taksonomi bloom 3 ranah lengkap

6
Taksonomi Teori Bloom Kata Kerjanya itu ada 3 RANAH 1. KOGNITIF (C1 C6), 2. AFEKTIF (A1-A5), 3. PSIKOMOTOR (P1-P4) Nah teman-teman selamat datang di blog Wisnu Gilang Ramadhan, artikel ini akan membahas mengenai kata kerja operasional kognitif, afektif dan psikomotor. Sebelumnya kita bahas dulu pengertiannya a. Kecakapan Kognitif Upaya pengembangan fungsi koqnitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap koqnitif sendiri, melainkan terhadap afektif dan psikomotor. Ada dua macam kecakapan koqnitif siswa yang perlu dikembangkan secara khusu oleh guru yaitu: Strategi belajar memahami isi materi pelajaran Strategi menyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan- pesan moral yang terkandung didalam materi tersebut. Strategi adalah prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan upaya yang bersifat koqnitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan koqnitif atau kebiasaan belajar. Pilihan tersebut yaitu menghafal prinsip yang ada dalam materi dana mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut. Ada dua prefensi koqnitif Dorongan dari luar (motif ekstrinsik) yang mengakibatkan siswa menggarap belajar hanya sebagai alat pencegah ketidakstabilan atau ketidaknaikkan. Aspirasi yang dimilikinya bukan ingin menguasai materi secara mendalam tetapi hanya sekedar lulus atau naik kelas semata Dorongan dari dalam (motif Intrinsik), dalam arti siswa tertarik dan membutuhkan materi-materi yang disajikan gurunya. Guru dituntut untuk mengembangkan dengan kecakapan koqnitif siswa dalam memecahkan masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan terhadap pesan moral yang terkandung dan menyatu dalam pengetahuan. b. Kecakapan Afektif Kebersihan pengembangan koqnitif tidak hanya membuahkan kecakapan koqnitif akan tetapi membuahkan kecakapan afektif. Pemahaman yang mendalam terhadap arti penting materi serta preferensi. Koqnitif mementingkan aplikasi prinsip atau meningkatkan kecakapan afektif para siswa. Peningkatan-peningkatan afektif ini antara lain, berupa kesadaran beragama yang mantap c. Kecakapan psikomotor

Upload: muhammad-ardhiansyah

Post on 22-Jan-2018

441 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

Taksonomi Teori Bloom Kata Kerjanya itu ada 3 RANAH

1. KOGNITIF (C1 – C6),

2. AFEKTIF (A1-A5),

3. PSIKOMOTOR (P1-P4)

Nah teman-teman selamat datang di blog Wisnu Gilang Ramadhan, artikel ini akan

membahas mengenai kata kerja operasional kognitif, afektif dan psikomotor. Sebelumnya

kita bahas dulu pengertiannya

a. Kecakapan Kognitif

Upaya pengembangan fungsi koqnitif akan berdampak positif bukan hanya terhadap

koqnitif sendiri, melainkan terhadap afektif dan psikomotor. Ada dua macam kecakapan

koqnitif siswa yang perlu dikembangkan secara khusu oleh guru yaitu:

Strategi belajar memahami isi materi pelajaran

Strategi menyakini arti penting isi materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-

pesan moral yang terkandung didalam materi tersebut.

Strategi adalah prosedur mental yang berbentuk tatanan tahapan yang memerlukan upaya

yang bersifat koqnitif dan selalu dipengaruhi oleh pilihan koqnitif atau kebiasaan belajar.

Pilihan tersebut yaitu menghafal prinsip yang ada dalam materi dana mengaplikasikan

prinsip-prinsip tersebut.

Ada dua prefensi koqnitif

Dorongan dari luar (motif ekstrinsik) yang mengakibatkan siswa menggarap belajar

hanya sebagai alat pencegah ketidakstabilan atau ketidaknaikkan. Aspirasi yang

dimilikinya bukan ingin menguasai materi secara mendalam tetapi hanya sekedar lulus

atau naik kelas semata

Dorongan dari dalam (motif Intrinsik), dalam arti siswa tertarik dan membutuhkan

materi-materi yang disajikan gurunya.

Guru dituntut untuk mengembangkan dengan kecakapan koqnitif siswa dalam memecahkan

masalah dengan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan terhadap pesan moral yang

terkandung dan menyatu dalam pengetahuan.

b. Kecakapan Afektif

Kebersihan pengembangan koqnitif tidak hanya membuahkan kecakapan koqnitif akan

tetapi membuahkan kecakapan afektif. Pemahaman yang mendalam terhadap arti penting

materi serta preferensi. Koqnitif mementingkan aplikasi prinsip atau meningkatkan

kecakapan afektif para siswa. Peningkatan-peningkatan afektif ini antara lain, berupa

kesadaran beragama yang mantap

c. Kecakapan psikomotor

Page 2: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

Keberhasilan pengembangan koqnitif berdampak positif pada perkembangan psikomotor.

Kecakapan psikomotor adalah segala amal jasmaniah yang konkrit dan mudah diamati baik

kuantitasnya maupun kualitasnya. Kecakapan psikomotor merupakan manifestasi wawasan

pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya

Ketiga aspek atau ranah kejiwaan itu erat sekali dan bahkan tidak mungkin dapat dilepaskan

dari kegiatan atau proses evaluasi hasil belajar. Benjamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu

berpendapat bahwa pengelompokkan tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu kepada

tiga jenis domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:

a) Ranah proses berfikir (cognitive domain)

b) Ranah nilai atau sikap (affective domain)

c) Ranah keterampilan (psychomotor domain)

CONTOH DAFTAR KATA KERJA RANAH KOGNITIF (Cl – C6) Pengetahuan

(Cl)

Pemahaman

(C2) Penerapan (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Penilaian (C6)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi

Membandingka

n

Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulkan

Menjelaskan

Mengkategorika

n Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai

Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahkan

Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik

Mengidentiflka

si

Mengasosiasika

n Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang

Mendaftar

Membandingka

n Memodifikasi Menyeleksi

Mengkombinasika

n Memutuskan

Menunjukkan Menghitung Mengklasifikasi Memerinci Menyusun Memisahkan

Memberi label

Mengkontrasika

n Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediksi

Memberi indek Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjelas

Memasangkan

Mempertahanka

n Mengurutkan

Mengkorelasika

n Menanggulangi Menugaskan

Menamai Menguraikan Membiasakan Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan

Menandai Menjalin Mencegah Menguji Menciptakan

Mempertahanka

n

Membaca Membedakan Menentukan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci

Menyadap Mendiskusikan

Menggambarka

n Menjelajah Mengoreksi Mengukur

Menghafal Menggali Menggunakan Membagankan Merancang Merangkum

Menim Mencontohkan Menilai Menyimpulkan Merencanakan Membuktikan

Mencatat Menerangkan Melatih Menemukan Mendikte Memvalidasi

Mengulang Mengemukakan Menggali Menelaah Meningkatkan Mengetes

Mereproduksi Mempolakan Mengemukakan

Memaksimalka

n Memperjelas Mendukung

Meninjau Memperluas Mengadaptasi Memerintahkan Memfasilitasi Memilih

Memilih Menyimpulkan Menyelidiki Mengedit Membentuk

Memproyeksika

n

Menyatakan Meramalkan Mengoperasikan Mengaitkan Merumuskan

Mempelajari Merangkum Mempersoalkan Memilih Menggeneralisasi

Mentabulasi Menjabarkan Mengkonsepkan Mengukur Menggabungkan

Memberi kode

Melaksanakan Melatih Memadukan

Menelusuri

Meramalkan Mentransfer Membatasi

Menulis

Memproduksi

Mereparasi

Page 3: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

Memproses

Mengaitkan

Menampilkan

Mensuimulasika

n

Menyiapkan

Memecahkan

Memproduksi

Mel.akukan

Merangkum

Mentabulasi

Merekonstruksi

Menyusun

Memproses

meramalkan

Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang

terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang

dimaksud adalah:

Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali

kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan

kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses

berfikir yang paling rendah.

Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang pengetahuan adalah dapat menghafal

surat al-’Ashar, menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan benar, sebagai salah satu

materi pelajaran kedisiplinan yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di sekolah.

Pemahaman (comprehension)

Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu

diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan

dapat melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu

apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu

dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan

berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang pemahaman ini misalnya: Peserta

didik atas pertanyaan Guru Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang makna

kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-’Ashar secara lancar dan jelas.

Penerapan (application)

Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata

cara ataupun metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam

situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat

lebih tinggi ketimbang pemahaman.

Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan misalnya: Peserta didik mampu

memikirkan tentang penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam kehidupan

sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Analisis (analysis)

Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan

menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-

Page 4: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah

setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.

Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan dengan baik tentang wujud nyata dari

kedisiplinan seorang siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari di tengah-

tengah masyarakat, sebagai bagian dari ajaran Islam.

Sintesis (syntesis)

Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis

merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis,

sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau bebrbentuk pola baru.

Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang analisis. Salah satu

jasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan

tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah diajarkan oleh islam.

Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi

Bloom. Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan jika seseorang dihadapkan pada

beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan

patokan-patokan atau kriteria yang ada.

CONTOH DAFTAR KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH AFEKTIF (A1-A5) Menerima (Al) Menanggapi (A2) Menilai (A3) Mengelola (A4) Menghayati (A5)

Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah prilaku

Mempertanyakan Mem bantu Meyakini Mengubah Berakhlak mulia

Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Mempengaruhi

Memberi Mengkompromikan Meyakinkan Mengklasifikasikan Mendengarkan

Menganut Menyenangi Memperjelas Mengkombinasikan Mengkualifikasi

Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Melayani

Meminati Mendukung Mengimani Membangun Menunjukkan

Mendukung Mengundang Membentuk pendapat Membuktikan

Menyetujui Menggabungkan Memadukan memecahkan

Menampilkan Memperjelas Mengelola

Melaporkan Mengusulkan Menegosiasi

Memilih Menekankan Merembuk

Mengatakan Menyumbang

Memilah

Menolak

Menurut Krathwol (1964) klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori :

a. Penerimaan (recerving)

Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sitimulasi

yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif.

b. Pemberian respon atau partisipasi (responding)

Satu tingkat di atas penerimaan. Dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi

peserta dan tertarik.

c. Penilaian atau penentuan sikap (valung)

Page 5: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita menterikatkan diri pada objek atau kejadian

tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan. Tujuan-

tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi “sikap dan opresiasi”.

d. Organisasi (organization)

Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang membuat lebih konsisten

dapat menimbulkan konflik-konflik internal dan membentuk suatu sistem nilai internal,

mencakup tingkah laku yang tercermin dalam suatu filsafat hidup.

e. Karakterisasi / pembentukan pola hidup (characterization by a value or

value complex)

Mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Nilai-nilai sangat berkembang nilai

teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan lebih mudah diperkirakan. Tujuan

dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa

CONTOH KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK RANAH PSIKOMOTOR (P1-P4) PENIRUAN (PI) MANIPULASI (P2) KETETAPAN (P3) ARTIKULASI (P4)

Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Mengalihkan

Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mempertajam

Menggabungkan Merancang Memutar Membentuk

Melamar Memilah Mengirim Memadankan

Mengatur Melatih Memindahkan Menggunakan

Mengumpulkan Memperbaiki Mendorong Memulai

Menimbang Mengidentifikasikan Menarik Menyetir

Memperkecil Mengisi Memproduksi Menjelaskan

Membangun Menempatkan Mencampur Menempel

Mengubah Membuat Mengoperasikan Menskestsa

Membersihkan Memanipulasi Mengemas Mendengarkan

Memposisikan Mereparasi Membungkus Menimbang

Mengkonstruksi Mencampur

Menurut Davc (1970) klasifikasi tujuan domain psikomotor terbagi lima kategori yaitu :

a. Peniruan

terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons serupa dengan yang

diamati. Mengurangi koordinasi dan kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada umumnya

dalam bentuk global dan tidak sempurna.

b. Manipulasi

Menekankan perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-

gerakan pilihan yang menetapkan suatu penampilan melalui latihan. Pada tingkat ini siswa

menampilkan sesuatu menurut petunjuk-petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja.

c. Ketetapan

memerlukan kecermatan, proporsi dan kepastian yang lebih tinggi dalam penampilan.

Respon-respon lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan dibatasi sampai pada tingkat

minimum.

d. Artikulasi

Menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan dengan membuat urutan yang tepat dan

mencapai yang diharapkan atau konsistensi internal di natara gerakan-gerakan yang berbeda.

Page 6: Taksonomi Bloom 3 Ranah lengkap

e. Pengalamiahan

Menurut tingkah laku yang ditampilkan dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik

maupun psikis. Gerakannya dilakukan secara rutin. Pengalamiahan merupakan tingkat

kemampuan tertinggi dalam domain psikomotorik

Ya udah, sampai sana dulu ya , semoga artikel ini bermanfaat