ta s1 arsitektur

31
USULAN JUDUL I TUGAS AKHIR PERIODE 118 SOLO EXHIBITION & CONVENTION CENTER Penekanan Design Arsitektur Post Modern Diajukan oleh : M Hanif Rusjdi L2B008057

Upload: aky-barma

Post on 02-Jan-2016

181 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konsultan perencana adalah suatu badan atau perorangan yang ditugaskan oleh pemilik proyek untuk merencanaan suatu bangunan serta melaksanakan kewajiban lain yang berhubungan dengan perencanaan. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan berbadan hukum/badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan pekerjaan, Konsultan perencana pada proyek pembangunan Asrama Putri Beutong ini adalah CV. Diameter Design Consultant yang beralamat di Jln. Tandi-III No. 12 Banda Aceh.Adapun tugas dan tanggung jawab dari perencana adalah :a. Membuat rencana lengkap bangunan, yaitu rencana struktur, rencana instalasi listrik dan air, dan tata cara pelaksanaan bangunan (bestek);b. Mengumpulkan data-data lapangan dan lingkungan di daerah setempat;c. Membuat gambar rencana dan detail dari setiap bagian bangunan;d. Membuat syarat-syarat pelaksanaan kerja (RKS), perhitungan volume dan perkiraan rencana anggaran biaya;e. Mempersiapkan seluruh dokumen tender yang berisikan syarat-syarat khusus (bestek dan gambar bestek), petunjuk pelelangan, daftar alat dan bahan serta perkiraan waktu pelaksanaan proyek; f. Memberikan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan (aanwijzing);g. Menyerahkan seluruh dokumen proyek kepada pemilik proyek yang nantinya dijadikan sebagai dokumen tender;h. Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan kepada pihak kontraktor tentang pelaksanaan kegiatan;i. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat;j. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan;k. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek.2.1.3 Konsultan pengawas (supervisor consultant)Pengawas adalah pihak perseorangan atau badan hukum atau instansi yang ditunjuk dan diberi kuasa penuh oleh pemilik proyek untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan agar tidak terjadi penyimpangan dari rencana yang disepakati dalam kontrak.Pengawasan adalah kegiatan yang mengusahakan agar pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memperoleh hasil yang dikehendaki. Rencana yang telah ditetapkan sebelumnya akan gagal bila tidak dilakukan pengawasan dengan baik dan benar. Pengawas proyek sebagai salah satu unsur yang memegang peranan penting terhadap mutu pelaksanaan proyek atau pekerjaan. Kegiatan pengawasan diharapkan dapat menjamin kelancaran pelaksanaan proyek serta memperoleh hasil yang maksimal. Pengawas berhak memberi petunjuk kepada pelaksana jika di perlukan sehingga pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar. Konsultan pengawas pada Proyek Pembangunan Asrama Putri Beutong ini adalah CV. Aufriss Consultant yang beralamat di Jalan R. A. Kartini No. 31, Banda Aceh. Dalam mengawasi pelaksanaan pekerjaan pengawas mempunyai tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : a. Mengawasi laju dan mutu pekerjaan dari segi kualitas bahan bangunan serta pelaksanaannya;b. Mengawasi pekerjaan dari program kerja yang telah disetujui;c. Menyetujui perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian yang terjadi selama pelaksanaan proyek yang tidak bertentangan dengan bestek;d. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk dilakukan pembayaran;e. Membuat laporan kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor untuk kemudian diteruskan kepada pemilik proyek;f. Mengevaluasi setiap laporan yang dibuat oleh kontraktor;g. Mengawasi ketepatan waktu maupun tahapan pelaksanaan proyek sesuai dengan waktu pelaksanaan.2.1.4 Pelaksana proyek (contractor)Pelaksana/kontraktor adalah pihak perorangan atau badan hukum yang dipercayakan untuk melaksanakan pembangunan dan memiliki keahlian dalam pelaksanaannya. Pelaksana juga disebut sebagai rekanan yang bertugas melaksanakan pekerjaan pembangunan sesuai dengan surat penunjukan dan perintah kerja dari Pemimpin Proyek setelah dinyatakan sebagai pemenang tender. Kontraktor yang ditunjuk sebagai pemenang lelang untuk Proyek Pembangunan Asram

TRANSCRIPT

Page 1: TA S1 Arsitektur

USULAN JUDUL I

TUGAS AKHIR PERIODE 118

SOLO EXHIBITION & CONVENTION CENTER

Penekanan Design Arsitektur Post Modern

Diajukan oleh :

M Hanif Rusjdi

2L B008057

Page 2: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2012

SOLO EXHIBITION & CONVENTION CENTER

Penekanan design arsitektur post modern

A. LATAR BELAKANG

1. Kebutuhan Kota Solo Akan Sebuah Convention Center Yang

Representatif

Dalam beberapa tahun terakhir ini Kota Solo tampak lebih semarak, selain

karena banyaknya event berskala nasional maupun internasional yang semakin

sering digelar, juga karena perkembangan fisik kota yang cukup pesat. Sejumlah

hotel dan pusat perbelanjaan modern satu per satu hadir mewarnai berbagai

sudut kota. Sektor pariwisata menunjukkan perubahan yang cukup berarti. Kini

Solo telah menjadi salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, meskipun

memang masih jauh di belakang Bali dan Yogyakarta. Paling tidak upaya bersama

dari para stakeholder telah terlihat membuahkan hasil. Ini terlihat dari

penghargaan yang diterima Kota Solo sebagai salah satu kota tujuan wisata

favorit dan kota dengan pelayanan terbaik. Potensi besar Solo di bidang

pariwisata kini sudah mulai dikelola dengan baik. Selain menjadikan diri sebagai

kota wisata budaya dan belanja, pemerintah kota juga mencanangkan Kota Solo

sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exibition). Diantara

daftar kota MICE utama di Indonesia., seperti jakarta, jogja, bandung, Medan,

Kota Solo berhasil masuk didalamnya.

Page 3: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

MICE adalah kegiatan konvensi, perjalanaan intensif dan pameran dalam

industri pariwisata. Secara teknis, MICE ( Meeting, Incentive,

Conference(Convention), dan Ehibition ) digolongkan ke dalam industri

pariwisata. Dalam peristilahan indonesia MICE diartikan sebagai wisata konvensi,

dengan batasan: usaha jasa konvensi, perjalanan intensif dan pameran merupakan

usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi pertemuan sekelompok

orang ( Negarawan, usahawan, cendekiawan, dsb ) untuk membahas masalah

yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Pada umumnya kegiatan kovensi

berkaitan dengan kegiatan usaha pariwisata lainnya, seperti transportasi,

akomodasi, hiburan, perjalanan pra dan pasca konferensi ( Pre and post

conference tours ).

MICE dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian beberapa pariwisata yang

dijadikan sebagai satu paket pariwisata yaitu wisata MICE. Pokok dari kegiatan

MICE ini adalah konvensi dan rapat – rapat sedangkan travel dan pameran adalah

pelengkap ntuk mendukung kegitan konvensi tersebut. (http://id.wikipedia.org,

Diakses tgl 5 Desember 2011 )

Beberapa penghargaan yang berhasil diraih kota solo dalam beberapa

kurun waktu terakhir diantaranya yaitu MICE Award 2009 untuk kategori Kepala

Daerah Tingkat II Terbaik 2009. Hal ini terkait pengembangan Meeting,

Incentive, Conference and Exhibitions (MICE) di wilayah tersebut. Pemberian

penghargaan tersebut dilakukan majalah Venue dan disaksikan secara

langsung oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Jero Wacik (Kompas, 2010.

Diakses tgl 6 Desember 2011)

Sebelumnya, Kota Surakarta juga mendapatkan penghargaan Indonesian

Tourism Award (ITA) 2009 dalam kategori Indonesian Best Destination dari

Departemen kebudayaan dan Pariwisata RI bekerja sama dengan majalah Swa

Sembada. Kemudian, Manggala Karya Bhakti Husada Arutala dari Departemen

Kesehatan.

Penghargaan juga diperoleh dari Departemen Keuangan karena

dinilai telah melaksanakan laporan keuangan dengan baik, sehingga

mendapatkan dana hibah Rp. 19, 2 miliar. Tim penilai melihat selama

kinerja kepemimpinan Wali Kota Surakarta yang sekarang dinilai berhasil.

Dalam beberapa kesempatan Wali Kota Surakarta juga menyatakan akan

lebih mengembangkan investasi bidang MICE di Solo. Hal itu, salah satunya

Sumber : DepBudPar,2009. Di akses tgl 6 desember

2011

Page 4: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

didasari keberhasilan kota ini menjadi tempat penyelenggaraan event kelas dunia.

Seperti Konferensi dan Ekspo Kota-kota Pusaka Dunia (WHCCE),

Musyawarah Nasional APEKSI, dan Festival Musik Etnik (SIEM), serta Solo

Batik Carnival ( http://suaramerdeka.com, Diakses tgl 5 Desember 2011 )

Mengamati perkembangan dan potensi Kota Solo di atas, rasanya saat ini

adalah saat yang tepat untuk diimplikasikannya suatu wacana dibangunnya

sebuah convention centre yang standar internasional. Sekarang banyak sekali

diagendakan perhelatan besar yang bertaraf nasional dan juga internasional,

yang tentu saja melibatkan banyak sekali peserta. Contohnya World Heritage

Cities Conference & Expo (WHCCE), Solo Batik Carnival, Festival Pasar

Kumandang, Munas Apeksi, SIEM, Bengawan Solo Fair, Borobudur Travel

Mart dan Munas Apeksi.

Hal ini akan sangat disayangkan bila tidak didukung dengan fasilitas

yang memadai, seperti ruangan yang besar dan nyaman dan perlengkapan

audio visual yang memadai. Seperti dikemukakan Menteri Luar Negeri Hasan

Wirayuda yang menyebut Solo minim fasilitas MICE, salah satunya ruang

pertemuan berstandar internasional.

Sebagaimana yang juga dikeluhkan oleh General Manager Best Western

Hotel Solo Herman Corbois, "Tanpa adanya convention hall yang memadai,

bagaimana event internasional akan digelar di Solo? Bagaimana soal

transportasinya? Audio visualnya? Translator-nya? Solo ingin mempromosikan diri

sebagai kota MICE, tapi tidak punya tempat representatif," kritiknya.(

http://suaramerdeka.com, Diakses tgl 5 Desember 2011 )

Hal ini bisa disikapi dengan dibangunnya suatu convention and

exhibition centre yang besar dan lengkap, seperti halnya Jakarta Convention

Centre yang pada tahun 2007 lalu mampu memfasilitasi 441 event dalam

satu tahun, dapat dibayangkan berapa besar dampak yang akan kita

dapatkan sebagai pelaku bisnis apabila terdapat event dengan jumlah yang sama

dengan event tersebut. Begitu juga dengan kota yogya dengan Jogja Expo

Centernya yang disinggung sebagai ruang pameran ideal. "Kalau bicara gedung

yang ideal, ya idealnya yang bisa menyesuaikan kebutuhan. Setidaknya seperti

JEC itulah, sudah representatif untuk menggelar pameran," Tegas Ketua Asosiasi

Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Solo Andoko terkait masalah

kebutuhan kota solo akan convention hall yang representatif.(

http://suaramerdeka.com, Diakses tgl 5 Desember 2011 )

Saat ini, gedung pertemuan di Solo yang representatif untuk menggelar

pameran skala besar hanya Diamond Convention Center. Selain lokasinya

strategis, sarana prasarana pendukung pameran juga dimiliki pengelola gedung,

sehingga pelaksana pameran tidak kerepotan mencari sarana pendukung yang

Page 5: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

memadai. Hanya saja, kapasitasnya tidak terlalu besar. Tidak menutup

kemungkinan ada calon peserta pameran yang tidak kebagian tempat, karena

keterbatasan area. Selain itu juga hanya berfungsi sebagai tempat

penyelenggaraan resepsi dan pertemuan biasa, sementara pelaku bisnis

lebih memilih menyelenggarakan meeting di restoran ataupun hotel. Hal ini

disebabkan oleh desakan kebutuhan akomodasi yang serba praktis dan

hemat waktu yang tentunya akan membuat gedung pertemuan di kota Solo

terkesan kurang populer.

Wacana adanya Convention and Exhibition Centre yang ideal perlu

didukung dengan adanya area yang besar, toilet yang memadai, AC,

pencahayaan yang cukup, pasokan listrik dan cadangannya, telepon,

kendaraan, fasilitas pemadam kebakaran, cargo dan lift serta eskalator

bila diperlukan, pintu darurat, ruang sekretariat, panggung, ruang VIP,

kafetaria, toko obat, klinik, dapur dan sebagainya.

Apabila convention centre ini dibangun, tentu akan terwujud pula

peningkatan APBD, penurunan angka pengangguran serta kenaikan

pendapatan masyarakat Kota Solo. Apabila dapat dilaksanakan setidaknya 10

event dalam setahun dengan GOP sekitar 40% pada setiap event dapat

dipastikan dalam empat hingga enam tahun ke depannya biaya investasi

akan segera didapatkan kembali. Untuk itu, Pemkot Solo hendaknya dapat

merangkul investor handal yang mampu merealisasikan wacana tersebut.

Dengan dibangunnya convention centre seperti ini, niscaya perkembangan

MICE di Kota Solo dengan sendirinya akan menunjukkan perkembangan

yang signifikan. Dan tentu dengan berkembangnya MICE tersebut akan

mendorong laju perekonomian Solo, dan menciptakan atmosfer budaya baru,

yaitu berkembangnya Solo tak hanya melulu menjadi kota budaya dan wisata

tapi juga menjadi kota metropolitan. Solo akan menjadi pusat bisnis baru di

Jawa Tengah dan menjadi nadi perekonomian di Indonesia.

Dengan melihat potensi kota, dan keterbatasan fasilitas konvensi yang

tersedia di kota Surakarta (Solo), maka diperlukan suatu fasilitas yang

mampu mewadahi berbagai kegiatan konvensi dan ekshibisi dengan

segala fasilitas pendukungnya yang sangat memadai. Perencanaan bangunan

Convention And Exhibition Center di Solo ini diharapkan dapat menjadi

landmark kota Solo dengan menampilkan nuansa budaya tradisional Solo

sebagai citra dan karakter bangunan, dengan fleksibilitas ruang (kapasitas

dapat menyesuaikan volume segala event, yang sangat fleksible, sehingga

sangat mudah disetting menurut kebutuhan konsumen, dengan begitu harga

lebih ekonomis). Selain itu melalui bangunan ini dapat menjadi jendela

cakrawala budaya Solo bagi para pengunjung.

Page 6: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

2. Kemunculan Arsitektur Post Modern

Arsitektur post modern merupakan bagian dari arsitektur modern. Masa

sebelum masa arsitektur post modern adalah masa arsitektur modern yang

merupakan masa bangkitnya arsitektur. Bangunan- bangunan arsitektur yang

sebelumnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi (memasukkan unsur

tradisional) berubah menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak memasukkan

nilai seni, melainkan hanya memasukkan unsur ilmu saja dalam proses

perancangannya. Kolom-kolom raksasa yang rapat dan balok- balok tebal mulai

hilang dengan ditemukannya bahan-bahan bangunan baru dan sistem struktur

yang baru pula melalui teknologi canggih.Karya-karya arsitektur raksasa seperti

bangunan bertingkat tinggi dan bangunan bentang lebar dapat dengan mudah

dilaksanakan melalui teknik-teknik pembangunan yang baru. Para arsitek dapat

dengan mudah merealisasikan rancangannya sesuai dengan keinginannya (seperti

ingin membangun sebuah bangunan bentang lebar tetapi bebas kolom) karena

penemuan bahan / material bangunan baru yang bisa digunakan sesuai dengan

keinginan arsitek dan konsumen.

Dengan tersedianya bahan-bahan baru dan dibarengi dengan teknik

pelaksanaan yang cukup canggih maka arsitek seperti lebih bebas berkreasi

melalui karyanya, sehingga yang timbul kemudian adalah sebuah karya arsitektur

yang (jika dibaca secara arsitektural) berkuasa dan selalu ingin menjadi yang

terbaik, yang nomer satu.Sebagian besar dari karya- karya arsitektur modern ini

berupa bangunan tingkat tinggi (skyscraper) yang menjulang tinggi seolah-olah

ingin terus mulur setinggi-tingginya.Apalagi dengan penggunaan material seperti

beton, tampilan sebuah karya arsitektur modern terlihat sangat kaku.Karya-karya

arsitektur modern bisa dikatakan monoton karena desainnya yang sebagian besar

berbentuk kotak dari denah sampai dalam rupa tiga dimensi ditambah dengan

desain facade yang diulang-ulang tanpa memasukkan unsur irama.

Kesan-kesan yang ditimbulkan oleh karya-karya arsitektur modern tersebut

agaknya mulai mengusik para arsitek yang dasarnya adalah orang seni. Mereka

mulai merasa tidak enak dengan bentukan-bentukan yang kaku dan monoton

tersebut. Mereka menganggap bahwa karya - karya arsitektur modern tidak

mempunyai ekspresi seni yang menunjukkan bahwa karya tersebut adalah hasil

dari kreasi seorang arsitek.Sampai kemudian (sekitar tahun 1970 -an), salah

seorang arsitek pada masa itu, yaitu Charles Jencks, mengumumkan matinya

arsitektur modern karena arsitektur modern dianggap terlalu otoriter, terlalu

lemah, dan banyak mengalami kegagalan.(www.scribd.com, diakses tgl 9

desember 2011)

Para tokoh arsitektur Post modern mulai berpikir bagaimana mengembalikan citra

seorang arsitek yang mempunyai jiwa seni dan menampilkan kembali karya

Page 7: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

arsitektur yang mempunyai nilai seni, bukan karya yang kaku dan monoton seperti

pada karya arsitektur modern. Pemikiran inilah yang mendorong para arsitek

pada waktu itu untuk kembali memasukkan unsur seni dalam berarsitektur dan

mulai memikirkan bentukan yang tidak menimbulkan kesan otoriter, melainkan

sebuah bentukan yang berkesan ramah dan lebih luwes dengan façade yang

seakan-akan begerak karena berirama. ( http://daukhan-arsitek.com, Diakses tgl 9

Desember 2011)

Sebagai hasil koreksi atas arsitektur modern, tentu saja gaya arsitektur

post modern tidak akan terlepas secara penuh dari ciri arsitektur modern.

Penggunaan teknologi terbaru dan bahan – bahan bangunan baru masih tampak

menjadi pilihan utama disini. Selain karena effisiensi waktu yang didapat pada

saat pelaksanaan konstruksi, juga memungkinkan arsitek berkreativitas tanpa

batas. Desain kontemporer yang dituju oleh para arsitek tidak akan tersandung

dengan kekhawatiran akan masalah mengenai kesulitan dalam merealisasikannya

ke dalam bentuk nyata yang berwujud. Berlainan dengan arsitektur tradisional

yang memiliki kecenderungan sulit diterapkan pada konstruksi Bangunan bentang

lebar dan tinggi. Hal ini lah yang masih dianut dan dijaga oleh ragam arsitektur

post modern dari arsitektur modern. Akan tetapi, pada ragam post modern ini

diwujudkan kembali beberapa unsur yang dahulu telah dikubur jauh-jauh oleh

arsitektur modern seperti larangan penggunaan ornamen dekoratif yang dianggap

tidak ada manfaatnya, dan meninggalkan bentuk demi mengejar fungsionalitas

semata. Juga yang tidak kalah penting dalam ragam arsitektur post modern yaitu

memberi tempat pada aspek iklim dan budaya regional yang memiliki nilai seni

yang tinggi.

Seperti halnya sejarah kehidupan manusia, maka arsitektur post modern

menginginkan untuk kembali kepada masa lalu. Arsitek sudah jenuh dengan

bentuk-bentuk modern dan rindu akan elemen-elemen jaman Romawi,

Renaissance atau Baroque. Sehingga mereka tidak menjadi rasional lagi, tidak

mengutamakan fungsi, dan ingin memperlihatkan bangunan sebagai sculpture

yang bersifat monumental. Ornamen sudah mulai dipakai untuk meramaikan

bangunan yang sering disebut sebagai Art Deco, yang dulu dianggap tabu. Hanya

saja ornamen yang dipakai sekarang sudah mengalami beberapa perubahan dan

modifikasi baik dalam ukuran maupun skala.

Tokoh – tokoh arsitek yang ada di dalam aliran arsitektur Post modern ini

antara lain: Morphosis, Kishokurokawa, Richard Meier, Norman Foster, Richard

Rogers, Renzo Piano.

Page 8: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

B. TUJUAN dan SASARAN

-Tujuan pembahasan adalah mengadakan penyusunan data dan menganalisa potensi

potensi lingkungan untuk dijadikan landasan konseptual dan program dasar

perencanaan dan perancangan Exhibition and Convention Center di Solo untuk

mewujudkan misi Exhibition and Convention Center dan membentuk citra yang

sesuai dengan konteks lingkungan berdasarkan penekanan desain arsitektur Post

modern.

Sasaran pembahasan adalah menyusun program dasar perencanaan dan konsep

perancangan arsitektur dari bangunan Solo Exhibition and Convention Center.

C. MANFAAT

Secara Subyektif

Memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas

Teknik Universitas Di ponegoro Semarang. Sebagai pegangan dan acuan sel anj ut nya,

dalam penyusunan LP3A yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Tugas

Akhir.

Secara Obyektif

Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca

untuk keperluan studi mengenai Convention And Exhibition Center.

D. LINGKUP PEMBAHASAN

Secara subst ant i al , l i ngkup pembahasan mel i put i segal a sesuat u yang

berkaitan dengan bangunan Exhibition and Convention Center yang merupakan

- bangunan massa tunggal, (terkonsentrasi) dengan titik berat pada hal hal yang

- berkaitan dengan di si pl i n i l mu arsi t ekt ur, sedangkan hal hal di l uar i l mu

-arsitektur yang mempengaruhi, melatarbelakangi dan mendasari faktor faktor

perencanaanakandi bat asi , di pert i mbangkan at au di asumsi kan t anpa di bahas secara mendal am.

Secara spatial, bangunan Exhibition and ConventionCenter ini terletak di pusat

Page 9: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

E. ALUR BAHASAN

1. Alur Pikir

Peta Kota Solo

Tujuan pembahasan mengadakan penyusunan data dan menganalisa potensi-potensi lingkungan untuk dijadikan landasan konseptual dan program dasar perencanaan dan perancangan Exhibition and Convention Center di Solo untuk mewujudkan misi Exhibition and Convention Center dan membentuk citra yang sesuai dengan konteks lingkungan berdasarkan penekanan desain arsitektur Post modern.

Sasaran pembahasan menyusun program dasar perencanaan dan konsep perancangan arsitektur dari bangunan Solo Exhibition and Convention Center dengan penekanan design arsitektur post modern.

Studi LapanganTinjauan tapakTinjauan kota Solo

- Kondisi geografis kota Solo

- Pertumbuhan ekonomi

- JUmlah kegiatan konvensi dan ekshibisi

Studi Pustaka :- Tinjauan

convention center

- Tinjaun exhibition center

- Tinjauan fasilitas CEC

- Tinjauan Teori Arsitektur

Latar BelakangAktualita

- Kota Surakarta cenderung berkembang menjadi kota perdagangan &pencanangan Solo sebagai destinasi MICE

- Keresahan para pelaku bisnis di kota solo akan minimnya fasilitas konvensi dan exhibisi di kota solo

- Semakin marak diselenggarakannya perhelatan berskala besar yang bertaraf nasional maupun internasional, World Heritage Cities Conference & Expo ( WHCCE ), Solo Batik Carnival, Festival Pasar Kumandang,SIEM, Bengawan Solo Fair di kota Solo.

UrgensiGedung yang menampung kegiatan Konvensi dan Exhibisi yang ada di kota solo saat ini dirasa masih sangat minim kapasitas dan fasilitas. Sedangkan pertumbuhan industri dan festifal-festifal kebudayaan bertaraf international sedang mengalami perkembangan yang cukup menjanjikan. Untuk itu diperlukan kehadiran suatu gedung ekhibisi dan konvensi di kota solo yang representatif yang mampu menampung kebutuhan dari para stakeholder.

OriginalitasPerencanaan bangunan Exhibition and Convention Center di Solo dengan fasilitas

Studi Banding- Jakarta

Convention Center

- Jogja Expo Center

- Diamond Convention Center

Page 10: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

AnalisisAnalisis antara tinjauan pustaka dan data untuk memperoleh pendekatan aspek fungsional ,kontekstual ,teknis dan kinerja (program perencanaan dan citra (konsep) perancangan bangunan exhibition and convention center di Solo dengan penekanan design arsitektur post modern

Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Solo Exhibition and Convention Center

Page 11: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

2. Data

Data fisik

Tinjauan Umum Kota Solo

Solo atau surakarta merupakan salah satu kota di propinsi Jawa Tengah.

Kota ini terletak pada 110 – 111 Lintang Selatan, dengan ketinggian kota

terendah 90 meter dan tertinggi 188 meter di atas permukaan laut. Daerah kota

Solo ini merupakan daerah lembah, yaitu pertemuan antara daerah lereng gunung

Merapi, Merabu, dan gunung Lawu. Adapun batas-batas wilayah kota Solo :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Kartosuro ( Kabupaten Sukoharjo ),

Kabupaten Boyolali

2. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

3. Sebelah Barat : Kabupaten Klaten

4. Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen

Kota Solo memiliki luas area sebesar 4.404,06 Ha yang terdiri dari lima

kecamatan dengan luasan setiap kecamatan sebagai berikut:

1. Kecamatan Laweyan terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 863,83 Ha

(19,62%)

2. Kecamatan Serengan terdiri dari 7 kelurahan dengan luas 319,5 Ha

(7,25%)

3. Kecamatan Pasarkliwon terdiri dari 9 kelurahan dengan luas 481,52 Ha

(28,57%)

4. Kecamatan Jebres terdiri dari 11 kelurahan dengan luas 1.258,18 Ha

(28,57%)

5. Kecamatan Banjarsari terdiri dari 13 kelurahan dengan luas 1.481,1 Ha

(33,63%)

Peta Wilayah Kecamatan di Kota

Solo

Page 12: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

Lokasi kota ini berada di dataran rendah (hampir 100m di atas permukaan laut)

yang diapit Gunung Merapi di barat dan Gunung Lawu di timur. Agak jauh di

selatan terbentang Pegunungan Sewu. Di sebelah timur mengalir Bengawan Solo

dan di bagian utara mengalir Kali Pepe yang merupakan bagian dari Daerah Aliran

Sungai Solo.

Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi

sebagai akibat aktivitas vulkanik kedua gunung api yang telah disebutkan di atas.

Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah,

menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan,

sayuran, dan industri, seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun

terakhir industri manufaktur dan pariwisata berkembang pesat sehingga banyak

terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan perumahan

penduduk.

Tata Guna Lahan RUTRK 1993 -

2013

Hektare %

1. Wisata Budaya 99, 09 2,25

2. Olah raga 79,27 1,80

3. Jasa wisata 55,05 1,25

4 Perdagangan 264,24 6,00

5 Perkantoran komersial 44,04 1,00

6 Perkantoran pemerintahan 77,07 1,75

7 Pendidikan 253,23 5,75

8 Fasilitas social 121,11 2,75

9 Fasilitas transportasi 44,04 1,00

1

0

Industri 85,88 2,00

1

1

Perumahan 2.642,44 60,00

1

2

Ruang terbuka 22,02 0,50

Sumber : http://id.wikipedia.org

Page 13: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

1

3

Fasilita khusus 11,01 0,25

1

4

Lain-lain ( Jalan, Sungai,

dsb )

605,58 13,70

Jumlah 4.404,07 100,0

0

Pembagian Sub Wilayah Pembangunan berdasarkan pada wilayah

administrasi kecamatan, yaitu :

1. SWP I dengan pusat pertumbuhan di kelurahan pucang sawit, Meliputi 6

kelurahan ( Pucang sawit, Jagalan, Gandekan, sangkrah, Semanggi, dan

Sewu ) seluas 487,52 Ha; merupakan rencana kawasan industri

2. SWP II dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Kampung baru, Meliputi 12

kelurahan ( Kampung baru, Kepatihan kulon, kepatihan wetan,

Purwodiningratan, Gilingan, Kestalan, Keprabon, Ketelan, Timuran,

Punggawan, Stabelan, dan Sudiroprajan ) seluas 430,90 Ha; merupakan

rencana kawasan pariwisata, Kebudayaan, perdagangan, dan perkantoran /

pusat administrasi.

3. SWP III dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Gajahan, Meliputi 12

kelurahan ( Joyotakan, Danukusuman, Serengan, Kratonan, ayengan,

Kemplayan, Pasar kliwon, Gajahan, Kauman, Baluwarti, Kedung lumbu, dan

Joyosuran ) seluas 494,31 Ha; merupakan rencana kawasan pariwisata,

kebudayaan, dan perdagangan.

4. SWP IV dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Sriwedari, Meliputi 8

kelurahan ( Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari,

Manahan, dan Mangkubumen ) merupakan rencana kawasan pariwisata dan

olah raga.

5. SWP V dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Sondakan, Meliputi 3

kelurahan ( Pajang, Laweyan, dan Sondakan ) seluas 258,50 Ha; merupakan

rencana kawasan industri.

6. SWP VI dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Jajar, Meliputi 3 kelurahan

( Karang asem, Jajar, dan Kerten ) seluas 327,60 Ha; merupakan rencana

kawasan perkantoran / pusat administrasi dan perumahan.

Tabel Penggunaan tata guna lahan

kota SoloSumber : Rencana Umum Tata Ruang Kota Kotamadya Surakarta

1993 - 2013

Page 14: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

7. SWP VII dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Sumber, Meliputi 2

kelurahan ( Sumber, dan Banyuanyar ) seluas 258,30 Ha; merupakan

rencana kawasan perumahan.

8. SWP VIII dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Jebres, Meliputi 2

kelurahan ( Jebres, Tegalharjo) seluas 349,50 Ha; merupakan rencana

kawasan pariwisata, pendidikan, dan perdagangan.

9. SWP IX dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Kadipiro, Meliputi 2

kelurahan ( Kadipiro, Nusukan ) seluas 715,10 Ha; merupakan rencana

kawasan industri dan penidikan.

10. SWP X dengan pusat pertumbuhan di kelurahan Mojosongo, Meliputi 1

kelurahan ( Mojosongo ) seluas 532,90 Ha; merupakan rencana kawasan

perumahan.

Data non fisik

Perkembangan Potensi dan Fungsi Kota Solo

Pertumbuhan penduduk kota solo sekitar 0.775 per tahun, Sedang

perkembangan penduduk kota solo akan mencapai 602.901 jiwa, sehingga strategi

perkembangan kota mengacu pada kota metropolitan.

Perkembangan fungsi kota

solo

Wilayah kota solo

merupakan kota yang sudah

dapat dikatakan mapan,

mempunyai banyak peranan dan fungsi sebagai kota pemerintahan, perdagangan,

Proyeksi pertumbuhan penduduk kota

solo

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Solo

Tahun Luas

(Km2)

Jumlah

penduduk

(Jiwa)

Tk.Kepadatan

(Jiwa/Km2)

1991 44.040 516.957 11.699

1992 44.040 519.997 11.807

1993 44.040 527.767 11.984

1998 44.040 568.280 12.904

2003 44.040 602.910 13.690

2008 44.040 639.650 14.524

2013 44.040 678.620 15.409

Page 15: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

industri, pendidikan, pariwisata, olah raga serta sosial budaya. Seperti ditunjukan

tabel berikut ini:

N

o

Fungsi kota Skala pelayanan

1 Pemerintahan Lokal dan regional

2 Industri Lokal, regional, nasional

3 Pendidikan Lokal, regional, nasional

4 Pariwisata dan sosial budaya Lokal, regional, internasional

5 Perdagangan Lokal, regional

6 Pusat olah raga Lokal, regional, nasional

Bicara tentang MICE tentunya tidak lepas dari dukungan sektor pariwisata,

dalam hal ini kota solo dapat dikatakan potensial untuk sektor pariwisata yang

ditunjukan dari jumla kunjungan wisatawan di objek-objek wisata di kota solo, yaitu

sebagai berikut:

Peningkatan perekonomian Kota Solo

Berdasarkan kode ISIC ( 2 digit ) industri kota Solo terdapat 12 jenis industru

dengan jumlah industri besar/sedang sebanyak 115 buah. Industri besar adalah

industri pengolahan dengan jumlah tenaga kerja 110 orang atau lebih, sedangkan

industri sedang adalah industri pengolahan dengan tenaga kerja sebesar 20-99 orang.

Tahun/Bulan Laju inflasi Tahun/Bulan Laju Inflasi

Laju inflasi tahun 2010 – September

2011

Proyeksi pertumbuhan penduduk kota

solo

Sumber : Perda No.8/1993 dan pengolahan

studio

Page 16: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

2010

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

0,63

0,29

-0,24

0,19

0,16

1,23

1,34

0,16

0,40

0,10

0,47

1,75

2011

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

0,63

-0,66

-0,80

-0,30

-0,30

0,62

0,71

0,64

0,24

Potensi kota solo sebagai lokasi CEC

Kota solo sangat potensial sebagai lokasi MICE dibuktikan dengan

perkembangan sektor industri, baik industri besar maupun kecil. Berikut ini adalah

data pertumbuhan industri di kota solo.

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Solo

Pertumbuhan ekonomi kota solo

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Solo

Pertumbuhan indutri di kota solo dalam beberapa tahun

terakhir

Tahun Pertumbuhan ( % )

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

4,16

4,12

4,97

6,11

5,80

5,15

5,43

5,82

5,69

5,90

5,94

Page 17: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

N

o

Tahun Jumlah industri

kecil

Jumlah industri

sedang

Jumlah industri

besar

Jumlah

tenaga kerja

1 2008 1225 115 1225 47493

2 2009 1310 100 1310 43506

3 2010 1437 106 1437 44565

Menurut data dari Biro Pusat Statistik Kota Solo, perusahaan industri

pengolahan besar/sedang dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan jenis

pengolahannya yaitu sebagai berikut:

.1. Kelompok industri makanan dan minuman

2. Kelompok industri pengolaan tembakau

3. Kelompok industri tekstil

4. Kelompok industri pakaian jadi

5. Kelompok industri kulit dan barang kulit

6. Kelompok industri kertas dan barang dari kertas

7. Kelompok industri penerbitan, percetakan dan reproduksi media rekaman

8. Kelompok industri kimia dan barang industri kimia

9. Kelompok industri karet dan barang dari karet

1o. Kelompok industri barang dari logam kecuali mesin dan pelengkapanya

11. Kelompok industri mesin dan perlengkapannya

12. Kelompok industri furniture dan pengolahan lainnya

Sedangkan unit usaha kecil atau mikro yang terdapat di kota solo diklasifiasikan

menjadi beberapa jenis antara lain:

1. Industri hasil pertanian dan kehutanan

Tahu Karak

Tempe Kue basah

Kerupuk Mebel

Karak Sangkar burung

2. Industri logam, mesin, logam

Gitar Sepatu

Batik Dop

Pakaian jadi Shuttle cocks

Kain perca Letter

Cindera mata Ubin semen

Dandang Timbangan

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Solo

Page 18: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

Las

Jenis

Industri

Kelompok hasil

industri

Produk yang potensial untuk

bahan pamer

Keterangan

Kecil Industri hasil

pertanian dan

kehutanan

Makanan Tradisional

Mebel / Furniture

Agrobisnis

Peserta

pameran pada

umumnya

adalah

perwakilan dari

sekelompok

industri

berdasarkan

hasil produksi

yang sejenis

atau lokal

industri.

Peserta

pameran

kurang lebih

30%

Industri logam,

Mesin, Kimia

Gitar

Batik

Garmen

Cinderamata

Menengah /

besar

Indistri Mesin,

Kimia, hasil

pertanian dan

kehutanan

Makanan dan minuman

Pengolahan tembakau

Tekstil

Pakaian jadi

Kulit dan barang dari

kulit

Kertas dan barang dari

kertas

Penerbitan,

percetakan, dan

reproduksi media

rekaman

Kimia dan barang

industri kimia

Karet dan barang dari

karet

Barang dari logam

Peserta

pameran pada

umumnya

adalah

perwakilan dari

sekelompok

industri

berdasarkan

hasil produksi

yang sejenis

atau lokal

industri.

Peserta

pameran

kurang lebih

60%

Jenis produk industri yang berpotensi menjadi materi pamer pada kegiatan ekhibisi

regional di kota solo

Page 19: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

kecuali mesin dan

perlengkapannya

Mesin dan

perlengkapannya

Furniture dan

pengolahan lainnya

No Jenis kegiatan temporer No Jenis kegiatan temporer

1 Pameran komputer 7 Pameran tekstil

2 Pameran elektronik 8 Pameran makanan tradisional

3 Pameran telepon seluler 9 Pameran barang-barang kerajinan

4 Pameran properti 10 Pameran multi produk

5 Pameran kendaraan bemotor 11 Pameran buku

6 Pameran agrobisnis 12 Pameran pendidikan

N

o

Jenis event berkala N

o

Jenis event berkala

1 Wiyosan Jumenengan SP KGPAA

Mangkoenagara IX

13 Wiyosan tingalandem jumenengan

PB XIII

2 Peringatan adeging Nagari surakarta

Hadiningrat

14 Pemilihan putera & puteri solo

3 Grebeg Sudiro 15 Solo International Performing Art &

CJIBF ( Central Java Infrastructure )

4 Carnival peringatan hari jadi Kota

Solo

16 Grebeg pasa

5 Sekatenan 17 Malem selikuran

6 Mahesa lawung 18 Grebeg besar

7 Solo Batik Carnival dan Seminar

Internasional Kepariwisataan ( BIF )

19 Kirab apem sewu

8 Pameran Gebyar wisata nusantara 20 Kirab pusaka satu suro

9 Mangkunegaran Perform art 21 Pagelaran wayang kulit

10 Java expo 22 Pagelaran wayang orang

Sumber : Biro Pusat Statistik Kota Solo

Jenis kegiatan pameran temporer di kota

solo

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota solo

Jenis Event berkala pemerintahan kota solo yang menjadi daya tarik MICE dalam sektor

seni budaya

Page 20: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

11 Solo batik fashion 23 Festival nemlikuran

12 Keraton festival 24 Festival selawenan di kampung batik

laweyan

N

o

Potensi wisata N

o

Potensi wisata

1 Kraton Kasunanan 13 Grojogan sewu

2 Pura Mangkunegaran 14 Cetho temple

3 Museum Radya Pustaka 15 Sukuh temple

4 Wuryaningratan batik gallery 16 Pengging bathing pool

5 Kauman batik village 17 Selo pass

6 Laweyan batik village 18 Sangiran museum

7 Klewer market 19 Gaja mungkur dam

8 Pagelaran ketoprak di auditorium

RRI

20 Wirun vilage

9 Pagelaran wayang orang di sriwedari 21 Taman sriwedari

10 Pagelaran dan pembuatan wayang

kulit

22 Monumen pers

11 Pagelaran dan pembuatan wayang

beber di Jebres

23 Taman satwataru

12 Balai agung 24 Taman balekambang

N

o

Nama gedung Kapasitas

( orang )

N

o

Nama gedung Kapasitas

( orang )

1 Graha saba buana 2000 24 Langen parikrama 1000

2 Wuryaningratan 800 25 Cempaka 500

3 Batari 800 26 Bakti pertiwi 800

4 Sasana krida kusuma 1000 27 Sriwijaya 1000

5 Hotel dana 800 28 Gedung persaudaraan

haji

600

6 Warastratama 1000 29 Golden 600

7 Dewa dewi 1000 30 Boga 800

8 Diamond 1400 31 Kusuma kartikasari 1000

9 PMS 1000 32 Langen sari kopti 750

Sumber : Dinas Pariwisata Kota SoloData potensi wisata sebagai destinasi MICE di Kota Solo

Sumber : Dinas Pariwisata Kota Solo

Data fasilitas gedung exhibisi dan konvensi di kota solo

Page 21: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

10 Mekar kusuma 800 33 TBS 1500

11 Nikmat rasa 600 34 ISI 600

12 GRHA Nikmat rasa 800 35 Hotel Sahid Kusuma 800

13 Sam sat 800 36 Hotel Sahid Raya 300

14 Mawar 600 37 Quality 1000

15 Pusponugroho 700 38 Novotel 1500

16 Griya kalitan 200 39 Asia 900

17 Sasono gondopuri 600 40 Grand Setya kawan 400

18 Akasia puspa taruna 300 41 Baron indah 750

19 Wisma karwuyan 400 42 Purohamijayan 500

20 Atina 1000 43 Fatimah 750

21 Lestari rahayu 600 44 Hotel Sahid jaya 500

22 Kusuma sari 350 45 Sunnan hotel 1400

23 Al irsyad 700

No Tangga

l

Event Lokasi No Tanggal Event Lokasi

1 15

Januari

Grebeg

Sudiro

Pasar Gedhe 24 22-23 Juli Wayang

Bocah

Gedung

Wayang

Orang

Sriwedari

2 30 – 5

Febuar

i

Sekaten Alun-alun

Utara

Keraton

Kasunanan

Surakarta

25 8 Agustus Malem

Selikuran

Keraton

Kasunanan-

Taman

Sriwedari

3 5

Febuar

i

Gerbeg

Mulud

Keraton

kasunanan

Surakarta

26 19

Agustus

Grebeg

Poso

Kraton

Kasunanan

4 17-21

Febuar

i

Festival

ketoprak

Gedung

kesenian

Balekambang

27 19-26

Agustus

Bakdaning

Balekamba

ng

Taman

Balekamba

g

5 18

Febuar

i

Solo

Carnaval

Jalan Slamet

Riyadi

28 22-29

Agustus

Pekan

Swalayan

Jurug

Taman

Satwa Taru

Jurug

6 19

Maret

Gunungan

Carity Boat

Bengawan

solo

29 6-9

Septembe

Federation

Asian

Solo

Kalender Event tahun 2012

Page 22: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

Race r Cultural

Promotiao

n

Conferenc

e

7 22

Maret

Mahesa

Lawung

Keraton

Kasunanan

Surakarta

30 29-30

Septembe

r

Solo

Keroncong

Festival

Mangkuneg

aran

8 18-22

April

Pesona

Balekamban

g

Taman

Belekambang

31 8

Septembe

r

Grand

Final

Pemilihan

Putra-Putri

Solo

Ngarsopuro

9 29

April

Solo Menari Jalan Slamet

Riyadi

32 14-15

Septembe

r

Solo

Keroncong

Festival

Kawasan

Mangkuneg

aran

10 11-12

Mei

Mangkuneg

aran

perfoming

art

Pura

mangkunegar

an

33 21-22

Septembe

r

Solo City

Jazz

Ngarsopuro

11 18-20

Mei

Festival

Dolanan

Bocah

Kawasan

Gladak

34 28-30

Septembe

r

SIPA Solo

12 22-24

Mei

Asia Pasific

Hisorian

Conference

Solo 35 11-14

Oktober

Solo

Investation

Tourism

and Trade

Expo

Solo

13 8-10

Juni

Kemah

Budaya

Lapangan

Kota Barat

36 13-14

Oktober

Solo

Internasio

nal Tea

Festival

-

14 13-14

Juni

Keraton Art

Festival

Keraton

Kasunanan

Surakarta

37 14

Oktober

Grebeg

Pangan

Purwosari-

Sriwedari

15 15 Juni Tingalan

Jumenenga

n Dalem ke-

Keraton

Kasunanan

Surakarta

38 14-16

Oktober

Solo

Culinary

Festival

Solo

Page 23: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

7 SISSKS

XIII

16 16-20

Juni

Solo

Kampung

Art

Solo 39 25-28

Oktober

Pasar Seni

Balekamba

ng

Taman

Balekamba

ng

17 19 Juni Parade

Hadrah

Jalan Slamet

Riyadi

40 26

Oktober

Grebeg

Besar

Keraton

Kasunanan

Surakarta

18 24-26

Juni

Kreasso Kawasan

Mangkunegar

an

41 9-11

Novembe

r

Javanese

Theatrical

Solo

19 30 Juni Solo Batik

Carnival

Jalan Slamet

Riyadi

42 11

Novembe

r

Kirab

Apem

Sewu

Kampung

Sewu

20 4-8 Juli SIEM Taman

Balekambang

43 11

Novembe

r

Bengawan

Solo Getek

Festival

Bengawan

Solo

21 13-16

Juli

Solo Batik

Fashion

Kompleks

Balaikota

44 26-27

Novembe

r

Kirab

Malam 1

Sura

Keraton

Kasunanan-

Pura

Mangkuneg

aran

22 19-22

Juli

Pentas

Wayang

Orang

Gabungan

Gedung

Wayang

Orang

Sriwedari

46 25

Novembe

r

Wiyosan

Jumeneng

an SP

KGPAA

Mankoe

Nagoro IX

Pura

Mangkuneg

aran

23 22-23

Juli

Festival

Dalang

Bocah

Joglo

Sriwedari

47 31

Novembe

r

Pesta

Budaya

dan

Kembang

Api Malam

Tahun

Baru

Solo

Sumber : www.surakarta.go.id

Page 24: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

Study preseden

1. Zhengzhou International Convention dan Exhibition Center

Zhengzhou International Convention and Exhibition Center ( ZZICEC ) ini

merupakan salah satu dari tiga bangunan ikonik di daerah pusat bisnis Zhengzhou

yang didesain oleh Arsitek kelas dunia Kisho Kurokawa yang dimana sering kita

kenal sebagai arsitek yang dalam penerapan setiap design bangunannya

mengarah pada konsep design arsitektur post modern. Konstruksi baja dan beton

dari bangunan utama menggunakan sistem kabel dengan suspensi tetap untuk

mendukung atap. ZZICEC adalah bangunan konvensi & kompleks pameran

dengan luas bangunan 227.600 meter persegi. Disewakan ruangan dengan luas

total 74.000 meter persegi yang sangat ideal untuk konvensi, pameran, acara

hiburan, resepsi, perjamuan dan acara seremonial.

Convention center sebagai Bagian dari ZZICEC terdiri dari 6 lantai dgn

luas bangunan 60.800 meter total persegi. Luas Ini termasuk Grand Hall dengan

tempat duduk hingga 3160 untuk rapat dan 1.660 untuk perjamuan, 1090 tempat

duduk untuk Teater Internasional, dan dua teater dengan tempat duduk 400

pada masing-masing teater. Juga termasuk tujuh belas ruang pertemuan dengan

ukuran yang bervariasi, ruang resepsi VIP, restoran Cina, restoran Barat, dan

kafe. Interpretasi simultan dapat diberikan hingga 8 bahasa dalam Teater

Internasional.

Exhibition center sebagai Bagian dari ZZICEC terdiri dari dua (2) ruang

pameran utama dan luas bangunan total 166.800 meter persegi. Ada 6 lantai

dengan fasilitas pendukung tambahan termasuk ruang pertemuan, stan makanan,

kantor dan toko-toko. Sampai dengan 3.560 stan pameran yang masing-masing

Page 25: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

memilki luas 9 meter persegi dapat ditampung dalam dua ruang pameran. Setiap

ruang pameran memiliki rentang 102 meter dengan 5 dinding bergerak yang

dapat membagi ruang menjadi 6 ruang untuk digunakan pameran yang lebih

independen. Hall 2 pada tingkat atas adalah kolom-bebas. Kedua ruang dapat

diakses secara langsung oleh kendaraan untuk bongkar muat.

Area pameran terbuka atau di luar ruangan memiliki luas sekitar 38.000

meter persegi. Beberapa area pameran outdoor berlokasi diantara pusat pameran

dan danau Naga.

Untuk area parkir memiliki luas 45.000 meter persegi yang dapat

menampung hingga 1.800 kendaraan. (http://www.zzicec.com, Diakses tgl 9

desember 2011 )

2. Scottish Exhibition and Conference Center.

Gedung Scottish Exhibition and Conference Centre (SECC) ini terletak di

sebelah utara Sungai Clyde yang berbatasan dengan Bells Bridge, Tampak luar

dari Gedung SECC ini memiliki bentuk yang sangat unik, yang mirip dengan

Sydney Opera House. Gedung SECC ini merupakan gedung pameran dan

konferensi paling megah di Skotlandia. Gedung yang didesain oleh Sir Norman

Foster Arsitek kelas dunia yang pada setiap designnya juga menggambarkan

konsep design arsitektur post modern ini sering disebut “Armadillo.” Berbagai

event internasional seperti konser, pameran, dan konferensi pernah digelar di

sini. Gedung utama SECC selesai dibangun pada tahun 1985. Gedung ini

menempati area seluas 260.000 meter persegi. SECC dibagi menjadi lima ruang

Page 26: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

pameran utama (exhibition halls), dengan luas area mencapai 22.355 meter

persegi. (http://www.fosterandpartners.com, Diakses tgl 9 desember 2011 ).

3 . Aspek-aspek Panduan Perencanaan dan Perancangan

Skema garis besar dari aspek-aspek panduan perencanaan tentang Solo

Convention and Exhibition Center:

- Dasar-dasar pendekatan Aspek Fungsional meliputi pendekatan terhadap

pelaku aktifitas, perilaku aktifitas, untuk dapat menentukan kapasitas besaran

ruang, hubungan antar ruang dan sirkulasi. Struktur organisasi pengelola dapat

digunakan sebagai kebutuhan ruang untuk pengelola.

- Dasar-dasar pendekatan Aspek Kontekstual berkaitan dengan kondisi

lingkungan kawasan berupa analisa tapak baik makro maupun mikro yang

mempengaruhi perencanaan dan perancangan.

- Dasar-dasar pendekatan Aspek Teknis meliputi persyaratan struktur,

modul, pemilihan struktur. Disamping itu bahan bangunan harus mudah dalam

pelaksanaan, perawatan, dan bahan bangunan diusahakan berasal dari produk

lokal.

- Dasar-dasar pendekatan Aspek Kinerja meliputi jaringan instalasi listrik,

jaringan pengkondisian udara, jaringan air (bersih dan kotor), jaringan sampah,

jaringan komunikasi (eksternal dan internal), jaringan sirkulasi didalam maupun

diluar bangunan, jaringan penerangan dan maintenance. Pengolahan tapak harus

memperhatikan kondisi sekitarnya, sedang keadaan bangunan harus mampu

merespon keadaan lingkungan dan bangunan sekitar. Mengoptimalkan

penghawaan alami guna meminimalisir penggunaan pengkondisian udara buatan

(AC) kecuali untuk ruang-ruang khusus.

4. Pustaka

- http://id.wikipedia.org

- http://suaramerdeka.com

- www.scribd.com

- Referensi buku, media cetak, elektronik dan internet yang berkaitan dengan

proses penyusunan Laporan Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Kantor PT. Wahana Honda di Jakarta Barat.

5. Penutup

Demikian usulan judul 1 Tugas Akhir Solo Exhibition and Convention Center

pendekatan design arsitektur post modern. Guna mendukung penyusunan, apabila

judul disetujui dan dianggap layak, maka akan dilkukan survey lebih lanjut ke

Page 27: TA S1 Arsitektur

SOLO EXHIBITION AND CONVENTION CENTER

lapangan. Survey tersebut untuk melengkapi data-data yang telah diperoleh

sebelumnya baik dari literatur maupun survey pendahuluan.