229.608 177.985 94.816 294.816

Liabilitas Sewa Pembiayaan 8.550 12.850 8.466 4.116 6.128Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 43.266 38.876 39.902 35.497 32.496Liabilitas Pajak Tangguhan 60.184 -- 3.348 -- --Keuntungan Ditangguhkan Atas Transaksi

Jual dan Sewa-Balik - Bersih 233 1.315 449 435 775Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 437.964 425.125 369.742 180.267 363.138JUMLAH LIABILITAS 2.579.450 1.812.650 2.099.566 1.358.665 1.501.707

EKUITASModal Saham - Nilai Nominal Rp 100 per saham

pada 30 September 2012 dan Rp 500 per sahampada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009Modal Dasar - 17.000.000.000 saham pada 30 September 2012

dan 3.200.000.000 saham pada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Modal Ditempatkan dan Disetor - 4.285.992.035 saham 428.599 428.599 428.599 428.599 428.599pada 30 September 2012 dan 857.198.407 saham pada 30 September 2011, 31 Desember 2011, 2010 dan 2009

Surplus Revaluasi - Bersih 305.587 132.193 215.833 132.193 132.193Saldo Defisit (21.226) (138.032) (100.253) (211.235) (235.592)Jumlah Ekuitas 712.960 422.760 544.179 349.557 325.200JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3.292.410 2.235.410 2.643.745 1.708.222 1.826.907


Liabilitas Derivatif

303


Lampiran III PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 Serta untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)


Rp Rp Rp Rp Rp

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA 2.236.942 1.675.072 2.577.418 1.711.274 1.785.101

BEBAN POKOK PENJUALAN (1.949.214) (1.441.297) (2.181.293) (1.472.945) (1.974.884)LABA (RUGI) KOTOR 287.728 233.775 396.125 238.329 (189.783)

Beban Penjualan (56.514) (43.071) (103.666) (84.174) (69.848)Beban Umum dan Administrasi (35.504) (33.084) (54.302) (35.773) (57.995)Penjualan Barang Afval 41.757 33.073 47.581 35.584 32.200Penghasilan Bunga 56 105 246 55 118Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Bersih (32.908) 3.488 (18.943) 4.413 15.876Beban Bunga dan Keuangan (106.526) (93.792) (124.066) (130.457) (171.328)Lain-lain - Bersih 7.855 (2.788) 3.269 4.637 30.726LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 105.945 97.706 146.244 32.614 (410.033)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILANPajak Kini -- -- -- -- --Pajak Tangguhan (26.918) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih (26.918) (24.503) (35.262) (8.257) 101.999LABA (RUGI) TAHUN / PERIODE BERJALAN 79.027 73.203 110.982 24.357 (308.034)

Pendapatan Komprehensif Lain Surplus Revaluasi Aset Tetap - Setelah Pajak 89.754 -- 83.640 -- 132.193JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

TAHUN / PERIODE BERJALAN 168.781 73.203 194.622 24.357 (175.841)


304


Lampiran IV PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011, Serta untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)

Modal Disetor Surplus Revaluasi - Saldo Laba (Defisit) Jumlah EkuitasBersih

Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2008 428.599 -- 72.442 501.041

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- 132.193 (308.034) (175.841)Saldo per 31 Desember 2009 428.599 132.193 (235.592) 325.200

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- -- 24.357 24.357Saldo per 31 Desember 2010 428.599 132.193 (211.235) 349.557

Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan -- 83.640 110.982 194.622Saldo per 31 Desember 2011 428.599 215.833 (100.253) 544.179

Saldo per 31 Desember 2010 428.599 132.193 (211.235) 349.557Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- 73.203 73.203Saldo 30 September 2011 428.599 132.193 (138.032) 422.760

Saldo per 31 Desember 2011 428.599 215.833 (100.253) 544.179Jumlah Laba Komprehensif Periode Berjalan -- 89.754 79.027 168.781Saldo 30 September 2012 428.599 305.587 (21.226) 712.960

305


Lampiran V PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA LAPORAN ARUS KAS Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham)


Rp Rp Rp Rp RpARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas dari Pelanggan 2.491.978 1.554.226 2.486.930 1.909.441 1.980.239Pembayaran Kas kepada Pemasok,

Karyawan dan Lain-lain (3.147.025) (1.598.006) (2.606.153) (1.557.979) (1.641.042)Kas Dihasilkan dari (Digunakan untuk) Operasi (655.047) (43.780) (119.224) 351.463 339.197Pembayaran:

Beban Bunga dan Keuangan (106.841) (90.764) (117.040) (127.765) (170.637)Pajak Penghasilan (43.348) (10.550) (11.093) (21.055) (19.284)

Penerimaan Pengembalian Pajak 16.356 19.207 19.207 31.382 37.319Penerimaan Bunga 56 105 246 55 119Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (788.824) (125.782) (227.904) 234.080 186.714

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPencairan (Penempatan) Bersih Deposito Berjangka 27.158 (165.307) (27.158) -- 6.131Hasil Penjualan Aset Tetap 209 -- 2.470 326 --Penyertaan Saham pada Perusahaan Asosiasi (229) -- -- -- --Perolehan Aset Tetap (40.183) (20.463) (44.215) (14.245) (36.712)Penambahan Aset Tidak Berwujud dan Aset Lain - Lain -- -- (22.845) (12.083) --Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (13.045) (185.770) (91.748) (26.003) (30.581) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANKenaikan (Penurunan) Hutang Bank - Bersih 799.903 222.961 231.251 (226.962) (78.793)Kenaikan (Penurunan) Bersih Hutang

kepada Pihak Berelasi 6.886 95.796 91.440 16.469 (61.868)Pembayaran Kewajiban Sewa Pembiayaan (3.153) (1.934) (2.854) (5.620) (11.028)Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 803.636 316.823 319.837 (216.112) (151.689)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 1.767 5.271 185 (8.035) 4.445

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 6.202 6.337 6.337 17.011 14.119

DAMPAK PERUBAHAN KURS PADAKAS DAN BANK 62 (6) (320) (2.638) (1.553)

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN/ PERIODE 8.031 11.602 6.202 6.337 17.011


306


Lampiran VI PT STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA PENGUNGKAPAN LAINNYA Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2012 dan 2011 serta untuk tahun tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 (Dalam Jutaan Rupiah dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham) 1. Umum

Laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas Entitas Induk adalah laporan keuangan tersendiri yang merupakan informasi tambahan atas laporan keuangan konsolidasian

2. Daftar Investasi Pada Entitas Anak dan Asosiasi

Entitas Anak/ Asosiasi DomisiliPT Spindo Engineering Indonesia Surabaya 90%PT Poses Banten 20%

Persentase Kepemilikan

3. Metode Pencatatan Investasi

Investasi pada entitas anak sebagaimana disebutkan dalam laporan keuangan entitas induk dicatat menggunakan metode biaya perolehan.

Telah dipelajari dan disetujui untuk diterbitkan

(Tedja Sukmana Hudianto) (Abbas Daming) (Natalia Wiwoho) (Diana Tjiptowidjojo) Direksi Team Spindo

307

308


309

XVIII. LAPORAN PENILAI

310


311311

312312

313313

314314

315315

316316

317317

318318

319319

320320

321321

322


323

XIX. ANGGARAN DASAR PERSEROAN

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam prospektus ini merupakan Anggaran DasarPerseroan yang terakhir, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Steel PipeIndustry of Indonesia nomor 154 tanggal 12 Desember 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,Magister Sains, Notaris di Jakarta, merupakan pernyataan kembali keputusan rapat pemegang sahamPerseroan yang dibuat di bawah tangan tertanggal 11 Desember 2012 yang telah mendapatkan persetujuandari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU 62987.AH.01.02 Tahun2012 tanggal 7 Desember 2012, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0106751.AH.01.09.tanggal 7 Desember 2012, telah diberitahukan serta diterima pemberitahuan tersebut oleh Menteri Hukumdan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.AHU AH.01.10 44163 tanggal 11 Desember 2012 sertadidaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU 0107771.AH.01.09 Tahun 2012 tanggal 11 Desember2012.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKANPasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama ”PT. STEEL PIPE INDUSTRY OF INDONESIA” (selanjutnya dalamAnggaran Dasar ini cukup disebut dengan ”Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di KotaSurabaya.

2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan DewanKomisaris.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROANPasal 2

Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHAPasal 3

1 Maksud dan tujuan Perseroan ialah:Berusaha dalam bidang industri, perdagangan dan jasa.

2 Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usahasebagai berikut:i. kegiatan usaha utama:

a. menjalankan usaha usaha di bidang industri, yang meliputi industri logam besi dan baja,pembuatan pipa baja, plat baja, c chanel, sarana penunjang industri komponen otomotifdan kendaraan bermotor, sarana penunjang industri otomotif;

b. menjalankan usaha usaha di bidang perdagangan, yang meliputi perdagangan hasil hasilindustri tersebut diatas, termasuk ekspor, impor, interinsulair dan lokal, baik atasperhitungan sendiri maupun atas pihak lain secara komisi, serta menjadi grosir, leveransir,dealer, distributor, agen, perwakilan dari perusahaan lain di dalam negeri maupun di luarnegeri;

c. menjalankan usaha usaha di bidang jasa, yang meliputi pengalbanian pipa baja, barangbarang yang berasal dari logam, besi maupun baja, jasa pencelupan dan penyepuhan logamantara lain meliputi kegiatan pewarnaan, pencelupan dan penyepuhan berbagai macambentuk logam dan atau pipa (galvanis) serta kegiatan usaha terkait.

ii. kegiatan usaha penunjang:a. menjalankan usaha usaha, antara lain:

melakukan pembelian bahan baku berupa besi, baja, logam dan bahan baku lainnyayang diperlukan sehubungan dengan kegiatan usaha utama pada butir i diatas;

mendirikan dan menjalankan pabrik besi baja, mesin mesin dan peralatan peralatanbeserta sarana pendukungnya sehubungan dengan kegiatan usaha utama pada butir idiatas;

324

mengolah bahan setengah jadi menjadi bahan jadi;b. menjalankan usaha usaha lain yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha pada butir i

diatas sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.

MODALPasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp1.700.000.000.000, (satu triliun tujuh ratus miliar Rupiah)

terbagi atas 17.000.000.000 (tujuh belas miliar) saham, masing masing saham bernilai nominalRp100, (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 25,21% (dua puluh lima koma duasatu persen) atau sejumlah 4.285.992.035 (empat miliar dua ratus delapan puluh lima juta sembilanratus sembilan puluh dua ribu tiga puluh lima) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesarRp428.599.203.500, (empat ratus dua puluh delapan miliar lima ratus sembilan puluh sembilan jutadua ratus tiga ribu lima ratus Rupiah) oleh para pemegang saham.

3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa bendaberwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat

pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut;b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Badan

Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ataupenggantinya dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, denganmemperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal;

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroanyang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroandan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atauunsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhiryang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan LembagaKeuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, dengan pendapat wajar tanpapengecualian.

Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Saham saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan dengan persetujuan RapatUmum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan hargatersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan peraturan yang termuat dalamAnggaran Dasar ini, peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal, serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.

5. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalahSaham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untukmemperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan denganpemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Elek TerlebihDahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daltar Pemegang SahamPerseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujuipengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telahterdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing masingpada tanggal tersebut;

b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangkawaktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang undangan dan peraturan yangberlaku di bidang Pasar Modal;

c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapatpersetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat syaratdan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek ditempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan;

325

d. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang HakMemesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yangmemesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitasyang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitasyang tidak diambil terse but wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing masing pemegang saham yang memesantambahan Efek Bersifal Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifal Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegangsaham sebagaimana dimaksud huruf (d) di alas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, EfekBersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagaipembeli siaga dengan harga dan syarat syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

f. Penambahan modal disetor menjadi efektif selelah terjadinya penyetoran, dan saham yangditerbitkan mempunyai hak hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang samayang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk menguruspemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

g. Pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepadapemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran Efek:i. ditujukan kepada karyawan Perseroan;ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,

yang telah dikeluarkan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham;iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh Rapat

Umum Pemegang Saham; dan/atauiv. dilakukan sesuai dengan sebagaimana diatur oleh peraturan perundang undangan dan

peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan penambahan modaltanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

h. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dariketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (g) di atas apabilaketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modalserta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkanmengijinkannya.

6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengansaham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksiberdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujuipengeluaran efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan peraturan yang termuat dalamAnggaran Dasar ini, peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat UmumPemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham saham lebihlanjut harus disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalamAnggaran Dasar ini, peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal.

8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk

menambah modal dasar;b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulansetelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhisepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modalditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar denganmemperhatikan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2(dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi;

326

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini,termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat8.d Pasal ini.

9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinyapenyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (duapuluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak hak yang sama dengan saham lainnya yangditerbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk menguruspersetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

10. Perseroan dapat membeli kembali saham saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10%(sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturanperundang undangan menentukan Iain.Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang undangan danperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SAHAMPasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.

Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan hukumsebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagaipemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang maka mereka yang memilikibersama sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seoranglain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberI kuasa atau yang ditunjuk itu sajayang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham darisaham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yangtimbul atas saham saham tersebut.

5. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebuttidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayarandividen untuk saham itu ditangguhkan.

6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroanmengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yangnamanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu satunya pemegang sahamyang sah atas saham saham tersebut.

7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukumharus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalamRapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang undangan yang berlaku.

8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuanperaturan perundang undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan dibidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham saham Perseroandicatatkan.

SURAT SAHAMPasal 6

1 Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam DaftarPemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku danperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempatdimana saham saham Perseroan dicatatkan.

2 Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham.

327

3 Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham saham yangdimiliki oleh seorang pemegang saham.

4 Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan:a. Nama dan alamat pemegang saham;b. Nomor surat saham;c. Tanggal pengeluaran surat saham;d. Nilai Nominal saham;e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

5 Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:a. Nama dan alamat pemegang saham;b. Nomor surat kolektif saham;c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham;d. Nilai nominaI saham;e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan;f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

6 Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau EfekBersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani olehseorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetaklangsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Warandan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

7 Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaianatau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif). Perseroan menerbitkansertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada BankKustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggotaDewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicelak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulistersebut

8 Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif,sekurang kurangnya mencantumkan:a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan;b. Tanggal pengeluaran sertifikat alau konfirmasi tertulis;c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat alau konfirmasi tertulis;d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis;e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah

sepadan dan dapat pertukarkan antara satu dengan yang lain;f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan sertifikat alau konfirmasi tertulis.

PENGGANTI SURAT SAHAMPasal 7

1 Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;

danb. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2 Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham.3 Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut;c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang

cukup oleh Direksi Perseroan; dand. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di

tempat dimana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) harisebelum pengeluaran pengganti surat saham.

4 Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yangbersangkutan.

328

5 Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi bataldan tidak berlaku lagi.

6 Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan denganmemperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal dilndonesia.

7 Ketentuan dalam Pasal 7 ini, mutatis mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektifsaham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUSPasal 8

1 Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempatkedudukan Perseroan.

2 Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat:a. Nama dan alamat para Pemegang Saham;b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham;c. Jumlah yang disetor atas setiap saham;d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau fidusia alas

saham dan tanggal pembebanan saham tersebut, serta;e. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan

perundang undangan yang berlaku.3 Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan Dewan

Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itudiperoleh.

4 Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksiatau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi).Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham ataupengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamatpemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5 Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusussebaik baiknya.

6 Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jamkerja Kantor Perseroan.

7 Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikandengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau salahseorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi),sesuai dengan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal diIndonesia.

8 Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenaisuatu penjualan, pemindah tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak ataukepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk sahamyang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangandan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di lndonesia.

9 Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia,pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akanditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksimengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan.

PENITIPAN KOLEKTIFPasal 9

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat dalamDaftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untukkepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalamrekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau

329

Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atauPerusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efekReksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif padaLembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalamDaftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik UnitPenyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimanayang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daflar Pemegang SahamPerseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama LembagaPenyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasikolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk olehLembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodiankepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkankonfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroanadalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat sahamtersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapatmemberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar benarpemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar benarhilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila sahamtersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untukpemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/ataumengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yangdimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlahsaham Perseroan yang dimiliki oleh masing masing pemegang rekening pada Bank Kustodian danPerusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnyadiserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RapatUmum Pemegang Saham.

12. Manajer lnvestasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atassaham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dariportofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak lnvestasi Kolektif dan tidak termasuk dalam PenitipanKolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodiantersebut wajib menyampaikan nama Manajer lnvestasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerjasebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak hak lain sehubungan dengan pemilikansaham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif padaLembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaiantersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak hak lain kepada Bank Kustodian dan kepadaPerusahaan Efek untuk kepentingan masing masing pemegang rekening pada Bank Kustodian danPerusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak hak lain sehubungan dengan pemilikansaham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yangmerupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dantidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, sahambonus atau hak hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukanoleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajibmenyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserla jumlah saham yang dimiliki oleh

330

masing masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untukmemperoleh dividen, saham bonus alau hak hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepadaPerseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegangsaham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang undangan danperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah RepublikIndonesia di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAMPasal 10

1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkanpemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan aktapemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atauwakil mereka yang sah atau berdasarkan surat surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hakitu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuksebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikankepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatatpada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang undangan dan peraturan yangberlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

3. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan denganpemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan danPenyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek, dengan melaksanakan pencatatan ataspemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas.

4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasartelah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawaakibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggaptidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan.

5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada suratsaham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Catatan itu harus diberi tanggal danditandatangani oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama, atau kuasa mereka yang sah, atau olehBiro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi.

6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolakuntuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuandalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahansaham tidak terpenuhi.

7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirimpemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh)hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.

8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatatpemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Daftar Pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal iklan pemanggilanuntuk Rapat Umum Pemegang Saham, untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhakhadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud.

10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang sahamatau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atauberdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu waktu dipersyaratkanoleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegangsaham dari saham tersebut.

11. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, denganmemperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang undangan dan peraturanyang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

331

12. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untukmemindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pulasecara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari Pasal ini.

13. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalamDaftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama daripemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut denganmemperhatikan ketentuan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modalserta ketentuan Bursa Efek di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.

14. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yangdiperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangandan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempatdimana saham saham Perseroan dicatatkan.

DIREKSIPasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi terdiri dari sekurang kurangnya 2 (dua) orang anggotaDireksi, seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapatdiangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, denganmemperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratansesuai peraturan perundang undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatan hukum dantidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakanbersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukumkarena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam waktu 5 (lima) tahunsebelum pengangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggotaDireksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkanperaturan perundang undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan anggota Direksi adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat UmumPemegang Saham Tahunan yang ke 5 (kelima) setelah pengangkatan anggota Direksi yang dimaksud,dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikananggota Direksi tersebut sewaktu waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkanalasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam RapatUmum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskanpemberhentiannya kecuali tanggal lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat UmumPemegang Saham.

6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji tiap tiap bulan dan tunjangan lainnya yang besarnya ditentukanoleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Sahamdapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)hari sejak terjadi lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang saham tentang akandiselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu. Masa jabatanseorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatan dari anggotaDireksi yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diumumkan kepada para pemegangsaham tentang akan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru,dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.

9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secaratertulis mengenai maksudnya tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelumtanggal pengunduran dirinya.

10. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonanpengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelahditerimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri

332

sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggung jawabannya sejak pengangkatanyang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum PemegangSaham tersebut.

11. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktusebagaimana dimaksud dalam ayat 10 Pasal ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,pengunduran diri anggota Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat UmumPemegang Saham.

12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksimenjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabilatelah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang barusehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut.

13. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:a. Meninggal dunia;b. Masa jabatannya berakhir;c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham;d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini;e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi berdasarkan ketentuan Anggaran asar

dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

TUGAS DANWEWENANG DIREKSIPasal 12

1. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalammencapai maksud dan tujuannya.

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya,dengan mengindahkan peraturan perundang undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

3. Tugas pokok Direksi adalah:a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivttas Perseroan;b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan;c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib

disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris,sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalamsegala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, sertamenjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, denganpembatasan pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

5. Perbuatan perbuatan Direksi sebagai berikut:a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang

Perseroan di Bank);b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar

negeri;harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Untuk menjalankan perbuatan hukum:a. mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah

kekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1(satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu samalain dalam 1 (satu) tahun buku; atau

b. menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlahkekayaan bersih Perseroan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perseroan, baik dalam 1(satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu samalain;

Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakilipara pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh

333

saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian darijumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yangditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat UmumPemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama.Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) harisebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggalpemanggilan dan tanggal rapat, serta untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham keduatersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Sahamkedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3(dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui lebih dari3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat UmumPemegang Saham.Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidaktercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambilkeputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan olehKetua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ataupenggantinya.

7. Direksi mengumumkan perbuatan hukum untuk melepaskan hak atas atau mengagunkan hartakekayaan Perseroan, termasuk hak atas tanah atau perusahaan perusahaan sebagaimana dimaksuddalam ayat 6, dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, apabilapengumuman tersebut disyaratkan oleh ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturanyang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antarakepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham,dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum PemegangSaham sebagaimana diatur dalam ayat 8 Anggaran Dasar ini.

9. Apabila terjadi sesuatu hal dimana kepentingan Perseroan bertentangan dengan kepentingan pribadi(benturan kepentingan) salah seorang anggota Direksi, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksilainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan, dan dalam hal Perseroan mempunyaikepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan) seluruh anggotaDireksi, maka dalam hal ini Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris, dalam hal Perseroanmempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi (benturan kepentingan)seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Komisaris maka dalam hal ini Perseroan diwakilioleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Rapat UmumPemegang Saham, satu dan lain dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ayat 8 Pasal ini.

10. a. Direktur Utama dan seorang anggota Direksi, berhak dan berwenang bertindak untuk dan atasnama Direksi serta mewakili Perseroan;

b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, hal manatidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggola Direksi lainnya berhakdan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

11. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkatseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atastindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakansesuai dengan Anggaran Dasar.

12. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidaksah.

13. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum PemegangSaham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepadaDewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagiantugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

14. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusanyang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

334

RAPAT DIREKSIPasal 13

1. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang ataulebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris,atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama sama mewakilisedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah,dengan menyebutkan hal hal yang akan dibicarakan.

2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurutketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.

3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yangdisarnpaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima atau dengantelegram, telex, facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat sekurangnya 7 (tujuh) hari sebelumRapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat, sepanjangseluruh anggota Direksi (atau penggantinya, tergantung kasusnya) dapat, dengan tertulis,mengabaikan persyaratan ini atau setuju dengan panggilan yang lebih pendek.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapatyang berisikan hal hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut, dan disertai dengan dokumendokumen yang berhubungan dengan diskusi dalam rapat.

5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utamaPerseroan di dalam wilayah Republik Indonesia.Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidakdisyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah Republik Indonesiasebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusanyang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadirkarena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksiakan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggotaDireksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnyaberdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat;Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusandiambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian darijumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akanmenentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal hal lain dilakukan secara lisan kecuali KetuaRapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritasyang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat.Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah RisalahRapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian harus ditandatanganioleh Ketua Rapat dan salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yanghadir guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Risalah tersebut.Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenaikeputusan yang diambil dalam Bapat yang bersangkutan.Apabila Risalah dibuat oleh Notaris penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, denganketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang

335

dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenar usul yang diajukan secaratertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusanyang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

DEWAN KOMISARISPasal 14

1. Pengawasan Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris. Dewan Komisaris terdiri dari sekurangkurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, seorang diantaranya dapat diangkat sebagaiKomisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Komisaris Utama, danyang lainnya diangkat sebagai Komisaris.Perseroan wajib memiliki Komisaris lndependen sesuai dengan peraturan perundang undangan danperaturan yang berlaku, di bidang Pasar Modal di Indonesia.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhipersyaratan sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku, mampu melaksanakan perbuatanhukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Direksi atau Komisaris yangdinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang tidak pernahdihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan Negara dalam kurun waktu 5(lima) tahun sebelum pangangkatannya.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggotaDewan Komisaris, dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturanperundang undangan yang berlaku.

4. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya RapatUmum Pemegang Saham Tahunan yang ke 5 (kelima) setelah pengangkatan anggota DewanKomisaris yang dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untukmemberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu waktu sebelum masa jabatannyaberakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberikesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskanpemberhentian tersebut, kecuali tanggal lain yang dltentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh RapatUmum Pemegang Saham.

6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukanoleh Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30(tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diumumkan kepada para pemegang sahamtentang akan diadakannya pemanggilan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang akandiselenggarakan untuk mengisi lowongan itu.Masa jabatan seseorang yang diangkat untuk mengisi lowongan tersebut adalah sisa masa jabatandari anggota Dewan Komisaris yang jabatannya telah menjadi lowong tersebut.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya denganmemberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonanpengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) harisetelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut.Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapatdimintakan pertanggung jawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinyadalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

10. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktusebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut,pengunduran diri anggota Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan Rapat UmumPemegang Saham.

11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggotaDewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diritersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota

336

Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota DewanKomisaris tersebut.

12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila :a. Meninggal dunia;b. Masa jabatannya berakhir;c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham;d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini;e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar

ini dan peraturan perundang undangan lainnya.

TUGAS DANWEWENANG DEWAN KOMISARISPasal 15

1. Dewan Komisaris bertugas:a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi dan memberikan

persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat lambatnya sebelum dimulainyatahun buku yang akan datang.

b. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturanperundang undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum PemegangSaham.

c. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran DasarPerseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatanganilaporan tahunan tersebut.

e. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang undangan, serta wajib melaksanakanprinsip prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,pertanggungjawaban, serta kewajaran.

2. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka DewanKomisaris berkewajiban:a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja lahunan Perseroan;b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam Perseroan menunjukkan gejala

kemunduran yang menyolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengandisertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiappersoalan lainnya yang dianggap panting bagi pengelolaan Perseroan.

d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu yang diperlukan

mengenai perkembangan Perseroan.3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan

halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhakmemeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa danmencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain lain surat berharga serta berhakuntuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dansetiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan olehanggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.

4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dan/atau Komite dalammelaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancarantugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh DewanKomisaris atas beban Perseroan.

6. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang ataulebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangandengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang undangan yang berlaku atau melalaikankewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.

7. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada bersangkutan dengan disertai alasan daritindakan tersebut.

337

8. Dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu,Perseroan wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang khusus diadakanuntuk itu yang akan memutuskan apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikanseterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya semula, sedangkan kepada anggota Direksi yangdiberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna memela diri.Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal KomisarisUtama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapatakan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak adaseorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir atau berhalangan, hal mana tidak perlu dibuktikankepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dandari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat UmumPemegang Saham yang bersangkutan.Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakandalam waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah pemberhentian sementara itu maka pemberhentiansementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembalijabatannya.

9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyaiseorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurusPerseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atastanggungan mereka bersama.

10. Dalam hal hanya ada seorang Komisaris maka segala tugas dan wewenang yang diberikan kepadaKomisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARISPasal 16

1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan sekurangnya setiap bulan sekali atau setiap waktu bilamanadianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah anggota DewanKomisaris atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu)pemegang saham atau lebih yang memiliki sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruhjumlah saham dengan hak suara yang sah, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundangDireksi.

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utamaberhalangan oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggotaDireksi disampaikan dengan surat tercatat atau disampaikan secara langsung dengan mendapat tandaterima yang layak, atau dengan telegram, telefax, faksimile yang segera ditegaskan dengan surattercatat sekurangnya 14 (empat belas) hari dan dalam hal mendesak sekurangnya 3 (tiga) harisebeIum Rapat diadakan.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, dan tempat rapat serta acara rapat yangtelah ditentukan sebelumnya atas hal hal yang akan dibicarakan dengan cara terperinci dan disertaidengan dokumen dokumen yang akan digunakan dalam rapat.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utamaPerseroan.Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebuttidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun di dalam wilayah RepublikIndonesia sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebutberhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadiratau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin olehsalah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yanghadir dan/atau diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggotaDewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabilalebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalamRapat tersebut.

338

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambilberdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yangdikeluarkan dalam Rapat.Setiap anggota Dewan Komisaris berhak untuk mengeluarkan satu suara.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akanmenentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1(satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpatandatangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal hal lain dilakukan dengan lisan kecualiketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritasyang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus dibuatRisalah Rapat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan sebagai pengesahannya harusditandatangani oleh Ketua Rapat dan oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk olehdan dari antara mereka yang hadir.Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

13. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untukpihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat DewanKomisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulismengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikanpersetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut.Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusanyang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNANPasal 17

1. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga puluhsatu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku buku Perseroanditutup.

2. Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepadaDewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahunbuku yang akan datang.Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang,dengan memperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal.

3. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan terdiri dari neracadan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai denganketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yangterdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenangdan/atau penggantinya, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota DewanKomisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam RapatUmum Pemegang Saham Tahunan.Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelumtanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimanaditetapkan oleh peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akanmenelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuantenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yangdiperlukan.

339

5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harianberbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 18

1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah:a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 Anggaran Dasar

ini.b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakansewaktu waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini.

2. Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti kedua duanyayaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecualidengan tegas dinyatakan lain.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNANPasal 19

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 (enam) bulansetelah tahun buku Perseroan ditutup.

2. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:a. Direksi wajib mengajukan Laporan Keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi

dari tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut, dan yang telahdiperiksa oleh Akuntan Publik yang harus diajukan untuk mendapat persetujuan dan pengesahanRapat;

b. Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan, tatausaha keuangan dari tahun buku yang bersangkutan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenaiperkembangan Perseroan dimasa yang akan datang, kegiatan utama Perseroan danperubahannya selama tahun buku serta rincian masalah yang timbul selama tahun buku yangmempengaruhi kegiatan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan Rapat;

c. Diputuskan penggunaan laba Perseroan;d. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan

penunjukan akuntan publik yang terdaftar;e. Jika perlu melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan anggota

Dewan Komisaris Perseroan;f. Dapat diputuskan hal hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat Umum

Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.3. Pengesahaan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan,

berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit etdecharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yangtelah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam LaporanTahunan.

4. Dengan memperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ataspermintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yangbersama sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham denganhak suara yang sah.Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunanyang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris.Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal hal yanghendak dibicarakan disertai alasannya.

5. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 setelah lewat waktu 60 (enam puluh)hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, maka

340

pemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiriRapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerahhukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

6. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 harus memperhatikan penetapan PengadilanNegeri yang memberi izin tersebut.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASAPasal 20

1. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksidan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham.

2. Dengan memperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang PasarModal, Direksi wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasaatas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris atau dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yangbersama sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham denganhak suara yang sah.Dewan Komisaris wajib memanggil dan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasayang dimintakan tersebut apabila Direksi tidak memanggil Rapat tersebut dalam tempo 30 (tigapuluh) hari setelah tanggal permintaan tersebut diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris.Permintaan tertulis tersebut harus disampaikan secara tercatat dengan menyebutkan hal hal yanghendak dibicarakan disertai alasannya.

3. Apabila Direksi atau Dewan Komisaris lalai untuk memanggil dan menyelenggarakan Rapat UmumPemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 setelah lewat waktu 60 (enampuluh) hari terhitung sejak surat permintaan itu diterima oleh Direksi atau Dewan Komisaris, makapemegang saham yang bersangkutan yang menandatangani permintaan itu berhak memanggil sendiriRapat atas biaya Perseroan setelah mendapat izin dari Ketua Pengadilan Negeri yang daerahhukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan.

4. Pelaksanaan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 harus memperhatikan penetapan PengadilanNegeri yang memberi izin tersebut.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 21

1. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di:a. tempat kedudukan Perseroan;b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usahanya; atauc. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham saham Perseroan dicatatkan;dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam wilayahNegara Republik lndonesia.

2. Sekurang kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum diberikannya pemanggilan Rapat UmumPemegang Saham dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan,pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, mengumumkan kepada para pemegang sahamdengan cara memasang iklan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam surat kabar harianberbahasa Indonesia yang berperedaran nasional sesuai dengan peraturan perundang undangan danperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, bahwa akan diadakan pemanggilan Rapat UmumPemegang Saham.

3. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus dilakukan sekurang kurangnya 14 (empatbelas) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggalpemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham.Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham harus disampaikan kepada para pemegang sahamdengan pemuatan iklan dalam surat kabar harian berbahasa lndonesia yang berperedaran nasionalatau tempat kedudukan Bursa Efek di Indonesia di tempat dimana saham Perseroan dicatatkan sesuaidengan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham harus mencantumkan tempat, hari, tanggal dan waktumaupun acara rapat, dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus disertaipemberitahuan bahwa neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk

341

para pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal pemanggilan, kecuali diatur lain dalamperaturan perundang undangan di bidang Pasar Modal.Harus diberitahukan juga bahwa salinan salinan neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yangbaru berlalu dapat diperoleh dari Perseroan atas permintaan tertulis dari pemegang saham,permintaan mana harus diterima di kantor pusat Perseroan sekurang kurangnya 7 (tujuh) harisebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bersangkutan diselenggarakan.

5. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat UmumPemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Sahamsebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat UmumPemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akandibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan dimanapun juga dalamwilayah Republik Indonesia.

6. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika:a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham

yang bersama sama mewakili sekurang kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlahseluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan; dan

b. Usul tersebut diterima oleh Direksi sekurang kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum tanggalpemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 22

1. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjukoleh Dewan Komisaris.Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada yang hadir atau semua berhalangan hal manatidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin olehDirektur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun halmana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin olehsalah seorang anggota Direksi.Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan halmana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin olehsalah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk daridan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturankepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat UmumPemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturankepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka Rapat UmumPemegang Saham dipimpin oleh Direktur Utama.Dalam hal Direktur Utama mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalamRapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksiyang tidak mempunyai benturan kepentingan.Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan,maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yangditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untukhadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan olehDireksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Urnum Pemegang Saham, yangdemikian dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek, dengan mengindahkanperaturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di lndonesia.

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dibuatlahrisalah rapat oleh Notaris.Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan Pihak Ketigatentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat.

342

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSANPasal 23

1. a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaranEfek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modaldasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telahdikeluarkan oleh Perseroan, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakanpemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumumantentang akan diadakannya pemanggilan Rapat.

c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan palinglambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengansyarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Sahampertama kecuali mengenai persyaratan kuorum sebagaimana ditetapkan dalam butir d danpemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat UmumPemegang Saham kedua tersebut, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dantanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telahdiselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yangmengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa yang sah dari pemegang saham yangmewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suarayang sah.

e. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka ataspermohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan,pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh KetuaBadan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ ataupenggantinya.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa.Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh DireksiPerseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang undang dan peraturan perundang undanganyang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerjasebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan.Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan padawaktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan.

3. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untukmengeluarkan 1 (satu) suara.

4. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasadalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalamRapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara.

5. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan suara tertutup yang tidak ditandatanganidan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatandari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.

6. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidakmengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suaramayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

7. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusanberdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil denganpemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suarayang dikeluarkan secara sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasarini ditentukan lain.Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka keputusan mengenai diriorang akan ditentukan melalui undian sedangkan mengenai hal hal lain maka usul harus dianggapditolak.

343

8. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturankepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang undangan di bidang Pasar Modal,dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan

keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yangtidak mempunyai benturan kepentingan;

b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebihdari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimilikioleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegangsaham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh sahamdengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat 8b Pasal ini tidak tercapai, maka dalamRapat Umum Pemegang Saham kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang sahamindependen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham denganhak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independenyang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; dan

d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 8c Pasal ini tidak tercapai, makaatas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraanRapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal danLembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya, termasuk jumlahsuara untuk mengambil keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut denganmemperhatikan peraturan perundang undangan dan peraturan yang belaku di bidang PasarModal.

9. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidangPasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

10. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum PemegangSaham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis denganmenandatangani usul yang bersangkutan.

11. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila:a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan;b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak

langsung, atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secaralangsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan;

c. hal hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlakudi bidang Pasar Modal.

12. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suaradalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut:a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara

Rapat yang bersangkutan; danb. Hal hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham bersama sama yang memiliki

sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh pemegang saham dengan hak suara yangsah; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PENGGUNAAN LABAPasal 24

1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Neraca dan PerhitunganLaba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldolaba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh Rapat Umum PemegangSaham tersebut.

2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkankeputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga harusditentukan Waktu pembayaran dan bentuk dividen.

344

Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftardalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dariRapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambiI.Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham.Ketentuan pengumuman dalam Pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini, berlaku secara mutatis mutandisbagi pengumuman tersebut.

3. Dengan memperhatikan pendapatan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dari pendapatanbersih seperti tersebut dalam Neraca dan Perhitungan Laba Rugi yang telah disahkan Rapat UmumPemegang Saham Tahunan dan setelah dipotong Pajak Penghasilan, dapat diberikan tantieme kepadaanggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan, yang besarnya ditentukan oleh RapatUmum Pemegang Saham, dengan memenuhi ketentuan peraturan perundang undangan danperaturan yang berlaku di Pasar Modal.

4. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutupdengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan labarugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugianyang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikiandengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku.

5. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhakuntuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroanmemungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akandiperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yangdiambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturanperundang undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efekdi Indonesia di tempat dimana saham saham Perseroan dicatatkan.

6. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yangditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan khusus.Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak denganmenyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan.Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkanuntuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan.

PENGGUNAAN DANA CADANGANPasal 25

1. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelahmemperhatikan usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang undanganyang berlaku.

2. Penyisihan laba bersih untuk Dana cadangan dilakukan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (duapuluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yangdiderita oleh Perseroan.

3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat UmumPemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlahsebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan.

4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan carayang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturanperundang undangan yang berlaku.

5. Setiap bunga dan keuntungan lainnya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalamperhitungan laba rugi Perseroan.

PENGUBAHAN ANGGARAN DASARPasal 26

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri olehpemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh sahamyang telah dikeluarkan yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkanmusyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak

345

tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju yang mewakili lebih dari 2/3 (dua pertiga) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa lndonesia.

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dantujuan, kegiatan usaha, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor,serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atausebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal inicukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Man usia Republik Indonesia atau instansiyang berwenang dan/atau penggantinya.

4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini kuorumkehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21(dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakanRapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukanuntuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harusdilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebutdengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwaRapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, sertauntuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukanpengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri olehpemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh sahamdengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian darijumlah suara yang dikeluarkan dengan sah dalam rapat.Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidaktercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambilkeputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan olehKetua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ataupenggantinya.

5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua krediturPerseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh)hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikanperaturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHANPasal 27

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlaku dibidang Pasar Modal, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapatdilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegangsaham atau kuasa mereka yang sah yang bersama sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat)bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui berdasarkanmusyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidakdapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasamereka yang sah yang bersama sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlahsuara yang dikeluarkan dengan sah dalam Rapat.

2. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum yangditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat UmumPemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama.Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) harisebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggalpemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Sahampertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat UmumPemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan RapatUmum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang

346

memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sahdan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusanberdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkansuara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secarasah dalam Rapat.Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidaktercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambilkeputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkanoleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenangdan/atau penggantinya.

3. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedarannasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahanPerseroan sekurang kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum PemegangSaham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang undangan dan ketentuan yangberlaku di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN DAN LIKUIDASIPasal 28

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku, maka pembubaranPerseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri olehpemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama sama mewakili paling sedikit 3/4 (tigaper empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan berdasarkanmusyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidakdicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa merekayang sah yang bersama sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah suara yangdikeluarkan dengan sah dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksudtersebut di atas kuorum yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari danpaling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapatdiselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat UmumPemegang Saham pertama.Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) harisebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut dengan tidak memperhitungkan tanggalpemanggilan dan tanggal rapat, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Sahampertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum, serta untuk pemanggilan Rapat UmumPemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan RapatUmum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yangmemiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sahdan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkanmusyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setujulebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalamRapat.Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidaktercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambilkeputusan dan waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham ditetapkan oleh Ketua BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ataupenggantinya.

2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkanberdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkanpenetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.

3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ataupenetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain.

4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkanpenetapan Pengadilan.

5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam BeritaNegara Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedarannasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia,

347

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau instansi yang berwenang dan/ataupenggantinya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan dan peraturan yang berlakudi bidang Pasar Modal.

6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetapberlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum PemegangSaham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannyapelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing masing akanmenerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk sahamyang mereka miliki masing masing.

8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaansetelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasionaldan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecualidiperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.

10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi:a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan;b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan;c. Pembayaran kepada para kreditor;d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dane. Tindakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)Pasal 29

Untuk hal hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Sahamdianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yangdimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini.

PERATURAN PENUTUPPasal 30

Dalam segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, maka Rapat UmumPemegang Saham yang akan memutuskannya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturanperundang undangan yang berlaku.Menegaskan bahwa setelah keputusan pengubahan nilai nominal sebagaimana telah diuraikan dalamkeputusan agenda acara ketiga dan keputusan peningkatan modal dasar sebagaimana diuraikan dalamkeputusan agenda acara keempat, berlaku efektif sesuai dengan peraturan perundang undangan yangberlaku, dan bertalian dengan Pasal 4 ayat 2 Anggaran Dasar Perseroan, maka susunan pemegang sahamPerseroan adalah sebagai berikut:a. Perseroan Terbatas PT. Cakra Bhakti Para Putra, sejumlah 4.020.063.930 (empat miliar dua puluh juta

enam puluh tiga ribu sembilan ratus tiga puluh) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesarRp402.006.393.000,00 (empat ratus dua miliar enam juta tiga ratus sembilan puluh tiga ribu Rupiah);

b. Ahli waris Almarhum The Tjahjono Tedjokoesoemo, sejumlah 126.436.750 (seratus dua puluh enamjuta empat ratus tiga puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh) saham, dengan nilai nominalseluruhnya sebesar Rp12.643.675.000, (dua belas miliar enam ratus empat puluh tiga juta enamratus tujuh puluh lima ribu Rupiah);

c. Tuan Pandu Lokiswara Salam, sejumlah 50.087.705 (lima puluh juta delapan puluh tujuh ribu tujuhratus lima) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp5.008.770.500, (lima miliar delapanjuta tujuh ratus tujuh puluh ribu lima ratus Rupiah);

d. Tuan Nugraha Salam, sejumlah 50.008.150 (lima puluh juta deIapan ribu seratus lima puluh) saham,dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp5.000.815.000, (lima miliar delapan ratus lima belas ribuRupiah);

e. Tuan Yamin Salam, sejumlah 39.395.500 (tiga puluh sembilan juta tiga ratus sembilan puluh lima ribulima ratus) saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp3.939.550.000, (tiga miliar sembilanratus tiga puluh sembilan juta lima ratus lima puluh ribu Rupiah);

348

sehingga seluruhnya berjumlah 4.285.992.035 (empat miliar dua ratus delapan puluh lima jutasembilan ratus sembilan puluh dua ribu tiga puluh lima) saham dengan nilai nominal seluruhnyasebesar Rp428.599.203.500, (empat ratus dua puluh delapan miliar lima ratus sembilan puluhsembilan juta dua ratus tiga ribu lima ratus Rupiah).

Sehubungan dengan keputusan RAPAT dan pengubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut, maka Rapatmemberikan kuasa kepada:Direksi dan/atau Tuan Ibnu Susanto, baik bersama sama maupun sendiri sendiri, dengan hak untukmemindahkan kuasa ini kepada orang lain yang dikuasakan, untuk menyatakan keputusan Rapat, baikmasing masing maupun keseluruhan dalam akta yang dibuat dihadapan Notaris, dan untuk memohonpersetujuan dan/atau menyampaikan pemberitahuan atas pengubahan Anggaran Dasar dan/ataupengubahan data Perseroan pada instansi yang berwenang dan untuk membuat pengubahan dan/atautambahan dalam bentuk yang bagaimanapun juga yang diperlukan untuk memperoleh persetujuandan/atau diterimanya pemberitahuan tersebut, untuk mengajukan dan menandatangani semuapermohonan dan dokumen lainnya, untuk memilih tempat kedudukan dan untuk melaksanakan tindakanlain yang diperlukan.

Selanjutnya penghadap dengan ini menyatakan dan menjamin sepenuhnya akan kebenaran identitas daripenghadap, yaitu sesuai dengan tanda pengenal serta data data yang disampaikan kepada saya, Notaris;Penghadap dengan ini pula menyatakan telah mengerti dan memahami sepenuhnya atas seluruh dan setiap isiakta ini, sehingga sehubungan dengan hal tersebut diatas maka penghadap dengan ini menyatakanbertanggung jawab sepenuhnya atas hal tersebut serta membebaskan Notaris, atas segala dan setiap akibatyang timbul.

349

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

1. Pemesanan Pembelian Saham

Pemesanan pembelian saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan ketentuan yang tercantum dalamFormulir Pemesanan Pembelian Saham (selanjutnya disebut “FPPS”) dan Prospektus ini. Pemesananpembelian saham dilakukan dengan menggunakan FPPS asli yang dikeluarkan oleh Penjamin PelaksanaEmisi Efek yang dapat diperoleh pada Penjamin Emisi Efek yang namanya tercantum pada Bab XXII dalamProspektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkanoleh Pemesan. Pemesanan pembelian saham yang dilakukan menyimpang dari ketentuan ketentuantersebut di atas tidak akan dilayani. Pemesanan pembelian saham dapat menggunakan FPPS copy namunharus diganti dengan FPPS asli pada saat pengembalian formulir pemesanan dan harus disampaikankepada Para Penjamin Emisi Efek.

Setiap pemesanan saham harus telah memiliki rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodianyang telah menjadi pemegang rekening di KSEI.

2. Pemesan yang berhak

Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atauLembaga/Badan Usaha sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan danPenjatahan Efek Dalam Penawaran Umum Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011

3. Jumlah Pemesanan

Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang kurangnya 500 (lima ratus) sahamdan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 500 (lima ratus) saham.

4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif

Saham saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian TentangPendaftaran Efek Bersifat Ekuitas Pada Penitipan Kolektif yang ditandatangani antara Perseroan denganKSEI nomor SP 0031/PE/KSEI/2012 tanggal 17 Oktober 2012:

A. Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas Saham yang ditawarkan berlaku ketentuansebagai berikut :1. Perseroan tidak menerbitkan saham dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS), tetapi saham

tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam PenitipanKolektif KSEI. Saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening efek selambatlambatnya pada tanggal 21 Februari 2013.

2. Sebelum saham saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek,pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir KonfirmasiPenjatahan (“FKP”).

3. KSEI, Perusahaan Efek, atau Bank Kustodian akan menerbitkan konfirmasi tertulis kepadapemegang rekening sebagai surat konfirmasi mengenai kepemilikan Saham. Konfirmasi Tertulismerupakan surat konfirmasi yang sah atas Saham yang tercatat dalam rekening efek.

4. Pengalihan kepemilikan Saham dilakukan dengan pemindahbukuan antar rekening efek di KSEI.5. Pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas dividen, Saham bonus, hak

memesan efek terlebih dahulu, dan memberikan suara dalam RUPS, serta hak hak lainya yangmelekat pada Saham.

6. Pembayaran dividen, Saham bonus, dan perolehan atas hak memesan efek terlebih dahulukepada Pemegang Saham dilaksanakan oleh Perseroan, atau BAE yang ditunjuk oleh Perseroan,melalui Rekening Efek di KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemilik manfaat (beneficialowner) yang menjadi pemegang rekening efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

350

7. Setelah Penawaran Umum dan setelah saham Perseroan dicatatkan, Pemegang Saham yangmenghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif diKSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek PerusahaanEfek/Bank Kustodian yang telah ditunjuk.

8. Penarikan tersebut dilakukan dengan mengajukan permohonan penarikan saham kepada KSEImelalui Perusahan Efek/Bank Kustodian yang mengelola sahamnya dengan mengisi FormulirPenarikan Efek.

9. Saham saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Surat Sahamselambat lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkanatas nama pemegang saham sesuai permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yangmengelola saham.

10. Pihak pihak yang hendak melakukan penyelesaian transaksi bursa atas Saham Perseroan wajibmenunjuk Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEIuntuk mengadministrasikan Saham tersebut.

B. Saham saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan Surat KolektifSahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi bursa. Informasi lebih lanjutmengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan ditempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.

5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham

Selama Masa Penawaran Umum, para Pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembeliansaham selama jam kerja yang ditentukan dan disampaikan kepada Para Penjamin Emisi Efek dimana FPPSdiperoleh.

Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir dan wajib diajukan oleh Pemesan yangbersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan melampirkan:

Fotocopy jati diri (KTP/Paspor bagi perorangan dan Anggaran Dasar serta Akta PengangkatanDireksi terakhir bagi badan hukum), bagi pemesan badan usaha asing, disamping melampirkanfotocopy paspor/KIMS, AOA dan POA yang berlaku, wajib mencantumkan pada FPPS, nama danalamat di luar negeri secara lengkap dan jelas;

Bukti kepemilikan Rekening Efek atas nama pemesan; dan Bukti pembayaran sebesar jumlah pemesanan.

Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek, Agen Penjual dan Perseroan wajib untuk menolakpemesanan pembelian saham apabila FPPS tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan pemesananpembelian saham diatas tidak terpenuhi.Dalam hal terjadi kelebihan pemesanan efek dan terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan pemesananefek melalui lebih dari satu formulir pemesanan untuk setiap penawaran umum, baik secara langsungmaupun tidak langsung, maka untuk tujuan penjatahan, Manajer Penjatahan hanya dapat mengikutsertakan satu formulir pemesanan efek yang pertama kali diajukan oleh pemesana yang bersangkutanatau sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam PenawaranUmum Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.

6. Masa PenawaranMasa penawaran akan berlangsung 3 (tiga) hari kerja pada tanggal 14 Februari 2013 sampai dengan18 Februari 2013. Dimulai setiap harinya pada pukul 10.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Kecuali padatanggal 18 Februari 2013 akan di tutup pada pukul 12.00 WIB.

7. Tanggal PenjatahanTanggal penjatahan dimana penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek danPerseroan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 20 Februari 2013.

351

8. Pemesanan Pembelian Saham Secara KhususPemesanan pembelian saham secara khusus pada harga perdana oleh para karyawan dan manajemenPerseroan dapat diajukan langsung kepada Perseroan tanpa melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek atauAgen Penjual selama masa penawaran dengan jumlah sebanyak banyaknya 10% (sepuluh) persen darijumlah keseluruhan saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini.

9. Syarat PembayaranPembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, RTGS, pemindahbukuan (PB), cek atau wesel bank dalammata uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) denganmembawa tanda jati diri dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Emisi Efek padawaktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukkan ke dalam rekening Penjamin Pelaksana EmisiEfek pada :

PT Bank Mayapada Internasional TbkKPO Jakarta

No. Rek. 100.30.02923.2Atas Nama: PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas

Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik pihakyang mengajukan (menandatangani) FPPS, (cek dari milik/atas nama pihak ketiga tidak dapat diterimasebagai pembayaran) dan sudah harus diterima secara efektif (in good funds) pada tanggal 18 Februari2013 pada pukul 15.00 WIB. Apabila pembayaran tersebut tidak diterima pada tanggal dan waktu sertarekening di atas, maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan. Pembayarandengan menggunakan cek atau transfer atau pemindahbukuan bilyet giro hanya berlaku pada haripertama.

Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggung jawabpemesan. Semua cek dan bilyet giro bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saatpencairan, cek atau bilyet giro ditolak oleh bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutanotomatis dianggap batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayarandilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer account daribank lain, pemesan harus melampirkan fotocopy Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan danmenyebutkan nomor FPPS/DPPS nya. Pembayaran melalui ATM tidak berlaku. Dalam 1 (satu) Slip Setorantidak diperkenankan untuk diisi dengan campuran jenis pembayaran, misalnya tunai tidak dapat digabungdengan bilyet giro.

10. Bukti Tanda TerimaPara Penjamin Emisi Efek yang menerima pengajuan FPPS akan menyerahkan kembali kepada pemesan,tembusan dari FPPS lembar ke 5 sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Bukti tandaterima pemesanan pembelian saham tersebut bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan. Buktitanda terima tersebut harus disimpan untuk kelak diserahkan kembali pada saat pengembailan uangpemesanan dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan atas pemesanan pembelian saham.Bagi pemesan pembelian saham secara khusus, bukti tanda terima pemesanan pembelian saham akandiberikan langsung oleh Perseroan.

11. Penjatahan Saham

Pelaksanaan penjatahan saham akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek selaku ManajerPenjatahan dengan sistem kombinasi yaitu penjatahan pasti (fixed allotment) dan penjatahan terpusat(pooling) sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek DalamPenawaran Umum Lampiran Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember2011.

Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak pihak yang akan mendapatkanpenjatahan pasti dalam Penawaran Umum. Dalam Penawaran Umum ini, penjatahan pasti (fixedallotment) dibatasi sampai dengan jumlah sebanyak banyaknya 97% (sembilan puluh tujuh persen) darijumlah saham yang ditawarkan dan sisanya sebanyak banyaknya 3% (tiga persen) akan dilakukanpenjatahan terpusat (pooling).

352

(I) Penjatahan Pasti (“Fixed Allotment”)Penjatahan pasti dibatasi sebanyak banyaknya 97% (sembilan puluh tujuh persen) dari jumlah yangditawarkan atau sebesar 2.813.000.000 (dua miliar delapan ratus tiga belas juta) saham, yang akandialokasikan namun tidak terbatas pada Dana Pensiun, Asuransi, Reksadana, Yayasan, Institusi bentuk lain,individu, di dalam negeri.

Dalam hal penjatahan terhadap suatu Penawaran Umum dilaksanakan dengan menggunakan SistemPenjatahan Pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi persyaratapersyaratan sebagai berikut:a. Manajer penjatahan menentukan besarnya persentase dan Pihak yang akan mendapatkan penjatahan

pasti dalam penawaran umum. Penentuan besarnya persentase penjatahan pasti wajibmemperhatikan kepentingan pemesanan perorangan.

b. Jumlah penjatahan pasti sebagaimana dimaksud pada butir a diatas termasuk pula jatah bagi pegawaiPerseroan yang melakukan pemesanan dalam penawaran umum (jika ada) dengan jumlah palingbanyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum.

c. Penjatahan pasti dilarang diberikan kepada pemesan sebagaimana dimaksud pada PeraturanPeraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum LampiranKeputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 pada angka 2huruf a angka 3)

(II) Penjatahan Terpusat (“Pooling”)Penjatahan terpusat dibatasi sebanyak banyaknya 3% (tiga persen) dari jumlah saham yang ditawarkanatau sebesar 87.000.000 (delapan puluh tujuh juta) saham. Jika jumlah Efek yang dipesan melebihi jumlahEfek yang ditawarkan melalui suatu Penawaran Umum, maka Manajer Penjatahan yang bersangkutanharus melaksanakan prosedur penjatahan sisa Efek setelah alokasi untuk Penjatahan Pasti sebagai berikut:a) dalam hal setelah mengecualikan pemesan efek pemesan sebagaimana dimaksud pada Peraturan

Peraturan Nomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran UmumLampiran Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 padaangka 2 huruf a angka 3) dan terdapat sisa saham yang jumlahnya sama atau lebih besar dari jumlahyang dipesan, maka:(i) pemesan yang tidak dikecualikan akan menerima seluruh jumlah Efek yang dipesan;(ii) dan dalam hal para pemesan yang tidak dikecualikan telah menerima penjatahan sepenuhnya

dan masih terdapat sisa Efek, maka sisa Efek tersebut dibagikan secara proporsional kepadapara pemesan sebagaimana dimaksud dalam angka 11 huruf (I) c menurut jumlah yang dipesanoleh para pemesan.

b) dalam hal setelah mengecualikan pemesan Efek sebagaimana dimaksud pada Peraturan PeraturanNomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum LampiranKeputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 pada angka 2huruf a angka 3) menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan

c) dalam hal setelah mengecualikan pemesanan efek sebagaimana dimaksud pada Peraturan PeraturanNomor IX.A.7 tentang Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum LampiranKeputusan Ketua Bapepam LK Nomor Kep 691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 pada angka 2huruf a angka 3) dan terdapat sisa Efek yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, makapenjatahan bagi pemesan yang tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:(i) dalam hal tidak akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan secara

proporsional menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan tanpa pecahan; atau(ii) dalam hal akan dicatatkan di Bursa Efek, maka Efek tersebut dialokasikan dengan memenuhi

persyaratan berikut ini:i. para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di

Bursa Efek, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnyatidak mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi.Jumlah Efek yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuanperdagangan terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana Efek tersebut akantercatat; dan

ii. apabila terdapat Efek yang tersisa, maka setelah satu satuan perdagangan dibagikankepada pemesan yang tidak dikecualikan, pengalokasian dilakukan secara proporsionaldalam satuan perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh para pemesan

353

12. Penundaan Masa Penawaran Umum atau Pembatalan Penawaran Umum

Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masaPenawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lambat 3 (tiga)bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan :Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:a. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh persen) selama 3 (tiga) hari

bursa berturut turut;b. Bencana alam, perang, huru hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan

terhadap kelangsungan usaha Perseroan;dan/atauc. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang

ditetapkan oleh OJK berdasarkan Peraturan Bapepam LK nomor IX.A.2.

13. Pengembalian Uang Pemesanan

Bagi pemesan yang pesanannya ditolak seluruhnya atau sebagian atau dalam hal terjadinya pembatalanPenawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh para PenjaminEmisi di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan. Pengembalian uang tersebut dilakukanselambat lambatnya dalam waktu 2 (dua) hari kerja setelah Tanggal Penjatahan atau tanggaldiumumkannya pembatalan Penawaran Umum.

Pengembalian uang yang lebih dari 2 (dua) hari kerja setelah tanggal penjatahan atau tanggaldiumumkannya pembatalan Penawaran Umum, maka pengembalian uang pemesanan tersebut akandisertai bunga untuk setiap hari keterlambatan yang besarnya dihitung berdasarkan tingkat bungaSertifikat Bank Indonesia 1 (satu) bulan yang berlaku saat itu ditambah 2% (dua persen) per tahun, yangdihitung dari hari kerja ke 3 (tiga) sejak Tanggal Penjatahan secara pro rata untuk setiap hariketerlambatan.

Pembayaran dapat diberikan dengan cek atas nama pemesan yang mengajukan Formulir PemesananPembelian Saham, langsung oleh pemodal di kantor BAE dimana Formulir Pemesanan Pembelian Sahamdiajukan dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham. Bagi pemesan khusus,pengembalian uang diatur dan dilakukan oleh Perseroan.

14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Penjatahan Atas Pemesanan Pembelian Saham

Distribusi Formulir Konfirmasi Penjatahan Saham kepada masing masing rekening efek pemesan sahampada para Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan dimana FPPS yang bersangkutan diajukan akandilaksanakan selambat lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan. FKP atas pemesananpembelian saham tersebut dapat diambil di BAE dengan menunjukkan tanda jati diri pemesan danmenyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham. Penyerahan FKP bagi pemesan pembeliansaham secara khusus akan dilakukan oleh Perseroan.

15. Lain Lain

Dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam suatu penawaran umum, maka Penjamin Emisi Efek,Agen Penjual Efek, Afiliasi dari Penjamin Emisi Efek, atau Afiliasi dari Agen Penjualan Efek dilarangmembeli atau memiliki efek untuk portofolio efek mereka sendiri.

Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, maka Penjamin Pelaksana EmisiEfek, Agen Penjual Efek atau Pihak Terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah dibeli atau akanakan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjamin Emisi Efek kecuali melalui Bursa Efek jika telahdiungkapkan dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.

Pemesan tidak bisa melakukan pembatalan atas pemesanan yang telah diajukan.

354

XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIRPEMESANAN PEMBELIAN SAHAM

Prospektu dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor para Penjamin PelaksanaEmisi Efek dan Penjamin Emisi Efek yang ditunjuk, yaitu Perantara Pedagang Efek yang menjadi anggota bursaefek berikut ini :

PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK

PT. ANDALANARTHAADVISINDOSEKURITASEquity Tower, Lt. 22

Jl. Jendral Sudirman Kav. 52 53Jakarta 12190

Tel. (021) 2991 6600Fax. (021) 515 2644

PENJAMIN EMISI EFEK

PT AM CapitalWisma GKBI Lt. 5 Suite 501Jl. Jend Sudirman Kav 28

Jakarta 10210Telp (021) 574 2310Fax. (021) 571 3706

PT Bahana SecuritiesGraha Niaga Lantai 19

Jl. Jend. Sudirman Kav 58Jakarta 12190

Tel. (021) 250 5080Fax. (021) 522 5889

PT BNI SecuritiesSudirman Plaza Indofood Tower Lt. 16

Jl. Jend Sudirman Kav 76 78Jakarta 12910

Tel. (021) 2554 3946Fax. (021) 5793 5831

PT Buana CapitalGedung Bursa Efek Indonesia

Tower II Lt. 26Jl Jend Sudirman Kav 52 53

Jakarta 12190Telp. (021) 515 0203Fax. (021) 515 0241

PT Bumiputera Capital IndonesiaWisma Bumiputera Lantai 17Jl. Jend Sudirman Kav 15

Jakarta 12190Telp. (021) 5296 0155Fax. (021) 5296 0148

PT Danasakti SecuritiesJl. Tanah Abang III No. 6

Jakarta 10160Telp. (021) 231 2345Fax. (021) 231 4880

PT Erdhikha Elit SekuritasGedung Sucaco Lt. 3Jl. Kebon Sirih No. 71

JakartaTelp. (021) 314 6427/7634, 310 0525Fax. (021) 315 2841, 570 3379/3380

PT HD Capital TbkSona Topas Tower 1 Lt.1Jl. Jend. Sudirman Kav 26

Jakarta 12920Telp. (021) 250 6337

Fax. (021) 250 6351/52

PT Jasa Utama CapitalMenara Thamrin Lt. 2 Suite 203

Jl. M.H Thamrin Kav 3Jakarta 10250

Telp. (021) 230 1860Fax. (021) 230 1862

PT Kresna Graha Sekurindo TbkGedung BEI, Tower I Lt. 30Jl. Jend Sudirman Kav 52 53

Jakarta 12190Telp. (021) 515 2889/2595/2606

Fax. (021) 515 5280

PT Lautandhana SecurindoWisma Kyoei Prince 15th Floor

Jl. Jend Sudirman Kav 3Jakarta 10220

Tel. (021) 5785 1818Fax. (021) 3904 589

PT Madani SecuritiesMenara Prima 25th Floor

Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok 6.2Jakarta 12950

Tel. (021) 579 48170Fax. (021) 579 48171

PT Magenta Kapital IndonesiaMenara Batavia 23rd FloorJl. KH Mas Mansyur Kav 126

Jakarta 10220Tel. (021) 6793 0078Fax. (021) 5793 0079

PT Mega Capital IndonesiaMenara Bank Mega lt. 2

Jl. Kapten Tendean Kav.12 14AJakarta 12790

Telp. (021) 515 4661Fax. (021) 7919 3900

PT Minna Padi InvestamaEquity Tower Lantai 11 SCBD Lot 9


Telp. (021) 525 5555Fax. (021) 525 6666

355

PT MNC SecuritiesMNC Tower Lt. 4

Jl Kebon Sirih No 17 19Jakarta 10340

Telp. (021) 392 2000Fax. (021) 3983 6874/68

PT NISP SekuritasOCBC NISP Tower Lt. 21Jl. Prof Dr Satrio Kav 25

Jakarta 12940Telp. (021) 2935 2788Fax. (021) 5794 4095

PT Nusantara Capital SecuritiesMenara Karya 6th Floor

Jl. H.R Rasuna Said Blok X 5 Kav 1 2Jakarta 12950

Telp. (021) 2554 6700Fax. (021) 5794 4700

PT Overseas SecuritiesPlaza Bapindo Mandiri Tower Lt. 16


Telp. (021) 527 7008Fax. (021) 527 7009

PT Pacific CapitalSona Topas Tower Lt. 18Jl. Jend Sudirman kav 26

Jakarta 12920Telp. (021) 252 4930/4960

Fax. (021) 252 4931

PT Panca Global SecuritiesGedung BEI Tower I Lt. 17 suite 1706A

Jl Jend Sudirman kav 52 53Jakarta 12190

Tel (021) 515 5456Fax (021) 515 5466

PT Panin Sekuritas TbkJakarta BEI Tower II, suite 1705Jl Jend Sudirman kav 52 53

Jakarta 12190Tel (021) 515 3055Fax (021) 515 3061

PT Philip Securities IndonesiaWisma Standard Chartered Bank lt 23B

Jl. Jend Sudirman Kav 33AJakarta 10220

Telp. (021) 5790 0800Fax. (021) 5790 0809

PT Reliance Securities TbkMenara Batavia Lt.27

Jl. K.H Mas Mansyur Kav 126Jakarta 10220

Telp. (021) 579 30008Fax. (021) 579 30010

PT Valbury Asia SecuritiesMenara Karya lt. 10

Jl. H.R Rasuna Said Blok X 5 Kav 1 2Jakarta 12950

Telp. (021) 2553 3600Fax. (021) 2553 3700

PT Victoria InvestamaVictoria Suites, Senayan City

Panin Tower Lt.8Jl. Asia Afrika Lot. 19Telp. (021) 7278 2287Fax. (021) 7278 2287

PT Waterfront Securities IndonesiaCIMB Niaga Plaza Lt. 10Jl. Jend Sudirman kav 25

Jakarta 12920Telp. (021) 5292 1166Fax. (021) 5292 2266

PT Yulie Sekurindo TbkPlaza ABDA Lt. 5

Jl. Jend Sudirman Kav 59Jakarta 12190

Telp. (021) 5140 2181Fax. (021) 5140 2182

tanggal efektif prospektus - spindo.com · hari kalender : berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun...

Documents