tahapan dhe

26
Tahapan DHE a. Plak Kontrol - Pengertian : Tindakan untuk memeriksa kebersihan gigi dari plak menggunakan bahan pewarna (disclosing agent), hal ini bertujuan: 1. Untuk menunjukkan gigi sudah bersih atau masih kotor. 2. Untuk melihat apakah cara menyikat gigi sudah baik dan benar -Pelaksanaan: 1. Bila bahan pewarna berupa cairan atau gel, teteskan pada kapas atau cotton bud pada seluruh permukaan gigi hingga merata 2. Bila bahan pewarna berupa tablet, kunyahlah dan ratakan dengan lidah keseluruh pemukaan gigi. -Penilaian Melalui cermin dapat dilihat keadaan gigi yang masih kotor : Bagian gigi yang masih berwarna merah menunjukkan adanya plak, apabila hal tersebut terjadi maka pasien harus diberikan instruksi cara menyikat gigi yang benar karena menggosok gigi tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu dalam mengurangi akumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua permukaan gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah interdental. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan keras. Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat disikat bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan. Beberapa metode penyikatan gigi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut : 1. Tekhnik Horizontal Semua permukaan gigi di gogok dengan maju mundur seperti menggosok lantai. Teknik ini biasanya dianjurkan pada anak-anak. 2. Teknik Fone Gigi dalam keadaan okulasi, bulu sikat ditekan kuat-kuat dan digerakan melingkar selebar mungkin. Untuk permukaan oklusal, lingual digosok dengan gerakan maju mundur. Teknik ini baik untuk gigi yang lengkap dan memiliki oklusi yang baik. 3. Teknik Charter

Upload: ayu-nurfitria-sugianingrum

Post on 25-Sep-2015

311 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

dhe

TRANSCRIPT

Tahapan DHEa. Plak Kontrol- Pengertian :Tindakan untuk memeriksa kebersihan gigi dari plak menggunakan bahan pewarna(disclosing agent), hal ini bertujuan:1. Untuk menunjukkan gigi sudah bersih atau masih kotor.2. Untuk melihat apakah cara menyikat gigi sudah baik dan benar-Pelaksanaan:1. Bila bahan pewarna berupa cairan ataugel, teteskan pada kapas ataucotton budpadaseluruh permukaan gigi hingga merata2. Bila bahan pewarna berupa tablet, kunyahlah dan ratakan dengan lidah keseluruhpemukaan gigi.-PenilaianMelalui cermin dapat dilihat keadaan gigi yang masih kotor :Bagian gigi yang masih berwarna merah menunjukkan adanya plak, apabila hal tersebutterjadi maka pasien harus diberikan instruksi cara menyikat gigi yang benar karenamenggosok gigi tiap hari dengan cara yang salah tidaklah membantu dalam mengurangiakumulasi plak pada gigi. Metode penyikatan gigi harus dapat membersihkan semuapermukaan gigi, khsususnya daerah leher gingiva dan daerah interdental. Gerakan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lukank maupun jaringan keras. Metode harus tersusun dengan baik sehingga setiap bagian gigi geligi dapat disikat bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.

Beberapa metode penyikatan gigi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :1.Tekhnik HorizontalSemua permukaan gigi di gogok dengan maju mundur seperti menggosok lantai. Teknik ini biasanya dianjurkan pada anak-anak.2.Teknik FoneGigi dalam keadaan okulasi, bulu sikat ditekan kuat-kuat dan digerakan melingkar selebar mungkin. Untuk permukaan oklusal, lingual digosok dengan gerakan maju mundur. Teknik ini baik untuk gigi yang lengkap dan memiliki oklusi yang baik.3.Teknik CharterBulu-bulu sikat mengarah ke permukaan oklusal membentuk sudut 45, sikat ditekan sehingga serabut-serabutnya melengkung dengan ujung ditekan diantara kedua gigi kemudian dengan gerakan memutar pada gagangnya, ujung sikat dipertahankan pada posisi ini. Tehnik ini dianjurkan untuk pendertia dengan daerah interdental yang terbuka.4.Teknik RollTehnik roll sangat bermanfaat bila digunakan pada gingival yang sensitive. Bagian samping sikat diletakkan berkontak dengan bagian samping gigi dengan bulu sikat mengarah ke apikal dan sejajar terhadap sumbu gigi. Sikat kemudian diputar perlahan-lahan ke bawah pada rahang atas dan keatas pada rahang bawah sehingga bulu sikat menyapu daerah gusi dan gigi. Permukaan oklusal dapat disikat dengan gerakan rotasi.5.Teknik StillmanPosisi bulu sikat sama dengan tehnik roll tetapi dekat dengan mahkota gigi, digerakan maju mundur, Tehnik ini dilakukan sebanyak delapan kali tiap daerah interproksimal, membersihkan dan memijat.6.Teknik FisiologikMenggunakan bulu sikat yang halus, digerakkan dari arah servical ke oklusal dengan gerakan untuk memijat gusi. Tehnik ini tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan penurunan gusi.7.Teknik BassTehnik lain yang dapat digunakan adalah tehnik Bass. Tehnik ini baik digunakan bila gingival dalam keadaan sehat, karena tehnik ini dapat menimbulkan rasa sakit bila digunakan pada jaringan yang terinflamasi dan sensititf. Pada tehnik ini ujung sikat harus dipegang sedemikian rupa sehingga bulu sikat terletak 45 derajat terhadap sumbu gigi, dengan ujung bulu sikat mengarah ke leher ginggiva. Sikat kemudian ditekan kearah ginggiva dan digerakkan dengan gerakan memutar yang kecil sehingga bulu sikat masuk ke daerah leher ginggiva dan juga terdorong masuk diantara gigi.3. Tujuan DHEa. Edukasi:- Menjelaskan apa itu kalkulus (karang gigi)- Menjelaskan apa itu penyakit periodontal- Menjelaskan pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut- Menjelaskan bahaya akibat penyakit periodontal- Menjelaskan pada pasien pentingnya kontrol enam bulan sekali ke dokter gigib. Motivasi- Memberi penjelasan agar pasien dapat mengontrol plak dan kesehatan rongga mulutnya- Memberi penjelasan pada pasien agar meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat menyebabkan terakumulasinya plak seperti mengunyah pada satu sisi- Memberi penjelasan tentang bahay merokok bagi kesehatan rongga mulut khususnya jaringan periodontalc. Instruksi- Mengajarkan cara mengontrol plak pada pasien dengan memperagakan bagaimana cara menyikat gigi yang benar, penggunaan dental floss dan obat kumur.- Mengajarkan pada pasien pentingnya menyikat gigi secara rutin minimal dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur- Mengajarkan pada pasien bagaimana cara memilih makanan yang sehat dan bergizi.

Kontrol plakKontrol plak adalah pengambilan bakteri plakdan pencegahan menumpuknya pada gigi danpermukaan gingiva yang berdekatan. Kontrol plakjuga menghambat terbentuknya kalkulus, dapatmenyembuhkan keradangan gingiva dan bila kontrolplak dihentikan akan menyebabkan kekambuhankeradangan. Jadi kontrol plak adalah cara yang efektifuntuk perawatan dan pencegahan gingivitis danmerupakan bagian yang penting dari semua prosedurdalam perawatan dan pencegahan periodontitis.2Kontrol plak merupakan suatu tindakan yangdilakukan pada setiap tahap perawatan periodontal,yang efektif untuk pencegahan terjadinya perubahaninflamasi pada jaringan periodontal.4

Pada saat ini kontrol plak yang paling banyakdilakukan adalah secara mekanik, yaitu denganmenggunakan sikat gigi dan alat bantu yang lainseperti sikat gigi interdental dan alat irigasi oral yangdilakukan sendiri oleh pasien di rumah, maupunscaling dan root planing yang dilakukan oleh doktergigi. Selain itu kontrol plak juga dilakukan secarakimiawi, antara lain dengan menggunakan bahanantimikroba.4

Kontol plak mekanisSaat ini kontrol plak mekanis yang palingbanyak dilakukan adalah dengan menggunakan sikatgigi dan alat bantu kebersihan mulut yang lain.Alat-alat yang digunakan dalam kontrol plakmekanis antara lain: sikat gigi, sikat gigi elektris,pasta gigi, alat pembersih interdental dan alat irigasioral.Kontrol plak kemikalBerbagai hasil penelitian menunjukkan beberapabahan antimikroba terutama jenis antiseptik, biladigunakan bersama-sama dengan perawatan mekanisdapat membantu kontrol plak dan menurunkan angkagingivitis.5-7Banyak bahan yang dapat digunakan sebagaikontrol plak kemikal. Bahan-bahan tersebut dibagimenjadi lima kelompok umum, yaitu: 1) antiseptikdengan aktivitas anti bakteri spektrum luas; 2)antibiotik yang mampu menghambat atau membunuhbakteri dari grup tertentu; 3) ensim yang secaratunggal atau kombinasi dapat merubah aktivitas plak;4) bahan non-ensimatik, dispersing, denaturasi ataumodifikasi yang dapat merubah struktur atau aktivitasmetabolisme dari plak; 5) bahan yang dapatmenghambat perlekatan bakteri pada permukaanpelikel.1Penggunaan bahan antimikroba secara efektifdapat digunakan bersama-sama dengan perawatanpenyakit periodontal yang konvensional. Namundemikian, cara di atas tidak dapat menggantikanperawatan profesional yang di lakukan oleh doktergigi atau perawatan kebersihan mulut yang dilakukandi rumah.2Bahan-bahan antimikroba dapat diberikan secarasistemik atau lokal. Sarana pemberian bahanantimikroba (antiseptik dan antibiotika) secara lokalantara lain dapat berupa: pasta gigi, obat kumur,permen karet, dan slow release devices. Pemakaianpasta gigi, obat kumur dan permen karet yangmengandung bahan antimikroba terbukti tidak efektifdalam perawatan periodontitis karena tidak dapatmasuk ke dalam poket periodontal. Karena itu carapemberiannya dapat dilakukan secara langsung padasaat dilakukan terapi bedah periodontal, ataudilakukan bersama-sama oleh dokter gigi dan olehpenderita di rumah, dimana cara di atas mempunyaikeuntungan karena: bahan antimikroba dapatlangsung mencapai poket atau permukaan akar,mengurangi dosis obat, meningkatkan konsentrasiobat dan mengurangi efek samping sistemik sepertigangguan pada pencernaan. Kerugian pemakaianbahan antimikroba secara lokal, khususnya beberapaantibiotika, dapat memicu terjadinya infeksi sekunderoleh jamur atau reaksi hepersensitif.2AntiseptikBahan antiseptik yang banyak digunakan adalahgolongan fenol, bis-guanida, quartenary ammoniumcompounds, bahan oksigenase, ekstrak tanaman,ensim, ion logam dan bahan lain.Golongan fenolCampuran fenol-minyak esensialGolongan ini adalah yang paling lama dipakaipara klinisi. Pertama dipakai oleh Joseph Lister padatahun 1865 dalam bentuk semprotan karbol untukasepsis pembedahan. Produk paling lama untukrongga mulut adalah Listerine, yang merupakankombinasi dari fenol, timol dan eucaliptol yangdicampur dengan mentol dan metilsalisilat dalamwadah hidroalkohol 26,9 persen.1Pemakaian Listerine dua kali sehari setelahmenyikat gigi dapat meningkatkan penurunan plakdari 20 persen menjadi 34 persen dan mengurangijumlah gingivitis dari 28 persen menjadi 34 persen.1,4Mekanisme golongan fenol ini adalah merusakdinding sel dan menghambat pembentukan enzimbakteri. Golongan fenol juga bersifat anti inflamasidan menghambat sintesa prostaglandin padakonsentrasi yang lebih kecil daripada konsentrasiuntuk antibakteri.1,4,8Kekurangan bahan ini adalah bahwa beberapapasien merasakan sensasi seperti terbakar dan rasayang pahit, serta adanya stain pada gigi.1TriclosanTriclosan adalah golongan bis-fenol dan nonionicgermicide dengan toksisitas rendah danmempunyai aktivitas antibakteri dengan spektrumluas. Dari penelitian terbaru didapatkan bahwatriclosan efektif untuk mengurangi plak, gingivitisdan kalkukus, serta dapat menjaga kesehatangingiva.1

Triclosan merupakan bahan anti mikroba darigolongan fenol yang dapat mengurangi timbunanplak, kalkulus dan mencegah gingivitis, triclosanmemiliki aktivitas antibakteri yang berspektrum luas,mempunyai aktivitas terhadap semua bakteri yangpaling banyak yang dapat ditemukan dalam plak.Tetapi sebagai antiplak triclosan aktivitasnya kurangkuat, oleh karena itu harus digabung denganantibakteri lain untuk peningkatan aktivitasnya.5Triclosan dapat dikombinasi dengan zinc citrateuntuk meningkatkan efek antiplak dan antikalkulus,atau memasukkan triclosan dalam copolymer danpolyvinylmethyl ether dan asam maleat (Gantrez)untuk meningkatkan waktu retensi.1,5Bentuk triclosan-zinc citrate maupun kombinasiticlosan-Gantrez pada formulasi pasta gigi secarasignifikan dapat mengurangi plak dan gingivitis.Obat kumur yang mengandung 0,3 persen triclosandan 0,25 persen copolymer (Actibrush) jugamenunjukkan pengurangan jumlah plak yangsignifikan jika digunakan setelah menyikat gigi dansebagai obat kumur sebelum menyikat gigi. Tidak adaresistensi flora rongga mulut dan bakteri terhadaptriclosan.1Bis-guanidaGolongan bis-guanida yang paling dikenaladalah klorheksidin. Golongan ini paling banyakdiketahui dan paling banyak dipakai sebagaiantiseptik spektrum luas.1,9Klorheksidin secara signifikan dapatmengurangi plak dan gingivitis (dibandingkan denganplacebo) jika digunakan dua kali sehari sebagaitambahan setelah menyikat gigi. Pada penelitiangingivitis secara eksperimental selama 21 hari,kondisi kontrol plak dan gingivitis dapatdipertahankan tanpa dilakukan prosedur kebersihanmulut mekanis.1Konsentrasi klorheksidin yang telah diterimaoleh ADA dan FDA adalah 0,12 persen dalam 11,6persen alkohol dengan pH 5,5. Dianjurkan digunakandua kali sehari, sebanyak 15 ml, dengan tenggangwaktu 30 menit setelah menyikat gigi. Hal ini untukmenghindari inaktivasi dari anion sodium lauril sulfatpada pasta gigi dan kation klorheksidin. Interaksidapat juga terjadi antara anion fluoride pada obatkumur dan pasta gigi.1Pada penelitian yang menggunakan klorheksidindengan konsentrasi 0,1% dan 0,2% didapatkan bahwatidak ada perbedaan bermakna secara statistik padaefektivitas dan efek samping. Maka dari itu tidakdianjurkan untuk menaikkan konsentrasi klorheksidindari 0,1% menjadi 0,2%.7Cara kerja klorheksidin dalam menghambatpembentukan plak karena memiliki kemampuanuntuk:8 a) mengadakan ikatan dengan kelompok asamanionik glikoprotein saliva, sehingga perlekatanpelikel akuid yang diperlukan untuk kolonisasibakteri plak terhambat; b)mengadakan ikatan denganlapisan polisakarida yang menyelubungi bakterisehingga absorbsi bakteri permukaan gigi atau pelikelakuid terhambat; c) mengendapkan faktor-faktoraglutinasi asam yang ada dalam saliva danmenggantikan kalsium yang diperlukan sebagaiperekat bakteri pembentuk massa plak.Selain menghambat pertumbuhan bakteri plak,klorheksidin memiliki efek bakterisida karenaterikatnya molekul kationiknya dengan anionikbakteri yang akan mempengaruhi dinding sel bakteridan selanjutnya mengganggu keseimbangan osmotissel.8Klorheksidin menunjukkan efek yang berbedapada konsentrasi yang berbeda. Pada konsentrasirendah bahan ini bersifat bakteriostatik, dan padakonsentrasi yang lebih tinggi dapat bersifatbakterisidal yang cepat. Tingkat bakteriostatik ataubakterisidal tergantung dari spesies bakteri.9Bahan ini mempunyai efek samping berupapewarnaan pada gigi dan gangguan pengecapan,pengelupasan epitel mulut pada anak-anak, tetapitidak menunjukkan terjadinya resistensi bakteri.4Pada penelitian jangka panjang menunjukkanadanya sedikit perubahan pada flora normal ronggamulut; terjadi superinfeksi oleh candida;memperlambat penyembuhan luka; efek sitotoksikpada fibroblas, neutrofil, dan sel-sel epitelial. Padapenderita dengan terapi radiasi, didapatkan bahwamukositis yang disebabkan radiasi bertambah parahdengan penggunaan klorheksidin.3Selain digunakan dalam bentuk obat kumur,klorheksidin juga dapat dipakai dalam bentuk spray,gel, pasta gigi dan permen karet.9

Bentuk obat kumur dipasarkan dalam bentuklarutan klorheksidin glukonat 0,12% (Peridex) danklorheksidin glukonat 0,2% (Corsodyl dan Minosep)Indikasi pemakaian klorheksidin:10 1) tambahancara mekanik pada kontrol plak; 2) pencegahansekunder setelah perawatan bedah, termasukperawatan periodontal; 3) penderita denganpenggunaan fiksasi antar rahang; 4) penderita denganpredisposisi terjadinya candidiasis, klorheksidinefektif sebagai antiseptik antijamur dan sangatberguna bila dikombinasikan dengan bahanantijamur; 5) penderita dengan resiko karies yangtinggi, klorheksidin mempunyai efek yang sinergestikterhadap fluor dalam pencegahan karies; 6)pencegahan kontaminasi bakteri pada penderitadengan minor recurrent aphtous ulceration, tetapihanya sedikit bermanfaat untuk penderita denganmayor recurrent aphtous ulceration; 7) penderitayang menggunakan piranti ortodonsi lepas dan cekat;8) penderita dengan implant; 9) penderita rawat inap,lanjut usia dan dalam keadaan sakit berat; 10) untukmengurangi bakteremia dan kontaminasi bakteri yangdisebabkan oleh bakteri rongga mulut.Quartenary ammonium compoundsBahan ini menunjukkan kemampuan untukmengurangi plak dan mempunyai efek terhadapkesehatan gusi. Daya kerjanya adalah denganmeningkatkan permeabilitas dinding sel bakterisehingga menurunkan metabolisme, menyebabkanlisis dan mengurangi kemampuan bakteri melekatpada gigi.4Produk-produk yang banyak dipakai dalamkelompok ini adalah:1,4 1) CPC, cetylpyridiniumchloride (Cepacol), biasanya digunakan dalamkonsentrasi 0,05% atau 0,1%, kadang-kadangbersama dengan domiphen bromide (Scope); 2)benzethonium chloride pada konsentrasi yang sama(Colgate 100).Golongan Quartenary ammonium compoundsini mempunyai efek samping pewarnaan pada gigi ,rasa terbakar dan kadang-kadang bisa terjadideskuamasi pada epitel. Sebagai obat kumurdiformulasikan dalam 14% sampai 18% alkohol, padapH 5,5 sampai 6,5, dan dianjurkan dipakai dua kalisehari.1Contoh obat kumur jenis ini adalah Reach(Johnson & Johnson) yang mengandung campuranCPC 0,05% dengan natrium fluorida 0,05%;Ultrafresh (Konimex) dengan komposisi CPC 50mg/100 ml dan etanol 17 ml/ 100ml; dan Oral-B yangkomposisinya antara lain adalah CPC.8Bahan oksigenasePada masa lalu, peroksida dan perboratdigunakan sebagai bahan utama untuk terapi ANUGdan perikoronitis. Kini perawatan penyakitperiodontal dapat dilakukan dengan menggunakantehnik Keyes, yaitu pemakaian campuran hidrogenperoksida dengan sodium klorit dan sodiumbikarbonat dalam bentuk pasta gigi atau irigasi.1Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tehnikKeyes ini tidak lebih efektif dari pembersihan ronggamulut secara konvensional, dan menyikat gigiterbukti tidak efektif bila digunakan sebagai penyalurbahan obat-obatan ke dalam poket periodontal.2Contoh obat kumur golongan ini adalahcampuran natrium perborat monohidrat dengannatrium hidrogen tartrat (Bocasan buatan Oral B).8Penelitian menunjukkan penurunan yangbermakna terhadap jumlah plak dan gingivitis denganmenggunakan 1% sampai 1,5% peroksida sebagaiobat kumur atau irigasi. Tidak ada efek sampingseperti iritasi mukosa atau pewarnaan pada lidah.1Tetapi pada penelitian jangka panjang, penggunaanbahan ini dalam perawatan penyakit periodontaltidak memberikan hasil yang baik.4

Selain itu ada peneliti yang mencobamenggunakan superoxol (hidrogen peroksida 30%yang mempunyai pH 2,6) untuk pemakaian topikalpada perawatan Localized Refractory IdiopathicGingivitis. Peneliti menggunakan superoxolberdasarkan alasan bahwa perawatan denganmenggunakan antimikroba tidak berhasil, faktorpenyebab tidak diketahui, penyebab sistemik tidakditemukan. Perawatan tersebut dikatakan berhasilkarena tidak terjadi resesi, gingiva tampak kenyal,warna normal dan sehat, estetik baik dan padakontrol-kontrol selanjutnya tidak ada kekambuhan.11Ekstrak tanamanEkstrak tanaman yang banyak diteliti saat iniadalah sanguinarin, yang merupakan bahan kimiaberupa ekstrak alkaloid dari tanaman bloodroot(Sanguinaria canadensis).1,4,8Formula yang ada saat ini mengandung ekstraksangunarin 0,03% (ekivalen dengan 0,01%sanguinarin murni) dan 0,2% zinc chloride untukmendapatkan efek antiplak. Sanguinarin seringdigunakan dalam bentuk pasta gigi dan obat kumur.pH 5,2 pada pasta gigi, dan pH 4,5 pada obat kumurdan mengandung alkohol 11,5%. Penelitian yangmenggunakan obat kumur dan pasta gigi secarabersama-sama selama 6 bulan menunjukkanpeningkatan penurunan jumlah plak yang bermaknadari 17% menjadi 42% dan penurunan angkagingivitis dari 18% menjadi 57%.1

Efek samping seperti rasa terbakar dapat terjadi,tetapi tidak menyebabkan pertumbuhan yangberlebihan dari bakteri patogen pada rongga mulut.Merek yang sudah dipasarkan di beberapanegara adalah Viadent oral rinse (Viapont), sampaisaat ini obat kumur sanguinarin belum dipasarkan diIndonesia.

EnzimJenis obat kumur ini dulu pernah dipasarkandengan merek dagang Zendium, namun sekarangtidak dijumpai lagi. Bahan aktifnya adalah enzimamiloglukoksidase dan glukosa oksidase yang dapatmenghasilkan hidrogen peroksida dari karbohidratyang terfermentasi.8Ion logamBeberapa ion logam yang bersifat antiplakadalah campuran fluor. Penelitian menunjukkanbahwa stannous fluoride mempunyai efek antiplaklebih baik daripada sodium fluoride. Kadar stannousfluoride yang dipakai dalam obat kumur adalah 0,1%

dan sodium fluoride 0,05%, sedangkan dalam bentukgel adalah 0,4 stannous fluoride dan 0,22 sodiumfluoride. Dianjurkan untuk dipakai dua kali sehari.Angka gingivitis ditemukan lebih kecil jikamenggunakan stannous fluoride dibandingkan dengansodium fluoride pada tahun pertama tetapi tidak padatahun kedua. Hal ini belum diketahui penyebabnya,diduga dapat disebabkan karena resistensi bakteri.1

Obat kumur jenis ini yang ada di pasaran adalahFluocaril bi-fluor mouthwash (Kalbe Farma) yangmengandung campuran natrium monofluorofosfatdengan natrium fluorida 0,240 mg/100 ml dimanabahan aktifnya adalah ion natriumnya.8Bahan lainTermasuk dalam golongan lain adalah obatkumur yang mengandung povidon iodida 1% yaituBetadine, Isodine (Mahakam Beta Farma), danSeptadine (Prafa). Golongan povidon iodida telahterbukti efektif sebagai tambahan pada scaling danroot planing yang menggunakan alat ultrasonik, yaitumenghasilkan perlekatan yang lebih banyak danresesi yang lebih sedikit dibandingkan dengan scalingsecara manual atau perawatan bedah pada poketperiodontal yang sedang sampai dalam.12 Jenis lainadalah obat kumur yang mengandung heksetidin0,1% dan alkohol 9% yaitu Bactidol (WarnerLambert)dan Hexadol (Otto).8AntibiotikaBahan antibiotika digunakan sebagai penunjangperawatan mekanis dalam terapi periodontal. Banyakpenelitian yang menunjukkan bahwa bahanantibiotika baik yang diberikan secara lokal maupunyang diberikan secara sistemik banyak memberikankeuntungan pada perawatan penyakit periodontal.Dalam penulisan ini tidak dibahas bahan antibiotika,karena antibiotika lebih bersifat untuk pengobatandaripada untuk pencegahan pada kasus gingivitis danperiodontitis.PEMBAHASANData epidemiologi dan penelitian kliniseksperimental menunjukkan adanya hubungan antaraplak dan gingivitis. Gingivitis dapat berlanjut menjadiperiodontitis karena disebabkan oleh kontrol plakmekanis yang tidak sempurna. Hal ini menunjukkandan membuktikan bahwa pencegahan gingivitis danperiodontitis tergantung dari kontrol plak yangadekuat. Karena itu bahan antimikroba digunakansebagai penunjang cara mekanis.13Tidak ada metoda yang jelas untuk mengukurkecepatan perkembangan penyakit periodontal.Gingivitis dapat tetap bertahan tanpa berubah menjadiperiodontitis. Tujuan dari pembersihan plak adalahuntuk mengurangi keradangan gingiva atau mencegahterjadinya periodontitis dan kehilangan gigi. Carakonvensional untuk menghilangkan plak adalahdengan cara mekanis. Melalui berbagai macam studidan penelitian, bahan kimia digunakan untukmerubah lingkungan di dalam poket untuk mencegahpertumbuhan kuman patogen. Beberapa bahanantimikroba seperti klorheksidin, triclosan dan zinccitrate dapat secara selektif menekan ataumenghambat pertumbuhan kuman dan produk kumanyang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.14Saat ini cara mekanik dan bahan antimikrobadigunakan bersama-sama dalam perawatan penyakitperiodontal. Pembersihan secara mekanik adalah carautama untuk menghilangkan bakteri plak danprogram pemeliharaan yang baik adalah kuncikeberhasilan untuk jangka panjang.15,16Pemakaian bahan antimikroba dalampencegahan penyakit periodontal akan lebih efektifbila dipergunakan bersama-sama dengan perawatanmekanis.4

Berdasarkan dari beberapa penelitian didapatkanbahwa dari sejumlah obat kumur yang beredar dipasaran hanya obat kumur klorheksisin dan campuranfenol-minyak esensial yang terbukti memberikanmanfaat bagi penghambatan plak maupun gingivitis.Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan obatkumur tersebut hanya merupakan tambahan danbukan pengganti cara mekanik.8Golongan klorheksidin saat ini masih menjadipilihan utama untuk dipakai dalam kontrol plakkemikal. Klorheksidin mengikat atau menempel padasemua permukaan rongga mulut (gigi dan mukosa),juga pada pelikel dan saliva. Setelah berkumurdengan klorheksidin, saliva mempunyai dayamenghambat bakteri untuk 5 jam, yang dapatmenekan jumlah bakteri dalam saliva untuk lebih dari12 jam. Efek bakteriostatik yang persisten inilah yangmembuat klorheksidin tetap menjadi pilihan utama.Plak dihambat pembentukannya karena bakteri yangmelekat pada permukaan gigi tidak dapat bertambahjumlahnya. Penggunaan klorheksidin dalam bentukobat kumur sudah banyak dikenal. Selain sebagaiobat kumur, klorheksidin dapat digunakan dalambentuk gel dan sprai. Pemakaian bentuk gel lebihsulit, karena sangat tergantung dari kemampuanpenderita untuk meletakkan gel pada tempat yangdiinginkan. Bentuk sprai biasanya digunakan untukpenderita cacat mental, dengan konsentrasi 0,2%sebanyak 5 ml yang digunakan sekali sehari.Penelitian yang membandingkan efektivitaspemakaian obat kumur klorheksidin 0,2% 10 ml duakali sehari, gel klorheksidin 1% dan spraiklorheksidin 0,2% 1,4 ml, menunjukkan bahwabentuk obat kumur dan bentuk sprai mempunyaiefektivitas yang sama, sedangkan bentuk gel Periodontic Journal Vol. 1 No. 2 Jan-Juny 2010; 1-66mempunyai efektivitas yang lebih baik dalammencegah timbulnya plak dan gingivitis.9Penelitian oleh Overholser dkk.17 terhadap obatkumur Listerine dan Peridex, menunjukkan bahwakedua jenis obat kumur tersebut secara signifikanmengurangi jumlah plak, tetapi Peridex lebih efektifdalam menghambat plak. Kedua obat kumur efektifdalam menghambat gingivitis. Peridex lebih banyakmenimbulkan pewarnaan gigi dan kalkulussupragingival dibandingkan dengan Listerine.Meskipun Peridex lebih efektif dari Listerine dalammengkontrol timbulnya plak, tetapi penelitian inimenunjukkan bahwa baik Listerine maupun Peridexadalah bahan yang efektif untuk digunakan dalamkontrol plak dan pencegahan gingivitis.Dengan mempertimbangkan segala keuntungandan keterbatasan bahan antimikroba, dokter gigi harusdapat mengoptimalkan pemakaian bahan antimikrobadalam perawatan atau pencegahan penyakitperiodontal.16Berdasarkan pembahasan di atas dapatdisimpulkan bahwa a) Pemakaian bahan antimikrobadalam kontrol plak akan lebih efektif bila digunakanbersama-sama dengan cara mekanis, sifatnya hanyasebagai tambahan cara mekanis dan tidak dapatmenggantikan cara mekanis. b) Obat kumur yangberedar di pasaran dan terbukti memberikan manfaatbagi penghambatan plak, pencegahan gingivitis yangakhirnya dapat mencegah terjadinya periodontitisadalah golongan klorheksidin dan campuran fenolminyakesensial.

DAFTAR PUSTAKA1. Mandel ID. Antimicrobial mouthrinses: overviewand update. JADA 1994; Special Suplement,125: 2S-10S.2. Carranza FA, Newman MG. Clinicalperiodontology. 8th ed. Philadelphia, London,Toronto, Montreal, Sydney, Tokyo: WBSaunders Company; 1996. p. 504-5.3. Moran JM. Chemical plaque control preventionfor the mases. Periodontology 2000, 1997; 15:109-17.4. Hadidjah D, Lambri SE. Implikasi klinis bahanantimikroba pada plak kontrol. JurnalKedokteran Gigi 1995; 7: 30-3.5. Hartono SWA, Nilawati E, Armand S. Penilaianklinis pasta gigi yang mengandung triclosan danzinc citrate terhadap gingivitis. JurnalKedokteran Gigi 1998; 10: 1-5.6. Babay N, Bukhary MT. Clinical effects ofchlorhexidine, sanguinarine and saline ascoolants during ultrasonic scaling on gingivitis inorthodontics patient. Saudi Dental Journal, 2001;3: 25-9.7. Ernst CP, Prockl K, Willershausen B. Theeffectiveness and side effect of 0,1% and 0,2%chlorhexidine mouthrinses: A Clinical Study.Quintessence International, 1998; 29: 443-8.8. Daliemunthe SH. Obat kumur dan kesehatanperiodonsium. Majalah Kedokteran Gigi USU1998; 4: 17-22.9. Jones CG. Chlorhexidine: is it still the goldstandard?. Periodontology 2000, 1997; 15: 55-62.10. Addy M, Moran JM. Clinical indications for theuse of chemical adjuncts to plaque control:chlorhexidine formulations. Periodontology2000, 1997; 15: 52-4.11. Merraw SJ, Reeve CM. Treating localizedrefractory idiopathic gingivitis with superoxol.JADA 1998; 129: 470-2.12. Genco RJ. Pharmaceuticals and PeriodontalDiseases. JADA 1994; Special Suplement 125:11S-19S.13. Addy M, MoranbJM. Evaluation of oral hygieneproducts: science is true; dont be misled by thefacts. Periodontology 2000, 1997; 15: 40-1.14. Seiham A. Is the chemical prevention ofgingivitis necessary to prevent severeperiodontitis?. Periodontology 2000, 1997; 15: 5-24.15. Consensus Report. Non surgical pocket therapy:mechanical, pharmacotherapeuthics, and dentalocclusion. JADA 1998; Special Supplement,Section 5, 129: 34S-39S.16. Jorgensen MG, Slots J. Responsible use ofantimicrobials ini periodontics. CDA Journal2000; 28: 185-93.17. Overholser CD, Meiller TF, DePaola LG, MinahGE, Niehaus C. Comparative effects of 2chemotherapeutics mouthrinses on thedevelopment of supragingival dental plaque andgingivitis. J C