tabloid info investasi

8
Edisi 4/I Tahun 2013 INFO INVESTASI Aceh Menjadi Salah-Satu Daerah Tujuan Utama Investasi 2017 ISSN: 977 2338163 Aceh Tuan Rumah IMT-GT 2014 BKPM, Sosialisasi RUPM di Aceh Sabang: Merubah PP Menjadi Rp opini wawancara laporan utama perizinan kegiatan 2 3 6 5 7 Aceh di Mata Investor Turki Geliat Investasi Aceh Menjaring Investor Potensial

Upload: eka-sap

Post on 28-Mar-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Badan Investasi dan Promosi Aceh

TRANSCRIPT

  • Edisi 4/I Tahun 2013

    INFO INVESTASIAceh Menjadi Salah-Satu Daerah Tujuan Utama Investasi 2017

    ISSN: 977 2338163

    Aceh Tuan Rumah

    IMT-GT2014

    BKPM, Sosialisasi RUPM di Aceh

    Sabang: Merubah PP Menjadi Rpopini wawancara laporan utama perizinan kegiatan2 3 65 7

    Aceh di Mata Investor Turki

    Geliat Investasi Aceh

    Menjaring Investor Potensial

  • OPINI

    SALAM REDAKSI

    Sabang tidak akan mampu menyaingi Singapura, namun Sabang dapat menjadi mitra Singapura. Pernyataan itu disampaikan MJ Subramanian Direktur Overseas Port Management (OPM) Singapura pada acara Seminar Meraih Pangsa Pasar untuk Pengelolaan Pelabuhan Bebas Sabang di Hotel Sabang Hill pada tanggal 28 Agustus 2013.

    Kondisi Pelabuhan Sabang saat ini sama persis dengan kondisi Pelabuhan Singapura pada tahun 1969. Succes story Singapura adalah diawali dengan keseriusan Pemerintah Singapura (political will) bersama dunia usaha dan masyarakat untuk benar-benar secara serius dan visioner membangun dan mengembangkan Pelabuhan Singapura hingga menempatkannya pada peringkat 10 besar pelabuhan dunia.

    Pelabuhan Sabang pernah menjadi pusat bisnis dan transaksi dagang pelaut-pelaut dari Eropah, Arab, India dan Persia. Tahun 1895, Pelabuhan Sabang yang dikelola Sabang Mastscappij tercatat lebih sibuk dari Pelabuhan Singapura. Namun, pasca penutupan freeport tahun 1985, Kota Sabang nyaris mati suri dari kesibukan ekonomi dan hiruk pikuk aktivitas bongkar muat layaknya suatu kota pelabuhan seperti Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Tanjung Perak.

    Sebenarnya Pelabuhan Sabang bisa menjadi garda terdepan di selat Malaka, apalagi jika rencana pembukaan Terusan Cra sepanjang 50 km di Thailand Selatan bisa diwujudkan. Pembukaan Terusan Cra di Thailand akan mempersingkat jalur transportasi laut dari Eropa ke Asia atau sebaliknya. Namun, rencana ini selalu digagalkan Singapura dalam setiap periode pemerintahan di Thailand.

    Kapal-kapal yang melewati selat Malaka berjumlah lebih daripada 75.000 kapal setiap tahun, termasuk kapal pesiar mewah akan singgah

    dan berlabuh dipelabuhan Sabang (Subhan, 2010). Jika 2-5% saja dari kapal-kapal tersebut transit dan singgah di Pelabuhan Sabang, maka sejumlah jasa dan bea seperti bea sandar, bea labuh, dan jasa-jasa pelabuhan lainnya dan transaksi bisnis lainnya termasuk industri pariwisata akan menjadi pemasukan besar bagi negara, khususnya bagi Aceh pasca otsus dan migas.

    Pelabuhan Sabang terbentuk secara alamiah dengan kedalaman mencapai 22 meter dan tidak memerlukan pengerukan, sehingga Pelabuhan Sabang dapat dirapati kapal bermuatan 50.000 GWT dan kapal-kapal besar generasi baru saat ini. Namun, di masa depan Pelabuhan Sabang tidak bisa lagi hanya mengandalkan pada letak geografis, buktinya masyarakat sudah menunggu hampir 13 tahun lebih untuk kebangkitan ekonomi Aceh melalui Kawasan Sabang pasca penetapan UU No. 37 tahun 2000 dan UU No. 11 tahun 2006.

    Selama ini, Pelabuhan Sabang dibangun tidak serius. Hal itu terlihat pada tidak dimasukkannya Pelabuhan Sabang dalam program MP3EI dan RPJM Aceh 2012-2017. Selain itu, pendanaan sangat terbatas. Rata-rata setiap tahun butuh anggaran Rp 1,2 Trilyun. Namun, yang mampu dibiayai dari APBN dua tahun terakhir setiap tahun hanya sekitar Rp 392 Milyar. Diperlukan keseriusan membangun pelabuhan ini beserta perangkat pendukungnya yang modern dan efesien.

    Pemerintah Aceh perlu membuat terobosan yang cerdas melalui pembenahan infrastruktur, sumberdaya manusia, teknologi, penguatan jaringan kerjasama, dan perbaikan iklim investasi lainnya untuk menghidupkan kembali Pelabuhan Sabang. Jika aktivitas Freeport Sabang hidup dan bergairah, maka ekonomi Aceh dan Indonesiapun akan bergairah kembali. []

    FAUzI UMARStaf BPKS Sabang

    Aceh Satu Bersama

    Tabloid Info Investasi kali ini menitikberatkan pada dua hal penting: kerjasama investasi dan kegiatan kebudayaan.

    Kerjasama investasi terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh. Dalam dua bulan terakhir, kita mendapat kesempatan untuk menerima calon investor potensial di bidang energi panas bumi (geothermal) dari Turki, yaitu Hitay Energi Holding. Minggu lalu, kita bertemu dengan sejawat di Thailand dan Malaysia dalam forum IMT-GT untuk mengajak mereka bekerja sama menghidupkan trayek wisata bahari potensial Phuket-Sabang. Kedua usaha ini secara serius kami tangani melalui usaha yang terus-menerus mempermudah regulasi dan pemberian insentif bagi para investor.

    Selain kerja sama, kita juga bersemangat menggelar even kebudayaan, Pekan kebudayaan Aceh (PKA). Kegiatan kolosal empat tahunan ini tidak saja dibuka oleh Presiden, tapi yang lebih penting adalah tumbunnya persatuan dan kebersamaan masyarakat Aceh dari berbagai suku bangsa. Karena itu, PKA menjadi pemantik bagi perbaikan hubungan internal masyarakat Aceh yang pada gilirannya akan memperbaiki citra Aceh di hadapan dunia.

    Akhirnya, kita berharap kepada Allah SWT agar Aceh yang bersatu dapat mempercepat laju roda ekonomi ke depan menyongsong kemajuan bersama.

    Ir. Iskandar, M.Sc

    Dewan Pengarah: Gubernur Aceh, Wakil Gubernur Aceh, Sekretaris Daerah, Asisten I, II, dan III Setda Aceh. Penanggung Jawab: Iskandar. Wakil Penanggung Jawab: M. Ali Alfata. Dewan Redaksi: Netti Muharni, Fuadi, Syarifah Zulfa, Jonni. Pemimpin Redaksi: Zulkifli Hamid Paloh. Wakil Pemimpin Redaksi: Junaidi Redaktur Pelaksana: Arif Arham, Razali, Irmawati, Fauza Morizan, Fitri Haryani, Cut Eliza Mutia Lay Out: Eka Saputra, Fahrizal Public Relation: Asmaul Husna.

    INFO INVESTASIAceh Menjadi Salah-Satu Daerah Tujuan Utama Investasi 2017

    TABLOID ACEH INVESTMENT

    Alamat Redaksi: Jl. A. Yani No.39 Banda Aceh, 23122 Aceh - Indonesia

    Telepon: (0651) - 23170

    Fax: (0651) - 23171

    Website: acehinvestment.com investasi.acehprov.go.ide-mail : [email protected]

    Redaksi menerima kiriman tulisan opini. Tulisan diketik dengan spasi ganda ukuran kertas A4 maksimal 500 kata, disertai identitas dan foto. Dikirim ke email redaksi: [email protected]

    Sabang: Merubah PP Menjadi Rp

  • Wawancara

    How is your perspective on Aceh according to you?

    I think Aceh is a robustly developing special region in Indonesia, and we feel emotional bond with this province due to our history dated back to the Ottoman era. We value highly of the unique characteristic, culture, and special status of the region, and wish that we can also involved in contributing a developmental growth in your province, especially in the geothermal sector, which can be used as a very clean and green solution to the increasing need of electricity for the industries and people of Aceh.

    Apa kesan Anda terhadap Aceh?Bagi saya, Aceh adalah daerah

    memiliki potensi untuk berkembang

    Selain panas bumi, apa lagi potensi Aceh yang Anda minati?

    Pada saat ini Hitay Energy Holdings hanya akan fokus pada sektor panas bumi. Tapi saya yakin ada banyak potensi sektor lain yang ada di Aceh untuk dikembangkan.

    Based that your company is the company that work in energy sector, do you wish to invest in the other energy sectors in Aceh?

    In our analysis, we find that geothermal is the most promising sector that we wish to focus, and therefore at the moment we are putting all our efforts in this sector. But of course, as we study more of the opportunities in Aceh, we can open our consideration to other options as well. But at the moment, only geothermal.

    Apakah perusahaan Anda akan berinvestasi dalam sumber enegi lain selain panas bumi?

    Hasil analisis kami menunjukkan bahwa sektor panas bumi sangat menjanjikan dan kami akan fokus terhadap sektor tersebut. Oleh karena itu, kami mengupayakan segala hal pada sektor panas bumi. Tetapi tentu saja, setelah apa yang kami pelajari dari peluang investasi di Aceh, kita sangat terbuka untuk sektor-sektor lainnya di masa mendatang. Tetapi pada saat ini kita akan fokus pada energi panas bumi.

    How is your opinion on investment promotion that we do so far?

    I think the Aceh Government, and its related agencies such as the Investment Agency (BKPM) and the Energy & Mineral Resources Agency (ESDM) in this regard, have played very important and dynamic role in promoting the true potential of Aceh to the investors. We wish to see this support to continue even better for the sake of the development of the region.

    Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan promosi yang dilakukan Aceh?

    Saya pikir Pemerintah Aceh, melalui BIP dan ESDM, sangat memainkan peran penting dan sangat dinamis dalam mempromosikan potensi yang menjanjikan di Aceh kepada para investor. Kami ingin agar dukungan ini dapat terus berlanjut demi pembangunan di Aceh. [Jun, Cut]

    cepat. Ikatan yang kokoh dan bersejarah dengan negeri kami, Turki Usmaniah, justru mempermudah ikatan kerjasama kita di masa depan. Aceh juga memiliki nilai keunikan yang tinggi, yaitu budaya dan otonomi khusus. Saya berharap perusahaan kami dapat terlibat dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Aceh, khususnya di sektor geothermal, yang merupakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik Aceh.

    How is your opinion related to Aceh readiness on investment?

    The Aceh Government, and its related agencies such as the Investment Agency (BKPM) and the Energy & Mineral Resources Agency (ESDM), are very active, dynamic, and helpful in promoting potentials for investment to investors. With the current conducive situation and improving political and economy situation in Aceh, combined with friendly investment laws, geographical location and human capital, we believe HITAY would contribute to the robust growth of the Province with investments in geothermal with the support from the Aceh Government.

    Menurut Anda, apakah Aceh siap menyambut para investor baru?

    Pemerintah Aceh, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta semua SKPA yang terkait, sangat aktif, dinamis dan membantu dalam mempromosikan sector-sektor potensial untuk para investor. Ini didukung oleh situasi yang kondusif, letak geografis yang menguntungkan, serta ketersediaan sumberdaya manusia dan alam yang melimpah. Hitay akan memberikan kontribusi untuk pertumbuhan di Aceh dengan berinvestasi di sektor panas bumi.

    Beside geothermal potency, do you briefly see the other investment opportunities in Aceh?

    At the moment we are focusing on the geothermal potentials only. But I believe that there must be other opportunities in Aceh, given its important geographical situation and unique special administrative status.

    Aceh di Mata Investor Turki

    Juni 2013 lalu dalam Agenda Marketing Investment Indonesia di Brussels, Belgia, terlihat sangat serius mengikuti dan menyimak paparan yang disampaikan oleh Kepala Badan Investasi dan Promosi Aceh dan bergegas menemui Pihak Pemerintah Aceh dalam one on one meeting untuk menggali lebih banyak informasi dan referensi tentang Aceh serta menemui berbagai Pihak dalam jajaran Pemerintah Aceh yang Hadir termasuk Bapak Gubernur Aceh. Adalah Pihak HITAY INVESTMENT HOLDINGS.

    Komitmen yang disampaikan dalam one on one meeting bahwa korporasi yang dipimpinnya sangat tertarik untuk berinvestasi di Aceh bukan hanya karena potensialnya Aceh namun juga karena faktor kedekatan Aceh secara

    historis dengan Ottoman Era (Turki) dimasa lalu ternyata bukan hanya isapan jempol dan angin surga, keseriusannya dibuktikan dengan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Gubernur Aceh dan jajarannya agar keinginan beliau untuk berinvestasi di Aceh dapat segera terwujud.

    Tim tabloid Info Investasi 23 Agustus 2013 yang lalu sempat menemui beliau secara khusus dikantor nya di bilangan The Plaza Tower M.H. Thamrin Jakarta guna melakukan wawancara tentang ketertarikan pihak Hitay Energi Holdings dan disambut baik oleh Bapak Emin Hitay dengan meluangkan waktunya secara khusus kepada Tim Tabloid Info Investasi.

    Berikut petikan wawancara tim redaksi Info Investasi:

    3EDISI 4/I Tahun 2013 | INFO INVESTASI

  • Promosi investasi Aceh dalam agenda Marketing Investment Indonesia (MII) di beberapa negara mulai menuai hasil, puluhan calon investor menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Aceh, mereka mulai mempelajari dan menghubungi Badan Investasi dan Promosi Aceh mengenai data detail peluang investasi yang pernah dipaparkan. Hal ini merupakan angin segar bagi Aceh dalam mendulang kepercayaan investor asing.

    Hal ini terlihat dengan adanya tanggapan yang positif dari beberapa investor seperti PT. Boswa Megalopolis, Shandong Ocean International Co.,Ltd dan Hitay Company Holding. Ketiga perusahaan ini telah melakukan pertemuan baik dengan pihak Badan Investasi dan Promosi Aceh sebagai representasi Pemerintah Aceh pada bidang investasi Aceh dan dengan instansi teknis terkait.

    Ketiga perusahaan tersebut serius ingin berinvestasi di Aceh, sudah menjadi kewajiban kita Pemerintah Aceh saling bekerjasama dengan semua pihak terkait dengan harapan agar realisasi investasi bisa dapat segera diwujudkan. Kerjasama tersebut berupa percepatan pengurusan segala hal yang berhubungan dengan persiapan awal seperti masalah pertanahan, dan hal-hal lain yang

    berkaitan dengan perizinan. Ini merupakan tugas besar kita untuk menjawab dan merealisasikan peluang tersebut cita-cit agar Aceh lebih sejahtera melaui peningkatan realisasi investasi dalam hal mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

    Badan Investasi dan Promosi Aceh dibawah kepemimpinan Ir. Iskandar, M.Sc dan jajarannya telah melakukan upaya-upaya yang maksimal antara lain melakukan pertemuan dengan ketiga perusahaan tersebut yang berkomitment untuk berinvestasi di Aceh. Dukungan kita baik pemerintah provinsi melalui instansi teknis dan kabupaten kota haruslah sangat maksimal dengan kerja keras untuk hal ini, kita bantu mereka sampai mereka benar-benar mendapat izin untuk berinvestasi di Aceh begitu ujar Ir. Iskandar, M.Sc disetiap kali pertemuan pembahasan masalah investor. Beliau juga menyampaikan bahwa kita telah melakukan penelusuran untuk ketiga perusahaan ini melalui Inteligency Unit yang dibentuk di Badan Investasi dan Promosi Aceh dengan tugas memastikan kebenaran keberadaan calon investor yang berminat untuk berinvestasi di Aceh.

    Dengan hadirnya tiga perusahaan tersebut, diharapkan bisa menjawab kebutuhan listrik, gula dan hasil pengolahan perikanan di Aceh. [Cut]

    LAPORAN UTAMA

    MenjaringInvestor Potensial

    PT. Boswa Megalopolis

    Alamat : Kantor Perwakilan Jakarta Senayan City-Boutique Office Panin Tower Lt. II Jln. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta Pusat 10270

    Bidang Usaha : Perkebunan Sawit

    Minat Investasi :Membangun Industri Gula Terpadu

    Lokasi Proyek: Jantho, Aceh Besar

    Shandong Ocean International Co.,LtdAlamat :No. 8 Building 257, Liaoyuan Road, Shibei Dist, Qing Dao, Shandong China (Main Land) Zip: 266555

    Bidang Usaha : Ekspor dan Impor

    Minat Investasi : Pengolahan perikanan

    Lokasi Proyek : Banda Aceh dan Sabang

    Hitay Energy HoldingAlamat : The Plaza Tower 41th floor Jln. M.H. Thamrin Kav. 28-30 Jakarta

    Bidang Usaha : Pengembangan Geothermal Energy di 8 titik, Sumatera Selatan (2), Sumatera Barat (2), Bengkulu (1) dan Jawa Timur (3)

    Minat Investasi : Pengembangan Geothermal Energy

    Lokasi Proyek: Pidie dan Gayo Lues

    4 INFO INVESTASI | EDISI 4/I Tahun 2013

  • Indonesia Malaysia dan Thailand (IMT GT) merupakan suatu wadah Kerjasama Subregional yang dibangun sejak 20 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 1993. Saat ini keanggotaan dari IMT GT berjumlah sebanyak 32 Provinsi dan Negara bagian. 14 Propinsi di Thailand, 8 negara bagian di Peninsular Malaysia dan 10 provinsi di Indonesia. Tujuan utama dibentuk kerjasama ini adalah untuk mempercepat transformasi ekonomi di propinsi ketiga Negara cakupan IMT GT.

    Tujuan strategis yang ingin dibangun dalam kerjasama ini antara lain: memfasilitasi dan meningkatkan perdagangan serta investasi di kawasan IMT GT; meningkatkan pertumbuhan sektor pertanian, agro-indsutri dan pariwisata; memperkuat jaringan infrastruktur dan mendukung integrasi kawasan sub regional; serta, mengatasi permasalahan lintas sektor seperti pengembangan SDM, tenaga kerja, dan lingkungan dan memperkuat struktur kelembagaan dan mekanisme kerjasa ma diantara ketiga Negara.

    Aceh merupakan salah-satu anggota dari forum IMT-GT. Banyak hal yang bisa kita harapkan dari kerjasama ini, di antaranya adalah usulan proyek penguatan konektivitas

    pelayaran Ranong Phuket Aceh Koridor. Proposal yang disampaikan Gubernur Aceh ini dapat menjadi suatu jalur pelayaran pariwisata sekaligus penguatan substitusi ekspor impor yang potensial serta membuka akses yang sangat baik bagi Andaman Cluster.

    Proposal Aceh mendapat sambutan yang sangat positif dari Pihak CIMT (Center for IMT-GT Sub-Regional Cooperation) dan ADB (Asian Development Bank) yang disampaikan langsung oleh Director General Southeast Asia Department, James A. Nugent. Ini akan menjadi new initiative yang akan digarap secara intensif dalam program Kerjasama Ekonomi Sub-Regional IMT-GT. Gubernur Phuket sebagai Ketua Klaster Andaman mewakili 5 provinsi (Rhanong, Phang Nga, Phuket, Krabi, dan Trang) juga mendukung proposal Aceh ini. Thailand melalui Forum Joint Business Council (JBC) secara khusus juga mengundang Pemerintah Aceh untuk duduk kembali membicarakan hubungan pelayaran dan penerbangan langsung antara Phuket dan Aceh. Selain itu, forum juga mendorong promosi pulau Weh, Sabang sebagai poros maritime dan destinasi wisata baru.

    Chief Minister Malaka dalam kesempatan yang sama menyampaikan kesediaannya terhadap jalinan

    konektivitas dengan Aceh dan saran beliau program awal yang kiranya dapat segera direalisasikan adalah direct flight connecting Malaka - Aceh dan konektifitas ini harus segera direalisasikan dalam waktu yang tidak terlalu lama.

    Usulan lainnya yang juga merupakan topik hangat yang disampaikan pada kesempatan ini yaitu mengenai Green City Initiative. Banda Aceh diusulkan sebagai kota dengan program tersebut karena sudah memenuhi kriteria sebagai salah satu kota yang mempunyai model perencanaan tata ruang dan pembangunan yang baik dan terencana. Lagi pula, Banda Aceh juga secara berturut-turut mendapat penghargaan Adipura dari Presiden Republik Indonesia.

    Di akhir acara, semua anggota IMT-GT meminta Provinsi Aceh sebagai tuan rumah rangkaian pertemuan Senior Official Meetings (SOM) ke- 20 dan Chief Ministers Governors Forum (CMGF) ke-11. Gubernur Aceh menyanggupi dan merekomendasikan Kota Sabang sebagai tempat pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Sampai jumpa di Sabang! [Cut, Fitri]

    Aceh Tuan Rumah IMT-GT 2014

    Foto Pertemuan IMT-GT 12 September 2013, Thailand

    5EDISI 4/I Tahun 2013 | INFO INVESTASI

  • Perizinan

    Geliat Investasi AcehDalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh dalam kurun waktu 2013 2017, diharapkan kontribusi dari sektor investasi menunjukkan angka yang signifikan, hal ini sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) 2013 2017 dimana sektor investasi diproyeksikan sebesar Rp. 42,8 triliyun.

    Untuk mewujudkan impian tersebut, Gubernur Aceh melalui Badan Investasi dan Promosi, telah membuat langkah-langkah strategis, dengan menetapkan visi dan misi serta insiatif yang feasible untuk laksanakan. Strategi promosi investasi juga difokuskun dalam bentuk profil proyek investasi yang lebih detail, dimana letak posisi proyek dan kajian-kajian ekonomisnya disediakan.

    Kemudahan-kemudahan bagi investor dalam merealisasikan investasinya juga diciptakan, mulai dari pra investasi sampai dengan pasca investasi. Koordinasi yang kuat

    lintas sektor selalu diciptakan dengan membentuk Tim Percepatan Investasi dan Tim Pengendalian Investasi. Dengan kebijakan ini diharapkan daya saing Aceh dibandingkan daerah lain dapat meningkat, sehingga investor lebih tertarik untuk berinvestasi di Aceh.

    Dalam penerbitan perizinan investasi, pemerintah telah memberi pelimpahan kewenangan perizinan dan nonperizinan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) kepada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) dan PTSP Kabupaten/Kota, sedangkan untuk Penanaman Modal Asing (PMA) masih menjadi kewenangan Pusat. Kecuali untuk wilayah pelabuhan bebas Sabang kewenganan perizinan dan non perizinan Penanaman modal (PMA dan PMDN) telah dilimpahkan kepada BPKS Sabang.

    Berdasarkan rekapitulasi data yang kami himpun dari instansi perizinan penanaman modal (BKPM, BP2T, PTSP Kab/Kota), hingga Agustus 2013 total nilai rencana investasi sebesar Rp. 6,2 T

    (PMA Rp 1,3 T dan PMDN Rp. 4,8 T) nilai investasi meningkat dibandingkan dengan periode tahun 2012 dengan Total nilai rencana investasi berjumlah Rp. 3,0 T (PMA Rp 1,2 T dan PMDN Rp. 1,9 T)

    Diharapkan dengan beberapa bulan waktu tersisa di Tahun 2013, target rencana investasi dari pemerintah Aceh sebesar Rp. 6,3 T akan tercapai bahkan bisa terlampaui.

    Januari hingga Agustus 2013, ada empat perusahaan PMA yang sedang memperoses perizinan, dengan rencana TKI 88 orang. Sedangkan perusahaan PMDN sebanyak 37 perusahaan dengan rencana TKI 1.092 orang.

    Dari keempat PMA tersebut, tiga diantaranya berminat pada usaha pembangkit energi listrik dan satu PMA dalam bidang pariwisata. Sedangkan sebagian besar PMDN bergerak dibidang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), perkebunan kelapa sawit, jasa transportasi dan bidang usaha lainnya. [Fauzan]

    RENCANA INVESTASI PMA/PMDN TAHUN 2012-2013

    2012 2013 2012 2013 2012 2013

    PMA PMDN

    Rp.1,9 T

    Rp. 4,8 T 92

    37 102 88

    5.302

    1.092

    204

    Rp

    RpRp

    Rp

    Rp.1,2 T Rp. 1,3 T

    JUMLAH RENCANA PERUSAHAAN PMA/PMDN

    TAHUN 2012-2013

    RENCANA TENAGA KERJA INDONESIA

    TAHUN 2012-2013

    * 2013 (Januari s.d Agustus)

    6 INFO INVESTASI | EDISI 4/I Tahun 2013

  • Kegiatan

    Perhelatan Akbar, PKA VI

    Aceh siap untuk menggelar perhelatan akbar 4 tahunan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) IV dilaksanakan selama 10 hari ini yaitu dari tanggal 20 hingga 29 September 2013. Hal itu tampak dari keadaan dilapangan, yaitu di Taman Ratu Safiatuddin yang menjadi pusat even ini dimana proses renovasi beberapa anjungan dari 23 Kabupaten/Kota sudah rampung dikerjakan dan materi serta bahan yang dipamerkan seperti souvenir khas daerah juga sudah mulai diisi disetiap anjungan yang ada disana.

    Tidak hanya kesiapan dari anjungan kabupaten/kota, Instansi serta dinas-dinas dari Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) juga terlihat siap ikut mengambil bagian suksesnya even akbar ini. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, yang juga sebagai Sekretaris PKA VI diperkirakan semua proses penyelesaian renovasi anjungan serta tenda pameran instansi Pemerintah akan rampung pada Rabu sore, 18 September 2013 dan arena PKA siap

    disterilkan pada hari itu juga.Menurut Ir. Iskandar, M.Sc yang

    juga bertindak sebagai Kepala Bidang Publikasi, Dokumentasi dan Promosi Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI merupakan even dengan skala nasional dan juga internasional dimana sejumlah Propinsi di Indonesia dan Negara-negara yang tergabung dalam kerjasama Regional ASEAN akan berpartisipasi dalam even ini, diharapkan juga even ini dapat menjadi momentum promosi kebudayaan Aceh secara Nasional dan Internasional.

    Dengan mengusung tema Aceh Satu Bersama diharapkan juga dapat menjadi pemersatu rakyat Aceh sekaligus sebagai sarana dalam menjaga kelestarian jati diri dan budaya daerah dalam menyerap kebudayaan asing.

    Dipastikan juga bahwa Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Yudhoyono akan membuka langsung secara seremonial perhelatan akbar rakyat Aceh ini dan juga akan dimeriahkan oleh penampilan massal dari 377 penari tradisional dan tari

    kreasi secara yang berasal dari 21 sanggar seni/komunitas yang tersebar di Banda Aceh dan Aceh Besar. Pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VI ini juga akan ditandai dengan pemukulan beduk (go tambo) oleh Bapak Presiden, dan yang menyerahkan alat pemukul beduk tersebut adalah seorang mahasiswi dari sebuah perguruan tinggi negeri Universitas Malikussaleh, Rizki Safria Nanda .

    Pada akhirnya kita menaruh harapan besar dari terselenggaranya even akbar ini, berdampak multiplier effect, dari sisi budaya, kegiatan ini mampu menjadi filter dari efek budaya asing sehingga budaya Aceh dapat terjaga kelestariannya. Sedangkan sisi perekonomian dapat membawa kesejahteraan bagi pelaku ekonomi dan masyarakat Aceh. Dan suksesnya even ini membuktikan bahwa Aceh tempat yang aman serta nyaman untuk dikunjungi sebagai tujuan utama untuk berinvestasi dan sebagai destinasi wisata yang potensial. [ua]

    Staf Ahli Gubernur Aceh bidang Ekonomi dan Keuangan membuka kegiatan Sosialisasi Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM), di the Pade Hotel (29/08). Kegiatan yang bertujuan singkronisasi perencanaan penanaman modal se-Aceh ini menghadirkan Noor Fuad Fitrianto perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI dan Dr. Nazamuddin selaku ketua tim penyusun RUPM Aceh, sebagai narasumber.

    Kepala Badan Investasi dan Promosi (BIP) Aceh, Ir. Iskandar, M.Sc, selaku fasilitator kegiatan tersebut dalam paparannya bertajuk Arah Kebijakan Penanaman Modal. Menyampaikan bahwa arah kebijakan penanaman

    modal Aceh akan berorientasi pada perbaikan iklim penanaman modal, serta berwawasan lingkungan. Selain itu, pemberdayaan koperasi dan UMKM menjadi prioritas dalam kebijakan tersebut, paparnya.

    Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan 23 pemerintah daerah kabupaten/kota se-Aceh ini, diharapkan dapat menjadi ajang sinergisasi pencapaian target penanaman modal di seluruh Aceh. Selain itu, pertemuan ini juga menjadi sebuah action plan dalam percepatan realisasi penanaman modal di kabupaten/kota.

    Direktorat Perencanaan Industri Manufaktur BKPM RI, Noor Fuad Fitrianto, menjelaskan dalam

    paparannya, Sektor Listrik, Gas, dan Air, masih menjadi sektor utama penanaman modal di Aceh, dengan nilai investasi Rp.1,01 triliun pada triwulan 3 tahun 2012. Persentase sektor ini sebesar 42,32% dari total investasi di Aceh. Akunya.

    BIP sebagai badan koordinasi penamaman modal di Aceh, akan menjadi lembaga yang mengawasi dan menjalankan RUPM agar tidak melenceng dari rencana yang sudah di susun sebelumnya. Sehingga, melalui kegiatan ini diharapkan, kabupaten/kota di Aceh memiliki rencana dan tujuan yang sama dalam membangun dunia investasi di Aceh. [Ayu]

    BKPM, Sosialiasi RUPM di Aceh

    7EDISI 4/I Tahun 2013 | INFO INVESTASI

  • A. Pembukaan (20 September 2013)Pembukaan oleh : Presiden RIPukul : 10.00 WIB s.d selesaiTempat : Taman Sulthanah Shafiatuddin

    B. Pawai Budaya (21 September 2013)Pukul : 07.00 WIB s.d selesaiTempat : Start di Simpang Lima (Pawai pejalan kaki dan mobil hias)

    C. Pameran (20 s.d 29 September 2013)PukuL : 10.00 22.00 WIB s.d selesai

    D. Anugerah Budaya (28 September 2013)Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : Hermes Palace Hotel

    E. Temu Budaya (Seminar) (25 s.d 26 September 2013)Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : AAC Sultan Selim II

    F. Gebyar Seni (20 s.d 28 September 2013)Pukul : 16.30 22. 00 WIB s.d selesaiTempat :

    Taman Budaya (Teater, Rebana, Kaligrafi dan Seni Ukir)Taman Sulthanah Shafiatuddin (Saman, Seudati, Tari dan Eksibisi)Gedung Tgk. Chik Di Tiro (Rapai Geleng, Dalail Khairat,Zikir Maulid dan Paduan Suara)

    G. Permainan Rakyat (22 s.d 26 September 2013)Pukul : 08.00 WIB s.d selesaiTempat : Lapang Tugu Unsyiah dan Jembatan Lamnyong

    H. Atraksi Budaya (20 s.d 29 September 2013)Pukul : 09.00 WIB s.d selesaiTempat : Anjungan Kab./Kota di Taman Sulthanah Shafiatuddin

    I. Anugerah Budaya (28 s.d 29 September 2013)Pukul : 16.00 WIB s.d selesai (waktu disesuaikan)Tempat : Hermes Palace Hotel

    J. Penutupan (29 September 2013)Pukul : 08.00 WIB s.d selesai (waktu disesuaikan)Tempat : Taman Sulthanah Shafiatuddin

    *Jadwal di atas adalah tentatif, dapat berubah sewaktu-waktu

    Agenda Kegiatan Pekan Kebudayaan Aceh ke 6