tahi kotok
DESCRIPTION
Teknologi tepat gunaTRANSCRIPT
Tahi Kotok (Tagetes erecta L.)
Sinonim :Familia :Compositae (Asteraceac)
Uraian :Herba tahunan, tegak, tinggi 60 - 70 cm. Ditanam pada halaman rumah dan taman-taman sebagai tanaman hias, Lebih menyukai tempat tempat yang terkena sinar matahari, dan lembab. Bunga berbentuk bonggol (flower head), yang dikelilingi daun pelindung. Warna bunga kuning atau orange.
Nama Lokal :Ades, Afrikaantjes; Wan shou ju (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :Infeksi saluran nafas bagian atas, radang mata (Conjunctivitis).; Batuk, Bronkhitis, Sariawan, radang tenggorok, sakit gigi,; Kejang pada anak-anak;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI: Bunga, kering.
KEGUNAAN:
1. Infeksi saluran nafas bagian atas, radang mata (Conjunctivitis).
2. Batuk seratus hari (Pertussis), radang saluran nafas (Bronchitis).
3. Sariawan, radang tenggorok, sakit gigi, kejang panas pada
anak-anak.
PEMAKAIAN: 5 - 15 gr bunga kering, direbus.
PEMAKAIAN LUAR: Bunga direbus untuk cuci, atau:
1. Gondongan (Parotitis), pembengkakan payudara (mastitis):
Lumatkan bunga, campur . dengan cuka, sebagai tapal pada tempat
yang sakit.
2. Radang kulit bernanah (Pyodermi):
Lumatkan akar dan daun segar, sebagai tapal di tempat kelainan.
CARA PEMAKAIAN:
1. Batuk seratus hari (Pertusis):
15 bunga Tagetes erecta + gula enau, direbus.
2. Sakit gigi, sakit mata: 15 gr bunga tagetes erecta, rebus.
Kelor
(Moringa oleifera, Lamk.)
Sinonim :Moringa pterygosperma, Gaertn.Familia :Moringacaea
Uraian :Kelor (MORINGA OLEIVERA) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 -11 meter. Di jawa, Kelor sering dimanfaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-obatan. Pohon Kelor tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian tanah 300-500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga memanjang yang disebut klentang (Jawa). Sedang getahnya yang telah berubah warna menjadi coklat disebut blendok (Jawa). Pengembangbiakannya dapat dengan cara stek.
Nama Lokal :Kelor (Indonesia, Jawa, Sunda, Bali, Lampung), Kerol (Buru); Marangghi (Madura), Moltong (Flores), Kelo (Gorontalo); Keloro (Bugis), Kawano ( Sumba), Ongge (Bima); Hau fo (Timor);
Penyakit Yang Dapat Diobati :Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam; Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah;
Pemanfaatan :
1. Sakit Kuning
Bahan: 3-7 gagang daun kelor, 1 sendok makan madu dan 1 gelas air kelapa hijau;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air kelapa dan disaring. Kemudian ditambah 1 sendok makan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum, dan dilakukan secara rutin sampai
sembuh.
2. Reumatik, Nyeri dan Pegal Linu
Bahan: 2-3 gagang daun kelor, 1/2 sendok makan kapur sirih;
Cara Membuat: Kedua bahan tersebut ditumbuk halus;
Cara menggunakan: dipakai untuk obat gosok (param).
3. Rabun Ayam
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air masak dan disaring. Kemudian dicampur dengan madu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum sebelum tidur.
4. Sakit Mata
Bahan: 3 gagang daun kelor;
Cara Membuat: Daun kelor ditumbuk halus, diberi 1 gelas air dan diaduk sampai merata. Kemudian didiamkan sejenak sampai ampas mengendap;
Cara menggunakan: air ramuan tersebut digunakan sebagai obat tetes mata.
5. Sukar Buang Air Kecil
Bahan: 1 sendok sari daun kelor dan sari buah ketimun atau wortel
yang telah diparut dalam jumlah yang sama;
Cara Membuat: Bahan-bahan tersebut dicampur dan ditambah
dengan 1 gelas air, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum setiap hari.
6. Cacingan
Bahan: 3 gagang daun kelor, 1 gagang daun cabai, 1-2 batang
meniran;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum.
7. Biduren (alergi)
Bahan: 1-3 gagang daun kelor, 1 siung bawang merah dan adas
pulasari secukupnya;
Cara Membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 gelas, pagi dan sore.
8. Luka bernanah
Bahan: 3-7 gagang daun kelor;
Cara Membuat: daun kelor ditumbuk sampai halus.
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang luka sebagai
obat luar.
Komposisi :KANDUNGAN KIMIA : Akar dan daun kelor (MORINGA OLEIVERA) mengandung zat yang berasa pahit , getir dan pedas. Biji kelor juga mengandung minyak dan lemak.
Awar Awar
(Ficus septica Burm.L)
Sinonim :Ficus hauili Blanco, Ficus casearia F. v. Mueller ex Benth, Ficus kaukauensis Hayata.
Familia :Moraceae
Uraian :Pohon atau semak tinggi , tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat silindris, berongga, gundul, bergetah bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing, daun tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53 cm. Helaian berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung menyempit cukup tumpul, tepi rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari bawah hijau muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging , hijau-hijau abu-abu, diameter 1,5 - 2 cm. Waktu berbunga Januari - Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa dan Madura; tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi jalan, semak belukar dan hutan terbuka.
Nama Lokal :NAMA DAERAH: Sirih popar (Ambon) Tagalolo, Bei, Loloyan (Minahasa); Ki ciyat (Sunda); Awar awar (Jawa); Bar-abar (Madura); Awar awar (Belitung); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis); Bobulutu (Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate). NAMA ASING: Papua New Guinea: omia (Kurereda, Northern Province), manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), bahuerueru (Vanapa, Central Province). Philippines: hauili (Filipino), kauili (Tagalog), sio (Bikol). NAMA SIMPLISIA Fici septicae folium; daun awar-awar
Penyakit Yang Dapat Diobati :Daun Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in vitro, hasil pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Antofin (5 g) berefek sebagai antibakteri (B. subtillis, M flavus dan E. Coli)
Pemanfaatan :BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular berbisa dan sesak napas.
Akar digunakan untuk penawar racun (ikan), penanggulangan asma; di samping itu daun dapat menyebabkan muntah.
Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing.
Buah untuk pencahar.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
Untuk mengobati bisul:
5 lembar daun dicuci dan digiling halus; ditambah garam secukupnya, kemudian digunakan sebagai kompres pada bisul (1-2 kali sehari).
Komposisi :Tumbuhan ini mengandung alkaloida, yaitu antara lain (-)-tilosrebrin (hauptalkaloid), tiloforin, septisin, dan antofin, selain itu juga mengandung flavonoida.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN
[ Kembali ke Daftar ]
BERAS KENCUR BENTUK KERINGMinuman beras kencur berkhasiat untuk menghilangkan rasa capai dan pegal pada persendian atau otot serta mencegah masuk angin.Bahan BakuBeras, disangrai selama 5-10 menit 15 kg
Kencur segar 7,5 kg
Jahe segar 2,5 kg
Kayu manis 50 g
Gula aren 10 kg
Garam 0,5 g
Cengkih 2 g
Kunyit 0,5 g
Air 50 lt
PeralatanAlat pemanas
Panci
Wajan
Pengaduk
Saringan
Cara PembuatanLakukan pencuci jahe, kencur, kayu manis, cengkeh dan kunyit sampai bersih dengan air yang mengalir
Jahe, kencur dan kunyit diiris tipis-tipis menggunakan slicer.
Irisan jahe kencur dan kunyit, kemudian masing-masing diblansir dengan air panas selama 5-10 menit, lalu tiriskan.
Keringkan jahe, kencur dan kunyit menggunakan oven pada suhu 60° C selama 17,5 jam. Keringkan juga dengan oven pada suhu 60° C, kayu manis selama 12 jam dan cengkeh selama 24 jam.
Bahan yang telah kering tersebut dihaluskan menggunakan mesin penggiling.
Campur aduk semua bahan sesuai formula yang sudah ditentukan.
Kemas minuman kering ini menggunakan plastik.
Tutup ujung plastik kemasan menggunakan sealer.
Johar
(Cassia siamea Lamk,)
Sinonim :Cassia florida Valh.Familia :Caesalpiniceae (Leguminosae).
Uraian :Tanaman herba tahunan, menjalar. Batang bulat, menjalar, beruas-ruas, berlubang, gundul, bercabang, panjang lebih kurang 3 meter, warna hijau. Daun tunggal, berseling, bentuk lanset, ujung runcing, tepi rata, pangkal rompang, panjang 3-15 cm, lebar 1-9 cm, pertulangan menyirip, warna hijau. Bunga tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, panjang 3-5 cm, diameter lebih kurang 5 cm, warna ungu. Buah kotak, bulat telur, gundul, diameter lebih kurang 1 cm, buah muda berwarna hijau pucat setelah tua berwarna cokelat.
Nama Lokal :NAMA SIMPLISIA: Cassiae siameae Folium; Daun Johar.
Penyakit Yang Dapat Diobati :Khasiat Antipiretik. PENELITIAN Salim Hanggara Purno, 1991. Fakultas Farmasi, UGM. Pembimbing: Drs. Wahyono, SU. Apt. dan Drs. Imono Argo Donatus, SU. Apt. Telah melakukan penelitian efek hipoglikemik air rebusan daun Johar, pada tikus putih jantan, dibandingkan dengan tolbutamid. Dari hasil penelitian tersebut, ternya ta air rebusan daun Johar dosis 2,5, 5,0, dan 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK (Luas daerah di bawah kurva) kadar glukosa darah terhadap kontrol negatif, pada kelompok tikus normal yang diberi beban glukosa (DMTTI - UTGO = Diabetes melitus tidak tergantung insulin. Uji toleransi glukosa oral). Pada kelompok tikus normal yang tidak diberi beban glukosa (DMTTI), air rebusan daun Johar dosis 10,0 g / kg bb mampu menurunkan LDDK kadar glukosa darah sebesar 15.06% terhadap kontrol negatif. C. Yudhi Setyandarta, 1993. Jurusan Farmasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh hepatoprotektif infus daun Johar pada tikus putih yang diberikan karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh hepatoprotektif. Daun Johar mengandung senyawa yang dapat menghambat peningkatan aktivitas GPT-plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CC14 dan terdapat hubungan antara dosis dan efek. Aan Risma Uli N., 1994. Jurusan Farrnasi, FMIPA UI. Telah melakukan penelitian pengaruh antimikroba dari infus daun Johar terhadap beberapa bakteri dan Jamur penyebab penyakit kulit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata infus daun Johar mempunyai pengaruh antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Proteus.vulgaris, tetapi tidak menunjukkan aktivitas antijamur terhadap Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes dan Microsporum canis.
Pemanfaatan :Bagian yang Digunakan
Daun muda.
Kegunaan
1. Demam.
2. Kencing manis.
3. Malaria.
4. Tonik.
5. Luka (obat luar) .
RAMUAN DAN TAKARAN
Kencing Manis dan Malaria
Ramuan:
Daun Johar segar 1 genggam
Air 220 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus.
Cara pemakaian:
Diminum 2 hari sekali 200 ml.
Lama pengobatan:
Diulang selama 7 hari.
Selanjutnya dosis dikurangi, 1 kali sehari 100 ml.
Peringatan
Bagi yang rentan, hati-hati penggunaan simplisia ini. Simplisia mengandung bahan beracun (alkaloid).
Komposisi :Daun: Barakol, alkaloid, flavoniod, steroida antrakinon, dan tanin. Kulit akar: Lupeol, betalin, dan diantrakinon. Biji: Minyak lemak dan sitosterin.
TEKNOLOGI TEPAT GUNAMentri Negara Riset dan Teknologi
Alat Pengolahan | Budidaya Pertanian | Budidaya Perikanan | Budidaya Peternakan | Pengelolaan dan Sanitasi | Pengolahan Pangan
TTG - ALAT PENGOLAHAN
PELENCET KEDELAI
1. FUNGSI
Mengupas kulit kedelai yang telah direbus untuk bahan baku pembuatan tempe.
2. CARA KERJA
1. Siapkan bahan kacang kedelai yang sudah direbus untuk dilecetkan kulitnya, masukkan ke dalam kotak penampung (yang sudah disediakan).
2. Kemudian putar engkol, sambil menampung kedelai yang sudah dilecetkan.3. Setelah bekerja, alat dibersihkan supaya tahan lama.
3. SPESIFIKASI
1. Dimensi alat : P = 36 cm; L = 27 cm; T = 80 cm2. Berat : 25 kg3. Tenaga penggerak : Manual4. Kapasitas kerja : 40 kg/jam.5. Operator : 1 orang6. Bahan : Almunium, besi siku, besi pipa.
4. KONTAK HUBUNGAN
Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI; Jl. KS. Tubun No. 5 Subang; Tel./Fax. (0260) 417348, 411478 Jakarta, Maret 2001
Sumber : Alat-Alat Teknologi Pedesaan Spesifikasi Produk, Bagian Proyek Teknologi Tepat Guna, Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna, LIPI
Ciplukan
(Physalis peruviana, Linn.)
Sinonim :Physalis angulata. Linn. Physalis minina, Linn.Familia :Solanaceae
Uraian :Tumbuhan Ciplukan (Physalis minina) merupakan tumbuhan liar, berupa semak/perdu yang rendah (biasanya tingginya sampai 1 meter) dan mempunyai umur kurang lebih 1 tahun. Tumbuhan ini tumbuh dengan subur di dataran rendah sampai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut, tersebar di tanah tegalan, sawah-sawah kering, serta dapat ditemukan di hutan-hutan jati. Bunganya berwarna kuning, buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau kekuningan bila masih muda, tetapi bila sudah tua berwarna coklat dengan rasa asam-asam manis. Buah Ciplukan yang muda dilindungi cangkap (kerudung penutup buah).
Nama Lokal :Morel berry (Inggris), Ciplukan (Indonesia), Ceplukan (Jawa); Cecendet (Sunda), Yor-yoran (Madura), Lapinonat (Seram); Angket, Kepok-kepokan, Keceplokan (Bali), Dedes (Sasak); Leletokan (Minahasa);
Penyakit Yang Dapat Diobati :Diabetes melitus, Sakit paru-paru, Ayan, Borok;
Pemanfaatan :1. Diabetes Mellitus
Bahan: tumbuhan ciplukan yang sudah berbuah dicabut beserta
akar-akarnya dan dibersihkan.
Cara membuat: dilayukan dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih hingga tingga 1 gelas, kemudian disaring
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
2. Sakit paru-paru
Bahan: tumbuhan ciplukan lengkap (akar, batang, daun, bunga dan
buahnya).
Cara membuat: direbus dengan 3-5 gelas air sampai mendidih dan
disaring.
Cara menggunakan: diminum 3 kali sehari 1 gelas.
3. Ayan
Bahan: 8-10 butir buah ciplukan yang sudah dimasak.
Cara menggunakan: dimakan setiap hari secara rutin.
4. Borok
Bahan: 1 genggam daun ciplukan ditambah 2 sendok air kapur sirih.
Cara membuat: ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: ditempelkan pada bagian yang sakit.
Komposisi :Buah Ciplukan mengandung senyawa kimia asam sitrun dan fisalin. Selain itu buah Ciplukan juga mengandung Asam Malat, Alkaloid, Tanin, Kriptoxantin, Vitamin C dan Gula.