tahlil yes, tahlilan no
DESCRIPTION
Tahlil Yes, Tahlilan NoTRANSCRIPT
Tahlil Yes (Ada Tuntunannya Dari Rasulullah), Tahlilan No
Nabi Muhammad saw ketika masih hidup pernah kematian istrinya Khodijah tetapi tidak
pernah memperingati kematian istrinya dalam bentuk apapun apalagi dengan ritual tahlilan.
Beliau juga kematian pamannya Hamzah, si singa padang pasir yang meninggal dalam
perang Uhud. Beliau juga tidak pernah memperingati kematian pamannya.
Para sahabatnya banyak yang meninggal dunia dalam berbagai pertempuran dalam rangka
menegakkan Islam, tetapi tidak satupun yang pernah beliau peringati dengan tahlilan.
Setelah Rasulullah saw wafat, Abu Bakar tidak pernah memperingati kematian Rasulullah
Muhammad saw.
Setelah Abu Bakar wafat Umar bin Khaththab sebagai kholifah juga tidak pernah
memperingati kematian Rasululah Muhammad saw dan Abu Bakar ra.
Semua Khulafaur Rasyidin tidak pernah memperingati kematian Rasulullah saw. Memang
Islam tidak menuntunkan orang untuk memperingai kematian. Peringatan kematian pada hari
ke 1, 3, 7, 40, 100 dst adalah TRADISI HINDU.
Mereka berkeyakinan bahwa ruh orang yang mati pada hari-hari itu kembali ke rumahnya.
Kalau pada saat kembali disana tidak ada keramaian maka ruh itu akan menyusup ke tubuh
orang yang menyebabkan dia akan kesurupan. Maka pada hari-hari itu mereka melakukan
ritual peribadatan untuk mencegah agar ruh tidak mengganggu anggota keluarga.
Kalau Rasulullah saw tidak pernah memperingati kematian, para sahabat semuanya tidak
pernah ada yang memperingati kematian, mengapa kita tidak berani meninggalkan upacara
peringatan kematian?
Bukankah panutan kita adalah Rasulullah SAW dan para sahabatnya?
Beberapa
Contoh
Perilaku
Bid’ah