tak gosok gigi

Upload: rafita-octavia

Post on 12-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xc

TRANSCRIPT

PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DEFISIT PERAWATAN DIRI: MENGGOSOK GIGIProposal ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Ajar Keperawatan Jiwa

Disusun Oleh :Monica VirlyRafita OctaviaWalidatul Laili Mardliyah

PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA2013

PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DEFISIT PERAWATAN DIRI

A. TopikDefisit Perawatan Diri: Higiene (gosok gigi)

B. TujuanKegiatan1. TujuanUmumKlien dapat mandiri dalam menggosok gigi2. TujuanKhususKliendapat :a. Klien dapat mengetahui manfaat dan waktu menggosok gigib. Klien dapat mengetahui langkah-langkah menggosok gigic. Klien dapat menggosok gigi dengan bantuan perawat.d. Klien dapat menggosok gigi dengan mandiri.

C. LandasanTeori1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukanperawat kepada sekelompok klien yangmempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi kelompok ini dilaksanakan untuk mengembangkan potensi yang adadalam diri klien untuk melakukan hubungan dengan orang lain dan memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri tanpa bantuan orang lain.Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain, melakukan sosialisasi, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus tujuannya adalah meningkatkan identitas diri dan meningkatkan ketrampilan yang bisa dilakukan klien.Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan ekspresi diri, sosial, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemecahan masalah.Jenis-jenis TAK :Terapi aktivitas kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwayangpaling banyak ditemukan dikelompokkan sebagai berikut : TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudahsampai pada tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehatsecara fisik. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori) TAK orientasi realita(untuk klien halusinasi yang telah dapat mengontrol halusinasinya, klien yang telahdapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik) TAK stimulasi persepsi: halusinasi (untuk klien dengan halusinasi) TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan harga diri rendah) TAK penyaluran energy ( untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarikdiri yang telah dapat berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehatsecara fisik) TAK perawatan diri (untuk klien dengan defisit perawatan diri)

2. Defisit Perawatan DiriPerawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000). Menurut Poter & Perry (2005), personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktifitas perawatannya secara mandiri seperti mandi, berpakaian, atau berhias, makan dan BAB/ BAK (Dalami, 2007).JenisJenis Perawatan Diri:1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihanKurang perawatan diri (mandi/kebersihan) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas kebersihan diri.2. Kurang perawatan diri : mengenakan pakaian / berhias.Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.3. Kurang perawatan diri : MakanKurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.4. Kurang perawatan diri : ToiletingKurang perawatan diri (toileting) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri.Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:a. Faktor predisposisi1. Perkembangan: keluarga terlalu memanjakan dan melindungi klien sehingga perkembangan inisiataif terganggu2. Biologis: penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri3. Kemampuan realitas turun: klien dengan gangguan jiwa dimana kemampuan realitasnya kurang menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan diri4. Social: kurang dukungan dan latihan kemampuan dalam perawatan dirib. Faktor presipitasi1. Kurang atau penurunan motivasi2. Kerusakan kognisi atau perseptual3. Cemas4. Lelah atau lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan individu kurang melakukan perawatan diriMenurut Depkes (2000), tanda dan gejala DPD adalah1. Fisik : badan bau, pakaian kotor, rambut dan kulit kotor, kuku panjang, gigi kotor dan disertai bau mulut, penampilan tidak rapi2. Psikologis : males, tidak inisiatif, menarik diri, merasa tidak berdaya, rendah diri dan merasa hina3. Social : interaksi kurang, kegiatan kurang, tidak mampu berprilaku sesuai normal, cara makan tidak teratur, BAB dan BAK disembarang tempat.DPD menyebabkan seseorang memilik harga diri rendah yang kemudian berakibat pada isolasi social, hal ini dikarenakan klien merasa malu karena badannya kotor sehingga tidak mau berinteraksi dengan orang lain.3. Menggosok gigiA. Pengertian gosok gigiGosok gigi adalah rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi.B. Manfaat gosok gigi Memelihara kesehatan gigi serta mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi Menjaga nafas tetap segarC. Waktu menggosok gigiGosok gigi dengan cara yang benar setidaknya 2 menit minimal 2x sehari: malam hari sebelum tidur setelah makanD. Langkah-langkah merawat gigi1. Menggosok gigi bagian depan dengan cara menggosok dari atas ke bawah 2. Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar, sikat bagian luar permukaan setiap gigi3. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat gigi bagian dalam 4. Gosok semua bagian gigi yang digunakan untuk mengunyah. Gunakan ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak membengkok.5. Untuk membersihkan gigi bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakan ke arah atas dan bawah melewati garis gigi6. Ganti sikat gigi apabila bulu sikat sudah rusak7. Jangan meminjamkan sikat gigi karena mengandung banyak bakteri yang dapat berpindah walaupun sudah dibersihkan.D. Kliena. Karakteristik pasien Klien dengan defisit perawatan diri Klien yang tenang, kooperatif, dan mudah diajak berinteraksi. Klien yang mempunyai emosi yang terkontrol Klien yang mudah mendengarkan dan mempraktekkannya. Klien yang tidak mengalami gangguan kesehatan fisik.b. Proses seleksi pasien Mengobservasi klien dengan riwayat defisit perawatan diri. Mengidentifikasi klien berdasarkan karakteristik defisit perawatan diri. Mengumpulkan klien yang termasuk dari karakteristik masalah defisit perawatan diri untuk mengikuti TAK. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut kelompok TAKc. Jumlah peserta TAKPerawat: 6 orangPasien: 5 orangE. Pengorganisasiana. Waktu: 10.00 WIBHari: JumatTanggal: 29 November 2013Tempat: Ruang Kresna Laki-laki RSMM Bogor

b. Tim terapisLeader: Walidatul LMCo Leader : Rafita OctaviaFasilitator:

Erythrina Julianti Geisandra Astaqviani Putri Hanik Fitria Cahyani Observer : Monica Virly

c. Metode Setiap anggota diberi kesempatan memperkenalkan diri dan anggota lain mendengarkan. Anggota kelompok mampu menyebutkan manfaat dan waktu menggosok gigi. Anggota kelompok mampu memperagakan langkah-langkah menggosok gigi dengan benar. Setiap anggota kelompok diminta mengungkapkan perasaannya setelah berlatih menggosok gigi.

d. Media Kursi Alat peraga gigi Gelas Sikat gigi Pasta gigi Air untuk menggosok gigi Spidol Name tag

e. Setting tempat

Co-LLO

Keterangan :

L: Leader

Co- L: Co Leader

: Fasilitator

: Pasien

a. Leader Tugas :1) Memimpin jalannya TAK 2) Merencanakan, mengontrol,dan mengatur jalannyaa ktivitas3) Membuka acara4) Memimpin diskusi kelompok5) Menutup acara diskusib. Co LeaderTugas :1) Mendampingi leader 2) Mengambil alih posisi leader jika leader pasif3) Mengarahkan kembali posisi pimpinan kepada leader4) Menjadi motivatorc. Fasilitator :Tugas :1) Ikut sertadalam kegiatan kelompok2) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif3) Mengikuti jalannya permainan4) Sebagai anggota kelompokd. ObserverTugas:1) Mencatat serta mengamati respon pasien2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari persiapan, proses dan penutupan dengan format evaluasi kelompok

F. Proses Pelaksanaan1. Orientasia. Salam perkenalan Salam dari terapis kepada klien Perkenalkan nama dan panggilan terapis ( pakai papan nama ) Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri papan nama) Evaluasi/ validasi :menanyakan perasaan klien saat ini.b. Penjelasan tujuan dan aturan main TujuanTerapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu menggosok gigi. Terapis menjelaskan aturan main berikut:1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta ijin pada terapis.2) Lamakegiatan30menit.3) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

2. Kerja Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu menjelaskan pengertian menggosok gigi, manfaat menggosok gigi, waktu menggosok gigi, dan langkah-langkah menggosok gigi. Terapis meminta klien menyebutkan kembali pengertian gosok gigi, manfaat menggosok gigi, dan waktu menggosok gigi. Mulai dari klien yang ada di sebelah kanan secara berurutan sampai semua klien mendapat giliran. Hasilnya disebutkan secara verbal. Terapis memperagakan langkah-langkah menggosok gigi. Terapis meminta klien memperagakan langkah-langkah menggosok gigi yang tepat dan benar Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik. Simpulkan hasil kegiatan yang sudah dilakukan.

3. Terminasia. Evaluasi respons subjektif klien Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.b. Evaluasi respons objektif klien Terapis meminta klien memperagakan kembali langkah-langkah menggosok gigi yang tepat dan benar. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.c. Rencana tindak lanjut Terapis meminta klien untuk menggosok gigi dengan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Dalami, dkk.2007. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: EGC.Potter & Perry. 2005. Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC.

Lembar Evalusi Kemampuan Pasien

Sesi 1: TAKDefisit Perawatan Diri: Menggosok Gigi

Evaluasi hasil Klien selama melaksanakan TAK:NONama KlienMenyebutkan pengertian gosok gigiMenyebutkan manfaat gosok gigiMenyebutkan waktu menggosok gigiMenyebutkan langkah-langkah menggosok gigi

1

2

3

4

5

Evaluasi Perawat

Evaluasi Lingkungan

s