tabel teori pendekatan konseling dalam bk

46
PENDEKATAN KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL (AT) 1. Nama Pendekatan Konseling (AT) Transaksional 2. Tokoh Pendekatan Konseling (AT) Eric Berne 3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling (AT) Menurut Gerald Corey Analisis Transaksional berakar pada filosofi antideterministik. Analisis ini juga mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh harapan serta tuntutan oleh orang lain yang signifikan baginya, terutama oleh karena keputusan yang terlebih dulu telah dibuat pada masa hidupnya mereka pada saat mereka sangat tergantung pada orang lain. Tetapi keputusan dapat ditinjau kembali dan ditantang, dan apabila keputusan yang telah diambil terdahulu tidak lagi cocok, bisa dibuat keputusan baru. Transaksional antara lain: status ego, belaian, atau perintah, pembentukan naskah, permainan, dan posisi hidup. 4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling (AT) Secara singkat hakikat manusia menurut Analisis Transaksional adalah: 1) Manusia adalah makhluk yang mempunyai kemampuan untuk hidup.

Upload: rinanurjanah96

Post on 10-Aug-2015

122 views

Category:

Education


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

PENDEKATAN KONSELING ANALISIS TRANSAKSIONAL (AT)

1. Nama Pendekatan Konseling (AT)

Transaksional

2. Tokoh Pendekatan Konseling (AT)

Eric Berne

3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling (AT)

Menurut Gerald Corey Analisis Transaksional berakar pada filosofi antideterministik. Analisis ini juga mengakui bahwa mereka dipengaruhi oleh harapan serta tuntutan oleh orang lain yang signifikan baginya, terutama oleh karena keputusan yang terlebih dulu telah dibuat pada masa hidupnya mereka pada saat mereka sangat tergantung pada orang lain. Tetapi keputusan dapat ditinjau kembali dan ditantang, dan apabila keputusan yang telah diambil terdahulu tidak lagi cocok, bisa dibuat keputusan baru.Transaksional antara lain: status ego, belaian, atau perintah, pembentukan naskah, permainan, dan posisi hidup.

4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling (AT)

Secara singkat hakikat manusia menurut Analisis Transaksional adalah:1) Manusia adalah makhluk yang mempunyai

kemampuan untuk hidup.2) Manusia memenuhi dua kebutuhan dasar yaitu

fisik dan psikologis.3) Manusia adalah makhluk yang mempunyai

potensi untuk  membuat keputusan.4) Manusia adalah makhluk yang bertanggung

jawab5) Manusia adalah makhluk social.

5. Hakekat Konseling Pendekatan Konseling (AT)

Hakikat Konseling dalam pendekatan Analisis transaksional yaitu perancangan status ego klien dalam bertransaksi sehingga klien mampu mempromosikan dirinya dengan tepat.serta berupaya untuk merangsang rasa tanggung jawab pribadi klien atas tingkah lakunya sendiri, pemikiran yang logis, rasional, tujuan-tujuan yang realistis, berkomunikasi dengan terbuka, wajar, dan pemahaman dalam berhubungan dengan orang lain. Konseling dalam

Page 2: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

pendekatan ini cenderung ke arah aspek-aspek kognitif dan behavioral dan dirancang untuk membantu orang-orang dalam mengevaluasi putusan-putusan yang telah dibuatnya menurut kelayakan sekarang.

6. Tujuan Pendekatan Konseling (AT)

Tujuan umum konseling Analisis Transaksional, ialah membantu individu mencapai otonomi. Individu dikatakan mencapai otonomi apabila ia mempunyai kesadaran, spontanitas dan keakraban.

2.   Tujuan khusus konseling Analisis Transaksional, yaitu :1) Konselor membantu klien membebankan status

ego dewasanya dari kontaminasi dan pengaruh negatif status ego anak dan status ego orangtua.

2) Konselor membantu klien untuk menggunakan semua status egonya secara tepat.

3) Konselor membantu klian menetapkan kebebasan untuk membuat pilihan-pilihan terlepas dari perintah-perintah orang tua.

4) Konselor membantu klien  untuk mengubah keputusan-keputusan yang mengarah pada posisi kehidupan “orang kalah”.

7. Karakteristik Pendekatan Konseling (AT)

Dewa Ketut Sukardi (dalam Subandi, 2001: 74) menyebutkan adanya empat posisi dasar yang menentukan kehidupan seseorang diantaranya:1) I’m Ok,You’re Ok

Posisi ini disebut sebagai dasar naskah hidup pemenang dan memiliki potensi untuk mengembangkan mental dan sehat dan dapat menyelesaikan masalahnya dengan konstruktif.Individu memiliki sistem OK-OK menentukan menyenagkan orang lain dan dia juga disenangi orang lain

2) I,m Ok,You’re not OkPosisi ini dimiliki oleh individu yang merasa menjadi korban atau yang diperlakukan tidak baik.Mereka menyalahkan orang lain atas permasalahan yang mereka alami.Contonya oleh penjahat dan kriminal

3) I,m not Ok,Your’r OkPosisi ini biasanya dimiliki oleh individu yang merasa tidak punya kekuatan dibandigkan orang lain.Posisi ini dapat mengarah pada depresi dan

Page 3: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

yang lebih ekstrim bunuh diri 4) I’m not OK, you’re not OK

Posisi ini merupakan dasar paling kuat untuk menyusun naskah hidup pecundang (loser script). Dalam situasi not OK-not OK ini kedua pihak kalah menurut Child-nya. Seluruh dunia tidak baik dan hidup tidak berarti baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Individu merasa tidak menarik, tidak pantas disayangi dan orangtua tidak memperhatikan karena mereka sama buruknya. Posisi ini biasanya dimiliki oleh individu yang tidak punya keinginan hidup, bahkan dapat mengarah pada pembunuhan dan bunuh diri

8. Peran dan Fungsi Konselor Pendekatan Konseling (AT)

Peran Konselor :Harris (1967) yang dikutip dalam Corey (1988) memberikan gambaran peran terapis, seperti seorang guru, pelatih atau nara sumber dengan penekanan kuat pada keterlibatan. Sebagai guru, terapis menerangkan konsep-konsep seperti analisis struktural, analisis transaksional, analisis skenario, dan analisis permainan. Selanjutnya menurut Corey (1988),Fungsi Konselor :1) Menggunakan pengetahuannya untuk

mendukung klien dalam hubungannya dengan suatu kontrak spesifik yang jelas diprakarsai oleh klien.

2) Konselor memotivasi dan mengajari klien agar lebih mempercayai ego Orang Dewasanya sendiri ketimbang ego Orang Dewasa konselor dalam memeriksa keputusan–keputusan lamanya serta untuk membuat keputusan-keputusan baru.

9. Hubungan Konselor dengan Konseli Pendekatan Konseling (AT)

1) Hubungan yang sederajat antara konselor dengan klien tanpa mengesampingkan status terapis. Teknik Analisis Transaksional, analisis rencana kehidupan yang lebih baru dan analisis permainan.

2) Konselor transaksional selalu aktif, menghindarkan keadaan diam yang terlalu lama, dan mempunyai tanggung jawab untuk memelihara perhatian pada saat transaksi.

3) Konselor berupaya menciptakan suasana yang akrab dalam hubungan sosial yang baik agar

Page 4: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

keaduanya terjadi interaksi timbal baik satu sama lain.

10.

Deskripsi Proses Konseling Pendekatan Konseling (AT)

1) Dalam proses konseling, konselor dan klien bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

2) Menurut Harris peranan terapis dalam analisis transaksional lebih bersifat sebagai guru, trainer ataupun sebagai manusia sumber informasi.

3) Selanjutnya dalam hubungan ini klien akan mulai mencoba mengubah perilakunya berdasarkan tujuan yang telah disepakati bersama, dan klien akan mulai mengembangkan rasa tanggung jawabnya.

4) Dalam proses konseling analisis transaksional berfungsi untuk memelihara arah konseling agar tetap terpusat pada tujuan yang ingin dicapai,.

11.

Teknik dalam Pendekatan Pendekatan Konseling (AT)

1) Analisis StrukturalAnalisis struktural merupakan perangkat yang bisa membuat manusia menjadi sadar akan isi dan berfungsinya orang tua, orang dewasa, dan anak-anak yang ada pada mereka.

2) Analisis TransaksionalAnalisis transaksional pada dasarnya adalah suatu deskripsi tentang apa yang dikerjakan dan dikatakan orang itu tentang dirinya sendiri dan tentang orang lain.

3) Pemodelan KeluargaPemodelan keluarga, satu pendekatan lagi yang dipakai dalam analisis struktural, terutama berguna untuk menangani Orang Tua Konstan, Orang Dewasa Konstan, ataupun Anak-anak Konstan.

4) Analisis dari ritual dan waktu senggangAnalisis atas suatu transaksi mencakup  identifikasi ritual dan masa enggang yng digunaka untuk menstrukturkan waktu.

5) Analisis permainan dan raketAnalisis dari permainan dan raket merupakan aspek penting untuk  memahami transaksi dengan orang lain.

6) Analisis suratanTidak adanya otonomi seseorang brpangkal pada komitmen lain sering kali memiliki depresi sebagai pembayaran upahnya pada penyuratan

Page 5: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

dirinya yaitu, pada rencana hidup yang telah ditetapkan dimasa usia dini.

12.

Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Konseling (AT)

Kelebihan Pendekatan Analisis Transaksional Menurut Gerald Corey (1982): 101) Sangat berguna dan para konselor dapat dengan

mudah menggunakannya.2) Menantang konseli untuk lebih sadar akan

keputusan awal mereka.3) Integrasi antara konsep dan praktek analisis

transaksional dengan konsep tertentu dari terapi gestalt amat berguna karena konselor bebas menggunakan prosedur dari pendekatan lain.

4) Memberikan sumbangan pada konseling multikultural karena konseling diawali dengan larangan mengaitkan permasalahan pribadi dengan permasalahan keluarga dan larangan mementingkan diri sendiri

Kelemahan Pendekatan Analisis Transaksional Menurut Gerald Corey (1982):1) Banyak Terminologi atau istilah yang digunakan

dalam analisis transaksional cukup membingungkan.

2) Penekanan Analisis Transaksional pada struktur merupakan aspek yang meresahkan.

3) Konsep serta prosedurnya dipandang dari perspektif behavioral, tidak dapat di uji keilmiahannya.

4) Konseli bisa mengenali semua benda tetapi mungkin tidak merasakan dan menghayati aspek diri mereka sendiri.

13.

Asumsi Perilaku Bermasalah Pendekatan Konseling (AT)

1) Manusia memiliki pilihan-pilihan dan tidak dibelenggu oleh masa lampaunya (Manusia selalu berubah dan bebas untuk menentukan pilihanya).

2) Manusia bisa berubah karena adanya penemuan tiba-tiba. Hal ini merupakan hasil AT yang dapat diamati.

3) Manusia sanggup melampaui pengondisian dan pemprograman awal (manusia dapat berubah asalkan ia mau). Perubahan manusia itu adalah persoalan di sini dan sekarang (here and now). Berbeda dengan psikoanalisis, yang cenderung deterministik, di mana sesuatu yang terjadi pada manusia sekarang ditilik dari masa lalunya.

4) Manusia bisa belajar mempercayai dirinya

Page 6: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

dirinya sendiri , berpikir dan memutuskan untuk dirinya sendiri, dan mengungkapkan perasaan-persaannya.

5) Manusia sanggup untuk tampil di luar pola-pola kebisaaan dan menyeleksi tujuan-tujuan dan tingkah laku baru.

6) Manusia bertingkah laku dipengaruhi oleh pengharapan dan tuntutan dari orang-orang lain

7) Manusia dilahirkan bebas, tetapi salah satu yang pertama dipelajari adalah berbuat sebagaimana yang diperintahkan.

14.

Contoh Kasus Pendekatan Konseling (AT)

Dani merupakan siswa kelas XI di sekolah SMK 2 .dia memiliki kebiasaan buruk yakni sering minum-minuman keras. Hal ini menjadi kebiasaan yang harus dilakukannya ketika dirinya sedang mengalami kecemasan atau dilanda sesuatu yang menyakitkan, maka pelampiasannya dengan minu-minuman keras. Setelah dirinya merasakan sesuatu yang berbeda yakni rasa semangat kembali muncul dari dirinya, semua beban hilang, lambat laun dia merasakan ketagihan akan hal itu. Kebiasaan ini bermula semenjak dirinya masih di kelas X. Akhir-akhir ini dani sering sakit-sakitan, namun kebiasaanya minum-minuman keras belum bisa dia hentikan. Oleh karena itulah, dani memutuskan untuk menemui konselor

15 Penyelesaian kasus Pendekatan Konseling (AT)

Analisis transaksional memberikan hubungan yang supportif dan suasana yang kondusif bagi klien untuk dapat memikul tanggungjawab pribadi yang lebih besar atas hidupnya. Konselor melatih klien tentang keterampilan dan menganalisis ego state. Konselor mendukung klien pada saat mereka mengungkapkan dan menganalisis dirinya secara lebih lengkap dan mengujicobakan pola-pola perasaan tentang ketergantungannya terhadap miras, perasaan jika efek negatif miras pada dirinya membuat orang yang disayanginya menjadi khawatri, pemikiran tentang bahayanya miras, Konselor dalam konseling analisis transaksional perlu memisahkan sebuah pola perasaan-pikiran-dan-tindakan (ego states) dengan pola lainnya. Konselor berusaha mengalihkan ketergantungannya terhadap miras melalui pemisahan tersebut.

Page 7: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

tujuannya untuk membebaskan klien agar memiliki akses yang tepat ke semua ego states nya tanpa eksklusi dan kontaminasi yang melemahkan.

PENDEKATAN KONSELING REALITAS

1. Nama Pendekatan Konseling Realitas

Realitas

2. Tokoh Pendekatan Konseling Realitas

William Glasser

3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling Realitas

1) Menolak model medis dan kosep tentang penyakit mental.2) Berfokus pada apa yang bisa dilakukan

sekarang, dan menolak masa lampau sebagai variable utama.

3) Pertimbangan nilai dan tanggung jawab moral ditekankan.

4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling Realitas

Pada dasarnya Glasser memiliki pandangan yang positif dan dinamis tentang hakikat manusia. Ia berkeyakinan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk menentukan dan mengarahkan dirinya sendiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Dengan mendasarkan diri pada keputusan-keputusan yang dibuatnya, manusia memilih perilaku untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga dapat hidup bertanggung jawab, berhasil dan memuasakan daripada bergantung pada situasi dan lingkungannya.

5. Hakekat Konseling Pendekatan Konseling Realitas

Praktek realitas terapi dapat dikonseptualisasikan sebagai siklus konseling , yang terdiri dari dua komponen utama: 1) Membuat lingkungan konseling dan

Menerapkan prosedur khusus yang mengakibatkan perubahan lingkungan. Seni konseling  adalah merancang semua komponen bersama-sama dengan cara memimpin konseli untuk mengevaluasi hidup mereka dan memutuskan untuk bergerak ke arah yang lebih  efektif.

Page 8: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

2) Siklus konseling  dimulai dengan menciptakan hubungan kerja dengan klien. Hasil Proses melalui explorasi  dari keinginan ,kebutuhan, dan persepsi

6. Tujuan Pendekatan Konseling Realitas

Tujuan konseling realita adalah membantu konseli agar memiliki kontrol yang lebih besar terhadap kehidupanya sendiri dan mampu membuat pilihan yang lebih baik. Pilihan yang lebih baik tersebut merupakan suatu pilihan yang bijaksana yang dipersepsi sebagai pilihan yang memenuhi kriteria berikut:1) Dapat membantu memenuhi kebutuhan

dasar2) Bertanggung jawab3) Realistik4) Memungkinkan untuk dapat menjalin

hubungan yang saling memuaskan dengan orang lain

5) Memungkinkan untuk mengembangkan identitas berhasil

6) Memungkinkan untuk memiliki ketrampilan yang konsisten untuk membentuk tindakan yang sehat yang meningkatkan prilaku totalnya

7. Karakteristik Pendekatan Konseling Realitas

1) Menolak model medis2) Penekanan pada saat sekarang3) Mementingkan aspek nilai4) Tidak menekankan transferensi5) Menekankan pada aspek kesadaran6) Menghapus hukuman7) Menekankan pada tanggung jawab

8. Peran dan Fungsi Konselor Pendekatan Konseling Realitas

Peran konselor :1) Konselor terlibat dengan klien membawa

klien menghadapi realita2) Tidak membuat pertimbangan nilai dan

keputusan bagiklien3) Mengajarkan konseli membuat rencana &

ketrampilan4) Bertindak tegas5) Pembimbing6) Moralis7) Memberi hadiah

Page 9: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

8) Mengajar klienFungsi konselor :1) Terlibat dengan klien dan kemudian

membawa Klien menghadapi realita2) Sebagai pembimbing untuk membantu akan

menafsirkan tingkah laku mereka secara realistis

3) Keterlibatan (Involument)4) Sebagai contoh perilaku yang baik

9. Hubungan Konselor dengan Konseli Pendekatan Konseling Realitas

Hubungan antara konselor dan klien dapat berjalan sebagai berikut : ( Gerald Corey, 1973 : 278-281 )1) Terapi realitas berlandaskan hubungan untuk

keterlibatan pribadi antara terapis dan klien. Terapis, dengan kehangatan, pengertian, penerimaan, dan harus mengomunikasikan bahwa dia menaruh perhatian.

2) Perencanaan adalah hal yang esensial dalam terapi realitas. Situasi terapeutik tidak terbatas pada diskusi-diskusi antara terapis dan klien.

3) Komitmen adalah kunci utama terapi realitas. Setelah para klien membuat pertimbangan-pertimbangan dan memutuskan rencana-rencana tindakan, terapis membantu mereka dalam membuat suatu komitmen untuk melaksanakan rencana-rencana itu dalam kehidupan

4) Terapi realitas tidak menerima dalih. Jelas bahwa tidak semua komitmen klien bisa terlaksana. Rencana-rencana bisa gagal. Akan tetapi, jika rencana-rencana gagal, terapis realitas tidak menerima dalih.

10. Deskripsi Proses Konseling Pendekatan Konseling Realitas

Dalam proses konseling , konselor aktif secara verbal, yakni aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai kehidupan konseli pada saat ini, sehingga konseli bertambah sadar akan tingkah lakunya dan mau membuat penilaian ketidakefektifan perilakunya selama ini

11. Teknik dalam Pendekatan Pendekatan Konseling Realitas

Teknik-teknik Konseling 1) Melakukan permainan peran dengan konseli2) Menggunakan humor3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

Page 10: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

4) Tidak menerima alasan tingkah laku yang tidak bertanggung jawab

5) Berperan sebagai model dan guru6) Melibatkan diri pada perjuangan konseli

mencari hidup yang efektif7) Konfrontasi tingkah laku yang tidak realistis8) Memberikan PR antar pertemuan dengan

pertemuan berikutnya9) Membaca artikel yang relevan10) Kesepakatan kontrak antara konselor dan

konseli11) Debat konstruktif

12. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Konseling Realitas

Kelebihan Konseling Realitas 1) Dapat diterapkan pada banyak populasi yang

berbeda.2) Pendekatan konkret.3) Menekankan pada treatmen jangka pendek4) Meningkatkan tanggung jawab dan

kebebasan individu tanpa penyalahan atau kritik atau berusaha mengatur kembali keseluruhan kepribadian. dimaksudkan untuk resolusi konflik

Kekurangan Konseling Realitas 1) Mengabaikan konsep-konsep ketidaksadaran

dan sejarah pribadi2) Meyakini bahwa penyakit mental terjadi krn

individu bertindak tidak bertanggung jawab, padahal penyakit mental tidak terjadi begitu saja.

3) Terlalu sederhana dan hanya punya sedikit konstruk teoritis 

4) Mudah sekali berubah menjadi terlalu moralistik

13. Asumsi Perilaku Bermasalah Pendekatan Konseling Realitas

Menurut Glasser, bentuk dari perilaku yang tidak tepat tersebut disebabkan karena ketidak mampuannya dalam memuaskan kebutuhannya, akibatnya kehilangan ”sentuhan” dengan realitas objektif, dia tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melihat sesuatu sesuai dengan realitasnya, tidak dapat melakukan atas dasar kebenaran, tanggung jawab dan realitas

14. Contoh Kasus Pendekatan

Amir siswa kelas 7 SMP, dia sangat tidak disiplin sehingga dia mengalami hambatan

Page 11: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

Konseling Realitas dalam menjalankan kewajibannya sebagai siswa disekolah. Hal ini tentu akan  berakibat pada proses belajar mengajar dan prestasi belajar Amir disekolah.

15. Penyelesaian KasusPendekatan Konseling Realitas

Bimbingan bagi Amir ini sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan permasalahan dan agar membuat Amir dapat mengikuti proses belajar mengajar secara baik.Dalam hal ini, Amir diberikan bantuan dengan konseling realita dengan menggunakan prosedur WDEP. Amir diingatkan kembali pada keinginan-keinginannya, tujuannya, kemudian memberikan arahan-arahan merumuskan rencana baru dan konselor memberikan pengawasan terhadap perillakunya

PENDEKATAN KONSELING TRAIT AND FACTOR

1. Nama Pendekatan Konseling Gestalt Trait and Factor

TRAIT AND FACTOR

2. Tokoh Pendekatan Konseling Trait and Factor

Walter Bigham, John Darley, Donald G.Paterson dan E.G.Williamson.

3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling Trait and Factor

1. Manusia merupakan sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan anatar satu dengan lainnya, seperti kecakapan, minat, sikap, dan temperamen.

2. Perkembangan kemajuan individu mulai dari masa bayi sampai dewasa diperkuat oleh interaksi sifat dan faktor. Telah banyak dilakukan usah untuk menyusun kategori individu atas dasar dimensi sifat dan faktor.

3. Manusia berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.

4. Manusia mempunyai potensi untuk berbuat baik atau buruk

Page 12: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling Trait and Factor

Pendekatan yang dipelopori oleh E.G. Williamson ini juga disebut dengan pendekatan konseling klinikal, bertolak pada pandangan bahwa manusia:

1. dilahirkan dengan potensi baik dan buruk2. memiliki ciri-ciri khusus yang unik,di samping

ciri-ciri umum sehingga dapet di kelompok-kelompokan

3. ingin mencapai kehidupn yang lebih baik (good life)

4. banyak memngintrodusir komponen hidup yang baik

5. terkait dengan konsep alam semesta (universi) dan 6. bukan makhluk pasif (di tentukan oleh

pembawaan dan linkungan ).

5. Hakekat Konseling Pendekatan Konseling Trait and Factor

1. Williamson mengajukan batasan konseling yang bermacam-macam sebagai hasil dari perkembangan konsepsinya.

2. Konseling adalah satu proses yang bersifat pribadi dan individu yang dirancang untuk membantu untuk mempelajari bahan ajaran (subject materi) di sekolah, seperti mengembangkan sifat-sifat kewarganegaraan, nilai-nilai sosial, pribadi dan kebiasaan yang baik, dll.

3. Konseling adalah bantuan yang bersifat individual, personal yang diliputi oleh suasana permisif dalam mengembangkan keterampilan dan mencapai self-understanding dan self-directionyang secara sosial dibenarkan.

4. Konseling adalah suatu jenis khusus dari hubungan kemanusiaan yang relatif singkat antara “mentor” (konselor) yang mempunyai pengalaman luas dalam masalah perkembangan manusia beserta cara/teknik memfasilitasinya dengan “learning” (klien) yang menghadapi kesulitan dalam usahanya mengarahkan dan membina perkembangannya lebih lanjut.

6. Tujuan Pendekatan

Secara ringkas tujuan konseling menurut ancangan Trait and Factor (Lutfi Fauzan 2004:91) , dapat

Page 13: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

Konseling Trait and Factor

disebutkan yaitu:1. Self-clarification (kejelasan diri)2. Self-understanding (pemahaman diri)3. Self-accelptance (penerimaan diri)4. Self-direction (pengarahan diri)5. Self-actualization (perwujudan diri)

7. Karakteristik Pendekatan Konseling Trait and Factor

Karakteristik konselor1. Dapat menempatkan diri sebagai guru2. Berusaha mengarahkan klien kearah yang lebih

baik3. Menerima sebagian tanggung jawab atas

masalah klien4. Yakin terhadap asumsi konseling yang efektif5. Tidak netral sepenuhnya6. Memiliki keahlian dan teori perkembangan

manusia dan pemecahan masalah7. Mempunyai keahlian melaksanakan proses

konseling secara fleksibel8. Dapat melaksanakan strategi pengubahan

tingkah laku9.      Mempunyai ketrampilan yang seharusnya dimiliki

oleh konselor Karakteristik Klien :                             

1. Bisa datang secara sukarela untuk konseling2. Bersedia belajar memahami dirinya dan

mengarahkan diri3. Menggunakan kemampuan berfikir untuk lebih

memperbaiki dirinya4. Mau bekerjasama dengan konselor

Karakteristik konseling :1. Fokus utama adalah kemampuan individu

memecahkan masalah bukan terpecahnya masalah.

2. Lebih mengutamakan sasaran perasaan dari pada intelek.

3. Masa kini lebih banyak diperhatikan dari pada masa lalu.

4. Pertumbuhan emosional terjadi dalam hubungan konseling.

5. Proses terapi merupakan penyerasian antara gambaran diri klien dengan keadaan dan pengalaman diri yang sesungguhnya.

6. Hubungan konselor dan klien merupakan situasi pengalaman terapeutik yang berkembang menuju kepada kepribadian klien yang integral

Page 14: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

dan mandiri.7. Klien memegang peranan aktif dalam konseling

sedangkan konselor bersifat pasif reflektif.

8. Peran dan Fungsi Konselor Pendekatan Konseling Trait and Factor

PERAN KONSELOR1. Sebagai guru2. Sebagai motivator3. Sebagai model4. Sebagai evaluatorFUNGSI KONSELOR1. Dapat menempatkan diri sebagai guru2. Menerima sebagian tanggungjawab  terhadap

masalah klien3. Bersedia mengarahkan klien ke arah yang lebih

baik4. Dapat melaksanakan proses konseling secara

fleksibel

9. Hubungan Konselor dengan Konseli Pendekatan Konseling Trait and Factor

Hubungan konselor dengan klien merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka.Hubungan yang bersifat pribadi itu dimaksudkan agar konselor dapat menempatkan diri secara emosional dan psikologis dalam kehidupan klien.

Dalam membantu individu mengembangkan diri menjadi menusia yang penuh(full humanity), dibutuhkan hubungan yang sangat individual   (highly individualized)dan  pribadi   (Personalized). Hubungan yang bersifat pribadi itu dimaksudkan agar konselor dapat menempatkan diri secara emosional dan psikologis dalam kehidupan diri klien. Dalam hubungan ini tidak semata-mata “problem centered”, artinya bantuan tidak langsung atau tidak segera ditujukan pada pemecahan masalahnya, tetapi mengembangkan kemampuan individu untuk memecahkan sendiri masalahnya.

10. Deskripsi Proses Konseling Pendekatan Konseling Trait and Factor

Hubungan konselor dengan klien merupakan hubungan yang sangat akrab, sangat bersifat pribadi dalam hubungan tatap muka. Konselor bukan hanya membantu individu atas apa saja yang sesuai dengan potensinya, tetapi konselor juga mempengaruhi klien berkembang ke satu arah yang terbaik baginya. Konselor memang tidak menetapkan tetapi memberikan pengaruh untuk mendapatkan cara yang

Page 15: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

baik dalam membuat keputusan.

11. Teknik dalam Pendekatan Pendekatan Konseling Trait and Factor

Teknik Konseling Trait and Factor1. Atending Atending dapat dipahami sebagai usaha

pembinaan untuk menghadirkan klien dalam  proses konseling. Penciptaan dan pengembangan Atending dimulai dari upaya konselor menunjukkan sikap empati, menghargai, wajar, dan mampu mengetahui atau paling tidak mengantisipasi kebutuhan yang dirasakan oleh klien. Melalui jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas, konselor dapat memulai melakukan pembinaan untuk mengajak klien mamasuki proses konseling.

2. Mengundang Pembicaraan Terbuka Ajakan terbuka untuk berbicara memberi

kesempatan klien agar mengeksplorasi dirinya sendiri dengan dukungan pewawancara. Pertanyaan terbuka memberi peluang klien untuk mengemukakan ide perasaan dan arahnya dalam wawancara.

3. Contoh pertanyaan terbuka : Untuk membantu memulai wawancara : “Apa yang akan Anda bicarakan hari ini?” “Bagaimana keadaan Anda sejak pertemuan

terakhir kita?”4. Paraprase Esensinya adalah mengulangi kata-kata atau

pemikiran-pemikiran kunci dari klien dalam rumusan-rumusan yang menggunakan kata-kata konselor sendiri. Maksud dari kegiatan paraprase adalah :

menyampaikan kepada klien bahwa konselor bersama klien,   dan konselor berupaya memahami apa yang dinayatkan klien mengkritalisasi komentar klien dengan lebih memendekannya sehingga membantu mengarahkan   wawancara memberi peluang untuk memeriksa kecermatan persepsi konselor.

5. Refeksi perasaan Refleksi perasaan merupakan keterampilan

konselor untuk merespons keadaan perasaan klien terhadap situasi yang sedang dihadapi.

12. Kelebihan dan Adapun kelebihan yang diberikan teori ini adalah:\

Page 16: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

Kekurangan Pendekatan Konseling Trait and Factor

1. Teori ciri dan sifat menerapkan pendekatan ilmiah pada konseling

2. Penekanan pada penggunaan data tes objektif, membawa kepada upaya perbaikan dalam pengembangan tes dan penggunanya, serta perbaikan dalam pengumpulan data lingkungan.

3. Penekanan yang diberikan pada diagnose mengandung makna sebagai suatu perhatian terhadap masalah dan sumbernya mengarahkan kepada upaya pengkreasian teknik-teknik untuk mengatasinya.

4. Penekanan pada aspek kognitif merupakan upaya menyeimbangkan pandangan lain yang lebih menekankan afektif atau emosional.

Adapun kelemahan konseling trait and factor, sebagai berikut:

1. Kurang memerhatikan adanya pengaruh dari perasaan, keinginan, dambaan aneka nilai budaya (cultural values), nilai-nalai kehudupan (personal values), dan cita-cita hidup, terhadap perkembangan jabatan anak dan remaja (vocational development) serta pilihan program/bidang studi dan bidang pekerjaan (vocational choice).

2. Kurang diperhatikan peran keluarga dekat, yang ikut mempengaruhi rangkaian pilihan anak dengan cara mengungkapkan harapan, dambaan dan memberikan pertimbangan untung-rugi

3. Kurang diperhitungkannya perubahan-perubahan dalam kehidupan masyarakat, yang ikut memperluas atau membatasi jumlah pilihan yang tersedia bagi seseorang.

4. Kurang disadari bahwa konstelasi kualifikasi yang dituntut untuk mencapai sukses di suatu bidang pekerjaan atau program studi dapat berubah selama tahun-tahun yang akan datang.

5. Pola ciri-ciri kepribadian tertentu pasti sangat membatasi jumlah kesempatan yang terbuka bagi seseorang,

13. Asumsi Perilaku Bermasalah

1. Bergantung pada orang lain. Orang yang terlalu lama mempercayakan orang

Page 17: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

Pendekatan Konseling Trait and Factor

lain untuk merencanakan dan memikirkan apa yang akan mereka lakukan.

2. Konflik diri atau batin Konflik yang timbul dari dalam diri individu.

Dimana terjadi pemberontakan dalam diri individu tersebut.

3. Kurang percaya diri Merupakan persepsi yang dimiliki individu yang

merasa bahwa dirinya selalu merasa kurang dalam segala hal sehingga timbul rasa yang membuat kita tidak ingin tampil didepan umum.

4. Tidak mampu mengarahkan diri Merupakan problem yang muncul karena

ketidakmampuan individu mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan/ bakat yang dimiliki.

5. Tidak mampu memahami,menilai, menerima, aktualisasi diri kie arah good life

Tidak mampu mengetahui bahwa untuk mencapai hidup yang baik atau hidup yang sesuai dengan tahapan perkembangan individu

14. Contoh Kasus Pendekatan Konseling Trait and Factor

Haryanto adalah seeorang Siswa SMA Negeri di Yogyakarta, kelas III, program studi IPA. dia berkeinginan untuk melanjutkan ke fakultas teknik dan nanti bekerja sebagai insinyur sipil. Dia yakin mampu menyelesaikan studi difakultas  teknik  karena semua hasilbelajar di SMA  dalm seluruh bidang studi, yang menunjang studi fakultas teknik tergolong baik.hasil ini memeng sesuai dengan hasil tes kemampuan belajar Haryanto ketika mencalonkan diri sebagai siswa di SMA ini., keluarganya mendukung cita-citanya, namun tidak mampu untuk membiayai studi fakultas teknik sampai menjadi gelar insinyur. Tetepi keadaan ekonomi keluarga dan harapan orang tua inilah yang menimbulkan kesulitan besar, sehingga Haryanto sudah lama menghadapi masalah.

15 Penyelesaian Kasus Pendekatan Konseling Trait and Factor

Membangun hubungan pribadi dengan Hryanto, kemudian memberikan pengertian dan berbagai pilihan mengenai keinginan konseli yang sesuai dengan keadaan yang di alaminya.

Page 18: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

PENDEKATAN KONSELING GESTALT

1. Nama Pendekatan Konseling Gestalt

Gestalt

2. Tokoh Pendekatan Konseling Gestalt

Fritz Perls

3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling Gestalt

1) Manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.

2) Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya.

3) Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi untuk mengembangkan integritas atau keutuhan pribadi.

4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling Gestalt

1) Merupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam kaitannya dengan lingkungannya itu

2) Aktor bukan reaktor3) Berpotensi untuk menyadari sepenuhnya sensasi,

emosi, persepsi, dan pemikirannya4) Dapat memilih secara sadar dan bertanggung

jawab5) Mampu mengatur dan mengarahkan hidupnya

secara efektif.

5. Hakekat Konseling Pendekatan Konseling Gestalt

Hakekat pendekatan konseling ini adalah Re-owning (memiliki kembali), Re integrasi (penyatuan kembali)

6. Tujuan Pendekatan Konseling Gestalt

Tujuan utama :1) Membantu klien  berani menghadapi

tantangan dan kenyataan yang harus dihadapi. Klien dapat berubah dari ketergantungan terhadap  lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri, dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan kebermaknaan hidupnya.

Tujuan spesifik :

Page 19: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

1) Membantu klien agar dapat memper-oleh kesadaran pribadi, memahami kenyataan atau realitas, serta menda-patkan insight secara penuh

2) Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan orang lain ke mengatur diri sendiri (to be true to himself)

3) Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua situasi bermasalah (unfisihed bussines) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan baik.

7. Karakteristik Pendekatan Konseling Gestalt

K Karakteristik konselor :1) Penuh kesadaran2) Bergairah dan bersemangat3) Humoris, hangat, dan penuh kasih sayang4) Kreatif5) mau memberikan umpan balik terhadap apa yang

dilakukan klienKarakteristik klien :1) Aktif dalam menjawab atau memberikan data

yang dibutuhkan konselor2) Meningkatkan kesadaran3) Bertanggungjawab4) Menumbuhkan kematangan5) Menentukan keinginannya

8. Peran dan Fungsi Konselor Pendekatan Konseling Gestalt

Peran konselor :1) Sebagai pembantu ahli2) Sebagai pengamat3) Sebagai frusiator4) Sebagai agen kreatif5) Sebagai guruFungsi konselor :Menyediakan suatu suasana yang memungkinkan klien menemukan kebutuhannya sendiri

9. Hubungan Konselor dengan Konseli Pendekatan Konseling Gestalt

Hubungan yang ditekankan dalam proses konseling gestalt adalah hubungan yang unik yang mereka sebut “saya dan kamu” hubungan ini menuntut konselor dan klien untuk sepenuhnya menghayati keadaan pada tataran “disini dan sekarang”. Konselor bekerja dengan tulus dengan menyadari sepenuhnya perasaan, pengalaman, dan persepsi mereka sendiri, serta membangun aklim yang dapat mendorong klien mengembangkan kepercayaan, kesadaran, dan kesediaan untuk mencoba cara-cara baru dalam

Page 20: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

merasa, berpikir, dan bertindak.

10. Deskripsi Proses Konseling Pendekatan Konseling Gestalt

1) Fokus utama konseling gestalt adalah terletak pada bagaimana keadaan klien sekarang serta hambatan-hambatan apa yang muncul dalam kesadarannya

2) Konselor hendaknya menghindarkan diri dari pikiran-pikiran yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk melakukan diagnosis, interpretasi maupun memberi nasihat.

3) Konselor sejak awal konseling sudah mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri sendiri.

4) Membuat perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi ketersesatannya sehingga potensinya dapat berkembang lebih optimal.

11. Teknik dalam Pendekatan Pendekatan Konseling Gestalt

Teknik-teknik Konseling Gestalt1) Permainan Dialog

Teknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogkan dua kecenderungan yang saling bertentangan, yaitu kecenderungan top dog dan kecenderungan under dog, misalnya : kecenderungan orang tua lawan kecenderungan anak, Kecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodoh, Penerapan permainan dialog ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan teknik “kursi kosong”.

2) Latihan Saya Bertanggung JawabDalam teknik ini konselor meminta klien untuk membuat suatu pernyataan dan kemudian klien menambahkan dalam pernyataan itu dengan kalimat : “...dan saya bertanggung jawab atas hal itu”.Misalnya : “Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas kejenuhan itu”, “Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.“Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas kemalasan itu”.

3) Bermain ProyeksiProyeksi : Memantulkan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau melihat atau menerimanya. Dalam teknik bermain proyeksi konselor meminta kepada klien untuk

Page 21: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

mencobakan atau melakukan hal-hal yang diproyeksikan kepada orang lain.

4) Teknik PembalikanDalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan perasaan-perasaan yang dikeluhkannya.Misalnya :  Konselor memberi kesempatan kepada klien untuk memainkan peran “ekshibisionis” bagi klien pemalu yang berlebihan

5) Tetap dengan PerasaanTeknik ini dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau suasana hati yang tidak menyenangkan dan ia sangat ingin menghindarinya. Konselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin dihindarinya itu.  Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan atau kesakitan perasaan yang dialaminya sekarang dan mendorong klien untuk menyelam lebih dalam ke dalam tingkah laku dan perasaan yang ingin dihindarinya itu.

12. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Konseling Gestalt

Keunggulan  pendekatan Gestalt

1) Terapi Gestalt menangani masa lampau dengan membawa aspek-aspek masa lampau yang relevan ke saat sekarang.

2) Terapi Gestalt memberikan perhatian terhadap pesan-pesan nonverbal dan pesan-pesan tubuh.

3) Terapi Gestalt menolak mengakui ketidak berdayaan sebagai alasan untuk tidak berubah.

4) Terapi Gestalt meletakkan penekanan pada klien untuk menemukan makna dan penafsiran-penafsiran sendiri.

5) Terapi Gestalt menggairahkan hubungan dan mengungkapkan perasaan langsung menghindari intelektualisasi abstrak tentang masalah klien.

 Kelemahan Pendekatan Gestalt

1) Terapi Gestalt tidak berlandaskan pada suatu teori yang kukuh

2) Terapi Gestalt cenderung anti intelektual dalam arti kurang memperhitungkan faktor-faktor kognitif.

3) Terapi Gestalt menekankan tanggung jawab atas diri kita sendiri, tetapi mengabaikan tanggung jawab kita kepada orang lain.

Page 22: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

13. Asumsi Perilaku Bermasalah Pendekatan Konseling Gestalt

1) Indiividu bermasalah karena terjadi pertentangan antara kekuatan “top dog” dan keberadaan “under dog” Top dog adalah kekuatan yang mengharuskan,

menuntut, mengancam Under dog adalah keadaan defensif, membela

diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin dimaklumi.

2) Perkembangan  yang  terganggu  karena terjadi  ketidakseimbangan antara apa-apa yang harus (self-image) dan apa-apa yang diinginkan (self)

3) Terjadi pertentangan antara keberadaan sosial dan biologis

4) Ketidakmampuan individu mengintegrasikan pikiran, perasaan, dan tingkah lakunya

5) Mengalami gap/kesenjangan sekarang dan yang akan datang

6) Melarikan diri dari kenyataan yang harus dihadapi

14. Contoh Kasus Pendekatan Konseling Gestalt

Konseli adalah seorang siswa yang baru saja mengikuti program penjurusan sebelum dia masuk ke kelas XI. Dan seperti yang diinginkan oleh kebanyakan orangtua, IPA adalah pilihan yang favorit bagi mereka. Mungkin dengan masuk IPA, banyak yang bisa dibanggakan. Banyak hitungannya, banyak melahirkan dokter yang kaya raya, dan bukan jurusan terbuang. Nah, begitu pula dengan pilihan Ayah Konseli. Beliau juga menginginkan konseli untuk masuk IPA, bahkan lebih tepatnya memaksa. Padahal konseli tidak ingin masuk ke jurusan IPA. konseli ingin masuk ke jurusan IPS yang lebih sesuai dengan jiwanya. Namun dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan itu karena takut diusir dari rumah. Nah, inilah yang mengganggu Konseli, sehingga baru masuk saja konseli sudah merasa sangat tidak nyaman dengan jurusannya yang baru. Apalagi berhubungan dengan sekolah konseli yang tidak menerapkan minggu percobaan untuk program penjurusan.

15. Penyelesaian Empty chair

Page 23: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

kasus Pendekatan Konseling Gestalt

Dengan membayangkan peran konseli dengan bapaknya yang menggunakan kursi kosong. Konselor hanya memberikan arahan pada pergantian peran

PENDEKATAN Rational Emotive Therapy (RET)

1. Nama Pendekatan Konseling (RET)

Rational Emotive Therapy (RET)

2. Tokoh Pendekatan Konseling (RET)

Albert Ellis (1960-an)

3. Konsep Dasar Pendekatan Konseling (RET)

Konsep dasar yang di kembangkan oleh Ellis (dalam Willis, 2010:75-76) adalah sebagai berikut:1) Pemikiran manusia adalah penyebab dasar dari

gangguan emosional. Reaksi emosional yang sehat maupun tidak sehat, bersumber dari pemikirana itu.

2) Manusia mempunyai potensi pemikiran rasional dan irasional. Dengan pemikiran rasional dan inteleknya manusia dapat terbebas dari gangguan  emosional.

3) Pemikiran irasional bersumber pada disposisi lewat pengalaman masa kecil dan pengaruh budaya.

4) Pemikiran dan emosi tidak dapat di pisahkan5) Pada diri manusia sering terjadi self-

verbalization. Yaitu mengatakan sesuatu yang terus menerus pada dirinya.

6) Pemikiran tak logis-irasional dapat di kembalikan kepada pemikiran logis dengan reorganisasi persepsi. Pemikiran tak logis itu merusak dan merendahkan diri melalui emosionalnya.

4. Hakekat Manusia Pendekatan Konseling (RET)

Beberapa pandangan tentang hakikat manusia yang dilanjutkan oleh Albert Ellis, yang mewarnai teori rational-Emotif Therapy:1) Manusia dipandang sebagai makhluk yang

rasional dan juga tidak rasional.2) Pikiran, perasaan, dan tingkah laku manusia

adalah merupakan suatu proses yang satu

Page 24: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

dengan yang lainya tidak dapat disalah kan3) Rational-Emotive-Therapy (RET) memandag

bahwa manusia itu tidak akan bisa lepas dari perasaan dan perbuatannya.Perasaan seseorang senantiasa melibatkan pikiran dan tindak-tidakannya.

4) Individu bersifat unik dan memiliki potensi untk memahami keterbatasannya,serta potensi megubah pandanga dasar dan nilai-nilai yang diterimanya secara tidak kritis

5. Hakekat Konseling Pendekatan Konseling (RET)

Membebaskan klien dari ide-ide dan pemikiran-pemikiran yang tidak logis dalam dirinya. Hal ini berarti dibantu dengan jalan melatih dan mengajarnya untuk menginternalisasi nilai-nilai dan pandangan hidup rasional. Dalam hal ini konselor mempunyai peran sebagai:1) guru, yakni mengajar klien untuk mengubah

pola berpikir yang irasional kearah pemikiran yang rasional,

2) ahli bahasa, peran ini diperlukan sekali terutama membantu klien untuk menggunakan bahasa dengan baik pada saat diperlukan menimbulkan pikiran-pikiran yang logik,

3) modeling, konselor hendaknya menjadi model-contoh, panutan-bagi klien teruitama mengoperasionalisasikan pola berfikir yang rasional,

4) penasehat, peran ini diperlukan bagi konselor berorientasi kognitif, terutama menunjukkan pemikiran-pemikiran klien yang ilogik,

5) counter propagandis, diperlukan untuk menantang self-defeating klien. Dalam fungsinya konselor bertugas mendorong memberikan persuasi, dan pada saat tertentu menugaskan klien untuk mengambil alih peran konselor sebagai counter-propagandisdan klien sendirilah yang melawan self- defeating  dalam dirinya sendiri.

6. Tujuan Pendekatan Konseling (RET)

Tujuan umum :1) Membantu klien untuk membebaskan diri dari

gagasan-gagasan yang tidak logis dan untuk belajar gagasan-gagasan yang logis serta realisitik sebagai penggantinya.

Secara terperinci terapi ini bertujuan untuk:

Page 25: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

1) Memperbaiki dan mengubah segala perilaku, sikap, persepsi, cara berpikir, keyakinan serta pandangan-pandangan yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya.

2) Menghilangkan gangguan emosional yang merusak seperti rasa takut, rasa bersalah, rasa berdosa, rasa cemas, merasa was-was, rasa marah.

3) Untuk membangun Self Interest (minat), Self Direction (pengendalian/ pengarahan diri), Tolerance (toleransi), Acceptance of Uncertainty (kesediaan menerima ketidakpastian), Fleksibel, Commitment (komitmen terhadap sesuatu), Scientific Thinking (berpikir logis), Risk Taking (keberanian mengambil resiko), dan Self Acceptance (penerimaan diri) klien.

7. Karakteristik Pendekatan Konseling (RET)

Karakteristik Proses Konseling Rasional-Emotif :1) Aktif-direktif, artinya bahwa dalam hubungan

konseling konselor lebih aktif membantu mengarahkan klien dalam menghadapi dan memecahkan masalahnya.

2) Kognitif-eksperiensial, artinya bahwa hubungan yang dibentuk berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional.

3) Emotif-ekspreriensial, artinta bahwa hubungan konseling yang dikembangkan juga memfokuskan pada aspek emosi klien dengan mempelajari sumber-sumber gangguan emosional, sekaligus membongkar akar-akar keyakinan yang keliru yang mendasari gangguan tersebut.

4) Behavioristik, artinya bahwa hubungan konseling yang dikembangkan hendaknya menyentuh dan mendorong terjadinya perubahan tingkah laku klien.

8. Peran dan Fungsi Konselor Pendekatan Konseling (RET)

Fungsi konselor Dalam Rational Emotive Therapy ini adalah mengajak dan membuka ketidaklogisan pola berfikir klien dan membantu klien mengubah pikirannya yang irasional dengan mendiskusikannya secara terbuka dan terus terang.

Page 26: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

Peran konselor 1) Langkah pertama

Dalam langkah ini konselor berusaha menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional..

2) Langkah keduaPeranan konselor adalah meyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan tanggung jawab sendiri. Maka dari itu dalam konseling rasional emotif ini konselor berperan untuk menunjukkkan dan menyadakan klien, bahwa gangguan emosional yang selama ini dirasakannya akan terus menghantuinya apabila dirinya akan tetap berfikir secara tidak logis.

3) Langkah ketigaPada langkah ketiga ini konselor berperan mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir dan gagasan yang tidak rasional. Konselor mengajak klien mengubah cara berfikirnya dengan cara menghilangkan gagasan-gagasan yang tidak rasional.

4) Langkah keempatPeranan konselor mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang tidak rasional. Konselor berperan untuk menyerang inti cara berfikir yang tidak rasional dari klien dan mengajarkan bagaimana caranya mengganti cara berfikir yang tidak rasional dengan rasional.

9. Hubungan Konselor dengan Konseli Pendekatan Konseling (RET)

Teapis berfungsi sebagai guru dan klien sebagai murid. Hubunagn pribadi antara terapis dan klien tidak esensial. Klien memperoleh pemahaman atas masalah dirinya dan kemudian harus secara aktif menjalankan pengubahan tingkah laku yang mengalahkan diri.

10. Deskripsi Proses Konseling Pendekatan Konseling (RET)

Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.Tugas konselor menunjukkan bahwa:

Page 27: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

masalahnya disebabkan oleh persepsi yang terganggu dan pikiran-pikiran yang tidak rasionalusaha untuk mengatasi masalah adalah harus kembali kepada sebab-sebab permulaan.Operasionalisasi tugas konselor : (a) lebih edukatif-direktif kepada klien, dengan cara banyak memberikan cerita dan penjelasan, khususnya pada tahap awal mengkonfrontasikan masalah klien secara langsung; (b) menggunakan pendekatan yang dapat memberi semangat dan memperbaiki cara berpikir klien, kemudian memperbaiki mereka untuk dapat mendidik dirinya sendiri dengan gigih dan berulang-ulang menekankan bahwa ide irrasional itulah yang menyebabkan hambatan emosional pada klien; (c) mendorong klien menggunakan kemampuan rasional dari pada emosinya; (d) menggunakan pendekatan didaktif dan filosofis menggunakan humor dan “menekan” sebagai jalan mengkonfrontasikan berpikir secara irasional.

11. Teknik dalam Pendekatan Pendekatan Konseling (RET)

Teknik Konseling Rasional Emotif Terapi (RET)Willis (2010: 78) menjelaskan bahwa layana konseling RET terdiri atas layanan individual dan kelompok. Sedangkan teknik-teknik yang digunakan lebih banyaj dari aliran behavioral therapy. Berikut beberapa teknik konseling RET yang berusaha menghilangkan gangguan emosional yang merusak diri (berdasarkan emotive experiental) yang terdiri atas:1) Assertive training. Yaitu melati dan

membiasakan klien terus menerus menyesuaikan diri dengan perilaku tertentu yang diinginkan.

2) Sosiodrama. Yaitu semacam sandiwara pendek tentang masalah kehidupan sosial

3) Self modeling. Yaitu teknik yang bertujuan menghilangkan perilaku tertentu, dimana konselor menjadi model, dank lien akan berjanji mengikuti

4) Social modeling. Yaitu membentuk perilaku baru melalui modl sosial dengan cara imitasi dan observasi

5) Teknik reinforcement. Yaitu member reward terhadap perilku rasional atau memperkuatnya

Page 28: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

(reinforce)6) Desensitisasi sistematik.7) Relaxation8) Self control. Yaitu dengan mengontrol diri9) Diskusi10) Sumulasi. Dengan bermain peran antara

individu dan konselor11) Homework assignment (metode tugas)12) Bibliografi (member bahan bacaan)

12. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Konseling (RET)

Kebaikan RET1) Pendekatan ini cepat sampai kepada masalah

yang dihadapi oleh klien. Dengan itu perawatan juga dapat dilakukan dengan cepat.

2) Kaedah pemikiran logik yang diajarkan kepada klien dapat digunakan dalam menghadapi gejala yang lain.

3) Klien merasakan diri mereka mempunyai keupayaan intelektual dan kemajuan dari cara berfikir.

Kelemahan RET1) Ada klien yang boleh ditolong melalui analisa

logik dan falsafah, tetapi ada pula yang tidak begitu geliga otaknya untuk dibantu dengan cara yang sedemikian yang berasaskan kepada logika.

2) Ada setengah klien yang begitu terpisah dari realiti sehingga usaha untuk membawanya ke alam nyata sukar sekali dicapai

3) Ada juga klien yang terlalu berprasangka terhadap logik, sehingga sukar untuk mereka menerima analisa logik.

4) Ada juga setengah klien yang memang suka mengalami gangguan emosi dan bergantung kepadanya di dalam hidupnya, dan tidak mahu membuat apa-apa perubahan lagi dalam hidup mereka.

13. Asumsi Perilaku Bermasalah Pendekatan Konseling (RET)

Ellis (dalam Latipun, 2010: 74-76) mengemukakan indikator keyakinan irasional yang berlaku secara universal. Indikator-indikator orang yang berkeyakinan irasional tersebut sebagai berikut:1) Pandangan bahwa suatu keharusan bagi orang

dewasa untuk dicintai oleh orang lain dari segala sesuatu yang di kerjakan.

2) Pandangan bahwa tindakan tertentu adalah

Page 29: TABEL TEORI PENDEKATAN KONSELING DALAM BK

mengerikan dan jahat, dan orang yang melakukan tindakan yang demikian sangat terkutuk.

3) Pandangan hal yang mengerikan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri kita.

4) Pandangan bahwa kesengsaraan manusia selalu disebabkan oleh faktor eksternal dan kesengsaraan itu menimpa diri seseorang melalui orang lain atau peristiwa.

5) Pandangan bahwa jika sesuatu dapat berbahaya atau menakutkan, kita terganggu dan tidak akan berakhir dalam memikirkannya.

6) Pandangan bahwa kita lebih mudah menghindari berbagai kesulitan hidup dan tanggung jawab dari pada berusaha untuk menghadapinya.

7) Pandangan bahwa kita secara absolute membutuhkan sesuatu dari orang lain atau orang asing atau yang lebih besar dari pada diri sendiri sebagai sandaran.

8) Pandangan bahwa kita seharusnya kompeten, intelegen, dan mencapai dalam semua kemungkinan yang menjadi semua perhatian kita.

14. Contoh Kasus Pendekatan Konseling (RET)

“ Minder “            Lolly adalah siswa kelas XI SMA. Dia bisa di bilang siswi berprestasi di sekolahnya, dia anak yang baik, periang, dan banyak mempunyai teman. Namun setelah kematian pacarnya yang kecelakaan. perilakunya menjadi berubah.dia lebih terlihat murung , menyendiri, dan sering menangis tanpa sebab. Perilakunya ini berdampak ada kehidupan disekolah dan dirumahnya. Nilainya menurun, prestasinya jadi rendah dan malas belajar.

15. Penyelesaian kasusPendekatan Konseling (RET)

Konselor berusaha menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional, kemudian meyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan tanggung jawab sendiri, konselor berperan mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir dan gagasan yang tidak rasional tentang kematian pacarnya.