tangga santun lansia
TRANSCRIPT
AKSESIBILITAS TANGGA SANTUN LANSIA
YURI HERMAWAN PRASETYO, ST.,MTPuslibang Permukiman
E-mail: [email protected]
• UUBG No.28 Tahun 2008Pasal 27(2) Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi tersedianya fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat dan lanjut usia.
• PP No. 36 Th 2005Pasal 60(1) Setiap bangunan gedung, kecuali rumah tinggal tunggal dan rumah deret
sederhana, harus menyediakan fasilitas dan aksesibilitas untuk menjamin terwujudnya kemudahan bagi penyandang cacat dan lanjut usia masuk ke dan keluar dari bangunan gedung serta beraktivitas dalam bangunan gedung secara mudah, aman, nyaman dan mandiri.
•Perkembangan Jumlah Lansiatahun 2006 jumlah lansia sebesar kurang lebih 19 jutatahun 2010 diperkirakan sebesar 23,9 juta (9,77%)tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta (11,34%)
•Usia harapan hidup dan kemandirian2006 usia harapan hidup 66,2 tahun2010 usia harapan hidupnya 67,4 tahun2020 usia harapan hidup 71,1 tahun.
(sumber data : Menkokesra)
Difinisi Menurut Undang Undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia Lanjut Usia adalah usia 60 tahun ke atas
Ayah saya memang bukan golongan “cacat” usia nya 86 tahun. Kepatuhannya kepada peraturan, menyebabkan ayah saya “setia” ke kantor pos, mengambil pensiunnya. Kantor pos Besar di jalan lapangan banteng seharusnya merupakan bangunan umum yang menyediakan aksesibilitas menurut keputusan mentri pekerjaan umum Republik Indonesia nomor: 468/ KPTS/ 1998 tanggal: 1 Desember 1998 (tentang persyaratan teknis asesibilitas pada bangunan umum dan lingkungan)Namun, Sekarang Desembar 2008, sepuluh tahun sejak peraturan mentri pekerjaan umum diundangkan. Kantor pos besar tetap tanpa aksesibilitas,(dan saya tetap berdebar kalau ayah saya minta antar ke kantor pos besar)
Dibutuhkan standar dimensi tangga yang ramah lansia
PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG
Responden
Metodologi
• Dipilih Acak usia 60 tahun ke atas,dengan jumlah 20 jiwa. • Umur 60 th – 69 th sebesar 60 %, • Umur 70 th – 79 th sebesar 30 % • Umur 80 th keatas hanya 10 %. • Laki-kali 40 % • Perempuan 60 %. • Kondisi fisik sebagian besar responden masih dapat berjalan dengan
baik, satu orang yang berjalan menggunakan tongkat.
Metode uji model Tangga untuk mengetahui tingkat kemampuan, kemudahan, kenyamanan dan keamanan bagi lansiaPengolahan dataKuantitatif : Pengukuran waktu tempuh, persentase data, rata-rataKualitatif : Pendapat responden melalui kuestioner
TujuanMengkaji standar dimensi tangga bangunan yang santun lansia dengan pertimbangan kenyamanan, kemudahan dan keamanan.
LEMBAR KUESIONER
Model Tangga Uji
Tipe 1 (20 – 50)
Tipe 2H
L
HL
50 cm
40 cm
30 cm
14 cm16 cm18 cm20 cm
014 – 5012
1514 – 4011
2514 – 3010
3516 – 509
4016 – 408
5016 – 307
6018 – 506
6518 – 405
7518 – 304
8520 – 503
9020 – 402
10020 – 301
PERSENTILDIMENSINo.
H
L
Tipe 2 (14 – 30)
Kepmen PU No.30 Tahun 2006, tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
• Harus memiliki dimensi pijakan dan tanjakan yang berukuran seragam.
• Harus memiliki kemiringan tangga kurang dari 60°
• Tidak terdapat tanjakan yang berlubang yang dapat membahayakan pengguna tangga.
• Harus dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail) minimum pada salah satu sisi tangga.
• Pegangan rambat harus mudah dipegang dengan ketinggian 65 – 80 cm dari lantai, bebas dari dari lantai, bebas dari elemen konstruksi yang mengganggu, dan bagian ujungnya harus bulat atau dibelokan dengan baik kearah lantai, dinding atau tiang
• Untuk tangga yang terletak di luar bangunan, harus dirancang sehingga tidak ada air hujan yang mengenang pada lantainya.
UJI COBA RESPONDEN
1. Aspek Kemudahan manaiki anak tangga
HASIL ANALISIS
KEMUDAHAN MENAIKI TANGGA TiIPE 14 - 30
Cukup Mudah95%
Sangat mudah5%
Cukup MudahTidak Mudah Sangat mudah
KEMUDAHAN MENAIKI TANGGA TiIPE 20 - 50
Cukup Mudah55%
Tidak Mudah 40%
Sangat mudah5%
Cukup Mudah
Tidak Mudah
Sangat mudah
KEINGINAN MENCOBA LAGI TIPE 1 (20-50)
Ya 60%
Tidak40%
Ya
Tidak
KEINGINAN MENCOBA LAG TIPE 2 (14-30)
Ya 95%
Tidak 5%
Ya
Tidak
TIPE 1 TIPE 2
2. Aspek Ketinggian anak tangga (H)
TINGGI ANAK TANGGA 20 CM
Sedang 80%
Tinggi 20%
Sedang
Tinggi
TINGGI ANAK TANGGA 14 cm
Sedang89%
Rendah11%
Sedang
Rendah
3. Aspek Lebar Anak Tangga (L)
LEBAR ANAK TANGGA 30 CM
Cukup95%
Sempit5%
Cukup
Sempit
LEBAR ANAK TANGGA 50 CM
Lebar 5%
Cukup95%
Lebar
Cukup > 30 cm
> 30 cm
4. Aspek Penggunaan Railing (pagar pengaman)
PEGANGAN RAILING TANGGA
Tidak40%
Ya35%
Kadang-kadang25%
Tidak
Ya
Kadang-kadang
5. Aspek Waktu Tempuh
22 Detik143 Detik1.5 Detik14 - 30
25 Detik14 4 Detik1.5 Detik20 - 50
Jumlah Total Waktu
Jumlah Anak
Tangga
Waktu Di Bordes
Waktu Tempuh/
Anak Tangga
Tipe
kecepatan menaiki tangga tipe 2 (14-30) lebih cepat dibanding tangga tipe 1(20-50), walaupun rata-rata untuk menaiki antar anak tangga sama 1,5 detik. Lamanya istirahat di bordes mempengaruhi perbedaan waktu tempuh
PERBANDINGAN TINGKAT KENYAMANAN
Nyaman T.14-3058%
Nyaman T.20-500%
Sama Nyaman16%
Tidak Komentar26%
Nyaman T.14-30
Nyaman T.20-50
Sama Nyaman
Tidak Komentar
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
• Tangga yang mempunyai lebar 30 cm masih kurang lebar, tetapi dengan lebar 50 cm tidak juga lebih nyaman, sehingga tingkat kenyamanan untuk lebar tangga berada di antara 30 cm – 50 cm. Apabila diambil paling ideal lebar anak tangga adalah 40 cm.
• Ketinggian anak tangga sangat mempengaruhi tingkat kenyamanan. Tangga yang mempunyai tinggi anak tangga 20 cm dirasakan kurang nyaman dibanding dengan anak tangga yang mempunyai ketinggian 14 cm.
• Tinggi railing tangga antara 70 cm – 80 cm dihitung dari garis kemiringan tangga. Dari uji coba diperoleh bahwa responden tidak selalu berpegangan pada railing tangga atau menggunakan railing untuk membantu berjalan menaiki tangga. Karena ini terkait dengan faktor keselamatan maka keberadaan railing harus tetap diperlukan
Handrail
• Lebar badan tangga 70 – 80 cm, sehingga apabila tangga tersebut mempunyai lebar lebih dari ukuran diatas atau kelipatannya harus dipasang railing di tengah badan tangga.
• Keberadaan bordes tangga sangat penting karena untuk memberikan kesempatan para lansia untuk beristirahat, minimal dalam satu tingkat terdapat satu bordes yang diletakan pada pertengahan ketinggian lantai.
• Waktu yang dibutuhkan para lansia untuk menaiki antar anak tangga rata-rata 1.5 detik dan watu minimum yang diperlukan untuk mempersiapkan turun kembali adalah 3,5 - 4 detik.
Trimakasih…………….