ta coolant leaks in cylinder head

35
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, pertambangan batu bara merupakan salah satu sector yang terbesar di Indonesia dan berperan meningkatkan sistem perekonomiaan di Indonesia. Kekayaan alam yang begitu banyak harus bisa dikelola oleh pemerintah dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia. PT. Altrak 1978 adalah perusahaan swasta yang berada dibawah naungan Central Cipta Murdaya (CCM) Group, berkantor pusat di Jakarta. PT. Altrak 1978 cabang Balikpapan merupakan salah satu dari 32 cabang PT. Altrak 1978 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang penjualan alat-alat berat dan suku cadang untuk keperluan industry pertambangan, kelautan, konstruksi, dan pertanian. PT. Altrak 1978 cabang Balikpapan merupakan distributor dari berbagai merek Engine dan alat berat terkemuka seperti Cummins, New Holland, JCB, Kawasaki, dan lainnya termasuk berbagai suku cadang mesin dan alat- alat berat. Kantor pusat PT. Altrak 1978 cabang Balikpapan Jl. Jend. Sudirman No.838, Balikpapan adalah sekaligus merupakan lokasi pusat kegiatan operasional perusahaan seperti penjualan, servis dan Rebuild Center. 1

Upload: murdi-theneutral

Post on 19-Jan-2016

160 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

TA Bab 1,2,3 tentang Coolant leaks in cylinder Head

TRANSCRIPT

Page 1: TA Coolant leaks in cylinder Head

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi ini, pertambangan batu bara merupakan salah satu

sector yang terbesar di Indonesia dan berperan meningkatkan sistem

perekonomiaan di Indonesia. Kekayaan alam yang begitu banyak harus bisa

dikelola oleh pemerintah dan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

PT. Altrak 1978 adalah perusahaan swasta yang berada dibawah naungan

Central Cipta Murdaya (CCM) Group, berkantor pusat di Jakarta. PT. Altrak 1978

cabang Balikpapan merupakan salah satu dari 32 cabang PT. Altrak 1978 yang

tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang

penjualan alat-alat berat dan suku cadang untuk keperluan industry pertambangan,

kelautan, konstruksi, dan pertanian. PT. Altrak 1978 cabang Balikpapan

merupakan distributor dari berbagai merek Engine dan alat berat terkemuka

seperti Cummins, New Holland, JCB, Kawasaki, dan lainnya termasuk berbagai

suku cadang mesin dan alat- alat berat.

Kantor pusat PT. Altrak 1978 cabang Balikpapan Jl. Jend. Sudirman

No.838, Balikpapan adalah sekaligus merupakan lokasi pusat kegiatan operasional

perusahaan seperti penjualan, servis dan Rebuild Center.

Sebagai distributor Engine penunjang operasional tambang PT. Altrak

1978, mengandalkan salah satu produk Engine milik Cummins yaitu Engine KTA

50 untuk Hydraulic Excavator yang bagi industri pertambangan mempunyai

peranan sangat vital yaitu sebagai penggerak utama alat produksi tambang.

1

Page 2: TA Coolant leaks in cylinder Head

July August Septembr October November0

1

2

3

4

5

6

7

8

Engine Schedule O/HEngine NoiseEngine Coolant Leaks

Saat penulis melakukan OJT (On The Job Training) di PT. Altrak 1978 RC

Balikpapan, penulis menemukan masalah yang terjadi pada Engine KTA50-C ESN

33136389 yang di Install di Liebherr R996 Hydraulic Excavator, unit# S-406

dengan permasalahan coolant loss both upper press fit &cylinder liner # 6 LB, ini

disebabkan karena failed parts the engine yang out of spec sehingga terjadi water

leaking due to cylinder liner upper press fit no. 6LB dan penulis mengambil judul

Analisis Penyebab Coolant leak Both Upper press Fit & Cylinder Liner pada

Engine KTA 50 . Dan dari data engine yang masuk ke PT. Altrak 1978 RC

Balikpapan selama bulan Juli – November ditemukan bahwa untuk masalah

Engine Coolant Leaks masih tergolong jarang terjadi selama 5 bulan melakukan

OJT di PT. Altrak 1978 RC Balikpapan dan hal ini juga yang membuat penulis

tertarik untuk melakukan analisis lanjutan tentang Penyebab Coolant leak Both

Upper press Fit & Cylinder Liner pada Engine KTA 50.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terjadi dalam analisis ini ialah:

1. Apa faktor penyebab Coolant leak Both Upper press Fit & Cylinder

Liner ?

2. Bagaimana cara meminimalisir penyebab Coolant leak Both Upper

press Fit & Cylinder Liner ?

2

Page 3: TA Coolant leaks in cylinder Head

1.3 Batasan masalah

Agar tidak meluasnya pembahasan maka dalam penyusunan tugas akhir ini

penulis membatasi permasalahan, hanya membahas tentang Coolant System dan

Tidak Melakukan Pengujian Bahan di Laboratorium Pengujian Bahan.

1.4 Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Pada bagian penulisan Tugas Akhir ini, ada beberapa tujuan yang ingin

disampaikan penulis. Selain sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Diploma

(D3) dari Institusi, adapun tujuan – tujuan khusus lainnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui permasalahan yang sering terjadi pada Coolant

Sytem Engine.

2. Untuk mengetahui penanganan yang dilakukan ketika Coolant

System Engine Bermasalah.

3. Menerapkan dan membandingkan antara teori yang diterima di

bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan.

1.5 Manfaat Penulisan Tugas Akhir

Di dalam penelitian yang dibukukan didalam Tugas Akhir (TA) ini penulis

berharap ketika TA ini selesai dapat memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Agar pembaca dapat mengatasi masalah failed parts the engine

yang out of spec sehingga terjadi water leaking due to cylinder

liner upper press fit no. 6LB.

2. Menambah dan memperluas wawasan penulis dalam bidang

Cooling System, terutama dalam komponen – komponen yang

berhubungan dengan Cooling System Engine.

3. Sebagai bahan refrensi untuk perusahaan dalam mengatasi

kebocoran di Cooling System Engine.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami isi dari tugas akhir ini,

maka penulis menyusun tugas akhir ini menjadi lima bab. Berikut ini adalah

penjelasan tentang isi dari bab-bab yang ada dalam tugas akhir ini.

3

Page 4: TA Coolant leaks in cylinder Head

Bab 1 Pendahuluan

Berisi Pendahuluan yang mencakup tentang Latar Belakang, Rumusan

Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, serta

Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan TeoriBerisi Landasan Teori yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan

Tugas akhirnya.

Bab III Metodologi PenelitianBerisi Metodologi Penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data

yang terkait dengan Tugas Akhir yang diangkat.

Bab IV PembahasanMemuat tentang pembahasan masalah dan analisa kerusakan dari Karya

yang di angkat.

Bab V Kesimpulan & Saran

Memuat Kesimpulan dan saran penulis atas analisa kerusakan dari karya

yang di angkat.

Lampiran

Daftar Pustaka

4

Page 5: TA Coolant leaks in cylinder Head

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Engine KTA 50 Cummins

Gambar 2.1 Engine KTA 50

Engine (mesin) adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk

merubah energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak..

Berdasarkan fungsinya maka terminologi engine pada Cummins biasa digunakan

sebagai sumber tenaga atau penggerak utama (prime power) pada  machine,

genset, kapal (marine vessel) ataupun berbagai macam peralatan industri.

Engine KTA 50 mempunyai arti :

o K : Series Engine

o T : Turbo

o A : After Cooled

o 50 :50 liter total displacement

Tabel 2.1 Arti Kode Engine KTA 50

5

Page 6: TA Coolant leaks in cylinder Head

Engine Specification

General SpecificationsEngine Type Cummins KTA50 V-16, Four-Stroke DieselBore 159 mmStroke 159 mmDisplacement 50.3 LAspiration Turbocharged and Aftercooled

Governor Electronically Actuated Mechanical Governor

Weight w/o Radiator 29,500 lb (13,381 kg)

Lube Oil Capacity 72 gal (273 liters)

Engine Specifications

Engine Manufacturer Cummins Inc.Model KTA50-DR1750Design Four-Stroke, V-Block, Turbocharged and

Aftercooled

Cylinder Block Configuration Cast Iron, 60º V, 16-Cylinder

Aspiration Turbocharged and Low-Temperature Aftercooled

Gross Engine Power Output 1750 hp (1306 kWm)

Displacement 50.3 liter (3,087 in3)

Injection System Cummins PT Fuel System

Engine Speed 1500 rpm

Tabel 2.2 Spesifikasi Engine KTA 50

2.1.1. Engine Diesel

Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:

a. Langkah Isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap

melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.

b. Langkah Kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan

memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang

tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan naik.

6

Page 7: TA Coolant leaks in cylinder Head

c. Langkah Usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel

bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara

bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini

torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung

bertahap.

d. Langkah Buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup

isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong

keluar.

Gambar 2.2 Engine KTA 50

2.1.1.1. Komponen-komponen Engine Diesel

Komponen-komponen engine Diesel tidak berbeda jauh dengan komponen

mesin bensin. Kumpulan dari komponen-komponen (elemen) tersebut membentuk

satu kesatuan dan saling bekerja sama disebut dengan engine. Engine tersebut

akan bekerja dan menghasilkan tenaga dari proses pembakaran kemudian

mengubahnya menjadi energi gerak serta mengubah gerak lurus piston menjadi

gerak putar. Engine merupakan bagian utama untuk penggerek dalam rangkaian

kendaraan. Sebagian besar dari kendaraan menggunakan model pembakaran

dalam (Combussion Engine). Pada model tersebut proses pembakaran terjadi

didalam silinder. Pada siklus kerja pembakaran, setelah didapat udara untuk

dimampatkan dalam silinder oleh piston, bahan bakar (solar) disemprotkan

kedalam silinder dengan menggunakan Fuel Injector, maka terjadilah proses

pembakaran dan ekspansi dari proses tersebut menghasilkan tenaga. Dalam

7

Page 8: TA Coolant leaks in cylinder Head

rangkaian mesin terdapat beberapa komponen yang membentuk satu kesatuan

untuk menghasilkan tenaga. Komponen-komponen tersebut adalah :

Gambar 2.3. Komponen Engine diesel

1. Crankcase 10. Water pump 19. Cylinder head gasket

2. Oil pump 11. Thermostats housing 20. Cylinder block

3. Damper 12. Piston pin 21. Rear sheet

4. Crankshaft 13. Connecting rod 22. Flywheel Pulley

5. Fan driving 14. Piston 23. CounterweightBelt

6. Timing 15. Cylinder sleeve 24. Covergearing cover

7. Tensioning 16. Cap hood 25. Crank shaft jockey

8. Alternator 17. Cylinder head cover 26. Piston cooling

9. Fan 18. Cylinder head 27. Oil pick up/Strainer

8

Page 9: TA Coolant leaks in cylinder Head

Gambar 2.4 Engine

1. Camshaft 10.Split cones

2. Tappet 11. Inner spring

3. Valve 12. Outer spring

4. Valve guiding bush 13. Sub-port

5. Push rod 14. Injector

6. Turbocharger 15. Fuel pump

7. Rocker arm 16. Fuel pump booster

8. Roller 17. Plug for bleeding air from feul

9. Pump Spring retainer 18. Sealling solar

2.1.1.2. Crankshaft

(Kruk as/poros engkol) biasanya terbuat dari steel forging (baja yang

ditempa). Besi cor nodular juga dapat dipakai sebagai bahan crankshaft pada

mesin-mesin tugas ringan. Crankshaft dipasang pada blok mesin dan disangga

9

Page 10: TA Coolant leaks in cylinder Head

oleh main bearing. Jumlah main bearing maksimum adalah jumlah silinder + 1.

Crankshaft memiliki poros-poros eksentrik, yang biasa disebut crank throw.

Crankcase (ruangan crankshaft) tertutup rapat pada bagian bawahnya oleh oil pan

(karter) yang biasa terbuat dari aluminum cor atau plat baja yang dipress. Oil pan

berfungsi sebagai penampung oli untuk sistem pelumasan.

2.1.1.3 Piston (torak)

Terbuat dari paduan aluminium, sedangkan pada mesin-mesin besar

berkecepatan rendah biasanya terbuat dari besi cor. Piston berfungsi sebagai

penyekat silinder sekaligus mentransmisikan tekanan gas hasil pembakaran ke

crank throw dengan perantaraan connecting rod. Connecting rod biasanya terbuat

dari baja atau material paduan lainnya (aluminium, titanium, dll).

2.1.1.4. Cylinder head (kepala silinder)

Berfungsi untuk menutup silinder, dan terbuat dari paduan aluminium

atau besi cor. Cylinder head harus kuat dan kaku sehingga gaya-gaya dari gas

hasil pembakaran yang beraksi ke cylinder head dapat didistribusikan secara

merata ke blok mesin. Komponen-komponen cylinder head terdiri dari busi

(untuk motor bensin) atau fuel injector (untuk motor diesel) dan komponen-

komponen mekanisme katup. Cylinder Head memiliki 2 tipe , yaitu: Solid Type

dan Independent Type

1. Solid tipeUmumnya dipakai pada Cummins engine, jadi untuk satu silinder hanya dipakai

satu blok cylinder head.

Gambar 2.5 Kepala Silinder Solid Tipe

10

Page 11: TA Coolant leaks in cylinder Head

2. Independent TipeTipe ini umumnya dipakai pada Komatsu engine, jadi untuk seluruh silinder misalnya 1 buah silinder dipakai 1 buah cylinder head.

Gambar 2.6 Kepala Silinder Segmen Tipe

2.1.1.5. Connecting Rod

Connecting rod menerima gerak reciprocating dari piston dan diteruskan

ke crankshaft untuk dirubah menjadi gerak putar. Connecting rod harus kuat

menahan tekanan kompresi, tekanan pembakaran, tegangan beban yang berulang-

ulang dan beban bengkok yang disebabkan inertia dari piston dan connecting rod

pada putaran tinggi. untuk memenuhi kebutuhan diatas, connecting rod dibuat dari

baja tempa spesial dan mempunyai kekuatan spesial dalam batas kelelahan

material. Saat memasang connecting rod hati–hati jangan sampai terdapat guratan

(cacat) khusus pada daerah melintang atau daerah lekukan connecting rod, karena

connecting rod selalu bekerja berat, beban yang berulang ulang dan konsentrasi

stress menyebabkan connecting rod mudah rusak.

11

Page 12: TA Coolant leaks in cylinder Head

2.1.1.6. Cylinder Liner

Gambar 2.7 Cylinder Liner

Cylinder liner dibuat dari cor campuran besi baja dan molybdenum untuk

mendapatkan kekerasan yang tinggi. Permukaan bagian dalam setiap liner

dikeraskan secara induksi, lalu di-honing dalam bentuk garis saling silang (cross-

hatched) untuk membantu pengaturan oli. O-ring digunakan untuk menyekat

bagian bawah liner dengan ruangan air pendingin pada block. Liner band pada

liner digunakan sebagai penyekat bagian atas liner. Engine block yang kaku dan

keras ini memungkinkan seal-seal ini tetap duduk untuk memberikan penyekatan

yang baik. Kegunaan liner adalah sebagai rumah dan pemandu gerakan piston,

mem-bentuk ruang bakar dan menyerap panas. Silinder liner adalah silinder yang

dapat dilepas. Silinder liner dibagi menjadi 2 tipe : dry type dan wet type seperti

ditunjukkan gambar dibawah. Dry type mempunyai keuntungan effisiensi panas

lebih baik, tetapi pendinginan pada liner kurang baik. Wet type mempunyai

keuntungan pendinginan pada liner baik tetapi effisiensi panas berkurang.

12

Page 13: TA Coolant leaks in cylinder Head

Gambar2.8 Tipe Liner

2.1.1.7 Camshaft

Adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggerakan katup, dia terdiri

dari batang silinder. Camshaft membuka katup dengan cara mendorong tappet dan

seterusnya hingga sampai pata katup buang maupun katup masuk ruang bakar.

Hubungan putaran camshaft dengan putaran engine sangat penting karena katup

mengontrol aliran masuk udara serta keluarnya sisa gas pembakaran dari ruang

bakar, untuk alasan ini camshaft dihubungkan secara langsung dengan engine

dengan memanfaatkan gear yang di sebut timing gear, dalam mesin empat

langkah putaran engine sebanyak 2 kali baru menghasilkan 1 putaran camshaft,

dimana gear dari crankshaft 2 kali lebih kecil dari camshaft sehingga dalam 2kali

putaran engine hanya terjadi 1 langkah usaha pada setiap ruang bakar.

2.1.1.8 Tappet atau Valve Lifter 

Digabung dengan camshaft,push rod, rocker arm dan katup disebut

mekanisme katup. Putaran camshaft dirubah melalui camlube menjadi gerakan

vertikal pada tappet yang selalu bersentuhan dengan camlube. Tappet dan push

rod diangkat oleh cam dan turunnya dengan tenaga katup spring. Pergerakan

tappet dan push rod sesuai dengan permukaan cam lift. Pada umumnya cam lift

kurang lebih 10 mm. Tappet dan push rod selalu bergerak vertikal berulang-ulang

dengan kecepatan tinggi. Mekanisme katup untuk engine memakai cam follower

13

Page 14: TA Coolant leaks in cylinder Head

sebagai pengganti tappet. Tappet sendiri terdiri dari 2 bagian yaitu bagian roller

yang besentuhan langsung dengan camshaft dah bagian housing sebagai tempat

push rod tertanam.

Pada engine cummins engine four valve type. Setiap cam menggerakkan dua valve

dibantu dengan cross head untuk membuka atau menutup valve. Pengontrolan

injeksi bahan bakar mekanismenya sama dengan mekanisme valve. Pada engine

Cummins type V, tidak memakai cam follower mechanism tetapi menggunakan

roller yang duduk dibawah setiap tappet. Sehingga persentuhan dari garis ke garis

pada permukaan cam dapat dipertahankan antara roller dan cam.

2.2.1. Definisi Engine Diesel

Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah energi

panas yang dimiliki oleh bahan bakar untuk menjadi energi gerak. Berdasarkan

fungsinya maka engine biasa digunakan sebagai sumber tenaga atau penggerak

utama (prime power) pada machine, genset, kapal (marine vessel), ataupun

berbagai macam peralatan industri.

2.2.2. Klasifikasi Engine

Saat ini untuk mengerjakan berbagai macam jenis pekerjaan yang berbeda

sudah banyak sekali jenis engine yang dirancang oleh manusia. Secara umum

penggolongan berbagai jenis engine yang saat ini biasa dipakai dapat dilihat pada

bagan berikut ini.

14

Page 15: TA Coolant leaks in cylinder Head

Diagram 2.1. Diagram Klasifikasi Engine

ENGINE

External Combustion Internal Combustion

Turbine Piston

Steam Turbine

(Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Steam Machine

(Kereta Api Uap)

Turbine (Pesawat Terbang)

Piston Rotary

Diesel Spark Ignited

Four Stroke

Two Stroke

Petrol

Engine

Gas Engine

Pre Combustion Direct Injection

15

Page 16: TA Coolant leaks in cylinder Head

2.3 COOLING SYSTEM

Cooling System dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang

berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal.

Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk

menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak.

Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak

semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran

pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang

bakar.Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan

energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang dapat

dimanfaatkan.

Sisanya :

~ 30% diserap oleh mesin itu sendiri

~ 45% hilang bersama gas buang

~ sisanya hilang karena adanya gesekan pada mesin itu sendiri

Sistim pendinginan ada 2 cara :

~ Sistim pendinginan udara

~ Sistim pendinginan air

2.3.1. Sistem Pendinginan Udara (Air Cooling)

Pada pendinginan udara, panas akan berpindah dari dalam ruang bakar

melalui kepala silinder, dinding silinder dan piston secara konduksi. Selanjutnya

yang melalui dinding dan kepala slinder, panas akan berpindah melalui sirip-sririp

(fins) dengan cara konveksi ataupun radiasi di luar silinder. Kendaraan roda 2

atau kendaraan bermotor masih menggunakan Proses pendinginan udara.

16

Page 17: TA Coolant leaks in cylinder Head

Gambar 2.3.1 Pendinginan Udara dengan Air Cooling

2.3.2. Sistem Pendingin Air (Liquid Cooled)

Sistem pendingin air mempunyai konstruksi yang lebih rumit jika

dibandingkan dengan sistem pendinginan udara. Namun mempunyai keuntungan,

yaitu lebih aman, sebab ruang bakar dikelilingi oleh air pendingin, terutama air

dengan additive dan anti beku. Dan juga bertindak sebagai peredam bunyi. Air

pendingin yang panas juga dapat digunakan sebagai sumber panas untuk pemanas

udara di dalam kendaraan (Heater), sehingga rata-rata Engine Alat Berat

menggunakan Liquid Cooled untuk Cooling System nya proses pembakarannya

jadi dapat lebih sempurna. Konstruksi sistem pendinginan air terdiri dari radiator,

pompa air, kipas, tutup radiator, tangki reservoir, katup thermostat.

Konsep pendingin air (Liquid Cooled) adalah:

selain air yang digunakan sebagai pendingin engine tetapi udara juga berperan

untuk menstabilkan temperatur engine.

Pada sistem pendinginan air ini, air harus bersirkulasi. Adapun sirkulasi air dapat

berupa 2 (dua) macam, yaitu:

1. Sirkulasi alamiah/Thermo-syphon

2. Sirkulasi dengan Tekanan

17

Page 18: TA Coolant leaks in cylinder Head

Gambar 2.3.2 Pendinginan Udara dengan Liquid Cooled

Cara Kerja Cooling System

Proses pendinginan adalah proses berpindahnya energi panas atau kalor dari zat

yang bertemperatur lebih tinggi ke zat lain yang bertemperatur lebih rendah. Cara

kerja sistem pendinginan air pada mesin dapat dijelaskan pada saat mesin sudah

hidup, mulai dari kondisi temperatur mesin masih dingin atau bertemperatur udara

luar atmosfir, kemudian diharapkan mesin cepat panas atau cepat mencapai

temperatur kerja yang diinginkan (80°C s.d 1000 C) dan selanjutnya

mempertahankan temperatur kerja mesin tersebut, jangan sampai temperatur

mesin dibawah batas tersebut dan juga jangan sampai temperatur mesin diatas

batas atas tersebut diatas (overheating).

18

Page 19: TA Coolant leaks in cylinder Head

Gambar 2.3.3 Sistem Sirkulasi Pendinginan Air pada Engine

a. Temperatur Mesin Dingin Sampai Temperatur Kerja

Pada saat mesin masih dingin (bertemperatur udara atmosfir) dan kemudian

mesin dihidupkan, maka di dalam silinder terjadi proses pembakaran yang

berulang-ulang, sehingga komponen mesin dan air pendingin temperaturnya

semakin meningkat. Bersamaan dengan itu, pompa air/ water pump berputar,

maka terjadi sirkulasi air hanya di dalam rongga blok motor dan kepala silinder.

Air tidak dapat bersirkulasi melewati radiator, karena termostat masih tertutup.

Oleh karena sirkulasi air hanya di dalam mesin dan air tidak didinginkan radiator,

maka komponen mesin dan air menjadi cepat panas atau disebut dengan mesin

telah panas, mencapai temperatur kerja yang diinginkan (80°C s.d 1000 C).

b. Temperatur Kerja Mesin Stabil

Setelah mesin panas atau mencapai temperatur kerja, temperatur mesin tidak

boleh naik lagi melebihi batas atas temperatur kerja, karena akan mengakibatkan

panas mesin berlebihan (overheating), harus diupayakan temperatur kerja mesin

stabil pada rentang temperatur yang diinginkan (80°C s.d 1000 C). Supaya

temperatur mesin tidak naik lagi, maka air pendingin yang panas harus

disirkulasikan dan didinginkan radiator. Oleh karena itu saat mesin panas

19

Page 20: TA Coolant leaks in cylinder Head

termostat harus membuka, sehingga sirkulasi air tidak hanya di dalam mesin,

tetapi melewati termostat, slang bagian atas , radiator , slang bagian bawah ,

pompa air dan ke dalam mesin , termostat dan seterusnya. Akibatnya panas air

pada radiator akan berpindah ke sirip-sirip radiator dan terus berpindah ke udara

yang melewati radiator. Dengan sirkulasi air yang terus menerus melewati radiator

dan didinginkan oleh udara yang selalu lewat dari depan kendaraan ke arah mesin,

maka temperatur air yang cenderung semakin panas akan didinginkan, sehingga

mesin akan terjaga tidak melebihi batas panas temperatur kerja. Kipas yang

berputar akan menjamin kecukupan aliran udara yang melewati radiator.

Keuntungan sistim pendinginan air :

Mesin menjadi tidak berisik karena ruang pembakaran dikelilingi oleh air yang

berfungsi sebgai peredam.

Komponen-Komponen Cooling System

Gambar 2.3.4 Komponen Cooling System

20

Page 21: TA Coolant leaks in cylinder Head

1. Water Pump

Berfungsi mensirkulasikan cairan pendingin agar mengalir keseluruh saluran

pendingin serta menyerap panas yang timbul pada dinding saluran. water pump

ada yang digerakkan oleh engine dengan roda gigi dan ada juga yang digerakkan

dengan v-belt (tali pada kipas).

Gambar Water Pump

2. Water jacket

Berfungsi sebagai saluran cairan pendingin yang terdapat pada sekeliling Engine

block dan clynder head.

Gambar Water Jacket

21

Page 22: TA Coolant leaks in cylinder Head

3. Thermostat

Berfungsi sebagai pengatur aliran cairan pendingin ketika engine dalam kondisi

dingin. Thermostat menutup aliran air menuju radiator dan coolant dari engine

akan dialirkan menuju water pump melalui bypass tube lalu kembali ke engine.

dengan sirkulasi ini, maka cairan pendingin akan cepat panas sehingga akan

mencapai temperature kerja yang cepat.

Gambar Thermostat

4. Radiator

Berfungsi sebagai pelepas panas pada coolant ke udara. Radiator memiliki tube

sebagai tempat mengalirnya cairan pendingin.

Gambar Radiator

22

Page 23: TA Coolant leaks in cylinder Head

5. Fan / Kipas

Berfungsi sebagai pembantu mendinginkan Cairan pada radiator dengan meniup

atau menyedot udara pada celah radiator.

Gambar Fan / Kipas

6. Radiator Cap

Berfungsi sebagai penjaga tekanan yang ada dalam system pendingin, tutup

radiator ini sering kali dilupakan, padahal perannya sangat penting, dengan tidak

adanya tekanan pada system pendingin, maka akan membuat cairan ini mendidih

atau menghasilkan gelembung udara. jika ini terjadi, maka udara / air berpotensi

menyebabkan karat atau perusak mesin.

Gambar Radiator Cap

23

Page 24: TA Coolant leaks in cylinder Head

7. Oil Cooler

Dari saluran keluar water pump, cairan pendingin mengalir ke oil cooler. Pada

contoh ini cairan pendingin mengalir melalui tabung-tabung membuang panas oli

yang ada di sekeliling tabung. Oil cooler membuang panas dari oli pelumas

sehingga sifat-sifat dan konsentrasi oli tetap terpelihara.

Gambar Oil Cooler

8. Hose Radiator

Mengalirkan atau mensirkulasikan cairan coolant dari radiator ke engine dan juga

mengalirkan coolant dari engine ke radiator.

24

Page 25: TA Coolant leaks in cylinder Head

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dirancang sebagai field research yaitu penelitian lapangan

yang melibatkan pengumpulan data primer atau informasi yang benar dan terkait

dengan kondisi nyata yang ada di lapangan dengan metode observasi deskritif

melaluli observasi lapangan mengenai analisis Penyebab Coolant leak Both

Upper press Fit & Cylinder Liner pada Engine KTA 50.

Dalam pengumpulan data, ada beberapa teknik yang diterapkan oleh

penulis, yaitu sebagai berikut :

A. Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan secara sistematis langsung pada

objek yang dituju. Untuk memperoleh data atau informasi yang di perlukan

dalam menganalisa permasalahan penyebab kerusakan Bevel Gear.

B. Dokumentasi yaitu dengan pengumpulan data-data dari pengambilan gambar

yang berhubungan dengan masalah yang di angkat atau yang di kemukakan,

sebagai pedoman dan referensi sehingga penulisan tugas akhir ini tidak

menyimpang dari ketentuan yang ada.

C. Refrensi yaitu pengambilan data dari Manual Book, buku – buku refrensi,

dan Internet yang menunjang penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.

Tempat penelitian dilaksanakan di PT. ALLTRAK 1978 , RC Balikpapan.

Waktu penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yang dimulai tanggal 1 Juli – 30

November 2013.

3.3 Peralatan yang di gunakan

Penelitian ini membutuhkan peralatan dan bahan sebagai media

pembongkaran dan pengukuran komponen yang mengalami trouble. Diantaranya

sebagai berikut :

1. Tool Box

2. Spesial Tool

25

Page 26: TA Coolant leaks in cylinder Head

3. Measurment Tools

4. Manual Book Engine KTA 50

3.4 Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data tentang Analisis Penyebab Coolant leak Both

Upper press Fit & Cylinder Liner pada Engine KTA 50 PT. ALLTRAK 1978 RC

Balikpapan, peneliti menggunakan teknik pengelompokan data secara kualitatif,

berdasarkan data lapangan dan data engine. Teknik-teknik penelitian tersebut

dilakukan dengan memakan waktu yang cukup panjang, yang dimana dalam

pengamatan tersebut penulis terlibat langsung dalam penelitan ini. Penulis

mempelajari arti atau makna dari setiap data dan analisis yang dilakukan. Maka

disusun instrumen penelitian melalaui beberapa tahap yaitu:

1. Mengidentifikasi dan mengrumuskan masalah yang terjadi.

2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan rumusan masalah.

3. Menganalisis penyebab terjadinya permasalahan dari data – data yang

telah dikumpulkan.

Table 3.1 Pengumpulan data dan metode pengumpulan data

Kelompok Data Metode Instrumen Jenis Data

Kualitatif Observasi Foto-Foto

Kerusakan

Primer

Dokumentasi Technical

Service Report

(TSR)

Skunder

Failure

AnalysisReport

(FAR)

Skunder

Manual Book Skunder

Internet Skunder

26

Page 27: TA Coolant leaks in cylinder Head

3.4 Diagram Alir Penelitian

*Tahap Perumusan Data

*Tahap Pengumpulan Data

* Tahap Pengolahan Data

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Identifikasi & Perumusan Masalah

Studi Lapangan Studi Literartur

InternetManual BookDokumentasiObservasi

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

Foto

Kerusakan

TSR FAR

Pengolahan data

Hasil Penilitian

Start

Finish

Kesimpulan & Saran

Analisis

27