tabloid rbn edisi 008

30
Indek Berita Edisi: 008 Senin, 07 Februari 2011 Gratis TABLOID Akses Baca berita aktual kami Media Online Rakyat Bicara News www.rakyatbicaranews.com Catatan Harian Rakyat Bicara News Online: http://issuu.com/rakyatbicaranews Akses Baca Surat Kabar Selama SBY Masih Presiden Kepemimpinan Joyo Winoto, PhD “Semau Gue” Terkait Surat Konfirmasi Media Joyo Winoto “Bungkam Pembodohan” PT Inti Insan Sentosa Jaminkan Sertifikat Aspal Rp 400 M Joyo Winoto Perintahkan Untuk Membatalkan Surat Pembatalan HGB 170

Upload: multimedia-rakyat-bersatu

Post on 13-Mar-2016

265 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Bersatu Kita Teguh dengan Momentum Pers

TRANSCRIPT

Page 1: Tabloid RBN Edisi 008

Indek Berita

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 2011GratisTABLOID

Akses Baca beritaaktual kami

Media Online Rakyat Bicara Newswww.rakyatbicaranews.com

Catatan Harian Rakyat Bicara News

Online: http://issuu.com/rakyatbicaranews

Akses BacaSurat Kabar

Selama SBY Masih Presiden

KepemimpinanJoyo Winoto, PhD“Semau Gue”

Terkait SuratKonfirmasi MediaJoyo Winoto“BungkamPembodohan”

PT Inti Insan SentosaJaminkan SertifikatAspal Rp 400 M

Joyo WinotoPerintahkanUntukMembatalkanSuratPembatalanHGB 170

Page 2: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20112

Bersambung Ke Hal 3

SESUAI dengan pantauan KantorBerita RBN dalam menindaklanjutisurat konfirmasi yang telahdikirimkan kepada Joyo Winotoselaku Kepala BPN RI, Joyo Winotomemberikan disposisi kepadaDirektur Perkara, kemudian dariDirektur Perkara disposisi lagi kepadaKedeputian V yang menanganiSengketa, Konflik dan Perkara.

Saat surat konfirmasi ditelusuri ke-pada Deputi V, salah seorang stafnyayang tidak bersedia namanya ditulismengatakan, “Sabar saja menunggusurat balasannya. Nanti akan dibalas.Saya hanya seorang staf, jadi tidak me-miliki tupoksi untuk menjawab perta-nyaan wartawan terkait dengan materiyang ditanyakan”, ujarnya.

Di lain sisi salah seorang staf TataUsaha Kepala Badan, Japar menga-takan, “Surat konfirmasi sudah didis-posisi kepada Deputi V BPN RI. Jadiapa surat tersebut mau dijawab atautidak merupakan wewenang dari De-puti V, jadi bukan tanggung jawab ke-pala badan lagi, ujar Japar seolah olahJapar menjadi Kepala BPN RI me-nyampaikan pesan dari sekretaris Ke-pala BPN RI kepada wartawan KB

Jakarta, Kantor Berita RBNUntuk menindaklanjuti surat konfirmasi dari

media demi terciptanya pemberitaan sesuai dengankoridor UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 dan Standar

Kompetensi Wartawan (SKW) sehingga perludibuat surat konfirmasi agar pemberitaan akurat dan

berimbang, Kepala Badan Pertanahan Nasional(BPN) RI, Joyo Winoto, PhD diduga “bungkam

pembodohan” dalam menanggapi surat konfirmasi.

RBN”Adapun surat konfirmasi yang d-

itindaklanjuti merupakan surat kon-firmasi yang sudah berkali kali dikirim-

kan kepada Kepala BPN RI, namunbelum pernah terjawab oleh KepalaBPN RI, baik secara tertulis maupunsecara lisan. Adapun hal hal yang di-konfirmasi adalah tentang permasala-han Tanah Hambalang Bogor denganinti isi surat sebagai berikut:1. Sehubungan dengan Pengumuman

Pengadilan Tata Usaha Negara Ja-karta bahwa Kepala BPN RI te-lah dihukum untuk mencabut ke-putusannya dalam menjalankanPutusan Mahkamah Agung RINomor 482K/TUN/2007, dimanasampai saat ini Kepala BPN RI,Joyo Winoto, PhD belum bersediamenjalankan putusan hukum yangtelah memiliki kekuatan hukum te-tap, walaupun Peninjauan Kembalioleh Kepala BPN RI Nomor72PK/TUN/2009 sudah ditolak o-leh Mahkamah Agung RI, bagai-mana pendapat Bapak terkait haltersebut? Apakah putusan hukumtersebut layak dijalankan atautidak?

2. Berkembangnya opini bahwa Ke-pala BPN RI, Joyo Winoto, PhDtidak bersedia untuk membatalkanSurat Keputusan (SK) Nomor 9/HGU/BPN/2006 disebabkan di-duga takut terhadap Probosutedjodan penerbitan SK Nomor 9/HGU/BPN/2006 terindikasi gratifikasiMiliaran Rupiah. Untukterciptanya pemberitaan yangakurat dan berimbang, mohonuntuk dapat konfirmasi dan atauklarifikasi.3. Menurut Bapak selaku Kepala

BPN RI dan pejabat yang menan-datangi SK Nomor 9/HGU/BPN/

Terkait Surat Konfirmasi Media

Joyo Winoto “BungkamPembodohan”

Page 3: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20113

Penerbit: Kantor Berita Rakyat Bicara News (CV. Multimedia Rakyat Bersatu) NPWP: 31.234.970.7-013.000 PENDIRI:Laspen Sianturi, Bernike Miranda Pardede, S.Pd, Ny. KSD Raja Guk-guk, Rolasta Sianturi, SE.Ak DEWAN PEMBINA:Irjen Pol. (Pur) Hadiman, Irjen Pol. (Pur) Putra Astaman. DEWAN PENASEHAT: Ny. KSD Raja Guk-guk, ApoanSaragih, SE, Tengku Zainal, Ismet Fauzi, Drs. Budiman Siringo-ringo, Ir. Soehermanto. PENASEHAT HUKUM: R.Sitorus, SH, Novarita, SH, Bonifasius Gunung, SH, Dicky Siahaan, SH, Donald Halasan Siahaan, SH. PEMIMPINUMUM/PENANGGUNGJAWAB: Laspen Sianturi PEMIMPIN REDAKSI: Laspen Sianturi WAKIL PEMIMPIN REDAKSI:Witman Hutagalung REDAKTUR PELAKSANA : Sahat Tumanggor, REDAKTUR KHUSUS: Drs. Dolok F Sirait, MonangKOORDINATOR LIPUTAN : - REDAKTUR : Albert Siregar STAF REDAKSI (Jurnalis) : Heri Ekaputra, Anggiat Sitorus,SE, Rapolo Turnip, Bernhard Silaban, S.Pd, Monang S, Kokoy Komaruddin (Acong), Ahmad Nurlisan, ZulkifliSianturi, Ujang, Eko Budiono, Sudrajat, Drs. Dolok F Sirait , Rusdin Hamzah Hasugian, Andrew Richad. P, FannyJanuar. PEMIMPIN PERUSAHAAN: Bernike M Pardede, S.Pd WAKIL PEMIMPIN PERUSAHAAN: Anggiat Sitorus, SESEKRETARIS REDAKSI : Miranda KOORDINATOR LITBANG : - MANAGER UMUM DAN SIRKULASI : - MANAGER IKLAN: Tri Astuti ASISTEN MANAGER IKLAN : Nurhayati, Ayu Lestari, SE Layout/Design : Pahotan SnG MARKETING IKLAN: Ayu Supinah, Sri Wulandari, Condro Pranoto.PERWAKILAN ACEH: Amir Syeh. PERWAKILAN MEDAN: Binsar Rajagukguk BIRO MEDAN KOTA: A Sianipar BIROSIMALUNGUN: Nurmani S. BIRO TAPANULI UTARA: K. Hutabarat PERWAKILAN BANTEN: Samuel Tinambunan STh(Ka.Perwakilan). BIRO PEMKOT TANGERANG: - BIRO PEMKAB TANGERANG: - BIRO TANGERANG SELATAN:Idawati BIRO BEKASI: - BIRO BOGOR: - BIRO DEPOK: - BIRO KARAWANG: - BIRO BALI: Juni Manurung. PERWAKILANSUMATERA SELATAN : Jimson Saman (Ka. Perwakilan), Yogi Andriansyah, Herman Susanto, Herlan Ansori, AlamatPerwakilan: Jl Raflesiyah No 1 Pagar Alam Utara. REKENING: Bank BRI Cabang Petukangan No: 0926-01-004621-50-5a.n.: Bernike M. Pardede. ALAMAT REDAKSI/TATA USAHA: Jl. Ciledug Raya No. 17 Pesanggrahan Jakarta SelatanTELP.: (021) 7365703, 94705665 FAX: (021) 7365703 e-mail: [email protected] Percetakan: Print OutWarung Internet Website: www.kbrakyatbicaranews.co.cc

2006, apakah SK tersebut layakdibatalkan atau tidak?

4. Apakah Kelompok Kerja (Pokja)wartawan yang akan melakukanpeliputan di lingkungan BPN RIperlu dibentuk atau tidak?Sedangkan surat konfirmasi yang

lain yang juga belum pernah ditanggapiJoyo Winoto selaku kepala BPN RIterkait permasalahan Tanah KuninganBarat Jakarta adalah sebagai berikut:1. Terkait dengan kebijakan Kepala

Badan Pertanahan Nasional(BPN) Republik Indonesia yangmenyatakan supaya Kepala Kan-tor Wilayah Pertanahan DKI Ja-karta agar membatalkan Surat Ke-putusan (SK) pembatalan terhadapSertifikat Hak Guna Bangunan(HGB) Nomor 170, dimana SKKakanwil Pertanahan DKI dalammembatalkan HGB 170 adalah un-tuk melaksanakan putusan hukum.Bagaimana komentar Bapak sela-

ku Kepala BPN RI menanggapihal tersebut, karena bila kebijakanKepala BPN RI dijalankan olehKepala Kantor Wilayah DKI Ja-karta diduga “delik hukum secarapidana” berada di depan KakanwilPertanahan DKI Jakarta? Bila Ke-bijakan Kepala BPN RI tidak di-jalankan, diduga karir KakanwilPertanahan DKI Jakarta, DR.H.S. Muhammad Ikhsan, SH, MHberada diujung tanduk disebabkanterindikasi kurang loyal terhadapatasannya? Mohon konfirmasi danatau klarifikasi.

2. Berkembangnya opini bahwa dalamkebijakan Kepala BPN RI untukmembatalkan surat pembatalanHGB 170 tersebut, Kepala BPNRI terindikasi gratifikasi miliaranrupiah. Untuk terciptanya pemberi-taan yang akurat dan berimbang,mohon untuk dapat konfirmasi danatau klarifikasi.

3. Bagaimana komentar Bapak selakuKepala BPN RI bahwa HGB 170

diduga mengakibatkan kerugiannegara sekitar Rp. 500 Miliar, ka-rena HGB 170 tersebut dibuat men-jadi jaminan utang?

4. Apakah sertifikat tanah KuninganBarat atas nama PT Bumi IndahBosowa yang pelepasan haknyadari ahli waris Hasan bin Taudjilayak diterbitkan atau tidak?

5. Menurut Bapak selaku orang yangmenjabat Kepala BPN RI saat ini,bagaimana pendapat Bapak bilaKepala BPN RI generasi berikut-nya supaya berasal dari pejabat ka-rir yang berawal dari kepala kantorpertanahan?Untuk terciptanya keterbukaan

informasi publik Kepala BPN RI,Joyo Winoto, PhD diharapkan untukmemberikan jawaban terhadapkonfirmasi media, baik secara lisanataupun secara tertulis demi tercip-tanya pemerintahan yang profesionaldan transparan khususnya di bidangpertanahan.

(Rapolo/Fanni Manurung)

Sambungan Hal 3

DALAM MENJALANKAN TUGAS JURNALISTIKNYA, WARTAWAN/TI KANTOR BERITA RAKYAT BICARA NEWSSELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU PERS SERTA NAMANYA TERCANTUM DI BOKS REDAKSI

Page 4: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20114

Bersambung Ke Hal 5

JOYO Winoto tidak bersedia men-jalankan putusan hukum dan selamaSusilo Bambang Yudhoyono (SBY)masih menjabat Presiden RI, Joyo Wi-noto masih akan tetap dipertahankanmemimpin BPN RI, walaupun pres-tasinya sangat dipertanyakan karenadiduga “doyan duit” tanpa memandangputusan perlu dijalankan atau tidak.

Dalam hal untuk mutasi pegawaipertanahan, Joyo Winoto terindikasisarat nepotisme dan juga diduga main“semau que” tanpa memandang efisi-ensi kerja. Salah satu contoh, mantanKepala Kantor Kabupaten KuninganJawa Barat, Ir. Iwan Nuzirwan A me-ngundurkan diri dari jabatannya selakuKepala Kantor dan malah minta pensi-un muda. Hal tersebut diduga berhu-bungan dengan penerbitan SertifikatHGU Nomor 149 Hambalang Bogoryang terindikasi gratifikasi MiliaranRupiah.

Hal tersebut disampaikan sumberKB RBN yang tidak bersedia nama-nya ditulis dalam pemberitaan di Ja-karta Minggu lalu.

Kepala Badan Pertanahan Nasi-onal (BPN) RI juga terindikasi “kang-kangi” putusan Mahkamah Agung(MA) RI terkait dengan putusan hu-kum yang sudah memiliki kekuatan hu-kum tetap tentang permasalahan tanahdi Desa Hambalang Kabupaten Bo-gor, dan Joyo Winoto terindikasi pura

pura “oneng” alias tidak bersedia men-jalankan putusan, yaitu agar mencabutkeputusannya selaku Kepala BPN RIdan menerbitkan keputusan baru per-panjangan sertifikat Hak Guna Usaha(HGU) PT Buana Estate.

Terkait dengan putusan Mahka-mah Agung (MA) terhadap tanahHambalang Bogor, Joyo Winoto jugaterindikasi “membangkang” untukmenjalankan putusan, akibatnyaputusan MA tersebut hanya sekedarputusan yang tidak perlu dijalankanoleh Joyo Winoto selaku terhukum.

Selain “membangkang” Joyo Wi-noto diduga “membandal” alias tidakmau tahu putusan tersebut perlu dija-lankan atau tidak, dan malah terkesan“dicuek bebek”. Dalam hal ini, Presi-den RI Susilo Bambang Yudhoyono(SBY), Dewan Perwakilan Rakyat(DPR) RI dan Mahkamah Agung(MA) RI diharapkan untuk lakukanpengkajian sinergis terkait denganSurat Keputusan yang digugat dan te-lah memiliki kekuatan hukum tetap,apa perlu dilaksanankan atau tidak.

Setelah terjolimi bertahun tahunterkait permasalahan tanah di Ham-balang Bogor, masyarakat Bogor me-nanti uluran tangan Presiden RepublikIndonesia, Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) agar permasalahan tanah dapatterselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada tempat mengadu bagi

rakyat kecil seperti kami ini, kecualikepada Presiden tercinta kami, Pre-siden pilihan rakyat SBY. Joyo Winotoadalah orang dekat SBY yang diper-caya mengurusi bidang pertanahanBumi Indonesia, namun Joyo selakukepala Badan Pertanahan Nasional(BPN) RI terkesan kurang profesionaldalam menangani dan menyelesaikandelik pertanahan yang terjadi. Malahkurang menjaga nama baik dan namabesar SBY.

Kebijakan SBY untuk hal ini sangatkami nantikan dalam bentuk realisasinyata. Satu-satunya tempat mengadu-kan nasib adalah SBY, karena Joyo Wi-noto, PhD “tidak mungkin” melawankalau diperintah Presiden. Joyo Winoto

Jakarta, Kantor Berita RBNKepemimpinan Joyo Winoto, PhD selaku Kepala

Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI memilikisistim leadership “semau que” dalam mengambil

kebijakan dan atau menjalankan putusan hukumyang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

Selama SBY Masih Presiden

Kepemimpinan JoyoWinoto, PhD “Semau Gue”

Page 5: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20115

Bersambung Ke Hal 6

diangkat menjadi kepala badan untukmembantu Presiden dengan menjaganama naik dan nama besar SBY.

Sebagai seorang warga negara In-donesia yang ingin supremasi hukumditegakkan di Bumi Pertiwi Indonesia,dan terciptanya pemerintahan yangbersih pada pemerintahan PresidenSusilo Bambang Yudhoyono (SBY),saya sangat mengharapkan kebijakanSBY untuk mengkaji keberadaan JoyoWinoto, Ph.D sebagai Kepala BadanPertanahan Nasional (BPN) RI, apamasih layak untuk dipertahankan atautidak.

Sumber juga memaparkan, JoyoWinoto selaku Kepala BPN RI seha-rusnya menghormati putusan hukumyang sudah memiliki kekuatan hukumyang tetap, tetapi ironisnya Joyo Winotobelum bersedia melaksanakan putusanpengadilan yang telah memiliki keku-atan hukum yang tetap.

Bila Joyo Winoto mau evaluasiterhadap Surat Keputusan (SK) yangsudah terlanjur diterbitkannya, dan me-mahami Undang-undang Republik In-donesia Nomor 51 Tahun 2009 tentangPerubahan Kedua atas Undang-un-dang No 5 Tahun 1986 tentang Pera-dilan Tata Usaha Negara, permasala-han pertanahan Hambalang dapat se-lesai dengan baik, dan tidak terus ber-perkara secara perdata di PengadilanNegeri Cibinong dan sampai saat inimasih dalam proses berperkara tingkatbanding.

“Di dalam Undang-undang Re-publik Indonesia Nomor 51 Tahun2009 Pasal 116 tersurat dengan jelas,yaitu, “Dalam hal tergugat tidak ber-sedia melaksanakan putusan pengadi-lan yang telah memperoleh kuatan hu-kum tetap, pejabat yang bersangkutandikenakan upaya paksa berupapembayaran sejumlah uang paksa dan/atau sanksi administratif. Ketua pe-ngadilan harus mengajukan hal inikepada Presiden sebagai pemegangkekuasaan pemerintah tertinggi untukmemerintahkan pejabat tersebutmelaksanakan putusan pengadilan,

dan kepada lembaga perwakilan rakyatuntuk menjalankan fungsi penga-wasan.” serunya.

“Kepemimpinan Joyo Winoto sa-ngat mengecewakan hati, Ma-sa….Kepala BPN RI, Joyo Winoto,PhD “takut” kepada Komisaris PT Bu-ana Estate, Probosutedjo, sehinggaJoyo tidak bersedia membatalkan Su-rat Keputusan (SK) No. 9/HGU/BPN/2006 yang ditanda tanganinya sendiri,seperti perkataannya saat diklarifikasi,ya….. takutlah, beliau masih besarpengaruhnya”

“Dalam kiasan saja sudah dikata-kan, berani karena benar, takut karenasalah. Apa ada yang salah? Karenaperkataan takut, sangatlah kurang la-zim disampaikan seorang pejabat BPNyang seharusnya sangat dihormatioleh Warga Negara Indonesia, karenatugasnya menegakkan kebenaran se-suai dengan fungsinya sebagai ad-minitrasi pertanahan. Dalam hal iniperlu pengkajian yang dalam dariSBY” imbuhnya.

Tapi, kalau orang nomor satu diBPN RI diduga takut melaksanakanputusan hukum yang sudah diputuskanMahkamah Agung (MA), apa maksuddan tujuannya itu? Bisa berdampak ku-rang baik terhadap jajarannya. Baga-imana nantinya negeri ini bila pejabattakut kepada masyarakat padahal da-lam penegakan hukum. Apa tidak bo-san berperkara atau memang hobbinyaberperkara, sehingga putusan hukumsepertinya tidak perlu dijalankan olehJoyo Winoto, orang nomor wahid dibadan setingkat kementerian tersebut.Marilah kita berbenah untuk bangsaini, ujarnya.

Dengan lugas sumber juga menga-takan, “Probosutedjo selaku pemilikPT Buana Estate menjadi sumbermalapetaka terhadap warga DesaHambalang, karena sejak penerbitansertifikat Hak Guna Usaha (HGU)No. 1 tahun 1977, warga belum pernahmendapatkan ganti rugi atas tanah ga-rapannya.

Adapun, HGU No.1 masa berlaku-nya sampai tahun 2002, tetapi diper-panjang dengan menerbitkan SK

No.9/HGU/2006 tahun 2006 lalu. Ber-dasarkan SK No. 9, Kantor Pertana-han Bogor menerbitkan enam sertifikatcacat hukum dalam masa kerja 11 hariyaitu: SHGU No. 149/Hambalang,SHGU No. 150/Tangkil, SHGU No.151/Tangkil, SHGU No. 146/Su-kahati, SHGU No. 147/Sukahati,SHGU No. 148/Sukahati, tanpa mela-kukan pengukuran fisik di lapangan,dan tanpa permohonan baru.

Menurut sumber, pada awalnyapenggarapan tanah diberikan kepadaKodam V Jaya. Tetapi, Kodam V Ja-ya hanya sebatas mendapat ijin meng-garap, tetapi dalam keyataannya, eksperkebunan tersebut digarap oleh ma-syarakat dan bukan oleh Kodam VJaya. Sikap Kodam V Jaya yang tidakmenggarap atau tidak memanfaatkanlahan adalah bertentangan dengan ke-tentuan Pasal 6 UUPA yang mene-gaskan, “Hak atas tanah adalah ber-fungsi sosial”

Oleh karena itu, adalah wajar apa-bila para penggarap mendapat gantirugi, karena mereka yang selama iniyang menguasai dan mengelola lahan.Pembayaran ganti rugi oleh PT GentaPrana terhadap para penggarap dila-kukan atas dasar itikad baik yang di-ketahui oleh Kepala Desa Hambalangserta Camat Citeureup.

PT Buana Estate diduga memani-pulasi data, karena waktu itu nuasakonspirasi antara Probo Soetedjo (be-rkedudukan sebagai Direktur UtamaPT Buana Estate) adalah kerabat pe-nguasa orde baru (Soeharto) sehinggamudah sekali untuk konspirasi denganpejabat terkait. Dimaksudkan ma-nipulasi di sini antara lain, bahwa tanahgarapan masyarakat belum pernah di-bayar ganti rugi, tetapi SK MendagriNo.1/HGU/DA/77 tanggal 25 Januari1977 telah diterbitkan tanpa menelitikebenaran dokumen.

Sesuai dengan Risalah PemeriksaTanah “B” No. 540-07-KWBPN-PAN “B” tanggal 24-12-2004, “Tanahyang dimanfaatkan PT Buana Estatesesuai peruntukannya hanya seluas

Sambungan Hal 4

Page 6: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20116

kurang lebih 203 Ha. Sedangkansisanya seluas kurang lebih 502 Ha,tidak pernah dijamah tapi berupa tanahkosong, tegalan, semak belukar danrumput”

Sedangkan dalam Risalah PanitiaB pada bagian C tentang kepentinganorang lain dan kepentingan umum da-lam butir (6) dijelaskan, “Lahan yangdigarap masyarakat seluas 262,61 Hadengan rincian Desa Hambalang se-luas 211,75 Ha, Desa Tangkil BupatiBogor seluas 250 Ha. Sehubungan de-ngan hal tersebut, perlu ditegaskan,bahwa fakta antara PT Buana Esta-te dan para penggarap tidak pernahada kerja sama, dan lahan tersebutsudah digarap sejak jauh sebelumterbitnya HGU No.1/Hambalang Ta-hun 1977. Dimana masyarakat se-tempat (para penggarap) tidak me-ngetahui apabila PT Buana Estate ada-lah pemegang HGU atas lahan ter-sebut, karena jauh sebelumnya sudahdigarap masyarakat.

Pemasangan plang atas nama PTBuana Estate tidak dapat dijadikan da-sar untuk mengklaim tanah tersebutadalah hak milik PT Buana Estate. Pe-masang plang dilakukan pada tanggal5 Pebruauri 2006 dan waktu malamhari. Itupun dibantu oleh oknum TNIBataliyon 315 Gunung Batu. Kemu-dian, plang tersebut dicabut oleh ma-syarakat setempat dan para penggarappada tanggal 7 Pebruauri 2006, karenaplang dipancang di kebun garapan me-reka. Besok harinya plang nama ter-sebut sudah ada di Polres Bogor.

Hal tersebut dibuat menjadi dasarpenangkapan warga masyarakat, an-tara lain menangkap H. Sukandi padatanggal 1 Maret 2006. Dengan dita-hannya Komisaris PT Genta Prana, H.Sukandi memiliki dampak, yaitu, H.Sukandi tidak dapat menghadiri sidanglapangan atau pemeriksaan padatanggal 2 Maret 2006 oleh MajelisHukum PTUN Jakarta.

Penangkapan tersebut menim-

bulkan trauma psikologis/ketakutan ter-hadap para penggarap, akibatnya parapenggarap bersembunyi. Para peng-garap tidak menghadiri dan mem-berikan keterangan yang sebenarnyakepada Majelis Hakim ketika dilaksa-nakannya sidang lapangan. Masya-rakat sekitar tidak mendukung pem-berian HGU kepada PT Buana Es-tate. Terbukti dari adanya tuntutanwarga masyarakat Desa Hambalangyang ditanda tangani 31 orang perwa-kilan, sesuai surat tertanggal 17 Peb-ruari 2006, yang intinya memohon agartanah eks HGU No. 1 dikembalikankepada negara dan didistribusikankepada masyarakat.

“HGU sudah habis masa berlakunyatahun 2002, permohonan perpan-jangannya sudah ditolak BPN pada ta-hun 2002 kemudian diperpanjang lagi olehBPN pada tahun 2006, tanpa permohonanhak baru dan ijin lokasi baru”

“Dalam hal ini, Undang-undang sa-ngat jelas melarang perpanjanganHGU tersebut antara lain: Undang-un-dang No 5 Tahun 1960, Undang-un-dang No 28 tahun 2004, Peraturan Pe-merintahan No 40 tahun 1996, Per-aturan Pemerintah No 24 tahun 1997,Peraturan Menteri Negara Agraria/Ka BPN No 3 tahun 1999, PeraturanMenteri Negara Agraria /Ka BPN No9 tahun 1999”

“Pada tanggal 5 Pebruauri 2007segerombolan orang bersama oknumTNI datang ke kebun para penggarapdi Desa Hambalang, dan malamharinya menanam pohon mahonisetinggi 1,5 m sebanyak 33 batang, po-hon coklat setinggi 40 cm sebanyak270 batang, dan plang nama 18 plang.Keesokan harinya, para penggarapkaget kebunnya dirusak dengantanaman-tanaman baru, spontantanaman tersebut dicabut masyarakat.Tidak sampai 24 jam, tanaman tersebutsudah berada di Polres Cibinong. Ataspermintaan PT Buana Estate, ma-syarakat ditangkap 6 orang dan dipro-ses sampai masuk penjara antara 9 bu-

lan s/d 1 tahun 4 bulan, sesuai denganputusan Pidana Pengadilan NegriCibinong No. 207 dan 208/Pid/ 2007/Pn Cbn masing-masing tanggal 12 Juni2007. Satu orang dari 6 orang tersebutbernama Emar bin Caub, tulang ru-suknya patah 2 buah dan telahmeninggal dunia karena infeksi sertatidak diobati sampai sembuh. Merekamencabut banding perkaranya karenadipaksa mencabut oleh oknum”katanya.

Adapun mengenai kompensasiyang pernah ditawarkan pada waktuitu kepada Probosoetedjo sebesar Tigapuluh tiga milyar rupiah, adalah dalamrangka perdamaian sehubungandengan adanya permintaan dari stafbagian hukum PT Buana Estate, yaituH. Anim dan I Wayan meminta uangdamai sebesar Rp. 20.000 per m2 atautotalnya sebesar Rp. 44 Miliar.

PT Genta Prana tidak menyetujui-nya karena ada pesan aneh, yaitu“Jangan ngomong kepada siapa siapa.Akhirnya PT Genta Prana tidak setujukarena tidak boleh ngomong kepadasiapa siapa. Seperti ada yang dira-hasiakan dan cara-caranya juga se-perti cara maling”

“ Memang........PT Genta Pranaberjanji akan memberikan kerohimankepada masyarakat sebesar Dua pu-luh dua miliar rupiah kepada ma-syarakat penggarap, walaupun ma-syarakat sudah pernah diberi ganti rugioleh H. Sukandi, tetapi masyarakatakan tetap diberikan ganti rugi lagi,karena tanah tersebut sampaisekarang, dengan sepengetahuan danizin H. Penggarap masih terus meng-garap lahan tersebut dan merawattanah tersebut. Jadi wajarlah harusdiberi lagi semacam bagi rejeki. Darirakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”tandasnya.

Sewaktu hal tersebut dikonfirmasikepada BPN RI, Joyo Winoto tidakbersedia memberikan komentar dankeberadaan surat konfirmasi sangatdipertanyakan. (Rapolo/STR)

Sambungan Hal 5

Page 7: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20117

Page 8: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20118

Page 9: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 20119

Page 10: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201110

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No 5Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara

PASAL 116(1) Salinan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dikirimkan kepada para pihak dengan

surat tercatat oleh panitera pengadilan setempat atas perintah ketua pengadilan yang mengadilinya dalam tingkat pertamaselambat-lambatnya dalam waktu 14 (Empat belas hari kerja).

(2) Apabila setelah 60 (enam puluh hari kerja) yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diterima Tergugat tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam pasal 97 ayat (9) huruf a,keputusan tata usaha negara yang disengketakan itu tidak mempunyai kekuatan hukum lagi.

(3) Dalam hal tergugat ditetapkan harus melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 97 ayat (9) hurufb dan huruf c, dan kemudian setelah 90 (sembilan puluh) hari kerja ternyata kewajiban tersebut tidak dilaksanakan, makapenggugat mengajukan permohonan kepada ketua pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), agar pengadilanmemerintahkan tergugat melaksanakan putusan pengadilan tersebut.

(4) Dalam hal tergugat tidak bersedia melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kuatan hukum tetap,pejabat yang bersangkutan dikenakan upaya paksa berupa pembayaran sejumlah uang paksa dan / atau sanksi administra-tif.

(5) Pejabat yang tidak melaksanakan putusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diumumkan pada media massacetak setempat oleh panitera sejak tidak terpenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(6) Disamping diumumkan pada media massa cetak setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (5), ketua pengadilanharus mengajukan hal ini kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintah tertinggi untuk memerintahkan pejabattersebut melaksanakan putusan pengadilan, dan kepada lembaga perwakilan rakyat untuk menjalankan fungsi pengawasan.

(7) Ketentuan besaran uang paksa, jenis sanksi administratif diatur dengan peraturan perundangan undangan.

Page 11: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201111

Page 12: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201112

Page 13: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201113Sambungan Hal 12

Page 14: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201114

TARIF IKLAN CATATAN HARIANRAKYAT BICARA NEWS

1 Halaman Full Colour : Rp 5.000.000,-1/2 Halaman Full Colour : Rp 2.500.000,-1/4 Halaman Full Colour : Rp 1.250.000,-

1 Halaman hitam putih : Rp 4.000.000,-1/2 Halaman hitam putih : Rp 2.000.000,-1/4 Halaman hitam putih : Rp 1.000.000,-

Daftar harga di atas tersebut untuk satu kalipemasangan iklan dan harga belum

termasuk PPN.

Anda InginMemasang Iklan?

Hubungi kami di;

021 - 7365703atau

021 - 94705665

Page 15: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201115

Page 16: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201116

Page 17: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201117

Page 18: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201118

Page 19: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201119

Page 20: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201120

Page 21: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201121

Page 22: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201122

Page 23: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201123

Page 24: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201124

Namun demikian, Kepala BadanPertanahan Nasional (BPN) RI, JoyoWinoto, PhD memiliki nasib baik danberuntung karena masih tetapdipertahankan Presiden SBY menjabatkepala badan walaupun kinerjanyadisinyalir “bobrok”.

Hal itu dikatakan sumber KantorBerita Rakyat Bicara News yang tidakbersedia dituliskan namanya dalam beritadi Jakarta Minggu lalu.

Walaupun Kepala BPN RI, Joyo Wi-noto, PhD mengetahui indikasi kerugiannegara sekitar Rp. 500 Miliar yangmerupakan ulah PT Inti Insan Sentosa,

namun kebijakan terbaik Joyo Winotoadalah membuat status tanah menjadi“status quo” dan dalam membuatkondisi tersebut, Joyo Winoto,PhDdisinyalir terima upeti agar status tanahsedemikian rupa dan akibatnyakeberadaan utang PT Inti Insan Sen-tosa sekitar Rp 500 Miliar juga menjadistatus quo.

Dan lebih aneh lagi Joyo Winoto pe-rintahkan Deputi V BPN RI, DrsAryanto Sutadi, MSi untuk memba-talkan surat pembatalan HGB 170 ke-pada Kepala Kantor Wilayah PertanahanDKI Jakarta yaitu DR. H.S. MuhammadIkhsan, SH, MH, MSi dimana maksuddan tujuan pembatalan tersebut sangatdipertanyakan.

Sertifikat PT Indah Bumi Bosowaselaku pembeli yang sah dari ahli warisHasan bin Taudji terindikasi gantung danakibatnya kerugian negara miliaran rupiahjuga menjadi posisi gantung. Kalausertifikat PT Indah Bumi Bosowaditerbitkan, otomatis keberadaan utang PTInti Insan Sentosa yang jatuh tempo padatahun 2012 mendatang menjadi “tekateki”. Pasalnya, jaminan utang hanyakertas putihan yang kurang lebih satu ki-logram. Bila kertas berharga tersebutditimbang dan dijual hanya laku sekitar Rp.1.000,- padahal utang pokok Rp. 400 Mserta bunga sekitar Rp. 100 M.

Bila legalitas tanah Kuningan Baratmenjadi milik PT Indah Bumi Bosowa,maka secara otomatis PT Inti InsanSentosa seharusnya mengembalikanuang pinjamannya kepada negara, su-paya negara tidak dirugikan. Namunkarena diduga Joyo Winoto tidak peduli

terhadap kerugian negara tersebut,keberadaan status quo membuat celahyang menguntungkan terhadap PT IntiInsan Sentosa. Dalam hal ini didugaJoyo Winoto terima upeti untuk mem-perkaya diri sendiri.

Untuk terciptanya pemerintahanyang bersih di Jajaran BPN RI, KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) danSatgas Mafia Hukum diminta untukturun tangan.

Joyo Winoto selaku pejabat negarayang juga merupakan jajaran dari empatpilar bangsa, dan seyogianya harusmenjaga kekayaan negara dari oknumoknum yang menggerogoti uang negara,tapi malah terindikasi memelihara mafiapertanahan demi memperkaya dirisendiri. Sudah merupakan kewajibansetiap pejabat negara untuk menjagakekayaan negara dan berperan aktifdalam mengantisipasi kerugian negara.Bila ada menemukan keganjilan ataupunindikasi kerugian negara, sudahsewajarnya selaku pejabat negaratersebut untuk berkoordinasi denganinstansi atau pejabat negara lainnya,contohnya Mabes Polri dan KejaksaanAgung RI demi terwujudnyapenyelamatan uang negara.

Namun hal tersebut terindikasibertolak-belakang dengan apa yang di-lakukan oleh Kepala Badan PertanahanNasional, Joyo Winoto, PhD. Walaupundi dalam permasalahan tanah diKuningan Barat diduga negara dirugikansekitar Rp. 500 M, dan hal itu jelasdiketahui oleh Joyo Winoto selaku

Jakarta, Kantor Berita RBNSelaku pejabat

pemerintah yangseharusnya menjaga

kekayaan negara dandapat mengantisipasikerugian negara agar

terciptanyapemerintahan yang

bersih merupakan sikappositip dan perlu

dipertahankan demiterwujudnya masyarakatyang adil dan makmur diBumi Pertiwi Indonesia.

Bersambung Ke Hal 25

PT Inti Insan Sentosa Jaminkan Sertifikat Aspal Rp. 400 M

Joyo Winoto PerintahkanUntuk Membatalkan SuratPembatalan HGB 170

Page 25: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201125Sambungan Hal 24Kepala BPN RI, namun Joyo Winotodiduga menutup mata terhadap kerugiannegara tersebut.

Sesuai dengan pantauan insan persterkait pembaharuan utang PT Inti InsanSentosa yang terindikasi “Korupsi Per-bankan” dan sudah pernah disampaikankepada Joyo Winoto sewaktu konferensipers di Hotel Merkuri dua tahun lalu.Tetapi sampai berita ini diturunkan,keberadaan uang negara sekitar Rp.500M, sangat dipertanyakan keberadaan-nya. Apa sudah dikembalikan atau tidakke negara, masih dalam bayang bayangumbra yang belum dapat terjawabkarena Joyo Winoto terindikasi pengecutuntuk mengatakan yang benar.

Joyo Winoto disinyalir menutup-nu-tupi kerugian negara terkait dengankredit PT Inti Insan Sentosa dan KepalaBPN RI diduga takut untuk membukakebenaran kepada publik. Bagaimanauntuk membuat yang benar dan dapatmembasmi korupsi khususnya di bidangpertanahan serta berhubungan dengansertifikat yang dipertanggungkan ke-pada bank, kalau untuk keterbukaaninformasi publik demi terciptanyapemerintahan yang bersih, Joyo Winototerindikasi kurang bernyali untukmembuat tegaknya kebenaran.

Hal ini menjadi bahan masukankepada Presiden RI, SBY. Apa masih la-yak Joyo Winoto dipertahankan menjadiKepala BPN RI, kalau kurang mampudalam menegakkan kebenaran dan ter-kesan takut untuk mengatakan ke-benaran.

Terjadinya pembaharuan utang(novative) PT Inti Insan Sentosa (IIS)berkedudukan di Jakarta kepada PT BaliMarina Internasional (BMI) berkedudu-kan di Denpasar Bali, untuk kucurankredit miliaran kalau dalam bentuk ru-piah dari Bank Dagang Negara (BDN)tahun 1995 lalu, dengan menjaminkanSertifikat Hak Milik (SHM) No. 61,terindikasi “korupsi perbankan” dise-babkan SHM No. 61 tersebut telah diba-talkan Pengadilan Negeri (PN) JakartaSelatan (Jaksel) dengan nomor suratW7-Dd.Ht.04.10.0432829.VIII.1990ke Kantor BPN Jaksel Tahun 1990 lalu.Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB)

No. 170 disinyalir berasal dari SHM No.61 yang dibuat jadi jaminan hutang PTBMI di Badan Penyehatan PerbankanNasional (BPPN), sesuai dengan suratBPPN No. S-70/LD-BPPN/0102, tahun2002 silam ke Ketua PN Jaksel.

Kemudian penanganan utangdilanjutkan oleh Perusahaan PengelolaanAset (PPA) dan seterusnya hilang dariperedaran. Joyo Winoto terindikasi gra-tifikasi alias menerima upeti dari PT IntiInsan Sentosa, akibatnya BPN RI didugamenutup mata terhadap keberadaan ke-rugian Negara tersebut.

Dan pengurusan legalitas tanahKuningan Barat seperti digantung pe-ngurusan sertifikatnya. Hal ini dilakukanagar keberadaan kerugian negaramenjadi satus quo alias berupa “delik”yang tidak dapat terselesaikan,walaupun negara dirugikan miliaran ru-piah.

Akibatnya, jaminan utang sekitar Rp.500 M hanya berupa kertas-kertasberharga yang status tanahnya “abu-abu”, dan untuk membasmi korupsi diBumi Pertiwi Indonesia, KomisiPemberantasan Korupsi (KPK) & Ma-bes Polri diharapkan turun tangan untuklakukan penyelidikan dan atau pe-nyidikan, agar cerita lagu lama “seng-keta tanah” dan “permainan perbankan”dapat dituntaskan demi supremasihukum, dan keabsahan kepemilikan ta-nah yang sudah berperkara puluhantahun, legalitas tanahnya memiliki sta-tus yang jelas.

Pembaharuan utang antara PT IISke PT BMI tersurat pada akta NotarisNy. Machrani Moertolo S., SH, No. C-86-HT-03-02 Th. 1994 terurai denganjelas, Karel Patipeilohy selaku DirekturUtama, Yopie Aliaman selaku KomisarisPT IIS, disebut sebagai “debitur lama”.

Sedangkan Trisyanti TheresiaSantoso, SH selaku Direktur, StefanusWinokan selaku Direktur Utama, HeryadiBunyamin selaku Komisaris Utama danIwan Zullian selaku Komisaris Perseroandari PT BMI disebut sebagai “debiturbaru”, dan diwakili Anny Andriyani,selaku Kepala Desk Penyelamatan KreditBDN, untuk menjalankan surat kuasa 36/158/Dir secara dibawah tangan tahun1995 silam.

Perjanjian debitur lama dan debiturbaru adalah: hutang pokok sebesar USD40.000.000., utang bunga USD9.094.559,71 dan tidak termasuk dendasebesar USD 1.270.208,03 menjadiutang debitur baru yang akan dibayarkanlunas, 2 Januari 2015 mendatang.

Seiring dengan itu, aset debitur lamatanah seluas 12.230 meter persegi, SHMNo. 61 akan dialihkan menjadi atas namadebitur baru, dan debitur baru menja-minkan “Corporate Guarantee” dari PTGraha Hexindo berkedudukan di Jakarta

Di lain sisi, Kanwil BPN DKI Jakartasudah membatalkan SHGB No. 170dengan nomor surat 032/23-550.1-0902-PTL-2002 tgl 12 Juni 2002 lalu,karena SHGB No. 170 berasal dari SHMNo. 61 yang disinyalir cacat hukum, atasnama Ainun Binti Ibrahim tgl 12Nopember 1983, sedangkan Ainun sen-diri telah meninggal dunia 1971.

Ketika hal tersebut pernah dikonfir-masi kepada Kepala Badan PertanahanNasional (BPN) RI, Joyo Winoto Phd,memaparkan, “Tentang kasus tanah Ku-ningan Barat SHM No. 61 yang diubahmenjadi SHGB No. 170 sudah dimasuk-kan dalam agenda program BPN RI ten-tang pengkajian kasus pertanahan, danlangsung memberikan disposisi keDirektur Sengketa BPN RI agar me-nuntaskan hal tersebut, sesuai denganhasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas)2009, BPN RI Menjawab TantanganReforma Agraria dan Pelayanan PublikPertanahan” ujar Joyo saat RakernasBPN RI tahun lalu.

Tetapi sampai berita ini diturunkan,sertifikat tanah PT Indah Bumi Bosowamasih dalam posisi “gantung”, padahalahli waris Hasan bin Taudji sudahmelepaskan haknya kepada PT IndahBumi Bosowa, dan Kanwil BPN DKIJakarta juga sudah membatalkan SHGBNo. 170.

Sewaktu indikasi keterlibatan JoyoWinoto dalam menutup-nutupi kerugiannegara terkait dengan PT Inti InsanSentosa yang disinyalir merugikannegara tersebut dikonfirmasi ke BPN RI,Joyo Winoto terkesan gerah terhadapkehadiran wartawan dan tidak bersediamemberikan komentar.

(Ican/Rapolo/STR)

Page 26: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201126

Pembayaran Tagihan PDAMTKR Kabupaten Tangerang

Terapkan Sistem Online

Kantor Berita Rakyat Bicara NewsMedia Online-Tabloid-Surat Kabar

1. Media Onlinewww.rakyatbicaranews.com

www.kbrakyatbicaranews.co.cc2. Tabloid

Online http://issuu.com/rakyatbicaranews3. Surat Kabar

Online http://issuu.com/rakyatbicaranews

Akses Bacaberita aktual kami

Tangerang, Kantor Berita RBNPerusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) TKR Kabupaten Tangerangmelakukan terobosan pembayaran re-kening pelanggan dengan mengguna-kan sistem online. Layanan ini untukmemenuhi pelayanan ekstra maksimalterhadap pelanggan. Pembayaranonline dilakukan melalui PT Pos yangdapat diakses dimana saja.

Direktur Umum PDAM TKR, Su-bekti mengungkapkan hal tersebut diTangerang beberapa waktu lalu. “Pro-gram layanan online ini akan memper-mudah para pelanggan setiap bulan un-tuk membayar tagihan penggunaan airPDAM TKR” kata Subekti.

Saat ini terdapat lebih 104 ribu pe-langgan di Kota Tangerang, Kabupa-ten Tangerang dan Jakarta Barat. Pe-layanan tidak mungkin bisa maksimaljika hanya dilakukan di loket-loketpembayaran milik PDAM TKR, ujar-nya Subekti.

Subekti juga menjelaskan, programpelayanan pembayaran online saat inisudah dikerjakan oleh PT Pos Indone-sia melalui kerjasama PT Pos CabangTangerang dengan PDAM dan pro-gram ini sudah bisa diakses oleh se-luruh pelanggan PDAM TKR padaakhir November 2010 sebagai bentukprogram rangkaian menjelang peraya-an hari ulang tahun Kabupaten Ta-

ngerang.Pengerjaan program layanan

pembayaran online melalui kantor possaat ini sudah dalam tahap finishing danpembenahan. PT Pos Indonesia me-ngolah kembali data-data pelangganPDAM TKR yaitu harus melakukanperubahan identitas pelanggan yangsaat ini masih menggunakan kode Al-fanumerk dan dirubah menjadi numerik(penomoran) saja.

“Saat ini, seluruh perangkat sudahkita siapkan dan sudah uji coba olehPT Pos Indonesia di beberapa cabangyang ada,” pungkas Subekti meng-akhiri pembicaraan.

(Sahat)

Page 27: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201127

Miskin Karena PengecutKaya Disebabkan Gengster

Jakarta, Kantor Berita RBNSebanyak 4 unit bangunan rumah

toko (Ruko) yang terletak di lingku-ngan RT/RW 11. Bintaro KecamatanPesanggrahan, Jaksel, milik Nurlis, di-bongkar cantik olrh jajaran P2B Pe-sanggrahan.

Pembongkaran yang dilakukanterhadap bangunan tersebut disaksi-kan oleh RT/RW dan Warga setem-pat. Namun, Ketua RW 11, Ali Muk-tar, merasa kesal karena sebelumnyatidak ada pemberitahuan maupun Ko-ordinasi dari pihak terkait, terkait akandilakukannya pembongkaran ba-

ngunan di wilayahnya.“Sama sekali tidak Koordinasi ke-

pada RT maupun RW akan adaPembongkaran bangunan ruko olehpihak P2B,” Ujar Ali Muktar.

Ali Muktar menambahkan Kenda-ti bangunan tersebut belum memilikiizin, namun menurut sepengetahuan-nya, tat ruangnya saat ini sedang pro-ses pengurusan melalui A. Haeroni.Petugas Suku Dinas P2B Jaksel yangditandatangani oleh Usman tanggal21 Oktober 2010.

Sementara Kasi P2B Pesanggra-han, Ivan S kepada pemilik bangunan

menyebutkan agar mengurus izin duluke Pemda. “Ini merupakan perintah dariSudin yang harus kita laksanakan.” UjarIvan saat sedang eksekusi dimulai.

Ironisnya, saat pelaksanan diskusi dilapangan, yang melakukan pembongkaranbukan dari pihak Trantib melainkan sebuahOrganisasi Masyarakat (Ormas). Hal inimenjadi tanda tanya di kalangan masyarakatyang ikut menyaksikan pembongkarantersebut. “Apa sekarang Trantib tidakberfungsi lagi sehingga pembongkarandipercayakan kepada Ormas ?” SebutMarwoto, salah seorang warga yang turutmenyaksikan eksekusi. SAHAT

P2B Pesanggrahan Bongkar Cantik BangunanKetua RW 11: Tidak Ada Koordinasi

Dan begitubanyak orang, diKalanganRakyat, JajaranPegawai Negeriyang Jujur, Guru,Dosen, Peneliti,Polisi Jujur,Hakim Jujur,Tentara atauWartawanapalagiWartawan yangGajinya sedikit,yangmengungkap

Kasus. Sebab, saat ini keberanian bisa menggan-jal Kenaikan Pangkat.

Bahkan bisa di sekat, Kematian dan ditembakatau di Tikam dari sisi tak terduga contoh olehsiapa maka, berkat Ketakutan Abadi Menjalar keDesa-Desa, ke tujuan Rimba, di dekat hartabertumpuk-tumpuk. Freeport Indonesia di Papua,Umpamanya, adalah Kota Gemerlap di tengah-tengah orang-orang berkoteka tanpa alas kaki,Mal-mal di Jakarta adalah lambang kekayaankelompok tertentu.

Di antara Proses Kematian Pasar-pasarTradisional dan Pedagang Kaki Lima,terciptanya Kekayaan luar biasa di satukelompok Kemiskinan hebat pada sekelompokbesar Orang, serta “Cukup Mampu” Padakelompok lain di Indonesia adalah karenaKetakutan banyak Orang. Pada kematian dankarena takut naik Pangkat. Tuan dan Puan,kematian bisa datang kapan saja dan pada siapasaja, dengan sebab macam-macam.

Mungkin karena Jantungan, Strok, naikPesawat dan Jatuh tenggelam saat naik Kapal,atau hanya gara-gara tersedak biji salak. Tapi,kualitas dan nilai Kematian setiap orang berbeda-beda. Ada yang Mati sebagai Pengecut ada pulayang mati sebagai Pemberani, Mati sebagaiPemberani karena melawan gengster tentu lebihbergengsi dan terhomat.

Karena bercita-cita Menghapus Kemiskinandi Indonesia, jangan gentar mengungkap danmemutuskan Jaringan Superbody yang membuatbanyak orang jadi miskin dengan kualitas Ke-matian seperti itu. Siapa tau bisa langsung masukSurga di sambut Karpet Merah oleh Malaikatserta Bidadari,Berani Jamin. Karpet Merah diSurga, Jauh lebih indah ketimbang karpet Merahdi Istana.***

Ketua RW 11: Tidak Ada Koordinasi

Page 28: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201128

Bersambung Ke Hal 29

Jakarta, Kantor Berita RBNUntuk mengemban amanah dari

Undang-Undang PERS No 40 tahun1999, bahwa Pers berhak mencari,mengumpulkan, menyebarluaskangagasan dan informasi, dimanaperanan pers selaku pengawalkebenaran, kontrol sosial dan ikut sertamengembangkan opini disebabkanpers sebagai pemuka pendapat, sesuaidengan Kode Etik Jurnalis (KEJ) yangharus dimengerti dan dipahami olehsetiap Wartawan, demi tercapainyaStandar Kompetensi Wartawan(SKW), sehingga di dalam menja-lankan tugas sehari hari bisamenghasilkan berita yang baik danakurat, serta tidak beritikad buruk,kemampuan insan pers dituntut untukprofesional.

Dalam rangka meningkatkan Sum-ber Daya Manusia (SDM) daripada in-san pers tersebut Kantor Berita RakyatBicara News melaksanakan programinternalnya, yaitu program liputan tourdan survei. Tim Panitia Liputan Tour

dan Survey Kantor Berita Rakyat Bi-cara News telah melaksanakan tahappertama yaitu dari tanggal 31 Desember2010 sampai dengan tanggal 15 Januari2011. Dan untuk tahap yang keduadilaksanakan dari tanggal 16 Januari2011 sampai dengan tanggal 31 Januari2011.

Adapun liputan tour dan surveidilaksanakan adalah sosialisasi,liputan, dan survei yang tujuannyauntuk mempererat jalinan silaturahmiKantor Berita Rakyat Bicara Newske berbagai aspek dengan topikmembangun jejaring dan lobi.

Di dalam menjalankan kegiatan inikami secara langsung ataupun tidaklangsung selalu mengadakan liputan,survei, dan wawancara kepada pihakpihak yang kami kunjungi. Dari hasilyang kami kumpulkan sebagian besarfoto daripada objek yang telahdikunjungi.

Kami dari Tim Liputan Tour danSurvey adalah manusia biasa yangtidak luput dari kekhilafan di dalam

menjalankan kegiatan ini.Untuk itukami mohon maaf kalau adakesalahan, kekurangan baik sengajaataupun tidak sengaja.Kami juga tidaklupa mengucapkan banyak terimakasihkepada pihak-pihak yang telahmemberikan bantuan kepada kamiuntuk dapat terlaksananya progaramliputan tour dan survei ini. Salam PersNasional. (Bernhard.S)

Kesan dan PesanLiputan Tour Dan Survei Tim RBN

Beberapa dokumentasiyang berhasil diabadikanTim Liputan:1.Pelayanan masyarakat di

Kelurahan Kebayoran LamaSelatan

2.Kegiatan guru-guru dengankomputer SMA Negeri 90Jakarta Selatan

3.Pelayanan masyarakat diKelurahan Cilandak Barat

4.Pelayanan masyarakat diKelurahan Cilandak Barat

1

Page 29: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201129

2

3

Page 30: Tabloid RBN Edisi 008

Edisi: 008 Senin, 07 Februari 201130

Telah tercecer satu Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1363 PetukanganSelatan atas nama Wirat Sasongko di Wilayah DKI Jakarta.

Bagi yang menemukan sertifikat tersebut diharapkan untuk menghubungiSaudara Ahmad Nurlisan HP 081314057005, 08127145189 atau HubungiRedaksi Kantor Berita Rakyat Bicara News di Jl Ciledug Raya No. 17Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan Telp. 021 94705665, 081288817424

Tidak akan dituntut dan akan diberikan hadiah sepantasnya. Terima kasih.

Jakarta, 20 Desember 2010Wirat Sasongko

PENGUMUMAN

4