tahun pajak : pajak · 2020. 6. 25. · b) bahwa berdasarkan data spop/lspop pbb sektor perhutanan...

16
Halaman 1 dari 1 halaman Putusan Nomor PUT-111901.18/2015/PP/M.IIIB Tahun 2019 PT Sarmiento Parakantja Timber Putusan Nomor : PUT-111901.18/2015/PP/M.IIIB Tahun 2019 Jenis Pajak : PBB-P3 Tahun Pajak : 2015 Pokok Sengketa : sengketa Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang Tahun Pajak 2015 terbukti dalam sengketa banding ini adalah sebesar Rp267.375.682,00 yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding yang terdiri dari: 1. Koreksi Luas Bumi 2. Koreksi Klasifikasi Bumi dengan uraian sebagai berikut: Objek Pajak Menurut Pemohon Banding Menurut Terbanding Koreksi Bumi: - Luas (m 2 ) 233.234.737 564.796.631 331.561.894 - Kelas 189 191 - NJOP (Rp/m 2 ) 600,00 480,00 120,00 Bangunan: - Luas (m 2 ) 25.263 25.263 - Kelas 064 063 - NJOP (Rp/m 2 ) 1.100.000,00 1.200.000,00 100.000,00 PBB yang terutang (Rp) 335.436.284,00 602.811.966,00 267.375.682,00 Menurut Terbanding: bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 diatur bahwa: Pasal 1 angka 1 Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya; Pasal 2 ayat (1) Yang menjadi obyek pajak adalah bumi dan/atau bangunan; Pasal 8 ayat (2) Saat yang menentukan pajak yang terhutang adalah menurut keadaan obyek pajak pada tanggal 1 Januari; Pasal 9 ayat (1) Dalam rangka pendataan, subyek pajak wajib mendaftarkan obyek pajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Obyek Pajak; Pasal 9 ayat (2) Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak obyek pajak, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Obyek Pajak oleh subyek pajak; SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Halaman 1 dari 1 halamanPutusan Nomor PUT-111901.18/2015/PP/M.IIIB Tahun 2019

    PT Sarmiento Parakantja Timber

    Putusan Nomor : PUT-111901.18/2015/PP/M.IIIB Tahun 2019

    Jenis Pajak : PBB-P3

    Tahun Pajak : 2015

    Pokok Sengketa : sengketa Pajak Bumi dan Bangunan yang terutang Tahun Pajak 2015terbukti dalam sengketa banding ini adalah sebesar Rp267.375.682,00yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding yang terdiri dari:1. Koreksi Luas Bumi2. Koreksi Klasifikasi Bumi

    dengan uraian sebagai berikut:Objek Pajak Menurut

    PemohonBanding

    MenurutTerbanding

    Koreksi

    Bumi:

    - Luas (m2) 233.234.737 564.796.631331.561.894

    - Kelas 189 191

    - NJOP (Rp/m2) 600,00 480,00120,00

    Bangunan:

    - Luas (m2) 25.263 25.263

    - Kelas 064 063

    - NJOP (Rp/m2) 1.100.000,00 1.200.000,00100.000,00

    PBB yangterutang (Rp)

    335.436.284,00 602.811.966,00267.375.682,00

    Menurut Terbanding:

    bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunansebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 diatur bahwa:

    Pasal 1 angka 1

    Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada di bawahnya;

    Pasal 2 ayat (1)Yang menjadi obyek pajak adalah bumi dan/atau bangunan;

    Pasal 8 ayat (2)Saat yang menentukan pajak yang terhutang adalah menurut keadaan obyek pajak padatanggal 1 Januari;

    Pasal 9 ayat (1)Dalam rangka pendataan, subyek pajak wajib mendaftarkan obyek pajaknya dengan mengisiSurat Pemberitahuan Obyek Pajak;

    Pasal 9 ayat (2)Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diisi denganjelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikan kepada Direktorat JenderalPajak yang wilayah kerjanya meliputi letak obyek pajak, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) harisetelah tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Obyek Pajak oleh subyek pajak;

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • Pasal 10 ayat (1)Berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1),Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang;

    bahwa berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Nomor SE-89/PJ/2011 tentang PetunjukPelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-36/PJ/2011 tentang PengenaanPajak Bumi dan Bangunan Sektor Perhutanan disebutkan bahwa:

    Romawi II angka 1Objek pajak PBB sektor perhutanan adalah bumi dan/atau bangunan yang digunakan untukkegiatan usaha perhutanan yang diberikan hak pengusahaan hutan;

    Romawi II angka 2Bumi terdiri dari:a. Areal Produktif

    i. pada Hutan Tanaman, yaitu areal hutan yang telah ditanam;ii. pada Hutan Alam, yaitu areal blok tebangan;

    b. Areal Belum Produktifi. pada Hutan Tanaman, yaitu area/yang sudah diolah tetapi belum ditanami;ii. pada Hutan Alam, yaitu areal hutan yang dapat ditebang selain blok tebangan;

    c. Areal Emplasemen, yaitu areal yang digunakan untuk berdirinya bangunan dan saranapelengkap lainnya dalam perhutanan termasuk areal jalan yang diperkeras;

    d. Areal Lainnya, terdiri dari:i. Log ponds, yaitu areal berupa perairan yang digunakan untuk penimbunan kayu bulat;ii. Log yards, yaitu areal berupa daratan yang digunakan untuk penimbunan kayu bulat;iii. Areal Tidak Produktif, yaitu areal hutan yang tidak ada tegakannya, seperti areal rawa,

    payau, waduk/danau, atau yang digunakan pihak ketiga secara tidak sah;

    Romawi IV angka 2Penghitungan nilai tanah areal hutan ditentukan sebagai berikut:a. Nilai tanah Areal Produktif:

    pada Hutan Alam, merupakan perkalian pendapatan bersih setahun dengan AngkaKapitalisasi;1) Pendapatan bersih setahun ditentukan sebesar pendapatan kotor setahun dikurangi

    Biaya Produksi setahun, sebelum tahun pajak;2) Pendapatan kotor setahun diperoleh dari jumlah produksi hasil hutan kayu dan bukan

    kayu setahun, dikalikan dengan harga satuan produksi;3) Biaya Produksi setahun ditentukan sebesar Rasio Biaya Produksi dikalikan pendapatan

    kotor setahun;4) Angka kapitalisasi dan Rasio Biaya Produksi untuk Hutan Alam ditetapkan dengan

    Keputusan Direktur Jenderal Pajak dengan format sebagaimana ditetapkan padaLampiran III Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini;

    b. Nilai tanah Areal Belum Produktif:pada Hutan Alam, merupakan perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanah per meterpersegi, pada Areal Belum Produktif;

    c. Nilai tanah Areal Emplasemen, merupakan perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanahper meter persegi, termasuk biaya pematangan tanah, pada Areal Emplasemen;

    d. Nilai tanah Areal Lainnya:1) untuk Log ponds, merupakan perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanah per meter

    persegi, pada areal log ponds;2) untuk Log yards, merupakan perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanah per meter

    persegi, pada areal log yards;3) untuk Areal Tidak Produktif, merupakan perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanah

    per meter persegi, pada Areal Tidak Produktif;e. Nilai tanah per meter persegi areal hutan merupakan jumlah nilai tanah Areal Produktif,

    Areal Belum produktif, Areal Emplasemen, dan Areal Lainnya, dibagi dengan jumlah luasAreal Produktif, Areal Belum produktif, Areal Emplasemen, dan Areal Lainnya;

    Atas alasan yang disampaikan oleh Pemohon Banding, Terbanding melakukan analisaberdasarkan hasil penelitian kantor dengan data sebagai berikut:

    a) bahwa perhitungan luas bumi yang digunakan sebagai dasar penentuan Luas Bumi dalamSPPT PBB tahun 2015 didasarkan pada SPOP/LSPOP PBB Sektor Perhutanan yangdisampaikan Pemohon Banding;

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • b) bahwa berdasarkan data SPOP/LSPOP PBB Sektor Perhutanan tahun 2015, luas arealyang diusahakan untuk Kabupaten Kotawaringin Timur adalah sebesar 564.796.631 m2dengan perincian sebagai berikut:

    c) bahwa alasan keberatan yang disampaikan Pemohon Banding dalam surat keberatannyaterkait dengan Luas Bumi hanya menyebutkan bahwa sesuai Surat Kepala DinasKehutanan Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 522.1.100/1354/Dishut tanggal 15 Agustus2013, di dalam wilayah yang dikuasai oleh Pemohon Banding secara keseluruhan sesuaiizin yaitu seluas 216.580 Ha telah berkurang sebagai akibat adanya Kawasan Lindung,areal dikuasai pihak ke-3 dan areal tidak produktif seluas 109.113 Ha sehingga luas arealproduktif di Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi seluas 30.837 Ha. Pemohon Bandingtidak menyebutkan bahwa telah terjadi kesalahan dalam pengisian SPOP/LSPOP PBBSektor Perhutanan tahun 2015;

    d) bahwa berdasarkan uraian di atas Terbanding melihat bahwa tidak ada sengketa terkaitpenetapan luas bumi dalam perhitungan PBB tahun 2015 atas namaPT. SPT . KPP Pratama Sampit sudah menetapkan luas bumi sesuai dengan yangdilaporkan Pemohon Banding;

    e) bahwa Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994menyebutkan bahwa dalam rangka pendataan, subyek pajak wajib mendaftarkan obyekpajaknya dengan mengisi Surat Pemberitahuan Obyek Pajak;

    f) bahwa Pasal 9 ayat (2) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994menyebutkan bahwa Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimana dimaksud dalamayat (1) harus diisi dengan jelas, benar, dan lengkap serta ditandatangani dan disampaikankepada Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi letak obyek pajak,selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal diterimanya Surat PemberitahuanObyek Pajak oleh subyek pajak;

    g) bahwa Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi danBangunan sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994menyebutkan bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Obyek Pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Direktur Jenderal Pajak menerbitkan SuratPemberitahuan Pajak Terhutang;

    h) bahwa berdasarkan uraian dan ketentuan di atas, Terbanding berpendapat danberkesimpulan untuk mempertahankan dan menguatkan perhitungan ketetapan PBB tahun2015 yang dilakukan oleh KPP Pratama Sampit untuk Objek Pajak dengan NOP62.02.170.008.900-0013.2 dengan rincian perhitungan sebagai berikut:

    RINCIAN PERHITUNGAN NILAISEKTOR PERHUTANAN

    HUTAN ALAMNOP : - TAHUN PAJAK : 2015ALAMAT OP : -DESA/KEL. : - NILAI TANAH PER M2 : 480KECAMATAN : - NILAI BANGUNAN PER M2 : 1.200.000KAB./KOTA : -PROVINSI : -NAMA WAJIB PAJAK : PT SPT

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • NPWP : -

    I. PERHITUNGAN NILAI TANAHNO

    .JENIS AREAL LUAS (M2) NILAI DASAR

    PERNILAI TANAH

    (Rp)1 2 3 4 51 AREAL PRODUKTIF - - -2 AREAL BELUM PRODUKTIF 320.265.40

    0481 154.047.657.400

    3 AREAL EMPLASEMEN 16.283.800 5.010 81.581.838.0004 AREAL LAINNYA

    a. Log Ponds - 290 -b. Log Yards 25.000 4.997 124.925.000c. Areal Tidak produktif 228.222.43

    1214 48.839.600.234

    Tanah Hutan Blok Tebangan diluarRKTJUMLAH 564.796.63

    1503,89 284.594.020.634

    NILAITANAH AREAL PRODUKTIFA. Pendapatan Kotor (a) -B. Biaya Produksi (b) - (-)

    Pendapatan Kotor x Rasio Biaya Produksi (75%) -C. Pendapatan Bersih (c) -D. Angka Kapitalisasi (d) 8,5 (x)E. Nilai (e) -F. Luas (f) - (:)G. Nilai Tanah Per M2 (g

    )-

    II. PERHITUNGAN NILAI BANGUNAN

    NO.

    JENIS BANGUNAN LUAS(M2)

    NILAIBANGUNAN

    NILAI BANGUNAN(Rp)

    1 2 3 4 51 Pabrik/Kilang

    a. Bangunan Pabrik 1.500 2.290.346 3.435.519.360b. Pipa - - -c. Tangki - - -d. Silo - - -

    2 Perkantoran 1.157 1.204.584 1.393.703.9313 Perumahan 14.853 871.870 12.949.884.0004 Mess/Guest House 1.010 1.377.250 1.391.022.4605 Gudang 2.064 1.676.380 3.4602.047.4126 Ruang Workshop 1.837- 1.632.198 2.998.348.608

    Sarana Olah Raga/Rekreasi 1.400- 2.522.676 3.531.746.9048 Poliklinik 200- 1.736.195 347.239.0189 MCK - - -10 Jalan diperkeras - - -11 Landasan Pesawat

    Udaraillelipad- - -

    12 Pelabuhan - - -13 Jembatan - - -14 Bangunan Lainnya 1.242 1.217.882 1.512.609.742

    JUMLAH 25.263 1.227.887 31.020.121.435

    III. PERHITUNGAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK (NJOP)

    A. NJOP BUMI

    NILAI TANAH PERM2

    KELASNJOP

    NJOP BUMI PERM2

    LUAS BUMI(M2)

    NJOP BUMI(M2)

    1 2 3 4 5503,89 191 480 564.796.631 271.102.382.880

    B. NJOP BANGUNAN

    NILAIBANGUNAN

    KELASNJOP

    NJOPBANGUNAN

    LUAS BANGUNAN(M2)

    NJOP BANGUNAN(M2)

    1 2 3 4 51.227.887 63 1.200.000 25.263 30.315.600.000

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • C.

    TOTAL NJOP = NJOP BUMI + NJOP BANGUNAN

    = (h) Rp 271.102.382.880 + (i) 30.315.600.000= (j) Rp 301.417.982.880

    (h+i)

    Objek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP per m2 Total NJOP(Rp)

    Bumi 564.796.631 191 480,00 271.102.382.880,00Bangunan 25.263 063 1.200.000,00 27.789.300.000,00NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 301.417.982.880,00NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) = Rp 12.000.000,00NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 301.405.982.880,00NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) = 40% x Rp301.405.982.880,00 Rp 120.562.393.152,00PBB yang terutang = 0,5% x Rp120.562.393.152,00 Rp 602.811.966,00Pajak Bumi dan Bangunan yang harus dibayar Rp 602.811.966,00

    Menurut Pemohon Banding:

    Pokok Permasalahan

    Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah No. 522.1.100/1354/Dishut tanggal15 Agustus (Lampiran 5) yang menyatakan Deskripsi areal IUPHHK PT. SPT Seluas216.580.ha telah berkurang sebagai akibat adanya:

    - Kawasan Lindung= 18.210 ha- Areal dikuasai pihak ke 3 = 50.882 ha- Areal tidak produktif = 40.021 ha

    Jumlah pengurang = 109.113 ha

    Sehingga luas areal produktif menjadi:- Kabupaten Seruyan = 64.941 ha- Kabupaten Kotawaringin Timur = 30.837 ha- Kabupaten Katingan = 11.689 ha

    Jumlah luas areal produktif = 107.467 ha

    Perhitungan Pajak Bumi dan Bangunan Terutang

    bahwa berdasarkan uraian tersebut pada angka II, maka perhitungan PBB Terutang Tahun 2015atas tanah Pemohon Banding tersebut adalah sebagai berikut:

    ObyekPajak

    Luas (m2) Kelas NJOP (Rp/m2) Jumlah (Rp)

    Bumi 233.234.737 189 600,00 139.940.842.200,00Bangunan 25.263 064 1.100.000,00 27.789.300.000,00

    NJOP sebagai dasar pengenaan PBB =NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) =NJOP untuk perhitungan PBB

    167.730.142.200,0012.000.000,00

    167.718.142.200,00NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) = 40% x 167.718.142.200,00PBB yang terutang = 0.5% x 67.087.256.880,00

    67.087.256.880,00335.436.284,00

    PBB yang harus dibayar 335.436.284,00

    Permohonan

    bahwa berdasarkan uraian tersebut pada angka II dan III, Pemohon Banding mohon kiranyaterhadap Keputusan Terbanding Nomor KEP-00022/KEB/WPJ.29/2017 tanggal 23 Januari 2017dikurangkan yang semula sebesar Rp602.811.966,00 menjadi sebesar Rp335.436.284,00;

    Menurut Majelis

    bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas berkas banding dan keterangan para pihak dalampersidangan, diketahui bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah nilai Pajak Bumidan Bangunan (PBB) yang terutang, untuk Tahun Pajak 2015 sebesar Rp267.375.682,00 yang

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • tidak disetujui oleh Pemohon Banding, yang terdiri dari:1. Koreksi Luas Bumi dan2. Koreksi NJOP Bangunan

    dengan uraian sebagai berikut:

    Objek Pajak Menurut PemohonBanding

    Menurut Terbanding Koreksi

    Bumi:- Luas (m2) 233.234.737 564.796.631 331.561.894- Kelas 189 191 (2)- NJOP (Rp/m2) 600 480 120Bangunan:- Luas (m2) 25.263 25.263 0- Kelas 064 063 (1)- NJOP (Rp/m2) 1.100.000 1.200.000 100.000PBB yang terutang (Rp) 335.436.284 602.811.966 267.375.682

    bahwa menurut Terbanding, Pemohon Banding telah menyampaikan Surat PemberitahuanObyek Pajak (SPOP) melalui Surat Nomor 011/SPT-CAB/IV/2015 tanggal 29 April 2015 yangditerima KPP Pratama Sampit pada tanggal 07 Mei 2015 melalui LPAD Nomor PEM:01002144\712\may\2015 dengan perincian sebagai berikut:

    Uraian Luas (m2)Areal Belum Produktif 320.265.400Areal Emplasemen 16.283.800Areal Lainnya :

    - Log Ponds 25.000- Areal Tidak Produktif 228.222.431

    Jumlah Luas Yang Diusahakan 564.796.631Luas Areal Seusai Izin Yang Diberikan 564.796.631

    bahwa dalam persidangan banding, Pemohon Banding menyerahkan SPOP yang telah direvisi,yang menurut Pemohon Banding telah dilaporkan kepada Terbanding dengan perincian sebagaiberikut:

    Uraian Luas (m2)Areal Belum Produktif 233.234.737Areal Emplasemen 25.263Areal Lainnya :

    - Areal Tidak Produktif 391.540.000Jumlah Luas Yang Diusahakan 624.800.000Luas Areal Seusai Izin Yang Diberikan 624.800.000

    bahwa terdapat perbedaan data luas areal berdasarkan SPOP yang diterima Terbanding yaitusebesar 564.796.631 m2 sedangkan berdasarkan SPOP Pemohon Banding yang ditunjukkandalam persidangan yaitu 624.800.000 m2;

    bahwa SPOP yang disampaikan oleh Pemohon Banding dalam persidangan tersebut tidakpernah dilaporkan kepada Terbanding dan tidak terdapat dalam administrasi Terbanding;

    bahwa menurut Terbanding, luas areal IUPHHK berdasarkan Surat Kepala Dinas KehutananPropinsi Kalimantan Tengah Nomor 522.1.100/1354/Dishut adalah 216.580 ha. Areal yang tidakdikenakan sebagai obyek PBB menurut Terbanding adalah seluas 22.582 ha dengan rinciansebagai berikut:

    Uraian LuasSempadan Sungai 8.130 haAreal Dengan Kemiringan >40% 6.570 haPlasma Nutfah 800 haSekitar Mata Air 1.200 haTempat Keramat 5.882 ha

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • Jumlah 22.582 ha

    bahwa areal yang diusahakan Pemohon Banding dan dikenakan sebagai obyek PBB menurutTerbanding berdasarkan Surat Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah Nomor522.1.100/1354/Dishut adalah seluas 193.998 ha dengan perincian sebagai berikut:

    Uraian LuasKebun Bibit 310Petak Ukur Permanen 1.200Pemukiman/Kampung 45.000Camp 23Jalan 5.537Areal Hutan Terpisah 15.336Buffer Zone Pemukiman 9.480Areal Tidak Dapat Dieksploitasi 9.645Hutan Sekunder 107.467

    Jumlah 193.998 ha

    bahwa areal yang diusahakan oleh Pemohon Banding dan dikenakan sebagai obyek PBBseluas 193.998 ha telah dilakukan breakdown oleh Terbanding dalam rangka penetapan PBBTahun 2014 dengan perincian areal adalah:

    No Jenis Areal Luas (M2)1 Areal Produktif 59.050.0002 Areal Belum Produktif 1.038.331.1003 Areal Emplasemen 55.600.000

    a. Camp 230.000b. Jalan 55.370.000

    4 Areal Lainnyaa. Log Yards 25.000b. Areal Tidak Produktif 786.973.900

    Jumlah 1.939.980.000

    bahwa selanjutnya perincian untuk masing-masing daerah (yaitu Kotawaringin Timur, Katingan,dan Seruyan) dihitung dengan menggunakan persentase proporsi luas IUPHHK sebagai berikut:

    Jenis Areal Persentase Proporsi Luas IUPHHK JumlahKotim 29% Katingan 10% Seruyan 61%

    Areal Produktif - - 59.050.000 59.050.000Areal Belum Produktif 320.265.400 108.667.000 609.398.700 1.038.331.100Areal Emplasemen 16.283.800 5.537.000 33.779.200 55.600.000

    a. Camp 226.500 - 3.500 230.000b. Jalan 16.057.300 5.537.000 33.775.700 55.370.000

    Areal Lainnyaa. Log Yards 25.000 - - 25.000b. Areal Tidak

    Produktif228.222.431 78.697.390 480.054.079 786.973.900

    Jumlah 564.796.631 192.901.390 1.182.281.979 1.939.980.000

    bahwa rekapitulasi perincian luas areal menurut Terbanding dalam penetapan SPPT Tahun2014 tersebut kemudian digunakan oleh Pemohon Banding dalam melaporkan SPOP Tahun2015. Perincian luas areal berdasarkan SPPT Tahun 2014, SPOP Tahun 2015 PemohonBanding dan SPPT Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

    UraianSPPT

    Tahun 2014SPOP

    Tahun 2015SPPT

    Tahun 2015Areal Belum Produktif 320.265.400 320.265.400 320.265.40

    0Areal Emplasemen 16.283.800 16.283.800 16.283.800Areal Lainnya :

    - Log Yards 25.000 25.000 25.000- Areal Tidak Produktif 228.222.431 228.222.431 228.222.43

    1

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • Jumlah Luas Yang Diusahakan 564.796.631 564.796.631 564.796.631

    bahwa perincian luas areal dalam SPOP Pemohon Banding Tahun 2015 telah sama denganyang ditetapkan oleh Terbanding dalam SPPT Tahun 2014. Terbanding kemudian menggunakandata SPOP Tahun 2015 tersebut untuk menerbitkan SPPT Tahun 2015 sebagaimana diaturdalam Pasal 10 ayat (1) UU Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan jo. Pasal3 ayat (1) PER-02/PJ/2015 tentang Tata Cara Penerbitan SPPT PBB Untuk Sektor Perkebunan,Sektor Perhutanan, Sektor Pertambangan, dan Sektor Lainnya;

    bahwa selanjutnya terkait dengan perhitungan nilai tanah, dalam Romawi IV SE-89/PJ/2011tentang Petunjuk Pelaksanaan PER-36/PJ/2011 mengatur perhitungan nilai tanah untuk arealproduktif adalah perkalian pendapatan bersih setahun dengan angka kapitalisasi, untuk arealbelum produktif adalah perkalian luas tanah dengan Nilai Dasar Tanah per meter persegi padaareal belum produktif, untuk areal emplasemen adalah perkalian luas tanah dengan Nilai Dasarper meter persegi pada areal emplasemen, dan untuk areal lainnya adalah perkalian luas tanahdengan Nilai Dasar per meter persegi pada areal lainnya. Nilai Tanah per meter persegi arealhutan merupakan jumlah nilai tanah areal produktif, areal belum produktif, areal emplasemen,dan areal lainnya dibagi dengan jumlah luas areal produktif, areal belum produktif, arealemplasemen, dan areal lainnya;

    bahwa Nilai Dasar diperoleh melalui proses penilaian yang dilakukan oleh Terbanding (dalamhal ini Penilai PBB) sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (3) PER-36/PJ/2011. Nilai Dasarper m2 untuk areal belum produktif, areal emplasemen, dan areal tidak diproduktif telah dihitungoleh Terbanding dalam Analisis Nilai Indikasi Rata-Rata Areal Perhutanan Tahun 2015 denganmenggunakan perbandingan luas bumi dan nilai bumi data pembanding;

    bahwa perhitungan Terbanding dalam Rincian Perhitungan Nilai terkait dengan PerhitunganNilai Tanah adalah sebagai berikut:

    Jenis ArealSPPT

    Luas (m2)Nilai

    Dasarper m2

    Nilai Tanah(Rp)

    Areal Belum Produktif 320.265.400

    481 154.047.657.400

    Areal Emplasemen 16.283.800 5.010 81.581.838.000Areal Lainnya :

    - Log Ponds 25.000 4.997 124.925.000- Areal Tidak Produktif 228.222.43

    1214 48.839.600.234

    Jumlah 564.796.631

    503,89 284.594.020.634

    bahwa Nilai Dasar per m2 sebesar Rp503,89,00 diklasifikasikan dalam kelas tanah berdasarkanPeratuan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 139/PMK.03/2014 tentang KlasifikasiDan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan PBB masuk ke dalam kelas191 dengan NJOP Bumi adalah sebesar Rp480,00/m2;

    bahwa dalam Romawi IV SE-89/PJ/2011 sebagaimana tersebut di atas, mengatur NilaiBangunan per meter persegi merupakan jumlah nilai seluruh bangunan dibagi dengan jumlahluas seluruh bangunan. Nilai Bangunan per m2 sebesar Rp1.227.887,00 telah dihitungTerbanding dalam formulir perhitungan perumahan. Nilai Bangunan per m2 sebesarRp1.227.887,00 diklasifikasikan dalam kelas bangunan berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Republik Indonesia Nomor 139/PMK.03/2014 tentang Klasifikasi Dan Penetapan NilaiJual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan PBB masuk ke dalam kelas 063 dengan NJOPBangunan adalah sebesar Rp1.200.000,00/m2;

    bahwa pendapat Pemohon Banding yang menyatakan nilai NJOP Bangunan/m2 di Seruyan danKotawaringin Timur seharusnya sama adalah tidak benar karena terdapat perbedaan luasbangunan dan nilai bangunan di kedua wilayah tersebut sebagaimana terdapat dalam RincianPerhitungan Nilai yaitu perhitungan nilai bangunan. Perbedaan luas bangunan dan nilaibangunan tersebut akan menyebabkan perbedaan NJOP Bangunan/m2;

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, perhitungan PBB terutang Tahun 2015 menurutTerbanding adalah:

    Objek Luas Kelas NJOP perm2

    Jumlah NJOP (Rp)

    Bumi 564.796.631

    191 480 271.102.382.880

    Bangunan 25.263 063 1.200.000 30.315.600.000NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB 301.417.982.880NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) 12.000.000NJOP Untuk Perhitungan PBB 301.405.982.880NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 40% 120.562.393.152PBB Yang Terutang 0,5% 602.811.966

    bahwa menurut Pemohon Banding, berdasarkan form isian dari Direktorat Jenderal Pajak dalambentuk Excel pada Surat Pemberitahuan Obyek Pajak (SPOP) melalui Surat Nomor 011/SPT-CAB/IV/2015 tanggal 29 April 2015 yang ditandatangani olehIr. Dodi Wiwoho pada tanggal 24 April 2015, telah diterima KPP Pratama Sampit pada tanggal07 Mei 2015 melalui LPAD Nomor PEM 01002144\712\may\2015 dengan perincian sebagaiberikut:

    Uraian Luas (m2)Areal Produktif 593.129.737Areal Belum ProduktifAreal Emplasemen 25.263Areal Lainnya :

    - Log Ponds 2.000- Areal Tidak Produktif 31.643.000

    Jumlah Luas Yang Diusahakan 624.800.000Luas Areal Sesuai Izin Yang Diberikan 624.800.000

    bahwa jumlah luas yang diusahakan adalah 624.800.000 sesuai dengan Luas Areal sesuai izinyang diberikan dan sesuai dengan peta pengukuran;

    bahwa menurut Pemohon Banding, di dalam format SPOP lama tidak mengakomodir area yangtidak dikenakan PBB, sedangkan SPOP yang baru sudah mengakomodir objek pajak secarajelas mana yang dikenakan PBB dan mana yang tidak dikenakan PBB, dengan demikian yangdirevisi oleh Pemohon Banding adalah riciannya saja, namun total Jumlah Luas yangdiusahakan tetap 624.800.000 m2;

    bahwa menurut Pemohon Banding, Terbanding secara jelas sekali telah mengakui luaskeseluruhan untuk ketiga tempat yaitu Kabupaten Seruyan, Kota Waringin Timur dan Katinganadalah sejumlah 225.820.000 m2 jumlah yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan sertasejumlah 1.939.980.000 m2 (225.820.000 m2+1.939.908.000 m2= total 2.165.800.000 m2) sesuaidengan Luas Areal Sesuai Izin Yang Diberikan kepada Pemohon Banding;

    bahwa menurut Pemohon Banding, angka-angka di dalam SPPT tahun 2015 menggunakan nilaiperkiraan sendiri dari Terbanding, perlu dijelaskan bahwa Pemohon Banding tidak pernahmenggunakan angka presentasi di atas (sesuai Terbanding) karena tahun pajak 2013 dan 2014juga bersengketa dan telah diputus (oleh pengadilan pajak dengan mengabulkan seluruhnyapermohonan Pemohon Banding dengan Putusan Nomor Put-68392/PP/M.IIIB/18/2016, tanggal3 Maret 2016 dan NomorPut-86225/PP/M.IIIB/18/2017, tanggal 14 September 2017, serta dikuatkan oleh PutusanMakamah Agung Nomor 1626/B/PK/PJK/2017, tanggal 13 September 2017 dengan menolakPermohonan PK (d/h Terbanding);

    bahwa menurut Terbanding total keseluruhan 1.939.980.000m2 tidak sesuai dengan total luassesuai dengan Karena secara total 2.165.800.000m2 yang seharusnya dipertanyakan jikaSPOP tidak sesuai dengan luas areal yang diberi izin (apabila SPOP tersebut luasnya berbedanamun sampai dengan di persidangan baru tahu adanya SPOP yang berbeda luasnyakeseluruhan dengan perizinan (Luas Areal Sesuai Izin Yang Diberikan tidak sesuai denganperizinan) dengan demikian dapat dibuktikan bahwa SPOP yang diisi sesuai dengan total

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • perizinan untuk Seruyan, Katingan dan Kotawaringin);

    bahwa Pemohon Banding menentukan luas bumi berdasarkan Surat dari Dinas KehutananPemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan untuk tahun 2013, 2014, dan 2015 luasnya samauntuk Seruyan, Katingan, dan Kota Waringin Timur;

    bahwa untuk menentukan luas a quo Pemohon Banding menggunakan alat Pengukur denganmenggunakan peta satelit (dari Menteri Kehutanan, Direktorat Jendral Planologi Kehutanan),dan yang dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan untuk Kabupaten Kota Waringin Timur, sesuaidengan peraturan UU PBB adalah sebagai berikut :

    Uraian Tidak dikenakanPBB Kehutanan

    Dikenakan PBB kehutanan(Menurut Pemohon Banding)

    Kawasan Lindung (m2)Sepadan Sungai 25.540.000Sepadan Mata Air/Sekitar Mata Air 5.000.000Plasma Nutfah -Kebun Bibit 1.100.000Petak Ukur Permanen 5.000.000Areal Dengan Kemiringan >40% 43.620.000Jumlah I 80.260.000Areal dikuasai Pihak Ketiga (m2)Pemukiman 126.250.000Tempat Keramat -Jumlah II 126.250.000Areal Tidak Produktif (M2)Camp 230.000Jalan 10.020.000Areal Hutan Terpisah 52.110.000Buffer Zone Pemukiman 26.600.000Areal Tidak dapat di eksploitasi 27.210.000Areal Bekas Tebangan 68.860.000Emplasmen 25.263Jumlah III 185.055.263Areal belum Produktif (m2) 233.234.737Areal Produktif (m2) -Jumlah Areal Objek PBB 233.234.737Total Keseluruhan areal SK HPH (m2) 624.800.000

    bahwa mengacu pada surat keterangan Dinas Kehutanan Pemerintah Propinsi KalimantanTengah, Nomor: 522.1.100/ 1354/ Dishut, tanggal 15 Agustus 2013 dan Deskripsi Areal IUPHHKPT. SPT serta Deskripsi Kawasan Hutan dan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung tanggal 25 Juli 1990, Keputusan MenteriKehutanan dan Perkebunan Nomor: 375/Kpts-II/1998, tanggal 6 April 1998, Keputusan MenteriKehutanan Nomor 237/Kpts-II/95, jelas bukan Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumidan Bangunan sesuai Pasal 3 ayat (1) huruf c UU PBB:1. Kebun Bibit : 1.100.000 m22. Petak Ukur : 5.000.000 m2

    bahwa menurut Pemohon Banding, terkait dengan Kebun Bibit dan Petak Ukura quo, keduanya termasuk Kawasan hutan lindung sesuai dengan surat keterangan DinasKehutanan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah, Nomor : 522.1.100/ 1354/ Dishut, tanggal15 Agustus 2013 dan Deskripsi Areal IUPHHK PT. SPT serta Deskripsi Kawasan Hutan;

    bahwa selanjutnya menurut Pemohon Banding, kebun bibit adalah kawasan hutan yangdilindungi, dimana di dalamnya terdapat populasi tegakan hutan yang didominasi oleh pohon-pohon yang memiliki kriteria baik (pohon plus), yang dijaga keberadaannya untuk dapat dipanenbiji dan anak pohonnya untuk pembibitan, khususnya dalam penelitian yang biasanya dilakukanoleh peneliti-peneliti baik dari perguruan tinggi atau dari lembaga riset nasional/internasional.Luas yang ditetapkan oleh Dinas Kehutanan adalah seluas 3.100.000 m2. (Total Keseluruhanuntuk ketiga daerah yaitu Seruyan (Kota Waringin dan Katingan) Khusus untuk Kota Waringinadalah seluas 1.100.000 m2;

    bahwa pembibitan yang dilakukan oleh Pemohon Banding umumnya dilakukan di areal sekitarblok tebangan dimana pembibitan dan persemaian dilakukan dengan areal yang secukupnyauntuk kebutuhan penanaman kembali (reforestation), karena bibit di sekitar blok tebanganumumnya sudah mencukupi untuk penanaman kembali;

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • bahwa terkait dengan Petak Ukur Permanen, adalah kawasan-hutan yang dilindungi dan dipilihuntuk mewakili secara representatif dari kondisi lingkungan keseluruhan areal hutan untukdijaga keberadaannya untuk pemantauan pengukuran pertumbuhan riap pohon dan penelitian;

    bahwa Pemohon Banding sering dikunjungi oleh Peneliti Perguruan TinggiNasional/Internasional maupun Lembaga Riset Nasional/International untuk melakukanpenelitian di Petak Ukur Permanen;

    bahwa menurut Fakta tersebut di atas, Kebun Bibit maupun Petak Ukur Permanen Objek Pajaktidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan sesuai: UU PBB Nomor 12 Tahun 1985 Pasal 3 ayat(1) huruf c : Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan adalah Objek Pajakyang : “merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanahpenggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak;”

    bahwa sesuai dengan Surat dari Pemerintah Daerah Kota Waringin Timur “Sekretariat Daerah”Nomor 500.226/Ek/Bang tanggal 9 Maret 2002 dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah,“Dinas Kehutanan” 522.1.100/1354/Dishut, tanggal 15 Agustus 2013 angka 3 menerangkanbahwa Bupati Kotawaringin Timur Melalui Surat Nomor 500.226/Ek/Bang tanggal 09 Maret2002, menyatakan bahwa desa yang berada pada areal IUPHHK-HA PT. SPT adalah seluas450.000.000 m2 (45.000 ha) khusus untuk Kotim sejumlah 126.250.000;

    bahwa menurut Pemohon Banding, dari penjelasan di atas dan sesuai surat dari yangberwenang maka PT. SPT menguasai hutan/Bumi tersebut dan tidak dimanfaatkan olehPemohon Banding akan tetapi oleh masyarakat;

    bahwa apakah dikenakan PBB P2 (Pedesaan dan Perkotaan bukan tugas dan tanggung jawabdari Pemohon Banding dalam hal ini PT. SPT ;

    bahwa selanjutnya terkait dengan Areal Tidak Produktif adalah terdiri dari :a) Camp 230.000 m2b) Jalan 10.020.000 m2c) Areal Hutan Terpisah 52.110.000.m2d) Buffer Zone Pemukiman 26.600.000 m2e) Areal tidak dapat dieksploitasi 27.210.000 m2f) Areal Bekas Tebangan 68.860.000 m2g) Emplasemen 25.263 m2;

    bahwa areal tidak produktif a quo tidak dimanfaatkan oleh Pemohon Banding akan tetapidigunakan juga oleh masyarakat, karena :

    - Jalan merupakan kawasan hutan yang digunakan untuk jaringan jalan yang dimanfaatkanoleh semua pihak, termasuk Pemohon Banding, warga masyarakat yang berada di dalamareal hutan, dan lain-lain;

    - Buffer Zone Pemukiman merupakan kawasan hutan yang digunakan sebagai kawasanpenyangga di sekeliling pemukiman masyarakat hutan, yang dimanfaatkan oleh masyarakatsebagai areal tempat mencari nafkah misal, pengambilan hasil hutan non kayu sepertirotan, damar, atau daerah penggembalaan hewan ternak dan perburuan masyarakat hutan;

    - Areal Tidak Dapat Dieksploitasi: merupakan kawasan hutan yang potensi tegakan hutannyasangat kecil dan tidak produktif seperti hutan rawang dan lahan belukar yang biasanyasudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai areal berladang (berpindah-pindah);

    - Areal Hutan Terpisah: merupakan Kawasan hutan yang dipisahkan oleh sungai besar atauperkampungan yang cukup besar dan padat dan tidak dimungkinkan untuk dieksploitasi,oleh karena tidak dapat dimanfaatkan oleh Pemohon Banding dan tidak dapat diekploitasisehingga dikecualikan dari pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan;

    bahwa selanjutnya terkait dengan sengketa Kelas atas NJOP Bangunan:

    bahwa untuk Perhitungan Kelas atas Bangunan Pemohon Banding sangat Keberatan apabilaTerbanding menggunakan NJOP Bangunan adalah 63 dengan

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • Rp1.200.000/Per m2 seharusnya adalah 64 dengan Rp1.100.000/Per m2. Dikarenakan hargaNJOP Bangunan adalah Rp1.100.000 Per m2, bahan bangunan sama dan tidak ada Renovasikarena terbuat sebagian dari kayu. (Karena NJOP di Seruyan Rp1.100.000);

    bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, perhitungan Pemohon Banding menjadi sebagaiberikut :

    Obyek Pajak Luas (m2) Kelas NJOP (Rp/m2) Jumlah (Rp)Bumi 233.234.737 189 600,- 139.940.842.200,-Bangunan 25.263 064 1.100.000,- 27.789.300.000,-

    NJOP sebagai dasar pengenaan PBB =NJOPTKP (NJOP Tidak Kena Pajak) =NJOP untuk perhitungan PBB

    167.730.142.200,-12.000.000,-

    167.718.142.200,-NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) = 40% x 167.718.142.200PBB yang terutang = 0.5% x 67.087.256.880

    67.087.256.880,-335.436.284,-

    PBB yang harus dibayar 335.436.284,-

    bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis atas bukti-bukti dan penjelasan para pihak dalampersidangan diketahui bahwa yang menjadi sengketa dalam banding ini adalah terkait dengannilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang terutang, untuk Tahun Pajak 2015 yang terdiri dariKoreksi Luas Bumi dan Klasifikasi NJOP Bangunan sebesar Rp267.375.682,00 yang tidakdisetujui oleh Pemohon Banding;

    bahwa terkait dengan sengketa luas bumi, terdapat perbedaan antara data perincian luas arealdalam SPOP yang diterima oleh Terbanding dari Pemohon Banding, yaitu sebesar 564.796.631m2 dengan perincian luas areal di dalam SPOP menurut Pemohon Banding, yaitu sebesar233.234.737 m2;

    bahwa penetapan SPPT yang dilakukan oleh Terbanding terkait dengan luas areal untukKotawaringin Timur adalah sesuai SPOP yang disampaikan oleh Pemohon Banding, yaitusebesar 564.796.631 m2, sedangkan menurut Pemohon Banding luas areal dalam SPOP yangtelah disampaikan kepada Terbanding adalah sebesar 233.234.737 m2;

    bahwa menurut Pemohon Banding, dalam revisi SPOP Pemohon Banding hanya merubahrinciannya saja, namun totalnya tetap sama yaitu 233.234.737 m2;

    bahwa menurut Majelis, oleh karena masih terdapat perbedaan angka terkait dengan luas aquo, maka penyelesaiannya harus di dasarkan pada keadaan yang sebenarnya;

    bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian Majelis atas bukti-bukti serta pejelasan parapihak dalam persidangan, diketahui bahwa Terbanding telah mengakui luas keseluruhan untukketiga tempat yaitu Kabupaten Seruyan, Kotawaringin Timur dan Katingan adalah sejumlah225.820.000 m2 jumlah yang tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan serta sejumlah1.939.980.000 m2 (225.820.000 m2 + 1.939.908.000 m2 = total 2.165.800.000 m2) sesuai denganLuas Areal Sesuai Izin Yang Diberikan kepada Pemohon Banding;

    bahwa penghitungan luas areal untuk Kotawaringin Timur oleh Terbanding dilakukan denganmenggunakan prosentasi atas luas total sebesar 216.580 ha, yang di dasarkan pada keterangandari “instansi terkait”, dan terbagi menjadi : Seruyan 61%, Kotawaringin Timur 29%, danKatingan 10%;

    bahwa berdasarkan fakta dalam persidangan, diketahui bahwa Pemohon Banding tidak pernahmengakui dan membagi wilayah dengan persentase sebagaimana yang dinyatakan olehTerbanding;

    bahwa menurut Majelis, penggunaan persentase oleh Terbanding a quo, tentu tidak dapatmenggambarkan luas yang sesungguhnya, di samping itu Terbanding juga tidak dapatmenjelaskan lebih lanjut atas “instansi terkait” mana yang telah melakukan pembagian luaswilayah dengan menggunakan prosentasi a quo;

    bahwa di sisi lain perhitungan Pemohon Banding di dasarkan pada alat pengukur denganmenggunakan peta satelit (dari Menteri Kehutanan Direktorat Jendral Planologi Kehutanan),

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • tanggal 10 Januari 2011 dan disahkan berdasarkan SK.IUPHHK NO.SK.266/Menhut-II/2004tanggal 21 Juli 2004;

    bahwa berdasarkan fakta-fakta sebagaimana tersebut di atas, maka Majelis meyakini bahwaluas areal yang diusahakan oleh Pemohon Banding, sesungguhnya adalah sebesar233.234.737 m2;

    bahwa selanjutnya dari jumlah luas a quo, terdapat beberapa wilayah yang menurut PemohonBanding belum Terbanding keluarkan dari objek PBB, antara lain Sepadan Sungai, SepadanMata Air/Sekitar Mata Air, kebun bibit, petak ukur permanen, pemukiman/kampung, camp, jalan,areal hutan terpisah dan lainnya bukan merupakan objek PBB;

    bahwa berdasarkan penjelasan Pemohon Banding dalam persidangan diketahui bahwa padadasarnya yang masih menjadi sengketa (karena belum dikeluarkan oleh Terbanding sebagaiobyek) terkait luas bumi (dalam m2) ini adalah :

    1. Kawasan Lindung yang terdiri dari :- Sepadan Sungai = 25.540.000- Kebun Bibit = 1.100.000- Sepadan Mata Air/Sekitar Mata Air = 5.000.000- Petak Ukur Permanen = 5.000.000- Areal Dengan Kemiringan >40% = 43.620.000

    2. Pemukiman sebesar = 126.250.0003. Areal Tidak Produktif

    - Camp = 230.000- Jalan = 10.020.000- Areal Hutan Terpisah = 52.110.000- Buffer Zone Pemukiman = 26.600.000- Areal Tidak Dapat Di Eksploitasi = 27.210.000- Areal Bekas Tebangan = 68.860.000- Emplasemen = 25.263

    JUMLAH = 391.565.263

    bahwa berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti dan penjelasan para pihak dalampersidangan, diketahui bahwa Sepadan Sungai, Sepadan Mata Air/Sekitar mata Air, KebunBibit, Petak Ukur Permanen, Areal Dengan Kemiringan >40% adalah termasuk dalam kelompokHutan Lindung;

    bahwa Sepadan Sungai merupakan kawasan hutan yang dijaga keberadaannya sebagai bufferzone di sepanjang kanan kiri sungai;

    bahwa Sepadan Mata Air/Sekitar Mata Air merupakan Kawasan Hutan yang dipilih danditetapkan serta dijaga keberadaannya, karena untuk penjaga sumber mata air;

    bahwa kebun bibit/pohon bibit a quo bukan pohon bibit yang ditanam untuk pembenihan,melainkan untuk penelitian karena berada di kawasan lindung sehingga tidak dapatdimanfaatkan;

    bahwa berdasarkan deskripsi dalam Surat Keterangan Dinas Kehutanan Pemerintah ProvinsiKalimantan Tengah Nomor 522.1.100/1354/Dishut, tanggal 15 Agustus 2013 (selanjutnyadisebut S-522-1.100) disebutkan bahwa Kebun Bibit adalah : kawasan hutan yang di dalamnyaterdapat populasi tegakan hutan yang didominasi oleh pohon-pohon yang mempunyai kriteriabaik pohon plus yang dijaga keberadaannya untuk dapat dipanen biji dan anak pohonnya untukpembibitan;

    bahwa selanjutnya mengacu pada S-522-1.100 a quo, yang dimaksud dengan Petak UkurPermanen, adalah kawasan hutan yang dilindungi dan dipilih untuk mewakili secararepresentatif dari kondisi lingkungan keseluruhan areal hutan untuk dijaga keberadaannya untukpemantauan pengukuran pertumbuhan riap pohon dan penelitian;

    bahwa Pemohon Banding sering dikunjungi oleh Peneliti Perguruan TinggiNasional/Internasional maupun Lembaga riset Nasional/International untuk melakukan penelitiandi Petak Ukur Permanen;

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • bahwa Areal Dengan Kemiringan>40% merupakan kawasan hutan dengan kemiringan topografilebih dari 40%;

    bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian Majelis atas bukti berupa Surat dariKementerian Kehutanan (Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan) Nomor S.6/IPSDH-3/2011,tanggal 10 Januari 2011, tentang : Peta dasar Areal Kerja (PDAK) IUPHHK-HAPT. SPT Di Propinsi Kalimantan Tengah, diketahui bahwa : Kementerian a quo telah menyetujuiPeta Dasar Areal Kerja IUPHHK-HA PT.SPT ;

    bahwa menurut Pasal 3 ayat (1) huruf c UU Nomor 12 Tahun 1985 Tentang Pajak Bumi DanBangunan (selanjutnya disebut UU PBB): Objek Pajak yang tidak dikenakan Pajak Bumi danBangunan adalah Objek Pajak yang : “merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutanwisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yangbelum dibebani suatu hak;”

    bahwa sesuai dengan fakta dan ketentuan a quo Majelis berpendapat bahwa oleh karenaSepadan Sungai, Sepadan Mata Air/Sekitar mata Air, Kebun Bibit, Petak Ukur Permanen, ArealDengan Kemiringan >40% termasuk dalam pengertian Hutan Lindung, maka atas obyek a quotidak dikenai PBB;

    bahwa selanjutnya terkait dengan ”Pemukiman", mengacu pada S-522-1.100 a quo diketahuibahwa pemukiman tersebut merupakan kawasan hutan yang dipakai untuk pemukiman dusunatau perkampungan dan sebagai kegiatan berladang masyarakat, dengan demikianpenguasaan dan pemanfaatan hutan/bumi a quo tidak dilakukan oleh Pemohon Banding akantetapi oleh masyarakat, dengan demikian menurut Majelis pengenaan PBB (PBB P2 : PedesaanDan Perkotaan)nya bukan menjadi tanggung jawab Pemohon Banding;

    bahwa selanjutnya terkait dengan Areal Tidak Produktif terdiri dari :- Jalan 10.020.000 m2- Areal Hutan Terpisah 52.110.000.m2- Buffer Zone Pemukiman 26.600.000 m2, dan- Areal tidak dapat dieksploitasi 27.210.000 m2

    bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penelitian bukti-bukti serta penjelasan para pihak dalampersidangan diketahui bahwa : areal tidak produktif a quo tidak dimanfaatkan oleh PemohonBanding akan tetapi digunakan juga oleh masyarakat, karena :

    - Jalan merupakan kawasan hutan yang digunakan untuk jaringan jalan yang dimanfaatkanoleh semua pihak, termasuk Pemohon Banding, warga masyarakat yang berada di dalamareal hutan, dan lain-lain;

    - Areal Hutan Terpisah : merupakan Kawasan hutan yang dipisahkan oleh sungai besar atauperkampungan yang cukup besar dan padat dan tidak dimungkinkan untuk dieksploitasi,oleh karena tidak dapat dimanfaatkan oleh Pemohon Banding dan tidak dapat diekploitasisehingga dikecualikan dari pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan;

    - Buffer Zone Pemukiman merupakan kawasan hutan yang digunakan sebagai kawasanpenyangga di sekeliling pemukiman masyarakat hutan, yang dimanfaatkan oleh masyarakatsebagai areal tempat mencari nafkah misal, pengambilan hasil hutan non kayu sepertirotan, damar, atau daerah penggembalaan hewan ternak dan perburuan masyarakat hutan;

    - Areal Tidak Dapat Dieksploitasi: merupakan kawasan hutan yang potensi tegakan hutannyasangat kecil dan tidak produktif seperti hutan rawang dan lahan belukar yang biasanyasudah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai areal berladang (berpindah-pindah);

    bahwa berdasarkan hal-hal tersebut maka Majelis meyakini bahwa atas Jalan, Areal HutanTerpisah, Buffer Zone dan Areal Tidak Dapat Dieksploitasi a quo, dikecualikan dari pengenaanPBB;

    bahwa terkait dengan Camp seluas 230.000 m2, Emplasmen sebesar 25.263 m2, dan ArealBekas Tebangan seluas 68.860.000 m2, dalam persidangan Pemohon Banding tidak dapatmemberikan bukti-bukti bahwa keduanya bukan sebagai obyek PBB, oleh karena itu Majelisberpendapat bahwa atas Areal Bekas Tebangan dan Emplasemen

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • a quo tetap menjadi obyek pengenaan PBB;

    bahwa berdasarkan bukti-bukti, ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut di atas, makakoreksi Terbanding atas Luas Bumi tidak seluruhnya dapat dipertahankan;

    bahwa selanjutnya terkait dengan perhitungan NJOP Bangunan, berdasarkan pemeriksaanMajelis atas bukti-bukti dan penjelasan para pihak dalam persidangan, diketahui bahwa NilaiBangunan per m2 sebesar Rp1.227.887,00 diklasifikasikan dalam kelas bangunan berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 139/PMK.03/2014 tentang KlasifikasiDan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak Sebagai Dasar Pengenaan PBB masuk ke dalam kelas063 dengan NJOP Bangunan sebesar Rp1.200.000,00/m2;

    bahwa menurut Majelis, perhitungan Terbanding a quo hanya di dasarkan pada asumsi yangtidak di dasarkan pada angka-angka yang sebenarnya;

    bahwa berdasarkan bukti-bukti dan penjelasan para pihak dalam persidangan, diketahui bahwabangunan-bangunan di wilayah Kota Waringin Timur tidak mengalami perubahan, karenasebagian besar terbuat dari kayu, sehingga koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan;

    bahwa berdasarkan hal tersebut Majelis meyakini bahwa dalil yang disampaikan oleh PemohonBanding sudah benar, oleh karena itu koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan;

    bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak:

    Pasal 69 ayat (1) alat bukti dapat berupa:a. surat atau tulisan;

    ... dstd. pengakuan para pihak; dan/ataue. pengetahuan Hakim, yang di Pasal 75 disebutkan adalah hal yang olehnya diketahui dan

    diyakini kebenarannya;

    Pasal 74 : Pengakuan para pihak tidak dapat ditarik kembali,kecuali berdasarkan alasan yangkuat dan dapat diterima oleh Majelis atauHakimTunggal;

    Pasal 78 : "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, danberdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkankeyakinan Hakim";

    Memori penjelasan pasal 78 : "Keyakinan Hakim didasarkan pada penilaian pembuktian dansesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan";

    bahwa berdasarkan bukti-bukti dan penjelasan para pihak serta ketentuan-ketentuansebagaimana tersebut di atas, Majelis meyakini bahwa dalil yang disampaikan oleh Terbandingtidak seluruhnya benar, oleh karena itu Majelis berpendapat bahwa koreksi Terbanding atasPBB yang terutang untuk Tahun Pajak 2015 sebesar Rp267.375.682,00 tidak seluruhnya dapatdipertahankan;

    Menimbang

    bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi;

    Menimbang

    bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkansebagian banding Pemohon Banding, sehingga Objek Pajak dihitung kembali sebagai berikut :

    Objek Pajak Menurut Terbanding Menurut PemohonBanding

    Menurut Majelis

    Bumi:Luas (m2) 624.800.000 624.800.000 624.800.000Bukan objek 60.003.369 391.565.263 322.450.000Objek PBB 564.796.631 233.234.737 302.350.000Kelas 191 189 189

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK

  • NJOP (Rp/m2) 480 600 600Bangunan:

    - Luas (m2) 25.263 25.263 25.263- Kelas 063 064 063- NJOP (Rp/m2) 1.200.000 1.100.000 1.200.000

    Mengingat

    Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak dan ketentuan peraturanperundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan sengketa ini;

    Memutuskan

    Mengabulkan sebagian banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur JenderalPajak Nomor KEP-00022/KEB/WPJ.29/2017 tanggal 23 Januari 2017, tentang keberatan atasSurat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun Pajak 2015 Nomor62.02.170.008.900-0013.2 tanggal 19 November 2015, alamat objek pajak Desa TumbangPayang, Kec. Bukit Santuai, Kab. Kotawaringin Timur, atas namaPT SPT NPWP - , dengan perhitungan sebagai berikut:

    Objek Luas Kelas NJOP per m2 Jumlah NJOP (Rp)Bumi 302.350.000 189 600 181.410.000.000Bangunan 25.263 063 1.200.000 30.315.600.000NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB 211.725.600.000NJPTKP 12.000.000NJOP untuk perhitungan PBB 211.713.600.000NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 40% 84.685.440.000PBB Yang Terutang 0,5% 423.427.200

    Demikian diputus di Jakarta berdasarkan Musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangandicukupkan pada hari Selasa tanggal 22 Mei 2018 oleh Hakim Majelis IIIB Pengadilan Pajakdengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:M.Z. Arifin, S.H., M.Kn. sebagai Hakim Ketua,Junaidi Eko Widodo, Ak., M.P.P. sebagai Hakim Anggota,Rahmaida, S.H., M.Kn sebagai Hakim Anggota,Dengan dibantu olehAniek Andriani, S.E., M.M. sebagai Panitera Pengganti

    Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua pada hari Selasatanggal 29 Januari 2019 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, dihadirioleh Pemohon Banding dan tidak dihadiri oleh Terbanding.

    SEKR

    ETAR

    IATP

    ENGA

    DILA

    NPA

    JAK